iud perforasi

Upload: amille-rossalina

Post on 19-Jul-2015

733 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS KB

IUD DENGAN PERFORASIDosen Pengampu : Wahyu Pujiastuti, S. SiT

Oleh: Aprilianingrum Ari Linawati Astri Pramodyawardani Istiqomah Novita Ika Wardani Nurainy Marwati Prita Resti Utami Susiyanti Z. Isroatun Munawaroh P.174.24.511.007 P.174.24.511.008 P.174.24.511.011 P.174.24.511.023 P.174.24.511.030 P.174.24.511.031 P.174.24.511.032 P.174.24.511.049 P.174.24.511.057

Hana Rizki Amelia S P.174.24.511.019

DIV KEBIDANAN KOMUNITAS MAGELANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANG 2011

IUD DENGAN PERFORASI A. Pengertian 1. IUD Suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim terbuat dari plastik halus (Polyethelen) untuk mencegah terjadinya konsepsi atau kehamilan (BKKBN, 2003). 2. Perforasi Karena IUD Perlubangan pada dinding uterus dikarenakan adanya tekanan dari IUD. B. Data Fokus 1. Obyektif a. Benang tidak terlihat, karena IUD keluar menembus dinding rahim sehingga benang naik ke atas dan tidak terlihat dari portio. (Hanafi, 2003) b. Keluar darah pervaginam, karena terjadi perlukaan pada dinding rahim dikarenakan IUD yang menembus dinding rahim. (Hanafi, 2003) c. Pre syok, karena nyeri perut yang hebat, disebabkan oleh perlukaan dinding rahim.(www.google.com/kumpulan-askeb) 2. Subyektif a. Perdarahan diluar siklus menstruasi, karena terjadi perlukaan pada dinding rahim dikarenakan IUD yang menembus dinding rahim. (Hanafi) d. Rasa sakit atau nyeri yang tiba-tiba pada abdomen bawah, karena perlukaan dinding rahim. e. Sakit saat berhubungan sex, karena ada tekanan pada dinding vagina dan portio sehingga menekan pada uterus yang luka.

f. Benang ekor IUD tidak teraba, karena IUD keluar menembus dinding rahim sehingga benang naik ke atas dan tidak terlihat dari portio. (Hanafi, 2003) g. Akseptor tidak pernah merasa IUDnya keluar pervaginam (Hanafi, 2003) A. Diagnosa Akseptor KB IUD dengan perforasi B. Diagnosa Banding Apendicitis Tabel 1 perbedaan perforasi dengan apendicitis Perforasi Nyeri perut bagian bawah Perdarahan diluar siklus haid Terjadi pada akseptor IUD Px Penunjang laborat : Px Penunjang USG/Rontgen : tampak IUD Apendicitis Nyeri tekan perut bagian bawah Mual Diare Demam Nyeri perut saat kaki kanan ditekuk Px Penunjang laborat : leukositosis tinggi Px Penunjang USG/Rontgen : tidak tampak IUD

C. Penanganan 1. Pra Rujukan a. Memberitahu pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saat ini bahwa ibu mengalami perforasi uterus karena IUD. b.

c.

Memberitahu kepada ibu efek samping dari pemasangan IUD yaitu rasa sakit atau nyeri, muntah, keringat dingin, syncope, dan perforasi uterus.

d.

Memberikan dukungan moril dengan cara memberikan support pada ibu dan keluarga serta dukungan materiil kepada ibu dan keluarga dengan cara mengajukan bantuan ke BKKBN.

e.

Menjelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan di BPS yaitu memberikan konseling, perbaikan KU,pemberian analgetik, dan

menjelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan tempat rujukan. f. Memperbaiki KU pasien dengan memberikan makan, minum, dan analgetik (asam mefenamat 500 mg 3X1) g. Menjelaskan pada keluarga tentang kelengkapan administrasi dan rujukan. 2. Di Tempat Rujukan a. Pemeriksaan Rotgen Abdomen Film tiga posisi (terlentang, tegak, dan dekubitus lateral) dapat menunjukkan adanya udara bebas atau cairan bebas didalam rongga peritoneum. Alat kontrasepsi dalam rahimdapat terlihat. b. c. d. e. f. Pemberian cairan intravena. Pasien dipuasakan. Persiapan transfusi darah. Pemberian antibiotik. Pembedahan abdomen eksplorasi.

3. Setelah Rujukan

a. Memberitahu kepada ibu dan keluarga keadaan ibu saat ini. b. Melakukan perawatan luka serta mengajarkan pada ibu cara merawat luka. c. Menganjurkan ibu untuk memenuhi asupan nutrisi. d. Menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur dan istirahatyang cukup. e. Memberikan konseling tentang KB yang aman. f. Menganjurkan ibu untuk kontrol sesuai anjuran dokter. g. Pendidikan kesehatan mengenai hal-hal yang sebaiknya dihindari setelah operasi, misal berhubungan seksual.