jumat 5 april 2019 15 · 2019-04-05 · apabila anda mengalami kesulitan dalam memahami keterbukaan...

1
15 Oleh Parluhutan Situmorang Pencapaian kinerja keuangan dan operasional PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sepanjang tahun 2018 mem- posisikan perseroan sebagai bank paling menguntungkan di Indonesia. Pertumbuhan kinerja keuangan tersebut diproyeksikan tetap berlanjut hingga tahun ini. JUMAT 5 APRIL 2019 DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN (SAAT INI MENJADI OTORITAS JASA KEUANGAN/OJK) NO. IX.E.2 TENTANG TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA (“PERATURAN IX.E.2”) DAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NO.32/POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TERBUKA (“POJK 32/2014”) PT UNILEVER INDONESIA Tbk (“PERSEROAN”) Berkedudukan di Kabupaten Tangerang Bidang Usaha: Bergerak dalam bidang usaha produksi, pemasaran dan distribusi barang-barang konsumsi yang antara lain meliputi sabun, deterjen, margarin, makanan berinti susu, es krim, produk-produk kosmetik, minuman dengan bahan pokok teh dan minuman sari buah. Kantor Pusat: Grha Unilever Green Office Park Kav. 3 Jalan BSD Boulevard Barat, BSD City Tangerang 15345 Indonesia Telephone: (021) 80827000 Facsimile: (021) 80827002 www.unilever.co.id Keterbukaan Informasi kepada Para Pemegang Saham ini (“Keterbukaan Informasi”) memuat informasi mengenai rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.2 berupa penambahan bidang usaha baru, yakni persewaan ruang perkantoran (selanjutnya disebut “Perubahan Kegiatan Usaha Utama”). Untuk melakukan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, berdasarkan ketentuan angka 4 huruf a Peraturan IX.E.2, Perseroan wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) Perseroan. Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan bertanggung jawab penuh atas kebenaran dari seluruh informasi yang dimuat dalam Keterbukaan Informasi ini dan apabila ada, informasi tambahan yang akan diumumkan selambat- lambatnya 2 (dua) hari kerja sebelum tanggal RUPS Perseroan dan menegaskan bahwa setelah melakukan penelitian secara seksama atas informasi-informasi yang tersedia sehubungan dengan rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama, dengan ini menyatakan bahwa sepanjang pengetahuan dan keyakinan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tidak ada informasi penting dan material lainnya yang berhubungan dengan rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama yang tidak diungkapkan dalam Keterbukaan Informasi ini yang dapat menyebabkan Keterbukaan Informasi ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan. Apabila Anda mengalami kesulitan dalam memahami Keterbukaan Informasi ini atau ragu-ragu mengambil keputusan, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan Penasihat Investasi Anda atau penasihat profesional lainnya. Keterbukaan Informasi Kepada Para Pemegang Saham ini diterbitkan di Kabupaten Tangerang pada tanggal 5 April 2019 KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PENDAHULUAN Keterbukaan Informasi ini dibuat sehubungan dengan rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama yang akan dilakukan oleh Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.2, yang diwajibkan untuk memperoleh persetujuan RUPS. Sehubungan dengan hal-hal sebagaimana disebutkan di atas, Direksi Perseroan mengumumkan Keterbukaan Informasi ini dengan maksud untuk memberikan informasi maupun gambaran yang lebih lengkap kepada para Pemegang Saham Perseroan mengenai rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Sesuai dengan Peraturan IX.E.2, Direksi Perseroan wajib mengumumkan Keterbukaan Informasi ini dalam sekurang-kurangnya satu surat kabar harian berbahasa Indonesia dengan peredaran nasional untuk memberikan informasi kepada para Pemegang Saham Perseroan mengenai rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama yang akan dilakukan oleh Perseroan yang memerlukan persetujuan dari RUPS Perseroan. Keterbukaan Informasi ini menjadi dasar pertimbangan bagi Para Pemegang Saham Perseroan dalam rangka memberikan persetujuannya terkait dengan rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama yang akan diusulkan oleh Perseroan dalam RUPS. I. URAIAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN A. Riwayat Singkat Perseroan Perseroan didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. dengan Akta No. 23 Tn. A.H. van Ophuijsen, Notaris di Batavia, disetujui oleh Gouverneur Generaal van Nederlandsch-Indie dengan surat No.14 tanggal 16 Desember 1933, didaftarkan di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3. Nama Perseroan diubah menjadi “PT. Unilever Indonesia” dengan Akta No. 171 tanggal 22 Juli 1980 dari Ny. Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta. Pada tanggal 16 Nopember 1981 Perseroan telah mendapatkan izin dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No.SI-009/PM/E/1981 untuk menawarkan 15% (lima belas persen) sahamnya di Bursa Efek di Indonesia. Selanjutnya perubahan nama Perseroan menjadi “PT. Unilever Indonesia Tbk” dilakukan dengan Akta No. 92 tanggal 30 Juni 1997 dari Tn. Mudofir Hadi, S.H., notaris di Jakarta. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No. C2-1.049HT.01.04 TH.98 tanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 15 Mei 1998, Tambahan No. 2620. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain berdasarkan Akta No. 16 tanggal 18 Juni 2008 dibuat di hadapan Notaris Haji Syarif Siangan Tanudjaja, S.H., mengenai perubahan anggaran dasar Perseroan sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-51473.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 16 September 2008, Tambahan No. 18026. Anggaran dasar Perseroan terakhir kali diubah dengan Akta No. 22 tanggal 20 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Notaris Haji Syarif Siangan Tanudjaja, S.H., dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-0011673. AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 21 Juni 2016. B. Kepemilikan Saham Struktur permodalan Perseroan per tanggal Keterbukaan Informasi kepada Para Pemegang Saham ini adalah sebagai berikut: Modal Dasar : Rp 76.300.000.000 (tujuh puluh enam miliar tiga ratus juta Rupiah) terbagi atas 7.630.000.000 (tujuh miliar enam ratus tiga puluh juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp 10 (sepuluh Rupiah). Modal Ditempatkan : Rp 76.300.000.000 (tujuh puluh enam miliar tiga ratus juta Rupiah) terbagi atas 7.630.000.000 (tujuh miliar enam ratus tiga puluh juta) saham. Modal Disetor : Rp 76.300.000.000 (tujuh puluh enam miliar tiga ratus juta Rupiah). Susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perseroan, PT Sharestar Indonesia, per tanggal 31 Maret 2019 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Jumlah Saham Nilai Saham (Rp) % Unilever Indonesia Holding BV 6.484.877.500 64.848.775.000 85 Masyarakat 1.145.122.500 11.451.225.000 15 Total 7.630.000.000 76.300.000.000 100 C. Pengurusan dan Pengawasan Perseroan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang saat ini menjabat adalah sebagai berikut: Direksi Presiden Direktur : Hemant Bakshi Direktur : Vikram Kumaraswamy Direktur : Enny Hartati Direktur : Willy Saelan Direktur : Vikas Gupta Direktur : Hernie Raharja Direktur : Ira Noviarti Direktur : Amparo Cheung Aswin Direktur : Jochanan Senf; dan Direktur Independen : Sancoyo Antarikso. Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Maurits Daniel Rudolf Lalisang Komisaris Independen : Erry Firmansyah Komisaris Independen : Hikmahanto Juwana Komisaris Independen : Mahendra Siregar Komisaris Independen : Alexander Steven Rusli II. RINGKASAN STUDI KELAYAKAN MENGENAI RENCANA PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA Untuk memastikan kewajaran nilai rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama, Perseroan telah meminta Penilai Independen yang terdaftar di OJK, yaitu Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Suwendho Rinaldy & Rekan (“KJPP SRR”), sebagai penilai independen untuk memberikan pendapat tentang rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama. KJPP SRR menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal (“UUPM”). A. Identitas Penilai Independen Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan Izin Menteri Keuangan No. 1056/KM.1/2009 tanggal 20 Agustus 2009 dengan Izin Usaha KJPP No. 2.09.0059 dan telah terdaftar di Bapepam dan LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan, OJK) berdasarkan Surat Tanda Terdaftar (“STTD”) Profesi Penunjang Pasar Modal No. STTD.PPB-05/PM.2/2018 tanggal 4 Juni 2018 (“Penilaian Properti dan Bisnis”) (pengganti dari STTD No. 02/BL/STTD-P/AB/2006 tanggal 31 Mei 2006 (“Penilai Properti dan Penilai Usaha”)). KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan Kualifikasi : Penilai Aset dan Bisnis Ijin Penilai : PB-1.09.00242 STTD : STTD.PPB-05/PM.2/2018 MAPPI : 95-S-00654 B. Ringkasan Laporan Studi Kelayakan Berikut adalah ringkasan Laporan Studi Kelayakan rencana Penambahan Bidang Usaha di Indonesia No. 00066/ 2.0059-02/BS/04/0242/1/IV/2019 tanggal 4 April 2019 yang disusun oleh KJPP SRR: a. Obyek Studi Kelayakan Obyek studi kelayakan adalah kelayakan atas rencana Penambahan Bidang Usaha terkait dengan penyewaan ruang kantor milik Perseroan. b. Maksud dan Tujuan Studi Kelayakan Maksud dan tujuan studi kelayakan atas perubahan kegiatan usaha utama Perseroan terkait penyewaan ruang kantor adalah untuk memberikan gambaran mengenai kelayakan perubahan kegiatan usaha utama Perseroan terkait penyewaan ruang kantor untuk memenuhi Peraturan IX.E.2. c. Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas - Laporan Studi Kelayakan rencana Penambahan Bidang Usaha di Indonesia bersifat non-disclaimer opinion. - KJPP SRR telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses studi kelayakan. - Data dan informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya. - KJPP SRR menggunakan proyeksi keuangan yang telah disesuaikan yang mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen Perseroan dengan kemampuan pencapaiannya (fiduciary duty). - KJPP SRR bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi keuangan. - Laporan Studi Kelayakan rencana Penambahan Bidang Usaha di Indonesia adalah terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan. - KJPP SRR bertanggung jawab atas Laporan Studi Kelayakan rencana Penambahan Bidang Usaha di Indonesia dan kesimpulan studi kelayakan. - KJPP SRR telah memperoleh informasi atas syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian-perjanjian yang terkait dengan perubahan kegiatan usaha utama Perseroan terkait penyewaan ruang kantor. d. Pendekatan dan Metode Studi Kelayakan Pendekatan yang digunakan dalam menganalisa kelayakan perubahan kegiatan usaha utama Perseroan terkait penyewaan ruang kantor adalah pendekatan pendapatan (income based approach) dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flow (“DCF”) method), yang mengacu pada Net Present Value (“NPV”), sehingga perubahan kegiatan usaha utama Perseroan terkait penyewaan ruang kantor dapat dikatakan layak atau menguntungkan apabila NPV-nya positif atau lebih besar dari nol. Untuk menentukan kelayakan, digunakan analisis NPV inkremental yang dihitung dengan mengurangkan NPV dari arus kas bersih tanpa perubahan kegiatan usaha utama terhadap NPV dari arus kas bersih dengan perubahan kegiatan usaha utama dengan hasil sebagai berikut: Kriteria Investasi NPV (Rp .000.000,00) Dengan Penambahan Bidang Usaha 79.538.125 Tanpa Penambahan Bidang Usaha 79.364.571 Inkremental 173.554 Berdasarkan hasil analisis NPV inkremental tersebut, KJPP SRR berpendapat bahwa perubahan kegiatan usaha utama Perseroan terkait penyewaan ruang kantor adalah layak. e. Kesimpulan Studi Kelayakan Berdasarkan analisis kelayakan atas Kelayakan rencana Penambahan Bidang Usaha sebagaimana diuraikan dalam analisis studi kelayakan, KJPP SRR berpendapat bahwa perubahan kegiatan usaha utama Perseroan tersebut adalah layak. C. Ringkasan Laporan Pendapat Kewajaran Berikut adalah ringkasan laporan pendapat kewajaran No. 00067/2.0059-02/BS/04/0242/1/IV/2019 tanggal 4 April 2019 yang disusun oleh KJPP SRR: a. Pihak-Pihak yang Terkait dalam rencana Penambahan Bidang Usaha adalah Perseroan. b. Obyek Pendapat Kewajaran Obyek Pendapat Kewajaran adalah rencana Penambahan Bidang Usaha yang dilakukan oleh Perseroan yang berupa persewaan ruang kantor. c. Maksud dan Tujuan Pendapat Kewajaran Maksud dan tujuan pemberian Pendapat Kewajaran atas rencana Penambahan Bidang Usaha adalah untuk memberikan gambaran mengenai kewajaran rencana Penambahan Bidang Usaha dari aspek keuangan untuk memenuhi Peraturan IX.E.2. d. Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas - Pendapat kewajaran merupakan laporan yang bersifat non-disclaimer opinion. - KJPP SRR telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penyusunan pendapat kewajaran. - Data dan informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya. - Analisis dalam penyusunan pendapat kewajaran dilakukan dengan menggunakan proyeksi keuangan yang telah disesuaikan yang mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen Perseroan dengan kemampuan pencapaiannya (fiduciary duty). - KJPP SRR bertanggung jawab atas pelaksanaan penyusunan pendapat kewajaran dan kewajaran proyeksi keuangan. - Pendapat kewajaran merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan. - KJPP SRR bertanggung jawab atas pendapat kewajaran dan kesimpulan pendapat kewajaran. - KJPP SRR telah memperoleh informasi atas syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian-perjanjian yang terkait dengan rencana Penambahan Bidang Usaha dari Perseroan. e. Pendekatan dan Prosedur Pendapat Kewajaran Dalam mengevaluasi kewajaran rencana Penambahan Bidang Usaha, SRR telah melakukan analisis melalui pendekatan dan prosedur Pendapat Kewajaran atas rencana Penambahan Bidang Usaha dari hal-hal sebagai berikut: (a) analisis kualitatif dan kuantitatif Rencana Penambahan Bidang Usaha merupakan transaksi perubahan kegiatan usaha utama, karena Perseroan akan melakukan kegiatan usaha penyewaan ruang kantor. Analisis kualitatif dan kuantitatif atas rencana Penambahan Bidang Usaha dilakukan dengan melakukan analisis atas kegiatan operasional dan prospek usaha Perseroan, alasan dilakukannya rencana Penambahan Bidang Usaha, keuntungan dan kerugian dari rencana Penambahan Bidang Usaha serta melakukan analisis atas kinerja keuangan historis Perseroan berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal- tanggal 31 Desember 2014–2018 yang telah diaudit. Selanjutnya, SRR juga melakukan analisis atas laporan proforma dan analisis inkremental atas rencana Penambahan Bidang Usaha dimana berdasarkan proyeksi yang disusun oleh manajemen Perseroan, Perseroan mengharapkan dapat meningkatkan rasio likuiditas setelah rencana Penambahan Bidang Usaha. (b) analisis kewajaran Analisis dampak transaksi ditentukan dengan membandingkan proyeksi keuangan Perseroan tanpa rencana Penambahan Bidang Usaha dengan proyeksi keuangan Perseroan dengan rencana Penambahan Bidang Usaha. Dari analisis tersebut, diperoleh hasil bahwa dengan dilakukannya rencana Penambahan Bidang Usaha, likuiditas dan solvabilitas Perseroan menjadi lebih baik jika dibandingkan tanpa rencana Penambahan Bidang Usaha. f. Kesimpulan Pendapat Kewajaran Berdasarkan analisis kewajaran atas rencana Penambahan Bidang Usaha sebagaimana diuraikan dalam analisis pendapat kewajaran di atas, KJPP SRR berpendapat bahwa rencana Penambahan Bidang Usaha adalah wajar. III. KETERSEDIAAN TENAGA AHLI SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PERSEWAAN REAL ESTAT (RUANG PERKANTORAN) Dalam kegiatan usaha yang baru, yakni persewaan ruang perkantoran Perseroan tidak membutuhkan tenaga ahli yang khusus, karena Perseroan, dalam mengoperasikan gedung Kantor Pusatnya di Grha Unilever, telah memiliki divisi yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pengelolaan gedung tersebut (Workplace Service). IV. PENJELASAN, PERTIMBANGAN DAN ALASAN DILAKUKANNYA PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA Guna meningkatkan kinerja Perseroan ke depannya, Perseroan sebagai perusahan yang bergerak di bidang usaha industri, bidang jasa perdagangan besar (distributor) dan perdagangan impor, jasa penelitian (riset) pemasaran serta jasa konsultasi manajemen, melihat adanya peluang usaha di bidang persewaan ruang kantor. Jasa tersebut saat ini bukan merupakan salah satu dari bidang usaha Perseroan. Perseroan telah menghitung dengan seksama atas peluang usaha dan jasa yang dapat dijalankan secara berkelanjutan dan Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan mampu memanfaatkan peluang yang ada, guna memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Oleh sebab itu Perseroan berencana akan melakukan penambahan kegiatan usaha utamanya berupa persewaan ruang kantor. V. PENGARUH PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA PADA KONDISI KEUANGAN PERSEROAN Berdasarkan proyeksi keuangan laba rugi, dengan dilakukannya Perubahan Kegiatan Usaha Utama, jumlah pendapatan Perseroan akan meningkat antara 0,02% sampai dengan 0,05% karena pendapatan tambahan dari persewaan ruang perkantoran. Rasio profitabilitas Perseroan secara keseluruhan juga mengalami peningkatan. Berdasarkan proyeksi posisi keuangan, dengan dilakukannya Perubahan Kegiatan Usaha Utama, total aset Perseroan tidak akan mengalami perubahan, namun terdapat penurunan pada jumlah utang bank dan terdapat kenaikan pada saldo laba Perseroan yang mengakibatkan peningkatan pada ekuitas Perseroan. Berdasarkan Analisis kontribusi nilai tambah terhadap kinerja Perseroan, dengan dilakukannya Perubahan Kegiatan Usaha Utama tidak terdapat perubahan pada rasio, namun terdapat peningkatan pada imbal balik asset dan imbal balik ekuitas. Dengan demikian, dengan dilakukannya Perubahan Kegiatan Usaha Utama, likuiditas dan solvabilitas Perseroan tidak mengalami perubahan yang signifikan. VI. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Untuk memperoleh persetujuan RUPS atas rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama tersebut, Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) pada hari Selasa tanggal 21 Mei 2019 yang bertempat di Kantor Pusat Perseroan, Grha Unilever, Green Office Park Kav 3, Jalan BSD Boulevard Barat, BSD City, Tangerang 15345, Indonesia. Mata acara RUPSLB tersebut adalah sebagai berikut: 1. Permohonan persetujuan atas rencana perubahan kegiatan usaha Perseroan, berupa penambahan bidang usaha baru yakni persewaan ruang perkantoran. 2. Permohonan persetujuan atas rencana perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan rencana penambahan kegiatan usaha baru Perseroan dan perubahan redaksional uraian kegiatan usaha Perseroan. Pada mata acara pertama akan dibahas rencana perubahan kegiatan usaha utama termasuk studi kelayakan tentang perubahan kegiatan usaha utama tersebut. Oleh karena Perubahan Kegiatan Usaha Utama ini memerlukan perubahan pada Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan tentang maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, maka persyaratan kehadiran dan pengambilan keputusan RUPSLB adalah sebagai berikut: a. RUPSLB dapat dilangsungkan jika RUPSLB dihadiri oleh para pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan. b. Keputusan RUPSLB sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam RUPSLB yang bersangkutan. c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf a tidak tercapai, RUPSLB kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPSLB kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh para pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam RUPSLB tersebut. Jika rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama sebagaimana disebutkan di atas tidak memperoleh persetujuan dari RUPSLB, maka rencana tersebut baru dapat diajukan kembali 12 (dua belas) bulan setelah pelaksanaan RUPSLB tersebut. VII. INFORMASI TAMBAHAN Apabila para pemegang saham memerlukan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Perseroan dengan alamat: PT UNILEVER INDONESIA Tbk Grha Unilever Green Office Park Kav. 3 Jalan BSD Boulevard Barat, BSD City Tangerang 15345 Indonesia Telephone: (021) 80827000 Facsimile: (021) 80827002 www.unilever.co.id Attn. Sekretaris Perusahaan Email : [email protected] Tangerang, 5 April 2019 Direksi Perseroan Tim riset Mirae Asset Sekuritas mem- berikan pangdangan positif terhadap per- tumbuhan kinerja keuangan BRI tahun ini. Pihaknya memperkirakan kenaikan laba bersih BRI sebesar 12% tahun ini menjadi Rp 36,15 triliun. “Kami mem- perkirakan pertumbuhan pendapatan bunga bersih perseroan akan lebih baik tahun ini didukung atas NIM yang relatif stabil, sehingga laba bersih perseroan diperkirakan tetap bertumbuh,” ungkap analis Mirae Asset Sekuritas Lee Young Jun dalam risetnya di Jakarta, belum lama ini. Eskpektasi NIM lebih baik didukung atas rencana manajemen perseroan untuk menyesuaikan bunga kredit komersial maupun mikro tahun ini. “Kami percaya segmen mikro, konsumen, dan usaha kecil akan mendukung pertumbuhan kredit perseroan tahun 2019 dan BRI juga diharapkan mampu untuk menyesuaikan bung kredit tahun ini,” ungkapnya. Mirae Asset Sekuritas juga memberi- kan penilaian positif atas strategi manaje- men BRI dalam jangka panjang untuk menurunkan kredit sektor koporasi dan memperkuat segmen mikro. Strategi peralihan dari korporasi ke segmen mikro telah berjalan sesuai harapan. Kredit segmen mikro dan konsumer akan tetap menjadi penopang pertumbuhan kredit perseroan ke depan. Tahun ini, laba bersih diproyeksikan bertumbuh menjadi Rp 36,15 triliun pada 2019, dibandingkan realisasi 2018 men- capai Rp 32,35 triliun. Sedangkan PPOP BRI diharapkan meningkat dari Rp 59,53 triliun menjadi Rp 65,74 triliun. Pandangan positif juga diberikan Analis Danareksa Sekuritas Eka Savitri dalam riset sebelumnya. Menurut dia, pening- katan eksposur kredit mikro perseroan dengan target menjadi 40% tahun 2020 dan kredit korporasi ditargetkan mencapai 20% menjadi sentimen positif terhadap pertumbuhan perseroan ke depan. Pihaknya juga memberikan pandangan positif terhadap keinginan perseroan un- tuk menaikkan bunga pinjaman perseroan tahun ini. Terkait pergerakan harga saham BBRI, riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, saham BBRI masih cenderung menguat dengan kisaran pergerakan support Rp 4.000-4.100 dan resistance berkisar Rp 4.170-4.280. Saham ini diperkirakan tren bullish selama masih bertahan di atas Rp 3.940. Berdasarkan data, harga saham BBRI telah mengalami peningkatan signifikan terhitung sejak awal tahun hingga ke- marin. Saham BBRI naik dari harga Ro 3.610 menjadi Rp 4.220 pada perdagangan kemarin. Angka tersebut menunjukkan kenaikan harga berkisar 16,89%. Pertum- buhan harga saham tersebut didukung pencapaian kinerja keuangan perseroan sepanjang tahun lalu dan ekspektasi penguatan kinerja perseroan ke depan. Hingga kini, saham BBRI tercatat se- bagai kapitalisasi pasar kedua terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan total Rp 515,84 triliun hingga kemarin. Sedangkan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tercatat sebagai peraih ka- pitalisasi pasar saham terbesar senilai Rp 683,56 triliun. Sesuai Ekspektasi Tahun lalu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) membukukan laba bersih konsoli- dasi sebesar Rp 32,4 triliun, atau menin- gkat 11,6% secara tahunan (year on year/ yoy). Faktor pendorong pertumbuhan laba bersih tersebut adalah kredit ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terus meningkat. Eka Savitri mengatakan, realisasi kinerja keuangan tersebut menunjukan bahwa BRI masih tercatat sebagai bank paling menguntungkan. Predikat tersebut tetap mampu dipertahankan, meskipun margin bunga bersih (net interest margin/ NIM) perseroan mengalami penurunan dari 7,8% menjadi 7,3%. Penurunan NIM, menurut dia, tak terhindarkan akibat tekanan kenaikan biaya pendanaan ( cost of fund/CoF) setelah terjadi kenaikan suku bunga per- bankan Indonesia sebesar 175 basis poin sepanjang 2018. Sedangkan target NIM yang diberikan manajemen perseroan sebesar 7,2-7,4% tahun ini dinilai masih masuk akal. Begitu juga dengan kualitas aset, dia mengatakan, perseroan masih mampu menjaga dengan baik tahun 2018 yang di- buktikan dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sekitar 2,3%. Pandangan positif juga diberikan analis Mirae Asset Sekuritas Lee Young Jun. “Raihana laba bersih BRI senilai Rp 32,41 triliun sudah sesuai dengan perkiraan kami dan konsensus analis. Perolehan tersebut mencerminkan 98,8% dari tar- get yang kami tetapkan dan 99,8% dari perkiraan konsensus analis,” tulisnya dalam riset sebelumnya. Pertumbuhan yan baik tersebut tak terlepas dari keberhasilan perseroan memacu kredit segmen mikro. Menu- rut dia, peningkatan kredit perseroan mencapai 13,6% menjadi Rp 843,6 triliun pada 2018 sudah sesuai dengan perkiraan Mirae Asset Sekuritas. JAKARTA – Investasi pasar mata uang (foreign exchange/Forex) selama tahun politik bisa menghasil- kan margin keuntungan menggiurkan, jika pemodal memahami trik dan menggunakan strategi transaksi yang benar. “Pasar Forex sebenarnya bisa jadi tempat untuk mendulang untung, karena bermain di Forex tidak hanya di satu mata uang, tetapi di banyak mata uang, asal tau triknya. Selama perdagangan antar negara masih terjadi, maka perdangan forex masih akan terus terjadi,” ujar Founder SDFX Hans Herwin di Jakarta, Kamis (4/4). Dia mengatakan, investor harus memahami setiap peristiwa yang terjadi agar dapat memperoleh margin yang besar. Hal ini sangat membantu dalam mem- prediksi pergerakan mata uang dan tentu saja akan menentukan dalam membuat keputusan jual atau beli. “Perdagangan online saat ini sedang berkembang pesat. Cukup pakai smartphone atau laptop, pemodal sudah bisa bertransaksi. Mudahnya penyebaran infor- masi karena akses internet juga membuat orang mudah mencari informasi tentang bisnis ini. Jadi kedepannya bisnis forex ini akan berkembang pesat,” tandas Hans. Sedangkan Master Coach SDFX Syahrir mengatakan, berbisnis forex itu ibarat bermain games online dan san- gat menyenangkan, namun bermain forex bisa sangat menguntungkan, jika pelaku menggunakan strategi yang baik dan benar. “Enaknya lagi, bisnis forex bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Bahkan pada waktu senggang atau disela-sela mengerjakan pekerjaan kantor, mereka juga bisa bertransaksi. Kapanpun mereka sempat mereka bisa memasuki pasar forex,” ucap Syahrir Untuk bisa sukses bisnis forex, Syahrir menyarankan, pelaku bisnis forex harus belajar terlebih dahulu tentang bisnis ini secara benar. Belajar dari para praktisi yang sudah sukses sebelumnya atau belajar dari lembaga- lembaga edukasi yang terpercaya. (hut)

Upload: others

Post on 10-Aug-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JUMAT 5 APRIL 2019 15 · 2019-04-05 · Apabila Anda mengalami kesulitan dalam memahami Keterbukaan Informasi ini atau ragu-ragu mengambil keputusan, sebaiknya Anda berkonsultasi

15

Oleh Parluhutan Situmorang

Pencapaian kinerja keuangan dan operasional PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sepanjang tahun 2018 mem-posisikan perseroan sebagai bank paling menguntungkan di Indonesia. Pertumbuhan kinerja keuangan tersebut diproyeksikan tetap berlanjut hingga tahun ini.

JUMAT 5 APRIL 2019

DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN (SAAT INI MENJADI OTORITAS JASA KEUANGAN/OJK) NO. IX.E.2 TENTANG TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA (“PERATURAN IX.E.2”) DAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NO.32/POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TERBUKA (“POJK 32/2014”)

PT UNILEVER INDONESIA Tbk(“PERSEROAN”)

Berkedudukan di Kabupaten TangerangBidang Usaha:

Bergerak dalam bidang usaha produksi, pemasaran dan distribusi barang-barang konsumsi yang antara lain meliputi sabun, deterjen, margarin, makanan berinti susu, es krim, produk-produk kosmetik, minuman dengan bahan pokok teh dan minuman sari buah.

Kantor Pusat:Grha Unilever

Green Office Park Kav. 3Jalan BSD Boulevard Barat, BSD City

Tangerang15345 Indonesia

Telephone: (021) 80827000Facsimile: (021) 80827002

www.unilever.co.id

Keterbukaan Informasi kepada Para Pemegang Saham ini (“Keterbukaan Informasi”) memuat informasi mengenai rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.2 berupa penambahan bidang usaha baru, yakni persewaan ruang perkantoran (selanjutnya disebut “Perubahan Kegiatan Usaha Utama”).

Untuk melakukan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, berdasarkan ketentuan angka 4 huruf a Peraturan IX.E.2, Perseroan wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) Perseroan.

Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan bertanggung jawab penuh atas kebenaran dari seluruh informasi yang dimuat dalam Keterbukaan Informasi ini dan apabila ada, informasi tambahan yang akan diumumkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja sebelum tanggal RUPS Perseroan dan menegaskan bahwa setelah melakukan penelitian secara seksama atas informasi-informasi yang tersedia sehubungan dengan rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama, dengan ini menyatakan bahwa sepanjang pengetahuan dan keyakinan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tidak ada informasi penting dan material lainnya yang berhubungan dengan rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama yang tidak diungkapkan dalam Keterbukaan Informasi ini yang dapat menyebabkan Keterbukaan Informasi ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan.

Apabila Anda mengalami kesulitan dalam memahami Keterbukaan Informasi ini atau ragu-ragu mengambil keputusan, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan Penasihat Investasi Anda atau penasihat profesional lainnya.

Keterbukaan Informasi Kepada Para Pemegang Saham ini diterbitkan di Kabupaten Tangerang pada tanggal 5 April 2019

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAMPENDAHULUAN

Keterbukaan Informasi ini dibuat sehubungan dengan rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama yang akan dilakukan oleh Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.2, yang diwajibkan untuk memperoleh persetujuan RUPS. Sehubungan dengan hal-hal sebagaimana disebutkan di atas, Direksi Perseroan mengumumkan Keterbukaan Informasi ini dengan maksud untuk memberikan informasi maupun gambaran yang lebih lengkap kepada para Pemegang Saham Perseroan mengenai rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

Sesuai dengan Peraturan IX.E.2, Direksi Perseroan wajib mengumumkan Keterbukaan Informasi ini dalam sekurang-kurangnya satu surat kabar harian berbahasa Indonesia dengan peredaran nasional untuk memberikan informasi kepada para Pemegang Saham Perseroan mengenai rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama yang akan dilakukan oleh Perseroan yang memerlukan persetujuan dari RUPS Perseroan. Keterbukaan Informasi ini menjadi dasar pertimbangan bagi Para Pemegang Saham Perseroan dalam rangka memberikan persetujuannya terkait dengan rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama yang akan diusulkan oleh Perseroan dalam RUPS.

I. URAIAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN

A. Riwayat Singkat Perseroan

Perseroan didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. dengan Akta No. 23 Tn. A.H. van Ophuijsen, Notaris di Batavia, disetujui oleh Gouverneur Generaal van Nederlandsch-Indie dengan surat No.14 tanggal 16 Desember 1933, didaftarkan di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

Nama Perseroan diubah menjadi “PT. Unilever Indonesia” dengan Akta No. 171 tanggal 22 Juli 1980 dari Ny. Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta. Pada tanggal 16 Nopember 1981 Perseroan telah mendapatkan izin dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No.SI-009/PM/E/1981 untuk menawarkan 15% (lima belas persen) sahamnya di Bursa Efek di Indonesia. Selanjutnya perubahan nama Perseroan menjadi “PT. Unilever Indonesia Tbk” dilakukan dengan Akta No. 92 tanggal 30 Juni 1997 dari Tn. Mudofir Hadi, S.H., notaris di Jakarta. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No. C2-1.049HT.01.04 TH.98 tanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 15 Mei 1998, Tambahan No. 2620.

Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain berdasarkan Akta No. 16 tanggal 18 Juni 2008 dibuat di hadapan Notaris Haji Syarif Siangan Tanudjaja, S.H., mengenai perubahan anggaran dasar Perseroan sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-51473.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 16 September 2008, Tambahan No. 18026. Anggaran dasar Perseroan terakhir kali diubah dengan Akta No. 22 tanggal 20 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Notaris Haji Syarif Siangan Tanudjaja, S.H., dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-0011673.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 21 Juni 2016.

B. Kepemilikan Saham

Struktur permodalan Perseroan per tanggal Keterbukaan Informasi kepada Para Pemegang Saham ini adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp 76.300.000.000 (tujuh puluh enam miliar tiga ratus juta Rupiah) terbagi atas 7.630.000.000 (tujuh miliar enam ratus tiga puluh juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp 10 (sepuluh Rupiah).

Modal Ditempatkan : Rp 76.300.000.000 (tujuh puluh enam miliar tiga ratus juta Rupiah) terbagi atas 7.630.000.000 (tujuh miliar enam ratus tiga puluh juta) saham.

Modal Disetor : Rp 76.300.000.000 (tujuh puluh enam miliar tiga ratus juta Rupiah).

Susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perseroan, PT Sharestar Indonesia, per tanggal 31 Maret 2019 adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Jumlah Saham Nilai Saham (Rp) %Unilever Indonesia Holding BV 6.484.877.500 64.848.775.000 85Masyarakat 1.145.122.500 11.451.225.000 15Total 7.630.000.000 76.300.000.000 100

C. Pengurusan dan Pengawasan Perseroan

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang saat ini menjabat adalah sebagai berikut:

Direksi

Presiden Direktur : Hemant Bakshi Direktur : Vikram Kumaraswamy Direktur : Enny Hartati Direktur : Willy Saelan Direktur : Vikas Gupta Direktur : Hernie Raharja Direktur : Ira Noviarti Direktur : Amparo Cheung Aswin Direktur : Jochanan Senf; dan Direktur Independen : Sancoyo Antarikso.

Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Maurits Daniel Rudolf Lalisang Komisaris Independen : Erry Firmansyah Komisaris Independen : Hikmahanto Juwana Komisaris Independen : Mahendra Siregar Komisaris Independen : Alexander Steven Rusli

II. RINGKASAN STUDI KELAYAKAN MENGENAI RENCANA PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA

Untuk memastikan kewajaran nilai rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama, Perseroan telah meminta Penilai Independen yang terdaftar di OJK, yaitu Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Suwendho Rinaldy & Rekan (“KJPP SRR”), sebagai penilai independen untuk memberikan pendapat tentang rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

KJPP SRR menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal (“UUPM”).

A. Identitas Penilai Independen

Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)

KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan

Izin Menteri Keuangan No. 1056/KM.1/2009 tanggal 20 Agustus 2009 dengan Izin Usaha KJPP No. 2.09.0059 dan telah terdaftar di Bapepam dan LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan, OJK) berdasarkan Surat Tanda Terdaftar (“STTD”) Profesi Penunjang Pasar Modal No. STTD.PPB-05/PM.2/2018 tanggal 4 Juni 2018 (“Penilaian Properti dan Bisnis”) (pengganti dari STTD No. 02/BL/STTD-P/AB/2006 tanggal 31 Mei 2006 (“Penilai Properti dan Penilai Usaha”)).

KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan

Kualifikasi : Penilai Aset dan Bisnis Ijin Penilai : PB-1.09.00242 STTD : STTD.PPB-05/PM.2/2018 MAPPI : 95-S-00654

B. Ringkasan Laporan Studi Kelayakan

Berikut adalah ringkasan Laporan Studi Kelayakan rencana Penambahan Bidang Usaha di Indonesia No. 00066/ 2.0059-02/BS/04/0242/1/IV/2019 tanggal 4 April 2019 yang disusun oleh KJPP SRR:

a. Obyek Studi Kelayakan

Obyek studi kelayakan adalah kelayakan atas rencana Penambahan Bidang Usaha terkait dengan penyewaan ruang kantor milik Perseroan.

b. Maksud dan Tujuan Studi Kelayakan

Maksud dan tujuan studi kelayakan atas perubahan kegiatan usaha utama Perseroan terkait penyewaan ruang kantor adalah untuk memberikan gambaran mengenai kelayakan perubahan kegiatan usaha utama Perseroan terkait penyewaan ruang kantor untuk memenuhi Peraturan IX.E.2.

c. Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas - Laporan Studi Kelayakan rencana Penambahan Bidang Usaha di Indonesia bersifat non-disclaimer opinion. - KJPP SRR telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses studi kelayakan. - Data dan informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya. - KJPP SRR menggunakan proyeksi keuangan yang telah disesuaikan yang mencerminkan kewajaran proyeksi

keuangan yang dibuat oleh manajemen Perseroan dengan kemampuan pencapaiannya (fiduciary duty). - KJPP SRR bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi keuangan. - Laporan Studi Kelayakan rencana Penambahan Bidang Usaha di Indonesia adalah terbuka untuk publik kecuali

terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan. - KJPP SRR bertanggung jawab atas Laporan Studi Kelayakan rencana Penambahan Bidang Usaha di Indonesia

dan kesimpulan studi kelayakan. - KJPP SRR telah memperoleh informasi atas syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian-perjanjian

yang terkait dengan perubahan kegiatan usaha utama Perseroan terkait penyewaan ruang kantor. d. Pendekatan dan Metode Studi Kelayakan Pendekatan yang digunakan dalam menganalisa kelayakan perubahan kegiatan usaha utama Perseroan terkait

penyewaan ruang kantor adalah pendekatan pendapatan (income based approach) dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flow (“DCF”) method), yang mengacu pada Net Present Value (“NPV”), sehingga perubahan kegiatan usaha utama Perseroan terkait penyewaan ruang kantor dapat dikatakan layak atau menguntungkan apabila NPV-nya positif atau lebih besar dari nol.

Untuk menentukan kelayakan, digunakan analisis NPV inkremental yang dihitung dengan mengurangkan NPV dari arus kas bersih tanpa perubahan kegiatan usaha utama terhadap NPV dari arus kas bersih dengan perubahan kegiatan usaha utama dengan hasil sebagai berikut:

Kriteria Investasi NPV (Rp .000.000,00)Dengan Penambahan Bidang Usaha 79.538.125Tanpa Penambahan Bidang Usaha 79.364.571Inkremental 173.554

Berdasarkan hasil analisis NPV inkremental tersebut, KJPP SRR berpendapat bahwa perubahan kegiatan usaha utama Perseroan terkait penyewaan ruang kantor adalah layak.

e. Kesimpulan Studi Kelayakan Berdasarkan analisis kelayakan atas Kelayakan rencana Penambahan Bidang Usaha sebagaimana diuraikan dalam

analisis studi kelayakan, KJPP SRR berpendapat bahwa perubahan kegiatan usaha utama Perseroan tersebut adalah layak.

C. Ringkasan Laporan Pendapat Kewajaran

Berikut adalah ringkasan laporan pendapat kewajaran No. 00067/2.0059-02/BS/04/0242/1/IV/2019 tanggal 4 April 2019 yang disusun oleh KJPP SRR:

a. Pihak-Pihak yang Terkait dalam rencana Penambahan Bidang Usaha adalah Perseroan. b. Obyek Pendapat Kewajaran Obyek Pendapat Kewajaran adalah rencana Penambahan Bidang Usaha yang dilakukan oleh Perseroan yang

berupa persewaan ruang kantor. c. Maksud dan Tujuan Pendapat Kewajaran Maksud dan tujuan pemberian Pendapat Kewajaran atas rencana Penambahan Bidang Usaha adalah untuk

memberikan gambaran mengenai kewajaran rencana Penambahan Bidang Usaha dari aspek keuangan untuk memenuhi Peraturan IX.E.2.

d. Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas - Pendapat kewajaran merupakan laporan yang bersifat non-disclaimer opinion. - KJPP SRR telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penyusunan

pendapat kewajaran. - Data dan informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya. - Analisis dalam penyusunan pendapat kewajaran dilakukan dengan menggunakan proyeksi keuangan yang telah

disesuaikan yang mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen Perseroan dengan kemampuan pencapaiannya (fiduciary duty).

- KJPP SRR bertanggung jawab atas pelaksanaan penyusunan pendapat kewajaran dan kewajaran proyeksi keuangan.

- Pendapat kewajaran merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan.

- KJPP SRR bertanggung jawab atas pendapat kewajaran dan kesimpulan pendapat kewajaran. - KJPP SRR telah memperoleh informasi atas syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian-perjanjian

yang terkait dengan rencana Penambahan Bidang Usaha dari Perseroan.

e. Pendekatan dan Prosedur Pendapat Kewajaran

Dalam mengevaluasi kewajaran rencana Penambahan Bidang Usaha, SRR telah melakukan analisis melalui pendekatan dan prosedur Pendapat Kewajaran atas rencana Penambahan Bidang Usaha dari hal-hal sebagai berikut:

(a) analisis kualitatif dan kuantitatif

Rencana Penambahan Bidang Usaha merupakan transaksi perubahan kegiatan usaha utama, karena Perseroan akan melakukan kegiatan usaha penyewaan ruang kantor.

Analisis kualitatif dan kuantitatif atas rencana Penambahan Bidang Usaha dilakukan dengan melakukan analisis atas kegiatan operasional dan prospek usaha Perseroan, alasan dilakukannya rencana Penambahan Bidang Usaha, keuntungan dan kerugian dari rencana Penambahan Bidang Usaha serta melakukan analisis atas kinerja keuangan historis Perseroan berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014–2018 yang telah diaudit. Selanjutnya, SRR juga melakukan analisis atas laporan proforma dan analisis inkremental atas rencana Penambahan Bidang Usaha dimana berdasarkan proyeksi yang disusun oleh manajemen Perseroan, Perseroan mengharapkan dapat meningkatkan rasio likuiditas setelah rencana Penambahan Bidang Usaha.

(b) analisis kewajaran

Analisis dampak transaksi ditentukan dengan membandingkan proyeksi keuangan Perseroan tanpa rencana Penambahan Bidang Usaha dengan proyeksi keuangan Perseroan dengan rencana Penambahan Bidang Usaha. Dari analisis tersebut, diperoleh hasil bahwa dengan dilakukannya rencana Penambahan Bidang Usaha, likuiditas dan solvabilitas Perseroan menjadi lebih baik jika dibandingkan tanpa rencana Penambahan Bidang Usaha.

f. Kesimpulan Pendapat Kewajaran

Berdasarkan analisis kewajaran atas rencana Penambahan Bidang Usaha sebagaimana diuraikan dalam analisis pendapat kewajaran di atas, KJPP SRR berpendapat bahwa rencana Penambahan Bidang Usaha adalah wajar.

III. KETERSEDIAAN TENAGA AHLI SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PERSEWAAN REAL ESTAT (RUANG PERKANTORAN)

Dalam kegiatan usaha yang baru, yakni persewaan ruang perkantoran Perseroan tidak membutuhkan tenaga ahli yang khusus, karena Perseroan, dalam mengoperasikan gedung Kantor Pusatnya di Grha Unilever, telah memiliki divisi yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pengelolaan gedung tersebut (Workplace Service).

IV. PENJELASAN, PERTIMBANGAN DAN ALASAN DILAKUKANNYA PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA

Guna meningkatkan kinerja Perseroan ke depannya, Perseroan sebagai perusahan yang bergerak di bidang usaha industri, bidang jasa perdagangan besar (distributor) dan perdagangan impor, jasa penelitian (riset) pemasaran serta jasa konsultasi manajemen, melihat adanya peluang usaha di bidang persewaan ruang kantor. Jasa tersebut saat ini bukan merupakan salah satu dari bidang usaha Perseroan. Perseroan telah menghitung dengan seksama atas peluang usaha dan jasa yang dapat dijalankan secara berkelanjutan dan Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan mampu memanfaatkan peluang yang ada, guna memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Oleh sebab itu Perseroan berencana akan melakukan penambahankegiatan usaha utamanya berupa persewaan ruang kantor.

V. PENGARUH PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA PADA KONDISI KEUANGAN PERSEROAN

Berdasarkan proyeksi keuangan laba rugi, dengan dilakukannya Perubahan Kegiatan Usaha Utama, jumlah pendapatan Perseroan akan meningkat antara 0,02% sampai dengan 0,05% karena pendapatan tambahan dari persewaan ruang perkantoran. Rasio profitabilitas Perseroan secara keseluruhan juga mengalami peningkatan.

Berdasarkan proyeksi posisi keuangan, dengan dilakukannya Perubahan Kegiatan Usaha Utama, total aset Perseroan tidak akan mengalami perubahan, namun terdapat penurunan pada jumlah utang bank dan terdapat kenaikan pada saldo laba Perseroan yang mengakibatkan peningkatan pada ekuitas Perseroan.

Berdasarkan Analisis kontribusi nilai tambah terhadap kinerja Perseroan, dengan dilakukannya Perubahan Kegiatan Usaha Utama tidak terdapat perubahan pada rasio, namun terdapat peningkatan pada imbal balik asset dan imbal balik ekuitas. Dengan demikian, dengan dilakukannya Perubahan Kegiatan Usaha Utama, likuiditas dan solvabilitas Perseroan tidak mengalami perubahan yang signifikan.

VI. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

Untuk memperoleh persetujuan RUPS atas rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama tersebut, Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) pada hari Selasa tanggal 21 Mei 2019 yang bertempat di Kantor Pusat Perseroan, Grha Unilever, Green Office Park Kav 3, Jalan BSD Boulevard Barat, BSD City, Tangerang 15345, Indonesia.

Mata acara RUPSLB tersebut adalah sebagai berikut:

1. Permohonan persetujuan atas rencana perubahan kegiatan usaha Perseroan, berupa penambahan bidang usaha baru yakni persewaan ruang perkantoran.

2. Permohonan persetujuan atas rencana perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan rencana penambahan kegiatan usaha baru Perseroan dan perubahan redaksional uraian kegiatan usaha Perseroan.

Pada mata acara pertama akan dibahas rencana perubahan kegiatan usaha utama termasuk studi kelayakan tentang perubahan kegiatan usaha utama tersebut.

Oleh karena Perubahan Kegiatan Usaha Utama ini memerlukan perubahan pada Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan tentang maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, maka persyaratan kehadiran dan pengambilan keputusan RUPSLB adalah sebagai berikut:

a. RUPSLB dapat dilangsungkan jika RUPSLB dihadiri oleh para pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan.

b. Keputusan RUPSLB sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam RUPSLB yang bersangkutan.

c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf a tidak tercapai, RUPSLB kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPSLB kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh para pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam RUPSLB tersebut.

Jika rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama sebagaimana disebutkan di atas tidak memperoleh persetujuan dari RUPSLB, maka rencana tersebut baru dapat diajukan kembali 12 (dua belas) bulan setelah pelaksanaan RUPSLB tersebut.

VII. INFORMASI TAMBAHAN

Apabila para pemegang saham memerlukan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Perseroan dengan alamat:

PT UNILEVER INDONESIA TbkGrha Unilever

Green Office Park Kav. 3Jalan BSD Boulevard Barat, BSD City

Tangerang15345 Indonesia

Telephone: (021) 80827000Facsimile: (021) 80827002

www.unilever.co.id

Attn. Sekretaris PerusahaanEmail : [email protected]

Tangerang, 5 April 2019Direksi Perseroan

Tim riset Mirae Asset Sekuritas mem-berikan pangdangan positif terhadap per-tumbuhan kinerja keuangan BRI tahun ini. Pihaknya memperkirakan kenaikan laba bersih BRI sebesar 12% tahun ini menjadi Rp 36,15 triliun. “Kami mem-perkirakan pertumbuhan pendapatan bunga bersih perseroan akan lebih baik tahun ini didukung atas NIM yang relatif stabil, sehingga laba bersih perseroan diperkirakan tetap bertumbuh,” ungkap analis Mirae Asset Sekuritas Lee Young Jun dalam risetnya di Jakarta, belum lama ini.

Eskpektasi NIM lebih baik didukung atas rencana manajemen perseroan untuk menyesuaikan bunga kredit komersial maupun mikro tahun ini. “Kami percaya segmen mikro, konsumen, dan usaha kecil akan mendukung pertumbuhan kredit perseroan tahun 2019 dan BRI juga diharapkan mampu untuk menyesuaikan bung kredit tahun ini,” ungkapnya.

Mirae Asset Sekuritas juga memberi-kan penilaian positif atas strategi manaje-men BRI dalam jangka panjang untuk menurunkan kredit sektor koporasi dan memperkuat segmen mikro. Strategi peralihan dari korporasi ke segmen mikro telah berjalan sesuai harapan. Kredit

segmen mikro dan konsumer akan tetap menjadi penopang pertumbuhan kredit perseroan ke depan.

Tahun ini, laba bersih diproyeksikan bertumbuh menjadi Rp 36,15 triliun pada 2019, dibandingkan realisasi 2018 men-capai Rp 32,35 triliun. Sedangkan PPOP BRI diharapkan meningkat dari Rp 59,53 triliun menjadi Rp 65,74 triliun.

Pandangan positif juga diberikan Analis Danareksa Sekuritas Eka Savitri dalam riset sebelumnya. Menurut dia, pening-katan eksposur kredit mikro perseroan dengan target menjadi 40% tahun 2020 dan kredit korporasi ditargetkan mencapai 20% menjadi sentimen positif terhadap per tumbuhan perseroan ke depan. Pihaknya juga memberikan pandangan positif terhadap keinginan perseroan un-tuk menaikkan bunga pinjaman perseroan tahun ini.

Terkait pergerakan harga saham BBRI, riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, saham BBRI masih cenderung menguat dengan kisaran pergerakan support Rp 4.000-4.100 dan resistance berkisar Rp 4.170-4.280. Saham ini diperkirakan tren bullish selama masih bertahan di atas Rp 3.940.

Berdasarkan data, harga saham BBRI

telah mengalami peningkatan signifikan terhitung sejak awal tahun hingga ke-marin. Saham BBRI naik dari harga Ro 3.610 menjadi Rp 4.220 pada perdagangan kemarin. Angka tersebut menunjukkan kenaikan harga berkisar 16,89%. Pertum-buhan harga saham tersebut didukung pencapaian kinerja keuangan perseroan sepanjang tahun lalu dan ekspektasi penguatan kinerja perseroan ke depan.

Hingga kini, saham BBRI tercatat se-bagai kapitalisasi pasar kedua terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan total Rp 515,84 triliun hingga kemarin. Sedangkan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tercatat sebagai peraih ka-pitalisasi pasar saham terbesar senilai Rp 683,56 triliun.

Sesuai EkspektasiTahun lalu, Bank Rakyat Indonesia

(BRI) membukukan laba bersih konsoli-dasi sebesar Rp 32,4 triliun, atau menin-gkat 11,6% secara tahunan (year on year/yoy). Faktor pendorong pertumbuhan laba bersih tersebut adalah kredit ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terus meningkat.

Eka Savitri mengatakan, realisasi kinerja keuangan tersebut menunjukan bahwa BRI masih tercatat sebagai bank paling menguntungkan. Predikat tersebut tetap mampu dipertahankan, meskipun

margin bunga bersih (net interest margin/NIM) perseroan mengalami penurunan dari 7,8% menjadi 7,3%.

Penurunan NIM, menurut dia, tak ter hindarkan akibat tekanan kenaikan biaya pendanaan (cost of fund/CoF) setelah terjadi kenaikan suku bunga per-bankan Indonesia sebesar 175 basis poin sepanjang 2018. Sedangkan target NIM yang diberikan manajemen perseroan sebesar 7,2-7,4% tahun ini dinilai masih masuk akal.

Begitu juga dengan kualitas aset, dia me ngatakan, perseroan masih mampu men jaga dengan baik tahun 2018 yang di-buktikan dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sekitar 2,3%.

Pandangan positif juga diberikan analis Mirae Asset Sekuritas Lee Young Jun. “Raihana laba bersih BRI senilai Rp 32,41 triliun sudah sesuai dengan perkiraan kami dan konsensus analis. Perolehan tersebut mencerminkan 98,8% dari tar-get yang kami tetapkan dan 99,8% dari perkiraan konsensus analis,” tulisnya dalam riset sebelumnya.

Pertumbuhan yan baik tersebut tak terlepas dari keberhasilan perseroan memacu kredit segmen mikro. Menu-rut dia, peningkatan kredit perseroan mencapai 13,6% menjadi Rp 843,6 triliun pada 2018 sudah sesuai dengan perkiraan Mirae Asset Sekuritas.

JAKARTA – Investasi pasar mata uang (foreign exchange/Forex) selama tahun politik bisa menghasil-kan margin keuntungan menggiurkan, jika pemodal memahami trik dan menggunakan strategi transaksi yang benar.

“Pasar Forex sebenarnya bisa jadi tempat untuk mendulang untung, karena bermain di Forex tidak hanya di satu mata uang, tetapi di banyak mata uang, asal tau triknya. Selama perdagangan antar negara masih terjadi, maka perdangan forex masih akan terus terjadi,” ujar Founder SDFX Hans Herwin di Jakarta, Kamis (4/4).

Dia mengatakan, investor harus memahami setiap peristiwa yang terjadi agar dapat memperoleh margin yang besar. Hal ini sangat membantu dalam mem-prediksi pergerakan mata uang dan tentu saja akan menentukan dalam membuat keputusan jual atau beli.

“Perdagangan online saat ini sedang berkembang pesat. Cukup pakai smartphone atau laptop, pemodal sudah bisa bertransaksi. Mudahnya penyebaran infor-masi karena akses internet juga membuat orang mudah mencari informasi tentang bisnis ini. Jadi kedepannya bisnis forex ini akan berkembang pesat,” tandas Hans.

Sedangkan Master Coach SDFX Syahrir mengatakan, berbisnis forex itu ibarat bermain games online dan san-gat menyenangkan, namun bermain forex bisa sangat menguntungkan, jika pelaku menggunakan strategi yang baik dan benar.

“Enaknya lagi, bisnis forex bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Bahkan pada waktu senggang atau disela-sela mengerjakan pekerjaan kantor, mereka juga bisa bertransaksi. Kapanpun mereka sempat mereka bisa memasuki pasar forex,” ucap Syahrir

Untuk bisa sukses bisnis forex, Syahrir menyarankan, pelaku bisnis forex harus belajar terlebih dahulu tentang bisnis ini secara benar. Belajar dari para praktisi yang sudah sukses sebelumnya atau belajar dari lembaga-lembaga edukasi yang terpercaya. (hut)