ispo baru: harapan baru bagi penguatan tata kelola sawit?...prinsip berkelanjutan dalam kegiatan...

8
1 Intisari Peraturan Presiden Nomor 44/2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Sawit Berkelanjutan Indonesia bertujuan untuk menyempurnakan dan memperkuat penyelenggaraan sistem sertifikasi perkebunan sawit berkelanjutan sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan, meningkatkan keberterimaan produk kelaapa sawit, serta berkontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca. Prinsip ISPO yang ditetapkan dalam peraturan ini tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip ISPO sebelumnya. Prinsip perlindungan hutan primer dan lahan gambut dihilangkan diganti dengan prinsip transparansi. Penghapusan prinsip perlindungan hutan primer dan lahan gambut dan tidak dimasukkannya prinsip penghormatan hak Asasi Manusia (HAM) telah menimbulkan kekhawatiran banyak pihak bahwa Perpres ISPO ini tidak sejalan dengan inisiatif global seperti Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim, Kelapa Sawit Bebas Deforestasi, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Tahun 2030 (SDGs 2030), dan Rencana Aksi Uni Eropa untuk melindungi dan memulihkan hutan dunia. Perubahan yang menonjol dalam Perpres 44/2020 ini adalah penerapan ISPO secara wajib bagi semua pelaku usaha perkebunan, termasuk pekebun swadaya. Perluasan ini diyakini akan memudahkan ketelusuran sumber pasokan kelapa sawit sampai ke pabrik, sehingga dapat meningkatkan keberterimaan serta daya saing produk kelapa sawit Indonesia di pasar nasional dan internasional. Alih-alih memperbanyak perkebunan yang bersertifikasi ISPO, penerapan ISPO secara wajib malah akan mengeksklusi (mendiskriminasi) pekebun swadaya karena mereka masih belum siap dan banyak menghadapi kendala terutama pemenuhan aspek legalitas status lahan, perizinan usaha, dan pendanaan. Peran Pemerintah, Perusahaan Perkebuanan, dan Organisasi Masyarakat Sipil sangat penting untuk mempersiapkan kelompok pekebun swadaya mampu menerapkaan prinsip-prinsip keberlanjutan Pendahuluan Selama bertahun-tahun, minyak kelapa sawit menjadi komoditi unggulan Indonesia sebagai penghasil devisa negara. Pada tahun 2018, ekspor minyak kelapa sawit dan produk turunannya mencapai USD 18,3 milyar, menjadikan komoditi ini sebagai penyumbang devisa terbesar di Indonesia. 1 Industri minyak kelapa sawit juga berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena mampu menyerap 16,2 juta orang tenaga kerja, dengan rincian 4,2 juta tenaga kerja langsung dan 12 juta tenaga kerja tidak langsung. 2 Mengingat besarnya kontribusi industri minyak kelapa sawit bagi perekonomian nasional dan menjadi industri tumpuan bagi banyak rakyat Indonesia, maka Pemerintah terus memberikan dukungan terhadap pengembangan industri kelapa sawit nasional. Dukungan Pemerintah Indonesia kepada industri minyak kelapa sawit nasional telah mendorong peningkatan luas areal perkebunan kelapa sawit secara pesat. Selama lima tahun terakhir (2014-2018), total luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia bertambah 3,57 juta ha atau meningkat dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 7,89%. 3 Pada tahun 2018, luas areal perkebunan kelapa sawit tercacat mencapai 14,32 juta ha. Bahkan bila mengacu pada data hasil rekonsiliasi perhitungan luas tutupan kelapa sawit nasional pada 2019, angkanya lebih besar lagi yakni 16,38 juta ha. 4 Luas areal perkebunan kelapa sawit ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya permintaan minyak kelapa sawit dunia. Pertambahan luas areal perkebunan kelapa sawit selalu menjadi perdebatan yang tidak pernah selesai. Ekspansi perkebunan kelapa sawit meski memberi manfaat bagi perekonomian nasional, tetapi disisi lain juga menimbulkan berbagai masalah sosial dan kerusakan lingkungan. Ekspansi tersebut dianggap bertanggungjawab atas terjadinya deforestasi, emisi gas rumah kaca, hilangnya keanekaragaman hayati, dan konflik tenurial. Permasalahan ini telah menciptakan citra negatif dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pengelolaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Sebagai produsen terbesar kelapa sawit di dunia, Indonesia juga banyak disorot karena ekspansi perkebunan sawit yang dilakukan secara besar- besaran telah menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat 1 Ditjen Perkebunan, 2019. Statistik Perkebunan Indonesia 2018-2020 : Kelapa Sawit. 2 Brodjonegoro, Bambang, 2018. Bappenas: Industri Kelapa Sawit Serap 16,2 Juta Tenaga Kerja. Diunduh dari https://bisnis.tempo.co/read/1142496/bappenas-industri-kelapa-sawit- serap-162-juta-tenaga-kerja/full&view=ok 3 Ditjen Perkebunan, 2019. Statistik Perkebunan Indonesia 2018-2020 : Kelapa Sawit 4 Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 833/KPTS/SR.020/M/12/2019 tentang Penetapan Luas Tutupan Kelapa Sawit Indonesia Tahun 2019 ISPO Baru: Harapan Baru Bagi Penguatan Tata Kelola Sawit? Tropenbos Indonesia Info brief - Oktober, 2020

Upload: others

Post on 11-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISPO Baru: Harapan Baru Bagi Penguatan Tata Kelola Sawit?...prinsip berkelanjutan dalam kegiatan usahanya. Sedangkan menurut Forest Watch Indonesia (2017), tujuan sertifikasi ISPO

1

Intisari

• PeraturanPresidenNomor44/2020tentangSistemSertifikasiPerkebunanSawitBerkelanjutanIndonesiabertujuanuntukmenyempurnakandanmemperkuatpenyelenggaraansistemsertifikasiperkebunansawitberkelanjutansesuaiketentuanperaturanperundang-undangan,meningkatkankeberterimaanprodukkelaapasawit,sertaberkontribusidalampenurunanemisigasrumahkaca.

• PrinsipISPOyangditetapkandalamperaturaninitidakjauhberbedadenganprinsip-prinsipISPOsebelumnya.Prinsipperlindunganhutanprimerdanlahangambutdihilangkandigantidenganprinsiptransparansi.PenghapusanprinsipperlindunganhutanprimerdanlahangambutdantidakdimasukkannyaprinsippenghormatanhakAsasiManusia(HAM)telahmenimbulkankekhawatiranbanyakpihakbahwaPerpresISPOinitidaksejalandenganinisiatifglobalsepertiPerjanjianParistentangPerubahanIklim,KelapaSawitBebasDeforestasi,TujuanPembangunanBerkelanjutanTahun2030(SDGs2030),danRencanaAksiUniEropauntukmelindungidanmemulihkanhutandunia.

• PerubahanyangmenonjoldalamPerpres44/2020iniadalahpenerapanISPOsecarawajibbagisemuapelakuusahaperkebunan,termasukpekebunswadaya.Perluasaninidiyakiniakanmemudahkanketelusuransumberpasokankelapasawitsampaikepabrik,sehinggadapatmeningkatkankeberterimaansertadayasaingprodukkelapasawitIndonesiadipasarnasionaldaninternasional.

• Alih-alihmemperbanyakperkebunanyangbersertifikasiISPO,penerapanISPOsecarawajibmalahakanmengeksklusi(mendiskriminasi)pekebunswadayakarenamerekamasihbelumsiapdanbanyakmenghadapikendalaterutamapemenuhanaspeklegalitasstatuslahan,perizinanusaha,danpendanaan.PeranPemerintah,PerusahaanPerkebuanan,danOrganisasiMasyarakatSipilsangatpentinguntukmempersiapkankelompokpekebunswadayamampumenerapkaanprinsip-prinsipkeberlanjutan

Pendahuluan

Selamabertahun-tahun,minyakkelapasawitmenjadikomoditiunggulanIndonesiasebagaipenghasildevisanegara.Padatahun2018,eksporminyakkelapasawitdanprodukturunannyamencapaiUSD18,3milyar,menjadikankomoditiinisebagaipenyumbangdevisaterbesardiIndonesia.1Industriminyakkelapasawitjugaberperanpentingdalammeningkatkankesejahteraanmasyarakatkarenamampumenyerap16,2jutaorangtenagakerja,denganrincian4,2jutatenagakerjalangsungdan12jutatenagakerjatidaklangsung.2MengingatbesarnyakontribusiindustriminyakkelapasawitbagiperekonomiannasionaldanmenjadiindustritumpuanbagibanyakrakyatIndonesia,makaPemerintahterusmemberikandukunganterhadappengembanganindustrikelapasawitnasional.

DukunganPemerintahIndonesiakepadaindustriminyakkelapasawitnasionaltelahmendorongpeningkatanluasarealperkebunankelapasawitsecarapesat.Selamalimatahunterakhir(2014-2018),totalluasarealperkebunankelapasawitdiIndonesiabertambah3,57jutahaataumeningkatdenganrata-ratalajupertumbuhansebesar7,89%.3Padatahun2018,luasarealperkebunankelapasawittercacatmencapai14,32jutaha.Bahkanbilamengacupadadatahasilrekonsiliasiperhitunganluastutupankelapasawitnasionalpada2019,angkanyalebihbesarlagiyakni16,38jutaha.4Luasarealperkebunankelapasawitinidiperkirakanakanterusmeningkatseiringdenganbertambahnyapermintaanminyakkelapasawitdunia.

Pertambahanluasarealperkebunankelapasawitselalumenjadiperdebatanyangtidakpernahselesai.Ekspansiperkebunankelapasawitmeskimemberimanfaatbagiperekonomiannasional,tetapidisisilainjugamenimbulkanberbagaimasalahsosialdankerusakanlingkungan.Ekspansitersebutdianggapbertanggungjawabatasterjadinyadeforestasi,emisigasrumahkaca,hilangnyakeanekaragamanhayati,dankonfliktenurial.PermasalahaninitelahmenciptakancitranegatifdanketidakpercayaanmasyarakatterhadappengelolaanperkebunankelapasawitdiIndonesia.Sebagaiprodusenterbesarkelapasawitdidunia,Indonesiajugabanyakdisorotkarenaekspansiperkebunansawityangdilakukansecarabesar-besarantelahmenimbulkandampaknegatifbagikehidupanmasyarakat1DitjenPerkebunan,2019.Statistik Perkebunan Indonesia 2018-2020:KelapaSawit.2Brodjonegoro,Bambang,2018.Bappenas: Industri Kelapa Sawit Serap 16,2 Juta Tenaga Kerja.Diunduhdarihttps://bisnis.tempo.co/read/1142496/bappenas-industri-kelapa-sawit-serap-162-juta-tenaga-kerja/full&view=ok3DitjenPerkebunan,2019.Statistik Perkebunan Indonesia 2018-2020:KelapaSawit4SuratKeputusanMenteriPertanianNo.833/KPTS/SR.020/M/12/2019tentangPenetapan Luas Tutupan Kelapa Sawit Indonesia Tahun 2019

ISPO Baru: Harapan Baru Bagi Penguatan Tata Kelola Sawit?

TropenbosIndonesia Infobrief-Oktober,2020

Page 2: ISPO Baru: Harapan Baru Bagi Penguatan Tata Kelola Sawit?...prinsip berkelanjutan dalam kegiatan usahanya. Sedangkan menurut Forest Watch Indonesia (2017), tujuan sertifikasi ISPO

2

sekitarnya.Berkaitandenganhalini,masalahtatakelolaproduksiyangdapatmenjaminkeberlanjutansosialdanlingkunganmenjaditantanganyangharusdijawab.5

UpayamemperbaikitatakelolaperkebunansawitdilakukanolehPemerintahdenganmenerapkansistimsertifikasikelapasawitberkelanjutanyangdiaturmelaluiPeraturanMenteriPertanianNo.19/Permentan/OT.140/3/2011junctoNo.11/Permentan/OT.140/3/2015tentangSistimSertifikasiKelapaSawitBerkelanjutanIndonesia(Indonesian Sustainable Palm Oil - ISPO).SertifikasiISPOinidimaksudkanuntukmemastikanperusahaanperkebunankelapasawittelahmenerapkanprinsip-prinsipberkelanjutandalamkegiatanusahanya.SedangkanmenurutForestWatchIndonesia(2017),tujuansertifikasiISPOadalahuntukmeningkatkandayasaingminyaksawitIndonesiadipasardunia,mengurangiemisigasrumahkaca,sertamemberiperhatianterhadapmasalahlingkungan.Selainitu,ISPOjugauntukmelindungidanmempromosikanusahaperkebunankelapasawitdiIndonesia,yangdikelolasecaraberkelanjutan,sesuaidengantuntutanpasar.SertifikasiISPOtersebutdiberlakukansecarawajibkepadaperusahaanperkebunankelapasawit,dansecarasukarelakepadapekebunplasmadanpekebunswadaya.

PenerapansertifikasiISPOsedikitbanyaktelahmendorongpelakuusahaperkebunansawituntukmengelolausahanyasecaraberkelanjutandenganmenerapkanPrinsipdanKriteriayangditetapkandalamstandarISPO.HinggaakhirJuni2020,tercatatadasebanyak621sertifikatISPOyangditerbitkan,mencakupluasareaperkebunansawit5.450.329haatau38,03%daritotalluaskebunsawitdiIndonesia.6Namundemikian,terlepasdaricapaiantersebutsertifikasiISPOdinilaimasihbelummampumemperbaikitatakelolaperkebunankelapasawityangberkelanjutan.MenurutForestWatchIndonesia(2017),7sertifikasiISPOtelahgagaldalammenjagahutanyangseharusnyadilindungidanmenyelesaikankonflikdenganmasyarakatlokal.Selainitu,sertifikasiISPOdinilaitidakcukupkuatuntukmenjadiinstrumenyangmemastikanproduksikelapasawitdiIndonesiaramahlingkungandanmenjunjungtinggiperlindungansosial(social safeguard),termasukhak-hakmasyarakatadat.

MenyadariakankelemahanISPOdanmempertimbangkanberbagaimasukandarimasyarakat,padatahun2016PemerintahmulaimelakukanprosespenguatanISPOuntukmeningkatkankredibilitasdanakuntabilitassertifikasiISPO.ProsesinibertujuanuntukmemperbaikisistemsertifikasiISPOsecaramenyeluruh,danmeningkatkankeberterimaanISPOpenerimaansertadayasaingprodukkelapasawitIndonesiadipasarglobal.8

Setelahmelaluiprosesyangcukuppanjang,akhirnyapadabulanMaret2020PemerintahmenerbitkanPeraturanPresidenNomor44Tahun2020tentangSistemSertifikasiPerkebunanKelapaSawitBerkelanjutandiIndonesiayangkemudiandikenaldenganPerpres44/2020atauPerpresISPO.MeskipunPerpres44/2020telahmenetapkanprinsip-prinsipISPO,namunmasihbelumadajaminanapakahstandardISPOyangbarunantinya5FuadyAhmadH,et.al.,2014.Sertifikasi Biofuel dan Kelapa Sawit Indonesia.PolicyBrief5/2014,PusatPenelitianSumberDayaRegional,LembagaIlmuPengetahuanIndonesia.6DailyInvestorIndonesia,2020.Pemerintah Takkan Intervensi Penerbitan Sertifikat ISPO.Diunduhdarihttps://investor.id/business/pemerintah-takkan-intervensi-penerbitan-sertifikat-ispo7ForestWatchIndonesia,2017.Enam Tahun ISPO: Kajian Terkait Penguatan Instrumen ISPO Dalam Merespon Dampak Negatif Seperti Deforestasi, Kerusakan Ekosistem Gambut, Kebakaran Hutan dan Lahan, dan Konflik Tenurial.8KaoemTelapakdanEIA,2020.Sebuah Harapan Palsu? Sebuah analisis tentang draf peraturan baru Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO)

akanmengakomodirberbagaipersoalanyangselamainidinilaisebagaikelemahanISPOsepertiperlindunganlingkunganhidup,hakasasimanusia,termasukhakmasyarakatadat.HalinisangattergantungkepadaPrinsipdanKriteriaISPOyangsaatinimasihdisusunolehKementerianPertanian.

InfobriefinimenyajikananalisisringkastentangpeluangdantantanganPerpres44/2020dalammendukungterwujudnyarantaipasokanminyakkelapasawityangbebasdeforestasi,danberbagaikomitmenintenasionallainnyasepertiPerjanjianParistentangPerubahanIklim,TujuanPembangunanBerkelanjutan(SDGs),danRencanaAksiUniEropauntukmelindungidanmemulihkanhutandunia.Selainitu,hambatanimplementasiISPOdanstrategipenyelesaiannyadenganmelibatkansemuapemangkukepentinganterkait.

ISPO: Analisis perbandingan sebelum dan setelah Perpres No. 44/2020

PerpresNo.44/2020tentangSistemSertifikasiPerkebunanKelapaSawitBerkelanjutanIndonesiaterbitpadabulanMaret2020,menggantikanperaturanISPOsebelumnyayaituPeraturanMenteriPertanian(Permentan)No.11/2015.Perpresinimenetapkanprinsip-prinsipISPOyangsecaraumumtidakjauhberbedadenganprinsipyangdiaturdalamperaturanISPOsebelumnya(Tabel 1).Selainitu,pasal4Perpres44/2020menetapkanbahwaprinsip-prinsipISPOyangbaruinibelumdapatdilaksanakankarenamembutuhkanpengaturanlebihlanjutdalamPeraturanMenteri.9DengandemikianmasihadakesempatanbagiPemerintahuntukmenyusunPrinsipdanKriteriaISPOsebaik-baiknyadenganmempertimbangkansemuasarandanmasukandarisemuapemangkukepentingan(stakeholders).

ApabiladibandingkandenganperaturanISPOsebelumnya,perubahanutamayangdibuatdalamPerpresISPOiniadalahpenambahanprinsipbarutentangtransparansi,danmenghapusprinsiptentangperlindunganhutanprimerdanlahangambut.10Penghapusanprinsipperlindunganhutanprimerdanlahangambutdanmenggantikannyadenganprinsippengelolaanlingkunganhidup,sumberdayaalam,dankeanekaragamanhayatimenimbulkantandatanyabesarmengenaikeberpihakanPerpres44/2020terhadapkebijakanminyakkelapasawitbebasdeforestasi(deforestation-free palm oil).PengalamanmembuktikanbahwaselamainiprinsipperlindunganhutanprimerdanlahangambutyangditerapkandalamISPOyanglamamasihbelummampumenghentikandeforestasi,apalagijikaprinsiptersebutdihilangkanmakadapatdipastikandeforestasiakibatekspansikebunkelapasawitakanterusmeningkat.Bahkankebijakanmoratoriumpemanfaatanhutanprimerdanlahangambutyangditerapkansejaktahun2011danditambahdengankebijakanmoratoriumperizinankebunsawittahun2018,ternyatabelummampujugamenghentikanekspansikebunsawit.Halinisetidak-tidaknyadapatdilihatdaribertambahnyakebunkelapasawitseluas3,57jutahaatautumbuhrata-rata7,89%selamaperide2014-2018.

PertambahanarealperkebunankelapasawitdiIndonesiaterjaditerutamadiprovinsi-provinsiyangmemilikikawasanhutancukupluassepertiRiau,KalimantanTengah,danPapua,sertaadakaitannyadenganluaskawasanhutanyangdialihfungsikanmenjadilahannon-kehutanan,termasukuntuklahanperkebunan

9Demadevina,N.,2020.Perpres 44/2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia.10KaoemTelapakdanEIA,2020.Sebuah Harapan Palsu? Sebuah analisis tentang draf peraturan baru Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

Page 3: ISPO Baru: Harapan Baru Bagi Penguatan Tata Kelola Sawit?...prinsip berkelanjutan dalam kegiatan usahanya. Sedangkan menurut Forest Watch Indonesia (2017), tujuan sertifikasi ISPO

3

kelapasawit.MenurutdataDitjenPlanologiKehutanandanTataLingkunganKementerianLingkunganHidupdanKehutanan(2020),sampaidengantahun2019luaskawasanhutanRiauyangdilepasuntuklahannon-kehutananadalah1,56jutaha,sedangkandiKalimantanTengahdanPapuamasing-masingadalah1,17jutahadan1,10jutaha.

PembangunankebunsawitdenganmengkonversihutanalamdanmenggunakanlahangambutjugameningkatkanemisiGRKyangsangatbesardanmenyebabkan“hutangkarbon”(carbon debt).Dengandemikian,Perpres44/2020tidaksejalandengankomitmenPemerintahyangtelahdibuatsebelumnyayaitumenurunkanemisiGRKsepertitercantumdidalamdokumenNDC(National Determined Contributions)sebagaibagiandariimplementasiPerjanjianParistentangPerubahanIklim(Paris Agreement).

Sumber-sumberemisiGRKperkebunandanpabrikkelapasawitselaindarikegiatanpembukaanlahan(land clearing),jugabersumberdaripenggunaanpupuk,penggunaanbahanbakardanlistrik,limbahcairpabrikkelapasawit(POME)yangmenghasilkangasmetan(CH4).MengingatbesarnyapotensisumberemisiGRKyangditimbulkandariperkebunandanpabrikkelapasawitmakasertifikasiISPOyangbaruharusmemasukkankriteriaemisiGRK.DenganmenerapkankriteriaemisiGRKmakadapatdiharapkanperkebunandanpabrikkelapasawitberkontribusidalampencapaiantargetpenguranganemisiGRK.MenurutRusolono(2018),11perkebunankelapasawitmemiliki

11RusolonoT.,2018.Inovasi Pengelolaan Perkebunan Sawit Dalam Mendukung Pengendalian Perubahan Iklim.http://pojokiklim.menlhk.go.id/uploads/

potensipotensialserapankarbonsebesar105.90jutatonCO2e/tahununtukkebunseluas11,67jutaha,danpotensipenguranganemisiGRKNDChingga21.3%daritarget497jutatonCO2e/tahun(target29%sektorkehutanan).

Perpres44/2020masihbelummengakomodiraspekHAM,termasukhak-hakmasyarakatadatdanmasyarakatlokalterhadap“PersetujuanAtasDasarInformasidiAwalTanpaPaksaan(Free, Prior and Informed Consent/FPIC)”.FPICsangatfundamentaldalamperlindunganhakasasimasyarakathukumadat.MenurutprinsipFPIC,pihak-pihakyangberkepentinganuntukmengadakankegiatanataumembuatkebijakanyangakanberdampakpadamasyarakathukumadatdanwilayahadatnyawajibberkonsultasidanmendapatpersetujuandarimasyarakathukumadat.12Masyarakathukumadatberhakmemberikanatautidakmemberikanpersetujuanterhadapsuatukebijakandan/ataukegiatanyangberdampakpadamerekadanwilayahadatnya.SelainmasalahFPIC,aspekHAMdalamkegiatanperkebunankelapasawitjugaberkaitandenganadanyadiskriminasiterhadappekerjaperempuan.Pekerjaperempuanmenjadikorbanpraktekkerjaeksploitatif,tanpajaminankepastiankerja,tanpajaminankepastianupah,dantanpajaminansosialyangmemadai.TidakadanyaprinsipHAMdalamPerpres44/2020tersebutmenunjukkanbahwaperaturanISPOinitidaksejalandenganTujuanPembangunanBerkelanjutan(SustainableDevelopmentGoals/SDGs)karenaprinsiputamanews/1539772342_Penyerapan%20karbon%20pada%20Sawit%20dan%20NDC%20_Pojok%20Iklim_TeddyR.pdf.12Demadevina,N.,2020.Perpres 44/2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia.

Tabel 1.PerbandinganISPOBarudanLama

ISPOBaru(PerpresNo.44/2020)

ISPOLama(PermentanNo.11/2015)

Tujuan a.MemastikandanmeningkatkanpengelolaansertapengembanganPerkebunanKelapaSawitsesuaiprinsipdankriteriaISPO;

b.MeningkatkankeberterimaandandayasaingHasilPerkebunanKelapaSawitIndonesiadipasarnasionaldaninternasional;dan

c.Meningkatkanupayapercepatanpenurunanemisigasrumahkaca.

a.MemastikanperusahaanperkebunankelapasawitdanusahapekebunkelapasawittelahmenerapkanprinsipdankriteriaISPOsecarabenardankonsistendalammenghasilkanminyaksawitberkelanjutan.

Prinsip (1)Kepatuhanterhadapperaturanperundang-undangan;(2)Penerapanpraktikperkebunanyangbaik;(3)Pengelolaanlingkunganhidup,sumberdayaalam,dankeanekaragamanhayati;

(4)Tanggungjawabterhadappekerja;(5)Tanggungjawabsosialdanpemberdayaanekonomimasyarakat;(6)Penerapantransparansi;

(7)Peningkatanusahasecaraberkelanjutan

(1)Legalitasusahaperkebunan;(2)Manajemenperkebunan;(3)Perlindunganterhadappe-manfaatanhutanprimerdanlahangambut;

(4)Pengelolaandanpemantauanlingkungan;(5)Tanggungjawabterhadappekerja;(6)Tanggungjawabsosialdandanpemberdayaanekonomimasyarakat;

(7)Peningkatanusahasecaraberkelanjutan

Kelembagaan a.KomiteISPOyangdipimpinolehMenteridengananggotaterdiridariunsurpemerintah,asosiasipelakuusaha,akademisi,danpemantauindependent;

b.PengambilankeputusansertifikasidilaksanakanolehLembagaSertifikasiISPOsehinggalebihindependendariPemerintah

a.KomisiISPOdiketuaiolehpejabatsetaraeselonIyangmembidangiperkebunan,dengananggotaterbatasparabirokratpemerintah;

b.PengambilankeputusansertifikasiISPOdilaksanakanolehKomisiISPO.

PenerapanSertifikasiISPO

a.Semuapelakuusahaperkebunankelapasawit(perusahaanperkebunandanpekebun)wajibmemilikisertifikatISPO;

b.KhususuntukpekebundiwajibkanmemilikisertifikatISPOdalamwaktu5tahunsejakPerpresditerbitkan.

a.PenerapansertifikasiISPOsecarawajibdilakukanterhadapperusahaanperkebunan;

b.PenerapansertifikasiISPOsecarasukareladilakukanterhadapusahakebunplasmadanswadaya.

Pembiayaan Untukpekebun,biayasertifikasiISPOawaldisediakandariAnggaranPendapatandanBelanjaNegara(APBN),AnggaranPendapatandanBelanjaDaerah(APBD)dan/atausumberlainyangsah.

Dibebankankepadapemohon

Sanksi DiberikanolehMenteriberupategurantertulis,denda,pemberhentiansementaradariUsahaPerkebunanKelapaSawit,pembekuansertifikatISPOdan/ataupencabutansertifikatISPO.

DiberikanolehGubernuratauBupati/Walikotaberupapenurunankelaskebun,peringatantertulis,hinggapencabutanizinusaha

Page 4: ISPO Baru: Harapan Baru Bagi Penguatan Tata Kelola Sawit?...prinsip berkelanjutan dalam kegiatan usahanya. Sedangkan menurut Forest Watch Indonesia (2017), tujuan sertifikasi ISPO

4

pelaksanaanSDGsadalah“No one left behind”ataunon-diskriminasi.

Perpres44/2020jugatidaksejalandenganRencanaAksiUniEropauntukmelindungidanmemulihkanhutandunia(EU action to protect and restore the world’s forests).RencanaAksiUniEropainiantaralainakanmenerapkanaturanujituntasuntukkomoditasberisikoterhadaphutan,sepertiminyakkelapasawit.DengantujuanuntukmencegahpenempatandipasarUniEropaproduk-produkdarihasilmengonversihutandenganstokkarbontinggidannilaikonservasitinggi,lahangambut,atauyangtidakmenghormatistandarhakasasimanusiatermasukperlindunganhakadat.13

SelainperubahanpadaprinsipISPO,dalamPerpres44/2020initujuanpenyelenggaraansertifikasiISPOjugaberubahmenjadilebihluas,tidakhanyasekedaruntukmemastikanpenerapanprinsipdankriteriaISPO,tetapijugauntukmeningkatkankeberterimaandandayasaingsertaberkontribusiterhadappenurunanemisigasrumahkaca.

PerubahanlainyangdiaturPerpres44/2020adalahperubahankelembagaansertifikasiISPO.DalamPerpres44/2020kelembagaanyangdibentukadalahKomiteISPOyangdipimpinolehMenteridengananggotaterdiridariunsurpemerintah,asosiasipelakuusaha,akademisi,danpemantauindependen.HaliniberbedadengankelembagaanISPOsebelumnyadimanaKomisiISPOdiketuaiolehpejabatsetaraeselonIyangmembidangiperkebunan,dengananggotaterbatasparabirokratpemerintah.Selainitu,pengambilankeputusansertifikasiISPOyangsebelumnyadilaksanakanolehKomisiISPO,saatinidilaksanakanolehLembagaSertifikasiISPOsehinggalebihindependendariPemerintah.

MenurutperturanISPOyangbaru,semuapelakuusahaperkebunankelapasawitwajibmemilikisertifikasiISPO,termasukpetanikecil(smallholder)yangdiwajibkanmemilikisertifikatISPOdalamwaktu5tahunsejakditerbitkannyaPerpresini.HaliniberbedadenganperaturanISPOsebelumnyadimanaISPObersifatsukarelabagipetanikecil.AdasatuhalyangbisadianggappositifdalamPerpres44/2020yaituakandialokasikannyaAnggaranPendapatandanBelanjaNegara(APBN),AnggaranPendapatandanBelanjaDaerah(APBD)dan/atausumberlainyangsah,untukmembiayaisertifikasiISPObagipekebun.

13Kwan,Marlis,2020.Prahara Sawit dalam Negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekono-mi Indonesia dan Uni Eropa.https://www.mongabay.co.id/2020/08/03/prahara-sawit-dalam-negosiasi-perjanjian-kemitraan-ekonomi-indonesia-dan-uni-eropa/

ISPO Certification Barriers

PenerapansertifikasiISPOsecarawajib(mandatory)bagiseluruhpelakuusahaperkebunankelapasawitmerupakansatulangkahyangpatutdiapresiasi.KebijakaninimerupakanlangkahkonkritPemerintahuntukmemperbaikitatakelolaperkebunankelapasawitberkelanjutan.PemerintahberharapmelaluikebijakaniniprodukkelapasawitIndonesiaakanlebihditerimadanberdayasaingdipasarglobal.LebihlanjutdengansemakinbaiknyapengelolaanperkebunankelapasawitmakadiharapkandapatberkontribusiterhadapupayapenurunanemisiGasRumahKaca(GRK).

Namundemikian,implementasiISPOtidakmudahkarenatingkatkesiapan(readiness to implement)darikelompokpekebununtukmelakukansertifikasimasihsangatrendah.Masihbanyakhambatanataukendalayangharusdiselesaikanditingkatpekebununtukmewujudkanindustrikelapasawityangberkelanjutan.

(i) Status Lahan (Land status)

MenurutPerpres4/2020semuapelakuusahaperkebunankelapasawit,termasukpekebunplasmadanswadaya,wajibmemilikisertifikatISPO.DalamPasal8ayat(3)PerpresISPOdisebutkanbahwasalahsatusyaratpermohonansertifikasiISPOadalahhakatastanah.Faktamembuktikanbahwaselamainipekebunswadayasangatsulitmemperolehhakatastanahkarenalahanperkebunansawitmerekaberadadidalamkawasanhutan.PerkebunansawitrakyatyangdibangundikawasanhutantersebuttanpadidahuluipenerbitanSuratKeputusan(SK)PelepasanKawasanHutanolehMenteriLHKsehinggatidakmungkindiberikanhakatastanah.

MenurutKetuaSerikatPetaniKelapaSawit(SPKS),padatahun2018lebihdari4jutaha(70%)daritotal5,8jutahakebunkelapasawitrakyatbelummemilikisertifikathakatastanah.14Dengandemikian,pelaksanaansertfikasiISPOtidakakandapatberjalansepertiyangdiharapkanapabilastatuslahanperkebunansawitrakyatinibelumdiselesaikan.

SebenarnyamelaluiInpresNo.8/2018tentangPenundaandanEvaluasiPerizinanPerkebunanKelapaSawitsertaPeningkatanProduktivitasPerkebunanKelapaSawitatauyanglebihpopulerdenganInpresMoratoriumSawit,Pemerintahtelahmengambillangkah-langkahuntukmenyelesaikantumpangtindihatauketerlanjurankebunsawitdidalamkawasanhutanyangdiperkirakanluasnyasekitar3,4jutaha.Namunhinggasaatini

14https://www.cnbcindonesia.com/news/20181222172001-4-47622/70-lahan-sawit-tak-bersertifikasi-mungkinkah-wajib-ispo

SeorangperempuanmengumpulkantandanbuahsegardiKetapang(fotoolehIrpanlamago)

Page 5: ISPO Baru: Harapan Baru Bagi Penguatan Tata Kelola Sawit?...prinsip berkelanjutan dalam kegiatan usahanya. Sedangkan menurut Forest Watch Indonesia (2017), tujuan sertifikasi ISPO

5

masalahinimasihbelumdapatdiselesaiakankarenarumitnyapersoalandanbanyaknyakepentinganyangterlibatdalamprosespenyelesaiantersebut.

Selainmasalahtumpangtindihdengankawasanhutan,persoalanbiayapengurusansertifikathakatastanahdanPajakBumidanBangunan(PBB)yangnantinyaharusmerekabayarsetelahtanahtersebutbersertifikat,menjadialasanmengapapekebuntidakmaumengurushakatastanah.Bagimerekayangpentingadalahproduksikelapasawitnya(TBS)dapatdijualdenganhargayanglayak,tanpaharuspusingmemikirkanhakatastanahdansertifikatISPO.

(ii) Ketelusuran (Traceability)

Perpres44/2020tidaksecaraeksplisitmencantumkanketelusuran(traceability)sebagaisalahsatuprinsipISPO.Kemungkinanketelusurantersebutakandiaturdalamkriteriadibawahprinsiptransparansi.NamunkarenasampaisaatiniperaturanMenteriyangmengaturprinsipdankriteriaISPObelumada,makabelumjelasapakahsertifikasiISPOnantinyaakanmenerapkanketelusuran.

PrinsipketelusuranakanmenjadihambatandalamimplementasiISPOkarenapabrikminyakkelapasawityangsudahbersertifikatISPOtidakdapatmenerimahasilpanenbuahsawitpetanidarikebunyangbelumbersertifikatISPO.Lalubagaimanadenganhasilpanentandanbuahsegar(TBS)daripetaniyangbelummemilikisertifikatISPO,maudijualkemana?PadahalsertifikatISPOuntukpekebunplasmadanswadayahinggasaatinibaru14sertifikatdenganluas12.270ha,atau0,21%darikebunrakyatseluas5,8jutahektar.15

(iii) Ketercakupan pekebun kecil (Smallholder inclusiveness)

BerbedadenganperaturanISPOsebelumnya,PerpresISPOmewajibkansemuausahaperkebunankelapasawituntukbersertifikatISPO,meskipunbagipekebunkewajibanISPOtersebutakandiberlakukan5tahunkedepan.KeinginanPemerintahuntukmemperluascakupansertifikasiISPOsampaikepekebunswadayamerupakanhalpositifdalamrangkameningkatkankeberterimaanISPO.NamunupayaPemerintahtersebutakandihadapkanpadaberbagaipersoalanyangmenghambatimplementasiISPO,khususnyaolehpekebunswadaya(smallholder inclusiveness).

HasilpenelitianDarmawandankawan-kawan(2019)16menunjukkanbahwalegalitastanah,legalitasbenih,danpengetahuanpetanitentangpengelolaanlingkunganmenjadihambatanutamabagipetanisawitskalakeciluntukmelaksanakansertifikasiISPO.Sebagianbesarpekebunswadayamenghadapipersoalanlegalitaslahankarenakeberadaankebunmerekadidalamkawasanhutansehinggatidakmemilikisertifikathakatastanah.Terkaitdenganlegalitasbibit,sebagianbesarpekebunswadayamenggunakanbibityangtidakjelasasal-usulnya.Sedangkandarisisipengelolaanlingkunganhidup,jugadinyatakantidaksiapkarenasebagianbesarpetanitidakmengetahuiprinsip-prinsippengelolaanlingkungansesuaidenganstandarISPO.

15Hingga Kini Baru 12.270 Ha Kebun Sawit Rakyat Bersertifikat ISPO.https://sawitplus.co/news/detail/11107/hingga-kini-baru-12270-ha-kebun-sawit-rakyat-bersertifikat-ispo16Dharmawanet.al.(2019).Kesiapan Petani Kelapa Sawit Swadaya dalam Implementasi ISPO: Persoalan Lingkungan Hidup, Legalitas dan Keberlanjutan.JurnalIlmuLingkungan,Vol.17Issue2:304-315.ProgramStudiIlmuLingkunganSekolahPascasarjanaUNDIP,Semarang.

MasalahutamapetaniadalahlegalitaslahandanhalinimerupakanpersyaratanutamamendapatkansertifikasiISPO.Persoalanlegalitaslahantersebutmencakupsepertilahansawitpekebunswadayaterindikasiberadadikawasanhutan,belummemilikilegalitasSHM(baruSuratKeteranganTanah),danbelummemilikiSuratTandaDaftarUsahaPerkebunanUntukBudidaya(STD-B).17Lahankebunyangberadadidalamkawasanhutanatautanahnegaralainnya,tidakbisamemilikibuktikepemilikantanahyangsah.TanahdenganklaimyangtumpangtindihdipandangtanahbermasalahyangharusdikeluarkandariISPO,dankelapasawityangditanamdiataslahandenganstatussepertiinidinyatakantidaksahdantidakmemenuhiprinsip-prinsipkeberlanjutandalambudidayaperkebunan.18

Selainlegalitaslahan,salahsatukriteriaISPOlainnyaadalahtentanglegalitasbibityangditandaidenganbibitkelapasawitbersertifikat.Faktadilapanganmenunjukkanbahwarumahtanggapetanikelapasawitswadayamembelibibitkelapasawityangtidakbersertifikat.Penggunaanbibitkelapasawitbersertifikatbiasanyatidaklebihdari40%dariluaskawasankebunkelapasawityangada.19Berdasarkanfaktaini,dapatdikatakanbahwasebagianbesarkebunkelapasawitswadayatidakmemenuhipersyaratanISPO.

TingkatpengetahuandankepatuhanparapetanikelapasawitswadayatentangpengelolaanlingkunganhidupsepertiyangdipersyaratkanISPOmasihsangatrendah.Misaluntukmembersihkanlahan,masihadasegelintirpetanikelapasawitswadayayangmembukalahandengancaramembakar.Selainitu,merekajugamenggunakanpestisidadengandosisyangtidaksesuaistandaryangtelahditetapkan.Sebagianbesarpetanikelapasawitswadayaberanggapanbahwapengelolaanlingkunganyangbaikdanbenarbukanmerupakansesuatuyangmendesakdanmenjadiprasyaratbagikeberlangsunganusahakebunkelapasawityangmerekamiliki.HalinimenunjukkanbahwapetanisawitswadayamasihbelumsiapuntukmelaksanakanprosessertifikasiISPO.

MengacupadaketentuanPerpres44/2020dimanaparapekebundiberiwaktu5tahununtukmempersiapkandirigunamengikutisertifikasiISPO,makaapabilapersoalanyangdihadapipekebunswadayatidakdiselesaikandenganbaikkemungkinanbesardalamwaktu5tahunyangakandatangpekebunswadaya(smallholder)akantereksklusiatautersingkirdarirantaipasoksawitIndonesiakarenamerekatidakmempunyaisertifikatISPO.

(iv) Partisipasi Publik (Public Participation)

Sampaisaatini,produkkelapasawitIndonesiamasihmengalamipersoalankredibilitasdipasarinternasional.Persoalaninitidakhanyakarenamasalahkerusakanlingkunganhidupataukonfliksosialyangdilekatkanpadaperkebunankelapasawit,tetapijugadisebabkanolehkurangnyatransparansidanketerlibatanpublikdalampenyelenggaraansertifikasiISPO.MeskipunPerpres44/2020telahmencatumkantransparansisebagaisalahsatuprinsipISPO,namuntidakadanyapemantauindependensebagairepresentasipublikdalampenyelenggaraansertifikasiISPOakanmenurunkantingkatkepercayaanmasyarakatterhadapISPO.

17ISPO Seharusnya Solusi, Bukan Bebani Petani.https://www.agrofarm.co.id/2020/08/ispo-seharusnya-solusi-bukan-bebani-petani/18Apriyantoet.al.Analisis Kesiapan Petani Swadaya Dalam Menghadapi Ran-cangan Peraaturan Presiden No.44 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Kelapa Sawit Berkelanajutan Ditinjau Dari Aspek Status Lahan, Legalitas dan Sumber Bibit di Kabupaten Indragiri Hilir19Dharmawanet.al.(2019)op.cit.

Page 6: ISPO Baru: Harapan Baru Bagi Penguatan Tata Kelola Sawit?...prinsip berkelanjutan dalam kegiatan usahanya. Sedangkan menurut Forest Watch Indonesia (2017), tujuan sertifikasi ISPO

6

Untukmendorongpenguatandankepercayaanglobal,ISPOharusterbukaterhadappemantauanindependenyangdilakukanolehmasyarakatsipil.AksesketerbukaanuntukpemantauanindependendinilaiakanmenjadibuktibahwasebagianbesarprodukturunansawitIndonesiaberasaldariperkebunanyangberkelanjutan.Selainketerbukaan,Pemerintahperlumembangundialogdenganmelibatkansemuapihak,termasukkelompokmasyarakatsipil,dengantujuanuntukmemperbaikisetiapkekurangandanmengawasipelaksanaanISPO.

Opsi Mengatasi Hambatan ISPO

(i) Penyederhanaan prosedur perizinan (Streamlining licensing procedures)

Sebagaimanadiuraikansebelumnya,hambatanutamapenerapanISPOolehparapekebunadalahpemenuhanaspeklegalitaslahandanperizinanusaha.Saatini,instrumenhukumpenyelesaiankonfliktenurialdanpenyelesaian“ketelanjuran”kebunsawitdalamkawasanhutansudahtersediasepertiPerpres88/2017,Perpres86/2018,danInpres8/2018.Selainitu,PemerintahjugasudahmenjalankanOnline Single Submission(OSS)sebagaisistemyangmengintegrasikanseluruhpelayananperizinanberusahayangmenjadikewenanganMenteri/PimpinanLembaga,Gubernur,atauBupati/Walikotayangdilakukansecaraelektronik.Dengandemikian,legalitasdanperizinanseharusnyasudahtidakmenjadihambatanlagisepanjangadakomitmenpolitikyangkuatdariparabirokrat,baikdiPusatmaupunDaerah,untukmenjalankanregulasiyangsudahada.

Komitmenpolitiktersebutsecarakonkritperludirealisasikanolehmasing-masingKementerian/Lembagadalamkebijakanyangbersifat“terobosan”bukan“business as usual”untukmenyederhanakanprosesperizinan.SebagaicontohsesuaiamanatInpres8/2018,KementerianLingkunganHidupdanKehutananperlusegeramenetapkankebijakandanmengambillangkah-langkahpenyelesaian“ketelanjuran”dantumpangtindihkebunsawitdalamkawasanhutanuntukmemberikankepastianhukumataslahankebunsawitrakyat.SelanjutnyaKementerianATR/BPNdapatmelakukanpercepatanpenerbitanhakatastanahpadalahanperkebunansawitrakyattersebut.Terkaitdenganperizinanberusahaterutamauntukpekebunswadaya,PemerintahDaerahperluproaktifmelakukanpendaftaranperkebunanswadayadansecarasukarelamenerbitkanSuratTandaDaftarUsahaPerkebunanUntukBudidaya(STD-B).

(ii) Penerapan ISPO secara bertahap (Step-wise ISPO certification for smallholders)

Melihattingkatkesiapanpekebunsaatini,sepertinyakeinginanPemerintahuntukmenerapkanISPOtanpaterkecualidalamwaktulimatahunmendatangakansulitterwujud.LangkahyanglebihlogisadalahdenganmenerapkansertifikasiISPOsecarabertahap,dimanasetiaptahapnyadiberlakukanprinsipdankriteriayangsesuaidengankemampuanpekebunswadaya.Dalamtenggatwaktulimatahuntersebut,permasalahanterkaitlegalisasidankapasitaspetanisawitrakyatakandiselesaikan.Selamamasatransisiitu,pemerintahakanmeningkatkankapasitaspetani,diantaranyapetaniakandiberikanpelatihanagarmampumenerapkandanmemenuhiprinsipdankriteriaISPOsecarapenuh.

SertifikasiISPOsecarabertahapdilakukanterhadappekebunswadayadimanakepatuhanhukum(legal compliance)menjadiunsurminimalkepatuhansebagaiprasyaratmenujupraktek

berkelanjutan.Selanjutnyaprinsip-prinsipkeberlanjutansecarapenuhdapatditerapkansecarabertahapseiringdenganmeningkatkanyakapasitasmanajemendankelembagaanpekebunswadaya.

Peran Pemangku Kepentingan

(i) Pemerintah

PemerintahsangatberperandalammempercepatprosesperizinanyangdiperlukanolehparapelakuusahaperkebunanuntukmemenuhistandarISPO.KebijakanpenyelesaianpenguasaantanahdalamkawasanhutansesuaiPerpres88/2017dapatdiperluasruanglingkupnyauntukmenyelesaikantumpangtindihkebunsawitdalamkawasanhutan.Demikianpula,pelaksanaanInpres8/2018perludipercepatuntukmemberikankepastianhukumatasperkebunansawitrakyatyangselamainimasihbelumjelasstatuslahannya.Selainitu,PemerintahdaerahsesuaikewenangannyaperlusecaraaktifmelakukanpendaftarandanprosespenerbitanSuratTandaDaftarUsahaPerkebunanUntukBudidaya(STD-B).

MemperluaspenerapansertifikasiISPOsampaikepekebunswadayaakanmembutuhkananggaranyangsangatbesar,tidaksajauntukbiayasertifikasitetapijugauntukmeningkatkankapasitasdankelembagaanpekebunswadaya.Dalamkaitanini,peranPemerintahsangatpentinguntukmemastikanalokasiAPBNdanAPBDtersedia,sertamensinergikandanadariberbagaisumbersepertiBadanPengelolaDanaPerkebunanKelapaSawit(BPDP-KS),dandanadarisumberlainnyayangsah,untukmembantupetaniswadayasawit.PemerintahjugaberperanuntukmenyediakanaksespermodalanmelaluiKreditUsahaRakyat(KUR),danbantuansaranaproduksisepertibibitunggul,pupuk,danperalatan.

PenerapansertifikasiISPOterutamaditingkatpekebunswadayajugamembutuhkanpengetahuandanketerampilanmanajemen.Berkaitandenganhalini,Pemerintahberperanpentingdalammengembangkankapasitasdankelembagaanpekebunmelaluipelatihan,penyuluhan,danpendampingan.Pemerintahharushadirmendorongdanmemfasilitasiterbentuknyakelembagaanpekebunswadaya.

Seringkalikegiatanpengembangankapasitasinidilakukanolehorganisasimasyarakatsipildidaerah.Dalamhalini,Pemerintahdapatmengambilperandalammonitoringdansupervisiterhadappihak-pihakyangmelakukanpengembangankapasitasbagipetanikecil.Pemerintahperlumenjadipenentustandardanquality assurance,sehinggapengembangankapasitasyangdiberikandapatmenjawabmasalahlemahnyakapasitaspekebunskalakecil.

(ii) Sektor Swasta

Prosestransformasimenujupengelolankebunkelapasawityangberkelanjutanbukanhanyakepentinganpemerintah,tetapijugasektorswastaterutamaperusahaanperkebunankelapasawit.Perusahaansawitberperanuntukmembinadanmeningkatkankapasitaspekebun,sertamembantumengembangkandanmenguatkanorgansiasipetani.

Dalampolakemitraaninti-plasma,pihakperusahaansangatberkepentinganagaranggotamitranyabisamenerapkanprinsip-prinsipkeberlanjutanISPOkarenamerekabagiandarirantaipasokannya.Dalamhaltidakadakemitraan,perusahaanmemilikitanggungjawabsosial(corporate social

Page 7: ISPO Baru: Harapan Baru Bagi Penguatan Tata Kelola Sawit?...prinsip berkelanjutan dalam kegiatan usahanya. Sedangkan menurut Forest Watch Indonesia (2017), tujuan sertifikasi ISPO

7

responsibility)terhadapmasyarakatsekitarnyatermasukpekebunswadaya.Perusahaandapatmelakukanpra-kondisi,pembinaankelembagaan,pelatihantentangISPO,capacity buildingdanlainnya,sehinggasemakinbanyakkebunswadayayangmendapatkansertifikatISPO.

Diluarperusahaansawit,pihakswastaataulembagakeuanganberperanpentinguntukmemberikanbantuanmodalkeuangansecaranon-kolateral.PeranpentingjugadapatdilakukanolehBadanPengelolaDanaPerkebunanKelapaSawit(BPDPKS)untukturutsertamemfasilitasipendanaanbagipekebunswadayauntukmendapatkansertifikasiISPO.

(iii) Organisasi Masyarakat Sipil (CSOs)

OrganisasiMasyarakatSipil(CSOs)memilikiperanpentingdalampengelolaandanpenyelenggaraansertifikasiISPO.MerekamerupakanmitrastrategisPemerintahuntukmemberikanmasukanterhadappenyusunanprinsipdankriteria,melaporkanpelanggaranterkaitpelaksanaansertifikasiISPO,danmembangunkepercayaanmasyarakatdalamrangkameningkatkankeberterimaandandayasaingprodukminyakkelapasawitbesertaprodukturunannyaditingkatnasionaldaninternasional.KeberadaanCSOssangatdiperlukanolehPemerintahdanPerusahaanPerkebunanuntukmembantumengedukasidanmengkampayekanterkaitpentingnyatatakelolaperkebunankalapasawityangberkelanjutan.

CSOsjugamemainkanperanpentingdalamsertifikasiISPO,khususnyasertifikasipekebunswadaya.Salahsatuperanpentingtersebutadalahuntukmengadvokasiperubahantatakelolamenujukepengelolaanyangberkelanjutan,danmenjaditenagapendampingmasyarakat.CSOsdapatberperansebagaiagenperubahandalamtransformasikeberlanjutankarenamerekalebihmengenalkarakterdankebutuhanparapekebunyangsebenarnya.Dengankondisigeografisyangtersebarberjauhan,infrastrukuryangsangatminim,danjaringantelekomunikasiyangkurangbaik,pekebunswadayasangatmembutuhkanpendampinganCSOsuntukmemperolehinformasi,pengetahuan,danketerampilanterkaitmanajamendankelembagaanyangdipersyaratkanISPO.

Rekomendasi

(i) PeraturanpelaksanaPerpresISPOyangsaatinitengahdisusunolehKementerianPertanianperlumempertimbangkandanmenyesuaikanberbagaiperaturanperundang-undanganyangrelevanberkaitandenganperlindunganlingkungan,termasukekosistemgambutdanhutanalam,danhakasasimanusia.

(ii) DalampenyusunanKriteriadanIndikatorISPOperludimasukkanlarangankonversihutanalamdanlahangambutdalamuntukperkebunankelapasawit,sertakewajibanmelindungihutanalam.Selainitu,perlumempertimbangkanstrukturrantaipasok,termasukseluruhaktor,kondisidankapasitasnya.Penerapanprinsipdankriteriadapatdilakukansecarabertahapdimanakepatuhanhukum(legal compliance)menjadiunsurminimalkepatuhanbagisetiapaktorsebagaiprasyaratmenujupraktekberkelanjutan.

(iii) Pemerintahdanperusahaanperkebunankelapasawitperlumembantudanmemfasilitasipekebunswadayauntukmenerapkanprinsip-prinsipkeberlanjutansepertiyangdiaturdalamsertifikasiISPO.Bantuantidakhanyaterbataspadaprogrampeningkatankapasitasdankelembagaan,tetapijugabantuansaranaproduksi,aksespermodalan,jaminanhargayanglayak,sertapendampinganselamaprosessertifikasi.Selainitu,diperlukankebijakanpemerintahyangbersifatterobosanuntukdapatmenyelesaikanhambatanyangdihadapipekebundalammenerapkanISPO.

(iv) StandarISPOharusmembukaruangpartisipasibagiorganisasimasyarakatsipil,masyarakatadat,petanipekebun,masyarakatdesa,buruhperkebunansertadapatmengakomodasihak-hakperempuan.Ruangpartisipasipublikjugaharusterbukauntukpemantauanindependensebagaibagiandarimekanismecheckandbalance.Halinidiperlukanuntukmendorongpenguatandankepercayaanglobal.

PetanisawitmandirimemanentandanbuahsegarkelapasawitdiKetapang(fotoolehIrpanlamago)

Page 8: ISPO Baru: Harapan Baru Bagi Penguatan Tata Kelola Sawit?...prinsip berkelanjutan dalam kegiatan usahanya. Sedangkan menurut Forest Watch Indonesia (2017), tujuan sertifikasi ISPO

8

Diterbitkan oleh: TropenbosIndonesia

HakCipta:TropenbosIndonesia,October2020(Teks dapat direproduksi untuk tujuan non-komersial dengan mengutip sumbernya)

Kutipan:PurwantoE,2020.ISPOBaru:HarapanBaruBagiPenguatanTataKelolaSawit?

Infobrief-Oktober,2020.TropenbosIndonesia.Bogor.

Foto Samput:PerkebunankelapasawitmandiridiKetapang,KalimantanBarat

Kontak:Dr.EdiPurwanto:[email protected]|[email protected]

Tropenbos IndonesiaJl.AkasiaIBlockP-I/6,TanahSareal,Bogor-16163,Indonesia

Phone:+62251-8316156www.tropenbos-indonesia.org

Menjembatani kesenjangan antara pengetahuan dan praktik tata kelola lanskap berhutan

Referensi

AgroFarm,2020.ISPO Seharusnya Solusi, Bukan Bebani Petani.Diunduhdarihttps://www.agrofarm.co.id/2020/08/ispo-seharusnya-solusi-bukan-bebani-petani/

Apriyantoet.al.,2019.Analisis Kesiapan Petani Swadaya Dalam Menghadapi Rancangan Peraaturan Presiden No.44 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Kelapa Sawit Berkelanajutan Ditinjau Dari Aspek Status Lahan, Legalitas dan Sumber Bibit di Kabupaten Indragiri Hilir.Diunduhdarihttps://www.researchgate.net/publication/341793530_BIB

Brodjonegoro,B.,2018.Bappenas: Industri Kelapa Sawit Serap 16,2 Juta Tenaga Kerja.Diunduhdarihttps://bisnis.tempo.co/read/1142496/bappenas-industri-kelapa-sawit-serap-162-juta-tenaga-kerja/full&view=ok

CNBCIndonesia,2018.70 Lahan Sawit Tak Bersertifikasi Mungkinkah Wajib ISPO.Diunduhdarihttps://www.cnbcindonesia.com/news/20181222172001-4-47622/70-lahan-sawit-tak-bersertifikasi-mungkinkah-wajib-ispo.

DaemeterConsulting,2015.Indonesia’s Evolving Governance Framework for Palm Oil: Implications for a No Deforestation, No Peat Palm Oil Sector.DaemeterConsulting,Bogor.

DailyInvestorIndonesia,2020.Pemerintah Takkan Intervensi Penerbitan Sertifikat ISPO.Diunduhdarihttps://investor.id/business/pemerintah-takkan-intervensi-penerbitan-sertifikat-ispo

Demadevina,N.,2020.Perpres 44/2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia.Diunduhdarihttps://web.huma.or.id/app/uploads/2020/06/Opini-Hukum-Perpres-44-2020.pdf

Dharmawanet.al.(2019).Kesiapan Petani Kelapa Sawit Swadaya dalam Implementasi ISPO: Persoalan Lingkungan Hidup, Legalitas dan Keberlanjutan.JurnalIlmuLingkungan,Vol.17Issue2:304-315.ProgramStudiIlmuLingkunganSekolahPascasarjanaUNDIP,Semarang.

DitjenPerkebunan,2019.Statistik Perkebunan Indonesia Tahun 2018-2020: Kelapa Sawit.DitjenPerkebunanKementerianPertanian,Jakarta.

DitjenPlanologidanTataLingkungan,2020.Statistik Bidang Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Tahun 2019.DitjenPlanologidanTataLingkungan,KementerianLingkunganHidupdanKehutanan,Jakarta.

Erman,E.,2017.Di Balik keberlanjutan Sawit: Aktor, Aliansi dalam Ekonomi Politik Serifikasi Uni Eropa.JurnalMasyarakatIndonesia,Vol43(1).Pp.1-13.

FahamsyahE.,2020.Observations on Presidential Regulation Number 44 of 2020 on ISPO.Diunduhdarihttps://thepalmscribe.id/observations-on-presidential-regulation-number-44-of-2020-on-ispo/

ForestWatchIndonesia(FWI),2017.Enam Tahun ISPO: Kajian Terkait Penguatan Instrumen ISPO Dalam Merespon Dampak-Dampak Negatif Seperti Deforestasi, Kerusakan Ekosistem Gambut, Kebakaran Hutan dan Lahan, Serta Konflik Tenurial.Diunduhdarihttp://fwi.or.id/wpcontent/uploads/2017/03/6_tahun_ISPO.pdf

FuadyAhmadH,et.al.,2014.Sertifikasi Biofuel dan Kelapa Sawit Indonesia.PolicyBrief5/2014,PusatPenelitianSumberDayaRegional,LembagaIlmuPengetahuanIndonesia.

GabunganIndustriMinyakNabatiIndonesia(GIMNI),2020.Ekspor Minyak Sawit 2019 Capai US$ 19 Miliar.Diunduhdarihttps://gimni.org/ekspor-minyak-sawit-2019-capai-us-19-miliar/

HidayatNK,OffermansA,GlasbergenP.2018.Sustainable Palm Oil as Public Responsibility? On the Governance Capacity of Indonesian Standard for Sustainable Palm Oil (ISPO).AgricultureandHumanValues.35(1).Pp.223-242.

Hutabarat,S.2017.ISPO Certification and Indonesian Oil Palm Competitiveness in Global Market Smallholder Challenges Toward ISPO Certification.AgroEkonomi.28(2).Pp.170-188.

KaoemTelapakdanEIA,2020.Sebuah Harapan Palsu? Sebuah analisis tentang draf peraturan baru Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO)

Kwan,Marlis,2020.Prahara Sawit dalam Negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia dan Uni Eropa.Diunduhdarihttps://www.mongabay.co.id/2020/08/03/prahara-sawit-dalam-negosiasi-perjanjian-kemitraan-ekonomi-indonesia-dan-uni-eropa/

Rietberg,P.andSlingerland,M.,2016.Barriers to smallholder RSPO certification.Wageningen:WageningenUniversity.Diunduhdarihttp://www.sensorproject.net/wp-content/uploads/2017/04/Barriers-to-smallholder-RSPO-certification-Sep16_FINAL.pdf

RosedianaSuhartoet.al.,2015.Joint Study on the Similarities and Differences of the ISPO and the RSPO Certification Systems.SecretariatofIndonesianSustainablePalmOil(ISPO)Commission,MinistryofAgricultureoftheRepublicofIndonesia,Jakarta.Diunduhdarihttps://www.rspo.org/library/lib_files/preview/392

RusolonoT.,2018.Inovasi Pengelolaan Perkebunan Sawit Dalam Mendukung Pengendalian Perubahan Iklim.Diunduhdarihttp://pojokiklim.menlhk.go.id/uploads/news/1539772342_Penyerapan%20karbon%20pada%20Sawit%20dan%20NDC%20_Pojok%20Iklim_TeddyR.pdf

SawitPlus.Co,2020.Hingga Kini Baru 12.270 Ha Kebun Sawit Rakyat Bersertifikat ISPO.Diunduhdarihttps://sawitplus.co/news/detail/11107/hingga-kini-baru-12270-ha-kebun-sawit-rakyat-bersertifikat-ispo

Widyatmoko,B.,2019.The Implementation of Indonesian Sustainable Palm Oil Certification (ISPO): Opportunity for Inclusion of Palm Oil Smallholder in Riau Province.JurnalMasyarakatIndonesia,Vol45(2),pp.219-228,LIPI,Jakarta