its-paper-24515-2208100175-paper

4
AbstrakSistem navigasi robot, umumnya masih menggunakan sensor GPS dan sensor E-Compass dengan modul yang terpisah. Sensor yang terpisah ini akan menyebabkan harga menjadi mahal . Dengan menggunakan sensor GPS dan kompas dari android, maka dapat dibangun sistem navigasi yang murah, handal dan kaya fitur. Untuk menggunakan sensor Android untuk kepentingan navigasi, Android harus dapat berkomunikasi dengan sistem mikrokontroler. Mikrokontroler disini berfungsi untuk menghasilkan sinyal kontrol pada mobile robot. Pada tugas akhir ini telah dirancang sistem navigasi yang memanfaatkan sensor pada device Android. Sistem komunikasi antara Android dan mikrokontroler dilakukan menggunakan kabel USB dengan protokol komunikasi microbridge. Data kemudi dan kecepatan dikirimkan melalui protokol microbridge untuk dikonversi menjadi sinyal kontrol motor servo dan ESC. Data kemudi yang diberikan adalah kemudi dasar, yakni belok kanan, belok kiri dan maju lurus, serta berhenti dengan dua level kecepatan yakni lambat dan cepat. Pada pengujian yang dilakukan dengan memberikan toleransi jarak antara target dan mobil 5 meter mencapai tingkat keberhasilan 40 % sedangkan toleransi jarak target 10 meter mencapai tingkat keberhasilan 70%. Pada pengujian simpangan navigasi, didapat rata-rata simpangan 7.1 meter untuk jarak navigasi 35-60meter. Kata kunci : Android, GPS, Navigasi I. PENDAHULUAN ISTEM navigasi merupakan sebuah sistem yang cukup vital dalam sebuah mobile robot. Sistem navigasi digunakan sebagai penunjuk posisi dan penuntun mobile robot dalam mencapai posisi tertentu. Sistem ini menggunakan bantuan Satelit GPS (Global Positioning System) dan sensor Kompas (Magnetometer) untuk menentukan posisi dan heading. Satelit GPS dalam hal ini digunakan untuk memperkirakan posisi dari user hingga ketelitian radius 5 Meter diseluruh dunia, sedangkan sensor Kompas (Magnetometer) digunakan untuk menentukan heading (arah) robot dengan prinsip pembacaan medan magnet bumi. Umumnya, mobile robot saat ini masih menggunakan modul GPS dan sensor Kompas yang terpisah sehingga harganya menjadi relatif mahal untuk direalisasikan. Belakangan ini telah berkembang sebuah Smartphone berbasis Android OS. Smartphone ini umumnya telah memiliki sensor-sensor yang berpotensi untuk digunakan untuk navigasi yakni GPS chip dan Magnetometer. Platform Android sendiri merupakan sebuah platform yang Opensource sehingga untuk pengembangannya, developer tidak perlu membayar lisensi apapun. Selain itu, sejak beberapa tahun yang lalu mulai dikembangkan beberapa protocol untuk mengkomunikasikan dan mengintegrasikan antara Smartphone Android dan Mikrokontroler sehingga sensor dan aplikasi yang telah dibuat di platform android tidak hanya terbatas pada software saja. Berdasarkan Alasan-alasan dan permasalahan diatas, maka dibuatlah sebuah Tugas Akhir yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Navigasi Mobile Robot Berbasis Divais Android”. Pada tugas akhir ini dirancang sebuah Sistem navigasi untuk mobile robot dengan basis mikrokontroler Arduino dan Smartphone Android. Smartphone Android berfungsi sebagai sensor GPS dan Kompas dari mobile robot dengan mengirimkan data posisi dan data kompas pada mikrokontroler untuk selanjutnya memberikan sinyal kontrol pada mobile robot. Sinyal control yang diberikan oleh mikrokontroler berupa PWM untuk kontrol arah (Motor servo untuk kemudi) dan PWM untuk kontrol kecepatan. Mobile robot yang akan diujicobakan untuk sistem ini adalah sebuah mobil remote control (R/C) dengan model Monster Truck. Tipe ini dipilih untuk mengatasi berbagai jenis medan yang akan dilalui saat ujicoba. II. PERANCANGAN SISTEM A. Diagram sistem secara umum Berdasarkan diagram blok sistem yang pada gambar 1, dapat dilihat bahwa perancangan sistem untuk pembuatan sistem ini melibatkan dua Environtment yakni Environtment Android dan Environtment Mikrokontroler. Kedua Environtment ini diharuskan bekerja secara sinkron agar sistem yang dibangun dapat berjalan dengan semestinya. Environtment Android disini difungsikan sebagai Sensor dan Sistem yang berfungsi mengkalkulasi Arah dan Kecepatan untuk mobile robot, sedangkan Environtment Mikrokontroler digunakan untuk mendapatkan data dan mengkonversikannya ke dalam sinyal yang dapat dimengerti oleh motor servo dan ESC (Electronics Speed Control). Untuk mengkomunikasikan dua Environtment ini, maka diperlukan sebuah protokol komunikasi yang dapat membuat sistem Android dapat mengirimkan data pada mikrokontroler. Pada tugas akhir ini digunakan protokol komunikasi microbridge yang memanfaatkan mode ADB pada sistem Android. Dikarenakan sistem yang dirancang mengharuskan untuk mengembangkan sistem untuk dua Environtment, maka Perancangan sistem secara detail akan dibagi menjadi dua, yakni perancangan Sistem Android dan perancangan Sistem Mikrokontroler. Perancangan Sistem Navigasi Mobile Robot Berbasis Device Android Nurizal Firdaus, Dr.Ir. Djoko Purwanto, M. Eng. , dan Suwito, ST. MT. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected] S

Upload: alfand-dinda-rahmawand

Post on 03-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

thesis paper

TRANSCRIPT

  • AbstrakSistem navigasi robot, umumnya masih

    menggunakan sensor GPS dan sensor E-Compass dengan modul

    yang terpisah. Sensor yang terpisah ini akan menyebabkan

    harga menjadi mahal . Dengan menggunakan sensor GPS dan

    kompas dari android, maka dapat dibangun sistem navigasi

    yang murah, handal dan kaya fitur. Untuk menggunakan

    sensor Android untuk kepentingan navigasi, Android harus

    dapat berkomunikasi dengan sistem mikrokontroler.

    Mikrokontroler disini berfungsi untuk menghasilkan sinyal

    kontrol pada mobile robot. Pada tugas akhir ini telah dirancang

    sistem navigasi yang memanfaatkan sensor pada device

    Android. Sistem komunikasi antara Android dan

    mikrokontroler dilakukan menggunakan kabel USB dengan

    protokol komunikasi microbridge. Data kemudi dan kecepatan

    dikirimkan melalui protokol microbridge untuk dikonversi

    menjadi sinyal kontrol motor servo dan ESC. Data kemudi

    yang diberikan adalah kemudi dasar, yakni belok kanan, belok

    kiri dan maju lurus, serta berhenti dengan dua level kecepatan

    yakni lambat dan cepat. Pada pengujian yang dilakukan

    dengan memberikan toleransi jarak antara target dan mobil 5

    meter mencapai tingkat keberhasilan 40 % sedangkan

    toleransi jarak target 10 meter mencapai tingkat keberhasilan

    70%. Pada pengujian simpangan navigasi, didapat rata-rata

    simpangan 7.1 meter untuk jarak navigasi 35-60meter.

    Kata kunci : Android, GPS, Navigasi

    I. PENDAHULUAN

    ISTEM navigasi merupakan sebuah sistem yang cukup

    vital dalam sebuah mobile robot. Sistem navigasi

    digunakan sebagai penunjuk posisi dan penuntun mobile

    robot dalam mencapai posisi tertentu. Sistem ini

    menggunakan bantuan Satelit GPS (Global Positioning

    System) dan sensor Kompas (Magnetometer) untuk

    menentukan posisi dan heading. Satelit GPS dalam hal ini

    digunakan untuk memperkirakan posisi dari user hingga

    ketelitian radius 5 Meter diseluruh dunia, sedangkan sensor

    Kompas (Magnetometer) digunakan untuk menentukan

    heading (arah) robot dengan prinsip pembacaan medan

    magnet bumi. Umumnya, mobile robot saat ini masih

    menggunakan modul GPS dan sensor Kompas yang terpisah

    sehingga harganya menjadi relatif mahal untuk

    direalisasikan.

    Belakangan ini telah berkembang sebuah Smartphone

    berbasis Android OS. Smartphone ini umumnya telah

    memiliki sensor-sensor yang berpotensi untuk digunakan

    untuk navigasi yakni GPS chip dan Magnetometer. Platform

    Android sendiri merupakan sebuah platform yang

    Opensource sehingga untuk pengembangannya, developer

    tidak perlu membayar lisensi apapun. Selain itu, sejak

    beberapa tahun yang lalu mulai dikembangkan beberapa

    protocol untuk mengkomunikasikan dan mengintegrasikan

    antara Smartphone Android dan Mikrokontroler sehingga

    sensor dan aplikasi yang telah dibuat di platform android

    tidak hanya terbatas pada software saja.

    Berdasarkan Alasan-alasan dan permasalahan diatas,

    maka dibuatlah sebuah Tugas Akhir yang berjudul

    Rancang Bangun Sistem Navigasi Mobile Robot Berbasis

    Divais Android. Pada tugas akhir ini dirancang sebuah

    Sistem navigasi untuk mobile robot dengan basis

    mikrokontroler Arduino dan Smartphone Android.

    Smartphone Android berfungsi sebagai sensor GPS dan

    Kompas dari mobile robot dengan mengirimkan data posisi

    dan data kompas pada mikrokontroler untuk selanjutnya

    memberikan sinyal kontrol pada mobile robot. Sinyal

    control yang diberikan oleh mikrokontroler berupa PWM

    untuk kontrol arah (Motor servo untuk kemudi) dan PWM

    untuk kontrol kecepatan. Mobile robot yang akan

    diujicobakan untuk sistem ini adalah sebuah mobil remote

    control (R/C) dengan model Monster Truck. Tipe ini dipilih

    untuk mengatasi berbagai jenis medan yang akan dilalui saat

    ujicoba.

    II. PERANCANGAN SISTEM

    A. Diagram sistem secara umum

    Berdasarkan diagram blok sistem yang pada gambar 1,

    dapat dilihat bahwa perancangan sistem untuk pembuatan

    sistem ini melibatkan dua Environtment yakni Environtment

    Android dan Environtment Mikrokontroler. Kedua

    Environtment ini diharuskan bekerja secara sinkron agar

    sistem yang dibangun dapat berjalan dengan semestinya.

    Environtment Android disini difungsikan sebagai Sensor

    dan Sistem yang berfungsi mengkalkulasi Arah dan

    Kecepatan untuk mobile robot, sedangkan Environtment

    Mikrokontroler digunakan untuk mendapatkan data dan

    mengkonversikannya ke dalam sinyal yang dapat dimengerti

    oleh motor servo dan ESC (Electronics Speed Control).

    Untuk mengkomunikasikan dua Environtment ini, maka

    diperlukan sebuah protokol komunikasi yang dapat

    membuat sistem Android dapat mengirimkan data pada

    mikrokontroler. Pada tugas akhir ini digunakan protokol

    komunikasi microbridge yang memanfaatkan mode ADB

    pada sistem Android.

    Dikarenakan sistem yang dirancang mengharuskan untuk

    mengembangkan sistem untuk dua Environtment, maka

    Perancangan sistem secara detail akan dibagi menjadi dua,

    yakni perancangan Sistem Android dan perancangan Sistem

    Mikrokontroler.

    Perancangan Sistem Navigasi Mobile Robot

    Berbasis Device Android

    Nurizal Firdaus, Dr.Ir. Djoko Purwanto, M. Eng. , dan Suwito, ST. MT. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

    Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

    E-mail: [email protected]

    S

  • B. Perancangan sistem Android

    Secara Umum, Perancangan Sistem Android dapat

    dikategorikan menjadi 2 Sub bab yakni Perancangan Sistem

    Untuk Akses Sensor (GPS, Kompas) dan Perancangan

    Sistem untuk Komunikasi Perancangan Sistem Akses

    Sensor meliputi sensor apa saja yang akan digunakan,

    bagaimana pengambilan datanya, bagaimana pengolahan

    data mentahnya hingga data bisa dimanfaatkan.

    1) Perancangan akses sensor untuk navigasi

    Untuk dapat digunakan sebagai alat navigasi, maka sensor

    GPS dan kompas dari android harus diambil dan

    dikalkulasikan untuk mendapatkan nilai kemudi dan nilai

    kecepatan untuk mobile robot. Algoritma yang digunakan

    untuk menentukan arah steering dan heading, dapat dilihat

    pada flowchart pada gambar 2

    Pada gambar 2 dapat dilihat bahwa output hasil kemudi

    dibatasi pada 3 keadaan yakni lurus, belok kanan, dan belok

    kiri. Sedangkan kecepatan juga dibatasi pada 3 state, yakni

    berhenti, kecepatan rendah dan kecepatan sedang. Pada

    tugas akhir ini arah lurus pada kemudi direpresentasikan

    dengan 90 pada motor servo sedangkan belok kanan dan

    kiri berturut-turut 70 dan 110 . Sedangkan kecepatan

    mobile robot yang digunakan adalah 5% dari kecepatan

    maksimal motor untuk kecepatan rendah dan 6% dari

    kecepatan maksimal motor untuk kecepatan tinggi.

    Data steering dan speed yang dikirimkan untuk mewakili

    arah dan kecepatan merupakan data yang berupa derajat

    servo. Hal ini digunakan untuk mempermudah

    mikrokontroler untuk mengkonversi menjadi sinyal kontrol

    untuk ESC dan motor servo.

    2) Perancangan komunikasi USB

    Perancangan komunikasi USB merupakan bagian yang

    berfungsi mengirimkan data setelah device android telah

    mendapatkan data steering dan speed hasil pengolahan data

    GPS dan kompas oleh device android.

    Karena data yang dikirimkan ada dua jenis, yakni data

    kemudi dan data kecepatan, maka data yang dikirimkan

    akan dibentuk sebuah array yang berurutan. Tujuan

    penggunaan array ini adalah agar data dapat diterima dengan

    baik oleh mikrokontroler sehingga tidak terjadi kesalahan

    penerimaan data atau data yang diterima menjadi terbalik.

    C. Perancangan sistem Mikrokontroler

    Sistem yang akan dirancang pada mikrokontroler adalah

    meliputi bagaimana perancangan hardware dan software.

    Perancangan Hardware yang dilakukan adalah meliputi

    bagaimana pemilihan board mikrokontroler yang digunakan

    dan bagaimana relevansinya dengan final project yang

    dibangun saat ini. Sedangkan pada bagian perancangan

    software, yang dilakukan adalah proses perancangan untuk

    pemrograman dari board yang bersangkutan.

    Secara umum, fungsi sistem mikrokontroler pada tugas

    akhir ini adalah untuk mengkonversikan data hasil kalkulasi

    dari device Android menjadi perintah yang dapat

    mengontrol mobile robot, dalam hal ini sinyal perintah

    motor servo dan ESC.Untuk dapat berkomunikasi dengan

    USB (Android), maka mikrokontroler harus menyesuaikan

    sistem kedalam sistem logic USB. Untuk itu, pada tugas

    akhir ini digunakan board mikrokontroler Seeduino ADK

    telah dilengkapi IC MAX3421E sebagai konverter dari USB

    menjadi logic yang dapat dimengerti oleh

    mikrokontroler.Komunikasi yang dilakukan antara board

    minimum system dengan IC MAX3421 memanfaatkan

    komunikasi SPI (Serial Peripheral Interface).

    Untuk dapat memberikan sinyal kontrol pada motor servo

    dan ESC mobile robot, maka perlu dilakukan perancangan

    hardware yang sesuai. Karena ESC pada mobile robot telah

    memiliki power supply yang independen, maka sistem ESC

    Gambar. 1. Blok diagram sistem secara keseluruhan

    Gambar. 2. Diagram alir dari sistem pengambilan keputusan untuk kecepatan dan arah kemudi pada mobile robot

  • pada mobile robot tidak perlu diberikan daya dari luar.

    Sedangkan pin VCC yang berada pada ESC mengeluarkan

    tegangan 6V konstan yang dapat digunakan untuk

    mensupply motor servo kemudi. Dengan menggunakan

    desain tersebut, maka motor servo akan mengambil daya

    dari baterai utama mobile robot dan bukan dari

    mikrokontroler.

    III. PENGUJIAN DAN ANALISIS

    Pada bab ini akan dilakukan pengujian navigasi

    menggunakan sistem yang dibangun pada tugas akhir ini.

    Pengujian yang dilakukan pada tugas akhir ini meliputi

    pengujian keberhasilan navigasi untuk nilai toleransi target

    yang berbeda-beda, dan pengujian simpangan dari jalur

    navigasi dibandingkan dengan jalur yang ditetapkan.

    A. Pengujian kehandalan navigasi dengan target radius 10 meter

    Pengujian ini bertujuan untuk melihat kehandalan

    sistem navigasi untuk toleransi target radius sebesar 10

    meter dan akurasi GPS yang berbeda-beda. Pada pengujian

    ini navigasi dianggap sukses apabila jalur yang diambil oleh

    mobile robot telah mengarah menuju target dan berhenti

    pada radius 10 meter dari posisi target yang diinputkan oleh

    user.

    Dari hasil pengujian pada tabel 1, didapati bahwa

    akurasi pembacaan GPS tetap menentukan hasil navigasi

    yang dilakukan. Semakin akurat pembacaan posisi dari GPS,

    maka arah bearing yang dikalkulasi oleh android semakin

    valid, sebaliknya apabila pembacaan GPS tidak akurat

    (>15m) posisi bearing yang dikalkulasi akan menjadi tidak

    tepat karena range bearing menjadi besar.

    Target navigasi dengan radius 10 meter tidak dapat

    dipenuhi oleh sistem navigasi apabila pambacaan sensor

    GPS kurang dari 10 meter, hal ini diakibatkan pembacaan

    jarak tidak pernah menyentuh nilai 10 meter atau nilai yang

    mencapai 10 meter namun nilainya tidak konstan atau selalu

    berubah-ubah.

    Pengujian ini dapat menghasilkan respon dengan

    tingkat keberhasilan 70 persen dari 10 kali pengujian. Hal

    ini dikarenakan toleransi jarak yang diberikan lebih besar

    sehingga memungkinkan bagi sistem navigasi dengan

    pembacaan akurasi GPS rendah (10m-18m) untuk

    memenuhi target uji. Namun karena pengubahan range ini,

    jarak antara posisi berhenti robot dan target posisi menjadi

    lebih jauh dengan jarak 9-13 meter.

    B. Pengujian simpangan navigasi

    Pengujian ini bertujuan untuk melihat bagaimana

    simpangan yang dihasilkan oleh mobile robot saat

    melakukan navigasi jika dibandingkan dengan path /jalur

    yang ditentukan. Pengujian ini memanfaatkan data logger

    dari Android untuk menyimpan data posisi setiap detik

    mulai dari navigasi dilakukan hingga navigasi tercapai. Dari

    data GPS tersebut, dibuat visualisasi menggunakan software

    Google Earth. Pada pengujian ini, digunakan toleransi target

    navigasi sebesar radius 10 meter.

    Pada pengujian simpangan navigasi, dilakukan dua

    kali pengambilan data. Pengambilan data pertama dilakukan

    pada lapangan terbuka dengan akurasi pembacaan GPS

    hingga 2 meter, sedangkan percobaan kedua dilakukan pada

    tempat dengan gedung tinggi dengan akurasi pembacaan

    GPS menengah (5 meter 8 meter).

    Berdasarkan data pada tabel 2 dan 3, didapati bahwa

    simpangan navigasi yang dilakukan pada lapangan terbuka

    cenderung lebih kecil dibanding dengan simpangan navigasi

    pada daerah dengan gedung tinggi yang menyebabkan

    pembacaan GPS menjadi tidak maksimal. Hal ini dapat

    diakibatkan karena update posisi GPS yang dilakukan pada

    saat akurasi rendah tidak secepat saat akurasi GPS tinggi.

    Hal ini mengakibatkan arah navigasi / heading menuju

    target menjadi tidak benar sehingga path navigasi mobile

    robot menjadi cenderung lebih panjang.

    Tabel 1.

    Tabel pengujian navigasi mobile robot dengan radius target 10 meter

    Pengujia

    n ke

    Jarak posisi

    target dan start

    (m)

    Akurasi

    terbaca saat

    start (m)

    Path

    mengarah

    pada target ?

    Berhenti

    pada

    posisi target ?

    1 20 21 Tidak tidak

    2 20 18 Ya Ya, 13 m

    3 20 11 Ya Ya, 9 m 4 20 8 Ya Ya, 10 m

    5 20 6 Ya Ya, 9 m

    6 30 24 Tidak Tidak 7 30 26 Tidak Tidak

    8 30 7 Ya Ya, 10 m 9 30 5 Ya Ya, 11 m

    10 30 5 Ya Ya, 10 m

    Gambar. 3. Skema wiring diagram yang digunakan pada mikrokontroler

    untuk mengontrol ESC dan Motor servo

    Gambar. 4. Gambar visualisasi antara path yang direncanakan dan path yang

    dijalankan oleh mobile robot dengan menggunakan software Google Earth

    = Path yang direncanakan

    = Path yang direkam = Radius posisi target

  • IV. KESIMPULAN

    Dari perancangan, realisasi, dan pengujian alat pada tugas

    akhir ini dapat disimpulkan beberapa hal seperti berikut ini :

    1. Sistem komunikasi dengan memanfaatkan ADB melalui

    kabel USB terlihat dapat menghasilkan komunikasi data

    yang reliable dengan tingkat ketepatan hingga 100

    persen.

    2. Untuk navigasi jarak pendek (