jalan berkubang di tangerang - ftp.unpad.ac.id file6 | megapolitan rabu, 6 oktober 2010 | media...

1
6 | Megapolitan RABU, 6 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Sumantri Handoyo P ENGEMUDI Toyota Yaris B 8172 IM dan Honda City B 366 JS harus memutar ba- lik kendaraan mereka karena Jalan Pajajaran Raya Perum III Karawaci, Tangerang, sudah berbentuk kubangan. Jalan yang merupakan ak- ses utama ke Pasar Modern Mutiara Karawaci, Lippo Vil- lage, dan Tol Jakarta itu tidak bisa lagi dilewati kendaraan jenis sedan. “Sudah banyak sedan mengalami patah as di jalan ini. Saya juga tidak bisa menghitung berapa sepeda motor yang terjatuh,” ujar Mali, warga setempat, kemarin. Menurutnya, Jalan Pajajaran Raya sudah berbulan-bulan rusak dan tetap dibiarkan Pe- merintah Kabupaten Tangerang sehingga semakin parah bahkan sudah berbentuk kubangan. “Ketika Bupati Tangerang Is- met Iskandar dan wakilnya, Rano Karno, ikut pilkada pada 2008, jalan ini mulus. Setelah terpilih, setiap rusak hanya dilapis aspal tipis. Jika audi- tor BPK (Badan Pemeriksa Ke uangan) melihat fakta di lapangan, pasti ada kekeliruan dengan perbaikan jalan yang hanya bertahan bagus selama dua minggu,” lanjutnya. Jalan utama Perumahan Ha- rapan Kita dari dua arah yang dipisahkan jalur SUTET juga tidak kalah parah. Jalan raya sudah membentuk gundukan- gundukan sehingga kendaraan harus melintas perlahan karena sangat tidak nyaman bahkan bisa merusak kendaraan. Lebih parah lagi kondisi Jalan Danau Sentani arah ke Dumpit dekat Pasar Modern Mutiara Karawaci. Jalan raya itu ambles sekitar 10 sentimeter, namun belum mendapat perhatian serius Pemkab Tangerang. Jalan Danau Sentani setiap hari dilewati kendaraan berat seperti truk dan kontainer berisi barang. Karena jalan me- nyempit dan hanya bisa dile- wati satu kendaraan besar, truk atau kontainer harus berhenti menunggu kendaraan lain da- tang dari arah berlawanan. Posisi truk dan kontainer berhenti persis di atas jalan yang ambles. “Jika tidak segera diperbaiki, jalan ini bisa terpu- tus akibat terus dilewati ken- daraan berat,” jelas Hartanto, penduduk setempat. Setali tiga uang dengan kon- disi Jalan Borobudur di Peru- mahan Karawaci dari arah Pe rumahan Harapan Kita. Jalan rusak mencapai 100 meter membuat semua kendaraan ha- rus melintas sambil bergoyang- goyang. “Mobil saya jenis Aerio sudah dua kali mengalami patah as. Saya tidak akan mem- bayar pajak kendaraan tahun ini. Kalau pun saya didenda, itu lebih baik ketimbang bayar pajak, tapi entah digunakan untuk apa uang saya,” semprot Pujianto. Jebakan Dari pemantauan yang di- lakukan, jalan rusak parah di Kabupaten Tangerang cukup banyak. Antara lain di Jalan Veteran, Diklat Pemda, Cukang Galih, Raya Bayur, Kelapa Dua, dan Jalan Raya Pagedangan. Aspal di jalan-jalan tersebut sudah terkelupas dan sebagian berlubang sehingga menyu- litkan kendaraan roda empat maupun roda dua melintas. Menurut Kepala Subbagian Pemberitaan Kabupaten Ta- ngerang Slamet Isbianto, dana APBD tidak cukup untuk mem- perbaiki seluruh jalan. Bebera- pa jalan sudah diagendakan untuk diperbaiki. “Jalan di Kabupaten Tange- rang sangat panjang dibanding- kan dengan Kota Tangerang sehingga perbaikannya dilaku- kan separo-separo,” jelasnya. Jalan di Kota Tangerang yang dalam kondisi rusak diperkira- kan 150 km atau 5% dari to- tal seluruh jalan 3.000 km. “Jalan-jalan di Kota Tangerang cepat rusak karena setiap hari digenangi air hujan,” kilah Ke- pala Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota Tangerang Dadang Durahman. Jalan rusak di Tangerang an- tara lain M Toha, Sangego Ca- das, Iskandar Muda, Mustang, Jurumudi, Prambanan, Borobu- dur, dan Kali Perancis. (J-1) sumantri@ mediaindonesia.com Jalan Berkubang di Tangerang JALAN RUSAK: Kendaraan melintas di Jalan Raya Harapan Kita, Karawaci, Tangerang, Banten, yang rusak (atas). Sementara angkot melewati kubangan di jalan Pajajaran Raya Perum III Karawaci, Tangerang, kemarin. Warga berencana menunda membayar pajak kendaraan sebagai protes atas jalan-jalan yang rusak di Tangerang. Tarif Parkir Diusulkan Jadi Rp10 Ribu DEWAN Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mengusulkan adanya penaikan tarif parkir kendaraan di Ibu Kota. Untuk beberapa daerah, penaikan bisa mencapai 5 kali lipat dari tarif parkir saat ini. “Kenaikannya berdasarkan pembagian zona. Untuk zona pusat tarif parkir bisa naik 5 kali lipat. Yang biasanya Rp2.000 bisa jadi Rp10 ribu,” ujar Ketua DTKJ, Tigor Azas Nainggolan, di Jakarta, kemarin. Pembagian zona dan pene- rapan tarif sesuai zona tersebut diyakini dapat mengendali- kan penggunaan kendaraan bermotor baik mobil maupun motor. Sistem zona parkir ter- sebut dibagi DTKJ menjadi tiga zona, yaitu zona pusat, antara, dan pinggir. Untuk zona pusat meliputi kawasan dalam kota yang memiliki tingkat kema- cetan tinggi. “Zona pusat itu meliputi kawasan Sudirman, SCBD, Thamrin, Kuningan, dan Blok M. Itu kan kawasan yang dipa- dati kendaraan dan kepadatan parkirnya tinggi,” kata Tigor. Kemudian, zona antara, pa- parnya, meliputi kawasan Ma- traman, Pramuka, Pemuda dan sekitarnya. Adapun zona ping- gir meliputi Lenteng Agung, Cengkareng, dan Klender. Rekomendasi tersebut diaju- kan DTKJ kepada pemerintah provinsi (pemprov) sebagai bagian dari upaya mengatasi kemacetan Ibu Kota. Penaikan tarif parkir baru diberlakukan seiring dengan pemberlakuan electronic road pricing di Ja- karta. Ditemui secara terpisah, Gu- bernur DKI Fauzi Bowo me- ngatakan pihaknya memang berencana menaikkan tarif parkir. Apalagi saat ini tarif parkir di Jakarta termasuk yang paling murah di dunia. Namun, menurut Foke, pang- gilan akrab Fauzi Bowo, pena- ikan tarif parkir tidak boleh terlalu tinggi. “Prinsipnya saya setuju ada kenaikan, tapi ke- naikan seperti apa, itu yang sedang dipikirkan,” ujarnya. Saat ini besaran tarif parkir TERPIDANA seumur hidup kasus narkoba, Iwan Djaja Ad- madja, 50, yang semula dilepas demi hukum, akhirnya ditahan kembali. Alasan penahanan, keberadaan ayah dua anak itu tidak terkontrol. Iwan dilepas demi hukum pada 11 September 2010 karena masa tahanannya habis dan ti- dak dapat diperpanjang sebab telah dua kali diperpanjang Pengadilan Tinggi Daerah Khu- sus Ibu Kota Jakarta (PT DKI). Kasus ini heboh ketika vo- nis dibacakan 21 September 2010. Ternyata terdakwa su- dah dilepaskan. Namun pada persidangan itu ia tetap datang dengan menggunakan ang- kutan kota. Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat yang diketuai Joni Palayukan dalam putusannya menjatuhkan hu- kuman seumur hidup. Vonis itu mengabulkan tuntutan jaksa. Panitera Pengganti PN Jak- bar Ricar Soroinda Nasution menyebutkan penahanan terha- dap Iwan dilakukan setelah jak- sa penuntut umum Bambang Saputra menyatakan banding pada 28 September 2010. Maje- lis hakim mengabulkan semua tuntutan jaksa. Bambang Saputra yang di- hubungi terpisah menyatakan ia mengajukan banding agar Iwan ditahan lagi. “Kami su- dah menahan Iwan tadi malam (4/10). Masa penahanan terhi- tung sejak 21 September hingga 20 Oktober 2010,” jelasnya, kemarin. Kasus Iwan menimbulkan Terpidana Seumur Hidup Akhirnya Ditahan kontroversi sehubungan de- ngan habisnya masa pena- hanan terdakwa yang ditun- tut hukuman seumur hidup. Bambang menjelaskan sebelum masa penahanan habis, ia tidak dapat hadir dalam persidangan 6 September 2010 karena mer- tuanya meninggal. Ia sudah berpesan kepada jaksa pengganti, Slamet Ri- yadi, untuk mendesak majelis hakim agar menjatuhkan vonis pada 6 September 2010 namun ditolak. Iwan sendiri sangat menutup diri dari wartawan. “Bukannya saya tidak mau dibantu. Saat ini saya masih bingung dan kha- watir jadi ramai, malah nanti jadi tidak karuan,” ujarnya lewat layanan pesan singkat. (*/J-1) mengacu pada Peraturan Dae- rah (Perda) No 5/1999 tentang Perparkiran dan Peraturan Gubernur (Pergub) No 48/2004 tentang Tarif Parkir dan Perda No 1/2006 tentang Retribusi Daerah. Dalam ketentuan itu dise- butkan mengenai besaran tarif parkir untuk mobil pada jalan golongan A yaitu Rp1.000 dan dapat dipungut secara progresif jika tersedia alat ukur parkir. Sementara itu untuk jalan golongan B, tarif parkir untuk mobil roda empat misalnya ditetapkan sebesar Rp1.000 untuk sekali parkir dan tarif sepeda motor Rp500. Tarif parkir lebih mahal bisa dipungut bila berada di ka- wasan pengendalian parkir. Tarifnya untuk mobil sebesar Rp3.000. Adapun tarif motor Rp750 per jam. (*/Ssr/J-2) Tigor Azas Nainggolan Ketua DTKJ FOTO-FOTO: MI/ADAM DWI Sudah banyak sedan mengalami patah as di jalan ini.’’ Mali Warga setempat DOK PRIBADI

Upload: dinhdang

Post on 08-May-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jalan Berkubang di Tangerang - ftp.unpad.ac.id file6 | Megapolitan RABU, 6 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Sumantri Handoyo P ENGEMUDI Toyota Yaris B 8172 IM dan Honda City B 366 JS

6 | Megapolitan RABU, 6 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Sumantri Handoyo

PENGEMUDI Toyota Yaris B 8172 IM dan Honda City B 366 JS harus memutar ba-

lik kendaraan mereka karena Jalan Pajajaran Raya Perum III Karawaci, Tangerang, sudah berbentuk kubangan.

Jalan yang merupakan ak-ses utama ke Pasar Modern Mutiara Karawaci, Lippo Vil-lage, dan Tol Jakarta itu tidak bisa lagi dilewati kendaraan jenis sedan. “Sudah banyak sedan mengalami patah as di jalan ini. Saya juga tidak bisa menghitung berapa sepeda motor yang terjatuh,” ujar Mali, warga setempat, kemarin.

Menurutnya, Jalan Pajajaran Raya sudah berbulan-bulan ru sak dan tetap dibiarkan Pe-merintah Kabupaten Tangerang sehingga semakin parah bahkan sudah berbentuk kubangan. “Ketika Bupati Tangerang Is-met Iskandar dan wakilnya, Rano Karno, ikut pilkada pada 2008, jalan ini mulus. Setelah terpilih, setiap rusak hanya di lapis aspal tipis. Jika audi-tor BPK (Badan Pemeriksa Ke uangan) melihat fakta di lapangan, pasti ada kekeliruan dengan perbaikan jalan yang hanya bertahan bagus selama dua minggu,” lanjutnya.

Jalan utama Perumahan Ha-rapan Kita dari dua arah yang dipisahkan jalur SUTET juga tidak kalah parah. Jalan raya sudah membentuk gundukan-gundukan sehingga kendaraan harus melintas perlahan karena sangat tidak nyaman bahkan bisa merusak kendaraan.

Lebih parah lagi kondisi Jalan Danau Sentani arah ke Dumpit dekat Pasar Modern Mutiara Karawaci. Jalan raya itu ambles sekitar 10 sentimeter, namun belum mendapat perhatian serius Pemkab Tangerang.

Jalan Danau Sentani setiap hari dilewati kendaraan berat seperti truk dan kontainer

berisi barang. Karena jalan me-nyempit dan hanya bisa dile-wati satu kendaraan besar, truk atau kontainer harus berhenti menunggu kendaraan lain da-tang dari arah berlawanan.

Posisi truk dan kontainer berhenti persis di atas jalan yang ambles. “Jika tidak segera diperbaiki, jalan ini bisa terpu-tus akibat terus dilewati ken-daraan berat,” jelas Hartanto, penduduk setempat.

Setali tiga uang dengan kon-disi Jalan Borobudur di Peru-mahan Karawaci dari arah Pe rumahan Harapan Kita. Jalan rusak mencapai 100 meter membuat semua kendaraan ha-rus melintas sambil bergoyang-goyang. “Mobil saya jenis Aerio sudah dua kali mengalami patah as. Saya tidak akan mem-bayar pajak kendaraan tahun ini. Kalau pun saya didenda, itu lebih baik ketimbang bayar pajak, tapi entah digunakan untuk apa uang saya,” semprot Pujianto.

Jebakan Dari pemantauan yang di-

lakukan, jalan rusak parah di Kabupaten Tangerang cukup banyak. Antara lain di Jalan Veteran, Diklat Pemda, Cukang Galih, Raya Bayur, Kelapa Dua, dan Jalan Raya Pagedangan.

Aspal di jalan-jalan tersebut sudah terkelupas dan sebagian berlubang sehingga menyu-litkan kendaraan roda empat maupun roda dua melintas.

Menurut Kepala Subbagian Pemberitaan Kabupaten Ta-ngerang Slamet Isbianto, dana APBD tidak cukup untuk mem-perbaiki seluruh jalan. Bebera-pa jalan sudah diagendakan untuk diperbaiki.

“Jalan di Kabupaten Tange-rang sangat panjang dibanding-kan dengan Kota Tangerang sehingga perbaikannya dilaku-kan separo-separo,” jelasnya.

Jalan di Kota Tangerang yang dalam kondisi rusak diperkira-kan 150 km atau 5% dari to-tal seluruh jalan 3.000 km. “Jalan-jalan di Kota Tangerang cepat rusak karena setiap hari digenangi air hujan,” kilah Ke-pala Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota Tangerang Dadang Durahman.

Jalan rusak di Tangerang an-tara lain M Toha, Sangego Ca-das, Iskandar Muda, Mustang, Jurumudi, Prambanan, Borobu-dur, dan Kali Perancis. (J-1)

[email protected]

Jalan Berkubang di Tangerang

JALAN RUSAK: Kendaraan

melintas di Jalan Raya Harapan

Kita, Karawaci, Tangerang,

Banten, yang rusak (atas). Sementara angkot melewati

kubangan di jalan Pajajaran Raya

Perum III Karawaci, Tangerang, kemarin.

Warga berencana menunda membayar pajak kendaraan sebagai protes atas jalan-jalan yang rusak di Tangerang.

Tarif Parkir Diusulkan Jadi Rp10 RibuDEWAN Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mengusulkan adanya penaikan tarif parkir kendaraan di Ibu Kota. Untuk beberapa daerah, penaikan bisa mencapai 5 kali lipat dari tarif parkir saat ini.

“Kenaikannya berdasarkan pembagian zona. Untuk zona pusat tarif parkir bisa naik 5 kali lipat. Yang biasanya Rp2.000 bisa jadi Rp10 ribu,” ujar Ketua DTKJ, Tigor Azas Nainggolan, di Jakarta, kemarin.

Pembagian zona dan pene-rapan tarif sesuai zona tersebut diyakini dapat mengendali-kan penggunaan kendaraan ber motor baik mobil maupun motor. Sistem zona parkir ter-sebut dibagi DTKJ menjadi tiga zona, yaitu zona pusat, antara, dan pinggir. Untuk zona pusat meliputi kawasan dalam kota yang memiliki tingkat kema-

cetan tinggi. “Zona pusat itu meliputi

kawasan Sudirman, SCBD, Thamrin, Kuningan, dan Blok M. Itu kan kawasan yang dipa-dati kendaraan dan kepadatan parkirnya tinggi,” kata Tigor.

Kemudian, zona antara, pa-parnya, meliputi kawasan Ma-traman, Pramuka, Pemuda dan sekitarnya. Adapun zona ping-gir meliputi Lenteng Agung, Cengkareng, dan Klender.

Rekomendasi tersebut diaju-kan DTKJ kepada pemerintah provinsi (pemprov) sebagai bagian dari upaya mengatasi kemacetan Ibu Kota. Penaikan tarif parkir baru diberlakukan seiring dengan pemberlakuan electronic road pricing di Ja-karta.

Ditemui secara terpisah, Gu-bernur DKI Fauzi Bowo me-ngatakan pihaknya memang

berencana menaikkan tarif parkir. Apalagi saat ini tarif parkir di Jakarta termasuk yang paling murah di dunia.

Namun, menurut Foke, pang-gilan akrab Fauzi Bowo, pena-ik an tarif parkir tidak boleh terlalu tinggi. “Prinsipnya saya setuju ada kenaikan, tapi ke-naikan seperti apa, itu yang sedang dipikirkan,” ujarnya.

Saat ini besaran tarif parkir

TERPIDANA seumur hidup kasus narkoba, Iwan Djaja Ad-madja, 50, yang semula dilepas demi hukum, akhirnya ditahan kembali. Alasan penahanan, keberadaan ayah dua anak itu tidak terkontrol.

Iwan dilepas demi hukum pada 11 September 2010 karena masa tahanannya habis dan ti-dak dapat diperpanjang sebab telah dua kali diperpanjang Pengadilan Tinggi Daerah Khu-sus Ibu Kota Jakarta (PT DKI).

Kasus ini heboh ketika vo-nis dibacakan 21 September 2010. Ternyata terdakwa su-dah dilepaskan. Namun pada persidangan itu ia tetap datang dengan menggunakan ang-kutan kota.

Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat yang

diketuai Joni Palayukan dalam putusannya menjatuhkan hu-kuman seumur hidup. Vonis itu mengabulkan tuntutan jaksa.

Panitera Pengganti PN Jak-bar Ricar Soroinda Nasution menyebutkan penahanan terha-dap Iwan dilakukan setelah jak-sa penuntut umum Bambang Saputra menyatakan banding pada 28 September 2010. Maje-lis hakim mengabulkan semua tuntutan jaksa.

Bambang Saputra yang di-hubungi terpisah menyatakan ia mengajukan banding agar Iwan ditahan lagi. “Kami su-dah menahan Iwan tadi malam (4/10). Masa penahanan terhi-tung sejak 21 September hingga 20 Oktober 2010,” jelasnya, kemarin.

Kasus Iwan menimbulkan

Terpidana Seumur Hidup Akhirnya Ditahan

kontroversi sehubungan de-ngan habisnya masa pena-hanan terdakwa yang ditun-tut hukuman seumur hidup. Bambang menjelaskan sebelum masa penahanan habis, ia tidak dapat hadir dalam persidangan 6 September 2010 karena mer-tuanya meninggal.

Ia sudah berpesan kepada jaksa pengganti, Slamet Ri-yadi, untuk mendesak majelis hakim agar menjatuhkan vonis pada 6 September 2010 namun ditolak.

Iwan sendiri sangat menutup diri dari wartawan. “Bukannya saya tidak mau dibantu. Saat ini saya masih bingung dan kha-watir jadi ramai, malah nanti jadi tidak karuan,” ujarnya lewat layanan pesan singkat. (*/J-1)

mengacu pada Peraturan Dae-rah (Perda) No 5/1999 tentang Perparkiran dan Peraturan Gubernur (Pergub) No 48/2004 tentang Tarif Parkir dan Perda No 1/2006 tentang Retribusi Daerah.

Dalam ketentuan itu dise-butkan mengenai besaran tarif parkir untuk mobil pada jalan golongan A yaitu Rp1.000 dan dapat dipungut secara progresif jika tersedia alat ukur parkir.

Sementara itu untuk jalan golongan B, tarif parkir untuk mobil roda empat misalnya ditetapkan sebesar Rp1.000 untuk sekali parkir dan tarif sepeda motor Rp500.

Tarif parkir lebih mahal bisa dipungut bila berada di ka-wasan pengendalian parkir. Tarifnya untuk mobil sebesar Rp3.000. Adapun tarif motor Rp750 per jam. (*/Ssr/J-2)

Tigor Azas NainggolanKetua DTKJ

FOTO-FOTO: MI/ADAM DWI

Sudah banyak sedan mengalami patah as di jalan ini.’’

MaliWarga setempat

DOK PRIBADI