iv. hasil dan pembahasan · 4.1.2. pt. united tractors pandu engineering . pt. ... sejak tahun 1996...

46
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek studi merupakan perusahaan-perusahan industri komponen alat berat yang berlokasi di Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat. Perusahan-perusahaan tersebut antara lain; PT. Katsushiro Indonesia, PT. United Tractors Pandu Engineering (UTPE), dan PT. Hanken Indonesia. Ketiga perusahaan ini memiliki lokasi yang berdekatan satu sama lain. Lokasi ketiga perusahaan ini disajikan pada Gambar 9. Gambar 9. Lokasi studi. 4.1.1. PT. Katsushiro Indonesia PT. Katsushiro Indonesia adalah perusahaan patungan yang didirikan pada tahun 1995 dengan modal awal US $ 7.400.000 dan merupakan perusahaan PMA yang berkedudukan di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat yang menempati lahan seluas 30.384 m 2 dengan melakukan operasional kerjanya di dalam bangunan pabrik lokasi studi Kawasan Industri Cikarang U

Upload: phamtruc

Post on 11-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

Objek studi merupakan perusahaan-perusahan industri komponen alat berat

yang berlokasi di Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa

Barat. Perusahan-perusahaan tersebut antara lain; PT. Katsushiro Indonesia, PT.

United Tractors Pandu Engineering (UTPE), dan PT. Hanken Indonesia. Ketiga

perusahaan ini memiliki lokasi yang berdekatan satu sama lain. Lokasi ketiga

perusahaan ini disajikan pada Gambar 9.

Gambar 9. Lokasi studi.

4.1.1. PT. Katsushiro Indonesia

PT. Katsushiro Indonesia adalah perusahaan patungan yang didirikan pada

tahun 1995 dengan modal awal US $ 7.400.000 dan merupakan perusahaan PMA

yang berkedudukan di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat yang menempati lahan seluas

30.384 m 2 dengan melakukan operasional kerjanya di dalam bangunan pabrik

lokasi studi

Kawasan Industri Cikarang

U

Page 2: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

46

seluas 15.631 m 2 . Semua kegiatan dan proses produksi di pabrik ini

menggunakan mesin-mesin modern berteknologi canggih serta didukung oleh

tenaga terampil dan profesional.

Untuk menjaga mutu dan kualitas yang dihasilkan, maka perusahaan ini

telah menerapkan sistem manajemen mutu terpadu dari mulai proses produksi

hingga pengawasan akhirnya. Adapun visi dari perusahaan ini adalah “Menjadi

perusahaan penghasil produk dari plat baja yang terbesar di Asia dengan

mengoperasikan mesin dan peralatan berteknologi tinggi dan pelayanan bertaraf

internaisonal”. Sedangkan misi dari perusahaan ini adalah:

• Menghasilkan produk dari baja lembaran untuk alat-alat berat, pekerjaan sipil

dan industri permesinan umum.

• Mampu bersaing secara global berdasarkan kompetensi seperti pengadaan

bahan baku, menghasilkan produk dengan mempergunkana peralatan yang

canggih, pasar global, dan pelayanan dengan standar internasional.

• Berdasarkan pada QCDSM, ramah lingkungan, pengembangan berkelanjutan

dan tidak berkompromi dengan MUDA, MURA dan MURI.

• Berorientasi kepada laba yang wajar dengan maksimalisasi stakeholder

• Meningkatkan tanggung jawab dan turut serata dalam meningkatakan

kesejahteraan bangsa.

4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering

PT. United Tractors Pandu Engineering (UTPE) merupakan anak

perusahaan PT. United Tractors Tbk. PT. United Tractors Tbk. sendiri merupakan

distributor tunggal alat berat Komatsu di Indonesia. Perusahaan ini berdiri pada

tanggal 13 Oktober 1972 dan mencatatkan saham perdana pada tanggal 19

September 1989 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dengan kode

perdagangan UNTR, dimana PT Astra International menjadi pemegang saham

mayoritas. Selain dikenal sebagai distributor alat berat terkemuka di Indonesia,

Perseroan juga aktif bergerak di bidang kontraktor penambangan dan bidang

pertambangan batu bara.

PT. UTPE merupakan anak perusahaan PT. United Tractors Tbk. yang

khusus bergerak dalam bidang industri komponen alat berat. Perusahaan ini

Page 3: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

47

berlokasi di Jl. Jababeka XI Blok H 30 – 40, Kawasan Industri Jababeka,

Cikarang – Kabupaten Bekasi.

4.1.3. PT. Hanken Indonesia

PT. Hanken Indonesia juga merupakan PMA yang bergerak dalam industri

komponen alat berat yang menjadi rekanan PT. Komatsu Indonesia. Perusahaan

yang memiliki kantor seluas 600 ㎡ dan pabrik seluas 10,560㎡ ini menempati

lahan seluas 30.010 m2

4.2. Kinerja Lingkungan Manajemen Perusahaan Komponen Alat Berat

di Kawasan Industri MM2100 Blok DD-8, Cikarang

Barat, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia.

Perusahaan ini selama 10 tahun terakhir lebih banyak memproduksi

komponen alat berat untuk pasaran luar negeri (ekspor). Sejak tahun 1996 PT.

Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

meningkat dari jumlah di bawah 1.000.000 unit hingga mencapai angka di atas

8.000.000 unit pada tahun 2006. Sementara produksi untuk pasaran dalam negeri

baru menembus angka di atas 2.000.000 unit pada tahun 2004, serta bertahan pada

angka tersebut hingga tahun 2006.

4.2.1. Parameter Fisik dan Kimia Lingkungan Industri

Limbah yang dihasilkan dari berbagai kegiatan di industri komponen alat

berat terdiri dari limbah padat, cair, gas dan debu. Limbah padat dikelompokkan

menjadi dua, yaitu limbah padat pabrik dan limbah padat domestik. Limbah padat

pabrik terdiri dari bermacam-macam jenis yaitu sisa potongan baja yang

berbentuk scrap yang dihasilkan dari proses cutting dan bersifat baja inert. Bentuk

limbah padat pabrik yang lainnya adalah cone tembaga, gram, kerak cat, bekas

kaleng cat, bekas kaleng thiner, kain majun dan sarung tangan, debu blasting yang

semua limbahnya berbentuk padat. Limbah padat pabrik yang dihasilkan ada

yang berbahaya dan ada yang tidak berbahaya.

A. PT. Katsushiro Indonesia

Limbah padat pabrik yang pertama adalah jenis limbah bekas kemasan non

B-3 berbentuk pellet kayu dengan kapasitas 3,9 m/bulan, karton, kardus dan

Page 4: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

48

stripping plastik rusak dengan kapasitas 2,2 ton/bulan yang semuanya berasal dari

bekas kemasan bahan baku dan penolong. Disamping itu juga dihasilkan bekas

kemasan non B-3 berbentuk drum wire dan bobbin wire yang berasal dari

kemasan wire. Limbah pabrik bekas kemasan non B-3 ini termasuk jenis limbah

yang tidak membahayakan dan di PT Katsushiro telah dikelola sejak bulan Maret

1997 dengan cara dikumpulkan lalu diambil pihak ketiga. Tidak banyak dampak

yang ditimbulkan dari limbah padat pabrik jenis ini, dampak yang ditimbulkan

hanya sebatas menurunkan estetika.

Selanjutnya limbah padat pabrik yang kedua adalah jenis limbah bekas

kemasan B-3 berupa drum, kaleng/jerigen yang berasal dari bekas kemasan bahan

penolong dengan kapasitas produksi limbah 46 drum 26 kaleng setiap bulan.

Pengelolaan limbah telah dilakukan sejak bulan maret tahun 1997 dengan cara

dikumpulkan selanjutnya digunakan sebagai kemasan oli bekas atau dikembalikan

ke supplier. Dampak yang ditimbulkan dari limbah ini adalah bisa menurunkan

kualitas air tanah.

Jenis limbah padat pabrik lainnya adalah scrap besi berbentuk potongan

baja yang dihasilkan dari proses produksi tahap stamping dengan kapasitas limbah

41,9 ton/bulan. Limbah yang pengelolaannya telah dilakukan sejak bulan maret

1997 ini tidak memberikan dampak yang membahayakan hanya saja menurunkan

estetika. Setelah dikumpulkan limbah ini diambil oleh pengumpul besi bekas.

Limbah padat pabrik yang keempat adalah debu dari dust collector sand blasting

berbentuk gumpalan/ hablur yang berasal dari proses produksi melting (peleburan

logam), RCS dengan kapasitas produksi limbah 18,5 ton/bulan. Walaupun tidak

berbahaya, limbah ini bisa menurunkan kualitas air tanah. Pengelolaannya telah

dilakukan sejak bulan maret 1997 dengan cara dikumpulkan lalu dikirim ke pihak

ketiga.

Selanjutnya jenis limbah padat pabrik lainnya yang berbahaya dan juga

dapat menurunkan kualitas air tanah adalah sludge painting berbentuk gumpalan

cat yang dihasilkan dari proses produksi spray booth painting dan limbah padat

pabrik APD bekas majun dan sarung tangan bekas yang juga dihasilkan dari

proses produksi. Berbeda dengan limbah APD yang pengelolaannya telah lama

dilakukan sejak maret 1997, limbah padat sludge painting pengelolaannya baru

Page 5: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

49

dilakukan sejak 2007 yang lalu. Kedua jenis limbah tersebut penanganannya

dilakukan dengan cara dikumpulkan dan selanjutnya dikirim ke PPLI.

Jenis limbah padat lainnya adalah limbah domestik yang berbentuk limbah

organik; kertas plastik yang semuanya berasal dari kegiatan di kantor, kantin dan

pemeliharaan taman. Limbah yang dihasilkan sebesar 42 ton/bulan. Penanganan

limbah padat domestik ini telah dilakukan sejak bulan Maret 1997 dengan cara

dikumpulkan dan dibuang ke TPA oleh pengelola kawasan. Meskipun tidak

berbahaya, tetapi keberadaan limbah ini bisa menurunkan estetika, menimbulkan

bau yang tidak sedap sehingga menyebabkan banyak lalat.

Limbah berikutnya yang dihasilkan dari kegiatan pabrik adalah jenis limbah

cair. Sama halnya dengan limbah padat, limbah cair juga dikelompokkan menjadi

dua jenis, yaitu limbah cair pabrik dan limbah cair domestik. Ada tiga jenis

limbah cair pabrik, yaitu: (1) oli bekas (23 drum/bulan) yang berasal dari kegiatan

maintenance compressor dan genset, pengelolaannya telah dilakukan sejak bulan

maret 1997. Meskipun limbah ini menimbulkan dampak dapat menurunkan

kualitas air tanah, namun dengan penanganan yang baik limbah jenis ini masih

bisa dimanfaatkan lagi sebagai pelumas mesin yang lain atau dikumpulkan dan

dikirim ke pengumpul oli bekas. (2) coolant (2,33 m³/bulan) yang berasal dari

proses produksi stamping. Limbah ini pengelolaannya baru saja dilakukan mulai

tahun 2007 dengan cara dikirimkan ke PPLI. Dampak yang ditimbulkan adalah

bisa menurunkan kualitas air tanah. (3) jenis limbah cair yang berasal dari seluruh

kegiatan produksi seperti pada proses pencucian, blown down cooling tower.

Pengelolaannya telah dilakukan sejak Maret 2007 dengan cara pemisahan

kandungan minyak dengan oil trap, sedimentasi dan dialirkan ke WWTP

kawasan. Keberadaan limbah ini dapat menimbulkan dampak yaitu menambah

beban WWTP kawasan.

Limbah cair domestik berasal dari kegiatan pabrik dan kantor, yaitu : berasal

dari pencucian alat kantin dan sanitasi dengan kapasitas limbah yang dihasilkan

sebesar 100 m³/hari. Penanganannya telah dilakukan sejak Maret 1997 dengan

cara menambah beban WWTP kawasan. Hal yang penting dari semua jenis

limbah cair yang dihasilkan pabrik adalah sifatnya yang berbahaya sehingga

penangananya perlu dilakukan dengan baik.

Page 6: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

50

Jenis limbah terakhir yang dihasilkan pabrik adalah gas dan debu, yang

dihasilkan dengan kapasitas/satuan waktu adalah selama 24 jam/hari, 6

hari/minggu. Gas dihasilkan dari kegiatan proses produksi di pabrib, demikian

juga dengan debu dihasilkan dari berbagai kegiatan proses produksi baik pada

wilayah ruang kerja plant I, ruang kerja plant II serta pada emisi painting. Gas dan

debu yang dihasilkan sifatnya berbahaya sehingga diperlukan penanganan khusus

seperti dengan cara pemakaian masker, pemasangan exhaust fan, ventilasi yang

cukup, scrubber, dust collector serta dengan mengalirkan buangan emisi lewat

cerobong yang dilengkapi bagian filter. Penanganan ini telah dilakukan oleh

pabrik ini sejak bulan maret 1997. Dampak yang ditimbulkan dari gas dan debu

yang dihasilkan dapat menurunkan kualitas udara ruang kerja juga lingkungan

pabrik, menyebabkan iritasi mata dan saluran pernafasan.

Selain menghasilkan limbah, kegiatan di pabrik juga menimbulkan

kebisingan dan kebauan. Kebisingan ditimbulkan dari operasional mesin produksi.

Tentu saja kebisingan ini membahayakan karena mengganggu pendengaran

apalagi kebisingan yang ditimbulkan berlangsung selama 24 jam/hari, 6

hari/minggu. Namun demikian pihak pengelola pabrik telah melakukan

penanganan sejak bulan Maret 1997, dengan cara mengisolasi sumber bising dan

dengan pemakaian ear plug. Dampak yang ditimbulkan dari kebisingan adalah

menimbulkan bising di ruang kerja dan mengganggu pendengaran karyawan.

Sementara itu kebauan yang dihasilkan berasal dari proses produksi painting

dengan kapasitas kebauan selama 24 jam/hari, 6 hari/minggu. Kebauan ini

sifatnya berbahaya karena menimbulkan dampak dapat menurunkan kualitas

udara ruang kerja, menyebabkan iritasi mata dan saluran pernafasan. Pengelolaan

terhadap kebauan telah dilakukan sejak bulan Maret 1997 dengan cara pemakaian

masker, exhaust fan, ventilasi yang cukup, dan scrubber. Adapun komposisi

limbah yang dihasilkan dari operasional industri komponen alat berat pada PT.

Katsushiro seperti terlihat pada Tabel 2.

Page 7: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

51

Tabel 2. .......... Komposisi Fisik-Kimia Limbah yang dihasilkan PT. Katsushiro No Jenis Limbah Bentuk Fisik Kapasitas per

satuan waktu Baku mutu yang

digunakan Sistem pengelolaan yang

dilakukan Kualitas Parameter

yang > BML 1. Padat

a. Limbah Pabrik • Bekas kemasan non

B-3 • Bekas kemasan B-3 • Scrap besi • Debu dari dust

collector sand blasting • Sludge/ painting • ADP bekas majun dan

sarung tangan bekas b. Limbah domestik

• Pellet kayu • Kartoon, kardus &

stripping plastik rusak

• Drum wire & Bobbin wire

• Drum • Kaleng/ Jerigen Potongan baja Gumpalan/ hablur Gumpalan cat Majun sarung tangan bekas Limbah organik, kertas, plastik

3,9 m/ bulan 2,2 ton/ bulan 46 drum/ bulan 20 kaleng/ bulan 41,9 ton/ bulan 18,5 ton/ bulan 42 ton/ bulan

Tidak ada Tidak ada Tidak ada PP No. 18/ 1999 PP No. 85/ 1999 Tidak ada Tidak ada PP No. 18/ 1999 PP No. 85/ 1999 PP No. 18/ 1999 PP No. 85/ 1999 Tidak ada

Dikumpulkan dan diambil pihak ketiga Dikumpulkan dan diambil pihak ketiga Dikumpulkan dan diambil pihak ketiga Dikumpulkan dan dipakai untuk kemasan oli bekas/ dikembalikan ke supplier Dikumpulkan dan diambil pengumpul besi bekas Dikumpulkan dan dikirim ke pihak ketiga Dikumpulkan dan dikirim ke PPLI Dikumpulkan dan dikirim ke PPLI Dikumpulkan dan dibuang ke TPA oleh pengelola kawasan

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Page 8: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

52

No Jenis Limbah Bentuk Fisik Kapasitas per satuan waktu

Baku mutu yang digunakan

Sistem pengelolaan yang dilakukan

Kualitas Parameter yang > BML

2. Cair a. Limbah Pabrik

b. Limbah domestik

• Oli bekas • Coolant • Limbah cair dari

seluruh kegiatan produksi

Limbah cair domestik dari pabrik dan kantor

23 drum/ bulan 2,33 m³/ bulan 80 m³/ hari 100 m³/ hari

PP No. 18/ 1999 PP No. 85/ 1999 PP No. 18/ 1999 PP No. 85/ 1999 Estate Regulation pH : 6 – 9 TSS : 400 mg/ lt NO 2 : 2 mg/ lt

NO 3 : 30 mg/ lt

NH 3 : 10 mg/ lt F : 2 mg/ lt CL 2 : 20 mg/ lt

H 2 S : 0,1 mg/ lt BOD : 500 mg/ lt COD : 800 mg/ lt Fe : 5 mg/ lt Mn : 2 mg/ lt Pb : 0,1 mg/ lt Cd : 0,05 mg/ lt Estate regulation kawasan Jababeka

Digunakan untuk pelumas mesin lain/ dikumpulkan dan dikirim ke pengumpul oli bekas Dikirim ke PPLI Pemisahan kandungan minyak dengan oil trap, sedimentasi dan dialirkan ke WWTP kawasan Dialirkan ke WWTP kawasan

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Page 9: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

53

No Jenis Limbah Bentuk Fisik Kapasitas per satuan waktu

Baku mutu yang digunakan

Sistem pengelolaan yang dilakukan

Kualitas Parameter yang > BML

3.

Udara a. Kebisingan b. Gas c. Kebauan d. Debu

• Ruang kerja plant I • Ruang kerja plant II • Emisi painting

Bising Gas Gas Partikel debu Partikel debu Partikel debu

Selama 24 jam/ hari, 6 hari/ minggu Selama 24 jam/ hari, 6 hari/ minggu Selama 24 jam/ hari, 6 hari/ minggu Selama 24 jam/ hari, 6 hari/ minggu Selama 24 jam/ hari, 6 hari/ minggu Selama 24 jam/ hari, 6 hari/ minggu

SK Menaker No. KEP-51/MEN/99 Bising : 85 dBA SE Menaker No. SE-01/Men/97 NO 2 : 5600µg/m³ SO 2 : 5200µg/m³ CO: 10000 µg/m³ SE Menaker No. SE-01/MEN/97 Benzen: 32mg/m³ Toluen:188mg/m³ Xylen:434m g/m³ SE Menaker No. SE-01/MEN/97 Debu : 10 mg/ m³ Pb : 0,05 mg/ m³ SE Menaker No. SE-01/MEN/97 Debu : 10 mg/ m³ Pb : 0,05 mg/ m³ SE Menaker No. SE-01/MEN/97 Debu: 350 mg/ m³ Pb : 0,05 mg/ m³

• Isolasi sumber bising • Pemakaian ear plug • Pemakaian masker • Exhaust Van • Ventilasi yang cukup • Scrubber • Pemakaian masker • Exhaust fan • Ventilasi yang cukup • Scrubber • Pemasangan exhaust fan, dust

collector • Pemakaian masker • Pemasangan exhaust fan, dust

collector • Pemakaian masker Mengalirkan buangan emisi lewat cerobong yang dilengkapi bagian filter

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Page 10: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

54

B. PT. United Tractors Pandu Engineering

Limbah padat cone tembaga dihasilkan dari kegiatan fabrikasi, limbah padat

jenis gram, kain majun dan sarung tangan dihasilkan dari proses machining,

sedangkan limbah padat jenis kerak cat, bekas kaleng cat, bekas kaleng thiner dan

debu blasting dihasilkan dari proses pengecatan. Sifat dari limbah cone tembaga

dan gram tidaklah berbahaya dan limbah padat pabrik lainnya (limbah kerak cat,

bekas kaleng cat, bekas kaleng thiner, kain majun dan sarung tangan, debu

blasting) merupakan limbah yang bersifat limbah B3. Kapasitas limbah yang

dihasilkan persatuan waktu adalah sisa-sisa potongan baja: 20 ton/bulan, cone

tembaga: 200 pcs/bulan, gram: 2 m²/bulan, kerak cat: 1 kg/bulan, bekas kaleng

cat: 30 kaleng/bulan, bekas kaleng thiner 15 jerigen/bulan, kain majun dan sarung

tangan: 2 kg/hari, debu blasting: 3 drum/bulan.

Pengelolaan limbah jenis sisa-sisa potongan baja, cone tembaga, gram telah

dilakukan sejak Januari 1996 dengan cara dikumpulkan untuk kemudian dijual ke

Bapak Haji Abdul Gofur. Sementara itu untuk kerak cat dikumpulkan lalu

kemudian dikirim ke PPLI. Limbah yang lainnya seperti bekas kaleng cat, bekas

kaleng thiner, kain majun dan sarung tangan, debu blasting pengelolaannya baru

dimulai sejak oktober 2005 dengan cara dikembalikan ke suplier dan kerja sama

dengan PPLI. Apabila tidak dilakukan pengelolaan yang baik maka bisa

menimbulkan beberapa dampak yang merugikan seperti mengurangi estetika,

menurunkan kualitas air tanah, mengganggu saluran pernafasan

Jenis limbah padat yang lainnya adalah limbah padat domestik. Limbah

padat domestik pabrik ini berupa sisa kertas HVS dengan kapasitas 20 kg/ hari

yang berasal dari kegiatan kantor. Limbah ini termasuk jenis limbah yang tidak

berbahaya namun tetap memerlukan pengelolaan karena akan mengganggu

estetika. Pengelolalaanya telah dilakukan sejak januari 1996 dengan cara

dikumpulkan lalu dibuang ke TPA.

Selanjutnya jenis limbah yang kedua adalah limbah cair. Limbah cair yang

pertama berupa limbah cair pabrik yang berasal dari proses pendinginan dan

proses painting dengan kapasitas 5 m³/ bulan – 10 m³/ bulan. Limbah cair yang

kedua adalah limbah cair domestik yang berasal dari proses kegiatan kantor dan

kantin dengan kapasitas 13,5 m³/ hari. Kedua jenis limbah ini tidak berbahaya

Page 11: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

55

namun telah dilakukan pengelolaan sejak januari 1996 dengan cara dibuang ke

jalur WWT kawasan Jababeka sehingga sebagai dampaknya otomatis akan

menambah beban WWT kawasan Jababeka. Limbah cair yang ketiga adalah olie

yang dihasilkan dari kegiatan maint dan assembling dengan kapasitas 3 liter setiap

bulannnya. Pengelolaan limbah telah dilakukan sejak Januarai 1996 dengan cara

dikumpulkan dan selanjutnya dijual ke PT Tipar Nirmala. Sesama, karena jika

tidak dilakukan pengelolaan dengan baik maka dampak yang ditimbulkan adalah

bisa menurunkan kualitas air tanah. Limbah cair yang terakhir adalah collant yang

berasal dari kegiatan machining dengan kapasitas 2 liter setiap bulannya.

Pengelolaannya telah dilakukan sejak bulan Desember 2005 melalui kerja sama

dengan PPLI. Limbah olie dan collant termasuk golongan B3.

Limbah sampingan lainnya yang dihasilkan adalah debu dan gas. Debu yang

dihasilkan berada di dalam maupun di luar ruangan produksi berupa partikel debu.

Di dalam ruang produksi debu dihasilkan dari proses cutting dan fabrikasi dengan

kapasitas terus menerus selama 16 jam/ hari, 6 hari/ minggu. Penanggulangan

partikel debu dalam ruang produksi ini telah dilakukan sejak bulan januari tahun

1996 dengan cara mewajibkan setiap karyawan pabrik untuk memakai masker dan

memperbaiki proses produksi, karena jika tidak dilakukan penanganan yang baik

maka tentunya debu yang berbahaya ini bisa mengganggu kesehatan karyawan.

Sementara itu partikel debu yang dihasilkan di luar ruang proses produksi berasal

dari kegiatan kawasan industri, proses cutting dan fabrikasi. Sifatnya yang

berbahaya membuat partikel debu ini bisa memberikan dampak selain

mengganggu kesehatan tenggorokan dan saluran pernafasan juga akan

menurunkan kualitas udara. Untuk mengatasi hal ini, maka sejak januari 1995

telah dilakukan penambahan pohon penghijauan di lingkungan pabrik.

Limbah yang terakhir adalah gas baik yang di dalam ruang produksi

maupun di luar ruang produksi. Partikel gas dari dalam ruang produksi berasal

dari proses fabrikasi dengan kapasitas terus menerus selama 16 jam/ hari, 6 hari/

minggu. Sifatnya yang berbau mengharuskan karyawan untuk memakai masker

dan melakukan perbaikan proses produksi karena jika tidak tentu akan

mengganggu kesehatan karyawan. Sementara itu partikel gas di luar ruang

produksi dihasilkan dari kawasan industri dan atau lalu lintas serta dari proses

Page 12: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

56

fabrikasi. Untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan maka sejak januari tahun

1996 telah dilakukan penambahan pohon hijau.

Berbagai kegiatan di pabrik selain menghasilkan limbah juga menimbulkan

efek kebisingan baik di dalam maupun di luar ruang proses produksi. Kebisingan

ditimbulkan dari mesin produksi, proses produksi dan kegiatan lainnya di kawasan

industri. Kebisingan yang ditimbulkan melalui gelombang atau getaran ini

berlangsung terus menerus selama 16 jam/ hari, 6 hari/ minggu. Untuk itu

diperlukan penanganan agar tidak berdampak pada kesehatan pendengaran

karyawan. Penanganan terhadap kebisisngan telah dilakukan sejak januari 1996

melalui perbaikan terhadap proses produksi dan pemakaian ear plug pada

karyawan. Adapun komposisi limbah yang dihasilkan dari operasional industri

komponen alat berat pada PT. United Tractors Pandu Engineering seperti

disajikan pada Tabel 3.

Page 13: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

57

Tabel 3. Komposisi Fisik-Kimia Limbah yang dihasilkan PT. United Tractors Pandu Engineering No Jenis Limbah Kapasitas per satuan

waktu Baku mutu yang

digunakan Sistem pengelolaan yang

dilakukan Kualitas Parameter

yang > BML 1. PADAT

a. Limbah pabrik • Sisa-sisa potongan baja • Cone tembaga • Gram • Kerak cat • Bekas Kaleng cat • Bekas kaleng thinner • Kain majun dan sarung tangan • Debu blasting b. Limbah domestik • Sisa kertas HVS

20 ton/ bulan 200 pcs/ bulan 2 m²/ bulan 1 kg/ bulan 30 kaleng/ bulan 15 jerigen/ bulan 2 kg/ hari 3 drum/ bulan 20 kg/ hari

Estetika Estetika Estetika PP No. 18/ 1999 Jo PP 85/ 1999 PP No. 18/ 1999 Jo PP 85/ 1999 PP No 85 Tahun 1999 Estetika

Dikumpulkan dan dijual Dikumpulkan dan dijual Dikumpulkan dan dijual Dikumpulkan dan dikirim ke PPLI Dikembalikan ke suplier Dikembalikan ke suplier Kerja sama dengan PPLI Kerja sama dengan PPLI Dikumpulkan dan dibuang ke TPA

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

2. CAIR a. Limbah pabrik

b. Limbah domestik c. Olie

d. Collant

5-10 m³/ bulan 13,5 m³/ hari 3 lt/ bulan 2 lt/ bulan

Estate regulation Suhu : 40 ºC pH : 6-9 BOD : 500 mg/ ltr Estate regulation PP No. 85 Th. 1999 PP No. 85 Th. 1999

Dibuang ke jalur WWT Kawasan Jababeka Dibuang ke jalur WWT Kawasan Jababeka Dikumpulkan & dijual ke PT.Tipar Nirmala Sesama Kerjasama dengan PPLI

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Page 14: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

58

No Jenis Limbah Kapasitas per satuan waktu

Baku mutu yang digunakan

Sistem pengelolaan yang dilakukan

Kualitas Parameter yang > BML

3. a. Kebisingan • Di dalam ruang produksi • Di luar ruang produksi b. Debu • Di dalam ruang produksi • Di luar ruang produksi c. Gas • Di dalam ruang produksi • Di luar produksi

Terus menerus selama 16 jam/ hari, 6 hari/ minggu Terus menerus selama 16 jam/ hari, 6 hari/ minggu Terus menerus selama 16 jam/ hari, 6 hari/ minggu Terus menerus selama 16 jam/ hari, 6 hari/ minggu Terus menerus selama 16 jam/ hari, 6 hari/ minggu Terus menerus selama 16 jam/ hari, 6 hari/ minggu

SK Menaker No Kep-Th 1999 SK Gub Dati I Jabar No 660.31/SK/694-BKPMD/82 SE Menaker No. SE-01/Men/1997 PP No 41 Th 1999 • SE Menaker No SE-

01/Men 1997 • PP No 41 Tahun

1999 • PP No 41 Tahun

1999 • SK Gub Dati I Jabar

No 660.31/ SK/694-BKPMD/82

• Memperbaiki proses

produksi • Karyawan dianjurkan

menggunakan ear plug

Sda

• Karyawan dianjurkan memakai masker

• Memperbaiki proses produksi

Penambahan pohon penghijauan • Karyawan dianjurkan

memakai masker • Memperbaiki proses

produksi Penambahan pohon penghijauan

Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Page 15: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

59

C. PT. Hanken Indonesia

Jenis limbah padat pabrik yang tidak berbahaya adalah scrap logam, bekas

kemasan bahan baku dan penolong. Scrap logam berbentuk kerak besi dan scrap

yang berasal dari proses produksi. Meskipun sifatnya tidak berbahaya tetapi

keberadaan limbah ini mengurangi estetika, sehingga sejak tetap diperlukan

penanganan khusus. Penanganan limbah scarp logam ini telah dilakukan sejak

november 1995 dengan cara dikumpulkan di TPS lalu selanjutnya dijual ke pihak

ketiga. Sementara itu bekas kemasan bahan baku dan penolong pengelolaanya

telah dilakukan sejak april 1996 dengan cara dikumpulkan di TPS lalu dijual pada

pihak ketiga sedangkan untuk pelet kayunya dipakai lagi untuk packing dan sisa

potongan plat dipakai lagi untuk produki dengan size yang lebih kecil. Sementara

itu limbah padat pabrik yang berbahaya meliputi kain majun dan sarung tangan,

kerak cat, kaleng cat dan kaleng thinner. Kain majun dan sarung tangan serta

kaleng thinner dihasilkan dari proses produksi. Apabila tidak dilakukan

pengelolaan dengan baik maka semua jenis limbah berbahaya ini dapat

menurunkan kualitas air tanah. Pengelolaan jenis limbah ini telah dilakukan sejak

april tahun 1996 dengan cara dikumpulkan di TPS selanjutnya dibuang ke PT.

PPLI untuk limbah kain majun dan sarung tangan serta kerak cat; dibersihkan

dengan kain majun lalu dijual ke pihak ketiga untuk kaleng thinner; sementara

kaleng cat setelah dikumpulkan akan dijual ke pihak ketiga.

Limbah padat yang terakhir adalah limbah padat domestik yang berbentuk

campuran. Limbah ini dihasilkan dari kegiatan domestik karyawan. meskipun

tidak berbahaya tetapi keberadaan limbah ini tetap perlu mendapatkan penanganan

khus karena limbah ini bisa mengurangi estetika. Oleh karena itu sejak bulan

november tahun 1995 telah dilakukan penanganan dengan cara megumpulkan

limbah ini ke TPS lalu diambil oleh pihak ketiga.

Limbah kedua yang dihasilkan oleh pabrik ini adalah limbah cair. Limbah

berbentuk cair ini terbagai atas bebebarapa jenis yaitu: limbah cair; limbah

domestik; olie dan minyak pelumas. Limbah cair dihasilkan dari proses painting

booth dengan sifat yang tidak berbahaya. Penanganannya telah dilakukan sejak

november 1995 dengan cara diolah di WWTP kawasan industri Jababeka

sehingga secara otomatis akan menambah beban IPAL kawasan.

Page 16: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

60

Limbah cair kedua adalah limbah domestik. Limbah ini berasal dari

kegiatan mandi, cuci dan kakus karyawan. Meskipun limbah ini tidak berbahaya

namun pengelolaannya telah dilakukan sejak april 1996 dengan dialirkan ke

WWTP kawasan melalui pipa air limbah akibatnya akan menimbulkan dampak

menambah beban IPAL kawasan.

Limbah cair yang terakhir adalah olie dan minyak pelumas. Olie dan minyak

pelumas yang dihasilkan berasal dari pelumas mesin dan pembuatan mould atau

dies. Keberadaan limbah jenis olie dan minyak pelumas ini dapat menurunkan

kualitas air dan tanah sehingga sejak bulan januari tahun 1996 untuk

mengatasinya telah dilakukan penanganan dengan cara ditampung dalam dalam

drum dan dikumpulkan di TPS.

Berbagai kegiatan di pabrik juga menimbulkan efek kebisingan bagi

lingkungan sekitarnya, sehingga perlu mendapat perhatian khusus. Kebisingan

akan dibahas dalam dua bagian yaitu di dalam dan di luar ruangan. Kebisingan di

dalam maupun di luar ruangan produksi berlangsung selama 12 jam/hari, selama

lima hari. Sejak bulan november tahun 2005 telah dilakukan penanganan untuk

mengatasi masalah kebisingan ini, yaitu dengan cara pemasangan ear plug atau

ear muff, karena jika tidak ditanggulangi dengan serius maka kebisisngan yang

ditimnbulakan ini bisa membahayakan kesehatan karyawan. Demikian pula

halnya kebisingan yang terjadi di luar ruangan produksi. Penanggulangan

terhadap dampak kebisingan di luar ruangan juga telah dilakukan sejak bulan

november tahun 2005 dengan melakukan penanaman pohon di sekitar areal

perusahaan untuk menghambat bising keluar pabrik. Adapun komposisi limbah

yang dihasilkan dari operasional industri komponen alat berat pada PT. United

Tractors Pandu Engineering seperti disajikan pada Tabel .4.

Page 17: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

61

Tabel 4. Komposisi Fisik-Kimia Limbah yang dihasilkan PT. Hanken Indonesia No Jenis Limbah Kapasitas per satuan

waktu Baku mutu yang digunakan Sistem pengelolaan yang dilakukan

Kualitas Parameter yang > BML

1. PADAT a. Limbah Pabrik

• Scrap logam • Bekas kemasan bahan baku &

penolong • Sisa potongan plat

• Kain majun & sarung tangan

• Kerak cat

• Kaleng cat

• Kaleng thinner

b. Limbah Domestik

10 ton/ bulan 32 kg/ hari 5 ton/ bulan 5 kg/ bulan 0,06 ton/ bulan 120 bh/ bulan 10 bh/ bulan 10 kg/ hari

Estetika Estetika Estetika PP No. 18 Th 1999 Jo. PP No. 85 Th 1999 PP No. 18 Th 1999 Jo. PP No. 85 Th 1999 PP No. 18 Th 1999 Jo. PP No. 85 Th 1999 PP No. 18 Th 1999 Jo. PP No. 85 Th 1999 Estetika

Dikumpulkan dan dijual Dikumpulkan dan dijual Dikumpulkan dan didaur ulang Dikumpulkan dan diambil pihak ketiga Dikumpulkan dan dikirim ke LPPI Dikumpulkan dan dijual Dibersihkan dan diambil pihak ketiga Dikumpulkan dan dibuang

Tidak ada Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada 2. CAIR

e. Limbah Cair produksi f. Limbah Domestik

g. Olie & Minyak pelumas

508,87 m³/ bulan 508,58 m³/ bulan 100 lt/ tahun

Estate Regulation - PP No. 18 Th 1999 Jo. PP No. 85 Th 1999

Disalurkan ke WWTP kawasan Disalurkan ke WWTP kawasan melalui pipa khusus Dikumpulkan dan dijual

F dan Cl 2

Tidak ada

Tidak ada

3. UDARA a. Kebisingan di dalam ruang

produksi

Selama 12 jam/hr, 5 hr/ minggu

SK Menaker No.51/MEN/1999. Kebisingan: 85 dBA

Pemasangan Ear plug/ ear muff

Tidak ada

Page 18: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

62

No Jenis Limbah Kapasitas per satuan waktu Baku mutu yang digunakan Sistem pengelolaan yang

dilakukan Kualitas Parameter yang

> BML

• Area plasma cutting belakang • Area plasma cutting weld IV

• Area robot weld tank

• Area Turret punt

b. Kebisingan di luar ruang produksi

c. Gas dalam ruang produksi • Area plasma cutting weld III

• Area plasma cutting weld IV

Selama 12 jam/hr, 5 hr/ minggu Selama 12 jam/hr, 5 hr/ minggu Selama 12 jam/hr, 5 hr/ minggu Selama 12 jam/hr, 5 hr/ minggu Selama 12 jam/hr, 5 hr/ minggu Selama 12 jam/hr, 5 hr/ minggu Selama 12 jam/hr, 5 hr/ minggu

SK Menaker No.51/MEN/1999. Kebisingan: 85 dBA SK Menaker No.51/MEN/1999. Kebisingan: 85 dBA SK Menaker No.51/MEN/1999. Kebisingan: 85 dBA SK Menaker No.51/MEN/1999. Kebisingan: 85 dBA SK Gub Jabar No. 660.31/694-BKPMD/82 SE Menaker No.SE-01/ MEN/ 1997: NO 2 : 5600 µg/ m³

SO 2 : 5200 µg/ m³

NH 3 : 17000 µg/ m³ SE Menaker No.SE-01/ MEN/ 1997: NO 2 : 5600 µg/ m³ SO 2 : 5200 µg/ m³

NH 3 : 17000 µg/ m³

Pemasangan Ear plug/ ear muff Pemasangan Ear plug/ ear muff Pemasangan Ear plug/ ear muff Pemasangan Ear plug/ ear muff Penanaman pohon di area sekitar pabrik untuk mengahambat bising ke luar pabrik • Pemakaian masker para

pekerja di ruang produksi • Exhaust Fan • Pemakaian masker para

pekerja di ruang produksi • Exhaust Fan • Pemakaian masker para

pekerja di ruang produksi • Dust Colector • Pemakaian masker para

pekerja di ruang produksi

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Kebisingan di pekarangan

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Page 19: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

63

No Jenis Limbah Kapasitas per satuan waktu Baku mutu yang digunakan Sistem pengelolaan yang

dilakukan Kualitas Parameter yang

> BML d. Debu

• Area plasma cutting weld III • Area plasma cutting weld IV

e. Kebauan/ Volatile organic (Area

proses painting) f. Emisi Cerobong Oven Painting

Selama 24 jam/hr, 5 hr/ minggu Selama 24 jam/hr, 5 hr/ minggu Selama 24 jam/hr, 5 hr/ minggu Selama 12 jam/hr, 5 hr/ minggu

CO : 29000 µg/ m³ H 2 S : 14000 µg/ m³ SE Menaker No.SE-01/ MEN/ 1997: Debu : 10.000 µg/ m³ SE Menaker No.SE-01/ MEN/ 1997: Debu : 10.000 µg/ m³ SE Menaker No.SE-01/ MEN/ 1997: Toluene: 188 mg/ m³ Xylene : 434 mg/ m³ Benzene : 32 mg/ m³ SK MENLH No.13/MENLH/3/95 :

• Dust Colector Pemakaian masker para pekerja di area painting Cerobong yang dilengkapi dengan filter

Tidak ada

Tidak ada

Page 20: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

64

4.2.2. Sumberdaya Manusia Dalam Pengelolaan Lingkungan

Pengambilan data responden dikhususkan pada karyawan bagian produksi

yang berhubungan langsung dengan sumber kegiatan yang menghasilkan limbah.

Karyawan yang menjadi responden diambil mulai dari level operator sampai

dengan level manajer, dengan tingkat pendidikan bervariasi mulai dari SMP

sampai Sarjana (Gambar 10). Umumnya karyawan telah lebih dari tiga tahun

bekerja di perusahaan pada divisi mereka saat ini (Gambar 11). Tingkat

pendapatan karyawan umumnya 1-3 juta per bulan, dan pendapatan totalnya

antara 1-3 juta per bulan sampai 3-5 juta per bulan (Gambar 12). Tingkat

pendapatan total karyawan selain berasal dari gaji juga berasal dari tunjangan

jabatan, lembur (overtime), bonus dan koperasi karyawan. Umumnya tingkat

persepsi karyawan terhadap manajemen perusahaan cukup baik. Hal ini terlihat

dari sebagian besar karyawan (95,55%) menyatakan bahwa ada jenjang karir

dalam pekerjaan mereka, hanya 6,45 % yang menyatakan tidak ada jenjang karir.

Gambar 10. Tingkat pendidikan karyawan perusahaan komponen alat berat.

Gambar 11. Lama bekerja karyawan di perusahaan dan divisi.

TINGKAT PENDIDIKAN KARYAWAN

36.17%

40.43%

9.57%

10.64%2.13%1.06%

SMP SMA STM DIPLOMA SARJANA MAGISTER

0

12.77

87.23

1.06

23.40

75.54

0102030405060708090

< 1 Tahun 1-3 Tahun > 3 Tahun < 1 Tahun 1-3 Tahun > 3 Tahun

Perusahaan Divisi

Page 21: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

65

Gambar 12. Tingkat pendapatan karyawan.

Manajemen perusahaan harus memperhatikan tingkat kesejahteraan

karyawan dan tingkat keselamatan kerja di lingkungan perusahaan. Dari hasil

penelitian terhadap gangguan kesehatan yang dialami oleh karyawan

menunjukkan bahwa umumnya karyawan mengalami gangguan penglihatan,

gangguan pernafasan, dan gangguan pendengaran, serta gangguan kesehatan

lainnya (hepatitis, thypus, usus buntu dan sakit lambung). Dari berbagai gangguan

kesehatan yang dialami karyawan tersebut, perusahaan umumnya telah

memberikan pelayanan yang maksimal dalam bentuk pengobatan cuma-cuma dan

kompensasi (Gambar 13).

Gambar 13. Bentuk pelayanan perusahaan terhadap karyawan yang mengalami gangguan kesehatan.

Menjadikan perusahaan yang mampu berkembang dan eksis sepanjang masa

adalah impian semua pemilik perusahaan. Kenyataan menunjukkan bahwa

beberapa perusahaan kelas dunia merupakan bagian kecil dari jutaan perusahaan

64.52

24.73

10.75

48.91

36.96

11.13

0

10

20

30

40

50

60

70

1-3 Juta 3-5 Juta > 5 Juta 1-3 Juta 3-5 Juta > 5 Juta

Pendapatan Per Bulan Pendapatan Total

65%

21%

0%14%

Pengobatan Cuma-Cuma Kompensasi Tidak ada Tindaka Lainnya

Page 22: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

66

yang mampu bertahan hingga ratusan tahun. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa

banyak perusahaan yang tadinya termasuk kategori perusahaan besar akhirnya

jatuh bangkrut. Eksisnya suatu perusahaan untuk bertahan lama sangat ditentukan

oleh kinerja manajemen perusahaan yang bersangkutan.

Suatu perusahaan yang memiliki kinerja manajemen yang baik, dituntut

untuk mampu mengidentifikasi, mengelola, dan memperbaiki proses bisnis yang

penting. Hal itu agar perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif dan dapat

bertahan di tengah persaingan ketat dunia usaha. Pengukuran keberhasilan kinerja

manajemen perusahaan tidak lagi hanya bisa dilihat dari ukuran fiansial seperti

jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan karena ukuran-ukuran finansial

saja tidak mampu mencerminkan kompleksitas dan nilai yang melekat dalam

perusahaan dengan orientasi proses, tetapi juga perlu dilihat dari ukuran non

finasial termasuk kinerja manajemen perusahaan dalam pengelolaan lingkungan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) beserta peraturan-peraturan

pelaksanaannya, kinerja pengelolaan lingkungan wajib dilakukan oleh setiap

orang/penanggung-jawab kegiatan/perusahaan yang selanjutnya dilaporkan

kepada instansi yang berwenang; kecuali AMDAL dan pengendalian pencemaran

udara, seluruh informasi kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan biasanya

hanya disampaikan kepada instansi lingkungan hidup, sedangkan masyarakat

yang ingin mengetahui harus mencari akses sendiri. Di era keterbukaan saat ini

dan dengan adanya penerapan corporate governance pada perusahaan, maka

selayaknya perusahaan dapat membuka akses dan peran serta kepada masyarakat

bersama instansi yang terkait untuk menilai kinerja pengelolaan lingkungan.

Dalam menilai kinerja manajemen perusahaan diperlukan alat-alat dan

sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang

ditetapkan yang dikenal dengan istilah 6M, yaitu men, money, materials,

machines, method, dan markets. Man merujuk pada sumber daya manusia yang

dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling

menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan

proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab

pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul

Page 23: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

67

karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.

Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.

Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan

dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu

uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala

sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan

berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat

yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu

organisasi.

Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi.

Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang

ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai

salah satu sarana. Materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak

akan tercapai hasil yang dikehendaki.

Machine atau mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau

menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.

Sedangkan metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya

pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara

pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-

pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan

waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik,

sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai

pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan

utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.

Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan

(memasarkan) produknya. Memasarkan produk sangat penting sebab bila barang

yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya,

proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti

menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan.

Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan

selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

Page 24: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

68

4.3. Kinerja Industri Komponen Alat Berat Dalam Pengelolaan Limbah

Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa model yang dikembangkan

memiliki tingkat validitas yang cukup tinggi yang ditujukkan oleh nilai minimum

fit Chi-square sebesar 87,95(P=0.00100). Berdasarkan model tersebut terlihat

bahwa kinerja perusahaan dalam pengelolaan limbah sangat ditentukan oleh

integritas karyawan dan objektivitas karyawan baru disusul kemudian oleh

independensi karyawan dalam mengolah limbah (Gambar 15). Integritas

memiliki bobot sebesar 0,98 yang merupakan bobot tertinggi dibandingkan

dengan faktor lainnya. Selanjutnya bobot kedua ditempati oleh objektivitas

dengan nilai sebesar 0,88. Sementara independensi menempati urutan terakhir

dengan bobot sebesar 0,43.

Gambar 15. Model SEM pengelolaan limbah industri komponen alat berat.

Faktor yang terpenting yang menentukan integritas karyawan dalam

pengelolaan limbah dalam model tersebut adalah kejujuran, kebijaksanaan setiap

individu, dan rasa tanggung jawab. Faktor terpenting dalam obyektivitas

karyawan dalam pengolahan limbah adalah dukungan data yang akurat dalam

setiap laporan pengelolaan limbah yang dilakukan perusahaan dan adanya

Page 25: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

69

transparansi pelaporan yang dilakukan perusahaan. Sedangkan faktor yang

menentukan independensi karyawan adalah kepentingan perusahaan, rasa sukarela

karyawan, dan keterbukaan antara perusahaan dan karyawan.

4.4. Tingkat Partisipasi Karyawan Dalam PLIKAB

4.4.1. Partisipasi dalam Pengelolaan Limbah Padat yang Bernilai Ekonomi

Tingkat partisipasi karyawan dalam pengelolaan limbah padat yang masih

bernilai ekonomi dilihat dari sikap mereka terhadap penanganan limbah,

pemanfaatan limbah secara langsung, penjualan limbah, aturan perusahaan dalam

pengelolaan limbah, dan minimisasi limbah.

Sikap karyawan terhadap penanganan limbah adalah 84,04% memilih

limbah padat tersebut dikumpulkan, dipilah sesuai dengan jenis dan kualitasnya

kemudian diwadahi sebelum limbah tersebut di jual, sedangkan yang memilih

limbah padat tersebut dibiarkan saja hanya 2,13% (Gambar 16)

Gambar 16. Sikap terhadap penanganan limbah padat bernilai ekonomi.

Gambar 17 menunjukkan sikap terhadap pemanfaatan limbah secara

langsung, dimana 62,76% karyawan tidak ingin memanfaatkan limbah padat

tersebut secara langsung. Ini menunjukkan bahwa persepsi karyawan terhadap

pengelolaan limbah padat yang bernilai ekonomi cukup baik. Sementara itu yang

ingin memanfaatkan limbah padat tersebut secara langsung hanya 37,23%, nilai

ini masih cukup tinggi. Hal ini akan berdampak terhadap motivasi karyawan

Sikap terhadap penanganan limbah (%)

84.046.396.39 1.06 2.13

Dikumpulkan, dipilah dan diwadahi Dikumpulkan dan dipilahDikumpulkan dan diwadahi DikumpulkanDibiarkan

Page 26: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

70

dalam bekerja, karena jika mereka terlibat secara langsung dalam pemanfaatan

limbah padat yang masih memiliki nilai ekonomi akan mempengaruhi motivasi

mereka dalam bekerja. Pada akhirnya mereka tidak akan fokus pada tugas dan

tanggung jawab mereka dan dapat menimbulkan konflik baru di lingkungan

perusahaan. Oleh karena itu, harus ada penjelasan dan sosialisasi yang lebih

intensif kepada karyawan tentang tugas dan tanggung jawab mereka serta

pemahaman tentang pengelolaan limbah agar mereka dapat merasakan manfaat

ekonomi walaupun tidak memanfaatkan limbah tersebut secara langasung.

Gambar 17. Sikap terhadap pemanfaatan limbah secara langsung.

Untuk sikap terhadap penjualan limbah, sebanyak 73,4% karyawan memilih

limbah padat yang bernilai ekonomi dijual melalui koperasi atau paguyuban

karyawan (Gambar 18). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan pada umumnya

ingin agar supaya koperasi karyawan di perusahaan dapat diberdayakan, sehingga

mereka dapat merasakan manfaat dari penjualan limbah padat tersebut.

Gambar 18. Sikap terhadap penjualan limbah.

Kenyataan yang ada, koperasi karyawan belum optimal dalam pengelolaan

Sikap terhadap pemanfaatan limbah secara langsung (%)

37.23

62.76

Tidak memanfaatkan Memanfaatkan

Sikap terhadap penjualan limbah (%)

8.51

13.83 2.13073.4

Dijual melalui Koperasi/ Paguyuban Dijual melalui Koperasi dan perantaraDijual melalui Perantara Dijual melalui Perantara dan Indiv iduDijual secara Indiv idu

Page 27: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

71

limbah padat tersebut, hal ini dapat dilihat dari limbah padat yang berbentuk

potongan (scrub) masih di kelola oleh perusahaan dan yang dikelola koperasi

hanya jenis yang lebih kecil seperti tai besi dan pasir besi. Sementara itu, yang

memilih dijual melalui perantara juga masih cukup tinggi yaitu 13,83%. Hal ini

disebabkan karena harga limbah yang masih cukup mahal dan mereka tidak

mendapat manfaat dari pengelolaan limbah tersebut.

Umumnya karyawan memiliki sikap yang baik terhadap aturan-aturan

perusahaan dalam pengelolaan limbah padat (Gambar 19). Hal ini dapat dilihat

dari 76,6% karyawan menyatakan bahwa mereka memahami dan melaksanakan

SOP yang ada di perusahaan; tetapi karyawan yang tidak tahu, tidak memahami,

dan melaksanakan SOP jumlahnya masih cukup tinggi. Hal ini berarti perusahaan

harus mensosialisasikan pemahaman tentang pengelolaan limbah dengan SOP

yang ada secara rutin.

Gambar 19. Sikap terhadap aturan perusahaandalam pengelolaan limbah.

Untuk upaya meminimisasikan limbah, sebanyak 80% karyawan memilih

melakukan nesting efficient dan minimisasi no good dalam pekerjaan mereka

(Gambar 20). Berdasarkan data tersebut di atas, umumnya karyawan memiliki

tingkat partisipasi yang tinggi terhadap pengelolaan limbah padat yang bernilai

ekonomi. Hal ini disebabkan oleh keinginan mereka untuk mendapat manfaat

secara ekonomi dari limbah tersebut.

Sikap terhadap aturan perusahaan dalam pengelolaan limbah

76.6

6.38

11.7 5.32

Memahami dan melaksanakan SOP Mengetahui, memahami tetapi tidak melaksanakan SOPMengetahui tetapi tidak memahami SOP Tidak tahu

Page 28: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

72

Gambar 20. Sikap terhadap minimisasi limbah.

4.4.2. Partisipasi terhadap Pengelolaan Limbah Padat yang Tidak Bernilai Ekonomi

Tingkat partisipasi karyawan terhadap pengelolaan limbah padat yang tidak

bernilai ekonomi dilihat dari sikap mereka terhadap penanganan limbah, dan

aturan perusahaan dalam pengelolaan limbah. Gambar 21 menunjukkan sikap

terhadap penanganan limbah padat yang tidak bernilai ekonomi, dimana sebanyak

60,64 % karyawan memilih limbah tersebut dikumpulkan, dipilah sesuai jenis dan

kualitasnya, dan diwadahi. Sementara itu 22,34% memilih dikumpulkan dan

langsung diwadahi tanpa dipilah-pilah sesuai dengan jenis dan kualitas limbah.

Jumlah karyawan yang memahami dan melaksanakan SOP dalam pengelolaan

limbah sebanyak 74,47% (Gambar 22). Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata

karyawan mengetahui aturan-aturan perusahaan dalam pengelolaan limbah,

khususnya limbah padat.

Gambar 21. Sikap terhadap penanganan limbah padat tidak bernilai ekonomi.

Sikap terhadap minimisasi limbah (%)

80.85

10.647.45 00

Nesting efficient dan minimisasi no goods Nesting efficientminimisasi no goods Nesting tidak efisien atau banyak no goodNesting tidak efisien dan banyak no goods

Sikap terhadap penanganan limbah (%)

60.646.38

22.34

10.64 0

Dikumpulkan, dipilah dan diwadahi Dikumpulkan dan dipilah Dikumpulkan dan diwadahi Dikumpulkan Dibiarkan

Page 29: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

73

Gambar 22. Sikap terhadap aturan perusahaan dalam pengelolaan limbah.

4.4.3. Partisipasi Terhadap Pengelolaan Limbah Cair yang Bernilai Ekonomi

Tingkat partisipasi karyawan terhadap pengelolaan limbah cair yang masih

bernilai ekonomi dilihat dari sikap mereka terhadap penanganan limbah,

pemanfaatan limbah secara langsung, penjualan limbah, aturan perusahaan dalam

pengelolaan limbah, dan minimisasi limbah. Gambar 23 menunjukkan sikap

karyawan terhadap penanganan limbah, dimana sebanyak 18,09% memilih limbah

tersebut dikumpulkan dan langsung diwadahi, sementara sebanyak 4,26%

memilih membiarkan limbah tersebut sampai ada petugas kebersihan yang

mengambil.

Gambar 23. Sikap terhadap penanganan limbah cair yang bernilai ekonomi.

Untuk sikap terhadap pemanfaatan limbah secara langsung terlihat masih

banyak karyawan yang ingin memanfaatkan limbah tersebut (62,77%) (Gambar

24). Sedangkan yang memilih tidak memanfaatkan hanya 35,11%. Hal ini

menunjukkan bahwa umumnya karyawan memiliki keinginan untuk terlibat

secara langsung dalam pengelolaan limbah terutama jenis limbah yang masih

bernilai ekonomi.

Sikap terhadap Penanganan Limbah (%)

2.13

18.09

5.32

4.26

Dikumpulkan dan dipilah Dikumpulkan dan diwadahiDikumpulkan Dibiarkan

Sikap terhadap aturan perusahaan dalam pengelolaan limbah (%)

74.47

6.38

14.89 4.26

Memahami dan melaksanakan SOP Mengetahui, memahami tetapi tidak melaksanakan SOPMengetahui tetapi tidak memahami SOP Tidak tahu

Page 30: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

74

Gambar 24. Sikap terhadap pemanfaatan limbah secara langsung.

Sama halnya dengan sikap terhadap penjualan limbah padat yang bernilai

ekonomi, untuk limbah cair yang bernilai ekonomi umumnya karyawan memilih

dijual melalui koperasi atau paguyuban karyawan (72,34%), sebanyak 11,7%

memilih dijual melalui perantara (Gambar 25). Hal ini menunjukkan bahwa

karyawan lebih memilih untuk melibatkan koperasi atau paguyuban mereka dalam

penjualan limbah yang bernilai ekonomi, sehingga mereka dapat merasakan

manfaat dari keberadaan limbah tersebut.

Gambar 25. Sikap terhadap penjualan limbah.

Sementara itu, umumnya karyawan memahami dan melaksanakan SOP

tentang pengelolaan limbah yang ada, yaitu 70,21%; walaupun yang tidak tahu,

tidak memahami dan tidak melaksanakan masih cukup banyak (Gambar 26). Hal

tersbut menunjukkan bahwa karyawan mengetahui aturan-aturan perusahaan

dalam pengelolaan limbah, namun demikian sosialisasi tentang SOP dan

pemahaman tentang limbah terhadap karyawan terutama pada level operator harus

Sikap terhadap pemanfaatan limbah secara langsung (%)

35.11

62.77

Tidak memanfaatkan Memanfaatkan

Sikap terhadap penjualan limbah (%)

72.34

8.51

11.7 2.130

Dijual melalui Koperasi/ Paguyuban Dijual melalui Koperasi dan perantara Dijual melalui Peranta

Dijual melalui Perantara dan Indiv idu Dijual secara Indiv idu

Page 31: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

75

terus dilakukan.

Gambar 26. Sikap terhadap aturan perusahaan dalam pengelolaan limbah.

4.4.4. Partisipasi terhadap Pengelolaan Limbah Cair yang Tidak Bernilai Ekonomi Tingkat partisipasi karyawan terhadap pengelolaan limbah cair yang tidak

bernilai ekonomi dilihat dari sikap mereka terhadap penanganan limbah, dan

aturan perusahaan dalam pengelolaan limbah. Gambar 27 menunjukkan 55,32%

karyawan memilih limbah cair tersebut dikumpulkan, dipilah dan kemudian

diwadahi; 23,4% memilih dikumpulkan dan langsung diwadahi tanpa dipilah;

masing-masing 9,57% memilih dikumpulkan dan dipilah, serta hanya

dikumpulkan saja tanpa dipilah. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran

karyawan terhadap pengelolaan limbah sudah cukup tinggi. Ini juga dapat dilihat

dari sikap mereka terhadap aturan-aturan perusahaan dalam pengelolaan limbah,

dimana umumnya mengetahui, memahami dan melaksanakan SOP yang ada

(Gambar 28).

Gambar 27. Sikap terhadap penanganan limbah cair tidak bernilai ekonomi.

Sikap terhadap aturan perusahaan dalam pengelolaan limbah (%)

70.21

5.32

12.77

9.57

Memahami dan melaksanakan SOPMengetahui, memahami tetapi tidak melaksanakan SOPMengetahui tetapi tidak memahami SOPTidak tahu

Sikap terhadap penanganan limbah (%)

55.32

0

23.4

9.579.57

Dikumpulkan, dipilah dan diwadahi Dikumpulkan dan dipilahDikumpulkan dan diwadahi Dikumpulkan Dibiarkan

Page 32: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

76

Gambar 28. Sikap terhadap aturan perusahaan dalam pengelolaan limbah.

4.5. Bentuk Kemitraan dalam PLIKAB Setiap perusahaan di dalam proses produksinya pasti menghasilkan limbah.

Limbah tersebut dapat dibagi atas dua jenis, yaitu limbah yang bernilai ekonomis

dan limbah yang tidak bernilai ekonomis. Perusahaan yang memiliki limbah

bernilai ekonomis umumnya adalah perusahaan besar yang bergerak pada

produksi komponen alat-alat berat seperti PT. Katsushiro Indonesia, PT. Hanken

Indonesia, dan PT. United Tractors Pandu Engineering.

Limbah yang bernilai ekonomis dapat menjadi sumber pendapatan bagi

perusahaan atau bagian-bagian di dalam perusahaan yang diberikan kewenangan

untuk mengelolah limbah tersebut. Pengelolaan limbah bernilai ekonomis yang

dilakukan oleh perusahaan selama ini dinilai kurang efektif dan cenderung

menimbulkan kecemburuan sosial bagi karyawan. Hal ini disebabkan

pengelolaannya hanya dilakukan secara sepihak pada bagian-bagian yang secara

langsung menghasilkan limbah sehingga pendapatan tambahan yang diperoleh

hanya dinikmati pada bagian yang mengelola limbah tersebut, sementara

karyawan lainnya yang merupakan bagian yang terlibat dalam proses produksi

limbah walaupun tidak terlibat secara langsung tidak menikmati tambahan

penghasilan yang berasal dari hasil penjualan limbah tersebut.

Disisi lain antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya memiliki

ada perbedaan dalam dalam jumlah (kuantitas) limbah yang dihasilkan sehingga

perusahaan yang menghasilkan limbah lebih sedikit tidak dapat menjual

Sikap terhadap aturan perusahaan dalam pengelolaan limbah (%)

68,08

5,32

10,64

13,83

Memahami dan melaksanakan SOP Mengetahui, memahami tetapi tidak melaksanakan SOPMengetahui tetapi tidak memahami SOP Tidak tahu

Page 33: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

77

limbahnya kepada konsumen secara kontinu. Agar limbah yang bernilai ekonomis

ini dapat dikelola secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk peningkatan

kesejahteraan karyawan, maka dalam pengelolaannya diperlukan suatu bentuk

kemitraan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam pengelolaan

limbah. Kemitraan dapat diartikan sebagai suatu kesepakatan bersama antara dua

pihak atau lebih yang meliputi lembaga pemerintah, sektor swasta (perusahaan),

dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serta kelompok masyarakat untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama atau untuk mengimplementasikan

suatu kegiatan yang ditentukan bersama.

Berkaitan dengan hal tersebut PT. Katsushiro Indonesia, PT. Hanken

Indonesia, dan PT. United Tractors Pandu Engineering bersepakat membentuk

suatu kemitraan dalam pengelolaan limbah bernilai ekonomis yang dihasilkannya.

Berdasarkan hasil diskusi dalam FGD, disepakati perlunya dibentuk kemitraan

dalam pengelolaan limbah dari tiga perusahaan dengan membentuk lembaga

(divisi) baru pengelola limbah.

Gambar 29. Situasi pelaksanaan FGD di PT. Katsushiro.

4.5.1 Tingkat Pengaruh dan Kepentingan Stakeholder Dari (Gambar 30) Hasil analisis stakeholder menunjukkan bahwa pihak

perusahaan, koperasi, karyawan dan kelompok pengepul limbah merupakan

stakeholder primer atau stakeholder kunci dalam PLIKAB. Stakeholder kunci

Page 34: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

78

merupakan para pihak yang memiliki tingkat kepentingan dan pengaruh yang

tinggi, dengan tingkat kepentingannya lebih tinggi dari tingkat pengaruh yang

dimilikinya. Sementara pihak lainnya baik dari institusi pemerintah dan non-

pemerintah merupakan stakeholder sekunder dan eksternal dalam PLIKAB.

Stakeholder sekunder terdiri dari Dinas Lingkungan/BLHD, Dinas

Perindustrian, Kawasan Industri, LSM, dan masyarakat. Kelompok ini memiliki

tingkat kepentingan dan pengaruh yang relatif sama. Sementara Kementerian

Perdagangan, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Negara Lingkungan

hidup merupakan stakeholder eksternal. Kelompok ini merupakan institusi pusat

yang memiliki pengaruh relatif lebih besar dibandingkan kepentingannya terhadap

PLIKAB.

Gambar 30. Tingkat pengaruh dan kepentingan stakeholder.

4.5.2 Prioritas Kebijakan Hasil proses hirarki analisis (AHP) menunjukan penilaian gabungan kriteria

dan alternatif yang dilakukan para pakar terhadap struktur tersebut memiliki

Perusahaan

Masyarakat

Kawasan Industri

Koperasi

Karyawan

Dinas Perindustrian

Dinas Perdagangan

Dinas Lingkungan/

BLHD

LSM

Kelompok pengepul limbah

Kementerian PerindustrianKementerian

Perdagangan

Kementerian LH

-

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

- 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0

Kep

entin

gan

Pengaruh

Page 35: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

79

tingkat konsistensi yang baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rasio konsistensi

(CR) berkisar antara 0,00 hingga 0,089 pada semua elemennya. Penilaian ini

menghasilkan nilai pembobotan pada setiap elemen, sekaligus memberikan

gambaran prioritas pada setiap elemen tersebut.

Menurut pendapat para pakar, pengelolaan lingkungan limbah industri

komponen alat berat harus memperhatikan aspek teknologi pengelolaannya. Hal

ini terlihat dari pembobotan setiap elemen yang menunjukkan elemen teknologi

memiliki bobot paling besar yaitu 0,456. Selain itu elemen sumber daya manusia

juga cukup penting (bobot 0,289) sebagai pengelola dan kebijakan pendukung

(0,140) sebagai pendorong regulasi pengelolaan. Aspek permodalan (0,075) dan

pemasaran (0,042) saat ini dirasakan masih tidak terlalu menjadi hambatan

(Gambar 32).

Gambar 32. Kontribusi faktor terhadap pengelolaan lingkungan.

Sementara aktor yang paling berpengaruh dalam pengelolaan adalah

perusahaan (0,451). Stakeholders lain yang cukup berperan adalah pihak

masyarakat (0,234). Sementara pihak Jababeka (0,211) dan koperasi (0,104)

memiliki peran yang lebih kecil dalam pengelolaan (Gambar 33).

Elemen tujuan dalam pengelolaan relatif memiliki bobot yang berimbang

dengan elemen pendapatan (0,336) merupakan pertimbangan utama dalam

menentukan strategi pengelolaan, meskipun tidak boleh mengabaikan tujuan

mempertahankan kualitas lingkungan (0,299), tujuan meminimalisasi konflik

(0,194), dan tujuan peningkatan daya saing (0,170) (Gambar 35).

Page 36: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

80

Gambar 33. Kontribusi aktor terhadap pengelolaan lingkungan.

Gambar 35. Kontribusi tujuan terhadap pengelolaan lingkungan.

Alternatif terbaik bagi pengelolaan limbah industri komponen alat berat

adalah dengan membentuk pengelola berdasarkan kemitraan dengan kepemilikan

saham yang tidak sama (0,791). Hal ini dianggap jauh lebih baik daripada

dengan membentuk pengelola berdasarkan kemitraan dengan kepemilikan saham

yang sama (0,209) (Gambar 36).

Berdasarkan preferensi pakar tersebut, faktor terpenting pengelolaan limbah

industri komponen alat berat adalah penerapan teknologi yang tepat. Pengelola

limbah yang paling memungkinkan adalah pihak perusahaan dengan

memperhatikan kepentingan pihak lain, terutama masyarakat. Tujuan utama dari

pengelolaan limbah sendiri adalah peningkatan pendapatan bagi semua pihak,

sekaligus mendukung upaya mempertahankan kualitas lingkungan. Semua hal

Page 37: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

81

tersebut mendorong pembentukan sistem pengelolaan yang berbasis kemitraan

dengan kepemilikan saham yang tidak sama (Gambar 39).

Gambar 36. Skor alternatif kebijakan pengelolaan limbah industri komponen

alat berat.

Gambar 39. Bentuk kemitraan menurut AHP.

4.6. Model Dinamik PLIKAB Berbasis Partisipasi dan Kemitraan Masyarakat

Model dinamik dibangun berdasarkan berbagai hasil analisis sebelumnya. Guna memudahkan pemahaman terhadap sistem pengelolaan lingkungan industri komponen alat berat, disusun diagram causal loop (diagram sebab-akibat) yang

Page 38: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

82

disajikan dalam (Gambar 31). Gambar tersebut menunjukkan bahwa produksi industri komponen alat berat akan menghasilkan berbagai macam limbah. Dalam model ini, jika lembahnya berupa limbah bernilai ekonomi seperti potongan plat baja padat, maka bisa dimanfaatkan kembali (reuse) serta bernilai tambah ekonomi.

Jika limbah yang bernilai ekonomi ini dikelola bisa mendukung CSR dan

biaya sosial masyarakat yang bisa memberikan keuntungan terhadap para pihak.

Keuntungan tersebut bisa dirasakan oleh masyarakat dan karyawan mendorong,

serta perusahaan yang mendapat nilai tambah dari pengolahan kembali limbah.

Keuntungan yang diperoleh akan meningkatkan ketenangan dalam bekerja dan

berusaha bagi para pihak dan akan mendorong penurunan konflik kepentingan

terkait PLIKAB. Hal ini secara keseluruhan bisa menurunkan indeks pencemaran,

meningkatkan nilai ekonomi, dan meningkatkan stabilitas sosial terkait PLIKAB.

Produksi

karyawan

Konflik kepentingan

Limbah

perusahaan

masyarakat

Pemanfaatan kembali

Nilai tambah

lingkungan

(+) ( - )

(+)

( - )

( - )

( - )(+)

(+)

(+)

(+)

(+) ( - )

CSR perusahaan

(+)

(+)

( - )

Gambar 31. Causal loop model PLIKAB.

Hasil pemahaman terhadap diagram sebab akibat ini selanjutnya

diterjemahkan ke dalam stock flow diagram (Gambar 32). Diagram ini

menunjukan hubungan arus energi dan informasi antar elemen penyusun model

Page 39: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

83

PLIKAB. Seluruh komponen saling terkait baik secara langsung, maupun tidak

langsung. Selain itu secara teknis setiap elemen yang terkait akan dihubungkan

oleh persamaan matematis sebagai prilaku dari hubungan yang terjadi.

Gambar 32. Stock flow diagram Model PLIKAB.

Hasil simulasi terhadap model dinamis menunjukkan kinerja berbagai hal

yang terdapat dalam model PLIKAB. Kinerja ini berupa prilaku elemen model

beserta proyeksinya ke masa mendatang. Simulasi dilakukan terhadap fungsi

waktu selama 20 tahun ke depan dari tahun 2010 hingga tahun 2030.

4.6.1 Sub-model Lingkungan

Sub-model lingkungan terdiri dari aspek produksi dan limbah produksi yang

dihasilkannya. Hasil simulasi terhadap produksi alat berat disajikan dalam

gambar 33. Gambar tersebut menunjukkan jumlah produksi total yang meningkat

dari tahun ke tahun. Produksi total ini sebagian besar disumbang oleh komponen

Page 40: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

84

yang diproduksi PT. Katshusiro (50%) dan PT. UTE (40%), serta selebihnya oleh

PT. Hanken (10%). Berdasarkan proyeksi model sekitar tahun 2015 produksi

akan mengalami kejenuhan akibat keterbatasan kapasitas produksi yang

diproyeksikan sebesar 12.000 unit per tahun. Guna mengantisipasi hal ini perlu

dilakukan kebijakan yang bisa mendorong peningkatan kapasitas produksi industri

dalam negeri.

Gambar 33. Grafik simulasi produksi alat berat per tahun dari Januari 2010 s/d

Januari 2030

Hasil simulasi kebutuhan bahan baku plat baja total dan limbah yang

dihasilkan ditampilkan dalam gambar di bawah ini. Seiring dengan meningkatnya

produksi, maka akan terjadi peningkatan penggunaan bahan baku baja. Bahan

baku ini akan meningkat dari sekitar 60.000 ton per tahun pada tahun 2010,

menjadi mendekati sekitar 150.000 ton per tahun pada tahun 2015. Keterbatasan

kapasitas produksi juga akan berpengaruh pada penggunaan bahan baku baja.

Banyaknya bahan baku dan produksi yang dikonsumsi, secara logis akan

meningkatkan limbah plat baja secara proporsional terhadap kapasitas

produksinya.

Gambar 34. Grafik simulasi pemakaian bahan baku dan limbah periode Januari

2010 s/d Januari 2030.

Jan 01, 2010 Jan 01, 2015 Jan 01, 2020 Jan 01, 2025 Jan 01, 20300

5,000

10,000

Produksi Komponen AB Katshusiro

Produksi AB UTE

Produksi Komponen AB Hanken

Produksi AB Total

Ti

Jum

lah

Pro

du

ksi

(un

it)

Jan 01, 2010 Jan 01, 2015 Jan 01, 2020 Jan 01, 2025 Jan 01, 20300

50,000

100,000

150,000

Page 41: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

85

Limbah plat baja yang menjadi bahan buangan dalam produksi awal

sesungguhnya masih bernilai ekonomi. Hal ini dimungkinkan karena limbah

tersebut masih bisa diolah kembali menjadi bahan baku komponen alat berat atau

dilebur kembali untuk menjadi bahan baku lainnya. Limbah ini sendiri ada yang

dimanfaatkan kembali oleh perusahaan yang disebut limbah foundry dan oleh

masyarakat (Gambar 35).

Gambar 35. Simulasi limbah total, limbah diolah dan limbah slag masyarakat

periode Januari 2010 s/d Januari 2030.

Berbagai limbah tersebut memiliki peningkatan dari tahun ke tahun,

mengikuti kapasitas produksi yang ada. Gambar di atas menunjukkan bahwa

pengolahan kembali limbah plat baja bisa dilakukan oleh pihak perusahaan

dengan berbagai cara (pilah, potong, cetak komponen kecil, sisa, dan lebur), serta

oleh masyarakat dengan cara dipilah, dijadikan bahan pemberat counterweight,

dan ada yang langsung dijual kembali.

Jan 01, 2010 Jan 01, 2015 Jan 01, 2020 Jan 01, 2025 Jan 01, 2030

10,000

20,000

30,000

Limbah Plat Baja Total

Skrap Foundry

Slag Masyarakat

Time

Lim

ba

h (

ton

)

Jan 01, 2010 Jan 01, 2015 Jan 01, 2020 Jan 01, 2025 Jan 01, 2030

5,000

10,000

15,000

20,000

Skrap Pilah Foundry

Skrap Potong Foundry

Skrap Komponen Kecil

Skrap Sisa Foundry

Time

Lim

ba

h (

ton

)

Jan 01, 2010 Jan 01, 2015 Jan 01, 2020 Jan 01, 2025 Jan 01, 2030

500

1,000

1,500

Slag Pilah Masyarakat

Slag Langsung Masyarakat

Slag Counterweight Masyarakat

Time

Lim

ba

h (

ton

)

Page 42: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

86

4.6.2 Sub-model Ekonomi

Sub-model ekonomi terdiri dari berbagai aspek limbah produksi yang

bernilai ekonomi. Pemanfaatan kembali limbah akan menghasilkan nilai ekonomi

yang relatif besar, baik bagi perusahaan, maupun bagi masyarakat. Hal ini

ditunjukkan oleh grafik peningkatan nilai ekonomi yang disajikan pada Gambar

36. Nilai pemanfaatan limbah ini akan berkisar hampir Rp 2 milyar pada tahun

2010 dan meningkat menjadi sekitar Rp 4,2 milyar per tahunnya, pada tahun

2015. Meskipun sebagian nilai tambah ini bisa dirasakan oleh perusahaan (80%),

tetapi masyarakat masih bisa merasakan keuntungan sekitar 20% dari limbah yang

ada.

Gambar 36. Grafik simulasi Nilai ekonomi limbah sebelum dan sesudah diolah periode Januari 2010 s/d Jan 2030.

4.6.3 Sub-model Sosial

Sub-model lingkungan terdiri dari aspek produksi dan limbah produksi yang

dihasilkannya. Hasil simulasi terhadap produksi alat berat disajikan dalam

Hasil pemanfaatan limbah secara ekonomis tersebut, selain memberikan

keuntungan kepada perusahaan, bisa juga bermanfaat pada pihak lain. Hal ini

Jan 01, 2010 Jan 01, 2015 Jan 01, 2020 Jan 01, 2025 Jan 01, 2030

1,000,000,000

2,000,000,000

3,000,000,000

4,000,000,000

5,000,000,000

Nilai Slag Masyarakat

Nilai Slag Olah Masyarakat

Nilai Slag Counterweight Masyarakat

Nilai Tambah Slag Masyarakat

Time

Nila

i (R

p)

Jan 01, 2010 Jan 01, 2015 Jan 01, 2020 Jan 01, 2025 Jan 01, 20300

50,000,000,000

100,000,000,000

Nilai Skrap Olah Foundry

Nilai Skrap Foundry

Nilai Skrap Sisa Foundry

Nilai Skrap Komponen Kecil Foundry

Nilai Skrap Potong Foundry

Nilai Tambah Skrap Foundry

Time

Nila

i (R

p)

Page 43: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

87

dimungkinkan dengan menyisihkan hasil nilai tambah tersebut ke dalam program

CSR (corporate social responsibility) perusahaan. Selain itu, bisa juga disisihkan

untuk mendukung Lembaga Pendidikan, Balai Latihan Kerja dan TUK, serta

keperluan sosial lainnya. Besarnya simulasi nilai biaya sosial ini disajikan dalam

Gambar 37.

Gambar 37. Grafik simulasi biaya sosial masyarakat (CSR, Lembaga Pendidikan,

BLK, TUK) periode Januari 2010 s/d Januari 2030.

Kinerja pemanfaatan limbah dan nilai tambah ekonominya bisa mendorong indeks penurunan limbah karena adanya peningkatan efisiensi akibat pemanfaatan kembali limbah. Selain itu bisa menekan konflik kepentingan yang akan mendorong indeks peningkatan stabilitas sosial, serta indeks peningkatan nilai ekonomi itu sendiri (Gambar 38).

Gambar 38. Grafik simulasi indeks penurunan limbah, peningkatan nilai

ekonomi, peningkatan stabilitas sosial periode Januari 2010 s/d Januari 2030.

Jan 01, 2010 Jan 01, 2015 Jan 01, 2020 Jan 01, 2025 Jan 01, 20300

1,000,000,000

2,000,000,000

3,000,000,000

4,000,000,000

Biaya CSR Perusahaan

Biaya Sosial Masyarakat

Biaya Sosial

Biaya Lembaga Pendidika

Biaya BLK

Biaya TUK

Time

Bia

ya

(R

p)

Jan 01, 2010 Jan 01, 2015 Jan 01, 2020 Jan 01, 2025 Jan 01, 20300.0

0.2

0.4

0.6

0.8

Indeks Penurunan Limbah

Indeks Peningkatan Nilai Ekonomi

Indeks Peningkatan Stabilitas Sosia

Ti

Ind

ek

s

Page 44: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

88

4.6.4 Skenario Simulasi

Hasil simulasi di atas merupakan kondisi eksisting yang diproyeksikan akan

terjadi jika tidak ada kebijakan yang mengintervensinya. Guna melihat perubahan

yang mungkin terjadi di masa depan jika dilakukan intervensi, maka disusun

skenario intervensi yang akan dibandingkan dengan kondisi eksisting (status quo)

yang ada dan telah dibahas di atas.

Skenario kondisi eksisting disebut skenario status quo, sementara skenario

pembanding yang telah diintervensi disebut skenario pesimis (skenario 1) dan

skenario optimis (skenario 2). Berbagai intervensi yang akan dilakukan disajikan

dalam tabel di bawah ini. Hasil simulasi akan disajikan dalam bahasan aspek

produksi, aspek lingkungan (limbah), aspek peningkatan nilai tambah ekonomi,

dan aspek dinamika indeks kinerja.

Tabel 30. Skenario intervensi model dinamik PLIKAB

Skenario

Peningkatan Kapasitas

(unit)

Fraksi Limbah

(%)

Fraksi Slag Pilah

Masyarakat (%)

Fraksi Skrap Potong

Foundry (%)

Harga Slag Langsung

Masyarakat (Rp)

Harga Skrap Potong

Foundry (Rp)

Harga Skrap

Komponen Kecil

(Rp)

Harga Skrap Sisa Foundry

(Rp)

Status Quo 5.500 23 50 80 150 3.000 8.000 3.000

Pesimis 4.000 24 40 90 150 3.000 6.000 3.000

Optimis 23.500 22 60 50 600 4.200 10.000 4.200

Hasil skenario produksi dan limbah disajikan dalam Gambar 39 dan 40.

Secara umum, skenario optimis akan mendorong peningkatan kapasitas produksi

dan peningkatan limbah produksi.

Gambar 39. Simulasi skenario produksi.

Jan 01, 2010 Jan 01, 2015 Jan 01, 2020 Jan 01, 2025 Jan 01, 20300

10,000

20,000

30,000

Produksi AB Total

1_Produksi AB Total

2_Produksi AB Total

Time

Jum

lah

Pro

du

ksi

(un

it)

Page 45: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

89

Gambar 40. Simulasi skenario limbah baja.

Hasil skenario nilai tambah bagi masyarakat dan perusahaan (foundry)

disajikan dalam Gambar 41 dan 42. Secara umum, skenario optimis juga akan

mendorong peningkatan nilai tambah, baik bagi masyarakat maupun perusahaan.

Gambar 41. Simulasi nilai tambah.

Gambar 42. Simulasi nilai tambah skrap foundry.

Jan 01, 2010 Jan 01, 2015 Jan 01, 2020 Jan 01, 2025 Jan 01, 20300

30,000

60,000

Jan 01, 2010 Jan 01, 2015 Jan 01, 2020 Jan 01, 2025 Jan 01, 20300

5,000,000,000

10,000,000,000

Jan 01, 2010 Jan 01, 2015 Jan 01, 2020 Jan 01, 2025 Jan 01, 20300

100,000,000,000

200,000,000,000

300,000,000,000

400,000,000,000

500,000,000,000

Page 46: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1.2. PT. United Tractors Pandu Engineering . PT. ... Sejak tahun 1996 PT. Hanken memiliki kecenderungan mengekspor komponen alat berat secara

90

Hasil skenario indeks kinerja menunjukkan perbaikan indeks penurunan

limbah, indeks peningkatan nilai ekonomi, dan indeks peningkatan stabilitas

sosial. Hal ini ditunjukkan dengan perbaikan kinerja pada skenario optimis

seperti disajikan dalam Gambar 43.

Gambar 43. Simulasi skenario indeks kinerja.

Jan 01, 2010 Jan 01, 2015 Jan 01, 2020 Jan 01, 2025 Jan 01, 20300.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0