jawaban ujian biologi sel
TRANSCRIPT
JAWABAN UJIAN BIOLOGI SEL
1. Mekanisme konversi energi yang terjadi pada kloroplas dan mitokondria adalah sebagai berikut:
Mitokondria dan kloroplas
Dalam kaitannya dengan sitologi kita akan mempelajari organel yang
berkaitan dengan energi yang diberi nama mitokondria dan kloroplas. Mitokondria
dan kloroplas merupakan organ yang penting bagi sel eukariotik, sebab tanpa
mitokondria sel akan mati karena energi tidak akan terbentuk. sedangkan kloroplas
berfungsi untuk menyediakan material untuk mendukung proses berlangsungnya
pembuatan energi oleh mitokondria.
Secara mudahnya mitokondria yang berada di dalam sel berperan sebagai
penghasil tenaga melalui proses respirasi aerob.
Mitokondria dan kloroplas memiliki kemiripan dalam hal jumlah lapisan
membrannya yaitu :
dua lapis membran fosofolipid bilayer.
memiliki cairan
Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel yang
menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan berakhir di
mitokondria ketika piruvat di transpor dan dioksidasi oleh O2¬ menjadi CO2 dan
air. Energi yang dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar tiga puluh molekul ATP
yang diproduksi untuk setiap molekul glukosa yang dioksidasi, sedangkan dalam
proses glikolisis hanya dihasilkan dua molekul ATP. Proses pembentukan energi
atau dikenal sebagai fosforilasi oksidatif terdiri atas lima tahapan reaksi enzimatis
yang melibatkan kompleks enzim yang terdapat pada membran bagian dalam
mitokondria. Proses pembentukan ATP melibatkan proses transpor elektron dengan
bantuan empat kompleks enzim, yang terdiri dari kompleks I (NADH
dehidrogenase), kompleks II (suksinat dehidrogenase), kompleks III (koenzim Q –
sitokrom C reduktase), kompleks IV (sitokrom oksidase), dan juga dengan bantuan
FoF1 ATP Sintase dan Adenine Nucleotide Translocator (ANT) Bagaiman dengan
kloroplas? Jika dilihat sepintas pada komponen sel antara kolroplas dengan
mitokondria hampir sama, namun secara struktur penyusunnya itu sangat berbeda.
Didalam kloroplas terdapat yang namanya stroma, grana, tilakoid, dan organ –
organ lainnya.
Kloroplas sangat berpengaruh dalam keberlangsungan hidupnya suatu
organisme, karena kloroplas memiliki membrane ganda yaitu membran luar dan
membran dalam. membran luar kloroplas juga mengandung porin yang
menyebabkan membran ini permeable terhadap molekul dengan ukuran 10.000
dalton. Sebaliknya membran dalam relatif lebih impermeabel. Membran dalam
menutupi daerah yang berisi cairan yang disebut stroma yang mengandung enzim
untuk reaksi terang pada proses fotosintesis. Stroma juga mengandung DNA dan
ribosom. Pelipatan membran dalam membentuk struktur seperti tumpukan piringan
yang saling berhubungan yang disebut tilakoid yang tersusun membentuk grana.
Membran tilakoid yang mengelilingi ruang interior tilakoid yang berisi cairan
mengandung klorofil dan pigmen fotosintesis lain serta rantai transport elektron.
Reaksi terang dari fotosintesis terjadi di tilakoid. Membran luar kloroplas menutupi
ruang intermembran antara membran dalam dan membran luar kloroplas. Seperti
pada matriks mitokondria, stroma kloroplas mengandung molekul DNA sirkuler
dan ribosom. Diperkirakan pula terdapat sekitar 60 macam polipeptida pada
membran tilakoid. Setengah diantaranya dikode oleh DNA kloroplas. Sebagian
besar protein dalam kloroplas dikode oleh gen nuklear, dihasilkan di sitoplasma dan
selanjutnya dikirim ke kloroplas.
Kloroplas tidak hanya ditemukan di dalam daun (khususnya bagian
mesofil), tapi dapat juga ditemukan di batang yang berwarna hijau. Hal ini
dikarenakan, di dalamnya terdapat zat pembawa pigmen warna hijau yang disebut
juga klorofil. Klorofil menyerap energi cahaya. Pigmen ini menyerap semua warna
kecuali warna hijau. Pada klorofil zat warna hijau akan dipantulkan. Klorofil
terdapat pada membran tilakoid dan perubahan energi cahaya menjadi energi kimia
berlangsung dalam tilakoid, sedangkan pembentukan glukosa sebagai produk akhir
fotosintesis berlangsung di stroma. Disamping klorofil a ( pigmen berwarna hijau )
dikenal pula klorofil b yang mempunyai struktur mirip klorofil a, yaitu pigmen
yang berwarna kuning sampai jingga yang disebut karoten.
Di dalam kloroplas berlangsung reaksi terang dan reaksi gelap dari
fotosintesis tumbuhan. Kloroplas terdapat pada hampir seluruh tumbuhan, tetapi
tidak umum dalam semua sel. Bila ada, maka tiap sel dapat memiliki satu sampai
banyak plastid. Kesinambungan kloroplas terjadi melalui pertumbuhan dan
pembelahan proplastid di daerah meristem. Secara khas kloroplas dewasa
mencakup dua membran luar yang meliputi stroma homogen, di sinilah
berlangsung reaksi-reaksi fase gelap.
1. Reaksi Terang
Pada reaksi terang, klorofil dan pigmen menyerap energi matahari yang
kemudian diubah menjadi bentuk energi kimia yaitu ATP dan senyawa pereduksi
NADPH. Reaksi terang dalam proses fotosintesis menggunakan dua fotosistem
sebagai akseptor proton, yaitu Fotosistem I (P700 / mampu menyeran cahaya
dengan panjang gelombang 700nm) dan Fotosistem II(P680 / mampu menyerap
cahaya dengan panjang gelombang 680nm).
2. Reaksi Gelap
Raeksi gelap merupakan rangkaian reaksi penggunaan ATP dan NADPH
dari reaksi terang untuk sintesis glukosa. Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya.
Secara ringkas tahapan reaksi gelap adalah.
Fiksasi karbon monoksida oleh molekul ribulosa bifosfat yang mempunyai 5
atom C membentuk 2 molekul phosphoglyceric acid atau asam fosfogliserat
(PGA) yang mempunyai 3 atom C.
Reduksi PGA menjadi PGAL (fosfogliseraldehide) yang mempunyai 3 atom C
denagn menggunakan ATP dan NADPH2.
Setelah berlangsung 6 siklus pembentukan PGAL, maka dihasilkan 12 PGAL.
Dua PGAL digunakan untuk membentuk glukosa dengan 6 atom C dan10
molekul PGAL digunakan untuk membentuk kembali molekul RuBp.
Fungsi kloroplas adalah sebagai tempat fotosintesis. Pada dasarnya
fotosintesis seperti juga reaksi pada mitokondria merupakan pembentukan ATP dan
melibatkan transport hidrogen dan elektron dalam senyawa-senyawa seperti NADH
dan sitokrom. Perbedaannya adalah bahwa fotosintesis menggunakan cahaya
sebagai sumber energy dan bukan substrat kimia, fotosintesis menggunakan CO2
dan air, menghasilkan oksigen dan karbohidrat.
Reaksi fotosintesis dirangkum sebagai berikut:
6CO2 + 12H2O + energy cahaya –> C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
2. Mekanisme transport melalui membran sel, baik secara pasif maupun aktif
a. Mekanisme transport membrane secara pasif
Transpor pasif merupakan perpindahan zat yang tidak memerlukan energi.
Perpindahan zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan.
Transpor pasif melalui peristiwa difusi, osmosis, dan difusi terbantu.
a. Difusi
b. Osmosis
c. Difusi Terbantu
Proses difusi terbantu difasilitasi oleh suatu protein. Difusi terbantu sangat
tergantung pada suatu mekanisme transpor dari membran sel. Difusi terbantu dapat
ditemui pada kehidupan sehari-hari, misalnya pada bakteri Escherichia coli yang
diletakkan pada media laktosa. Membran sel bakteri tersebut bersifat impermeabel
sehingga tidak dapat dilalui oleh laktosa. Setelah beberapa menit kemudian bakteri
akan membentuk enzim dari dalam sel yang disebut permease, yang merupakan
suatu protein sel. Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi laktosa
sehingga laktosa ini dapat masuk melalui membran sel.
Transportasi pasif (difusi) adalah perpindahan molekul atau ion tanpa
menggunakan energi sel. Perpindahan molekul tersebut terjadi secara konstan dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, baik melalui membran plasma ataupun
tidak. Molekul dan ion yang terlarut dalam air bergerak secara acak dengan
konstan. Gerakan acak ini mendorong terjadinya difusi. Difusi dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu difusi sederhana dan difusi terbantu (facilitated diffusion)/ difusi
dipermudah. Sedangkan contoh dari transport pasif adaah difusi dan osmosis.
b. Mekanisme transport membrane secara aktif
Transpor aktif merupakan mekanisme pemindahan molekul atau zat tertentu
melalui membran sel, berlawanan arah dengan gradien konsentrasi. Oleh karena itu,
harus ada energi tambahan dari sel yang digunakan untuk membantu perpindahan
tersebut.
Energi tambahan yang digunakan dalam proses transpor aktif berasal dari
ATP yang dihasilkan oleh mitokondria melalui proses respirasi. Selain itu, pada
membran sel terdapat lapisan protein. Salah satu jenis protein yang terdapat di
membran sel tersebut adalah protein transpor. Protein transpor mengenali zat
tertentu yang masuk atau keluar sel.
Zat yang dipindahkan dengan cara transpor aktif pada umumnya adalah zat
yang memiliki ukuran molekul cukup besar sehingga tidak mampu melewati
membran sel. Sel mengimbangi tekanan osmosis lingkungannya dengan cara
menyerap atau mengeluarkan molekul-molekul tertentu. Dengan demikian, terjadi
aliran air masuk atau keluar sel. Kemampuan mengimbangi tekanan osmosis
dengan transpor aktif menjadi sangat penting untuk bertahan hidup.
Pompa natrium kalium merupakan contoh transpor aktif yang banyak
ditemukan pada membran sel. Perpindahan molekul ini menggunakan energi ATP
untuk mengeluarkan natrium (Na+) keluar sel dan bersama dengan itu memasukkan
kalium (K+) ke dalam sel. Perhatikan gambar berikut.
Transport aktif merupakan proses perpindahan substansi (zat) berjalan dari
larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi
tinggi, sehingga dapat tercapai keseimbangan di dalam sel. Transport aktif bersifat
tidak spontan memerlukan energy yang berasal dari hidrolisis ATP. transport
partikel-partikel ini melalui membrane sel semipermeabel dengan melibatkan ion-
ion tertentu. Contoh : pompa natrium (Na+), kalium (K+).
Peristiwa transpor aktif dibedakan menjadi dua, yaitu endositosis dan
eksositosis. Endositosis merupakan peristiwa pembentukan kantong membran sel.
Endositosis terjadi karena ada transfer larutan atau partikel ke dalam sel.
Eksositosis adalah proses keluarnya suatu zat ke luar sel.
3. Mekanisme transport di dalam sel yang melibatkan endomembran
Sistem endomembran terdiri dari membran yang berbeda yang tersuspensi
dalam sitoplasma dalam sel eukariotik. Membran ini membagi sel ke dalam
kompartemen fungsional dan struktural, atau organel. Pada eukariota organel-
organel sistem endomembran meliputi: amplop nuklir, yang retikulum endoplasma,
yang aparatus Golgi, lisosom, vakuola, vesikel, endosomes dan membran sel.
Sistem ini didefinisikan lebih akurat sebagai himpunan membran yang membentuk
sebuah unit fungsional dan perkembangan tunggal, baik yang terhubung secara
langsung, atau bertukar materi melalui transportasi vesikel. Yang penting, sistem
endomembran tidak termasuk membran mitokondria dan kloroplas.
Organel-organel sistem endomembran terkait melalui kontak langsung atau
melalui transfer segmen membran sebagai vesikel. Meskipun hubungan ini,
membran berbagai tidak identik dalam struktur dan fungsi. Ketebalan, komposisi
molekul, dan perilaku metabolisme membran tidak tetap, mereka dapat
dimodifikasi beberapa kali selama hidup membran. Salah satu karakteristik
pemersatu berbagi membran adalah lipid bilayer, dengan protein yang melekat pada
kedua sisi atau melintasi mereka.
4. Organel-organel yang terlibat dalam proses sintesis protein pada sel eukariotik.
a. Struktur Sel Eukariotik
Sel eukariotik yaitu sel yang memiliki membran inti dan sistem
endomembran. Sistem endomembran yaitu organel-organel bermembran seperti
reticulum endoplasma, kompleks Golgi, mitokondria, dan lisosom. Sel hewan dan
sel tumbuhan tergolong sel eukariotik.
Struktur sel eukariotik terdiri atas tiga komponen utama yaitu membran
plasma, sitoplasma, dan organel-organel sel.
b. Membran Plasma
Membrane plasma merupakan bagian terluar sel yang melindungi
protoplasma.Membran plasma bersifat selektif permeabel, artinya hanya dapat
dilalui molekul-molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan
berbagai ion. Membran plasma berfungsi melindungi isi sel, mengatur keluar
masuknya berbagai zat dan sebagai tempat reaksi respirasi dan oksidasi.
Membran plasma terdiri atas lapisan protein dan lapisan lipid (lipoprotein).
Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid, glikopid, dan sterol. Lapisan protein
membrane sel terdiri atas glikoprotein. Lapisan protein membentuk dua macam
lapisan yaitu lapisan protein perifer dan integral. Perhatikan struktur membran
plasma (membran sel) dan fosfolipid
c. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel yang berada di luar membran inti. Komponen
utama penyusunnya yaitu:
1) Cairan seperti gel yang disebut sitosol.
2) Substansi genetik simpanan dalam sitoplasma.
3) Sitoskeleton yang berfungsi sebagai kerangka sel.
4) Organel-organel sel.
Sifat-sifat fisikawi matriks sitoplasma meliputi efek Tyndal, gerak Brown,
gerak siklosis, memiliki tegangan permukaan, dan bersifat elektrolit.Sifat biologis
matriks sitoplasma mampu mengenali rangsangan (iritabilita) dan mengantar
rangsang (konduktivitas). Fungsi sitoplasma yaitu sebagai sumber bahan kimia
penting bagi sel dan tempat terjadinya reaksi metabolisme.
c. Organel-organel Sel
Macam-macam organel penyusun sel sebagai berikut.
1) Inti Sel (Nukleus)
Nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel dengan
diameter sekitar 10 um. Nucleus berfungsi sebagai pengatur pembelahan sel,
pengendali seluruh kegiatan sel, dan pembawa informasi genetik.
2) Retikulum Indoplasma (RE)
RE merupakan jaringan yang tersusun oleh membran yang berbentuk seperti
jala.Terdapat dua tipe retikulum endoplasma, yaitu RE kasar dan RE halus.RE
kasar adalah RE yang ditempeli ribosom dan tampak berbintil-bintil.RE halus
adalah RE yang tidak ditempeli ribosom. RE berfungsi:
a) Mensintesis lemak dan kolesterol (RE kasar dan RE halus).
b) Menampung protein yang disintesis oleh ribosom (RE kasar).
c) Transportasi molekul-molekul (RE kasar dan RE halus).
d) Menetralkan racun (detoksifikasi).
3) Ribosom
Ribosom merupakan struktur unit gabungan protein dengan RNA-ribosom
(disingkat RNA-r).ribosom terdiri atas dua subunit, yaitu subunit kecil dan subunit
besar. Ribosom berperan dalam sintesis protein.
4) Kompleks Golgi
Kompleks Golgi tersebar dalam sitoplasma dan merupakan salah satu
komponen terbesar dalam sel. Kompleks Golgi mempunyai hubungan yang erat
dengan RE dalam sintesis protein. Selain itu, kompleks Golgi juga berfungsi:
a. Tempat sintesi polisakarida seperi mukus, selulosa, hemiselulosa, dan
pektin.
b. Membentuk membran plasma.
c. Membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan
sel.
d. Membentuk akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur, dan lisosom.
5) Lisosom
Lisosom merupakan kantong membran yang berisi enzim-enzim hidrolitik
(lisozim) seperti enzim protease, lipase, nuklease, fosfatase, dan enzim pencerna
yang lain. Enzim lisozim merupakan protein yang dihasilkan di ribosom dan
disimpan di dalam ruangan retikulum endoplasma.Lisosom terdapat hampir pada
semua sel eukariotik.
Beberapa fungsi lisosom sebagai berikut.
a. Melakukan pencernaan intrasel.
b. Autofagi, yaitu menghancurkan struktur yang tidak dikehendaki, missal
organel lain yang sudah tidak berfungsi lagi.
c. Eksositosis, yaitu pembebasan enzim ke luar sel.
d. Autolisis, yaitu penghancuran diri sel dengan membebaskan isi lisosom ke
dalam sel.
6) Badan Mikro
Badan mikro terdiri atas dua tipe, yaitu peroksisom dan
glioksisom.Peroksisom terdapat pada sel hewan, fungi, dan daun tumbuhan tingkat
tinggi.Peroksison berperan dalam oksidasi substrat menghasilkan H2O2 yang
selanjutnya dipecah menjadi H2O dan O2.Selain itu, peroksison juga berperan
dalam pengubahan lemak menjadi karbohidrat dan penguraian purin dalam sel.
Adapun glioksisom berperan dalam metabolisme asam lemak dan sebagai tempat
terjadinya siklus glioksilat.
7) Mitokondria
Mitokondria memiliki dua jenis membran, yaitu membran luar dan
membran dalam.Kedua memberan ini bersifat kuat, fleksibel, stabil, dan tersusun
darii lipoprotein. Membran dalam membentuk tonjolan-tonjolan yang disebut
krista. Tonjolan-tonjolan tersebut berfungsi untuk memperluas permukaan agar
penyerapan oksigen lebih efektif.
Ruangan dalam mitokondria berisi cairan yang disebut matriks
mitokondria.Di dalam matriks mitokondria terdapat enzim pernapasan, DNA, RNA,
dan protein.
5. Peranan mikrofilamen pada proses (1) pergerakan sel dan (2) pembelahan
sel
Mikrofilamen
Mikrofilamen atau filamen aktin adalah bagian dari kerangka sel
(sitoskeleton) yang berupa batang padat berdiameter sekitar 7 nm dan tersusun atas
protein aktin. Mikrofilamen terdapat pada sel eukariot.
Organisasi molekular dari filamen actin/mikrofilamen
(A) actin G (globular); (B) actin F (polimer actin G, dalam bentuk
fibrilair): (C) actin F dengan kedua butir; satu molekul tropomyosin4 dan
setiap 36 nm satu molekul troponine;
1. Aktin G; 2. Aktin F; 3. tropomyosin; 4. troponin
Peran mikrofilamen:
1) peran struktural mikrofilamen dalam sitoskeleton ialah untuk menahan
tegangan (gaya tarik)
2) Dengan bergabung dengan protein lain, mikrofilamen sering membentuk
jalinan tiga dimensi persis di dalam membran plasma, yang membantu
mendukung bentuk sel
3) Perannya dalam pergerakan sel seperti aliran sitoplasama, kontraksi otot,
pembelahan sel, gerak ameboid.
4) Untuk menjaga bentuk sel sepanjang mikrotubul
5) Mikrofilamen biasanya membentuk jaringan sub membran plasma untuk
mendukung bentuk sel
6) Kontraksi otot (filament aktin bergantian dengan serat yang lebih tebal dari
myosin, membentuk protein motor, dalam jaringan otot)
7) Siklosis (pergerakan komponen sitoplasma di dalam sel)
8) Pergerakan ‘amuboid’ dan fagositosis
9) Bertanggung jawab untuk pemutusan galur pada sitokinesis hewan
2 ). Peranan mikrofilamen pada proses pembelahan sel yaitu :
a) Pergerakan kromosom selama pembelahan sel.
b) Transport senyawa atau bahan-bahan intraselular
c) Morfogenesis sel
d) Mempertahankan bentuk sel
e) Pergerakan dari sel (cilia dan flagella)
f) Migrasi vakuola endositosis
g) Pembebasan partikel-partikel sekresi
h) Polaritas selular
i) Mempertahankan struktur membran sel