Work-Out

• Work-Out adalah salah satu langkah dramatis dalam membawa perubahan budaya didalam GE.• Menurut Fortune, Work-Out pada intinya adalah, sebuah firum dimana

3 hal dapat terjadi:• Peserta mendapatkan olahraga mental• Peserta dapat membuang tugas-tugas yang tidak perlu didalam pekerjaannya• Peserta dapat menyelesaikan masalahnya bersama

• Langah-langkah work-out:• Sebuah grup yang terdiri dari 40-100 orang, yang dipilih oleh manajemen dari

berbagai jabatan dan berbagai fungsi/divisi, datang ke sebuah ruang conference.• Sesi yang berlangsung selama 3 hari tersebut, dimulai dengan pembicaraan dari

bos, yang agendanya secara garis besar adalah menghilangkan meeting-meeting, formulir, persetujuan, dan pekerjaan-pekerjaan yang tidak penting dan tidak diperlukan.

• Lalu meeting dilanjutnya oleh fasilitator dari luar, yang kemudian membagi-bagi peserta menjadi 5-6 tim.• Kemudian masing-masing tim mencoba untuk menangani masalah tersebut.• Selama 1.5 hari, mereka mengerjakan hal tesebut, membuat daftar keluhan, mendebatkan solusi, dan

mempersiapkan presentasi untuk hari terakhir.

• Hari terakhir merupakan hari dimana Work-Out menunjukkan hasilnya. Satu per satu perwakilan dari setiap tim, maju untuk memberikan proposalnya. Sesuai peraturan, bos hanya dapat memberikan 3 jenis respon terhadap proposal mereka:

1. Dia dapat menyetujuinya2. Dia dapat menolaknya3. Dia dapat meminta informasi lebih lanjut

• Jack Welch menjelaskan bahwa, Work-out memiliki tujuan praktis dan tujuan intelektual.• Tujuan praktis: Menyingkirkan ribuan kebiasaan buruk yang sudah terakumulasi sejak berdirinya General

Electric.• Tujuan Intelektual: Dimulai dengan menempatkan pemimpin dari setiap bisnis depan sekitar 100

karyawannya, sebanyak 8-10 kali per tahun, agar dia dapat mendengar apa pendapat mereka terhadap perusahaannya,apa yang mereka suka dan tidak suka dari perusahaannya.

• Work-out akan mengekspos para pemimpin perusahaan terhadap kondisi dari bisnis mereka, opini, perasaan, emosi, ketidaksukaan,bukan tentang teori abtrak mengenai organisasi dan manajemen.

Best Practices

• Menurut Fortune, Best Practices merupakan serangan terhadap budaya “bisnis seperti biasa”.• Hal ini merupakan hasil dari keinginan Jack Welch mengejar ide-ide untuk

meningkatkan produktivitas.• Pada musim panas 1988, para staff pengembangan bisnis GE mulai untuk mencari-

cari perusahaan-perusahaan yang pantas untuk dicontoh.• Mereka membuat daftar sekitar 200 perusahaan, dan menemukan sekitar 2 lusin

perusahaan tersebut, telah mencapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi dari GE, dan telah berhasil mempertahankannya selama lebih dari 10 tahun.• Setengah dari perusahaan-perusahaan tersebut (AMP, Ford, HP, Xerox, dll) setuju

dengan penawaran yang diajukan oleh GE: “Let us send some people to your shop to learn about your best management ideas; in return, we’ll share the study with you and let you ask about our methods.” • Pada dasarnya, GE menanyakan kepada perusahaan-perusahaan tersebut: “What’s

the secret of your success?”.

• Yang mengejutkan adalah GE medapatkan jawaban-jawaban yang mirip. Hampir semua perusahaan tersebut menekankan pengaturan proses, bukan fungsi. Mereka mengurangi fokus terhadap performa individual dari departemen dan memfokuskan terhadap bagaimana mereka dapat bekerjasama antara departemen seiring produk berpindah dari satu departemen ke departemen lain. Mereka mengalahkan pesaing dalam memperkenalkan produk baru dan mereka memperlakukan supplier mereka sebagai partner. Dan mereka mengatur inventory mereka sedemikian baiknya, sehingga memiliki working capital per dollar yang lebih rendah daripada GE.