jumat, 16 desember 2011 antasari diyakini korban … · dalam kasus terbunuhnya nas-rudin...

1
MIRZA ANDREAS P ERSEPSI publik da- lam kasus pembunu- han Direktur PT Pu- tra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen yang menjerat mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar sudah berbalik. Publik kian simpati dan men- dukung terhadap Antasari. Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo di Jakarta, kemarin, menilai publik kian percaya bahwa Antasari hanya korban dari sebuah rekayasa. Menurut dia, tidak sulit un- tuk melihat rekayasa yang terjadi di balik kasus Antasari. “Publik mulai percaya kasus Antasari adalah rekayasa. Lihat saja sepak terjang Antasari saat masih menjabat Ketua KPK, yang intens menyelidiki kasus teknologi informasi (TI) Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan skandal Bank Century.” Sayangnya, niat baik Antasari membongkar dua kasus besar tersebut harus terganjal saat menjebloskan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aulia Pohan ke penjara. “Itu dianggap menjadi kesalahan Antasari yang tidak teram- puni,” tukas Bambang. Karena itu, lanjut Benda- hara Umum Partai Golkar tersebut, ada dua upaya untuk menjebloskan Antasari. Per- tama, lewat urusan perempuan yang ternyata tidak mempan. “Urusan perempuan gagal, digoyangkan lagi lewat kasus kriminal,” terangnya. Bambang menaruh keya- kinan tinggi, cepat atau lambat kasus Antasari bisa terungkap dengan jelas. Pihak Antasari telah meng- ajukan peninjauan kembali (PK) atas kasus pembunuhan yang melilit dirinya. Dalam permohonannya, Antasari me- minta agar majelis hakim yang diketuai Aminal Uman membe- baskannya dari segala tuntutan dalam kasus terbunuhnya Nas- rudin Zulkarnaen. Atas tuduhan menjadi aktor intelektual dalam pembunuhan tersebut, Antasari dijatuhi di- vonis 18 tahun penjara oleh ma- jelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Vonis tersebut kemudian dikuatkan dengan putusan majelis di tingkat banding dan kasasi. Komisi Yudisial menilai ke- tiga hakim PN Jakarta Selatan yang memegang kasus Antasari telah melanggar prinsip profe- sionalitas karena mengabaikan sejumlah barang bukti penting di hadapan pengadilan. Saat mengajukan PK, Antasari mengajukan tiga alat bukti yang dinilainya tidak dipertimbang- kan hakim pada persidangan sebelumnya. Pertama, yang menunjukkan mayat almarhum sudah dimanipulasi seperti baju yang sudah tidak melekat di tubuh korban. Kedua, ada foto yang menunjukkan bekas tembakan pada kaca mobil secara vertikal. Ketiga, hasil penyadapan KPK yang ternyata tidak terbukti adanya ancaman melalui SMS dari Antasari ke- pada Nasrudin. Tidak berani Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Permadi me- miliki pendapat senada. Menu- rut dia, rekayasa penjeblosan Antasari terkait tiga hal. “Per- tama, menjebloskan besan Presiden Susilo Bambang Yu- dhoyono ke penjara, lalu mem- bongkar kasus TI, dan mem- bongkar skandal Bank Century. Masalahnya enggak ada yang berani ngomong rekayasa. Itu masalahnya,” cetusnya. Kuasa hukum Antasari, Maqdir Ismail menambahkan, ada 36 catatan tentang kekhila- fan yang dilakukan hakim saat persidangan kasus Antasari. Dari sekian banyak catatan itu, ada satu kekhilafan hakim yang dinilainya paling fatal, yakni mengambil fakta dari perkara lain, dan dimasukkan ke perkara Antasari. (*/P-1) [email protected] Antasari Diyakini Korban Rekayasa Cepat atau lambat kasus yang menjerat Antasari akan terungkap dengan jelas. KETUA Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memastikan istrinya, Ani Yudhoyono, tidak akan maju sebagai kandidat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. SBY, yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, me- mastikan hal itu saat memberi arahan dalam sarasehan Satu Dasawarsa Partai Demokrat, di Jakarta, tadi malam. “Apakah Ibu Ani SBY akan maju? Atau Partai Demokrat akan usung Ibu Ani? Jawaban- nya 100% tidak ada niat untuk itu. Baik Ibu Ani atau saya sen- diri sudah sampaikan kepada rakyat,” ujar SBY. Mengenai kandidat yang akan diusung Partai Demokrat pada 2014, SBY menegaskan belum saatnya untuk memun- culkan kandidat. “Berkaitan dengan Pemilu 2014, saya dan pemimpin jajaran partai akhir- akhir ini sering mendapatkan pertanyaan siapa yang akan diusung pada 2014. Dalam ka- pasitas saya sebagai pemimpin tinggi majelis partai, sampai saat ini belum tentukan calon presiden (capres) 2014,” ung- kapnya. Ia mengatakan, pada saatnya Partai Demokrat akan menen- tukan capres. Pasalnya, ujar SBY, untuk menjadi presiden perlu mendapatkan dukungan rakyat yang kuat dan berkah dari Tuhan. “Apakah Demokrat ber- pasangan dengan parpol lain pada 2014? Atau melangkah sendiri seperti SBY-Boediono? Atau mendukung salah satu Capres? Itu jawabannya nanti. Untuk menjadi presiden harus maunya rakyat, bukan maunya Partai Demokrat,” imbuhnya. Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan Partai Demokrat baru akan menetapkan capres setelah Pemilu 2014. (Mad/ HZ/*/P-1) PENYESALAN selalu datang terlambat. Hal itu dialami man- tan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Hari Sabarno. Ia mengaku terlambat menyadari kejanggalan dalam pembuatan radiogram pengadaan branwir di 22 wilayah pada 2003-2005. “Baru setelah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), saya sadar ada kejang- galan radiogram. Saya menye- sal. Andai tahu dari awal, saya dapat mencegahnya,” kata Hari saat membacakan pleidoi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Jakarta, kemarin. Ia membantah pernah mem- berikan memo berwarna hijau kepada Dirjen Otonomi Daerah Departemen (kini Kemente- rian) Dalam Negeri Oentarto Sindung Mawardi pada waktu itu. Memo itu berisi persetu- juan pengadaan radiogram tersebut. Purnawirawan perwira tinggi berbintang empat itu menjelas- kan memo yang diberikan menteri selalu berwarna putih, bukan hijau. Hari juga membantah pernah memerintahkan kepada Oen- tarto melalui sekretaris prib- adinya, Suroso, untuk membuat radiogram dan ditandatangani sendiri. “Perintah lisan dibuat berdasarkan ‘katanya’ oleh Suroso. Tidak muncul dari saya sendiri karena saya belum tahu,” jelasnya. Di akhir pembacaan pembe- laan, Sabarno yang mengena- kan kemeja batik berwarna hijau tua itu pun sempat mem- berikan dua buku kepada maje- lis hakim yang dia tulis sendiri. Buku itu berjudul Menata Wajah Baru Indonesia dan Memandu Otonomi Daerah Menjaga Kesa- tuan Bangsa. Majelis hakim yang dipimpin Suhartoyo memutuskan untuk menunda sidang pada Kamis (29/12) dengan agenda pem- bacaan vonis. Pada sidang 9 Desember, jak- sa menuntut Sabarno dengan hukuman lima tahun penjara dan denda Rp250 juta subsider enam bulan kurungan. Jaksa menganggap mantan mendagri tersebut telah me- nyalahgunakan wewenang pembuatan radiogram peng- adaan branwir untuk 22 wila- yah di Indonesia. (*/P-1) 100% Ani Yudhoyono tidak Minat Jadi Capres Sabarno Bantah Dakwaan Jaksa PEMBUNUHAN KARAKTER: Pengacara Antasari Azhar, Magdir Ismail, moderator Lucas Sumarno, politikus Partai Gerindra Permadi, dan anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo dalam diskusi Skenario Apa di Balik Pembunuhan Karakter Antasari Azhar? di Jakarta, kemarin. PLEDOI HARI SABARNO: Terdakwa kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran di 22 wilayah Indonesia pada 2003-2005 Hari Sabarno seusai pembacaan pledoi di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin. MI/IMMANUEL ANTONIUS MI/SUSANTO 6 JUMAT, 16 DESEMBER 2011 P OLKAM I NDONESIA dikaruniai Tuhan sumber daya air yang melimpah, hal ini ditandai dengan banyaknya sungai. Namun distribusi berpola musiman dan kondisi geologi yang berbeda-beda, aliran sungai di negara kita menjadi beragam. Kondisi geologi dan iklim tropis di Indonesia mengakibatkan tingkat pelapukan terhadap batuan sangat tinggi, demikian juga dengan aktifitas erosi dan sedimentasi. Sementara jumlah penduduk di Indonesia tumbuh pesat, sehingga lahan di sekitar sungai banyak dimanfaatkan untuk kegiatan manusia. Namun, akibat dari pemanfaatan ini terjadilah penurunan fungsi sungai, dan terjadilah penyempitan, pendangkalan dan pencemaran sungai. Karena itu untuk kepentingan masa depan, hal itu perlu dikendalikan agar dapat dicapai keadaan yang harmonis dan berkelanjutan antara fungsi dan kehidupan manusia. Hal itu dimungkinkan dengan adanya PP No 38 Tahun 2011 tentang Sungai. Dengan PP itu diharapkan pelaksanaan upaya-upaya konservasi, pengembangan, dan pengendalian daya rusak air dapat di laksanakan dengan baik. Salah satu amanat dalam PP No 38 Tahun 2011 adalah melin- dungi sungai agar tidak tercemar. Penyebab utama pencemaran ini adalah air limbah dan sampah. Kecenderungan masyarakat menjadikan sungai sebagai tempat membuang limbah ini harus dihentikan, sebab dampak yang ditimbulkan adalah kerugian berkepanjangan. Contohnya adalah mati atau hilangnya ke- hidupan flora dan fauna yang bisa mengancam keseimbangan ekosistem. Salah satu cara untuk melindungi dan melestarikan fungsi sungai adalah dengan menetapkan sempadan sungai. Dalam PP No 38 Tahun 2011 juga mengatur tentang sempa- dan sungai. Sempadan sungai ini salah satunya terkait dengan . r i j n a b n a r a t a d n a h a l a y n s u s u h k , i a g n u s n a t a a f n a m e p n a r u t a g n e p Kekurang pahaman ini dapat menimbulkan kerugian yang timbul akibat daya rusak air. Secara alami dataran banjir adalah ruang untuk air sungai pada saat banjir. Selain itu, pada daerah bagian hulu, perubahan penutup lahan dari yang sifatnya alami menjadi atap bangunan dan lapisan kedap air dapat mengakibatkan infilterasi air hujan pun ke dalam tanah berkurang, sehingga aliran air di permukaan tanah menjadi lebih besar, dan akan mengakibatkan banjir pada hilir. Karena itu, perlu adanya pengelolaan banjir terpadu yang melibatkan seluruh masyarakat di dalam daerah aliran sungai. Upaya yang dilakukan bisa secara fisik dan non fisik. Secara fisik, adalah dengan membangun prasarana seperti bendungan, . r i j n a b t i b e d n a h i l a g n e p u a t a r u l a s a t i s a p a k n a t a k g n i n e p , l u g g n a t Sedangkan upaya non fisik adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menjaga dan melestarikan sungai. Keterlibatan masyarakat yang paling nyata adalah gerakan peduli sungai dengan program perlindungan alur sungai dan pencegahan pencemaran sungai yang dilakukan oleh masyarakat. (S-25) Sungai, Pemerintah dan Masyarakat Kita Sungai Ciliwung Jakarta DOK SDA Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Direktorat Sungai dan Pantai

Upload: trinhtuong

Post on 27-Jul-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JUMAT, 16 DESEMBER 2011 Antasari Diyakini Korban … · dalam kasus terbunuhnya Nas-rudin Zulkarnaen. ... kan kemeja batik berwarna ... pemadam kebakaran di 22 wilayah Indonesia pada

MIRZA ANDREAS

PERSEPSI publik da-lam kasus pembunu-han Direktur PT Pu-tra Rajawali Banjaran

Nasrudin Zulkarnaen yang menjerat mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar sudah berbalik. Publik kian simpati dan men-dukung terhadap Antasari.

Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo di Jakarta, kemarin, menilai publik kian percaya bahwa Antasari hanya korban dari sebuah rekayasa.

Menurut dia, tidak sulit un-tuk melihat rekayasa yang terjadi di balik kasus Antasari. “Publik mulai percaya kasus Antasari adalah rekayasa. Lihat

saja sepak terjang Antasari saat masih menjabat Ketua KPK, yang intens menyelidiki kasus teknologi informasi (TI) Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan skandal Bank Century.”

Sayangnya, niat baik Antasari membongkar dua kasus besar tersebut harus terganjal saat menjebloskan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aulia Pohan ke penjara. “Itu dianggap menjadi kesalahan Antasari yang tidak teram-puni,” tukas Bambang.

Karena itu, lanjut Benda-hara Umum Partai Golkar tersebut, ada dua upaya untuk menjebloskan Antasari. Per-tama, lewat urusan perempuan yang ternyata tidak mempan. “Urusan perempuan gagal, digoyangkan lagi lewat kasus

kriminal,” terangnya.Bambang menaruh keya-

kinan tinggi, cepat atau lambat kasus Antasari bisa terungkap dengan jelas.

Pihak Antasari telah meng-ajukan peninjauan kembali (PK) atas kasus pembunuhan yang melilit dirinya. Dalam permohonannya, Antasari me-minta agar majelis hakim yang diketuai Aminal Uman membe-baskannya dari segala tuntutan dalam kasus terbunuhnya Nas-rudin Zulkarnaen.

Atas tuduhan menjadi aktor intelektual dalam pembunuhan tersebut, Antasari dijatuhi di-vonis 18 tahun penjara oleh ma-jelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Vonis tersebut kemudian dikuatkan dengan putusan majelis di tingkat banding dan kasasi.

Komisi Yudisial menilai ke-tiga hakim PN Jakarta Selatan yang memegang kasus Antasari telah melanggar prinsip profe-sionalitas karena mengabaikan sejumlah barang bukti penting

di hadapan pengadilan.Saat mengajukan PK, Antasari

mengajukan tiga alat bukti yang dinilainya tidak dipertimbang-kan hakim pada persidang an sebelumnya. Pertama, yang menunjukkan mayat almarhum sudah dimanipulasi seperti baju yang sudah tidak melekat di tubuh korban. Kedua, ada foto yang menunjukkan bekas tembakan pada kaca mobil secara vertikal. Ketiga, hasil penyadapan KPK yang ternyata tidak terbukti adanya ancaman

melalui SMS dari Antasari ke-pada Nasrudin.

Tidak beraniAnggota Dewan Pembina

Partai Gerindra Permadi me-miliki pendapat senada. Menu-rut dia, rekayasa penjeblosan Antasari terkait tiga hal. “Per-tama, menjebloskan besan Presiden Susilo Bambang Yu-dhoyono ke penjara, lalu mem-bongkar kasus TI, dan mem-bongkar skandal Bank Century. Masalahnya enggak ada yang

berani ngomong rekayasa. Itu masalahnya,” cetusnya.

Kuasa hukum Antasari, Maqdir Ismail menambahkan, ada 36 catatan tentang kekhila-fan yang dilakukan hakim saat persidangan kasus Antasari.

Dari sekian banyak catatan itu, ada satu kekhilafan hakim yang dinilainya paling fatal, yakni mengambil fakta dari perkara lain, dan dimasukkan ke perkara Antasari. (*/P-1)

[email protected]

Antasari Diyakini Korban RekayasaCepat atau lambat kasus yang menjerat Antasari akan terungkap dengan jelas.

KETUA Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memastikan istrinya, Ani Yudhoyono, tidak akan maju sebagai kandidat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

SBY, yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, me-mastikan hal itu saat memberi arahan dalam sarasehan Satu

Dasawarsa Partai Demokrat, di Jakarta, tadi malam.

“Apakah Ibu Ani SBY akan maju? Atau Partai Demokrat akan usung Ibu Ani? Jawaban-nya 100% tidak ada niat untuk itu. Baik Ibu Ani atau saya sen-

diri sudah sampaikan kepada rakyat,” ujar SBY.

Mengenai kandidat yang akan diusung Partai Demokrat pada 2014, SBY menegaskan belum saatnya untuk memun-culkan kandidat. “Berkaitan

dengan Pemilu 2014, saya dan pemimpin jajaran partai akhir-akhir ini sering mendapatkan pertanyaan siapa yang akan diusung pada 2014. Dalam ka-pasitas saya sebagai pemimpin tinggi majelis partai, sampai

saat ini belum tentukan calon presiden (capres) 2014,” ung-kapnya.

Ia mengatakan, pada saatnya Partai Demokrat akan menen-tukan capres. Pasalnya, ujar SBY, untuk menjadi presiden

perlu mendapatkan dukungan rakyat yang kuat dan berkah dari Tuhan.

“Apakah Demokrat ber-pasangan dengan parpol lain pada 2014? Atau melangkah sendiri seperti SBY-Boediono?

Atau mendukung salah satu Capres? Itu jawabannya nanti. Untuk menjadi presiden harus maunya rakyat, bukan maunya Partai Demokrat,” imbuhnya.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan Partai Demokrat baru akan menetapkan capres setelah Pemilu 2014. (Mad/HZ/*/P-1)

PENYESALAN selalu datang terlambat. Hal itu dialami man-tan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Hari Sabarno. Ia mengaku terlambat menyadari kejanggalan dalam pembuatan radiogram pengadaan branwir di 22 wilayah pada 2003-2005.

“Baru setelah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), saya sadar ada kejang-galan radiogram. Saya menye-sal. Andai tahu dari awal, saya dapat mencegahnya,” kata Hari saat membacakan pleidoi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Jakarta, kemarin.

Ia membantah pernah mem-berikan memo berwarna hijau kepada Dirjen Otonomi Daerah Departemen (kini Kemente-rian) Dalam Negeri Oentarto Sindung Mawardi pada waktu itu. Memo itu berisi persetu-juan pengadaan radiogram tersebut.

Purnawirawan perwira tinggi berbintang empat itu menjelas-kan memo yang diberikan menteri selalu berwarna putih, bukan hijau.

Hari juga membantah pernah memerintahkan kepada Oen-

tarto melalui sekretaris prib-adinya, Suroso, untuk membuat radiogram dan ditandatangani sendiri. “Perintah lisan dibuat berdasarkan ‘katanya’ oleh Suroso. Tidak muncul dari saya sendiri karena saya belum tahu,” jelasnya.

Di akhir pembacaan pembe-laan, Sabarno yang mengena-kan kemeja batik berwarna hijau tua itu pun sempat mem-berikan dua buku kepada maje-lis hakim yang dia tulis sendiri. Buku itu berjudul Menata Wajah Baru Indonesia dan Memandu Otonomi Daerah Menjaga Kesa-tuan Bangsa.

Majelis hakim yang dipimpin Suhartoyo memutuskan untuk menunda sidang pada Kamis (29/12) dengan agenda pem-bacaan vonis.

Pada sidang 9 Desember, jak-sa menuntut Sabarno dengan hukuman lima tahun penjara dan denda Rp250 juta subsider enam bulan kurungan.

Jaksa menganggap mantan mendagri tersebut telah me-nyalahgunakan wewenang pembuatan radiogram peng-adaan branwir untuk 22 wila-yah di Indonesia. (*/P-1)

100% Ani Yudhoyono tidak Minat Jadi Capres

Sabarno Bantah Dakwaan Jaksa

PEMBUNUHAN KARAKTER: Pengacara Antasari Azhar, Magdir Ismail, moderator Lucas Sumarno, politikus Partai Gerindra Permadi, dan anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo dalam diskusi Skenario Apa di Balik Pembunuhan Karakter Antasari Azhar? di Jakarta, kemarin.

PLEDOI HARI SABARNO: Terdakwa kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran di 22 wilayah Indonesia pada 2003-2005 Hari Sabarno seusai pembacaan pledoi di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin.

MI/IMMANUEL ANTONIUS

MI/SUSANTO

6 JUMAT, 16 DESEMBER 2011POLKAM

INDONESIA dikaruniai Tuhan sumber daya air yang melimpah, hal ini ditandai dengan banyaknya sungai. Namun distribusi berpola musiman dan kondisi geologi yang berbeda-beda, aliran sungai di negara kita menjadi beragam.

Kondisi geologi dan iklim tropis di Indonesia mengakibatkan tingkat pelapukan terhadap batuan sangat tinggi, demikian juga dengan aktifitas erosi dan sedimentasi. Sementara jumlah penduduk di Indonesia tumbuh pesat, sehingga lahan di sekitar sungai banyak dimanfaatkan untuk kegiatan manusia.

Namun, akibat dari pemanfaatan ini terjadilah penurunan fungsi sungai, dan terjadilah penyempitan, pendangkalan dan pencemaran sungai.

Karena itu untuk kepentingan masa depan, hal itu perlu dikendalikan agar dapat dicapai keadaan yang harmonis dan berkelanjutan antara fungsi dan kehidupan manusia. Hal itu dimungkinkan dengan adanya PP No 38 Tahun 2011 tentang Sungai. Dengan PP itu diharapkan pelaksanaan upaya-upaya konservasi, pengembangan, dan pengendalian daya rusak air dapat di laksanakan dengan baik.

Salah satu amanat dalam PP No 38 Tahun 2011 adalah melin-dungi sungai agar tidak tercemar. Penyebab utama pencemaran ini adalah air limbah dan sampah. Kecenderungan masyarakat menjadikan sungai sebagai tempat membuang limbah ini harus dihentikan, sebab dampak yang ditimbulkan adalah kerugian berkepanjangan. Contohnya adalah mati atau hilangnya ke-hidupan flora dan fauna yang bisa mengancam keseimbangan ekosistem. Salah satu cara untuk melindungi dan melestarikan

fungsi sungai adalah dengan menetapkan sempadan sungai.Dalam PP No 38 Tahun 2011 juga mengatur tentang sempa-

dan sungai. Sempadan sungai ini salah satunya terkait dengan .rijnab naratad nahal aynsusuhk ,iagnus nataafnamep narutagnep

Kekurang pahaman ini dapat menimbulkan kerugian yang timbul akibat daya rusak air. Secara alami dataran banjir adalah ruang untuk air sungai pada saat banjir.

Selain itu, pada daerah bagian hulu, perubahan penutup lahan dari yang sifatnya alami menjadi atap bangunan dan lapisan kedap air dapat mengakibatkan infilterasi air hujan pun ke dalam tanah berkurang, sehingga aliran air di permukaan tanah menjadi lebih besar, dan akan mengakibatkan banjir pada hilir.

Karena itu, perlu adanya pengelolaan banjir terpadu yang melibatkan seluruh masyarakat di dalam daerah aliran sungai. Upaya yang dilakukan bisa secara fisik dan non fisik. Secara fisik, adalah dengan membangun prasarana seperti bendungan,

.rijnab tibed nahilagnep uata rula satisapak natakgninep ,luggnatSedang kan upaya non fisik adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menjaga dan melestarikan sungai.

Keterlibatan masyarakat yang paling nyata adalah gerakan peduli sungai dengan program perlindungan alur sungai dan pencegahan pencemaran sungai yang dilakukan oleh masyarakat. (S-25)

Sungai, Pemerintah dan Masyarakat KitaSungai Ciliwung Jakarta DOK SDA

Kementerian Pekerjaan UmumDirektorat Jenderal Sumber Daya AirDirektorat Sungai dan Pantai