jihad fisabilillah dan terorisme3

44
JIHAD FISABILILLAH DAN TERORISME OLEH : ABDUL QADIR DJAELANI Disampaikan dalam Orasi Ilmiah Pelantikan Senat Mahasiswa PTDII Jakarta Pada 7 Januari 2006 Di Kampus PTDII, Jalan Tawes – Tanjung Priok Jakarta Utara

Upload: yaseer-arafat

Post on 25-Jun-2015

352 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

JIHAD FISABILILLAH DAN TERORISME OLEH : ABDUL QADIR DJAELANI

Disampaikan dalam Orasi Ilmiah Pelantikan Senat Mahasiswa PTDII Jakarta

Pada 7 Januari 2006 Di Kampus PTDII, Jalan Tawes – Tanjung Priok

Jakarta Utara

Page 2: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

1

Jihad Fisabillilah & Terorisme

I. PENDAHULUAN

Pada setiap saat umat Islam merayakan Hari Raya Idul Qurban, kita senantiasa bertitik tolak pada al Qur an surat al Kautsar : 1-3, ( artinya ): “Sesungguhnya Kami telah memberikan engkau ( Muhammad ) nikmat yang banyak. Maka tegakkanlah shalat dan sembelihlah korban. Sesungguhnya musuh-musuhmu akan hancur”.

Sedang Hari Raya Qurban, secara historis selalu dihubungkan dengan peristiwa Nabi Ibrahim a.s untuk. mentaati perintah Allah SWT untuk mengorbankan puteranya Nabi Ismail a.s., sesuai dengan wahyu yang diterimanya, sebagaimana tertuang dalam al Quran, surat ash Shaffat: 102-107: ( artinya ): “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpiku bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah, bagaimana pendapatmu? Ia menjawab : Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu akan mendapatkanku termasuk orang-orang yang sabar. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya ( nyatalah kesabaran keduanya ), dan Kami panggil dia: Hai Ibrahim,sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu (wahyu itu). Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar”

Dari fakta sejarah, sebagaimana terungkap dalam surat ash Shaffat; 102-107 dimuka, dimana Nabi Ibrahim a.s. bersedia mengorbankan puteranya yang dicintainya, demi melaksanakan perintah Allah SWT yang sangat ia cintai. Sikap dan perbuatan Nabi Ibrahim a.s. ini adalah merupakan manifestasi dari firman Allah SWT.di dalam al Qur an, surat: at Taubah: 24: (artinya): “Katakanlah (ya Muhammad) jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, isteri-isterimu, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjuang pada jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya ( azab-Nya ). Dan Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang fasisk”.

Pengertian ayat tersebut dimuka, menurut Abdullah Yusuf Ali adalah sebagai berikut: “Kewajiban melaksanakan jihad ini dimulai dengan memberikan dua alternatif yang harus dipilih setiap Muslim, yaitu :

1. Mencintai kehidupan dunia dengan segala isinya seperti kehidupan sosial (keluarga, masyarakat dan bangsa); ekonomi (usaha dan kekayaan); politik (jabatan dan negara).

2. Mencintai Allah, Rasul-Nya, jihad pada jalan-Nya.

Page 3: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

2

Jihad Fisabillilah & Terorisme

Apabila alternatif pertama yang menjadi pilihan, maka Allah SWT. tidak akan memberikan bimbingan dan petunjuk-Nya, sehingga setiap saat bencana dan azab akan menimpanya. Tetapi apabila alternatif kedua yang menjadi pilihan, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah s.a.w.berhijrah ke Madinah, maka Allah SWT. akan memberikan bimbingan dan kemenangan serta selamat dari azab-Nya”. (Abdullah Yusuf Ali; 1934 : 445).

Dan pendapat yang sama dikemukakan oleh Mohammad Ali Shabuni. (Mohammad Ali Shabuni; 1981 : 528-529).

Dengan demikian, jihad adalah merupakan pengejawantahan dari cinta kepada Allah dan Rasul-Nya (Islam) di dalam kehidupan yang nyata.

II. JIHAD FI SABILILLAH DALAM ISLAM.

1. Agama Islam.

a. Esensi Islam.

Berbicara tentang esensi agama Islam, kami akan mulai dari al Quran, surat al Maidah: 3, yang merupakan wahyu terakhir, yang diterima oleh Rasulullah s.a.w. di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah 10 Hijrah; yang artinya : “Pada hari ini Aku telah menyempurnakan kepadamu agamamu dan Aku telah mencukupkan nikmat-Ku atasmu, dan Aku telah meridhoi Islam menjadi agama bagimu”. ( Moenawar Chalil; 1969 : 133-142 ).

Pengertian ayat ini menurut Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyatakan bahwa Islam adalah agama yang sempurna, yang mengatur setiap segi kehidupan manusia, dengan contoh tauladan Rasulullah s.a.w., sehingga umat Islam tidak perlu mengambil undang-undang atau peraturan-peraturan lain dari manapun. ( Ibnu Katsir; 1969 : 12 ).

Islam sebagai agama yang sempurna,menurut Abul Ala Maududi adalah merupakan satu sistem ekonomi dan subsistem sosial. (Abul A la Maududi; 1969 : vii)

Sistem kehidupan Islam yang lengkap dan paripurna itu wajib diterima secara utuh oleh setiap Muslim, sebagaimana diperintahkan Allah SWT. di dalam al Qur an,surat : al Baqarah : 208 : (artinya): “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah (kebijakan-kebijakan) syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.

Pengertian ayat ini menurut Mohammad Ali Shabuni dalam tafsirnya adalah sebagai berikut : “Masuklah kamu ke dalam Islam dengan

Page 4: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

3

Jihad Fisabillilah & Terorisme

menerima semua hukum-hukumnya dan segala peraturan–peraturannya”. (Mohammad Ali Shabuni; 1981: 133).

Sayed Qutb berkomentar lebih jauh sebagai berikut: “Islam adalah suatu keseluruhan (sistem) yang lengkap, yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jadi Islam dapat diambil secara keseluruhan atau ditinggalkan secara keseluruhan”. (Sayed Qutb; 1981 : 114-115).

Oleh karena itu, umat Islam terlarang menerima Islam secara parsial, menerima sebagian dan menolak sebagian yang lain, sebagaimana dilarang beriman separoh dan kafir separuh terhadap hukum Islam itu seperti tertuang dalam Al Quran, surat al Baqarah : 25 (artinya):”Apakah kamu akan percaya hanya kepada sebagian dari isi Al Kitab (al Quran) itu dan yang sebagian lagi kamu ingkari? Maka tidak ada balasan orang yang berbuat demikian, kecuali kehinaan (kehancuran) hidup di dunia dan diakhirat (hari kiamat) mereka dilemparkan kepada azab yang pedih”. (Abdul Qadir Audah; 1965 : 137-138).

b. Islam Dalam Pentas Sejarah

Islam sebagai sistem kehidupan yang lengkap dan sempurna, yang mengatur semua dimensi kehidupan manusia, bukan hanya suatu konsepsi idela, yang tertulis di atas kertas, tetapi telah diterapkan secara utuh di dalam prikehidupan dan penghidupan manusia. Hijrah Rasulullah s.a.w.dan para sahabatnya dari Mekah ke Madinah pada 622 adalah merupakan titik tolak berdirinya “Negara Islam” pertama dengan konstitusinya yang disebut “Shahiefah” (Piagam Madinah), uang mengatur seluk-beluk “Negara Islam Madinah”. Komentar tentang “Hijrah” tersebut dikemukakan oleh Ismail Raj i al Faruqi sebagai berikut: “Segi terpenting Hijrah ialah terwujudnya Negara Islam. Negara Islam adalah tujuan Hijrah”. (Ismail Raj i al Faruqi;1991: 32).

Kemudian berkenaan dengan “Konstitusi Madinah”, dua orang penulis Barat non Muslim yaitu : A.J. Wensick dalam bukunya “Mohammed en de Yoden te Madinae”, dan W.Montgomory Watt dalam bukunya “Mohammed at Madina”, menyusun konstitusi Madinah tersebut sebagai berikut :

a. Mukadimah.

b. Bab I : Pembentukan Ummah; berisi satu pasal.

c. Bab II : Hak Asasi Manusia; berisi 9 pasal.

d. Bab III : Persatuan Seagama; berisi 5 pasal

e. Bab IV : Persatuan Segenap Warga Negara; berisi 9 pasal

Page 5: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

4

Jihad Fisabillilah & Terorisme

f. Bab V : Golongan Minoritas; berisi 12 pasal .

g. Bab VI : Tugas Warga negara; berisi 3 pasal.

h. Bab VII : Melindungi Negara; berisi 3 pasal.

i. Bab VIII : Pemimpin Negara; berisi 2 pasal.

j. Bab IX : Politik Perdamaian; berisi 2 pasal.

k. Bab X : Penutup; berisi satu pasal.

( Z.A. Ahmad; 1973 :21-30 )

Selanjutnya, Phillip K.Hitti, orientalis Kristen Syria, mengomentari Negara Islam yang didirikan oleh Rasulullah s.a.w. adalah sebagai berikut :”Dengan demikian maka dasar persaudaraan Arab yang terkuat yaitu persaudaraan berdasarkan pertalian darah ( suku / bangsa ) lenyaplah dengan sekaligus dan digantikan oleh suatu ikatan baru, yaitu ikatan agama, terwujudlah untuk negeri Arab semacam “Pax Islamica”; umat yang baru ini tidak mengenal kasta pendeta, tidak mempunyai hirarki dan tidak mempunyai kedudukan pusat. Masjid yang merupakan mimbar umum dan tempat melatih para prajurit, dan masjid itu pulalah tempat beribadah bersama. Pemimpin shalat yaitu imam adalah juga panglima tertinggi angkatan perang Islam, yang diharuskan melindungi sesama Muslim terhadap dunia luar seluruhnya. Islam merombak kebiasaan –kebiasaan lama dengan serentak. Minuman keras dan perjudian, disamping wanita, yang ketiga itulah yang menarik hati orang Arab, dilarang dengan suatu kalimat yang pendek. Dari Madinah “Theokrasi Islam mengembangkan diri keseluruh negeri Arab, kemudian hari termasuk juga kedalamnya sebagian besar daerah Asia Barat dan Afrika utara. Umat Islam di Madinah dapat diambil sebagai contoh kecil dari umat Islam seluruhnya. Selama hidupnya yang fana dan pendek itu, hanya selama itulah Nabi Muhammad dengan alat-alat yang sederhana sudah berhasil menjelmakan suatu bangsa (nation) yang sebelum itu belum penah bersatu dan nama negerinya hanyalah suatu nama pertanda ilmu bumi belaka. Selama itu pulalah Nabi Muahmmad sudah berhasil menegakkan agama Islam, yang mendesak agama Yahudi dan Kristen dari banyak daerah-daerah dan menjadikan umat pada sebagian besar diatas bumi ini menjadi pengikut-pengikutnya. Demikianlah ia telah meletakkan dasar dari suatu “negara besar”; yang tidak berapa lama kemudian berhasil menjadikan provinsi-provinsi yang indah-indah dari dunia yang beradab pada kala itu menjadi daerah bagiannya”. (Phillip K.Hitti;1963 : 46-47).

Selain itu, Rasulullah s.a.w. sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan Negara Islam Madinah hanya selama sepuluh tahun (622-

Page 6: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

5

Jihad Fisabillilah & Terorisme

632); setelah ia wafat digantikan oleh para Khulafa al Rasyidin (Abu Bakar Siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib) secara berturut–turut, yang dipilih melalui Majlis Syura (Majelis Musyawarah para tokoh-tokoh Muhajirin dan Anshar) dan berlangsung selama tiga puluh tahun (632-661). Pada masa pemerintahan Islam Khulafa al Rasyidin, daerah kekuasaan Negara Islam cukup luas, yaitu mencapai 2.252.030 mil persegi, yang meliputi negeri-negeri Mesir, Syria, Lebanon, Yordania, Palestina,Irak, Khuzistan, Armenia, Azerbaijan, Fars, Kirman, Khurasan, Makram dan Balukistan. (Syibli Nukman; 1981 : 254).

Pada masa pemerintahan Islam Bani Umayyah (661-750) dengan Damaskus-Syria sebagai ibu kotanya, Muawiyah (khalifah) telah berhasil meluaskan daerah kekuasaannya meliputi Cyprus, Sicilia, Rhodesia, Creta, Sardinia dan Kepulauan Baliaren. (M.A.Enan; 1979 :94).

Muawiyah (Khalifah Bani Umayyah) merentangkan kekuasaan Negara Islam di Afrika Utara dari mulai Mesir sampai dengan pantai lautan Atlantik; dan dari sana menyeberang selat Gibraltar dan mendarat di Spanyol. Kekuasaan Negara Islam di Spanyol berlangsung lebih dari tujuh ratus tahun (711-1492). (Phillip K.Hitti;1963 : 90-91).

Kemudian pada masa pemerintahan Islam Bani Abbasyiyyah (750-1262) dengan ibukotanya Bagdad Irak; Khalifah Harun al Rasyid (780-809) telah menjadikan kota Bagdad menjadi pusat dunia yang amat makmur dan mempunyai hubungan internasional. Di sungai Tigris berlabuh beratus-ratus kapal dari berbagai macam bangsa, termasuk jenis kapal Jung Tiongkok. Pada saat itulah pelaut-pelaut Muslim melakukan pelayaran ke Tiongkok dan Indonesia, ke Eropa dan Afrika Selatan. (Mohammad Natsir;1954 : 6).

Di Mesir telah berdiri pula pemerintahan Islam Bani Fathimiyah (919-1290) dengan daerah kekuasaannya meliputi sebagian besar Timur-Tengah. Pada masa pemerintahan Islam dipimpin oleh Sultan Shalahuddin al Ayyubi, pasukan Salib-Kristen-Eropa menyerbu dan menjajah neger-negeri Muslim di Timur-Tengah. Perang salib-Kristen-Eropa versus Perang Sabil-Islam di Timur-Tengah berlangsung hampir duaratus tahun lamanya (1095-1291). Dan Sultan al Malkuz-Zahir dari Bani Fathimiyah berhasil mengusir pasukan Salib-Kristen-Eropa dari Timur-Tengah untuk selama-lamanya. (Phillip K.H itti; 1963 : 230).

Selanjutnya pemerintahan Islam Bani Seljuk di Turki mendirikan Negara Islam selama masa lebih dari dua ratus tahun (1105-1290) dan dilanjutkan oleh pemerintahan Islam Bani Utsmany/Ottoman (1290-1919).

Page 7: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

6

Jihad Fisabillilah & Terorisme

Berdasarkan data sejarah yang terungkap di muka, maka pemerintahan Islam pernah berkuasa di dunia ini selama 1297 tahun, sejak Rasulullah s.a.w mendirikan Negara Islam di Madinah pada 622 sampai runtuhnya pemerintahan Islam Bani Utsmany 1919 karena diinvasi oleh negara-negara Kristen Eropa pada Perang Dunia I. Luas wilayah kekuasaan Negara Islam, terbentang dari Afrika utara, sampai pantai lautan Atlantik, Spanyol, Balkan, Yunani, Turki, Timur-Tengah, Asia Tengah, Asia Selatan sampai sungai Indus di India dengan penduduk yang multi ras, multi budaya dan multi agama.

c. Konstribusi Islam Terhadap Kebudayaan.

Bukan hanya luasnya kekuasaan Islam dan lamanya berkuasa di planet bumi in, tetapi juga sumbangsihnya kepada kebudayaan dunia, baik filsafat, ilmu pengetahuan dengan teknologinya maupun seni kepada umat manusia luar biasa banyaknya, di saat dunia Barat masih barbar.

Umat Islam belajar dari Cina teknik membuatan kertas (pabrik kertas yang pertama didirikan di Bagdad pada tahun 800). Sebagai akibatnya, perpustakaan tumbuh subur di seluruh dunia Islam. Khalifah al Makmun pada tahun 815 mendirikan perpustakaan bernama “Baitul Hikmah” di kota Bagdad yang berisikan 1.000.000 buku. Pada tahun 891 seorang pengembara menghitung lebih dari 100 buah perpustakaan umum di Bagdad

Pada abad X, suatu kota kecil seperti Najaf di Irak mempunyai 40.000 buku. Direktur Observasi Maragha, Nasiruddin at Tusi, memiliki kumpulan buku berjumlah 400.000 buah. Di dunia Islam sebelah barat yaitu Spanyol Islam, Khalifah al Hakim dari Cordova dapat membanggakan diri pada abad X, karena memiliki suatu perpustakaan yang berisi 400.000 buah buku; sedangkan empat abad sesudah itu, Raja Charles yang bijaksana, hanya memiliki koleksi 900 buku.Tetapi tak ada raja yang menyaingi Khalifah di Cairo, yaitu Al Aziz yang perpustakaannya memiliki 1.600.000 buku, diantaranya 16.000 buku tentang matematika dan 18.000 buku tentang filsafat.

Rasa cinta kepada buku-buku itu dan pekerjaan asimilasi kebudayaan yang lebih dahulu seperti kebudayaan Iran, Cina, India dan Yunani tidak mengandung “ekletisme” (campuran tanpa hubungan). Orang-orang Islam yang terbuka terhadap warisan yang kaya itu dan menghidupkannya serta memperbaharuinya secara pandangan mereka sendiri, dapat memilih apa yang dapat bersatu dengan pandangan itu sesudah mereka suburkan dan mereka ubah.Dengan agama mereka

Page 8: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

7

Jihad Fisabillilah & Terorisme

itulah umat Islam dapat membawakan kontribusi yang sangat besar bagi kebudayaan dunia.

Dalam tradisi Barat, kita hanya menemukan sedikit orang-orang jenius yang universal, umpamanya “Leonardo Da Vinci” (ahli seni Italia : syair, patung, gambar arsitek dan musik). Akan tetapi dalam Islam terdapat banyak sekali orang-orang jenius yang universal, dari al Kindi sampai ar Razi, dari al Biruni sampai Ibnu Shina dan berpuluh-puluh orang lainnya, yang merupakan pencipta-pencipta serentak ilmu kedokteran dan matematika, sampai theologi dan geografi, bahkan bidang syair; seperti ahli matematika Umar Khayyam atau filosof Ibnu Arabi atau dalam musik seperti ar Razi. (Roger Garaudy; 1981 : 114-117).

Al Kindi sebagai seorang filosof, ia mencoba menggabungkan dalil-dalil Plato dan Aristoteles dengan cara Neo-Platonis dan menganggap ilmu pasti Neo-Pettagorian sebagai dasar semua ilmu. Tetapi lebih lagi dari hanya seorang filosof saja, sebab ia seorang ahli bintang, ahli kimia, ahli optika dan ahli teori musik.Tidak kurang dari duaratus enampuluh lima buah karangan yang ditulisnya, akan tetapi kebanyakan dari karangan-karangan itu telah hilang. Karangannya yang terutama mengenai optika, yang didasarkan kepada buku Optika dari Euklides, banyak sekali dipakai orang di Timur dan di Barat; dan buku ini pulalah yang mempengaruhi Roger Bacon. Karangan-karangannya dalam lapangan musik mensural ( perbandingan ukuran pada semua alat musik ) sudah dikenal orang dalam abad-abad Islam,sebelum ia tersebar di dunia Eropa Kristen.

Al Khwarizmi adalah salah seorang sarjana Muslim yang paling agung dan paling mempunyai pengaruh besar atas seluk-beluk ilmu pasti diantara semua penulis-penulis dari abad-abad pertengahan. Selain dari daftar astronomi yang tertua, yang disusun oleh al Khwarizmi, ia juga membuat dan menulis buku-buku yang pertama sekali tentang ilmu berhitung dan aljabar. Kemudian ilmu aljabar itu disalin kebahasa Latin dan merupakan buku pelajaran ilmu pasti yang terutama pada universitas-universitas Eropa sampai abad XVI. Buku ini pulalah yang memperkenalkan ilmu aljabar serta nama ilmu itu sendiri di benua Eropa dan menyebarkan kata-kata bilangan Arab ( 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9, dan 10 ) di dunia Barat.

Jabir Ibnu Hayyan adalah bapak ilmu kimia Muslim yang lebih menekankan pentingnya percobaan-percobaan melalui eksperimen dan ia mendapatkan kemajuan-kemajuan yang nyata, baik dalam teori maupun dalam praktek ilmu pisah. Semua buku-buku yang ditulisnya tentang ilmu kimia, merupakan buku-buku ilmu kimia yang paling

Page 9: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

8

Jihad Fisabillilah & Terorisme

berpengaruh sesudah abad XVI, baik di Eropa maupun di Asia. Proses kimia yang dipentingkan yaitu kalsinasi dan reduksi, diuraikan olehnya dengan suatu cara yang berdasarkan ilmu pengetahuan. Dan dalam memperbaiki cara menguap, menyublin, melebur dan membalur. Dia mengetahui caranya untuk membuat asam belerang dan asam sendawa serta mencampurkan sedemikian rupa, sehingga ia mendapatkan campuran “aqua-regia” yang dapat menghancurkan emas dan perak. Hasil-hasil temuannya ini tetap berlaku hingga zaman ilmu kimia modern pada awal abad XVIII. (Phillip K.Hitti; 1963 : 154-157).

Marcel A.Boisard menyatakan: “Untuk objektipitas sejarah keadilan memaksa kita untuk mangakui bahwa peradaban yang menjadi dasar kebudayaan lautan Tengah (Mediterannea) selama tujuh abad pada zaman abad pertengahan adalah peradaban Islam”. (Marcel A.Boisard; 1980 :19).

2. Jihad Fi Sabilillah.

a. Pengertian jihad.

Menurut para ulama dan cendekiawan Muslim di dalam buku-bukunya seperti antara lain: Moenawar Chalil (Moenawar Chalil; 1980 : 214); Taufiq Ali Wahbah (Taufiq Ali Wahbah; 19885 :12); Abdul Karim Zaidan (Abdul Karim Zaidan; 1983 : 306-307); H.M.K.Bakry (H.M.K.Bakry;1958 : 77); A.Hassan (A.Hassan; 1972 : 272); Sayed Sabiq (Sayed Sabiq; 1977 : 28-29), maka dapat disimpulkan bahwa pengertian jihad ialah perjuangan yang sungguh-sungguh untuk mengerti dan mengamalkan ajaran Islam baik dalam kehidupan spiritual, moral, politik, ekonomi maupun sosial. Jihad juga berarti untuk menentang setiap musuh yang menyerang Islam dan umat Islam baik dalam bentuk hawa-nafsu, syaitan, orang-orang zalim, orang-orang fasisk, orang-orang yang berbuat kemunkaran.

Kemudian ayat-ayat al Quran yang mengatur tentang jihad dalam pengertian perjuangan, perang dan amar ma’ruf dan nahi munkar adalah sebagai berikut :

• Jihad/Perjuangan :

- Surat : al Baqarah : 218.

- Surat : ali Imran : 142.

- Surat : an Nisa : 95.

- Surat : al Maidah : 35; 54.

- Surat : al Anfal : 72; 74-75 .

Page 10: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

9

Jihad Fisabillilah & Terorisme

- Surat : at Taubah : 16; 19-20; 24; 41; 44; 73; 81; 86; 88.

- Surat : an Nahl : 110.

- Surat : al Haj : 78.

- Surat : al Furqan : 52.

- Surat : al Ankabut : 6; 69.

- Surat : Muhammad : 31.

- Surat : al Hujurat : 9; 10.

- Surat : al Mumtahanah : 1.

- Surat ash Shaf : 11.

• Jihad/Qital/Perang:

- Surat : al Baqarah : 190-191; 193; 216-217; 244; 246; 253.

- Surat : ali Imran : 13; 111; 121; 146; 154; 157; 167; 169; 181;195.

- Surat : an Nisa : 74; 77; 84; 89-91; 155.

- Surat : al Maidah : 24.

- Surat : al Anfal : 16-17; 39; 65.

- Surat : at Taubah : 5; 12-14; 29-30;36; 83; 111; 123.

- Surat : al Haj : 39; 58.

- Surat : al Ahzab : 16; 20; 25; 61.

- Surat : Muhammad : 4; 20.

- Surat : al Fath : 16; 22.

- Surat : al Hujurat : 9.

- Surat : al Hadid : 10.

- Surat : al Hasyr : 11-12; 14.

- Surat : al Mumtahanah : 8-9.

- Surat : as Shaf : 4.

- Surat : al Munafiqun : 4.

- Surat : al Muzammil : 4.

• Jihad/Amar ma’ruf dan nahi munkar:

- Surat : ali Imran : 104; 110; 114.

Page 11: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

10

Jihad Fisabillilah & Terorisme

- Surat : al A’raf : 157.

- Surat : at Taubah : 71; 112.

- Surat : al Haj : 41.

- Surat : Lukman : 17.

b. Kewajiban berjihad :

• Fardhu ‘ain / kewajiban atas setiap individu Muslim.

- Jihad terhadap hawa nafsu

Dalil al Quran, surat: al Ankabut : 69:” Dan orang-orang yang berjihad untuk (untuk mencari keredhoan) Kami, benar-benar Kami tunjukan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”.

Menurut Imam Ibnu ‘Atthiyah, ayat ini diturunkan di Mekah, sebelum Rasulullah s.a.w. berhijrah ke Madinah.

Dalil al Hadits, sabda Rasulullah s.a.w. : “Kamu sekalian telah kembali pada sebaik-baik kembali, dan kamu telah kembali dari jihad yang lebih kecil menuju jihad yang lebih besar, yaitu jihad seseorang hamba akan hawa-nafsunya”. (H.R.Imam Khatib dari Jabir r.a.- dhaif)

Kemudian yang termasuk jihad terhadap hawa-nafsu yaitu mempelajari seluk-beluk agama Islam, melaksanakan /mengamalkan ajaran Islam yang wajib, yang telah dipelajarinya, menyeru dan mengajak orang lain agar mereka mempelajari ajaran Islam dan mengamalkannya.

- Jihad terhadap syaitan

Dalil al Quran: surat :Fathir : 6 : “bahwasanya syaitan itu musuh kamu, maka itu hendaklah kamu jadikan dia itu musuh”

Kategori jihad terhadap syaitan yaitu memerangi segala tipu-muslihat seseorang, yang dapat menimbulkan keraguan di dalam keimanan/keyakinan; dan memerangi kemauan dan cita-cita yang melampaui batas yang telah ditenukan agama Islam. ( Moenawar Khalil; 1980 : 216-219 ).

- Perang terhadap kaum zhalim :

Perintah perang terhadap kaum yang zalim ( baik kafir maupun Muslim) tertuang dalam al Quran; surat al Haj: 39: “Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena

Page 12: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

11

Jihad Fisabillilah & Terorisme

sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuasa menolong mereka ( yang teraniaya ) itu”.

Izin berperang bagi umat Islam, menurut Mohammad Rasyid Ridha ada tiga sebab yaitu: karena diserang, dianiaya dan diusir dari tanah air umat Islam. (Mohammad Rasyid Ridha; 1983 : 529-530).

Perang menjadi fardhu ‘ain, apabila kaum yang zalim telah menyerang umat Islam, masuk ke negeri-negeri Muslim dengan melakukan penganiayaan, hasutan dan gangguan terhadap umat Islam yang menjalankan ajaran Islam secara utuh (baik spiritual, moral, politik, ekonomi maupun sosial); seperti tertuang dalam al Quran, surat : al Anfal: 39 dan surat : al Baqarah : 191. (Abdul Qadir Audah ;1965 : 78).

Kemudian di dalam pelaksanaan perang, Islam memberikan landasan moral yang tidak boleh dilakukan, sebagaimana yang pernah diperintahkan oleh Khalifah Abu Bakar Siddiq tatkala ia mengirim pasukan militer Islam ke Syria, yaitu: Jangan membunuh wanita, anak-anak, orang-orang yang sangat tua; jangan merusak dan menebang serta membakar pohon-pohon yang sedang berbuah; jangan merusak, merobohkan dan menghancurkan bangunan; jangan membunuh dan menyembelih binatang kecuali untuk keperluan dimakan; jangan berkhianat dan pengecut. (Syeikh Faishal bin Abdul Aziz al Mubarak; 1986 : 198).

Kemudiazn bagaimana apabila musuh telah menyerang /menyerbu umat Islam dengan membabi-buta: membunuh warga sipil yang tak berdosa, menghancurkan fasislitas-fasislitas umum, meracuni tanah-tanah pertanian, menculik/menangkap dan menyiksa dengan sadis umat Islam, sebagaimana yang dilakukan sekarang oleh penguasa kolonial Israel di Palestina, Amerika Serikat dan Uni Eropa di Afghanista dan Amerika Serikat ,Inggeris dan Australia di Irak? Islam sebagai agama yang tidak pernah berdamai dengan “kezaliman dan kemunkaran”, telah memerintahkan kepada umat Islam untuk melawan dan membalas tindakan penguasa kolonial yang melakukan kebiadaban secara setimpaldan setara (qishash). Perintah perlawanan dan pembalasan yang setimpal telah diatur dalam al Quran, surat :al Baqarah : 193 : “Perang di bulan haram, maka dibalas pula di bulan haram dan kehormatan itu adalah timbal-balik, maka siapa yang menyerangmu, maka serang pulalah seperti bentuk yang mereka lakukan kepadamu”. Dan surat al

Page 13: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

12

Jihad Fisabillilah & Terorisme

Syura: 40: “dan balasan kejahatan adalah kejahatan seumpamanya pula”.

Tindakan qishash telah dilakukan oleh Rasulullah s.a.w. terhadap kaum Yahudi Bani Quraizhah dalam Perang Ahzab (pasukan sekutu) pada 626 di Madinah. (Musthafa Mahmud; 1981 : 63-71).

Demikian juga tindakan qishash telah dilakukan oleh pasukan tentara Islam dibawah pimpinan khalifah al Malikuz Zhahir dengan membunuh 16.000 pasukan Salib-Kristen-Eropa pada 1253 sebagai balasan setimpal atas pembunuhan massal umat Islam oleh pasukan Salib-Kristen-Eropa di bawah pimpinan Richard Lion Heart. (Phillip K.Hitti; 1963 : 200).

Oleh karen itu tindakan qishash terhadap pasukan kolonial seperti Israel, Amerika Serikat, Inggris, Australia dan negara-negara Uni Eropa yang telah menyerbu, membunuh puluhan ribu warga sipil, menghancurkan fasislitas umum, meracuni tanah-tanah pertanian, menangkap, menyiksa dan memenjarakan umat Islam Palestina, Afghanistan dan Irak, maka umat Islam Palestina, Afghanistan dan Irak wajib melakukan perlawanan dan pembalasan terhadap pasukan kolonial Israel, Amerika Serikat,Inggris, Australia dan Uni Eropa.

Mereka menyerang negeri-negeri Muslim,maka umat Islam wajib menyerang negeri-negeri kolonial tersebut. Mereka membunuh warga sipil tak berdosa, maka umat Islam berhak membunuh warga sipil negeri-negeri kolonial tersebut; dan begitu seterusnya.

Kemudian dalam hukum perang, baik menurut hukum sekuler maupun hukum Islam, apabila suatu bangsa tidak mampu melakukan perang terbuka, maka perang gerilya adalah pilihan yang wajib dilakukan. Dalam Islam menyerah kalah terhadap musuh yang biadab adalah terlarang ( haram ). Semboyan “hidup mulia atau mati syahid” itulah pilihan hidup bagi para mujahidin dalam membela kebenaran dan keadilan, menghancurkan kebathilan dan kezaliman.

Selanjutnya penguasa kolonial seperti Israel, Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Uni Eropa telah melakukan penculikan, pembunuhan, penangkapan, penyiksaan terhadap umat Islam khususnya umat Islam dari Timur-Tengah (yang dituduh sebagai teroris) diseluruh dunia, maka umat Islam berhak melakukan tindakan yang sama dan setara terhadap negara-negara kolonial tersebut di seluruh dunia.Ketentuan hukumnya antara lain

Page 14: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

13

Jihad Fisabillilah & Terorisme

tertuang dalam al Quran, surat : al Baqarah :191 : Dan bunuhlah mereka itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan keluarkanlah (usirlah) mereka dari tempat yang mereka keluarkan (usir) kamu”.

Selain itu apakah hanya umat yang diserang, dibunuh, disiksa dan dihancurkan negerinya seperti Palestina, Afghanistan dan Irak saja yang wajib melakukan perlawanan dan pembalasan yang setimpal terhadap penguasa kolonial yang biadab tersebut? Secara aqidah dan syariah, umat Islam adalah satu “ummatan wahidah”, yang tidak dibatasi oleh “kebangsaan dan kawasan (teritorial)”; sebagaimana difirmankan Allah SWT.dalam al Quran, surat: al Mukmin: 52: “Sesungguhnya ini adalah umatmu yang satu”. Pengertian ayat ini adalah sebagai berikut: “Agamamu (hai Muhammad) adalah agama yang satu (Islam) dan pola hidupmu adalah pola hidup yang diatur oleh agama Islam”.(Mohammad Ali Shabuni ; 1981: 311).

Gambaran bahwa umat Islam sebagai masyarakat yang tunggal disabda kan oleh Rasulullah s.a.w.sebagai berikut: “Perumpamaan orang-orang mukmin itu dalam cinta-mencintai, kasih-mengasihi, dan santun-menyantuni, tak ubahnya bagaikan suatu tubuh, yang apabila menderita sakit salah satu dari organ tubuh, ikut menderita pula keseluruhan tubuh dengan tidak dapat tidur dan demam”. (H.R.Muslim).

Oleh karena itu, apabila ada umat Islam yang diserang, dibunuh dan disiksa (dizalimi), dimanapun mereka berada,wajib bagi umat Islam lainnya untuk membela mereka, sebagaimana diperintahkan oleh Rasulullah s.a.w.: “Belalah saudaramu baik yang menganiaya maupun yang teraniaya; seorang sahabat bertanya : aku senantiasa membela orang yang teraniaya, tetapi bagaimanakah aku harus membela orang yang menganiaya? Rasulullah s.a.w.menjawab: kamu cegah dia dari perbuatan aniaya, begitulah cara membelanya”. (H.R.Bukhari).

Dengan demikian, maka umat Islam di seluruh dunia, wajib menurut ketentuan Syari’at Islam untuk membela Umat Islam Palestina, Afghanistan, Irak yang diserang, dibunuh, dijajah, disiksa oleh penguasa kolonial biadab Israel, Amerika Serikat, Inggris, Australia dan negara-negaraUni Eropa.

Akhirnya, perang dalam membela kebenaran dan keadilan menghancurkan kebathilan dan kezaliman, yang secara Syar’I hukumnya fardhu ‘ain, telah dilakukan oleh Rasulullah s.a.w.

Page 15: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

14

Jihad Fisabillilah & Terorisme

selama sepuluh tahun berkuasa di Negara Islam Madinah sebanyak 63 kali perang / pertempuran. Jadi perang dalam Islam bukan hanya konsepsi diatas kertas, tetapi diterapkan didalam kehidupan nyata oleh Nabi s.a.w. (contoh tauladan terbaik bagi umat Islam) selama sepuluh tahun terakhir dari kehidupannya.

- Fardhu Kifayah/Wajib bagi seluruh umat Islam.

Jihad yang termasuk hukumnya fardhu kifayah ialah jihad dalam melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar; sebagaimana difirmankan Allah SWT. Dalam al Quran, surat: ali Imran: 104 : “Dan hendaklah ada diantaramu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf (kebaikan) dan mencegah dari yang munkar (buruk), mereka itulah yang memperoleh kemenangan”.

Pengertiannya, menurut Al Ghazali adalah sebegai berikut: “Amar ma’ruf dan nahi munkar hukumnya fardhu-kifayah; yakni jika ada sebagian umat Islam telah melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar, maka golongan lainnya akan gugur kewajiban tersebut. Tetapi sebaliknya apabila tidak seorangpun yang melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar, maka umat Islam seluruhnya akan mendapat azab Allah SWT. (Al Ghazali; III;1086 : 454:455).

3. Bom Bunuh Diri.

Menurut Syari’at Islam membunuh diri sendiri (bunuh diri) dengan sengaja, artinya dengan sadar dan dengan motivasi untuk menghilangkan nyawanya sendiri bagi seorang Muslim hukumnya terlarang; sebagaimana diatur dalam al Quran, surat: an Nisa: 29: “Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu”.

Kemudian istilah bom bunuh diri bukan lahir dari gerakan perlawanan dan kemerdekaan untuk menghancurkan dan mengusir penguasa kolonial / penguasa tiran, yang menjajah dan membunuh rakyat Palestian (seperti Israel), rakyat Afghanistan, Irak (seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Uni Eropa) serta rakyat Srilangka Utara (seperti Srilangka ); tetapi dari media massa pro penguasa kolonial Barat/Israel atau dari pejabat-pejabat penguasa kolonial Barat/Israel/Srilangka, agar tercipta suatu image/kesan buruk/jahat terhadap gerakan perlawanan dan kemerdekaan.

Padahal gerakan perlawanan dan kemerdekaan seperti kaum Mujahidin di Afghanistan, Osama bin Laden dan Abu Muas al Zarqawi menyebutnya “operasi kepahlawanan”; Hizbollah dan Hamas menyebutnya “tindakan pembalasan” atas kekejaman Israel; Jihad Islam di Palestina menyebutnya “tindakan pembebasan” dari penguasa penjajah Israel.

Page 16: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

15

Jihad Fisabillilah & Terorisme

Selanjutnya Scott Atram dalam bukunya “Mishandling Suicide Terrorism” (2004) menulis antara lain sebagai berikut: “Para pelaku bom bunuh diri di Palestina dilakukan oleh semua lapisan masyarakat Palestina dengan latar belakang sosial ekonomi, pendidikan dan agama yang sangat beragam (Islam, Katholik Ortodoks, Kristen-Katholik, Kristen-Protestan). Dan Rohan Gunarattna pakar teroris membuktikan kebenaran tersebut. Selama 1980-2000, serangan bom bunuh diri tertinggi dilakukan gerilyawan Macan Tamil (168 peristiwa) yang sekuler; mereka berjuang bagi kemerdekaan utara Srilangka. Hezbollah (52 peristiwa), yang berjuang untuk mengusir tentara penjajah Israel; Hamas (22 peristiwa) yang menuntut kemerdekaan Palestina. Partai Pekerja Kurdi (15 peristiwa) yang menuntut kemerdekaan Kurdi; Jihad Islam Palestina (8 peristiwa) yang menuntut pembalasan terhadap kekejaman Israel. (Maruli Tobing, Kompas, 29 November 2005, hal. 35).

Oleh karena itu pelaku-pelaku bom bunuh diri ada yang Muslim, ada yang Hindu-sekuler, ada yang Katholik Orthodoks, Kristen-Katholik, Kristen-Protestan. Apabila pelaku-pelaku bom bunuh diri menggunakan istilah-istilah Islam seperti “bom jihad”, “bom-syahid”dan diakui/diklaim sendiri oleh organisasi-organisasi perlawanan Islam seperti Mujahidin, Al Qaedah, Hizbolah, Hamas, Jihad Islam, bukan diberi stempel oleh media massa pro Barat/Israel, maka baru dipertanyakan bolehkah umat Islam melakukan “bom bunuh diri?”

Kemudian bagaimana dengan rekaman video para pelaku bom bunuh diri pada 1 Oktober 2005 di Jembaran dan Kutta Bali, yang didapatkan oleh polisi dalam penggerebegan terhadap pengikut-pengikut Nurdin M Top dan Dr. Azhari di Semarang awal November 2005, dimana di dalam video tersebut dikemukakan tentang istilah Islam “jihad”?

Jawabannya adalah sebagai berikut :

Apakah mungkin organisasi teroris internasional melakukan rekaman video sendiri atas segala kegiatan mereka, layaknya sebagai organisasi biasa? Bukankah rekaman video tersebut sebuah rekaman video-rekayasa dari agen-agen intelijen asing, yang selama ini berkeliaran bebas di Indonesia, sebagaimana pernah dikemukakan oleh mantan KSAD Jenderal Riamizar Riyacudu bahwa tidak kurang dari 60.000 intelijen asing yang bergentayangan di Indonesia.

Berdasarkan uraian dimuka, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Islam adalah satu sistem kehidupan yang lengkap dan sempurna , yang mengatur semua dimensi kehidupan manusai baik spiritual, moral, politik, ekonomi maupun sosial. Sistem kehidupan Islam yang lengkap dan sempurna itu pernah dipraktekkan didalam kehidupan umat manusia selama

Page 17: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

16

Jihad Fisabillilah & Terorisme

1292 tahun (622-1919) dengan daerah kekuasaannya yang terbentang dari Afrika Utara sampai pantai lautan Atlantik, Spanyol, Balkan, Yunani, Turki, Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Selatan sampai sungai Indus-India. Islam itu pernah mengatur umat manusia yang multi agama, multi ras, multi kebudayaan. Sumbangsihnya terhadap kebudayaan baik filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi maupun seni luar biasa besarnya, sehingga dasar kebudayaan laut tengah (pusat dunia pada saat itu) selama sepuluh abad adalah kebudayaan Islam.

2. Dominasi kekuasaan (politik), ekonomi dan kebudayaan Islam di dunia selama dua belas abad lebih, karena perjuangan yang sungguh-sungguh untuk melaksanakan ajaran Islam (jihad fi sabilillah). Baik jihad terhadap nafsu, jihad terhadap syaitan, jihad/perang dalam mempertahankan kebenaran dan keadilan, menghancurkan kebathilan dan kezaliman maupun jihad/melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar. Jihad fi sabilillah adalah manifestasi dari kecintaan terhadap Allah dan Rasulnya (Islam). Umat Islam yang tidak melakukan jihad secara utuh adalah pengingkaran/pengkhianatan terhadap kecintaanya kepada Allah dan Rasul-Nya (Islam).

3. Istilah bom bunuh diri tidak pernah dikenal oleh para pejuang kemerdekaan, kebenaran dan keadilan umat Islam. Karena bunuh diri dengan cara apapun, jika dilakukan dengan sadar (tidak gila) dan dengan tujuan menghilangkan nyawanya sendiri, hukumnya terlarang. Istilah bom bunuh diri secara faktual dipopulerkan oleh media massa pro Barat/Israel, untuk memberikan gambaran buruk/jahat terhadap para pejuang Muslim di dunia.

III. PERAN PONDOK PESANTREN.

1. Sejarahnya.

Pada periode Mekah, dimana umat Islam merupakan golongan minoritas-tertindas, maka Rasulullah s.a.w. memulai pendidikan kader Islam secara sembunyi-sembunyi di rumah Arqambin Abi Arqam, di daerah Shafa, tidak jauh dari Masjidil Haram. Kader-kader Islam yang dididik di sini selama tiga tahun yaitu antara lain: Abu Bakar Siddiq, Umar Ibnul Khattab, Ali Bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Abdullah bin Mas’ud, Saad bin Zaid, Abdurrahman bin ‘Auf, Arqam bin Abi Arqam, Mas’ud bin Amir, Bilal bin Dabah, Amar bin Yasser dan sepuluh orang lainnya. Kader-kader Islam dari rumah Arqam ini, kemudian mengembangkan Islam ke wilayah-wilayah kekuasaan Raja Persia di timur dan Kaisar Romawi di barat, hanya dalam waktu 35 tahun saja. (Abdullah Nasheh ‘Ulwan; 1981 : 1082-1083).

Page 18: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

17

Jihad Fisabillilah & Terorisme

Pada priode Madinah, dimana umat Islam menjadi penguasa Negara Islam Madinah, Rasulullah s.a.w. telah menjadikan Masjid Nabawi sebagai pusat pendidikan Islam dan bagi para siswa/mahasiswa yang memperdalam tentang agama Islam, disediakan tempat ruangan disebelah utara Masjid, yang diberi nama “Assuffah”. (Sidi Gazalba; 1962 : 22). Masjid dengan As Suffahnya, sebagai pusat pendidikan Islam, dilanjutkan pada zaman pemerintahan Islam Khualafa al Rasyidin selama tigapuluh tahun (632-661).

Kemudian pada zaman pemerintahan Islam Bani Umayyah di Syria (661-750), di Spanyol (711-1492); dan Bani Abbasyiyah di Irak (750-1492); Bani Fathimyyah di Mesir (919-1290); Bani Seljuk di Turki (1105-1290) serta Bani Utsmany di Turki (1290-1919), pendidikan Islam telah berkembang dengan nama “Al Khuttab” (semacam Taman Kanak-Kanak), Madrasah dengan masjidnya (untuk tingkat sekolah menengah),”Darul Hikmah” atau “Duwarul ‘Ilm” (semacam perguruan tinggi dengan bermacam disiplin ilmu). (Isma Hassan Fahmi; 1979 : 29-49).

Di Indonesia Madrasah dengan masjidnya, yang secara esensial sama dengan “Masjid Nabawi dengan Suffahnya” di Zaman Nabi s.a.w. dan Khualaf al Rasyidin dinamakan “Pondok Pesantren” Pendididikan Pondok Pesantren mulai didirikan dan dikenal sejak zaman pemerintahan Islam Perlak dan Samudera Pasai (1078-1413) di Aceh timur dengan ulama sebagai pendiri dan pendidiknya seperti Teungku di Geureudong, Teungku Cot mamplam dan lain-lain. Pada zaman Iskandar Muda, pondok pesantren di Sumatera mengalami perkembangan yang sangat pesat sekali dengan nama ulama yang memimpinnya seperti Syeikh Nuruddin Arraniri, Syeik Ahmad Khatib Langin, Syeikh Syamsuddin as Sumaterawi, Syeikh Hamzah Fansuri,Syeikh Abdur Rauf, Syeikh Burhanuddin. (Mahmud Yunus;1982 :172).

Di pulau Jawa pondok pesantren pertama didirikan di Ampel Surabaya oleh Maulana Malik Ibrahim, yang datang ke Surabaya pada 1399 dan wafat 1419. Sebelumnya ia adalah qadhi besar dari Kesultanan Samudera Pasai. Pondok Pesantren Ampel dilanjutkan dan disempurnakan oleh Raden Rahmat (sunan Ampel) dan anak Maulana Malik Ibrahim. Dari pesantren Ampel lahirlah sunan Bonang, sunan Drajat, sunan Giri, sunan Gunung Jati, sunan Kudus, sunan Muria dan sunan Kalijaga.

Pondok pesantren bukan hanya dikenal di Sumatera dan pulau Jawa atau Indonesia pada umumnya, tetapi juga terdapat di Pattani (Thailand Selatan), Malaysia, Brunai Darus Salam, di Mindanao dan Sulu (Philipina Selatan). Pondok pesantren (madrasah dan Masjid) sebagai pusat pendidikan Islam, menurut Roger Garaudy, juga terdapat di Fes Maroko dengan Masjid Karawiziyn, di Samarkand dan Cordova Spanyol. (Roger Garaudy; 1982 : 117).

Page 19: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

18

Jihad Fisabillilah & Terorisme

Jadi Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam, yang meniru lembaga pendidikan Islam zaman Rasulullah s.a.w. dan Khulafa al Rasyidin di Madinah yaitu Masjid Nabawi dengan as Suffahnya”.

Kemudian di Indonesia perkembangan pondok pesantren yang didirikan dan dikelola oleh umat Islam (swasta) sampai sekarang ini menurut data Departemen Agama RI berjumlah 17.000 buah pondok pesantren. Dan menurut pengalaman tiap pondok pesantren mempunyai santri antara 300-1500 orang santri. Apabila setiap pondok pesantren dipukul rata mempunyai santri 500 orang, maka berarti jumlah santri di Indonesia sebanyak 17.000 x 500 santri = 8.500.000 santri.

2. Fungsi Pondok Pesantren.

Di dalam pondok pesantren ada dua potensi sumber daya manusia yaitu ulama dan santri. Ulama, yang menjadi pemimpin dan pendidik para santri dan masyarakat sekitar pondok pesantren, berfungsi sebagai pewaris para Nabi; sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah s.a.w.dalam Haditsnya: “Para ulama itu adalah pewaris Nabi-Nabi”. (H.R. Ibnu Hajjar). Warisan yang diberikan kepada ulama bukan berbentuk kekayaan dan kekuasaan, tetapi berbentuk agama Islam dengan dua kitabnya yakni al Qur an dan al Hadits, sumber nilai dan hukum yang wajib dijadikan pedoman di dalam prikehidupan dan penghidupan manusia.

Kemudian fungsi pondok pesantren telah diatur di dalam al Qur an, surat at Taubah : 122 :” Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka, beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama (Islam) dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya, apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”. Pengertian ayat ini adalah sebagai berikut:

(a) Harus adanya pembagian tugas di dalam kehidupan umat Islam, yaitu ada yang menjadi militer dan ada yang menjadi pendidik/da’i.

(b) Calon terdidik/santri harus memperdalam agama Islam, yang esensinya terdiri atas: masalah spiritual, moral, politik,ekonomi dan sosial.

(c) Para santri yang telah tamat, wajib menyebarkan Islam (dakwah) dan berjuang untuk berdirinya masyarakat Islam. (Sholeh Iskandar; tanpa tahun : 2).

3. Pondok Pesantren dan Perjuangan Politik di Indonesia.

Para pedagang dan muballigh Muslim telah datang dipantai Barat Sumatera pada 674. (Thomas W.Arnold; 1981 : 317-318); dan pada 717 di Sriwijaya. (Hamka; 1976 : 55). Waktu-waktu masuknya umat Islam ke Indonesia tersebut terjadi dalam priode pemerintahan Islam Bani Umayyah

Page 20: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

19

Jihad Fisabillilah & Terorisme

di Syria, yang berkuasa (661-750) dengan daerah kekuasaanya meliputi seluruh Timur Tengah.

Pola Islamisasi yang dilakukan oleh para pedagang dan muballigh Muslim dengan cara membebaskan para budak pribumi, menikahi wanita-wanita pribumi, bersahabat dengan para penguasa setempat, berdakwah dengan lisan dan perbuatan. Pola Islamisasi tersebut dilakukan selama berpuluh-puluh tahun sampai terbentuknya masyarakat Islam yang luas, dan atas persetujuan mereka, maka berdirilah Pemerintahan Islam (Kesultanan) dengan kepala negaranya disebut Sultan.

Berdirinya Kesultanan Perlak di Aceh timur, berlaku pola Islamisasi seperti yang disebutkan di muka: Islam datang di Perlak pada 1028, dan proses Islamisasi berlangsung selama 50 tahun; kesultanan Perlak baru berdiri pada 1078.

Umat Islam datang ke Indonesia bukan sebagai penakluk (penjajah) seperti yang dilakukan oleh Spanyol dan Portugis pada abad XVI atau menggunakan pedang sebagai alat Kristenisasi di Indonesia. (Thomas w. Arnold; 1981 : 319).

Oleh karena itu berdirinya pemerintahan Islam (kesultanan) di Indonesia menempuh pola sebagaimana yang telah disebutkan di muka; seperti antara lain: berdirinya kesultanan Perlak dan Samudera Pasai di Aceh timur; Kesultanan Demak di Jawa Tengah; Kesultanan Ternate di Maluku; Kesultanan Banjar di Kalimantan; Kesultanan Gowa di Sulamesi.

Berdasarkan fakta sejarah yang telah diungkapkan tersebut, maka peranan ulama sebagai muballigh didalam berdirinya kesultanan-kesultanan di Indonesia sangat penting. Bahkan setelah kesultanan-kesultanan itu berdiri, para ulama ada yang menjabat sebagai Sultan seeperti Sultan Malkuz Zahir II dari Samudera Pasai, Raden Fatah (santri dari Sunan Ampel) menjadi Sultan Demak; ada yang menjadi penasehat Sultan seperti Syeikh Yusuf dengan Sultan Ageng Tirtayas dari Banten; Pangeran Antasari dengan Sultan Hidayat dari Banjarmasin; Habib Abdurrahman al Zahir dengan Sultan keturunan Sultan Iskanda Muda Mahkota Alam; dan banyak lagi yang lain.

Selain itu, sebagaimana telah diungkapkan dalam sejarah pondok pesantren, sebagian besar berdirinya kesultanan Islam di Indonesia, didahului oleh berdirinya pondok pesantren sebagai sarana dakwah atau sarana Islamisasi masyarakat. Karenanya keterlibatan ulama dan santri didalam perjuangan politik atau jihad/perang, khususnya perang menentang serangan dan pengkhianatan musuh-musuh Islam baik yang dilakukan oleh penguasa Hindu, Budha, Kong Hu Cu, Kristen maupun Shinto.

Page 21: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

20

Jihad Fisabillilah & Terorisme

Kemudian di bawah ini kami akan menuliskan data-data tentang peran kesultanan-kesultanan Islam di Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara yang dipimpinnya dari serangan musuh; yaitu antara lain:

a. Kesultanan Perlak yang berdiri sejak 1078, disaat sultan Mahdum Alaiddin Malik Ibrahim Asyah berkuasa (1275-1280) telah diserang oleh Raja Sriwijaya-Budha dari Palembang. (Abubakar Atjeh : 1982 : 14).

b. Kesultanan Samudera Pasai yang berdiri sejak 1297; dan disaat Sultan Zainal Abidin (masih kanak-kanak) berkuasa pada 1349 telah diserang oleh Raja Siam-Budha dari Burma, dan takluk kepadanya. Selang beberapa tahun kesultanan Samudera Pasai diserang pula oleh Raja Majapahit-Hindu dari Jawa. Nasib malang tak kunjung berhenti, sehingga pada 1405 kesultanan Samudera Pasai diserang oleh Kaisar Cina-Kong Hu Cu di bawah pimpinan Jenderal Cheng Ho. Dan Samudera Pasai menjadi negara protektorat Kekaisaran Cina sampai 1434. ( Haamka; 1976 : 78-85 ).

c. Raden Fatah (santri dari sunan Ampel dan anak dari Prabu Wijaya V-Raja Majapahit-dari isteri Muslimah (Campa – Samudera Pasai) telah diangkat menjadi Adipati di Bintor (Demak) pada 1477 oleh Raja Majapahit. Pada tahun 1478 Sri Girindrawardana (menantu Prabu Wijaya V) dari Jenggala (Doha) melakukan kudeta terhadap Raja Majapahit (Prabu Wijaya V) tidak berhasil, karena ditumpas oleh Raden Fatah (Adipati Demak). Dengan kemenangan ini maka Raden Fatah diangkat menjadi Sultan Demak. Kemudian Sri Girindrawardana yang masih berkuasa di Jenggala berkonspirasi dengan Portugis di Malaka untuk menaklukan Kesultanan Demak. Akibatnya Sultan Raden Fatah menaklukkan Sri Girindrawardana pada 1525. (Saifuddin Zuhri; 1981 : 242-246).

Selanjutnya invasi penguasa kolonial Kristen Eropa, baik Portugis, Spanyol, Belanda maupun Inggeris ke Indonesia, menurut Th.Muller Kruger (Guru besar Sekolah Tinggi Kristen Jakarta) dan d Albuquerque (Komandan pasukan Portugis di Malaka pada 1511) adalah melanjutkan “Perang Salib”, selain mereka melakukan kolonialisasi, juga melakukan Kristenisasi (Th.Muller Kruger; 1959 : 18-19; dan Hamid Algadri; 1984 : 76-77).

a. Begitu penguasa kolonial Portugis berkuasa di Malaka 1511 dan berkonspirasi dengan Sri Girindrawardana Jenggala, maka Sultan Raden Fatah dari Demak mengirimkan pasukannya menyerang Portugis di Malaka 1513. ( Nugroho Notosusanto; 1977 : 16 ).

b. Tatkala Gubernur de Masquite (penguasa kolonial Portugis di Malaka) membunuh secara keji Sultan Khaerun dari Ternate pada 1570, maka

Page 22: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

21

Jihad Fisabillilah & Terorisme

Sultan Babullah, putera Sultan Khaerun, melakukan “Perang Sabil” (perang suci Islam) secara besar-besaran terhadap Portugis, sehingga pada 1575 penguasa kolonial Portugis di Maluku menyerah kalah tanpa syarat. (Hamka;1976 : 219-230).

c. Kesultanan Makasar yang berdiri sejak 1605, dan tatkala sultan Hasanuddin berkuasa, maka penguasa kolonial VOC Belanda yang berkuasa di Batavia (Jakarta) , telah berulang kali menyerang kesultanan Makasar: pertama pada 1633, Sultan menang; kedua pada 1654, Sultan menang lagi; ketiga pada 1666, pasukan kolonial VOC Belanda menang (Saifuddin Zuhri; 1981 : 442). Dan pada 1667, Sultan Hasanuddin tertangkap. (Hamka; 1976 : 298-299).

d. Sultan Cakraningrat I (Trunojoyo) dari Madura dibantu oleh santri-santri Sunan Giridan Karaeng Galesong (mantan komandan pasukan Sultan Hasanuddin Makasar) berperang mewalan pasukan kolonial VOC Belanda dan pasukan Amangkurat II dari Mataram pada 1676, pasukan Sultan menang. Tetapi pada perang 1680, Sultan tertangkap dan Karaeng Galesong gugur, pasukan santri Giri di bunuh semua. (Hamka;1976 : 318-327).

e. Pasukan Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten dan Syeikh Yusuf dari Makasar (menantu Sultan Ageng) pada 1680 telah menyerang pasukan kolonial VOC Belanda di Banten Pasukan Sultan Ageng terdesak sampai ke Lebak (Rangkasbitung), dan dalam pertempuran 1683, Sultan Ageng dan Syeikh Yusuf tertangkap; Sultan Ageng ditahan di Jakarta dan wafat 1695 dan Syeikh Yusuf dibuang ke Afrika Selatan (jajahan Belanda).

f. Pangeran Diponegoro, yang bergelar “Sultan Erucokro Sayidina Panatagomo Khalifah Rasulullah”, bersama kiayi Mojo (Solo), Pangeran/Kiayi Abu Bakar (Kedu) dan Alibasa Abdul Musthafa (Sentot) dari Yogyakarta berperang dengan pasukan kolonial Hindia Belanda selama lima tahun (1825-1830). Perang dahsyat, dengan terbunuhnya ribuan pasukan Sultan Diponegoro dan dimenangkan oleh Belanda dengan khianat dan keji, menangkap Sultan Diponegoro dan memenjarakannya di Menado, lalu di Makasar dan wafat sebagai syuhada pada 1855, setelah 25 tahun mendekam dalam penjara dan dalam usia 70 tahun. (Sagimun MD; 1986 : 255-303).

g. Perang Padri yang dipimpin oleh para ulama seperti antara lain Haji Miskin dan Tuanku Nan Renceh, dan berjumlah delapan orang ulama serta dikenal dengan gelar “Harimau Nan Selapan”, kemudian dipimpin oleh Imam Bonjol (santri dari Tuanku Nan Renceh) telah melakukan perang maraton dahsyat melawan pasukan kolonial Hindia Belanda dan penghulu adat di Sumatera Barat selama 28 tahun (1809-1837). Ribuan

Page 23: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

22

Jihad Fisabillilah & Terorisme

pasukan Padri telah terbunuh, tetapi kemenangan berada dipihak Belanda dengan cara licik dan khianat dengan menangkap Imam Bonjol pada 1837 dan memenjarakannya : mulai di Cianjur (Jawa Barat), dipindahkan ke Ambon dan terakhir di Menado serta wafat sebagai syuhada di penjara pada 1864, setelah menjalani hukuman 27 tahun lamanya. (Mardjani Martamin; 1985 : 88-108; dan Muhammad Radjab; 1964 : 313-337).

h. Perang Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari, seorang ulama dan bergelar “Khalifatul Mukminin” didampingi oleh Kiayi Demang Lehmana, Kiayi Haji Buyasin, Kiayi Lang Lang, Pangeran Amrullah mulai berperang melawan pasukan kolonial Hindi Belanda pada 1859 di Banjarmasin. Perang maraton dan kejam, yang meluas seluruh Kalimantan Selatan dan Timur, dimana para tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan dan keadilan seperti Khalifatul Mukminin Antasari, Kiayi Demang Lehmana, Kiayi Haji Buyasin, Pangeran Abdullah dan pengganti-penggantinya seperti Gusti Muhammad Seman, Gusti Muhammad Said (putera Khalifah) gugur di medan pertempuran sebagai syuhada, baru berakhir tahun 1905. Jadi selama 46 tahun pasukan Khalifatul Mukminin Antasari berperang melawan Belanda tanpa menyerah kalah. (Helius Syamsuddin; 1982 : 82-83, 88-100; dan Nugroho Notosusanto; 1987 : 168).

i. Perang Aceh, Kesultanan Aceh berdiri sejak 1507, yang dipimpin oleh Sultan Ali al Moghayat Syah dan titik kejayaannya pada Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam yang berkuasa 1607-1636. Setelah itu kesultanan Aceh mengalami kemunduran; tetapi pada akhir 1870, tatkala Sultan Aceh yang berumur 14 tahun, ulama besar habib Abdurrahman al Zahir, yang berhasil menyatukan Aceh, diangkat menjadi Perdana Menteri Kesultanan Aceh. Kemudian penguasa kolonial Hindia Belanda. Dibawah pimpinan Gubernur Jenderal Loudon di Batavia (Jakarta) memutuskan untuk menaklukan Aceh. Maka ia membentuk pasukan kolonial yang sangat besar, dipimpin oleh Jenderal J.H.R.Kohler dan pada 26 Maret 1873, pasukan Kohler berhasil merebut Masjid, yang semula diduga sebagai istana Sultan. Tetapi begitu Kohler mengamati di sekeliling Masjid , ia ditembak oleh pasukan Sultan dan gugur. Perang maraton, kejam dan sadis dengan terbunuhnya ratusan ribu rakyat Aceh menjadi syuhada, tidak berhenti pada tahun 1913 dengan syahidnya Teungku di Barat dan Teungku di Mata sebagai pemimpin perang gerilya, tetapi diteruskan dengan perang gerilya di seluruh Aceh oleh rakyat Aceh, dimana pada tahun 1925 meletus menjadi perang terbuka, terus sampai 1933.dan perang gerilya rakyat Aceh melawan pasukan kolonial Hindia Belanda baru berakhir pada tahun 1942, setelah Belanda menyerah tanpa syarat terhadap pasukan kolonial fasis Jepang. Jadi perang Kesultanan Aceh melawan pasukan kolonial Hindia Belanda adalah

Page 24: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

23

Jihad Fisabillilah & Terorisme

perang terlama yaitu 69 tahun (1873-1942). (Tk.Ismail Yakub; 1979 : 2-3; dan Paul van T.Veer; 1985 : 32-37, 200-217, 218-246).

j. Penguasa kolonial fasis Jepang, yang kejam dan sadis, yang berkuasa di Indonesa selama tiga tahun (1942-1945), tidak ada golongan manapun yang berani menentang dan berperang melawan Jepang, baik golongan Hindu, Budha, Kristen, Nasionalis maupun Komunis, kecuali umat Islam dengan ulama dan santrinya. PUSA (Persatuan Ulama Seluruh Aceh) dibawah pimpinan Teungku Muhammad Daud Beureuh, Teungku Abdul Wahab, pada pertengahan tahun 1942 mengangkat senjata menyerang Jepang di daerah Baya dan Pandrah. (M.Nur el Ibrahimi; 1980 : 23-24). Bahkan Teungku Abdul Jalil,pimpinan Pondok Pesantren Cot Pling dan seratus orang santrinya menyerang pasukan kolonial fasis Jepang pada 10 Nopember 1942; semua pasukan pesantren Cot Pling gugur sebagai syuhada. (Majalah Harmonis; 1989 : 44-45). Selanjutnya Kiayi Zainal Musthafa, pimpinan Pondok Pesantren Singaparna-Tasikmalaya, dengan 86 orang santrinya mengangkat senjata berperang melawan pasukan kolonial fasis Jepang. Dan seluruh pasukan Kiayi Zainal Musthafa gugur sebagai syuhada. ( Harry J.Benda; 1980 : 194-196 ).

Berdasarkan uraian dimuka, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam, yang paling tua dikenal bangsa Indonesia setelah Islam masuk kesini, sejak abad VII Pondok pesantren dengan ulama dan santrinya merupakan pusat dakwah dan Islamisasi masyarakat Indonesia selama berpuluh-puluh tahun sampai berdirinya kesultanan-kesultanan Islam secara mandiri dari mulai Aceh di barat sampai Ternate di timur.Karenanya pondok pesantren dengan ulama dan santrinya tidak bisa dipisahkan dari perjuangan politik umat Islam dari sejak berdirinya Kesultanan Perlak sampai hengkangnya penguasa kolonial fasiss Jepang dari Indonesia.

2. Jihad /perang Kesultanan dan para ulama serta santrinya dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan pemerintahan Islam dari serangan musuh, baik dari Hindu, Budha, Kong Hu Cu,Kristen-Katholik, Kristen-Protestan dan Shinto, yang berlangsung selama 689 tahun (1275-1944) tanpa kenal Kesultanan dan para ulama serta santrinya dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan pemerintahan Islam dari serangan musuh, baik dari Hindu, Budha, Kong Hu Cu, Kristen-Katholik, Kristen-Protestan dan Shinto, yang berlangsung selama 689 tahun (1275-1944) tanpa kenal henti, walau kekalahan demi kekalahan diderita oleh umat Islam. Semboyan terkenal dikalangan santri “Isy kariman au mut syahidan” ( Hidup mulia atau mati syahid ) itulah dasar motivasi jihad/perang yang dilakukan pasukan Sultan, ulama dan santri.

Page 25: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

24

Jihad Fisabillilah & Terorisme

3. Oleh karena itu musuh-musuh Islam, khususnya kaum Kristen sampai saat ini tidak pernah senang terhadap pondok pesantren, sehingga mereka melakukan strategi dan taktik untuk menghancurkan pondok pesatren (benteng terakhir perlawanan umat Islam). Strategi global, yang diletakkan oleh Barat (Kristen dan Yahudi) yaitu “Memerangi Terorisme Internasional” adalah salah satu bentuk strategi untuk menghancurkan Pondok Pesantren. Karenanya apabila pondok pesantren sekarang dicurigai, diobok-obok oleh kaki-tangan Barat adalah dalam rangka melaksanakan strategi tersebut.

IV. TERORISME.

1. Pengertian Terorisme

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) telah mengeluarkan Resolusi No.1373/2001 tentang “Pembekuan Aset Teroris di Bank-Bank”, dan Resolusi No 1378/2001 tentang “Memerangi Terorisme Internasional”, dengan memasukan organisasi Al Qaedah dibawah pimpinan Osama bin Laden sebagai teroris internasional; serta Resolusi No.1438/2002 tentang Jamaah Islamiyah di bawah pimpinan Abu Bakar Baasyir sebagai teroris internasional, tanpa memberikan definisi atau kriteria/batasan-batasan apapun tentang pengertian terorisme internasional. Padahal dampak dari resolusi-resolusi tersebut sangat luas, kejam dan sadis, sehingga negara-negara kuat dan kaya seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Israel dan Uni Eropa dapat menyerbu, membunuh, menghancurkan fasilitas umum, menjajah, menangkap, menyiksa dan menahan tanpa diadili umat Islam dari negeri-negeri Muslim yang lemah, kecil seperti Palestina, Adghanistan dan Irak.

Kemudian pemerintah RI, setelah bom Bali tertanggal 12 Oktober 2002, secara kita telah mengeluarkan Perppu No.1/2002 dan No.2/2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme pada 18 Oktober 2002, juga tanpa memberikan definisi/batasan-batasan yang kongkrit tentang pengertian terorisme tersebut. Akibatnya Perppu atau undang-undang tersebut bisa meluas dan menyempit tergantung dari pandangan politik pemerintah yang sedang berkuasa, sebagaimana pernah dialami oleh undang-undang anti subversi pada zaman Orde Baru.

Selanjutnya, mengapa resolusi-resolusi DK-PBB tentang terorisme tersebut tidak mau memberikan definisi atau kriteria secara jelas pengertian terorisme? Secara faktual DK-PBB sejak awal berdirinya PBB telah dikuasai oleh negara-negara Barat (Kristen dan Yahudi), khususnya Amerika Serikat dan Uni Eropa, yang anti Islam, sehingga pengertian terorisme internasional menurut DK-PBB adalah identik dengan umat Islam dengan embel-embel

Page 26: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

25

Jihad Fisabillilah & Terorisme

“umat Islam fanatik, ekstrem, garis keras” sebagaimana yang selama ini telah dianut oleh Barat.

Oleh karena itu, setiap tindakan umat Islam yang tidak sejalan dengan kepentingan Barat atau bertentangan dengan Barat, maka tindakan itu disebut teror, sebagaimana dikemukakan oleh Shireen T. Hunter (ilmuwan Amerika Serikat) yang menyatakan bahwa umat Islam Iran, Syria dan Libya sebagai teroris dalam menempuh kebijakan politik mereka. (Riza Sihbudi; 2002 :56). Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Richard Bullet dari universitas Columbia Amerika Serikat yang menyatakan: “Orang-orang Amerika Serikat suatu ketika akan meyakini tanpa bukti apapun bahwa ancaman teroris selalu datang dari umat Islam fanatik”. Jadi pengertian terorisme internasional menurut resolusi DK-PBB, secara hakiki adalah sama dan identik dengan keyakinan Barat (Kristen-Yahudi) yaitu “umat Islam”.

2. Dasar Permusuhan Barat terhadap Islam.

Barat (Kristen-Yahudi) mempunyai keyakinan bahwa Islam dan umat Islam adalah musuh permanen yang paling berbahaya, yang harus dihancurkan dan dimusnahkan. Pandangan semacam ini, dimulai sejak awal Barat bertemu dengan Islam. Dibawah ini kami akan salinkan data-data tersebut sebagai berikut:

a. Samuel T.Huntington dalam bukunya “The Clash of Civilization and Remaking of World Order (1996), menulis antara lain: “Secara historis, pertarungan yang paling melelahkan dalam peradaban ini terjadi antara Barat melawan Islam. Semenjak abad ke-7 Masehi, tetapnya semenjak kedatangan Islam telah terjadi pertarungan terus-menerus antara Barat melawan Islam. Pertarungan tersebut sedikit mereda setelah munculnya Komunisme pada awal abad ke-20. Tetapi setelah Komunisme hancur, musuh potensial Barat kembali yaitu Islam”.

b. Paus Urbanus II (Pemimpin Kristen -Katholik Dunia) telah mendekritkan “Perang Salib” terhadap umat Islam di Timur Tengah, yang menguasai kota Yerusalem-Palestina (tempat kelahiran Yesus Kristus) pada 26 Nopember 1095 di Clermont Perancis. Perang Salib yang berlangsung hampir 200 tahun (1095-1291) telah membunuh ratusan ribu umat Islam; salah satu bukti tatkala pasukan tentara Salib dibawah pimpinan Richard Lion Heart menaklukan kota-kota/negeri-negeri Muslim seperti kota Acon, yang takluk pada 12 Juli 119, pasukan Richard telah membunuh 72.000 umat Islam. (Phillip K.Hitti;1963 : 227-228).

c. Martin Luther ( 1483-1546 ), tokoh pendiri dan pemimpin terkemuka “Kristen-Protestan”, dalam bukunya “”Verlegung Alcaraans Bruder Ricaldi”, menulis antara lain : “Nabi Muhammad adalah kepala

Page 27: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

26

Jihad Fisabillilah & Terorisme

perampok, pemuas hawa-nafsu, penderita penyakit ayan, dan mempunyai sifat-sifat syaitan”. (Ismail Ya’cub; 1970 : 55).

d. Mark Twain (tokoh intetelektual kolonialis Eropa pada abad XVIII dalam bukunya “Arabia The Cradle of Islam”antara lain menulis :”Tanda waktu cukup menunjukkan dengan jelas apa yang akan terjadi. Semua orang buas dan biadab di dunia Islam segera berada di bawah penaklukkan pemerintah Kristen Eropa. Makin cepat penyergapan terhadap mereka dilakukan sampai selesai makin baik untuk orang-orang liar itu”. (O.Hashem;1968 : 33).

e. Negara-Negara Barat (Eropa) yang menyerang dan menjajah dengan kejam dan sadis neger-negeri Muslim antara lain sebagai berikut :

• Portugis menjajah Malaka 1511 (Malaysia) dan Maluku 1512 (Indonesia).

• Spanyol menjajah Mindanao dan Sulu 1565 (Philipina Selatan).

• Belanda menjajah Indonesia (1592).

• Inggris menjajah Sirajud Daulah-India (1757); Malaysia (1811); Iran (1838); Aden (1839); Arabia Selatan dan Tinur (1840); Mesir (1882; Sudan (1898); Irak dan Palestina (1911).

• Perancis menjajah Aljazair (1850);Libanon (1860) ; Tunisia (1881); Marokko (1912 ); Syria (1918).

• Italia menjajah Lybia (1911);

• Israel menjajah Palestina (1948).

• Amerika Serikat menjajah Afghanistan (2001);Irak (2003).

f. Amous Pierl (wartawan senior Inggris) menulis didalam The Herald Tribun, 18 Oktober 1984 tentang peristiwa bom di kedutaan besar Amerika Serikat di Beirut, antara lain berbunyi : “Peristiwa itu adalah bukti permulaan pernyataan perang dari umat Islam fanatik dan primitif terhadap Barat (Kristianisme, Kapitalisme dan Zionisme). (Majalah Media Dakwah, Maret 1986 : 29-31).

g. Pendeta Franklin Graham dalam khutbah pelantikan Presiden George W.Bush menyatakan antara lain : “Saya percaya Islam adalah agama yang jahat dan buruk ………al Qur an mengajarkan kekerasaan dan ekstrimitas Islam merupakan ancaman besar yang dapat disepakati oleh siapa saja” (Z.A.Maulani : 2002 : 32-33).

h. Perdana Menteri Italia Berlusconi dalam pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kanselir Jerman Gerhard Schoerdew, berkata: “Islam adalah ajaran yang kurang beradab dan berada di

Page 28: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

27

Jihad Fisabillilah & Terorisme

bawah Kristen yang telah mampu mendorong demokrasi dan kesejahteraan di dunia. Barat harus menaklukkan orang Islam seperti halnya menaklukan komunisme”. (Z.A.Maulani;2001:22-23).

3. Sejarah Terorisme.

Secara historis sulit untuk mengetahui aksi-aksi teror dilakukan oleh umat manusia . Tetapi secara faktual telah terjadi sejak zaman Yunani kuno, sehingga sejarahwan Yunani Xanaphon (430-349 S.M.) pernah mengulas tentang aksi-aksi teror tersebut. Aksi-aksi teror pada mulanya dilakukan oleh penguasa tiran/zalim seperti antara lain: Kaisar Nero membakar kota Roma dengan menuduh umat Kristen yang melakukannya. Penguasa Revolusi Perancis (1794-1798) telah membentuk pasukan teror untuk membunuh para penentang revolusi. Hitler Jerman membakar Reighstag dengan menyalahkan orang-orang Yahudi. Stalin (penguasa komunis Uni Soviet) telah mempekerja-paksakan ratusan ribu rakyat penentang komunis di kamp-kamp Siberia sampai mati. Pol Pot, penguasa komunis Kamboja membunuh jutaan rakyat penentang komunis. (Richard Bagun; 2001 : 33-34).

Selanjutnya penguasa kolonial Israel di Palestina, yang menjajah sejak 4 Mei 1948, dengan perbandingan penduduk antara bangsa Palestina/Arab dengan bangsa Yahudi, 92% : 8%, dengan menggunakan pasukan militer Israel dan persenjataan canggih telah membunuh,menyiksa dan mengusir jutaan bangsa Palestina/Arab dari Palestina. Secara kronologis pembantaian, pembunuhan, penyiksaan dan pengusiran bangsa Palestina oleh pasukan kolonial Israel adalah sebagai berikut : 21 Mei 1948; 23 Mei 1948; 1 Juni 1948; 9 Oktober 1948; 13 Oktober 1948; 30 Oktober 1948; 11 Nopember 1948. (Al Muzammil Yusuf ; 2001 146-147). Kemudian: 2 Nopember 1950; 11 Januari 52; 29 Oktober 1953; 15 Agustus 1953; 14 Oktober 1753; 15 Oktober 1953; 29 Oktober 1956; 3 Nopember 1956; 6 Januari 1967; 7-10 Juni 1967; 14 Juni 1967; 29 Juni 1967; 28 April 1972; 8 Juli 1972; Desember 1972; 18 September 1982; 12.000 rakyat Palestina di Shabra dan Syatilla dibantai tentara Israel pimpinan Aierk Sharon (sekarang Perdana Menteri Israel); Juli 1983; 20 Mei 1989; 8 Oktober 1990; 24 Februari 1994; 18 April 1996. (Haitsam al Kailani; 2001 : 191 : 200). Pembunuhan, penangkapan dan penyiksaan terhadap bangsa Palestina oleh tentara Israel masih terus dilakukan sampai sekarang ini.

Selain itu penguasa kolonial Amerika Serikat dengan pasukan militernya telah melakukan pembunuhan massal terhadap rakyat Jepang dengan bom atom yang dijatuhkan di Hirosima dan Nagasaki pada tahun 1945. Lalu CIA-AS telah menjadi otak dari rencana pembunhan dan pembunhan terhadap kepala negara dan tokoh-tokoh Amerika Latin dan Tengah, seperti antara lain : Guatemala ( 1953 ); Costa Rica ( 1950 ); Columbia ( 1960 ); El

Page 29: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

28

Jihad Fisabillilah & Terorisme

Salvador ( 1980 ); Nicaragua ( 1981 ); Republik Dominika ( 1963 ); Chili ( 1964 ); Suripto; 2002 : 35 ).

Selanjutnya CIA-AS mendalangi teror-teror di Amerika Serikat sendiri selama 1982-1992, sehingga terjadi serangan dan pembunuhan bersenjata sebanyak 72 kali dilakukan oleh orang-orang Puerto Rico, 32 kali dilakukan dilakukan oleh orang-orang komunis, 16 kali dilakukan oleh orang-orang anti Fidel Castro, 10 kali dilakukan oleh orang-orang Kristen-kanan. (data diambil dari FBI-AS).

Begitu juga teror yang dikordinir oleh CIA-AS terhadap umat Islam di Amerika Serikat, dan bentuk-bentuk teror tersebut seperti: membunuh, menyiksa, menganiaya, merampok toko-toko milik umat Islam, merusak masjid, rumah, toko milik kaum Muslimin Amerika Serikat dari mulai 12-30 September 2001 saja telah terjadi 542 kasus teror. (data diambil dari CAIR).

Kemudian pasukan kolonial Amerika Serikat dan Vietnam Selatantelah membunuh 70.000 Viet-Cong (pejuang rakyat Vietnam) (Z.A.Maulani; 2002 : 148). Pasukan Amerika Serikat dan Inggeris telah membombardir kota Tripoli Libya dalam rencana membunuh Presiden Libya Muammar Khadafy, pada 15 April 1986 . Tentara Amerika Serikat dan penguasa Junta Militer Aljazair telah membunuh ribuan orang anggota partai Islam FIS Aljazair, yang memenangkan pemilihan umum 1991. (Majalah Media Dakwah; Januari 2002).Pasukan udara Amerika Serikat pada 20 Agustus 1998 telah menembakkan rudalnya sebanyak 80 buah ke pabrik obat Khartum-Sudan. (T.Yuliani;2001 : 124).

Selanjutnya pada 7 Oktober 2001, puluhan ribu pasukan tentara Amerika Serikat menyerbu, membunuh ribuan warga sipil umat Islam Afghanistan dan menjajahnya sampai sekarang.Dan pada bulan Maret 2003, tiga puluh ribu pasukan militer Amerika Serikat menyerbu, membunuh ratusan ribu warga sipil umat Islam Irak dan menjajahnya sampai sekarang.

Disamping teror yang dilakukan oleh penguasa tiran/zalim dan penguasa kolonial/penjajah, banyak pula teror yang dilakukan oleh organisasi-organisasi teroris non Muslim seperti antara lain : FARC di Columbia; SLP di Peru; CAL di Puerto Rico; FLQ di Kanada; Black September di Israel; Boorder Heniref, Brigade Merah dan RAF di Jerman; Brigade Rose di Italia; IRA dan BFL di Inggeris; ETA di Spanyol, LTTE di Srilangka; Kahane Choi, Militan Shik di India; NLA, RIR,RO 17 Nopember, RN, RILA, SP: AUC di Columbia; NPA di Philipina.

4. CIA-AS Otak Teroris Dunia.

Central Intelligence Agency (CIA ) Amerika Serikat sebagai polisi rahasia dunia, yang paling jahat, tidak mengenal hukum dan moral, dan tidak menghormati hak-hak asasi manusia (HAM), negara-negara sahabat

Page 30: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

29

Jihad Fisabillilah & Terorisme

Amerika Serikat bisa ditipu dan dikuasai serta musuh-musuhnya dihancurkan. Kesimpulan tersebut dimuka bersumber dari tulisan John Stock Mell, pejabat CIA-AS dalam Penga Angola, dalam bukunya “In Search of the Enemy”, antara lain berbunyi :”Karena terpilih sebagai super patriot, para anggota CIA tidak lagi terikat oleh aturan, tak ada kontrak, tak ada hukum, tak ada pengendalian moral, tak ada hak sipil yang harus mereka hormati. Tak seorangpun di dunia ini yang lebih aman terhadap tindakan kriminalnya; negara-negara sahabat AS dapat ditipu dan musuh-musuhnya dihancurkan tanpa rasa bersalah.Ini adalah sebuah pengalaman dalam tindakan a moral, sebuah fantasi yang benar-benar terwujud, yang dapat menjadi pelarian para presiden, anggota kongres dan rakyat Amerika Serikat, sambil merelakan diri menjadi tumbal bagi orang lain. Akhirnya seperti polisi rahasia manapun, mereka meracuni warga Amerika Serikat dengan obat-obat terlarang, membuka surat-surat pribadi, menyuplai media massa dengan propaganda terselubung dan informasi menyesatkan (disinformasi), berbohong kepada wakil-wakil rakyat terpilih, meletakkan diri mereka diatas hukum dan konstitusi”. ( Ahmad Munief;1999 : 73-74 ).

Kegiatan-kegiatan jahat yang paling mudah dilakukan oleh CIA-AS adalah melaui propaganda media massa (cetak dan elektronik) baik di Amerika Serikat maupun di luar negeri. Lebih dari seratus wartawan CIA-AS yang disusupkan ke berbagai lembaga media massa, sehingga biaya tahunan CIA-AS untuk keperluan penyusupan wartawan tersebut mencapai $1.000.000.000. atau Rp.10.000.000.000.000. Pola kerja wartawan CIA-AS adalah “merekayasa informasi” (informasi yang sengaja dibuat-buat) dan “disinformasi” (informasi yang menyesatkan), sehingga publik internasional tertipu dan terjebak kedalam sasaran tembak CIA-AS. Menyebarkan informasi rekayasa dan disinformasi melalui berbagai macam produk publikasi termasuk “Video dan audio” ke seluruh dunia melalui kedutaan besar Amerika Serikat , dan agen-agen CIA-AS di luar negeri. (Ade Armando; 2002 : 76-77).

Selain itu, peran kejahatan CIA-AS pada bidang ekonomi dapat dilihat dari testimoni Yayasan “Heritage Foundation” (milik CIA-AS) yang dikemukakan pada tahun 1989 di depan US House of Representative, dinyatakan bahwa 95% cadangan minyak dunia telah dieksploitasi; perbandingan konsumsi dunia dengan produksinya 4 : 1; artinya setiap 4 barel konsumsi, hanya mampu 1 barel yang diberikan. Dan Amerika Serikat mengkonsumsi 80% dari produksi dunia. Karenanya jika terjadi krisis minyak dunia, maka Amerika Serikat akan mengalami kiamat. Sedangkan sumber-sumber cadangan minyak dunia yang baru ditemukan di negeri-negeri Muslim di Asia Tengah seperti Turkmenistan, Kazaktan, Uzbekistan, Tajikistan, Kirgistan dan Afghanistan.Untuk menguasai negeri-negeri tersebut , CIA-AS memberikan dua alternatif kepada pemerintah Amerika

Page 31: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

30

Jihad Fisabillilah & Terorisme

Serikat yaitu melalui jalan damai: berdagang atau melalui jalan perang: merebut cadangan sumber-sumber minyak dunia.Amerika Serikat memilih jalan singkat yaitu perang. DK-PBB sebagai kepanjangan tangan Amerika Serikat dan Uni Eropa meletakkan strategi global yaitu “Memerangi Terorisme Internasional”. Dengan bantuan media massa dunia DK-PBB menuduh Osama bin Laden dengan al Qaedahnya, yang bermarkas di Afghanistan adalah otak teror 11 September 2001; dan Presiden Saddam Husein dari Irak dituduh memiliki senjata kimia pembunuh massal. Dengan dalih memerangi teroris internasional, pada tujuannya merampok sumber-sumber minyak Afghanistan dan Irak, maka Amerika Serikat dan Uni Eropa menyerbu dan membunuh ratusan ribu warga sipil dan menjajahnya sampai sekarang.Tujuan perang dan invasi Amerika Serikat dan Uni Eropa ke Afghanista dan Irak benar-benar untuk merampas sumber-sumber minyak Afghanistan dan Irak, sebagaimana dikemukakan oleh V.R.Raghasan, mantan jenderal tentara India dan Mo Mowlan, mantan anggota kabinet Inggris dalam surat kabar The Guardian London, 5 September 2002. (Z.A.Maulani; 2002 : 123-124).

Kemudian CIA-AS sebagai otak teroris internasional, baik melalui agen-agen CIA-AS, melalui media massa dan invasi militer dapat disebutkan sebagai berikut :

a. Teror-teror di Guatemala (sejak 1953-sampai sekarang); Costa Rica (1950,1970-1971); di Columbia (sejak 1960-sampai sekrang); di El Savador (sejak 1980 – sampai sekarang); di Nicaragua (1981-1990); di Republik Dominika (1963-1966); di Chili (1964-1973).

b. CIA-AS terlibat langsung rencana pembunuhan Jose Figuares (Presiden Costa Rica); Fidel Castro (Presiden Cuba).

c. CIA-AS berhasil membunuh: Salsador Allende (Presiden Chili); Che Guavera (Pemimpin Revolusi Bolivia);

d. (Suripto;2002 :351).

e. Pengeboman gedung federal P.Murrad di Oklahoma Amerika Serikat, 9 April 1995, CIA-AS dan Mossad-Israel memfitnah Hamas (Palestina) sebagai pelakunya. Akibatnya Amerika Serikat dan Israel menyerbu dan membunuh rakyat Palestina di tepi Barat dan Jalur Gaza, ratusan rakyat sipil Palestina terbunuh. Padahal bukti di Pengadilan menyatakan bahwa pengebom gedung federal tersebut adalah Timothy Mc.Veight, mantan marinir Amerika Serikat sendiri. (Firdaus Efendi dan M.Salam; 2001 : 54).

f. Pengeboman gedung kedutaan besar di Daar aal Salam Nairobi 17 Agustus 1998, CIA-AS memitnah Osama bin Ladendan dengan Mujahidin Afghanistan yang melakukannya serta memitnah pula bahwa Osama bin

Page 32: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

31

Jihad Fisabillilah & Terorisme

Laden sedang membuat gas beracun di pabrik obat di Sudan. Akibatnya pasukan militer Amerika Serikat menembakan 80 rudalnya ke markas Mujahidin di Afghanistan dan pabrik obat di Sudan. Padahal menurut Departemen Pertahanan Amerika Serikat sendiri adalah pabrik obat biasa. (T.Yuliani; 2001 : 124).

g. Pengeboman gedung WTC New York Amerika Serikat pada 11 September 2001; sepuluh menit setelah ledakan dan gedung tersebut belum runtuh, tetapi CIA-AS melalui media massa CNN telah memitnah bahwa otak teror tersebut adalah Osama bin Laden dengan organisasi Al Qaedahnya. Padahal banyak pengamat politik dan militer, baik dari Amerika Serikat maupun dari luar negeri, melalui komentor dan tulisan di media massa yang menyatakan bahwa teror 11 September 2001 adalah CIA-AS dan Mossad-Israel. Fakta-fakta dibawah ini adalah bukti dari kebenaran pernyataan tersebut:

• Mike Robert, mantan kepala Kepolisian Los Angeles Amerika Serikat, dengan menunjukan 4o foto dan dekumen resmi, menyatakan pemerintah Amerika Serikat dan Henri Kissinger (mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat) terlibat dalam “Selasa hitam” 11 September 2001.

• Armand de Borchgrave (wartawan senior United Press Internasional) , 26 September 2001; menyatakan bahwa Mossad-Israel dan CIA-AS terlibat dalam teror 11 September 2001.

• Jeb Bush (saudara Presiden George W.Bush dan Gubernur Florida Amerika Serikat) telah memberlakukan keadaan “darurat militer” di Florida empat hari sebelum teror 11 September 2001. Artinya Jeb Bush telah mengetahui rencana teror 11 September 2001.

• Surat kabar The Washington Post melaporkan bahwa pesawat-pesawat tempur dan rudal-rudal yang bertugas mengamankan Gedung Putih dan Pentagon tidak berbuat apa-apa, tatkala pesawat teroris berputar-putar diatasnya, hingga Pentagon ditabrak pesawat teroris. Artinya pemerintah Amerika Serikat tahu dan membiarkan gedung Pentagon diteror.

• Surat kabar Al Manar di Libanon dan Al Wathan di Yordania mengungkap fakta bahwa pada tanggal 11 September 2001 , 4000 pegawai WTC dari etnis Yahudi tidak masuk kantor. Artinya mereka telah diberi tahu bahwa gedung WTC akan diledakkan oleh teroris pada tanggal 11 September 2001.

• Dinas keamanan Israel “Shabak” telah melarang Perdana Menteri Ariel Sharon untuk melakukan kunjungan ke Amerika Serikat pada tanggal 11 September 2001. Artinya pemerintah Israel telah

Page 33: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

32

Jihad Fisabillilah & Terorisme

mengetahui sebelumnya bahwa 11 September 2001 akan ada teror di Amerika Serikat.

• Editor “Crude com” Amerika Serikat melaporkan bahwa p[ada tanggal 11 September 2001, “air traffic control” pada jalur penerbangan pesawat teroris dimatikan. Artinya pegawai-pegawai air trafficcontrol Amerika Serikat sengaja mematikannya, karena mengetahui bahwa jalur itu akan digunakan oleh pesawat terbang teroris.

• Pada bulan Agustus dan September 2002, baik di Amerika Serikat, Inggris dan Jerman telah keluar tulisan di media massa dan buku, yang pada dasarnya membantah bahwa Osama bin Laden dan Al Qaedah pelaku teror 11 September 2001.

• Pasca 11 September 2001, CIA-AS telah menangkap, menahan dan menyiksa ribuan umat Islam dari seluruh dunia, terutama dari Timur Tengah, yang dituduh sebagai anggota Al Qaedah dan Thaliban, para tahanan tersebut di tempatkan di penjara Guantanamo-AS, Al Ghuraib –Irak, di Afghanista dan di negara-negara Uni Eropa, tetapi sampai saat ini tidak ada satupun diadili secara terbuka di pengadilan-pengadilan di Amerika Serikat atau di negara-negara para tahanan itu di sekap.Bahkan yang terdapat ialah banyak para tahanan yang dituduh teroris itu dibebaskan dengan cara diam-diam dalam keadaan cacat (baik pisik maupun mental), karena penyiksaan yang dilakukan oleh CIA-AS dipenjara.

h. CIA-AS melalui media massa dan DK-PBB telah memfitnah Presiden Saddam Husein dari Irak telah memiliki senjata kimia pembunuh massal dan pembina para teroris, sehingga pasukan militer Amerika serikat mengerahkan 30.000 orang tentara untuk menyerbu, membunuh puluhan ribu warga sipil Irak dan menjajahnya sampai sekarang. Padahal Presiden George W. Bush, pada awal Desember 2005 membuat pernyataan terbuka bahwa tuduhan “senjata kimia pembunuh massal yang dimiliki Irak” hanya rekayasa CIA-AS sendiri.

i. Menurut FBI Amerika Serikat, bahwa teror-teror bersenjata di Amerika Serikat priode 1982-1992, sebanyak 126 kali, semuanya di otaki oleh CIA-AS.

j. Teror bom Bali, 12 Oktober 2002, CIA-AS, M12-Inggris dan ASIS-Australia memitnah Abu Bakar Baasyir dengan Jamaah Islamiyah sebagai pelaku teror bom Bali tersebut. Tetapi dalam vonis Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan bahwa Abu Bakar Baasyir bukan pimpinan Jamaah Islamiyah dan tidak terlibat dengan teror bom Bali tersebut.

Page 34: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

33

Jihad Fisabillilah & Terorisme

Berdasarkan uraian di muka, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Secara historis, terorisme lahir dari kultur Yunani-Kristen-Yahudi. Dan negara teroris yang paling jahat dan biadab, yang sampai saat ini memainkan peran penting dalam setiap teror di dunia adalah Israel dan Amerika Serikat.

2. Dasar motivasi untuk menempatkan umat Islam sebagai “terorisme internasional” adalah rasa kebencian dan permusuhan Barat (Kristen-Yahudi) , yang tertanam sejak abad VII, yang diikuti dengan Perang Salib, Perang Kolonial Barat menjajah negeri negeri Muslim, Perang Palestina ( Barat-Israel menjajah negeri-negeri Muslim di Timur Tengah ) dan Memerangi Terorisme Internasional ( Barat menaklukan dunia Islam ).

3. Otak teroris dunia adalah CIA-AS (dan Mossad-Israel). Cara-cara yang dipergunakan ialah berbohong, menipu dan memitnah, yang disajikan secara ilmiah melalui media massa dan memasukan agen-agen CIA-AS ke lembaga sipil dan militer di seluruh dunia Islam. Ratusan peristiwa teror besar di dunia (sebagaimana telah diungkapkan dimuka) adalah hasil rekayasa CIA-AS dan Mossad-Israel.Kekacauan yang menimpa seluruh dunia dalam abad XX-XXI adalah sebagian besar disebabkan oleh rencana jahat CIA-AS.

4. Apabila umat Islam hingga saat ini masih percaya dan bekerjasam dengan CIA-AS yang jahat dan kejam itu, maka berarti umat Islam telah menjadi antek/budak CIA-AS, baik karena kebodohan, maupun karena mendapatkan kekuasaan dan kekayaan dari mereka.Haram hukumnya umat Islam menjadi budak CIA-AS!

V. TERORISME DI INDONESIA.

1. Bom Bali I.

Pada bulan Juni 2002, Umar al Faruq (warga negara Yaman) ditangkap di Bogor oleh aparat keamanan negara. Dan padanya disita satu film video dan surat-surat serta kuitansi-kuitansi yang menyebutkan nama beberapa orang Indonesia. Tetapi anehnya Umar al Faruq tidak ditahan, diperiksa dan diadili di Indonesia, tetapi malah dideportasi ke Amerika Serikat atas permintaan CIA-AS.

Film video tersebut pernah diputar di depan Komisi I DPR-RI, yang berisi tayangan latihan perang-perangan dengan senjata laras panjang dan pedang, yang diikuti oleh orang-orang yang berwajah Melayu/Indonesia dan dipimpin oleh seorang yang berwajah Arab dan berjenggot, yang diduga bernama Umar al Faruq.

Page 35: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

34

Jihad Fisabillilah & Terorisme

Kemudian pada awal September 2002, majalah Time Amerika Serikat memuat laporan CIA-AS bahwa Umar al Faruq adalah jaringan teroris Al Qaedah, yang merencanakan beragam teror di Indonesia, termasuk rencana pembunuhan Presiden Megawati Soekarnoputri. Berita Time tersebut menggegerkan rakyat Indonesia, apalagi setelah kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta dan konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya ditutup, dengan alasan akan adanya teror di Indonesia. Reaksi ini mendorong pemerintah RI mengirmkan tim investigasi yang terdiri atas Polri,TNI dan Intelijen ke Amerika Serikat. Tetapi disana Tim tersebut tidak bisa bertemu dengan Umar al Faruq untuk dapat melakukan pemeriksaan atas dirinya, tetapi hanya bertemu dengan pejabat CIA-AS. Dan dari CIA-AS, Tim investigasi mendapatkan laporan tertulis tentang Umar al Faruq.

Sebelum Tim investigasi pulang dari Amerika Serikat, pada tanggal 12 Oktober 2002, malam terjadilah “Teror Bom Bali I”, di dua tempat yaitu di Sari Club dan di Puddy Club Denpasar Bali. Ledakan pertama di Sari Club dengan menggunakan bom mobil mini bus L 300 Mitsubishi, yang tidak membawa korban manusia; sepuluh menit kemudian ledakan dahsyat terjadi di Puddy Club,yang membunuh 183 orang dan ratusan orang yang mengalami cidera. Jarak antara Sari Club dengan Puddy Club adalah 50 m.

Dalam penelitian di lapangan diperoleh fakta bahwa bom di Sari Club dengan menggunakan jenis bahan peledak “amonium nitrat dan blerang” (bahan peledak yang biasa digunakan para nelayan dilaut; sedangkan bom di Puddy Club menggunakan jenis bahan peledfak yang disebut “Sepecial Atomic Demolition Munitions” (SADM) atau dinamakan juga “nuklir mikro” (Micro Nuke) dengan kekuatan ledak setara 2-100 H.E. TNT; demikian ungkap Letnan Jenderal (pur) Z.A.Maulani (mantan kepala BAKIN). Dan keterangan Z.A.Maulani diperkuat oleh Joe Vialli, analis intelijen Australia, Dan jenis bom SADM ini hanya dimiliki oleh Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Israel dan Rusia. Tetapi menurut tim investigasi gabungan (Polri, CIA-AS, M12-Inggris dan ASIS –Australia) bahwa bom di Puddy Club terdiri atas “TNT,Amonium nitrat dan hydrogen”. Dan bahan-bahan tersebut tidak mungkin didapatkan di Indonesia, mesti dimasukan dari luar negeri.

Selanjutnya, pada 15 Oktober 2002,surat kabar di Taiwan “Taiwan News” memberitakan bahwa Ketua Koumintang (Parlemen Taiwan) Lee Chuan Chio menyatakan bahwa Pemerintah Taiwan pada hari Jum’at 11 Oktober 2002, telah diberitahu oleh Amerika Serikat bahwa pada 12 Oktober 2002, akan ada teror bom di Bali; tetapi pemerintah Taiwan tidak mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan warga Taiwan yang berad di Bali. Bahkan “Sydney Morning Herald”, surat kabar Australia, terbitan 16 Oktober 2002 memberitakan bahwa CIA-AS telah menyampaikan informasi kepada pemerintah Australia dua minggu yang lalu

Page 36: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

35

Jihad Fisabillilah & Terorisme

bahwa Bali akan menjadi sasaran teror internasional. Karenanya Warren Reed, mantan dinas rahasia Australia (ASIS), merasa heran bahwa teror Bom Bali bisa terjadi, kemana intelijen-intelijen Amerika Serikat, Inggeris, Australia, Taiwan, Singapura, Philipina dan Indonesia? Lebih jauh dari itu , surat kabar “The World To Day” terbitan tanggal 16 Oktober 2002 dan “The Guardian” terbitan 17 Oktober 2002 melaporkan bahwa CIA-AS telah memberi tahu akan terjadinya teror bom Bali kepada Washington (Amerika Serikat), London (Inggris) dan Canberra (Australia).

Belum lagi Tim investigasi gabungan selesai melakukan penelitian, serta merta pada 14 Oktober 2002 Presiden George W. Bush, Perdana Menteri Toni Blair dan Perdana Menteri John Howard menuduh dan memitnah bahwa teror bom Bali dilakukan oleh Al Qaedah dengan mitra lokalnya Jamaah Islamyah di bawah pimpinan Abu Bakar Baasyir. Tuduhan dan fitnah dari kepala pemerintahan Amerika Serikat, Inggris dan Australia disambut baik oleh Matori Abdul Jalil (Menteri Pertanahan RI) dan Let.Jend (purn) Susilo Bambang Yudhoyono (Menko Polkam RI).

Karenanya pada 15 Oktober 2002, keluarlah Resolusi DK-PBB No.1438/2002 yang menetapkan Jamaah Islamiyah dibawah pimpinan Abu Bakar Baasyir sebagai organisasi teroris internasional. Dengan keluarnya Resolusi DK-PBB No.1438/2002, tertanggal 15 Oktober 2002, maka pemerintah RI, pada 18 Oktober 2002, mengeluarkan Perppu No.1 Tahun 2002 dan No.2 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Dari fakta-fakta yang terungkap dimuka, kami akan menganalisa dan menyimpulkan ha-hal sebagai berikut :

Pertama; bahwa Umar al Faruq adalah agen CIA-AS yang disusup ke Indonesia untuk merekrut tenaga-tenaga teroris di Indonesia. Karenanya tatkala ia ditangkap disini oleh aparat keamanan Indonesia langsung diserahkan ke CIA-AS. Bahkan tatkala Tim investigasi Indonesia mau memeriksa Umar al Faruq di Amerika Serikat tidak bisa bertemu. Tim hanya memperoleh “hasil pemeriksaan CIA-AS terhadap Umar al Faruq. Dan sekarang diberitakan oleh CIA-AS , Umar al Faruq telah melarikan diri dari penjara Afghanistan.

Kemudian film video yang disita dari Umar al Faruq bisa dipastikan film video rekayasa agen-agen CIA-AS. Karena berdasarkan ilmu intelijen tidak mungkin organisasi bawah tanah ( organisasi teroris ) merekam segala kegiatan mereka dengan film video .Ada prinsip di dalam menghilangkan dokumen bagi gerakan organisasi di bawah tanah, yaitu “read and burn” (baca dan bakar/musnahkan).

Page 37: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

36

Jihad Fisabillilah & Terorisme

Kedua; bahwa teror bom Bali ( 12 Oktober 2002) dilakukan oleh agen-agen CIA-AS . Hal ini terbukti dua minggu sebelum terjadinya teror tersebut, CIA-AS telah memberi tahukan negara-negara sahabat Amerika Serikat seperti Inggris, Australia, Taiwan, Singapura bahwa di Bali akan terjadi Teror. Lebih meyakinkan lagi jenis bom di Puddy Club, yang membunuh 183 orang dan melukai ratusan orang lainnya adalah jenis SADM; yang jenis bom tersebut tidak mungkin dimiliki oleh Amrozi dan kawan-kawannya.

Ketiga; bahwa 14 Oktober 2002; artinya tiga hari setelah terjadinya teror bom Bali (12 Oktober 2002) secara terbuka Presiden George W.Bush, Toni Blair dan John Howard menyatakan kepada media massa bahwa teror tersebut dilakukan oleh Al Qaedah dengan bekerjasama mitra lokalnya yaitu Jamaah Islamiyah. Peristiwa semacam ini tidak wajar, karena mereka bukan pejabat kepolisian dan intelijen, yang berwenang melakukan penyelidikan dan mengumumkan hasilnya. Secara tersirat pernyataan tersebut adalah suatu pengakuan bahwa teror bom Bali adalah rekayasa CIA-AS, M12-Inggris dan ASIS-Australia.

Keempat; Amrozi dan kawan-kawannya adalah tenaga aksi-aksi teror di lapangan, yang direkrut oleh agen-agen CIA-AS seperti Umar al Faruq, baik karena faktor kemiskinan maupun karena faktor kebodohan.

2. Bom Bali II.

Karena sudah adanya semacam “pembenaran” (justifcation) oleh aparat peradilan (polisi, jaksa dan hakim) bahwa teror bom Bali I dilakukan oleh “teroris lokal Indonesia”, maka teror bom Hotel Mariot Jakarta, bom bunuh diri Kedutaan Besar Australia Jakarta, dimana yang tewas bukan orang-orang Amerika Serikat, Inggris dan Australia, malah rakyat kecil bangsa Indonesia sendiri, maka cara penyelidikannya dikembangkan dan berdasarkan pengakuan terpidana teror bom Bali I dan para tersangka baru. Maka hasilnya didapatkan bahwa para tokoh Teroris Indonesia, selain Umar al Faruq, ada tiga lainnya yaitu Hambali (Indonesia), Dr.Azhari (Malaysia) dan Nurdi Top (Malaysia).

Kemudian Hambali yang mempunyai isteri orang Thailand, pada tahun 2004 ditangkap di Thailand, dan oleh aparat keamanan Thailand, Hambali diserahkan ke CIA-AS ; dan katanya sampai sekarang ia ditahan di penjara Guantanamo Amerika Serikat.

Pada 1 Oktober 2005, telah terjadi teror bom bunuh diri di Jembaran dan Kuta Bali, yang menewaskan puluhan orang, dan sebagian besar bangsa Indonesia.

Selanjutnya pada awal Nopember 2005, Dr.Azhari yang telah terkepung didalam rumah di Batu, Malang, Jawa Timur ditembak mati oleh polisi dan

Page 38: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

37

Jihad Fisabillilah & Terorisme

jenazahnya diserahkan kepada keluarganya di Malaysia tanpa diuji DNA-nya.

Dari hasil pemeriksaan anak buah Dr.Azhari yang tertangkap hidup, maka dalam penyergapan Nurdin M Top di Semarang Jawa Tengah pada awal Nopember 2005, didapatkan film video, yang berisi rekaman kegiatan anak buah Nurdin M Top dan Dr. Azahari.

Dari fakta-fakta yang terungkap dimuka, kami kembali akan menganalisa dan menyimpulkan ha-hal sebagai berikut :

Pertama; Bahwa tokoh-tokoh teroris lokal Indonesia ada empat orang yaitu : umar al Faruq (Yaman), Hambali (Indonesia), Dr. Azahari (Malaysia) dan Nurdin M Top (Malaysia). Umar al Faruq dan Hambali diserahkan kepada CIA-AS, sehingga sampai saat ini kedua orang tersebut tidak bisa diperiksa dan diadili di Indonesia.Padahal menurut hukum internasional, karena kedua orang tersebut berbuat kejahatan di Indonesia , maka keduanya harus ditahan, diperiksa dan diadili di Indonesia. Tetapi kenyataannya tidak, keduanya tetap ditahan oleh CIA-AS sampai sekarang. Apabila kedua orang tersebut diadili di Indonesia dapat dipastikan kedok CIA-AS akan terbongkar.

Kedua; bahwa terbunuhnya Dr.Azhari oleh polisi di dalam penyergapan di Batu, Malang Jawa Timur ada dugaan suatu kesengajaan untuk menghilangkan jejak jaringan teroris di Indonesia. Sebab secara teoritis, Dr. Azahari bisa ditangkap hidup-hidup; dan jika ia ditangkap hidup, maka bisa dipastikan akan banyak keterangan dapat diperoleh tentang seluk-beluk teroris di Indonesia.

Ketiga; bahwa rekaman film video tentang kegiatan teroris kelompk Nurdin Top, seperti rekaman kegiatan sebelum teror bom 1 Oktober 2005, di Jimbaran dan Kuta Bali, yang diperoleh dalam penyergapan pengikut-pengikut Nurdin M Top di Semarang, pada awal Nopember 2005, adalah film video rekayasa agen-agen CIA-AS.

Akhirnya; selama aparat keamanan dan intelijen Indonesia tidak berani membongkar aksi -aksi terorisme lokal Indonesia yang diotaki CIA-AS, sebagainana teror-teror yang terjadi di Amerika Latin dan Amerika Tengah, di Amerika Serikat sendiri, dan di Afrika, maka Indonesia akan tetap menjadi ladang teroris sampai Indonesia menjadi “hamba Amerika Serikat dan Uni Eropa”.

Page 39: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

38

Jihad Fisabillilah & Terorisme

VI. PENUTUP

Demikianlah uraian singkat tetapi lengkap dengan bahan rujukan/referensi, sebagai pertanggung jawaban syar’i dan ilmiah, sehingga kami harapkan pembaca makalah ini bisa menerimanya dengan dengan baik.

Kesimpulan inti dari makalah ini ialah bahwa CIA-AS adalah otak pemikir (think-tank), perencana (Plan Maker) dan pelaku teror (terorist) di dunia (termasuk Indonesia) sejak tahun 1950an sampai dengan sekarang ini.

Akhirnya, kami munajat kepada Allah SWT, “ya Tuhan kami, bukakanlah pintu kebenaran antara kami dan bangsa kami, karena engkau adalah pembuka kebenaran yang terbaik”. (Al Quran).

Bogor, 7 Januari 2006.

Page 40: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

39

Jihad Fisabillilah & Terorisme

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdulah Yusuf Ali

- The Meaning of The Glowrius Quran, Daar al Kitab al Misri, Daar al Kitab al Lubnan; 1938.

Abdul Qadir Audah

- Islam dan Perundang-undangan (terjemahan), Mulya, Jakarta, 1965.

Al Ghazali

- Ihya Ulumuddin (terjemahan), Faizan, Jakarta, 1986.

Abdul Karim Zaidan

- Dasar-dasar Ilmu Dakwah (terjemahan), Media Dakwah, Jakarta, 1983.

Abdullah Nasheh Uluran

- Tarbiyatul Aulad Fil Islam, Daar al Kitab, Beirut, 1981.

Abubakar Atjeh

- Sekitar Masuknya Islam ke Indonesia, Ramadhani, Surabaya, 1982.

Asma Hasan Fahmi

- Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam (terjemahan), Bulan Bintang, Jakarta, 1979.

Ahmad Munif

- Kita Telah Ditipu Dua Kali, Paparus, Jakarta, 1999.

Ade Armando

- Keterlibatan Media Massa Dalam Disinformasi dan Propaganda Internasional, Pustaka al Kautsar, Jakarta, 2002.

Anthony Natting

- Tragedi Palestina (terjemahan), Dewan Dakwah Islam Indonesia, Jakarta, Tanapa Tahun.

Abul A’la Mandudi

- Pokok-pokok Pandangan Hidup Muslim (terjemahan) Bulan Bintang, Jakarta, 1966.

A. Hassan

- Tafsir Al Furqon, DDII, Jakarta, 1978.

Al Muzammil Yusuf

Page 41: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

40

Jihad Fisabillilah & Terorisme

- Terorisme Israil, Comes, Jakarta, 2001.

Firdaus Effendi et.al

- Terorisme dan Penyakit Skizofrenia, Pustaka Hidayah, Jakarta, 2001.

H. M. K. Bakry

- Hukum Pidana Islam, Syamsiah, Solo, 1958.

Hherry J Benda

- Bulan Sabit dan Matahari Terbit (terjemahan), Pustaka Jaya, Jakarta, 1980.

Hamka

- Sejarah Umat Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1970.

Hamid Algadri

- C. Snouck Hugronye, Politik Belanda Terhadap Islam dan Arab, Sinar Harapan, Jakarta, 1984.

Helius Syamsuddin

- Antasari, Balai Pustaka, Jakarta, 1982.

Haitsami al Kailani

- Siapa Terorisme, Pustaka aql Kautsar, Jakarta, 2002.

Ibnu Katsir

- Al Quran al Azhiem, Daar al Kitab al Ma’rifat at Thibaah wan Nashr, Beirut, 1968.

Ismail Yakub

- Orientalisme dan Orientalisten, Faizan, Surabaya, 1970.

Ismail Raj’I AL Faruqi

- Al Hijrah (terjemahan), Mizan, Bandung, 1991.

Jalal Amien

- Rencana Barat Menghancurkan Islam (terjemahan), Integritas Pers, Jakarta, 1985.

Mohammad Ali Shobuni

- Shafwatut Tafsir, Daar al Quran al Kariem, Beirut, 1981.

Moenawar Chalil

- Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW, Bulan Bintang, Jakarta, 1980.

Musthafa Mahmud

Page 42: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

41

Jihad Fisabillilah & Terorisme

- Muhammad SAW (terjemahan), Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, 1978.

Mahmud Yunus

- Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Hidayah Karya, Jakarta, 1982.

Mardjamin Martamien

- Tuanku Imam Bonjol, PdanK, Jakarta, 1985.

Muhammad Radjab

- Perang Padri, Balai Pustaka, Jakarta, 1964.

Muahammad Nur El Ibrahimy

- Kisah Kembalinya Tengku Muhammad Daud Beureuh, M. Nur Al Ibrahimy, Jakarta, 1980.

Marcel A Boisard

- Humanisme Dalam Islam (terjemahan), Bulan Bintang, Jakarta, 1980.

Mohammad Rsyid Ridho

- Wahyu Ilahi Kepafa Muhammad (terjemahan), Pusataka Jaya, Jakarta, 1983.

Mohammad Natsir

- Capita Selecta, W. von Hove, Bandung, 1953.

M. A. Enan

- Detik-detik Menentukan Dalam Sejarah Islam (terjemahan), Bina Ilmu Surabaya, 1979.

Nugroho Notosusanto

- Sejarah Nasionaql Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1977.

O. Hashem

- Menaklukan Dunia Islam, JAPI, Surabaya, 1968.

Paul van’t Peer

- Perang Aceh (terjemahan), Grafiti Pers, Jakarta, 1985.

Phillip K. Hitti

- Dunia Arab (terjemahan), Bharata, Jakarta, 1963.

Roger Garudy

- Janji-janji Islam (terjemahan), Bulan Bintang, Jakarta, 1982.

Riza Setiabudi

Page 43: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

42

Jihad Fisabillilah & Terorisme

- Terorisme dan Konspirasi Anti Islam, Pustaka al Kautsar, Jakarta, 2002.

Richard Bagun

- Terorisme Gejala Global, Pustaka Hidayah, Jakarta, 2001

Sayed Sabiq

- Fiqhus Sunah, Daar al Fikri, Beirut, 1977.

Saifuddin Zahri

- Sejarah Kebangkitan Islam di Indonesia, Al Maarif, Bandung, 1981.

Sagiman M.D.

- Pahlawan Dipenogoro Berjuang, Gunung Agung, Jakarta, 1986.

Dedi Gazalba

- Masjid Pusat Ibadah-ibadah dan Kebudayaan Islam. Pustaka Antara, Jakarta, 1962.

Sholeh Iskandar

- Pokok-pokok Pikiran Mengenai Pengembangan Pondok Pesantren, BKS-PP, Tanpa Tahun.

Sayed Qutb

- Beberapa Studi Islam (terjemahan), Media Dakwah, Jakarta, 1981.

Suripto

- Terorisme dan Hegemonisme, Pustaka al Kautsar, Jakarta, 2002.

Sayed Ameer Ali

- Api Islam (terjemahan), Bulan Bintang, Jakarta, 1978.

Sibli Nu’man

- Umar yang Agung (terjemahan), Pustaka Salaman, Pandang, 1981.

Taufiq Ali Wahbah

- Jihad Dalam Islam (terjemahan), Media Dakwah, Jakarta, 1985.

Th. Muller Kauger

- Sejarah Gereja di Indonesia, BPK, 1959.

Tk. Ismail Jakub

- Cut Mutia, Faizon, Semarang, 1979.

T. Mulyani

Page 44: Jihad Fisabilillah Dan Terorisme3

43

Jihad Fisabillilah & Terorisme

- Terorisme Sebagai Serangan Balik Atas Hegemoni Amerika Serikat, Pustaka Hidayah, Jakarta, 2001.

Thomas W. Arnold

- Sejarah Da’wah Islam (terjemahan), Wijaya, Jakarta, 1981.

Z. A. Ahmad

- Piagam Nabi Muhammad SAW, Bulan Bintang, Jakarta, 1973.

Z. A. Maulani

- Perang Afganistan, Dalancang, Solo, 2001.

- Mengapa Barat Memfitnah Islam, Dasetis, Jakarta, 2002.

- Terorisme, Amerika Serikat dan Bom Bali; Pustaka al Kautsar, Jakarta, 2002.

Majalah Harmonis, Jakarta, Januari 2002.

Majalah Media Dakwah, Jakarta, Januari 2002.