jo])ll/,4sj f)ft t4 nudihurd;o...

18
MODtJLASI DELTA Budihardja Murtianta \JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!ta Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektronika'& Komputer- UKSW J Salati!.!.a ')( l I l Email hudihardJ<WL'vahoo com Intisari Modulasi Delta merupakan salah satu dari beberapa macam modulasi digital yang memnakan Sll<ltll teknik knnversi sinval o11olo!! to di!!ital van!!. digunak;m untuk transmis1 informasi suara Modulasi Delta merupakan sebuah teknik modulasi dimana suatu sinyal analog dapat dikodekan dalam digit (bit) . Modulasi Delta merupakan salah satu sistem berbasis /}ulse ('ode Modulattoll (PCM). Prinsip kerja Modulasi Delta adalah pengmman deretan pulsa-pulsa dengan Iebar tetap, yang polaritasnya menunjukkan apakah keluaran illfegralur harus naik atau turun pada masing-masing pulsa Keluaran dibuat naik atau tunm oleh suatu langkah yang tetap pada masing-masing pulsa. Modulator Delta membandingkan isyarat analog dan successiFe isyarat hasil Digttal to Aoalog Conl'erter (DAC) dan mentransmisikannya dengan l bit saja. Rangkaian Modulator Delta terdiri atas beberapa blok rangkaian yaitu pembanding, encoder ( D-Flip tlop ), mtegrator cliskret yang merupakan untai staircase generator dan pembangkit clock Agar dapat dipancarkan lev,at media udara keluaran Modulator Delta dimasukkan modulator FSK dan pemancar FM Kata knnci : Modulas1 Delta, 1111egra1m· t'ilt 'hie I 1. Pendahuluan Modulasi Delta merupakan salah satu dari beberapa macam modulasi digital yang tujuannya untuk merubah isyarat intormasi yang berupa isyarat analog menjadi digitaL Sistem modulasi digital vang ada antara lain adalah l. Pulse ('ode Afodulallo/1 (PCM)

Upload: hahuong

Post on 11-Feb-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!tarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3167/2/ART_Budihardja... · Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V maka pad

MODtJLASI DELTA

Budihardja Murtianta

\JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!ta

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektronika'& Komputer- UKSW

J Salati!.!.a ')( l I l

Email hudihardJ<WL'vahoo com

Intisari

Modulasi Delta merupakan salah satu dari beberapa macam modulasi digital yang

memnakan Sll<ltll teknik knnversi sinval o11olo!! to di!!ital van!!. digunak;m untuk transmis1

informasi suara Modulasi Delta merupakan sebuah teknik modulasi dimana suatu sinyal

analog dapat dikodekan dalam digit (bit) . Modulasi Delta merupakan salah satu sistem

berbasis /}ulse ('ode Modulattoll (PCM). Prinsip kerja Modulasi Delta adalah pengmman

deretan pulsa-pulsa dengan Iebar tetap, yang polaritasnya menunjukkan apakah keluaran

illfegralur harus naik atau turun pada masing-masing pulsa Keluaran dibuat naik atau

tunm oleh suatu langkah yang tetap pada masing-masing pulsa. Modulator Delta

membandingkan isyarat analog dan successiFe isyarat hasil Digttal to Aoalog Conl'erter

(DAC) dan mentransmisikannya dengan l bit saja. Rangkaian Modulator Delta terdiri

atas beberapa blok rangkaian yaitu pembanding, encoder ( D-Flip tlop ), mtegrator

cliskret yang merupakan untai staircase generator dan pembangkit clock Agar dapat

dipancarkan lev,at media udara keluaran Modulator Delta dimasukkan modulator FSK

dan pemancar FM

Kata knnci : Modulas1 Delta, 1111egra1m· t'ilt 'hie I

1. Pendahuluan

Modulasi Delta merupakan salah satu dari beberapa macam modulasi digital

yang tujuannya untuk merubah isyarat intormasi yang berupa isyarat analog menjadi

digitaL Sistem modulasi digital vang ada antara lain adalah

l. Pulse ('ode Afodulallo/1 (PCM)

Page 2: JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!tarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3167/2/ART_Budihardja... · Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V maka pad

I --,: ; ~ ' ~ 1 .. , I l '

'I

Modulasi kode-pulsa U'ulse ('ode Modukmon) digunakan untuk mengubab 1syarat

analog menjadi hentuk digital Dalam sistem PCM, ke!ompok-ke!ompok pu!sa atau

kode yang dipancarkan merepresentasikan angka-angka

dengan tingkat-tingkat tegangan modulasi

.., . f)e/ta Afodululwtt (DM)

biner yang bersesuaian

uemodulator harus muk arau turun tergantung dari isyarat digital hasil Modulasi Delta

Pada PCN1, isyarat analog dicuplik pada i!lletTal yang reguler, clan amplitudo dari isyarat

dikodekan menjadi dalam bentuk bit. Variasi dari teknik sejenis PCM adalah Modulasi

Delta V(l!l!l rnemhandlnukan isvarat analou dan Xli<H'\\'/l'C' isvarat hasil nt.!!ilul /1!

Analog Com·erler (DAC) dan mentransmisikannya dengan l bit saja Sistem modulas1

digital menggunakan teknik Modulasi Delta mempunyai dua bagian dasar, yaitu

bagian modulator dan demodulator. Pada tulisan ini akau uibahas tentang 1\lodulatm

Delta yang dipancarkan secara FM

2. Modulator Delta

Bagian modulator ini terdiri dari beberapa untai sebagai berikut •

Untai Pembanding

- Untai Encoder

- Untai Digital to Analog Converter (DAC)

Untai Generator Pulsa (Clock)

- t fntai Osilator Isyarat lnf(mnasi

Bagan Modulator Delta ditunjukkan pada Gambar 1.

;/ /

ClOCK

l -... I l \ 1 I\.\ t t

Gambar ! . Modulator Delta

2.1. llntai Osilator lsyarat lnformasi

I

HOJ)l.i/,A.\1/JI:I lA Uudilwrdtu A fllr!WIIhl

\, \()

.. I \'lecJ•,,, '1•

Us!l,uu, J.:> yarat mtor mas I dli ~dMg<11 1uasukau t::.y a1 al uJJ u1 DH1Sl <tkdli

menghasilkan isyarat sinus yang merupakan isyarat yang akan dimodulasi menjadi data

biner pada proses tnmsmisi di~ital lTnt<'li osil<'ltor ini mempunv<1i jangkauan frekuenc;i

keluaran dari 0 sampa1 I 0 kHz dengan menggunakan IC XR2206 yang difungsikan

sebagai penghasil isyarat sinus. VCO merupakan osilator terkendali tegangan, pada IC

XR1206 tegangan yang merupakan pengendali osilator pada blok VCO dihasilkan o!eh

arus pada blok nlt-rellf .\11'ifches sedangkan hambatannya yaitu 1imi11g rnistor R

terhubung pad a pin nomor 7. Sedangkan nilai frekuensi osilasi ( fo ) ditentukan olell

komponen luar yaitu tinnng cupositor C dan timing resistor R limiug copmitur C

terhubung pada pin nomor 5 dan 6. Nilai frekuensi osilasi ( tb ) serta hubungan

dengan nilai kapasitor dan hambatan dapat dituliskan dengan rumus ·

./U 1rrRC

Dimana •

fo = frekuensi osilator (Hz)

C = kapasitor yang terhubung pada pin:\ dan 6 (FJ

R ""'· hambatan yang terhubung pada pin 7 dan ground (Ohm)

Untuk mcndapatkan th:kucnsi kduaran (t~l) mabmllllll ~t:b~:sar 10 KrlL 111aka

i uF da11 akctn dipc-roieh

Page 3: JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!tarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3167/2/ART_Budihardja... · Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V maka pad

I --,: ; ~ ' ~ 1 .. , I l '

'I

Modulasi kode-pulsa U'ulse ('ode Modukmon) digunakan untuk mengubab 1syarat

analog menjadi hentuk digital Dalam sistem PCM, ke!ompok-ke!ompok pu!sa atau

kode yang dipancarkan merepresentasikan angka-angka

dengan tingkat-tingkat tegangan modulasi

.., . f)e/ta Afodululwtt (DM)

biner yang bersesuaian

uemodulator harus muk arau turun tergantung dari isyarat digital hasil Modulasi Delta

Pada PCN1, isyarat analog dicuplik pada i!lletTal yang reguler, clan amplitudo dari isyarat

dikodekan menjadi dalam bentuk bit. Variasi dari teknik sejenis PCM adalah Modulasi

Delta V(l!l!l rnemhandlnukan isvarat analou dan Xli<H'\\'/l'C' isvarat hasil nt.!!ilul /1!

Analog Com·erler (DAC) dan mentransmisikannya dengan l bit saja Sistem modulas1

digital menggunakan teknik Modulasi Delta mempunyai dua bagian dasar, yaitu

bagian modulator dan demodulator. Pada tulisan ini akau uibahas tentang 1\lodulatm

Delta yang dipancarkan secara FM

2. Modulator Delta

Bagian modulator ini terdiri dari beberapa untai sebagai berikut •

Untai Pembanding

- Untai Encoder

- Untai Digital to Analog Converter (DAC)

Untai Generator Pulsa (Clock)

- t fntai Osilator Isyarat lnf(mnasi

Bagan Modulator Delta ditunjukkan pada Gambar 1.

;/ /

ClOCK

l -... I l \ 1 I\.\ t t

Gambar ! . Modulator Delta

2.1. llntai Osilator lsyarat lnformasi

I

HOJ)l.i/,A.\1/JI:I lA Uudilwrdtu A fllr!WIIhl

\, \()

.. I \'lecJ•,,, '1•

Us!l,uu, J.:> yarat mtor mas I dli ~dMg<11 1uasukau t::.y a1 al uJJ u1 DH1Sl <tkdli

menghasilkan isyarat sinus yang merupakan isyarat yang akan dimodulasi menjadi data

biner pada proses tnmsmisi di~ital lTnt<'li osil<'ltor ini mempunv<1i jangkauan frekuenc;i

keluaran dari 0 sampa1 I 0 kHz dengan menggunakan IC XR2206 yang difungsikan

sebagai penghasil isyarat sinus. VCO merupakan osilator terkendali tegangan, pada IC

XR1206 tegangan yang merupakan pengendali osilator pada blok VCO dihasilkan o!eh

arus pada blok nlt-rellf .\11'ifches sedangkan hambatannya yaitu 1imi11g rnistor R

terhubung pad a pin nomor 7. Sedangkan nilai frekuensi osilasi ( fo ) ditentukan olell

komponen luar yaitu tinnng cupositor C dan timing resistor R limiug copmitur C

terhubung pada pin nomor 5 dan 6. Nilai frekuensi osilasi ( tb ) serta hubungan

dengan nilai kapasitor dan hambatan dapat dituliskan dengan rumus ·

./U 1rrRC

Dimana •

fo = frekuensi osilator (Hz)

C = kapasitor yang terhubung pada pin:\ dan 6 (FJ

R ""'· hambatan yang terhubung pada pin 7 dan ground (Ohm)

Untuk mcndapatkan th:kucnsi kduaran (t~l) mabmllllll ~t:b~:sar 10 KrlL 111aka

i uF da11 akctn dipc-roieh

Page 4: JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!tarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3167/2/ART_Budihardja... · Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V maka pad

rcchnc Jurnalllmwh LkhtrurckrJikd \\11 I \1 .',p I ,\pill·-'' i I t l.tl I ...

nilai tahanan minimum R = 1590 0 Sedangkan VR = 50 K terhubung pada pin 3 yang

pada diagram hlok terhuhung ke sebuah blok penguat di!2.unakan untuk mengatur

amplituda dari isvarat sinus yang dihasilkan. Amplituda maksimum yang dihasilkan

sebesar 6 Vpp dihasilkan dari pembagian tegangan sumber (Vee) dengan dua buah

hamhatan .;; I I< rbn VH - .;n K 1 1ntai nsil<~tnr iw<1rat infnrmasi ditunjukkiln pada

~ Jdllllldl -

1/1:

T

Gambar 2 Osilator lsyarat Informasi

2.2. lJ ntai Offset DC

Untai ini berguna untuk memberikan tegangan DC pada isyarat informasi agar

aras teg:mg:111 DC p<~da isyarat informasi s<1ma clengan aras tegangan DC pada isyarat

s<11llpling kr kuantisasi sehmgga kedua 1syarat clapat dibandingkan oleh untni

pemllilnding Untai ini direalisasikan sebagai penguat penjumlah tidak membalik (uon­

'"''crtillg) dengan komponen aktif IC Op-Amp LF.3)b Unta1 tersebut ditunjukkan

R1

V1n ••-~'\/\/\,------,

! F ''lEi

::>UK

_l_

Gambar 3. lTntai (~jf.\et DC

1 out= I+-·-. + J de+ J"in I , (. Rl) ( R1 . R2 \ R1 HI+ 1<2 Rl + R2 ;

2.3. llntai Generator Pulsa

.\/OJ>ULt.\'1 DELT 4 HudilwrdJa Mnrttmlfo

(:: )

Untai generator pulsa akan menghastlkan keluaran berupa isyarat clock yang

berfimgsi sebagai isyarat peneuplik pada untai encoder dan sebagai clock untuk

up dmm co11nter pada untai staircuse generator. Untai ini direalisasikan menggunakan

IC CD4060 Untuk menentukan nilai komponen pasif tersebut maka terlebih dahulu

menghitung nilai frekuensi clock yang akan digunakan. Isyarat informasi berupa

isvarat sinus rnempun'_,·ai frekuens'i nlaks'I.IllLIIll 4l,·Hz dar1 1· d _ , illllj) rtu o maksimum SVpp

Jumlah bit vang digunakan pada untai sltlltntsc gcncrmur adalah 4 maka nilai

tegangan sh'JJ st::c' sesuai denga 11 pcrsamaart bcri ku t

I;' • !

Akan diperoleh llllai q = 0.312\/

Page 5: JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!tarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3167/2/ART_Budihardja... · Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V maka pad

rcchnc Jurnalllmwh LkhtrurckrJikd \\11 I \1 .',p I ,\pill·-'' i I t l.tl I ...

nilai tahanan minimum R = 1590 0 Sedangkan VR = 50 K terhubung pada pin 3 yang

pada diagram hlok terhuhung ke sebuah blok penguat di!2.unakan untuk mengatur

amplituda dari isvarat sinus yang dihasilkan. Amplituda maksimum yang dihasilkan

sebesar 6 Vpp dihasilkan dari pembagian tegangan sumber (Vee) dengan dua buah

hamhatan .;; I I< rbn VH - .;n K 1 1ntai nsil<~tnr iw<1rat infnrmasi ditunjukkiln pada

~ Jdllllldl -

1/1:

T

Gambar 2 Osilator lsyarat Informasi

2.2. lJ ntai Offset DC

Untai ini berguna untuk memberikan tegangan DC pada isyarat informasi agar

aras teg:mg:111 DC p<~da isyarat informasi s<1ma clengan aras tegangan DC pada isyarat

s<11llpling kr kuantisasi sehmgga kedua 1syarat clapat dibandingkan oleh untni

pemllilnding Untai ini direalisasikan sebagai penguat penjumlah tidak membalik (uon­

'"''crtillg) dengan komponen aktif IC Op-Amp LF.3)b Unta1 tersebut ditunjukkan

R1

V1n ••-~'\/\/\,------,

! F ''lEi

::>UK

_l_

Gambar 3. lTntai (~jf.\et DC

1 out= I+-·-. + J de+ J"in I , (. Rl) ( R1 . R2 \ R1 HI+ 1<2 Rl + R2 ;

2.3. llntai Generator Pulsa

.\/OJ>ULt.\'1 DELT 4 HudilwrdJa Mnrttmlfo

(:: )

Untai generator pulsa akan menghastlkan keluaran berupa isyarat clock yang

berfimgsi sebagai isyarat peneuplik pada untai encoder dan sebagai clock untuk

up dmm co11nter pada untai staircuse generator. Untai ini direalisasikan menggunakan

IC CD4060 Untuk menentukan nilai komponen pasif tersebut maka terlebih dahulu

menghitung nilai frekuensi clock yang akan digunakan. Isyarat informasi berupa

isvarat sinus rnempun'_,·ai frekuens'i nlaks'I.IllLIIll 4l,·Hz dar1 1· d _ , illllj) rtu o maksimum SVpp

Jumlah bit vang digunakan pada untai sltlltntsc gcncrmur adalah 4 maka nilai

tegangan sh'JJ st::c' sesuai denga 11 pcrsamaart bcri ku t

I;' • !

Akan diperoleh llllai q = 0.312\/

Page 6: JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!tarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3167/2/ART_Budihardja... · Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V maka pad

Tcchn~ Junnlllnuah Eh:klloh:l\lll~a \iol 1•1 i'<u :\pnl ..:l•l 1 ii.u ' ',-,

Sedangkan nilai frek:uensi clock maksimum yang dibutuhkan sesuai dengan persamaan

berikut ·

hmus chhasllkan oleh untai 1111. sehingga digunakan k11stal 7 "'MFiz yang tt:rhubun:::;

pada p111 I 0 clan pm II .. sedangkan 2 buah kapasitoi sebagai perbandingan umpan

batik bernilai 20pF. Sehingga diharapkan untai ini akan rnenghasilkan frekuensi

percobaan deng,Rn mengubah frekuensi clock ini maka lC CD4060 juga berfungs1

sebagai pembagi frekuensi clock. Nilai frekuensi clock yang bisa dibagi menurut

persama<m sebagm berikut

,/~ 'Li 't •f..:_ ( I

2"

Dim<llla ·

C~.,l- = frekuensi dock yang dihasilkan kristal 7,21-.fHz

n = pembag1 ke-n ( pembagi ke-n)

.lJOJ>L.LtSi IJIJ 1.-i /)11(/ilwrd;o 'lllntmtlu

~- iffiTO . ~-­

: :F'!K!'l ... =~---.,_ -~

~</v'----1 _L., cJ _LC. T'''"• r. I.;; r; _l_''"' I> _,,,,,

......... .,..,..

Gambar 4. Untai Generator Pulsa

DengaH \ '-'-

nilai puncak sebesar IOV pula. Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V

maka pad<l masing-masing pin dihubungkfln ke nntm pembag1 tegangan

2.4. Untai Pembanding

Untai Pembanding ( Cumpwwor) inilah yang berfungsi sebagai pt:mbanding

antara tegangan isyarat informasi (Vin) yang terhubung pada masukan tak membalik

dan tegangan isyarat sampling terkuantisasi yang terhubung pada masukan membalik

Keluaran dari untai pembanding ini hanya akan berayun pada Vsat dan -Vsat (

5V dan OV ) tergantung mana masukan yang lebih besar. Kecepatan perubahan pada

isyarat sampling terkuantisasi tergantung pada tl·ekuensi c/uc/mya. Pada spesifikas1.

setelah melalu1 perhitungan frekuensi maksimum isyarat infonnasi -+kHz

dengan tegangau puncak 5V didapatkan t'h;kuensi clock \ang uibutuhkan 111111tmum

sebesar 2fN,60kHz. Sehingga periode isyarat sampling terkuantisas1 maksimum sebesar

T .clock =~ (I 209600) 4, 77 detik. Sehingga dari dasar perhitungan tersebut dapat

menjadi acuan untuk memilih tipe Op-Amp yang mendukung spesifikasi dari sistem

modulasi delta Oleh karena keluaran yang diharapkan mempunvai nilai +Vsat = .:;y dan

Vsat = OV maka tlpe Op-Amp yang dipilih harus mempunyai s/eH' raiL' atau laju

lentingan minimum sebesar •

7

Page 7: JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!tarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3167/2/ART_Budihardja... · Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V maka pad

Tcchn~ Junnlllnuah Eh:klloh:l\lll~a \iol 1•1 i'<u :\pnl ..:l•l 1 ii.u ' ',-,

Sedangkan nilai frek:uensi clock maksimum yang dibutuhkan sesuai dengan persamaan

berikut ·

hmus chhasllkan oleh untai 1111. sehingga digunakan k11stal 7 "'MFiz yang tt:rhubun:::;

pada p111 I 0 clan pm II .. sedangkan 2 buah kapasitoi sebagai perbandingan umpan

batik bernilai 20pF. Sehingga diharapkan untai ini akan rnenghasilkan frekuensi

percobaan deng,Rn mengubah frekuensi clock ini maka lC CD4060 juga berfungs1

sebagai pembagi frekuensi clock. Nilai frekuensi clock yang bisa dibagi menurut

persama<m sebagm berikut

,/~ 'Li 't •f..:_ ( I

2"

Dim<llla ·

C~.,l- = frekuensi dock yang dihasilkan kristal 7,21-.fHz

n = pembag1 ke-n ( pembagi ke-n)

.lJOJ>L.LtSi IJIJ 1.-i /)11(/ilwrd;o 'lllntmtlu

~- iffiTO . ~-­

: :F'!K!'l ... =~---.,_ -~

~</v'----1 _L., cJ _LC. T'''"• r. I.;; r; _l_''"' I> _,,,,,

......... .,..,..

Gambar 4. Untai Generator Pulsa

DengaH \ '-'-

nilai puncak sebesar IOV pula. Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V

maka pad<l masing-masing pin dihubungkfln ke nntm pembag1 tegangan

2.4. Untai Pembanding

Untai Pembanding ( Cumpwwor) inilah yang berfungsi sebagai pt:mbanding

antara tegangan isyarat informasi (Vin) yang terhubung pada masukan tak membalik

dan tegangan isyarat sampling terkuantisasi yang terhubung pada masukan membalik

Keluaran dari untai pembanding ini hanya akan berayun pada Vsat dan -Vsat (

5V dan OV ) tergantung mana masukan yang lebih besar. Kecepatan perubahan pada

isyarat sampling terkuantisasi tergantung pada tl·ekuensi c/uc/mya. Pada spesifikas1.

setelah melalu1 perhitungan frekuensi maksimum isyarat infonnasi -+kHz

dengan tegangau puncak 5V didapatkan t'h;kuensi clock \ang uibutuhkan 111111tmum

sebesar 2fN,60kHz. Sehingga periode isyarat sampling terkuantisas1 maksimum sebesar

T .clock =~ (I 209600) 4, 77 detik. Sehingga dari dasar perhitungan tersebut dapat

menjadi acuan untuk memilih tipe Op-Amp yang mendukung spesifikasi dari sistem

modulasi delta Oleh karena keluaran yang diharapkan mempunvai nilai +Vsat = .:;y dan

Vsat = OV maka tlpe Op-Amp yang dipilih harus mempunyai s/eH' raiL' atau laju

lentingan minimum sebesar •

7

Page 8: JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!tarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3167/2/ART_Budihardja... · Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V maka pad

I 81 'out( max)

s ewrate = -------51'

--- = 1/ , /liS 81 4,77us

Untai pembanding ditunjukkan pada Gambar 5 berikut.

\.lCC

T

Gambar S. Untai Pembanding

2.5. lfntai Encode•·

Untai Encoder 1m merupakan untai D-Fiipflop yang direalisasikan

menggunakan rc 74LS74, mempunyai satu masukan (D) dan satu keluaran (Q). Untai

Encoder dengan IC 74LS74 yang ditunjukkan pada Gambar 6

1

Gambar C). Untai Encoder

IC tersebut mempunyai tabel fungsi sebagai herikut ·

Tahel l Tabel Fu dari JC 741 S74

KlLl. \It\\

I'R CLR CLK () i)'

I! ll II II L

.\101JtJA.'il }J/;1~ I A

lllltlllwrdtu i\ lllrltafllu

Dari Tabel I dapat diiihat cara kerja D-t1iptlop vaitu nilai biner suatu masukan

(D) hasil perbandingan antara isyarat infnrmast dan isyarat sampling terkuantisasi akan

dikelwukan (()} apabila mendapat cluck Dengan memasukkan keluaran hasil

pcll.ktlldlllgcw .till<ua b)dlal llllOillld::,l \ \UIJ dan ISyatal ::><HtlplliJg lclkuantl::.d::.l i.e

dalam untai pencuplik maka keluaran modulasi akan mengisyaratkan nilai biner untuk

setiap clock ( keluaran abn sinkron dengan clock)

2.6. {Jntai Staircase Gene .. ator

Untai ,\'twrcasc c;enerator tnt tersusun atas 2 bagian yaitu up-doH'/1 cmmta

4 bit yang masukannya adalah hasil modulasi delta ( keluaran D-tliptlop) dan

Binm:1· We1g!Jred Resi.Hor (BWR) sebagai DAC. Keluaran dari untai pencuplik akan

dihubungkan pada up-dmm L'0/111/cr 4 bit, yang akan menentukan apakah penghituug

akan naik (up) atau turun (down) Untuk menghasilkan unit ramp maka data biner

paralel 4 hit tadi dihubungkan ke sebuah DAC dengnn teknik Rmw:r f,fle1ghted Re\i'itnr

< 'onn;Ner rBHR C 'n11rcrten Cntai .\tu1rcmc ( icncrulur pada Gambar 7 mempuma1

keluaran sebagm berikut

I . 1<41'1 1?311 .. R'!.f'l. HI l't.7 01/f=-··14+- '1.'+ .,.6+ ·p ( ) R5 R5 RS RS

C)

Page 9: JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!tarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3167/2/ART_Budihardja... · Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V maka pad

I 81 'out( max)

s ewrate = -------51'

--- = 1/ , /liS 81 4,77us

Untai pembanding ditunjukkan pada Gambar 5 berikut.

\.lCC

T

Gambar S. Untai Pembanding

2.5. lfntai Encode•·

Untai Encoder 1m merupakan untai D-Fiipflop yang direalisasikan

menggunakan rc 74LS74, mempunyai satu masukan (D) dan satu keluaran (Q). Untai

Encoder dengan IC 74LS74 yang ditunjukkan pada Gambar 6

1

Gambar C). Untai Encoder

IC tersebut mempunyai tabel fungsi sebagai herikut ·

Tahel l Tabel Fu dari JC 741 S74

KlLl. \It\\

I'R CLR CLK () i)'

I! ll II II L

.\101JtJA.'il }J/;1~ I A

lllltlllwrdtu i\ lllrltafllu

Dari Tabel I dapat diiihat cara kerja D-t1iptlop vaitu nilai biner suatu masukan

(D) hasil perbandingan antara isyarat infnrmast dan isyarat sampling terkuantisasi akan

dikelwukan (()} apabila mendapat cluck Dengan memasukkan keluaran hasil

pcll.ktlldlllgcw .till<ua b)dlal llllOillld::,l \ \UIJ dan ISyatal ::><HtlplliJg lclkuantl::.d::.l i.e

dalam untai pencuplik maka keluaran modulasi akan mengisyaratkan nilai biner untuk

setiap clock ( keluaran abn sinkron dengan clock)

2.6. {Jntai Staircase Gene .. ator

Untai ,\'twrcasc c;enerator tnt tersusun atas 2 bagian yaitu up-doH'/1 cmmta

4 bit yang masukannya adalah hasil modulasi delta ( keluaran D-tliptlop) dan

Binm:1· We1g!Jred Resi.Hor (BWR) sebagai DAC. Keluaran dari untai pencuplik akan

dihubungkan pada up-dmm L'0/111/cr 4 bit, yang akan menentukan apakah penghituug

akan naik (up) atau turun (down) Untuk menghasilkan unit ramp maka data biner

paralel 4 hit tadi dihubungkan ke sebuah DAC dengnn teknik Rmw:r f,fle1ghted Re\i'itnr

< 'onn;Ner rBHR C 'n11rcrten Cntai .\tu1rcmc ( icncrulur pada Gambar 7 mempuma1

keluaran sebagm berikut

I . 1<41'1 1?311 .. R'!.f'l. HI l't.7 01/f=-··14+- '1.'+ .,.6+ ·p ( ) R5 R5 RS RS

C)

Page 10: JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!tarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3167/2/ART_Budihardja... · Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V maka pad

~------"'A",--~--

(iambar 7 I Intai Staircase Generator

3. lJntai 1\fodulator FSK

Modulatur FSK mengubah isyarat digital keluaran Modul<ltor Delta yang menjadi

isyarat analog sebagai masukan untai pemancar FM. Untuk isyarat digital basil modulasi

Delta dengan nilai lu).;h akan direpresentasikan menjadi isyarat sinus dengan frekuensi

fl dan isyarat digital hasil modulasi Delta dengan nilai loll' akan direpresentasikan

menjadi isyarat smus dengan frekuensi Modulas1 FSK 1111 direalisasikan

menggunakan /(' Afonolithic Fu11c1ion (ieneralor yaitu XR2206. IC XR2206 terdiri

dari empat blok yang menyusunnya yaitu r rA!oge ( 'oll!rul Uvci/la!fW (VCO), saklar

arus ( ( 'urre/11 Switches), pengali analog dan pembentuk sums dan sebuah

penyangga ( hufleo Blok VCO akan mendapat catu arus dari hlok saklar arus, jika

arus berubah maka frekuensi _1uga <:~kan berubah Besarnya arus ditentukan dengan

hambatan Rl pada pin 7 untuk masukan /11gh dan R2 pada pin 8 untuk masukan

low. Nilai frekuensi fl dan f2 ditentukan oleh nilai hambatan R l dan R2 se1ta nil at

kapasitor C yang terhubung pin 5 dan 6 Berikut persamaan untuk mendapatkan nilai

trekuensi fl tJan f2 ·

fl I , --~ !

1n.RIC

l (}

Pada rancangan ini ditentukan nihti fl

i\JiJIJl:/.A,\1 IJt.LI..J NndilwrdJu A4urtwllf<l

1 I KHz dan f2 = l) KHz ser1a ( · i 0 nF maka akan diperoleh nila Rl = 1447,6 .n dan R2 1770 .n Masukan modulator FSK

4.

·J:~·: ~~-I~r.r----1· .. )-_----11')-J..t"

=:1/ Rl 46'liS

::or·:

-'-<H. WAV:i. WAVl

ow S~C EllA$

FSK

trntai Pemancar Fl\'1 (FrequellC.J' J~lo£/ulation)

Agar dapat dipancarkan melalw 11dara maka isyarat tennodulast FSK harus

cliubah menjadi gelombang Radio Frequency (RF) yang dalam hal im menggunakan

pemancar Fl\1 ) ang l~rdiri dari 2 bagian yaitu l!XCIIL'I' FlVl dan l<adw r Fetjl!l.!/11.:1'

Amplifier {RFA) Berikut diagram blok dari pemancar FM •

11

Page 11: JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!tarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3167/2/ART_Budihardja... · Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V maka pad

~------"'A",--~--

(iambar 7 I Intai Staircase Generator

3. lJntai 1\fodulator FSK

Modulatur FSK mengubah isyarat digital keluaran Modul<ltor Delta yang menjadi

isyarat analog sebagai masukan untai pemancar FM. Untuk isyarat digital basil modulasi

Delta dengan nilai lu).;h akan direpresentasikan menjadi isyarat sinus dengan frekuensi

fl dan isyarat digital hasil modulasi Delta dengan nilai loll' akan direpresentasikan

menjadi isyarat smus dengan frekuensi Modulas1 FSK 1111 direalisasikan

menggunakan /(' Afonolithic Fu11c1ion (ieneralor yaitu XR2206. IC XR2206 terdiri

dari empat blok yang menyusunnya yaitu r rA!oge ( 'oll!rul Uvci/la!fW (VCO), saklar

arus ( ( 'urre/11 Switches), pengali analog dan pembentuk sums dan sebuah

penyangga ( hufleo Blok VCO akan mendapat catu arus dari hlok saklar arus, jika

arus berubah maka frekuensi _1uga <:~kan berubah Besarnya arus ditentukan dengan

hambatan Rl pada pin 7 untuk masukan /11gh dan R2 pada pin 8 untuk masukan

low. Nilai frekuensi fl dan f2 ditentukan oleh nilai hambatan R l dan R2 se1ta nil at

kapasitor C yang terhubung pin 5 dan 6 Berikut persamaan untuk mendapatkan nilai

trekuensi fl tJan f2 ·

fl I , --~ !

1n.RIC

l (}

Pada rancangan ini ditentukan nihti fl

i\JiJIJl:/.A,\1 IJt.LI..J NndilwrdJu A4urtwllf<l

1 I KHz dan f2 = l) KHz ser1a ( · i 0 nF maka akan diperoleh nila Rl = 1447,6 .n dan R2 1770 .n Masukan modulator FSK

4.

·J:~·: ~~-I~r.r----1· .. )-_----11')-J..t"

=:1/ Rl 46'liS

::or·:

-'-<H. WAV:i. WAVl

ow S~C EllA$

FSK

trntai Pemancar Fl\'1 (FrequellC.J' J~lo£/ulation)

Agar dapat dipancarkan melalw 11dara maka isyarat tennodulast FSK harus

cliubah menjadi gelombang Radio Frequency (RF) yang dalam hal im menggunakan

pemancar Fl\1 ) ang l~rdiri dari 2 bagian yaitu l!XCIIL'I' FlVl dan l<adw r Fetjl!l.!/11.:1'

Amplifier {RFA) Berikut diagram blok dari pemancar FM •

11

Page 12: JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!tarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3167/2/ART_Budihardja... · Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V maka pad

I .:elm-.: Jmnallln11ah l•.kktrolekntka Vc•l 1' 1 i'<l) 1 \pnl _:(II I lldi i 1 ;,

' . -.. -·----- .. -.. -- ... --- ... -.. --- ---- -- -. -... ~-- ---. -- - - --- ----- ~ -- -~

'

PENGL1AT OA\'A IU CIUT lBOOSTflll!) ·-.- ..

Ciambar () Bagan Kotak Pemancar FT\f

Pada untai pemancar FM ini frekuensi kerjanya ditentukan oleh rangkaian tala

(induktor dan kapasitor) dalam lintasan umpan balik. Semua jenis osilator membutuhkan

dari pembebanan Pada perancangan ini penyangga adalah penguat kelas A dengan

kontigurasi tnmsistor conunon em iter menggunakan transistor C90 18. Osilator yang

dilengkapi dengan penyangga biasanya disebut sebagai cxctler (Gambar l 0.) ya11g sudah

bisa dipakai sebagai pemancar FM dengan daya yang masih lemah sekitar 1 mW.

_: HF _l!.I__ .---.!..f .... .._:o

r r -~ ~--<." JFrerr--" ~JIF

r_r J'" J;

Gambar 10. Exciter FM.

" Untuk mendapatkan day a yang Iebih besar dibutuhkan penguat day a

th~kuensi radio N.udto Fn)LJIIL'I!cl· ,lll/fJitfh:r (RFA.l Dalam lwl ini RFA menggunakan

modul Pt>nnnc:1r !'vlini F~1 RR-1 ORl'vlH7 huatan RONlCA SC-I 07

12

5. Pengukuran dan AnaJisa

Pengukman yang Jilakukan pada rancangan llll yaitu.

Isyarat informasi

/HOJJ£;/.A.\1 J;EL I A

811dihanftu ,\/uri wt lfu

1 Isyarat keluaran basil modulasi (modul<~si delta, modulasi FSK modulasi .FM)

l Isyarat Silmpling terkuantis<1si pad<1 modulator

'-e(JangJ<.all pengukurannya mellputt parameter-para111ete1 setmga1 i)e!Ikut

Amplituda dan frekuensi dari isyarat informasi

1 frekuensi Pencuplik 12li:JU42~

3. Resolution ( ,\'leJJ .\·izc )

4. Jumlah bit pada DAC

Pada percobaan ini digunakan frekuensi pencuplik sebesar 125 KHz. Isyarat sinus ini

merupakan isyarat masukan dari Modulator Delta yang akan dibandingkan dengan

isyarat sampling terkuantisasi sehingga dari perbandingan tersebut akan clihasilkan

isyarat hasil Modulasi Delta, isyarat sinus yang dibandingkan dengan isyarat sampling

terkuantisasi ditunjukkan pada Gambar 11 lsyarat keluaran hasil Modulasi Delta ini

ditunjukkan pada Gambar 12. Pada gambar hasil percobaan terlihat bahwa isyarat

sampling terkuantisasi cukup baik untuk mengikuti laju perubahan isyarat informasi.

sehingga dihasilkan isyarat hasilmodulasi Delta yang sesuai dengan teori yaitu pada saat

isyarat sinus naik maka isyarat keluaran modulasi berupa isyarat digital dimana isyarat

digital bernilai high lebih banyak daripada isyarat digital bernilai low , sedangkan

pada saat isyarat sinus turun maka isyarat keluaran modulasi bempa isyarat digital

dimana isyarat digital bernila1 low lebih banyak daripada 1syarat digital bernJl,11

high.

Page 13: JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!tarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3167/2/ART_Budihardja... · Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V maka pad

I .:elm-.: Jmnallln11ah l•.kktrolekntka Vc•l 1' 1 i'<l) 1 \pnl _:(II I lldi i 1 ;,

' . -.. -·----- .. -.. -- ... --- ... -.. --- ---- -- -. -... ~-- ---. -- - - --- ----- ~ -- -~

'

PENGL1AT OA\'A IU CIUT lBOOSTflll!) ·-.- ..

Ciambar () Bagan Kotak Pemancar FT\f

Pada untai pemancar FM ini frekuensi kerjanya ditentukan oleh rangkaian tala

(induktor dan kapasitor) dalam lintasan umpan balik. Semua jenis osilator membutuhkan

dari pembebanan Pada perancangan ini penyangga adalah penguat kelas A dengan

kontigurasi tnmsistor conunon em iter menggunakan transistor C90 18. Osilator yang

dilengkapi dengan penyangga biasanya disebut sebagai cxctler (Gambar l 0.) ya11g sudah

bisa dipakai sebagai pemancar FM dengan daya yang masih lemah sekitar 1 mW.

_: HF _l!.I__ .---.!..f .... .._:o

r r -~ ~--<." JFrerr--" ~JIF

r_r J'" J;

Gambar 10. Exciter FM.

" Untuk mendapatkan day a yang Iebih besar dibutuhkan penguat day a

th~kuensi radio N.udto Fn)LJIIL'I!cl· ,lll/fJitfh:r (RFA.l Dalam lwl ini RFA menggunakan

modul Pt>nnnc:1r !'vlini F~1 RR-1 ORl'vlH7 huatan RONlCA SC-I 07

12

5. Pengukuran dan AnaJisa

Pengukman yang Jilakukan pada rancangan llll yaitu.

Isyarat informasi

/HOJJ£;/.A.\1 J;EL I A

811dihanftu ,\/uri wt lfu

1 Isyarat keluaran basil modulasi (modul<~si delta, modulasi FSK modulasi .FM)

l Isyarat Silmpling terkuantis<1si pad<1 modulator

'-e(JangJ<.all pengukurannya mellputt parameter-para111ete1 setmga1 i)e!Ikut

Amplituda dan frekuensi dari isyarat informasi

1 frekuensi Pencuplik 12li:JU42~

3. Resolution ( ,\'leJJ .\·izc )

4. Jumlah bit pada DAC

Pada percobaan ini digunakan frekuensi pencuplik sebesar 125 KHz. Isyarat sinus ini

merupakan isyarat masukan dari Modulator Delta yang akan dibandingkan dengan

isyarat sampling terkuantisasi sehingga dari perbandingan tersebut akan clihasilkan

isyarat hasil Modulasi Delta, isyarat sinus yang dibandingkan dengan isyarat sampling

terkuantisasi ditunjukkan pada Gambar 11 lsyarat keluaran hasil Modulasi Delta ini

ditunjukkan pada Gambar 12. Pada gambar hasil percobaan terlihat bahwa isyarat

sampling terkuantisasi cukup baik untuk mengikuti laju perubahan isyarat informasi.

sehingga dihasilkan isyarat hasilmodulasi Delta yang sesuai dengan teori yaitu pada saat

isyarat sinus naik maka isyarat keluaran modulasi berupa isyarat digital dimana isyarat

digital bernilai high lebih banyak daripada isyarat digital bernilai low , sedangkan

pada saat isyarat sinus turun maka isyarat keluaran modulasi bempa isyarat digital

dimana isyarat digital bernila1 low lebih banyak daripada 1syarat digital bernJl,11

high.

Page 14: JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!tarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3167/2/ART_Budihardja... · Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V maka pad

bn~; Jurnallhmuh l:.luklwl ndw ol to u. I , pnl _Ill Hal I - I K

ambar 11. Isyarat Informa i dan Lsyarat

. ampling Terkuanti a i

Gambar 12. lsyarat Informasi dan Isyarat

Keluaran ModulasiDelta ..

5.1. Pengaruh erubahan Frekoens1 encuplik

Jika frekuensi pencuplik diubah menjadi 4 KHz akan terjadi slope overload

( Gambar dan Gam bar 1-t) yair 1 ke daan Ji mana i y rat sampHn~ terk.uantisasi

tidak dapa1 mengik."Uti laju dari perubahan isyarat sinus.

Sampling Terk.'Uauti asi .

G mbar J 4. Isyarat informa i dan Isyarat

Kel aran Hastl Modulasi.

5.2. Pengaruh Frekuensi Isyarat Informasi

Fr kue i isyarat informasi diu ah le ih renda ari semula menjadi 500 Hz an

isyarat hasil m dulasi diperlihatkan pada Gambar 15 dan Gambar 16 yang menunj kkan

bahwa isyarat .w.unpling terkuantisasi dapat lebil1 banyak mencuplik isyarat

intonnasi. fntuk erubahan frekuen i syarat informasi Lebib tinggi dari semula maka

W lJ£LTl Httd!lwrdju A funiallfa

akan mengakibatkan te1jadi slope overloa I seperti telah ditu njukkan pada Gambar 13 dan

Gam ar 4

Sampling Terkuantisasi . Isyarat Hasil Modulasi .

.3 Penga rnh Resolusi ( Step Size )

Untuk percobaan dengan me ngubah resolusi rnaka secara otomatis juga akan

mengubah tegangan step si::.e, hal itu dikar nakan tegangan step size merupakan

tegangan terkecil dari isyarat intom1asi yan~ dapat dijangkau oleh Analog to

Digital ( 'mm!rlt!r (ADC). Stairmse Generator diu bah dari proses kuantisasi 4 bit

menjadi 3 bit d n hosilnya ditunjuk.kan pada Gambar 17. D ri ha il tersebut dapat ilihat

bah a tegangan st ~p size pada isyarat cuplik terkuantisasi terlalu besar untuk

meo)kuti laju peru ahan amplituda dari · yarat infonnasi. Hal tersebut dinam k n

grmmlur noise.

14 15

Page 15: JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!tarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3167/2/ART_Budihardja... · Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V maka pad

bn~; Jurnallhmuh l:.luklwl ndw ol to u. I , pnl _Ill Hal I - I K

ambar 11. Isyarat Informa i dan Lsyarat

. ampling Terkuanti a i

Gambar 12. lsyarat Informasi dan Isyarat

Keluaran ModulasiDelta ..

5.1. Pengaruh erubahan Frekoens1 encuplik

Jika frekuensi pencuplik diubah menjadi 4 KHz akan terjadi slope overload

( Gambar dan Gam bar 1-t) yair 1 ke daan Ji mana i y rat sampHn~ terk.uantisasi

tidak dapa1 mengik."Uti laju dari perubahan isyarat sinus.

Sampling Terk.'Uauti asi .

G mbar J 4. Isyarat informa i dan Isyarat

Kel aran Hastl Modulasi.

5.2. Pengaruh Frekuensi Isyarat Informasi

Fr kue i isyarat informasi diu ah le ih renda ari semula menjadi 500 Hz an

isyarat hasil m dulasi diperlihatkan pada Gambar 15 dan Gambar 16 yang menunj kkan

bahwa isyarat .w.unpling terkuantisasi dapat lebil1 banyak mencuplik isyarat

intonnasi. fntuk erubahan frekuen i syarat informasi Lebib tinggi dari semula maka

W lJ£LTl Httd!lwrdju A funiallfa

akan mengakibatkan te1jadi slope overloa I seperti telah ditu njukkan pada Gambar 13 dan

Gam ar 4

Sampling Terkuantisasi . Isyarat Hasil Modulasi .

.3 Penga rnh Resolusi ( Step Size )

Untuk percobaan dengan me ngubah resolusi rnaka secara otomatis juga akan

mengubah tegangan step si::.e, hal itu dikar nakan tegangan step size merupakan

tegangan terkecil dari isyarat intom1asi yan~ dapat dijangkau oleh Analog to

Digital ( 'mm!rlt!r (ADC). Stairmse Generator diu bah dari proses kuantisasi 4 bit

menjadi 3 bit d n hosilnya ditunjuk.kan pada Gambar 17. D ri ha il tersebut dapat ilihat

bah a tegangan st ~p size pada isyarat cuplik terkuantisasi terlalu besar untuk

meo)kuti laju peru ahan amplituda dari · yarat infonnasi. Hal tersebut dinam k n

grmmlur noise.

14 15

Page 16: JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!tarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3167/2/ART_Budihardja... · Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V maka pad

ol. II N nl _ II ! 1 I - I X

a!

r ~ r

Isyarat analog bempa sinus yang digunakan untuk mempresentasikan isyarat

pulsa hasiJ Modulasi Delta digunakan frekuensi 1.1 KHz untuk mempresentasikan pulsa

high dan. frek.uensi 9 KHz untuk mempresentas· an pul a low. K luaran m dulator FS .­

pada Gambar J 8 terlihat bahwa pada saat isyarat hasil Modulasi Delta bernilai high pada

keluarau Modulator FSK dihasilkan isyarat inu dengan frekuensi 11 KHz dan pada saat

isyarat pul sa hasil Modulasi Delta bernila i low pada keluaran Modulator FSK dihasilkan

isyarat sinus dengan frekuens· 9KHz

Gambar 18. J;yarat HasiJ Modulasi Delta & Gambar 19 Isyarat Hasil Modulasi FM.

Jsyarat Ha il Mod Jl si FS

16

IOJ>UU. '/ /) LT. Budtlwrdja Murtit1111a

5.5 Modula tor FM

Hasi modulasi F i itunju ' an paua Gam Pada unt i no ul tor FM y· ng

te diri dari exciter FM an RFA. isyarat I asil modulasi FSK ditum angkan pada

frekuensi pembawa 92 MHz ..

6. I e im uJ n

1. Hasil keluaran inte "rator di krit den~an esaf frekue1 si 1 enct plik l erda rkan

perhitungan dan masukan berup is_yarat di itnl hasil Modulasi De ta cul'"Up untuk

dapat mencuplik dan m ngikuti laju dari isyarat informasi .

.., Keluaran basi Modulasi Delta berupa isyarat digital . ang rnempun ai frekuensi

pt.:n k Jar,\11 b ru ah - ubi:l 1 I Jg.mtung Jt n amplltu lu lS~tlr · mt 1a ,

frekuensi isyarat informasi dan isyarat sampling.

Untuk. frekuensi .sampling !ebill keci dari per yaratan minimum akao tetj di

slope orerload yaitu keadaan dtmanc is arat cuplik terkuantisasi tidak dapat

mengik""llti laju dari pembahan is arat siJ1us.

4 Pembahnn freh1 nsi isyarat informasi le ih kecil dari akan menghasilkan isy rat

pu lsa hasil Mod lasi Delta dengan nila i frekuensi pensakelaran yang semakin

besar.

5. Dengat mengurangi jumlah bit k'Uantisasi pada D (' mak, kan mempengamhi besar

tegangan step stze (q) yang merupakan tegangan terkecil dari isyarat informasi

yang dapat dijangkau lei Digilul to A11alo ., Cum·erl ,,. (D C) menjadi

sem kil b sar ehingg akan menimbulkat grun tlur noise

Daftar Pustaka

I. Ha kin, Simon, ") )igital Commtmicalioll" , McGraw-Hill, Series m Electrical

Engjneering, 200

., Herbert L Krauss, harle ~· . Bostian. frederick H . Raa , "Teknik Radio

Benda Pad at" .. Jakarta Penerbit Universitas Indonesia. l · 90

:i Rappa o1t The dore. S. "W11· ' l'ss Communi ·ation Sntem " _nd Edition. p er

addle i er, Prentice-Hall, 1001 .

17

Page 17: JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!tarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3167/2/ART_Budihardja... · Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V maka pad

ol. II N nl _ II ! 1 I - I X

a!

r ~ r

Isyarat analog bempa sinus yang digunakan untuk mempresentasikan isyarat

pulsa hasiJ Modulasi Delta digunakan frekuensi 1.1 KHz untuk mempresentasikan pulsa

high dan. frek.uensi 9 KHz untuk mempresentas· an pul a low. K luaran m dulator FS .­

pada Gambar J 8 terlihat bahwa pada saat isyarat hasil Modulasi Delta bernilai high pada

keluarau Modulator FSK dihasilkan isyarat inu dengan frekuensi 11 KHz dan pada saat

isyarat pul sa hasil Modulasi Delta bernila i low pada keluaran Modulator FSK dihasilkan

isyarat sinus dengan frekuens· 9KHz

Gambar 18. J;yarat HasiJ Modulasi Delta & Gambar 19 Isyarat Hasil Modulasi FM.

Jsyarat Ha il Mod Jl si FS

16

IOJ>UU. '/ /) LT. Budtlwrdja Murtit1111a

5.5 Modula tor FM

Hasi modulasi F i itunju ' an paua Gam Pada unt i no ul tor FM y· ng

te diri dari exciter FM an RFA. isyarat I asil modulasi FSK ditum angkan pada

frekuensi pembawa 92 MHz ..

6. I e im uJ n

1. Hasil keluaran inte "rator di krit den~an esaf frekue1 si 1 enct plik l erda rkan

perhitungan dan masukan berup is_yarat di itnl hasil Modulasi De ta cul'"Up untuk

dapat mencuplik dan m ngikuti laju dari isyarat informasi .

.., Keluaran basi Modulasi Delta berupa isyarat digital . ang rnempun ai frekuensi

pt.:n k Jar,\11 b ru ah - ubi:l 1 I Jg.mtung Jt n amplltu lu lS~tlr · mt 1a ,

frekuensi isyarat informasi dan isyarat sampling.

Untuk. frekuensi .sampling !ebill keci dari per yaratan minimum akao tetj di

slope orerload yaitu keadaan dtmanc is arat cuplik terkuantisasi tidak dapat

mengik""llti laju dari pembahan is arat siJ1us.

4 Pembahnn freh1 nsi isyarat informasi le ih kecil dari akan menghasilkan isy rat

pu lsa hasil Mod lasi Delta dengan nila i frekuensi pensakelaran yang semakin

besar.

5. Dengat mengurangi jumlah bit k'Uantisasi pada D (' mak, kan mempengamhi besar

tegangan step stze (q) yang merupakan tegangan terkecil dari isyarat informasi

yang dapat dijangkau lei Digilul to A11alo ., Cum·erl ,,. (D C) menjadi

sem kil b sar ehingg akan menimbulkat grun tlur noise

Daftar Pustaka

I. Ha kin, Simon, ") )igital Commtmicalioll" , McGraw-Hill, Series m Electrical

Engjneering, 200

., Herbert L Krauss, harle ~· . Bostian. frederick H . Raa , "Teknik Radio

Benda Pad at" .. Jakarta Penerbit Universitas Indonesia. l · 90

:i Rappa o1t The dore. S. "W11· ' l'ss Communi ·ation Sntem " _nd Edition. p er

addle i er, Prentice-Hall, 1001 .

17

Page 18: JO])ll/,4SJ f)fT T4 Nudihurd;o Afurflal!tarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3167/2/ART_Budihardja... · Agar keluaran clock sesuai dengan aras TTL yaitu 5V maka pad

Techne Jurnnlllmiah Etektrot~kmka Vol Ill No i Apnl ~111 1 Hal 1 . 111

4. Tocci, Ronald J, ''Digital .):vstem, Principle, and Applicatiou" , 5th Edition,

Englev,ood Clitl Prentice HalL 1991

5 Tomasi, Wayne, "Advauced Electronic ( 'ommunl(:ation Svstem ·· , 2nd Edition.

Englewood Cliff. Prentice Hall International, I 092.

h Young. P:tul H "/·}cctronic ( 'nmni!I!Jicotinn l'ei'llllilfiW" "'th Edition New

Jer~ev. J'e<HSD!i neliiH;e naH. _uu-;

18