iv - direktorat jenderal tanaman...

67

Upload: hoangcong

Post on 05-Mar-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan
Page 2: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan
Page 3: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ii

DAFTAR ISI

Hal.

KATA PENGANTAR .................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................. ii

DAFTAR TABEL………………………………………… iv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………… v

I. PENDAHULUAN ................................................. 1

1.1. Latar Belakang .......................................... 1

1.2. Tujuan ........................................................ 4

1.3. Sasaran ..................................................... 5

1.4. Dasar Hukum .............................................. 6

1.5. Pengertian .................................................. 10

II. MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN ........ 14

2.1. Jenis dan Sumber Pembiayaan Bantuan ... 14

2.2. Kriteria Lokasi ............................................. 17

2.3. Kriteria Penerima ........................................ 18

2.4. Mekanisme Penetapan Calon Penerima

dan Calon Lokasi (CPCL) ........................... 19

2.5. Distribusi Bantuan Sarana .......................... 21

2.6. Penatausahaan Aset Bantuan .................... 25

III. PENGELOLAAN SARANA PASCAPANEN DAN

PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN…… 26

3.1. Penanganan Pascapanen dan Pengolahan

Hasil ........................................................... 26

3.2. Pengelolaan Sarana Pascapanen dan

Pengolahan Hasil ....................................... 30

Page 4: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan iii

IV. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN .. 34

4.1. Monitoring dan Evaluasi ............................. 34

4.2. Pelaporan ................................................... 35

V. PENUTUP ........................................................... 37

Page 5: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan iv

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 1. Jenis Sarana Pascapanen dan Pengolahan

Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016………15

Tabel 2. Contoh Sarana Pengolahan Hasil pada

Unit Pengolahan Hasil (UPH) ……………. .16

Page 6: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan v

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1. Alokasi Sarana Pascapanen dan Pengolahan

Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016 ..... 40

Lampiran 2. Contoh Format Berita Acara Pemeriksaan

dan Serah Terima Hasil Pekerjaan

(BAP-STHP) .......................................... 42

Lampiran 3. Contoh Format Dokumen Surat Pernyataan

Pengadaan Sarana ............................... 44

Lampiran 4. Contoh BASTB Kelompok Tani /

Gapoktan ................................................ 52

Lampiran 5. Contoh Surat Perjanjian Pendayagunaan

Sarana................................................... 54

Lampiran 6. Contoh Surat Pernyataan Hibah Tanah /

Lahan .................................................... 58

Lampiran 7. Contoh Form Penggunaan Sarana

Pascapanen dan Pengolahan Hasil……. 62

Lampiran 8. Contoh Form Perbandingan Penggunaan

Sarana Pascapanen Secara Tradisional

Dan Mekanisasi………………………….. 63

Page 7: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang

Pangan menyatakan bahwa kedaulatan pangan adalah

hak negara dan bangsa secara mandiri menentukan

kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan bagi

rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk

menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi

sumber daya lokal.Salah satu prioritas utama dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) 2015-2019 adalah kedaulatan pangan.

Sebagai penjabaran dari RPJMN, maka pembangunan

pertanian periode 2015-2019 bertujuan untuk: (1)

Meningkatkan ketersediaan dan diversifikasi untuk

mewujudkan kedaulatan pangan, (2) Meningkatkan nilai

tambah dan daya saing produk pangan dan pertanian,

(3) Meningkatkan ketersediaan bahan baku bioindustri

dan bioenergi (4) Meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan petani, dan (5) Meningkatkan kualitas

Page 8: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2

kinerja aparatur Pemerintah bidang pertanian yang

amanah dan profesional.

Kedaulatan pangan diwujudkan dari pencapaian

swasembada pangan yang secara bertahap diikuti

dengan peningkatan nilai tambah hasil pertanian dalam

rangka meningkatkan kesejahteraan petani. Dalam

rangka pencapaian swasembada pangan, maka setiap

tahun disusun sasaran produksi komoditas tanaman

pangan sejalan dengan meningkatnya permintaan.

Untuk tahun 2016, Pemerintah telah menetapkan

sasaran produksi padi sebesar 76,23 juta ton gabah

kering giling, jagung sebesar 21,35 juta ton pipilan kering

dan kedelai sebesar 1,50 juta ton biji kering.

Upaya peningkatan produksi tanaman pangan

khususnya padi, jagung dan kedelai masih dihadapkan

pada beberapa permasalahan, antara lain masih

tingginya susut hasil (padi 10,43 %, jagung 5,20 %,

kedelai 15,5 %) dan masih rendahnya nilai tambah

produk tanaman pangan. Salah satu upaya untuk

mengatasi masalah tersebut adalah melalui penerapan /

penggunaan inovasi teknologi pertanian termasuk

penggunaan alat mesin pertanian yang sesuai dengan

Page 9: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3

kondisi spesifik lokasi. Fasilitasi sarana pascapanen

tahun 2016 diharapkan dapat memberikan kontribusi

terhadap target penurunan susut hasil yang telah

ditetapkan yaitu padi 0,18 %, jagung 0,48 % dan kedelai

0,65 %.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun

2015 tentang Kementerian Pertanian danPeraturan

Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Pertanian,fungsi pascapanen, pengolahan, mutu dan

standarisasi serta pemasaran dan investasi tanaman

pangan menjadi tugas pokok Direktorat Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP). Dalam

rangka mendukung tugas pokok dan fungsi tersebut,

Direktorat PPHTP mengalokasikan dukungan fasilitasi

sarana pascapanen dan pengolahan hasil untuk

komoditas padi, jagung dan kedelai.

Salah satu kebijakan Direktorat PPHTP adalah

mengamankan produksi melalui penurunan susut

hasil,peningkatan mutu hasil dan peningkatan nilai

tambah. Penggunaan sarana pascapanen dan

pengolahan hasil tanaman pangan memiliki peranan

Page 10: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 4

penting dan strategis dalam mendukung peningkatan

produktivitas, efisiensi kerja, kualitas, nilai tambah dan

daya saing. Selain itu penggunaan sarana pascapanen

dapat mengatasi masalah kelangkaan tenaga kerja di

sektor pertanian yang banyak terjadi di daerah.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka Pemerintah

memfasilitasi sarana pascapanen dan pengolahan hasil

tanaman pangan melalui sumber dana APBN Tahun

2016. Untuk mendukung optimalisasi kegiatan

pengelolaan sarana pascapanen dan pengolahan hasil

tanaman pangan agar berjalan efektif dan efisien serta

sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, maka

disusun Petunjuk Teknis sebagai acuan dalam

melaksanakan kegiatan Tahun 2016.

Buku Petunjuk Teknis ini, selanjutnya segera

dijabarkan oleh Dinas Pertanian Provinsi dengan

menyusun petunjuk pelaksanaan secara rinci dan

lengkap, termasuk spesifikasi teknis sarana pascapanen

dan pengolahan hasil tanaman pangan yang akan

dilakukan pengadaannya didaerah.

Page 11: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 5

1.2. Tujuan

1. Memberikan penjelasan secara umum tentang

kriteria/syarat dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh

penerima sarana pascapanen dan pengolahan hasil

tanaman pangan.

2. Memperlancar penanganan sarana pascapanen dan

pengolahan hasil tanaman pangan.

3. Memudahkan dalam pengendalian, monitoring dan

evaluasi sesuai sasaran yang sudah ditetapkan.

4. Meningkatkan pemanfaatan sarana pascapanen dan

pengolahan hasil tanaman pangan.

1.3. Sasaran

1. Terpenuhinya kriteria / syarat dan kewajiban yang harus

dipenuhi oleh penerima sarana pascapanen dan

pengolahan hasil tanaman pangan.

2. Terlaksananya penanganan pascapanen dan

pengolahan hasil tanaman pangan.

3. Terlaksananya pengendalian, monitoring dan evaluasi

sesuai sasaran yang sudah ditetapkan.

4. Termanfaatkannya sarana pascapanen dan

pengolahan hasil tanaman pangan secara optimal.

Page 12: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 6

1.4. Dasar Hukum

1. Undang - Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang

Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3478);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun

2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2010 tentang

Usaha Budidaya Tanaman (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 24,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5106);

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60

Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 45

Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

Page 13: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 7

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27

Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah;

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4

Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas

Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

8. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang

Kementerian Pertanian.

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96 / PMK.06 /

2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan,

Pemanfaatan, dan Pemindahtanganan Barang-

Barang Milik Negara;

10. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Nomor 50 / PMK.06 / 2014 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara;

11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 4 / PMK.06 /

2015 tentang Pendelegasian Kewenangan dan

Tanggungjawab Tertentu Dari Pengelola Barang

Kepada Pengguna Barang;

12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168 / PMK.05 /

2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran

Page 14: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 8

Bantuan Pemerintah Pada Kementerian

Negara/Lembaga;

13. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Republik Indonesia

Nomor 14 Tahun 2015 tentang e-Purchasing;

14. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia

Nomor 05/Permentan/OT.140/1/2007 tentang Syarat

dan Tata Cara Pengujian dan Pemberian Sertifikat

Alat dan Mesin Budidaya Tanaman;

15. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia

Nomor 58 / Permentan / OT.140 / 8 / 2007 tentang

Pelaksanaan Sistim Standardisasi Nasional di Bidang

Pertanian;

16. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia

Nomor 35/Permentan/OT.140/7/2008 tentang

Persyaratan dan Penerapan Cara Pengolahan Hasil

Pertanian Asal Tumbuhan Yang Baik (Good

Manufacturing Practices);

17. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia

Nomor 22 / Permentan / HK.140 / 4 / 2015 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor

44/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Pedoman

Page 15: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 9

Penanganan Pascapanen Hasil Pertanian Asal

Tanaman (Good Handling Practices);

18. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia

Nomor 43 / Permentan / OT.010 / 8 / 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;

19. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia

Nomor 62 / Permentan / RC.130 / 12 / 2015 tanggal

16 Desember 2015 tentang Pedoman Pengelolaan

dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup

Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2016;

20. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia

Nomor 63 / Permentan / RC.130 / 12 / 2015 tanggal

16 Desember 2015 tentang Pelimpahan Wewenang

Kepada Gubernur Dalam Pelaksanaan Kegiatan dan

Tanggung Jawab Pengelolaan Dana Dekonsentrasi

Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran

2016;

21. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia

Nomor 64/Permentan/RC.130/12/2015 tanggal 16

Desember 2015 tentang Penugasan Kepada

Gubernur Dalam Pelaksanaan Kegiatan dan

Page 16: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 10

Tanggung Jawab Pengelolaan Dana Tugas

Pembantuan Provinsi Tahun Anggaran 2016;

1.5. Pengertian

1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak

memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh

Pemerintah kepada Perseorangan, Kelompok

Masyarakat atau Lembaga Pemerintah/Non

Pemerintah.

2. Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah standar

yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional

dan berlaku secara nasional. Standardisasi

dimaksudkan untuk meningkatkan perlindungan

kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan

masyarakat baik untuk keselamatan, keamanan

maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup, serta

untuk membantu kelancaran perdagangan dan

mewujudkan persaingan usaha yang sehat dalam

perdagangan.

3. Laporan uji (Test Report) adalah keterangan hasil

pengujian dari uji verifikasi, uji unjuk kerja, uji beban

Page 17: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 11

berkesinambungan,uji pelayanan dan uji kesesuaian

terhadap alat dan mesin pertanian.

4. Lembaga Sertifikasi Produk (LS Pro) adalah suatu

unit atau institusi yang tidak memihak atau netral yang

telah diakreditasi untuk melakukan penandaan SNI.

5. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah pejabat

yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran (PA) untuk

menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala

Daerah untuk menggunakan APBD.

6. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat

yang bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan

pengadaan barang/jasa.

7. e-Procurement (Pengadaan Secara Elektronik)

adalah pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan

dengan menggunakan teknologi informasi dan

transaksi secara elektronik sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan.

8. e-tendering adalah tata cara pemilihan penyedia

barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dan dapat

diikuti oleh semua penyedia barang/jasa yang

terdaftar pada sistem pengadaan secara eletronik

Page 18: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 12

dengan cara menyampaikan 1 (satu) kali penawaran

dalam waktu yang telah ditentukan.

9. e-Catalogue (Katalog Elektronik) adalah sistem

informasi elektronik yang memuat daftar, jenis,

spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari

berbagai penyedia barang/jasa Pemerintah.

10. e-Purchasing adalah tata cara pembelian barang/jasa

melalui sistem katalog elektronik.

11. Barang Milik Negara, yang selanjutnya disebut BMN

adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas

beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

12. Pengelola Barang adalah pejabat yang berwenang

dan bertanggungjawab menetapkan kebijakan dan

pedoman serta melakukan pengelolaan BMN.

13. Pengguna Barang adalah pejabat pemegang

kewenangan penggunaan BMN.

14. Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh

Pengguna Barang dalam mengelola dan

menatausahakan BMN yang sesuai dengan tugas

dan fungsi instansi yang bersangkutan.

Page 19: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 13

15. Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan

Barang Milik Negara (BMN);

16. Hibah adalah pengalihan kepemilikan barang dari

Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah, dari

Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat, atau

dari Pemerintah Pusat kepada pihak lain, tanpa

memperoleh penggantian.

17. Belanja barang untuk diserahkan kepada Masyarakat

atau Pemda adalah belanja barang yang diserahkan

kepada masyarakat/pemda yang merupakan

pengeluaran anggaran belanja Negara untuk

diserahkan kepada masyarakat/pemda yang

dikaitkan dengan tugas dan fungsi strategis

pencapaian kinerja suatu satuan kinerja dan tujuan

kegiatannya tidak termasuk dalam kriteria belanja

sosial.

Page 20: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 14

II. MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Jenis dan Sumber Pembiayaan

1. Jenis Sarana

Jenis sarana pascapanen dan pengolahan hasil

tanaman pangan secara rinci tertera pada Tabel 1 dan

Tabel 2. Untuk Unit Pengolahan Hasil (UPH) jagung

dan kedelai apabila sarana yang dibutuhkan tidak

tertera pada Tabel 2 tersebut, maka dapat

menyesuaikan dengan kebutuhan poktan/gapoktan.

Jenis sarana pascapanen dan UPH Jagung/Kedelai

yang menggunakan mesin (engine) minimal memiliki

laporan uji/Test Report atau Sertifikat Produk

Pengguna Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT-

SNI) yang masih berlaku dari lembaga pengujian

alsintan yang sudah terakreditasi

2. Sumber Pembiayaan

Sumber pembiayaan untuk pengadaan dan

penyaluran sarana adalah dari APBN pada DIPA

Tugas Pembantuan Provinsi di masing-masing Satker

Dinas Pertanian Provinsi.

Page 21: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 15

Tabel 1. Jenis Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

No. Jenis Sarana

1. Combine Harvester Kecil (Daya Motor 7,0 kW - 11,0 kW) 6224 unit

2. Combine Harvester Sedang (Daya Motor 11,1 kW - 31,0 kW) 2872 unit

3. Combine Harvester Besar (Daya Motor 31,1 kW - 65,0 kW) 340 unit

4. Power Thresher Padi (kapasitas minimal 500 kg/jam) dengan

kelengkapan 2 unit terpal ukuran minimal 6 x 6 m

2916 unit

5. Corn Sheller (kapasitas 1-3 ton/jam) dengan kelengkapan 2 unit terpal

ukuran minimal 6 x 6 m

6240 unit

6. Unit Pengolahan Hasil (UPH) Jagung 60 paket

7. Unit Pengolahan Hasil (UPH) Kedelai 30 paket

8. Power Thresher Multiguna (kapasitas minimal 450 kg/jam) dengan

kelengkapan 2 unit terpal ukuran minimal 6 x 6 m

6500 unit

9. Destoner/pemisah batu (kapasitas 4-5 ton/jam) 2 unit

10. Polisher (kapasitas 500 - 700 kg/jam) 22 unit

11. Corn Combine Harvester (minimal Daya Motor 45 kw) 180 unit

12. Vertical Dryer Padi Kapasitas 30 ton/proses 2 unit

13. Vertical Dryer Padi Kapasitas 6 ton/proses 3 unit

14. Vertical Dryer Jagung Kapasitas 6 ton/proses 5 unit

15. Sarana Pengangkut Hasil Pertanian Roda 3 ( mesin minimal 200 cc) 700 unit

Volume

Page 22: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 16

Tabel 2. Contoh Sarana Pengolahan Hasil Pada Unit Pengolahan Hasil (UPH)

1 Jagung Pati Jagung 1 Bak Perendaman

2 Alat Pemisah Lembaga

3 Alat Penggiling

4 Alat Pengayak

5 Alat Pengemas

6 Alat Press Manual

7 Alat Pengering

Tepung Jagung 1 Alat Penepung

2 Pengayak

3 Timbangan

4 Alat Pengemas

Marning 1 Bak Perendaman

2 Alat Perebus Jagung Stainless

3 Alat Penggorengan

4 Alat Pengemas

5 Keranjang

6 Baskom

Grits Jagung 1 Bak Perendaman

2 Alat Pengering

3 Alat Penggiling

4 Alat Pengayak

5 Alat Pengemas

Tepung Instan 1 Alat Pembuat Brondong

Jagung 2 Penepung (discmill )

3 Alat Pengayak 80 Mesh

4 Alat Pengemas

Tortila 1 Bak Pencuci/Perendaman

2 Panci Perebus

3 Alat Peniris/Spinner

4 Alat Penggiling/Blender

5 Alat Pemipih

6 Alat Pengering/Oven

7 Alat Penggoreng

8 Alat Pengemas

2 Kedelai Bubuk Kedelai 1 Pengupas Kulit Kedelai

2 Alat Perebus

3 Alat Pengering

4 Mesin Penggiling

5 Pengayak

6 Pencampur

7 Pengemas

Sari Kedelai 1 Panci

2 Blender (alat penggiling)

3 Kain Saring

4 Kompor

5 Alat Pengemas

Tempe 1 Rak

2 Pengupas Kedelai

3 Sealer

Tahu 1 Mesin Pemecah Kedelai

2 Mesin Giling Kedelai

Kecap 1 Bak Perendaman

2 Alat Perebus

3 Alat Peniris/Spinner

4 Alat Penyaring

Keripik Tempe 1 Alat Pengiris

2 Alat Penggiling

3 Alat Penggoreng

4 Alat Peniris/Spinner

5 Alat Pengemas

No. Komoditas Produk Olahan Peralatan

Page 23: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 17

2.2. Kriteria Lokasi

Kriteria lokasi mempertimbangkan beberapa hal sebagai

berikut :

1. Memenuhi persyaratan teknis untuk operasional

sarana pascapanen atau pengolahan hasil

disesuaikan kondisi spesifikasi lokasi.

2. Memperhatikan ketersediaan dan kebutuhan sarana

sejenis di wilayah tersebut dengan prioritas tingkat

kejenuhan sarana pascapanen dan pengolahan hasil

tanaman pangan yang masih rendah.

3. Mendukung upaya khusus peningkatan produksi padi,

jagung dan kedelai, diutamakan untuk kegiatan

ekstensifikasi dan Peningkatan Indeks Pertanaman

Padi, Jagung dan Kedelai.

4. Lokasi dryer padi sebaiknya lebih diprioritaskan pada

lokasi yang terintegrasi dengan unit penggilingan padi

yang sudah ada dan masih aktif

5. Khusus sarana pengangkut hasil pertanian roda-3

untuk mendukung kegiatan Seribu Desa Mandiri

Benih.

Page 24: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 18

2.3. Kriteria Penerima

Penerima sarana pascapanen dan pengolahan hasil

tanaman pangan adalah Kelompok tani/ Gapoktan/

UPJA/ Masyarakat dan Pemerintah Daerah dengan

persyaratan sebagai berikut:

2.3.1.Kelompok tani/ Gapoktan/ UPJA/ Masyarakat

1. Kelompok tani/ Gapoktan/ UPJA/ Masyarakat yang

memiliki keabsahan (pengukuhan) dari instansi

yang berwenangdan direkomendasikan oleh Dinas

Pertanian.

2. Bersedia, mau dan mampu mengoptimalkan

bantuan, bertanggung jawab dalam memanfaatkan

dan merawat bantuan sarana pascapanen atau

pengolahan hasil tanaman pangan yang

diterimanya dengan baik.

3. Bersedia memanfaatkan dan mengelola sarana

pascapanen atau pengolahan hasil tanaman

pangan untuk mendukung upaya khusus

peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai,

serta peningkatan nilai tambah.

Page 25: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 19

4. Penerima bantuan sarana pascapanen pada tahun

2015 tidak boleh menerima kembali bantuan yang

sama pada tahun 2016.

2.3.2. Pemerintah Daerah

1. Bersedia mengelola bantuan sarana dalam

bentuk Brigade yang memiliki keabsahan

(pengukuhan) dari instansi yang berwenang.

2. Bersedia menyediakan gudang penyimpanan

sarana.

3. Bersedia memobilisasi sarana.

4. Bersedia mengalokasikan dana APBD untuk

biaya pemeliharaan sarana.

2.4. Mekanisme Penetapan Calon Penerima dan Calon

Lokasi (CPCL)

1. Calon penerima sarana pascapanen dan pengolahan

hasil tanaman pangan mengajukan usulan/proposal

kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.

Selanjutnya Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota

menyampaikan usulan CPCL kepada Dinas

Pertanian Provinsi.

Page 26: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 20

2. Usulan CPCL tersebut diseleksi oleh tim verifikasi

yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi

selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau

pimpinan unit kerja yang mengelola kegiatan sarana

tersebut selaku KPA.

3. Tim verifikasi melakukan seleksi CPCL berupa seleksi

administrasi dan seleksi aspek teknis.

4. Usulan CPCL selanjutnya ditetapkan oleh Pejabat

Pembuat Komitmen (PPK) Provinsi dan disahkan oleh

Kepala Dinas Pertanian Provinsi selaku Kuasa

Pengguna Anggaran (KPA). SK penetapan CPCL

tersebut disampaikan kepada Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan, C.q Direktorat Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Tanaman Pangan.

5. Hasil CPCL yang telah ditetapkan oleh Dinas

Pertanian Provinsi tersebut merupakan dasar

penyaluran bantuan sarana kepada penerima

bantuan.

6. CPCL bantuan sarana pascapanen bisa sama

dengan CPCL di kegiatan ekstensifikasi (PAT, cetak

sawah) peningkatan Indeks Pertanaman, sepanjang

belum pernah menerima sarana pascapanen sejenis.

Page 27: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 21

7. Pengadaan sarana pascapanen atau pengolahan

hasil menggunakan sistem e-purchasing atau

e-catalog. Sedangkan untuk pengadaan sarana

pascapanen atau pengolahan hasil tanaman pangan

yang belum tercantum dalam e-purchasing atau

e-catalog, dilakukan dengan metode pelelangan atau

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

8. Spesifikasi teknis sarana pascapanen atau

pengolahan hasil tanaman pangan secara rinci/detail

ditentukan oleh masing-masing Provinsi sesuai

spesifik lokasi atau kebutuhan daerah, dan tetap

memperhatikan aspek kualitas sarana dalam rangka

meningkatkan kinerja sarana dan kualitas hasil.

2.5. Distribusi Sarana

Pendistribusian sarana sebagaimana pada lampiran 1

mengikuti beberapa ketentuan sebagai berikut:

1. Bantuan sarana didistribusikan sampai ke titik bagi

sesuai kesepakatan dalam dokumen kontrak antara

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan Penyedia

Barang/Sarana.

Page 28: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 22

2. Penyaluran bantuan tersebut harus dinyatakan dalam

Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Hasil

Pekerjaan (BAP-STHP) dari penyedia kepada Kepala

Dinas Pertanian Kabupaten/Kota atau pejabat yang

mewakili Kepala Dinas Pertanian. Format BAP-STHP

tersebut sebagaimana tercantum pada Lampiran 2.

3. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota menerbitkan Surat

Pernyataan bersedia menerima bantuan sarana yang

ditandatangani oleh Kepala Dinas atas nama

Pemerintah Daerah dengan format sebagaimana

Lampiran 3.

4. Surat BAP-STHP dan Surat Pernyataan sebagaimana

tersebut pada butir 3) dan butir4) digunakan sebagai

dasar pembayaran kepada pihak penyedia.

5. Penyerahan bantuan sarana kepada Kelompok tani/

Gapoktan/ UPJA/ Masyarakat dengan Berita Acara

sebagaimana tercantum pada Lampiran 5 menjadi

tanggung jawab Kepala Dinas Pertanian

Kabupaten/Kota. Berita Acara tersebut disampaikan

kepada Dinas Pertanian Provinsi dan tembusan ke

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Cq. Direktorat

Page 29: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 23

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan,

segera setelah penyerahan sarana.

6. Penyerahan bantuan sarana tersebut agar dilengkapi

dokumentasi foto saat penyerahan sarana, baik dari

Penyedia kepada Dinas Pertanian Provinsi /

Kabupaten serta Dinas Kepada Kelompok tani/

Gapoktan/ UPJA/ Masyarakat.

7. Sarana yang didistribusikan harus dalam keadaan

baik, baru, terakit sempurna, lengkap dan dilakukan

uji coba (running test).

8. Apabila dalam pelaksanaannya terdapat sarana yang

tidak dimanfaatkan oleh penerima bantuan, maka

Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dapat merelokasi

sarana tersebut ke kelompok lainnya di wilayah

kecamatan yang sama/antar kecamatan. Apabila

diperlukan relokasi antar Kabupaten/Kota, maka

menjadi kewenangan Kepala Dinas Pertanian

Provinsi.

9. Sarana pengering (vertical dryer), sebelum

didistribusikan terlebih dahulu disiapkan bangunan

dryer sesuai dengan anggaran yang tersedia. Ukuran

Page 30: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 24

bangunan dryer disesuaikan dengan dimensi sarana

dryer dan kelengkapannya;

10. Untuk sarana dryer, pihak penyedia barang

diharuskan untuk melakukan pemasangan instalasi

dan merakit komponen dryer hingga siap

dioperasikan;

11. Penyedia barang menjamin bahwa barang tersebut

memenuhi persyaratan teknis, baik kuantitas maupun

kualitasnya dan memperhatikan jaminan layanan

purna jual dan suku cadang;

12. Penyedia barang diharuskan melaksanakan pelatihan

operasional sarana pascapanen, agar operator dapat

memahami penggunaan dan pemeliharaan sarana

tersebut;

13. Setiap sarana bantuan diberi tanda dengan grafir/plat

nama (name plate) terbuat dari plat yang

pemasangannya dirivet secara rapi, sehingga tidak

mudah untuk dihilangkan dan ditempatkan dibagian

sarana yang mudah terlihat. Plat nama

mencantumkan sumber pendanaan kegiatan dan

tahun pengadaan. Selain itu perlu juga dicantumkan

kontak person produsen (nama dan nomor telepon)

Page 31: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 25

yang mudah dihubungi bila terjadi kerusakan. Tata

letak name plate dan kontak person penyedia barang

ditentukan oleh penyedia barang.

2.6. Penatausahaan Aset Bantuan

Mekanisme penatausahaan aset dari bantuan

Pemerintah yang diserahkan kepada masyarakat (MAK

526) mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan

Republik Indonesia Nomor 248/PMK.07/2010 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan

Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan dan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007

Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan

Penggunaan, Pemanfaatan, dan Pemindahtanganan

Barang-Barang Milik Negara.

Page 32: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 26

III. PENGELOLAAN SARANA PASCAPANEN DAN PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN

3.1. Penanganan Pascapanen dan Pengolahan Hasil

Penanganan pascapanen tanaman pangan yang baik

dan benar (Good Handling Practices/GHP) merupakan

serangkaian kegiatan yang dilakukan secara baik dan

benar, dimulai dari panen sampai dengan siap

dikonsumsi dan/atau diolah, meliputi : pengumpulan,

perontokan, pembersihan, pengupasan, sortasi,

pengeringan, pengemasan, penyimpanan dan

pengangkutan.

Pengolahan Hasil Pertanian Yang Baik (Good

Manufacturing Practices/ GMP) merupakan

serangkaian kegiatan yang baik untuk memproduksi

suatu produk olahan antara lain mencakup lokasi,

bangunan, ruang dan sarana pabrik, proses

pengolahan, peralatan pengolahan, penyimpanan dan

distribusi produk olahan, kebersihan dan kesehatan

pekerja, serta penanganan limbah dan pengelolaan

lingkungan. Hal tersebut diupayakan untuk dapat

mencegah terjadinya kontaminasi/pencemaran oleh

Page 33: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 27

mikro organisme, benda/bahaya fisik dan senyawa

kimia yang dapat mengganggu atau membahayakan

kesehatan manusia dan masyarakat serta menjaga

kesehatan dan keselamatan pekerja.

Pengelolaan pascapanen dan pengolahan hasil

tanaman pangan merupakan suatu proses kegiatan

yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengawasan terhadap kegiatan

penanganan pascapanen dan pengolahan hasil

tanaman pangan, serta penggunaan sumberdaya

dalam mencapai tujuan yang tidak terlepas dari aspek

sumberdaya manusia.

Pengelolaan yang baik adalah sebagai pondasi bagi

pengembangan setiap organisasi dan unsur yang

terlibat langsung meliputi : perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), pelaksanaan

(actuating), dan pengawasan (controlling).

Pengelolaan pascapanen dan pengolahan hasil

tanaman pangan diarahkan pada upaya untuk

mewujudkan pengembangan dari hulu hingga industri

hilir pada kawasan yang diarahkan untuk mengolah

komoditas pertanian primer menjadi produk olahan baik

Page 34: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 28

produk antara (intermediate product) maupun produk

akhir (final product) agar terjadi peningkatan nilai

tambah dan memiliki daya saing produk.

Untuk itu dibutuhkan adanya dukungan Pemerintah

berupa fasilitasi sarana pascapanen dan pengolahan

tanaman pangan, sehingga produk tanaman pangan

yang dijual tidak hanya dalam bentuk segar namun

sudah dalam bentuk produk olahan. Oleh sebab itu,

produk olahan tersebut perlu dilakukan standarisasi

produk akhir terutama untuk komoditas yang

mempunyai prospek di pasar luar negeri.

Pengembangan unit pengolahan pertanian yang akan

dilaksanakan saat ini melalui pendekatan sistem

agribisnis. Pendekatan agribisnis dalam

pengembangan kawasan komoditi tanaman pangan

bermakna bahwa kegiatan pertanian pada suatu

kawasan agar lebih berorientasi pada keuntungan

usaha tani. Pendekatan agribisnis mensyaratkan

adanya keterpaduan antar pemangku kepentingan

pertanian yang terdiri dari kalangan bisnis atau usaha,

masyarakat dan Pemerintah.

Page 35: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 29

Salah satu indikator dan kriteria keberhasilan di tingkat

kawasan pertanian tanaman pangan adalah

meningkatnya aktivitas penanganan pascapanen dan

pengolahan hasil serta nilai tambah produk.

Keberadaan aktivitas usaha pascapanen dan

pengolahan hasil mencerminkan bahwa kawasan

pertanian telah ada dan terintegrasi dalam sistem dan

usaha agribisnis mulai hulu sampai hilir. Peningkatan

aktivitas pascapanen dan pengolahan akan

meningkatkan efisiensi kerja, kualitas dan nilai tambah

dari produk yang dihasilkan dan dapat diukur dari

bertambahnya volume komoditas yang diolah,

bertambahnya jumlah dan jenis usaha pascapanen dan

pengolahan produk, meningkatnya penggunaan alat

dan mesin pascapanen dan pengolahan.

Pengembangan agroindustri tanaman pangan

merupakan suatu sistem yang terintegrasi mulai dari

aspek budidaya (on-farm), pascapanen hingga

pengolahan (off-farm) dan pemasaran. Semua aspek

tersebut dilakukan dalam suatu aktivitas yang saling

terkait antara seluruh komponen pendukung mulai dari

Page 36: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 30

hulu (kontinuitas pasokan bahan baku) sampai hilir

(pengolahan dan akses pemasaran).

Pada saat ini penanganan pascapanen maupun

pengolahan hasil tanaman pangan masih belum

dilaksanakan secara optimal, sehingga membutuhkan

adanya sentuhan dan perbaikan teknologi dengan turut

memperhatikan segi efektivitas, efisiensi, mutu dan

pasar. Untuk mendukung perbaikan teknologi tersebut

Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman

Pangan melalui dana APBN tahun 2016 telah

mengalokasikan fasilitasi sarana pascapanen dan

fasilitasi sarana pengolahan hasil sebanyak 22.304

unit.

3.2. Pengelolaan Sarana Pascapanen dan

Pengolahan Hasil

Pengelolaan pemanfaatan sarana pascapanen dan

pengolahan hasil tanaman pangan agar dapat berjalan

secara optimal harus memperhatikan beberapa aspek

penting yaitu aspek operasional sarananya,

manajemen, maupun struktur kelembagaannya.

Page 37: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 31

Pengelolaan pemanfaatan bantuan sarana adalah

sebagai berikut :

1. Kelompok tani/ Gapoktan/ UPJA/ Masyarakat

a. Kelompok tani/ Gapoktan/ UPJA/ Masyarakat

harus mempunyai struktur organisasi yang

dilengkapi uraian tugas dan fungsi secara jelas

dan disepakati semua anggota.

b. Kepemilikan alat dan sarana adalah milik

Kelompok tani/Gapoktan/UPJA/Masyarakat

(bukan milik perorangan) dan dioperasionalkan

oleh Kelompok tani/Gapoktan/UPJA/

Masyarakat.

c. Mekanisme dan tata hubungan kerja antar

anggota Kelompok tani/Gapoktan/ UPJA/

Masyarakat disusun secara partisipatif.

d. Proses pengambilan keputusan dilakukan

secara musyawarah/mufakat dan dituangkan

dalam berita acara atau risalah rapat yang

ditandatangani oleh pengurus dan diketahui oleh

unsur pembina atau instansi terkait.

e. Anggota melakukan pengawasan terhadap

pengembangan usaha Kelompok tani /

Gapoktan / UPJA / Masyarakat.

Page 38: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 32

f. Pengembangan Kelompok tani / Gapoktan /

UPJA / Masyarakat diarahkan untuk menuju

terbangunnya lembaga ekonomi seperti

koperasi atau unit usaha berbadan hukum

lainnya.

g. Bersedia untuk mendukung panen serempak

dan percepatan panen

2. Pemerintah Daerah

a. Brigade agar dilengkapi dengan struktur

organisasi pengelolaan brigade.

b. Pengelolaan brigade harus sesuai dengan

aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan.

c. Pengelolaan brigade dilaksanakan oleh Dinas

Pertanian bersama-sama dengan Instansi

Terkait untuk mendukung kelancaran penerapan

panen serempak dalam rangka pelayanan

kepada petani/kelompok tani yang

membutuhkan layanan penggunaan sarana

panen dengan mempertimbangkan keberadaan

sarana didaerah tersebut.

d. Operasional pemanfaatan sarana dibebankan

kepada pengguna jasa (Kelompok

tani/Gapoktan/UPJA/ Masyarakat).

Page 39: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 33

e. Brigade wajib melakukan pemeliharaan atau

perawatan sarana secara regular, sehingga

kondisi sarana selalu terawat dengan baik.

Hasil akhir yang diharapkan dengan dilakukannya

pengelolaan sarana pascapanen dan pengolahan hasil

tanaman pangan adalah :

1. Penerima bantuan sarana mampu mengoptimalkan

pemanfaatan sarana dalam penanganan

pascapanen dan pengolahan hasil tanaman pangan,

sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi

kelompok untuk pengembangan usaha.

2. Penerima bantuan sarana mampu mengatur arus

kas dan berorientasi profit oriented.

3. Penerima bantuan sarana mengembangkan

kapasitas organisasi dan skala usaha kelompok.

4. Penerima bantuan sarana memiliki kesadaran dalam

meminimalkan susut hasil tanaman pangan.

5. Penerima bantuan sarana sudah berorientasi

peningkatan nilai tambah dan daya saing.

Page 40: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 34

IV. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

4.1. Monitoring dan Evaluasi

Pembinaan terhadap pemanfaatan sarana

dilaksanakan melalui monitoring dan evaluasi agar

bantuan sarana dapat berdayaguna dan berhasil guna.

Untuk itu diperlukan pengawalan terhadap Kelompok

tani/ Gapoktan / UPJA / Masyarakat penerima

bantuan sarana.

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilaksanakan

oleh petugas Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota

untuk mengetahui kondisi sarana, perkembangan

pemanfaatan dan permasalahan yang muncul di

lapangan, serta untuk mendapatkan masukan

langsung dari pengguna terhadap sarana yang diterima.

Masukan yang diperoleh digunakan untuk acuan dalam

penentuan kebijakan selanjutnya.

Page 41: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 35

4.2. Pelaporan

Pelaporan dilaksanakan secara berjenjang mulai dari

penerima bantuan, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Dinas

Pertanian Provinsi sampai Pusat.

Penerima bantuan sarana pascapanen tanaman

pangan melaporkan kinerja penggunaan sarana

setiap musim tanam,sedangkan untuk Kelompok

tani / Gapoktan / UPJA / Masyarakat penerima

bantuan sarana pengolahan menyampaikan laporan

kinerja, kondisi sarana pengolahan dan perkembangan

usahanya 1 (satu) kali setiap tahun. Laporan ditujukan

pada Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan dilengkapi

dengan gambar/foto pemanfaatan sarana tersebut di

lapangan.

Laporan dari penerima bantuan sarana pascapanen

tanaman pangan dibuat rekapitulasinya oleh Dinas

Pertanian Kabupaten/Kota untuk disampaikan ke

Dinas Pertanian Provinsi. Laporan dari Dinas

Pertanian Provinsi selanjutnya disampaikan kepada

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, Kementerian Pertanian dengan alamat:

Page 42: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 36

Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman

Pangan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Jalan Ragunan Nomor 15 Pasar Minggu

Jakarta Selatan, 12520

Telp : (021) 7806090 Fax : (021) 78832318

e-mail : [email protected]

Pelaporan ini merupakan masukan penting bagi

perencanaan pengembangan sarana pascapanen

dan pengolahan hasil tanaman pangan pada masa

mendatang, sehingga keterlambatan maupun

kelalaian dalam pembuatan laporan tersebut akan

menjadi evaluasi kinerja dan pert imbangan dalam

kebijakan pemberian bantuan selanjutnya.

Page 43: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 37

V. PENUTUP

Dukungan terhadap ketersediaan sarana pascapanen

dan pengolahan hasil tanaman pangan di lokasi

sentra-sentra tanaman pangan sebagai salah satu

upaya khusus untuk mendukung tercapainya sasaran

peningkatan produksi tanaman pangan dan kesejahteraan

masyarakat tani. Dengan adanya dukungan sarana tersebut

akan diperoleh efisiensi waktu, efisiensi jumlah tenaga kerja,

efisiensi biaya usaha tani, meningkatkan produksi dan

kualitas hasil pertanian dan pada akhirnya meningkatkan

pendapatan petani.

Diperlukan peran aktif dari Pemerintah Daerah Provinsi dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kotaatau instansi terkait

dalam pendampingan, pengawalan dan pengawasan

pengelolaan sarana kepada Kelompok tani / Gapoktan /

UPJA / Masyarakat, sehingga investasi sarana

tersebut dapat mendorong pengelolaan sarana

pascapanen dan pengolahan hasi l tanaman

pangan ke arah mandiri, serta menjadi perintis

berkembangnya kelembagaan dan sarana diwilayahnya

masing - masing.

Page 44: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 38

Bantuan sarana ini diharapkan dapat membantu Kelompok

tani / Gapoktan / UPJA / Masyarakat agar tahapan

pascapanen dan pengolahan hasil tanaman pangan

menjadi efisien dan dapat menurunkan susut hasil, serta

memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan seluruh

anggotanya.

Page 45: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 39

LAMPIRAN

Page 46: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 42

Lampiran 2. Contoh Format Berita Acara Pemeriksanaan dan Serah Terima Hasil Pekerjaan (BAP-STHP)

BERITA ACARA PEMERIKSAAN DAN SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN (BAP-STHP)

BANTUAN ....... (JENIS SARANA) KEGIATAN BANTUAN SARANA TAHUN 2016

Nomor :

Pada hari ini ...... tanggal ...... bulan ...... tahun dua ribu enam

belas, kami yang bertandatangan dibawah ini :

PIHAK PERTAMA : Nama : .................. Jabatan : .................. Alamat : .................. PIHAK KEDUA : Nama : .................. Jabatan : .................. Alamat : .................. Dengan ini menyatakan bahwa PIHAK PERTAMA menyerahkan

barang kepada PIHAK KEDUA berupa ......... (jenis sarana),

sesuai Perjanjian (kontrak) Nomor: ............... tanggal .............

2016, dengan rincian sebagai berikut :

No. Nama/Jenis Barang Merk/Tipe Jumlah Barang

1.

2.

3.

KOP DINAS PERTANIAN KABUPATEN/KOTA

Page 47: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 43

Seluruh barang yang diserahterimakan dalam keadaan baik, baru,

dan lengkap sesuai dengan spesifikasi terlampir, serta telah

dilakukan uji coba (running test).

Demikian Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Hasil

Pekerjaan ini dibuat dan ditandatangani kedua belah pihak dengan

sebenarnya. Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Hasil

Pekerjaan ini dibuat rangkap 6 (enam) untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA **) PIHAK PERTAMA *) Yang Menerima, Yang Menyerahkan,

(........................... ) ( ............................. ) NIP.

Mengetahui : ***)

( ........................... ) NIP.

Keterangan : *) : Pihak Penyedia Barang **) : Petugas Penerima ........ (Jenis sarana) Kabupaten/Kota ***) : Kepala Dinas atau Pejabat yang ditunjuk

Page 48: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 44

Lampiran 3. Contoh Format Dokumen Surat Pernyataan Bersedia Menerima Bantuan Sarana

......, ............. 2016

Nomor : Lampiran : 2 berkas Hal : Penyampaian Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah Yth. Kepala Dinas ................ Kabupaten/Kota ................... di

Tempat Sehubungan telah selesainya pendistribusian bantuan sarana

........... (jenis dan merk sarana), kegiatan Pengadaan Bantuan

Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan TA.

2016, dapat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :

1. Bantuan sarana tersebut merupakan pos belanja barang yang

menggunakan AKUN 526 yaitu belanja barang yang diserahkan

kepada Masyarakat/Pemerintah Daerah.

2. Dalam rangka tertib administrasi dan pengelolaan Barang Milik

Negara (BMN), maka sarana tersebut akan dihibahkan kepada

Masyarakat/Pemerintah Daerah.

3. Untuk proses usulan penghibahan ke Pengelola Barang Cq.

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dipersyaratkan

adanya Surat Pernyataan bersedia menerima hibah,

selanjutnya kami mohon kesediaannya agar dapat

menandatangani surat pernyataan sebagaimana lampiran 1

dan 2.

KOP SURAT DINAS PERTANIAN PROVINSI

Page 49: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 45

4. Surat Pernyataan dibuat diatas kertas kop Dinas Pertanian,

ditandatangani dan distempel.

5. Surat pernyataan asli dan lampirannya agar dapat dikirimkan

kepada kami melalui pos dengan alamat :

Dinas Pertanian Provinsi ……………

Jalan …………….

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya

diucapkan terima kasih.

Kepala Dinas …..…..…

Provinsi …………..

( ………………. ….. ) NIP.

Tembusan : 1. Direktur Jenderal Tanaman Pangan 2. Bupati ………….……. 3. Direktur PPHTP, Ditjen. Tanaman Pangan

Page 50: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 46

Contoh Lampiran 1.Surat Pernyataan untuk barang yang diserahkan Ke Kelompoktani/Gapoktan/ UPJA/Mayarakat

SURAT PERNYATAAN

Nomor : ........................................ Yang bertandatangan dibawah ini : Nama : ........................... NIP : ........................... Pangkat/Golongan : ......... / ............... Jabatan : Kepala Dinas ........................ selaku SKPD Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor : 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara dengan ini menyatakan bersedia menerima hibah Barang Milik Negara (BMN) yang akan digunakan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah Daerah pada Kantor Dinas Pertanian ............... dengan jenis barang sebagai berikut :

No Jenis Barang /

Volume AKUN Nilai (Rp) Keterangan

1. Belanja Barang Diserahkan Kepada Masyarakat 1)

2. Belanja Barang Diserahkan Kepada Masyarakat 1)

3. Belanja Barang Diserahkan Kepada Masyarakat 1)

Ket : 1) Pemerintah Daerah menyerahkan Sarana kepada Poktan/Gapoktan/UPJA dengan Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB)

KOP SATKER DINAS PERTANIAN KABUPATEN/KOTA

Page 51: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 47

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

..........., ................ 2016 a.n Bupati

Kepala Dinas,

( ........................... ) NIP.

Page 52: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 48

Contoh. Lampiran 2. Surat Pernyataan Untuk Barang Yang Diserahkan Ke Kelompoktani/Gapoktan/ UPJA/Masyarakat LAMPIRAN SURAT PERNYATAAN Nomor : KABUPATEN : ................... INSTANSI : ..................

No

Nama kelompok Penerima

Nama Barang

Kode Barang

Merk Tipe Jumlah (unit)

Harga Perolehan

(Rp)

Tahun Perolehan

Kondisi Lokasi

B RR RB

Keterangan : - B = Baik - RR = Rusak Ringan

- RB = Rusak Berat ..........., ................ 2016

a.n Bupati Kepala Dinas,

( ........................... )

NIP.

Page 53: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 49

Contoh. Lampiran 1. Surat Pernyataan Untuk Barang Yang Diserahkan Ke Pemda Sebagai ASET PEMDA

SURAT PERNYATAAN

Nomor : ........................................ Yang bertandatangan dibawah ini : Nama : ........................... NIP : ........................... Pangkat/Golongan : ......... / ............... Jabatan : Kepala Dinas ........................ selaku SKPD Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor : 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara dengan ini menyatakan bersedia menerima hibah Barang Milik Negara (BMN) yang akan digunakan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah Daerah pada Kantor Dinas Pertanian ............... dengan jenis barang sebagai berikut :

No Jenis Barang /

Volume AKUN Nilai (Rp) Keterangan

1. Belanja Barang Diserahkan Kepada Masyarakat 1)

2. Belanja Barang Diserahkan Kepada Masyarakat 1)

3. Belanja Barang Diserahkan Kepada Masyarakat 1)

Ket : 1) Sarana menjadi aset Pemerintah Daerah

KOP SATKER DINAS PERTANIAN KABUPATEN/KOTA

Page 54: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 50

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

..........., ................ 2016 a.n Bupati

Kepala Dinas,

( ........................... ) NIP.

Page 55: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan

Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 51

Contoh lampiran 2.Surat Pernyataan Untuk Barang Yang Diserahkan Ke Pemda Sebagai ASET PEMDA (BRIGADE) LAMPIRAN SURAT PERNYATAAN Nomor : KABUPATEN : ................... ESELON I : Ditjen Tanaman Pangan KEMENTERIAN: Pertanian

NO NAMA

BARANG KODE

BARANG MERK TIPE

JUMLAH (UNIT)

HARGA PEROLEHAN

(RP)

TAHUN PEROLEHAN

KONDISI LOKASI

B RR RB

Keterangan : - B = Baik - RR = Rusak Ringan

- RB = Rusak Berat ..........., ................ 2016

a.n Bupati Kepala Dinas,

( ........................... )

NIP.

Page 56: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan

Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 52

Lampiran 4. Contoh BASTB KelompokTani/Gapoktan

BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN Nomor : ......................................

Pada hari ini.......... tanggal ............ bulan................tahun 2016, yang bertandatangan di bawah ini : 1. Nama : ..................................................

Jabatan : ..................................................

Alamat : ..................................................

..................................... (ditulis lengkap)

Yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA (pihak yang

menyerahkan)

2. Nama : ..................................................

Jabatan : Ketua Kelompoktani/Gapoktan ....................

Alamat : ..................................................

...................................... (ditulis lengkap)

Yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA (pihak yang

menerima)

Dengan ini PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA menyatakan

dengan sesungguhnya bahwa :

1. PIHAK PERTAMA telah menyerahkan hasil pelaksanaan

pekerjaan berupa :

No. Nama Barang Merk Jumlah Barang

Page 57: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan

Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 53

2. PIHAK KEDUA menerima hasil pekerjaan tersebut diatas

dalam keadaan baik dan lengkap sesuai dengan spesifikasi

terlampir, serta telah dilakukan uji coba (running test) untuk

selanjutnya dikelola dan dimanfaatkan sesuai peruntukannya,

serta menyatakan sanggup melakukan pemeliharaan

terhadap sarana tersebut.

3. Apabila PIHAK KEDUA tidak mengoperasikan sarana tersebut

sesuai ketentuan, maka PIHAK KEDUA bersedia atas

pengalihan sarana tersebut kepada poktan/gapoktan lainnya

di wilayah setempat atau di wilayah lainnya oleh PIHAK

PERTAMA.

Demikian Berita Acara Serah Terima Pekerjaan ini dibuat dan

ditandatangani kedua belah pihak untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA Dinas Pertanian Ketua Poktan/ Kabupaten/Kota Gapoktan

( ............................. ) ( .............................) NIP.

Mengetahui

Dinas Pertanian Kabupaten/Kota/ Atasan Langsung Penerima Barang,

( ............................... ) NIP.

Page 58: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan

Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 54

Lampiran 5. Contoh Surat Perjanjian Pendayagunaan Sarana

SURAT PERJANJIAN PENDAYAGUNAAN BANTUAN SARANA PASCAPANEN DAN PENGOLAHAN HASIL

PADI/JAGUNG/KEDELAI *)

Pada hari ini.......... tanggal ............ bulan................tahun ........,

yang bertandatangan di bawah ini :

1. Nama : ..................................................

Jabatan : ..................................................

Dinas Pertanian Kabupaten/Kota ............

Alamat : ..............................................................

..................................... (ditulis lengkap)

Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

2. Nama : .............................................................

Jabatan : Ketua Kelompok Tani/Gabungan Kelompok

Tani .......................

Alamat : .............................................................

......................................(ditulis lengkap)

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian

pendayagunaan bantuan sarana pascapanen dan pengolahan

hasil tanaman pangan dari dana APBN Tahun Anggaran 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

dengan ketentuan sebagai berikut :

I. Sarana yang didayagunakan adalah :

1. a. Nama sarana : ...........................

b. Merk : ..........................

Page 59: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan

Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 55

c. Kapasitas : ..........................

d. Jumlah : ................ (unit)

e. Kondisi sarana : Baik dan siap operasional

2. a. Nama sarana : ...........................

b. Merk : ..........................

c. Kapasitas : ..........................

d. Jumlah : ................(unit)

e. Kondisi sarana : Baik dan siap operasional

II. PIHAK PERTAMA berkewajiban :

- Melakukan pendampingan, bimbingan teknis dan

manajemen, pembinaan, monitoring dan supervisi kepada

PIHAK KEDUA.

III. PIHAK KEDUA akan mendayagunakan dan

mengembangkan bantuan sarana pascapanen dan

pengolahan hasil tanaman pangan tersebut dengan cara :

1. Bersedia, mau dan mampu mengoptimalkan bantuan,

bertanggung jawab dalam memanfaatkan dan merawat

bantuan sarana yang diterimanya dengan baik;

2. Bersedia memanfaatkan dan mengelola sarana untuk

mendukung peningkatan produksi pertanian dan

penguatan modal kelompok;

3. Memiliki komitmen menyediakan biaya operasional

kegiatan usaha sarana tersebut;

4. Kelompok penerima memanfaatkan bantuan bersedia

menjalin kerjasama/kemitraan atau berintegrasi dengan

unit pengelola alsintan/UPJA dalam atau di luar

kelompok;

Page 60: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan

Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 56

5. Bersedia untuk dipindahkan ke lokasi lain jika

poktan/gapoktan tidak mampu memanfaatkan bantuan

sarana yang diterima (tidak operasional lagi);

6. Khusus penerima bantuan sarana pengering (dryer) harus

mampu menyediakan lahan untuk menempatkan dryer

tersebut yang dikukuhkan dengan surat pernyataan hibah

atau hak guna pakai.

7. Dapat menyisihkan dana hasil usaha pelayanan sarana

tersebut ke dalam kas kelompok untuk perbaikan dan

menambah sarana yang dibutuhkan secara swadana

dalam jangka waktu tertentu;

8. Menyiapkan dan menyampaikan laporan setiap

1 (satu) musim sekali mengenai pelaksanaan kegiatan

usahanya dan dilaporkan kepada Pihak Pertama (Kepala

Dinas Pertanian Kabupaten/Kota), dan selanjutnya Pihak

Pertama akan melaporkan secara berjenjang ke Provinsi

dan Pusat.

IV. Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajibannya

dan memanfaatkan sarana tersebut 1 (satu) tahun sejak

sarana tersebut siap dioperasionalkan, maka bantuan

sarana tersebut dapat dipindahkan oleh PIHAK PERTAMA

atas persetujuan dari Dinas Pertanian Provinsi dan akan

diberikan ke poktan/gapoktan lain yang mau dan mampu

serta bertanggung jawab dalam mengelola bantuan sarana

tersebut. PIHAK KEDUA tidak dapat menuntut ganti rugi dan

tetap melaksanakan kewajiban-kewajiban yang belum

dilaksanakan sebelumnya.

Page 61: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan

Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 57

Perjanjian kerjasama ini berlaku selama umur ekonomis sarana

pascapanen dan pengolahan hasil tanaman pangan tersebut

sejak ditandatangani, dan dibuat rangkap 3 (tiga) yang masing-

masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan 2 (dua)

diantaranya bermaterai cukup.

Demikian perjanjian pendayagunaan bantuan sarana ini dibuat

dan ditandatangani oleh :

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA Dinas Pertanian Ketua Poktan/ Kabupaten/Kota Gapoktan

( ............................. ) ( ............................) NIP.

Mengetahui

Dinas Pertanian Provinsi,

( ............................... ) NIP.

*) coret yang tidak perlu

Page 62: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan

Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 58

Lampiran 6. Contoh Surat Pernyataan Hibah Tanah/Lahan

SURAT PERNYATAAN

HIBAH ATAU HAK GUNA PAKAI TANAH/LAHAN

UNTUK PENEMPATAN BANGUNAN/REHABILITASI

BANGUNAN SARANA PENGERING (DRYER) / RMU

Hari ini ............ tanggal ........ bulan ............... tahun ........yang

bertandatangan di bawah ini :

1. Nama : .................................................

Jabatan : .................................................

.................................................

Alamat : .................................................

................................... (ditulis lengkap)

Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

2. Nama : .................................................

Jabatan : Ketua Kelompok tani/Gabungan Kelompok

tani*).......................................

Alamat : .................................................

...................................(ditulis lengkap)

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Bahwa dengan ini saya (PIHAK PERTAMA) menghibahkan/

memberikan Hak Guna Pakai*) tanah/lahan hak milik saya seluas

± ........... m² (p x l = ....... m x ......m) yang terletak di

RT/RW............ Dusun …………. Desa ........................

Kecamatan .................. Kabupaten/Kota ................... di Provinsi

.................., kepada Penerima Hibah atau Hak Guna Pakai

Page 63: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan

Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 59

(PIHAK KEDUA) yang akan digunakan untuk penempatan

bangunan sarana pengering (dryer) atau RMU.

Adapun batas-batas tanah tersebut sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan : ....................

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan : ....................

3. Sebelah Timur berbatasan dengan : ....................

4. Sebelah Barat berbatasan dengan : ....................

I. PIHAK PERTAMA sebagai penghibah atau yang memberikan

Hak Guna Pakai tanah/lahan :

1. Menghibahkan/menyerahkan hak guna pakai

tanah/lahannya untuk digunakan sebagai tempat bangunan

(dryer atau RMU) dan berjanji tidak akan menuntut PIHAK

KEDUA di kemudian hari atas penggunaan tanah/lahan

tersebut diatas selama perjanjian berlangsung;

2. Mengawasi PIHAK KEDUA dalam menggunakan

tanah/lahan tersebut sebagaimana mestinya agar tidak

beralih fungsi;

3. Berhak menegur PIHAK KEDUA apabila tidak

menggunakan tanah/lahan tersebut sesuai perjanjian.

II. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk :

1. Memanfaatkan tanah/lahan tersebut sebagai tempat

untuk mendirikan bangunan sarana pengering (dryer)

atau RMU dengan ukuran bangunan mengikuti ketentuan;

2. Mengembalikan hibah/hak guna pakai lahan jika masa

perjanjian telah berakhir.

III. Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajibannya

sesuai dengan ketentuan, maka bantuan sarana pengering

Page 64: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan

Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 60

(dryer) atau RMU tersebut akan ditarik oleh kepala Dinas

Pertanian Kabupaten/Kota dan akan direlokasi ke

poktan/gapoktan lain dan tanah/lahan yang telah dihibahkan

atau sebagai hak guna pakai dikembalikan kepada PIHAK

PERTAMA sesuai dengan luas tanah/lahan yang diberikan

semula tanpa menuntut dan meminta ganti rugi dalam bentuk

apapun dan tetap melaksanakan kewajiban-kewajiban yang

belum dilaksanakan sebelumnya dan mengganti bangunan

sarana (dryer atau RMU) tersebut yang telah didirikan di

lokasi yang baru.

Surat Perjanjian ini dibuat di depan kedua belah pihak (PIHAK

PERTAMA dan PIHAK KEDUA) dan disaksikan oleh

3 (tiga) orang saksi, yaitu dari 1 (satu) orang dari masing masing-

masing pihak dan 1 (satu) orang Pejabat/Aparat Desa setempat,

yaitu :

No. Nama Alamat Tandatangan

1. ..................... ................................. ..........................

2. ..................... ................................. ..........................

2. ..................... ................................. ..........................

Perjanjian kerjasama ini berlaku minimal selama 10

(sepuluh) tahun atau selama umur ekonomis sarana tersebut

(untuk Hak Guna Pakai) atau selama organisasi gapoktan/poktan

ada terhitung sejak surat perjanjian ini ditandatangani, dan dibuat

rangkap 3 (tiga) yang masing-masing mempunyai kekuatan

hukum yang sama dan 2 (dua) diantaranya bermaterai cukup.

Demikian surat pernyataan hibah atau hak guna pakai dari

penggunaan tanah/lahan ini untuk penempatan bangunan sarana

(dryer afau RMU) yang dibuat dengan sebenar-benarnya dalam

Page 65: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan

Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 61

keadaan sehat jasmani dan rohani serta tanpa ada paksaan dan

atau tekanan dari pihak manapun juga. Dan apabila dikemudian

hari ada gugatan dari ahli waris pihak pertama, maka

sepenuhnya PIHAK PERTAMA akan bertanggung jawab.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA Ketua Poktan/ Gapoktan

( ............................. ) ( ............................) *) coret yang tidak perlu

Page 66: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 62

Lampiran 7

CONTOH FORM PENGGUNAAN SARANA PASCAPANEN DAN PENGOLAHAN HASIL

Provinsi : Kabupaten/Kota : 1. Nama Poktan/Gapoktan : 2. Alamat : 3. Nama Ketua : 4. Nomor Handphone : 5. Bantuan Tahun Anggaran :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Upah

Operator/Ha

ri Kerja atau

1 kali

Total Biaya

Peraw atan

Sarana/Mus

im Panen

Jml Dana

Kas Yg

Dihasilkan

Dari

Dana Kas

Telah

Digunakan

Untuk

Sisa Dana

Kas Sampai

Saat ini (Rp)

**

Jenis Bahan

Bakar (

Bensin,

Jumlah

Pemakaian

Bahan

Jenis

Bantuan

Sarana

Jumlah

(Unit)

Jml Hari

Kerja

Operasional

Sarana/Mus

Penggunaa

n Sarana

Berapa Kali

Panen

Hasil Total

Penyew aan

Sarana

(Rp/Musim

Kebutuhan Bahan Bakar

Page 67: iv - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/binder... · Petunjuk Teknis Pengelol aan Sarana Pascapanen dan ... kebijakan pangan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Sarana Pascapanen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 63

Ket: *) Sarana disesuaikan dengan komoditi dapat lebih dari 1 jenis dan disebutkan sarananya

Lampiran 8

PROVINSI : KABUPATEN :

KECAMATAN : DESA :

POKTAN/GAPOKTAN/UPJA/…… : JENIS BANTUAN SARANA :

KEBUTUHAN TRADISIONAL BANTUAN SARANA TRADISIONAL BANTUAN SARANA TRADISIONAL BANTUAN SARANA

UPAH KERJA :

BAHAN BAKAR :

LAIN-LAIN :

JUMLAH :

Ket : (*) Diisi sesuai penggunaan sarana dalam 1 ha atau 1 ton atau 1 kali proses,

disesuaikan jenis sarana yang digunakan

Jumlah hari panen dalam 1 musim panen : …….. hari

CONTOH PERBANDINGAN PENGGUNAAN SARANA PASCAPANEN SECARA TRADISIONAL DAN MEKANISASI

WAKTU (HARI) TENAGA MANUSIA (ORANG)BIAYA OPERASIONAL (Rp)

PERBANDINGAN PENGGUNAAN SARANA TRADISIONAL DAN BANTUAN SARANA DALAM …….. (*)