jefri

21
MAKALAH PEMANFAATAN AKAR KELOR UNTUK PENYAKIT REMATIK Nama : Jefri Agung Setia Budi NIM : 2014.02.025 Tingkat : 1 A

Upload: dicky-firman

Post on 15-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jefri

TRANSCRIPT

Page 1: jefri

MAKALAH PEMANFAATAN AKAR KELOR UNTUK PENYAKIT REMATIK

Nama : Jefri Agung Setia Budi

NIM : 2014.02.025

Tingkat : 1 A

Page 2: jefri

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan

hidayahnya penulis dapat menyelesikan karya tulis ilmiah ini yang berjudul

“Pemanfaatan kulit pisang sebagai bahan dasar pembuatan brownies”. Penulisan karya

tulis ilmiah ini dilakukan untuk memenuhi tugas dari Bapak Iroe S. Mahdi, S.Pd.,M.Pd.

dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Iroe S. Mahdi,

S.Pd.,M.Pd. selaku pembimbing dalam mengerjakan karya tulis ilmiah ini dan teman-

teman yang mendukung dalam proses penulisan karya tulis ilmiah ini. Laporan akhir

karya tulis ilmiah ini antara lain berisi pengetahuan tentang sariawan, obat sariawan

berbahan dasar getah daun jarak, langkah-langkah melakukan penelitian, dan hasil yang

didapatkan dari penelitian ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari laporan

ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat menambah

kesempurnaan laporan ini.

Banyuwangi, 18 Januari 2015

Penulis

Page 3: jefri

DAFTAR ISI

Halaman Judul.........................................................................................................

Prakata.....................................................................................................................

Daftar Isi..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................

1.3 Tujuan ...............................................................................................................

1.4 Manfaat .............................................................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Kelor .................................................................................................

BAB III METODE PENENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian………………………………………………………………. .

3.2 Objek Penelitian……………………………………………………………….

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………………

3.4 Prosedur Penelitian…………………………………………………................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Manfaat Tanaman Kelor Dalam Kehidupan Sehari hari ……………………. .

4.2 Kegunaan Tanaman Kelor Dalam Bidang Kesehatan ………………………. .

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan………………………………………………………................... .

5.2 Saran…………………………………………………………………………..

Daftar Pustaka

Page 4: jefri

BAB I

PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang MasalahSetiap yang diciptakan Allah pasti memiliki manfaat, baik manfaat untuk manusia

itu sendiri maupun untuk makhluk Allah lainnya. Tetapi terkadang manusia tidak

menyadari apa manfaat dibalik segala ciptaan Allah. Hal inilah yang menimbulkan

terjadinya pengerusakan-pengerusakan  di muka bumi. Padahal seharusnya manusia itu

menjadi khalifah di muka bumi sesuai dengan amanat Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat

30 yang tugasnya tidak membuat kerusakan di muka bumi.

Melihat hal itu, muncullah masalah baru yakni bagaimana  pemanfaatan  ciptaan

Allah dalam kehidupan ini ? masalah tersebut timbul karena tidak semua ciptaan Allah

memiliki manfaat yang sama antara satu dengan yang lainnya.  Keadaan inilah yang

harus dicari jalan keluarnya, hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk meneliti dan

menulis karya ilmiah tentang             “ Manfaat Tanaman Kelor.“

1.2       Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis dapat mengambil masalah

yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiah ini yaitu :

1.2.1         Bagaimana manfaat akar tanaman kelor untuk mengobati penyakit rematik?

1.2.3         Bagaimana kegunaan akar tanaman kelor untuk mengobati penyakit rematik ?

1.3      Tujuan PenelitianSegala macam upaya atau tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah

lepas dari tujuannya, demikian juga dengan penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah :

1.3.1         Untuk mengetahui manfaat akar tanaman kelor untuk mengobati penyakit rematik.

1.3.2         Untuk mengetahui kegunaan akar tanaman kelor untuk mengobati penyakit rematik.

Page 5: jefri

1.4      Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1.4.1         Membantu masyarakat untuk bisa lebih memahami manfaat dari tanaman kelor.

1.4.2         Mengatasi kesulitan masyarakat dalam memanfaatkan tanaman kelor dengan

memaparkan cara-cara pemanfaatannya.

1.4.3         Meningkatkan minat masyarakat agar selalu mencintai lingkungan-lingkungan

sekitar.

1.5       Definisi Operational Variabel

Untuk menghindari kesalahpahaman pengertian terhadap istilah-istilah yang ada

dalam penelitian ini, maka perlu adanya penegasan istilah. Istilah-istilah tersebut antara

lain sebagai berikut :

1.5.1         Manfaat

Yang dimaksud manfaat dalam penelitian ini adalah faedah atau guna.

1.5.2         Kelor

Yang dimaksud kelor dalam penelitian ini adalah pohon merunggai yang daunnya

biasanya dipakai sayur (buahnya bernama kelentang).

Page 6: jefri

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1      Sekilas Mengenai Tanaman Kelor

Tanaman Kelor (Moringa oleifera) atau dikenal juga sebagai Moringa

pterygosperma, merupakan tanaman dari keluarga Moringaceae. Kelor adalah jenis

tanaman yang mudah ditemukan di seluruh daerah di tanah air. Ada beberapa sebutan

(nama) lokal untuk tanaman ini. Selain Kelor yang menjadi nama dalam bahasa

Indonesia, sebutan tersebut juga digunakan oleh masyarakat di Jawa, Sunda, Bali dan

Lampung. Sedangkan sebutan lainnya antara lain adalah Marangghi (Madura), Moltong

(Flores), Kelo (Gorontalo); Keloro (Bugis), Kawano (Sumba), Ongge (Bima), Hau fo

(Timor).

Adapun klasifikasi pohon kelor ini, adalah sebagai berikut :

Kingdom  : Plantae

Filum                    : Spermathophyta (tanaman berbiji)

Kelas                    : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Ordo                     : Capparales

Famili                   : Moringaceae

Genus                   : Moringa

Species     : Moringa oleifera

Kelor adalah tanaman jenis perdu dengan ketinggian pohon berkisar antara    7 -11

meter. Batang kayunya getas (mudah patah), bercabang jarang, tapi berakar kuat. Batang

pokoknya berwarna kelabu. Daunnya berbentuk bulat telur berukuran kecil bersusun

majemuk dalam satu tangkai. Bunganya berwarna putih kekuning kuningan dan tudung

pelepah bunganya berwarna hijau. Bunga kelor keluar sepanjang tahun dengan aroma bau

semerbak. Buah kelor berbentuk segi tiga memanjang. Di Jawa disebut kelentang.

Berbentuk mirip kacang panjang berwarna hijau dan keras dengan ukuran panjang sekitar

30 cm. Sedang getahnya yang telah berubah warna menjadi coklat disebut blendok

(Jawa). Kelor dapat berkembang biak dengan baik pada daerah yang mempunyai

ketinggian tanah 300-500 meter di atas permukaan laut.

Page 7: jefri

Selain itu, dalam pendapat sebagian masyarakat, konon kelor mengandung

kekuatan magis, batangnya dapat dipakai untuk melunturkan kesaktian (black magic)

seseorang. Adanya kandungan magis itu menyebabkan batang pohon kelor sering diburu

orang untuk dijadikan jimat, pemegang jimat ini bisa kebal senjata tajam. Tanaman ini

juga bisa dipakai mengobati orang kejang-kejang kesurupan. Biasanya itu terjadi karena

diganggu roh jahat. Cara mengobatinya dengan mengambil daun kelor, lalu diremas dan

dibalurkan di semua persendian sang pasien.

Di Jawa, secara tradisional, kelor kerap dibuat tanaman pagar, sedangkan daunnya

dibuat sayur. Tapi, banyak pula yang memanfaatkan bagian dari tanaman yang berasa

pahit ini untuk bahan obat tradisional. Berkat kandungan gizi yang terdapat di dalamnya,

selain sebagai obat, kelor juga bermanfaat sebagai multivitamin. Terbukti bahwa kelor

telah berhasil mencegah wabah kekurangan gizi di beberapa negara di Afrika dan

menyelamatkan banyak nyawa anak-anak dan ibu-ibu hamil.

Berikut Kandungan Gizi dalam setiap 100 g Tanaman Kelor :

Tabel 1

Deskripsi Biji Daun Tepung daun

Kadar Air (%)CaloriProtein (g)Lemak (g)Carbohydrate (g)Fiber (g)Minerals (g)Ca (mg)Mg (mg)P (mg)K (mg)Cu (mg)Fe (mg)S (mg)Oxalic acid (mg)Vitamin A - B carotene (mg)Vitamin B -choline (mg)Vitamin B1 -thiamin (mg)Vitamin B2 -riboflavin (mg)

86.9262.50.13.74.82.030241102593.15.3137100.114230.050.07

75.0926.71.713.40.92.344024702591.171371016.84230.210.05

7.520527.12.338.219.2-2,0033682041,3240.5728.28701.6%16.3-2.6420.5

Page 8: jefri

Vitamin B3 -nicotinic acid (mg)Vitamin C -ascorbic acid (mg)Vitamin E -tocopherol (mg)Arginine (g/16g N)Histidine (g/16g N)Lysine (g/16g N)Tryptophan (g/16g N)Phenylanaline (g/16g N)Methionine (g/16g N)Threonine (g/16g N)Leucine (g/16g N)Isoleucine (g/16g N)Valine (g/16g N)

0.2    120-3.61.11.50.84.31.43.96.54.45.4

0.8      220-6.02.14.31.96.42.04.99.36.37.1

8.2                  17.31131.33%0.61%1.32%0.43%1.39%0.35%1.19%1.95%0.83%1.06%

(From Moringa oleifera: Natural Nutrition for the Tropics by Lowell Fuglie)Dilihat dari nilai gizinya kelor adalah tanaman berkhasiat sejati (miracle tree),

artinya tanaman ini bisa dimanfaatkan dari akar, biji, batang, buah dan daun serta

mengandung gizi tinggi. Kandungan gizi daun kelor segar, setara dengan:

4x vitamin A yang dikandung wortel, 7x vitamin C yang terkandung pada jeruk, 4x mineral Calsium dari susu, 3x mineral Potassium pada pisang, 3/4x zat besi pada bayam, dan 2x protein dari yogurt.

Sedangkan kandungan gizi daun kelor yang dikeringkan setara dengan:10x vitamin A yang dikandung wortel, 1/2x vitamin C yang terkandung pada jeruk, 17x mineral Calsium dari susu, 15x mineral Potassium pada pisang, 25x zat besi pada bayam, dan 9x protein dari yogurt.

Page 9: jefri

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1    Jenis Penelitian

Dalam penelitian kali ini, penulis menggunakan penelitian dengan metode studi

pustaka yaitu dengan cara mengkaji dan meneliti buku – buku referensi yang

berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

Peneliti juga menggunakan teknik observasi yaitu dengan mengamati bagian-

bagian dari pohon kelor yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.2     Objek Penelitian

Objek penelitian kali ini adalah semua bagian dari pohon kelor mulai dari akar,

biji, buah, batang, dan daun kelor.

3.3    Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Masangan Barat, Kecamatan Bungah,

Kabupaten Gresik pada tanggal  03 Mei 2012.

3.4    Prosedur Penelitian

Penelitian merupakan tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu eksperimen

sehingga data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh.

Tabel 2

No. Tanggal Kegiatan

1. 05-09 April 2012 Memilih dan menentukan permasalahan / judul

2. 09 April 2012 Konsultasi judul / masalah

3. 28 April-02 Mei 2012 Menyusun Bab I

4. 03-06 Mei 2012 Pengumpulan data (observasi)

5. 07-08 Mei 2012 Menyusun Bab II

6. 09 Mei 2012 Menganalisis data

7. 10-11 Mei 2012 Menyusun Bab III

Page 10: jefri

BAB IV

PEMBAHASAN MASALAH

4.1      Manfaat Tanaman Kelor Dalam Kehidupan Sehari-hari

Kelor (Moringa oleifera) adalah salah satu tanaman yang banyak dijumpai di

tanah air, hampir semua orang Indonesia pernah mendengar kata “daun kelor”. Bahkan

ada pepatah yang mengatakan “dunia ini tidak selebar daun kelor”. Pepatah ini sangat

dikenal luas dalam kehidupan kita. Pepatah ini mengandung makna bahwa kesuksesan

dapat diperoleh di berbagai bidang kehidupan yang dapat memberikan kesempatan

kepada kita.

Kelor adalah tanaman jenis perdu dengan ketinggian pohon berkisar antara    7 -11

meter. Batang kayunya getas (mudah patah), bercabang jarang, tapi berakar kuat. Batang

pokoknya berwarna kelabu. Daunnya berbentuk bulat telur berukuran kecil bersusun

majemuk dalam satu tangkai. Bunganya berwarna putih kekuning kuningan dan tudung

pelepah bunganya berwarna hijau. Bunga kelor keluar sepanjang tahun dengan aroma bau

semerbak. Buah kelor berbentuk segi tiga memanjang. Di Jawa disebut kelentang.

Berbentuk mirip kacang panjang berwarna hijau dan keras dengan ukuran panjang sekitar

30 cm. Sedang getahnya yang telah berubah warna menjadi coklat disebut blendok

(Jawa). Kelor dapat berkembang biak dengan baik pada daerah yang mempunyai

ketinggian tanah 300-500 meter di atas permukaan laut.

Di Indonesia, khususnya di kampung atau pedesaan, pohon kelor banyak ditanam

sebagai pagar hidup, ditanam di sepanjang tepi ladang atau sawah. Fungsi dari

penanaman pohon kelor ini selain sebagai tanaman penghijau juga sebagai tanda batas

tanah atau ladang kepemilikan seseorang. Selain itu pohon kelor banyak juga yang

ditanam di pekarangan rumah, menurut beberapa orang yang menanam pohon kelor di

pekarangan rumahnya mengatakan bahwa mereka menanam dan memelihara pohon kelor

tersebut untuk menghalau kekuatan mistik atau magis yang “dikirim” ke rumahnya.

Bahkan sebgian besar orang percaya bahwa orang yang akan berniat jahat misalnya

mencuri di rumah seseorang, akan mengurungkan niatnya setelah melihat adanya pohon

kelor yang tumbuh di rumah calon korbannya tersebut. Selama ini, daun kelor muda

banyak dimanfaatkan sebagai bahan sayuran oleh sebagian besar penduduk kampung atau

Page 11: jefri

desa di Indonesia, selain itu biji kelor pun bermanfaat sejak beberapa tahun silam.

Pemanfaatan biji kelor telah dikembangkan di Indonesia, antara lain melalui Program

United Nations Development Programme (UNDP) bekerjasama dengan ITB. Melalui

program tersebut, biji kelor diolah menjadi bahan pengendap/koagulator untuk

penjernihan air secara cepat, murah dan aman. Karena kandungan senyawa pada serbuk

biji kelor memiliki sifat anti mikroba, khususnya terhadap bakteri, maka bakteri Coli

yang terdapat di dalam air yang dijernihkan juga bakal tereduksi atau mati.

Menurut hasil pengujian oleh tim ahli dari UNDP, untuk pengolahan air minum di

kawasan pantai atau rawa tidak membutuhkan banyak biji kelor. Cukup 2-3 pohon

dewasa selama setahun dengan keluarga sebanyak 6-8 orang, dengan perhitungan

kebutuhan air sekitar 20 liter/hari/ jiwa.

Di beberapa negara, pemanfaatan kelor juga mulai dikembangkan untuk bahan

pembuatan kosmetik. Beberapa tahun silam, ada investor Jepang berniat membuka

perkebunan kelor di Musi Banyuasin untuk bahan baku industri di negara Sakura.

Sementara di beberapa negara di Benua Afrika, Kelor telah menjadi komoditas yang

menjanjikan peluang bisnis yang menggiurkan.

4.2        Kegunaan Tanaman Kelor Dalam Bidang Kesehatan

Dengan penelitian ilmiah, terungkap bahwa daun ini ternyata mengandung

berbagai unsur nutrisi yang diperlukan oleh tubuh untuk memulihkan dan menjaga

kesehatan. Variasi dan kadar kandungan nutrisi daun kelor berada di luar batas-batas

kewajaran. Fenomena aneh ini diakui di dunia barat sekalipun karena memang dasarnya

adalah penelitian ilmiah. Tidak heran banyak media masa internasional mempopulerkan

pohon kelor sebagai “miracle tree” alias pohon ajaib, bahkan ada yang menyebutnya

sebagai "tree for life". Memang mengagumkan. Bayangkan saja, jika kita memiliki

sebuah pohon di halaman rumah yang bisa ditanam dan dirawat dengan mudah, tidak

mati meskipun diterpa kemarau panjang, daunnya bisa disayur untuk memenuhi semua

kebutuhan vitamin dan mineral dalam tubuh, bisa digunakan sebagai obat ketika kita

sakit, selain itu bijinya juga bisa untuk menjernihkan air yang kita minum.

Kedengarannya seperti pohon yang hanya ada di dunia angan-angan, namun

kenyataannya memang ada.

Page 12: jefri

Seperti yang disebutkan di atas, bahwa tanaman kelor penting dalam mengatasi

gizi buruk terutama bagi bayi dan balita serta ibu menyusui. Daunnya dapat dikonsumsi

segar, dimasak atau disimpan dalam bentuk serbuk untuk persediaan beberapa bulan

tanpa harus dimasukkan kedalam lemari pendingin tanpa kehilangan kandungan nutrisi.

Selain itu, ada beberapa senyawa aktif dalam daun kelor yang cukup berguna bagi tubuh,

beberapa senyawa aktif tersebut adalah arginin, leusin, dan metionin. Tubuh memang

memproduksi arginin, tetapi sangat terbatas. Oleh karena itu perlu asupan dari luar seperti

kelor. Kandungan arginin pada daun kelor segar mencapai 406,6 mg, sedangkan pada

daun kering, 1.325 mg. Menurut Dr. Mien Karmini, arginin meningkatkan imunitas atau

kekebalan tubuh. Di samping itu, arginin juga mempercepat proses penyembuhan luka,

meningkatkan kemampuan untuk melawan kanker, dan memperlambat pertumbuhan

tumor.

Sementara metionin yang kadarnya mencapai 117 mg pada daun segar dan 350

mg (kering) mampu menyerap lemak dan kolesterol. Oleh karena itu, metionin menjadi

kunci kesehatan hati yang banyak berhubungan dengan lemak. Kekurangan metionin

menyebabkan beragam penyakit seperti rematik kronis, sirosis, dan gangguan ginjal.

Kadar valin dalam daun segar 374 mg atau 1.063 mg (kering) berfungsi dalam sistem

saraf dan pencernaan. Perannya antara lain membantu gangguan saraf otot, gangguan

mental, emosional, dan insomnia.

Tubuh juga memerlukan leusin karena tak mampu memproduksi sendiri. Daun

kelor segar mengandung 492 mg leusin yang berperan dalam pembentukan protein otot

dan fungsi sel normal. “Leusin sangat penting untuk pertumbuhan sel sehingga anak-anak

dan remaja mutlak memerlukannya. Ambang batas kebutuhan leusin adalah 55 mg per g

protein,” kata Mien Karmini.

Secara tradisional pemanfaatan akar, daun dan biji kelor sebagai obat, dianggap

manjur untuk beberapa jenis penyakit antara lain : Sakit kuning (Lever),

Reumatik/encok/Pegal linu, Rabun ayam, Sakit mata, Sukar buang air kecil,

Alergi/biduren, Cacingan, Luka bernanah.

Berikut cara pemanfaatannya, berdasarkan jenis penyakit :1.      Sakit Kuning

Bahan: 3-7 gagang daun kelor, 1 sendok makan madu dan 1 gelas air kelapa hijau;

Page 13: jefri

Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air kelapa dan disaring. Kemudian ditambah 1 sendok makan madu dan diaduk sampai merata.Cara menggunakan: diminum, dan dilakukan secara rutin sampai sembuh.

2.      Reumatik, Nyeri dan Pegal LinuBahan: 2-3 gagang daun kelor, 1/2 sendok makan kapur sirih;Cara Membuat: Kedua bahan tersebut ditumbuk halus; Cara menggunakan: dipakai untuk obat gosok (param).

3.      Rabun AyamBahan: 3 gagang daun kelor;Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diseduh dengan 1 gelas air masak dan disaring. Kemudian dicampur dengan madu dan diaduk sampai merata.Cara menggunakan: diminum sebelum tidur.

4.      Sakit MataBahan: 3 gagang daun kelor;Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air dan diaduk sampai merata. Kemudian didiamkan sejenak sampai ampasnya mengendap;Cara menggunakan: air ramuan tersebut digunakan sebagai obat tetes mata.

5.      Sukar Buang Air KecilBahan: 1 sendok sari daun kelor dan sari buah ketimun atau wortelyang telah diparut dalam jumlah yang sama;Cara Membuat: Bahan-bahan tersebut dicampur dan ditambah dengan 1 gelas air, kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum setiap hari.

6.      CacinganBahan: 3 gagang daun kelor, 1 gagang daun cabai, 1-2 batang meniran;Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum.

7.      Biduren (alergi)Bahan: 1-3 gagang daun kelor, 1 siung bawang merah dan adas pulasari secukupnya;Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore.

8.      Luka bernanahBahan: 3-7 gagang daun kelor;Cara Membuat: daun kelor ditumbuk sampai halus. Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang luka sebagai obat luar.

Page 14: jefri

BAB V

PENUTUP

5.1      Simpulan

Dari pembahasan masalah di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

5.1.1      Kelor bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, di beberapa negara

maju, pemanfaatan kelor mulai dikembangkan untuk bahan pembuatan kosmetik. Salah

seorang investor asal Jepang beberapa tahun silam juga berniat membuka perkebunan

kelor di Musi Banyuasin untuk bahan baku industri di negara Sakura. Di samping itu,

kelor telah menjadi komoditas yang menjanjikan peluang bisnis yang menggiurkan

khususnya di beberapa negara di Benua Afrika.

5.1.2      Kelor juga berguna dalam bidang kesehatan. Mulai dari akar, daun dan biji kelor

semua bermanfaat khususnya dalam bidang kesehatan. Secara tradisional pemanfaatan

akar, daun dan biji kelor sebagai obat dianggap manjur untuk beberapa jenis penyakit,

antara lain : a) Sakit Kuning, b) Reumatik, Nyeri dan Pegal Linu, c) Rabun Ayam, d)

Sakit Mata, e) Sukar Buang Air Kecil, f) Cacingan, g) Biduren (alergi), h) Luka

bernanah.

5.2       Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini dapat kami sarankan

sebagai berikut :

5.2.1    Sebaiknya pembudidayaan tanaman kelor lebih diintensifkan mengingat manfaat dari

tanaman itu sendiri.

5.2.2    Seharusnya masyarakat bisa lebih mengetahui manfaat dari tanaman kelor yang

selama ini hanya mereka gunakan untuk membuat sayur ataupun pakan ternak.

Page 15: jefri

DAFTAR PUSTAKA

http://daunkelor.com/category/manfaat-daun-kelor, diakses 02 Mei 2012.http://flora-faunaindonesia.blogspot.com/2011/05/mitos-pohon-kelor.html, diakses 11 Mei

2012.http://mrwindu-back2nature.blogspot.com/2011/12/manfaat-daun-kelor.html, diakses 02 Mei

2012.http://www.blogster.com/firsonigosa/kelor-tanaman-bermanfaat-untuk-berantas-gizi-buruk,

diakses 29 April 2012.http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/sehat/2012/02/27/733/Kelor-Tanaman-Sehat-

Berkhasiat, diakses 02 Mei 2012.Sitorus, M. dkk. 2007. Cegah Malnutrisi dengan Kelor. Jakarta : Kanisius.Yuwono, Trius dan Pius Abdullah. 1994. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis. Surabaya:

Arkola.