jaringan komputer -...
TRANSCRIPT
Kontrol AliranMenjamin pengiriman tidak membnajiri
penerimaMencegah buffer overflow (kepenuhan)
Waktu TransmisiWaktu diambil untuk mengeluarkan semua bit ke Waktu diambil untuk mengeluarkan semua bit ke
dalam media transmisi
Waktu PropagasiWaktu sebuah bit menyelesaikan perjalanan di
jalurnya
Stop dan WaitSource mengirimkan frameDestination menerima frame dan mengirim
kembali dengan acknowledgementSource menunggu (wait) ACK sebelum
mengirimkan frame berikutnyamengirimkan frame berikutnyaDestination bisa menghentikan (stop) aliran
dengan tidak mengirimkan ACKHal ini bisa bekerja dengan baik untuk beberapa
frame yang besar
FragmentasiBlock data yang besar bisa dipisah kedalam
frame-frame kecilTerbatasnya ukuran bufferError bisa dideteksi lebih dini (ketika seluruh frame
diterima)diterima)Ketika ada error, perlu mentransmisikan kembali
frame-frame kecilMencegah satu stasiun menggunakan media untuk
jangka waktu yang lama
Stop dan wait menjadi inadequate
Sliding Windows Flow ControlBanyak frame bisa dalam kondisi transitReceiver mempunyai lebar buffer W Transmitter dapat mengirimkan sampai W frame
tanpa ACKSetiap frame diberi nomorSetiap frame diberi nomorACK mencakup nomor frame berikutnya yang
diharapkanDeretan nomor dikaitkan dengan ukuran field
(k)Frame-frame diberi nomor modulo 2k
Perbaikan Sliding WindowReceiver dapat menerima (acknowledge) frame
tanpa persetujuan transmisi berikutnya (Receive Not Ready)
Harus mengirimkan sebuah “normal acknowledge” untuk memperbaiki pengiriman acknowledge” untuk memperbaiki pengiriman (resume)
Jika duplex, menggunakan “piggybacking”Jika tidak ada data untuk dikirmkan, menggunakan
frame acknowledgementJika ada data tetapi tidak ada acknowledgement
untuk mengirim, mengirim lagi nomor acknowledgement terakhir, atau mengambil ACK valid flag (TCP)
Pendeteksian ErrorBit-bit tambahan disertakan oleh transmitter
untuk kode pendeteksian kesalahanParityNilai dari bit parity sedemikian sehingga character
mempunyai jumlah angka satu yang genap (even mempunyai jumlah angka satu yang genap (even parity) atau ganjil (odd parity)
Jumlah bit genap yang salah semakin tidak terdeteksi
Cyclic Redundancy Check(CRC)Untuk suatu block k bits, transmitter membuat
deretan n bitMentransmisikan k+n bits dimana ini bisa dibagi
oleh beberapa angkaReceiver membagi frame terhadap angka tsbReceiver membagi frame terhadap angka tsbJika tidak ada peringatan, anggap tidak ada errorUntuk perhitungannya, lihat Stallings BAB 7
Error ControlPendeteksian dan pengoreksian kesalahanFrame-frame yang hilangFrame-frame yang rusakAutomatic repeat requestPendeteksian kesalahanPositive acknowledgmentPengiriman ulang setelah timeoutNegative acknowledgement dan pengiriman ulang
Stop dan WaitSource mengirimkan frame tunggalWait untuk ACKJika frame yang diterima rusak, dibuangTransmitter menjalani timeoutJika tidak ada ACK selama timeout, kirim ulangJika tidak ada ACK selama timeout, kirim ulang
Jika ACK rusak,transmitter tidak akan mengenalinyaTransmitter akan mengirim ulangReceiver mengambil dua copy dari frameMenggunakan ACK0 dan ACK1
Go Back N (1)Berdasarkan pada sliding windowJika tidak ada error, ACK seperti biasanya
dengan frame berikutnya diharapkanMenggunakan window untuk mengontrol jumlah
frame-frame yang tidak diketahuiframe-frame yang tidak diketahuiJika error, kirim balik dengan rejectionBuang frame tsb dan semua frame yang akan tiba
sampai frame yang salah diterima kembali dengan benar
Transmitter harus go back dan mengirim ulang frame tsb dan semua frame yang berdekatan berikutnya
Go Back N - Frame yang rusakReceiver mendeteksi error didalam frame iReceiver mengirimkan rejection-iTransmitter mengambil rejection-iTransmitter mengirim ulang frame i dan semua
deretannyaderetannya
Go Back N - Frame hilang (1)Frame i hilangTransmitter mengirimkan i+1Receiver mengambil frame i+1 keluar dari
deretanReceiver mengirimkan reject iReceiver mengirimkan reject iTransmitter go back ke frame i dan mengirim
ulang
Go Back N - Frame hilang (2) Frame i hilang dan tidak ada frame tambahan yang
telah dikirim Receiver tidak mengambil apa-apa dan tidak
mengirimkan acknowledgement maupun rejection Transmitter menjalani time out dan mengirimkan frame
acknowledgement dengan P bit diset ke 1acknowledgement dengan P bit diset ke 1 Receiver menginterpretasikan ini sebagai command
dimana mengetahui nomor frame berikutnya yang diharapkan (frame i )
Transmitter kemudian mengirim ulang frame i
Go Back N - Acknowledgementyang rusakReceiver mengambil frame i dan mengirimkan
acknowledgement (i+1) dimana ini hilangAcknowledgement terakumulasi, sehingga
acknowledgement berikutnya (i+n) bisa tiba sebelum transmitter terkena time out pada sebelum transmitter terkena time out pada frame i
Jika transmitter terkena time out, akan mengirimkan acknowledgement dengan P bit diset seperti sebelumnya
Hal ini dapat diulang dalam sejumlah waktu sebelum suatu prosedur reset diinisialisasi
Selective RejectDisebut juga “selective retransmission”Hanya frame-frame yang ditolak yang dikirim
ulangFrame-frame bagian deretannya diterima oleh
receiver dan disimpan di bufferreceiver dan disimpan di bufferMeminimalkan retransmissionReceiver harus mengelola buffer yang cukup
besarLogin yang lebih kompleks didalam transmitter
Jenis Stasiun HDLCPrimary stationMengendalikan operasi hubungan(link)Frame-frame yang dibicarakan disebut “command”Mengelola logical link terpisah terhadap setiap
secondary stationsecondary station
Secondary stationDibawah kendali primary stationFrame-frame yang dibicarakan disebut “response”
Combined stationBisa mengenai command dan response
Konfigurasi Hubungan HDLCUnbalancedSatu stasiun primary dan satu atau lebih secondaryMampu mendukung full duplex dan half duplex
BalancedDua combined stationsDua combined stationsMendukung full duplex dan half duplex
Mode Transfer HDLC (1)Normal Response Mode (NRM)Konfigurasi Unbalanced Primary mengawali transfer ke secondarySecondary hanya bisa mengirimkan data sebagai
response kepada command dari primaryresponse kepada command dari primaryDigunakan pada jalur multi-dropHost Komputer sebagai primaryTerminal sebagai secondary
Mode Transfer HDLC (2)Asynchronous Balanced Mode (ABM)Konfigurasi Balanced Kedua station bisa mengawali pengiriman tanpa izin
agar diterimaPaling banyak digunakanPaling banyak digunakanTidak ada “polling overhead”
Mode Transfer HDLC (3)Asynchronous Response Mode (ARM)Konfigurasi Unbalanced Secondary bisa mengawali pengiriman tanpa izin dari
primaryPrimary bertanggung jawab terhadap jalur Primary bertanggung jawab terhadap jalur Jarang digunakan
Struktur FrameTransmisi SinkronSemua transmisi dalam frameFormat frame tunggal untuk semua pertukaran
data dan control
Flag FieldsMenandai batas frame pada kedua ujung01111110Bisa close satu frame dan open yang lainReceiver mencari deretan flag untuk
sinkronisasisinkronisasiBit stuffing digunakan untuk mencegah
kebingungan terhadap data yang mengandung 011111100 disisipkan setelah setiap deretan lima buah bit 1Jika receiver mendeteksi lima buah bit 1 maka akan
mengecek bit berikutnyaJika 0, maka dihapus
Address FieldMemberi Identifikasi kepada secondary station
yang telah atau akan menerima frameBiasanya panjangnya 8 bitBisa lebih panjang lagi sampai kelipatan 7 bitLSB setiap octet mengindikasikan bahwa ini LSB setiap octet mengindikasikan bahwa ini
merupakan octet terakhir (1) atau bukan (0)
Semua bit satu (11111111) di-broadcast
Control FieldBerbeda untuk jenis frame yang beda Information - data yang akan ditransmisikan ke user
(next layer up)Flow dan error control piggybacked pada frame information
Supervisory - ARQ ketika piggyback tidak digunakanSupervisory - ARQ ketika piggyback tidak digunakanUnnumbered - Link control tambahan
Satu atau dua bit pertama dari control field mengidentifikasikan jenis frame
Bit-bit sisanya dijelaskan nanti saja
Bit Poll/FinalDigunakan bergantung pada contextCommand frameP bit1 untuk solicit (poll) response dari peer
Response frameResponse frameF bit1 mengindikasikan response untuk soliciting
command
Information FieldHanya didalam information dan beberapa
frame-frame tidak bernomorHarus mengandung nomor integral dari octetPanjang variabel
Operasi HDLCPertukaran informasi, supervisory dan frame-
frame tidak bernomorTiga faseInitializationData transferData transferDisconnect
Protokol DLC lain (LAPB,LAPD)Link Access Procedure, Balanced (LAPB)Bagian dari X.25 (ITU-T)Subset dari HDLC - ABMPoint to point link antara system dan packet
switching network nodeswitching network node
Link Access Procedure, D-ChannelISDN (ITU-D)ABMSelalu angka-angka deretan 7-bit (tidak ada 3-bit)16 bit address field mengandung dua sub-addresses
Satu untuk device dan satu untuk user (next layer up)
Potokol DLC lain (LLC)Logical Link Control (LLC)IEEE 802Format frame yang berbedaLink control dipisah antara medium access layer
(MAC) dan LLC (berada paling atas pada MAC)(MAC) dan LLC (berada paling atas pada MAC)Tidak ada primary dan secondary - semua station
adalah peerDua alamat diperlukan
Sender dan receiver
Pendeteksian kesalahan pada MAC layer32 bit CRC
Destination dan Source Access Points (DSAP, SSAP)
Protokol DLC lain(Frame Relay) (1)Kemampuan Streamlined melalui jaringan
packet switched kecepatan tinggiDigunakan sebagai tempat X.25Menggunakan Link Access Procedure for Frame-
Mode Bearer Services (LAPF)Mode Bearer Services (LAPF)Dua protokolControl - mirip dengan HDLCCore - subset dari control
Protokol DLC lain(Frame Relay) (2)ABMAngka-angka deretan 7-bit16 bit CRC2, 3 atau 4 octet address fieldData link connection identifier (DLCI)Mengidentifikasi logical connection
Lebih banyak pada frame relay terakhir