isolasi bakteri asam laktat

7
ISOLASI BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) PENGHASIL ANTIMIKROBA DARI PRODUK YOGHURT SEGAR 1 Selva Natsir, Aulia Nilawati, Hadijah Jabbar, Samuel Evan S., Nurul Iftikhan, Laura Junita, Rasnita, Ramadhan, A.Dian Permana. 1 Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin, Makassar ABSTRAK Bakteri asam laktat seperti Lactobacillus berfungsi untuk memelihara kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh . Penelitian ini dilakukan dengan mengisolasi dan menguji daya hambat bakteri asam laktat pada yoghurt dengan menggunakan medium MRSA. Isolasi baktei asam laktat dari yoghurt menghasilkan satu isolat murni. Isolat dimurnikan pada medium MRSA yang selanjutnya diuji daya hambatnya terhadap bakteri E.coli, V. Cholerae, dan B.subtilis. Dapat disimpulkan jika senyawa metabolit sekunder dari bakteri asam laktat yang telah diisolasi dari produk yoghurt dapat menghambat pertumbuhan E.coli, dengan adanya zona bening pada uji daya hambat. Kata kunci: bakteri asam laktat, yoghurt, E.coli, V. cholerae, B.subtilis, MRSB ABSTRACT Lactic acid bakteria such as Lactobacillus serves to maintain health and increase endurance. This research was carried out by isolating and testing the inhibition of lactic acid bacteria in yogurt using MRSB medium. Isolation of Lactic acid bakteria from yoghurt produces a pure culture. Isolated were purified on MRSA medium which on tested for inhibitory to E. coli, V. cholerae, and B.subtilis. The concluded if the secondary metabolites of lactic acid bacteria have been isolated from yogurt products can inhibit the growth of V. cholerae, and B. subtilis in the presence of a clear zone on the inhibition test. Keyword : lactic acid bacteria, yoghurt,E.coli, V.cholera, B.subtilis, MRSB

Upload: nurul-iftihan

Post on 18-Dec-2015

39 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mikrobiologi

TRANSCRIPT

ISOLASI BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) PENGHASIL ANTIMIKROBADARI PRODUK YOGHURT SEGAR

1Selva Natsir, Aulia Nilawati, Hadijah Jabbar, Samuel Evan S., Nurul Iftikhan, Laura Junita, Rasnita, Ramadhan, A.Dian Permana.

1Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin, Makassar

ABSTRAK

Bakteri asam laktat seperti Lactobacillus berfungsi untuk memelihara kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh . Penelitian ini dilakukan dengan mengisolasi dan menguji daya hambat bakteri asam laktat pada yoghurt dengan menggunakan medium MRSA. Isolasi baktei asam laktat dari yoghurt menghasilkan satu isolat murni. Isolat dimurnikan pada medium MRSA yang selanjutnya diuji daya hambatnya terhadap bakteri E.coli, V. Cholerae, dan B.subtilis. Dapat disimpulkan jika senyawa metabolit sekunder dari bakteri asam laktat yang telah diisolasi dari produk yoghurt dapat menghambat pertumbuhan E.coli, dengan adanya zona bening pada uji daya hambat.

Kata kunci: bakteri asam laktat, yoghurt, E.coli, V. cholerae, B.subtilis, MRSB

ABSTRACT

Lactic acid bakteria such as Lactobacillus serves to maintain health and increase endurance. This research was carried out by isolating and testing the inhibition of lactic acid bacteria in yogurt using MRSB medium. Isolation of Lactic acid bakteria from yoghurt produces a pure culture. Isolated were purified on MRSA medium which on tested for inhibitory to E. coli, V. cholerae, and B.subtilis. The concluded if the secondary metabolites of lactic acid bacteria have been isolated from yogurt products can inhibit the growth of V. cholerae, and B. subtilis in the presence of a clear zone on the inhibition test.

Keyword : lactic acid bacteria, yoghurt,E.coli, V.cholera, B.subtilis, MRSB

PENDAHULUANBakteri asam laktat seperti Lactobacillus berfungsi untuk memelihara kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Jumlah probiotik untuk memelihara kesehatan fungsi pencernaan dan meinkatkan daya tahan tubuh.1Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), diare adalah penyebab nomor satu kematian balita diseluruh dunia. Sementara UNICEF (Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan anak) memperkirakan bahwa, setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal dunia karena diare.2 Penyakit diare sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan angka kematian yang masih tinggi. Angkak kejadian Diare di negara berkembang menyebabkan kematian sekitar tiga juta penduduk tiap tahunnya. Di Indonesia dari 2.812 pasien diare yang datang ke rumah sakit di beberapa propinsi di Indonesia yang dianalisis tahun 2001 penyebab terbanyak adalah infeksi oleh bakteri (WHO,2006). Bakteri tersebut Diantaranya adalah Eschericia coli dan Vibrio cholera. Menurut Lehninger (1994) pada bagian usus halus banyak banyak terdapat bakteri pathogen. Ini disebakan karena usus halus cenderung bersifar basa yaitu pH 7-8. Menurut Purwati dan Syukur (2006) pemberian blondo jamur akan menciptakan keseimbangan mikroflora usus, karena adanya bakteri asam laktat dalam usus yang menciptakan suasana asam sehingga menekan pertumbuhan bakteri pathogen dalam usus halus.1 Metabolit BAL yang dihasilkan dapat berupa asam antara lain asam laktat, asam asetat, dan asam propionat, sedangkan metabolit mikroba selain asam yang dihasilkan antara lain berupa Hidrogen Peroksida (H2O2), Karbon Dioksida (CO2), diasetil, substansi antimikrobial berberat molekul rendah seperti Reuterin, Reutericyclin, 2 Pyrolidone-5-carboxylic acis (PCA), maupun bakteriosin4Bakteriosin merupakan suatu senyawa protein atau polipeptida yang dapat menghambat bakteri Gram positif dan negatif (Jimnez-Diaz et al., 1993; Aslam et al., 2011), dan dihasilkan oleh berbagai spesies BAL (Todorovet al., 2003; Savadogo et al., 2004). Bakteriosin yang dihasilkan oleh BAL berpotensi sebagai pengawet alami bahan pangan (Sankar et al., 2012), karena tidak mengubah rasa dan tekstur serta mudah terdegradasi oleh enzim proteolitik dalam pencernaan manusia dan hewan(Suarsana, 2011; Sharma and Gautam, 2008).Penelitian yang dilakukan I Wayan (2007) cairan rumen sapi bali dapat diisolasi bakteri asam laktat dengan kemampuan cukup luas, baik terhadap bakteri gram positif maupun Gram negatif yakni Lactobacillus lactis spp dan Lactobacillus brevir.Berdasarkan beberapa literatur penelitian maka dilakukan isolasi bakteri asam laktat dari yoghurt dan uji daya hambat terhadap bakteri patogen E.coli, B.subtilis, dan V.cholera.

METODE PENELITIAN BahanBahan yang digunakan antara lain sampel Yoghurt, Media de Man Rogosa Sharpe (MRS) Agar, MRS Broth, Nutrien Agar (NA) Glucose Yeast Pepton (GYP), air steril, susu segar.

Alat Alat-alat yang digunakan antara lain beaker glass, erlenmeyer, ose bulat, ose lurus, bunsen, otoklaf, inkubator, oven, vial, spoit, cawan petri. Isolasi BALSampel Youghurt diambil 1 ml dan diencerkan pada pengenceran 10-1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5, 10-6 dan 10-7. Masing-masing vial berisi 5 ml air steril kecuali pengenceran 10-1. Kemudian diambil pengenceran 10-3, 10-5, 10-7 dan dipindahkan menggunakan spoit ke dalam cawan petri berisi media MRSA yang telah bercampur dengan CaCO3 lalu diinkubasi selama 1x24 jam pada suhu 37C di inkubator.

PemurnianKoloni yang membentuk zona bening diinonulasi ke dalam media MRSA lalu diinkubasii selama 1x24 jam pada suhu 37C di inkubator.

Uji AntagonisDisiapkan empat bakteri patogen yaitu Escherichia coli, Vibrio cholerae, Bacillus subtilis. Selanjutnya dimasukkan kedalam cawan petri berisi media NA dan dihomogenkan. Setelah itu dicungkil BAL yang membentuk zona bening dan ditempelkan pada posisi terbalik di atas medium NA. emudian diinkubasi selama 1x24 jam pada suhu 37C diinkubator.

Uji PenegasanSusu segar dimasukkan pada botol yang telah disterilkan kemudian dimasukkan isolat BAL. Selanjutnya diinkubasi 1x24 jam.HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi BAL pada penelitian ini dilakukan untuk misahkan mikroba satu dengan mikroba lain yang dari produk fermentasi susu yaitu yoghurt dengan melihat pertumbuhan koloni pada mendium MRSA yang dicampur dengan CACO3. Tahap pertama yang dilakukan dari isolasi adalah pengenceran untuk memperoleh isolat. Dari hasil pengenceran diperoleh isolat pada Gambar 1 dari pengenceran 10-5.

Gambar 1. Isolat bakteri asam laktatGambar 2. Uji antagonis B.subtilis

Gambar 3. Uji antagonis E.coli.Gambar 4. Uji antagonis V.cholera

Selanjutnya pemurnian dengan menggores isolat pada medium MRSA dengan CaCO3 sehingga diperoleh isolat murni dari hasil goresan pada. Penambahan CaCO3 akan memperlihatkan asam laktat yang terbentuk dari hasil metabolisme BAL larut dalam medium, sedangkan CaCO3 tidak larut dalam medium sehingga terbentuk reaksi calsium Laktat yang berwarna bening pada medium.Hasil pemurnian, isolat diuji antagonis pada tiga bakteri patogen yakni Escherichia coli, Vibrio cholera, dan Bacillus subtilis pada Medium NA. Hasill pengujian ini terlihat pada gambar 2, 3 dan 4.Pada uji antagonis terlihat bahwa BAL dapat menghambat bakteri patogen E.coli dengan terbentuknya zona hambat pada tempelan E.coli. Hal ini disebabkan karena BAL diduga menghasilkan metabolit berupa asam organik maupun senyawa antimikroba lain yang dapat menghambat pertumbuhan E.coli. Efek antimikroba BAL secara umum disebabkan karena produksi asam laktat yang menurunkan pH lingkungan. pH yang rendah mengakibatkan asam organik melarutkan lemak dan difusi melalui membran sel menuju sitoplasma sehingga sel mengalami kematian.3 Sedangkan pada uji antagonis terhadap V.cholera dan B.subtilis tidak terlihat adanya zona bening atau zona hambat pada medium. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri indikator disebabkan karena asam, sedangkan sebagian lainnya disebabkan oleh komponen antimikroba selain asam yang dihasilkan oleh isolat BAL. Metabolit mikroba yang dihasilkan yang berupa asam antara lain asam laktat, asam asetat, dan asam propionat, sedangkan metabolit mikroba selain asam yang dihasilkan antara lain berupa Hidrogen Peroksida (H2O2), Karbon Dioksida (CO2), diasetil, substansi antimikrobial berberat molekul rendah seperti Reuterin, Reutericyclin, 2 Pyrolidone-5-carboxylic acis (PCA), maupun bakteriosin.4

Gambar.5. Uji penegasan (Fermentasi)

Uji penegasan (Gambar.5.) kembali dilakukan untuk memastikan BAL yang telah diisolasi. Hasil penelitian menunjukan jika terjadi fermentasi pada susu yang terlihat dengan terjadinya perubahan konsistensi susu.Susu merupakan substrat bakteri yang ideal tersiri atas tetesan lemak yang teremulsi dan melarutkan konsentrasi fisiologik garam, gula, dan protein susu serta mengandung enzim-enzim. Faktor-faktor lingkunan yang mempengaruhi populasi bakteri adalah adanya kadaranaerobis, suhu, adanya laktosa sebagai gula utama, dan pH yang menurun dengan berlangsungnya fermentasi.5

KESIMPULANPenelitian ini menunjukkan jika BAL pada yoghurt berpotensi untuk menhambat pertumbuhan E.coli yang merupakan salah satu penyebab penyakit diare yang ditandai dengan zona hambat pada medium, namun tidak dapat menghambat aktivitas B.subtilis dan V.cholera.

SARANSebaiknya dilakukan uji lebih mendalam sehingga dapat ditemukan senyawa spesifik yang dapat menghambat Escherichia coli.

DAFTAR PUSTAKA1. Daputri, Febriana.Pengaruh Pemberian Probiotik Bakteri Asam Laktat (BAL) Pediococcus pentosaceus Terhadap Keseimbangan Mikroflora Usu Dan Triliserida Daging Itik Pitalah.Padang, Universitas Andalas. 2012.2.Badan Karantina Pertanian. Diare. Enveronmental Services Program. Departemen Pertanian.3. Kuipers, O.P., G. Buist, J. Kok. Current Strategies For Improving Food Bacteria. Res. Microbiol. 2000.4. Salminen, S., Wright, A.V., and Ouwehand, A. Lactic Acid Bacteria. Microbiological and Functional Aspects. Marcel. 2004.5. Setyorini, Indiyanti. Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat (BAL) Dari Susu Formula Yang Berpotensi Menghasilkan Substansi Antimiktoba. Yogyakarta.2010.6. Lindgren P K, Karlsson A, Hughes D. Mutationrate And Evolution Of Fluoroquinolone Resistancein Escherichia Coli Isolates From Patients With Urinary Tract Infections. Antimicrob Agent s Chemother. 2003.7. Vol.1. ed Williams and Wilkins, Baltimore. Shurtleff, W., and Aoyagi, A.. History of fermented soymilk and its products. Soy Info Center Layafette, California. 2007.8.Suarsana,N.I., Karakterisais Fisiokimia Bakteriosin yang di Ekstrak dari Yoghurt. Buletin Veteran Udayana. 2011.9. Todorov, S.D., C.A. van Reenen and L.M.T. Dicks., Optimization Of Bacteriocin Production By Lactobacillus Plantarum T13BR, A Strain Isolated From Barley Beer, J. Gen. Appl. Microbiol. 2004.