jhg
DESCRIPTION
ytrTRANSCRIPT
ILUSTRASI KASUS DAN BORANG PORTOFOLIO
Nama Peserta : dr. Yuliana Sari
Nama Wahana : RSUD OKU TIMUR
Topik : Sirosis Hepatis Dekompensata
Tanggal Kasus : 25 Juni 2015
Tanggal Presentasi : 1 Juli 2015
Pendamping : dr. Mona Satriana
Tempat Presentasi : RSUD OKU TIMUR
Objektif Presentasi :
Keilmuan • Ketrampilan • Penyegaran • Tinjauan Pustaka
Diagnostik • Manajemen • Masalah • Istimewa
• Neonatus • Ba
yi
• Anak • Remaja • Dewasa • Lansia • Bum
il
Deskripsi : Laki-laki, 64 tahun, dengan perut yang semakin membengkak 4 bulan sebelum
masuk RS
Tujuan : Membahas diagnosis dan tatalaksana yang tepat mengenai kasus ini
Bahan Bahasan: • Tinjauan
Pustaka
• Riset • Kasus • Audit
Cara Membahas: • Diskusi • Presentasi dan
diskusi
• E-mail • Pos
Identitas Pasien: Nama : Tn. YK
Umur : 64 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Status : Menikah
Alamat : Purwodadi
Pekerjaan : Pensiun
Masuk IGD : 25 Juni 2015
Waktu Pemeriksaan : 25 Juni 2015
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis
Keluhan Utama
Perut membengkak/membesar
Keluhan Tambahan
Mual muntah, nafsu makan turun, BB turun, sesak nafas, kaki bengkak
Anamnesis (Riwayat Penyakit Sekarang)
Pasien datang dengan keluhan perut yang dirasakan semakin lama semakin
membengkak. Keluhan muncul sejak 4 bulan sebelum masuk RS. Pasien merasa kembung.
Keluhan ini sangat mengganggu aktivitas pasien. Mual dan muntah juga dirasakan, nafsu
makan pasien berkurang. Pasien sangat merasa lemas. Pasien merasa berat badannya
mengalami penurunan.
Selain itu, pasien mengeluh sesak saat melakukan aktivitas seperti saat makan, berjalan
beberapa meter. Kaki pasien juga mengalami bengkak. BAB pasien lancar dan tidak ada
keluhan. BAK pasien normal, warna kuning jernih, tidak ada keluhan.
Diagnosis : Sirosis Hepatis Dekompensata
Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat sebelumny
Riwayat Penyakit Terdahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat sakit kuning
disangkal, Riwayat sakit batu kantung empedu disangkal, Riwayat Hipertensi , DM dan alergi
disangkal.
Riwayat Kebiasaan Pribadi
Riwayat mengkonsumsi minuman beralkohol (frekuensi sering) saat muda , Riwayat konsumsi
obat-obatan tertentu disangkal, Riwayat pengobatan TB atau antikejang disangkal, Riwayat
penggunaan jarum suntik dan transfusi disangkal.
Riwayat Keluarga
Dalam keluarga pasien tidak ada yang mengalami hal seperti ini.
Daftar Pustaka :
1. Ong Willie T, Ong Anna Liza R. Medicine Blue Book. 8 th edition. Phillipine:
Pines Corner Union Street; 2010, 2011.
2. Widjaja FF, Karjadi T, Artikel Pengembangan Pendidikan Keprofesian
Berkelanjutan, Ikatan Dokter Indonesia. Pencegahan Perdarahan Berulang
Pada Pasien Sirosis Hati, Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI,
2011
3. Tierner LM, McPhee SJ, Papadokis MA, Current Medical Diagnosis &
Treatment, California: McGraw-Hill, 2008
4. Zulkifli A, Asril B. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009
Hasil pembelajaran :
o Mengerti definisi, etiologi serta gejala dan tanda klinis dari sirosis hepatis
o Mempelajari tatalaksana yang tepat dari sirosis hepatis
o Mendiagnosis secara dini kasus sirosis hepatis
o Mempelajari tatalaksana yang tepat dari kasus sirosis hepatis
o Mempelajari komplikasi yang terjadi akibat sirosis hepatis
o Edukasi pasien untuk patuh terhadap pengobatan, serta mengetahui komplikasi-
komplikasi yang mungkin akan terjadi.
RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO
1. Subjektif
Pasien datang dengan keluhan perut membengkak sejak 4 bulan SMRS, disertai
dengan mual muntah, nafsu makan turun, BB turun, sesak nafas, serta kaki bengkak. (Terlampir
di anamnesis)
2. Objektif
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Berat Badan : 62 kg
Tanda Vital :
a. TD : 130/90 mmHg
b. Nadi : 81 x/menit
c. Suhu : 36,20 C
d. RR : 18 x/menit
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher : JVP tidak meningkat, tidak teraba pembesaran KGB
Thoraks :
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, spider nevi (-),
ginekomastia (-)
Palpasi : vokal fremitus kanan dan kiri simetris , ictus cordis teraba di ICS V midclavicula
Perkusi : sonor kanan dan kiri
Auskultasi: BJ I-II normal reguler, murmur (-), gallop (-),
Nafas vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen :
Inspeksi : perut tampak kencang dan buncit, caput medusa (-)
Auskultasi : BU (+) 3x/mnt
Palpasi :supel, nyeri tekan(-),hepar dan lien sulit dinilai, undulasi (+),
Perkusi : shifting dullness (+), nyeri ketok (-)
Lingkar perut : 97 cm
Ekstremitas :
Superior : eritema palmaris (-/-), akral hangat, CRT < 2”
Inferior : pitting oedem (+/+) , akral hangat, CRT < 2”
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium : leukopenia, trombositopenia, dan anemia.
Peningkatan kadar SGOT/SGPT, bilirubin
Penurunan kadar albumin
Foto thoraks : efusi pleura minimal
USG Abdomen : chronic parenchymal hepar disease + acites + splenomegali
3. Assesment
Pada pasien ini, didapatkan perut pasien yang semakin membengkak selama 4 bulan
terakhir, lalu dari pemeriksaan fisik ditemukan adanya undulasi serta pekak alih, dengan
bising usus yang masih normal, sehingga asites dapat ditegakkan. Keluhan yang dirasakan
selama 4 bulan ini menunjukkan bahwa penyakit yang dialami adalah penyakit kronik.
Mekanisme asites yang paling sering di Indonesia adalah transudasi yang terjadi akibat
hipertensi porta dan sirosis hepatis.
Selain itu pasien juga mengeluhkan mual muntah, nafsu makan turun, BB turun, sesak
nafas serta kaki bengkak. Ini semua menunjukan adanya gejala dan tanda sirosis, apalagi
dengan ditemukannya leucopenia, trombostiopenia, anemia, peningkatan kadar
SGOT/SGPT, peningkatan kadar bilirubin serta penurunan kadar albumin. Diagnosa semakin
dipertegak dengan temuan USG Abdomen yang menunjukkan adanya chronic parenchymal
hepar disease, asites dan splenomegali. Sehingga pasien dapat didiagnosa sirosis hepatis
dekompensata.
Pada pasien ini, etiologi sirosis hepatis masih belum dapat ditegakkan, karena riwayat
penyakit terdahulu seperti riwayat sakit kuning, riwayat sakit batu kantung empedu
disangkal, serta riwayat kebiasaan pribadi pasien seperti riwayat pengobatan TB atau
antikejang disangkal, riwayat penggunaan jarum suntik dan transfusi disangkal. Etiologi
yang mungkin pada pasien ini adalah riwayat mengkonsumsi minuman beralkohol (frekuensi
sering) saat muda,→penyakit hati alkoholik, tetapi ini masih belum dapat dipastikan karena
tidak diketahui seberapa banyak dan seberapa sering pasien mengkonsumsi minuman
beralkohol.
Tetapi pada pasien dengan sirosis hepatis, yang terpenting bukanlah menegakkan
etiologinya, tetapi mencegah terjadinya komplikasi dan terapi untuk memperpanjang angka
harapan hidup.
4. Plan
a. Diagnosis
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang maka
pasien ini didiagnosis sebagai Sirosis hepatis.
b. Pengobatan
Diet : rendah garam dan restriksi cairan ( < 1,5lt/ hari), diet protein
1gr/kgBB/hari
Oksigenasi : 2-4lpm nasal canul jika sesak
IVFD : Dextrose 5% 1000cc/24jam
MM :
- Ceftriaxone 1gr /12 jam IV
- Ranitidine 50 mg amp / 12 jam IV
- Spironolakton tab 1 x 100mg tab (pagi) PO
- Curcuma 3 x 1 tab PO
- Furosemid 2 x 40 mg tab PO
- Lactulose syr 2x1 c po
- Vit K 2x1 tab
- Propanolol 1 x 10mg jika terdapat Tachycardia ( F. Nadi > 90x/mnt)" F. Nadi pasien
76x/mnt
- Jika tidak ada perbaikan untuk asites"pungsi asites (abdominal parasintesa)
c. Pendidikan
Dilakukan edukasi terhadap pasien maupun keluarga antara lain:
Edukasi bahwa pasien harus patuh terhadap pengobatan yang diberikan untuk
mencegah komplikasi
Edukasi pola makan dan minum
Menjelaskan prognosis pemyakit ini kepada pasien dan keluarga
d. Konsultasi
Dapat dilakukan konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam.
e. Rujukan
Tidak perlu dilakukan rujukan karena RSUD OKU TIMUR telah memiliki dokter
spesialis dan fasilitas perawatan / pengobatan yang memadai untuk kasus ini.
f. Kontrol
Pasien harus melakukan kontrol untuk mencegah komplikasi, serta mengurangi
keluhan yang ada. Kontrol rutin dapat dilakukan di poliklinik.