jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas

4
FARIS DIMASWANGI 125130100111044 PKH 2012C, mata kuliah PARASITOLOGI JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN JELAS, LENGKAP, DAN BENAR ! 1. Apakah perbedaan siklus hidup dari Leishmania dan Trypanosoma ? jelaskan ! Jawaban: Leishmania hanya memiliki sklus hidup tahapan amastigote yang berkembang di tubuh definitive host dan promastigote yang berkembang di Intermediet host. Tidak ada tahapan sexual bagi genus Leishmania. Untuk Trypanosoma, siklus hisupnya berawa dari tahap Trypomastigote di induk semang kemudian terhisap vector dan kemudian bermigrasi di glandula saliva dari vector menjadi tahap epimastigote dan berubah mendai trypomastigote kembali yang infektif. 2. Sebutkan 4 spesies Trypanosoma beserta penyakit yang disebabkan dan hospesnya ! Jawaban: Trypanosoma evansi, menyebabkan penyakit surra di hospes unta, kuda, keledai, kambing, babi, gajah, dll. Trypanosoma brusei, menyebabkan penyakit nagana di hospes kuda,keledai, sapi, domba, kambing, unta, babi,anjing,tikus, dan simpanse Trypanosoma equiperdum, menyebabkan penyakit dourinie, di hospes khusus kuda. Trypanosoma cruzi, di hospes manusia, menyebabkan penyakit cangas 3. Jelaskan yang dimaksud dengan stercoraria dan salivaria serta sebutkan spesiesnya !

Upload: faris-dimaswangi

Post on 23-Oct-2015

55 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jawablah Pertanyaan Di Bawah Ini Dengan Jelas

FARIS DIMASWANGI

125130100111044

PKH 2012C, mata kuliah PARASITOLOGI

JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN JELAS, LENGKAP, DAN BENAR !

1. Apakah perbedaan siklus hidup dari Leishmania dan Trypanosoma ? jelaskan !

Jawaban:

Leishmania hanya memiliki sklus hidup tahapan amastigote yang berkembang di tubuh definitive host dan

promastigote yang berkembang di Intermediet host. Tidak ada tahapan sexual bagi genus Leishmania.

Untuk Trypanosoma, siklus hisupnya berawa dari tahap Trypomastigote di induk semang kemudian terhisap

vector dan kemudian bermigrasi di glandula saliva dari vector menjadi tahap epimastigote dan berubah

mendai trypomastigote kembali yang infektif.

2. Sebutkan 4 spesies Trypanosoma beserta penyakit yang disebabkan dan hospesnya !

Jawaban:

Trypanosoma evansi, menyebabkan penyakit surra di hospes unta, kuda, keledai, kambing, babi, gajah, dll.

Trypanosoma brusei, menyebabkan penyakit nagana di hospes kuda,keledai, sapi, domba, kambing, unta,

babi,anjing,tikus, dan simpanse

Trypanosoma equiperdum, menyebabkan penyakit dourinie, di hospes khusus kuda.

Trypanosoma cruzi, di hospes manusia, menyebabkan penyakit cangas

3. Jelaskan yang dimaksud dengan stercoraria dan salivaria serta sebutkan spesiesnya !

Jawaban:

Stercoraria merupakan salah satu bentuk fase dari Trypanosoma yang bersifat infektif, yaitu dapat menular

pada hospes melalui feses vektor. Fase Trypanosoma ini terdapat pada spesies Trypanosoma cruzi

Salivaria merupakan salah fase dari Trypanosoma dimana fase ini berkembang di glandula saliva dari vector.

Ketika vector menggigit hospes, maka saliva vector beserta salivaria Trypanosoma masuk ke aliran darah

hospes. Fase ini terdapat pada contohnya Trypanosoma brucei

4. Jelaskan perbedaan ciri morfologi dari Trypanosoma dan Leishmania !

Jawaban:

Page 2: Jawablah Pertanyaan Di Bawah Ini Dengan Jelas

Trypanosoma memiliki bentuk seperti daun, flagel muncul dari Blepharoplast dan Kinetoplast, memiliki 1

flagel, serta pelebaran membrane seperti sayap (undulates membrane) yang berfungai untuk membantu

pergerakan protozoa, dan tidak bergranule

Leismania memiliki flagella yang munculnya sama seperti Trypanosoma, yaitu dari Kinetoplast, akan tetapi

perbedaan yang mencolok terlihat bahwa tidak terdapat Undulated membrane pada genus protozoa ini.

Sedangkan ciri lainnya mirip dengan Trypanosoma.

5. Sebutkan dan jelaskan perbedaan morfologi Haemoproteus dan Leucocytozoon !

Jawaban:

Haemoproteus memiliki bentuk tubuh seperti Halter, berada mengelilingi neukleus eritrosis yang berarti

berada pada sitoplasma eritrosit. Memiliki granula yang ber-pigmen.

Leucocytozoon memiliki bentuk tubuh gametosit pada bagian perifer (leukosit, eritrosit) dan bentuk

merozoit pada area parenking (usus, hepar). Secara kasat mata terlihat seperti siput yang memiliki tubuh

gelap di bagian dalam, yang merupakan eritrosit yang telah dimakannya.

6. Jelaskan perbedaan siklus hidup dari Leucocytozoon dan Haemoproteus !

Jawaban:

Leucocytozoon, memiliki siklus hidup berawal dari fase sporozoit di saliva vector (Culisoides sp) kemudian

menginfeksi hospes pad fase skizon di hepar dan usus. Skizon akan berkembang menjadi merozoit dan

setelahnya menjadi bentuk gametosit yang telah berada di perifer (leukosit, eritrosit). Dari sini gametosit

kemudian terhisap kembali oleh vector dan berlanjut ke fase zigot di usus vector. Vektor akan berkembang

menjadi ookista yang menempati lapisan endotel vector. Berikutnya dari ookista akan berkembang menjadi

sporozoit kembali.

Haemoproteus, memiliki siklus hidup yang hamper sama dengan Leucocytozoon. Hanya saja perbedaan

terletak di fase Skizon, untuk Haemoproteus fase ini berada di paru-paru hospes, bukan di hepar atau usus.

Dan fase merozoitnya untuk Haemoproteus berada di paru-paru dan eritrosit.

7. Sebutkan spesies-spesies dari Leucocytozoon, Haemoproteus, dan Leishmania beserta hospes dan

predileksinya !

Jawaban:

Leishmania donovani, hospes manusia dan bangsa anjing, predileksi pada darah eritrosit

Leishmania tropica, hospes anjing, manusia, rodensia, predileksi makrofag, endotel kapiler, linfoglandula

Leishania braziliense, hospes anjing, kucing, tikus, predileksi: sel endotel kapiler serta sel mononuclear

(makrofag, monocyte, NK cell)

Page 3: Jawablah Pertanyaan Di Bawah Ini Dengan Jelas

Leucocytozoon caulleryi, hospes di ungags, predileksi pada eritrosit dan leukosit ungags.

Leucocytozoon sabrazesi, honpes di ungags, predileksi pada eritrosit dan leukosit ungags.

Haemoproteus columbae, hospes di merpati, predileksi pada eritrosit merpati di pembuluh kapiler.

8. Sebutkan dan jelaskan tipe makan pada protozoa !

Jawaban:

Cara makan protozoa ada 3 macam; yaitu autotrof, heterotrof, dan amfitrof. Autotrof artinya dapat

mensintesis makanan sendiri seperti layaknya tumbuh-tumbuhan dengan jalan fotosintesis. Protozoa yang

tidak dapat melakukan fotosintesis, mendapatkan makanannya dengan jalan menelan benda padat, atau

memakan organisme lain seperti bakteri, jamur atau protozoa lain bersifat heterotrof. Protozoa yang

bersifat autotrof dan heterotrof disebut amfitrof.

Protozoa yang bersifat heterotrof dan dinding selnya terdiri dari suatu membran tipis, mengambil

makanannya dengan cara membungkus makanan kemudian menelannya ke dalam sitoplasma. Cara ini

disebut fagositosis. Pada jenis yang berdinding tebal (petikula), cara mengambil mangsanya dengan

menggunakan mulut sel yang disebut cytostome, dan biasanya dilengkapi cilia untuk mengalirkan air hingga

bila ada makanan yang lewat dapat ditangkap dan dimasukkan ke dalam sitoplasma

Makanan yang masuk ke dalam sitoplasma bersama air akan ditempatkan dalam suatu rongga kecil yang

disebut gastriola (vakuola makanan). Makanan di dalam gastriola dicerna secara enzimatis. Hasil

pencernaan disebarkan ke seluruh bagian protoplasma dengan proses dengan proses pynocytose,

sedangkan sisa pencernaan dibuang melalui lubang sementara pada membrane sel; pada flagelata dan

ciliata adakalanya terdapat lubang permanen yang disebut cytopyge atau cytoproct. Kelebihan air dalam sel

akan dikeluarkan oleh organel yang disebut vakuola kontraktil dengan gerakan sistol dan diastolnya. Dalam

suatu sel protozoa biasanya ditemukan beberapa vakuola kontraktil yang terdapat dekat dinding sel.

Vakuola kontraktil pada protozoa yang hidup di air tawar berkembang dengan baik, sedangkan yang di laut

kurang berkembang