it project mana pert 2

Upload: blato-maile

Post on 02-Mar-2016

138 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

IT project management untuk slide pertemuan 2,

TRANSCRIPT

  • 7053T - IT Project Management

    LECTURE NOTES

    KONSEPTUALISASI DAN INISIALISASI

    PROYEK TI

    Bachtiar H. Simamora, M.Sc., Ph.D

    [email protected]

  • 7053T - IT Project Management

    TUJUAN PEMBELAJARAN

    1. Memahami kebutuhan akan manajemen proyek yang lebih baik, terutama pada proyek

    dalam bidang teknologi informasi.

    2. Dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan proyek, contoh-contoh proyek IT, daftar

    atribut dari pada proyek, dan memaparkan 3 batasan dari manajemen proyek.

    3. Memahami hubungan antara proyek, program dan portofolio dari manajemen dan

    kontribusi dari masing-masing atribut untuk menjamin suksesnya suatu perusahaan.

    4. Memahami peran dari seorang manajer proyek , apa yang manajer proyek lakukan, skill

    yang diperlukan , dan karir seperti apa yang dimiliki pada bidang manajer proyek IT.

    5. Memperdalam pengenalan terhadap manajemen proyek, termasuk sejarah, peran serta

    organisasi professional seperti Project Management Institute (PMI), pentingnya

    sertifikasi dan etika, dan keunggulan dari piranti lunak untuk manajemen proyek.

    OUTLINE MATERI :

    - Metodologi proyek TI

    - Nilai organisasi yang dapat diukur pada proyek TI (ITprojects measurable

    organizational value (MOV))

    - Kasus bisnis proyek TI

    - Proses pemilihan proyek

  • 7053T - IT Project Management

    ISI

    GAMBARAN SISTEM PADA PROYEK MANAJEMEN

    Meskipun proyek itu bersifat sementara dan bertujuan untuk meningkatkan produk atau

    servis yang khusus, anda tidak dapat menjalankan proyek secara terpisah. Jika hal ini terjadi,

    maka proyek tersebut tidak benar-benar melayani kebutuhan organisasi. Proyek harus dilakukan

    di lingkungan organisasi perusahaan dan proyek manajer harus mempertimbangkan keadaan dari

    organisasi tersebut. Untuk menangani situasi yang rumit dengan efektif, maka proyek manajer

    membutuhkan pandangan holistik dari proyek dan mengerti bagaimana hubungan proyek dengan

    organisasi yang lebih besar. System thinking menjelaskan pandangan holistik dari melakukan

    proyek dengan keadaan dari organisasi.

    Apakah Pendekatan Sistem?

    Istilah system approach, muncul sejak tahun 1950an untuk menjelaskan pendekatan holistik

    dan analitikal untuk menyelesaikan masalah yang rumit itu dimana termasuk dalam pengunaan

    filosofi sistem (system philosophy), analisis sistem (system analysis) dan manajemen sistem

    (system management).

    System philosophy, adalah keseluruhan model dari pemikiran tentang sesuatu sebagai sistem.

    Sistem adalah kumpulan komponen yang saling berinteraksi, bekerja dalam suatu

    lingkungan untuk tujuan tertentu, sebagai contoh tubuh manusia adalah sistem yang

    tersusun dari banyak subsistem, seperti sistem nervous, sistem skeletal, sistem

    circulatory, sistem digestive dan sebagainya.

    System analysis, pendekatan pemecahan masalah yang membutuhkan pendefinisian ruang lingkup sistem, dibagi menjadi komponen, kemudian diidenfitikasi dan

    mengevaluasi permasalahan, kesempatan, kendala dan kebutuhan, jika sistem analisis

    sudah selesai kemudian kita memeriksa alternatif solusi untuk meningkatkan situasi saat

    ini, mengidentifikasikan yang terbaik, atau setidaknya memuaskan, solusi atau

    perencanaan, dan meneliti perencanaan terhadap keseluruhan sistem.

  • 7053T - IT Project Management

    System management, membahas bisnis, teknologi dan masalah organisasi yang terkait dengan membuat, memelihara, dan melakukan perubahan pada sistem.

    Menggunakan system approach sangat penting untuk mensukseskan manajemen proyek. Top

    management dan proyek manajer harus mengikuti systems philosophy untuk mengerti

    bagaimana proyek berhubugan dengan organisasi secara keseluruhan. Mereka harus

    menggunakan system management untuk mengidentifikasi kunci bisnis, teknologi dan masalah

    organisasi yang berhubungan dengan setiap proyek untuk mengidentifikasi dan memuaskan

    pemegang saham dan melakukan yang terbaik untuk organisasi secara keseluruhan.

    Tiga Lingkup Model untuk Manajemen Sistem

    MENGENAL ORGANISASI System approach mengharuskan proyek manajer selalu melihat proyeknya dalam konteks

    perusahaan yang lebih besar. Masalah organisasi selalu menjadi bagian tersulit dalam

  • 7053T - IT Project Management

    mengerjakan dan mengatur proyek. Sebagai contoh, banyak orang percaya bahwa banyak proyek

    gagal karena faktor politik dari perusahaan. Proyek manager sering tidak mempergunakan waktu

    yang cukup untuk memeriksa semua pemegang saham yang ikut dalam proyek tersebut, terutama

    orang-orang yang menentang proyek tersebut.

    Proyek manajer sering tidak menyisihkan waktu untuk mempertimbangkan konteks

    politik proyek atau kebudayaan organisasi. Untuk meningkatkan tingkat sukses suatu proyek

    tekonologi informasi, sangat penting bagi proyek manager untuk mengembangkan pemahaman

    yang lebih baik tentang manusia seperti organisasi.

    Empat Kerangka Organisasi Organisasi dapat dilihat memiliki empat kerangka yang berbeda :

    Kerangka Struktural, berhubungan dengan bagaimana organisasi terbentuk (biasanya digambarkan dalam bagan organisasi) dan berfokus pada peran kelompok yang berbeda

    dan tanggung jawab dalam rangka mencapai tujuan dan kebijakan yang ditetapkan oleh

    top management.

    Frame ini sangat rasional dan berfokus pada koordinasi dan pengaturan. Sebagai contoh,

    dalam structural frame, kunci dari permasalahan teknologi informasi adalah apakah

    perusahaan harus memusatkan tenaga teknologi informasi dalam satu departemen atau

    membaginya menjadi beberapa department.

    Kerangka Sumber Daya Manusia, berfokus pada menghasilkan keselarasan antara kebutuhan organisasi dan kebutuhan manusia. Human resource frame ini sadar bahwa

    sering kali terjadi ketidakcocokan antara kebutuhan organisasi dengan kebutuhan

    individu dan kelompok, serta pekerjaan untuk menyelesaikan semua masalah yang

    mungkin terjadi. Sebagai contoh, banyak proyek mungkin akan lebih efektif bagi

    organisasi jika pegawai bekerja 80 jam atau lebih setiap minggu selama beberapa bulan.

    Jadwal bekerja ini mungkin akan menjadi konflik bagi kehidupan pribadi mereka.

    Permasalahan penting dalam teknologi informasi yang berkaitan dengan human

    resources frame adalah kurangnya kemampuan teknologi informasi pekerja dalam

    organisasi dan jadwal yang tidak realistis yang dikenakan pada banyak proyek.

    Kerangka Politis, membahas politik organisasi dan pribadi. Politik dalam organisasi mengambil bentuk dari kompetisi antara kelompok atau individu untuk kekuasaan dan

    kepemimpinan. Political frame berasumsi bahwa organisasi adalah gabungan yang terdiri

  • 7053T - IT Project Management

    dari berbagai jenis individu dan kepentingan kelompok. Sering kali, keputusan yang

    penting harus dibuat berdasarkan alokasi dari sumber daya yang langkah. Persaingan

    untuk sumber daya yang langka membuat konflik menjadi pusat permasalahan pada

    organisasi dan kekuasan meningkatkan kemampuan untuk mendapatkan sumber daya

    yang langka. Manajer proyek harus memperhatikan politik dan kekuasaan jika mau

    efektif. Ini penting untuk mengetahui siapa yang menentang proyek anda sebagaimana

    mengetahui siapa yang mendukung anda. Permasalahan penting dalam teknologi

    informasi berhubungan dengan political frame adalah kekuasaan bergeser dari fungsi

    central menjadi unit operasi atau dari manajer fungsional menjadi manajer proyek.

    Kerangka Simbolik, berfokus pada simbol dan arti. Yang terpenting dalam suatu organisasi bukanlah apa yang sebenarnya terjadi, tetapi apa artinya. Apakah ini pertanda

    baik bahwa CEO datang pada rapat kickoff suatu proyek atau apakah itu ancaman?

    Symbolic frame juga berhubungan dengan kebudayaan suatu perusahaan. Tentang

    bagaimana orang berpakaian? Berapa lama mereka bekerja? Bagaimana mereka

    menjalankan rapat? Banyak proyek teknologi informasi bersifat internasional, dimana

    pemegang saham memiliki berbagai ragam kebudayaan. Mengerti kebudayaan mereka

    merupakan bagian penting dari symbolic frame.

    Struktur Organisasi Tiga klasifikasi umum dari struktur organisasi adalah fungsional (functional), proyek

    (project), dan matriks (matrix). Pada jaman sekarang perusahaan melibatkan ketiga struktur

    tersebut dalam organisasi, tetapi functional adalah struktur paling umum yang digunakan oleh

    perusahaan. Struktur organisasi functional adalah susunan struktur yang banyak dipikirkan orang

    saat menggambarkan struktur organisasi. Functional manager atau vice presidents dalam

    spesialisasi seperti engineering, manufacturing, information technology dan human resources

    melapor pada chief executive officer (CEO). Staffnya memiliki kemampuan spesialisasinya

    masing-masing. Sebagai contoh: kebanyakan universitas dan perguruan tinggi memiliki

    functional organisasi yang kuat. Hanya dalam fakultas bisnis yang mengajarkan pelajaran bisnis,

    fakultas dalam jurusan sejarah mengajari sejarah, fakultas seni mengajari seni dan sebagainya.

  • 7053T - IT Project Management

    Functional, Project, and Matrix Organizational Structures

    Project organizational structure, juga memiliki struktur hirarki, tetapi daripada

    functional manager atau vice president melapor pada CEO, program manager yang akan

    melapor pada CEO. Staff mereka memiliki berbagai kemampuan yang dibutuhkan untuk

    menyelesaikan proyek dalam program mereka. Organisasi yang menggunakan struktur ini

    mendapatkan pendapatan utama dari melakukan proyek untuk kelompok lain di bawah kontrak.

    Sebagai contoh, banyak perusahaan pertahanan, arsitektur, engineering, dan konsultan

    menggunakan struktur proyek organisasi. Perusahaan ini sering mempekerjakan orang yang

    secara khusus untuk mengerjakan proyek-proyek tertentu.

    Matrix organizational structure, merupakan jalan tengah antara struktur functional dan

    project. Pegawai sering melapor pada manajer fungsional dan satu manajer proyek atau lebih.

    Sebagai contoh, karyawan teknologi informasi pada kebanyakan perusahaan sering membagi

    waktu mereka antara dua proyek atau lebih, tetapi mereka melapor pada manajer mereka dalam

    departemen teknologi informasi. Manajer proyek dalam organisasi matriks memiliki staff dari

  • 7053T - IT Project Management

    berbagai macam area fungsional yang bekerja pada proyek mereka. Kuat, lemah atau

    seimbangnya struktur organisasi matriks tergantung pada jumlah kontrol yang diberikan oleh

    manajer proyek.

    Table di atas merangkum bagaimana struktur organisasi mempengaruhi proyek dan

    manajer proyek. Manajer proyek memiliki otoritas paling tinggi dalam struktur organisasi proyek

    yang murni dan paling sedikit otoritas dalam struktur organisasi functional yang murni. Manajer

    proyek harus memahami struktur organisasi sekarang ini, dimana mereka bekerja. Sebagai

    contoh : jika seseorang dalam struktur organisasi functional diminta untuk memimpin proyek

    yang membutuhkan dukungan penuh dari beberapa area functional yang berbeda, dia harus

    meminta dukungan dari top management. Pendukung harus mengumpulkan dukungan dari

    semua manajer fungsional yang berhubungan untuk memastikan bahwa mereka bekerja sama

    dalam proyek dan orang yang berkualitas tersedia untuk bekerja sesuai yang dibutuhkan.

    Manager proyek juga mungkin akan meminta dana yang terpisah untuk membayar biaya

    Project Characteristics

    Organizational Structure Type

    Functional Matrix Project Weak Matrix Balanced

    Matrix Strong Matrix

    Project managers authority

    Little or none Limited Low to Moderate

    Moderate to high

    High to almost total

    Percent of performing organizations personnel assigned full-time to project work

    Virtually none 0-25% 15-60% 50-95% 85-100%

    Who controls the project budget

    Functional manager

    Functional manager

    Mixed Project manager

    Project manager

    Project managers role

    Part-time Part-time Full-time Full-time Full-time

    Common title for project managers role

    Project Coordinator/

    Project Leader

    Project Coordinator/

    Project Leader

    Project Manager/ Project Officer

    Project Manager/ Program Manager

    Project Manager/ Program Manager

    Project management administrative staff

    Part-time Part-time Part-time Full-time Full-time

    PMBOK Guide, 2000, 19, and PMBOK Guide 2004, 28.

  • 7053T - IT Project Management

    berlangsungnya proyek, rapat dan training atau untuk memberikan uang insentif kepada orang

    yang mendukung proyek.

    Meskipun manajer proyek memiliki otoritas penuh dalam struktur organisasi project, tipe

    organisasi ini sering kali tidak efisien untuk perusahaan secara keseluruhan. Menugaskan

    karyawan secara full time dalam sebuah proyek sering kali membuat masalah underutilization

    (penggunaan tidak maksimal) atau misalokasi sumber daya karyawan. Sebagai contoh, jika

    seorang technical writer ditugaskan full time dalam suatu proyek, tetapi tidak ada pekerjaan

    untuk dia pada hari-hari tertentu, berarti organisasi membuang uang dengan membayarnya secara

    full time. Organisasi proyek mungkin kehilangan skala ekonomi yang tersedia melalui penyatuan

    permintaan untuk bahan dengan proyek lainnya.

    Kerugian seperti ini menggambarkan manfaat menggunakan pendekatan sistem untuk

    mengatur proyek. Sebagai contoh, manajer proyek mungkin akan menyarankan untuk menyewa

    kontraktor lepas untuk mengerjakan technical writing daripada menggunakan karyawan full

    time. Pendekatan ini akan menghemat uang perusahaan sementara masih memenuhi kebutuhan

    proyek. Ketika manajer proyek menggunakan pendekatan sistem, mereka lebih mampu untuk

    membuat keputusan yang dapat menjelaskan kebutuhan seluruh organisasi.

    Budaya Organisasi

    Organisasi struktur mempengaruhi kemampuannya untuk mengatur proyek, begitu juga

    kebudayaan suatu organisasi. Organizational Culture adalah perangkat bersama suatu organisasi

    mengenai asumsi, nilai, dan perilaku yang menjadi ciri organisasi. Budaya organisasi sangatlah

    kuat, dan banyak orang percaya penyebab masalah banyak perusahaan yang tidak dalam struktur

    organisasi atau karyawan. Ini juga penting untuk di ketahui bahwa organisasi yang sama bisa

    memiliki perbedaan subculture. Contoh, department teknologi informasi mungkin memiliki

    perbedaan budaha organisasi dari divisi finance. Beberapa kebudayaan organisasi bisa membuat

    pengaturan proyek menjadi lebih gampang.

    Sepuluh karakteristik budaya organisasi :

    1. Member identity: sejauh mana karyawan mengidentifikasi dengan organisasi secara

    keseluruhan bukan dengan jenis pekerjaan atau profesi mereka.

  • 7053T - IT Project Management

    Contoh: manajer proyek atau anggota tim merasa lebih berdedikasi kepada

    perusahaannya atau tim proyek daripada ke pekerjaannya atau profesinya, atau mereka

    mungkin tidak memiliki loyalitas ke perusahaan tertentu atau tim lain.

    2. Group emphasis: sejauh mana aktifitas kerja diorganisasikan di sekitar kelompok atau

    tim, dari pada individu. Budaya organisasi yang menekankan kerja kelompok adalah

    yang terbaik untuk mengelola proyek.

    3. People focus: sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek dari hasil pada

    orang-orang dalam organisasi. Manajer proyek mungkin menugaskan tugas pada orang

    tertentu tanpa mempertimbangkan kebutuhan individunya, atau manajer proyek mungkin

    sangat mengenal setiap orang dan berfokus pada kebutuhan individu ketika menetapkan

    pekerjaan atau membuat keputusan lain. Manajer proyek yang baik sering

    menyeimbangkan kebutuhan dari individu dan organisasi.

    4. Unit integration: sejauh mana unit atau departemen dalam organisasi didorong untuk

    berkoordinasi satu sama lain. Kebanyakan manajer proyek berusaha untuk integrasi unit

    yang kuat untuk menghasilkan produk, servis atau hasil yang sukses. Budaya organisasi

    dengan integrasi unit yang kuat membuat pekerjaan manajer proyek menjadi lebih

    mudah.

    5. Control: sejauh mana aturan, kebijakan dan pengawasan langsung digunakan untuk

    mengawasi dan mengatur kelakuan karyawan. Manajer proyek yang berpengalaman

    biasanya mengetahui apa yang terbaik untuk menyeimbangkan kadar pengaturan untuk

    hasil proyek yang baik.

    6. Risk tolerance: sejauh mana karyawan dipacu untuk lebih agresif, inovatif dan pencarian

    resiko. Budaya organisasi yang memiliki toleransi tingkat resiko lebih tinggi sering kali

    paling cocok untuk manajemen proyek dimana proyek tersebut sering melibatkan

    teknologi baru, ide dan proses.

    7. Reward criteria: sejauh mana penghargaan seperti kenaikan jabatan dan gaji,

    dialokasikan sesuai dengan performa karyawan dibandingkan dengan senioritas, favoritas

    atau semua faktor yang tidak berhubungan dengan performa. Manajer proyek dan timnya

    sering kali memberikan yang terbaik ketika penghargaan dinilai berdasarkan performa.

  • 7053T - IT Project Management

    8. Conflict tolerance: sejauh mana karyawan dipacu untuk terjun langsung ke dalam

    permasalahan dan memberikan kritik secara terbuka. Hal ini sangat penting bagi seluruh

    pemegang saham untuk memiliki komunikasi yang baik, sehingga bekerja di organisasi

    dimana orang-orang dapat memberikan kritikan secara terbuka adalah yang terbaik.

    9. Means ends orientation: sejauh mana manajemen berfokus pada hasil dari pada teknik

    dan proses yang digunakan untuk mendapatkan hasil. Organisasi dengan pendekatan

    yang seimbang pada means ends orientation sering kali adalah yang terbaik dalam

    pekerjaan proyek.

    10. Open system focus: sejauh mana organisasi memonitori dan merespon perubahan dalam

    lingkungan luar. Proyek adalah bagian dari bagian organisasi yang lebih besar, sehingga

    yang terbaik adalah untuk memiliki fokus yang kuat pada sistem terbuka.

    Seperti yang anda lihat, ada hubungan yang jelas antara kebudayaan organisasi dan

    kesuksesan proyek manajemen. Pekerjaan proyek yang paling berhasil adalah dalam kebudayaan

    organisasi yang dimana karyawannya lebih mengenal organisasinya, dimana aktivitas kerja

    ditekankan pada kelompok dan dimana dalam organisasi tersebut memiliki integrasi unit yang

    kuat, toleransi resiko yang tinggi, penghargaan berdasarkan performa, toleransi konflik yang

    tinggi, open-system focus, dan fokus yang seimbang pada orang, control dan means orientation.

    MANAJEMEN PEMANGKU KEPENTINGAN PROYEK

    Project stakeholders adalah orang-orang yang terlibat dalam atau dipengaruhi oleh

    kegiatan proyek. Stakeholders dapat berasal dari internal perusahaan, eksternal perusahaan,

    secara langsung terlibat dalam proyek atau hanya dipengaruhi oleh proyek. Internal project

    stakeholder umumnya termasuk sponsor proyek, tim proyek, staf support dan pelanggan internal

    untuk proyek. Internal stakeholder lainnya termasuk manajemen puncak (top management),

    manajer fungsional lainnya dan manajer proyek lainnya. Karena organisasi memiliki sumber

    daya yang terbatas, proyek mempengaruhi manajemen puncak, manajer fungsional lainnya dan

    manajer proyek lainnya dengan menggunakan beberapa sumber daya organisasi yang terbatas.

    Meskipun internal stakeholder tambahan mungkin tidak terlibat langsung dalam proyek, mereka

    tetap stakeholder karena proyek mempengaruhi mereka dalam beberapa hal. External project

    stakeholder termasuk pelanggan proyek, kompetitor, supplier, dan grup eksternal lain yang

  • 7053T - IT Project Management

    berpotesial terlibat dalam atau dipengaruhi oleh proyek, seperti pegawai pemerintahan atau

    penduduk yang bersangkutan. Sebab tujuan dari manajemen proyek adalah memenuhi kebutuhan

    dan memuaskan pemegang saham sangat penting bahwa manajer proyek mengambil waktu yang

    cukup untuk mengidentifikasi, memahami, dan mengatur hubungan dengan semua project

    stakeholder. Dengan menggunakan empat kerangka organisasi untuk berpikir tentang project

    stakeholder dapat membantu kamu untuk memenuhi ekspetasi mereka.

    Banyak manager proyek baru, belajar dari pengalaman pahit bahwa keterampilan teknis

    dan analitis tidak cukup untuk menjamin kesuksesan dalam manajemen proyek. Untuk lebih

    efektif, mereka harus mengidentifikasi dan menentukan kebutuhan pemegang saham yang

    berbeda dan memahami bagaimana proyeknya terkait dengan seluruh organisasi.

    Pentingnya Komitmen Manajemen Puncak

    Faktor terpenting dalam membantu manajer proyek sukses memimpin proyek adalah

    tingkat komitmen dan dukungan yang mereka terima dari manajemen puncak. Tanpa komitmen

    manajemen puncak, banyak proyek akan gagal. Beberapa proyek memiliki seorang manajer

    senior yang disebut champion yang berperan sebagai kunci pendukung untuk sebuah proyek.

    Sponsor dapat berfungsi sebagai champion, tapi sering manajer lain dapat lebih berhasil

    melakukan peran ini.

    Komitmen manajemen puncak sangat penting untuk manajer proyek karena alasan

    berikut:

    Manajer proyek membutuhkan sumber yang memadai Manajer proyek sering membutuhkan persetujuan untuk kebutuhan proyek yang unik

    pada waktu yang tepat

    Manajer proyek harus memiliki kerja sama dengan orang di bagian lain dari organisasi Manajer proyek sering membutuhkan seseorang untuk menasehati dan melatih mereka

    dalam masalah kepemimpinan

    Manajer proyek teknologi informasi akan bekerja terbaik dalam lingkungan dimana

    manajemen puncak menghargai teknologi informasi. Bekerja dalam organisasi yang menilai baik

    manajemen proyek dan menetapkan standar untuk penggunaannya juga membantu keberhasilan

    manajer proyek.

  • 7053T - IT Project Management

    Kebutuhan Komitmen Organisasi Kepada Teknologi Informasi

    Faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan proyek teknologi informasi adalah

    komitmen organisasi terhadap teknologi informasi secara umum. Sangat sulit untuk sebuah

    proyek besar teknologi informasi (atau proyek yang kecil) menjadi sukses jika organisasi itu

    sendiri tidak menghargai teknologi informasi. Banyak perusahaan sadar bahwa teknologi

    informasi diintegrasi pada bisnis mereka dan telah menciptakan seorang vice president atau

    posisi yang selevel untuk kepala teknologi informasi, yang sering disebut sebagai Chief

    Information Officer (CIO). Beberapa perusahaan menugaskan orang dari area non teknologi

    informasi untuk bekerja full-time pada proyek besar untuk meningkatkan keterlibatan end user

    yang menggunakan sistem. Beberapa CEO bahkan mengambil peran kepemimpinan yang kuat

    dalam mempromosikan kegunaan teknologi informasi dalam organisasi mereka.

    Kebutuhan Standar Organisasi

    Masalah lain pada kebanyakan organisasi adalah tidak memiliki standar atau pedoman

    untuk diikuti yang dapat membantu dalam melakukan manajemen proyek. Standar atau pedoman

    ini mungkin sesederhana menyediakan bentuk standar atau contoh dokumen proyek, contoh dari

    perencanaan manajemen proyek yang baik, atau pedoman akan bagaimana manajer proyek harus

    memberikan informasi status pada manajemen puncak. Isi dari sebuah perencanaan manajemen

    proyek dan bagaimana menyediakan informasi status mungkin biasa untuk manajer senior, tapi

    banyak manajer proyek teknologi informasi baru yang belum pernah membuat perencanaan atau

    memberikan laporan status non-teknikal. Manajemen puncak seharusnya mendukung

    pengembangan standar dan pedoman serta mendorong atau bahkan menegakkan penggunaannya.

    Beberapa organisasi berinvestasi berat dalam manajemen proyek dengan mendirikan

    sebuah kantor manajemen proyek atau pusat keunggulan, entitas organisasi dibuat untuk

    membantu manajer proyek dalam pencapaian tujuan proyek dan mempertahankan project

    governance. Implementasi dari semua standar ini menunjukkan komitmen organisasi pada

    manajemen proyek.

    FASE DAN SIKLUS HIDUP PROYEK

    Sebab proyek beroperasi sebagai bagian dari sebuah system dan mengalami

    ketidakpastian, akan lebih baik bila proyek tersebut dipisah menjadi beberapa fase. Siklus Hidup

  • 7053T - IT Project Management

    Proyek (Project Life Cycle) adalah kumpulan dari fase proyek. Beberapa organisasi menetapkan

    kumpulan siklus hidup yang akan digunakan pada semua proyek mereka, sedangkan lainnya

    mengikuti praktek industri umumnya berdasarkan jenis proyek yang terlibat. Umumnya, siklus

    hidup proyek menjelaskan pekerjaan apa yang akan dilaksanakan pada setiap fase, deliverable

    apa yang akan diproduksi dan kapan, siapa yang terlibat pada setiap fase, dan bagaimana

    manajemen akan control dan menyetujui hasil kerja yang dibuat di setiap fase. Deliverable

    adalah sebuah produk atau servis, seperti laporan teknikal, sesi pelatihan, bagian dari perangkat

    keras, segmen koding pada software, diproduksi atau disediakan sebagai bagian dari proyek.

    Pada fase awal siklus hidup proyek, kebutuhan sumber daya biasanya terendah

    dan tingkat ketidakpastian paling tinggi. Project stakeholder memiliki kesempatan terbesar untuk

    mempengaruhi karakteristik akhir dari produk, servis atau hasil dari proyek selama fase awal

    siklus hidup proyek. Akan jauh lebih mahal untuk membuat perubahan besar untuk

    proyek selama fase terakhir. Selama fase tengah siklus hidup proyek, kepastian penyelesaian

    proyek semakin meningkat seiring dengan berjalannya proyek, lebih banyak informasi yang

    diketahui tentang kebutuhan proyek dan objektif, dan biasanya akan lebih banyak sumber daya

    yang dibutuhkan selama awal atau akhir fase. Fase akhir dari sebuah proyek berfokus dalam

    memastikan bahwa kebutuhan proyek telah dipenuhi dan sponsor proyek menyetujui

    penyelesaian proyek.

    Fase pada proyek berbeda di setiap proyek atau industri, tapi beberapa fase umum pada

    manajemen proyek tradisional sering disebut fase concept, development, implementation, dan

    close-out. Fase-fase ini seharusnya tidak membingungkan kita dengan kelompok proses

    manajemen proyek seperti inisialisasi, perencanaan, eksekusi, pengawasan dan pengontrolan,

    dan penyelesaian, seperti yang akan dibahas pada chapter 3. Dua fase awal proyek tradisional

    (concept dan development) berfokus pada perencanaan dan sering disebut sebagai project

    feasibility. Dua fase terakhir proyek tradisional (implementation dan close-out) berfokus pada

    melakukan pekerjaan yang sebenarnya dan sering disebut sebagai project acquisition. Sebuah

    proyek harus sudah menyelesaikan setiap fase sebelum berlanjut ke fase berikutnya. Pendekatan

    siklus hidup proyek menyediakan kontrol manajemen yang lebih baik dan link yang sesuai

    pada operasi yang sedang berlangsung dalam organisasi.

  • 7053T - IT Project Management

    Phases of the Traditional Project Life Cycle

    Gambar diatas menyediakan ringkasan susunan untuk fase umum siklus hidup proyek

    tradisional. Pada fase concept sebuah proyek, biasanya manajer mengembangkan beberapa tipe

    kasus bisnis, yang menjelaskan kebutuhan akan proyek tersebut dan dasar yang mendasari suatu

    konsep. Pendahuluan atau perkiraan biaya kasar dibuat pada fase pertama, dan membuat

    gambaran akan pekerjaan yang terlibat. Work breakdown structure (WBS) menguraikan

    pekerjaan proyek dengan menyusun pekerjaan dalam level tugas yang berbeda. WBS adalah

    dokumen penyampaian berorientasi yang menjelaskan total ruang lingkup proyek. Laporan dan

    presentasi merupakan contoh dari penyampaian.

    Setelah fase concept selesai, fase proyek berikutnya, development, akan dimulai. Dalam

    fase development, tim proyek membuat perencanaan manajemen proyek yang lebih rinci,

    estimasi biaya yang lebih akurat, dan WBS yang lebih menyeluruh. Ide dari sebuah proyek harus

    melewati pase concept sebelum dikembangkan pada fase development.

    Fase ketiga pada siklus hidup proyek tradisional adalah implementasi (implementation).

    Pada tahap ini tim proyek membuat estimasi biaya yang sangat akurat atau pasti, menyampaikan

    hasil kerja yang dibutuhkan, dan menyediakan laporan kinerja pada stakeholder. Biasanya tim

    proyek mengeluarkan usaha dan uang yang besar selama fase implementation proyek.

    Fase terakhir pada siklus hidup proyek tradisional adalah close-out. Pada fase close-out,

    semua pekerjaan sudah selesai, dan seharusnya ada semacam penerimaan pelanggan (customer

  • 7053T - IT Project Management

    acceptance) dari keseluruhan proyek. Tim proyek harus mendokumentasikan pengalaman

    mereka dalam proyek pada laporan lessons-learned.

    Namun banyak proyek yang tidak mengikuti siklus hidup proyek tradisional. Mereka

    tetap memiliki beberapa fase umum dengan karakteristik yang mirip dengan siklus hidup proyek

    tradisional, tapi mereka jauh lebih fleksibel. Contohnya mungkin hanya ada tiga fase yaitu

    initial, intermediate and fase akhir. Atau mungkin ada beberapa fase intermediate. Mungkin ada

    proyek terpisah hanya untuk menyelesaikan studi kelayakan. Tanpa memperhatikan fase tertentu

    pada siklus hidup proyek, akan menjadi penerapan baik bila memikirkan proyek dengan

    memiliki fase yang menghubungkan awal dan akhir suatu proyek, sehingga kita dapat mengukur

    kemajuan pencapaian tujuan proyek selama setiap tahap.

    Sebagaimana suatu proyek memiliki siklus hidup, demikian juga suatu produk. Proyek

    teknologi informasi membantu menghasilkan produk dan servis, seperti software baru,

    hardware, jaringan, laporan penelitian dan pelatihan pada sistem baru. Memahami siklus

    hidup produk sama pentingnya untuk manajemen proyek yang baik memahami fase siklus hidup

    proyek tradisional.

    Siklus Hidup Produk

    Pada chapter 1, proyek diartikan sebagai usaha sementara yang dilakukan untuk

    menciptakan produk, servis atau hasil yang unik, dan program diartikan sebagai sekelompok

    proyek yang diatur secara terkoordinasi. Program sering diartikan sebagai penciptaan suatu

    produk, seperti mobil atau sistem operasi baru. Oleh sebab itu, mengembangkan produk sering

    melibatkan banyak proyek. Semua produk mengikuti beberapa jenis siklus hidup, contohnya

    mobil, bangunan, bahkan taman hiburan.

    System development life cycle (SDLC) adalah kerangka untuk menggambarkan fase yang

    terlibat dalam pengembangan sistem informasi. Beberapa model SDLC yang terkenal sebagai

    berikut:

    Model siklus hidup waterfall memiliki tahap linear sistem analisis, desain, konstruksi, pengujian dan dukungan yang didefinisikan dengan baik. Model siklus hidup ini

    mengasumsikan bahwa kebutuhan akan tetap stabil setelah didefinisikan.

  • 7053T - IT Project Management

    Model siklus hidup spiral dikembangkan berdasarkan pengalaman dengan berbagai perbaikan pada model waterfall seperti yang diterapkan pada proyek software besar

    pemerintah. Hal ini berdasarkan fakta bahwa kebanyakan software dikembangkan

    menggunakan pendekatan iterative atau spiral daripada pendekatan linier.

    Model siklus hidup incremental disediakan untuk pengembangan progresif operasional software, dengan setiap rilis memberikan kemampuan tambahan.

    Model siklus hidup prototyping digunakan untuk pengembangan prototipe software untuk mengklarifikasi kebutuhan user akan software operasional. Model ini membutuhkan

    keterlibatan user penting dan pengembang (developer) menggunakan sebuah model untuk

    menghasilkan kebutuhan fungsional dan spesifikasi desain fisik secara bersamaan.

    Model siklus hidup RAD menggunakan pendekatan dimana pengembang bekerja dengan prototype berkembang. Model ini juga membutuhkan keterlibatan user penting dan

    membantu menciptakan sistem dengan cepat tanpa mengorbankan kualitas.

    Model siklus hidup adaptive software development (ASD) mengasumsikan bahwa

    pengembangan software mengikuti pendekatan adaptif karena tuntutan tidak dapat disampaikan

    dengan jelas pada awal siklus hidup. Pendekatan adaptif digunakan untuk memberikan lebih

    banyak kebebasan dibandingan pendekatan prescriptive. Pendekatan ini membolehkan

    pengembangan dilanjutkan dengan menciptakan komponen yang menyediakan fungsi yang

    ditetapkan oleh kelompok bisnis dimana kebutuhan ini ditemukan dalam pendekatan free-form.

    Jenis software dan kompleksitas sistem informasi dalam pengembangan menentukan

    model siklus hidup mana yang akan digunakan. Penting untuk memahami siklus hidup produk

    untuk memenuhi kebutuhan lingkungan proyek.

    Fase sistem analisis termasuk proyek menciptakan model proses untuk fungsi bisnis

    tertentu dalam organisasi. Fase ini juga dapat mencakup proyek untuk menciptakan data model

    basis data sekarang dari perusahaan terkait dengan fungsi dan aplikasi bisnis. Fase implementasi

    termasuk proyek untuk mengupahi programmer kontrak untuk mengkoding suatu bagian dari

    sistem. Fase close-out termasuk proyek untuk mengembangkan dan menjalankan beberapa sesi

    pelatihan untuk pengguna aplikasi baru.

  • 7053T - IT Project Management

    Karena beberapa aspek dari manajemen proyek diperlukan untuk berlangsung selama

    setiap fase siklus hidup produk, sangat penting bagi professional teknologi informasi untuk

    mengerti dan menjalankan manajemen proyek yang baik selama siklus hidup produk.

    Pentingnya Fase Proyek dan Ulasan Manajemen

    Karena kompleksitas dan kepentingan banyak proyek teknologi informasi dan produk

    yang dihasilkan, maka penting untuk mengambil waktu untuk meninjau status proyek pada setiap

    fase. Sebuah proyek harus sukses melewati setiap fase penting proyek dan produk sebelum lanjut

    ke fase berikutnya. Karena biasanya organisasi mempercayakan uang yang lebih seiring dengan

    berjalannya proyek, management review seharusnya berlangsung setelah setiap fase untuk

    mengevaluasi kemajuan, potensi keberhasilan, dan kompasibilitas lanjutan dengan tujuan

    organisasi. Management review ini disebut sebagai phase exits atau kill points, management

    review sangat penting untuk menjaga proyek tetap pada jalurnya dan menentukan apakah proyek

    ini harus dilanjutkan, dialihkan atau diakhiri. Perlu diingat kembali bahwa proyek hanyalah suatu

    bagian dari keseluruhan sistem suatu organisasi. Perubahan pada bagian lain organisasi tersebut

    dapat mempengaruhi status proyek, demikian juga status proyek dapat mempengaruhi apa yang

    sedang terjadi pada bagian lain organisasi. Dengan memecahkan proyek menjadi fase-fase,

    manajemen puncak dapat memastikan bahwa proyek masih sesuai dengan kebutuhan seluruh

    organisasi.

    Sebagai tambahan pada management review resmi, sangat penting untuk melibatkan

    manajemen puncak dalam keseluruhan siklus hidup proyek. Menunggu masukan manajemen

    puncak pada akhir fase proyek atau produk adalah tindakan yang tidak bijaksana. Kebanyakan

    proyek ditinjau oleh manajemen secara teratur, seperti mingguan atau harian, untuk memastikan

    bahwa mereka berkembang dengan benar. Semua orang tentu ingin berhasil mencapai sasaran

    dalam kerjaan, dengan melibatkan manajemen memastikan bahwa mereka berada di jalur dalam

    menyelesaikan proyek dan sasaran organisasi.

    KONTEKS PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI

    Pengembangan perangkat lunak dapat mengikuti berbagai perbedaan siklus produk

    berdasarkan konteks proyek. Ada berbagai masalah yang berhubungan dengan pengaturan

    proyek teknologi informasi. Bagian ini akan menyoroti bebapa masalah unik dari perusahaan

  • 7053T - IT Project Management

    teknologi informasi yang mempengaruhi manajemen proyek termasuk sifat dari sebuah proyek,

    karakteristik anggota proyek, dan beragam sifat teknologi yang terlibat.

    Sifat Proyek Teknologi Informasi.

    Tidak seperti proyek di kebanyakan perusahaan, proyek ditandai sebagai proyek

    teknologi informasi bisa sangat beragam. Beberapa proyek melibatkan sejumlah kecil orang

    menginstal perangkat keras dan perangkat lunak. Proyek lainnya melibatkan ratusan orang untuk

    menganalisis proses bisnis beberapa organisasi dan mengembangkan software baru dalam suatu

    upaya kolaborasi dengan user untuk mencapai kebutuhan bisnis.

    Proyek teknologi informasi juga menunjang setiap fungsi industri dan bisnis yang

    mungkin dibutuhkan. Mengelola proyek teknologi informasi untuk departemen animasi

    perusahaan film akan membutuhkan pengetahuan dan keahlian yang berbeda dari proyek

    manajer dan anggota tim dibandingkan proyek yang meningkatkan sistem pengumpulan pajak

    atau menginstal infrastruktur komunikasi pada dunia ketiga (kelompok negara-negara yang tidak

    terlibat dalam perang dingin).

    Karakteristik Dari Anggota Proyek Teknologi Informasi.

    Dikarenakan dari sifat proyek teknologi informasi, orang-orang yang terlibat berasal dari

    latar belakang yang sangat beragam dan proses keterampilan yang sangat berbeda. Sebagian

    besar sekolah, kampus, dan universitas tidak mulai menawarkan gelar dalam teknologi informasi,

    ilmu komputer, manajemen sistem informasi, atau area teknologi informasi lainnya sampai tahun

    1970an.

    Beberapa proyek teknologi informasi membutuhkan keterampilan orang dalam beberapa

    fungsi pekerjaan, tetapi banyak yang membutuhkan masukan dari banyak atau keseluruhan

    keterampilan.

    Keragaman Teknologi.

    Banyak dari jabatan pekerjaan untuk professional IT menggambarkan teknologi berbeda

    yang dibutuhkan untuk mempertahankan posisi tersebut. Sayangnya spesialis perangkat keras

    mungkin tidak mengerti bahasa dari analis database, dan juga sebaliknya. Spesialis keamanan

    mungkin mengalami kesulitan untuk komunikasi dengan analis bisnis. Dan sangat disayangkan

  • 7053T - IT Project Management

    juga bahwa orang-orang yang sama-sama bekerja dalam bidang teknologi informasi sering tidak

    mengerti satu sama lain karena masing-masing menggunakan teknologi yang berbeda.

    Masalah lain dengan keragaman teknologi adalah banyak yang berubah dengan cepat.

    Ketika tim proyek sudah dekat dengan penyelesaian sebuah proyek, mereka menemukan sebuah

    teknologi baru yang dapat meningkatkan proyek dan lebih memenuhi kebutuhan bisnis jangka

    panjang.

    TREN TERAKHIR YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN PROYEK

    TEKNOLOGI INFORMASI

    Globalisasi

    Dalam bukunya Thomas L Friedman berjudul The World is Flat menjelaskan

    pengaruh dari globalisasi akan menhasilkan kedataran dunia dimana setiap orang terhubungkan.

    Teknologi informasi dalah kunci untuk menuju globalisasi dan globalisasi telah mempengaruhi

    IT. Meskipun perusahaan IT sekelas IBM, Microsoft , perusahaan dan individu diseluruh dunia

    memberi kontribusi untuk berkembangnya teknologi informasi, pekerjaan, dan kolaborasi dalam

    beberapa proyek IT.

    Hal yang penting sebagai manajemen proyek untuk mengatasi berbagai masalah ketika

    bekerja pada proyek yang global. Beberapa kunci masalah yang ada:

    A. Komunikasi: sejak orang orang akan bekerja dengan perbedaan waktu, bahasa, dan

    kebudayaan, hal ini penting bagaimana orang orang berkomunikasi dengan efisiensi dan

    pengaturan waktu.

    B. Kepercayaan: kepercayaan menjadi masalah penting dalam seluruh team, terutama ketika

    mereka adalah team global.

    C. Praktek kerja umum: hal ini penting untuk menyelaraskan proses kerja dengan harapan

    semua orang merasa nyaman.

    D. Peralatan: teknologi informasi berperan sebagai aturan vital dalam globalisasi. Terutama

    dalam mempererat komunikasi dan praktek kerja.

    Setelah melakukan penelitian lebih dari 600 organisasi secara global, KPMG

    internasional menyimpulkan beberapa saran untuk mengatur tim proyek global :

  • 7053T - IT Project Management

    A. Mempekerjakan disiplin proyek yang lebih besar untuk proyek global, jika kelemahan

    dalam disiplin proyek tradisional dapat diperkuat oleh perbedaan geografis.

    B. Berpikir global, tetapi bertindak lokal untuk menyelaraskan dan mengintegrasikan

    pemangku kepentingan di semua tingkat proyek.

    C. Mempertimbangkan kerjasama lebih standarisasi untuk membantu menyeimbangkan

    tujuan dan pendekatan proyek.

    D. Menjaga momentum proyek terjadi untuk proyek, yang biasanya akan memiliki durasi

    yang panjang.

    E. Mempertimbangkan penggunaan lebih baru, mungkin lebih inovatif, peralatan dan

    teknologi.

    Outsourcing

    Outsourcing dalam manajemen proyek adalah ketika organisasi mendapat barang

    dan/atau sumber dari sumber lain. Sedangkan offshoring sering digunakan untuk

    menggambarkan outsourcing dari negara lain.

    Karena peningkatan penggunaan outsourcing dalam proyek teknologi informasi, manajer

    proyek seharusnya menjadi lebih terbiasa dalam negosiasi kontrak dan masalah lainnya, seperti

    bekerja pada atau mengatur tim virtual (virtual team)

    Tim Virtual

    Tim virtual adalah grup individu yang bekerja tak melihat persamaan waktu dan ruang,

    biasanya menggunakan teknologi komunikasi. Anggota tim mungkin bekerja semua pada

    perusahaan yang sama dan negara yang sama atau mereka termasuk karyawan sebagai konsulltan

    terpisah, pemasok.

    Keuntungan dari tim virtual:

    A. Meningkatkan kompetitif dan tanggung jawan dengan tim kerja selama 24/7.

    B. Biaya rendah karena banyak pekerja maya tidak membutuhkan ruang kerja atau

    dukungan diluar kantor mereka.

    C. Meyediakan keahlian lebih dan fleksibel dengan memiliki anggota tim dari berbagai

    Negara bekerja pada pagi dan malam hari.

  • 7053T - IT Project Management

    D. Meningkatkan keseimbangan kerja untuk anggota tim dengan menghilangkan jam kerja

    yang tetap dan membutuhkan perjalanan untuk bekerja.

    Kerugian dari tim virtual:

    A. Mengisolasi anggota tim yang tidak dapat menyesuaikan dengan baik untuk bekerja

    dalam lingkungan maya.

    B. Meningkatkan potensi untuk masalah komunikasi karena anggota tim tidak dapat

    menggunakan bahasa tubuh atau komunikasi lain untuk mengerti satu sama lain dan

    membangun hubungan dan kepercayaan.

    C. Mengurangi kemampuan dari anggota tim untuk menjalin jaringan dan mentransfer

    informasi secara tidak formal.

    D. Meningkatkan ketergantungan dari teknologi untuk menyelesaikan pekerjaan.

    Penelitian tentang tim virtual mengungkapkan daftar tumbuh faktor yang mempengaruhi

    keberhasilan mereka termasuk :

    A. Proses tim: hal ini penting untuk menjelaskan bagaimana tim maya akan beroperasi.

    B. Gaya kepemimpinan: gaya kepemimpinan manajemen proyek berpengaruh kepada semua

    anggota tim, kecuali satu maya.

    C. Kepercayaan dan hubungan: banyak tim maya gagal karena hilangnya kepercayaan. Hal

    ini sulit untuk membangun hubungan dan kepercayaan dari jauh.

    D. Seleksi anggota tim dan peran prefensi: Tim peran sebagai kecenderungan untuk

    berperilaku, berkontribusi dan saling berhubungan dengan orang lain dengan cara

    tertentu.

    E. Tugas teknologi yang sesuai: IT lebih mungkin memiliki dampak positif pada kinerja

    individu dari kemampuan teknologi sesuai dengan tugas yang pengguna harus

    melakukan.

    F. Perbedaan budaya: Hal ini penting untuk menunjukan perbedaan budaya, termasuk

    dimensi dari kelangsungan, hirarki, konsensus, dan individualisme.

    G. Mediasi komunikasi komputer: Hal ini sangat penting untuk memberikan hal yang handal

    dan tepat dari mediasi komunikasi komputer ke anggota tim maya termasuk email, pesan

    instan, pesan teks, ruang obrolan, dan banyak lagi.

    H. Siklus tim: Hanya proyek dan prosuk memiliki silkus.

  • 7053T - IT Project Management

    I. Insentif: Tim maya mungkin embutuhkan perbedaan tipe dari insentif dalam

    menyelesaikan tugas kerja.

    J. Manajemen perselisihan: Meskipun mereka tidak pernah bertemu secara fisik, tim maya

    akan tetap memiliki perselisihan.

    sangat penting karena itu dapat membantu mengembangkan teori serta aplikasi teori dari manajemen proyek. PMI juga menawarkan sertifikasi lain seperti manajemen penjadwalan, resiko dan program.

    3.2 Strategi Pemilihan / Evaluasi Proyeks

    Pengaturan Program

    Program adalah kumpulan proyek proyek yang ada didalam suatu organisasi untuk diselesaikan menjadi tujuan akhir dari organisasi tersebut. Pengaturan proyek yang efektif membutuhkan suatu pendefinisian tujuan dari program yang tepat. Sebuah proyek harus dievaluasi menurut tujuan dari program tersebut, kegunaannya, waktunya, dannnnn sumber sumber yang dapat mempengaruhi program tersebut.

    Didalam suatu proyek supaya perkiraan strategi dapat sukses maka harus mendefinisikan perencanaann strategi secara objektif dan jelas seperti umumnya padaaaaa organisasi yang besar dimana struktur organisasi untuk pengaturan program dilakukan oleh direktur program dan eksekutif program.

    Proyek manajer adalah orang yang bertanggung jawab untuk memperkirakan straregi strategi dari proyek yang diajukan.meskipun program tidak didefinisikan secara eksplisit tetapi beberapa usulan poryek harus dievaluasi didalam konteks keseluruhan bisnis organisasi.

    Beberapa system software yang potensial akan membentuk bagian user organisasi secara keseluruhan system informasinya, dan harus dievaluasi didalam konteks keberadaaan sistemnya.

    Ketika akan mendefinisikan system strategi, tetapi tidak bisa, maka pengembang system akan melakukan perkiraan - perkiraan dari usulan proyek yang menjadi dasar dalam pendekatan Meal (Meal approach) dari masing masing proyek individu dalam life cycle. Atau pengembang akan melakukan perkiraan Cost Benefit Analisis. Cost Benefit Analisis itu sendiri maksudnya adalah kegiatan membandingkan biaya pengembangan harus lebih kecil dari pada biaya operasi sehingga didapatkan benefit (memperkirakan bahwa pengeluaran < pendapatan).

    Yang termasuk dalam Cost kategori adalah:

    1. biaya pengembangan, seperti: gaji untuk pengembang/ maintenance sistem 2. biaya pengaturan (setup) seperti: biaya instalasi, pemasaran, distribusi. 3. biaya operasi, seperti: biaya training, biya operasi.

  • 7053T - IT Project Management

    Yang termasuk dalam Benefit kategori adalah:

    1. direct benefit, contoh: pengurangan pajak 2. assesble indirect benefit (second benefit),

    contoh: tigkat keakuratan sehingga mengurangi error

    3. intangible benefit: keuntungan yang tidak terlihat, contoh: karyawan yang permanent.

    Pengaturan Portfolio

    Suatu organisasi seperti software house, umumnya mengembangkan sebuah system software yang mereka berikann untuk menyelesaikan strategi dan perkiraan operasional seperti yang diminta oleh pelanggan. Mereka membutuhkan kepastian untuk mengembangkan system yang konsisten didalam perencanaan strateginya, seperti: suatu software house yang spesialisasi dalam financial dan system accounting.

    3.3 Teknik Penilaian

    Teknik penilaian dari suatu usulan sistem terdiridari evaluasi fungsionalhardware dann software yang ada. Suatu organisasi memiliki suatu strategi perencanaan system informasi, teknik perkiraan ini seperti menempatkan batasan pada sumber sumber solusi yang mungkin dipertimbangkan. Batasan batasan ini mempengaruhi biaya solusi dan harus ditempatkan pada Cost Benefit Analisis.

    3.4 Cost Benefit Analisis

    Cara utama melaksanakan penilaian adalah dengan membandingkan biaya-biaya yang akan dikeluarkan dari masa pengembangan dan operasi sistem dengan benefit yang didapatkan. Penilaian didasarkan pada pertanyaann apakah ongkos ongkos perkiraann dilebihkannn oleh income yang diperkirakan & benefit lainnya. Yang penting untukdipertanyakan adalah apakah proyek yangdiambil adalah yang terbaik dari sejumlah pilihan.

    Langkah langkah menentukan Cost Benefit Analisis:

    1. mengidentifikasikan dan mengestimasi biaya dan penerimaan proyek. 2. menghitung dalam satuan mata uang (Rupiah atau dollar)

    ad1. Ini termasuk identifikasi biaya pengembangan system, operasi system dan juga keuntungan keuntungan yang diharapkan bertambah dari pengoperasian system yang baru. Perubahan ke sistem yang baru harus menunjukan perubahan keuntungan.

  • 7053T - IT Project Management

    ad2. Kita perlu mengevaluasi net benefit yaitu uji perbandingan antara total keuntungan yang bertambah dari system dengan total biaya dari operasi tersebut. Untuk itu kita perlu mengekspresikan seriapp biaya dan keuntungan dalam beberapa unit umum, maksudnya didasarkan pada pengukuran uang.

  • 7053T - IT Project Management

    Figure 3.1

    0

    Memilihproyek

    1

    Identifikasibatasanproyekdantujuan

    2

    Identifikasiinfrastrukturproyek

    3

    Analisakarakteristikproyek

    4

    Identifikasiproduk&aktifitas

    5

    Estimasiusaha

    6

    Identifikasiresikokeg

    7

    Alokasiresource

    8

    Reviewrencana

    10

    Lowerlevelplanning

    9

    Eksekusirencana

  • 7053T - IT Project Management

    3.5 Cash Flow Forecasting

    Sama pentingnya memperkirakan biaya keseluruhan dan keuntungan proyek adalah memperkirakan aliran dana yang akan terjadi dan waktunya. Perkiraan aliran data akan menunjukkan kapan biaya dan laba akan terjadi (gambar 3.2).

    Kita harus mengeluarkan uang, seperti gaji pegawai, saat tahap pengembangan proyek. Biaya biaya ini tak dapat ditunda sampai keuntungan diperoleh (baik dari penggunaan software tersebut untuk keperluan dalam atau untuk menjualnya). Penting untuk mengetahui bahwa kita dapat mendanai pengeluaran tersebut dengan memakai dana perusahaan atau meminjamnya dari bank. Dalam beberapa kasus, sangat penting bagi kita untuk memiliki perkiraan kapan biaya - biaya seperti pembayaran ,gaji, atau bunga bank akan ditagih dan kapan keuntungan diharapkan, seperti pembayaran saat penyelesaian atau pembayaran saat tahap pengembangan.

    Perkiraan aliran dana yang akurat tidaklah mudah, dimana harus dibuat saat tahap awal siklus hidup proyek (setidaknya sebelum biaya besar dikeluarkan) dan banyak hal hal yang harus diperkirakan (terutama keuntungan menggunakan software atau memotong biaya) bisa saja terjadi beberapa tahun lagi.

    Saat memperkirakan aliran dana di masa depan, biasanya efek inflasi diabaikan. Mencoba memperkirakan efek inflasi akan meningkatkan unsur ketidakpastian dalam perkiraan. Tapi, jika biaya meningkat karena inflasi maka laba juga akan meningkat secara proporsional. Tapi, pertimbangan untuk berurusan dengan peningkatan biaya dimana pekerjaan dilakukan oleh customer harus tepat pada tempatnya.

    Tabel 3.2 mengilustrasikan perkiraan aliran dana untuk 4 proyek. Pada tiap kasus diasumsikan bahwa aliran dana terjadi tiap akhir tahun. Untuk proyek singkat atau proyek kandidat menunjukkan pola aliran dana musiman yang signifikan dapat dijadikan acuan untuk membuat perkiraan aliran dana per-3 bulan atau bahkan perkiraan aliran dana bulanan.

    3.6 Tehnik Evaluasi Cost-benefit Kita akan mempertimbangkan cara kerja proyek dimana keuntungan lebih

    banyak. Namun, untuk memilih proyek-proyek, kita perlu untuk mempertimbangkan waktu dari biaya dan keuntungan juga keuntungan relative terhadap besar kecilnya investasi.

    Exercise 3.2

    Mempertimbangkan estimasi arus kas proyek untuk 4 proyek pada IOE yang ditunjukkan pada table 3.2. Nilai negative menandakan pengeluaran dan positif menandakan pemasukkan.

    Tingkatan dari 4 proyek dalam urutan keuangan yang diinginkan dan membuat catatan dari alasan untuk tingkatannya sebelum membaca yang berikutnya.

  • 7053T - IT Project Management

    Bagian berikutnya kita akan melihat sekilas tentang beberapa metode umum untuk membandingkan proyek berdasarkan arus kasnya.

    Net Profit

    Net profit dari proyek membedakan antara total cost dan total income akhir dari proyek. Proyek 2 dalam table 3.2 dapat dilihat net profit yang paling baik tetapi ini merupakan biaya investasi yang besar. Sebenarnya, jika kita menginvestasi 1m, kita mungkin menangani semua dari ketiga proyek yang lain dan bahkan mendapatkan net profit yang lebih baik. Catatan lagi, bahwa semua proyek yang terdiri dari unsur resiko dan kita mungkin tidak siap untuk kehilangan 1m. Kita harus melihat pengaruh dari resiko dan investasi selanjutnya pada chapter ini.

    Lagi pula, net profit yang sederhana tidak memperhatikan waktu dari arus kas. Proyek 1 dan 3 masing-masing mempunyai net profit 50,000 dan oleh karena itu, berdasarkan criteria pemilihan ini, akan menjadi lebih baik. Sebagian besar pemasukkannya terlambat dalam proyek 1, mengingat proyek 3 memberikan pemasukkan yang stabil dalam proyeknya. Keharusan untuk menunggu pengembalian menimbulkan kerugian dimana investasi harus dibiayai lebih lama. Tambahan untuk fakta itu, sesuatu yang lain menjadi sama, perkiraan yang lebih jauh kedepan sedikit yang dapat dipercaya bahwa perkiraan dalam jangka pendek dan kita dapat melihat bahwa dua proyek adalah tidak menjadi lebih baik.

    Payback Period

    Payback period adalah waktu keseluruhan bahkan yang sesungguhnya atau pembayaran kembali investasi yang diinisialisasikan. Biasanya, proyek dengan payback period yang paling singkat akan dipilih sebagai dasar dimana organisasi berharap untuk dapat meminimalkan waktu dimana proyek berada dalam status debet.

    Exercise 3.3

    Mempertimbangkan 4 proyek arus kas yang diberikan pada table 3.2 dan perhitungan payback period untuk setiap proyek.

    Keuntungan dari payback period adalah perhitungan sederhana dan terutama tidak sensitive untuk kesalahan kecil dalam ramalan. Kerugian pemilihan tehnik ini adalah bahwa payback period mengabaikan keseluruhan kemampuan menghasilkan keuntungan dari sebuah proyek. Pada kenyataannya payback period secara keseluruhan mengabaikan berbagai pemasukkan (atau pengeluaran) ketika proyek telah impas (balik modal). Jadi faktanya adalah bahwa proyek 2 dan 4 secara keseluruhan lebih menguntungkan dari pada proyek 3 yang diabaikan.

  • 7053T - IT Project Management

    Return on investment

    Pengembalian investasi (ROI), juga diketahui sama seperti tingkat pengembalian akuntasi (ARR), memberikan perbandingan mengenai keuntungan bersih dari invertasi yang diharuskan. Beberapa variasi formula digunakan untuk menghitung pengembalian investasi, tetapi versi yang secara umumnya adalah

    ROI=Keuntunganrataratapertahunx100

    Totalinvestasi

    Exercise 3.4

    Perhitungan ROI untuk proyek 1, keuntungan bersih (net Profit) adalah 50,000 dan total investasi adalah 100,000. Oleh karena itu pengembalian investasi dihitung sebagai berikut :

    ROI=keuntunganrataratapertahunx100

    Totalinvestasi

    =10,000x100=10%

    100,000

    Perhitungan ROI untuk setiap proyek yang ditunjukkan pada table 3.2 dan diputuskan yang mana, dari criteria dasar ini, yang paling berguna.

    Memberikan pengembalian investasi yang sederhana, mudah untuk menghitung ukuran dari pengembalian modal dan oleh karena itu sangat terkenal. Sayangnya itu dihasilkan dari 2 kerugian besar. Seperti keuntungan bersih, itu tidak memperhatikan waktu dari arus kas. Yang lebih penting, itu bunga untuk membandingkan angka pengembalian dengan arus bunga. Namun, angka yang menunjang pengembalian tidak berhubungan dengan bunga yang ditawarkan atau biaya oleh bank (atau bunga normal lainnya) karena itu tidak memperhatikan waktu dari arus kas atau penggabungan bunga. Oleh karena itu, kemungkinan besar, sangat menyesatkan.

  • 7053T - IT Project Management

    Net Present Value

    Perhitungan keuntungan yang sekarang (Net Present Value (NPV)) adalah tehnik evaluasi proyek mengingatkan akan keuntungan dari proyek dan waktu arus kas yang dihasilkan. Yang dikerjakan dengan mendiskontokan arus kas yang akan datang dengan presentase yang diketahui tingkat diskontonya. Ini berdasar pada pandangan penerimaan 100 hari ini adalah lebih baik dari menunggu hingga tahun berikutnya untuk menerimanya, karena 100 tahun berikutnya tidak berharga dari 100 sekarang. Kita dapat, sebagai contoh, investasi 100 di bank hari ini dan mempunyai tambahan 100 sebagai bunga dalam waktu setahun. Jika kita mengatakan bahwa nilai yang sekarang dari 100 pada tahun ini adalah 91, berarti bahwa 100 dalam waktu setahun sebanding dengan 91 sekarang.

    Persamaan dari 91 sekarang dan 100 dalam setahun berarti kita mendapat diskonto dari pemasukkan yang akan datang dengan perkiraan 10%- itu berarti, kita akan menunggu setahun untuk mendapatkan tambahan 10%. Pilihan lain yang mengingatkan 2 pertimbangan tadi, jika kita menerima 91 sekarang dan menginvestasi untuk setahun dan setiap tahun menghasilkan bunga 10%, itu akan bernilai 100 dalam setahun. Angka pertahun dengan pendapatan diskonto yang akan datang adalah diketahui tingkat diskonto sebagai berikut: 10% pada contoh diatas.

    Demikian halnya juga, 100 diterima dalam jangka waktu 2 tahun akan mempunyai perkiraan nilai sekarang 83, dengan kata lain, 83 diinvestasikan dengan bunga 10% akan menghasilkan perkiraan sebesar 100 dalam jangka waktu 2 tahun.

    Nilai yang sekarang dari arus kas yang akan datang mungkin didapatkan dengan memerapkan formula berikut :

    Present value = nilai pada tahun t

    (1+r)t

    Dimana r adalah tingkat diskonto, diekspresikan sebagai nilai decimal dan t adalah jumlah tahun dalam arus kas yang terjadi masa yang akan datang.

    Secara alternative, dan agak lebih mudah, nilai sekarang dari arus kas mungkin diperhitungkan dengan mengalikan arus kas dengan discount factor yang tepat. Tabel kecil dari discount factor diberikan pada table 3.3.

    NPV dari proyek didapat dengan mendiskontokan setiap arus kas (baik negative dan positif) dan menjumlahkan nilai diskonto. Secara normal diasumsikan bahwa setiap investasi awal apapun terjadi dengan segera (ditunjukkan sebagai tahun ke 0) dan tidak

  • 7053T - IT Project Management

    didiscontokan. Kemudian arus kas secara normal diasumsikan terjadi pada setiap akhir tahun dan didiscontokan oleh jumlah yang tepat. Kemudian arus kas secara umum diasumsikan terjadi pada setiap tahun dan diskonto dengan jumlah yang tepat.

    Exercise 3.5

    Asumsikan tingkat diskonto 10%, NPV untuk proyek 1 (table 3.2) akan dihitung seperti pada table 3.4. NPV untuk proyek 1, menggunakan tingkat diskonto sebesar 10% adalah 618. Menggunakan tingkat diskonto 10%, hitung NPV untuk proyek 2, 3, dan 4 dan putuskan yang mana, dari dasar ini, yang paling menguntungkan.

    Ini menarik dicatat bahwa NPV untuk proyek 1 dan 3 adalah sungguh-sungguh berbeda. Meskipun kedua proyek itu mempunyai net profit yang sama dan menpunyai pengembalian investasi yang sama. Perbedaan NPV digambarkan dengan fakta bahwa, dengan proyek 1, kita harus menunggu lebih lama untuk pengembalian dalam jumlah besar.

    _________________________________________________________________

    Lebih luas atau table secara detail mungkin menggunakan konsep dengan formula

    Discount factor = 1_______

    (1 + r)t

    Untuk variasi nilai dari r (discount rate) dan t (jumlah tahun dari sekarang)

    Tabel 3.3 Tabel dari NPV discount factors

    Discount rate ( % )

    Year 5 6 8 10 12 15

    1 0.9524 0.9434 0.9259 0.9091 0.8929 0.8696

    2 0.9070 0.8900 0.8573 0.8264 0.7972 0.7561

    3 0.8638 0.8396 0.7938 0.7513 0.7118 0.6575

    4 0.8227 0.7921 0.7350 0.6830 0.6355 0.5718

  • 7053T - IT Project Management

    5 0.7835 0.7473 0.6806 0.6209 0.5674 0.4972

    6 0.7462 0.7050 0.6302 0.5645 0.5066 0.4323

    7 0.7107 0.6651 0.5835 0.5132 0.4523 0.3759

    8 0.6768 0.6274 0.5403 0.4665 0.4039 0.3269

    9 0.6446 0.5919 0.5002 0.4241 0.3606 0.2843

    10 0.6139 0.5584 0.4632 0.3855 0.3220 0.2472

    15 0.4810 0.4173 0.3152 0.2394 0.1827 0.1229

    20 0.3769 0.3118 0.2145 0.1486 0.1037 0.0611

    25 0.2953 0.2330 0.1460 0.0923 0.0588 0.0304

    Tabel 3.4 Menggunakan discount factor untuk proyek 1

    Year Project 1 cash flow

    ( )

    Discount factor @

    10 %

    Discounted cash flow

    ( )

    0 -100,000 1.0000 -100,000

    1 10,000 0.9091 9,091

    2 10,000 0.8264 8,264

    3 10,000 0.7513 7,513

    4 20,000 0.6830 13,660

    5 100,000 0.6209 62,090

    Net Profit 50,000 NPV : 618

  • 7053T - IT Project Management

    Tabel 3.5 Estimasi arus kas 3 proyek

    Year Project A ( ) Project B ( ) Project C ( )

    0 -8,000 -8,000 -10,000

    1 4,000 1,000 2,000

    2 4,000 2,000 2,000

    3 2,000 4,000 6,000

    4 1,000 3,000 2,000

    5 500 9,000 2,000

    6 500 -6,000 2,000

    Net Profit 4,000 5,000 6,000

    Kesulitan utama dengan menggunakan NPV untuk menentukan diantara proyek dalam memilih nilai disconto yang tepat. Beberapa organisasi mempunyai nilai standar, tetapi ini bukan masalahnya, kemudian nilai disconto seharusnya seharusnya dipilih untuk meggambarkan nilai bunga yang didapat (Nilai pinjam pinjam proyek dari dana pinjaman) ditambah beberapa bayaran untuk menggambarkan fakta bahwa software proyek mempunyai sifat yang lebih beresiko dari meminjam uang dibank. Nilai disconto secara tepat pada umumnya sedikit penting dari menjamin bahwa beberapa nilai diskonto digunakan untuk semua proyek yang akan dibandingkan. Namun, ini penting untuk mengecek bahwa tingkata dari proyek tidak sensitive untuk perubahan yang sedikit pada nilai discontonya, dapat dilihat pada latihan berikut.

    Exercise 3.6

    Hitung NPV dari setiap proyek A, B, dan C lihat table 3.5 menggunakan masing-masing nilai discontonya 8%, 10%, dan 12%.

    Untuk setiap nilai diskonto, putuskan yang mana proyek yang paling baik. Apa yang dapat kamu simpulkan dari hasil ini?

    Kemungkinan lain, nilai disconto dapat dipikirkan seperti target pengembalian nilai. Jika, untuk contoh, kita menentukan target pengembalian nilai 15% kita akan menolak proyek lain

  • 7053T - IT Project Management

    tidak di perlihatkan NPV dengan 15% nilai disconto. Proyek apa saja diperlihatkan NPV positif akan dipertimbangkan untuk pemilihan, Mungkin dengan menggunakan penentu tambahan criteria dimana calon proyek yang bertanding untuk sumber penghasilan.

    Internal Rate of Return (Pengembalian nilai internal (IRR))

    Satu keuntungan dari NPV adalah mengukur keuntungan, walaupun mungkin digunakan untuk membandingkan proyek. Itu mungkin tidak secara langsung dapat dibandingkan dengan memperolehnya dari investasi yang lain atau dengan meminjam modal. Seperti harga biasanya dikutip dari persentase nilai bunga. IRR diusahakan untuk menyediakan ukuran keuntungan seperti persentase pengembalian yang secara langsung dibandingkan dengan tingkat bunga. Jadi, proyek dilihat dari estimasi IRR 10% akan berguna jika modal akan dipinjamkan untuk lebih rendah dari 10% atau jika modal tidak dapat diinvestasikan ditempat lain untuk pengembalian yang lebih besar dari 10%.

    IRR dihitung sebagai persentase tingkaty disconto yang akan membuat NPV dari nol. Itu akan lebih mudah dihitung menggunakan spreadsheet atau program computer lainnya yang menyediakan fungsi untuk menghitung IRR. Untuk contoh, Microsoft Excel dan Lotus, keduanya menyediakan fungsi IRR yang mana, disediakan dengan nilai perkiraan (mungkin 0), akan dicari untuk pengembalian IRR.

    Secara manual, itu mungkin dihitung dengan mencoba dan kesalahan atau estimasi menggunakan tehnik ilustrasi dalam figure 3.3. Tehnik ini terdiri dari tebakan 2 nilai (satu disebelah nilai yang lainnya nilai yang benar) untuk nilai estimasi yang benar. Catatan bahwa tehnik ini akan hanya menyediakanperkiraan nilai tetapi, dalam banyak kasus cukup untuk menolak proyek yang mempunyai IRR yang rendah atau menunjukkan harga yang menjadi evaluasi lebih tepat.

    Ukuran IRR cocok dan berguna dari nilai proyek adalah harga persentase itu sendiri mungkin secara langsung dibandingkan dengan tingkat pengembalian dari proyek lain atau perkiraan tingkat bunga ditempat lain.

    Tabel 3.6 mengilustrasikan yang mana proyek dengan IRR 10% yang mungkin secara langsung dibandingkan dengan tingkat bunga yang lain. Arus kas untuk proyek dilihat pada kolom ( a ). Kolom ( b ) dan ( c ) memperlihatkan jika kita menginvestasi 100,000 sekarang dalam setahun tingkat bunga 10% pada bank, kita akan menarik jumlah yang sama seperti kita memperoleh dari akhir proyek setiap tahun, kolom ( e ), dan kita akan kekiri dengan saldo bersih 0 pada akhir. Dengan kata lain, menginvestasi pada proyek dengan mempunyai IRR 10% dapat diperoleh secara tepat arus kas yang sama seperti meminjam uang di bank dengan tingkat bunga 10 %. Oleh karena itu kita dapat alasan proyek dengan IRR yang lebih besar dari arus bunga akan menyediakan suku bunga uang lebih baik dari meminjam investasi di bank. Kita dapat juga

  • 7053T - IT Project Management

    mengatakan bahwa harga peminjaman keuangan proyek jika itu mempunyai IRR yang lebih besar dari tuntutan suku bunga dari pinjaman.

    Satu kekurangan dari IRR adalah tidak menyatakan nilai yang mutlak dari pengembalian. Proyek dengan NPV 100,000 dan IRR 15% dapat lebih baik dari proyek dengan NPV 10,000 dan IRR 18% -- modal kembali lebih sedikit tetapi keuntungan bersih lebih besar.

    Nilai pengembalian internal sering dibeikan dengan sulit, dibawah kondisi yang pasti, adalah mungkin menemukan lebih dari satu tingkat suku bunga yang akan menghasilkan NPV = 0. Ini tidak cocok, jika ada solusi yang lain, itu selalu tepat untuk mengambil nilai yang paling rendah dan mengabaikan yang lain. Spreedsheet akan secara umum selalu merupakan nilai yang paling rendah jika disediakan dengan nilai perkiraan 0.

    NPV dan IRR tidaklah sama, namun, jawaban ekonomi evaluasi proyek secara komplit

    Jumlah evaluasi harus mengambil dalam masalah uang dari dana arus kasuntuk contoh, dapatkah membayar kembali bunga dari uang yang dipinjam dan membayar pengembangan gaji staff tepat waktu?

    Saat proyek IRR mungkin menyatakan keuntungan proyek, bayaran yang akan datang dari proyek mungkin tidak dapat dipercaya dari jumlah bayaran yang diucapkan, diinvestasikan di bank. Untuk mengambil uang dari resiko yang melekat pada investasi diproyek, kita mungkin membutuhkan bayaran proyek dengan biaya resiko ( seperti, bayaran yang seharusnya, katakan, paling sedikit 15 % dari tingkat bunga yang sekarang) atau kita mungkin berusaha menganalisis lebih detail resikonya seperti dijelaskan pada sesi berikutnya di chapter ini.

    Kita juga akan mempertimbangkan proyek yang lain dalam keragka keuangan dan ekonomi dari organisasi secara keseluruhan. Jika salah satu modal kita, akankan kita juga menanamkan modal untuk proyek yang lainnya?

    Tabel 3.6 Arus kas proyek yang dibicarakan dengan investasi 10%

    Equivalent investment at 10 %

    Year

    ( a )

    Project cash flow forecast

    ( )

    ( b )

    Capital at start of year

    ( )

    ( c )

    Interest during year

    ( )

    ( d )

    Capital at end of year

    ( )

    ( e )

    End of year withdrawal

    ( )

    0 -100,000 - - - -

    1 10,000 100,000 10,000 110,000 10,000

  • 7053T - IT Project Management

    2 10,000 100,000 10,000 110,000 10,000

    3 10,000 100,000 10,000 110,000 10,000

    4 20,000 100,000 10,000 110,000 20,000

    5 99,000 90,000 9,000 99,000 99,000

    6 0 0 0 0

    8000

    6000

    4000

    2000

    0

    Net

    Present

    Value

    ()

    2000

    4000

    6000

    8 9 10 11 12

    DiscountRate(%)

    Figure3.3EstimasiIRRuntukproyek1

  • 7053T - IT Project Management

    SIMPULAN

    Untuk menangani situasi yang rumit dengan efektif, maka proyek manajer membutuhkan pandangan holistik dari proyek dan mengerti bagaimana hubungan proyek dengan organisasi yang lebih besar.

    Istilah system approach, muncul sejak tahun 1950an untuk menjelaskan pendekatan holistik dan analitikal untuk menyelesaikan masalah yang rumit itu dimana termasuk dalam pengunaan filosofi sistem (system philosophy), analisis sistem (system analysis) dan manajemen sistem (system management).

    Siklus Hidup Proyek (Project Life Cycle) adalah kumpulan dari fase proyek. Beberapa organisasi menetapkan kumpulan siklus hidup yang akan digunakan pada semua proyek mereka, sedangkan lainnya mengikuti praktek industri umumnya berdasarkan jenis proyek yang terlibat. Umumnya, siklus hidup proyek menjelaskan pekerjaan apa yang akan dilaksanakan pada setiap fase, deliverable apa yang akan diproduksi dan kapan, siapa yang terlibat pada setiap fase, dan bagaimana manajemen akan control dan menyetujui hasil kerja yang dibuat di setiap fase. Deliverable adalah sebuah produk atau servis, seperti laporan teknikal, sesi pelatihan, bagian dari perangkat keras, segmen koding pada software, diproduksi atau disediakan sebagai bagian dari proyek.

    Proses manajemen proyek dapat dikelompokan menjadi lima kelompok proses yaitu inisialisasi (usulan proyek), perencanaan proyek, pelaksanaan proyek, pengawasan proyek dan evaluasi proyek.

    Kelima kelompok proses tersebut dapat dipetakan ke dalam Sembilan bidang pengetahuan proyek (nine areas of project Management body of knowledge)

  • 7053T - IT Project Management

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Schwalbe, Kathy. (2009). Information Technology Project Management. Sixth edition. Course Technology. Augsburg. ISBN: 978-0324786927.

    2. Marchewka, Jack T. (2006). Information Technology Project Management: Providing

    Measurable Organizational Value. Second edition. Wiley. Illinois. ISBN: 978-0471715399.