jdih.pom.go.idjdih.pom.go.id/produk/peraturan menteri/permenkes no.86_menkes_per_iv... · created...

7
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 86/Men.KeslPerllY 177 TENTANG MINUMAN KERAS MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa penggunaan minumankeras dapat menim- bulkangangguan kesehatan, karena itu perlu diatur produksi danperedarannya; b. bahwa hal yanddimaksud dalam huruf (a) tersebut diatas perlu diatur dengan Peraturan Menteri Kese- hatan. Mengingat : 1.Ordonansi Cukai Alkohol Sulingan tanggal 27 Pe- ruari 1898 (Staatsblad Tahun 1898 no. 90) sebagai- mana kemudian telah diubah dan ditambah; Ordonansi Cukai Bir (Staatsblad Tahun 1931no.488 dan 489) sebagaimana kemudian telah diubah dan di- tambah: Undang-undang no. 9 Tahun 1960 tentang Pokok- pokok Kesehatan (LembaranNegaraTahun 1960 no. 131: Tambahan Lembaran Neqara Tahun 1960 no.2068); Undang-undang no. 11 Tahun 1962 tentang Higiene Untuk Usaha-usaha Bagi Umum (Lembaran Negara Tahun 1962 no. 48; TambahanLembaran Negara Tahun1962no.2475); Undang-undang no. 2 Tahun 1966 tentangHigiene (Lembaran Negara T3hun 1966 no. 22; Tambahan Lembaran Negara Tahun 1966no.28O4l; Keputusan Presiden Republik lndonesia No. 44 Ta- hun 1974 tentang Pokok-pokokOrganisasi Depar- temen; 7. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 45 Ta- hun 1974 tentang Susunan Organisasi Departemen; 8. Peraturan Menteri KesehatanRepublik Indonesia No. 329lMEN.KES/PERlxlllT6 tansgal31 Desem- ber 1976 tentangProduksi dan Peredaran Makanan. 2. 5. 4. 5. 6.

Upload: duonghanh

Post on 13-Aug-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: jdih.pom.go.idjdih.pom.go.id/produk/peraturan menteri/PERMENKES NO.86_MENKES_PER_IV... · Created Date: 11/29/2004 10:30:06 AM

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR : 86/Men.KeslPerllY 177

TENTANGM I N U M A N K E R A S

M E N T E R I K E S E H A T A N R E P U B L I K I N D O N E S I A

Menimbang : a . bahwa penggunaan minuman keras dapat menim-bulkan gangguan kesehatan, karena i tu per lu d ia turproduksi dan peredarannya;

b. bahwa hal yand d imaksud dalam huruf (a) tersebutdiatas perlu diatur dengan Peraturan Menteri Kese-hatan.

Mengingat : 1 . Ordonans i Cuka i A lkoho l Su l ingan tangga l 27 Pe-ruari 1898 (Staatsblad Tahun 1898 no. 90) sebagai-mana kemudian te lah d iubah dan d i tambah;

Ordonans i Cuka i B i r (S taa tsb lad Tahun 1931 no .488dan 489) sebaga imana kemudian te lah d iubah dan d i -tambah:

Undang-undang no . 9 Tahun 1960 ten tang Pokok-pokok Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1960n o . 1 3 1 : T a m b a h a n L e m b a r a n N e q a r a T a h u n 1 9 6 0n o . 2 0 6 8 ) ;

Undang-undang no . 11 Tahun 1962 ten tang H ig ieneUntuk Usaha-usaha Bag i Umum (Lembaran NegaraTahun 1962 no . 48 ; Tambahan Lembaran NegaraT a h u n 1 9 6 2 n o . 2 4 7 5 ) ;

Undang-undang no . 2 Tahun 1966 ten tang H ig iene(Lembaran Negara T3hun 1966 no . 22 ; TambahanLembaran Negara Tahun 1966 no .28O4l ;

Keputusan Pres iden Repub l ik lndones ia No. 44 Ta-hun 1974 ten tang Pokok-pokok Organ isas i Depar -t e m e n ;

7 . Keputusan Pres iden Repub l ik Indones ia No. 45 Ta-hun 1974 ten tang Susunan Organ isas i Depar temen;

8 . Pera turan Menter i Kesehatan Repub l ik Indones iaNo. 329 lMEN.KES/PERlx l l lT6 tansga l 31 Desem-ber 1976 ten tang Produks i dan Peredaran Makanan.

2 .

5 .

4 .

5 .

6 .

Page 2: jdih.pom.go.idjdih.pom.go.id/produk/peraturan menteri/PERMENKES NO.86_MENKES_PER_IV... · Created Date: 11/29/2004 10:30:06 AM

M E M U T U S K A N :

M e n e t a p k a n : P E R A T U R A N M E N T E ' R l K E S E H A T A N R E P U B L I KI N D O N E S I A T E N T A N G M I N U M A N K E R A S

B A B IK E T E N T U A N U M U M

P a s a l 1

Da lam Pera turan in i yang d imaksud dengan :1 . kesehatan ada lah kesehatan badan, rokhan i dan sos ia l , sebaga imana

d isebut da lam Undang-Undang no . 9 Tahun 1960 ten tang Pokok-pokok Kesehatan pasal 2.

2 . m inuman keras ada lah semua jen is minuman bera lkoho l te tap i bu-kan obat , me l ipu t i m inuman keras go longan A, minuman keras go-longan B dan minuman keras go longan C.

3 . Minuman keras go longan A da lah minuman keras dengan kadaretanol (C2HsOH) 10/o (satu persen) sampai dengan 50/o ( l ima per-sen) .

4 . m inuman keras go longan B ada lah minuman keras dengan kadaretanol (C2H5OH) lebih dari 5o/o ( l ima persen) sampai dengan 200/o(duapu luh persen) .

5 . m inuman keras go longan C ada lah minuman keras dengan kadaretanol (C2HsOH) lebih dari 200/o (duapuluh persen) sampai de-ngan 550/o ( l imapu luh l ima persen) .

6. pernyataan peisen etanol (C2HEOH) adalah persen volu'me pervo lume pada suhu 20oC.

7 . p rodusen minuman keras ada lah perusahaan yang memproduks iminuman keras .

8. import i r minuman keras adalah pedagang besar rninuman kerasyang mempunya i i z in meng impor minuman keras .

9 . pedagang besar minuman keras ada lah perusahaan yang menya lur -kan minuman keras kepada penya lur minuman keras .

10 . penya lur minuman keras ada lah perusahaan yang r -nenya lurkan mi -minuman .keras kepada pengecer minuman keras a tau pen jua lminuman keras .

11 . pengecer minuman keras ada lah perusahaan yang men jua l eceranminuman keras go longan B dan C.

Page 3: jdih.pom.go.idjdih.pom.go.id/produk/peraturan menteri/PERMENKES NO.86_MENKES_PER_IV... · Created Date: 11/29/2004 10:30:06 AM

12. pen jua l m inuman keras ada lah perusahaan yang men jua l eceranminuman keras go longan B dan C untuk d iminum d i tempatpen jua l an .

13 . Menter i ada lah Menter i Kesehatan Repub l ik Indones ia .

B A B I IS Y A R A T _ S Y A R A T U M U M

Pasa l 2

Produsen minuman keras , lmpor t i r m inuman keras , Pedagang besarminuman keras , ,Penya lur minumen keras , Pengecer minuman kerasdan Pen jua l m inuman keras harus mendapat i z in te r tu l i s Menter i .

P a s a l 3

Untuk mendapat i z in yang d imaksud da lam pasa l 2 , yang berkepen-t ingan harus mengajukan permohonan tertul is kepada Menter i me-lalui Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan dengan syarat :a . Untuk produsen minuman keras harus memi l i k i i z in indus t r i dar i

Menter i Perindustr ian dan iz in dari Menter i Keuangan.

b . Untuk lmpor t i r m inuman keras harus memi l i k i i z in impor(TAPPI/TAPPIS) dari Menter i Perdagangan dan iz in dan Menter iKeuangan.

c. Untuk Pedagang besar minuman keras harus memil ik i iz in pedagang, besar dari Menter i Perdagangan.

d . Untuk Penya lur minuman keras harus memi l i k i i z in pedagangmenengah dar i Menter i Perdagangan.

e. Untuk Pengecer minuman keras harus memil ik i iz in pedagang keci ldar i Menter i Perdagangan dan iz in dari Menter i Keuangan.

f . Untuk Pen jua l m inuman keras harus memi l i k i i z in dar i Menter iKeuangan dan iz in usaha dari Pemerjptah Daerah setempat.

Pasa l 4

(1) Sura t i z in yang d imaksud pasa l 2 harus d iperbaharu i se t iap duat a h u n .

(2) Fotokopi surat iz in yang disebut dalam ayat I harus di tempatkand i tempat usaha sedemik ian rupa seh ingga mudah d i l iha t .

Pasa l 5

(1) Untuk pember ian iz in yang d imaksud da lam pasa l 4 aya t l d ipu '

Page 4: jdih.pom.go.idjdih.pom.go.id/produk/peraturan menteri/PERMENKES NO.86_MENKES_PER_IV... · Created Date: 11/29/2004 10:30:06 AM

ngut biaya yang besarnya di tetapkan oleh Direktur Jenderal Pe-ngawasan Obat dan Makanan.

(2) Pungutan biaya yang dimaksud dalam ayat l d isetor ke Kas Negarasebagai pendapatan Negara.

P a s a l 6

Pada sura t i z in pen jua l m inuman keras seper t i res to ran , keda i , bara tau tempat la in , d ican tumkan pu la jam pen jua lan minuman kerastersebut un tuk se t iap har inya .

B A B I I IP R O D U K S I

P a s a l 7

Minuman keras harus diproduksi rhenurut ketentuan Peraturan Men-ter i tentang "Cara produksi yang baik untuk makanan",

Pasa l I

Terhadap bahan baku e tano l yang akan d igunakan un tuk produks i danterhadap produk akh i r sebe luh d iedarkan harus d i lakukan pemer iksaanrnutu.

Fasa l 9(1) Produsen minuman keras harus meng i r imkan laporan berka la pada

t iap akh i r bu lan menuru t con toh yang d i te tapkan o leh D i rek turJendera l Pengawasan Obat dan Makanan.

(2 ) Laporan yang d imaksud da lam ayat (1 ) d ik i r imkan ke D i rek tora tJenderal Pengawasan Obat dan Makanan, dengan tembusan kepadaKepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi setempat.

B A B l V !

I M P O R

P a s a l 1 0

Minuman keras yang d i impor harus d iser ta i ser t i f i ka t ana l i sa .

Pasa l 1 1

(1) lmpor t i r m inuman keras harus meng i r imkan laporan berka la pada

t iap akh i r bu lan menuru t con toh yang d i te tapkan o leh D i rek turJenderal Pengawasan Obat dan Makanan.

Page 5: jdih.pom.go.idjdih.pom.go.id/produk/peraturan menteri/PERMENKES NO.86_MENKES_PER_IV... · Created Date: 11/29/2004 10:30:06 AM

(2 ) Laporan yang d imaksud da lam ayat (1 ) d ik i r imkan ke D i iek to ra tJenderal Pengawasan Obat dan Makanari , dengan tembusan kepadaKepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi setempat.

B A B VP E R E D A R A N

Pasa l 12

Produsen minuman keras hanya bo leh men jua l minuman keras kepadaPedagang besar minuman keras.

Pasal 1 3

lmpor t i r minuman keras hanya boleh menjual minuman keras kepadaPedagang besar minuman keras.

P a s a l 1 4

(1) Pedagang besar minuman keras hanya bo leh men jua l minuman ke-ras kepada Penya lur minuman keras .

( .2 ) 'Pedagang besar minuman keras harus meng i r imkan laporan berka la' t iap akh i r bu lan menuru t con toh yang d i te tapkan o leh D i rek tur

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.

(3 ) Laporan yang d imaksud da lam ayat (2 ) d ik i r imkan ke D i rek tora tJenderal Pengawasan Obat dan Makanan, dengan tembusan kepadaKepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi setempat.

P a s a l 1 5

Penya lur minuman keras hanya bo leh men jua l minuman keras kepadaPengecer minuman keras a tau Pen jua l m inuman keras .

Pasa l t 6 *

Pada penyerahan minuman keras golongan C kepada konsumen. Pe-ngecer minuman keras harus mencatat tanggal penyerahan, nama dana lamat pener ima, nomor dan tangga l paspor a tau kar tu penduduk,ser ta jen is dan jumlah minuman keras yang bersangkutan .

P a s a l 1 7

Lokas i pen jua l m inuman keras seper t i res to ran , keda i , bar a tau tempatla in un tuk d iminum d i tempat pen jua lan , t idak bo leh berdekatan de-ngan tempat ibadah, seko lah a tau rumah sak i t .

Page 6: jdih.pom.go.idjdih.pom.go.id/produk/peraturan menteri/PERMENKES NO.86_MENKES_PER_IV... · Created Date: 11/29/2004 10:30:06 AM

Pasa l I I

Pengecua l ian te rhadap ke ten tuan pasa l 12 , 13 , 14 dan 15 hanya dapatdiperkenankan dengan persetujuan tertul is dar i Direktur Jenderal Pe-ngawasan Obat dan Makanan.

B A B V ]

L A B E L

Pasa l 1 I

Label minuman keras harus memenuhi ketentuan dalam PeraturanMenter i tentang "Label dan ik lan makanan"

B A B V I I

L A R A N G A N

P a s a l 2 0

(1) D i la rang memproduks i a tau meng impor minuman.keras tanpa iz inMenter i .

(2) Di larang mengedarkan minuman keras yang mengandung metanollebih dari 0, lo/o (satu persepuluh persen) dihi tung terhadap kadaretanol (C2HsOH).

(3) Di larang menjual atau menyerahkan minuman keras kepada anakd ibawah umur 16 (enambelas) tahun.

(4) Di larang mengiklankan minuman keras golongan C.

B A B V I I IP E N G A W A S A N

P a s a l 2 1

Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanarf atau Pejabat yang di-tunjuk olehnya diberi wewenang untuk melakukan pengawasan terha-dap pelaksanaan ketentuan dalam Peraturan Menter i in i .

P a s a l 2 2

Pengawas yang sedang menjalankan tugas harus selalu membawa perin-tah tertul is dar i Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makananatau Pejabat yang di tunjuk olehnya.

Page 7: jdih.pom.go.idjdih.pom.go.id/produk/peraturan menteri/PERMENKES NO.86_MENKES_PER_IV... · Created Date: 11/29/2004 10:30:06 AM

B A B I XP E N I N D A K A N

P a s a l 2 3

Dengan t idak mengurangi ketentuan-ketentuan di dalam Kitab Undang-

undang Hukum Pidana dan peraturan-peraturan perundang-undangan

lain, maka pelanggaran terhadap ketentuan yang di tetapkan dalam pa-

s a l - p a s a l 2 , 4 , 7 , 8 , 9 , 1 0 , I I , 1 2 , 1 3 , 1 4 , 1 5 , 1 6 , 1 7 , 1 9 d a n 2 0 d a p a t

dikenakan t indakan administrasi berupa penarikan nomor pendgftaran

dan t indakan lain berdasarkan peraturan perundang-undangah yang

ber laku .

B A B XA T U R A N P E R A L I H A N

Pasal 24

Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan diberi wewenang me-netapkan tahap-tahap pelaksanaan Peraturan ini.

B A B X IP E N U T U P

pasal 25

(1) Hal -hal yang belum diatur da lam Peraturan Menter i in i , d ia tur ter -send i r i .

(2) Hal -hal yang bers i fa t teknis yang belum cukup d iatur da lam Per 'a turan Menter i in i , d ia tur leb ih lan jut o leh Di rektur Jendera l Pe '

. ngawasan Obat dan Makanan.

Pasa l 26

Peraturan Menteri ini mulai berlakrf ' terhitung sejak tanggal ditetapkan.

lpAgar setiap oranglraturan Menter i in i

lpub l i k Indones ia .

mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Pe-dengan penempatannya dalam Beri ta Negara Re-

D i t e t a p k a n d i : J A K A R T APada tangga l :29 APr i l 1977

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

(G.A. SIWABESSY )