jaringan tumbuhan dan jaringan...

18
JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWAN A. JARINGAN TUMBUHAN 1. Jaringan Meristem Jaringan meristem merupakan kumpulan sel yang selalu aktif membelah. Sel meristem membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan meristem dapat ditemukan pada ujung (apex) akar atau batang. Jaringan tersebut disebut juga apical meristem (meristem ujung). Meristem pada ujung akar disebut meristem ujung akar, sedangkan di ujung batang disebut meristem pucuk. Semua pertumbuhan yang berasal dari meristem ujung disebut pertumbuhan primer. Lapisan jaringan meristem juga dapat ditemukan pada batang. Meristem ini disebut lateral meristem (meristem lateral) dan merupakan meristem sekunder. Karena jaringan meristem lateral ini merupakan sel kambium yang membentuk pembuluh batang, terkadang disebut juga vascular cambium (kambium pembuluh). Kambium merupakan lapisan sel bersifat meristematis (terus membelah) yang berperan memperbesar batang. Meristem lateral umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil, seperti pohon jati, mangga, dan rambutan. Aktivitas meristem lateral ini akan menyebabkan batang dan akar bertambah diameternya. Hal ini disebut pertumbuhan sekunder. Tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium pembuluh sehingga tidak terjadi pelebaran diameter batang. 2. Jaringan Dewasa Terdapat lima jenis sel atau jaringan utama penyusun tumbuhan, yaitu jaringan parenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xilem, dan jaringan floem. a. Jaringan Parenkim Jaringan parenkim merupakan jaringan yang banyak terdapat ruang antarsel sehingga sel-selnya tersusun longgar. Sel-sel parenkim memiliki organel sel yang lengkap. Pada beberapa jenis tumbuhan, sel-sel parenkim yang berada di akar dan batang memiliki plastida yang berfungsi sebagai cadangan makanan berupa pati (amilum) dan disebut amiloplas. b. Jaringan Kolenkim Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang mengalami penebalan selulosa di bagian sudut dinding selnya. Sel-sel pada jaringan kolenkim pada umumnya tidak memiliki protoplas dan dinding sel

Upload: vanthuy

Post on 03-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWANsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/modul-XI-Jaringan.pdf · membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan

JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWAN

A. JARINGAN TUMBUHAN

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem merupakan kumpulan sel yang selalu aktif membelah. Sel meristem

membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan perkembangan.

Jaringan meristem dapat ditemukan pada ujung (apex) akar atau batang. Jaringan tersebut disebut

juga apical meristem (meristem ujung). Meristem pada ujung akar disebut meristem ujung akar,

sedangkan di ujung batang disebut meristem pucuk. Semua pertumbuhan yang berasal dari

meristem ujung disebut pertumbuhan primer. Lapisan jaringan meristem juga dapat ditemukan

pada batang. Meristem ini disebut lateral meristem (meristem lateral) dan merupakan meristem

sekunder. Karena jaringan meristem lateral ini merupakan sel kambium yang membentuk

pembuluh batang, terkadang disebut juga vascular cambium (kambium pembuluh).

Kambium merupakan lapisan sel bersifat meristematis (terus membelah) yang berperan

memperbesar batang. Meristem lateral umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil, seperti pohon

jati, mangga, dan rambutan. Aktivitas meristem lateral ini akan menyebabkan batang dan akar

bertambah diameternya. Hal ini disebut pertumbuhan sekunder. Tumbuhan monokotil tidak

memiliki kambium pembuluh sehingga tidak terjadi pelebaran diameter

batang.

2. Jaringan Dewasa

Terdapat lima jenis sel atau jaringan utama penyusun tumbuhan, yaitu jaringan parenkim,

jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xilem, dan jaringan floem.

a. Jaringan Parenkim

Jaringan parenkim merupakan jaringan yang banyak terdapat ruang antarsel sehingga sel-selnya

tersusun longgar. Sel-sel parenkim memiliki organel sel yang lengkap. Pada beberapa jenis

tumbuhan, sel-sel parenkim yang berada di akar dan batang memiliki plastida yang berfungsi

sebagai cadangan makanan berupa pati (amilum) dan disebut amiloplas.

b. Jaringan Kolenkim

Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang mengalami penebalan selulosa di bagian sudut dinding

selnya. Sel-sel pada jaringan kolenkim pada umumnya tidak memiliki protoplas dan dinding sel

Page 2: JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWANsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/modul-XI-Jaringan.pdf · membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan

sekunder. Akan tetapi, memiliki dinding primer yang lebih tebal dibandingkan dengan dinding sel

parenkim.

c. Jaringan Sklerenkim

Jaringan sklerenkim merupakan jaringan sel yang mengalami penebalan di seluruh bagian

dinding selnya. Dinding selnya lebih kuat dibandingkan dinding sel jaringan kolenkim.

Berdasarkan ukuran selnya, sel sklerenkim dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sebagai

berikut.

1) Fiber

Bentuknya panjang, ramping, dan seperti pita. Sering disebut juga

sebagai serat.

2) Sklereid

Bentuknya pendek dan tidak beraturan.

d. Jaringan Xilem

Jaringan xilem adalah jaringan pembuluh yang mengangkut mineral dan air dari dalam tanah ke

daun untuk diolah menjadi bahan makanan melalui proses fotosintesis.

e. Jaringan Floem

Jaringan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis berupa karbohidrat ke seluruh bagian

tumbuhan.

2. Organ pada Tumbuhan

1. Batang

Jika batang dipotong melintang, bagian batang dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks, dan

empulur.

2. Daun

a. Epidermis Daun

Lapisan pertama pada daun yang melindungi lapisan lainnya adalah epidermis.

b. Mesofil Daun

Mesofil mengisi bagian tengah daun. Pada umumnya, mesofil diisi oleh jaringan parenkim.

Berdasarkan susunannya, bagian mesofil ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu mesofil tiang

dan mesofil bunga karang.

Page 3: JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWANsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/modul-XI-Jaringan.pdf · membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan

c. Berkas Pembuluh Angkut pada Daun

Berkas pembuluh angkut pada daun dikelilingi oleh sel-sel parenkim sehingga membentuk

selubung.

3. Akar

Struktur luar akar terdiri atas tudung akar, daerah pertumbuhan akar, dan bulu akar.

3. Kultur Jaringan Tumbuhan

Sel tumbuhan memiliki sifat dasar yang disebut totipotensi sel. Sifat totipotensi sel ini merupakan

sifat sel yang mampu menjadi individu baru yang utuh jika berada pada lingkungan yang sesuai.

B. JARINGAN HEWAN

Jaringan penyusun tubuh hewan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu : jaringan

epithelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

1. Jaringan Epitelium

Jaringan epitelium merupakan jaringan penutup permukaan tubuh, baik

permukaan tubuh sebelah luar maupun sebelah dalam. Contoh permukaan sebelah luar

yang memiliki jaringan epitelium adalah kulit. Epitelum yang berada di dinding dalam

kapiler darah dan pembuluh limfa disebut endotelium, sedangkan yang melapisi rongga

tubuh (misalnya perikardium, pleura) disebut mesotelium.

Sel-sel epitelium terikat satu dengan lainnya oleh zat pengikat (semen) antar sel,

sehingga hampir tidak ada ruangan antar sel. Dengan demikian, jaringan ini dapat

melindungi jaringan dibawahnya dari pengaruh lingkungan luar. Karena proses

pengeluaran atau pemasukan zat dari dalam atau luar tubuh banyak melalui epitelium,

maka sifat permeabilitas dari sel-sel epitel memegang peranan penting dalam pertukaran

zat antara lingkungan di luar tubuh dan di dalam tubuh.

a. Epitelium berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuk

Dua kriteria yang digunakan untuk menklasifikasikan epitelium yaitu jumlah

lapisan sel dan bentuknya.

Page 4: JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWANsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/modul-XI-Jaringan.pdf · membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan

1. Epitelium sederhana

1) Epitelium selapis pipih (squamous) bentuk sel-selnya pipih. Epitelium ini

berfungsi jalan pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh atau sebaliknya,

Gambar 1. Epitelium pipih sederhana pada dinding arteri

misalnya terdapat pada dinding dalam kapiler darah dan dinding elveolus paru-

paru.

2. Epitelium selapis kuboid (cuboid) bentuknya seperti kubus. Dilihat dari permukaan,

sel-sel itu seperti rumah tawon atau berbentuk pologonal, misalnya epitelium kubus

pada permukaan ovarium atau kelenjar tiroid.

Gambar 2. Epitelium kubus sederhana pada tubular ginjal

3. Epitelium selapis batang (silindris) bentuknya seperti batang. Dilihat dari

permukaan, sel-sel itu seperti epitelium kubus, tetapi pada potongan tegak lurus

terlihat sel-sel yang tinggi. Epitel selapis silindris ini ada yang memiliki silia

pada permukaannya dan di jumpai pada oviduk (saluran telur). Sedangkan yang

tidak memiliki silia, contohnya pada dinding sebelah dalam usus dan kandung

empedu.

Page 5: JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWANsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/modul-XI-Jaringan.pdf · membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan

Gambar 3. Epitelium batang sederhana pada dinding usus

1. Epitelium Berlapis

1) Epitelium berlapis pipih misalnya terdapat pada permukaan kulit, vagina dan

esofagusagina dan esofagus, permukaan epitelnya selalu basah.

Gambar 4. Epitelium pipih berlapis pada vagina

2) Epitelium berlapis kuboid terdapat pada saluran kelenjar keringat dan folikel

ovarium yang sedang berkembang.

3) Epitelium berlapis batang (silindris) terdapat pada permukaan uretra pria.

Gambar 5. Epitelium berlapis semu pada trakea

Gambar 6. Epitelium transisional pada kandung kemih

Page 6: JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWANsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/modul-XI-Jaringan.pdf · membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan

b. Epitelium berdasarkan struktur dan fungsi

1. Jaringan epitelium penutup

Jaringan epitelium penutup berperan melapisi permukaan tubuh dan jaringan

lainnya. Jaringan ini terdapat di permukaan tubuh, permukaan tubuh, melapisi

rongga, atau merupakan lapisan disebelah dalam dari saluran yang ada pada tubuh,

misalnya dinding sebelah dalam saluran pencernaan dan pembuluh darah.

2. Jaringan epitelium kelenjar

Jaringan epitelium kelenjar tersusun oleh sel-sel khusus yang mampu menghasilkan

sekret atau getah cair. Getah cair ini berbeda dengan darah dan cairan antarsel.

Berdasarkan cara kelenjar mensekresikan cairannya, kelenjar dibedakan menjadi

dua yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.

a) Kelenjar eksokrin merupakan kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran

untuk menyalurkan hasil sekresinya. Zat sekret dapat berupa enzim, keringat,

dan air ludah.Berdasarkan banyaknya sel

penyusun, kelenjar eksokrin di bedakan

atas 2 kelompok, yaitu uniseluler dan

multiseluler. Kelenjar eksokrin uniseluler

tersusun atas satu sel. Contohnya sel

goblet, yaitu sel epitelium penghasil

mukus yang terdapat pada lapisan usus

halus dan saluran pernafasan. Macam dan

contoh kelenjar eksokrin adalah :

a. Kelenjar tubuler sederhana, contohnya

kelenjar Liberkuhn pada dinding usus.

b. Kelenjar tubuler bergelung sederhana,

contohnya kelenjar keringat pada kulit.

c. Kelenjar tubuler bercabang sederhana,

contohnya kelenjar fundus pada

dinding lambung.

Page 7: JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWANsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/modul-XI-Jaringan.pdf · membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan

d. Kelenjar alveolar sederhana, contohnya kelenjar mukus dan kelenjar racun

pada kulit katak.

e. Kelenjar alveolar bercabang sederhana, contohnya pada kulit.

f. Kelenjar tubuler majemuk, contohnya kelenjar Brunner pada usus dan

kelenjar susu.

g. Kelenjar alveolar majemuk, contohnya kelenjar susu.

h. Kelenjar tubulo-alveolar majemuk, contohnya kelenjar ludah sub-maksilar

(bawah rahang atas).

b) Kelenjar endokrin, merupakan kelenjar yang tidak memiliki saluran

pengeluaran. Sekret yang dihasilkan langsung masuk ke pembuluh darah

sehingga kadang disebut dengan kelenjar buntu. Sekret yang dihasilkan disebut

hormon. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid

dan adrenal.

2. Jaringan Ikat

Jaringan ikat merupakan jaringan yang selalu berhubungan dengan jaringan

lainnya atau organ-organ. Jaringan ikat atau jaringan penyambung memiliki fungsi antara

lain :

1. Meletakkan suatu jaringan ke jaringan lain

2. Membungkus organ-organ

3. Mengisi rongga di antara organ-organ

4. Menghasilkan imunitas

a. Komponen jaringan ikat

Jaringan ikat pada dasarnya tersusun atas tiga komponen utama, yaitu sel,

serabut, dan zat dasar.

1. Sel

Macam-macam sel penyusun jaringan ikat antara lain fibroblas,

makrofag, sel mast, sel lemak, sel plasma dan leukosit.

a) Fibroblas adalah sel yang mensekresikan protein pada serabut.

Page 8: JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWANsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/modul-XI-Jaringan.pdf · membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan

b) Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak beraturan, umumnya terletak dekat

pembuluh darah dan bergerak jika ada luka. Sel ini dapat bergerak secara

amoeboid dan aktif memakan sel darah merah yang rusak serta benda asing,

seperti bakteri.

c) Sel mast adalah sel yang memproduksi heparin yang berfungsi mencegah

pembekuan darah dari histamin yang dapat menyebabkan permeabilitas kapiler

darah.

d) Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi untuk menyimpan lemak.

e) Leukosit adalah sel darah putih.

2. Serabut / serat

Serabut penyusun jaringan ikat terdiri atas 3 macam yaitu serabut kolagen,

serabut elastis dan serabut retikulum.

a) Serabut kolagen (serabut putih)

Kolagen merupakan serabut yang paling banyak ditemukan dan bersifat

fleksibel (lentur). Dalam jumlah sedikit tidak berwarna tetapi dalam jumlah

banyak berwarna putih, misalnya tendon.

b) Serabut elastin (serabut kuning)

Serabut elastin ini lebih halus dari serabut kolagen dan bersifat elastis (kenyal).

Dalam jumlah sedikit tidak berwarna, namun dalam jumlah banyak berwarna

kuning, misalnya pada bantalan lemak, pembuluh darah dan ligamen.

c) Serabut retikulum

Retikulum (artinya jala) merupakan serabut paling halus dan bercabang

membentuk seperti jala. Serat ini berfungsi menghubungkan jaringan ikat

dengan jaringan lain, misalnya pada sistem saraf.

3. Zat Dasar

Zat dasar jaringan ikat merupakan zat yang amorf (tidak berbentuk), tidak

berwarna dan homogen yang tersusun atas molekul karbohidrat, protein dan air. Zat

dasar berperan mengisi ruang antar sel dan serabut dari jaringan ikat.

Page 9: JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWANsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/modul-XI-Jaringan.pdf · membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan

b. Macam Jaringan Ikat

1. Jaringan ikat biasa

Jaringan ikat padat

Jaringan ini disebut jaringan ikat padat karena struktur serat-seratnya (terutama

kolagen) yang padat. Jaringan ikat padat dibedakan menjadi jaringan ikat padat

teratur dan tidak teratur. Pada jaringan ikat padat teratur, berkas kolagen

tersusun teratur ke satu arah, misalnya tendon. Jaringan ikat padat tak teratur

memiliki berkas kolagen yang menyebar ke jaringan, misalnya di lapisan bawah

(dermis) kulit.

Jaringan ikat longgar

Jaringan ini dicirikan dengan susunan serat-seratnya yang longar. Jaringan ikat

longgar berfungsi sebagai medium penyokong, pengisi ruang di antara organ

dan mengelilingi elemen-elemen dari jaringan yang lain. Adanya serabut

kolagen memungkinkan terjadinya gerakan dari bagian-bagian yang saling

dihubungkan. Jaringan ini juga berperan menyediakan nutrien bagi elemen

jaringan lain yang diselubinginya. Contohnya yaitu jaringan di bawah epitelium

dan sekeliling kapiler.

2. Jaringan ikat dengan sifat khusus

Jaringan ikat dengan sifat khusus memiliki fungsi khusus, antara lain

sebagai penyimpan energi dalam bentuk lemak, penahan goncangan, dan

pembentuk darah.

Jaringan penyimpan lemak disebut juga dengan jaringan adiposa dan

tersusun atas sel lemak, serabut retikulum dan kolagen. Jaringan ini terdapat pada

lapisan subkutan yang merupakan lemak di bawah kulit.

3. Jaringan ikat penyokong

Jaringan ikat penyokong terdiri atas jaringan tulang rawan (kartilago) dan

jaringan tulang sejati (osteon).

Page 10: JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWANsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/modul-XI-Jaringan.pdf · membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan

a) Jaringan tulang rawan (kartilago)

Tulang rawan adalah spesialisasi dari jaringan ikat berserabut tebal

dan matriks yang elastis. Tulang rawan bersifat kuat dan lentur. Penyusun

jaringan tulang rawan adalah sel tulang rawan (kondrosit) yang terletak di

dalam rongga kecil (lakuna). Lakuna terdapat di dalam matriks yang

mengandung serabut.

Tulang rawan berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio,

menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang

dan sendi. Tulang rawan tidak mempunyai saraf dan pembuluh darah.

Berdasarkan kandungan matriksnya, tulang rawan dibedakan menjadi

3, yaitu tulang rawan hialin, elastis dan fibrosa.

1) Tulang rawan hialin

Tulang rawan ini mengandung serabut kolagen yang halus, berwarna

kuning kebiruan. Tulang rawan hialin terdapat pada cakram epifisis, ujung

tulang hialin terdapat pada cakram epifisis, ujung tulang rusuk, dan

permukaan tulang di daerah persendian.

2) Tulang rawan elastis

Tulang rawan elastis mengandung serabut elastis dan serabut kolagen.

Tulang rawan ini terdapat pada daun telinga, epiglotis, dan brinkiolus.

3) Tulang rawan fibosa

Tulang rawan fibrosa mengandung serabut kolagen yang padat dan kasar.

Tulang rawan fibrosa terdapat antara lain pada simfis pubis, (pertemuan

tulang kemaluan).

b) Jaringan tulang sejati (osteon)

Tulang sejati merupakan jaringan ikat yang mengandung mineral. Jaringan

tulang sejati disusun oleh sel-sel tulang atau osteosit. Osteosit berasal dari sel

induk tulang atau osteoblas. Osteosit terletak dalam lakuna. Osteosit satu

Page 11: JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWANsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/modul-XI-Jaringan.pdf · membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan

dengan lainnya saling berhubungan melalui kanalikuli. Osteost tersusun dalam

lapisan konsentris yang disebut lamela.

Sifat tulang sejati lebih keras di bandingkan tulang rawan karena

matriksnya mengandung serabut kolagen dan bahan anorganik, antara lain

kalsium, fosfor, bikarbonat, sitrat, Mg, K, N dan hidroksi apatit. Jaringan tulang

mengandung osteoklas, yaitu sel berukuran besar dengan jumlah inti 6-50.

osteoklas menghasilkan enzim kolagenase proteolitik yang berfungsi

merombak tulang serta mengatur bentuk tulang.

Berdasarkan ada atau tidaknya rongga di dalamnya, tulang dibedakan

atas tulang kompak (tulang padat) dan tulang bunga karang (tulang berongga).

Gambar 1. osteon dengan bagian-bagian penyusunnya

1) Tulang kompak

Pada tulang kompak terdapat sistem Havers yang terdiri dari 4-20 lamela

Havers yang tersusun konsentris mengelilingi saluran Havers. Sistem

Havers mengandung pembuluh darah dan saraf sebagai penyuplai zat

makanan untuk menghidupi tulang.

2) Tulang bunga karang (tulang spons)

Pada tulang bunga karang tidak terdapat sistem Havers tetapi terdiri dari

trabekula tulang yang bercabang, namun saling berhubungan satu dengan

lainnya. Contoh kedua tulang tersebut antara lain ditemukannya pada tulang

Page 12: JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWANsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/modul-XI-Jaringan.pdf · membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan

panjang. Kedua bonggol tulang (epifisis) terdiri dari tulang bunga karang,

bagian tengah merupakan tulang kompak.

4. Jaringan ikat penghubung

Jaringan ini meliputi darah dan limfa. Darah termasuk dalam jaringan

ikat, karena darah berasal dari jaringan mesenkhim. Darah terdiri atas sel darah

merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit), dan plasma

darah. Plasma darah merupakan cairan yang mengandung zat anorganik (misalnya

ion-ion karbonat, natrium, klorida) dan zat organik (misalnya protein, asam amino,

glukosa, dan hormon). Selain itu plasma darah merupakan zat antar sel yang

mengandung sel-sel darah dan keping darah.

Gambar 2. Komponen penyusun darah

Secara umum sel darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali 2 macam

sel darah putih (limfosit dan monosit) dibentuk dalam kelenjar limfe. Secara

terperinci setiap jenis sel darah tersebut memiliki peranan yang spesifik. Sel darah

merah berfungsi mengangkut oksigen dan karbondioksida dalam darah. Sel darah

putih sebagai pelindung terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

Sedangkan keping darah berperan dalam proses pembekuan darah.

3. Jaringan Otot

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Otot berperan dalam pergerakan organ

tubuh atau bagian tubuh. Kemampuan otot untuk berkontraksi disebabkan oleh adanya

serabut kontraktil. Serabut kontraktil ini tersusun atas filamen benang aktin miosin.

Jaringan otot dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu otot rangka, otot rangka,

otot jantung, dan otot polos.

Page 13: JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWANsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/modul-XI-Jaringan.pdf · membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan

a. Otot Polos

Disebut otot polos karena serabut kontraktilnya tidak memantulkan cahaya

berselang-seling, sehingga sarkoplasnya (sitoplasma) tampak polos dan homogen. Sel

otot polos berbentuk gelendong dengan sebuah inti pipih yang terletak di tengah

sarkoplasma. Otot terdapat pada alat dalam, sehingga disebut juga otot visera, misalnya

pada lambung, usus, dan pembuluh darah. Otot polos mempunyai pensarafan autonom

artinya bekerja tidak di bawah kesadaran. Otot polos kontraksinya lambat, cukup lama

dan tidak cepat lelah.

b. Otot Rangka

Otot rangka disebut otot lurik, karena serabut kontraktilnya memantulkan

cahaya berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) berjajar teratur

membentuk pita vertikal terhadap poros otot. Sel atau serabut otot rangka berbentuk

silinder. Setiap tepi berinti banyak yang terletak di tepi sarkoplasma. Otot rangka

bekerja dibawah kesadaran sehingga disebut otot volunter. Kontraksinya cepat, kuat

tetapi cepat lelah. Otot rangka biasanya melekat pada rangka (bisep, trisep), lidah, bibir,

kelopak mata, dan diafragma.

c. Otot Jantung

Otot jantung terdapat khusus pada jantung. Otot ini tersusun atas serabut lurik

yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Ukuran serabut

ototnya lebih kecil dari otot rangka, memiliki 1-2 inti yang terletak di tengah

sarkoplasma. Ciri khas otot jantung adalah memiliki diskus interkalaris, yaitu

pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat dari mikroskop. Kontraksinya tidak

di bawah kesadaran (otot involunter), bersifat kuat, dan berirama.

Gambar 3. Macam-macam jaringan otot

Page 14: JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWANsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/modul-XI-Jaringan.pdf · membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan

4. Jaringan Saraf

Jaringan saraf terdiri dari sel-sel atau neuron yang berfungsi menerima dan

memindahkan rangsangan dan bagian tubuh yang satu ke bagian lain. Sel pembentuk

jaringan saraf memilki ciri-ciri khusus, yaitu mempunyai sitoplasma yang menjulur

panjang. Neuron terdiri atas 2 bagian utama yaitu badan sel atau perikarion dan prosesus

(penjuluran sitoplasma) yang terdiri dari dendrit dan akson. Badan sel memiliki inti sel dan

penjuluran sitoplasma. Dendrit adalah serabut khusus yang bercabang-cabang dan

berfungsi menerima sinyal dan menyampaikannya ke badan sel. Sedangkan akson adalah

serabut panjang yang berfungsi menghantarkan impuls dari badan sel ke neuron lain atau

menyampaikan respon ke organ efektor. Akson seringkali diselubungi oleh sel penyokong

yang disebut sel Schwann.

Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi neuron sensori, neuron motor

dan neuron asosiasi.

1. Neuron sensori berfungsi menyampaikan impuls dari indera ke saraf pusat.

2. Neuron motor berperan menyampaikan impuls dari saraf pusat ke organ efektor.

3. Neuron asosiasi berfungsi menyampaikan impuls dari neuron sensori ke neuron motor.

Gambar 4. Sel saraf

Page 15: JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWANsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/modul-XI-Jaringan.pdf · membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan

B. Perbandingan Jaringan Dengan Fungsi Sama Pada Vertebrata

Tabel 1. Perbandingan jaringan darah hewan vertebrata

Komponen Ikan Amfibi Reptilia Burung Mamalia

Eritrosit

Bentuk

Oval, lebih

besar dari

mamalia

dan burung

(ikan di

Antartika

tidak punya

eritrosit, O2

terlarut

dalam

plasma

Oval, besar,

volume

100x

manusia

(eritrosit

salamander

terbesar

diantara

vertebrata)

Oval

Oval

Bundar,

cekung

Inti Ada Ada Ada Ada Tidak ada

Tempat

pembentukan

utama

Limpa,

maturasi di

pembuluh

darah

Limpa, bisa

juga di hati,

ginjal, dan

sumsum

merah (pada

katak jantan

di musim

kawin)

Sumsum

merah dan

limpa

Sumsum

merah

Sumsum

merah

Hemoglobin

Ada Ada Ada Ada Ada

Page 16: JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWANsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/modul-XI-Jaringan.pdf · membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan

Komponen Ikan Amfibi Reptilia Burung Mamalia

Leukosit

Tempat

pembentukan

Kelenjar

timus,

limpa, jalur

peyer di

dinding

usus halus.

Kelenjar

timus, limpa

hati tonsil,

faringeal,

jalur Peyer

di dinding

usus halus.

Kelenjar

timus,

sumsum

merah,

jalur Peyer

di dinding

usus halus.

Kelenjar

rimus,

sumsum

merah,

jalur Peyer

di dinding

usus halus,

bursa

fabricius.

Simpul

limfa,

kelenjar

timus,

tonsil,

faringeal,

limpa,

jalur

Peyer di

dinding

usus halus

dan

apendiks.

Tipe limfoid limfosit Limfosit,

monosit

Limfosit,

monosit

Limfosit,

monosit

Limfosit,

monosit

Granulosit Neutrofil,

eosinofil

(granula

kasar dan

halus)

Neutrofil,

eosinofil,

sedikit

basofil

Eosinofil,

sedikit

neutrofil

Neutrrofil,

eosinofil,

sedikit

basofil

Neutrofil,

sedikit

eosinofil

Trombosit Ada,

berinti

Ada, berinti Ada,

berinti

Ada,

berinti

Ada, tidak

berinti.

Page 17: JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWANsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/modul-XI-Jaringan.pdf · membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan

C. Organ

Organ tubuh pada dasarnya merupakan gabungan

dari berbagai jaringan yang menghasilkan satu fungsi atau

lebih. Contoh organ adalah usus. Usus merupakan salah

satu dari organ penyusun sistem pencernaan yang tersusun

atas berbagai jaringan, misalnya jaringan epitelium batang

(silindris), jaringan otot polos, jaringan saraf dan jaringan

ikat.

Berdasarkan letaknya, organ pada tubuh

dibedakan menjadi dua macam, yaitu organ dalam dan

organ luar. Organ yang terletak di luar tubuh dan bisa

terlihat di luar disebut dengan organ luar. Contoh organ luar

adalah hidung. Sedangkan organ yang terletak di dalam tubuh disebut organ dalam, contohnya

lambung, jantung, paru-paru dan jantung.

D. Sistem Organ

Sistem organ merupakan gabungan dari berbagai organ yang melaksanakan satu

fungsi dalam koordinasi tertentu. Kerusakan pada salah satu anggota sistem organ akan

merusak sistem organ.

Tabel 2. Berbagai sistem dalam tubuh besarta fungsi dan organ penyusunnya

No Sistem Fungsi Organ Penyusunnya

1. Gerak Penyokong, pelindung

alat gerak

Seluruh tulang, otot-otot

2. Sirkulasi Transportasi darah dan

cairan limfa

Jantung, pembuluh darah,

pembuluh limfa

3. Kelenjar

buntu

(endokrin)

Menghasilkan hormon

untuk mendorong

pertumbuhan,

Kelenjar tiroid, kelenjar

paratiroid, kelenjar

Page 18: JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWANsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/modul-XI-Jaringan.pdf · membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan

perkembangan, dan

koordinasi

pituitari, dan kelenjar

adrenal.

4. Respirasi Bernafas (pertukaran

udara)

Hidung, tenggorokan

(trakea), paru-paru

5. Pencernaan Mencerna makanan Mulut, faring,

kerongkongan, lambung,

usus halus, usus besar,

kelenjar pencernaan

6. Ekskresi Pengeluaran sisa-sisa

metabolisme

Ginjal, ureter, kantong

kemih, uretra

7. Reproduksi Memproduksi gamet

(sel kelamin)

Organ kelamin pada jantan

(penis, testis) dan betina

(ovarium, uterus)

8. Saraf Koordinasi Otak, tali spinal, 12 pasang

saraf kranial 31 pasang

saraf spinal, sistem saraf

simpatetik, dan sistem saraf

para simpatetik

9. Kulit Pelindung Epidermis, dermis,

hipodermis