isi gangguan memori
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan memori adalah keluhan yang sering dijumpai pada masyarakat umum, dan
prevalensin ya cenderung meningkat dengan bertambahnya usia (Lesne dkk, 2006). Hal yang
serupa juga dikemukakan oleh Sidiarto (2000), bahwa keluhan memori secara signifikan lebih
banyak dijumpai pada orang yang ber usia diatas 60 tahun daripada yang berusia lebih muda
(Sidiarto, 2000). Penelitian Guerreiro dkk (2006) juga menunjukkan sekitar 97,6% dari 82
orang lansia sehat di Brazil mengalami gangguan memori (Guerreiro dkk, 2006).
Jenis gangguan memori yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
Amnesia
Amnesia adalah suatu kondisi ingatan atau memori seseorang mengalami suatu ganguan.
Amnesia disebabkan adanya kerusakan bagian otak yang penting untuk proses memori.
Penyakit Amnesia disebabkan adanya gangguan organik dan fungsional.
Demensia
Demensia adalah sindroma klinis yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan memori
yang sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari - hari. Demensia
merupakan keadaan ketika seseorang mengalami penurunan daya ingat dan daya pikir
lain yang secara nyata mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari (Nugroho, 2008).
Sementara itu menurut Lumbantobing (1995) demensia adalah himpunan gejala
penurunan fungsi intelektual, umumnya ditandai terganggunya minimal tiga fungsi yakni
bahasa, memori, visuospasial, dan emosional.
Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah suatu kondisi di mana sel-sel saraf di otak mati, sehingga
sinyal-sinyal otak sulit ditransmisikan dengan baik. Seseorang dengan penyakit
Alzheimer mempunyai masalah dengan ingatan, penilaian, dan berpikir, yang membuat
sulit bagi penderita penyakit Alzheimer untuk bekerja atau mengambil bagian dalam
kehidupan sehari-hari. Kematian sel-sel saraf terjadi secara bertahap selama bertahun-
tahun.
Wernicke Korsakoff Syndrome
Wernicke Korsakoff Syndrome adalah gangguan yang biasanya berhubungan dengan
konsumsi alkohol yang berlebihan tetapi penyebab utama WKS adalah kekurangan
vitamin B1 (thiamin).
BAB II
PEMBAHASAN
Jenis gangguan memori
Amnesia
Definisi
Amnesia adalah suatu kondisi ingatan atau memori seseorang mengalami suatu ganguan.
Amnesia disebabkan adanya kerusakan bagian otak yang penting untuk proses memori. Penyakit
Amnesia disebabkan adanya gangguan organik dan fungsional.
Amnesia Disebabkan Gangguan Organik :
Penyebab dari gangguan organik dapat dilihat dari kerusakan otak, yang biasanya disebabkan
karena trauma ataupun penyakit, bisa juga karena mengonsumsi obat-obatan yang mempunyai
sifat sedatif, bahkan yang lebih parah lagi dapat disebabkan operasi transplantasi pada sum-sum
tulang belakang.
Amnesia Disebabkan Ganggua Fungsional :
Sedangkan untuk penyebab fungsional diakibatkan oleh faktor psikologis, sama halnya
dengan mekanisme pertahanan ego. Terjadinya amnesia bisa secara spontan, contohnya seperti
yang terjadi dalam transient global amnesia. Pada umumnya, jenis amnesia global ini terjadi
ketika dalam pertengahan Usia hingga Usia Tua, lebih khususnya pada pria, dan untuk lama
berlangsungnya biasanya tidak lebih dari 24 jam.
Selain itu, amnesia berdampak juga pada ketidakmampuan untuk membayangkan sesuatu di
masa depan sehingga menyebabkan pasien akan selalu mempunyai bayangan pada peristiwa
yang sudah terjadi dan terlupakan kembali jika bertemu dengan sesuatu yang telah terlupakan itu.
Dari penelitian yang telah diterbitkan di Proceedings of the National Academy of
Sciences, menjelaskan bahwa amnesia yang mengalami kerusakan pada hipokampus tidak
mempunyai kemampuan untuk membayangkan masa depan.
Bentuk Amnesia
1. Anterograde Amnesia, terjadi karena kejadian yang baru terjadi di dalam memori
jangka pendek tidak dapat dikirim ke memori jangka panjang yang permanen. Penderita
dengan kondisi amnesia ini tidak dapat mengingat kejadian apapun yang baru terjadi
walaupun kejadian itu baru berlalu sesaat.
2. Retrograde Amnesia, adalah suatu bentuk ketidakmampuan dalam memunculkan
kembali memori yang sudah terjadi atau ingatan masa lalu, ketidakmampuan ini lebih
dari peristiwa lupa yang sering terjadi.
Kemunculan kedua kategori itu dapat terjadi pada pasien amnesia yang sama. Selain kedua jenis
amnesia tersebut diatas ternyata ada jenis amnesia yang cukup parah, yaitu Amnesia Parsial
Penyakit Amnesia parsial
Amnesia parsial, pasien dengan amnesia ini tidak mempunyai kemampuan untuk mengingat
beberapa orang dalam waktu yang lama, dapat mencapai 3 tahun bahkan bisa selamanya.
Kondisi ini biasanya terjadi karena pasien pernah menjalani operasi transplantasi sum-sum
tulang belakang. Memang angka dari kejadian ini lumayan langka karena banyak orang yang
tidak mau untuk melakukan tranplantasi sum-sum tulang belakang untuk menyembuhkan
penyakit thalassemia mayor.
Hidup dengan penderita amnesia bukanlah sesuatu hal yang mudah. Tidak hanya keluarga dan
teman yang dibuat frustrasi, tapi juga pada penderita sendiri. Berbicara dengan seseorang atau
mereka yang memahami amnesia atau kelompok pendukung mungkin akan lebih meringankan
beban penderita Amnesia.
Untuk pengobatannya dapat dilakukan melalui pendekatan suportif. Pendekatan ini dilakukan
dengan mendekatkan hal-hal yang berhubungan atau sedang dialami penderita, baik itu waktu
dan tempat yang pernah dialami, dan dengan catatan kita harus sabar dan telaten dalam
penanganannya.
Demensia
Definisi
Demensia adalah sindroma klinis yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan memori
yang sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari - hari. Demensia
merupakan keadaan ketika seseorang mengalami penurunan daya ingat dan daya pikir lain yang
secara nyata mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari (Nugroho, 2008). Sementara itu
menurut Lumbantobing (1995) demensia adalah himpunan gejala penurunan fungsi intelektual,
umumnya ditandai terganggunya minimal tiga fungsi yakni bahasa, memori, visuospasial, dan
emosional.
Penyebab
Penyebab demensia menurut Nugroho (2008) dapat digolongkan menjadi 3 golongan
besar :
a.Sindroma demensia dengan penyakit yang etiologi dasarnya tidak dikenal, Sering pada
golongan ini tidak ditemukan atrofia serebri, mungkin kelainan terdapat pada tingkat subseluler
atau secara biokimiawi pada sistem enzim, atau pada metabolisme seperti yang ditemukan pada
penyakit alzheimer dan demensia senilis.
b.Sindroma demensia dengan etiologi yang dikenal tetapi belum dapat diobati, Penyebab utama
dalam golongan ini diantaranya :
Penyakit degenerasi spino-serebelar.
Subakut leuko-ensefalitis sklerotik van Bogaert
Khorea Huntington
penyakit jacob-creutzfeld
c. Sindoma demensia dengan etiologi penyakit yang dapat diobati, dalam golongan ini
diantaranya :
Penyakit cerebro kardiofaskuler
Penyakit- penyakit metabolik
Gangguan nutrisi
Akibat intoksikasi menahun
Hidrosefalus komunikans
Demensia (pikun) adalah kemunduran kognitif yang sedemikian berat sehingga mengganggu
aktivitas hidup sehari- hari dan aktivitas sosial. Kemunduran kognitif pada demensia biasanya
diawali dengan kemunduran memori atau daya ingat(pelupa). Demensia terutama yang
disebabkan oleh penyakit Alzheimer berkaitan eratdengan usia lanjut. Penyakit alzheimer ini
60% menyebabkan kepikunan atau demensia dan diperkirakan akan meningkat terus.Gejala
klasik penyakit demensia alzheimer adalah kehilangan memori (dayaingat) yang terjadi secara
bertahap, termasuk kesulitan menemukan atau menyebutkankata yang tepat, tidak mampu
mengenali objek, lupa cara menggunakan benda biasa dan sederhana, seperti pensil, lupa
mematikan kompor, menutup jendela atau menutup pintu, suasana hati dan kepribadian dapat
berubah, agitasi, masalah dengan daya ingat, dan membuat keputusan yang buruk dapat
menimbulkan perilaku yang tidak biasa.
Gejala ini sangat bervariasi dan bersifat individual. Gejala bertahap penyakit alzheimer
dapat terjadi dalam waktu yang berbeda- beda, bisa lebih cepat atau lebih lambat. Gejala tersebut
tidak selalu merupakan penyakit alzheimer, tetapi apabila gejala tersebut berlangsung semakin
sering dan nyata, perlu dipertimbangkan kemungkinan penyakit alzheimer (Nugroho, 2008).
Kriteria derajat demensia
a.Ringan:
Walaupun terdapat gangguan berat daya kerja dan aktivitas sosial, kapasitas untuk hidup
mandiri tetap dengan higiene personal cukup dan penilaian umum yang baik.
b.Sedang:
Hidup mandiri berbahaya diperlukan berbagai tingkat suportivitas.
c.Berat:
Aktivitas kehidupan sehari-hari terganggu sehingga tidak berkesinambungan, inkoheren
Stadium demensia alzheimer
Penyakit demensia alzheimer menurut Nugroho (2008) dapat berlangsung dalam tiga
stadium yaitu stadium awal, stadium menengah, dan stadium lanjut. Stadium awal atau demensia
ringan ditandai dengan gejala yang sering diabaikan dan disalahartikan sebagai usia lanjut atau
sebagai bagian normal dari proses menua. Umumnya klien menunjukkan gejala kesulitan dalam
berbahasa, mengalami kemunduran daya ingat secara bermakna, disorientasi waktu dan tempat,
sering tersesat ditempat yang biasa dikenal, kesulitan membuat keputusan, kehilangan inisiatif
dan motivasi, dan kehilangan minat dalam hobi dan agitasi.
Stadium menengah atau demensia sedang ditandai dengan proses penyakit berlanjut dan
masalah menjadi semakin nyata. Pada stadium ini, klien mengalami kesulitan melakukan
aktivitas kehidupan sehari- hari dan menunjukkan gejala sangat mudah lupa terutama untuk
peristiwa yang baru dan nama orang, tidak dapat mengelola kehidupan sendiri tanpa timbul
masalah, sangat bergantung pada orang lain, semakin sulit berbicara, membutuhkan bantuan
untuk kebersihan diri (ke toilet, mandi dan berpakaian), dan terjadi perubahan perilaku, serta
adanya gangguan kepribadian.
Stadium lanjut atau demensia berat ditandai dengan ketidakmandirian dan inaktif total,
tidak mengenali lagi anggota keluarga (disorientasi personal), sukar memahami dan menilai
peristiwa, tidak mampu menemukan jalan di sekitar rumah sendiri, kesulitan berjalan, mengalami
inkontinensia (berkemih atau defekasi), menunjukkan perilaku tidak wajar dimasyarakat,
akhirnya bergantung dikursi roda atau tempat tidur.
Penyebab demensia alzheimer
Penyebab demensia alzheimer masih belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa
teori menjelaskan kemungkinan adanya faktor genetik, radikal bebas, toksin amiloid, pengaruh
logam alumunium, dan akibat infeksi virus. Semakin dini penyakit demensia alzheimer dikenali,
semakin baik hasil penanganannya daripada penyakit yang sudah lanjut. Penyakit alzheimer
muncul sebagai gejala perubahan perilaku, kognisi, dan perubahan aktivitas hidup sehari- hari
sehingga anggota keluarga dan orang terdekat yang mengenali perubahan tersebut. Faktor
predisposisi dan resiko dari penyakit ini adalah usia, riwayat penyakit alzheimer (keturunan),
kelamin, pendidikan. Faktor resiko yang kemungkinan juga berpengaruh ialah adanya keluarga
dengan sindrom Down, fertilitas yang kurang, kandungan alumunium pada air minum, dan
defisiensi kalsium.
Alat ukur demensia
Untuk mengetahui ada tidaknya demensia pada lansia digunakan tes Mini Mental state
Examination (tes mini mental) untuk mendeteksi adanya dan tingkat kerusakan intelektual.
Orientasi Skor
1.Sebutkan : tahun berapa sekarang, Tanggal, Bulan
2.Sebutkan dimana kita sekarang
3. Pemeriksa menyebutkan 3 nama benda dengan antara 1 detik waktu menyebut nama benda
tersebut (misalnya : buku, mangkok, payung). Setelah selesai, suruh penderita menyebutnya.
Beri angka 1 tiap jawaban yang betul. Bila salah, suruh mengulang sampai betul semua.
Perhatian dan Kalkulasi
4. Hitungan kurang 7. Misalnya : 100-7, pendapatannya dikurangi lagi dengan 7, demikian
seterusnya sampai 5 jawaban. Jadi : ( 100 – 7 = 93 – 7 = 86 – 7 = 79; 72; 65 ). Beri angka 1 bagi
tiap jawaban yang betul. Tes 4 ini dapat diganti dengan tes mengeja, yaitu mengeja mundur kata:
kartu (utrak ). Mengingat kembali
5. Tanyakan nama benda yang telah disebutkan pada pertanyaan nomor 3. beri angka 1 bagi tiap
jawaban yang betul.
6. Anda tunjuk pada pensil dan arloji. Suruh penderita menyebutkan nama benda yang anda
tunjuk.
7. Suruh penderita mengulangi kalimat berikut : “tanpa kalau, dan atau tetapi “.
Pengobatan
Sebagian besar kasus demensia tidak dapat disembuhkan.
Obat takrin membantu penderita dengan penyakit Alzheimer, tetapi menyebabkan efek
samping yang serius. Takrin telah digantikan oleh donepezil, yang menyebabkan lebih sedikit
efek samping dan memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer selama 1 tahun atau lebih.
Ibuprofen juga bisa memperlambat perjalanan penyakit ini. Obat ini paling baik jika diberikan
pada stadium dini.
Demensia karena stroke yang berturut-turut tidak dapat diobati, tetapi perkembangannya
bisa diperlambat atau bahkan dihentikan dengan mengobati tekanan darah tinggi atau kencing
manis yang berhubungan dengan stroke. Jika hilangnya ingatan disebabakan oleh depresi,
diberikan obat anti-depresi. Jika didiagnosis secara dini, maka demensia karena hidrosefalus
bertekanan normal kadang dapat diatasi dengan membuang cairan yang berlebihan di dalam otak
melalui selang drainase (shunting).
Untuk mengendalikan agitasi dan perilaku yang meledak-ledak, yang bisa menyertai
demensia stadium lanjut, sering digunakanobat anti-psikosa (misalnya tioridazin dan
haloperidol). Tetapi obat ini kurang efektif dan menimbulkan efek samping yang serius. Obat
anti-psikotik efektif diberikan kepada penderita yang mengalami halusinasi atau paranoia.
Penyakit Alzheimer
Defenisi
Penyakit Alzheimer adalah suatu kondisi di mana sel-sel saraf di otak mati, sehingga
sinyal-sinyal otak sulit ditransmisikan dengan baik. Seseorang dengan penyakit Alzheimer
mempunyai masalah dengan ingatan, penilaian, dan berpikir, yang membuat sulit bagi penderita
penyakit Alzheimer untuk bekerja atau mengambil bagian dalam kehidupan sehari-hari.
Kematian sel-sel saraf terjadi secara bertahap selama bertahun-tahun.
Mereka yang rentan terserang kepikunan alzheimer ini adalah para lansia di atas 60 tahun,
tetapi orang dewasa muda juga tak tertutup kemungkinan bila memiliki faktor risiko keturunan.
Bahkan menurut Samino, penderita demensia alzheimer berusia 40 tahun pernah ditemukan di
Indonesia. Deteksi dini adalah hal penting dalam mengatasi Alzheimer, tetapi faktanya seringkali
sulit dilakukan karena gelaja kemunduran kerap dianggap sebagai suatu hal yang lumrah.
Penderita biasanya hanya menunjukkan gejala biasa seperti lupa, tetapi kemudian berkembang
progresif menjadi parah dan memperburuk fungsi kognitif dan fungsi mental lainnya.
Sejarah Alzheimer
Penyakit ini ditemukan oleh Dr. Alois Alzheimer pada 1907, dinamakan
Alzheimer disesuaikan dengan nama penemunya. Alzheimer menemukan bahwa syaraf otak
penderita Alzheimer tidak hanya mengerut, bahkan dipenuhi gumpalan protein luar biasa yang
disebut plak amiloid dan serat yang berbelit-belit (neuro fibrillary).Amiloid protein yang
membentuk sel-sel plak protein tersebut,dipercaya menyebabkan perubahan kimia otak.
Musnahnya sel-sel saraf ini menyebabkan syaraf otak yang berfungsi menyampaikan pesan dari
satu neuron ke neuron lain terpengaruh.
Meskipun sudah ditemukan hampir satu abad yang lalu, Alzheimer tidak
seterkenal penyakit yang lain seperti hipertensi, Sindrom Pernafasan
Akut Parah (SARS) atau pun penyakit jantung. Mungkin karena gejala
penyakit Alzheimer tidak segera terlihat, berbeda dengan hipertensi yang
dapat dipantau melalui pemeriksaan tekanan darah. Penyakit Alzheimer
tidak terdeteksi karena adanya anggapan bahwa sering lupa adalah hal
yang wajar dialami orang berusia lanjut karena faktor usia. Padahal
mungkin saja “sering lupa” tersebut merupakan tanda awal penyakit Alzheimer.
Penyakit Alzheimer menjadi lebih dikenal secara meluas setelah mantan
Presiden Amerika Serikat yang ke-40, Ronald Reagan mengemukakan keadaan
dirinya dalam suratnya yang tertanggal 5 November 1994.
Gejala Alzheimer
Tanda dini dari penyakit Alzheimer adalah perubahan dalam emosi. Hal ini terlihat dari
gairah kerja yang menurun, merasa malas atau kehilangan semangat. Pribadi yang tadinya hangat
dan semangat menjadi semakin acuh tak acuh. Seringkali perasaan mudah tersinggung, murung,
cemas tanpa sebab-sebab yang nyata. Tidak itu saja, keluhan jasmaniah terlihat juga dengan
merasa linu-linu, mudah lelah dan seringkali masuk angin.
Pada tahap awal, penderita Alzheimer akan mengalami gejala-gejala seperti orang pelupa
alias pikun. Keluhan utama disini adalah gangguan daya ingat (memori). Yang menjadi sasaran
adalah ingatan baru, sedangkan ingatan lama masih terekam dengan baik. Misalnya sudah
membuat rencana untuk esok pagi mau rapat ke mana dan mau ketemu dengan siapa. Tetapi
akhirnya apa yang sudah direncanakan menjadi bubar semua alias tidak ingat sama sekali
Pada tahap kedua, tanda-tanda di atas kian jelas, baik dalam kegagalan emosi, sosial, dan
intelektualnya. penderita tidak lagi mengelola dirinya sendiri apalagi pekerjaannya. Penyebab
utama adalah hilangnya daya ingat dan hilangnya inisiatif. Gaya bahasanya menjadi monoton
dan lamban. Dalam menyatakan pikirannya tidak dapat to the point, dan banyak kalimat yang
diulang-ulang. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya perbendaharaan kata yang hilang pada waktu
dia mengungkapkannya.
Pada tahap ketiga, kegagalan dalam berbahasa sudah sampai pada puncaknya. Penderita
Alzheimer tidak dapat lagi mengerti ucapan seseorang dan mengekspresikan jalan pikiran
melalui bicaranya.Dia hampir tidak bisa berbicara sama sekali.
Agar kepikunan Alzhemier dapat dicegah sejak dini, berikut beberapa tanda atau gejala
yang patut diwaspadai kemungkinan hadirnya penyakit pembunuh otak :
- Kemunduran memori/daya ingat.
- Sulit melaksanakan kegiatan / pekerjaan sederhana
- Kesulitan bicara dan berbahasa.
- Disorientasi WTO (Waktu – Tempat – Orang)
- Sulit dalam berhitung
- Salah meletakan benda
- Penampilan buruk karena lupa cara berpakaian atau berhias
- Perubahan emosi dan perilaku.
- Gangguan berfikir abstrak. Kemampuan imajinasi penderita terganggu.
- Hilang minat dan inisiatif. Cenderung menjadi pendiam, tak mau bergaul, menyendiri.
- Tidak bisa membedakan berbagai jenis bau-bauan (tanpa penyebab lain misalnya flu, trauma
otak, tumor otak).
Selain itu, ada beberapa tanda-tanda awal penyakit alzheimer umum, adalah :
• Kurangnya kebersihan.
Ini adalah tanda paling jelas dari penyakit Alzheimer.Orang-orang yang biasa berpakaian rapi
setiap hari mulai mengenakan pakaian kotor atau berhenti mandi.
• Kehilangan memori jangka pendek.
Orang dengan demensia mungkin lupa pengalaman baru. Orang normal bisa lupa detil aktivitas
atau percakapan yang baru. Tapi orang dengan demensia bisa lupa seluruh hal.
• Pengulangan.
Orang dengan Demensia bisa mengulang cerita. Terkadang kata demi kata. Mereka mungkin
terus bertanya pertanyaan yang sama, tidak peduli berapa kali mereka menjawab.
• Masalah bahasa.
Orang dengan demensia dapat memiliki masalah besar mengingat, bahkan mengingat kata-kata
dasar. Cara mereka bicara bisa menjadi kening berkerut dan sulit untuk dikuti.
• Perubahan kepribadian.
Orang dengan demensia mungkin memiliki perubahan suasana hati tiba-tiba. Mereka mungkin
menjadi emosional; kesal atau marah tanpa alasan tertentu. Mereka menarik diri atau berhenti
melakukan kegiatan yang biasanya menikmati.
• Disorientasi dan kebingungan.
Orang dengan demensia dapat tersesat di tempat-tempat yang mereka ketahui dengan baik,
seperti lingkungan rumah mereka sendiri. Mereka mengalami kesulitan menyelesaikan kegiatan
pokok dan biasa, seperti makan malam atau mencukur.
• Perilaku aneh.
Orang normal sering salah menaruhkan kunci kami dari waktu ke waktu. Orang-orang dengan
penyakit Alzheimer cenderung menempatkan objek di tempat-tempat aneh dan sepenuhnya tidak
pantas. Mereka mungkin meletakkan sikat gigi di dalam lemari es atau susu di bawah wastafel.
Penyebab Alzheimer
Sejumlah ahli kedokteran menyimpulkan, bahwa gaya hidup sangat berpengaruh terhadap
kepikunan. Gaya hidup yang dimaksud adalah kebiasaan buruk yang sering dilakukan, misalnya
merokok, meminum minuman yang mengandung alkohol, penggunaan obat bius dan sebagainya,
serta makan makanan yang berkadar lemak tinggi.
Dan bila ditelaah lebih lanjut, kebiasaan buruk tersebut mempercepat munculnya
penyakit yang sering dialami oleh orang-orang zaman sekarang seperti hypertensi atau tekanan
darah tinggi, penyakit jantung koroner, penyakit kencing manis, dan obesitas atau kegemukan.
Gangguan itu pada gilirannya semakin meningkatkan resiko penyakit Alzheimer.
Selain kebiasaan buruk seperti yang disebutkan di atas, kepikunan bisa timbul bersamaan
dengan keracunan yang terjadi dalam tubuh seseorang, misalnya akibat gangguan organ hati dan
ginjal. Dalam keadaan yang seperti ini, zat-zat yang semestinya ditawarkan racunnya oleh hati,
kemudian dikeluarkan oleh ginjal, tetap berada dalam aliran darah dan meracuni otak. Begitu
pula seorang petinju yang kepalanya sering dihantam lawan, juga sangat rentan terhadap ke-
pikunan.
Stres juga dapat menjadikan seseorang mudah mengalami kepikunan. Menurut Zevan
Khachanurian dari The National Institute of Aging, Los Angeles, Amerika Serikat, sel-sel di
hippocampus (bagian otak sebelah dalam) terpaksa bekerja lebih keras pada kondisi stres.
Akibatnya, otak menjadi lelah dan mudah rusak. Sedangkan, sel otak Tidak seperti sel-sel tubuh
lainnya, apabila sel otak yang rusak tidak bisa digantikan.
Menurut dr. Samino, SpS (K), Ketua Umum Asosiasi Alzheimer Indonesia (AAzI),
Alzheimer timbul akibat terjadinya proses degenerasi sel-sel neuron otak di area temporo-
parietal dan frontalis. “Dementia (pikun) Alzheimer adalah penyakit pembunuh otak karena
mematikan fungsi sel-sel otak,” ujarnya dalam study tentang Alzheimer.
Kejanggalan awal biasanya dirasakan oleh penderita sendiri, mereka sulit mengingat
nama atau lupa meletakkan suatu barang. Mereka juga sering kali menutup-nutupi hal itu dan
meyakinkan diri sendiri bahwa itu adalah hal yang biasa pada usia mereka.
Kejanggalan biasanya akan dirasakan oleh orang-orang di sekitar mereka yang mulai
khawatir akan penurunan daya ingat. Mereka awalnya belum mencurigai adanya problem besar
di balik kepikunan yang dialami penderita, tetapi kemudian tersadar bahwa kondisinya sudah
parah.
Karena penyebab pasti penyakit Alzheimer belum diketahui, maka tidak ada yang dapat
dilakukan untuk pencegahan. Namun ada beberapa hal yang diyakini bisa mengurangi resiko
terserang penyakit Alzheimer seperti pola makan sehat, berolahraga, berhenti merokok, dan tidak
minum alkohol.
Orang yang berisiko menderita Alzheimer
* Penderita hipertensi dengan usia di atas 40 tahun
* Penderita diabetes
* Kurang berolahraga
* Kadar kolesterol yang tinggi
* Faktor keturunan - memiliki keluarga yang menderita Alzheimer pada usia 50-an.
Obat Alzheimer yang ada saat ini adalah penghambat kolinesterase. Obat ini untuk
memperbaiki daya ingat dan menekan gangguan perilaku, serta peningkatan kualitas hidup.
Para ilmuwan yakin ada dua sebab dan mereka adalah keturunan dan gaya hidup yang
menyebabkan. Meskipun belum terbukti bahwa Alzheimer merupakan penyakit keturunan, tetapi
jika ada sejarah penyakit dalam keluarga, resiko untuk generasi masa depan ada di sana.
Penelitian telah menunjukkan bahwa jika seseorang memiliki gen (ApoE4) untuk Alzheimer, ia
memiliki kesempatan peningkatan didiagnosa menderita penyakit.
Setelah 15 tahun penelitian dilakukan, para ilmuwan akhirnya menemukan 3 gen yang
menyebabkan penyakit alzheimer, yakni clusterin, complement receptor 1 (CR1), dan PICALM,
yang diduga merupakan tipe gen yang paling banyak ditemukan pada 90 persen kasus
Alzheimer. Identifikasi gen ini dilakukan oleh dua kelompok ilmuwan di Wales, Inggris, dan
Perancis.
kata Julie Williams, profesor neuropsychological genetic dari Britain's Cardiff University,
mengatakan bahwa apabila kita bisa menghilangkan tiga gen yang punya dampak merusak ini,
kita bisa mengurangi risiko terjadinya Alzheimer hingga 20 persen.
Gen lain yang juga berkaitan dengan penyakit yang menyebabkan kepikunan di usia
lanjut ini adalah apolipoprotein E (ApoE) yang diidentifikasi pada tahun 1993 sejak para ahli
mengetahui bahwa kemunduran fungsi otak terkait dengan faktor genetik.
Pada studi terkini yang dilakukan oleh Profesor Williams, ia melakukan pemindaian
terhadap peta genetik pada 16.000 orang dari delapan negara. Akhirnya berhasil diidentifikasi
dua gen, yang disebut clusterin dan PICALM yang meningkatkan risiko terjadinya Alzheimer.
Studi kedua dilakukan oleh Philippe Amouyel dan timnya dari Pasteur de Lille di
Perancis, yang meneliti 6.000 pasien Alzheimer dan 9.000 orang sehat di Perancis, Belgia,
Finlandia, Italia, dan Spanyol. Para peneliti juga berhasil mengidentifikasi clusterin dan gen
ketiga yang disebut CR1.
Meski tiga gen ini relatif ditemui pada semua pasien, Amouyel mengatakan bahwa agak
sulit menghitung risiko terjadinya Alzheimer dengan gen. Ia juga menekankan bahwa belum
diketahui, kombinasi gen mana saja dan faktor lingkungan lain apa yang menyebabkan
Alzheimer.
Para ahli mengatakan, clusterin mungkin menyebabkan risiko Alzheimer 10 persen,
PICALM sekitar 9 persen, dan CR1 4 persen. Bila dijumlahkan, risikonya diperkirakan menjadi
20-25 persen.
Tiga variasi gen ini juga berkait dengan gejala awal munculnya Alzheimer yang
diturunkan di keluarga. Karena itu, dengan mengidentifikasi gen ini, para ahli akan lebih mudah
mengenali penyebab penyakit dan menciptakan obat untuk melawannya.
Selain itu, obat-obatan seperti obat jantung, obat tidur, obat penenang, obat aritmia, dan
lain-lain dapat memicu alzheimer juga. Oleh karena itu, disarankan bagi yang senang
mengkonsumsi obat, agar senantiasa dikurangi kecuali jika sudah resep dari dokter.
Langkah-Langkah Pencegahan
Berkat para ilmuan akhirnya alzheimer bisa dicegah dan diatasi. Bahkan sudah banyak
obat-obat yang beredar untuk penderita alzheimer ini. Berikut tips mencegah dan mengatasi
alzheimer :
1. Makan diet Mediterania
Para peneliti menemukan bahwa orang yang secara teratur mengkonsumsi diet
Mediterania 38 persen lebih rendah untuk terserang penyakit Alzheimer. Sebuah diet
Mediterania yang kaya dalam kacang-kacangan, lemak sehat (dari salad dressing, alpukat),
tomat, ikan, sayuran, sayuran berdaun gelap dan dan buah-buahan. Diet Mediterania juga dikenal
karena rendah daging merah, daging organ, mentega dan susu tinggi lemak.
2. Berhenti merokok
Sebuah studi baru-baru ini dalam Archives of Internal Medicine menemukan bahwa
merokok secara langsung terkait dengan peningkatan dramatis dalam demensia di kemudian hari.
Studi ini menemukan bahwa mereka yang dilaporkan merokok dua bungkus rokok sehari
memiliki resiko 100% lebih besar dari diagnosis demensia dibandingkan non-perokok.
3. Makan seledri dan paprika hijau
Peneliti dari Universitas Illinois di Urbana-Champaign melihat efek dari luteolin pada
otak tikus, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of
Sciences. Luteolin, yang ditemukan dalam seledri dan paprika hijau, ditemukan untuk
mengurangi radang otak yang disebabkan oleh Alzheimer dan dapat mengurangi gejala
kehilangan memori.
4. Minum kopi
European Journal of Neurology menemukan bahwa mereka yang memiliki asupan kafein
meningkat memiliki risiko yang jauh lebih rendah berkembangnya penyakit Alzheimer daripada
mereka yang dengan sedikit atau tidak mengkonsumsi kafein. Studi lain yang dipublikasikan
dalam Journal of Alzheimer’s Disease menemukan bahwa kadar kafein abnormal secara
signifikan menurukan protein yang terkait dengan penyakit Alzheimer dan 50 persen
pengurangan di tingkat amyloid beta, zat membentuk gumpalan lengket plak dalam otak orang-
orang dengan penyakit Alzheimer. Ini berarti bahwa studi ini menemukan bahwa kafein dapat
menjadi penting dalam mencegah Alzheimer, tetapi sebenarnya dapat menjadi pengobatan terapi
bagi mereka yang sudah didiagnosis dengan penyakit. Hal ini merupakan perkembangan besa,
Ini juga merupakan alasan besar untuk melanjutkan kebiasaan latte harian Anda.
5.Latihan (Olahraga)
Beberapa penelitian telah menunjukkan manfaat olahraga pada orang dengan penyakit
Alzheimer. Journal of American Medical Associate menerbitkan penelitian yang menemukan
bahwa latihan olahraga untuk pasien dengan penyakit Alzheimer tidak hanya meningkatkan
kondisi fisik dan memperpanjang mobilitas independen mereka. Mobilitas Independen penting
terutama bagi mereka dengan penyakit Alzheimer, karena salah satu gejala Alzheimer yang
sering tidak dibahas adalah kurangnya keseimbangan, jatuh dan tersandung. Hal ini
menyebabkan cedera dan kebutuhan untuk pengawasan konstan pada pasien Alzheimer. Dengan
menggabungkan 60 menit latihan pada hari-hari dalam seminggu, dan istirahat teratur, seseorang
dapat meningkatkan mobilitasnya.
Pengobatan
Meskipun tidak ada obat untuk Alzheimer sampai saat ini, para peneliti tidak berhenti
bekerja keras untuk menemukan cara baru untuk mencegah, mengobati dan menyembuhkan
penyakit ini.
Pengobatan untuk para penderita alzheimer yaitu dengan cara meminum obat asetikolin
nesterase yang berfungsi untuk menambah zat yang memperbesar daya ingat. Selain itu
pengobatan untuk penderita juga dengan melakukan terapi secara teratur. untuk lebih
memudahkan terapi yang teratur, akan lebih baik jika penderita (yang biasanya sudah lanjut usia)
di titipkan di panti agar perkembangannya bisa terkontrol dengan baik di bandingkan di rumah
sendiri.
Banyak sekali orang yang menderita Alzheimer berperilaku dalam cara yang agresif.
Biasanya orang dengan penyakit Alzheimer menunjukkan perilaku agresif jika ia merasa terhina,
takut, atau frustasi karena mereka tidak dapat memahami orang lain atau membuat sendiri
dipahami.
Ketika seorang pasien Alzheimer secara lisan atau fisik agresif, dokter menggunakan
obat-obatan seperti antipsikotik risperidone atau olanzapine. Obat antipsikotik yang lebih tua
seperti Haloperidol tidak digunakan karena efek samping yang parah.
Wernicke Korsakoff Syndrome
Defenisi
Wernicke Korsakoff Syndrome (beri-beri otak) merupakan kelainan neurologis.
Wernicke Korsakoff Syndrome adalah gangguan yang biasanya berhubungan dengan konsumsi
alkohol yang berlebihan tetapi penyebab utama WKS adalah kekurangan vitamin B1 (thiamin).
Salah satu fungsi thiamin adalah membantu sel-sel otak untuk menghasilkan energi dari gula
sehingga ketika kadar thiamin dalam otak rendah, maka sel otak tidak dapat menghasilkan energi
yang mencukupi untuk menjalankan fungsinya. Sindrom ini terdiri dari kebingungan akut dan
amnesia. Mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan berkurangnya pasokan thiamin ke dalam
otak. WKS sering terjadi pada orang berusia 30-70 tahun. Sindrom ini mempengaruhi lebih
banyak laki-laki dari pada perempuan.
Wernicke-Korsakoff sindrom (juga disebut otak basah, psikosis Korsakoff, ensefalopati
alkohol, penyakit Wernicke, dan ensefalopati-alkohol) adalah manifestasi dari tiamin (vitamin
B 1) kekurangan, atau beri-beri . Hal ini biasanya sekunder terhadap penyalahgunaan alkohol . Ini
terutama menyebabkan perubahan visi, ataksia dan gangguan memori.
Sindrom ini merupakan manifestasi gabungan dari dua gangguan eponymous, sindrom
Korsakoff dan ensefalopati Wernicke, bernama setelah Sergei Korsakoff dan Carl Wernicke.
Ensefalopati Wernicke dicirikan oleh:
1) kebingungan
2) nistagmus (gerakan mata disengaja)
3) ophthalmoplegia (gerakan mata terganggu)
4) anisocoria (ukuran yang tidak sama murid)
5) ataksia (kurangnya koordinasi otot)
6) refleks pupil lesu
7) koma dan kematian jika tidak diobati
Gejala-gejala Wernicke Korsakoff Syndrome diantaranya:
Nystagmus: berasal dari bahasa Yunani,”nmstagmos” untuk menggambarkan kepala
goyah sepeti mengantuk atau mabuk. terjadi gerakan involunter ritmik pada satu atau
kedua mata. Gerakan mungkin menyentak, berputar (rotasi) atau berayun (pendular).
Penyebab nystagmus adalah kerusakan sistem vestibular (nystagmus perifer); cedera
saraf kranial III, IV, atau VI; gangguan serebelum; dan intoksikasi obat. Nistagmus rotasi
sering berkaitan dengan rasa pusing dan mual.
Ataksia: Terjadi kegagalan kontrol otot pada tangan dan kaki sehingga menghasilkan
kurangnya keseimbangan dan koordinasi. Ataksia disebabkan karena serebelum
memburuk atau atrofi, terkadang urat saraf tulang belakang (spinal cord) terpengaruh
sehingga terjadi kemunduran jaringan saraf pada spinal cord.
Opthalmoplegia: Opthalmoplegia terjadi karena otak salah mengirim dan menerima
informasi melalui saraf yang mengendalikan gerakan mata.
Penyebab Wernicke Korsakoff Syndrome
Penyebab utama WKS adalah kekurangan vitamin B1 (thiamin) yang terlibat dalam
membantu tubuh membuat energi dari karbohidrat dan juga membantu jantung, sistem saraf serta
otot berfungsi dengan baik. WKS sering terjadi pada orang yang suka mengonsumsi alkohol.
Berikut ini adalah penyebab Sindrom Wernicke-Korsakoff:
Alkoholisme kronis
Kekurangan gizi
Kelaparan - Orang dengan anoreksia nervosa, skizofrenia, atau terminal kanker; tawanan
perang
Tiamin-kekurangan susu formula
Hiperemesis gravidarum - Dalam sebuah penelitian dari 49 kasus ensefalopati Wernicke
pada kehamilan, kehamilan kerugian yang timbul ensefalopati Wernicke hampir 48%
Lambung keganasan
Obstruksi usus
Bariatrik operasi - ensefalopati Wernicke dapat hadir sedini 2 minggu setelah operasi;
pemulihan biasanya terjadi dalam waktu 3-6 bulan inisiasi terapi tetapi mungkin tidak
lengkap jika sindrom ini tidak diakui segera dan diobati (risiko tertinggi adalah pada
wanita muda dengan muntah )
Penyakit sistemik - Keganasan, TB diseminata, acquired immunodeficiency syndrome
(AIDS), uremia
Iatrogenik - hiperalimentasi intravena, refeeding setelah kelaparan, hemodialisis kronis
Faktor penyebab WKS adalah sebagai berikut:
Stress gizi
Penggunaan tembakau (tembakau dapat mengurangi penyerapan thiamin dan dapat
menyebabkan penurunan thiamin dalam tubuh).
Persisten emesis (muntah terus-menerus): Hiperemesis gravidarum ; keganasan lambung;
obstruksi usus; dan brairatic operasi.
Kelaparan: Anorexia nervosa; tawanan perang.
Skizofrenia.
Etiologi
Kekurangan tiamin (vitamin B-1) bertanggung jawab untuk kompleks gejala diwujudkan
dalam sindrom Wernicke-Korsakoff, dan kondisi yang mengakibatkan keadaan yang
buruk tempat pasien gizi beresiko. Berat, penggunaan jangka panjang alkohol adalah
hubungan yang paling umum dengan sindrom Wernicke-Korsakoff. Alkohol
mengganggu dengan transportasi pencernaan aktif, dan penyakit hati kronis
menyebabkan aktivasi tiamin pirofosfat penurunan dari tiamin, serta penurunan kapasitas
hati untuk menyimpan tiamin.
Tiamin diserap dari duodenum. Tubuh memiliki sekitar 18 hari dari toko tiamin. Tiamin
diubah menjadi bentuk aktifnya, tiamin pirofosfat, dalam sel neuron dan glia. Tiamin
pirofosfat berfungsi sebagai kofaktor untuk beberapa enzim, termasuk transketolase,
dehidrogenase piruvat, dan alpha ketoglutarat, yang berfungsi dalam menggunakan
glukosa. Fungsi utama dari enzim dalam otak adalah lemak (mielin selubung) dan
metabolisme karbohidrat, produksi asam amino, dan produksi glukosa yang diturunkan
neurotransmitter.
Tiamin tampaknya memiliki peran dalam aksonal konduksi, khususnya di neuron
acetylcholinergic dan serotoninergic. Penurunan fungsi enzim ini mengarah untuk
meredakan gangguan dalam metabolisme glukosa dalam daerah kunci dari otak,
menghasilkan gangguan metabolisme energi sel.
Dalam 2-3 minggu menurun dan penurunan asupan tiamin, area otak dengan konten
tiamin tertinggi dan omset akan menunjukkan penurunan seluler dan cedera. Konsekuensi
utama dari perubahan-perubahan metabolik adalah hilangnya gradien osmotik melintasi
membran sel. Perubahan biokimia paling awal adalah penurunan α-ketoglutarat
dehidrogenase-kegiatan di astrosit.
Temuan tambahan meliputi laktat astrosit meningkat dan edema, peningkatan konsentrasi
glutamat ekstraseluler, oksida nitrat meningkat dari disfungsi sel endotel, asam
deoksiribonukleat (DNA) fragmentasi di neuron, produksi radikal bebas dan peningkatan
sitokin, dan rincian dari penghalang darah-otak. Tiamin tampaknya memiliki peran dalam
transmisi sinaptik acetylcholinergic dan serotoninergic dan konduksi aksonal.
Gejala sindrom Wernicke-Korsakoff diberikan ke daerah-daerah fokus kerusakan. Tanda
mata motor disebabkan lesi di batang otak mempengaruhi inti abducens dan pusat-pusat
gerakan mata pada pons dan otak tengah.Lesi ini ditandai oleh kurangnya kerusakan
signifikan terhadap sel saraf yang menyumbang untuk perbaikan yang cepat dan tingkat
pemulihan diamati dengan hal penuh tiamin.
Ataksia adalah manifestasi kerusakan otak kecil, khususnya vermis unggul.Perubahan
serebelum terdiri dari degenerasi dari semua lapisan korteks, khususnya sel
Purkinje. Hilangnya neuron menyebabkan ataksia gigih dari kiprah dan sikap. Selain
disfungsi cerebellar, aparatus vestibular juga terpengaruh. Selain itu, hasil konsumsi
kronis alkohol dalam penurunan 35% dalam kegiatan transketolase dalam otak kecil,
yang mungkin karena defisiensi tiamin.
Paresis vestibular, dikonfirmasi oleh hasil abnormal pada tes kalori, yang diamati pada
tahap awal penyakit dan umumnya membaik dengan pengobatan. Komponen amnestic
berhubungan dengan kerusakan di diencephalon, termasuk medial thalamus, dan koneksi
dengan lobus medial temporal dan amygdala. Pemulihan lambat dan tidak lengkap dari
defisit memori menunjukkan bahwa amnesia ini terkait dengan kerusakan struktural
ireversibel.
McEntee dan rekan menunjukkan penurunan kadar metabolit norepinefrin (3-metoksi-4-
hydroxyphenolglycol, atau MHPG) dalam cairan serebrospinal (CSF) dari beberapa
pasien dengan sindroma Wernicke-Korsakoff. Mereka menunjukkan bahwa lesi terletak
dalam diencephalic monoamina mengandung jalur. Clonidine, agonis alfa-noradrenergik,
tampaknya meningkatkan gangguan memori pasien mereka. Mereka mendalilkan bahwa
kerusakan jalur ini dapat menjadi dasar untuk fitur amnestic dari sindroma Wernicke-
Korsakoff. [2] Hasil ini belum pernah diperbanyak di setiap studi prospektif besar. Pasien
dengan psikosis Korsakoff permanen tidak secara rutin diobati dengan clonidine.
Variasi dalam presentasi klinis dan fakta bahwa tidak semua pasien dengan defisiensi
tiamin mengembangkan sindrom Wernicke-Korsakoff telah meningkatkan kemungkinan
bahwa mungkin ada kecenderungan genetik pada beberapa pasien. Beberapa pasien
dengan sindroma Wernicke-Korsakoff menunjukkan penurunan afinitas transketolase
untuk tiamin pirofosfat. Mekanisme di balik perbedaan dalam aktivitas biokimia
transketolase dalam tidak sepenuhnya dipahami.
Varian pada gen coding untuk SLC19A2 tinggi afinitas transporter tiamin protein dalam
neuron juga dapat berkontribusi pada kerentanan sindroma Wernicke-Korsakoff. Pasien
dengan gangguan fungsional dalam kemampuan untuk secara efektif transportasi tiamin
mungkin memiliki gangguan kemampuan untuk mengatasi kekurangan tiamin atau
merespon tiamin pengganti.
Patofisiologi
Tiamin diserap di duodenum dan akan disimpan di dalam tubuh sekitar 18 hari. Tiamin
dikonversi ke dalam bentuk aktif yaitu tiamin pirofosfat di saraf dan sel glia. Tiamin pirofosfat
berfungsi sebagai kofaktor beberapa jenis enzim, seperti tranketolase, piruvat dehidrogenase, dan
alfa ketoglutarat, yang berfungsi dalam metabolisme karbohidrat. Fungsi utama enzim ini di
dalam otak adalah dalam metabolisme lemak dan karbohidrat, produksi asam amino, dan
produksi neurotransmitter devirat glukosa. Penurunan fungsi enzim ini menyebabkan kerusakan
dalam metabolisme glukosa di otak yang mengakibatkan gangguan metabolisme energi sel.
Bila dalam 2-3 minggu asupan tiamin kurang maka otak merupakan tempat yang akan
menunjukan kerusakan sel paling tinggi. Konsekuensi nya adalah hilangnya gradien osmotik sel
yang melintasi membran. Perubahan biokimia yang paling awal adalah penurunan α-ketoglutarat
dehidrogenase di astrocytes. Astrocytes laktat meningkat dan terjadi edema, peningkatan
konsentrasi glutamat ekstraselular, peningkatan nitrat oksida, fragmentasi DNA di neuron,
produksi adikal bebas dan peningkatan sitokinin, dan kerusakan pembuluh otak.
Beberapa pasien dengan sindrom Wernicke-Korsakoff menunjukan afinitas transketolase
untuk pirofosfat. Mekanisme di balik perbedaan ini dalam kegiatan biokimia dalam trasketolase
tidak sepenuhnya dipahami. Varian dalam pengkodean gen untuk afinitas tinggi protein
transporter tiamin SLC19A2 dalam neuron mungkin berkontibusi dalam kerantanan sindrom
Wernicke-Korsakoff.
Psikosis Korsakoff dicirikan oleh:
anterograde amnesia (ketidakmampuan untuk membentuk kenangan baru)
retrograde amnesia (kehilangan kenangan yang ada)
persepsi palsu atau kenangan
halusinasi
Diagnosis
Diagnosis sindrom Wernicke-Korsakoff adalah dengan kesan klinis dan kadang-kadang
dapat dikonfirmasikan dengan penilaian neuropsikologis formal. Wernicke ensefalopati biasanya
menyajikan dengan ataksia dan nistagmus, dan psikosis Korsakoff dengan anterograde dan
retrograde amnesia dan perundingan pada baris yang relevan mempertanyakan.
Sering, untuk alasan yang tidak diketahui, pasien dengan psikosis Korsakoff akan
menunjukkan degenerasi yang ditandai dalam tubuh mamillary . Penderita juga mungkin
menunjukkan ketidaksukaan bagi sinar matahari dan sehingga mungkin ingin tinggal di dalam
rumah dengan lampu yang dipadamkan. Mekanisme degenerasi ini tidak diketahui, tetapi saat ini
mendukung teori neurologis bahwa tubuh mamillary berperan dalam berbagai "sirkuit memori"
dalam otak. Sebuah contoh dari sirkuit memori adalah sirkuit Papez .
Pemeriksaan penunjang
CT scan otak (noncontrast)
Computed tomography (CT) scanning dapat membantu dalam penilaian cepat untuk
perdarahan, efek massa, edema, dan besar, stroke subakut.
MRI otak dengan kontras
Magnetic Resonance Imaging (MRI) menunjukkan lesi akut sindrom Wernicke-
Korsakoff di dorsal medial thalamic, wilayah periventrikular dari ventrikel ketiga, daerah
periaqueductal, badan mamillary, dan medula punggung. Kontras peningkatan badan mamillary
yang berkorelasi dengan alcohol dan menyebabkan alkohol, jadi apakah temuan MRI mungkin
khusus untuk etiologi Sindrom Wernicke-Korsakoff masih belum jelas.
MRI dapat menjadi prosedur diagnostik yang berguna pada pasien dengan riwayat sugestif dan
stupor atau koma, di antaranya ataksia dan ophthalmoplegia tidak terdeteksi.
Pengobatan
Pengobatan terdiri dari membalik defisiensi tiamin dengan memberikan suplemen tiamin,
biasanya dimulai dengan dosis intravena atau intramuskular awal, diikuti dengan dosis oral
tambahan. Beberapa orang berpikir bahwa penting untuk memulai pengobatan tiamin sebelum
memberikan glukosa apapun, sebagai ensefalopati akan diperburuk oleh glukosa, namun, ini
hanya didasarkan pada laporan kasus. (Administrasi Glukosa mempromosikan dekarboksilasi
dari piruvat , reaksi biokimia yang membutuhkan tiamin.) Pada saat amnesia danpsikosis telah
terjadi, pemulihan lengkap sangat tidak mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Makalah Patofisiologi “Wernicke Korsakoff Syndrom dan Neuropati Diabetes” kelompok 3
(Ratih dkk) Gizi B 2009 FKM UI.
Ikhtisiar Biokimia Dasar. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC
http://halamanputih.wordpress.com/2009/10/12/manfaat-vitamin-b1-b6-dan-b12/
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/
Wernicke%25E2%2580%2593Korsakoff_syndrome
http://nasional.kompas.com/read/2008/09/08/15243484/kenali.gejala.kepikunan.alzheimer.
http://pranaindonesia.wordpress.com/artikel-2/kenali-gejala-alzheimer/.
http://kesehatan.kompas.com/read/2009/09/07/1507375/
Gen.Penyebab.Alzheimer.Berhasil.Ditemukan.
http://jagakesehatan.wordpress.com/2008/12/05/pengobatan-alzheimer/.