jessup dan jessup (dalam as'ad, 1991) mengatakan bahwa hal yang utama

1
Jessup dan Jessup (dalam As'ad, 1991) mengatakan bahwa hal yang ut am menetapkan kriteria dari suatu pekerjaan adalah menentukan ukuran atau standart tingkat kesuksesannya serta bagian-bagian mana sajayang dianggap penting u menentukan. Rao (1986) mengemukakan bahwa suatu sistem penilaian yang k harus dapat membantu setiap karyawan untuk mengerti dan semakin jelas akan gsi dan peranannya. Selanjutnya McCormick dan Tiffin (1975) menjelaskan bahwa prestas ja dapat dilihat berdasarkan kuantitas kerja, kualitas kerja, sample dari suatu as yang merupakan bagian dari pekerjaan, waktu yang dibutuhkan untuk pelajari suatu tugas, jumlah promosi yang pernah dilampaui, rating kelompok ja serta rating atasan. Ditinjau dari kemudahan, Maier (1965) membagi pekerjaan menjadi dua, tu: Pekerjaan produksi Standart penilaian prestasi kerjanya dapat diketahui secara kuantitatif. Dis hasil produksi seseorang bisa langsung dihitung dan mutunya dapat dinilai melalui pengujian hasil. Pekerjaan non produksi Standartkesuksesanseseorangdidalam tugas dapatdiketahuimelalui pertimbangan yang subjektif. Penilaian ini dapat dilakukan oleh atasan, oleh rekan kerja, dan oleh diri sendiri. Faktor-faktor yang dievaluasi dari seseorang karyawan biasanva disebut dengan kriteria evaluasi (Glueck, 1982). Smith (dalm Glueck, 1982) mengemukakan

Upload: mervin

Post on 22-Feb-2016

43 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Jessup dan Jessup (dalam As'ad, 1991) mengatakan bahwa hal yang utama dalam menetapkan kriteria dari suatu pekerjaan adalah menentukan ukuran atau standart tingkat kesuksesannya serta bagian-bagian mana sajayang dianggap penting - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Jessup dan Jessup (dalam As'ad,  1991) mengatakan bahwa hal yang utama

Jessup dan Jessup (dalam As'ad, 1991) mengatakan bahwa hal yang utama

dalam menetapkan kriteria dari suatu pekerjaan adalah menentukan ukuran atau

standart tingkat kesuksesannya serta bagian-bagian mana sajayang dianggap penting

atau menentukan. Rao (1986) mengemukakan bahwa suatu sistem penilaian yang

baik harus dapat membantu setiap karyawan untuk mengerti dan semakin jelas akan

fungsi dan peranannya.

Selanjutnya McCormick dan Tiffin (1975) menjelaskan bahwa prestasi

kerja dapat dilihat berdasarkan kuantitas kerja, kualitas kerja, sample dari suatu

tugas yang merupakan bagian dari pekerjaan, waktu yang dibutuhkan untuk

mempelajari suatu tugas, jumlah promosi yang pernah dilampaui, rating kelompok

kerja serta rating atasan.

Ditinjau dari kemudahan, Maier (1965) membagi pekerjaan menjadi dua,

yaitu:

1) Pekerjaan produksi

Standart penilaian prestasi kerjanya dapat diketahui secara kuantitatif. Disini

hasil produksi seseorang bisa langsung dihitung dan mutunya dapat dinilai

melalui pengujian hasil.

2) Pekerjaan non produksi

Standart kesuksesan seseorang didalam tugas dapat diketahui melalui

pertimbangan yang subjektif. Penilaian ini dapat dilakukan oleh atasan, oleh

rekan kerja, dan oleh diri sendiri.

Faktor-faktor yang dievaluasi dari seseorang karyawan biasanva disebut

dengan kriteria evaluasi (Glueck, 1982). Smith (dalm Glueck, 1982) mengemukakan