jobsheet praktikum 1 workhsop instalasi penerangan...

59
JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

Upload: nguyencong

Post on 31-Jan-2018

261 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

JOBSHEET PRAKTIKUM 1

WORKHSOP INSTALASI

PENERANGAN LISTRIK

Page 2: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

I. Tujuan

1) Mahasiswa mampu membuat sambungan Ekor Babi, Bell Hanger Join,

Mata Itik dan sambungan bercabang.

2) Mahasiswa terampil membuat sambungan Ekor Babi, Bell Hanger

Join, Mata Itik dan sambungan bercabang.

II. Dasar Teori

Sambungan Ekor Babi adalah cara menyambung kabel yang paling sederhana,

berbentuk menyerupai ekor babi. Sambungan ini digunakan menyambung atau

mencabangkan satu atau beberapa kabel pada satu titik.

Sambungan Bell Hanger Join adalah Pada umumnya dilakukan untuk

menyambung dua buah kabel yang berbentuk satu garis lurus. Adakalanya dalam

pekerjaan instalasi listrik terpaksa menyambung kabel dengan cara ini karena

adanya pertimbangan tertentu seperti untuk penghematan bahan atau adanya

isolasi kabel yang cacat.

Sambungan mata itik adalah sambungan yang di gunakan untuk

menghubungkan kawat penghantar dengan komponen-komponen lain misalnya

pada fitting. Pembuatan mata sambungan ini dilakukan dengantang pembulat.

Hal-hal yang harus diperhatikan untuk pembuatan sambungan mata itik adalah

sebagai berikut :

1. Jangan membuat dengan arah kiri sebab bila skrup/baut dikencangkan,

bulatan akan membuka sehingga sambungan mudah lepas.

2. Bulatan disesuaikan dengan baut/skrup agar penekanan baut dapat merata

dan sambungan menjadi sempurna.

Sambungan Bercabangdalam jaringan listrik sering kita temukan dalam

penghantar yang panjang, selain sambungan lurus juga ditemukan sambungan

cabang.Sambungan ini dilakukan dengan maksud untuk mengambil jalan pintas

agar menghemat penggunaan kabel dan praktis dalam pengerjaannya.Sambungan

ini dapat dilakukan tanpa harus memutus kabel utamanya, melainkan hanya

dikupas kabelnya sepanjang kebutuhan.Bentuk pencabangan datar ini bisa untuk

cabang tunggal (Single Plain joint) atau bisa juga dalam bentuk cabang ganda

(Cross Plain Joint).

III. Alat dan Bahan

1. Alat

Tang kombinasi

Tang cucut

Cutter

2. Bahan

Kabel secukupnya

Page 3: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

V. Gambar Praktek

1. Sambungan Ekor Babi

2. Sambungan Bell Hanger Join

3. Sambungan Mata Itik

4. Sambungan Bercabang

Page 4: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,
Page 5: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

JOBSHEET PRAKTIKUM 2

WORKSHOP INSTALASI

PENERANGAN LISTRIK

Page 6: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

I. Tujuan

1) Mahasiswa mampu dan terampil melakukan pemasangan instalasi.

2) Mahasiswa mampu dan terampil memasang instalasi menggunakan

saklar tunggal.

3) Mahasiswa mampu dan terampil memasang instalasi menggunakan

saklar seri.

4) Mahasiswa mampu dan terampil memasang instalasi menggunakan

stop kontak.

II. Dasar Teori

1. Kabel NYA

Pengkodean pada kabel NYA :

N adalah kabel tembaga pejal

Y adalah PVC

A adalah kabel berisolasi

Dalam satu kabel hanya terdiri dari satu core.Terdiri dari macam – macam

warna (merah, kuning, hitam, dan biru).Untuk pemasangan tetap diluar

jangkauan tangan, boleh dipasang terbuka tetapi harus menggunakan rol

isolator atau pipa.

2. Sambungan Ekor Babi ( Pig Tail )

Sambungan Ekor Babi adalah cara menyambung kabel yang paling

sederhana, berbentuk menyerupai ekor babi. Sambungan ini digunakan

menyambung atau mencabangkan satu atau beberapa kabel pada satu titik

yang disambungkan dengan cara memuntrkan ke atas secara rapat.

Page 7: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

3. Saklar Seri

Sakalar seri adalah sebuah saklar yang dapat menghubungkan dan

memutuskan dua lampu, atau dua golongan lampu baik secara bergatian

maupun bersama – sama. Saklar ini sering disebut juga saklar deret.

cara pemasangan saklar seri :

Warna Hitam muatan arus positif masuk ke terminal satu langsung

juga ke terminal dua biasa dikatakan oleh beberapa teknik listrik

dikople.

Warna Biru muatan arus negatif langsung menuju ke bola lampu.

Warna Merah muatan arus positif dimana bisa teraliri jika tombol

ditekan.

4. Saklar Tunggal

Sakelar tunggal adalah sakelar yang berfungsi untuk mengontrol atau

mengendalikan satu buah lampu atau satu kelompok lampu dari satu

tempat.

cara pemasangan saklar tunggal :

Page 8: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

Warna Hitam adalah muatan arus positif menuju pada terminal satu

(bisa dipasang dipinggir atau ditengah)

Warna Biru adalah muatan arus negatif yang langsung menuju pada

bola lampu.

Warna Merah

5. Stop Kontak

Stop kontak adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai muara

penghubung antara peralatan listrik dan aliran listrik juga bisa disebut

kotak sumber tegangan listrik yang siap pakai.

Berdasarkan tempat pemasangannya, stop kontak terbagi menjadi :

a) Stop kontak in box

Stop kontak yang dipasang dalam tembok.

b) Stop kontak out box

Stop kontak yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan

dipermukaan tembok jika berfungsi sebagai stop kontak portable.

Berdasarkan bentuknya, terdapat beberapa macam stop kontak yaitu

a) Stop kontak dengan hubungan tanah

b) Stop kontak tahan air (tetesan air)

Page 9: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

6. Fitting

Fiting adalah tempat memasang bola lampu listrik.menurut

penggunaannya dapat dibagi menjadi tiga jenis :

Fiting langit-langit

Pemasangan fiting langit-langit ditempelkan pada langit-langit (eternit)

dan dilengkapi dengan roset.Roset diperlukan untuk meletakan atau

penyekerupan fiting supaya kokoh kedudukannya pada langit-langit.

Fiting gantung

Pada fiting gantung dilengkapi dengan tali snur yang berfungsi sebagai

penahan beban bola lampu dan kap lampu, serta untuk menahan

konduktor dari tarikan beban tersebut.

Fiting kedap air

Fiting kedap air merupakan fiting yang tahan terhadap

resapan/rembesan air.Fiting jenis ini dipasang di tempat lembab atau

tempat yang mungkin bisa terkena air misalnya fiting untuk di kamar

mandi.Konstruksi fiting ini terbuat dari porselin, dimana bagian

Page 10: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

kontaknya terbuat dari logam kuningan atau tenbaga dan bagian

ulirnya dilengkapi dengan karet yang berbentuk cincin sebagai

penahan air.

III. Alat dan Bahan

IV. Langakah Kerja

1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2) Siapkan diagram 1 garis.

3) Rangkai pipa sesuai dengan gambar.

4) Pasang klem pada tempat yang ditentukan.

5) Pasang komponen – komponen listrik yang ada.

6) Masukkan sumber tegangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh

instruktur.

7) Mencoba mengoprasikan sesuai dengan fungsi rangkaian.

8) Setelah cukup mencoba, matikan sumber tegangan.

9) Bongkar kembali rangkaian yang telah diuji coba.

10) Kembalikan alat dan bahan ke tempatnya masing – masing.

11) Buat laporan dan menyerahkan kepada instruktur.

12) Bersihkan ruang seperti sedia kala.

V. Gambar Praktek

a) Diagram 1 garis.

1. Alat

Tang kombinasi

Tang cucut

Tang potong

Obeng (+) dan (-)

Palu

Cutter

Klem

T-dos

Lampu

Saklar seri

Saklar tunggal

Stop kontak

2. Bahan

Pipa

Paku

Fitting

Kabel

Benang

Lasdop

Knee

Page 11: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,
Page 12: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

JOBSHEET PRAKTIKUM 3

WORKSHOP INSTALASI

PENERANGAN LISTRIK

Page 13: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

I. Tujuan

1. Mahasiswa terampil membuat perencanaan instalasi penerangan rumah

tinggal.

2. Mahasiswa terampil melakukan pemasangan instalasi penerangan.

II. Dasar Teori

1. Kabel NYA

Pengkodean pada kabel NYA :

N adalah kabel tembaga pejal

Y adalah PVC

A adalah kabel berisolasi

III. Tujuan

3. Mahasiswa terampil membuat perencanaan instalasi penerangan rumah

tinggal.

4. Mahasiswa terampil melakukan pemasangan instalasi penerangan.

IV. Dasar Teori

2. Kabel NYA

Pengkodean pada kabel NYA :

N adalah kabel tembaga pejal

Y adalah PVC

A adalah kabel berisolasi

Dalam satu kabel hanya terdiri dari satu core.Terdiri dari macam –

macam warna (merah, kuning, hitam, dan biru).Untuk pemasangan tetap

diluar jangkauan tangan, boleh dipasang terbuka tetapi harus

menggunakan rol isolator atau pipa.

Page 14: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

3. Saklar Seri

Sakalar seri adalah sebuah saklar yang dapat menghubungkan dan

memutuskan dua lampu, atau dua golongan lampu baik secara bergatian

maupun bersama – sama. Saklar ini sering disebut juga saklar deret.

cara pemasangan saklar seri :

Warna Hitam muatan arus positif masuk ke terminal satu langsung juga ke terminal dua biasa dikatakan oleh beberapa teknik listrik

dikople.

Warna Biru muatan arus netral langsung menuju ke bola lampu.

Page 15: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

Warna Merah muatan arus phasa dimana bisa teraliri jika tombol

ditekan.

4. Saklar Tunggal

Sakelar tunggal adalah sakelar yang berfungsi untuk mengontrol

atau mengendalikan satu buah lampu atau satu kelompok lampu dari satu

tempat.

cara pemasangan saklar tunggal :

Warna Hitam adalah muatan arus phasa menuju pada terminal satu

(bisa dipasang dipinggir atau ditengah)

Warna Biru adalah muatan arus netral yang langsung menuju pada bola lampu.

Warna Merahmuatan arus phasa dimana bisa teraliri jika tombol

ditekan.

5. Stop Kontak

Stop kontak adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai muara

penghubung antara peralatan listrik dan aliran listrik juga bisa disebut

kotak sumber tegangan listrik yang siap pakai.

Berdasarkan tempat pemasangannya, stop kontak terbagi menjadi : a) Stop kontak in box

Stop kontak yang dipasang dalam tembok.

b) Stop kontak out box

Stop kontak yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan

dipermukaan tembok jika berfungsi sebagai stop kontak portable.

Berdasarkan bentuknya, terdapat beberapa macam stop kontak yaitu b) Stop kontak dengan hubungan tanah

Page 16: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

c) Stop kontak tahan air (tetesan air)

6. Fitting

Fiting adalah tempat memasang bola lampu listrik.menurut

penggunaannya dapat dibagi menjadi tiga jenis :

Fiting langit-langit

Pemasangan fiting langit-langit ditempelkan pada langit-langit

(eternit) dan dilengkapi dengan roset.Roset diperlukan untuk

meletakan atau penyekerupan fiting supaya kokoh kedudukannya pada

langit-langit.

Fiting gantung

Pada fiting gantung dilengkapi dengan tali snur yang berfungsi

sebagai penahan beban bola lampu dan kap lampu, serta untuk

menahan konduktor dari tarikan beban tersebut.

Page 17: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

Fiting kedap air

Fiting kedap air merupakan fiting yang tahan terhadap

resapan/rembesan air.Fiting jenis ini dipasang di tempat lembab atau

tempat yang mungkin bisa terkena air misalnya fiting untuk di kamar

mandi.Konstruksi fiting ini terbuat dari porselin, dimana bagian

kontaknya terbuat dari logam kuningan atau tenbaga dan bagian

ulirnya dilengkapi dengan karet yang berbentuk cincin sebagai

penahan air.

7. PUIL 2000

4.1.2 Ketentuan rancangan instalasi listrik

4.1.2.1 Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan

uraian teknik, yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan

pemasangan suatu instalasi listrik.

4.1.2.2 Rancangan instalasi listrik harus dibuat dengan jelas, serta

mudah dibaca dan dipahami oleh para teknisi listrik. Untuk itu harus

diikuti ketentuan dan standar yang berlaku.

4.1.2.3 Rancangan instalasi listrik terdiri dari :

a) Gambar situasi, yang menunjukkan dengan jelas letak gedung atau

bangunan tempat instalasi tersebut akan dipasang dan rancangan

penyambungannya dengan sumber tenaga listrik.

b) Gambar instalasi yang meliputi:

Page 18: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak

perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya (pelayanannya),

seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar,motor listrik, PHB

dan lain-lain.

Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan gawai

pengendalinya seperti hubungan lampu dengan sakelarnya,

motor dengan pengasutnya, dan dengan gawai pengatur

kecepatannya, yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau

cabang sirkit akhir.

Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dalam

butir b) dan PHB yang bersangkutan, ataupun pemberian tanda

dan keterangan yang jelas mengenai hubungan tersebut.

Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap

perlengkapan listrik.

c) Diagram garis tunggal, yang meliputi :

1) Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran

dan besaran pengenal komponennya;

2) Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan

pembagiannya;

3) Sistem pembumian dengan mengacu kepada 3.18;

4) Ukuran dan jenis penghantar yang dipakai.

d) Gambar rinci yang meliputi :

1) Perkiraan ukuran fisik PHB;

2) Cara pemasangan perlengkapan listrik;

3) Cara pemasangan kabel;

4) Cara kerja instalasi kendali.

CATATAN Gambar rinci dapat juga diganti dan atau

dilengkapi dengan keterangan atau uraian.

e) Perhitungan teknis bila dianggap perlu, yang meliputi antara lain :

1) Susut tegangan;

2) Perbaikan faktor daya;

3) Beban terpasang dan kebutuhan maksimum;

4) Arus hubung pendek dan daya hubung pendek;

5) Tingkat penerangan.

f) Tabel bahan instalasi, yang meliputi :

1) Jumlah dan jenis kabel, penghantar dan perlengkapan;

2) Jumlah dan jenis perlengkapan bantu;

3) Jumlah dan jenis PHB;

4) Jumlah dan jenis luminer lampu.

Page 19: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

g) Uraian teknis, yang meliputi :

1) Ketentuan tentang sistem proteksi dengan mengacu kepada

3.17;

2) Ketentuan teknis perlengkapan listrik yang dipasang dan cara

pemasangannya;

3) Cara pengujian;

4) Jadwal waktu pelaksanaan.

h) Perkiraan biaya

III. Alat dan Bahan

I. Langakah Kerja

1) Siapkan gambar diagram instalasi dan rekapitulasi daya

2) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

3) Pasang pipa instalasi

4) Masukkan kabel instalasi kedalam pipa

5) Pasang skakelar,stop kontak, fitting dang kotak skring

6) Lakukan penyambungan kabel pada skakelar, stop kontak, fitting dan

kotak sekring

7) Lakukan penyambungan kabel pada T-Doos dan Cros-Doos

8) Lakukan pengukuran tahanan isolasi antar kabel (posisi skakelar harus

ON, semua lampu belum dipasang)

9) Laporkan kepada instruktur bahwa instalasi siap diber tegangan

10) Setelah yakin instalasi terpasang sempurna, hubungkan ke sumber

tegangan

11) Lakukan uji coba menyalakan-mematikan lampu, dan ukur tegangan pada

stop kontak

12) Setelah dijinkan oleh instruktur, bongkar instalasi dan kembalikan alat dan

bahan

13) Bersihkan ruangan praktikum, kembalikan kursi kuliah seperti sedia kala

1. Alat

Tang kombinasi

Tang cucut

Tang potong

Obeng (+) dan (-)

Palu

Cutter

2. Bahan

Pipa

Paku

Fitting

Kabel

Benang

Lasdop

Knee

Klem

T-dos, cros-dos

Lampu

Saklar seri

Saklar tunggal

Stop kontak

Page 20: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

14) Susun laporan di rumah, diserahkan sebelum melakukan tugas praktikum-

4

II. Gambar Praktek

Page 21: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

JOBSHEET PRAKTIKUM 4

WORKSHOP INSTALASI

PENERANGAN LISTRIK

Page 22: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

I. Tujuan

1. Mahasiswa terampil membuat perencanaan instalasi penerangan rumah

bertingkat.

2. Mahasiswa terampil melakukan pemasangan instalasi penerangan.

II. Dasar Teori

1. PUIL 2000

4.1.2 Ketentuan rancangan instalasi listrik

4.1.2.1 Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan

uraian teknik, yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan

pemasangan suatu instalasi listrik.

4.1.2.2 Rancangan instalasi listrik harus dibuat dengan jelas, serta mudah

dibaca dan dipahami oleh para teknisi listrik. Untuk itu harus diikuti

ketentuan dan standar yang berlaku.

4.1.2.3 Rancangan instalasi listrik terdiri dari :

a) Gambar situasi, yang menunjukkan dengan jelas letak gedung atau

bangunan tempat instalasi tersebut akan dipasang dan rancangan

penyambungannya dengan sumber tenaga listrik.

b) Gambar instalasi yang meliputi:

Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak

perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya (pelayanannya),

seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar,motor listrik, PHB dan

lain-lain.

Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan gawai

pengendalinya seperti hubungan lampu dengan sakelarnya, motor

dengan pengasutnya, dan dengan gawai pengatur kecepatannya,

yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau cabang sirkit akhir.

Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dalam butir b)

dan PHB yang bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan

keterangan yang jelas mengenai hubungan tersebut.

Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap

perlengkapan listrik.

c) Diagram garis tunggal, yang meliputi :

1) Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan

besaran pengenal komponennya;

2) Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan

pembagiannya;

3) Sistem pembumian dengan mengacu kepada 3.18;

4) Ukuran dan jenis penghantar yang dipakai.

d) Gambar rinci yang meliputi :

Page 23: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

1) Perkiraan ukuran fisik PHB;

2) Cara pemasangan perlengkapan listrik;

3) Cara pemasangan kabel;

4) Cara kerja instalasi kendali.

CATATAN Gambar rinci dapat juga diganti dan atau dilengkapi

dengan keterangan atau uraian.

e) Perhitungan teknis bila dianggap perlu, yang meliputi antara lain :

1) Susut tegangan;

2) Perbaikan faktor daya;

3) Beban terpasang dan kebutuhan maksimum;

4) Arus hubung pendek dan daya hubung pendek;

5) Tingkat penerangan.

f) Tabel bahan instalasi, yang meliputi :

1) Jumlah dan jenis kabel, penghantar dan perlengkapan;

2) Jumlah dan jenis perlengkapan bantu;

3) Jumlah dan jenis PHB;

4) Jumlah dan jenis luminer lampu.

g) Uraian teknis, yang meliputi :

1) Ketentuan tentang sistem proteksi dengan mengacu kepada 3.17;

2) Ketentuan teknis perlengkapan listrik yang dipasang dan cara

pemasangannya;

3) Cara pengujian;

4) Jadwal waktu pelaksanaan.

h) Perkiraan biaya

2. Stop Kontak

Stop kontak adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai muara

penghubung antara peralatan listrik dan aliran listrik juga bisa disebut

kotak sumber tegangan listrik yang siap pakai.

Berdasarkan tempat pemasangannya, stop kontak terbagi menjadi : a) Stop kontak in box

Stop kontak yang dipasang dalam tembok.

b) Stop kontak out box

Stop kontak yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan

dipermukaan tembok jika berfungsi sebagai stop kontak portable.

Berdasarkan bentuknya, terdapat beberapa macam stop kontak yaitu

b) Stop kontak dengan hubungan tanah

c) Stop kontak tahan air (tetesan air)

Page 24: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

kable untuk stop kontak ada tiga jenis, satu kabel merah atau kable

bermuatan arus phasa, kedua biru atau kabel yang bermuatan arus netral

dan yang terakhir kuning strip hijau yang menuju ke grounding atau arde

atau pembumian. lantas bagaimana cara pemasangannya. lihat gambar

diatas :

untuk kabel merah untuk muatan arus phasa diapasang disebelah kanan

dari depan.

kabel biru untuk muatan arus netral dipasang disebelah kiri dari depan.

kabel kuning strip hijau untuk muatan arus ground atau pembumian

dipasang ditengah dari depan.

Saklar Tukar

Saklar tukar adalah sebuah rangkaian instalasi listrik dengan

prinsip "Kontrol satu atau beberapa lampu oleh dua saklar", Maksudnya

adalah kita dapat menghidupkan dan mematikan lampu dengan dua buah

saklar secara berbeda, misalnya kita memasang sebuah lampu di sebuah

daerah tangga, lalu kita memasang dua buah saklar untuk lampu itu

dengan posisi satu saklar diletakkan di bawah tangga sedangkan satu

saklar lagi diletakkan di atas tangga, saat kita sedang berada di bawah lalu

menyalakan lampu dengan saklar yang berada di bawah kemudian kita

berjalan naik ke atas tangga maka untuk mematikannya tidak perlu turun

ke bawah tangga lagi tetapi cukup mematikannya dengan menggunakan

saklar yang berada di atas tangga.

Page 25: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

Cara pemasangan pada saklar tukar :

1. Sambungkan kabel pada terminal utama saklar1 kemudian

disambungkan ke terminal utama saklar2.

2. sambungkan salah satu terminal pada saklar1 ke salah satu

terminal saklar2 kemudian hubungkan ke kabel bermuatan arus

phasa pada jalur utama instalasi listrik di rumah.

3. Pasang kabel pada Terminal saklar1 yang lainnya lalu

disambungkan ke terminal saklar 2 yang lain kemudian

hubungkan ke salah satu terminal pada fitting lampu. . 4. sambungkan terminal fitting lampu yang lain ke kabel bermuaatan

arus negative pada jalur utama instalasi listrik di rumah.

3. Saklar Seri

Sakalar seri adalah sebuah saklar yang dapat menghubungkan dan

memutuskan dua lampu, atau dua golongan lampu baik secara bergatian

maupun bersama – sama. Saklar ini sering disebut juga saklar deret.

cara pemasangan saklar seri :

Warna Hitam muatan arus positif masuk ke terminal satu langsung

juga ke terminal dua biasa dikatakan oleh beberapa teknik listrik

dikople.

Warna Biru muatan arus netral langsung menuju ke bola lampu.

Warna Merah muatan arus phasa dimana bisa teraliri jika tombol ditekan.

4. Saklar Tunggal

Sakelar tunggal adalah sakelar yang berfungsi untuk mengontrol

atau mengendalikan satu buah lampu atau satu kelompok lampu dari satu

tempat.

cara pemasangan saklar tunggal :

Page 26: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

Warna Hitam adalah muatan arus phasa menuju pada terminal satu

(bisa dipasang dipinggir atau ditengah)

Warna Biru adalah muatan arus netral yang langsung menuju pada bola lampu.

Warna Merahmuatan arus phasa dimana bisa teraliri jika tombol ditekan.

5. Kabel Listrik

Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik.Sebuah

kabel listrik terdiri dari isolator dan konduktor.Isolator adalah bahan

pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari karet atau plastik,

sedangkan konduktor terbuat dari serabut tembaga atau tembaga pejal.

Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA

(kemampuan hantar arus) yang dimilikinya dalam satuan

Ampere.Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas penampang

konduktor yang berada dalam kabel listrik.

a) Kabel NYA

Biasanya digunakan untuk instalasi rumah dan sistem tenaga.

Dalam instalasi rumah digunakan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2.

Berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, dan seringnya untuk

instalasi kabel udara.Kode warna isolasi ada warna merah, kuning,

Page 27: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

biru, hitam, dan kuning strip hijau.Lapisan isolasinya hanya 1 lapis

sehingga mudah cacat, tidak tahan air dan mudah digigit tikus.

Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam

pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup.Sehingga tidak mudah

menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas

tidak tersentuh langsung oleh orang.

b) Kabel NYM

Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan

sistem tenaga.Kabel NYM berinti lebih dari 1, memiliki lapisan isolasi

PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau

4.Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat

keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari

NYA).Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan

basah, namun tidak boleh ditanam.

c) Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang

berinti 2, 3 atau 4.Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam

(kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel

NYM (harganya lebih mahal dari NYM).Kabel NYY memiliki isolasi

yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.Pada kondisi nirmal

kedalaman pemasangan dibawah tanah adalah 0.8 meter.

6. Ketentuan Warna Kabel

7.2 Identifikasi penghantar dengan warna

7.2.1 Ketentuan umum

7.2.1.1 Peraturan warna selubung penghantar dan warna isolasi inti

penghantar yang tercantum dalam pasal ini berlaku untuk semua

instalasi tetap atau sementara, termasuk instalasi dalam

perlengkapan listrik.

Page 28: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

Hal tersebut di atas diperlukan untuk mendapatkan kesatuan

pengertian mengenai penggunaan sesuatu warna atau warna loreng

yang digunakan untuk mengenal penghantar, guna keseragaman

dan mempertinggi keamanan.

7.2.2 Penggunaan warna loreng hijau-kuning

7.2.2.1 Warna loreng hijau-kuning hanya boleh digunakan untuk menandai

penghantar pembumian, penghantar pengaman, dan penghantar

yang menghubungkan ikatan penyama potensial ke bumi.

7.2.3 Penggunaan warna biru

7.2.3.1 Warna biru digunakan untuk menandai penghantar netral atau

kawat tengah, pada instalasi listrik dengan penghantar netral.

Untuk menghindarkan kesalahan, warna biru tersebut tidak boleh

digunakan untuk menandai penghantar lainnya. Warna biru hanya

dapat digunakan untuk maksud lain, jika pada instalasi listrik

tersebut tidak terdapat penghantar netral atau kawat tengah. Warna

biru tidak boleh digunakan untuk menandai penghantar

pembumian.

7.2.4 Penggunaan warna untuk pengawatan dengan kabel berinti

tunggal 7.2.4.1 Untuk pengawatan di dalam perlengkapan listrik disarankan agar

hanya digunakan satu warna, khususnya warna hitam, selama tidak

bertentangan dengan 7.2.2.1 dan 7.2.3.1. Bila dalam pembuatan

dan pemeliharaan perlengkapan tersebut, dianggap perlu

menggunakan lebih dari satu warna, maka penggunaan warna lain

dan warna loreng lain tidak dilarang.

Jika diperlukan satu warna tambahan lagi untuk mengidentifikasi

bagian pengawatan secara terpisah, dianjurkan mendahulukan

pemakaian warna coklat.

7.2.5 Pengenal untuk inti atau rel

7.2.5.1 Sebagai pengenal untuk inti atau rel digunakan warna, lambang,

atau huruf seperti tersebut dalam Tabel 7.2-1.

Untuk kabel berisolasi polyethylene selanjutnya disingkat PE,

polyvinyl chloride selanjutnya disingkat PVC, dan cross linked

polyethylene selanjutnya disingkat XLPE yang bertegangan

pengenal lebih dari 1000 V, pengenal tersebut di atas tidak

diharuskan.

7.2.6 Warna untuk kabel berselubung berinti tunggal

7.2.6.1 Kabel berselubung berinti tunggal boleh digunakan untuk fase,

netral, kawat tengah, atau penghantar pembumian asalkan isolasi

kedua ujung kabel yang terlihat (bagian yang dikupas selubungnya)

dibalut dengan pembalut berwarna yang dibuat khusus untuk itu,

atau dengan cara lain yang memenuhi Tabel 7.2-1.

Page 29: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

7.2.7 Warna selubung kabel

Warna selubung kabel berselubung untuk instalasi tetap ditentukan

dalam Tabel 7.2-2.

Tabel 7.2-1 Pengenal inti atau rel

Tabel 7.2-2 Warna selubung kabel berselubung PVC dan PE untuk instalasi magun (pasangan tetap)

7. Ketentuan Pipa Instalasi

7.8.5 Memasang pipa instalasi

Page 30: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

7.8.5.1 Umum

Pemasangan pipa instalasi harus demikian rupa sehingga

penghantar dapat ditarik dengan mudah setelah pipa dan

lengkapannya dipasang, serta penghantar dapat diganti dengan

mudah tanpa membongkar sistem pipa.

Ketetapan ini tidak berlaku bagi penghantar dengan penampang

tembaga 10 mm2 atau lebih, asalkan pipa tersebut dipasang di

tempat yang terlihat jelas dan mudah dicapai.

7.8.5.2 Pipa instalasi tidak boleh merupakan bagian dari sirkit listrik.

7.8.5.3 Pipa instalasi yang terbuat dari logam dan terbuka yang terdapat

dalam jarak jangkauan tangan harus dibumikan dengan baik sesuai

3.8.1.1.1a), kecuali bila pipa instalasi logam tersebut digunakan

untuk menyelubungi kabel yang mempunyai isolasi-ganda atau

digunakan hanya untuk menyelubungi kawat pembumian. Contoh

kabel berisolasi ganda yaitu kabel NYM.

7.8.5.4 Pipa instalasi harus dipasang tegak lurus atau mendatar.

7.8.5.5 Pipa dan lengkapannya yang tidak dimaksudkan untuk bersifat

kedap gas, harus mempunyai ventilasi serta jalan ke luar

pengeringan pada tempat dimana ada kemungkinan cairan embun

akan berkumpul. Lubang pengeringan atau ventilasi yang

dimaksud di atas tidak boleh dibuat pada pipa itu sendiri.

7.8.5.6 Lengkapan seperti kotak periksa, kotak tarik, siku bengkok, siku

siku, dan siku T harus dipasang demikian rupa sehingga penarikan

kembali penghantar atau pemasangan penghantar tambahan tetap

dimungkinkan. Di antara dua kotak tarik tidak boleh ada dua dua

siku bengkok atau 20 m pipa lurus. Siku S yang tumpul dianggap

satu siku bengkok.

7.8.5.7 Pemakaian siku T seperti yang dimaksud dalam ayat di atas, harus

dibatasi pada tempat-tempat sebagai berikut:

a) Pada ujung pipa tepat di belakang armatur penerangan, kotak-

kontak atau kotak penghubung.

b) Pada jalur pipa antara 2 kotak tarik yang panjangnya tidak lebih

dari 10 m, dimana dapat dipasang 1 siku pada kedudukan tidak

lebih dari 0,5 m dari kotak tarik yang mudah dicapai, asalkan

semua bengkokan yang lain pada jalur pipa tersebut tidak lebih

dari 90 derajat.

7.8.5.8 Khusus dalam pemakaian pipa instalasi dengan kampuh terbuka

terlipat harus diperhatikan hal berikut:

a) Tidak boleh dibengkokan.

Page 31: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

b) Alur kampuh harus berada di bawah pada pemasangan

mendatar dan menghadap dinding pada pemasangan tegak

lurus.

7.8.5.9 Pipa instalasi yang tidak tertanam dengan sempurna harus dipasang

secara baik dengan menggunakan alat penopang dan klem yang

cocok atau dengan alat yang sekurangkurangnya sederajat.

Jarak antara tempat pemasangan alat penopang atau klem tidak

dibolehkan lebih dari 1 meter.

7.8.5.10 Khusus dalam pemakaian pipa bukan logam (misalnya pipa

PVC) harus diperhatikan hal berikut:

a) Dengan mengingat 7.8.3.3, pipa bukan logam hanya boleh

digunakan pada suhu keliling yang tinggi bilamana dapat

dijamin suhu kerjanya tidak melampaui batas yang diijinkan.

CATATAN Pipa PVC dan siku bantunya mungkin tidak sesuai

untuk tempat dengan suhu kerja normal pipa yang melebihi

60°C.

b) Dengan mengingat 7.8.5.9. cara penopangan pipa PVC kaku

yang tidak ditanam dengan sempurna, harus memungkinkan

pemuaian panjang dan pengerutan pipa tersebut, yang mungkin

terjadi dengan adanya perubahan suhu pada keadaan kerja

normal.

c) Pipa logam yang dilapisi keseluruhannya (dalamnya, luarnya,

ujungnya) dengan bahan isolasi dianggap sebagai pipa bukan

logam: dalam pemasangannya harus diambil tindakan

pencegahan yang tepat agar bagian logam pipa tersebut tidak

berhubungan dengan bagian logam lain yang ada.

III. Alat dan Bahan

IV. Langakah Kerja

1) Siapkan gambar diagram instalasi dan rekapitulasi daya

1. Alat

Tang kombinasi = 3 buah

Tang cucut = 3 buah

Tang potong = 3 buah

Obeng (+) dan (-) = @ 3 buah

Palu = 1 buah

Cutter = @ 3 buah

2. Bahan

Pipa

= 6 meter

Fitting

= 9 biji

Kabel

= 8 meter

Benang

= 1 buah

Lasdop

= 54 biji

Knee

= 14 biji

T-dos = 9 biji

Cros-dos = 9 biji

Lampu = 14 biji

Saklar seri = 6 biji

Saklar tunggal = 3 biji

Stop kontak = 5 biji

Saklar Tukar = 2 biji

MCB = 5 biji

Page 32: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

2) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

3) Pasang pipa instalasi

4) Masukkan kabel instalasi kedalam pipa

5) Pasang skakelar,stop kontak, fitting dang kotak skring

6) Lakukan penyambungan kabel pada skakelar, stop kontak, fitting

dan kotak sekring

7) Lakukan penyambungan kabel pada T-Doos dan Cros-Doos

8) Lakukan pengukuran tahanan isolasi antar kabel (posisi skakelar

harus ON, semua lampu belum dipasang)

9) Laporkan kepada instruktur bahwa instalasi siap diber tegangan

10) Setelah yakin instalasi terpasang sempurna, hubungkan ke sumber

tegangan

11) Lakukan uji coba menyalakan-mematikan lampu, dan ukur

tegangan pada stop kontak

12) Setelah dijinkan oleh instruktur, bongkar instalasi dan kembalikan

alat dan bahan

13) Bersihkan ruangan praktikum, kembalikan kursi kuliah seperti

sedia kala

14) Susun laporan di rumah, diserahkan sebelum melakukan tugas

praktikum selanjutnya.

V. Gambar Praktek

Denah rumah bertingkat.

Page 33: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

JOBSHEET PRAKTIKUM 5

WORKSHOP INSTALASI

PENERANGAN LISTRIK

Page 34: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mahasiswa dapat melakukan pemasangan KWH meter

2. Mahasiswa dapat melakukan penyambungan kabel twist dari tiang listrik

3. Mahasiswa mengetahui ketentuan pemasangan SR (sambungan rumah) dan APP (alat

pembatas dan pembagi)

4. Mahasiswa mengetahui alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemasangan SR dan APP

5. Mahasiswa terampil memasang SR dan APP

II. DASAR TEORI

1. KWH meter

KWH meter adalah alat penghitung pemakaian energi listrik. Alat ono bekerja

menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet tersebut

menggerakkan pirirngan yang terbuat dari aluminium. Pengukur Kwatt atau Watt, yang

pada umumnya disebut watt-meter/ Kwatt-meter disusun sedemikian rupa, sehingga

kumparan tegangan dapat berputar dengan bebasnya, dengan jalan demikain tenaga listrik

dapat diukur, baik dalam satuan watt atau Kwatt.

Pemakaian eergi listrik di industri maupun di rumah tangga menggunakan kilowatt-

hour (KWH), dimana 1KWH sama dengan 3,6 MJ. Karena itulah alat yang digunakan

untuk mengukur energi ada industri atau rumah tangga dikenal dengan KWH. Besar

tagihan listrik biasanya berdasarkan pada angka-angka yang terterah pada KWH meter

setiap bulannya untuk saat ini. KWH meter induksi adalah satu-satunya tipe yang

digunakan pada perhitungan daya listrik rumah tangga.

Bagian-bagian uama pada KWH meter adalah kumparan tegangan , kumparan arus,

piringan aluminium, magnet tetap, dan gir mekanik yang mencatat banyaknya putaran

piringan. Jika meter dihubungkan ke daya satu fasa, maka piringsn mendapat torsi yang

membuatnya berputar seperti motor dengan tingkat kepresisian yang tinggi. Semakain

besar daya yang terpakai, mengakibatkan kecepatan piringan semakin besar, demikian

pula sebaliknya.

Cara pengkabelan pada KWH seperti yang ditunjukan gambar 2 di bawah.

2. MCB (miniatur circuit breaker)

MCB adalah singkatan dari miniatur circuit breaker, fungsi MCB adalah sebagai

peralatan pengaman terhadap gangguan hubung singkat, menggantikan fungsi sikring.

Sebagai pengaman hubung singkat sikring maupun MCB akan ‘trip’ , lepas atau matijika

terjadi gangguan hubung singkat.

MCB selain digunakan sebagai pengaman hubung singkat, juga digunakan sebagai

pengaman beban lebih.Dalam instalasi rumah MCB digunakan sebagi alat pembatas

yakni membatasi arus yang mangalir dari jaringa PLN ke rumah pelanggan. Masil

pelanggan 450 VA , maka pada APP dipasang MCB 2A, pada pelanggan 900 VA pada

APP dipasang MCB 4A, dan pada pelanggan 1300 VA pada APP dipasang MCB 6A.

Jadi MCB yang dipasang pada APP adalah sebagai pembatas arus, sedangkan yang

dipasang pada PHB adalah sebagai pengaman hubung singkat.

3. Sambungan pelayanan teganagan rendah (SP-TR) atau sambungan rumah (SR)

Sambungan pelayanan tegangan rendah (SP - TR) disebut juga dengan sambung

rumah (SR) adalah bagian dari jaringan tegangan rendah (JTR) yang menghubungkan

Page 35: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

saluran tegangan rendah (STR) sampai dengan APP. Diagram pengawatan seperti gambar

1.

Pemasangan menurut ketentuan PUIL 2000 adalah sebagai berikut :

4.13 Lokasi dan pencapaian PHB

4.13.1 Lokasi PHB

4.13.1.1 Umum

PHB harus:

a) Dipasang di lokasi yang cocok, yang kering dengan ventilasi yang cukup, kecuali bila

PHB dilindungi terhadap lembab.

b) Ditempatkan sedemikian hingga PHB dan pencapaiannya tidak terhalang oleh bagian

atauisi gedung atau bagian lainnya dalam gedung.

4.13.1.2 Lokasi PHB utama

Lokasi dari PHB utama harus memenuhi ketentuan di bawah ini:

a) Umum.

PHB utama atau panel untuk kendali jarak jauh dari sakelar utama sesuai 4.8.1.5 harus

ditempatkan tidak lebih jauh dari satu tingkat di atas atau di bawah jalan masuk gedungdan

harus dapat dicapai dengan mudah dari jalan masuk.

Ketentuan ini tidak berlaku pada:

1) instalasi rumah

2) hal-hal lain yang telah memperoleh persetujuan.

b) Instalasi ganda

Dalam instalasi ganda, PHB utama tidak boleh ditempatkan di instalasi rumah.

4.13.1.3 Pemberian tanda mengenai lokasi PHB utama

Lokasi PHB utama harus ditunjukkan sebagai berikut:

a) Pemberian tanda pada pintu atau selungkup.Bila suatu PHB utama terletak di dalam

kamar atau selungkup, setiap pintu yangdiperlukan untuk masuk bagi personil harus

diberi tanda dengan jelas dan permanen yangmenunjukkan ruangan atau kamar

tempat PHB utama terletak.Ketentuan ini tidak berlaku bagi PHB utama dalam suatu

instalasi rumah tunggal.

b) Pemberian tanda lokasi dalam suatu instalasi. Lokasi dari PHB utama dalam suatu

instalasi harus ditunjukkan dengan tanda yang menyolok di semua pintu masuk utama

ke instalasi atau pada panel indikator kebakaran. Tanda seperti itu harus

mencantumkan “PHB UTAMA”.

Ketentuan ini tidak berlaku bila lokasi PHB utama dapat diketahui dengan cepat

karenaukuran dan perancangan instalasi yang baik.

Contoh untuk instalasi yang dimaksud adalah instalasi rumah atau bila pintu ruangan PHB

atau pintu selungkupnya terletak dekat, dan dapat dilihat dengan jelas dari pintu masuk utama

ke instalasi.

4.13.1.5 PHB dengan bagian bertegangan yang terbuka

PHB yang mempunyai bagian bertegangan terbuka harus dipasang dalam daerah yang

dapat dimasuki hanya oleh petugas yang berwenang dan yang diperlengkapi dengan

fasilitas penguncian.

4.13.2 Pencapaian PHB

4.13.2.1 Umum

Di sekeliling PHB harus disediakan ruangan yang cukup di segala sisinya supaya orangdapat

lewat, untuk mengoperasikan dan menyetel semua perlengkapan dengan aman danefektip,

Page 36: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

dan dapat segera keluar dari lingkungan PHB dalam keadaan darurat.Ruangan tersebut dapat

di peroleh dengan menyediakan:

a) Jarak bebas mendatar tidak kurang dari 0,6 m dari sembarang bagian dari PHB atau

perlengkapan, termasuk pintu penutup PHB, dalam kedudukan normal dalam operasi,

pembukaan dan penarikan keluar dan b) Jarak bebas tegak lurus dari lantai dasar atau platform atau permukaan bidang jalan

lainnya sampai ketinggian 2 m, atau suatu jarak yang tidak kurang daripada tinggi

PHB,mana yang lebih besar.

Cara lain untuk menyediakan ruangan yang cukup di sekeliling PHB dapat

digunakan, misalnya pintu penutup yang menutupi PHB yang disusun sedemikian

sehingga pintu:

1. dapat dibuka tidak kurang dari pada 170 derajat dari kedudukan tertutup, 2. Dapat dipertahankan pada posisi tersebut 3. Bila dipertahankan dalam kedudukan terbuka tidak menghambat penggunaan

dari pintu terdekat lainnya dan mempertahankan pada jarak bebas yang

dirinci dalam hal a) dan b). Pintu penutup PHB dalam instalasi rumah tidak

memerlukan jarak bebas mendatar 0,6 m bila dibuka dalam sembarang

kedudukan, asalkan pintu mempunyai dimensi tegak lurustidak lebih dari 0,9

m.

6.3 Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali (PHB) tertutup

6.3.1 Umum

6.3.1.1 Rangka, rumah dan bagian konstruksi PHB tertutup harus terbuat dari bahan yang

tidak mudah terbakar, tahan lembab dan kokoh.

6.3.1.2 Selain syarat yang tercantum dalam 6.2.8.1 pada PHB tertutup untuk sistem

tegangan bolak balik di atas 1000 V atau untuk sistem tegangan searah di atas 1500 V

harus dipenuhi pula ketentuan sebagai berikut:

1. Di depan sakelar harus dipasang pemisah atau gawai lain yang sekurang-kurangnya

sederajat untuk memastikan sakelar tersebut bebas tegangan.

2. Pada pelayanan dari luar, keadaan kedudukan pemisah harus dapat dilihat dengan

mudah dari tempat pelayanan.

3. Pemisah harus dipasang, dibuat atau dilindungi sedemikian rupa sehingga pada

keadaan terbuka semua bagian bertegangan cukup aman terhadap sentuhan langsung.

4. Pengukuran, pemeriksaan pembumian, dan penghubungan singkat dari bagian yang

akan dikerjakan harus dapat dilakukan dengan mudah dan aman.

5. Semua bagian logam yang dalam keadaan normal tidak bertegangan, harus dibumikan

secara baik.

6.3.1.3 PHB tertutup untuk sistem tegangan bolak balik di atas 1000 V atau tegangan

searah di atas 1500 V yang tidak dipasang dalam ruang kerja listrik atau ruang kerja

terkunci, selain harus memenuhi ketentuan dalam BAB 8 harus pula memenuhi

ketentuanketentuan berikut:

a) Pemisah tidak boleh dapat dilepas sebelum sakelar yang bersangkutan dibuka.

b) Pintu PHB tidak boleh dapat dibuka sebelum pemisah yang bersangkutan terbuka.

c) Pemisah tidak boleh ditutup selama pintu PHB yang bersangkutan masih terbuka

d) Dalam keadaan pintu tertutup, sakelar tidak boleh dapat ditutup, selama pemisah

bersangkutan masih dalam keadaan terbuka, atau dengan cara lain harus dapat

dijaminbahwa pemisah itu hanya dapat ditutup jika sakelar dalam keadaan terbuka.

6.3.1.4 Sakelar masuk dan sakelar keluar PHB tertutup harus dapat dilayani dari luar,

serta kedudukan atau posisi kerja sakelar itu harus dapat dilihat dengan mudah dari tempat

pelayanan.

Page 37: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

6.3.1.5 Di dalam PHB tertutup hanya boleh ada sambungan kawat yang diperlukan

untukpenyambungan gawai listrik yang terdapat di dalam PHB tersebut; sambungan listrik

untuksistem hidrolik/pnematik dan saluran pengukuran dikecualikan dari ketentuan ini

asaldipasang secara teratur, teliti, dan sependek mungkin.

6.4 Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali (PHB) terbuka

6.4.1 Syarat umum

6.4.1.1 PHB terbuka harus dipasang dalam ruang kerja listrik atau ruang kerja terkunci yang

dimaksud dalam BAB 8, kecuali jika sebagian atau seluruhnya ditempatkan dalamkurungan

atau pagar sehingga sentuhan langsung dapat dihindari, atau jika ruang tersebutmerupakan

bagian dari ruang khusus seperti laboratorium listrik. Kurungan atau pagarpelindung itu jika

terbuat dari logam harus dibumikan dengan baik.

6.4.1.2 PHB harus dibuat, dirakit dan dilindungi sedemikian rupa sehingga gejala api yang

timbul pada waktu pelayanan atau dalam keadaan bekerja tidak akan membahayakan pegawai

yang melayaninya atau menjalar ke bagian lain yang dapat terbakar.

6.4.1.3 Rel pada PHB terbuka harus memenuhi ketentuan dalam 6.2.9.1 dan 6.2.9.2.

6.4.1.4 Jika untuk mengganti pengaman lebur pintu harus dibuka, sedangkan PHB dalam

keadaan bekerja, maka harus dirancang suatu pelindung terhadap sentuhan dengan

bagianbertegangan.

6.6 Komponen yang dipasang pada Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali (PHB)

6.6.1 Syarat umum

6.6.1.1 Komponen yang dipasang pada PHB harus dari jenis yang sesuai dengan

syaratpenggunaannya.

6.6.1.2 Kemampuan komponen yang dipasang pada PHB harus sesuai dengan

keperluan.

6.6.1.3 Komponen yang dipasang pada PHB harus memenuhi ketentuan 2.1.1.2.

6.6.2 Sakelar, pemisah, pengaman lebur dan pemutus

6.6.2.1 Sakelar, pemisah dan pemutus yang dipasang pada PHB harus mempunyai kutub yang

jumlahnya sekurang-kurangnya sama dengan banyaknya fase yang digunakan.Semua kutub

harus dapat dibuka atau ditutup secara serentak.

6.6.2.2 Untuk JTR dengan pembumian netral pengaman (TNC), sakelar, pemisah dan

pemutus sirkit yang digunakan harus dari jenis tiga kutub, yakni hanya untuk membuka dan

menutup penghantar fasenya saja.Penghantar netral tidak boleh diputuskan (lihat Gambar 6.6-

1).

Page 38: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

6.6.2.3 Untuk JTR dengan sistem pembumian pengaman (TT) boleh digunakan

sakelar,pemisah atau pemutus sirkit dengan tiga kutub atau dengan empat kutub (lihat

Gambar 6.6-1 atau 6.6-2).

6.6.2.4 Untuk JTR dengan sistem penghantar pengaman (IT), harus digunakan

sakelar,pemisah atau pemutus sirkit empat kutub (lihat Gambar 6.6-2)

6.6.2.5 Untuk JTR dengan sistem pembumian pengaman atau penghantar pengaman (IT),

pemindahan beban dari jaringan listrik umum ke mesin pembangkit sendiri harus

menggunakan sakelar dengan empat kutub (lihat Gambar 6.6-3).

6.6.2.6 Sakelar dan pemisah harus dipasang demikian rupa sehingga bagian yang

bergerak tidak bertegangan dalam keadaan sakelar terbuka, dan tidak dapat menutup

sendiri oleh gaya berat bagian bergerak tersebut.

6.6.2.7 Pemisah berkutub banyak yang dipasang pada PHB tertutup harus mempunyai

pisau yang saling berhubungan secara mekanis dan dilengkapi dengan pelayanan mekanis.

Page 39: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

6.6.2.8 Sakelar dengan minyak harus dipasang demikian rupa sehingga kebakaran yang

timbul pada sakelar itu tidak dapat menjalar ke perlengkapan atau bangunan di sekitarnya.

III. ALAT dan BAHAN

1. Safety bell

2. Sepatu karet

3. Obeng +

4. Obeng - (besar & kecil)

5. Tang potong

6. Tang kombinasi

7. Cutter

8. Tespen

9. Scrup

10. Kunci engkol

11. Kabel jumper

12. Kotak sikring

13. Sikring

14. Fitting lampu

15. Lampu

16. Pipa

17. Klem pipa

18. KWH meter

19. Kabel twisted

20. Penjepit buaya

IV. LANGKAH KERJA

a. Langkah pemasangan

1. Siapkan alat dan bahan yang

dibutuhkan

2. Masukan dua buah kabel

twisted ke KWH

3. Sambung kabel fasa dari kabel

twist ke input KWH

4. Kemudian sambungkan kabel

ke input MCB

5. Sambungkan kabel netral twist

ke terminal KWH

6. Sambung kabel fasa dan netral

dari KWH ke kotak sikring

7. Kabel output dari kotak

sikring sambungkan ke beban

yang berupa lampu

8. Pasang beban ( lampu )

9. Tarik kabel twisted ke kabel

sumber utama

10. Pasang safety bell ke tiang

11. Sambung kabel netral ke kabel

netral sumber dan kabel fasa

ke kabel fasa sumber

menggunakan penjepit buaya

12. Pastikan sambungan lurus

13. Kencangkan baut pengunci

penjepit buaya menggunakan

kunci

14. Pastikan pengunci sangat

kencang

15. Dan juga pastikan kabel yang

di udara tidak kendor

16. Setelah selesai melakukan

praktikum, bongkar kembali

peralatan yang sudah dipasang

kemudian kembalikan ke tempat

semula dan bersihkan ruangan.

Page 40: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

V. GAMBAR

Page 41: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

JOBSHEET PRAKTIKUM 6

WORKHSOP INSTALASI

PENERANGAN LISTRIK

Page 42: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

I. Tujuan

1. Mahasiswa mengetahui tentang pengertian dan fungsi dari elektrode

bumi.

2. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara dan aturan-aturan pemasangan

elektrode bumi

3. Mahasiswa dapat memasang dan mengukur elektrode bumi.

4. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran arde dengan menggunakan

alat ukur earth tester.

II. Dasar Teori

1. Definisi

Grounding adalah suatu jalur langsung dari arus listrik menuju

bumi atau koneksi fisik langsung ke bumi. Dipasangnya koneksi

grounding pada instalasi listrik adalah sebagai pencegahan terjadinya

kontak antara makhluk hidup dengan tegangan listrik berbahaya yang

terekspos akibat terjadi kegagalan isolasi

Dalam PUIL 2000 (PUIL : Persyaratan Umum Instalasi Listrik, saat ini

edisi terakhir adalah tahun 2000), dipakai istilah pembumian, dan

memiliki pengertian sebagai “penghubungan suatu titik sirkit listrik

atau suatu penghantar yang bukan bagian dari sirkit listrik, dengan

bumi menurut cara tertentu”.

2. Fungsi

a) Untuk tujuan keselamatan, seperti yang dijelaskan sebelumnya,

grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke

bumi atau tanah saat terjadi tegangan listrik yang timbul akibat

kegagalan isolasi dari system kelistrikan atau peralatan listrik.

Contohnya, bila suatu saat kita menggunakan setrika listrik dan

terjadi tegangan yang bocor dari elemen pemanas di dalam setrika

tersebut, maka tegangan yang bocor tersebut akan mengalir

langsung ke bumi melalui penghantar grounding. Dan kita sebagai

pengguna akan aman dari bahaya kesetrum. Perlu diingat, peristiwa

kesetrum terjadi bila ada arus listrik yang mengalir dalam tubuh

kita.

b) Dalam instalasi penangkal petir, system grounding berfungsi

sebagai penghantar arus listrik yang besar langsung ke bumi.

Dalam prakteknya, pemasangan grounding untuk instalasi

penangkal petir dan instalasi listrik rumah harus dipisahkan.

c) Sebagai proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi sehingga

dapat mencegah kerusakan akibat adanya bocor tegangan.

Page 43: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

3. Macam-macam elektrode bumi dan pemasangannya menurut

PUIL 2000

3.19.1.1 Untuk memilih macam elektrode bumi yang akan dipakai,

harus diperhatikan terlebih dahulu kondisi setempat, sifat tanah, dan

resistans pembumian yang diperkenankan.

3.19.1.2 Permukaan elektrode bumi harus berhubungan baik dengan

tanah sekitarnya. Batu dan kerikil yang langsung mengenai elektrode

bumi memperbesar resistans pembumian.

3.19.1.3 Jika keadaan tanah mengizinkan, elektrode pita harus ditanam

sedalam 0,5 sampai 1 meter. Pengaruh kelembaban lapisan tanah

terhadap resistans pembumian agar diperhatikan.Panjang elektrode

bumi agar disesuaikan dengan resistans pembumian yang

dibutuhkan.Resistans pembumian elektrode pita sebagian besar

tergantung pada panjang elektrode tersebut dan sedikit tergantung pada

luas penampangnya.

CATATAN :

a) Nilai pada Tabel 3.18-2 adalah untuk elektrode terpasang lurus yang

menghasilkan resistans pembumian terkecil. Cara lain misalnya

terpasang zig-zag atau menggelombang, menghasilkan resistans

pembumian yang lebih besar untuk panjang elektrode bumi yang sama.

b) Elektrode pita radial harus disusun simetris. Sudut antara jari-

jarinya tidak perlu kurang dari 600 Susunan lebih dari enam jari-jari

pada umumnya tidak mengurangi resistans pembumian secara berarti,

karena pengaruh timbal balik dari jari-jari yang berdekatan.

3.19.1.4 Elektrode batang dimasukkan tegak lurus ke dalam tanah dan

panjangnya disesuaikan dengan resistans pembumian yang diperlukan

(lihat Tabel 3.18-2). Resistans pembumiannya sebagaian besar

tergantung pada panjangnya dan sedikit bergantung pada ukuran

penampangnya.Jika beberapa elektrode diperlukan untuk memperoleh

resistans pembumian yang rendah, jarak antara elektrode tersebut

minimum harus dua kali panjangnya.Jika elektrode tersebut tidak

bekerja efektif pada seluruh panjangnya, maka jarak minimum antara

elektrode harus dua kali panjang efektifnya.

3.19.1.5 Elektrode pelat ditanam tegak lurus dalam tanah; ukurannya

disesuaikan dengan resistans pembumian yang diperlukan (lihat Tabel

3.18-2) dan pada umumnya cukup menggunakan pelat berukuran 1 m

x 0,5 m. Sisi atas pelat harus terletak minimum 1 m di bawah

permukaan tanah. Jika diperlukan beberapa pelat logam untuk

memperoleh resistans pembumian yang lebih rendah, maka jarak

Page 44: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

antara pelat logam, jika dipasang paralel, dianjurkan minimum 3

meter.

CATATAN Untuk memperoleh resistans pembumian yang sama,

elektrode pelat memerlukan bahan yang lebih banyak jika

dibandingkan dengan elektrode pita atau batang.

2.2 Elektroda Bumi

3.18.1.1 Elektrode bumi ialah penghantar yang ditanam dalam bumi

dan membuat kontak langsung dengan bumi. Penghantar bumi yang

tidak berisolasi yang ditanam dalam bumi dianggap sebagai bagian

dari elektrode bumi.

3.18.2 Jenis elektrode bumi

3.18.2.1 Elektrode pita ialah elektrode yang dibuat dari penghantar

berbentuk pita atau berpenampang bulat, atau penghantar pilin yang

pada umumnya ditanam secara dangkal. Elektrode ini dapat ditanam

sebagai pita lurus, radial, melingkar, jala-jala atau kombinasi dari

bentuk tersebut seperti pada Gambar 3.18-1, yang ditanam sejajar

permukaan tanah dengan dalam antara 0,5 – 1.0 m.

Page 45: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

3.18.2.2 Elektrode batang ialah elektrode dari pipa besi, baja profil,

atau batang logam lainnya yang dipancangkan ke dalam tanah.

3.18.2.3 Elektrode pelat ialah elektrode dari bahan logam utuh atau

berlubang. Pada umumnya elektrode pelat ditanam secara dalam.

3.18.2.4 Bila persyaratannya dipenuhi, jaringan pipa air minum dari

logam dan selubung logam kabel yang tidak diisolasi yang langsung

ditanam dalam tanah, besi tulang beton atau konstruksi baja bawah

tanah lainnya boleh dipakai sebagai elektrode bumi.

3.18.3 Resistans jenis tanah dan resistans pembumian

3.18.3.1 Nilai resistans jenis tanah sangat berbeda-beda bergantung

pada jenis tanah seperti ditunjukkan pada Tabel 3.18-1.

3.18.3.2 Resistans pembumian

a) Resistans pembumian dari elektrode bumi tergantung pada jenis dan

keadaan tanah serta pada ukuran dan susunan elektrode.

b) Resistans pembumian suatu elektrode harus dapat diukur. Untuk

keperluan tersebut penghantar yang menghubungkan setiap elektrode

bumi atau susunan elektrode bumi harus dilengkapi dengan hubungan

yang dapat dilepaskan (lihat 3.19.2.5).

CATATAN Resistans pembumian total dari suatu instalasi pembumian

belum dapatn ditentukan dari hasil pengukuran tiap elektrode. Cara

mengukurnya lihat 3.21.

c) Tabel 3.18-2 menunjukkan nilai rata-rata resistans elektrode bumi

untuk ukuran minimum elektrode bumi seperti pada Tabel 3.18-3.

Page 46: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

Keterangan :

Untuk resistans jenis yang lain (r), maka besar resistans pembuminan

adalah perkalian nilai di atas dengan.

CONTOH :

Untuk mencapai resistans jenis pembumian sebesar 5 W pada tanah

liat atau tanah ladang dengan resistans jenis 100 W meter diperlukan

sebuah elektrode pita yang panjangnya 50 meter atau empat buah

elektrode batang yang panjangnya masing-masing 5 meter. Jarak

antara elektrode-elektrode tersebut minimum harus dua kali

panjangnya (lihat 3.19.1.4).Pada pasir basah yang resistans jenisnya

200 W meter, sebuah elektrode pita sepanjang 100 meter,

menghasilkan resistans pembumian 6 W.

3.18.4 Bahan dan ukuran elektrode

3.18.4.1 Sebagai bahan elektrode digunakan tembaga, atau baja yang

digalvanisasi atau dilapisi tembaga sepanjang kondisi

3.18.4.2 Ukuran minimum elektrode dapat dipilih menurut Tabel 3.18-

3 dengan memperhatikan pengaruh korosi dan KHA.

Page 47: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

CATATAN Jika keadaan tanah sangat korosif atau jika digunakan

elektrode baja yang tidak digalvanisasi, dianjurkan untuk

menggunakan luas penampang atau tebal sekurang-kurangnya 150 %

dari yang tertera dalam Tabel 3.18-3

3.18.4.3 Jika elektrode pita hanya digunakan untuk mengatur gradien

tegangan, luas penampang minimum pada baja digalvanisasi atau

berlapis tembaga harus 16 mm2 dan pada tembaga 10 mm2.

3.18.4.4 Logam ringan hanya boleh ditanam dalam suatu jenis tanah

jika lebih tahan korosi daripada baja atau tembaga.

3.18.5 Jenis elektrode lain

3.18.5.1 Jika jaringan pipa air minum dari logam dipakai sebagai

elektrode bumi, maka harus diperhatikan bahwa resistans

pembumiannya dapat menjadi besar akibat digunakannya pipa

sambungan atau flens dari bahan isolasi. Resistans pembumian yang

terlalu besar harus diturunkan dengan menghubungkan jaringan

tersebut dengan elektrodetambahan (misalnya selubung logam kabel).

3.18.5.2 Jika pipa air minum dari logam dalam rumah atau gedung

dipakai sebagai penghantar bumi, ujung pipa kedua sisi meteran air

harus dihubungkan dengan pipa tembaga yang berlapis timah dengan

ukuran minimum 16 mm2, atau dengan pita baja digalvanisasi dengan

ukuran minimum 25 mm2 (tebal pita minimum 3 mm).

Page 48: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

3.18.5.3 Selubung logam kabel yang tidak dibungkus dengan bahan

isolasi yang langsung ditanam dalam tanah boleh dipakai sebagai

elektrode bumi, jika selubung logam tersebut dikedua sisi sambungan

yang dihubungkan dengan penghantar yang konduktivitas minimalnya

sama dengan selubung logam tersebut dan luas penampang penghantar

itu minimal sebagai berikut :

a) 4 mm2 tembaga untuk kabel dengan penampang inti sampai 6 mm2;

b) 10 mm2 tembaga untuk kabel dengan penampang inti 10 mm2 atau

lebih.

2.3 Mengukur Tahanan Pembumian

3.21.3 Pengukuran dan pengujian

3.21.3.1 Pengukuran resistans pembumian dan resistans lingkar pada

sistem pembumian proteksi. Sistem pembumian proteksi ada 2 macam

yaitu:

a) Pembumian BKT perlengkapan listrik terpisah dari pembumian

sistem listriknya (sistem TT).

b) Pembumian BKT perlengkapan listrik dihubungkan dengan

pembumian sistemnya dengan melalui jaringan pipa air dari logam

yang sama (sistem TN).

3.21.3.1.1Pengukuran resistans pembumian yang besarnya ditentukan

dalam 3.12.2.1 dan 3.15.2.1 (sistem TT) dilakukan dengan cara sebagai

berikut :

a) Pengukuran dengan voltmeter dan amperemeter (Gambar 3.21-1).

Penghantar bumi dari elektrode bumi yang akan diukur

dihubungkan dengan penghantar fase instalasi melalui gawai proteksi

arus lebih, sakelar, resistans yang dapat diatur dari 20 W sampai 1000

W, dan amperemeter. Antara titik sirkit setelah amperemeter dengan

elektrode bumi bantu, dipasang voltmeter (lihat Gambar 3.21-1).

Jika elektrode bumi yang akan diukur terdiri dari elektrode batang

atau pipa tunggal, maka elektrode bumi bantu harus berjarak sekurang-

kurangnya 20 meter dari elektrode bumi. Jika elektrode bumi yang

akan diukur terdiri dari pita (dalam bentuk cincin, radial atau

kombinasi), maka jarak antara elektrode bantu dan elektrode bumi

kira-kira 3 kali garis tengah rata-rata dari susunan elektrode bumi

tersebut. Pada saat sakelar dimasukkan, resistans tersebut harus dalam

kedudukan maksimum.Setelah sakelar dimasukkan, resistans diatur

sedemikian rupa hingga amperemeter dan voltmeter menunjukkan

simpangan secukupnya.Hasil bagi dari tegangan dan arus yang

Page 49: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

ditunjukkan oleh instrumen ukur tersebut adalah resistans pembumian

yang diukur.

b) Pengukuran dengan instrumen ukur resistans pembumian

Elektrode bantu yang diperlukan untuk pengukuran ini harus

berjarak minimum 20 meter jika elektrode bumi terdiri dari elektrode

batang, dan berjarak kira-kira 3 kali diameternya jika elektrode bumi

terdiri dari elektrode pita (dalam bentuk cincin, radial atau kombinasi).

Pengukuran ini harus dilakukan dengan instrumen yang mempunyai

sumber tegangan sendiri.

3.21.3.1.2 Pengukuran resistans lingkar

Elektrode bumi yang akan diukur dihubungkan ke penghantar fase

setelah gawai proteksi arus lebih melalui sakelar, resistans dan

amperemeter (lihat Gambar 3.21-2). Paralel dengan serangkaian gawai

tersebut dipasang voltmeter yang mengukur tegangan antara fase dan

tanah VE bila semua sakelar dalam keadaan terbuka.Mula-mula sakelar (SV) ditutup.Jika tegangan tidak turun banyak, sakelar Sh baru

bole ditutup.Penunjukan tegangan VE1 dan arus I dicatat. Maka

resistans lingkar :

dengan :

R1k = resistans lingkar

VE = tegangan fase terhadap bumi, dalam volt (dalam keadaan sakelar

terbuka)

Page 50: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

VE1 = tegangan pada resistans Rh, dalam volt (pada waktu sakelar Sh

ditutup)

I = arus yang diukur dalam ampere (pada waktu sakelar Sh ditutup).

CATATAN :

a) Resistans Rv harus kira-kira 20 kali resistans Rh, untuk mencegah

tegangan sentuh yang terlalu besar yang mungkin timbul pada saat

pengujian.

b) Jika pada saat Sv ditutup, penunjukkan voltmeter berubah banyak,

berarti terdapat kesalahan pada instalasi yang kemungkinannya adalah

:

1) Nilai R yang dipasang terlampau rendah;

2) Ada kontak yang kurang baik pada sirkuit lingkar yang diukur.

c) Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang teliti, selisih antara VE

dan VE1 harus cukup besar. Bila selisih tersebut terlalu kecil maka

selisih tersebut dapat diperbesar dengan mengatur Rh secukupnya.

3.21.3.2 Pengukuran arus hubung pendek pada sistem TN (PNP)

Persyaratan pertama pada sistem TN (PNP, lihat 3.13.2.1) dapat diuji

dengan cara pengukuran yang ditunjukkan pada Gambar 3.21-3.

Page 51: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

dengan :

Ik = besar arus hubung pendek dalam ampere

I = besar arus yang diukur dalam ampere, pada waktu sakelar Sh

ditutup

VE = tegangan fase terhadap bumi, dalam volt (dalam keadaan sakelar

terbuka)

VE1 = tegangan pada resistans Rh pada waktu sakelar Sh ditutup,

dalam volt

Dari arus hubung pendek Ik dapat diketahui nilai arus nominal gawai

proteksi arus lebih yang diijinkan sesuai dengan karakteristik gawai

tersebut.

3.21.3.3 Pengukuran resistans pembumian atau arus hubung pendek

pada sistem IT :

Page 52: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

a) Pengukuran resistans pembumian :

1) Caranya sama dengan yang ditentukan dalam 3.21.3.1.1 butir a) dan

b).

2) Untuk cara seperti pada 3.21.3.1.1 butir a), karena sistem listriknya

tidak dibumikan atau dibumikan melalui resistans yang tinggi, maka

sebelum pengukuran, penghantar netral atau salah satu penghantar fase

lainnya perlu dibumikan melalui elektrode bumi terpisah, pada jarak

20 m baik dari elektrode bumi yang akan diukur maupun dari elektrode

bumi bantu.

3) Bila hasil pengukuran tidak lebih besar dari yang ditentukan dalam

3.14.2.11, maka sistem penghantar proteksi dapat dinyatakan efektif.

b) Pengukuran arus hubung pendek :

1) Cara pengukuran adalah sama dengan yang ditentukan menurut

3.21.3.2.

2) Pengukuran arus hubung pendek ini harus dilakukan pada ujung

saluran yang paling jauh dari sumbernya.

3) Dalam hal ini penghantar netral atau salah satu penghantar fasenya

perlu dibumikan seperti yang ditentukan dalam 3.21.3.3 a).

4) Bila hasil pengukuran memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam

3.14.2.1, maka sistem IT dinyatakan efektif.

III. Alat dan Bahan

1. Elektrode Batang

2. Earth Tester

3. Palu

IV. Langakah Kerja

1) Mengerti dan memhami dasar teori dari aturan pemasangan

elektrode bumi menurut PUIL 2000.

2) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

3) Carilah tempat untuk pengukuran dimana tempatnya yang luas dan

lembab.

4) Pasang elektrode batang dengan jarak minimum 5 meter sampai 10

meter.

5) Tanam elektrode batang yang paling panjang dalam kedalaman 1

meter untuk mendapat resistansi yang tinggi.

6) Hubungkan ketiga kabel yang telah dihubungkan pada earthtester

sesuai dengan pentunjuk yang ada. Seperti gambar berikut :

Page 53: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

7) Lakukan pengukuran san catat hasil dari pengukuran elektrode

sesuai dengan hasil yang ditunjukkan pada earthtester.

8) Laporkan kepada instruktur bahwa telah selesai melakukan

pengukuran.

9) Setelah dijinkan oleh instruktur, bongkar dan kembalikan alat dan

bahan

10) Susun laporan di rumah, diserahkan sebelum melakukan tugas

praktikum selanjutnya.

Page 54: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

JOBSHEET PRAKTIKUM 7

WORKSHOP INSTALASI

PENERANGAN LISTRIK

Page 55: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

I. Tujuan

1. Mahasiswa mengetahui tentang apa itu tahanan isolasi.

2. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara dan aturan-aturan pemakaian

alat ukur megger

3. Mahasiswa dapat memasang dan mengukur tahanan isolasi.

4. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran tahanan isolasi dengan

menggunakan alat ukur megger.

II. Dasar Teori

1. Definisi

Tahanan isolasi adalah tahanan yang terdapat diantara dua kawat

saluran yang diisolasi satu sama lain atau tahanan antara satu kawat

saluran dengan tanah (ground). Tananan isolasi merupakan hal yang

harus diperhatikan saat memasang instalasi listrik dengan

menggunakan kawat tertutup.Demikian pula tahanan grounding juga

harus diperhatikan.Kedua hal tersebut oleh konsumen sering diabaikan

sehingga sering berakibat fatal bagi penggunanya.Oleh karena itu cara-

cara pengukurannya perlu diketahui.Pelepasan muatan elektrostatik

merupakan masalah utama pada kebanyakan tempat kerja yang

menggunakan teknologi mikro elektronik, sebagai contoh

Microchips.Pelepasan muatan elektrostatik juga sangat berbahaya

untuk beberapa cabang industri, sebagai contoh industri

telekomunikasi, industri plastik dan industri pembuatan bahan

peledak.Pengisian muatan listrik lebih dari 10.000 V dapat

membahayakan manusia, bahan dan peralatan. Elektrostatik field meter

digunakan untuk pengukuran pengisian muatan listrik pada suatu

obyek secara ”non kontak”. Alat ini mengukur medan elektrostatik dari

suatu obyek dalam satuan Volt, dan banyak digunakan dalam industri

kontrol statik.

2. Resistansi Isolasi menurut PUIL 2000

2.5.7 Nilai resistans isolasi instalasi tegangan rendah

2.5.7.1 Dalam keadaan normal, instalasi harus mempunyai resistans

isolasi yang memadai.

2.5.7.2 Nilai resistans isolasi semua perlengkapan dalam keadaan tidak

dibumikan, baik resistans isolasi antara penghantar yang satu

dan penghantar yang lain, maupun antara penghantar dan bumi,

harus sekurang-kurangnya seperti dijelaskan dalam 3.20.

2.5.8 Pemeriksaan dan pengujian (verifikasi)

2.5.8.1 Instalasi listrik harus diuji dan diperiksa sebelum dioperasikan

dan/atau setelah mengalami perubahan penting untuk

membuktikan bahwa pekerjaan pemasangan telah dilaksanakan

Page 56: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

sebagaimana semestinya sesuai dengan PUIL 2000 dan/atau

standar lain yang berlaku.

2.5.8.2 Instalasi dalam pabrik atau bengkel, instalasi dengan 100 titik

beban atau lebih, dan instalasi dengan daya lebih dari 5 kW,

sebaiknya keadaan resistans isolasinya diperiksa secara berkala,

dan jika resistans isolasinya tidak memenuhi ketentuan atau

terlihat adanya gejala penurunan instalasi itu harus diperbaiki.

2.5.8.3 Pengukuran resistans isolasi harus dilakukan dengan gawai

khusus yang baik dan telah ditera.

2.5.8.4 Resistans isolasi harus diuji dengan cara seperti dijelaskan

dalam 3.20.

2.5.8.5 Pada sistem IT harus ada sekurang-kurangnya satu gawai yang

dipasang permanen untuk memantau keadaan isolasi instalasi

(gawai monitor isolasi, lihat 3.14.2.2).

3.4.1 Proteksi dengan isolasi bagian aktif

CATATAN Isolasi dimaksudkan untuk mencegah setiap sentuh

dengan bagian aktif.

3.4.1.1 Bagian aktif harus seluruhnya tertutup dengan isolasi yang

hanya dapat dilepas dengan merusaknya.

Untuk perlengkapan buatan pabrik, isolasi harus sesuai dengan

standar yang relevan untuk perlengkapan listrik tersebut.

Untuk perlengkapan lainnya, proteksi harus dilengkapi dengan

isolasi yang mampu menahan stres yang mungkin mengenainya

dalam pelayanan, seperti pengaruh mekanik, kimia, listrik dan

termal.Lapisan cat, lapisan vernis, lapisan email, lapisan lak,

lapisan oksida, semua jenis lapisan serat dan produk sejenisnya,

walaupun diimpregnasi, umumnya dianggap tidak mempunyai

isolasi yang memadai untuk proteksi dari kejut listrik dalam

pelayanan normal.

CATATAN Jika isolasi diterapkan selama pemasangan

instalasi, mutu isolasi harus ditetapkan dengan pengujian yang

sama dengan jaminan mutu isolasi pada perlengkapan serupa

buatan pabrik.

3.4.1.2 Jika tempat kabel masuk ke dalam perlengkapan listrik berada

dalam jangkauan, maka lapisan isolasi dan selubung kabel

harus masuk ke dalam kotak hubung, atau dalam hal tanpa

kotak hubung, ke dalam perlengkapan tersebut. Lapisan logam

pelindung kabel tidak boleh dimasukkan ke dalam kotak

hubung, tetapi boleh ke dalam mof ujung kabel atau mof

sambungan kabel.

3.20 Resistans isolasi suatu instalasi listrik tegangan rendah

3.20.1 Resistans isolasi suatu instalasi listrik tegangan rendah

merupakan salah satu unsur yang menentukan kualitas instalasi

tersebut, mengingat fungsi utama isolasi sebagai sarana

proteksi dasar (lihat 3.4.1).

3.20.2 Resistans isolasi harus diukur :

Page 57: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

a) antar penghantar aktif secara bergiliran sepasang-sepasang;

CATATAN 1 : Dalam praktek, pengukuran hanya dapat

dilakukan selama pemasangan instalasi sebelum

dihubungkan ke peranti listrik.

b) antara setiap penghantar aktif dan bumi.

CATATAN 2 :

1) Dalam sistem TN-C, penghantar PEN dianggap sebagai

bagian bumi.

2) Selama pengukuran, penghantar fase dan netral dapat

dihubungkan bersama.

3.20.3 Resistans isolasi yang diukur dengan nilai tegangan uji yang

ditunjukkan dalam Tabel 3.20-1, akan memuaskan jika setiap

sirkit (dengan peranti tidak terhubung) mempunyai resistans

isolasi tidak kurang dari nilai yang diberikan dalam Tabel 3.20-

1.

Pengukuran harus dilakukan dengan arus searah.Aparat

pengukuran harus mampu menyuplai tegangan uji yang

ditentukan dalam Tabel 3.20-1 jika dibebani dengan 1 mA.Jika

sirkit mencakup gawai elektronik, maka hanya dilakukan

pengukuran antara fase dan netral yang terhubung bersama ke

bumi.

CATATAN Tindakan pencegahan ini diperlukan karena

melakukan pengujian tanpa hubungan antar penghantar aktif

dapat menyebabkan kerusakan dalam gawai elektronik

3.22 Pengukuran resistans isolasi lantai dan dinding

berkaitan dengan proteksi dengan lokasi tidak konduktif

3.22.1 Definisi dan nilai isolasi lantai dan dinding

3.22.1.1 Resistans isolasi lantai dan dinding ialah resistans antara

permukaan lantai atau dinding tersebut dan bumi.

3.22.1.2 Resistans isolasi lantai dan dinding untuk memenuhi

persyaratan proteksi dengan lokasi tidak konduktif (lihat 3.9,

khususnya 3.9.4) harus diukur sesuai dengan 3.22.2.1 dan

3.22.2.2 di bawah ini.

3.22.2 Pengukuran isolasi lantai dan dinding

Page 58: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

3.22.2.1 Pengukuran dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali pada

lokasi yang sama, satu dari pengukuran itu dilakukan kira-kira

1 m dari setiap BKE yang dapat terjangkau dalam lokasi

tersebut. Dua pengukuran yang lain harus dilakukan pada jarak

yang lebih jauh. Seri pengukuran tersebut di atas harus diulangi

untuk setiap permukaan lokasi yang relevan.

3.22.2.2 Metode untuk mengukur resistans isolasi lantai dan

dinding Sebuah tester isolasi magneto-ohmmeter atau dengan

tenaga baterai yang memberikan tegangan tanpa beban kira-

kira 500 V (atau 1000 V jika tegangan pengenal instalasi

melebihi 500 V) digunakan sebagai sumber arus searah (a.s.).

Resistans diukur di antara elektrode uji dan penghantar proteksi

instalasi.

CATATAN Direkomendasikan bahwa pengujian dilakukan

sebelum penerapan perlakuan pada permukaan (vernis, cat atau

produk serupa).

3.22.2.3 Elektrode terdiri atas sebuah pelat logam bujur sangkar

berukuran 250 x 250 mm dan kertas atau kain penyerap air

basah berukuran 270 x 270 mm yang ditempatkan antara pelat

logam dan permukaan yang akan diuji. Selama pengukuran,

suatu daya (beban) kira-kira sebesar 750 N (sekitar 75 kg,

untuk lantai) atau 250 N (sekitar 25 kg, untuk dinding)

diterapkan di atas pelat logam tersebut. Untuk meratakan

beban, dapat digunakan kayu yang diletakkan di atas pelat

logam.

III. Alat dan Bahan

1. Sumber tegangan yang akan diukur

2. Alat ukur megger

IV. Langakah Kerja

1) Mengerti dan memahami dasar teori dari aturan pengukuran

tahanan isolasi menurut PUIL 2000.

2) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

3) Pastikan sumber tegangan tidak terikat oleh beban.

4) Pasangkan kabel test pada sumber tegangan yang akan diukur.

5) Lakukan pengukuran dengan cara putar engkol pada megger

hingga menunjukkan nilai maksimum dari sumber tegangan.

6) catat hasil dari pengukuran dari tahanan isolasi sesuai dengan hasil

yang ditunjukkan pada layar megger.

7) Laporkan kepada instruktur bahwa telah selesai melakukan

pengukuran.

8) Setelah dijinkan oleh instruktur, bongkar dan kembalikan alat dan

bahan

Page 59: JOBSHEET PRAKTIKUM 1 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIKelektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf · diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. ... sakelar,motor listrik,

9) Susun laporan di rumah, diserahkan sebelum melakukan tugas

praktikum selanjutnya.