issn 1693-3346 serpong, 20 nopember 2007digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

12
Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir Serpong, 20 Nopember 2007 PENGENDALIAN MUTU TERHADAP DESAIN UNTUK INST ALASI NUKLIR Ir. Agustiar Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir- BAT AN Kawasan Puspiptek Serpong Gedung 90, 15314 Telp (021) 7560575, 7560567, Fax (021) 7560895 ABSTRAK ISSN 1693-3346 Dalam pelaksanaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau lnstalasi Nuklir lainnya yang dimulai dari tahap siting, desain. kontsruksi, komisioning, operasi dan dekomisioning selalu mengacu pada Badan Tenaga Atom International (IAEA) melalui program Nuclear Safety Standard (NUSS) dengan melalui 5 Codesnya, salah satu standar menjelaskan safety guide desain yaitu 50-SG-Q6. Organisasi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan desain harus membuat Program laminan Mutu yang menjelaskan pelaksanaan manajemen, kinerja • kualifikasi personil, interface, rencana desain, pengendalian dokumen dan pengendalian ketidak sesuaian dan tindakan perbaikan. Prosedur harus dibuat oleh organisasi yang bertanggungjawab atas pengendalian desain guna untuk menjamin bahwa desain pembangkit listrik tenaga nuklir atau instalasi nuklir lainnya sesuai dengan persyaratan spesifikasi. dokumen desain harus disiapkan, diperiksa, disahkan, diterbitkan, direvisi dan dikendali sebelum digunakan. Kata kunci : laminan Mutu dalam desain untuk instalasi nuklir Abstract Implementation of the Nuclear Power Plant or nuclear installation others, the beginning of step siting, design,construction, commissioning, operation and decommissioning use of the International Atomic Energy Agency ( IAEA) Nuclear Safety Standard (NUSS) with of 5 Coce, code of the 50-SG-Q6 describes safety guide standard about design. The responsibility organization in implementation of the design should be make Quality Assurance Program describes of the implementation 251

Upload: vuongdung

Post on 12-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISSN 1693-3346 Serpong, 20 Nopember 2007digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/fisika/Prpn/artikel/Ir-Agustiar-PKTN-250... · Mengingat perkembangan di Indonesia umum dan

Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007

PENGENDALIAN MUTU TERHADAP DESAINUNTUK INST ALASI NUKLIR

Ir. Agustiar

Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir- BATANKawasan Puspiptek Serpong Gedung 90, 15314Telp (021) 7560575, 7560567, Fax (021) 7560895

ABSTRAK

ISSN 1693-3346

Dalam pelaksanaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau lnstalasi

Nuklir lainnya yang dimulai dari tahap siting, desain. kontsruksi, komisioning, operasi dan

dekomisioning selalu mengacu pada Badan Tenaga Atom International (IAEA) melalui

program Nuclear Safety Standard (NUSS) dengan melalui 5 Codesnya, salah satu standar

menjelaskan safety guide desain yaitu 50-SG-Q6. Organisasi yang bertanggung

jawab dalam pelaksanaan desain harus membuat Program laminan Mutu yang

menjelaskan pelaksanaan manajemen, kinerja • kualifikasi personil, interface, rencana

desain, pengendalian dokumen dan pengendalian ketidak sesuaian dan tindakan perbaikan.

Prosedur harus dibuat oleh organisasi yang bertanggungjawab atas pengendalian desain

guna untuk menjamin bahwa desain pembangkit listrik tenaga nuklir atau instalasi nuklir

lainnya sesuai dengan persyaratan spesifikasi. dokumen desain harus disiapkan, diperiksa,

disahkan, diterbitkan, direvisi dan dikendali sebelum digunakan.

Kata kunci : laminan Mutu dalam desain untuk instalasi nuklir

Abstract

Implementation of the Nuclear Power Plant or nuclear installation others, the

beginning of step siting, design,construction, commissioning, operation and

decommissioning use of the International Atomic Energy Agency ( IAEA) Nuclear Safety

Standard (NUSS) with of 5 Coce, code of the 50-SG-Q6 describes safety guide

standard about design. The responsibility organization in implementation of the

design should be make Quality Assurance Program describes of the implementation

251

Page 2: ISSN 1693-3346 Serpong, 20 Nopember 2007digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/fisika/Prpn/artikel/Ir-Agustiar-PKTN-250... · Mengingat perkembangan di Indonesia umum dan

Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007

ISSN 1693-3346

management, Performance, Qualification personel, interface, design planning,

documentation control and non-conformance control and corrective actions. Procedure

should be defined by the responsible organization for control of design to ensure Nuclear

Power Plant or nuclear installation others should be defined spesification requirement,

design document should be the preparation, review, approval, issue, modification and

control before used.

Key-words: Quality Assurnce in the design proceses of Nuclear Installation

1.0 PENDAHULUAN

Mengingat perkembangan di Indonesia umum dan Batan khususnya serta media

masa suasana politik sedang gencar membahas tentang rencana pembangunan

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ( PLTN) walaupun masih ada pro dan kontra kita

sebagai pegawai Batan ikut berpartisipasi untuk mendorong pelaksanaan terse but,

dengan itu penulis tertarik untuk membuat suatu tulisan tentang Jaminan Mutu dalam

pelaksanaan Desain PLTN, yang mengacu pada salah satu Standar International

Atomic Energy Agency, melalui tulisan ini atau acuan yang penulis acukan dapat

memberi pedoman tentang persyaratan atau langkah-Iangkah/prosedur dalam

melakukan pelaksanaan desain PLTN.

Membelakangi hal tersebut diatas penulis akan mencoba melihat kebelakang

standar yang digunakan dalam pelaksanaan jaminan mutu dalam desain, sebagaimana

kita ketahui bahwa Badan Tenaga Nuklir lnternasional atau IAEA (International

Atomic Energy Agency) melalui Program NUSS (Nuclear safety Standards)

menerbitkan 5 Code dan Safety Guide-nya yang berkaitan dengan pelaksanaan

pembanganunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PL TN) atau Instalasi Nuklir

lainnya. Dari kelima code tersebut salah satu adalah safety Guide 50-SG-Q6, dalam

code dapat dijelaskan tahapan-tahapan pelaksanaan desain yang berkaitannya jaminan

mutu desain instalasi nuklir sesuai dengan persyaratan.

252

Page 3: ISSN 1693-3346 Serpong, 20 Nopember 2007digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/fisika/Prpn/artikel/Ir-Agustiar-PKTN-250... · Mengingat perkembangan di Indonesia umum dan

Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007

ISSN 1693-3346

Sebenamya safety Guide 50-SG-Q6 revisi 1 terbitan tahun 1996, telah terjadi

revisi/perubahan menjadi Safety Standards Series No.GS-G-3.1 Yaitu Application of

The Management System for Facilities and Activities, tahun 2006 namun sampai saat

ini belum disosialisasikan, dengan itu Safety Guide 50-SG-Q6 masih diperlakukan.

Safety Guide 50-SG-Q6 adalah berkenaan dengan Desain/ Rekayasa suatu Instalasi

Nuklir atau PLTN. Safety Guide ini berisikan metode dan tata cara untuk melakukan

prosedur desain terhadap pelaksaan pembangunan Instalasi Nuklir atau PLTN dan

menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi berkenaan dengan Mutu.

Setiap tahapan pelaksanaan kegiatan bagi organisasi yang terlibat dalam kegiatan

yang dimulai dari siting, desain, konstruksi, komisioning, operasi dan dekomisioning

diharuskan membuat suatu Program laminan Mutu (P1M), Program laminan Mutu

untuk desain pelaksanaan Instalasi Nuklir atau PLTN harus mengacu kepada Safety

Guide 50-SG-Q6 (laminan Mutu dalam Desain).

2.0 MANAJEMEN DESAIN

2.1 Program Jaminan Mutu

Organisasi yang bertanggungjawab atas desain atau organisasi penanggungjawab

dalam penyusunan Program laminan Mutu dalam tahap desain dapat didelegasikan

kepada organisasi lain, tetapi tetap bertanggungjawab atas implementasi dan

keefektifan dari Program laminan Mutu.

Organisasi lain/pemasok yang terkait dalam pembangunan Instalasi nuklir atau

PLTN harus menyusun Program lam inan Mutu untuk pekerjaan yang mereka

lakukan dan disampaikan kepada organisasi penanggungjawab.

Prosedur harus dibuat oleh organisasi yang bertanggungjawab dalam pengendalian

kegiatan desain, guna untuk menjamin bahwa persyaratan desain yang dibuat.

Kegiatan desain yang diperlukan adalah:

• Kalkulasi

• Analisa Keselamatan

• Review Desain

• Analisis Desain

253

Page 4: ISSN 1693-3346 Serpong, 20 Nopember 2007digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/fisika/Prpn/artikel/Ir-Agustiar-PKTN-250... · Mengingat perkembangan di Indonesia umum dan

Prosiding Pertemuan I1miah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007

• Model Oesain, yang digunakan dan direview

• Pengendalian Perubahan Desain

• Output Desain

• Verifikasi Oesain

• Validasi Oesain

• Rencana Oesain

• Input Oesain

• Sumber Desain dan Pengendaliannya

• Pengendalian Konfigurasi

• Standar Gambar

ISSN 1693-3346

2.2 Gradingrringkatan Keselamatan

Keselamatan nuklir harus menjadi dasar pertimbangan dalam mengidentifikasi

bagian instalasi nuklir, layanan dan proses dimana Program Jaminan Mutu

diterapkan. Penting penentuan kelas mutu (grading) yang didasarkan pada

keselamatan dari tiap-tiap bagian instalasi nuklir harus dilakukan. Pendekatan

kelas mutu harus ditentukan dan dibedakan kelas-kelas dalam perencanaan desain

secara jelas.

Kegiatan yang dilakukan tingkatan kelas desain dilakukan adalah:

• Tingkatan kelas desain, yaitu kelas 1,2,3 dan non kelas serta detail dan analisis

• Kebutuhan akan tingkatan review desain, dan persetujuan desain

• Tingkatan desain verifikasi

• Pengendalian terhadap perubahan desain

• Rekaman desain

• Kalkulasi desain

• Kualifikasi atau uji output desain

• Uji kualifikasi desain

254

Page 5: ISSN 1693-3346 Serpong, 20 Nopember 2007digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/fisika/Prpn/artikel/Ir-Agustiar-PKTN-250... · Mengingat perkembangan di Indonesia umum dan

Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007

ISSN 1693-3346

2.3 Organisasi

Organisasi penanggungjawab mengidentifikasi seorang kepala desainer untuk

menetapkan dan bertanggungjawab atas persyaratan-persyaratan desain guna untuk

menyetujui output desain

Tanggungjawab kepala desainer meliputi:

a). Penentuan atas persyaratan /spesifikasi

b). Terlibat dalam review desain

c). Terlibat dalam verifikasi desain

d). Persetujuan atas detail desain

e). Review dan mengetujui atas perubahan seluruh tahapan desain

f). Pengendalian keterkaitan /interface desain

g). Review atas pelaksanaan ketidaksesuaian

h). Review dan mengetujui atas Program Jaminan Mutu (PJM)

2.4 Interface/keterkaitan

Keterkaitan antara satu kegiatan desain dengan kegialan yang lain atau keterkaitan satu

disiplin dengan disiplin yang lain harus diatur dalam suatu ketentuan persyaratan yang

jelas. Keterkaitan desain dengan kegaiatan lain seperti : keterkaitan dengan kegiatan

tapak, konstruksi, komisioning, operasi. dekomisioning dan badan pengawas

(regulatory body).

Setiap organisasi yang terlibat dalam pekerjaan desain harus mengidentifikasi dan

mendokumentasikan keterkaitannya guna untuk menjamin bahwa tahapan-tahapan dan

persyaratan-persyaratan yang dibuat telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur.

2.5 Pelatihan dan Kualifikasi

Personel yang terlibat dalam pelaksanaan desain harus memenuhi persyaratan

sesuai dengan disiplin ilmu dan pengalaman yang dil1liliki

Pelatihan perlu dilakukan sesuai dengan kebutuhannya dan terprogral1l

2.6 Rencana Desain

Rencana desain harus dilakukan sesuai dengan rencana desain yang diinginkan

sebelum kegiatan dil1lulai dalam bentuk struktur atau discripsi

Cakupan rencana desain :

255

Page 6: ISSN 1693-3346 Serpong, 20 Nopember 2007digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/fisika/Prpn/artikel/Ir-Agustiar-PKTN-250... · Mengingat perkembangan di Indonesia umum dan

Prosiding Pertemuan I1miah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007

ISSN 1693-3346

• Ruang Iingkup termasuk pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi lain

• Metoda desain

• Persyaratan perangkat lunak

• Persyaratan uji, termasuk kualifikasi uji, prototip, seismic dan lainnya

• Review desain, Verifikasi desain dan persyaratan validasi

• Standar acuan

• Persyaratan khusus dalam hal ini adalah mengenai keselamatan

• Jadwal kegiatan dan lainnya

2.7 Pengendalian Ketidaksesuaian dan Tindakan Perbaikan

Ketidaksesuaian desain harus dilakukan perbaikan dengan melalui suatu prosedur,

sehingga hasil ouput desain sesuai dengan input desain

2.8 Pengendalian Dokumen dan Rekaman Mutu

Prosedur untuk menyiap, memeriksa, menyetujui, menerbitkan, revisi dan

pengenda Iiannya harus dibuat .

Cakupan proses untuk penyiapan, revisi dan pengendaliannya terhadap informasi

desain adalah:

• Standar gambar dan simbul

• ldentifikasi sistem dan Indikasi atas status d

• Metode pengecekan dan Pesyaratan tinjauan ulang dan persetujuan

• Pendistribusian dan penyimpanan

- Dokumen input dan perubahannya harus dikendalikan guna untuk menjamin bahwa

dokumen selalu berada ditempat penggunaannya, sehingga:

• Orang atau organisasi yang bertanggungjawab untuk perslapan, reVIew,

persetujuan dan penerbitan serta revisi dokumen dapat diidentifikasi

• Dokumen-dokumen yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan desain dapat

dinyatakan dengan judul, nomor revisi tanggal terbit / berlaku

• Dokumen yang tidak dipakai lagi ( kadaluarsa) harus ditarik dari peredaran

Spesifikasi dan desain output lainya seperti instruksi kerja untuk instalasi dan

komisioning, prosedur uji dikendalikan.

256

Page 7: ISSN 1693-3346 Serpong, 20 Nopember 2007digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/fisika/Prpn/artikel/Ir-Agustiar-PKTN-250... · Mengingat perkembangan di Indonesia umum dan

Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007

3.0 PROSES PELAKSANAAN DESAIN

ISSN 1693-3346

Kegiatan desain harus dilakukan sesuai dengan langkah-Iangkah yang terencana

dan logis, sehingga menjamin bahwa desain suatu instalasi yang berkaitan dengan

nuklir dibuat adalah aman dan terkendali baik dari segi keandalanya maupun dari segi

keamanan dan keselamatan. Desain dilakukan dengan melalui beberapa persyaratan,

ketentuan dan prosedur yang ada mengacu pada IAEA dan lainnya, gun a untuk

menjamin bahwa hasil desain output berfungsi dengan baik. Pengendalian terhadap

desain output harus ditetapkan :

Desain computer codeslbasic plant desain

Desain dan fungsi spesifikasi

Proses pelaksanaan desain:

3.1 Input Desain

Input desain harus diidentifikasi dan didokumentasikan. Input Desain harus

direview/ditinjau dan disetujui oleh atasan/kepala Bidang/Unit desain. Perubahan yang

terjadi harus diidentifikasi, didokumentasikan dan disetujui oleh kepala Bidang/Unit

desain, dan dikendalikan secara berkala. Bila terdapat kekurangan informasi input

desain, maka perlu dilakukan klarifikasi sebelum kegiatan desain dimulai.

Data yang diperlukan sebagai input desain:

a). Persyaratan dasar fungsi dari struktur, sistem dan komponen

b). Persyaratan unjuk kerja (performance)

c). Codes, Standard dan persyaratan keselamatan

d). Kondisi desain, seperti : Tekanan. Temperatur ,Jenis fluida dan voltage

e). Beban, seperti: gempa, angin, thermal dan dinamik

f). Kondisi lingkungan dan efeknya

g). Persyaratan interface/keterkaitan termasuk defin isi fungsi yang berkaitan dengan

struktur, sistem dan komponen

h). Persyaratan, seperti : Material, Mekanik, Struktur, Hydraul ik, Kimia, Elektri,

layout, fire proteksi, kondisi operasi dan dekom isioning, batasan radiasi yang

keluar, proteksi radiasi, intrumentasi dan kontrol, uji, maintenance, pengangkutan

dan penyimpanan, Analisa keselamatan dan lainnya yang berkenaan dengan

keselamatan dan keamanan.

257

Page 8: ISSN 1693-3346 Serpong, 20 Nopember 2007digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/fisika/Prpn/artikel/Ir-Agustiar-PKTN-250... · Mengingat perkembangan di Indonesia umum dan

Prosiding Pertemuan I1miah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007

ISSN 1693-3346

3.2 Analisa terhadap persyaratan desain

Analisa terhadap desain harus dilakukan beserta parameter dasar desain yang

diberikan pada pemakai/pengguna

Analisa tersebut harus menunjukan kriteria desain

Analisa desain harus terinci dan terekam dengan jelas agar dapat diperiksa oleh

yang berhak.

3.3 Desain Model

Unsur penting yang harus pertimbangan dalam proses desain adalah desain model

Desain model harus digunakan dalam proses desain dengan ketentuan berikut ini :

• Memberi kemungkinan agar struktur desain dan layout daerah yang kritis dapat

disusun

• Menyediakan bantuan secara fisik dan visual di dalam pengendalian alokasi

tempat, untuk equipment, pekerjaan pipa, pelayanan, pemisahan komponen dan

sistem yang berhubungan dengan keselamatan dan keamanan

• Mengidentifikasikan kesalahan yang potensi interface/keterkaitan antara sistem

yang satu dengan sistem yang lain

• Mengkoordinasikan interface/keterkaitan antara pemasok desain

• Menyediakan bantuan atas perencanaan kontsruksi dan pelatihan operator

Desain model yang digunakan harus mempunyai metoda pengendalian yang sah,

agar dapat menjamin bahwa konfigurasi dapat digunakan.

3.4 Tinjauan Desain

Pada tahap ini, tinjauan terhadap proses desain harus direncanakan dan

terdokumentasi. Partisipasi yang terlibat dalam tahap desain ini terdiri dari wakil­

wakil dari kepala bidang/unit desain, dan personel lainnya yang diperlukan .

Tinjauan ini dapat berupa oleh seorang reviewer atau multi reviewer tergantung

dari kegiatannya

Sasaran tinjauan desain adalah untuk menyiapkan jaminan bahwa dokumen yang

dihasilkan adalah benar dan berisikan semua persyaratan (misalnya persyaratan

fungsinya, keselamatan dan kemanan dan standar) dari spesifikasi desain

258

Page 9: ISSN 1693-3346 Serpong, 20 Nopember 2007digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/fisika/Prpn/artikel/Ir-Agustiar-PKTN-250... · Mengingat perkembangan di Indonesia umum dan

Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007

ISSN 1693-3346

Lingkup tinjauan desain, ditetapkan oleh kepala bidang/unit, tinjauan desain hams

dibuat dan tersusun sesuai dengan:

• Prosedur yang dibuat dan Reviewer yang telah ditetapkan

• HasH tinjauan desain telah didokumentasikan dengan baik dan diperiksa

sebelum diterbitkan sebagai dokumen desain

Tinjauan desain dapat mengantisipasi dan mengidentifikasi daerah yang berpotensi

bermasalah dan mengantisipasi tindakan korektif untuk menjamin bahwa desain

akhir telah memenuhi pesyaratan desain.

3.5 Desain Verifikasi

Desain Verifikasi adalah proses tinjauan ulang terhadap desain, guna untuk

menjamin bahwa desain yang dibuat telah memenuhi persyaratan sesuai dengan

ketentuan yang ada. Verifkasi meliputi:

• Proses perencanaan dan unjuk kerja kegiatan desain

• Persyaratan-persyaratan input desain

• Pengendalian terhadap interface desain

Desain verifikasi harus dilakukan sesuai dengan yang direncanakan

Desain verifikasi dilakukan oleh seorang atau kelompok/group yang terkualifikasi

dan tidak melakukan desain original, tapi boleh berasal dari organisasi yang sarna.

Mereka harus mempunyai akses ke semua sumber informasi yang terkait. Para

reviewer, verifier dan personel dari manajemen memberikan persetujuan dengan

jelas dalam pernyataan.

Desain verifikasi harus melengkapi tinjauan desain dengan menggunakan kalkulasi

alternatif atau uji program. Bila perlu desain verifikasi perlu membandingkan

dengan desain sebelumnya, bila ada sebelum disetujui.

3.6 Kalkulasi Alternatif

Verifikasi mengenai kebenaran atas kalkulasi atau analisis dapat diperoleh dengan

membandingkan hasilnya dengan yang diperoleh dari metode kalkulasi atau

analisis alternative.

Untuk melengkapi kalkulasi alternatif, maka tinjauan harus dilakukan uotuk

meyakinkan kelayakan terhadap atas asumsi, data-data input desain atau metode

lain yang digunakan.

259

Page 10: ISSN 1693-3346 Serpong, 20 Nopember 2007digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/fisika/Prpn/artikel/Ir-Agustiar-PKTN-250... · Mengingat perkembangan di Indonesia umum dan

Prosiding Pertemuan I1miah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007

ISSN 1693-3346

Hasil metode alternatif ini tidak harus sesuai tepat dengan kalkulasi atau analisis

asH, tetapi keberadaannya harus dapat diselesaikan secara signifikan dengan faktor

kesalahan.

3.7 Kualifikasi Pengujian

Oalam keadaan tertentu desain verifikasi dapat diperoleh dengan kualifikasi

penguj ian atau uj i sesuai dengan model atau prototip.

Bila suatu program pengujian digunakan untuk verifikasi kelayakan dari desain,

termasuk pengujian untuk kondisi desain yang lain dengan keadaan desain yang

diverifikasi.

Kualifikasi pengujian supaya dilakukan pad a fasilitas yang terkualifikasi sesuai

dengan prosedur

Untuk menjamin bahwa persyaratan referensi/acuan dan batas penerimaan serta

konfigurasi pengujian dari model atau prototip yang telah ditetapkan atau tertera

didalam persyaratan

Hasil pengujian didokumentasikan dan ditinjau oleh personel yang ditentukan

sesuai dengan kemampuannya untuk menjamin bahwa persyaratan pengujian telah

terpenuhi.

3.8 Desain Vilidasi

Oesain Validasi (pembenaran) harus dilaksanakan melalui pengujian dan

persyaratan dan bukti otentik untuk memperjelaskan/menegaskan bahwa

persyaratan khusus telah terpenuhi, dan hasilnya sesuai dengan persyaratan yang

telah ditetapkan

Oesain validasi mengacu pada desain verifikasi, supaya hasil akhir yang diperoleh

sesuai dengan spesifikasi dan kondisi operasi yang diinginkan

3.9 Pengendalian Perubahan Desain

Perubahan desain, termasuk perubahan terhadap persyaratan dan perubahan yang

ditemukan pada konstruksi, fabrikasi, penguj ian, komisioning, operasi dan

dekomisioning harus dikendalikan

Bila perubahan desain dibuat, maka alasan/dasar untuk perubahan harus

didokumentasikan

Pertimbangan harus diberikan terhadap dampak dari perubahan dan konsekuensi

terhadap desain-desain lainnya

260

Page 11: ISSN 1693-3346 Serpong, 20 Nopember 2007digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/fisika/Prpn/artikel/Ir-Agustiar-PKTN-250... · Mengingat perkembangan di Indonesia umum dan

Prosiding Pertemuan I1miah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007

ISSN 1693-3346

Perubahan desain harus ditinjau dan disetujui oleh salah seorang :

• Kelompoklgroup dari organisasi yang sarna dengan dokumen desain original

• Organisasi desain lain yang telah diakui kemampuannya terhadap desain, dan

mempunyai hubungan terhadap informasi desain original

• Regulatory body (bila diperlukan)

3.10 Output Desain

Dokumen-dokumen output desain yang bersifat khusus harus direkam dan disimpan,

rekaman yang termasuk output desain adalah:

• Spesifikasi teknis dan amendemennya

• Gambar-gambar desain

• Evaluasi keselamatan

• Kalkulasi desain dan informasi mengenai pengecekan

• Permintaan persetujuan perubahan desain

• Laporan desain

• Verifikasi desain dan informasi validasi

• Sistem Deskripsi

• Analisis teknis, evaluasi dan laporan-Iaporan.

4.0 KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa, pelaksanaan

desain sistem manajemen mutu nuklir sangat ketat bila dibandingkan dengan desain

sistem manajemen mutu ISO 900 1:2000, hal ini disebabkan instalasi nuklir

mengandung resiko dan keamanan yang cukup tinggi, seperi di jelaskan pada

bagian 2.2 grade/tingkatan kelas desain, dimana tingkatan desain dibagi atas 4

tingkatan kelas yaitu Kelas I,2,3 dan non kelas. dimana kelas 1,2 dan 3 benar-benar

diperhatikan spesifi kasi. bahan. penanganan proses, pengadaan dan sistem

pelaksanaannya, kualifikasi personel.

- Organisasi harus membuat program jaminan mutu, tugas tanggungjawab personel

harusjelas dan terkualifikasi dan harus dituangkan dalam prosedur

261

Page 12: ISSN 1693-3346 Serpong, 20 Nopember 2007digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/fisika/Prpn/artikel/Ir-Agustiar-PKTN-250... · Mengingat perkembangan di Indonesia umum dan

Prosiding Pertemuan I1miah Nasional Rekayasa Perangkat NuklkSerpong, 20 Nopember 2007

ISSN 1693-3346

- Lingkup kegiatannya harus jelas keterkaitan/interface antara satu disiplin dengan

disiplin lainnya, sehingga tidak terjadi overlapping atau tidak bertuang

- Dokumen dan Rekaman harus terkendali sesuai dengan proses pembuatannya, yaitu

disiapkan, diperiksa, disahkan, diterbit direvisi dan terkendali serta dipelihara

sesuai dengan prosedur yang berlaku.

- Audit harus dilaksanakan dan memerlukan auditor yang memenuhi kualifikasi dan

berpengalaman.

4.2 SARAN

Dalam pelaksanaan desain instalasi nuklir atau Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir hams

memperhatikan tahapan-tahapan/prosedur sesuai dengan persayaratan yang ada,

sehingga hasil yang di peroleh memenuhi kriteria/spesifikasi yang diinginkan.

Kualifikasi personelnya harus memenuhi criteria yang ditentukan

Pelatihan personel harus dilakukan dengan memperhatikan persyaratan -persyaratan

yang ada dan terprogram serta terdokumentasi.

DAFTAR PUST AKA

1. IAEA, Revisi I, Safety Series No-C-50, Code on Qual ity Assurance for Safety in

Nuclear Power Plants and other Nuclear Installation, Vienna, 1996

2. IAEA, Revisi I, Safety Giuide No.50-SG-Q6, Quality Assurance in design for

Nuclear Power Plant and other Nuclear Installation, Vienna, 1996.

3. IAEA, Safety Guide No.50-SG-D I, Safety Fungtions and Component

Classification, Vienna 1979.

262