jobsheet 2 - instalasi perangkat jaringan lokal.docx

12
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI JARINGAN KOMPUTER JOBSHEET 2 : Instalasi Perangkat Jaringan Lokal Disusun Oleh : HERU SETIAWAN 1107027 / 2011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK

Upload: eruharahap

Post on 26-Oct-2015

521 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Jaringan Komputer - Jobsheet 2

TRANSCRIPT

Page 1: Jobsheet 2 - Instalasi Perangkat Jaringan Lokal.docx

LAPORAN

PRAKTIKUM INSTALASI JARINGAN KOMPUTER

JOBSHEET 2 :

Instalasi Perangkat Jaringan Lokal

Disusun Oleh :

HERU SETIAWAN

1107027 / 2011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN

KOMPUTER

JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

Page 2: Jobsheet 2 - Instalasi Perangkat Jaringan Lokal.docx

A. Tujuan

1. Dengan mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menginstallasi

hardware jaringan LAN dengan baik dan benar.

2. Mahasiswa diharapkan memahami fungsi dan peranan protokol pada jaringan

komputer.

3. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pengalamatan (IP Address) pada komputer

jaringan.

4. Mahasiswa dapat membangun dan mengkonfigurasi jaringan peer to peer.

5. Mahasiswa dapat membangun dan mengkonfigurasi jaringan LAN sederhana.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah:

1. Personal Computer

2. LAN Card / NIC

3. Switch / Hub

4. Kabel Cross - Over

5. Kabel Straight / Trough

C. Waktu dan Tempat

Hari/ Tanggal : Sabtu / 14 September 2013

Pukul : 13.20 – 15.50 WIB

Tempat : Laboratorium E60-J

D. Teori Pendukung

1. Instalasi Perangkat Keras

LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan

software. Komponen software meliputi: Personal Computer (PC), Network Interface

Card (NIC) dan Kabel. Sedangkan komponen software meliputi : Sistem Operasi

Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan.

a. Personal Computer

Tipe personal komputer yang digunakan di dalam jaringan akan

sangat menentukan unjuk kerja dari jaringan tersebut. Komputer dengan unjuk

kerja tinggi akan mampu mengirim dan mengakses data dalam jaringan dengan

cepat. Di dalam jaringan tipe Client-Server, komputer yang difungsikan sebagai

server mutlak harus memiliki unjuk kerja lebih tinggi dibandingkan komputer-

Page 3: Jobsheet 2 - Instalasi Perangkat Jaringan Lokal.docx

komputer lain sebagai workstation-nya, karena server akan bertugas menyediakan

fasilitas dan mengelola operasional jaringan tersebut.

b. Network Interface Card (NIC) / LAN Card

Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe Network Interface Card (NIC)

atau network card, yaitu ISA dan PCI. Saat ini jenis network card yang banyak

digunakan, yaitu PCI. Kartu jaringan (NIC/LAN Card) adalah seperangkat papan

circuit yang ditancapkan pada motherboard sebuah PC yang berfungsi untuk

menghubungkan komputer dengan media jaringan.

c. Pengkabelan

Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel,

menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva

tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka dengan terminator diujungnya.Seiring

dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami

perubahan serupa, mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang

radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan

jaringan komputer.

Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan

teknologi “kelas” museum (seperti 10BASE2 menggunakan kabel Coaxial) hingga

menggunakan teknologi “langit” (seperti laser dan serat optik). Akan dibahas

sedikit bagaimana komputer terhubung satu sama lain, mulai dari teknologi kabel

Coaxial hingga teknologi laser. Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan

topologi jaringan yang digunakan. Sebagai contoh untuk jenis topologi Ring

umumnya menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang menggunakan

twisted pair). Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Kesulitan utama

dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial

yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-

sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang

dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan

maksimalnya. Topologi jaringan Star banyak menggunakan jenis kabel UTP.

Topologi jaringan dan jenis kabel yang umum digunakan dapat dilihat pada tabel

berikut:

Page 4: Jobsheet 2 - Instalasi Perangkat Jaringan Lokal.docx

Topologi Jaringan Jenis Kabel yang digunakan

Topologi Bus Coaxial

Topologi Ring Twisted Pair / Fiber Optik

Topplogi Star Twisted Pair

Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda, oleh

karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada tiga jenis kabel yang dikenal

secara umum, yaitu:

a. Coaxial cable

b. Fiber Optik

c. Twisted pair (UTPunshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair)

- Cross Over

- Straight Trought

- Roll Over

2. Protokol Jaringan / IP Address

IP Address merupakan pengenal yang digunakan umtuk memberi

alamat pada tiap-tiap komputer dalam jaringan. Format IP address adalah bilangan 32

bit yang tiap 8 bitnya dipisahkan oleh tanda titik. Adapun format IP Address dapat

berupa bentuk ‘biner’ (xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx dengan x merupakan

bilangan biner). Atau dengan bentuk empat bilangan decimal yang masing-masing

dipisahkan oleh titik bentuk ini dikenal dengan ‘dotted decimal’ (xxx.xxx.xxx.xxx

adapun xxx merupakan nilai dari satu oktet/delapan bit).

Sebelumnya dikenal cara-cara pembagian IP Address, dimana IP address (yang

berjumlah sekitar 4 milyar) dibagi kedalam lima kelas yakni:

Kelas A

Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh

Bit pertama : 0

Panjang NetID : 8 bit

Panjang HostID : 24 bit

Byte pertama : 0-127

Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)

Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx

Jumlah IP : 16.777.214 IP Address pada setiap Kelas A

Page 5: Jobsheet 2 - Instalasi Perangkat Jaringan Lokal.docx

Dekripsi : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar

Kelas B

Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh

Bit pertama : 10

Panjang NetID : 16 bit

Panjang HostID : 16 bit

Byte pertama : 128-191

Jumlah : 16.384 Kelas B

Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx

Jumlah IP : 65.532 IP Address pada setiap Kelas B

Deskripsi : Dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang

Kelas C

Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh

Bit pertama : 110

Panjang NetID : 24 bit

Panjang HostID : 8 bit

Byte pertama : 192-223

Jumlah : 2.097.152 Kelas C

Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx

Jumlah IP : 254 IP Address pada setiap Kelas C

Deskripsi : Digunakan untuk jaringan berukuran kecil

Kelas D

Format : 1110mmmm.mmmmmmm. mmmmmmm. mmmmmmm

Bit pertama : 1110

Bit multicast : 28 bit

Byte inisial : 224-247

Deskripsi : Kelas D digunakan untuk keperluan IP multicasting (RFC 1112)

Kelas E

Format : 1111rrrr.rrrrrrrr. rrrrrrrr. rrrrrrrr

Bit pertama : 1111

Bit cadangan : 28 bit

Byte inisial : 248-255

Deskripsi : Kelas E dicadangkan untuk keperluan eksperimental.

Saat ini dikenal juga cara pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter

Domain Routing (CIDR) (network/mask). Istilah lain yang digunakan untuk

Page 6: Jobsheet 2 - Instalasi Perangkat Jaringan Lokal.docx

menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik yakni:

Network Prefix. Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address

digunakan tanda garis miring (Slash) “/”, diikuti dengan angka yang menunjukan

panjang network prefix ini dalam bit. Misalnya, ketika menuliskan network kelas A

dengan alokasi IP 12.xxx.xxx.xxx, network prefixnya dituliskan sebagai 12/8. Angka

8 menunjukan notasi CIDR yang merupakan jumlah bit yang digunakan oleh network

prefix, yang berarti netmask-nya 255.0.0.0 dengan jumlah maksimum host pada

jaringan sebanyak 16.777.214 node. Contoh lain untuk menunjukan suatu network

kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan: 167.205/18. Angka 18 merupakan notasi CIDR,

yang berarti netmask yang digunakan pada jaringan ini adalah 255.255.192.0 dengan

jumlah maksimum host pada jaringan sebanyak 16.382 node.

a. Pengalokasian IP address

IP Address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID.

Network ID menunjukkan nomor network, sedangkan host ID mengidentifkasikan

host dalam satu network. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses

memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya

konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP

address se-efisien mungkin.

Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan

host ID yang hendak digunakan. Aturan tersebut adalah :

Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan

dalam keperluan ‘loop-back’. (‘Loop-Back’ adalah IP address yang digunakan

komputer untuk menunjukan dirinya sendiri).

Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255), karena

akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang

mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan

menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut.

Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti

0.0.0.0), Karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network.

Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan,

dan tidak menunjukan suatu host.

Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh ada dua

host dengan host ID yang sama). IP address, subnet mask, broadcast address

merupakan dasar dari teknik routing di Internet. Untuk memahami ini semua

Page 7: Jobsheet 2 - Instalasi Perangkat Jaringan Lokal.docx

kemampuan matematika khususnya matematika boolean, atau matematika binary

akan sangat membantu memahami konsep routing Internet.

b. Alokasi IP Address di Jaringan

Teknik subnet merupakan cara yang biasa digunakan untuk

mengalokasikan sejumlah alamat IP di sebuah jaringan (LAN atau WAN). Teknik

subnet menjadi penting bila kita mempunyai alokasi IP yang terbatas misalnya hanya

ada 200 IP yang akan di distribusikan ke beberapa LAN.

Untuk memberikan gambaran, misalkan kita mempunyai alokasi

alamat IP dari 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255 untuk 254 host, maka parameter yang

digunakan untuk alokasi tersebut adalah:

192.168.1.255 - broadcast address LAN

255.255.255.0 - subnet mask LAN

192.168.1.0 - netwok address LAN.

192.168.1.25 - contoh IP salah satu workstation di LAN.

E. Langkah Kerja Praktikum

1. Siapkan Hub/ Switch dan kabel cross over

2. Konekkan kabel ke hub dan juga ke PC

3. Lakukan konfigurasi TCP /IP

a. Pada Control Panel -> Network Connections akan muncul gambar seperti di

bawah ini.

b. Klik kanan gambar di atas, kemudian pilih disable. Kemudian klik kanan lagi

gambar di atas dan pilih properties, maka akan muncul gambar seperti di bawah

ini. Klik ganda Internet Protocol seperti pada gambar.

Page 8: Jobsheet 2 - Instalasi Perangkat Jaringan Lokal.docx

c. Langkah selanjutnya adalah isi IP Address dan subnet mask. Sebagai contoh,

komputer yang terhubung pada jaringan komputer anda adalahh Range IP address

192.168.2.1 – 192.168.2.200 dan menggunakan subnet mask 255.255.255.0.

d. Klik OK. Kemudian klik 2x gambar no.1 di atas, maka LAN akan enable.

e. Lakukan tes koneksi dengan cara run > cmd, kemudian ping 192.168.2.1

Page 9: Jobsheet 2 - Instalasi Perangkat Jaringan Lokal.docx

F. Evaluasi

1. Ping (singkatan dari Packet Internet Groper) adalah sebuah program utilitas yang

digunakan untuk memeriksa konektivitas jaringan berbasis teknologi Transmission

Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).

2. IPconfig / all berfungsi menampilkan informasi konfigurasi koneksi, misalnya Host

Name, Primary DNS Type, Ethernet Adapter LAN.

3. Net view digunakan untuk Melihat computer yang sedang aktif dan terhubung dengan

LAN.

4. IP atau Internet Protocol berfungsi menyampaikan paket data ke alamat yang tepat

maka dari itu peranan Internet Protokol sangat penting dari jaringan TCP dan IP.