jember kita edisi 4
DESCRIPTION
Hendikraf Balung Yang MenduniaTRANSCRIPT
1
2
Mantapkan Sebagai TujuanWisata Kesehatan Kripik Gadung dan Jamur Tiram,
Lejitkan Desa Sumberjati
8
42
Targetkan petani PakaiPupuk Organik
Pejabat Ikut Belajar bahasaInggris
Hal...44
Hal...49
46
Establish as Destination ofHealthy tourism
30
18
36
Tanpa Fermentasi,PemintaanEkspor Tinggi
Serabut Kelapa
Dari Jember Hingga Ke Negeri Cina
From Jember to Country Of China
Sandarkan HidupPada tasbih
Bermimpi Indah TentangKota Handycraft
3
Pelindung : BUPATI JEMBER, Penanggung Jawab : KABAG HUMAS PEMKAB JEMBER, Pemimpin Umum : KASUBAG
KERJASAMA MEDIA HUMAS PEMKAB JEMBER, Pimpinan Redaksi : INDRA G. MERTOWIJOYO, Redaktur Pelaksana :
TAUFAN B., Redaktur Ahli : M. EKSAN, AGUNG PURWANTO, YUSUF ISKANDAR, EFENDY, SOLIHIN A., Dewan Redaksi :
ABDUL KADIR, ANAM MASJHOEDI, GANGSAR WIDODO, YUDI INDRAWAN, Tim Redaksi : WINARDYASTO, ANIK DWI
MULYANI, FERA APRILIYANTI, Fotografi : TIM KREATIF HUMAS PEMKAB JEMBER, Alamat : JL. SUDARMAN 1 JEMBER,
TELEPON : 0331-428824, website : http://jemberkab.go.id, Diterbitkan Oleh : HUMAS PEMKAB JEMBER.
SUSUNAN REDAKSI
Oleh : Sandi Suwardi H.
Kabag Humas Pemkab Jember
Datang dan NikmatiKehebohannya
Kompetisi kemajuan sebuah kabupaten,menjadi tuntutan yang tak bisa terelakkan.Satu dengan yang lain berikhtiar untuk
menaikkan daya tarik dan daya jual dalamsegala hal. Masing-masing kabupaten berusahauntuk mengolah, mengembangkan sertamenawarkan segala bentuk potensi, sumberdaya alam, sumber daya manusia kepadapublic.
Tak terkecuali dengan Kabupaten Jember.Dengan jumlah penduduk yang mencapaisekitar 3 juta jiwa, Jember harus memperbaikidiri guna meningkatkan daya jualnya.Mengerahkan semua kekuatan untuk membuatdaerah ini lebih dikenal oleh masyarakat luas,baik nasional maupun iternasional.
Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) sebagaisebuah event yang dimiliki masyarakat Jember,dengan tiga demensi utama, historis, prestasidan ekonomis, adalah sebuah potensi besaruntuk meraih semua obsesi itu. Digelarnyaevent BBJ, dikandung maksud, agar sektorperekonomian, mulai dari skala kecil, menengahmaupun dunia investasi, dapat bergerak secarabaik.
Trend yang berkembang di KabupatenJember akhir-akhir ini menunjukkan padakecenderungan positif. Hal ini ditandai dengansemakin tumbuhnya perhotelan, pertokoan danekonomi yang berbasis pada masyarakat. Danini yang pada akhirnya menjadikan Jembermemiliki daya tahan cukup baik.
BBJ digelar sebagai bagian upaya untukmewujudkan cita-cita besar, yaitu masyarakatyang sejahtera, baik lahir maupun bathin.Banyak event yang digelar dalam momentum
BBJ ini. Kita berharap, semuamasyarakat, baik masyarakatJember sendiri, maupuninternasional, dapat menikmati.Semua diundang untuk hadir danmenikmati suguhan dan tampilanyang ada.
Salah satunya adalah JemberFashion Carnival (JFC), sebuah ajangrutin tahunan yang digelar olehDynand Fariz, salah satu manusia kreatif, danbanyak mendapatkan penghargaan dariberbagai lembaga. Pagelaran event ini akadihelat pada tanggal 8 Juli, bertempat dijantung kota, alun-alun Jember.
Tentunya akan banyak turis, wartawan, baikdalam maupun luar negeri, di samping jugamasyarakat Jember dan sekitarnya, diharapkanakan datang untuk menyaksikan kehebohan danpenampilan spektakulernya.
Belum lagi event yang lain, seperti JemberCity Carnival (JCC), lomba bola voli, panjangpinang, lomba permainan rakyat dan eventlainnya. Dengan jargon lovely destination,Jember ingin mengangkat citra, bahwa daerahini adalah daerah yang ramah dan siapmenerima siapapun serta investasi apapun diKabupaten Jember.
Tentunya dengan potensi sumber daya alam(SDA) yang banyak dan dimungkinkan akansangat menguntungkan. Diantara SDA tersebut,adalah tambang, pariwisata, ide kreatif,pertanian, tembakau, kopi kakao dan potensilain yang sangat beragam di Kabupaten Jember.Bagi masyarakat dunia yang ingin meng- update, dapat mengakses di www.bbj.or.id
EDITORIAL
4
5
6
Sesuai arah Rencana Pembangunan Jangkan
Menengan Daerah (RPJMD) Kabupaten
Jember, Jember Menuju Paradigma Baru,
tengah melakukan sebuah upaya besar untuk
mempersiapkan generasi emas. Anak-anak kita yang
saat ini dalam usia 0-5 tahun dan merupakan usia
emas (gold age) diharapkan tumbuh menjadi
penerus bangsa yang cemerlang. Sehingga pada
100 tahun mendatang, Indonesia dipenuhi generasi
cemerlang, generasi yang akhlakul kharimah.
As stated in the Regional Mid-term Develop-
ment Plan (RPJMD) of the regency on Jember to
a new paradigm, Jember administration is making
a great effort to prepare a golden generation.
The children of 0-5 years old and in their golden
ages hopefully will grow as a brighly succeeding
generation. So, in the next 100 years, Indonesia will
likely be completed with a dazzling generation, a
generation of akhlakul kharimah (Islamic term for
the best moral quality).
VISION
7
Pembangunan karater (character building)
yang tengah kita lakukan di Kabupaten
Jember dengan cultur masyarakatnya yang
agamis, tidak hanya sebatas mempersiapkan
manusia cerdas. Lebih dari itu, kita berusaha
mencetak generasi yang rahmatan lil alamin.
Penempatan bidang pendidikan pada
skala prioritas pembangunan di Kabupaten
Jember, bisa dilihat dari RPJMD, yang berada
pada posisi teratas. Indikasinya, APBD
Kabupaten Jember yang mencapai 2 triliun,
Rp 900 miliiar diantaranya diperuntukkan pada
pembangunan sector pendidikan. Prioritas ini
utamanya untuk pembangunan karakter
bangsa, khususnya pada gold age.
Proses pembangunan pendidikan di
Kabupaten Jember ini juga bisa dilihat dari
banyaknya PAUD yang mendapat respon
sangat baik dari masyarakat. Bentuk perhatian
yang diberikan terhadap pembangunan
pendidikan anak usia dini, bisa dilihat dari
kepeduliannya pada proses belajar mengajar,
yang semestinya hanya 3 hari dirubah
menjadi 5 hari dalam seminggu.
Sikap peduli seperti ini, memang sangat
diharapkan. Hanya saja, sebisa mungkin tidak
hanya sebatas itu, tapi bagaimana hal seperti
itu juga bisa dilakukan dengan ikut
mengingatkan siswa yang berseragam dan
terindikasi melakukan perbuatan negatif. Insya
Allah kalau ini bisa dilakukan bersama, krisis
moral yang kian memprihatinkan akhir-akhir ini,
tidak akan pernah ada.
Kaitan dengan Bulan Berkunjung ke Jember
(BBJ) yang sebentar lagi akan gelar, tidak
hanya akan menyajikan aktifitas yang bersifat
hiburan semata. Kita juga akan menyuguhkan
acara yang bernuansa religi, sesuai dengan
cultur dan ciri kehidupan masyarakat Jember.
Pagelaran BBJ sangat menuntungkan,
karena dari sisi ekonomi, bisa membangkitkan
ekonomi masyarakat. Ini sesuai dengan
harapan yang akan kita raih, sebagaimana
demensi yang terkandung didalamnya, seperti
kreatifitas, historis dan ekonomi kerakyatan.
Karena itu melalui pagelaran BBJ, diharapkan
gairah investasi akan semakin membaik.
Character building that we are developing upon people
of Jember who have typically religious culture is on the top
priority. We are not only on preparing smart people but we
also try hard to prepare the generation of Rahmatan Lil
Alamin (islamic term for beneficial to the universe).
To make those dreams come true, we can consult the
RPJMD stating that education is on the top priority of the
development program in Jember. It is obvious that the
regional budget (APBD) of the regency is IDR 2 trillion and IDR
900 billion out of which is specially for the development in
education sector. And, the character building of the golden
age is the top priority of development program in this sector.
The development process in education sector in the
regency is going on. Many PAUD (early-age schools) are built
and Jember people welcome them warmly by their enthusi-
asm in the learning process. They even welcome the
alteration of learning days; from 3 days become 5 learning
days in a week.
We surely appreciate the careful attention. Yet, we
should still think of how we do even better deeds to our
children especially those with uniforms and who will likely do
something negative. Hopefully, when we do it together the
moral crisis we have been through will never be in existence.
In relation to the events in the Visit Jember of the Month
(BBJ) that will soon on the spotlight, we will not only present
entertainment but we will also present some religious pro-
grams in line with the culture and specifics of Jember
people.
BBJ events will be very
beneficial; economically
and historically. Eco-
nomically, it can
improve the people’s
economy, and
boost the people’s
creativity and also
their historical
horizon. We hope
that BBJ events will
encourage even
better investment.
VISION
8
Oleh : Vera Aprilianti
Harapan terciptanya Jember sebagai daerah rujukanpengobatan di wilayah timur Jawa Timur dandaerah tujuan wisata kesehatan, agaknya bakal
menjadi kenyataan. Ini karena, beberapa rumah sakit yangada, berupaya untuk terus meningkatkan pelayanan dansarana prasarananya.
Pembangunan dan penambahan fasilitas, baik yangdilakukan rumah sakit milik pemerintah maupun swasta ini,bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan padapengunjung yang hendak berobat. Terbaru, upayapeningkatan pelayanan ini, dilakukan oleh Rumah SakitBina Sehat, Jember.
Rumah sakit swasta di bilangan Jayanegara 7, Jembertersebut, saat ini menambah ruang rawat rawat inap, rawatjalan baru serta cancer center. Dengan fasilitas baru yangdimiliki, diharapkan pelayanan yang diberikan rumah sakitini, akan lebih nyaman dan terjamin.
Mungkin itulah salah satu alasan, Rumah sakit Binasehat ini, banyak diminati pengunjung yang akan berobat.Dan salah satu buktinya, yakni dibangunnya gedung baru,yang peresmiannya dilakukan pada 22 April 2012 lalu.
Peresmian gedung baru di RS.Bina Sehat yangdilakukan oleh Bupati Jember, MZA Djalal dan dihadiripihak terkait serta tokoh masyarakat itu, merupakanjawaban atas kepercayaan yang diberikan masyarakat.Bupati sendiri sangat apresiatif atas dibangunnya gedungbaru guna menunjang pelayanan kesehatan terhadapmasyarakat.
Expectations of the Jember creation as a medicalreferral in the eastern area of East Java and as ahealthy tourism destination most likely will become areality. This is because, some of the existing hospital,trying to continue to improve their services andinfrastructure facilities.
Development and addition of facilities, whether bygovernment or private hospital, is aiming to improvethe comfort of the visitors who want to seek treat-ment. The latest efforts to improve this service areconducted by the Bina Sehat Hospital Jember.
A private hospital in t 7th Jayanegara st, Jember,is increasing inpatient wards, new outpatient roomsand cancer center as well. With the new facility theyexpected to provide more comfortable and secureservices.
Maybe that’s one of the reasons; this Bina Sehathospital is attracting many visitors who want to seektreatment. And it is proofed by the construction ofnew buildings, which opening made in the last 22April 2012.
Inauguration of new building in Bina Sehat Hospi-tal conducted by Regent Jember, MZA Djalal andattended by concerned parties and public figures; isan answer for the trust given by the society. Regenthimself is very appreciative for the construction ofnew buildings to support health services for thecommunity.
9
Direktur RS.Bina Sehat, dr Faida Musjtahar UmarThalib, MMR, menjelaskan, rumah sakit ini awalnyarumah tinggal, kemudian berubah menjadi klinik, danselanjutnya menjadi rumah sakit. Karena begitu besarkepercayaan yang diberikan masyarakat, RS Bina Sehatkemudian berusaha mengimbangi dengan penyediaanfasilitas yang dibutuhkan dan memadai.
“Pada tahun 2011, kita mengawali denganpembangunan gedung 3 lantai. Lantai satudiperuntukkan untuk rawat jalan, klinik spesialis,sedangkan lantai 2 dan lantai 3 terdiri dari 62 kamar,untuk kelas satu utama, kelas satu dan kelas dua”paparnya.
Ia juga mengatakan bahwa, gedung baru yangdiresmikan dan terdiri atas gedung rawat inap, rawatjalan baru serta cancer center itu, pada setiap lantainyaterdapat 31 kamar. Pada lantai satu yang diperuntukkanbagi klinik rawat jalan, terdapat kurang lebih 25 klnik.“Sekarang kita sedang menapak pada tahap ke-duapembangunan fasilitas fisik, gedung tiga lantai juga.Lantai satu akan menjadi kamar bersalin baru, lantai 2kamar ICU baru, dan lantai 3 kamar operasi baru,”jelasnya.
Selain menambah gedung dan fasilitas baru lainnya,Aida juga menjelaskan, bahwa pihak RS Bina Sehat jugaakan melengkapkan sumber daya manusia (SDM)-nya.Pun juga pelayanan terhadap customer akanditingkatkan.
Mengenai pelayanan terhadapmasyarakat yang kurang mampu, Faidamenjelaskan, RS Bina Sehat akanbekerjasama dengan pemkab untukjamkesmas. Kerjasama dengan PemkabJember ini dimaksudkan, agar masyarakatyang kurang mampu juga dapat menikmatipelayanan kesehatan dari RS.Bina sehat.
Tak hanya itu saja, dalam hal asuransikesehatan (askses) RS.Bina Sehat jugamemberikan layanan lewat BNS in health.Selain itu masih ada kurang lebih 70asuransi kesehatan yang bekerjasamadengan perusahaan asuransi lainnya.
Aida berharap karya dari generasipenerus rumah sakit Bina Sehat ini benar-benar dapat dimanfaatkan oleh masyarakatjember dan sekitarnya.
The Director of Bina Sehat Hospital, Dr. FaidaMusjtahar Umar Talib, MMR, explains, the hospitalwas originally a residence, then turned into a clinic,and later became a hospital. Because so much trust isgiven by the society, Bina Sehat Hospital then tries tocompensate by providing necessary and adequatefacilities. “In 2011, we started with a 3-storey building.First floor devoted to outpatient care and specialistclinics, while the second floor and third floor consistsof 62 rooms, for the main first class, first class andsecond class “he explained.
He also said that, the new building that wasinaugurated and consists of inpatient buildings, a newoutpatient and cancer center, on every floor there are31 rooms. The first floor is devoted to the outpatientclinic, there were approximately 25 clinics.
“Now we’re entering on the second stage ofphysical facilities development, it’s also a building ofthree floors. First floor will become a new deliveryroom, second floor will contain 2 new ICU rooms, andthe third floor as the new operating rooms,” heexplained.
Besides adding new buildings and other facilities,Aida is also explained, that the Bina Sehat Hospital willalso complete its Human Resources. And also theservice to the customer will be improved.
Regarding the service for the poor, Faida ex-plained, Bina Sehat Hospital will work with the districtgovernment for Jamkesmas (Healty Public Insurance).Cooperation with Jember district is intended, so thatthe poor can also have the benefit of the healthservices from Bina Sehat Hospital.
Not only that, in terms of health insurance (askses),has Bina Sehat Hospital also provided servicesthrough BNS in health. In addition, there’s about 70health insurances that cooperating with other insur-ance companies.
Aida hopes the work of the next generation of BinaSehat Hospital can really be used by the communityand the surroundings.
BERITA UTAMAKepala Badan Perencanaan PembangunanKabupaten (Bappekab) Jember, M Thamrin,menyatakan dukungannnya atas upayaperbaikan dan peningkatan layanan yangdilakukan Bina Sehat serta rumah sakit lainnya.“ Saya sangat mendukung semua hal yangdapat membuat Jember semakinberkembang Dan Bina sehat merupakansalah satu diantara banyak rumah sakit, yangmembantu perkembangan tersebut. Denganterus melakukan perkembangan rumah sakit,dan saya berharap semua stakeholder juga seperti itu,” ujar Thamrin.
Head office Bappekab Jember, M Thamrin, declare his supportfor effort service from Bina Sehat and other hospital. “I support all thething to develope Jember and Bina Sehat this one from manyhospital, who help the development in jember, because the hospi-tal is getting better, and I hope all the stakeholder can develop too”said Tamrin.
10
Pendidikan Penerbangan, AwalMenuju Penerbangan Komersial
Flight Education, FirstTowards Commercial Flight
Oleh : Winardiyasto & Indra GM.
Meski belum sepenuhnya termanfaatkan seseuaidengan rencana sebelumnya, namun Bandara Noto-
hadinegoro, Desa Wirowongso Kecamatan Ajung,Jember, tetap akan diarahkan untuk penerbangan
komersial. Hanya saja untuk proses menuju ke pe-nerbangan komersial, sarana pra sarana yang ada,
dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan penerbangan.
Although it’s not fully used exactly as the same as theprevious plans yet, but Notohadinegoro Airport, in
Wirowongso Village, Ajung Subdistrict, Jember, it willstil directed to commercial aviation. It’s just for the
processes leading to a commercial flight, a means ofthe existing facilities, are used for aviation education
activities.
Utilization of the facilities owned by theNotohadinegoro airport by Juanda Flight Education/ Pendidikan Penerbangan Juanda (PPJ) Sedati,Sidoarjo, is expected to be able to fill the absenceof activities at the Notohadinegoro Airport, prior tobe used for commercial flights.
“The presence of this PPJ will fill the absence ofactivities at Notohadinegoro Airport, as we tryingto re-functioning this airport, so it could supportthe existence of aviation education center, let alonethe cost of living in Jember lower than other cities,”said Regent MZA Djalal, in his speech at theinauguration of Flight Education, Aircraft TechnicalDepartment at Notohadinegoro Airport on Tuesday(17/4).
Pemanfaatan sarana yang dimiliki BandaraNotohadinegoro oleh Pendidikan PenerbanganJuanda (PPJ) Sedati, Sidoarjo, diharapkan akan bisa
menutup kekosongan kegiatan di BandaraNotohadinegoro, sebelum dimanfaatkan untukpenerbangan komersial.
“Kehadiran PPJ ini akan menutup kekosongankegiatan Bandara Notohadinegoro, sambil berikhtiaruntuk memfungsikan kembali bandara ini, sehingga bisamenunjang keberadaan pusat pendidikan penerbangan,apalagi biaya hidup di Jember lebih murah ketimbangkota lainnya,” ujar Bupati MZA Djalal, dalam sambutannyapada acara peresmian Pendidikan Penerbangan, JurusanTehnik Pesawat Terbang di Bandara Notohadinegoro,Selasa (17/4).
PENDIDIKAN
11
Kebersediaan PPJ membuka kegiatan pendidikannyadi bandara Notohadinegoro, juga diharapkan menjadicikal bakal lembaga pendidikan serupa di KabupatenJember. Terlebih, kebutuhan tenaga mekanik pesawatterbang ke depan masih banyak dibutuhkan, yangditandai semakin maraknya maskapai penerbangan,baik milik pemerintah maupun swasta.
Dimulainya kegiatan pendidikan penerbangan dibandara Notohadinegoro, lanjutnya, merupakansejarah tersendiri bagi masyarakat Jember untukmencetak tenaga handal di bidang mekanik pesawatterbang. “Semoga adanya PPJ di Jember ini bisa lebihdiminati oleh lulusan SMA/SMK untuk bergabung danmenambah catatan panjang jumlah tenaga mekanikpesawat terbang,” harapnya.
Dikatakannya, saat ini industri penerbangan,khususnya pembuatan pesawat, menunjukan grafik
peningkatan cukup tajam. Adanya kecenderunganseperti ini, perlu adanya dukungan tersedianya tenagamekanik pesawat terbang yang berkualitas.
Oleh karenanya, munculnya lembaga pendidikan, sepertiPPJ, merupakan jawaban untuk memenuhi kebutuhan tenagamekanik pesawat terbang. Mengingat, pesawat terbangsendiri merupakan alat transportasi udara yang sama sekaliberbeda dengan transportasi lainnya, seperti kereta apimaupun kapal laut.
“Dibutuhkan tingkat keamanan dan keselamatanpesawat cukup tinggi sebelum pesawat tersebutmeninggalkan landasan pacu, dan itu merupakanregulasi dari aturan penerbangan internasional. Bahkanempat tahun lalu, akibat kurang ketatnya pengawasandan kontrol kurang ketat, menyebabkan pesawat dariIndonesia yakni Garuda Indonesia Airways ditolakterbang ke Eropa,” paparnya.
The opening of educational activities at the airportNotohadinegoro by PPJ, is also expected to be theforerunner of similar institutions in Jember. Moreover,the need for mechanics of aircraft is still in greatdemand in the future, which marked by the rise ofairlines, both public and private.
Commencement of the flight education at theNotohadinegoro airport, he added, is a history forpeople of Jember, to create reliable people in aircraftmechanic. “Hopefully by the presence of PPJ in Jembercan be more attractive for high school / vocationalschool graduated to join and add to the long record ofaircraft mechanics,” he hoped.
He said that in the current aviation industry, particu-
larly the manufacture of aircraft, the graph shows asharp increase. The tendency is make necessary tosupport the availability of a qualified aircraft mechanic.
Therefore, the emergence of educational institutions,such as PPJ, is the answer to fulfill the need for aircraftmechanics. Whereas, the aircraft itself is an instrumentof air transportation that is totally different from othertransportation such as trains and ships.
“It takes a high level of security and safety of theaircraft before the plane left the runway, and it is theregulation of international aviation rules. Even fouryears ago, due to lack of strict supervision and control,causing the plane from Indonesia, Garuda IndonesiaAirways is refused to fly to Europe, “he explained.
PENDIDIKAN
12
Sedang kepada taruna (siswa) PPJ, bupati meminta,kelak saat sudah menjadi tenaga mekanik pesawatterbang, hendaknya meningkatkan kinerjanya yangdilandasi profesionalisme demi keselamatanpenerbangan. “Ini sangat penting,”imbuh bupati.
Mengakhiri sambutanya, ketika itu Bupati Djalalmengungkapkan rasa bangganya atas dibukanyalembaga pendidikan seperti PPJ. Karena ke depan, untukurusan perawatan pesawat terbang, tidak perlumendatangkan tenaga mekanik dari luarnegeri, karena tenaga mekanik pesawatterbang lulusan sekolah penerbanganseperti PPJ, sudah bisa diandalkan dengankemampuan yang tidak perlu diragukanlagi.
Direktur Pendidikan PenerbanganJuanda, Mufa Rurrozi, menambahkan, untukkegiatan pendidikan yang diselenggarakandi bandara Notohadinegoro, PPJ jurusanTeknik Pesawat di Jember siap menampung90 taruna. “Targetnya tiga kelas,, masing-masing sekitar30 taruna,” ujarnya.
Mengenai peralatan praktik yang dibutuhkan,dikatakannya sudah disiapkan dari Surabaya, terutamaperalatan teknik dasar, seperti komponen dasar, systemkomponen, engine, navigasi dan sebagainya. Namunapabila nanti ada penguji atau verifikator yang datang keNorohadinegoro menyatakan peralatan masih kurang,maka pihak PPJ kata Mufa, akan siap melengkapinyasesuai dengan Aircraft Maintenance Training Organization(AMTO).
AMTO adalah organisasi atau lembaga yangmenstandardisasi pendidikan teknik perawatan pesawatudara. “Ke depan diharapkan bisa memberikan lulusanterbaik dan berguna bagi bangsa dan negara,” imbuhnya.
The regents asked to the student of PPJ, laterwhen they became an aircraft mechanics, theyshould improve their performance based onprofessionalism for the sake of flight safety. “It’svery important,” said the regent.
When ending his speech, the Regent Djalalexpressed his pride over the opening of educa-tional institutions such as PPJ. Due on the future, tothe affairs of aircraft maintenance, it’s not neces-
sary to bring the mechanics from abroad,because the mechanic graduated fromaircraft flight school as PPJ, can be reliablewith the undoubted ability.
Director of Juanda Flight Education,Mufa Rurrozi, adding, for educationalactivities held at the airportNotohadinegoro, Aircraft Engineeringdepartment of PPJ at Jember is ready toaccommodate 90 cadets. “The target isthree classes, each about 30 cadets,” he
said.Regarding equipment needed to practice, he
said that it had been prepared from Surabaya,especially basic engineering equipment, such asbasic components, components system, engines,navigation and so on. But if the tester or verifierwho came to the Notohadinegoro and state thelack of equipment, then the PPJ will be ready tocomplete it in accordance with Aircraft Mainte-nance Training Organization (AMTO) said Mufa.
AMTO is an organization or institution thatstandardizes aircraft maintenance engineeringeducation. “In the future we expected to providethe best graduates and useful for the nation,” headded.
“Ke depan
diharapkan bisa
memberikan
lulusan terbaik dan
berguna bagi
bangsa dan
negara,”
Repro
13
14
Balung, sebuah daerah diKabupaten Jember, yang sejakjaman Majapahit sudah menjadi
pemukiman masyarakat, sejakbeberapa tahun belakangan, mulaimemantapkan diri sebagai sentrakerajinan tangan. Berbagai jeniskerajinan tangan (handycraft) bisaditemui di daerah ini, mulai dariperalatan dapur, sampai manik-manikdan alat music tradisional.
Produk kerajinan yang dihasilkan,utamanya banyak dilakukan di DesaTutul dan Balungkulon. Untuk jenisperalatan dapur, manic-manik, tasbih,serta produk souvenir lainnya, banyakdibuat masyarakat di Desa Tutul.Sedang kerajinan lain, dibuat di DesaBalung Kulon.
Balung, an area in Jember,which was a residential area sincethe time of Majapahit, began toestablish itself as a center forhandicrafts for these last fewyears. Various types of handicraftscan be found in this area, rangingfrom kitchen appliances, to thebeads and traditional musicinstrument.
Produced craft products, manyis made in the Balungkulon andTutul Village. For the type ofkitchen equipment, beads, andother souvenir products, manywere made in Tutul Village. Othercraft made in the Balung KulonVillage.
Oleh : Indra GM. & Anik D. Mulyani
POTENSI DESA
15
Besarnya potensi industry kerajinan di Kecamatan Balung, khususnyaDesa Balungkulon ini, memang sangat membantu peningkatanpendapatan masyarakat. Hanya saja, keberadaannya sangatmembutuhkan perhatian dari pemerintah, karena selama ini parapengusaha masih mengupayakan sendiri pemasarannya.
Sebut saja alat music tradisional berupa Jimbe dan Diageridoo (ridu-ridu), maupun senjata tradisional Boomerang. Selama ini, meski penjualansemua alat music dan senjata tradisional yang dihasilkan pengrajin DesaBalungkulon, masih melalui pihak ketiga, namun kualitasnya sudah sangatdiakui masyarakat dunia.
Buktinya, alat music tradisional berupa Jimbe, sudah dipasarkan keUzbekistan, Turki, Afrika Selatan, Perancis, dan negara-negara AmerikaLatin. Sedang untuk senjata tradisional Suku Aborigin yang jugadiproduksi perajin Balungkulon, sebagian besar dipasarkan ke Asutraliadan Amerika.
The huge potential for craft industries in the Balung Sub District,especially in this Balungkulon Village, is indeed a great advantage toimprove household incomes. Only, its presence needs the attention fromthe government, for now the employers are still seeking their own mar-kets.
For example the traditional music instrument; Jimbe and DiageridooJimbe (ridu-ridu), as well as traditional weapons, Boomerang. During thistime, although the sale of all the music instrument and traditional weap-ons are made by Balungkulon village artisans; the selling was through athird party, but the quality has been greatly acclaimed worldwide.
As a proof, the traditional music instrument Jimbe, has been marketedto Uzbekistan, Turkey, South Africa, France, and Latin American countries.And the Aborigin’s traditional weapons were also produced byBalungkulon crafters, mostly marketed to Australia and America.
POTENSI DESA
16
“Malahan konjen Korea Selatan datang langsung kesini (Balungkulon), pesan Jimbe 12.000 unit dan tas daribatok kelapa 10.000 unit. Sedang dari Australia, adapesanan 45.000 unit boomerang,” ungkap RahmatSyaifuddin, perajin Jimbe dan Boomerang, di DesaBalungkulon.
Handycraft produksi perajin Balungkulon memangbanyak diminati masyarakat dunia. Hanya saja selamaini alur penjualan produk kerajinan tersebut, tidaklangsung pada pembeli (konsumen), tapimelalui pedagang, yang umumnya dariBali. Sehingga, meski produkkerajinan tersebut kualitasnyadikenal bagus, tapi tidakmembawa nama Jember, apalagiBalung sebagai sentrakerajinannya.
Selama ini, untukmemperkenalkan ke khalayak luas,produk kerajinan yang dihasilkanmasyarakat di Desa Balungkulon,sudah didaftarkan diDisperindag, Jawa Timur. Bahkanproduk kerajinan tersebut jugadipamerkan di show room JatimCovention Cantre (JCC).
Satu harapan yang sampai saatini belum sepenuhnya terwujud,Kepala Desa Balungkulon, Risin SH,berharap pihak pemerintah lebihmemberikan perhatian terhadappotensi sumber daya manusia yangada di desanya. Bentuk perhatian itu, bisadiwujudkan dalam pemberian pelatihanuntuk meningkatkan skill dan hakpatent bagi produk kerajinan yang
“In fact, the ConsulGeneral of South Koreacame straight here (Ba-lungkulon), to purchase12,000 units of Jimbe and10,000 units of coconut shellsof bag. From Australia, there are45,000 units purchase order of boomerang, “saidRahmat Syaifuddin, Jimbe and Boomerang crafters, in thevillage of Balungkulon.
Handicraft product of Balungkulon crafter is high indemand from worldwide. It’s just the craft product linesales, not directly to consumers, but by traders, generallyfrom Bali. Thus, although the qualities of handicraftproducts are known to be high quality, but it not carriesthe name of Jember, let alone Balung as the center of thecraft.
During this time, to introduce to a broad community,craft products produced in the Balungkulon Village,already registered in Disperindag, East Java. And eventhe handicraft products are also exhibited in the show
dihasilkan.Bahkan untuk mempermudah perajin
dalam memasarkan produk kerajinannya,Risin mengusulkan, perlu adanya lembaga,bisa dalam bentuk koperasi dansebagainya. “Sebenarnya kalau soalpotensi di Balungkulon ini, tidak hanyahandycraft, peternakan dan
perikanan juga ada, tapi ya itu,butuh pelatihan,bahkan jugamodal daridinas terkait,”tambahnya.
room of East JavaCovention Centre (JCC).One hope that until now has not fully materialized,
the village chief of Balungkulon, Risin SH, hoping thegovernment give more attention to the potential ofhuman resources existing in the village. Form ofattention that could be realized in the provision oftraining to impro4ve skills and patent rights forproducts produced crafts.
Even to help crafters to market their craft prod-ucts, Risin proposed, the need for the institution; canbe in the form of cooperation (koperasi) and so on.“Actually when it comes to the potential in thisBalungkulon, it is not only handicrafts, animal hus-bandry and fishery are also having potential, but ittakes training, and even the capital from the depart-ment concerned,” he added.
POTENSI DESA
17
18
Pertumbuhan sector usaha di Kabupaten Jember,menunjukkan perkembangan yang cukupmenggembirakan. Ini ditandai dengan semakin
banyak dan beragamnya usaha yang digeluti masyarakat,yang diantaranya bahkan ada yang berskala internasional.
Kondisi yang demikian, sudah barang tentu akanmemberikan dampak positif pada roda perekonomian.Diharapkan, kondisi yang demikian akan semakinmemotivasi kalangan pengusaha untuk lebih kreatif daninovatif, agar usaha yang mereka jalankan, dapat terusberkembang.
The growth of the business sector in Jember is show-ing hopeful progress. It is characterized by a growingnumber and diversity of the community effort, some ofthem is even at international scale.
Such conditions, of course will have a positiveimpact on the economy. It is expected that such condi-tions will motivate the entrepreneurs to be morecreative and innovative, so that they can continuallygrow their business.
Oleh : Vera Aprilianti
19
As being done by Suwidi, a businessman fromLembengan Village, Ledokombo Sub District, Jember. Theboss of CV Sumber Sari admitted, packed by knowledgeand skills and his full of confidence, Suwidi, one of themany entrepreneurs in Jember, continues to expand itsbusiness, namely the Industrial cocofiber and cocopeat.
The business that has been run for over 12 years, nowcontinued to show significant growth. At present theirproducts are even enter the Chinese domestic market.
According to Suwidi, this business is originally a regularhome industry industry, engaged in buying and sellingcoconut. But over time, coupled with the tenacity and hardwork, Suwidi successfully turned it into a huge industry.
Seperti yang sudah dilakukan seorang pengusaha asalDesa Lembengan, Kecamatan Ledokombo-Jember, Suwidi.Bos CV Sumber Sari ini, mengaku, bekal ilmu yang dimilikiserta keterampilan dan keyakinan yang penuh, Suwidi ,salah seorang dari sekian banyak usahawan di Jember,terus mengembangkan usahanya, yakni Industri cocofiberdan cocopeat.
Usaha yang telah digelutinya selama 12 tahun itu,belakangan semakin menunjukkan perkembangan yangcukup signifikan. Saat ini hasil produksinya, bahkan sudahdipasarkan hingga ke negeri Cina.
Menurut Suwidi, awalnya industry tersebut adalah homeindustry biasa, yang bergerak dibidang jual beli kelapa.Namun seiring perjalanan waktu, ditambah dengankeuletan serta kerja kerasnya, Suwidi berhasilmengubahnya menjadi sebuah industry yang besar.
PELUANG USAHA
20
“Awalnya saya hanya berfikir, bagaimana caranya agarserabut kelapa tersebut tidak mengotori lingkungan,kalau mau dibuang terlalu banyak, jadi saya terus berfikirdan akhirnya saya menemukan ide, agar serabuttersebut diproses lebih lanjut sehingga menjadi sebuahproduk, dan ternyata banyak diminati, untuk itu sayamemutuskan untuk lebih focus pada usaha cocofiber dancocopeat ini”, ujarnya.
Untuk proses penghancuran serabut kepala menurutdia, menggunakan alat khusus dan setelah itu dijemur.Selanjutnya, setelah dijemur, serabut kelapa yang sudahhalus tersebut, kemudian dicetak dan dikemas seperti
bentuk balok.“Kalau untuk cocofiber, serabut kelapa dihancurkan
terlebih dahulu, dijemur, kemudian dibentuk seperti balok.Itu biasanya digunakan untuk sofa, jok mobil, jok pesawat,springbed. Nah, kalau cocopeat itu kan butiran serbukserabutnya, jadi tidak diproses khusus, biasanya coco-peat ini digunakan untuk petroganik,” paparnya.
Ia juga menjelaskan bahwa untuk cocofiber, memilikiwarna yang khas, yakni warna kuning mas, dengan ukuranbal 45x65x92cm, tali straping bel 11 alur, dan berat an-tara 80-87 kg. Cocofiber ini hanya memiliki kadar kotorsekitar 3%.
“At first I was just thinking, how can I make coconutfiber does not pollute the environment, cause it’s toomuch to dumped, so I continued to think and finally Ifound the idea, that the fibers are further processed soit becomes a product, and turn out get a lot of demand,and then I decided to be more focused on this cocofiberand cocopeat business “he said.
According to him, the destruction process of the co-conut fibers is using a special tool and after that it isdried. Subsequently, after drying process, coconut fi-bers that have been refined are being molded into beam
shape.“For cocofiber, coconut fibers are destroyed first,
dried, and then molded into beam shaped. It is usuallyused for sofa, car seat, airplane seat, springbed. Whencocopeat is the grain of fiber powder, so nothing spe-cial in the processing, it is usually used for petroganik“he explained.
He also explained that cocofiber have distinctive col-ors, namely golden yellow, with 45x65x92cm in size, andthe bell straping rope of 11 slots, and weighing between80-87 kg. cocofiber has only 3% of gross levels.
PELUANG USAHA
21
Cocofiber tersebut dijual dengan harga RP.3.000/Kgnya, hingga saat ini, produk cocofiber milik Suwidi terusdieksport ke Cina setiap seminggu sekali, biasanyacocofiber tersebut dikirim dengan menggunakan kon-tener berukuran 40Hc, yang memuat 17,2 hingga 18ton cocofiber yang sudah berupa produk jadi tersebut.
Sedangkan untuk cocopeat, penjualannyamenggunakan kemasan karung dengan ukuran 75-115cm, dengan harga Rp.200 rupiah/Kg nya. Untuk cocopeatSuwidi memasarkannya ke daerah lokal dan daerah ger-sik. Dalam sebulan kapasitas cocopeat yang diproduksibisa mencapai 1000 ton.
Selain itu, Suwidi juga mengatakan, bahwa untukbahan baku, serabut kelapa, Ia dapatkan dari parapenjual kelapa yang ada di Kabupaten Jember. “Untukbahan bakunya itu, saya biasanya membelinya dari parapedagang kelapa yang ada di Jember, seperti di Ke-jayan mayang, dan tempat lainnya, dalam sehari itu sayabisa mendapatkan 50.000 serabut kelapa” tegasnya.
Suwidi bersama 46 karyawannya akan terusmengembangkan usaha ini, karena baginya usaha inicukup produktif, sehingga selain dapat terus menyeraptenaga kerja, juga dapat meningkatkan industry yangdimilikinya itu. Dan yang tak kalah heboh lagi , Usahacocofiber dan cocopeat milik suwidi ini dipilih mewakiliJember, untuk mengikuti pameran Expo yang akandiadakan di Jakarta pada 24 mei nanti.
The Cocofiber are sold for RP.3.000/Kg, until now,the Suwidi’s product of cocofiber are continue to beexported to China once a week, usually this cocofiber issent by using 40Hc sized containers, which contain 17.2to 18 tons cocofiber that’s in form of finished product.
As for the cocopeat, it’s sold in bag packaging with asize of 75-115 cm, and the price is Rp.200 dollars / Kg.Suwidi’s Cocopeat are sold to the local area and Gresikarea. Within a month cocopeat produced capacity canreach 1000 tons.
In addition, Suwidi said that for raw materials, coco-nut fibers, he can get it from the coconut seller in Jember“For raw material, I usually buy from the traders of co-conut in Jember, as in Kejayan Mayang, and elsewhere,I can get 50 000 coconut fibers in one day”he said.
Suwidi and his 46 employees will continue to developthis business, because for him this business is quite pro-ductive, so in addition to continue employment, and hecan increase his industry. And the more exciting part,the cocofiber and cocopeat business of Suwidi’s, is se-lected to represent Jember, to participate in an exhibi-tion held in Jakarta on next 24th of May.
Repro
PELUANG USAHAKepala Disperindag, Achmad S.mengatakan, bahwa produksi serabutkelapa ini merupakan ide yang sangat luarbiasa, karena selain bisa menyerap tenagakerja, serabut kelapa yang diproduksi jugamemiliki banyak manfaat. Seperti untukbahan baku sofa, springbed, dan lainnya.Apalagi, produk tersebut juga di ekspor keCina “Itu sangat luar biasa,” ujar Achmad,seraya berharap agar produksi serabutkelapa ini bisa memmbuat Jember lebihdikenal dan berkembang.
Headoffice of Disperindag (Achmad S) thinking that thecocofiber production is a great tink, because there are manyusefull, like recycle the cocofiber became sofa, springbed, etc.Otherwise, the product export to cina”its so awesome” saidMr.Ahmad , and He hope this production will be develop taste.
22
Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) dipastikan
berdampak langsung pada tingkat hunian kamar
hotel. Indikasi itu terlihat, sejak berlangsungnya BBJ
pertama, kegiatan bertabur kemeriahan ini menjadi daya tarik
tersendiri bagi wisatawan, baik domestik atau mancanegara
untuk datang ke Jember.
Untuk BBJ 2012 ini, berbagai kesiapan terus dilakukan oleh
pemilik hotel di Kabupaten Jember. Berbagai ornamen
bercirikan BBJ, seperti umbul-umbul maupun spanduk bakal
dipasang di pelataran depan hotel sebagai wujud
keikutsertaan pihak swasta untuk menyukseskan agenda
Visit Jember Month (BBJ) is confirmed to make direct
impact on hotel room occupancy rate. Indications were
seen, since held of the first BBJ, this activities sprinkled with
festive are the main attraction for tourists, whether
domestic or foreign tourists to come to Jember.
For this year 2012 BBJ, various readinesses continuously
carried out by hotel owners in Jember. BBJ characterized
ornaments, such as banners or billboards will be installed
in the front court of the hotel as a form of private partici-
pation to the success for the annual agenda of the
Jember district.
Oleh : Winardiyasto
23
tahunan Pemkab Jember tersebut.
Sebagaimana dikatakan Sugeng Purnomo,
Menejer Hotel Bintang Mulia, bahwa dalam
menyambut pelaksanaan BBJ 2012, pihaknya
tidak mau ketinggalan dengan ikut
memasang pernak-pernik BBJ agar bisa terlihat
oleh para tamu. Itu dilakukan, karena BBJ
dinilai merupakan kegiatan positif untuk
menjual potensi wisata daerah.
Kepada wartawan Majalah Jember Kita,
dia mengakui, menjadikan suasana agar
menarik pada hotel yang dipimpinya, meski
pelaksanaan BBJ 2012 baru akan digelar bulan
Juni mendatang, merupakan sebuah
keharusan.
“Sebagai anggota PHRI Hotel Bintang Mulia
siap memberi pelayanan terbaik kepada
tamu, saat BBJ jelas banyak tamu dari luar
Jember bermalam di hotel. Apalagi setiap BBJ
berlangsung tingkat hunian kamar hotel tidak
seperti hari biasanya, di sini (Hotel Bintang
Mulia) saja dari 51 kamar yang ada setidaknya
60% sudah dipesan beberapa bulan
sebelumnya,” ujar pemilik hotel yang
tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan
Restauran (PHRI) itu.
As been said by Sugeng Purnomo, Man-
ager of Bintang Mulia Hotel, that in welcoming
the the year 2012 BBJ, they will install lot of
decoration of BBJ, so that the guests will
aware of it. It will be conducted because the
BBJ is a positive event to sell the potential of
local tourism.
He admitted, making the atmosphere in
order to draw on the attraction in his hotel,
despite the implementation of the BBJ in 2012
will be held next June, is a must.
“As a member of PHRI, Bintang Mulia Hotel
is ready to give the best service to guests,
while BBJ is held; obviously a lot of guests from
outside Jember will stay at hotels. Moreover,
each BBJ hotel room occupancy rate is
increasing, here (Bintang Mulia Hotel) the total
amount of 51 rooms they have are at least
60% booked several months in advance, “said
hotel owners who are members of Hotel and
Restaurant Association (PHRI).
Kepala Kantor Pariwisata dan Kebudayaan,Jember, Arif Cahyono, menyatakanapresiasinya atas sikap tanggap para pemilikhotel yang berusaha menyiapkan segalakeperluan untuk menyambut tamu dalamevent Bulan Berkunjung ke Jember. “Memangsudah seharusnya begitu, karena inimenyangkut nama baik Jember dankenyamanan para tamu itu sendiri,” ujarnya.
Head of Tourism and Culture Office, Arif Cahyono, expressedappreciation for the responsiveness of the hotel owners are tryingto prepare for the need to welcome the guests in the event of theJember Visit Month. "Indeed, it should be, because it concerns thegood name of Jember and comfort of the guests themselves," hesaid.
24
Jember Visit of the month (BBJ) 2012 is
getting closer. Some interesting events will be
on the spotlight during the event, which will last
one whole month.
Jember, well-known as the pioneer for
modern carnival in Indonesia, will hold another
Jember City Carnival (JCC) for the 4th time with
different touches. As planned, it will be pre-
sented much more lively than the three
previous events of JCC. Hundreds of senior
high school students and public will involve in 9
defiles.
JCC 4 is to implement Jember as the
modern national carnival city then to be the
reference for other cities to hold carnival alike.
Furthermore, JCC event will hopefully improve
the quality of Jember human resources to be
more creative and will eventually increase the
region revenue.
Hadirkan Kemeriahan Budaya ArchipelagoJember City Carnival (JJC)
Jember Kita. Penyelenggaraan Bulan Berkunjung ke Jember
(BBJ) tahun 2012 semakin dekat. Berbagai event menarik akan
disuguhkan selama penyelenggaraan BBJ, yang berlangsung
selama sebulan penuh itu.
Jember yang telah dikenal sebagai pelopor hadirnya
karnaval modern di Indonesia, pada perhelatan BBJ tahun ini,
kembali menyelenggarakan Jember City Carnival (JCC) untuk
keempat kalinya. JCC 4 disuguhkan dengan nuansa yang
berbeda, dan dijanjikan akan lebih semarak dibandingkan tiga
penyelenggaraan JCC lalu. Ratusan pelajar sekolah menengah
atas dan masyarakat umum dilibatkan dalam 9 defile yang
disiapkan.
JCC 4 diselenggarakan untuk mewujudkan Jember sebagai
kota karnaval modern di tingkat nasional dan menjadi acuan
kota-kota lain di Indonesia untuk penyelenggaraan karnavalnya.
Selain itu melalui penyelenggaran JCC, diharapkan dapat
meningkatkan kualitas sumber daya
manusia Jember menjadi lebih
kreatif dan dapat meningkatkan
p e r e k o n o m i a n daerah.
Oleh : Anik D. Mulyani
24
Dalam penyelenggaraan JCC 4, Pemerintah Kabupaten
Jember bekerjasama dengan kru Jember Fashion Carnaval
(JFC) sehingga JCC 4 digarap dengan total dan lebih
profesional. Terinspirasi dari keragaman yang dimiliki bangsa
Indonesia, terutama dari seni dan budaya, JCC
menjatuhkan pilihan pada tema Archipelago. Semua jenis
seni dan budaya daerah yang mewakili budaya Indonesia,
akan dikemas menjadi karya yang unik, spektakuler dan
dipresentasikan dalam karnaval JCC yang lebih modern, dan
eksklusif.
Defile yang disiapkan oleh JCC antara lain Jawa, Bali,
Ranah Minang, Papua, Toraja, dan Borneo. Selain 6 defile
tersebut, masih ada defile kelompok kesenian, yaitu penari
tradisional kontemporer yang diiringi musik patrol, Pencak
Silat, serta Penari yang membawakan berbagai kesenian
Tionghoa. Tak ketinggalan JFC Marching Band dan Jember
Marching Band (JMB) yang turut ambil bagian dalam
kemeriahan JCC sebagai opening dan closing defile. Tidak
hanya berhenti sampai disitu, sejumlah kendaraan hias dari
beberapa instansi pemerintah dan swasta, akan mengiringi
masing-masing defile dengan ornamen yang menyesuaikan
defile tersebut.
JCC 4 akan diselenggarakan pada tanggal 16 Juni 2012
pukul 19.00 dengan start di Jalan Gajah Mada dan finish di
Jalan Sudarman. Dan masing-masing defile, di sepanjang
rute karnaval, akan melakukan atraksi di tujuh titik area atraksi,
selama kurang lebih empat menit.
Ketua panitia pelaksana JCC, Suyanto, dalam launching
JCC 4 mengatakan meskipun dengan persiapan yang relatif
singkat, dirinya tetap merasa optimis dengan suksesnya
penyelenggaraan JCC 4. Dibantu dengan kru JFC, saat ini
dirinya sedang fokus menyiapkan defile archipelago dalam
inhouse training yang mengajarkan tentang fashion runway,
fashion dance, serta basic fashion design.
For JCC 4, Jember administration is in coop-
eration with Jember Fashion Carnaval (JFC)
crews. This way, JCC 4 will hopefully be pre-
sented totally and more professional. Inspired by
the diversity of indonesian culture, this year’s
theme of JCC is Archipelago. All local art and
culture in Indonesia will be shown as unique and
spectacular masterpieces and to be presented
more modern and more exclusive in JCC.
Defiles to be presented in JCC are Java, Bali,
Minang, Papua, Toraja, and Borneo. Apart from
the 6 defiles, there will be defiles of art groups
such as traditional comtemporer dancer with
patrol (traditional music originally from Jember),
Pencak Silat, and some dancers with Tionghoa
culture. Also JFC Marching Band and Jember
Marching Band (JMB) to present in JCC opening
and closing defile. Some decorated vehicles
from some state and private companies will
accompany the defiles with ornament appropri-
ate to each defile.
JCC 4 will be held on June 16, 2012 at 19.00
and the start is from Gajah Mada street and
finish on Sudarman street. Each defile, along the
route of the carnival, will do some attractions on
seven spots for four minutes each.
The JCC committee chairperson, Suyanto,
on a launching of JCC 4 said that even with
relatively improper preparation, he is optimistic
that JCC 4 will be successful. With the help of
JFC crews, he is focusing on preparing defile
archipelago in inhouse training on fashion
runway, fashion dance, and basic fashion
design.
26
27
28
SUB Ikut Gairahkan Perekonomiandi Bangsalsari
Jember Kita. Bergairahnya ikliminvestasi yang ditandai masuknyapara pemilik modal ke KabupatenJember, diharapkan tidak hanyameningkatkan pendapatan aslidaerah (PAD) bagi Kabupaten Jem-ber. Lebih dari itu, masuknya modalasing maupun dalam negeri ke dae-rah ini, diharapkan mampu mening-katkan pendapatan masyarakat selainjuga ikut mengentas pengangguran
yang setiap tahun jumlahnya terusbertambah.
“Ini yang kita harapkan. Masuknyausaha vinil (plywood) ke Bangsalsari,bisa membawa manfaat bagi masya-rakat maupun pemerintah daerah,”ujar Bupati MZA Djalal, dalam acaraSilaturahmi Bupati Jember BersamaMasyarakat Industri Kehutanan PT Se-jahtera Utama Bersama (SUB), unitJember di Desa Gambirono, Bang-
salsari.Bupati Djalal mengungkapkan, tiga
setengah tahun yang silam, setumpukberkas berada di atas meja kerjanya.Berkasa yang tak lain dari PT SUB itu,berisi permohonan ijin untuk mendi-rikan usaha vinil di Bangsalsari. “De-ngan ucapan bismillah saya teken ber-kas permohon ijin usaha itu. Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagimasyarakat banyak,” ungkap bupati.
Oleh : Indra GM
EKONOMI
29
“Ini yang kita
harapkan.
Masuknya usaha
vinil (plywood) ke
Bangsalsari, bisa
membawa manfaat
bagi masyarakat
maupun
pemerintah
daerah,”
Seiring berjalannya usaha yang dijalankan PTSUB ini, masyarakat di Kecamatan Bangsalsari dansekitarnya, banyak yang merasakan manfaatnya.Ini setidaknya terlihat dari perputaran uang yangbergulir melalui gaji yang diterima karyawan daripabrik itu.
Dalam sebulan, PT SUB setidaknya me-ngeluarkan uang hingga sebesar Rp 1 milliaruntuk membayar karyawannya. Belum lagi soaltenaga kerja, dengan berdirinya PT SUB unitJember, di Bangsalsari, sekurang-kurangnyaada 500 tenaga kerja yang terserap.
“Bayangkan kalau ijin usaha ini tidak sayatandatangani, ada 500 orang yang nganggur.Tidak ada uang 500 milliar yang bergulir diBangsalsari. Jadi ada 500 orang yang meng-gantungkan hidupnya pada PT SUB,”paparnya.
Keuntungan lain dari berdirinya PT SUB diBangsalsari, masyarakat juga mendapat bantuanbibit sengon, yang dalam setiap tahunnyasebanyak 500 ribu batang. Bantuan bibit sengonyang diperuntukkan bagi mayarakat ini, menurutManajer Afiliasi PT SUB Unit Jember, Sujud Wiyono,diberikan secara gratis, perusahaan hanyaberharap, setelah panen, batangan pohon sangondijual ke PT SUB. “Tentunya dengan harga yangkompetitif,” jelas Sujud.
Masih kata Bupati Djalal. Dirinya tidak bisamembayangkan kalau saja berkas ijin usaha yangdiajukan tiga setengah tahun yang silam itu bukanvinil tapi permohonan dibukanya pelacuran atauperjudian.
Kata bupati, meski dari sisi pendapatanjelas akan ada peningkatan PAD bahkanmungkin sebagian masyarakat juga akanmemperoleh keuntungan, namun pertang-gungan jawab dirinya sebagai bupati sekali-gus pemimpin masyarakat di Jember,sunggub sangat berat.
Itu karena pemberian ijin dari seorangpemimpin untuk berdirinya sebuah usahayang jelas melanggar ketentuan agama, akanmendapat balasan siksa yang di akhirat.Karena itu, bupati menyatakan rasa syukurnyaatas hadirnya PT SUB di Bangsalsari, sebabnyata-nyata memberikan manfaat bagi
masyarakat secara luas.“Kalau saat ini pasar lagi lesu yang kemudian
berdampak pada pengurangan produksi, janganputus asa. Mari berdoa, mudah-mudahan situasipasar segera pulih dan harga produk kayu lapismembaik, sehingga PT SUB semakin besar dangaji karyawannya meningkat,” pungkas BupatiDjalal, yang langsung mendapat aplaus darikaryawan PT SUB.
Repro
EKONOMI
30
31
“Disini, semua orang
diberdayakan, tidak
ada yang
menganggur. Bahkan
ibu-ibu disini nonton
TV pun dapat uang
karena sambil
merangkai tasbih,”
Tasbih merupakan salah satu
perlengkapan beribadah bagi
umat muslim. Selain untuk untuk
berdzikir, tasbih juga identik untuk oleh-
oleh bagi mereka yang baru saja
kembali dari tanah suci. Namun siapa
yang menyangka bahwa tasbih
ternyata menjadi sandaran hidup bagi
ribuan jiwa di Desa Tutul Kecamatan
Balung.
Warga Desa Tutul Kecamatan
Balung telah lama menjadi pengrajin
tasbih. Mulai pengrajin skala
rumahan, hingga skala besar ada di
desa ini. Berbagai bahan berkualitas
yang digunakan sebagai pembuatan
tasbih antara lain kayu akar bahar,
gaharu, raisin, cendana, kaukah,
santeki, dan lain-lain. Bahan baku
pembuatan tasbih bisa didapat dari
daerah lain di Indonesia, bahkan
mereka mengimpor langsung Buah
Kaokah dari Timur Tengah.
Pembuatan tasbih meliputi bebe-
rapa tahap, antara lain pemotongan
kayu, membuat bulatan sesuai
dengan ukuran yang diinginkan, serta
pewarnaan. Dalam pengerjaannya,
pengrajin tasbih Desa Tutul banyak
melibatkan pekerja di sekitar wilayah
mereka. Para laki-laki biasanya bekerja
sebagai pengrajin dalam proses
pembuatan tasbih, sedangkan wanita
bekerja sebagai perangkai tasbih.
“Disini, semua orang diberdayakan,
tidak ada yang menganggur. Bahkan
ibu-ibu disini nonton TV pun dapat
uang karena sambil merangkai
tasbih,” kelakar Hj Juana SH, Kepala
Desa Tutul.
Oleh : Anik D. Mulyani
32
Permintaan tasbih ini semakin mengalir tatkala
musim haji semakin dekat. Order yang mereka
dapatkan bisa dua kali lipat lebih banyak dari order
yang biasa mereka dapatkan. Harga yang ditawarkan
pun bervariasi, antara ribuan hingga ratusan ribu
rupiah, tergantung bahan yang digunakan. Kualitas
tasbih buatan Desa Tutul terkenal bagus dan halus,
sehingga banyak peminat yang mau memesan tasbih
di desa ini.
Saat ini tasbih-tasbih buatan Desa Tutul Kecamatan
Balung banyak memenuhi toko-toko perlengkapan haji
di kota-kota besar di Indonesia, seperti Surabaya dan
Semarang. Selain itu ada pula pengrajin tasbih yang
berinisiatif untuk memasarkan produknya via internet.
Untuk tasbih, dikatakannya, selain menggunakan
Buah Kaokah, juga Kayu Santeki, Galih Asem, Kayu
Kopi, Akar Bahar. “Yang banyak diminati dan harganya
cukup mahal adalah tasbih dari kaokah, karena
bahannya memang didatangkan dari Timur Tengah,”
papar Juana.
Bukan Hanya TasbihTernyata bukan hanya tasbih yang sukses digarap
sebagai mata pencaharian masyarakat Desa Tutul.
Mereka pun berhasil membuat handycraft lain seperti
kerajinan manik-manik, gelang berbagan raisin, serta
alat dapur yang berbahan baku kayu kelapa. Tak
tanggung-tanggung, kerajinan tersebut telah mampu
menembus pasar internasional hingga ke daratan
Amerika.
Umumnya, produk kerajinan yang dihasilkan
masyarakat di desa ini, dipasarkan ke Bali dan kota-
kota besar lain di Indonesia. Misalnya, hasil kerajinan
alat dapur yang terbuat dari kayu aren, menurut Heri
Harsono, pemilik usaha kerajinan alat dapur, selain juga
dipasarkan ke Papua, Palu, Balikpapan serta Medan
dan Jakarta. “Bahan baku (aren,red) kita datangkan
dari Solo, karena lokal tidak bisa mencukupi. Sedang
untuk pemasaran hasil produknya, kita kirim lewat
paket di pelabuhan,”ujarnya.
Juana menambahkan, besarnya potensi Desa Tutul
POTENSI DESA
33
dengan produk handycraft-nya sering menjadikan
daerah itu mewakili Jember dalam pameran
atau ekspo kerajinan di berbagai
tempat. Para pengrajin Desa
Tutul juga menjadi binaan
dari PT. Telkom Jember.
“Selain Telkom, kami
sering dapat
bantuan dari
mana-mana,
seperti Bappemas, Dinas Koperasi, serta
Disperindag Kabupaten Jember maupun
Propinsi Jawa Timur,” paparnya.
Diakui oleh Juana, pengrajin-pengrajin di
Desa Tutul bukan lepas dari masalah. Saat
ini mereka lebih terkendala oleh akses pasar.
Banyaknya pengrajin yang menekuni bidang
yang sama di satu desa, membuat mereka
kelebihan stok.
“Terkadang saat mereka ke Bali untuk
menjual hasil kerajinannya, pembeli yang
kebanyakan toko-toko souvenir menolak,
karena stok sudah banyak. Ini akan
merugikan pengrajin,” jelasnya.
Untuk itulah, Juana sangat menginginkan adanya
bantuan pemerintah melalui dinas terkait dalam hal
pemasaran. Melihat potensi yang besar dari warganya,
Juana berharap pemerintah dapat membangun outlet
khusus untuk segala jenis handycraft Desa Tutul.
“pemasarannya, sudah bisa online, malahan
ada juga perajin yang sudah buka outlet sendiri. Kita
sebenarnya sudah merintis untuk dibukanya outlet bagi
produk kerajinan Desa Tututl,” tuturnya.
POTENSI DESA
34
Selain buah naga, Jember juga didengar orang karena buah duriannya. Buahyang mempunyai aroma khas, rasa yang manis dan daging yang lembut ini,memang banyak digemari orang, Selain itu, durian merupakan salah satu jenis
buah yang cukup dikenal dan mempunyai nilai komersial yang tinggi.Daerah Sumberjambe Jember memang sejak lama mengembangkan produksi
buah durian. Meski keberadaannya jauh dari keramaian kota, namun wilayahnyasudah dikenal banyak orang, terlebih sebagai salah satu daerah penghasil duriandi Jember.
Kualitas buah durian yang dihasilkannya sangat baik, mulai dari rasa, aroma,maupun daging buahnya. sehingga banyak orang,yang datang berkunjung ke tempatini, hanya untuk merasakan kelezatannya yang khas.
Oleh : Vera Aprilianti
35
Dibalik kenikmatan buah durian dari Sumberjambetersebut, ternyata ada hal yang berbeda, jika kebanyakanpara petani menggunakan bibit durian, berbeda denganpara petani durian di Sumberjambe, mayoritas mereka,jarang yang menggunakan bibit durian, melainkanmenggunakan biji durian yang ditanam, karena pohonyang tumbuh dari biji buah durian akan menghasilkandurian yang nikmat dibandingkan dengan durian yangtumbu dari pohon bibitan.
Seperti yang dikatakan salah seorang petani durian,di Desa Rowosari Sumberjambe, Musta’in, bahwa durianyang ditanam dari bibit rasanya tidak seenak durian yangberasal dari bijinya.
“Ka benya’an mon ning dinnak gruwah, tak ngangguybibit , tapeh ngangguy biginah durin gruwah, langsonge tamen , rasanah bideh ca’en,nyamanan se tombu derihdeddih benyak kancah se tak endek ngangguy bibit, tapehngangguy bigih. (kebanyakan di sini tidak menggunaanbibit, tapi menggunakan biji durian yang ditanam, katanyarasanya berbeda, lebih enak yang dari biji, jadi banyakteman petani durian yang menggunakan bijinya)”.
Menurut Musta’in, yang sudah 10 tahun menjadipetani durian menjelaskan, buah durian yang dihasilkanjuga bervariasi, mulai dari durian kasur, durian patimah,durian belanda, durian STM,dan masih ada yang lain.Rasa dari tiap durian tersebut juga berbeda, ada yangmanis pekat, ada yang rasanya manis segar, tak hanyaitu warnanya pun juga berbeda, Ada yang agak cokelatdan ada pula yang putih tebal.
Ia juga menambahkan bahwa setia panen, dirinya bisamenghasilkan hingga 4000 buah durian. “Mon panen kanben taon, bulen januari pon panen, kueh kan nanem ningkebun, 7 hektar, gruwah biasanah mon panen bisaempa’ebuh durin. (kalau panen kan setiap tahun, bulanjanuari , kalau panen kan saya tanam di kebun seluas 7hektar, itu biasanya bisa menghasilkan empat ribu buahdurian)”, ujarnya.
Menurutnya, untuk mengetahui buah durian yang bisadipanen atau tidak biasanya durian diikat terlebih duludengan menggunakan tali raffia, jika buah sudah jatuhdari ikatannya, berarti buah durian sudah bisa dikonsumsi.
Durian tersebut biasanya dijual pada para pengepul
dengan harga rata-rata Rp.8.000 /biji nya. Pengepuldatang dari berbagai tempat, baik dari daerah sekitarmaupun dari luar kota. Kalau daerah sekitar, bisa daridaerah Pakusari, Patrang, Sumberdanti, Kalisat, danSukowono.
Diketok Suaranya Agak KembungMenurut Musta’in, dari tahun ke tahun permintaan
buah durian semakin meningkat, itu berarti, semakin lama,minat masyarakat terhadap buah durian semakin tinggi.“Ben taon gruwah jen bennyak se meleh, jen abit orengjen senneng ka durin nekah, polana gruwah deddih nengkaantoh kabenyyak’an nanem durin (setiap tahun itusemakin banyak yang membeli, semakin lama orangsemakin senang makan buah durian ini, Untuk itulah, parapetani di sumber jambe ini, terus mengembangkanproduksi buah durian, jadi mayoritas penduduk di sumberjambe ini, bertanam buah durian)”.
Untuk mengetahui durian dengan kualitas yang bagus,ternyata bisa dilihat dari ciri fisiknya, biasanya buahnyamengeluarkan aroma khas yang lengit, kemudian durinyatidak terlalu tajam, atau agak tumpul dan diketok suaranyaagak kembung.
Yang tak kalah, ternyata durian milik Musta’in ini jugapernah menjuarai “kontes durian” pada tahun 2007 lalu,dengan kategori juara 1 kualitas durian dan kategorijuara 1 durian terberat, dengan berat mencapai 6,6 Kg.
Produksi buah durian di jember, memang harus tetapdi jaga, agar jember yang dikenal sebagai kota suwar-suwir ini, juga bisa dikenal sebagai sentra buah durian.
“Mon panen kan
ben taon, bulen
januari pon
panen, kueh kan
nanem ning
kebun, 7 hektar,
gruwah biasanah
mon panen bisa
empa’ebuh durin”
POTENSI
36
Kripik Gadung Dan Jamur Tiram,Lejitkan Desa Sumberjati
Oleh : Winardiyasto
Jember Kita. Bertandang ke Kecamatan Silo tanpa
mencicipi gurihnya kripik gadung dan lezatnya jamur tiram
rasanya belum sempurna. Pasalnya Kecamatan di ujung
timur Kabupaten Jember berkat dua produk unggulan
tersebut ternyata mampu melejitkan nama Desa
Sumberjati.
Aktifitas keseharian pembuatan kripik gadung dapat
dilihat di Dusun Kajar Tengah di desa tersebut, usaha itu
dilakukan secara turun-temurun dan kondisi waktu itu ha-
nya dikerjakan secara asal-asalan. Namun sejak tahun
1980 kripik gadung made in Desa Sumberjati itu mulai
menggeliat dan mulai dilirik oleh pembeli, apalagi Agus
Sudarto Kepala Desa Sumberjati saat ini menaruh per-
hatian serius keberadaan produk unggulan di wilayahnya.
Dalam penjelasannya saat wartawan Jember Kita
meninjau dari dekat produk unggulan di Desa Sumberjati,
Agus menjelaskan bahwa kripik gadung Dusun Kajar
Tengah ini punya perbedaan bila dibanding kripik gadung
dari daerah lainnya. Apalagi dari segi rasa kripik ini sangat
gurih dan tidak menyisahkan rasa gatal sedikitpun, karena
itu dirinya yakin prospek kripik gadung tersebut cukup
bagus dan layak dijadikan oleh-oleh khas Kabupaten
Jember.
Bahan dasar utama kripik ini harus di datangkan lang-
sung dari Dusun Baban Desa Mulyorejo Kecamatan Silo,
namun ketika memasuki musim hujan hal itu bisa disiati
dengan membudidayakan gadung sendiri mengingat
kondisi jalan cukup licin menuju Dusun Baban Sulit sehingga
sulit dilalui kendaraan roda dua.
“Dalam sehari produktifitas kripik gadung mentah siap
goreng ini bisa mencapai 1-2 kwintal, awalnya home in-
dustri krupuk gadung di Dusun Kajar Tengah Desa Sum-
berjati Kecamatan Silo belum banyak dikenal orang,”
katanya.
BINA DESA
37
Berkat kegigihan pemiliknya kripik gadung ini makin luas pemasarannya, tidak hanya seputaran
Kecamatan Silo saja tapi hampir menyeluruh di Kabupaten Jember. Tidak hanya itu saja ternyata
Bu Djalal juga sangat menyukai kripik ini, setiap kali berkunjung ke Kecamatan Silo selalu membeli
kripik gadung ini dalam jumlah tidak sedikit.
“Berkat kripik gadung ini perlahan tapi pasti masyarakat Dusun Kajar Tengah kesejahteraannya
mulai menigkat, penghasilan bersih mereka mencapai Rp.3 juta per bulan,” ujar Agus.
Hal itu juga dibenarkan oleh Kuswati salah seorang pengepul dan produsen kripik gadung di
Dusun Kajar Tengah, meski di dusun itu terdapat sekitar 20 orang produsen kripik gadung,
ternyata Kuswati bisa sukses dan mewujudkan impiannya yakni mampu mengkuliahkan anak
pertamanya di IKIP PGRI Jember hingga
mampu meraih gelar kesarjanaan dan
mengabdikan diri menjadi guru di dusun
tersebut.
Meski boleh dibilang sukses me-
ngembangkan usahanya, Kuswati
berharap ada perhatian dari Pemkab
Jember khususnya dalam hal
permodalan, apalagi proses
pembuatan kripik gadung ini sudah
menjadi trade mark dari Dusun Kajar
Tengah Desa Sumberjati Kecamatan Silo
dan mampu memberi penghasilan
tambahan bagi masyarakatnya.
Sementara itu di Dusun Sepuran di
Desa Sumberjati Kecamatan Silo bisa
jadi merupakan sentra produksi jamur
tiram di kecamatan tersebut, tempat
budidaya jamur tiram itu sendiri letaknya
berdekatan dengan setasiun kereta api
Sumberjati Silo.
Bisingnya suara kereta api ternyata
tidak menyurutkan semangat Pak Fanani
untuk mengawasi karyawannya saat
bekerja, meski proses budidaya jamur tiram
itu cukup rumit dan terkesan njlimet, namun
di rumah Pak Fanani terlihat ratusan
polibag berisi serbuk kayu hasil gergajian.
Sebelum polibag bag tersebut ditaruh
diatas rak sederhana terbuat dari bambu
sebagai media tumbuhnya jamur tiram,
terlebih dulu wadah plastik itu harus
menjalani proses pemanasan sedikitnya
selama 8 jam.
“Pemanasan dengan menggunakan
tungku berukuran besar itu dilakukan untuk
membunuh kemungkinan adanya bakteri dalam polibag, sehingga nantinya bisa dihasilkan
kwalitas jamur yang baik dan aman dikomsumsi,” katanya.
Setelah itu didinginkan sekitar 8 jam sama dengan lamanya pemanasan diatas tungku,
kemudian disimpan di dalam ruangan selama 40 hari dan setelah itu diletakkan diatas rak
penampungan.
“Jamur tiram asal Dusun Sepuran ini warnanya putih bukan ungu, apalagi jamur ini efektif
bisa bertahan 5 sampai 8 bulan baru diganti tempatnya Jamur tiram pasarnya cukup bagus
dan banyak dibeli oleh restoran besar, apalagi rasanya sangat enak dan kenyal serta digemari
oleh mereka penghobi kuliner khususnya wisatawan mancanegara,”jelas Pak Fanani dan
mengaku mendapat keuntungan bersih kisaran Rp.3-5 juta per bulan”, pungkasnya
BINAI DESA
38
Jember Kita. Banyaknya lahan tidak produktif yang
ada di Kecamatan Ledokombo membuat masyarakat
resah, pasalnya keberadaan lahan tersebut tidak bisa
ditanami. Praktis masyarakat di Kecamatan Ledokombo
yang selama ini menggantungkan hidupnya dari
bercocok tanam terpaksa harus menanggalkan
cangkulnya dengan adanya lahan tidak produktif,
padahal di kecamatan tersebut sebagian besar
masyarakatnya berprofesi menjadi petani.
Selama ini Ledokombo yang terletak di kawasan
Jember utara secara geografis tingkat kesuburan
tanahnya dirasa kurang, hal tersebut jauh berbeda bila
dibanding dengan kawasan Jember selatan yang lebih
subur.
Sengonisasi untuk UbahLahan Tidak ProduktifOleh : Winardiyasto
Repro
ARGOBISNIS
39
“Sengon memiliki nilai
ekonomis yang tinggi
yakni mampu
menembus harga
Rp.250.000 per pohon”
Namun berkat upaya yang digagas oleh pihak Kecamatan
Ledokombo bekerja sama dengan dinas terkait yakni Dinas Kehutanan
Pemkab Jember yakni melakukan program singonisasi, kecemasan
masyarakat Kecamatan Ledokombo bisa berangsur hilang sebab
diatas lahan tidak produktif tersebut bisa ditanami dengan tanaman
keras yang lebih menguntungkan dan mendatangkan hasil.
Tak heran kini di kecamatan tersebut kini banyak tumbuh tanaman
sengon, meski sengon tersebut baru bisa dirasakan hasilnya setelah
enam tahun dari saat mula menanam tapi paling tidak mampu
mengubah wajah desa di Kecamatan Ledokombo yang dulunya
gersang dan tandus menjadi hijau.
Hal tersebut dibenarkan oleh Camat Ledokombo Sidartawan,SH
saat ditanya tentang pemanfaatan tanah tidak produktif di wilayahnya,
bahkan menurutnya sejak dilakukan sengonisasi di Kecamatan
Ledokombo dari awalnya harga sewah tanah garapan itu rendah kini
menjadi melonjak tajam.
Dulu saat areal sengon tersebut masih berupa tanah tidak produktif
harga sewanya murah sekali, maklum dengan kondisi tanah semacam
itu sedikit sekali orang yang mau memanfaatkannya untuk kepentingan
pertanian. Kini di wilayah Kecamatan Ledokombo sulit sekali ditemui
lahan tidak produktif, hampir di tiap desa di kecamatan tersebut
utamanya di Desa Ledokombo, Sumberanget dan Suren
dijumpai ratusan tanaman sengon.
Katanya Sidartawan, Di Desa Ledokombo sendiri hampir
separuh luas tanah yang ada ditanami sengon. Sengon
memiliki nilai ekonomis yang tinggi yakni mampu
menembus harga Rp.250.000 per pohon. Selain itu
sengon juga mempunyai fungsi penyangga tanah dari
erosi saat musim hujan tiba, sebab dari data yang ada
Kecamatan Ledokombo termasuk salah satu kecamatan
di Jember yang rawan bencana alam.
“Sengon Ledokombo ini kebanyakan dipasarkan di
pabrik pengolahan kayu Kalibaru Banyuwangi, bahkan
kwalitas sengonnya tidak kalah dengan daerah lain sebab
dihasilkan dari bibit sengon pilihan,”tukas Sidartawan,
kedepan diharapkan program sengonisasi bisa menjadi
andalan di Kecamatan Ledokombo.
Dalam satu kesempatan acara penghijauan
sengonisasi beberapa waktu lalu, bupati Jember
Ir.H.MZA.Djalal,MSi menyatakan prospek tanaman sengon
cukup menjanjikan. Tingginya permintaan kayu sengon
oleh pabrik pengolahan kayu harus bisa dibaca
masyarakat sebagai peluang usaha yang bisa mendatangkan untung
demi peningkatan kesejahteraan, sebab kayu sengon tersebut sangat
dibutuhkan oleh para pengusaha properti perumahan.
Bupati juga menambahkan, kebutuhan akan papan yakni
perumahan di kawasan perkotaan seperti di Kabupaten Jember cukup
pesat. Itu artinya dengan banyaknya pemukiman baru di Jember dan
di kabupaten lain, kebutuhan akan kayu khususnya sengon masih
terbuka luas serta tidak menutup kemungkinan dengan keberhasilan
sengonisasi ini Jember bisa menjadi daerah penghasil sengon terbesar
di Jawa Timur.
ARGOBISNIS
40
Jember Kita. Banyak kalangan pengamat pertanian khususnya dari luarkabupaten menilai Kabupaten Jember sukses melakukan penangkaran benihpadi dan hampir merata di semua kecamatan, lebih dari itu di bidangpengembangan budidaya tanaman holtikultura ternyata juga mampumencuatkan nama Kabupaten Jember.
Tidak salah bila ada keinginan dari masyarakat utamanya petani bila dikota tembakau ini perlu dibangun adanya pasar agrobis terpadu, keberadaanpasar tersebut nantinya tidak hanya menjual hasil tanaman pertanian sajaterlebih dari itu mampu menyediakan bibit tanaman sesuai apa yangdibutuhkan oleh petani.
Bahkan Jumantoro Ketua Gapoktan Bangun Sejahtera Kecamatan Arjasasepakat bila Kabupaten Jember punya pasar agrobis seperti di KabupatenSidoarjo, beroperasinya pasar tesebut setidaknya mampu mengangkatkesejahteraan petani, apalagi selama ini kecenderungannya petani merasadibodohi dan diombang-ambingkan oleh ketidakpastian harga pasar.
Selain itu ketika pasar agrobis ini difungsikan diharapkan bisa terjadijalinan interaksi langsung antara pembeli dan petani, jelasnya petani akanmerasa diuntungkan karena tidak lagi menjual hasil pertaniannya kepadatengkulak seperti selama ini dilakukan.
Jember BerpeluangDirikan Pasar AgrobisOleh : Winardiyasto
Repro
ARGOBISNIS
41
“Gagasan untuk mendirikan pasar agrobis terpadudi Kabupaten Jember memang sudah waktunya, apalagisektor pertanian kita semakin membaik dan Jembertidak kalah dengan kabupaten lain di Jawa Timur,”katanya.
“Upaya pendirian pasar agrobis ini perlu mendapatdukungan dari semua pihak tidak hanya dari PemkabJember saja tapi juga termasuk DPRD, mengingat petaniselama ini merasa kebingungan mau kemanamemasarkan hasil pertaniannya dan pasar agrobis inimerupakan jawaban kebuntuan petani dan saya yakinsemua petani di Kabupaten Jember sepakat bilakehadiran pasar agrobis terpadu secepatnya bisadibangun,”jelas Jumantoro .
Ketika ditanyakan idealnya dimana pasar agrobis itunantinya ditempatkan?, Jumantoro menilai KecamatanRambipuji paling layak untuk pembangunan tempatpasar tersebut, karena kecamatan itu mudah dijangkaudari berbagai arah baik dari kawasan Jember bagianbarat, timur, utara maupun selatan dan terletak di porosjalan propinsi.
Bila impian memiliki pasar agrobis terpadu itu bisadiwujudkan oleh Pemkab Jember maka tidak bisadipungkiri butuh areal yang sangat luas termasuk lahan
parkir kendaraan besar seperti truk pengangkut hasilpertanian karena pasar ini tidak hanya menjadi jujuganpembeli dari Jawa Timur dan Pulau Jawa saja bisa jadipembeli dari luar pulau seperti Bali, Sumatra danKalimantan akan datang ke Jember.
“Kalau Jember sudah memiliki pasar agrobisterpadu maka petani tidak perlu menjual hasilpertaniannya ke Pasar Agrobis Puspa Agro Sidoarjo, halini jelas bisa lebih menghemat pengeluaran petani untukbiaya angkut dan efisiensi waktu. Kecamatan Rambipujidibanding kecamatan lain sangat memungkinkan untuk
ditempati pasar agrobis”,katanya.
Selain itu kecamatan inimemiliki akses angkutan 24jam nonstop dan letaknyatidak jauh dari teminalTawangalun serta angkutanpeti kemas tersedia diStasiun Kereta ApiRambipuji. “Saya berharappasar agrobis ini kelak bisaberkembang dan menjadiyang terbesar di kawasantapal kuda, jangan sampaiyang punya hasil pertanianitu orang Jember tapi yangmenentukan harga justruorang dari kabupaten lain,”imbuh Jumantoro.
Lebih lanjut Jumantoromenambahkan, namundemikian pasar agrobisterpadu ini di bangun justrutidak diperuntukkan bagipedagang tapi untuk petani,namun demikian antarapedagang dan petani jugadiuntungkan ketika terjaditransaksi penjualan di pasaragrobis terpadu tersebut.Repro
ARGOBISNIS
42
TanpaFermentasi,PemintaanEkspor Tinggi
Jember Kita. Kakao (coklat) Indonesia ternyata
memiliki citra rasa unik dan spesifik tak ubahnya dengan
kopi, berbagai jenis kopi mulai dari Toraja, Jawa,
Sidikalang, maupun Gayo ternyata memiliki berbagai
kelebihan.
Hal itu jelas merupakan keuntungan tersendiri bagi
Indonesia, karena tuntutan pasar menghendaki
adanya kekhususan dari komoditi kakao tersebut. Tak
heran bila keberadaan kakao dari Indonesia ternyata
sangat diminati oleh dunia internasional, karena kakao
yang dilempar ke pasar ekpor ternyata lebih banyak
yang tidak melalui proses fermentasi padahal untuk
produk olahan dalam negeri dibutuhkan kakao
fermentasi dan terpaksa harus mendatangkan kakao
dari negara lain.
Dalam penjelasannya Dr. Anton Apriyantono
mantan menteri pertanian periode 2004-2009 ketika
memberikan pencerahan dalam workshop pengujian
flavor kakao di Aula Sunaryo Pusat Penelitian Kopi dan
Kakao di Jember menjelaskan, saat ini Indonesia
sebagai salah satu negara pengekspor kakao terbesar
dunia yakni antara 800 ribu hingga 1 juta ton per tahun
dibawah Ghana (Afrika) dan Pantai Gading.
Pencapaian jumlah tersebut tidak terlepas adanya
gerakan nasional (Gernas ) kakao untuk lebih
mengoptimalkan potensi kakao, hal itu merupakan
upaya untuk meningkatkan kwalitas dan produktifitas
kakao nasional dan terus berlanjut, sehingga Indonesia
mampu berada pada peringkat tiga negara
pengekspor kakao terbesar dunia.
“Kakao Indonesia ternyata masih dicari oleh
kalangan importir kakao dunia, mengingat kwalitasnya
tidak kalah dengan negara lain karena itu kita terus
melakukan uji laboratorium terhadap cita rasa kakao”,
katanya.
Apalagi pamor kakao Indonesia di luar negeri terus
mengalami lonjakan cukup tajam, adanya gejolak
politik di Pantai Gading berpengaruh pada menurunnya
produktifitas kakao negara tersebut dan Indonesia
mampu menaikkan peringkatnya setelah Ghana.
“Ironisnya meski Indonesia memiliki produktifitas tinggi
dalam hal kakao, namun budaya minum coklat masih
Oleh : Winardiyasto
PERTANIAN
43
kurang di negeri ini apalagi ada kesan coklat lebih
mahal ketimbang kopi padahal coklat merupakan
minuman menyehatkan,”ujar Anton.
Untuk lebih membiasakan masyarakat untuk minum
coklat memang perlu adanya berbagai upaya, salah
satunya memberikan penjelasan bahwa sejatinya
kakao memiliki kandungan antioksida tinggi dan tidak
sama dengan tanaman perkebunan lainnya.
Adanya anggapan bahwa minum kakao atau
coklat membuat orang menjadi gemuk jelas itu tidak
benar, justru kakao aman dikomsumsi oleh manusia
dan tidak ada efek samping meski diminum tiap hari.
Anton tidak menampik bahwa kakao ini banyak
digemari oleh masyarakat golongan ekonomi
menengah keatas, karena itu Anton berharap kedepan
kakao lebih digemari di Indonesia dan setidaknya bisa
mencapai angka prosentasi 1% atau 2,5 juta orang
dari jumlah penduduk saat ini 250 juta jiwa.
Tidak salah bila di Indonesia nantinya banyak
bermunculan industri pengolahan kakao dan tidak
sekedar mengekspor kakao mentah saja, hal ini
sebagai upaya mendongkrak gemar minum kakao dari
berbagai tingkatan umur, apalagi dari pengamatan
Anton saat ini di masyarakat banyak beredar minuman
kakao kemasan dari luar negeri.
Namun kader Partai Keadilan Sosial (PKS) tersebut
optimis kedepan kakao Indonesia bisa menjadi tuan
rumah di negerinya sendiri, apalagi ketersedian kakao
di Indonesia sangat berlebih seiring semakin
membaiknya produktifitas tanaman tersebut dari tahun
ke tahun.
“Kakao Indonesia ternyata
masih dicari oleh kalangan
importir kakao dunia,
mengingat kwalitasnya tidak
kalah dengan negara lain
karena itu kita terus melakukan
uji laboratorium terhadap cita
rasa kakao”
Repro
PERTANIAN
44
Jember Kita. Tahun 2012 ini Dinas Pertanian Pemkab Jember
mencanangkan target, semua petani tidak lagi memakai pupuk
buatan pabrik berkadar kimia tinggi. Sebagai gantinya, petani
dianjurkan untuk beralih ke pupuk organik. Alasannya, selain petani
bisa lebih menghemat biaya, pemakaian pupuk organik ternyata
juga lebih bersifat ramah lingkungan.
Pupuk organik ini juga memiliki kelebihan tersendiri ketimbang
pupuk kimia. Pupuk dengan bahan baku limbah olahan, seperti
kotoran ternak dan tanaman bisa diperuntukkan bagi semua jenis
tanaman, tidak terkecuali tembakau sekalipun. Bahkan dari hasil
riset pakar pertanian selama ini, penggunaan pupuk organik
mampu meningkatkan produktifitas pertanian, karena itu petani
tidak perlu lagi jika mengkomsumsi pupuk organik untuk tanaman
Targetkan Semua PetaniPakai Pupuk OrganikOleh : Winardiyasto
Repro
PERTANIAN
45
Dalam penjelasannya usai
mengikuti acara Bupati Menjawab
di Universitas Islam Jember (UIJ)
Senin (7/5), Kepala Dinas Pertanian
Pemkab Jember Ir. Hari Wijajadi,
memaparkan, pihaknya telah
mengajak petani di Kabupaten
Jember melakukan pembuatan
pupuk organik sendiri. Langkah itu
sekaligus juga sebagai upaya
sosialisasi mengenalkan pupuk
organik kepada petani.
Mengingat, sebelum pupuk ini
muncul, hampir dipastikan semua
petani bergantung pada pupuk
kimia. Karena itu, butuh waktu agar
petani mau merubah kebiasaan
tersebut dan menggantinya
dengan pupuk organik.
Dari pengamatan di lapangan,
ternyata pupuk organik sudah mulai
digandrungi petani, karena itu tak
heran bila target pemakaian pupuk
organik tahun 2012, optimis bisa
terwujud. “Saya kira petani di
Kabupaten Jember sudah banyak
mengenal pupuk organik, itu tidak
terlepas dari upaya dinas pertanian
untuk melakukan pendekatan
kepada petani, agar tidak
memakai pupuk kimia,” papar Hari.
Dinas Pertanian Pemkab Jember,
menurut Hari, bahkan juga meminta
kepada petani yang punya limbah
pertanian, baik kotoran ternak
mapun tanaman, untuk
memberitahukan kepada penyuluh.
Sehingga, penyuluh bisa mengajak
petani untuk membuat pupuk
organik, sekaligus melakukan
pemupukan di lahan pertaniannya.
“Tenyata semua petani
menyambut baik pemakaian pupuk
organik ini dan tidak ada kendala di
lapangan, mereka juga menyadari
bahwa pupuk organik ini lebih
menguntungkan dan bisa diproduksi
sendiri,”tukas Hari.
Dijelaskan, agar pencapaian
target penggunaan pupuk organik
bisa terlaksana secepatnya, Dinas
Pertanian Pemkab Jember meminta
kepada penyuluh untuk
mendampingi petani dalam
melakukan pembuatan pupuk
organik. Dengan cara seperti ini,
diharapkan, selain nantinya bisa
memproduksi sendiri pupuk organik,
para petani juga bisa menjual
pupuk tersebut untuk kebutuhan
petani lainnya.
Diharapkan, setidaknya bila
petani menguasai pembuatan
pupuk organik, selain bisa
menciptakan lapangan kerja baru
di desa, juga akan menambah
pendapatan petani. Sehingga
dengan ini, kesejahteraan petani
akan lebih meningkat.
Repro
Repro
PERTANIAN
46
Mimpi ingin menjadikan atau memilki sesuatu
boleh-boleh saja diangankan. Karena tidak
jarang, sebuah obsesi yang diawali dari mimpi,
berubah menjadi sebuah kenyataan yang sangat
menyenangkan dan bermanfaat bagi orang lain atau
bahkan masyarakat.
Nah, berangkat dari mimpi ini, Camat Balung, Drs
Murdiyanto, M.Si, ingin menjadikan wilayah yang
dipimpinnya menjadi daerah tujuan wisata. Keinginan
kuat Murdiyanto menjadikan Balung sebagai daerah
tujuan wisata handycraft, bukan tanpa alasan.
Dilihat dari potensinya, Balung sangat
memungkinkan untuk dikembangkan menjadi daerah
tujuan wisata handycraft. Mengingat daerah ini
merupakan penghasil kerajinan tangan (handycraft)
yang sudah sangat dikenal, bahkan sampai
mancanegra.
Mimpi Indah Tentang KotaHandycraftMimpi Indah Tentang KotaHandycraftOleh : Indra GM.
TOKOH
47
Nama : MurdiyantoTempat/Tgl Lahir : Jember, 30 Maret 1966Pendidikan : - Institut Ilmu Pemerintahan
(IIP), Jakarta. - 1986 Siswa APDN, Kelas II menjadi pegawai
Karier Kepegawaian : - Menjadi staf pada Bagian Pemerintahan Umum
- 1992-1994 Mantri Polisis di Kecamatan Pakusari- 1994-2000 Kasubag Pembangunan.- 2000-2007 Sekcam Bangsalsari.- 2007-2009 Camat Pakusari- 2009-2011 Camat Sumbersari- 2012-Sekarang Camat Balung
Nama Isteri : Fatim FatmawatiPutera 2 orang : 1. Duduk di SD Al Fruqon
2. Play Group.
Sebut saja, misalnya alat seni
tradisional Jimbe dan Diageridoo (ridu-ridu)
atau manik-manik serta tasbih yang
produknya sudah dipasarkan ke berbagai
negara di dunia, baik di kawasan Asia,
maupun Australia, Amerika Latin, serta
Afrika. Produk kerajinan rakyat
(handycraft) ini, banyak dan mudah
ditemui di Kecamatan Balung,
karena memang diproduksi oleh
masyarakat di daerah itu.
Karena itu, menyadari potensi
yang dimiliki daerahnya, Camat Balung, Murdianto,
berobsesi menjadikan produk kerajinan yang dihasilkan
masyarakatnya itu sebagai pengungkit kesejahteraan.
Murdianto menggagas berdirinya outlet, yang
didalamnya berisi berbagai produk kerajinan
masyarakat Balung.
Lewat outlet yang direncanakan itu, dia berharap,
masyarakat atau peminat hasil kerajinan masyarakat
Balung, akan lebih mudah mendapatkannya. “Kita
rencanakan di kantor PKK di depan dan harus
representatif. Nanti PKK akan kita buatkan lagi,” ujar
Murdianto.
Untuk memperkuat keberadaan
Balung
sebagai Kota
Handycraft, juga direncanakan
pembuatan pot bunga pada
sepanjang jalan raya, mulai dari perbatasan sampai
depan Kantor Polsek Balung. Pot bunga yang juga
dilengkapi dengan gapura pada pintu masuk wilayah
Balung ini, rencananya akan dibuat seperti yang ada di
jalan raya Probolinggo-Surabaya.
Outlet kerajinan yang direncanakan ini, diharapkan
akan membantu perajin dalam memasarkan hasil
kerajinannya. Sehingga diharapkan, para perajin akan
lebih kreatif dan inovatif serta bergairah dalam
menekuni dunia kerajinannya.
Mimpi menjadikan daerah yang dipimpinnya lebih
baik dan menarik, ternyata tidak hanya sebatas itu.
Murdianto mengaku, ingin menjadikan
pasar tradisional yang menjadi tumpuan
masyarakat di Kota Balung, lebih
nyaman dan aman, sebagaimana
pasar modern atau swalayan. “Kalau
nggak modern ya setengah modern,
dan ini juga disetujui tokoh masyarakat,
asal tidak sampai memberatkan
pedagang,” paparnya.
Rencana lain yang ada di benak
Murdianto, yakni akan merenovasi lahan
yang terletak di utara Polsek menjadi
menjadi taman. Dengan taman ini,
diharapkan, kesan indah akan muncul
ketika tamu memasuki wilayah Balung.
“Kita juga akan merenovasi alun-alun
bersama-sama kades. Alun-alun kita
jadikan pusat rekreasi keluarga. Nanti di
sana juga akan dikelilingi trotoar yang
didalamnya juga dilengkapi dengan tempat
hiburan bagi anak-anak serta area bagi
pedagang kaki lima,” pungkasnya.
48
Jember Kita. Pernyataan
Bupati Jember, MZA Djalal, yang
akan menggunakan bahasa
Inggris dalam acara rapat dinas
bersama pejabat di lingkup
Pemkab Jember, pada tahun
2013 mendatang, mendapat
sambutan positif dari kalangan
pejabat. Untuk menyongsong
tahun 2013 itu, seluruh pejabat,
mulai dari Kepala Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) sampai
Camat, giat belajar bahasa
Inggris.
Mereka tidak ingin, harapan
Bupati Jember, yang
menginginkan seluruh
pejabatnya bisa berbahasa
Inggris, tidak terwujud atau.
Karena itu, mereka berusaha
belajar dengan giat agar pada
saat yang ditentukan nanti, tidak
mengecewakan bupati dengan
kata lain bupati kecewa, yang
sangat berharap pejabatnya
bisa berbahasa Inggris.
Satu contoh, gigihnya
kalangan pejabat untuk belajar
bahasa Inggris, beberapa waktu
lalu terlihat di Pemandian Patemon, Tanggul. Sejumlah
pejabat yang baru saja mengikuti kegiatan Dialog
Solutif di alun-alun Tanggul itu, memanfaatkan waktu
senggangnya untuk belajar bahasa Inggris di bawah
bimbingan Dedy Winarno, Kepala UPT Pemandian
Patemon.
Kegiatan belajar bahasa Inggris yang berlangsung
di tempat wisata Pemandian Patemon dan diikuti oleh
Asisten 1, Sigit Akbari, Kepala Inspektorat, Soedjito,
Kepala Dispenda, Suprapto, Kabag Perlengkapan,
Hariyanto, Kabag Pembangunan, Joko Santoso.
Gairah untuk belajar bahasa Inggris ini, menurut
Asisten 1, Sigit Akbari, terlecut setelah merasakan
nikmatnya belajar. Sigit melihat, kemampuan dalam
berbahasa Inggris, tidaklah semata-mata karena
imbauan bupati, tapi lebih karena merasa butuh.
Di era yang sudah sedemikian mengglobal,
menurut dia, kemampuan berbahasa Inggris, sudah
Pejabat pun AntusiasBelajar Bahasa Inggris
menjadikan kebutuhan bagi masyarakat, terutama
pejabat public yang tidak menutup kemungkinan akan
memberikan pelayanan kepada orang asing. Karena
itu, bagi pejabat belajar bahasa Inggris merupakan
sebuah keharusan yang mesti dilakukan.
“Apalagi Pak Bupati yang memberikan imbauan, juga
masih sama-sama belajar, seperti kita juga. Makanya,
kita menyambut dengan senang hati imbauan itu,
karena ini jelas sangat bermanfaat untuk kita,” ujarnya.
Sementara Kadispenda, Suprapto, lebih menyoroti
soal belajar, yang menurut anggapan kebanyakan
masyarakat, akan sulit karena usianya yang sudah tidak
muda lagi. Bagi Suprapto, belajar bahasa Inggris di
usianya yang sudah tidak muda, tidak ada bedanya
dengan ketika masih sekolah dulu. “Mungkin yang
membedakan, sekarang kita-kita ini banyak kesibukan,
jadi apa yang diberikan pengajar, kadang mudah lupa,
karena tertutup oleh kesibukan itu,”tambahnya.
Oleh : Indra GM.
SERBA-SERBI
49
50
RESTAURAN NEW SARI UTAMA
Jl. Hayam Wuruk 117 Jember
Jl. Gajah Mada 27 Jember
RESTAURAN LEGIAN
Jl. Gajah Mada Jember
RESTAURAN TAMAN SALERO
Jl. Sultan Agung No 1 Jember
Jl. Wijaya Kusuma No.60 Jember
RESTAURAN TAMAN MANGLI INDAH
Jl. Hayam Wuruk 183 Jember
Restauran Lestari
Jl. Kartini 16 Jember
RESTAURAN XING TRISNO
Jl. Hayam Wuruk 41 Jember
RESTAURAN HOTEL ISTANA
Jl. Diponegoro Jember
RESTAURAN WANDE ECHO
Jl. Semeru 86 A Ajung – Jember
RESTAURAN TIRTA ASRI
Jl. Dharmawangsa No.1
Rambipuji Jember
RESTAURAN HAWAII
Jl. Hayam Wuruk 56 Jember
RESTAURAN PALM GARDEN
Jl. Lj. S. Parman 50-A Jember
PIONERINDO GAURMENT
INTERNATIONAL
Jl. Gajah Mada 71 Jember
PT. FAST FOOD INDONESIA
Jl. Gajah Mada 96 Jember
RM. BU LANNY
Jl. Slamet Riyadi 84-A Jember
RM. LUMINTU
Jl. Kertanegara 33, Jember
RM. BU DARUM
Jl. Gajah Mada 23 Jember
RM. RINI AMBULU
Jl. Mojopahit BI / J / 6Jember
RM. RUPINI AYAM PEDAS
Gumukmas Jember
RM. SUMBER NIKMAT
Jl. H. Agus Salim 23 Jember
RM. SARI JAYA
Jl. Sulatan Agung 24 Jember
RM. GALAVITA
Jl. Trunojoyo 115 Jember
RM. SRIKANDI
Jl. S. Parman 225 Jember
RM. BISMILLAH
Jl. Dharmawangsa 99 Jember
DEPOT JAWA TIMUR
Jl. Gatot Subroto 10 Jember
DEPOT ANANDA AYAM GORENG
Jl. Gajah Mada 213 Jember
DEPOT SOTO H. SUKRI
Jl. Kalimantan Jember
DEPOT CANTIK
Arjasa Jember
DEPOT EMPAT MATA
Jl. Panjaitan Jember
WONG SOLO AYAM BAKAR
Jl. Karimata 7 Jember
BEBEK GORENG H. SLAMET
Jl. Karimata 64 Jember
SATE PAK TOHA
Jl. Brawijaya Mangli Jember
SATE CAK RI
Jl. Pattimura Jember
SATE SIMPANG TIGA
Jl. Otto Iskandardinata 2 Jember
WARUNG TERA
Jl. Hayam Wuruk Jember
CAMPUS RESTO
Jl. Jawa Jember
CAFE & REST AREA GUMITIR
Jl. Raya Jember - Banyuwangi
RADIO CAFE
Jl. Kartini Jember
CAFE PRING
Jl. Mastrip Jember
CAFE SHAFF
Jl. Sultan Agung 21 Jember
PIZZA HUT
Jl. PB. Sudirman Jember
K F C
Jl. Gajah Mada Jember
TOSOTO
Jl. Slamet Riyadi 11 Jember
QUICK CHIKEN
Jl. Jawa Jember
ROCKET CHIKEN
Jl. Karimata/Mastrip Jember
LESEHAN ALUN-ALUN
Jl. PB. Sudirman Jember
PUJASERA JEMBER
Jl. Hayam Wuruk Jember
Jl. Lj. Panjaitan
Jl. PB. Sudirman
51
HOTEL PANORAMA
Jl. KH. Agus Salim No. 28 Jember
Telp. (0331) - 333666
Rp. 650.000 - 1.800.000
SEVEN DREAM RESIDENCE
Jl. Riau Jember
Telp. (0331) - 339199
Rp. 220.000 - Rp. 275.000
HOTEL ISTANA
Jl. Diponegoro 43 Jember
Telp. (0331) - 482 555
Rp. 358.000- Rp. 850.000
HOTEL KEBON AGUNG
Jl. Arowana No. 59 Jember
Telp. (0331) - 487833
Rp. 50.000 - Rp. 150.000
HOTEL KEMAYORAN
Jl. Ltj. Suprapto No. 26 Jember
Telp. ( 0331) - 334884
Rp. 50.000 - Rp. 200.000
HOTEL BERINGIN INDAH
Jl. Raya Ajung - Jember
Telp. ( 0331) - 757666 - 757432
Rp. 100.000 - Rp. 300.000
FLAMBOYAN
Jl. Teuku Umar No. 78 Jember
Telp. ( 0331) 326252
Rp. 100.000 - Rp. 400.000
HOTEL BINTANG MULIA
Jl. Nusantara No. 18 Jember
Telp. (0331) - 429999
Rp. 375.000 - Rp. 600.000
HOTEL ROYAL JEMBER
Jl. Karimata No. 50 Jember
Telp. (0331) - 326677
Rp. 390.000 - Rp. 950.000
HOTEL LESTARI
Jl. Gajah Mada No. 233 Jember
Telp. (0331) - 487.000
Rp. 165.000 - Rp. 300.000
HOTEL REMBANGAN
Kemuning Lor, Arjasa - Jember
Telp. (0331) - 420 273 / 420 383
Rp. 100.000 - Rp. 300.000
HOTEL SAFARI
Jl. KH. A. Dahlan No. 33 Jember
Telp. (0331) - 481882 - 481883
Rp. 190.000 - Rp. 450.000
HOTEL SEROJA
Jl. PB. Sudirman No. 2 Jember
Telp. ( 0331) - 483905
Rp. 100.000 - Rp. 300.000
HOTEL CENDRAWASIH
Jl. Cendrawasih Jember
Telp. (0331) - 412222
Rp. 100.000 - Rp. 300.000
HOTEL BANDUNG PERMAI
Jl. Hayam Wuruk No. 38 Jember
Telp. (0331) 484528 - 484530
Rp. 250.000 - Rp. 500.000
HOTEL SULAWESI
Jl. Letjen Suprapto No.44 Jember
Telp. (0331) - 333555
Rp. 250.000 - Rp. 500.000
HOTEL MERDEKA
Jl. Sultan Agung No. 136 Jember
Telp. (0331) - 487625
Rp. 130.000 – Rp. 350.000
HOTEL ASRI
Jl. Gatot Subroto No. 39 Jember
Telp. ( 0331) - 425635
Rp. 100.000 - Rp. 300.000
52