jenis-jenis integrasi perusahaan
DESCRIPTION
DO NOT COPY THX KJBU. :-DTRANSCRIPT
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Monang P D Sinaga
INTEGRASI
Penggabungan sumber-sumber produksi yang
produktif.
Penggabungan antara dua atau
lebih perusahaan yang menjadi
sebuah perusahaan besar.
Berasal dari bahasa LATIN yaitu integer,
yang berarti keseluruhan atau
seluruh dan bersifat utuh, adalah
menggabungkan beberapa bagian sehingga dapat
bekerja sama atau membentuk keseluruhan.
Jenis Integrasi
Integrasi Vertikal
Integrasi Horizontal
Merger Konglomerat
Integrasi Vertikal
• Penggabungan perusahaan yang mempunyai kelanjutan proses produksi (Hasibuan, 1995:82).
• Tindakan suatu perusahaan, untuk memasuki tahap proses produksi atau tahap distribusi lanjutan baik melalui merger vertikal atau dengan membangun fasilitas produksi atau distribusi yang baru (Clarke, 1989:172).
• Penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi suatu perusahaan yang aktivitasnya berhubungan secara vertikal. Hubungan vertikal meliputi pengadaan bahan baku dan sumber daya lain, proses produksi, hingga pemasaran ke konsumen pengguna barang atau jasa.
Integrasi Hulu (Backward Integration)Integrasi Hilir (Forward Integration)
JENIS INTEGRASI VERTIKAL
Integrasi Vertikal
Backward Integration• Suatu kegiatan usaha, yang dikategorikan
sebagai integrasi vertikal ke belakang atau ke hulu, yaitu apabila kegiatan tersebut mengarah pada penyediaan bahan baku dari produk utama.
• Contoh : ketika pelaku usaha yang memproduksi minyak goreng memperluas cakupan usahanya dengan mengintegrasikan kegiatan penyediaan CPO (crude palm oil) yang merupakan bahan baku utama dari produksi minyak goreng. Perusahaan minyak goreng tersebut memutuskan untuk melakukan perjanjian yang mengikat dengan produsen CPO. Tindakan perusahaan minyak goreng tersebut disebut sebagai integrasi vertikal ke belakang atau ke hulu.
Forward Integration• Suatu kegiatan usaha, yang
dikategorikan sebagai integrasi vertikal ke hilir adalah apabila kegiatan tersebut mengintegrasikan beberapa kegiatan yang mengarah pada penyediaan akhir.
• Contoh : ketika pelaku usaha yang memproduksi minyak goreng tersebut memutuskan untuk memperluas cakupan usahanya dengan mengintegrasikan kegiatan distribusi minyak goreng dan toko swalayan untuk menjual minyak goreng langsung ke konsumen akhir. Perjanjian yang mengikat antara produsen minyak goreng dengan distributornya serta toko swalayan digolongkan sebagai integrasi vertikal ke hilir.
Integrasi ke depan (Forward Integration)
Srategi ini digunakan ketika :a. jalur distribusi yang ada sangat mahal, kualitasnya terbatas
dan tidak dapat mendistribusikan dengan cepat.b. Organisasi mempunyai kemampuan modal dan sumberdaya
manusia yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis baru.c. bisnis distribusi atau eceran mempunyai marjin keuntungan
yang tinggi.d. produk yang stabil lebih di utamakan, sehingga dapat
diprediksi permintaan akan produk perusahaan melalui distributor .
Contoh : Group Soempoerna mendirikan Alfamart,Perusahaan PT.Kimia Farma membangun jaringan apotiknya sendiri yaitu Apotik Kimia Farma.
Integrasi ke belakang (Backward Integration)
Strategi ini digunakan ketika :• Jumlah pemasok sedikit sedangkan pesaing sangat banyak.• Perusahaan mengiginkan pasokan bahan baku yang cepat sedangkan
pemasok yang ada tidak mampu menyediakan dan sangat mahal.• Kestabilan harga lebih diutamakan, karena dengan strategi ini
perusahaan dapat menekan biaya bahan baku.• Pemasok yang ada memiliki marjin keuntungan yang tinggi dan
perusahaan mempunyai modal dan sumber daya manusia yang berkualitas.
Contoh : Group Salim mendirikan pabrik tepung Bogasari, Kelompok Kompas Gramedia memiliki banyak anak
perusahaan media termasuk penerbitan, PT.Gudang Garam Internasional memiliki pabrik kertas rokok di Afrika
selain juga memiliki pabrik kertas rokok di Kediri PT.Surya Zig Zag.
Pemasok
Manufaktur/Operasi
Distributor
Pengecer
Backward Integration
ForwardIntegration
Berdasarkan skema tersebut, tampak bahwa Integrasi vertikal dapat terjadi :
• Antara suatu pelaku dengan usaha pelaku usaha yang lain dan yang berperan sebagai pemasoknya.
• Antara suatu pelaku usaha dengan pelaku usaha lain yang berperan sebagai pembelinya.
• Bahwa pelaku-pelaku usaha yang melakukan integrasi vertikal tidak sedang saling bersaing di dalam pasar bersangkutan yang sama, sehingga perjanjian integrasi vertikal tidak memiliki pengaruh anti-persaingan secara langsung (direct anticompetitive effect).
Motivasi Melakukan Integrasi Vertikal
• Menurut Greer (1984:383), ada dua motivasi yaitu :1. Riset dan Pengembangan.2. Rangka Membuka Pasar Baru.
• Pandangan Umum :1. Efisiensi2. Kepastian Bahan Baku dan Peningkatan Akses ke
Konsumen.3. Pelaku Usaha Dapat Melakukan Transfer Pricing.4. Mengurangi atau Menghilangkan Pesaing di
Pasar.
Kelebihan dan Kekurangan Integrasi Vertikal
Kelebihan• Mengurangi biaya penjualan
dan pembelian.• Memperbaiki koordinasi
antarfungsi dan kapabilitas.• Melindungi hak kepemilikan
terhadap teknologi.
Kekurangan• Mengurangi fleksibilitas,
karena perusahaan terkunci dalam produk dan teknologi.
• Kesulitan dalam mengintegrasikan bermacan operasi.
• Beban finansial ketika memulai usaha atau akuisisi.
Studi Kasus
• Dalam perspektif persaingan, perusahaan yang melakukan integrasi vertikal akan lebih mudah mendapatkan kekuatan pasar (market power) karena lebih efisien serta dapat menjadikan harga barang/jasa lebih murah dan adanya jaminan distribusi. Oleh sebab itu perusahaan yang terintegrasi secara vertikal akan mempunyai kemampuan lebih besar untuk menciptakan hambatan bagi pesaingnya untuk masuk pasar.
• Dampak anti persaingan yang muncul berasal dari penyalahgunaan market power yang meningkat dan peningkatan potensi koordinasi melalui harga ataupun output. Dampak anti persaingan yang muncul dari integrasi vertikal akan dibandingkan dengan efisiensi dan keuntungan lain yang dihasilkan.
• Tindakan pengaturan akan diambil jika terbukti kegiatan integrasi vertikal menghasilkan dampak anti-persaingan yang lebih besar dibanding efisiensi dan keuntungan lainnya, sehingga menurunkan kesejahteraan konsumen akhir.
INTEGRASI VERTIKAL YANG DILARANG
Studi Kasus
• kegiatan integrasi vertikal yang dapat dilarang• menurut pasal 14 UU No.5 Tahun 1999 adalah:
a. Integrasi vertikal yang menutup akses terhadap pasokan penting, atau;
b. Integrasi vertikal yang menutup akses terhadap pembeli utama, atau;c. Integrasi vertikal yang digunakan sebagai sarana untuk koordinasi kolusi.
• Sesuai dengan bunyi pasal 14, bahwa perjanjian integrasi vertikal yang dilarang adalah yang bertujuan untuk menguasai produksi sejumlah produk.Penguasaan produksi sejumlah produk diartikan sebagai usaha dari pelaku usaha untuk menguasai pasar. Kegiatan untuk menguasai pasar merupakan termasuk kegiatan yang dilarang sesuai dengan pasal 19 tentang penguasaan pasar. Terdapat dua kegiatan penguasaan pasar yang paling terkait dengan perjanjian integrasi vertikal, yaitu: i) menolak dan atau menghalangi pelaku usaha tertentu untuk melakukan kegiatan usaha yang sama pada pasar bersangkutan, dan ii) melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu
INTEGRASI VERTIKAL YANG DILARANG
Contoh Kasusnya
Kasus Akuisisi Ingram Book Group oleh Barners & Noble, Inc
Kasus Integrasi Vertikal
PT. Garuda
Indonesia dan PT. Abacus
Indonesia
Integrasi Horizontal
• Integrasi vertikal melibatkan satu perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama, tetapi memasok input atau mendistribusikan outputnya sendiri. Sebaliknya, integrasi horizontal memperluas operasi perusahaan dengan mengkombinasikan perusahaannya dengan perusahaan lain dalam industri yang sama dan melakukan hal yang sama dengannya.
• integrasi horisontal mengarah pada strategi yang memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali ats perusahaan pesaing. Merupakan strategi yang paling tren digunakan secara signifikan dalam strategi pertumbuhan.
Integrasi Vertikal
•Arahnya adalah hulu dan hilir.
Integrasi Horizonta
l
•Arahnya fokus pada pesaing dalam industri.
Contoh
• Dalam Industri, terdapat beberapa perusahaan, misalnya saja perusahaan A, B, C, D dan E.
• Bila salah satu dari perusahaan, yaitu perusahaan A membeli atau mempunyai kepemilikan yang signifikan di salah satu atau beberapa perusahaanB, C, D, dan E maka perusahaan A dapat disebut telah melaksanakan Integrasi Horizontal.
• PT.Indofood membeli merk supermi
PT.Indofood
Supermi
PT. Coca-Cola Botling Indonesia mengakuisisi merk dagang air minum merk lokal Ades
PT.Coca-Cola Botling
Ades
Integrasi Horizontal
Pada praktiknya dilakukan melalui merjer antara
perusahaan dalam industri yang sama.
Merger
Merger Vertikal
Merger Horizontal
Konglomerat
•Merger yang dilakukan usaha sejenis
Merger Horizont
al
•Merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan yang saling berhubungan, misalnya dalam alur produksi
Merger Vertikal
Merger Konglomerat
• Usaha diversifikasi operasional perusahaan yang tengah dilakukan ke industri yang sama sekali berbeda.
• Proses Integrasi mencakup integrasi dua atau lebih perusahaan dengan lini bisnis berbeda.
Tujuan Utama Merger Konglomerat
Tujuan utama konglomerat ialah untuk mencapai pertumbuhan Badan Usaha dengan cepat dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Caranya ialah dengan saling bertukar saham antara kedua perusahaan yang disatukan.
Alasan MelakukanMerger
Pertumbuhan dan diversifikasi,
dengan merger semakin
bertumbuh
Meningkatkan dana, dengan
menggabungkan diri dengan perusahaan
yang memiliki likuiditas tinggi, sehingga
meningkatkan daya pinjam perusahaan
dan penurunan kewajiban keuangan.
Menambah keterampilan
manajemen dan teknologi
Contoh
• Perusahaan bakrie yang bergerak dalam bidang telekomunikasi dengan merek dagang esia, kemudian dalam pertambangan yakni Perusahaan KTM, dalam bidang kuliner mereka menyediakan Holland bakrie, dalam industry pertelevisian dengan nama TV One.