issn 1693-3346 serpong, 20 nopember 2007digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...
TRANSCRIPT
Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
PENGENDALIAN MUTU TERHADAP DESAINUNTUK INST ALASI NUKLIR
Ir. Agustiar
Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir- BATANKawasan Puspiptek Serpong Gedung 90, 15314Telp (021) 7560575, 7560567, Fax (021) 7560895
ABSTRAK
ISSN 1693-3346
Dalam pelaksanaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau lnstalasi
Nuklir lainnya yang dimulai dari tahap siting, desain. kontsruksi, komisioning, operasi dan
dekomisioning selalu mengacu pada Badan Tenaga Atom International (IAEA) melalui
program Nuclear Safety Standard (NUSS) dengan melalui 5 Codesnya, salah satu standar
menjelaskan safety guide desain yaitu 50-SG-Q6. Organisasi yang bertanggung
jawab dalam pelaksanaan desain harus membuat Program laminan Mutu yang
menjelaskan pelaksanaan manajemen, kinerja • kualifikasi personil, interface, rencana
desain, pengendalian dokumen dan pengendalian ketidak sesuaian dan tindakan perbaikan.
Prosedur harus dibuat oleh organisasi yang bertanggungjawab atas pengendalian desain
guna untuk menjamin bahwa desain pembangkit listrik tenaga nuklir atau instalasi nuklir
lainnya sesuai dengan persyaratan spesifikasi. dokumen desain harus disiapkan, diperiksa,
disahkan, diterbitkan, direvisi dan dikendali sebelum digunakan.
Kata kunci : laminan Mutu dalam desain untuk instalasi nuklir
Abstract
Implementation of the Nuclear Power Plant or nuclear installation others, the
beginning of step siting, design,construction, commissioning, operation and
decommissioning use of the International Atomic Energy Agency ( IAEA) Nuclear Safety
Standard (NUSS) with of 5 Coce, code of the 50-SG-Q6 describes safety guide
standard about design. The responsibility organization in implementation of the
design should be make Quality Assurance Program describes of the implementation
251
Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
ISSN 1693-3346
management, Performance, Qualification personel, interface, design planning,
documentation control and non-conformance control and corrective actions. Procedure
should be defined by the responsible organization for control of design to ensure Nuclear
Power Plant or nuclear installation others should be defined spesification requirement,
design document should be the preparation, review, approval, issue, modification and
control before used.
Key-words: Quality Assurnce in the design proceses of Nuclear Installation
1.0 PENDAHULUAN
Mengingat perkembangan di Indonesia umum dan Batan khususnya serta media
masa suasana politik sedang gencar membahas tentang rencana pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ( PLTN) walaupun masih ada pro dan kontra kita
sebagai pegawai Batan ikut berpartisipasi untuk mendorong pelaksanaan terse but,
dengan itu penulis tertarik untuk membuat suatu tulisan tentang Jaminan Mutu dalam
pelaksanaan Desain PLTN, yang mengacu pada salah satu Standar International
Atomic Energy Agency, melalui tulisan ini atau acuan yang penulis acukan dapat
memberi pedoman tentang persyaratan atau langkah-Iangkah/prosedur dalam
melakukan pelaksanaan desain PLTN.
Membelakangi hal tersebut diatas penulis akan mencoba melihat kebelakang
standar yang digunakan dalam pelaksanaan jaminan mutu dalam desain, sebagaimana
kita ketahui bahwa Badan Tenaga Nuklir lnternasional atau IAEA (International
Atomic Energy Agency) melalui Program NUSS (Nuclear safety Standards)
menerbitkan 5 Code dan Safety Guide-nya yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembanganunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PL TN) atau Instalasi Nuklir
lainnya. Dari kelima code tersebut salah satu adalah safety Guide 50-SG-Q6, dalam
code dapat dijelaskan tahapan-tahapan pelaksanaan desain yang berkaitannya jaminan
mutu desain instalasi nuklir sesuai dengan persyaratan.
252
Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
ISSN 1693-3346
Sebenamya safety Guide 50-SG-Q6 revisi 1 terbitan tahun 1996, telah terjadi
revisi/perubahan menjadi Safety Standards Series No.GS-G-3.1 Yaitu Application of
The Management System for Facilities and Activities, tahun 2006 namun sampai saat
ini belum disosialisasikan, dengan itu Safety Guide 50-SG-Q6 masih diperlakukan.
Safety Guide 50-SG-Q6 adalah berkenaan dengan Desain/ Rekayasa suatu Instalasi
Nuklir atau PLTN. Safety Guide ini berisikan metode dan tata cara untuk melakukan
prosedur desain terhadap pelaksaan pembangunan Instalasi Nuklir atau PLTN dan
menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi berkenaan dengan Mutu.
Setiap tahapan pelaksanaan kegiatan bagi organisasi yang terlibat dalam kegiatan
yang dimulai dari siting, desain, konstruksi, komisioning, operasi dan dekomisioning
diharuskan membuat suatu Program laminan Mutu (P1M), Program laminan Mutu
untuk desain pelaksanaan Instalasi Nuklir atau PLTN harus mengacu kepada Safety
Guide 50-SG-Q6 (laminan Mutu dalam Desain).
2.0 MANAJEMEN DESAIN
2.1 Program Jaminan Mutu
Organisasi yang bertanggungjawab atas desain atau organisasi penanggungjawab
dalam penyusunan Program laminan Mutu dalam tahap desain dapat didelegasikan
kepada organisasi lain, tetapi tetap bertanggungjawab atas implementasi dan
keefektifan dari Program laminan Mutu.
Organisasi lain/pemasok yang terkait dalam pembangunan Instalasi nuklir atau
PLTN harus menyusun Program lam inan Mutu untuk pekerjaan yang mereka
lakukan dan disampaikan kepada organisasi penanggungjawab.
Prosedur harus dibuat oleh organisasi yang bertanggungjawab dalam pengendalian
kegiatan desain, guna untuk menjamin bahwa persyaratan desain yang dibuat.
Kegiatan desain yang diperlukan adalah:
• Kalkulasi
• Analisa Keselamatan
• Review Desain
• Analisis Desain
253
Prosiding Pertemuan I1miah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
• Model Oesain, yang digunakan dan direview
• Pengendalian Perubahan Desain
• Output Desain
• Verifikasi Oesain
• Validasi Oesain
• Rencana Oesain
• Input Oesain
• Sumber Desain dan Pengendaliannya
• Pengendalian Konfigurasi
• Standar Gambar
ISSN 1693-3346
2.2 Gradingrringkatan Keselamatan
Keselamatan nuklir harus menjadi dasar pertimbangan dalam mengidentifikasi
bagian instalasi nuklir, layanan dan proses dimana Program Jaminan Mutu
diterapkan. Penting penentuan kelas mutu (grading) yang didasarkan pada
keselamatan dari tiap-tiap bagian instalasi nuklir harus dilakukan. Pendekatan
kelas mutu harus ditentukan dan dibedakan kelas-kelas dalam perencanaan desain
secara jelas.
Kegiatan yang dilakukan tingkatan kelas desain dilakukan adalah:
• Tingkatan kelas desain, yaitu kelas 1,2,3 dan non kelas serta detail dan analisis
• Kebutuhan akan tingkatan review desain, dan persetujuan desain
• Tingkatan desain verifikasi
• Pengendalian terhadap perubahan desain
• Rekaman desain
• Kalkulasi desain
• Kualifikasi atau uji output desain
• Uji kualifikasi desain
254
Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
ISSN 1693-3346
2.3 Organisasi
Organisasi penanggungjawab mengidentifikasi seorang kepala desainer untuk
menetapkan dan bertanggungjawab atas persyaratan-persyaratan desain guna untuk
menyetujui output desain
Tanggungjawab kepala desainer meliputi:
a). Penentuan atas persyaratan /spesifikasi
b). Terlibat dalam review desain
c). Terlibat dalam verifikasi desain
d). Persetujuan atas detail desain
e). Review dan mengetujui atas perubahan seluruh tahapan desain
f). Pengendalian keterkaitan /interface desain
g). Review atas pelaksanaan ketidaksesuaian
h). Review dan mengetujui atas Program Jaminan Mutu (PJM)
2.4 Interface/keterkaitan
Keterkaitan antara satu kegiatan desain dengan kegialan yang lain atau keterkaitan satu
disiplin dengan disiplin yang lain harus diatur dalam suatu ketentuan persyaratan yang
jelas. Keterkaitan desain dengan kegaiatan lain seperti : keterkaitan dengan kegiatan
tapak, konstruksi, komisioning, operasi. dekomisioning dan badan pengawas
(regulatory body).
Setiap organisasi yang terlibat dalam pekerjaan desain harus mengidentifikasi dan
mendokumentasikan keterkaitannya guna untuk menjamin bahwa tahapan-tahapan dan
persyaratan-persyaratan yang dibuat telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur.
2.5 Pelatihan dan Kualifikasi
Personel yang terlibat dalam pelaksanaan desain harus memenuhi persyaratan
sesuai dengan disiplin ilmu dan pengalaman yang dil1liliki
Pelatihan perlu dilakukan sesuai dengan kebutuhannya dan terprogral1l
2.6 Rencana Desain
Rencana desain harus dilakukan sesuai dengan rencana desain yang diinginkan
sebelum kegiatan dil1lulai dalam bentuk struktur atau discripsi
Cakupan rencana desain :
255
Prosiding Pertemuan I1miah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
ISSN 1693-3346
• Ruang Iingkup termasuk pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi lain
• Metoda desain
• Persyaratan perangkat lunak
• Persyaratan uji, termasuk kualifikasi uji, prototip, seismic dan lainnya
• Review desain, Verifikasi desain dan persyaratan validasi
• Standar acuan
• Persyaratan khusus dalam hal ini adalah mengenai keselamatan
• Jadwal kegiatan dan lainnya
2.7 Pengendalian Ketidaksesuaian dan Tindakan Perbaikan
Ketidaksesuaian desain harus dilakukan perbaikan dengan melalui suatu prosedur,
sehingga hasil ouput desain sesuai dengan input desain
2.8 Pengendalian Dokumen dan Rekaman Mutu
Prosedur untuk menyiap, memeriksa, menyetujui, menerbitkan, revisi dan
pengenda Iiannya harus dibuat .
Cakupan proses untuk penyiapan, revisi dan pengendaliannya terhadap informasi
desain adalah:
• Standar gambar dan simbul
• ldentifikasi sistem dan Indikasi atas status d
• Metode pengecekan dan Pesyaratan tinjauan ulang dan persetujuan
• Pendistribusian dan penyimpanan
- Dokumen input dan perubahannya harus dikendalikan guna untuk menjamin bahwa
dokumen selalu berada ditempat penggunaannya, sehingga:
• Orang atau organisasi yang bertanggungjawab untuk perslapan, reVIew,
persetujuan dan penerbitan serta revisi dokumen dapat diidentifikasi
• Dokumen-dokumen yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan desain dapat
dinyatakan dengan judul, nomor revisi tanggal terbit / berlaku
• Dokumen yang tidak dipakai lagi ( kadaluarsa) harus ditarik dari peredaran
Spesifikasi dan desain output lainya seperti instruksi kerja untuk instalasi dan
komisioning, prosedur uji dikendalikan.
256
Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
3.0 PROSES PELAKSANAAN DESAIN
ISSN 1693-3346
Kegiatan desain harus dilakukan sesuai dengan langkah-Iangkah yang terencana
dan logis, sehingga menjamin bahwa desain suatu instalasi yang berkaitan dengan
nuklir dibuat adalah aman dan terkendali baik dari segi keandalanya maupun dari segi
keamanan dan keselamatan. Desain dilakukan dengan melalui beberapa persyaratan,
ketentuan dan prosedur yang ada mengacu pada IAEA dan lainnya, gun a untuk
menjamin bahwa hasil desain output berfungsi dengan baik. Pengendalian terhadap
desain output harus ditetapkan :
Desain computer codeslbasic plant desain
Desain dan fungsi spesifikasi
Proses pelaksanaan desain:
3.1 Input Desain
Input desain harus diidentifikasi dan didokumentasikan. Input Desain harus
direview/ditinjau dan disetujui oleh atasan/kepala Bidang/Unit desain. Perubahan yang
terjadi harus diidentifikasi, didokumentasikan dan disetujui oleh kepala Bidang/Unit
desain, dan dikendalikan secara berkala. Bila terdapat kekurangan informasi input
desain, maka perlu dilakukan klarifikasi sebelum kegiatan desain dimulai.
Data yang diperlukan sebagai input desain:
a). Persyaratan dasar fungsi dari struktur, sistem dan komponen
b). Persyaratan unjuk kerja (performance)
c). Codes, Standard dan persyaratan keselamatan
d). Kondisi desain, seperti : Tekanan. Temperatur ,Jenis fluida dan voltage
e). Beban, seperti: gempa, angin, thermal dan dinamik
f). Kondisi lingkungan dan efeknya
g). Persyaratan interface/keterkaitan termasuk defin isi fungsi yang berkaitan dengan
struktur, sistem dan komponen
h). Persyaratan, seperti : Material, Mekanik, Struktur, Hydraul ik, Kimia, Elektri,
layout, fire proteksi, kondisi operasi dan dekom isioning, batasan radiasi yang
keluar, proteksi radiasi, intrumentasi dan kontrol, uji, maintenance, pengangkutan
dan penyimpanan, Analisa keselamatan dan lainnya yang berkenaan dengan
keselamatan dan keamanan.
257
Prosiding Pertemuan I1miah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
ISSN 1693-3346
3.2 Analisa terhadap persyaratan desain
Analisa terhadap desain harus dilakukan beserta parameter dasar desain yang
diberikan pada pemakai/pengguna
Analisa tersebut harus menunjukan kriteria desain
Analisa desain harus terinci dan terekam dengan jelas agar dapat diperiksa oleh
yang berhak.
3.3 Desain Model
Unsur penting yang harus pertimbangan dalam proses desain adalah desain model
Desain model harus digunakan dalam proses desain dengan ketentuan berikut ini :
• Memberi kemungkinan agar struktur desain dan layout daerah yang kritis dapat
disusun
• Menyediakan bantuan secara fisik dan visual di dalam pengendalian alokasi
tempat, untuk equipment, pekerjaan pipa, pelayanan, pemisahan komponen dan
sistem yang berhubungan dengan keselamatan dan keamanan
• Mengidentifikasikan kesalahan yang potensi interface/keterkaitan antara sistem
yang satu dengan sistem yang lain
• Mengkoordinasikan interface/keterkaitan antara pemasok desain
• Menyediakan bantuan atas perencanaan kontsruksi dan pelatihan operator
Desain model yang digunakan harus mempunyai metoda pengendalian yang sah,
agar dapat menjamin bahwa konfigurasi dapat digunakan.
3.4 Tinjauan Desain
Pada tahap ini, tinjauan terhadap proses desain harus direncanakan dan
terdokumentasi. Partisipasi yang terlibat dalam tahap desain ini terdiri dari wakil
wakil dari kepala bidang/unit desain, dan personel lainnya yang diperlukan .
Tinjauan ini dapat berupa oleh seorang reviewer atau multi reviewer tergantung
dari kegiatannya
Sasaran tinjauan desain adalah untuk menyiapkan jaminan bahwa dokumen yang
dihasilkan adalah benar dan berisikan semua persyaratan (misalnya persyaratan
fungsinya, keselamatan dan kemanan dan standar) dari spesifikasi desain
258
Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
ISSN 1693-3346
Lingkup tinjauan desain, ditetapkan oleh kepala bidang/unit, tinjauan desain hams
dibuat dan tersusun sesuai dengan:
• Prosedur yang dibuat dan Reviewer yang telah ditetapkan
• HasH tinjauan desain telah didokumentasikan dengan baik dan diperiksa
sebelum diterbitkan sebagai dokumen desain
Tinjauan desain dapat mengantisipasi dan mengidentifikasi daerah yang berpotensi
bermasalah dan mengantisipasi tindakan korektif untuk menjamin bahwa desain
akhir telah memenuhi pesyaratan desain.
3.5 Desain Verifikasi
Desain Verifikasi adalah proses tinjauan ulang terhadap desain, guna untuk
menjamin bahwa desain yang dibuat telah memenuhi persyaratan sesuai dengan
ketentuan yang ada. Verifkasi meliputi:
• Proses perencanaan dan unjuk kerja kegiatan desain
• Persyaratan-persyaratan input desain
• Pengendalian terhadap interface desain
Desain verifikasi harus dilakukan sesuai dengan yang direncanakan
Desain verifikasi dilakukan oleh seorang atau kelompok/group yang terkualifikasi
dan tidak melakukan desain original, tapi boleh berasal dari organisasi yang sarna.
Mereka harus mempunyai akses ke semua sumber informasi yang terkait. Para
reviewer, verifier dan personel dari manajemen memberikan persetujuan dengan
jelas dalam pernyataan.
Desain verifikasi harus melengkapi tinjauan desain dengan menggunakan kalkulasi
alternatif atau uji program. Bila perlu desain verifikasi perlu membandingkan
dengan desain sebelumnya, bila ada sebelum disetujui.
3.6 Kalkulasi Alternatif
Verifikasi mengenai kebenaran atas kalkulasi atau analisis dapat diperoleh dengan
membandingkan hasilnya dengan yang diperoleh dari metode kalkulasi atau
analisis alternative.
Untuk melengkapi kalkulasi alternatif, maka tinjauan harus dilakukan uotuk
meyakinkan kelayakan terhadap atas asumsi, data-data input desain atau metode
lain yang digunakan.
259
Prosiding Pertemuan I1miah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
ISSN 1693-3346
Hasil metode alternatif ini tidak harus sesuai tepat dengan kalkulasi atau analisis
asH, tetapi keberadaannya harus dapat diselesaikan secara signifikan dengan faktor
kesalahan.
3.7 Kualifikasi Pengujian
Oalam keadaan tertentu desain verifikasi dapat diperoleh dengan kualifikasi
penguj ian atau uj i sesuai dengan model atau prototip.
Bila suatu program pengujian digunakan untuk verifikasi kelayakan dari desain,
termasuk pengujian untuk kondisi desain yang lain dengan keadaan desain yang
diverifikasi.
Kualifikasi pengujian supaya dilakukan pad a fasilitas yang terkualifikasi sesuai
dengan prosedur
Untuk menjamin bahwa persyaratan referensi/acuan dan batas penerimaan serta
konfigurasi pengujian dari model atau prototip yang telah ditetapkan atau tertera
didalam persyaratan
Hasil pengujian didokumentasikan dan ditinjau oleh personel yang ditentukan
sesuai dengan kemampuannya untuk menjamin bahwa persyaratan pengujian telah
terpenuhi.
3.8 Desain Vilidasi
Oesain Validasi (pembenaran) harus dilaksanakan melalui pengujian dan
persyaratan dan bukti otentik untuk memperjelaskan/menegaskan bahwa
persyaratan khusus telah terpenuhi, dan hasilnya sesuai dengan persyaratan yang
telah ditetapkan
Oesain validasi mengacu pada desain verifikasi, supaya hasil akhir yang diperoleh
sesuai dengan spesifikasi dan kondisi operasi yang diinginkan
3.9 Pengendalian Perubahan Desain
Perubahan desain, termasuk perubahan terhadap persyaratan dan perubahan yang
ditemukan pada konstruksi, fabrikasi, penguj ian, komisioning, operasi dan
dekomisioning harus dikendalikan
Bila perubahan desain dibuat, maka alasan/dasar untuk perubahan harus
didokumentasikan
Pertimbangan harus diberikan terhadap dampak dari perubahan dan konsekuensi
terhadap desain-desain lainnya
260
Prosiding Pertemuan I1miah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
ISSN 1693-3346
Perubahan desain harus ditinjau dan disetujui oleh salah seorang :
• Kelompoklgroup dari organisasi yang sarna dengan dokumen desain original
• Organisasi desain lain yang telah diakui kemampuannya terhadap desain, dan
mempunyai hubungan terhadap informasi desain original
• Regulatory body (bila diperlukan)
3.10 Output Desain
Dokumen-dokumen output desain yang bersifat khusus harus direkam dan disimpan,
rekaman yang termasuk output desain adalah:
• Spesifikasi teknis dan amendemennya
• Gambar-gambar desain
• Evaluasi keselamatan
• Kalkulasi desain dan informasi mengenai pengecekan
• Permintaan persetujuan perubahan desain
• Laporan desain
• Verifikasi desain dan informasi validasi
• Sistem Deskripsi
• Analisis teknis, evaluasi dan laporan-Iaporan.
4.0 KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa, pelaksanaan
desain sistem manajemen mutu nuklir sangat ketat bila dibandingkan dengan desain
sistem manajemen mutu ISO 900 1:2000, hal ini disebabkan instalasi nuklir
mengandung resiko dan keamanan yang cukup tinggi, seperi di jelaskan pada
bagian 2.2 grade/tingkatan kelas desain, dimana tingkatan desain dibagi atas 4
tingkatan kelas yaitu Kelas I,2,3 dan non kelas. dimana kelas 1,2 dan 3 benar-benar
diperhatikan spesifi kasi. bahan. penanganan proses, pengadaan dan sistem
pelaksanaannya, kualifikasi personel.
- Organisasi harus membuat program jaminan mutu, tugas tanggungjawab personel
harusjelas dan terkualifikasi dan harus dituangkan dalam prosedur
261
Prosiding Pertemuan I1miah Nasional Rekayasa Perangkat NuklkSerpong, 20 Nopember 2007
ISSN 1693-3346
- Lingkup kegiatannya harus jelas keterkaitan/interface antara satu disiplin dengan
disiplin lainnya, sehingga tidak terjadi overlapping atau tidak bertuang
- Dokumen dan Rekaman harus terkendali sesuai dengan proses pembuatannya, yaitu
disiapkan, diperiksa, disahkan, diterbit direvisi dan terkendali serta dipelihara
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
- Audit harus dilaksanakan dan memerlukan auditor yang memenuhi kualifikasi dan
berpengalaman.
4.2 SARAN
Dalam pelaksanaan desain instalasi nuklir atau Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir hams
memperhatikan tahapan-tahapan/prosedur sesuai dengan persayaratan yang ada,
sehingga hasil yang di peroleh memenuhi kriteria/spesifikasi yang diinginkan.
Kualifikasi personelnya harus memenuhi criteria yang ditentukan
Pelatihan personel harus dilakukan dengan memperhatikan persyaratan -persyaratan
yang ada dan terprogram serta terdokumentasi.
DAFTAR PUST AKA
1. IAEA, Revisi I, Safety Series No-C-50, Code on Qual ity Assurance for Safety in
Nuclear Power Plants and other Nuclear Installation, Vienna, 1996
2. IAEA, Revisi I, Safety Giuide No.50-SG-Q6, Quality Assurance in design for
Nuclear Power Plant and other Nuclear Installation, Vienna, 1996.
3. IAEA, Safety Guide No.50-SG-D I, Safety Fungtions and Component
Classification, Vienna 1979.
262