ist · direktur utama adira finance hafid hadeli mengatakan, pen-garuh indonesia di ekonomi global...

1
SENIN 15 APRIL 2019 23 PENGUMUMAN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. (PERSEROAN) Berkedudukan di Jakarta Selatan Dengan ini diberitahukan kepada Para Pemegang Saham bahwa Perseroan akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, pada hari Kamis tanggal 23 Mei 2019. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka Pasal 13 Ayat (3) huruf a, bahwa Acara Rapat tersebut akan diumumkan dalam Panggilan Rapat pada tanggal 30 April 2019 yang dimuat di 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional. Yang berhak hadir dan memberi suara dalam rapat tersebut hanya para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 26 April 2019. Setiap usulan Pemegang Saham Perseroan akan dimasukkan dalam mata acara RUPS bilamana memenuhi persyaratan yang tercantum dalam Pasal 10 ayat (8) huruf b Anggaran Dasar Perseroan dan usulan tersebut harus diterima Direksi Perseroan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal Panggilan Rapat. Jakarta, 15 April 2019 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. Direksi MAESTRO 90 ADV PEMBERITAHUAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT SEKAR BUMI TBK Bersama ini Direksi PT Sekar Bumi Tbk (selanjutnya disebut Perseroan), mengumumkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2018 (selanjutnya disebut RUPST), akan dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Mei 2019. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/ POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (POJK No. 32) dan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan maka Pemanggilan RUPST akan diumumkan melalui 1 (satu) surat kabar/harian berbahasa Indonesia yang beredaran nasional, situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan www.sekarbumi.com pada tanggal 30 April 2019. Para pemegang saham yang berhak menghadiri atau diwakili dalam RUPST adalah para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan dan/atau pemilik saldo saham Perseroan pada sub rekening efek di Penitipan Kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 April 2019. Sesuai dengan pasal 12 POJK No. 32, 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang mewakili 1/20 (satu per dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham degnan hak suara berhak untuk mengusulkan mata acara rapat yang wajib disampaikan secara tertulis kepada Direksi Perseroan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal pemanggilan RUPST yakni 23 April 2019 dengan disertai alasan dan bahan usulan mata acara rapat, dengan memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Jakarta, 15 April 2019 PT Sekar Bumi Tbk. Direksi Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan, pen- garuh Indonesia di ekonomi global yang semakin kuat men- dorong bank-bank di luar negeri untuk memberikan fasilitas pinjaman kepada perusahaan- perusahaan Indonesia dengan kinerja yang mumpuni. Pers- eroan melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui pinjaman sindikasi dalam mata uang asing. Penandatanganan perjanjian pinjaman sindikasi tersebut dilakukan di Singapura pada 12 April lalu. “Kami berhasil merampungkan pinjaman sindi- kasi ketujuh di tahun 2019. Seperti tahun lalu, fasilitas ini akan dipergunakan untuk men- dukung bisnis pembiayaan di Indonesia dan akan digunakan untuk membantu pencapaian pertumbuhan pembiayaan sebe- sar 5-10% di tahun 2019,” ungkap Hafid, akhir pekan lalu. Dalam proses penerbitan pin- jaman sindikasi tersebut, pers- eroan menunjuk BNP Paribas, DBS Bank Ltd, Maybank Grup, MUFG Bank Ltd, dan United Overseas Bank Limited sebagai mandated lead arrangers dan bookrunners. Sama seperti tahun-tahun se- belumnya sejak penerbitan pin- jaman sindikasi yang pertama, perseroan akan melakukan lind- ung nilai penuh (fully hedged) ke dalam mata uang rupiah untuk memitigasi risiko mata uang (currency risk) dan suku bunga (interest rate risk) mengingat kegiatan pembiayaan Adira Finance menggunakan mata uang rupiah dan suku bunga pembiayaan yang tetap. Selain itu, baru-baru ini pers- eroan juga mendapatkan pemer- ingkat dari credit internasional yaitu dari Moody’s dan Fitch masing-masing dengan pering- kat Baa2 dan BBB (investment grade) yang merupakan rating sama dengan Republik Indo- nesia. “Kami berharap bahwa dengan memperoleh peringkat tersebut dapat memperkuat posisi pasar dan tingkat kepercayaan di ko- munitas keuangan, sehingga kami mendapatkan kesempatan untuk terus berupaya memper- oleh sumber pendanaan yang kompetitif,” jelas Hafid. Sementara itu, Direktur Ke- uangan Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan, pihaknya terus mendiversifikasi sumber dananya sehubungan dengan pertumbuhan kebutu- han pendanaan Adira Finance. Adapun, investor perseroan berasal dari berbagai negara seperti Jepang, Singapura, dan Taiwan. “Adapun fasilitas pinja- man dalam mata uang asing memberikan kontribusi sebesar 36% atas pendanaan sendiri pe- rusahaan yang mencapai Rp 22 triliun pada akhir 2018,” tambah Made. Kemudian, sekitar 18% dari pendanaan sendiri merupakan pinjaman dari bank lokal dan 46% berasal dari pendanaan pasar modal berupa obligasi dan sukuk mudharabah. Den- gan gearing ratio pada level 3,1 kali, perseroan memiliki ruang gerak yang luas dalam mencari pendanaan kedepannya untuk memenuhi kebutuhan penyalu- ran pembiayaan baru. Sebelumnya, sepanjang tahun 2018, perseroan menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 38,2 triliun, meningkat 17% (yoy). Sementara itu, kedua segmen sepeda motor baru dan mobil baru berkontribusi besar terhadap pertumbuhan pem- biayaan secara keseluruhan. Didorong oleh pertumbuhan pembiayaan baru, piutang yang dikelola tumbuh 13% (yoy) men- jadi Rp 51,3 triliun. Made menyebut, tiga cara yang dilakukan untuk mencari pendanaan, yakni pertama den- gan joint financing bersama bank induk Bank Danamon. Kedua, menerbitkan obligasi, karena Adira Finance termasuk pemain besar di pasar modal untuk indus- tri pembiayaan. Ketiga, dengan mencari sumber pinjaman baru, baik pinjaman bank dalam negeri maupun luar negeri. “Yang paling banyak kami cari itu yang murah, tapi juga dari sisi risikonya. Tapi dari Rp 14 triliun sekitar 50% itu pasti dari pasar modal karena kompetitif dan risiko terkendali,” lanjut Made. JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) memberikan fasilitas uncommit- ted line sebesar Rp 600 miliar ke PT Trihamas Finance untuk penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB). Pemberian fasilitas tersebut akan dicairkan dalam dua tahap, tahap pertama sebesar Rp 300 miliar. Executive Vice President Con- sumer Loan Division BRI Sutadi mengatakan, perjanjian kerja sama antara BRI dan Trihamas Finance sudah terjalin secara berkesinambungan sejak tahun 2010 sampai dengan saat ini. Pemberian fasilitas pinjaman tersebut merupakan ketujuh kalinya yang diberikan oleh BRI kepada Trihamas dengan suku bunga bersaing. “Ini fasilitas kerja sama joint financing un- commited line tidak terikat, jadi kami sama-sama sharing dalam pembiayaan ini, BRI 95%, Triha- mas 5%. Jadi kami menitipkan pembiayaan kepada Trihamas, karena BRI tidak memiliki SDM (sumber daya manusia) yang ahli,” terang Sutadi di Jakarta, Jumat (12/4). Pinjaman tersebut diberikan untuk pembiayaan segmen ken- daraan penumpang (passanger) dan juga kendaraan komer- sial. Kedua segmen tersebut merupakan segmen utama dari bisnis Trihamas. Sutadi juga menjelaskan, pihaknya memilih Trihamas dalam memberikan pinjaman karena melihat seg- mentasi dari Trihamas yang cukup spesifik dan memiliki potensi tumbuh tinggi. “Kami lihat multifinance itu dengan mempertimbangkan segmentasi yang berpotensi. Kami juga pelajari mana yang baik untuk bisnis, karena keban- yakan debitur kami juga mencari kendaraan bekas, walaupun ada juga yang baru, tapi mayoritas kendaraan bekas yang dicari. Jadi kami melihat Trihamas Finance sesuai dan sampai seka- rang kinerja bisnisnya juga bagus,” terang Sutadi. Pada kesempatan itu, Direk- tur Utama Trihamas Finance Gerardus Djudju Kusmo men- jelaskan, fasilitas pinjaman sebesar Rp 600 miliar dari BRI tersebut bertujuan untuk mendukung target pembiayaan KKB perseroan tahun ini yang sebesar Rp 1,41 triliun. Target tersebut meningkat 25% dari realisasi pembiayaan perseroan tahun lalu. “Dana dari BRI ini kami gu- nakan untuk target tahun ini yang sebesar Rp 1,41 triliun. Selain pembiayaan kendaraan penumpang dan niaga atau kom- ersial, pembiayaan multiguna dengan memanfaatkan data base existing costumer menjadi salah satu andalan Trihamas Finance dalam meningkatkan nilai pem- biayaan pada tahun ini,” ungkap Genardus. Menurut dia, sejak tahun 2004 Trihamas Finance memang fokus pada kendaraan kom- ersial. Pasalnya, perusahaan pembiayaan yang masuk dalam segmen tersebut tidak sebanyak pemain di kendaraan penump- ang. Menurut dia, jika Gaikindo memproyeksikan tahun ini pen- jualan otomotif cenderung flat karena mayoritas kendaraan baru. Sedangkan bisnis utama dari Trihamas adalah kendaraan bekas, maka pihaknya optimistis pertumbuhan tahun ini dapat tercapai. “Tapi kami kan keban- yakan kendaraan bekas, dengan adanya pembangunan Indonesia dengan infrastruktur di daerah tertentu cukup menjadi penun- jang, kendaraan komersil masih dibutuhkan, jadi so far cukup baik,” papar dia. Untuk rasio pembiayaan bermasalah (NPF), Trihamas Finance saat ini di posisi yang cukup rendah, yakni 1,3% gross. Tahun ini perseroan juga me- nargetkan untuk NPF lebih rendah lagi. “Sejak berdiri, NPF Trihamas termasuk paling baik, tahun 2018 NPF 1,3%, tahun ini harapannya turun lagi di posisi 1,15%,” kata Genardus. Sementara itu, Sutadi men- jelaskan, kontribusi dari bisnis KKB terhadap kredit konsumer BRI belum terlalu besar. Sebab, saat ini mayoritas masih berasal dari kredit tanpa agunan (KTA), kemudian kredit pemilikan rumah (KPR). Untuk itu, BRI bekerja sama dengan sekitar 25 perusahaan pembiayaan untuk mendongkrak kinerja KKB BRI. Selain itu, perseroan mel- akukan joint financing dengan perusahaan anak, yakni BRI Finance. “KKB ini tidak terlalu besar, karena multifinance ini merupakan mesinnya yang fokus ke kendaraan, makanya kami titip ke multifinance untuk disalurkan, karena BRI sendiri tidak punya SDM yang siap,” tutur Sutadi. Meski terdapat sejumlah bank yang mulai menurunkan por- tofolio kepada multifinance karena terdapat perusahaan pembiayaan yang bermasalah dan menjadi kredit macet, BRI mengaku memang lebih berhati- hati untuk bekerja sama dengan multifinance. Hal tersebut ter- cermin dari rasio kredit ber- masalah (non performing loan/ NPL) KKB di BRI masih terjaga di level 0,34%. (nid) JAKARTA – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali In- donesia) kembali menghadirkan inovasi baru yang dipersembah- kan untuk para nasabah. Sete- lah menghadirkan Auto Risk Management System (ARMS) sebagai metode manajemen risiko yang disesuaikan dengan profil investasi nasabah pada 2011 yang hingga saat ini belum ada duanya, kini Generali resmi meluncurkan ROBO ARMS. ROBO ARMS adalah fitur baru dari ARMS yang mengelola risiko investasi pada unit link, dengan mengubah parameter ARMS secara otomatis sesuai dengan kondisi pasar dan profil risiko nasabah. Fitur ini akan bekerja untuk melindungi unit link nasabah dari kemungki- nan terburuk dan mengambil keuntungan dari kemungkinan terbaik secara otomatis. CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman mengungkapkan, se- bagai mitra perlindungan finan- sial, Generali memahami dina- mika dan situasi pasar yang fluk- tuatif serta kesibukan nasabah. Untuk itu, ROBO ARMS hadir memberikan pengalaman unik layaknya robot asisten, di mana unit link mereka akan dikelola ROBO ARMS yang akan mel- akukan pergantian alokasi aset secara berkala sesuai dengan kondisi pasar dan melakukan stop loss. Ini untuk mencegah ke- mungkinan terburuk, sehingga perlindungan kesehatan dan perencanaan keuangan yang diharapkan dapat ter wujud. “Dengan layanan ini, nasabah dapat dengan tenang berasur- ansi dan lebih menikmati waktu luang bersama keluarga karena unit link mereka otomatis terk- endali,” terang dia dalam siaran pers yang diterima Investor Dai- ly, akhir pekan lalu. Dia menjelaskan, biasanya diperlukan dana kelola yang besar untuk mendapatkan personalized financial service. Namun, ROBO ARMS Generali hadir untuk seluruh pemegang polis unit link tanpa minimum dana tertentu. Dengan memonitor kondisi pasar setiap hari, unit link nasabah otomatis terkendali sesuai den- gan profil risiko dan mampu beradaptasi mengikuti kondisi pasar keuangan. ROBO ARMS memproteksi berapapun aset unit link nasabah setelah menentukan profil investasinya dan terus aktif tanpa batas waktu tertentu selama menjadi nasabah Generali. Edy menambahkan, ROBO ARMS merupakan layanan fi- nansial eksklusif yang kami persembahkan untuk seluruh nasabah, tanpa terkecuali. Jika diibaratkan dengan dunia fash- ion, Generali mampu menghad- irkan produk pakaian kualitas butik dengan harga terjangkau. “Dengan fitur ini, nasabah bisa dengan tenang berasuransi unit link di segala kondisi pasar dengan nyaman. Sebab, sistem kami akan memperhatikan per- gerakan pasar dan mengelola investasi pada unit link nasabah untuk mengoptimalkan nilainya. Dengan unit link yang terken- dali, kami berharap nasabah bisa memiliki perlindungan kesehatan terbaik dan lebih maksimal,” jelas dia. Dengan kompetensi dan pen- galaman di bidangnya, Generali menghadirkan ROBO ARMS yang menjadi satu-satunya fitur yang membantu nasabah untuk mengelola unit link, sehingga nasabah bisa memiliki proteksi kesehatan yang lebih terjaga terus-menerus. “Untuk berasur- ansi pada unit link, serahkan pada ahlinya, biarkan ROBO ARMS yang menangani,” kata Edy. (th) JAKARTA – PT Amar Bank, pi- onir produk financial technology (fintech) dengan nama Tunaiku, terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan dan literasi keuangan bagi masyarakat Indonesia. Upaya itu dilakukan dalam ben- tuk mempermudah akses keuan- gan bagi masyarakat dan terus melakukan edukasi bagaimana mengatur dan mengelola keuan- gan agar masyarakat mampu untuk meningkatkan kesejahter- aannya. Indonesia berdasarkan data Worldbank Financial Index (Fin- dex) 2017 memiliki masyarakat dengan tingkat unbankable yang cukup tinggi mencapai 51%, walaupun sudah cukup mem- baik dibandingkan pada 2014 yang mencapai 64% dan 2011 mencapai 80%. Meski demikian, berdasarkan data Findex ternya- ta dari jumlah tersebut sekitar 60 juta orang sudah memiliki akses internet melalui mobile phone. Hal ini menunjukkan kemungki- nan perubahan yang lebih baik melihat perkembangan fintech di Indonesia lima tahun terakhir. Managing Director Amar Bank Vishal Tulsian mengatakan, inklusi keuangan dan literasi keuangan bagaikan dua sisi mata uang, yang keduanya harus ada dan saling melengkapi serta memiliki korelasi yang positif. “Kurangnya akses terhadap jasa keuangan membuat masyarakat kurang mampu dalam mening- katkan kesejahteraan hidupnya. Demikian juga dengan kurangn- ya pemahaman akan layanan keuangan yang berdampak pada ketidakmampuan mereka untuk memanfaatkan peluang yang ada,” kata Vishal dalam keteran- gan tertulis yang diterima Inves- tor Daily, akhir pekan lalu. Vishal menjelaskan, bagi masyarakat, kunci hidup yang lebih sejahtera adalah dengan adanya akses terhadap layanan keuangan dan juga kemampuan dalam pengelolaan keuangan. Hal ini dapat menjadi indikator literasi keuangan (melek keuan- gan) pada masyarakat. “Memiliki akses keuangan namun tidak bijak dalam peng- gunaannya dapat menggiring mereka ke dalam masalah keuangan. Bahkan masalah lainnya yang lebih kompleks, seperti banyak contoh yang kerap terjadi di masyarakat be- lakangan ini. Sehingga pinjaman yang mereka lakukan menjadi tidak efektif dan tidak produk- tif,” papar Vishal. Peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat dalam sek- tor keuangan adalah dengan memberikan akses yang lebih mudah terhadap layanan keuan- gan formal, contohnya pinjaman melalui lembaga formal yang dapat memberikan suku bunga terjangkau dan proses yang lebih aman. Layanan itu dapat diberikan melalui lembaga per- bankan di kantor-kantor cabang ataupun melalui layanan keuan- gan lainnya seperti layanan keuangan berbasis fintech. Menurut dia, Tunaiku sebagai produk perbankan dalam bentuk aplikasi mobile apps, akan sangat membantu masyarakat yang se- lama ini belum terjangkau atau memiliki akses terhadap layanan keuangan. Mobile apps Tunaiku telah diunduh lebih dari satu juta pengguna dan memberikan manfaat dari produk pinjaman tanpa agunan kepada hampir 200 ribu pengguna di Indonesia, dengan jumlah pinjaman yang disalurkan mencapai lebih dari satu triliun rupiah. “Hal ini men- unjukkan kontribusi Tunaiku dalam membantu masyarakat untuk memiliki dan mening- katkan akses terhadap layanan keuangan,” kata Vishal. (ris) Oleh Nida Sahara JAKARTA – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi sebesar US$ 350 juta. Hasil dari pinjaman sindikasi tersebut akan digunakan perseroan untuk menyalurkan pembiayaan tahun ini yang ditargetkan tumbuh 5-10% secara tahunan ( year on year /yoy). Bank DBS Dukung BMW Group President Director BMW Group Indonesia Ramesh Divyanathan (KIRI) dan Head of Treasures Sales and Distributions PT Bank DBS Indonesia Melfrida Waty Gultom, hadir dalam acara The All New BMW X-5 Launching di Jakarta, pekan lalu. PT Bank DBS Indonesia mewujudkan misi “Live more, Bank less” melalui kerja sama dengan BMW Group Indonesia dalam peluncuran The All New BMW X-5 di Indonesia. Bank DBS Indonesia memberikan kesempatan kepada nasabah untuk menikmati hidup dengan berpetualang tanpa hambatan bersama The All New BMW X-5.  Ist

Upload: others

Post on 20-Aug-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ist · Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan, pen-garuh Indonesia di ekonomi global yang semakin kuat men-dorong bank-bank di luar negeri untuk memberikan fasilitas

SENIN 15 APRIL 2019

23

PENGUMUMANKEPADA PARA PEMEGANG SAHAMPT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.(PERSEROAN)Berkedudukan di Jakarta Selatan

Dengan ini diberitahukan kepada Para Pemegang Saham bahwa Perseroan akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, pada hari Kamis tanggal 23 Mei 2019.

Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka Pasal 13 Ayat (3) huruf a, bahwa Acara Rapat tersebut akan diumumkan dalam Panggilan Rapat pada tanggal 30 April 2019 yang dimuat di 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.

Yang berhak hadir dan memberi suara dalam rapat tersebut hanya para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 26 April 2019.

Setiap usulan Pemegang Saham Perseroan akan dimasukkan dalam mata acara RUPS bilamana memenuhi persyaratan yang tercantum dalam Pasal 10 ayat (8) huruf b Anggaran Dasar Perseroan dan usulan tersebut harus diterima Direksi Perseroan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal Panggilan Rapat.

Jakarta, 15 April 2019PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Direksi

Investor Daily, Senin, 15 April 2019Ukr. 2 kol x 100mmkl BW

MAE

STRO

90

ADV

Ukuran : 2 kolom x 100 mmkMedia : Investor DailyTerbit : 15 April 2019File : D15

PEMBERITAHUANRAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN

PT SEKAR BUMI TBKBersama ini Direksi PT Sekar Bumi Tbk (selanjutnya disebut Perseroan), mengumumkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2018 (selanjutnya disebut RUPST), akan dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Mei 2019.Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (POJK No. 32) dan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan maka Pemanggilan RUPST akan diumumkan melalui 1 (satu) surat kabar/harian berbahasa Indonesia yang beredaran nasional, situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan www.sekarbumi.com pada tanggal 30 April 2019. Para pemegang saham yang berhak menghadiri atau diwakili dalam RUPST adalah para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan dan/atau pemilik saldo saham Perseroan pada sub rekening efek di Penitipan Kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 April 2019.Sesuai dengan pasal 12 POJK No. 32, 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang mewakili 1/20 (satu per dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham degnan hak suara berhak untuk mengusulkan mata acara rapat yang wajib disampaikan secara tertulis kepada Direksi Perseroan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal pemanggilan RUPST yakni 23 April 2019 dengan disertai alasan dan bahan usulan mata acara rapat, dengan memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku.

Jakarta, 15 April 2019PT Sekar Bumi Tbk.

Direksi

Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan, pen-garuh Indonesia di ekonomi global yang semakin kuat men-dorong bank-bank di luar negeri untuk memberikan fasilitas pinjaman kepada perusahaan-perusahaan Indonesia dengan kinerja yang mumpuni. Pers-eroan melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui pinjaman sindikasi dalam mata uang asing.

Penandatanganan perjanjian pinjaman sindikasi tersebut dilakukan di Singapura pada 12 April lalu. “Kami berhasil merampungkan pinjaman sindi-kasi ketujuh di tahun 2019. Seperti tahun lalu, fasilitas ini akan dipergunakan untuk men-dukung bisnis pembiayaan di Indonesia dan akan digunakan untuk membantu pencapaian pertumbuhan pembiayaan sebe-sar 5-10% di tahun 2019,” ungkap Hafid, akhir pekan lalu.

Dalam proses penerbitan pin-jaman sindikasi tersebut, pers-eroan menunjuk BNP Paribas, DBS Bank Ltd, Maybank Grup, MUFG Bank Ltd, dan United Overseas Bank Limited sebagai mandated lead arrangers dan bookrunners.

Sama seperti tahun-tahun se-

belumnya sejak penerbitan pin-jaman sindikasi yang pertama, perseroan akan melakukan lind-ung nilai penuh (fully hedged) ke dalam mata uang rupiah untuk memitigasi risiko mata uang (currency risk) dan suku bunga (interest rate risk) mengingat kegiatan pembiayaan Adira Finance menggunakan mata uang rupiah dan suku bunga pembiayaan yang tetap.

Selain itu, baru-baru ini pers-eroan juga mendapatkan pemer-ingkat dari credit internasional yaitu dari Moody’s dan Fitch masing-masing dengan pering-kat Baa2 dan BBB (investment grade) yang merupakan rating sama dengan Republik Indo-nesia.

“Kami berharap bahwa dengan memperoleh peringkat tersebut dapat memperkuat posisi pasar dan tingkat kepercayaan di ko-munitas keuangan, sehingga kami mendapatkan kesempatan untuk terus berupaya memper-oleh sumber pendanaan yang kompetitif,” jelas Hafid.

Sementara itu, Direktur Ke-uangan Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan, pihaknya terus mendiversifikasi sumber dananya sehubungan dengan pertumbuhan kebutu-

han pendanaan Adira Finance. Adapun, investor perseroan berasal dari berbagai negara seperti Jepang, Singapura, dan Taiwan. “Adapun fasilitas pinja-man dalam mata uang asing memberikan kontribusi sebesar 36% atas pendanaan sendiri pe-rusahaan yang mencapai Rp 22 triliun pada akhir 2018,” tambah Made.

Kemudian, sekitar 18% dari pendanaan sendiri merupakan pinjaman dari bank lokal dan 46% berasal dari pendanaan pasar modal berupa obligasi dan sukuk mudharabah. Den-gan gearing ratio pada level 3,1 kali, perseroan memiliki ruang gerak yang luas dalam mencari pendanaan kedepannya untuk memenuhi kebutuhan penyalu-ran pembiayaan baru.

Sebelumnya, sepanjang tahun 2018, perseroan menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 38,2 triliun, meningkat 17% (yoy). Sementara itu, kedua segmen sepeda motor baru dan mobil baru berkontribusi besar terhadap pertumbuhan pem-biayaan secara keseluruhan. Didorong oleh pertumbuhan pembiayaan baru, piutang yang dikelola tumbuh 13% (yoy) men-jadi Rp 51,3 triliun.

Made menyebut, tiga cara yang dilakukan untuk mencari pendanaan, yakni pertama den-gan joint financing bersama bank induk Bank Danamon. Kedua, menerbitkan obligasi, karena Adira Finance termasuk pemain besar di pasar modal untuk indus-tri pembiayaan. Ketiga, dengan mencari sumber pinjaman baru, baik pinjaman bank dalam negeri maupun luar negeri.

“Yang paling banyak kami cari itu yang murah, tapi juga dari sisi risikonya. Tapi dari Rp 14 triliun sekitar 50% itu pasti dari pasar modal karena kompetitif dan risiko terkendali,” lanjut Made.

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) memberikan fasilitas uncommit-ted line sebesar Rp 600 miliar ke PT Trihamas Finance untuk penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB). Pemberian fasilitas tersebut akan dicairkan dalam dua tahap, tahap pertama sebesar Rp 300 miliar.

Executive Vice President Con-sumer Loan Division BRI Sutadi mengatakan, perjanjian kerja sama antara BRI dan Trihamas Finance sudah terjalin secara berkesinambungan sejak tahun 2010 sampai dengan saat ini. Pemberian fasilitas pinjaman tersebut merupakan ketujuh kalinya yang diberikan oleh BRI kepada Trihamas dengan suku bunga bersaing. “Ini fasilitas kerja sama joint financing un-commited line tidak terikat, jadi kami sama-sama sharing dalam pembiayaan ini, BRI 95%, Triha-mas 5%. Jadi kami menitipkan pembiayaan kepada Trihamas, karena BRI tidak memiliki SDM (sumber daya manusia) yang ahli,” terang Sutadi di Jakarta, Jumat (12/4).

Pinjaman tersebut diberikan untuk pembiayaan segmen ken-daraan penumpang (passanger) dan juga kendaraan komer-sial. Kedua segmen tersebut merupakan segmen utama dari

bisnis Trihamas. Sutadi juga menjelaskan, pihaknya memilih Trihamas dalam memberikan pinjaman karena melihat seg-mentasi dari Trihamas yang cukup spesifik dan memiliki potensi tumbuh tinggi.

“Kami lihat multifinance itu dengan memper timbangkan segmentasi yang berpotensi. Kami juga pelajari mana yang baik untuk bisnis, karena keban-yakan debitur kami juga mencari kendaraan bekas, walaupun ada juga yang baru, tapi mayoritas kendaraan bekas yang dicari. Jadi kami melihat Trihamas Finance sesuai dan sampai seka-rang kinerja bisnisnya juga bagus,” terang Sutadi.

Pada kesempatan itu, Direk-tur Utama Trihamas Finance Gerardus Djudju Kusmo men-jelaskan, fasilitas pinjaman sebesar Rp 600 miliar dari BRI tersebut bertujuan untuk mendukung target pembiayaan KKB perseroan tahun ini yang sebesar Rp 1,41 triliun. Target tersebut meningkat 25% dari realisasi pembiayaan perseroan tahun lalu.

“Dana dari BRI ini kami gu-nakan untuk target tahun ini yang sebesar Rp 1,41 triliun. Selain pembiayaan kendaraan penumpang dan niaga atau kom-ersial, pembiayaan multiguna

dengan memanfaatkan data base existing costumer menjadi salah satu andalan Trihamas Finance dalam meningkatkan nilai pem-biayaan pada tahun ini,” ungkap Genardus.

Menurut dia, sejak tahun 2004 Trihamas Finance memang fokus pada kendaraan kom-ersial. Pasalnya, perusahaan pembiayaan yang masuk dalam segmen tersebut tidak sebanyak pemain di kendaraan penump-ang. Menurut dia, jika Gaikindo memproyeksikan tahun ini pen-jualan otomotif cenderung flat karena mayoritas kendaraan baru.

Sedangkan bisnis utama dari Trihamas adalah kendaraan bekas, maka pihaknya optimistis pertumbuhan tahun ini dapat tercapai. “Tapi kami kan keban-yakan kendaraan bekas, dengan adanya pembangunan Indonesia dengan infrastruktur di daerah tertentu cukup menjadi penun-jang, kendaraan komersil masih dibutuhkan, jadi so far cukup baik,” papar dia.

Untuk rasio pembiayaan bermasalah (NPF), Trihamas Finance saat ini di posisi yang cukup rendah, yakni 1,3% gross. Tahun ini perseroan juga me-nargetkan untuk NPF lebih rendah lagi. “Sejak berdiri, NPF Trihamas termasuk paling baik,

tahun 2018 NPF 1,3%, tahun ini harapannya turun lagi di posisi 1,15%,” kata Genardus.

Sementara itu, Sutadi men-jelaskan, kontribusi dari bisnis KKB terhadap kredit konsumer BRI belum terlalu besar. Sebab, saat ini mayoritas masih berasal dari kredit tanpa agunan (KTA), kemudian kredit pemilikan rumah (KPR). Untuk itu, BRI bekerja sama dengan sekitar 25 perusahaan pembiayaan untuk mendongkrak kinerja KKB BRI. Selain itu, perseroan mel-akukan joint financing dengan perusahaan anak, yakni BRI Finance. “KKB ini tidak terlalu besar, karena multifinance ini mer upakan mesinnya yang fokus ke kendaraan, makanya kami titip ke multifinance untuk disalurkan, karena BRI sendiri tidak punya SDM yang siap,” tutur Sutadi.

Meski terdapat sejumlah bank yang mulai menurunkan por-tofolio kepada multifinance karena terdapat perusahaan pembiayaan yang bermasalah dan menjadi kredit macet, BRI mengaku memang lebih berhati-hati untuk bekerja sama dengan multifinance. Hal tersebut ter-cermin dari rasio kredit ber-masalah (non performing loan/NPL) KKB di BRI masih terjaga di level 0,34%. (nid)

JAKARTA – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali In-donesia) kembali menghadirkan inovasi baru yang dipersembah-kan untuk para nasabah. Sete-lah menghadirkan Auto Risk Management System (ARMS) sebagai metode manajemen risiko yang disesuaikan dengan profil investasi nasabah pada 2011 yang hingga saat ini belum ada duanya, kini Generali resmi meluncurkan ROBO ARMS.

ROBO ARMS adalah fitur baru dari ARMS yang mengelola risiko investasi pada unit link, dengan mengubah parameter ARMS secara otomatis sesuai dengan kondisi pasar dan profil risiko nasabah. Fitur ini akan bekerja untuk melindungi unit link nasabah dari kemungki-nan terburuk dan mengambil keuntungan dari kemungkinan terbaik secara otomatis.

CEO Generali Indonesia Edy

Tuhirman mengungkapkan, se-bagai mitra perlindungan finan-sial, Generali memahami dina-mika dan situasi pasar yang fluk-tuatif serta kesibukan nasabah. Untuk itu, ROBO ARMS hadir memberikan pengalaman unik layaknya robot asisten, di mana unit link mereka akan dikelola ROBO ARMS yang akan mel-akukan pergantian alokasi aset secara berkala sesuai dengan kondisi pasar dan melakukan stop loss. Ini untuk mencegah ke-mungkinan terburuk, sehingga perlindungan kesehatan dan perencanaan keuangan yang diharapkan dapat terwujud.

“Dengan layanan ini, nasabah dapat dengan tenang berasur-ansi dan lebih menikmati waktu luang bersama keluarga karena unit link mereka otomatis terk-endali,” terang dia dalam siaran pers yang diterima Investor Dai-ly, akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan, biasanya diperlukan dana kelola yang besar untuk mendapatkan personalized financial service. Namun, ROBO ARMS Generali hadir untuk seluruh pemegang polis unit link tanpa minimum dana tertentu. Dengan memonitor kondisi pasar setiap hari, unit link nasabah otomatis terkendali sesuai den-gan profil risiko dan mampu beradaptasi mengikuti kondisi pasar keuangan. ROBO ARMS memproteksi berapapun aset unit link nasabah setelah menentukan profil investasinya dan terus aktif tanpa batas waktu tertentu selama menjadi nasabah Generali.

Edy menambahkan, ROBO ARMS merupakan layanan fi-nansial eksklusif yang kami persembahkan untuk seluruh nasabah, tanpa terkecuali. Jika diibaratkan dengan dunia fash-ion, Generali mampu menghad-irkan produk pakaian kualitas

butik dengan harga terjangkau. “Dengan fitur ini, nasabah bisa dengan tenang berasuransi unit link di segala kondisi pasar dengan nyaman. Sebab, sistem kami akan memperhatikan per-gerakan pasar dan mengelola investasi pada unit link nasabah untuk mengoptimalkan nilainya. Dengan unit link yang terken-dali, kami berharap nasabah bisa memiliki perlindungan kesehatan terbaik dan lebih maksimal,” jelas dia.

Dengan kompetensi dan pen-galaman di bidangnya, Generali menghadirkan ROBO ARMS yang menjadi satu-satunya fitur yang membantu nasabah untuk mengelola unit link, sehingga nasabah bisa memiliki proteksi kesehatan yang lebih terjaga terus-menerus. “Untuk berasur-ansi pada unit link, serahkan pada ahlinya, biarkan ROBO ARMS yang menangani,” kata Edy. (th)

JAKARTA – PT Amar Bank, pi-onir produk financial technology (fintech) dengan nama Tunaiku, terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan dan literasi keuangan bagi masyarakat Indonesia. Upaya itu dilakukan dalam ben-tuk mempermudah akses keuan-gan bagi masyarakat dan terus melakukan edukasi bagaimana mengatur dan mengelola keuan-gan agar masyarakat mampu untuk meningkatkan kesejahter-aannya.

Indonesia berdasarkan data Worldbank Financial Index (Fin-dex) 2017 memiliki masyarakat dengan tingkat unbankable yang cukup tinggi mencapai 51%, walaupun sudah cukup mem-baik dibandingkan pada 2014 yang mencapai 64% dan 2011 mencapai 80%. Meski demikian, berdasarkan data Findex ternya-ta dari jumlah tersebut sekitar 60 juta orang sudah memiliki akses internet melalui mobile phone. Hal ini menunjukkan kemungki-nan perubahan yang lebih baik melihat perkembangan fintech di Indonesia lima tahun terakhir.

Managing Director Amar Bank Vishal Tulsian mengatakan, inklusi keuangan dan literasi keuangan bagaikan dua sisi mata

uang, yang keduanya harus ada dan saling melengkapi serta memiliki korelasi yang positif. “Kurangnya akses terhadap jasa keuangan membuat masyarakat kurang mampu dalam mening-katkan kesejahteraan hidupnya. Demikian juga dengan kurangn-ya pemahaman akan layanan keuangan yang berdampak pada ketidakmampuan mereka untuk memanfaatkan peluang yang ada,” kata Vishal dalam keteran-gan tertulis yang diterima Inves-tor Daily, akhir pekan lalu.

Vishal menjelaskan, bagi masyarakat, kunci hidup yang lebih sejahtera adalah dengan adanya akses terhadap layanan keuangan dan juga kemampuan dalam pengelolaan keuangan. Hal ini dapat menjadi indikator literasi keuangan (melek keuan-gan) pada masyarakat.

“Memiliki akses keuangan namun tidak bijak dalam peng-gunaannya dapat menggiring mereka ke dalam masalah keuangan. Bahkan masalah lainnya yang lebih kompleks, seper ti banyak contoh yang kerap terjadi di masyarakat be-lakangan ini. Sehingga pinjaman yang mereka lakukan menjadi tidak efektif dan tidak produk-tif,” papar Vishal.

Peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat dalam sek-tor keuangan adalah dengan memberikan akses yang lebih mudah terhadap layanan keuan-gan formal, contohnya pinjaman melalui lembaga formal yang dapat memberikan suku bunga terjangkau dan proses yang lebih aman. Layanan itu dapat diberikan melalui lembaga per-bankan di kantor-kantor cabang ataupun melalui layanan keuan-gan lainnya seper ti layanan keuangan berbasis fintech.

Menurut dia, Tunaiku sebagai produk perbankan dalam bentuk aplikasi mobile apps, akan sangat membantu masyarakat yang se-lama ini belum terjangkau atau memiliki akses terhadap layanan keuangan.

Mobile apps Tunaiku telah diunduh lebih dari satu juta pengguna dan memberikan manfaat dari produk pinjaman tanpa agunan kepada hampir 200 ribu pengguna di Indonesia, dengan jumlah pinjaman yang disalurkan mencapai lebih dari satu triliun rupiah. “Hal ini men-unjukkan kontribusi Tunaiku dalam membantu masyarakat untuk memiliki dan mening-katkan akses terhadap layanan keuangan,” kata Vishal. (ris)

Oleh Nida Sahara

JAKARTA – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi sebesar US$ 350 juta. Hasil dari pinjaman sindikasi tersebut akan digunakan perseroan untuk menyalurkan pembiayaan tahun ini yang ditargetkan tumbuh 5-10% secara tahunan (year on year/yoy).

Bank DBS Dukung BMW GroupPresident Director BMW Group Indonesia Ramesh Divyanathan (KIRI) dan Head of Treasures Sales and Distributions PT Bank DBS Indonesia Melfrida Waty Gultom, hadir dalam acara The All New BMW X-5 Launching di Jakarta, pekan lalu. PT Bank DBS Indonesia mewujudkan misi “Live more, Bank less” melalui kerja sama dengan BMW Group Indonesia dalam peluncuran The All New BMW X-5 di Indonesia. Bank DBS Indonesia memberikan kesempatan kepada nasabah untuk menikmati hidup dengan berpetualang tanpa hambatan bersama The All New BMW X-5.  

Ist