jember kita edisi 4

52
1

Upload: humas-jember

Post on 16-Mar-2016

275 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Hendikraf Balung Yang Mendunia

TRANSCRIPT

Page 1: Jember Kita Edisi 4

1

Page 2: Jember Kita Edisi 4

2

Mantapkan Sebagai TujuanWisata Kesehatan Kripik Gadung dan Jamur Tiram,

Lejitkan Desa Sumberjati

8

42

Targetkan petani PakaiPupuk Organik

Pejabat Ikut Belajar bahasaInggris

Hal...44

Hal...49

46

Establish as Destination ofHealthy tourism

30

18

36

Tanpa Fermentasi,PemintaanEkspor Tinggi

Serabut Kelapa

Dari Jember Hingga Ke Negeri Cina

From Jember to Country Of China

Sandarkan HidupPada tasbih

Bermimpi Indah TentangKota Handycraft

Page 3: Jember Kita Edisi 4

3

Pelindung : BUPATI JEMBER, Penanggung Jawab : KABAG HUMAS PEMKAB JEMBER, Pemimpin Umum : KASUBAG

KERJASAMA MEDIA HUMAS PEMKAB JEMBER, Pimpinan Redaksi : INDRA G. MERTOWIJOYO, Redaktur Pelaksana :

TAUFAN B., Redaktur Ahli : M. EKSAN, AGUNG PURWANTO, YUSUF ISKANDAR, EFENDY, SOLIHIN A., Dewan Redaksi :

ABDUL KADIR, ANAM MASJHOEDI, GANGSAR WIDODO, YUDI INDRAWAN, Tim Redaksi : WINARDYASTO, ANIK DWI

MULYANI, FERA APRILIYANTI, Fotografi : TIM KREATIF HUMAS PEMKAB JEMBER, Alamat : JL. SUDARMAN 1 JEMBER,

TELEPON : 0331-428824, website : http://jemberkab.go.id, Diterbitkan Oleh : HUMAS PEMKAB JEMBER.

SUSUNAN REDAKSI

Oleh : Sandi Suwardi H.

Kabag Humas Pemkab Jember

Datang dan NikmatiKehebohannya

Kompetisi kemajuan sebuah kabupaten,menjadi tuntutan yang tak bisa terelakkan.Satu dengan yang lain berikhtiar untuk

menaikkan daya tarik dan daya jual dalamsegala hal. Masing-masing kabupaten berusahauntuk mengolah, mengembangkan sertamenawarkan segala bentuk potensi, sumberdaya alam, sumber daya manusia kepadapublic.

Tak terkecuali dengan Kabupaten Jember.Dengan jumlah penduduk yang mencapaisekitar 3 juta jiwa, Jember harus memperbaikidiri guna meningkatkan daya jualnya.Mengerahkan semua kekuatan untuk membuatdaerah ini lebih dikenal oleh masyarakat luas,baik nasional maupun iternasional.

Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) sebagaisebuah event yang dimiliki masyarakat Jember,dengan tiga demensi utama, historis, prestasidan ekonomis, adalah sebuah potensi besaruntuk meraih semua obsesi itu. Digelarnyaevent BBJ, dikandung maksud, agar sektorperekonomian, mulai dari skala kecil, menengahmaupun dunia investasi, dapat bergerak secarabaik.

Trend yang berkembang di KabupatenJember akhir-akhir ini menunjukkan padakecenderungan positif. Hal ini ditandai dengansemakin tumbuhnya perhotelan, pertokoan danekonomi yang berbasis pada masyarakat. Danini yang pada akhirnya menjadikan Jembermemiliki daya tahan cukup baik.

BBJ digelar sebagai bagian upaya untukmewujudkan cita-cita besar, yaitu masyarakatyang sejahtera, baik lahir maupun bathin.Banyak event yang digelar dalam momentum

BBJ ini. Kita berharap, semuamasyarakat, baik masyarakatJember sendiri, maupuninternasional, dapat menikmati.Semua diundang untuk hadir danmenikmati suguhan dan tampilanyang ada.

Salah satunya adalah JemberFashion Carnival (JFC), sebuah ajangrutin tahunan yang digelar olehDynand Fariz, salah satu manusia kreatif, danbanyak mendapatkan penghargaan dariberbagai lembaga. Pagelaran event ini akadihelat pada tanggal 8 Juli, bertempat dijantung kota, alun-alun Jember.

Tentunya akan banyak turis, wartawan, baikdalam maupun luar negeri, di samping jugamasyarakat Jember dan sekitarnya, diharapkanakan datang untuk menyaksikan kehebohan danpenampilan spektakulernya.

Belum lagi event yang lain, seperti JemberCity Carnival (JCC), lomba bola voli, panjangpinang, lomba permainan rakyat dan eventlainnya. Dengan jargon lovely destination,Jember ingin mengangkat citra, bahwa daerahini adalah daerah yang ramah dan siapmenerima siapapun serta investasi apapun diKabupaten Jember.

Tentunya dengan potensi sumber daya alam(SDA) yang banyak dan dimungkinkan akansangat menguntungkan. Diantara SDA tersebut,adalah tambang, pariwisata, ide kreatif,pertanian, tembakau, kopi kakao dan potensilain yang sangat beragam di Kabupaten Jember.Bagi masyarakat dunia yang ingin meng- update, dapat mengakses di www.bbj.or.id

EDITORIAL

Page 4: Jember Kita Edisi 4

4

Page 5: Jember Kita Edisi 4

5

Page 6: Jember Kita Edisi 4

6

Sesuai arah Rencana Pembangunan Jangkan

Menengan Daerah (RPJMD) Kabupaten

Jember, Jember Menuju Paradigma Baru,

tengah melakukan sebuah upaya besar untuk

mempersiapkan generasi emas. Anak-anak kita yang

saat ini dalam usia 0-5 tahun dan merupakan usia

emas (gold age) diharapkan tumbuh menjadi

penerus bangsa yang cemerlang. Sehingga pada

100 tahun mendatang, Indonesia dipenuhi generasi

cemerlang, generasi yang akhlakul kharimah.

As stated in the Regional Mid-term Develop-

ment Plan (RPJMD) of the regency on Jember to

a new paradigm, Jember administration is making

a great effort to prepare a golden generation.

The children of 0-5 years old and in their golden

ages hopefully will grow as a brighly succeeding

generation. So, in the next 100 years, Indonesia will

likely be completed with a dazzling generation, a

generation of akhlakul kharimah (Islamic term for

the best moral quality).

VISION

Page 7: Jember Kita Edisi 4

7

Pembangunan karater (character building)

yang tengah kita lakukan di Kabupaten

Jember dengan cultur masyarakatnya yang

agamis, tidak hanya sebatas mempersiapkan

manusia cerdas. Lebih dari itu, kita berusaha

mencetak generasi yang rahmatan lil alamin.

Penempatan bidang pendidikan pada

skala prioritas pembangunan di Kabupaten

Jember, bisa dilihat dari RPJMD, yang berada

pada posisi teratas. Indikasinya, APBD

Kabupaten Jember yang mencapai 2 triliun,

Rp 900 miliiar diantaranya diperuntukkan pada

pembangunan sector pendidikan. Prioritas ini

utamanya untuk pembangunan karakter

bangsa, khususnya pada gold age.

Proses pembangunan pendidikan di

Kabupaten Jember ini juga bisa dilihat dari

banyaknya PAUD yang mendapat respon

sangat baik dari masyarakat. Bentuk perhatian

yang diberikan terhadap pembangunan

pendidikan anak usia dini, bisa dilihat dari

kepeduliannya pada proses belajar mengajar,

yang semestinya hanya 3 hari dirubah

menjadi 5 hari dalam seminggu.

Sikap peduli seperti ini, memang sangat

diharapkan. Hanya saja, sebisa mungkin tidak

hanya sebatas itu, tapi bagaimana hal seperti

itu juga bisa dilakukan dengan ikut

mengingatkan siswa yang berseragam dan

terindikasi melakukan perbuatan negatif. Insya

Allah kalau ini bisa dilakukan bersama, krisis

moral yang kian memprihatinkan akhir-akhir ini,

tidak akan pernah ada.

Kaitan dengan Bulan Berkunjung ke Jember

(BBJ) yang sebentar lagi akan gelar, tidak

hanya akan menyajikan aktifitas yang bersifat

hiburan semata. Kita juga akan menyuguhkan

acara yang bernuansa religi, sesuai dengan

cultur dan ciri kehidupan masyarakat Jember.

Pagelaran BBJ sangat menuntungkan,

karena dari sisi ekonomi, bisa membangkitkan

ekonomi masyarakat. Ini sesuai dengan

harapan yang akan kita raih, sebagaimana

demensi yang terkandung didalamnya, seperti

kreatifitas, historis dan ekonomi kerakyatan.

Karena itu melalui pagelaran BBJ, diharapkan

gairah investasi akan semakin membaik.

Character building that we are developing upon people

of Jember who have typically religious culture is on the top

priority. We are not only on preparing smart people but we

also try hard to prepare the generation of Rahmatan Lil

Alamin (islamic term for beneficial to the universe).

To make those dreams come true, we can consult the

RPJMD stating that education is on the top priority of the

development program in Jember. It is obvious that the

regional budget (APBD) of the regency is IDR 2 trillion and IDR

900 billion out of which is specially for the development in

education sector. And, the character building of the golden

age is the top priority of development program in this sector.

The development process in education sector in the

regency is going on. Many PAUD (early-age schools) are built

and Jember people welcome them warmly by their enthusi-

asm in the learning process. They even welcome the

alteration of learning days; from 3 days become 5 learning

days in a week.

We surely appreciate the careful attention. Yet, we

should still think of how we do even better deeds to our

children especially those with uniforms and who will likely do

something negative. Hopefully, when we do it together the

moral crisis we have been through will never be in existence.

In relation to the events in the Visit Jember of the Month

(BBJ) that will soon on the spotlight, we will not only present

entertainment but we will also present some religious pro-

grams in line with the culture and specifics of Jember

people.

BBJ events will be very

beneficial; economically

and historically. Eco-

nomically, it can

improve the people’s

economy, and

boost the people’s

creativity and also

their historical

horizon. We hope

that BBJ events will

encourage even

better investment.

VISION

Page 8: Jember Kita Edisi 4

8

Oleh : Vera Aprilianti

Harapan terciptanya Jember sebagai daerah rujukanpengobatan di wilayah timur Jawa Timur dandaerah tujuan wisata kesehatan, agaknya bakal

menjadi kenyataan. Ini karena, beberapa rumah sakit yangada, berupaya untuk terus meningkatkan pelayanan dansarana prasarananya.

Pembangunan dan penambahan fasilitas, baik yangdilakukan rumah sakit milik pemerintah maupun swasta ini,bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan padapengunjung yang hendak berobat. Terbaru, upayapeningkatan pelayanan ini, dilakukan oleh Rumah SakitBina Sehat, Jember.

Rumah sakit swasta di bilangan Jayanegara 7, Jembertersebut, saat ini menambah ruang rawat rawat inap, rawatjalan baru serta cancer center. Dengan fasilitas baru yangdimiliki, diharapkan pelayanan yang diberikan rumah sakitini, akan lebih nyaman dan terjamin.

Mungkin itulah salah satu alasan, Rumah sakit Binasehat ini, banyak diminati pengunjung yang akan berobat.Dan salah satu buktinya, yakni dibangunnya gedung baru,yang peresmiannya dilakukan pada 22 April 2012 lalu.

Peresmian gedung baru di RS.Bina Sehat yangdilakukan oleh Bupati Jember, MZA Djalal dan dihadiripihak terkait serta tokoh masyarakat itu, merupakanjawaban atas kepercayaan yang diberikan masyarakat.Bupati sendiri sangat apresiatif atas dibangunnya gedungbaru guna menunjang pelayanan kesehatan terhadapmasyarakat.

Expectations of the Jember creation as a medicalreferral in the eastern area of East Java and as ahealthy tourism destination most likely will become areality. This is because, some of the existing hospital,trying to continue to improve their services andinfrastructure facilities.

Development and addition of facilities, whether bygovernment or private hospital, is aiming to improvethe comfort of the visitors who want to seek treat-ment. The latest efforts to improve this service areconducted by the Bina Sehat Hospital Jember.

A private hospital in t 7th Jayanegara st, Jember,is increasing inpatient wards, new outpatient roomsand cancer center as well. With the new facility theyexpected to provide more comfortable and secureservices.

Maybe that’s one of the reasons; this Bina Sehathospital is attracting many visitors who want to seektreatment. And it is proofed by the construction ofnew buildings, which opening made in the last 22April 2012.

Inauguration of new building in Bina Sehat Hospi-tal conducted by Regent Jember, MZA Djalal andattended by concerned parties and public figures; isan answer for the trust given by the society. Regenthimself is very appreciative for the construction ofnew buildings to support health services for thecommunity.

Page 9: Jember Kita Edisi 4

9

Direktur RS.Bina Sehat, dr Faida Musjtahar UmarThalib, MMR, menjelaskan, rumah sakit ini awalnyarumah tinggal, kemudian berubah menjadi klinik, danselanjutnya menjadi rumah sakit. Karena begitu besarkepercayaan yang diberikan masyarakat, RS Bina Sehatkemudian berusaha mengimbangi dengan penyediaanfasilitas yang dibutuhkan dan memadai.

“Pada tahun 2011, kita mengawali denganpembangunan gedung 3 lantai. Lantai satudiperuntukkan untuk rawat jalan, klinik spesialis,sedangkan lantai 2 dan lantai 3 terdiri dari 62 kamar,untuk kelas satu utama, kelas satu dan kelas dua”paparnya.

Ia juga mengatakan bahwa, gedung baru yangdiresmikan dan terdiri atas gedung rawat inap, rawatjalan baru serta cancer center itu, pada setiap lantainyaterdapat 31 kamar. Pada lantai satu yang diperuntukkanbagi klinik rawat jalan, terdapat kurang lebih 25 klnik.“Sekarang kita sedang menapak pada tahap ke-duapembangunan fasilitas fisik, gedung tiga lantai juga.Lantai satu akan menjadi kamar bersalin baru, lantai 2kamar ICU baru, dan lantai 3 kamar operasi baru,”jelasnya.

Selain menambah gedung dan fasilitas baru lainnya,Aida juga menjelaskan, bahwa pihak RS Bina Sehat jugaakan melengkapkan sumber daya manusia (SDM)-nya.Pun juga pelayanan terhadap customer akanditingkatkan.

Mengenai pelayanan terhadapmasyarakat yang kurang mampu, Faidamenjelaskan, RS Bina Sehat akanbekerjasama dengan pemkab untukjamkesmas. Kerjasama dengan PemkabJember ini dimaksudkan, agar masyarakatyang kurang mampu juga dapat menikmatipelayanan kesehatan dari RS.Bina sehat.

Tak hanya itu saja, dalam hal asuransikesehatan (askses) RS.Bina Sehat jugamemberikan layanan lewat BNS in health.Selain itu masih ada kurang lebih 70asuransi kesehatan yang bekerjasamadengan perusahaan asuransi lainnya.

Aida berharap karya dari generasipenerus rumah sakit Bina Sehat ini benar-benar dapat dimanfaatkan oleh masyarakatjember dan sekitarnya.

The Director of Bina Sehat Hospital, Dr. FaidaMusjtahar Umar Talib, MMR, explains, the hospitalwas originally a residence, then turned into a clinic,and later became a hospital. Because so much trust isgiven by the society, Bina Sehat Hospital then tries tocompensate by providing necessary and adequatefacilities. “In 2011, we started with a 3-storey building.First floor devoted to outpatient care and specialistclinics, while the second floor and third floor consistsof 62 rooms, for the main first class, first class andsecond class “he explained.

He also said that, the new building that wasinaugurated and consists of inpatient buildings, a newoutpatient and cancer center, on every floor there are31 rooms. The first floor is devoted to the outpatientclinic, there were approximately 25 clinics.

“Now we’re entering on the second stage ofphysical facilities development, it’s also a building ofthree floors. First floor will become a new deliveryroom, second floor will contain 2 new ICU rooms, andthe third floor as the new operating rooms,” heexplained.

Besides adding new buildings and other facilities,Aida is also explained, that the Bina Sehat Hospital willalso complete its Human Resources. And also theservice to the customer will be improved.

Regarding the service for the poor, Faida ex-plained, Bina Sehat Hospital will work with the districtgovernment for Jamkesmas (Healty Public Insurance).Cooperation with Jember district is intended, so thatthe poor can also have the benefit of the healthservices from Bina Sehat Hospital.

Not only that, in terms of health insurance (askses),has Bina Sehat Hospital also provided servicesthrough BNS in health. In addition, there’s about 70health insurances that cooperating with other insur-ance companies.

Aida hopes the work of the next generation of BinaSehat Hospital can really be used by the communityand the surroundings.

BERITA UTAMAKepala Badan Perencanaan PembangunanKabupaten (Bappekab) Jember, M Thamrin,menyatakan dukungannnya atas upayaperbaikan dan peningkatan layanan yangdilakukan Bina Sehat serta rumah sakit lainnya.“ Saya sangat mendukung semua hal yangdapat membuat Jember semakinberkembang Dan Bina sehat merupakansalah satu diantara banyak rumah sakit, yangmembantu perkembangan tersebut. Denganterus melakukan perkembangan rumah sakit,dan saya berharap semua stakeholder juga seperti itu,” ujar Thamrin.

Head office Bappekab Jember, M Thamrin, declare his supportfor effort service from Bina Sehat and other hospital. “I support all thething to develope Jember and Bina Sehat this one from manyhospital, who help the development in jember, because the hospi-tal is getting better, and I hope all the stakeholder can develop too”said Tamrin.

Page 10: Jember Kita Edisi 4

10

Pendidikan Penerbangan, AwalMenuju Penerbangan Komersial

Flight Education, FirstTowards Commercial Flight

Oleh : Winardiyasto & Indra GM.

Meski belum sepenuhnya termanfaatkan seseuaidengan rencana sebelumnya, namun Bandara Noto-

hadinegoro, Desa Wirowongso Kecamatan Ajung,Jember, tetap akan diarahkan untuk penerbangan

komersial. Hanya saja untuk proses menuju ke pe-nerbangan komersial, sarana pra sarana yang ada,

dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan penerbangan.

Although it’s not fully used exactly as the same as theprevious plans yet, but Notohadinegoro Airport, in

Wirowongso Village, Ajung Subdistrict, Jember, it willstil directed to commercial aviation. It’s just for the

processes leading to a commercial flight, a means ofthe existing facilities, are used for aviation education

activities.

Utilization of the facilities owned by theNotohadinegoro airport by Juanda Flight Education/ Pendidikan Penerbangan Juanda (PPJ) Sedati,Sidoarjo, is expected to be able to fill the absenceof activities at the Notohadinegoro Airport, prior tobe used for commercial flights.

“The presence of this PPJ will fill the absence ofactivities at Notohadinegoro Airport, as we tryingto re-functioning this airport, so it could supportthe existence of aviation education center, let alonethe cost of living in Jember lower than other cities,”said Regent MZA Djalal, in his speech at theinauguration of Flight Education, Aircraft TechnicalDepartment at Notohadinegoro Airport on Tuesday(17/4).

Pemanfaatan sarana yang dimiliki BandaraNotohadinegoro oleh Pendidikan PenerbanganJuanda (PPJ) Sedati, Sidoarjo, diharapkan akan bisa

menutup kekosongan kegiatan di BandaraNotohadinegoro, sebelum dimanfaatkan untukpenerbangan komersial.

“Kehadiran PPJ ini akan menutup kekosongankegiatan Bandara Notohadinegoro, sambil berikhtiaruntuk memfungsikan kembali bandara ini, sehingga bisamenunjang keberadaan pusat pendidikan penerbangan,apalagi biaya hidup di Jember lebih murah ketimbangkota lainnya,” ujar Bupati MZA Djalal, dalam sambutannyapada acara peresmian Pendidikan Penerbangan, JurusanTehnik Pesawat Terbang di Bandara Notohadinegoro,Selasa (17/4).

PENDIDIKAN

Page 11: Jember Kita Edisi 4

11

Kebersediaan PPJ membuka kegiatan pendidikannyadi bandara Notohadinegoro, juga diharapkan menjadicikal bakal lembaga pendidikan serupa di KabupatenJember. Terlebih, kebutuhan tenaga mekanik pesawatterbang ke depan masih banyak dibutuhkan, yangditandai semakin maraknya maskapai penerbangan,baik milik pemerintah maupun swasta.

Dimulainya kegiatan pendidikan penerbangan dibandara Notohadinegoro, lanjutnya, merupakansejarah tersendiri bagi masyarakat Jember untukmencetak tenaga handal di bidang mekanik pesawatterbang. “Semoga adanya PPJ di Jember ini bisa lebihdiminati oleh lulusan SMA/SMK untuk bergabung danmenambah catatan panjang jumlah tenaga mekanikpesawat terbang,” harapnya.

Dikatakannya, saat ini industri penerbangan,khususnya pembuatan pesawat, menunjukan grafik

peningkatan cukup tajam. Adanya kecenderunganseperti ini, perlu adanya dukungan tersedianya tenagamekanik pesawat terbang yang berkualitas.

Oleh karenanya, munculnya lembaga pendidikan, sepertiPPJ, merupakan jawaban untuk memenuhi kebutuhan tenagamekanik pesawat terbang. Mengingat, pesawat terbangsendiri merupakan alat transportasi udara yang sama sekaliberbeda dengan transportasi lainnya, seperti kereta apimaupun kapal laut.

“Dibutuhkan tingkat keamanan dan keselamatanpesawat cukup tinggi sebelum pesawat tersebutmeninggalkan landasan pacu, dan itu merupakanregulasi dari aturan penerbangan internasional. Bahkanempat tahun lalu, akibat kurang ketatnya pengawasandan kontrol kurang ketat, menyebabkan pesawat dariIndonesia yakni Garuda Indonesia Airways ditolakterbang ke Eropa,” paparnya.

The opening of educational activities at the airportNotohadinegoro by PPJ, is also expected to be theforerunner of similar institutions in Jember. Moreover,the need for mechanics of aircraft is still in greatdemand in the future, which marked by the rise ofairlines, both public and private.

Commencement of the flight education at theNotohadinegoro airport, he added, is a history forpeople of Jember, to create reliable people in aircraftmechanic. “Hopefully by the presence of PPJ in Jembercan be more attractive for high school / vocationalschool graduated to join and add to the long record ofaircraft mechanics,” he hoped.

He said that in the current aviation industry, particu-

larly the manufacture of aircraft, the graph shows asharp increase. The tendency is make necessary tosupport the availability of a qualified aircraft mechanic.

Therefore, the emergence of educational institutions,such as PPJ, is the answer to fulfill the need for aircraftmechanics. Whereas, the aircraft itself is an instrumentof air transportation that is totally different from othertransportation such as trains and ships.

“It takes a high level of security and safety of theaircraft before the plane left the runway, and it is theregulation of international aviation rules. Even fouryears ago, due to lack of strict supervision and control,causing the plane from Indonesia, Garuda IndonesiaAirways is refused to fly to Europe, “he explained.

PENDIDIKAN

Page 12: Jember Kita Edisi 4

12

Sedang kepada taruna (siswa) PPJ, bupati meminta,kelak saat sudah menjadi tenaga mekanik pesawatterbang, hendaknya meningkatkan kinerjanya yangdilandasi profesionalisme demi keselamatanpenerbangan. “Ini sangat penting,”imbuh bupati.

Mengakhiri sambutanya, ketika itu Bupati Djalalmengungkapkan rasa bangganya atas dibukanyalembaga pendidikan seperti PPJ. Karena ke depan, untukurusan perawatan pesawat terbang, tidak perlumendatangkan tenaga mekanik dari luarnegeri, karena tenaga mekanik pesawatterbang lulusan sekolah penerbanganseperti PPJ, sudah bisa diandalkan dengankemampuan yang tidak perlu diragukanlagi.

Direktur Pendidikan PenerbanganJuanda, Mufa Rurrozi, menambahkan, untukkegiatan pendidikan yang diselenggarakandi bandara Notohadinegoro, PPJ jurusanTeknik Pesawat di Jember siap menampung90 taruna. “Targetnya tiga kelas,, masing-masing sekitar30 taruna,” ujarnya.

Mengenai peralatan praktik yang dibutuhkan,dikatakannya sudah disiapkan dari Surabaya, terutamaperalatan teknik dasar, seperti komponen dasar, systemkomponen, engine, navigasi dan sebagainya. Namunapabila nanti ada penguji atau verifikator yang datang keNorohadinegoro menyatakan peralatan masih kurang,maka pihak PPJ kata Mufa, akan siap melengkapinyasesuai dengan Aircraft Maintenance Training Organization(AMTO).

AMTO adalah organisasi atau lembaga yangmenstandardisasi pendidikan teknik perawatan pesawatudara. “Ke depan diharapkan bisa memberikan lulusanterbaik dan berguna bagi bangsa dan negara,” imbuhnya.

The regents asked to the student of PPJ, laterwhen they became an aircraft mechanics, theyshould improve their performance based onprofessionalism for the sake of flight safety. “It’svery important,” said the regent.

When ending his speech, the Regent Djalalexpressed his pride over the opening of educa-tional institutions such as PPJ. Due on the future, tothe affairs of aircraft maintenance, it’s not neces-

sary to bring the mechanics from abroad,because the mechanic graduated fromaircraft flight school as PPJ, can be reliablewith the undoubted ability.

Director of Juanda Flight Education,Mufa Rurrozi, adding, for educationalactivities held at the airportNotohadinegoro, Aircraft Engineeringdepartment of PPJ at Jember is ready toaccommodate 90 cadets. “The target isthree classes, each about 30 cadets,” he

said.Regarding equipment needed to practice, he

said that it had been prepared from Surabaya,especially basic engineering equipment, such asbasic components, components system, engines,navigation and so on. But if the tester or verifierwho came to the Notohadinegoro and state thelack of equipment, then the PPJ will be ready tocomplete it in accordance with Aircraft Mainte-nance Training Organization (AMTO) said Mufa.

AMTO is an organization or institution thatstandardizes aircraft maintenance engineeringeducation. “In the future we expected to providethe best graduates and useful for the nation,” headded.

“Ke depan

diharapkan bisa

memberikan

lulusan terbaik dan

berguna bagi

bangsa dan

negara,”

Repro

Page 13: Jember Kita Edisi 4

13

Page 14: Jember Kita Edisi 4

14

Balung, sebuah daerah diKabupaten Jember, yang sejakjaman Majapahit sudah menjadi

pemukiman masyarakat, sejakbeberapa tahun belakangan, mulaimemantapkan diri sebagai sentrakerajinan tangan. Berbagai jeniskerajinan tangan (handycraft) bisaditemui di daerah ini, mulai dariperalatan dapur, sampai manik-manikdan alat music tradisional.

Produk kerajinan yang dihasilkan,utamanya banyak dilakukan di DesaTutul dan Balungkulon. Untuk jenisperalatan dapur, manic-manik, tasbih,serta produk souvenir lainnya, banyakdibuat masyarakat di Desa Tutul.Sedang kerajinan lain, dibuat di DesaBalung Kulon.

Balung, an area in Jember,which was a residential area sincethe time of Majapahit, began toestablish itself as a center forhandicrafts for these last fewyears. Various types of handicraftscan be found in this area, rangingfrom kitchen appliances, to thebeads and traditional musicinstrument.

Produced craft products, manyis made in the Balungkulon andTutul Village. For the type ofkitchen equipment, beads, andother souvenir products, manywere made in Tutul Village. Othercraft made in the Balung KulonVillage.

Oleh : Indra GM. & Anik D. Mulyani

POTENSI DESA

Page 15: Jember Kita Edisi 4

15

Besarnya potensi industry kerajinan di Kecamatan Balung, khususnyaDesa Balungkulon ini, memang sangat membantu peningkatanpendapatan masyarakat. Hanya saja, keberadaannya sangatmembutuhkan perhatian dari pemerintah, karena selama ini parapengusaha masih mengupayakan sendiri pemasarannya.

Sebut saja alat music tradisional berupa Jimbe dan Diageridoo (ridu-ridu), maupun senjata tradisional Boomerang. Selama ini, meski penjualansemua alat music dan senjata tradisional yang dihasilkan pengrajin DesaBalungkulon, masih melalui pihak ketiga, namun kualitasnya sudah sangatdiakui masyarakat dunia.

Buktinya, alat music tradisional berupa Jimbe, sudah dipasarkan keUzbekistan, Turki, Afrika Selatan, Perancis, dan negara-negara AmerikaLatin. Sedang untuk senjata tradisional Suku Aborigin yang jugadiproduksi perajin Balungkulon, sebagian besar dipasarkan ke Asutraliadan Amerika.

The huge potential for craft industries in the Balung Sub District,especially in this Balungkulon Village, is indeed a great advantage toimprove household incomes. Only, its presence needs the attention fromthe government, for now the employers are still seeking their own mar-kets.

For example the traditional music instrument; Jimbe and DiageridooJimbe (ridu-ridu), as well as traditional weapons, Boomerang. During thistime, although the sale of all the music instrument and traditional weap-ons are made by Balungkulon village artisans; the selling was through athird party, but the quality has been greatly acclaimed worldwide.

As a proof, the traditional music instrument Jimbe, has been marketedto Uzbekistan, Turkey, South Africa, France, and Latin American countries.And the Aborigin’s traditional weapons were also produced byBalungkulon crafters, mostly marketed to Australia and America.

POTENSI DESA

Page 16: Jember Kita Edisi 4

16

“Malahan konjen Korea Selatan datang langsung kesini (Balungkulon), pesan Jimbe 12.000 unit dan tas daribatok kelapa 10.000 unit. Sedang dari Australia, adapesanan 45.000 unit boomerang,” ungkap RahmatSyaifuddin, perajin Jimbe dan Boomerang, di DesaBalungkulon.

Handycraft produksi perajin Balungkulon memangbanyak diminati masyarakat dunia. Hanya saja selamaini alur penjualan produk kerajinan tersebut, tidaklangsung pada pembeli (konsumen), tapimelalui pedagang, yang umumnya dariBali. Sehingga, meski produkkerajinan tersebut kualitasnyadikenal bagus, tapi tidakmembawa nama Jember, apalagiBalung sebagai sentrakerajinannya.

Selama ini, untukmemperkenalkan ke khalayak luas,produk kerajinan yang dihasilkanmasyarakat di Desa Balungkulon,sudah didaftarkan diDisperindag, Jawa Timur. Bahkanproduk kerajinan tersebut jugadipamerkan di show room JatimCovention Cantre (JCC).

Satu harapan yang sampai saatini belum sepenuhnya terwujud,Kepala Desa Balungkulon, Risin SH,berharap pihak pemerintah lebihmemberikan perhatian terhadappotensi sumber daya manusia yangada di desanya. Bentuk perhatian itu, bisadiwujudkan dalam pemberian pelatihanuntuk meningkatkan skill dan hakpatent bagi produk kerajinan yang

“In fact, the ConsulGeneral of South Koreacame straight here (Ba-lungkulon), to purchase12,000 units of Jimbe and10,000 units of coconut shellsof bag. From Australia, there are45,000 units purchase order of boomerang, “saidRahmat Syaifuddin, Jimbe and Boomerang crafters, in thevillage of Balungkulon.

Handicraft product of Balungkulon crafter is high indemand from worldwide. It’s just the craft product linesales, not directly to consumers, but by traders, generallyfrom Bali. Thus, although the qualities of handicraftproducts are known to be high quality, but it not carriesthe name of Jember, let alone Balung as the center of thecraft.

During this time, to introduce to a broad community,craft products produced in the Balungkulon Village,already registered in Disperindag, East Java. And eventhe handicraft products are also exhibited in the show

dihasilkan.Bahkan untuk mempermudah perajin

dalam memasarkan produk kerajinannya,Risin mengusulkan, perlu adanya lembaga,bisa dalam bentuk koperasi dansebagainya. “Sebenarnya kalau soalpotensi di Balungkulon ini, tidak hanyahandycraft, peternakan dan

perikanan juga ada, tapi ya itu,butuh pelatihan,bahkan jugamodal daridinas terkait,”tambahnya.

room of East JavaCovention Centre (JCC).One hope that until now has not fully materialized,

the village chief of Balungkulon, Risin SH, hoping thegovernment give more attention to the potential ofhuman resources existing in the village. Form ofattention that could be realized in the provision oftraining to impro4ve skills and patent rights forproducts produced crafts.

Even to help crafters to market their craft prod-ucts, Risin proposed, the need for the institution; canbe in the form of cooperation (koperasi) and so on.“Actually when it comes to the potential in thisBalungkulon, it is not only handicrafts, animal hus-bandry and fishery are also having potential, but ittakes training, and even the capital from the depart-ment concerned,” he added.

POTENSI DESA

Page 17: Jember Kita Edisi 4

17

Page 18: Jember Kita Edisi 4

18

Pertumbuhan sector usaha di Kabupaten Jember,menunjukkan perkembangan yang cukupmenggembirakan. Ini ditandai dengan semakin

banyak dan beragamnya usaha yang digeluti masyarakat,yang diantaranya bahkan ada yang berskala internasional.

Kondisi yang demikian, sudah barang tentu akanmemberikan dampak positif pada roda perekonomian.Diharapkan, kondisi yang demikian akan semakinmemotivasi kalangan pengusaha untuk lebih kreatif daninovatif, agar usaha yang mereka jalankan, dapat terusberkembang.

The growth of the business sector in Jember is show-ing hopeful progress. It is characterized by a growingnumber and diversity of the community effort, some ofthem is even at international scale.

Such conditions, of course will have a positiveimpact on the economy. It is expected that such condi-tions will motivate the entrepreneurs to be morecreative and innovative, so that they can continuallygrow their business.

Oleh : Vera Aprilianti

Page 19: Jember Kita Edisi 4

19

As being done by Suwidi, a businessman fromLembengan Village, Ledokombo Sub District, Jember. Theboss of CV Sumber Sari admitted, packed by knowledgeand skills and his full of confidence, Suwidi, one of themany entrepreneurs in Jember, continues to expand itsbusiness, namely the Industrial cocofiber and cocopeat.

The business that has been run for over 12 years, nowcontinued to show significant growth. At present theirproducts are even enter the Chinese domestic market.

According to Suwidi, this business is originally a regularhome industry industry, engaged in buying and sellingcoconut. But over time, coupled with the tenacity and hardwork, Suwidi successfully turned it into a huge industry.

Seperti yang sudah dilakukan seorang pengusaha asalDesa Lembengan, Kecamatan Ledokombo-Jember, Suwidi.Bos CV Sumber Sari ini, mengaku, bekal ilmu yang dimilikiserta keterampilan dan keyakinan yang penuh, Suwidi ,salah seorang dari sekian banyak usahawan di Jember,terus mengembangkan usahanya, yakni Industri cocofiberdan cocopeat.

Usaha yang telah digelutinya selama 12 tahun itu,belakangan semakin menunjukkan perkembangan yangcukup signifikan. Saat ini hasil produksinya, bahkan sudahdipasarkan hingga ke negeri Cina.

Menurut Suwidi, awalnya industry tersebut adalah homeindustry biasa, yang bergerak dibidang jual beli kelapa.Namun seiring perjalanan waktu, ditambah dengankeuletan serta kerja kerasnya, Suwidi berhasilmengubahnya menjadi sebuah industry yang besar.

PELUANG USAHA

Page 20: Jember Kita Edisi 4

20

“Awalnya saya hanya berfikir, bagaimana caranya agarserabut kelapa tersebut tidak mengotori lingkungan,kalau mau dibuang terlalu banyak, jadi saya terus berfikirdan akhirnya saya menemukan ide, agar serabuttersebut diproses lebih lanjut sehingga menjadi sebuahproduk, dan ternyata banyak diminati, untuk itu sayamemutuskan untuk lebih focus pada usaha cocofiber dancocopeat ini”, ujarnya.

Untuk proses penghancuran serabut kepala menurutdia, menggunakan alat khusus dan setelah itu dijemur.Selanjutnya, setelah dijemur, serabut kelapa yang sudahhalus tersebut, kemudian dicetak dan dikemas seperti

bentuk balok.“Kalau untuk cocofiber, serabut kelapa dihancurkan

terlebih dahulu, dijemur, kemudian dibentuk seperti balok.Itu biasanya digunakan untuk sofa, jok mobil, jok pesawat,springbed. Nah, kalau cocopeat itu kan butiran serbukserabutnya, jadi tidak diproses khusus, biasanya coco-peat ini digunakan untuk petroganik,” paparnya.

Ia juga menjelaskan bahwa untuk cocofiber, memilikiwarna yang khas, yakni warna kuning mas, dengan ukuranbal 45x65x92cm, tali straping bel 11 alur, dan berat an-tara 80-87 kg. Cocofiber ini hanya memiliki kadar kotorsekitar 3%.

“At first I was just thinking, how can I make coconutfiber does not pollute the environment, cause it’s toomuch to dumped, so I continued to think and finally Ifound the idea, that the fibers are further processed soit becomes a product, and turn out get a lot of demand,and then I decided to be more focused on this cocofiberand cocopeat business “he said.

According to him, the destruction process of the co-conut fibers is using a special tool and after that it isdried. Subsequently, after drying process, coconut fi-bers that have been refined are being molded into beam

shape.“For cocofiber, coconut fibers are destroyed first,

dried, and then molded into beam shaped. It is usuallyused for sofa, car seat, airplane seat, springbed. Whencocopeat is the grain of fiber powder, so nothing spe-cial in the processing, it is usually used for petroganik“he explained.

He also explained that cocofiber have distinctive col-ors, namely golden yellow, with 45x65x92cm in size, andthe bell straping rope of 11 slots, and weighing between80-87 kg. cocofiber has only 3% of gross levels.

PELUANG USAHA

Page 21: Jember Kita Edisi 4

21

Cocofiber tersebut dijual dengan harga RP.3.000/Kgnya, hingga saat ini, produk cocofiber milik Suwidi terusdieksport ke Cina setiap seminggu sekali, biasanyacocofiber tersebut dikirim dengan menggunakan kon-tener berukuran 40Hc, yang memuat 17,2 hingga 18ton cocofiber yang sudah berupa produk jadi tersebut.

Sedangkan untuk cocopeat, penjualannyamenggunakan kemasan karung dengan ukuran 75-115cm, dengan harga Rp.200 rupiah/Kg nya. Untuk cocopeatSuwidi memasarkannya ke daerah lokal dan daerah ger-sik. Dalam sebulan kapasitas cocopeat yang diproduksibisa mencapai 1000 ton.

Selain itu, Suwidi juga mengatakan, bahwa untukbahan baku, serabut kelapa, Ia dapatkan dari parapenjual kelapa yang ada di Kabupaten Jember. “Untukbahan bakunya itu, saya biasanya membelinya dari parapedagang kelapa yang ada di Jember, seperti di Ke-jayan mayang, dan tempat lainnya, dalam sehari itu sayabisa mendapatkan 50.000 serabut kelapa” tegasnya.

Suwidi bersama 46 karyawannya akan terusmengembangkan usaha ini, karena baginya usaha inicukup produktif, sehingga selain dapat terus menyeraptenaga kerja, juga dapat meningkatkan industry yangdimilikinya itu. Dan yang tak kalah heboh lagi , Usahacocofiber dan cocopeat milik suwidi ini dipilih mewakiliJember, untuk mengikuti pameran Expo yang akandiadakan di Jakarta pada 24 mei nanti.

The Cocofiber are sold for RP.3.000/Kg, until now,the Suwidi’s product of cocofiber are continue to beexported to China once a week, usually this cocofiber issent by using 40Hc sized containers, which contain 17.2to 18 tons cocofiber that’s in form of finished product.

As for the cocopeat, it’s sold in bag packaging with asize of 75-115 cm, and the price is Rp.200 dollars / Kg.Suwidi’s Cocopeat are sold to the local area and Gresikarea. Within a month cocopeat produced capacity canreach 1000 tons.

In addition, Suwidi said that for raw materials, coco-nut fibers, he can get it from the coconut seller in Jember“For raw material, I usually buy from the traders of co-conut in Jember, as in Kejayan Mayang, and elsewhere,I can get 50 000 coconut fibers in one day”he said.

Suwidi and his 46 employees will continue to developthis business, because for him this business is quite pro-ductive, so in addition to continue employment, and hecan increase his industry. And the more exciting part,the cocofiber and cocopeat business of Suwidi’s, is se-lected to represent Jember, to participate in an exhibi-tion held in Jakarta on next 24th of May.

Repro

PELUANG USAHAKepala Disperindag, Achmad S.mengatakan, bahwa produksi serabutkelapa ini merupakan ide yang sangat luarbiasa, karena selain bisa menyerap tenagakerja, serabut kelapa yang diproduksi jugamemiliki banyak manfaat. Seperti untukbahan baku sofa, springbed, dan lainnya.Apalagi, produk tersebut juga di ekspor keCina “Itu sangat luar biasa,” ujar Achmad,seraya berharap agar produksi serabutkelapa ini bisa memmbuat Jember lebihdikenal dan berkembang.

Headoffice of Disperindag (Achmad S) thinking that thecocofiber production is a great tink, because there are manyusefull, like recycle the cocofiber became sofa, springbed, etc.Otherwise, the product export to cina”its so awesome” saidMr.Ahmad , and He hope this production will be develop taste.

Page 22: Jember Kita Edisi 4

22

Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) dipastikan

berdampak langsung pada tingkat hunian kamar

hotel. Indikasi itu terlihat, sejak berlangsungnya BBJ

pertama, kegiatan bertabur kemeriahan ini menjadi daya tarik

tersendiri bagi wisatawan, baik domestik atau mancanegara

untuk datang ke Jember.

Untuk BBJ 2012 ini, berbagai kesiapan terus dilakukan oleh

pemilik hotel di Kabupaten Jember. Berbagai ornamen

bercirikan BBJ, seperti umbul-umbul maupun spanduk bakal

dipasang di pelataran depan hotel sebagai wujud

keikutsertaan pihak swasta untuk menyukseskan agenda

Visit Jember Month (BBJ) is confirmed to make direct

impact on hotel room occupancy rate. Indications were

seen, since held of the first BBJ, this activities sprinkled with

festive are the main attraction for tourists, whether

domestic or foreign tourists to come to Jember.

For this year 2012 BBJ, various readinesses continuously

carried out by hotel owners in Jember. BBJ characterized

ornaments, such as banners or billboards will be installed

in the front court of the hotel as a form of private partici-

pation to the success for the annual agenda of the

Jember district.

Oleh : Winardiyasto

Page 23: Jember Kita Edisi 4

23

tahunan Pemkab Jember tersebut.

Sebagaimana dikatakan Sugeng Purnomo,

Menejer Hotel Bintang Mulia, bahwa dalam

menyambut pelaksanaan BBJ 2012, pihaknya

tidak mau ketinggalan dengan ikut

memasang pernak-pernik BBJ agar bisa terlihat

oleh para tamu. Itu dilakukan, karena BBJ

dinilai merupakan kegiatan positif untuk

menjual potensi wisata daerah.

Kepada wartawan Majalah Jember Kita,

dia mengakui, menjadikan suasana agar

menarik pada hotel yang dipimpinya, meski

pelaksanaan BBJ 2012 baru akan digelar bulan

Juni mendatang, merupakan sebuah

keharusan.

“Sebagai anggota PHRI Hotel Bintang Mulia

siap memberi pelayanan terbaik kepada

tamu, saat BBJ jelas banyak tamu dari luar

Jember bermalam di hotel. Apalagi setiap BBJ

berlangsung tingkat hunian kamar hotel tidak

seperti hari biasanya, di sini (Hotel Bintang

Mulia) saja dari 51 kamar yang ada setidaknya

60% sudah dipesan beberapa bulan

sebelumnya,” ujar pemilik hotel yang

tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan

Restauran (PHRI) itu.

As been said by Sugeng Purnomo, Man-

ager of Bintang Mulia Hotel, that in welcoming

the the year 2012 BBJ, they will install lot of

decoration of BBJ, so that the guests will

aware of it. It will be conducted because the

BBJ is a positive event to sell the potential of

local tourism.

He admitted, making the atmosphere in

order to draw on the attraction in his hotel,

despite the implementation of the BBJ in 2012

will be held next June, is a must.

“As a member of PHRI, Bintang Mulia Hotel

is ready to give the best service to guests,

while BBJ is held; obviously a lot of guests from

outside Jember will stay at hotels. Moreover,

each BBJ hotel room occupancy rate is

increasing, here (Bintang Mulia Hotel) the total

amount of 51 rooms they have are at least

60% booked several months in advance, “said

hotel owners who are members of Hotel and

Restaurant Association (PHRI).

Kepala Kantor Pariwisata dan Kebudayaan,Jember, Arif Cahyono, menyatakanapresiasinya atas sikap tanggap para pemilikhotel yang berusaha menyiapkan segalakeperluan untuk menyambut tamu dalamevent Bulan Berkunjung ke Jember. “Memangsudah seharusnya begitu, karena inimenyangkut nama baik Jember dankenyamanan para tamu itu sendiri,” ujarnya.

Head of Tourism and Culture Office, Arif Cahyono, expressedappreciation for the responsiveness of the hotel owners are tryingto prepare for the need to welcome the guests in the event of theJember Visit Month. "Indeed, it should be, because it concerns thegood name of Jember and comfort of the guests themselves," hesaid.

Page 24: Jember Kita Edisi 4

24

Jember Visit of the month (BBJ) 2012 is

getting closer. Some interesting events will be

on the spotlight during the event, which will last

one whole month.

Jember, well-known as the pioneer for

modern carnival in Indonesia, will hold another

Jember City Carnival (JCC) for the 4th time with

different touches. As planned, it will be pre-

sented much more lively than the three

previous events of JCC. Hundreds of senior

high school students and public will involve in 9

defiles.

JCC 4 is to implement Jember as the

modern national carnival city then to be the

reference for other cities to hold carnival alike.

Furthermore, JCC event will hopefully improve

the quality of Jember human resources to be

more creative and will eventually increase the

region revenue.

Hadirkan Kemeriahan Budaya ArchipelagoJember City Carnival (JJC)

Jember Kita. Penyelenggaraan Bulan Berkunjung ke Jember

(BBJ) tahun 2012 semakin dekat. Berbagai event menarik akan

disuguhkan selama penyelenggaraan BBJ, yang berlangsung

selama sebulan penuh itu.

Jember yang telah dikenal sebagai pelopor hadirnya

karnaval modern di Indonesia, pada perhelatan BBJ tahun ini,

kembali menyelenggarakan Jember City Carnival (JCC) untuk

keempat kalinya. JCC 4 disuguhkan dengan nuansa yang

berbeda, dan dijanjikan akan lebih semarak dibandingkan tiga

penyelenggaraan JCC lalu. Ratusan pelajar sekolah menengah

atas dan masyarakat umum dilibatkan dalam 9 defile yang

disiapkan.

JCC 4 diselenggarakan untuk mewujudkan Jember sebagai

kota karnaval modern di tingkat nasional dan menjadi acuan

kota-kota lain di Indonesia untuk penyelenggaraan karnavalnya.

Selain itu melalui penyelenggaran JCC, diharapkan dapat

meningkatkan kualitas sumber daya

manusia Jember menjadi lebih

kreatif dan dapat meningkatkan

p e r e k o n o m i a n daerah.

Oleh : Anik D. Mulyani

Page 25: Jember Kita Edisi 4

24

Dalam penyelenggaraan JCC 4, Pemerintah Kabupaten

Jember bekerjasama dengan kru Jember Fashion Carnaval

(JFC) sehingga JCC 4 digarap dengan total dan lebih

profesional. Terinspirasi dari keragaman yang dimiliki bangsa

Indonesia, terutama dari seni dan budaya, JCC

menjatuhkan pilihan pada tema Archipelago. Semua jenis

seni dan budaya daerah yang mewakili budaya Indonesia,

akan dikemas menjadi karya yang unik, spektakuler dan

dipresentasikan dalam karnaval JCC yang lebih modern, dan

eksklusif.

Defile yang disiapkan oleh JCC antara lain Jawa, Bali,

Ranah Minang, Papua, Toraja, dan Borneo. Selain 6 defile

tersebut, masih ada defile kelompok kesenian, yaitu penari

tradisional kontemporer yang diiringi musik patrol, Pencak

Silat, serta Penari yang membawakan berbagai kesenian

Tionghoa. Tak ketinggalan JFC Marching Band dan Jember

Marching Band (JMB) yang turut ambil bagian dalam

kemeriahan JCC sebagai opening dan closing defile. Tidak

hanya berhenti sampai disitu, sejumlah kendaraan hias dari

beberapa instansi pemerintah dan swasta, akan mengiringi

masing-masing defile dengan ornamen yang menyesuaikan

defile tersebut.

JCC 4 akan diselenggarakan pada tanggal 16 Juni 2012

pukul 19.00 dengan start di Jalan Gajah Mada dan finish di

Jalan Sudarman. Dan masing-masing defile, di sepanjang

rute karnaval, akan melakukan atraksi di tujuh titik area atraksi,

selama kurang lebih empat menit.

Ketua panitia pelaksana JCC, Suyanto, dalam launching

JCC 4 mengatakan meskipun dengan persiapan yang relatif

singkat, dirinya tetap merasa optimis dengan suksesnya

penyelenggaraan JCC 4. Dibantu dengan kru JFC, saat ini

dirinya sedang fokus menyiapkan defile archipelago dalam

inhouse training yang mengajarkan tentang fashion runway,

fashion dance, serta basic fashion design.

For JCC 4, Jember administration is in coop-

eration with Jember Fashion Carnaval (JFC)

crews. This way, JCC 4 will hopefully be pre-

sented totally and more professional. Inspired by

the diversity of indonesian culture, this year’s

theme of JCC is Archipelago. All local art and

culture in Indonesia will be shown as unique and

spectacular masterpieces and to be presented

more modern and more exclusive in JCC.

Defiles to be presented in JCC are Java, Bali,

Minang, Papua, Toraja, and Borneo. Apart from

the 6 defiles, there will be defiles of art groups

such as traditional comtemporer dancer with

patrol (traditional music originally from Jember),

Pencak Silat, and some dancers with Tionghoa

culture. Also JFC Marching Band and Jember

Marching Band (JMB) to present in JCC opening

and closing defile. Some decorated vehicles

from some state and private companies will

accompany the defiles with ornament appropri-

ate to each defile.

JCC 4 will be held on June 16, 2012 at 19.00

and the start is from Gajah Mada street and

finish on Sudarman street. Each defile, along the

route of the carnival, will do some attractions on

seven spots for four minutes each.

The JCC committee chairperson, Suyanto,

on a launching of JCC 4 said that even with

relatively improper preparation, he is optimistic

that JCC 4 will be successful. With the help of

JFC crews, he is focusing on preparing defile

archipelago in inhouse training on fashion

runway, fashion dance, and basic fashion

design.

Page 26: Jember Kita Edisi 4

26

Page 27: Jember Kita Edisi 4

27

Page 28: Jember Kita Edisi 4

28

SUB Ikut Gairahkan Perekonomiandi Bangsalsari

Jember Kita. Bergairahnya ikliminvestasi yang ditandai masuknyapara pemilik modal ke KabupatenJember, diharapkan tidak hanyameningkatkan pendapatan aslidaerah (PAD) bagi Kabupaten Jem-ber. Lebih dari itu, masuknya modalasing maupun dalam negeri ke dae-rah ini, diharapkan mampu mening-katkan pendapatan masyarakat selainjuga ikut mengentas pengangguran

yang setiap tahun jumlahnya terusbertambah.

“Ini yang kita harapkan. Masuknyausaha vinil (plywood) ke Bangsalsari,bisa membawa manfaat bagi masya-rakat maupun pemerintah daerah,”ujar Bupati MZA Djalal, dalam acaraSilaturahmi Bupati Jember BersamaMasyarakat Industri Kehutanan PT Se-jahtera Utama Bersama (SUB), unitJember di Desa Gambirono, Bang-

salsari.Bupati Djalal mengungkapkan, tiga

setengah tahun yang silam, setumpukberkas berada di atas meja kerjanya.Berkasa yang tak lain dari PT SUB itu,berisi permohonan ijin untuk mendi-rikan usaha vinil di Bangsalsari. “De-ngan ucapan bismillah saya teken ber-kas permohon ijin usaha itu. Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagimasyarakat banyak,” ungkap bupati.

Oleh : Indra GM

EKONOMI

Page 29: Jember Kita Edisi 4

29

“Ini yang kita

harapkan.

Masuknya usaha

vinil (plywood) ke

Bangsalsari, bisa

membawa manfaat

bagi masyarakat

maupun

pemerintah

daerah,”

Seiring berjalannya usaha yang dijalankan PTSUB ini, masyarakat di Kecamatan Bangsalsari dansekitarnya, banyak yang merasakan manfaatnya.Ini setidaknya terlihat dari perputaran uang yangbergulir melalui gaji yang diterima karyawan daripabrik itu.

Dalam sebulan, PT SUB setidaknya me-ngeluarkan uang hingga sebesar Rp 1 milliaruntuk membayar karyawannya. Belum lagi soaltenaga kerja, dengan berdirinya PT SUB unitJember, di Bangsalsari, sekurang-kurangnyaada 500 tenaga kerja yang terserap.

“Bayangkan kalau ijin usaha ini tidak sayatandatangani, ada 500 orang yang nganggur.Tidak ada uang 500 milliar yang bergulir diBangsalsari. Jadi ada 500 orang yang meng-gantungkan hidupnya pada PT SUB,”paparnya.

Keuntungan lain dari berdirinya PT SUB diBangsalsari, masyarakat juga mendapat bantuanbibit sengon, yang dalam setiap tahunnyasebanyak 500 ribu batang. Bantuan bibit sengonyang diperuntukkan bagi mayarakat ini, menurutManajer Afiliasi PT SUB Unit Jember, Sujud Wiyono,diberikan secara gratis, perusahaan hanyaberharap, setelah panen, batangan pohon sangondijual ke PT SUB. “Tentunya dengan harga yangkompetitif,” jelas Sujud.

Masih kata Bupati Djalal. Dirinya tidak bisamembayangkan kalau saja berkas ijin usaha yangdiajukan tiga setengah tahun yang silam itu bukanvinil tapi permohonan dibukanya pelacuran atauperjudian.

Kata bupati, meski dari sisi pendapatanjelas akan ada peningkatan PAD bahkanmungkin sebagian masyarakat juga akanmemperoleh keuntungan, namun pertang-gungan jawab dirinya sebagai bupati sekali-gus pemimpin masyarakat di Jember,sunggub sangat berat.

Itu karena pemberian ijin dari seorangpemimpin untuk berdirinya sebuah usahayang jelas melanggar ketentuan agama, akanmendapat balasan siksa yang di akhirat.Karena itu, bupati menyatakan rasa syukurnyaatas hadirnya PT SUB di Bangsalsari, sebabnyata-nyata memberikan manfaat bagi

masyarakat secara luas.“Kalau saat ini pasar lagi lesu yang kemudian

berdampak pada pengurangan produksi, janganputus asa. Mari berdoa, mudah-mudahan situasipasar segera pulih dan harga produk kayu lapismembaik, sehingga PT SUB semakin besar dangaji karyawannya meningkat,” pungkas BupatiDjalal, yang langsung mendapat aplaus darikaryawan PT SUB.

Repro

EKONOMI

Page 30: Jember Kita Edisi 4

30

Page 31: Jember Kita Edisi 4

31

“Disini, semua orang

diberdayakan, tidak

ada yang

menganggur. Bahkan

ibu-ibu disini nonton

TV pun dapat uang

karena sambil

merangkai tasbih,”

Tasbih merupakan salah satu

perlengkapan beribadah bagi

umat muslim. Selain untuk untuk

berdzikir, tasbih juga identik untuk oleh-

oleh bagi mereka yang baru saja

kembali dari tanah suci. Namun siapa

yang menyangka bahwa tasbih

ternyata menjadi sandaran hidup bagi

ribuan jiwa di Desa Tutul Kecamatan

Balung.

Warga Desa Tutul Kecamatan

Balung telah lama menjadi pengrajin

tasbih. Mulai pengrajin skala

rumahan, hingga skala besar ada di

desa ini. Berbagai bahan berkualitas

yang digunakan sebagai pembuatan

tasbih antara lain kayu akar bahar,

gaharu, raisin, cendana, kaukah,

santeki, dan lain-lain. Bahan baku

pembuatan tasbih bisa didapat dari

daerah lain di Indonesia, bahkan

mereka mengimpor langsung Buah

Kaokah dari Timur Tengah.

Pembuatan tasbih meliputi bebe-

rapa tahap, antara lain pemotongan

kayu, membuat bulatan sesuai

dengan ukuran yang diinginkan, serta

pewarnaan. Dalam pengerjaannya,

pengrajin tasbih Desa Tutul banyak

melibatkan pekerja di sekitar wilayah

mereka. Para laki-laki biasanya bekerja

sebagai pengrajin dalam proses

pembuatan tasbih, sedangkan wanita

bekerja sebagai perangkai tasbih.

“Disini, semua orang diberdayakan,

tidak ada yang menganggur. Bahkan

ibu-ibu disini nonton TV pun dapat

uang karena sambil merangkai

tasbih,” kelakar Hj Juana SH, Kepala

Desa Tutul.

Oleh : Anik D. Mulyani

Page 32: Jember Kita Edisi 4

32

Permintaan tasbih ini semakin mengalir tatkala

musim haji semakin dekat. Order yang mereka

dapatkan bisa dua kali lipat lebih banyak dari order

yang biasa mereka dapatkan. Harga yang ditawarkan

pun bervariasi, antara ribuan hingga ratusan ribu

rupiah, tergantung bahan yang digunakan. Kualitas

tasbih buatan Desa Tutul terkenal bagus dan halus,

sehingga banyak peminat yang mau memesan tasbih

di desa ini.

Saat ini tasbih-tasbih buatan Desa Tutul Kecamatan

Balung banyak memenuhi toko-toko perlengkapan haji

di kota-kota besar di Indonesia, seperti Surabaya dan

Semarang. Selain itu ada pula pengrajin tasbih yang

berinisiatif untuk memasarkan produknya via internet.

Untuk tasbih, dikatakannya, selain menggunakan

Buah Kaokah, juga Kayu Santeki, Galih Asem, Kayu

Kopi, Akar Bahar. “Yang banyak diminati dan harganya

cukup mahal adalah tasbih dari kaokah, karena

bahannya memang didatangkan dari Timur Tengah,”

papar Juana.

Bukan Hanya TasbihTernyata bukan hanya tasbih yang sukses digarap

sebagai mata pencaharian masyarakat Desa Tutul.

Mereka pun berhasil membuat handycraft lain seperti

kerajinan manik-manik, gelang berbagan raisin, serta

alat dapur yang berbahan baku kayu kelapa. Tak

tanggung-tanggung, kerajinan tersebut telah mampu

menembus pasar internasional hingga ke daratan

Amerika.

Umumnya, produk kerajinan yang dihasilkan

masyarakat di desa ini, dipasarkan ke Bali dan kota-

kota besar lain di Indonesia. Misalnya, hasil kerajinan

alat dapur yang terbuat dari kayu aren, menurut Heri

Harsono, pemilik usaha kerajinan alat dapur, selain juga

dipasarkan ke Papua, Palu, Balikpapan serta Medan

dan Jakarta. “Bahan baku (aren,red) kita datangkan

dari Solo, karena lokal tidak bisa mencukupi. Sedang

untuk pemasaran hasil produknya, kita kirim lewat

paket di pelabuhan,”ujarnya.

Juana menambahkan, besarnya potensi Desa Tutul

POTENSI DESA

Page 33: Jember Kita Edisi 4

33

dengan produk handycraft-nya sering menjadikan

daerah itu mewakili Jember dalam pameran

atau ekspo kerajinan di berbagai

tempat. Para pengrajin Desa

Tutul juga menjadi binaan

dari PT. Telkom Jember.

“Selain Telkom, kami

sering dapat

bantuan dari

mana-mana,

seperti Bappemas, Dinas Koperasi, serta

Disperindag Kabupaten Jember maupun

Propinsi Jawa Timur,” paparnya.

Diakui oleh Juana, pengrajin-pengrajin di

Desa Tutul bukan lepas dari masalah. Saat

ini mereka lebih terkendala oleh akses pasar.

Banyaknya pengrajin yang menekuni bidang

yang sama di satu desa, membuat mereka

kelebihan stok.

“Terkadang saat mereka ke Bali untuk

menjual hasil kerajinannya, pembeli yang

kebanyakan toko-toko souvenir menolak,

karena stok sudah banyak. Ini akan

merugikan pengrajin,” jelasnya.

Untuk itulah, Juana sangat menginginkan adanya

bantuan pemerintah melalui dinas terkait dalam hal

pemasaran. Melihat potensi yang besar dari warganya,

Juana berharap pemerintah dapat membangun outlet

khusus untuk segala jenis handycraft Desa Tutul.

“pemasarannya, sudah bisa online, malahan

ada juga perajin yang sudah buka outlet sendiri. Kita

sebenarnya sudah merintis untuk dibukanya outlet bagi

produk kerajinan Desa Tututl,” tuturnya.

POTENSI DESA

Page 34: Jember Kita Edisi 4

34

Selain buah naga, Jember juga didengar orang karena buah duriannya. Buahyang mempunyai aroma khas, rasa yang manis dan daging yang lembut ini,memang banyak digemari orang, Selain itu, durian merupakan salah satu jenis

buah yang cukup dikenal dan mempunyai nilai komersial yang tinggi.Daerah Sumberjambe Jember memang sejak lama mengembangkan produksi

buah durian. Meski keberadaannya jauh dari keramaian kota, namun wilayahnyasudah dikenal banyak orang, terlebih sebagai salah satu daerah penghasil duriandi Jember.

Kualitas buah durian yang dihasilkannya sangat baik, mulai dari rasa, aroma,maupun daging buahnya. sehingga banyak orang,yang datang berkunjung ke tempatini, hanya untuk merasakan kelezatannya yang khas.

Oleh : Vera Aprilianti

Page 35: Jember Kita Edisi 4

35

Dibalik kenikmatan buah durian dari Sumberjambetersebut, ternyata ada hal yang berbeda, jika kebanyakanpara petani menggunakan bibit durian, berbeda denganpara petani durian di Sumberjambe, mayoritas mereka,jarang yang menggunakan bibit durian, melainkanmenggunakan biji durian yang ditanam, karena pohonyang tumbuh dari biji buah durian akan menghasilkandurian yang nikmat dibandingkan dengan durian yangtumbu dari pohon bibitan.

Seperti yang dikatakan salah seorang petani durian,di Desa Rowosari Sumberjambe, Musta’in, bahwa durianyang ditanam dari bibit rasanya tidak seenak durian yangberasal dari bijinya.

“Ka benya’an mon ning dinnak gruwah, tak ngangguybibit , tapeh ngangguy biginah durin gruwah, langsonge tamen , rasanah bideh ca’en,nyamanan se tombu derihdeddih benyak kancah se tak endek ngangguy bibit, tapehngangguy bigih. (kebanyakan di sini tidak menggunaanbibit, tapi menggunakan biji durian yang ditanam, katanyarasanya berbeda, lebih enak yang dari biji, jadi banyakteman petani durian yang menggunakan bijinya)”.

Menurut Musta’in, yang sudah 10 tahun menjadipetani durian menjelaskan, buah durian yang dihasilkanjuga bervariasi, mulai dari durian kasur, durian patimah,durian belanda, durian STM,dan masih ada yang lain.Rasa dari tiap durian tersebut juga berbeda, ada yangmanis pekat, ada yang rasanya manis segar, tak hanyaitu warnanya pun juga berbeda, Ada yang agak cokelatdan ada pula yang putih tebal.

Ia juga menambahkan bahwa setia panen, dirinya bisamenghasilkan hingga 4000 buah durian. “Mon panen kanben taon, bulen januari pon panen, kueh kan nanem ningkebun, 7 hektar, gruwah biasanah mon panen bisaempa’ebuh durin. (kalau panen kan setiap tahun, bulanjanuari , kalau panen kan saya tanam di kebun seluas 7hektar, itu biasanya bisa menghasilkan empat ribu buahdurian)”, ujarnya.

Menurutnya, untuk mengetahui buah durian yang bisadipanen atau tidak biasanya durian diikat terlebih duludengan menggunakan tali raffia, jika buah sudah jatuhdari ikatannya, berarti buah durian sudah bisa dikonsumsi.

Durian tersebut biasanya dijual pada para pengepul

dengan harga rata-rata Rp.8.000 /biji nya. Pengepuldatang dari berbagai tempat, baik dari daerah sekitarmaupun dari luar kota. Kalau daerah sekitar, bisa daridaerah Pakusari, Patrang, Sumberdanti, Kalisat, danSukowono.

Diketok Suaranya Agak KembungMenurut Musta’in, dari tahun ke tahun permintaan

buah durian semakin meningkat, itu berarti, semakin lama,minat masyarakat terhadap buah durian semakin tinggi.“Ben taon gruwah jen bennyak se meleh, jen abit orengjen senneng ka durin nekah, polana gruwah deddih nengkaantoh kabenyyak’an nanem durin (setiap tahun itusemakin banyak yang membeli, semakin lama orangsemakin senang makan buah durian ini, Untuk itulah, parapetani di sumber jambe ini, terus mengembangkanproduksi buah durian, jadi mayoritas penduduk di sumberjambe ini, bertanam buah durian)”.

Untuk mengetahui durian dengan kualitas yang bagus,ternyata bisa dilihat dari ciri fisiknya, biasanya buahnyamengeluarkan aroma khas yang lengit, kemudian durinyatidak terlalu tajam, atau agak tumpul dan diketok suaranyaagak kembung.

Yang tak kalah, ternyata durian milik Musta’in ini jugapernah menjuarai “kontes durian” pada tahun 2007 lalu,dengan kategori juara 1 kualitas durian dan kategorijuara 1 durian terberat, dengan berat mencapai 6,6 Kg.

Produksi buah durian di jember, memang harus tetapdi jaga, agar jember yang dikenal sebagai kota suwar-suwir ini, juga bisa dikenal sebagai sentra buah durian.

“Mon panen kan

ben taon, bulen

januari pon

panen, kueh kan

nanem ning

kebun, 7 hektar,

gruwah biasanah

mon panen bisa

empa’ebuh durin”

POTENSI

Page 36: Jember Kita Edisi 4

36

Kripik Gadung Dan Jamur Tiram,Lejitkan Desa Sumberjati

Oleh : Winardiyasto

Jember Kita. Bertandang ke Kecamatan Silo tanpa

mencicipi gurihnya kripik gadung dan lezatnya jamur tiram

rasanya belum sempurna. Pasalnya Kecamatan di ujung

timur Kabupaten Jember berkat dua produk unggulan

tersebut ternyata mampu melejitkan nama Desa

Sumberjati.

Aktifitas keseharian pembuatan kripik gadung dapat

dilihat di Dusun Kajar Tengah di desa tersebut, usaha itu

dilakukan secara turun-temurun dan kondisi waktu itu ha-

nya dikerjakan secara asal-asalan. Namun sejak tahun

1980 kripik gadung made in Desa Sumberjati itu mulai

menggeliat dan mulai dilirik oleh pembeli, apalagi Agus

Sudarto Kepala Desa Sumberjati saat ini menaruh per-

hatian serius keberadaan produk unggulan di wilayahnya.

Dalam penjelasannya saat wartawan Jember Kita

meninjau dari dekat produk unggulan di Desa Sumberjati,

Agus menjelaskan bahwa kripik gadung Dusun Kajar

Tengah ini punya perbedaan bila dibanding kripik gadung

dari daerah lainnya. Apalagi dari segi rasa kripik ini sangat

gurih dan tidak menyisahkan rasa gatal sedikitpun, karena

itu dirinya yakin prospek kripik gadung tersebut cukup

bagus dan layak dijadikan oleh-oleh khas Kabupaten

Jember.

Bahan dasar utama kripik ini harus di datangkan lang-

sung dari Dusun Baban Desa Mulyorejo Kecamatan Silo,

namun ketika memasuki musim hujan hal itu bisa disiati

dengan membudidayakan gadung sendiri mengingat

kondisi jalan cukup licin menuju Dusun Baban Sulit sehingga

sulit dilalui kendaraan roda dua.

“Dalam sehari produktifitas kripik gadung mentah siap

goreng ini bisa mencapai 1-2 kwintal, awalnya home in-

dustri krupuk gadung di Dusun Kajar Tengah Desa Sum-

berjati Kecamatan Silo belum banyak dikenal orang,”

katanya.

BINA DESA

Page 37: Jember Kita Edisi 4

37

Berkat kegigihan pemiliknya kripik gadung ini makin luas pemasarannya, tidak hanya seputaran

Kecamatan Silo saja tapi hampir menyeluruh di Kabupaten Jember. Tidak hanya itu saja ternyata

Bu Djalal juga sangat menyukai kripik ini, setiap kali berkunjung ke Kecamatan Silo selalu membeli

kripik gadung ini dalam jumlah tidak sedikit.

“Berkat kripik gadung ini perlahan tapi pasti masyarakat Dusun Kajar Tengah kesejahteraannya

mulai menigkat, penghasilan bersih mereka mencapai Rp.3 juta per bulan,” ujar Agus.

Hal itu juga dibenarkan oleh Kuswati salah seorang pengepul dan produsen kripik gadung di

Dusun Kajar Tengah, meski di dusun itu terdapat sekitar 20 orang produsen kripik gadung,

ternyata Kuswati bisa sukses dan mewujudkan impiannya yakni mampu mengkuliahkan anak

pertamanya di IKIP PGRI Jember hingga

mampu meraih gelar kesarjanaan dan

mengabdikan diri menjadi guru di dusun

tersebut.

Meski boleh dibilang sukses me-

ngembangkan usahanya, Kuswati

berharap ada perhatian dari Pemkab

Jember khususnya dalam hal

permodalan, apalagi proses

pembuatan kripik gadung ini sudah

menjadi trade mark dari Dusun Kajar

Tengah Desa Sumberjati Kecamatan Silo

dan mampu memberi penghasilan

tambahan bagi masyarakatnya.

Sementara itu di Dusun Sepuran di

Desa Sumberjati Kecamatan Silo bisa

jadi merupakan sentra produksi jamur

tiram di kecamatan tersebut, tempat

budidaya jamur tiram itu sendiri letaknya

berdekatan dengan setasiun kereta api

Sumberjati Silo.

Bisingnya suara kereta api ternyata

tidak menyurutkan semangat Pak Fanani

untuk mengawasi karyawannya saat

bekerja, meski proses budidaya jamur tiram

itu cukup rumit dan terkesan njlimet, namun

di rumah Pak Fanani terlihat ratusan

polibag berisi serbuk kayu hasil gergajian.

Sebelum polibag bag tersebut ditaruh

diatas rak sederhana terbuat dari bambu

sebagai media tumbuhnya jamur tiram,

terlebih dulu wadah plastik itu harus

menjalani proses pemanasan sedikitnya

selama 8 jam.

“Pemanasan dengan menggunakan

tungku berukuran besar itu dilakukan untuk

membunuh kemungkinan adanya bakteri dalam polibag, sehingga nantinya bisa dihasilkan

kwalitas jamur yang baik dan aman dikomsumsi,” katanya.

Setelah itu didinginkan sekitar 8 jam sama dengan lamanya pemanasan diatas tungku,

kemudian disimpan di dalam ruangan selama 40 hari dan setelah itu diletakkan diatas rak

penampungan.

“Jamur tiram asal Dusun Sepuran ini warnanya putih bukan ungu, apalagi jamur ini efektif

bisa bertahan 5 sampai 8 bulan baru diganti tempatnya Jamur tiram pasarnya cukup bagus

dan banyak dibeli oleh restoran besar, apalagi rasanya sangat enak dan kenyal serta digemari

oleh mereka penghobi kuliner khususnya wisatawan mancanegara,”jelas Pak Fanani dan

mengaku mendapat keuntungan bersih kisaran Rp.3-5 juta per bulan”, pungkasnya

BINAI DESA

Page 38: Jember Kita Edisi 4

38

Jember Kita. Banyaknya lahan tidak produktif yang

ada di Kecamatan Ledokombo membuat masyarakat

resah, pasalnya keberadaan lahan tersebut tidak bisa

ditanami. Praktis masyarakat di Kecamatan Ledokombo

yang selama ini menggantungkan hidupnya dari

bercocok tanam terpaksa harus menanggalkan

cangkulnya dengan adanya lahan tidak produktif,

padahal di kecamatan tersebut sebagian besar

masyarakatnya berprofesi menjadi petani.

Selama ini Ledokombo yang terletak di kawasan

Jember utara secara geografis tingkat kesuburan

tanahnya dirasa kurang, hal tersebut jauh berbeda bila

dibanding dengan kawasan Jember selatan yang lebih

subur.

Sengonisasi untuk UbahLahan Tidak ProduktifOleh : Winardiyasto

Repro

ARGOBISNIS

Page 39: Jember Kita Edisi 4

39

“Sengon memiliki nilai

ekonomis yang tinggi

yakni mampu

menembus harga

Rp.250.000 per pohon”

Namun berkat upaya yang digagas oleh pihak Kecamatan

Ledokombo bekerja sama dengan dinas terkait yakni Dinas Kehutanan

Pemkab Jember yakni melakukan program singonisasi, kecemasan

masyarakat Kecamatan Ledokombo bisa berangsur hilang sebab

diatas lahan tidak produktif tersebut bisa ditanami dengan tanaman

keras yang lebih menguntungkan dan mendatangkan hasil.

Tak heran kini di kecamatan tersebut kini banyak tumbuh tanaman

sengon, meski sengon tersebut baru bisa dirasakan hasilnya setelah

enam tahun dari saat mula menanam tapi paling tidak mampu

mengubah wajah desa di Kecamatan Ledokombo yang dulunya

gersang dan tandus menjadi hijau.

Hal tersebut dibenarkan oleh Camat Ledokombo Sidartawan,SH

saat ditanya tentang pemanfaatan tanah tidak produktif di wilayahnya,

bahkan menurutnya sejak dilakukan sengonisasi di Kecamatan

Ledokombo dari awalnya harga sewah tanah garapan itu rendah kini

menjadi melonjak tajam.

Dulu saat areal sengon tersebut masih berupa tanah tidak produktif

harga sewanya murah sekali, maklum dengan kondisi tanah semacam

itu sedikit sekali orang yang mau memanfaatkannya untuk kepentingan

pertanian. Kini di wilayah Kecamatan Ledokombo sulit sekali ditemui

lahan tidak produktif, hampir di tiap desa di kecamatan tersebut

utamanya di Desa Ledokombo, Sumberanget dan Suren

dijumpai ratusan tanaman sengon.

Katanya Sidartawan, Di Desa Ledokombo sendiri hampir

separuh luas tanah yang ada ditanami sengon. Sengon

memiliki nilai ekonomis yang tinggi yakni mampu

menembus harga Rp.250.000 per pohon. Selain itu

sengon juga mempunyai fungsi penyangga tanah dari

erosi saat musim hujan tiba, sebab dari data yang ada

Kecamatan Ledokombo termasuk salah satu kecamatan

di Jember yang rawan bencana alam.

“Sengon Ledokombo ini kebanyakan dipasarkan di

pabrik pengolahan kayu Kalibaru Banyuwangi, bahkan

kwalitas sengonnya tidak kalah dengan daerah lain sebab

dihasilkan dari bibit sengon pilihan,”tukas Sidartawan,

kedepan diharapkan program sengonisasi bisa menjadi

andalan di Kecamatan Ledokombo.

Dalam satu kesempatan acara penghijauan

sengonisasi beberapa waktu lalu, bupati Jember

Ir.H.MZA.Djalal,MSi menyatakan prospek tanaman sengon

cukup menjanjikan. Tingginya permintaan kayu sengon

oleh pabrik pengolahan kayu harus bisa dibaca

masyarakat sebagai peluang usaha yang bisa mendatangkan untung

demi peningkatan kesejahteraan, sebab kayu sengon tersebut sangat

dibutuhkan oleh para pengusaha properti perumahan.

Bupati juga menambahkan, kebutuhan akan papan yakni

perumahan di kawasan perkotaan seperti di Kabupaten Jember cukup

pesat. Itu artinya dengan banyaknya pemukiman baru di Jember dan

di kabupaten lain, kebutuhan akan kayu khususnya sengon masih

terbuka luas serta tidak menutup kemungkinan dengan keberhasilan

sengonisasi ini Jember bisa menjadi daerah penghasil sengon terbesar

di Jawa Timur.

ARGOBISNIS

Page 40: Jember Kita Edisi 4

40

Jember Kita. Banyak kalangan pengamat pertanian khususnya dari luarkabupaten menilai Kabupaten Jember sukses melakukan penangkaran benihpadi dan hampir merata di semua kecamatan, lebih dari itu di bidangpengembangan budidaya tanaman holtikultura ternyata juga mampumencuatkan nama Kabupaten Jember.

Tidak salah bila ada keinginan dari masyarakat utamanya petani bila dikota tembakau ini perlu dibangun adanya pasar agrobis terpadu, keberadaanpasar tersebut nantinya tidak hanya menjual hasil tanaman pertanian sajaterlebih dari itu mampu menyediakan bibit tanaman sesuai apa yangdibutuhkan oleh petani.

Bahkan Jumantoro Ketua Gapoktan Bangun Sejahtera Kecamatan Arjasasepakat bila Kabupaten Jember punya pasar agrobis seperti di KabupatenSidoarjo, beroperasinya pasar tesebut setidaknya mampu mengangkatkesejahteraan petani, apalagi selama ini kecenderungannya petani merasadibodohi dan diombang-ambingkan oleh ketidakpastian harga pasar.

Selain itu ketika pasar agrobis ini difungsikan diharapkan bisa terjadijalinan interaksi langsung antara pembeli dan petani, jelasnya petani akanmerasa diuntungkan karena tidak lagi menjual hasil pertaniannya kepadatengkulak seperti selama ini dilakukan.

Jember BerpeluangDirikan Pasar AgrobisOleh : Winardiyasto

Repro

ARGOBISNIS

Page 41: Jember Kita Edisi 4

41

“Gagasan untuk mendirikan pasar agrobis terpadudi Kabupaten Jember memang sudah waktunya, apalagisektor pertanian kita semakin membaik dan Jembertidak kalah dengan kabupaten lain di Jawa Timur,”katanya.

“Upaya pendirian pasar agrobis ini perlu mendapatdukungan dari semua pihak tidak hanya dari PemkabJember saja tapi juga termasuk DPRD, mengingat petaniselama ini merasa kebingungan mau kemanamemasarkan hasil pertaniannya dan pasar agrobis inimerupakan jawaban kebuntuan petani dan saya yakinsemua petani di Kabupaten Jember sepakat bilakehadiran pasar agrobis terpadu secepatnya bisadibangun,”jelas Jumantoro .

Ketika ditanyakan idealnya dimana pasar agrobis itunantinya ditempatkan?, Jumantoro menilai KecamatanRambipuji paling layak untuk pembangunan tempatpasar tersebut, karena kecamatan itu mudah dijangkaudari berbagai arah baik dari kawasan Jember bagianbarat, timur, utara maupun selatan dan terletak di porosjalan propinsi.

Bila impian memiliki pasar agrobis terpadu itu bisadiwujudkan oleh Pemkab Jember maka tidak bisadipungkiri butuh areal yang sangat luas termasuk lahan

parkir kendaraan besar seperti truk pengangkut hasilpertanian karena pasar ini tidak hanya menjadi jujuganpembeli dari Jawa Timur dan Pulau Jawa saja bisa jadipembeli dari luar pulau seperti Bali, Sumatra danKalimantan akan datang ke Jember.

“Kalau Jember sudah memiliki pasar agrobisterpadu maka petani tidak perlu menjual hasilpertaniannya ke Pasar Agrobis Puspa Agro Sidoarjo, halini jelas bisa lebih menghemat pengeluaran petani untukbiaya angkut dan efisiensi waktu. Kecamatan Rambipujidibanding kecamatan lain sangat memungkinkan untuk

ditempati pasar agrobis”,katanya.

Selain itu kecamatan inimemiliki akses angkutan 24jam nonstop dan letaknyatidak jauh dari teminalTawangalun serta angkutanpeti kemas tersedia diStasiun Kereta ApiRambipuji. “Saya berharappasar agrobis ini kelak bisaberkembang dan menjadiyang terbesar di kawasantapal kuda, jangan sampaiyang punya hasil pertanianitu orang Jember tapi yangmenentukan harga justruorang dari kabupaten lain,”imbuh Jumantoro.

Lebih lanjut Jumantoromenambahkan, namundemikian pasar agrobisterpadu ini di bangun justrutidak diperuntukkan bagipedagang tapi untuk petani,namun demikian antarapedagang dan petani jugadiuntungkan ketika terjaditransaksi penjualan di pasaragrobis terpadu tersebut.Repro

ARGOBISNIS

Page 42: Jember Kita Edisi 4

42

TanpaFermentasi,PemintaanEkspor Tinggi

Jember Kita. Kakao (coklat) Indonesia ternyata

memiliki citra rasa unik dan spesifik tak ubahnya dengan

kopi, berbagai jenis kopi mulai dari Toraja, Jawa,

Sidikalang, maupun Gayo ternyata memiliki berbagai

kelebihan.

Hal itu jelas merupakan keuntungan tersendiri bagi

Indonesia, karena tuntutan pasar menghendaki

adanya kekhususan dari komoditi kakao tersebut. Tak

heran bila keberadaan kakao dari Indonesia ternyata

sangat diminati oleh dunia internasional, karena kakao

yang dilempar ke pasar ekpor ternyata lebih banyak

yang tidak melalui proses fermentasi padahal untuk

produk olahan dalam negeri dibutuhkan kakao

fermentasi dan terpaksa harus mendatangkan kakao

dari negara lain.

Dalam penjelasannya Dr. Anton Apriyantono

mantan menteri pertanian periode 2004-2009 ketika

memberikan pencerahan dalam workshop pengujian

flavor kakao di Aula Sunaryo Pusat Penelitian Kopi dan

Kakao di Jember menjelaskan, saat ini Indonesia

sebagai salah satu negara pengekspor kakao terbesar

dunia yakni antara 800 ribu hingga 1 juta ton per tahun

dibawah Ghana (Afrika) dan Pantai Gading.

Pencapaian jumlah tersebut tidak terlepas adanya

gerakan nasional (Gernas ) kakao untuk lebih

mengoptimalkan potensi kakao, hal itu merupakan

upaya untuk meningkatkan kwalitas dan produktifitas

kakao nasional dan terus berlanjut, sehingga Indonesia

mampu berada pada peringkat tiga negara

pengekspor kakao terbesar dunia.

“Kakao Indonesia ternyata masih dicari oleh

kalangan importir kakao dunia, mengingat kwalitasnya

tidak kalah dengan negara lain karena itu kita terus

melakukan uji laboratorium terhadap cita rasa kakao”,

katanya.

Apalagi pamor kakao Indonesia di luar negeri terus

mengalami lonjakan cukup tajam, adanya gejolak

politik di Pantai Gading berpengaruh pada menurunnya

produktifitas kakao negara tersebut dan Indonesia

mampu menaikkan peringkatnya setelah Ghana.

“Ironisnya meski Indonesia memiliki produktifitas tinggi

dalam hal kakao, namun budaya minum coklat masih

Oleh : Winardiyasto

PERTANIAN

Page 43: Jember Kita Edisi 4

43

kurang di negeri ini apalagi ada kesan coklat lebih

mahal ketimbang kopi padahal coklat merupakan

minuman menyehatkan,”ujar Anton.

Untuk lebih membiasakan masyarakat untuk minum

coklat memang perlu adanya berbagai upaya, salah

satunya memberikan penjelasan bahwa sejatinya

kakao memiliki kandungan antioksida tinggi dan tidak

sama dengan tanaman perkebunan lainnya.

Adanya anggapan bahwa minum kakao atau

coklat membuat orang menjadi gemuk jelas itu tidak

benar, justru kakao aman dikomsumsi oleh manusia

dan tidak ada efek samping meski diminum tiap hari.

Anton tidak menampik bahwa kakao ini banyak

digemari oleh masyarakat golongan ekonomi

menengah keatas, karena itu Anton berharap kedepan

kakao lebih digemari di Indonesia dan setidaknya bisa

mencapai angka prosentasi 1% atau 2,5 juta orang

dari jumlah penduduk saat ini 250 juta jiwa.

Tidak salah bila di Indonesia nantinya banyak

bermunculan industri pengolahan kakao dan tidak

sekedar mengekspor kakao mentah saja, hal ini

sebagai upaya mendongkrak gemar minum kakao dari

berbagai tingkatan umur, apalagi dari pengamatan

Anton saat ini di masyarakat banyak beredar minuman

kakao kemasan dari luar negeri.

Namun kader Partai Keadilan Sosial (PKS) tersebut

optimis kedepan kakao Indonesia bisa menjadi tuan

rumah di negerinya sendiri, apalagi ketersedian kakao

di Indonesia sangat berlebih seiring semakin

membaiknya produktifitas tanaman tersebut dari tahun

ke tahun.

“Kakao Indonesia ternyata

masih dicari oleh kalangan

importir kakao dunia,

mengingat kwalitasnya tidak

kalah dengan negara lain

karena itu kita terus melakukan

uji laboratorium terhadap cita

rasa kakao”

Repro

PERTANIAN

Page 44: Jember Kita Edisi 4

44

Jember Kita. Tahun 2012 ini Dinas Pertanian Pemkab Jember

mencanangkan target, semua petani tidak lagi memakai pupuk

buatan pabrik berkadar kimia tinggi. Sebagai gantinya, petani

dianjurkan untuk beralih ke pupuk organik. Alasannya, selain petani

bisa lebih menghemat biaya, pemakaian pupuk organik ternyata

juga lebih bersifat ramah lingkungan.

Pupuk organik ini juga memiliki kelebihan tersendiri ketimbang

pupuk kimia. Pupuk dengan bahan baku limbah olahan, seperti

kotoran ternak dan tanaman bisa diperuntukkan bagi semua jenis

tanaman, tidak terkecuali tembakau sekalipun. Bahkan dari hasil

riset pakar pertanian selama ini, penggunaan pupuk organik

mampu meningkatkan produktifitas pertanian, karena itu petani

tidak perlu lagi jika mengkomsumsi pupuk organik untuk tanaman

Targetkan Semua PetaniPakai Pupuk OrganikOleh : Winardiyasto

Repro

PERTANIAN

Page 45: Jember Kita Edisi 4

45

Dalam penjelasannya usai

mengikuti acara Bupati Menjawab

di Universitas Islam Jember (UIJ)

Senin (7/5), Kepala Dinas Pertanian

Pemkab Jember Ir. Hari Wijajadi,

memaparkan, pihaknya telah

mengajak petani di Kabupaten

Jember melakukan pembuatan

pupuk organik sendiri. Langkah itu

sekaligus juga sebagai upaya

sosialisasi mengenalkan pupuk

organik kepada petani.

Mengingat, sebelum pupuk ini

muncul, hampir dipastikan semua

petani bergantung pada pupuk

kimia. Karena itu, butuh waktu agar

petani mau merubah kebiasaan

tersebut dan menggantinya

dengan pupuk organik.

Dari pengamatan di lapangan,

ternyata pupuk organik sudah mulai

digandrungi petani, karena itu tak

heran bila target pemakaian pupuk

organik tahun 2012, optimis bisa

terwujud. “Saya kira petani di

Kabupaten Jember sudah banyak

mengenal pupuk organik, itu tidak

terlepas dari upaya dinas pertanian

untuk melakukan pendekatan

kepada petani, agar tidak

memakai pupuk kimia,” papar Hari.

Dinas Pertanian Pemkab Jember,

menurut Hari, bahkan juga meminta

kepada petani yang punya limbah

pertanian, baik kotoran ternak

mapun tanaman, untuk

memberitahukan kepada penyuluh.

Sehingga, penyuluh bisa mengajak

petani untuk membuat pupuk

organik, sekaligus melakukan

pemupukan di lahan pertaniannya.

“Tenyata semua petani

menyambut baik pemakaian pupuk

organik ini dan tidak ada kendala di

lapangan, mereka juga menyadari

bahwa pupuk organik ini lebih

menguntungkan dan bisa diproduksi

sendiri,”tukas Hari.

Dijelaskan, agar pencapaian

target penggunaan pupuk organik

bisa terlaksana secepatnya, Dinas

Pertanian Pemkab Jember meminta

kepada penyuluh untuk

mendampingi petani dalam

melakukan pembuatan pupuk

organik. Dengan cara seperti ini,

diharapkan, selain nantinya bisa

memproduksi sendiri pupuk organik,

para petani juga bisa menjual

pupuk tersebut untuk kebutuhan

petani lainnya.

Diharapkan, setidaknya bila

petani menguasai pembuatan

pupuk organik, selain bisa

menciptakan lapangan kerja baru

di desa, juga akan menambah

pendapatan petani. Sehingga

dengan ini, kesejahteraan petani

akan lebih meningkat.

Repro

Repro

PERTANIAN

Page 46: Jember Kita Edisi 4

46

Mimpi ingin menjadikan atau memilki sesuatu

boleh-boleh saja diangankan. Karena tidak

jarang, sebuah obsesi yang diawali dari mimpi,

berubah menjadi sebuah kenyataan yang sangat

menyenangkan dan bermanfaat bagi orang lain atau

bahkan masyarakat.

Nah, berangkat dari mimpi ini, Camat Balung, Drs

Murdiyanto, M.Si, ingin menjadikan wilayah yang

dipimpinnya menjadi daerah tujuan wisata. Keinginan

kuat Murdiyanto menjadikan Balung sebagai daerah

tujuan wisata handycraft, bukan tanpa alasan.

Dilihat dari potensinya, Balung sangat

memungkinkan untuk dikembangkan menjadi daerah

tujuan wisata handycraft. Mengingat daerah ini

merupakan penghasil kerajinan tangan (handycraft)

yang sudah sangat dikenal, bahkan sampai

mancanegra.

Mimpi Indah Tentang KotaHandycraftMimpi Indah Tentang KotaHandycraftOleh : Indra GM.

TOKOH

Page 47: Jember Kita Edisi 4

47

Nama : MurdiyantoTempat/Tgl Lahir : Jember, 30 Maret 1966Pendidikan : - Institut Ilmu Pemerintahan

(IIP), Jakarta. - 1986 Siswa APDN, Kelas II menjadi pegawai

Karier Kepegawaian : - Menjadi staf pada Bagian Pemerintahan Umum

- 1992-1994 Mantri Polisis di Kecamatan Pakusari- 1994-2000 Kasubag Pembangunan.- 2000-2007 Sekcam Bangsalsari.- 2007-2009 Camat Pakusari- 2009-2011 Camat Sumbersari- 2012-Sekarang Camat Balung

Nama Isteri : Fatim FatmawatiPutera 2 orang : 1. Duduk di SD Al Fruqon

2. Play Group.

Sebut saja, misalnya alat seni

tradisional Jimbe dan Diageridoo (ridu-ridu)

atau manik-manik serta tasbih yang

produknya sudah dipasarkan ke berbagai

negara di dunia, baik di kawasan Asia,

maupun Australia, Amerika Latin, serta

Afrika. Produk kerajinan rakyat

(handycraft) ini, banyak dan mudah

ditemui di Kecamatan Balung,

karena memang diproduksi oleh

masyarakat di daerah itu.

Karena itu, menyadari potensi

yang dimiliki daerahnya, Camat Balung, Murdianto,

berobsesi menjadikan produk kerajinan yang dihasilkan

masyarakatnya itu sebagai pengungkit kesejahteraan.

Murdianto menggagas berdirinya outlet, yang

didalamnya berisi berbagai produk kerajinan

masyarakat Balung.

Lewat outlet yang direncanakan itu, dia berharap,

masyarakat atau peminat hasil kerajinan masyarakat

Balung, akan lebih mudah mendapatkannya. “Kita

rencanakan di kantor PKK di depan dan harus

representatif. Nanti PKK akan kita buatkan lagi,” ujar

Murdianto.

Untuk memperkuat keberadaan

Balung

sebagai Kota

Handycraft, juga direncanakan

pembuatan pot bunga pada

sepanjang jalan raya, mulai dari perbatasan sampai

depan Kantor Polsek Balung. Pot bunga yang juga

dilengkapi dengan gapura pada pintu masuk wilayah

Balung ini, rencananya akan dibuat seperti yang ada di

jalan raya Probolinggo-Surabaya.

Outlet kerajinan yang direncanakan ini, diharapkan

akan membantu perajin dalam memasarkan hasil

kerajinannya. Sehingga diharapkan, para perajin akan

lebih kreatif dan inovatif serta bergairah dalam

menekuni dunia kerajinannya.

Mimpi menjadikan daerah yang dipimpinnya lebih

baik dan menarik, ternyata tidak hanya sebatas itu.

Murdianto mengaku, ingin menjadikan

pasar tradisional yang menjadi tumpuan

masyarakat di Kota Balung, lebih

nyaman dan aman, sebagaimana

pasar modern atau swalayan. “Kalau

nggak modern ya setengah modern,

dan ini juga disetujui tokoh masyarakat,

asal tidak sampai memberatkan

pedagang,” paparnya.

Rencana lain yang ada di benak

Murdianto, yakni akan merenovasi lahan

yang terletak di utara Polsek menjadi

menjadi taman. Dengan taman ini,

diharapkan, kesan indah akan muncul

ketika tamu memasuki wilayah Balung.

“Kita juga akan merenovasi alun-alun

bersama-sama kades. Alun-alun kita

jadikan pusat rekreasi keluarga. Nanti di

sana juga akan dikelilingi trotoar yang

didalamnya juga dilengkapi dengan tempat

hiburan bagi anak-anak serta area bagi

pedagang kaki lima,” pungkasnya.

Page 48: Jember Kita Edisi 4

48

Jember Kita. Pernyataan

Bupati Jember, MZA Djalal, yang

akan menggunakan bahasa

Inggris dalam acara rapat dinas

bersama pejabat di lingkup

Pemkab Jember, pada tahun

2013 mendatang, mendapat

sambutan positif dari kalangan

pejabat. Untuk menyongsong

tahun 2013 itu, seluruh pejabat,

mulai dari Kepala Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) sampai

Camat, giat belajar bahasa

Inggris.

Mereka tidak ingin, harapan

Bupati Jember, yang

menginginkan seluruh

pejabatnya bisa berbahasa

Inggris, tidak terwujud atau.

Karena itu, mereka berusaha

belajar dengan giat agar pada

saat yang ditentukan nanti, tidak

mengecewakan bupati dengan

kata lain bupati kecewa, yang

sangat berharap pejabatnya

bisa berbahasa Inggris.

Satu contoh, gigihnya

kalangan pejabat untuk belajar

bahasa Inggris, beberapa waktu

lalu terlihat di Pemandian Patemon, Tanggul. Sejumlah

pejabat yang baru saja mengikuti kegiatan Dialog

Solutif di alun-alun Tanggul itu, memanfaatkan waktu

senggangnya untuk belajar bahasa Inggris di bawah

bimbingan Dedy Winarno, Kepala UPT Pemandian

Patemon.

Kegiatan belajar bahasa Inggris yang berlangsung

di tempat wisata Pemandian Patemon dan diikuti oleh

Asisten 1, Sigit Akbari, Kepala Inspektorat, Soedjito,

Kepala Dispenda, Suprapto, Kabag Perlengkapan,

Hariyanto, Kabag Pembangunan, Joko Santoso.

Gairah untuk belajar bahasa Inggris ini, menurut

Asisten 1, Sigit Akbari, terlecut setelah merasakan

nikmatnya belajar. Sigit melihat, kemampuan dalam

berbahasa Inggris, tidaklah semata-mata karena

imbauan bupati, tapi lebih karena merasa butuh.

Di era yang sudah sedemikian mengglobal,

menurut dia, kemampuan berbahasa Inggris, sudah

Pejabat pun AntusiasBelajar Bahasa Inggris

menjadikan kebutuhan bagi masyarakat, terutama

pejabat public yang tidak menutup kemungkinan akan

memberikan pelayanan kepada orang asing. Karena

itu, bagi pejabat belajar bahasa Inggris merupakan

sebuah keharusan yang mesti dilakukan.

“Apalagi Pak Bupati yang memberikan imbauan, juga

masih sama-sama belajar, seperti kita juga. Makanya,

kita menyambut dengan senang hati imbauan itu,

karena ini jelas sangat bermanfaat untuk kita,” ujarnya.

Sementara Kadispenda, Suprapto, lebih menyoroti

soal belajar, yang menurut anggapan kebanyakan

masyarakat, akan sulit karena usianya yang sudah tidak

muda lagi. Bagi Suprapto, belajar bahasa Inggris di

usianya yang sudah tidak muda, tidak ada bedanya

dengan ketika masih sekolah dulu. “Mungkin yang

membedakan, sekarang kita-kita ini banyak kesibukan,

jadi apa yang diberikan pengajar, kadang mudah lupa,

karena tertutup oleh kesibukan itu,”tambahnya.

Oleh : Indra GM.

SERBA-SERBI

Page 49: Jember Kita Edisi 4

49

Page 50: Jember Kita Edisi 4

50

RESTAURAN NEW SARI UTAMA

Jl. Hayam Wuruk 117 Jember

Jl. Gajah Mada 27 Jember

RESTAURAN LEGIAN

Jl. Gajah Mada Jember

RESTAURAN TAMAN SALERO

Jl. Sultan Agung No 1 Jember

Jl. Wijaya Kusuma No.60 Jember

RESTAURAN TAMAN MANGLI INDAH

Jl. Hayam Wuruk 183 Jember

Restauran Lestari

Jl. Kartini 16 Jember

RESTAURAN XING TRISNO

Jl. Hayam Wuruk 41 Jember

RESTAURAN HOTEL ISTANA

Jl. Diponegoro Jember

RESTAURAN WANDE ECHO

Jl. Semeru 86 A Ajung – Jember

RESTAURAN TIRTA ASRI

Jl. Dharmawangsa No.1

Rambipuji Jember

RESTAURAN HAWAII

Jl. Hayam Wuruk 56 Jember

RESTAURAN PALM GARDEN

Jl. Lj. S. Parman 50-A Jember

PIONERINDO GAURMENT

INTERNATIONAL

Jl. Gajah Mada 71 Jember

PT. FAST FOOD INDONESIA

Jl. Gajah Mada 96 Jember

RM. BU LANNY

Jl. Slamet Riyadi 84-A Jember

RM. LUMINTU

Jl. Kertanegara 33, Jember

RM. BU DARUM

Jl. Gajah Mada 23 Jember

RM. RINI AMBULU

Jl. Mojopahit BI / J / 6Jember

RM. RUPINI AYAM PEDAS

Gumukmas Jember

RM. SUMBER NIKMAT

Jl. H. Agus Salim 23 Jember

RM. SARI JAYA

Jl. Sulatan Agung 24 Jember

RM. GALAVITA

Jl. Trunojoyo 115 Jember

RM. SRIKANDI

Jl. S. Parman 225 Jember

RM. BISMILLAH

Jl. Dharmawangsa 99 Jember

DEPOT JAWA TIMUR

Jl. Gatot Subroto 10 Jember

DEPOT ANANDA AYAM GORENG

Jl. Gajah Mada 213 Jember

DEPOT SOTO H. SUKRI

Jl. Kalimantan Jember

DEPOT CANTIK

Arjasa Jember

DEPOT EMPAT MATA

Jl. Panjaitan Jember

WONG SOLO AYAM BAKAR

Jl. Karimata 7 Jember

BEBEK GORENG H. SLAMET

Jl. Karimata 64 Jember

SATE PAK TOHA

Jl. Brawijaya Mangli Jember

SATE CAK RI

Jl. Pattimura Jember

SATE SIMPANG TIGA

Jl. Otto Iskandardinata 2 Jember

WARUNG TERA

Jl. Hayam Wuruk Jember

CAMPUS RESTO

Jl. Jawa Jember

CAFE & REST AREA GUMITIR

Jl. Raya Jember - Banyuwangi

RADIO CAFE

Jl. Kartini Jember

CAFE PRING

Jl. Mastrip Jember

CAFE SHAFF

Jl. Sultan Agung 21 Jember

PIZZA HUT

Jl. PB. Sudirman Jember

K F C

Jl. Gajah Mada Jember

TOSOTO

Jl. Slamet Riyadi 11 Jember

QUICK CHIKEN

Jl. Jawa Jember

ROCKET CHIKEN

Jl. Karimata/Mastrip Jember

LESEHAN ALUN-ALUN

Jl. PB. Sudirman Jember

PUJASERA JEMBER

Jl. Hayam Wuruk Jember

Jl. Lj. Panjaitan

Jl. PB. Sudirman

Page 51: Jember Kita Edisi 4

51

HOTEL PANORAMA

Jl. KH. Agus Salim No. 28 Jember

Telp. (0331) - 333666

Rp. 650.000 - 1.800.000

SEVEN DREAM RESIDENCE

Jl. Riau Jember

Telp. (0331) - 339199

Rp. 220.000 - Rp. 275.000

HOTEL ISTANA

Jl. Diponegoro 43 Jember

Telp. (0331) - 482 555

Rp. 358.000- Rp. 850.000

HOTEL KEBON AGUNG

Jl. Arowana No. 59 Jember

Telp. (0331) - 487833

Rp. 50.000 - Rp. 150.000

HOTEL KEMAYORAN

Jl. Ltj. Suprapto No. 26 Jember

Telp. ( 0331) - 334884

Rp. 50.000 - Rp. 200.000

HOTEL BERINGIN INDAH

Jl. Raya Ajung - Jember

Telp. ( 0331) - 757666 - 757432

Rp. 100.000 - Rp. 300.000

FLAMBOYAN

Jl. Teuku Umar No. 78 Jember

Telp. ( 0331) 326252

Rp. 100.000 - Rp. 400.000

HOTEL BINTANG MULIA

Jl. Nusantara No. 18 Jember

Telp. (0331) - 429999

Rp. 375.000 - Rp. 600.000

HOTEL ROYAL JEMBER

Jl. Karimata No. 50 Jember

Telp. (0331) - 326677

Rp. 390.000 - Rp. 950.000

HOTEL LESTARI

Jl. Gajah Mada No. 233 Jember

Telp. (0331) - 487.000

Rp. 165.000 - Rp. 300.000

HOTEL REMBANGAN

Kemuning Lor, Arjasa - Jember

Telp. (0331) - 420 273 / 420 383

Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL SAFARI

Jl. KH. A. Dahlan No. 33 Jember

Telp. (0331) - 481882 - 481883

Rp. 190.000 - Rp. 450.000

HOTEL SEROJA

Jl. PB. Sudirman No. 2 Jember

Telp. ( 0331) - 483905

Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL CENDRAWASIH

Jl. Cendrawasih Jember

Telp. (0331) - 412222

Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL BANDUNG PERMAI

Jl. Hayam Wuruk No. 38 Jember

Telp. (0331) 484528 - 484530

Rp. 250.000 - Rp. 500.000

HOTEL SULAWESI

Jl. Letjen Suprapto No.44 Jember

Telp. (0331) - 333555

Rp. 250.000 - Rp. 500.000

HOTEL MERDEKA

Jl. Sultan Agung No. 136 Jember

Telp. (0331) - 487625

Rp. 130.000 – Rp. 350.000

HOTEL ASRI

Jl. Gatot Subroto No. 39 Jember

Telp. ( 0331) - 425635

Rp. 100.000 - Rp. 300.000

Page 52: Jember Kita Edisi 4

52