isbd

24
BAB I PENDAHULUAN Latar belakang dan Ruang Lingkup IBSD (Ilmu Sosial & Budaya Dasar) Banyaknya kritik yang ditujukan kepada pendidikan di Perguruan Tinggi ( selanjutnya ditulis PT) oleh sejumlah ilmuwan terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap bahwasanya cara pendidikan yang sedang berlangsung kini berbau kolonial yang masih merupakan warisan pendidikan Belanda sebagai kelanjutan “ethische politiek” yang dianjurkan oleh van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik, pertanian dan keahlian lain dengan tujuan eksploitasi kekayaan. Ternyata kini masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian secara khusus & mendalam (spesialisasi,) sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antardisiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah sosial-budaya masyarakat yang demikian kompleks. Sering suatu masalah terasa tuntas pemecahannya menurut suatu disiplin ilmu tertentu tapi ternyata bagi disiplin ilmu yang lain masih merupakan masalah yang besar karena belum terpecahkan. Hal lain ialah bahwasanya pendidikan kita menjadi sesuatu yang “elite” bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat sendiri, tidak mengenal dimensi-dimensi lain di luar disiplin keilmuannya. Celakanya PT kita seolah-olah menara gading yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana” tukang” yang kurang peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan serta perkembangan masyarakat. Sebagai upaya mengatasi kegusaran para ilmuwan tsb diberikanlah ISBD sebagai suplemen pembentukan sarjana paripurna sebagaimana diharapkan dengan arah “problem oriented” & nyata yang terjadi di masyarakat. Tenaga tamatan dari PT kita yang dihasilkan diharapkan memiliki life skill yang meliputi General life skill dan Specific life skill. I. General life skill: A.Personal skill: 1.Self Awareness, meliputi: a.kesadaran sebagai anggota keluarga, anggota masyarakat dan makhluk ciptaaNYA b.kesadaran akan existensi diri (konsep diri) c. kesadaran akan potensi diri. 2. Thinking Skill, meliputi: a. kecakapan menggali informasi b. kecakapan mengolah informasi & mengambil keputusan c. kecakapan memecah masalah secara kreatif B. Social skill (Inter Personal skill), meliputi a.kecakapan komunikasi lisan & tertulis baik simpati maupun empati b.Collaboration skill (kecakapan untuk bekerja sama) c.Needs for affiliation (dorongan untuk selalu akrab dengan orang lain) II. Specifik life skill: A. Academic skill, meliputi 1

Upload: yoseph-f-buga

Post on 27-Oct-2015

44 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISBD

BAB IPENDAHULUAN

Latar belakang dan Ruang Lingkup IBSD (Ilmu Sosial & Budaya Dasar)

Banyaknya kritik yang ditujukan kepada pendidikan di Perguruan Tinggi ( selanjutnya ditulis PT) oleh sejumlah ilmuwan terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap bahwasanya cara pendidikan yang sedang berlangsung kini berbau kolonial yang masih merupakan warisan pendidikan Belanda sebagai kelanjutan “ethische politiek” yang dianjurkan oleh van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik, pertanian dan keahlian lain dengan tujuan eksploitasi kekayaan.

Ternyata kini masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian secara khusus & mendalam (spesialisasi,) sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antardisiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah sosial-budaya masyarakat yang demikian kompleks. Sering suatu masalah terasa tuntas pemecahannya menurut suatu disiplin ilmu tertentu tapi ternyata bagi disiplin ilmu yang lain masih merupakan masalah yang besar karena belum terpecahkan.

Hal lain ialah bahwasanya pendidikan kita menjadi sesuatu yang “elite” bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat sendiri, tidak mengenal dimensi-dimensi lain di luar disiplin keilmuannya. Celakanya PT kita seolah-olah menara gading yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana” tukang” yang kurang peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan serta perkembangan masyarakat. Sebagai upaya mengatasi kegusaran para ilmuwan tsb diberikanlah ISBD sebagai suplemen pembentukan sarjana paripurna sebagaimana diharapkan dengan arah “problem oriented” & nyata yang terjadi di masyarakat.

Tenaga tamatan dari PT kita yang dihasilkan diharapkan memiliki life skill yang meliputi General life skill dan Specific life skill.

I. General life skill: A.Personal skill: 1.Self Awareness, meliputi: a.kesadaran sebagai anggota keluarga, anggota masyarakat dan makhluk ciptaaNYA b.kesadaran akan existensi diri (konsep diri) c. kesadaran akan potensi diri. 2. Thinking Skill, meliputi: a. kecakapan menggali informasi b. kecakapan mengolah informasi & mengambil keputusan c. kecakapan memecah masalah secara kreatif B. Social skill (Inter Personal skill), meliputi a.kecakapan komunikasi lisan & tertulis baik simpati maupun empati b.Collaboration skill (kecakapan untuk bekerja sama) c.Needs for affiliation (dorongan untuk selalu akrab dengan orang lain)

II. Specifik life skill:A. Academic skill, meliputi

a.kecakapan mengidentifikasi variableb.kecakapan menghubungkan variablec.kecakapan merumuskan hypothesa

B. Vocational skill a. kecakapan melaksanakan penelitian b. kecakapan/keterampilan kejuruan untuk pekerjaan tertentu.

Dengan demikian diharapkan tenaga yang dihasilkan PT memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi personal , akademis dan kemampuan professional.

Kemampuan personal adalah kemampuan kepribadian yang menunjukkan sikap, tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan keramahan, memahami &

1

Page 2: ISBD

mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan serta memiliki pandangan yang luas dan peka terhadap pelbagai masalah yang dihadapi masyarakat.

Kemampuan akademis adalah kemampuan untuk berkomuikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tertulis, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sistematis, analitis dan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan alternative pemecahan masalah.

Kemampuan professional adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan & keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya

Program pendidikan umum berusaha untuk memperluas cakrawala perhatian dan pengetahuan sehingga tidak terbatas pada bidang pengetahuan keahlian serta golongan asal masing-masing. Pengetahuan IBSD membantu kita menemukan diri sendiri dan menempatkan diri dalam konteks perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang sedang berlangsung, menghadapkannya dengan masalah-masalah kesusilaan yang secara sadar atau tidak sadar, senantiasa dihadapi, serta masalah-masalah yang diwujudkan oleh kenyataan-kenyataan kehidupan sosial, budaya, politik dan ekonomi. Disamping itu diberikan pengertian bahwa ada hubungan yang kait mengait dari ilmu pengetahuan. Singkatnya program-program pendidikan umum diharapkan agar mahasiswa kesehatan lebih peka dan lebih terbuka serta rasa tanggung jawab yang lebih tinggi.

Tanggung-jawab ialah kemampuan dan kesediaan untuk mematuhi dan melaksanakan apa yang menjadi kewajiban pada diri seseorang.

ISBD memiliki tema pokok perkuliahan berupa interaksi sosial, kelompok sosial, yang membahas hubungan sosial baik antara manusia dengan lingkungannya, jadi bukanlah pengantar suatu bidang keahlian (disiplin) ilmu-ilmu sosial tertentu. ISBD menggunakan pengertian-pengertian seperti fakta, konsep, teori yang berasal dari berbagai bidang keahlian untuk menanggapi masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsa kita.

Fakta ialah a. menggambar suatu fenomena tertentu yang ditangkap oleh pancaindera b.dapat diuji kebenaranya atas dasar kenyataan empiris c.suatu statement.Fakta sosial ialah pernyataan deskriptif yang sudah merupakan abstraksi dari events masyarakat yang konkret. Kalau suatu fakta menjadi penyebab dari fakta lain maka sering dipakai istilah faktor. Adapun events khas adalah hal yang dinyatakan sebagai fakta, tetapi dalam wujud hasil pengukuran disebut “data”.

Konsep ialah suatu kata atau lambing yang sangat penting yang menggambarkan kesamaan-kesamaan dalam pelbagai gejala yang berbeda, misalnya manusia dalam sifat pribadinya berbeda namun semuanya digolongkan ke dalam kategori “binatang menyusui” atas dasar kesamaan dalam ciri-ciri biologis tertentu. Konsep atau pengertian adalah serangkaian perasaan dengan sifat-sifat yang sama atau sebagai pola unsur-unsur bersama diantara anggota kumpulan atau rangkaian.Hakekat atau essensi suatu konsep tidak terdapat di dalam tiap-tiap anggota tetapi dalam unsur-unsur atau sifat-sifat yang terdapat pada “semua” anggota. Misalnya, konsep benda padat punya sifat-sifat sbb: berat, volume dan bentuknya tetap. Sifat ini merupakan cirri-ciri umum untuk semua benda padat, meski masing-masing anggota benda padat punya cirinya sendiri-sendiri. Untuk pengembangan konsep-konsep sebagai produk pemikiran perlu dua proses yakni generalisasi dan abstraksi. Generalisasi ialah proses memperoleh suatu prinsip dari pelbagai pengalaman, sedangkan abstraksi mencakup hanya ciri-ciri pilihan dari gejala-gejala yang dibicarakan.

Teori ialah prinsip-prinsip dasar yang terwujud dalam bentuk rumus atau aturan yang berlaku umum, menjelaskan hakekat suatu gejala, hakekat hubungan dua gejala atau lebih, relevan dengan kenyataan yang ada & operasional, alat untuk penjelasan dan pemahaman, dapat diverifikasi, berguna dalam meramal suatu kejadian.Fungsi Teori ialah: a.menyimpulkan generalisasi dan fakta hasil pengamatan b.memberi kerangka orientasi untuk analisis dan klasifikasi dari fakta-fakta yang diperoleh c.memberi ramalan terhadap gejala-gejala baru yang akan terjadi d.mengisi lowongan-lowongan dalam pengetahuan tentang gejala-gejala yang sedang atau sudah terjadi.

2

Page 3: ISBD

Proposisi atau hypotesis (hypo=dibawah, tesis=kebenaran) ialah kebenaran yang masih berada dibawah (belum tentu benar) dan baru menjadi suatu kebenaran jika sudah disertai bukti-bukti.Jenis-jenis hypotesis ialah: a. hypotesis Nol ialah hypotesis yang menyatakan ketidak adanya hubungan antara variable. Dalam notasi ditulis Ho, misalnya, tidak ada hubungan kausal antara banyaknya makan dengan tingkat kekenyangan b. hypotesis alternative atau hypotesis kerja ialah hypotesis yang menyatakan adanya hubungan antar variable. Dalam notasi ditulis Ha, misalnya, banyaknya makan mempengaruhi tingkat kekenyangan.Jenis-jenis penelitian yang tidak menggunakan hypotesis, a.l. penelitian deskriptif, penelitian historis, penelitian filosofis, penelitian pelacakan, penelitian evaluasi, penelitian tindakan atau action research.

Postulat ialah asumsi dasar yang kebenarannya kita terima tanpa dituntut pembuktiannya. Dalam ilmu sosial sukar sekali sampai pada sebuah postulat yang diterima secara universal misalnya asas sebab-akibat dalam gejala sosial tidak disebabkan oleh suatu fakta tetapi oleh banyak fakta. Dalam ilmu sosial yang harus dianalisis adalah kondisi apa yang menyebabkan suatu jenis peristiwa itu terjadi.

Reifikasi ialah kesalahan pemikiran yang berwujud sehingga kecenderungan menganggap suatu hal yang bersifat abstrak sebagai suatu yang konkret. Misalnya aturan ibadat ke gereja setiap hari Minggu, tetapi dilakukan dua kali setahun yakni natal dan paskah.

Adapun yang menjadi sasaran pokok ISBD ialah pertama, berbagai kenyataan yang bersama-sama merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan tunggal maupun sebagai pendekatan gabungan (interdisiplin), kedua, adanya keaneka ragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat yang masing-masing memiliki kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri serta banyaknya persamaan kepentingan kebutuhan & persamaan dalam pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku yang menyebabkan adanya pertentangan maupun hubungan setia kawan dan kerjasama dalam masyarakat kita.Tegasnya dengan ISBD diharapkan para mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dasar & pengertian umum tentang konsep-konsep, persepsi dan penalaran dalam menghadapi lingkungan sosial sehingga kepekaan dapat ditingkatkan dalam lingkungannya.

Tujuannya membantu perkembangan wawasan pemikiran & kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemkiran yang lebih luas serta memilikin kepribadian khas yang diharapkan dari setiap anggota cendekiawan kita, khususnya berkenaan dengan sikap & tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lain.

Masalah budaya dalam ISBD.Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial selalu dihadapkan pada masalah

sosial yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupannya. Masalah sosial ini timbul sebagai akibat dari hubungan sosial dengan manusia lainnya dan akibat tingkah lakunya. Harap dimaklumi bahwa masalah sosial ini tidaklah sama antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya, karena adanya perbedaan dalam tingkat perkembangan kebudayaannya, karakter penduduknya, dan keadaan lingkungan dapat dilihat nya. Disiplin-disiplin ilmu pengetahuan yang tergolong ke dalam ilmu sosial telah mempelajari hakekat masyarakat dengan perspektif yang berbeda-beda, sehingga terdapat keanekaragaman dalam melihat dan mempelajarinya. Karena itu masyarakat dapat dilihat menurut nilai-nilai dominannya, hasil-hasil teknologinya, pranata-pranatanya yang utama ataupun sisten-sistem spiritual dan intelektualnya.Yang menjadi masalah sosial-budaya adalah masalah sosial, masalah moral, politik, ekonomi, agama dan beraneka ragam masalah.

Yang membedakan masalah sosial budaya dengan masalah lainnya adalah bahwa masalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat dengan masalah nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial serta ada kaitannya dengan hubungan manusia itu terwujud. Menurut warga masyarakat, masalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan pada kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan, misalnya pedagang kaki lima (PKL). Padahal PKL sebetulnya bukan masalah sosial

3

Page 4: ISBD

karena merupakan upaya mencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya dan pelayanan bagi masyarakat pada taraf ekonomi tertentu sementara para ahli perencanaan kota menyatakan PKL sebagai sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan.

Leslie, menyatakan bahwa masalah sosial adalah suatu kondisi yang memiliki pengaruh bagi kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan, atau disukai dank arena itu dirasakan perlu untuk diatasi atau diperbaiki. Sementara kebudayaan dapat dilihat sebagai mekanisme sosial bagi kelakuan & tindakan-tindakan sosial manusia atau sebagai pola-pola bagi kelakuan manusia.Masyarakat menurut Mayor Polak adalah ilmu yang mempelajari hubungan diantara manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok baik kelompok statis maupun kelompok dinamis. Menurut Pitrim Sorokin masyarakat adalah ilmu yang mempelajari: a. interaksi antara aneka macam gejala sosial seperti antara gejala ekonomi & agama, keluarga & moral, sosial & ekonomi, gerak masyarakat & politik b. hubungan & saling pengaruh antara gejala-gejala social dan gejala-gejala non social seperti gejala geografis, biologis dsbnya. Dalam pengertian umum, masyarakat adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar-manusia dalam kelompok.Kesimpulannya:

Masyarakat ialah ilmu yang mengkaji interaksi manusia dengan manusia lainnya dalam kelompok seperti keluarga, kelas sosial, atau masyarakat dan produk-produk yang timbul dari interaksi tsb seperti nilai, norma serta kebiasaan-kebiasaan yang dianut oleh kelompok masyarakat tsbManfaat ISBD ialah: a. Membantu kita memahami nilai, norma, tradisi dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat-masyarakat lain. Konflik antara budaya sering terjadi karena seseorang tidak mengetahui secara benar kebudayaan orang lain yang berbeda dengan kebudayaannya b. Membantu kita memahami kelompok-kelompok sosial, pola-pola interaksi sosial, status & peran sosial dalam masyarakat agar kita dapat mengenal lebih jelas siapa diri kita, dimana kita berada, apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan dalam konteks hubungan antara pribadi dengan pribadi, pribadi dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok. c.Membantu kita sebagai generasi penerus agar bersikap tanggap, kritis, dan rasional terhadap setiap kenyataan sosial dalam masyarakat yang kian kompleks dewasa ini serta mampu mengambil sikap & tindakan yang tepat, akurat terhadap pelbagai kenyataan sosial-budaya yang kita hadapi sehari-hari. d. Mampu mengkaji status & peran kita sebagai anggota masyarakat serta dapat melihat “dunia” atau “budaya” lain yang belum kita ketahui sebelumnya serta membantu kita agar dapat mengendalikan setiap tindakan dan perilaku kita dalam aktivitas kemasyarakatan.

Kebudayaan itu ada, tumbuh dan berkembang hanya dalam masyarakat dimana tanpa masyarakat tidak akan ada kebudayaan. Karena itu masyarakat adalah wadah kebudayaan dimana kebudayaan tidak hanya sekedar interaksi manusia tetapi seluruh manifestasi jiwa masyarakat adalah kebudayaan sementara kehidupan sosial hanyalah salah satu segi dari pernyataan jiwa masyarakat.

Kebudayaan adalah buah budi dari manusia berupa cipta, karsa dan rasa. Jadi kebudayaan adalah cara berpikir, cara merasa yang dinyatakan dalam semua aspek kehidupan dari sekelompok manusia yang membentuk kesatuan sosial dalam satu ruang & waktu. Pikiran dan perasaan membentuk kesadaran sementara jalinan pikiran dan perasaan melahirkan kemauan dan kemauan menggerakan perilaku & perbuatan. Perilaku & perbuatan dilaksanakan oleh jasmani/fisik manusia. Manusia memiliki jiwa dan jiwalah yang sesungguhnya menyebabkan adanya kebudayaan, sumber penciptaan kebudayaan. Fungsi jiwa ialah berpikir, merasa yang diperinci sebagai mengingat, berkhayal,, kesadaran, kemauan, kasih sayang, suka, duka, menyimpulkan, ilham, naluri. Dengan demikian kebudayaan membicarakan kehidupan manusia secara holistik dari kehidupan politik, ekonomi,sosial, iptek, filsafat, seni dll.Dalam masyarakatlah, manusia mengembangkan kebudayaan dimana dalam perjalanan diterima secara selektif oleh masyarakat karena berkenaan dengan nilai-nilai moral, estetika, pengelompokan serta berbagai hal lainnya yang diperlukan hidupnya. Ada tujuh unsur kebudayaan universal ialah:

4

Page 5: ISBD

a. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia sehari-hari seperti pakaian, perumahan, perabot rumah tangga, senjata, alat-alat produksi serta alat-alat transport.b. Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi seperti pertanian, peternakan, produksi, distribusi.c. Sistem kemasyarakatan seperti sistem kemasyarakatan, pengelompokan kekuasaan perkawinan, warisan, hukum pengikat masyarakat.d. Bahasa, sebagai alat penghubung masyarakat baik bahasa lisan maupun bahasa tertulis.e. Kesenian seperti seni tari, seni gerak, seni suaraf. Ilmu pengetahuang. Religi atau kepercayaan.

Faktor-faktor utama pembentuk kebudayaan ialah manusia dan factor yang turut menentukan terbentuknya kebudayaan ialah:a.Lingkungan alam atau kitaran geografis seperti manusia yang berdiam disekitar penghasil pohon kelapa akan menggunakan apa yang disajikan oleh lingkungan alam tsb untuk memenuhi kebutuhannya misalnya menggunakan balok-balok kelapa untuk ramuan rumah, pelepah kelapa untuk dinding, daun kelapa untuk atap, tempurung kelapa diperhalus untuk tempat minum, atau, untuk senduk, untuk penutup periuk atau dijadikan arang. b. Kontak antara bangsa:

Manusia adalah makhluk sosial. Pada mulanya manusia hidup tanpa ada aturan, tanpa ada norma sehingga berlaku teori yang disebut “Fish law” dimana ikan besar menelan ikan kecil suatu ilustrasi bahwa manusia tanpa pemerintahan saling serang menyerang seperti keadaan di laut dimana ikan kecil jadi mangsa ikan besar. Thomas Hobbes menyebutnya “bellum omnium contra omnes” artinya perang antara semua melawan semua. Suatu keadaan dimana individu-individunya hidup tanpa organisasi dan pimpinan atau tanpa norma, tanpa hokum, tanpa Negara dan pemerintahan yang mengatur hidup mereka disebut “state of nature” atau disebut juga “homo homini lupus” manusia yang satu menjadi serigala bagi manusia yang lain. Manusia akhirnya sadar bahwa keadaan bermusuhan tidak dapat berkelanjutan, karena itu keadaan tsb harus diakiri demi kelanjutan hidup manusia. Lalu manusia mulai mengadakan perjanjian bersama, yang oleh John Locke disebut “Pactum unionis” ialah perjanjian yang diadakan antar individu untuk membentuk Negara dan tahap berikutnya ialah “Pactum subjectionis” ialah perjanjian yang diadakan antara individu dengan penguasa dimana individu-individu menyerahkan hak-haknya kepada satu orang atau satu badan untuk memerintah dan mengatur untuk menjamin dan melindungi hak-hak kodrat seperti “life, libertu and estate”. Jadi menurut Rousseau dalam perjanjian tsb sesudah individu menyerahkan kekuasaannya kepada penguasa, lalu dikembalikan kepada individu-individu dalam bentuk hak warganegara (civil rights). Negara harus menjamin kebebasan & persamaan. Penguasa hanya sekedar wakil rakyat dan bila penguasa tidak dapat menjamin kebebasan dan persamaan maka penguasa itu dapat diganti.Manusia yang hidup bersama seringkali suka meniru, istimewa meniru hal-hal yang datang dari luar karena dianggapnya jauh lebih baik daripada yang telah ada dalam kelompoknya sendiri. Suka meniru karena ada anggapan bahwa yang berasal dari luar lebih mudah memenuhi kebutuhan, berguna dan praktis dari apa yang dimiliki semula. Contoh: ketika Alexander Agung menduduki wilayah timur beliau memadukan kebudayaan barat & timur yang disebut Hellenisme. Terjadilah apa yang kita kenal dengan sebutan akulturasi, assimilasi (penyesuaian), akomodasi (sikap saling mendekati oleh satu kebudayaan terhadap kebudayaan yang hendak diasimilir),, formal inkorporasi (proses dimana kebudayaan yang satu jadi bagian kebudayaan yang lain serta amalgamasi (yakni proses persatupaduan antara dua atau lebih kebudayaan). Jika setiap kelompok tetap mempertahankan kebudayaannya sendiri dan hidup berdampingan satu sama lain dengan caranya sendiri disebut “Enkulturasi”.c.Keyakinan atau kepercayaan dalam pembentukan kebudayaan.

Seni bangun di Yunani tidak akan mencapai puncaknya jika orang Yunani tidak mempunyai keyakinan pada dewa Zeus. Demikian pula orang Mesir tidak akan mengawetkan jenazah jika tidak ada keyakinan bahwa keselamatan seseorang di alam baka tergantung pada terpelihara utuh tidaknya kondisi jenazah tsb. Menyebarnya iptek dari kebudayaan Arab Islam di Asia Barat & Spanyol karena perkenalan orang-orang Eropah secara khusus dengan kebudayaan Arab ketika perang Salib.

5

Page 6: ISBD

Suatu kebudayaan mudah diterima jika: a. tidak bertentangan dengan bentuk kebudayaan atau unsur kebudayaan yang sudah ada, sehingga mudah untuk beradaptasi, misalnya penggunaan periuk yang terbuat dari tanah liat diganti dengan rice cooker. b. mempunyai kegunaan yang jauh melebihi kegunaan dari kebudayaan yang telah ada dalam suatu masyarakat

Menurut Plato, jiwa manusia terbagi atas dua bagian yakni jiwa rohaniah dan jiwa badaniah. Jiwa rohaniah tidak pernah mati yang berasal dari dunia abadi,sedangkan jiwa badaniah akan mati bersama-sama dengan raga manusia. Jiwa rohaniah berpangkal pada ratio dan logika manusia yang merupakan bagian jiwa yang tertinggi sebab tidak akan pernah mati. Tugasnya ialah “menemukan kebenaran abadi yang terletak di balik kenyataan di dunia” yakni dengan cara berpikir dengan ratio dan secara mengingat akan ide-ide yang benar dan yang berasal dari dunia abadi.Jiwa badaniah dibagi lagi kedalam dua bagian yakni bagian jiwa yang disebut “kemauan” dan “perasaan”. Kemauan berusaha untuk mematuhi ratio kecerdasan sedangkan perasaan senantiasa melawan ketentuan-ketentuan dari ratio kecerdasan manusia. Dengan demikian maka jiwa manusia memiliki tiga macam daya atau potensi yakni “kecerdasan, kemauan dan daya perasaan”. Pengelompokan tiga potensi jiwa manusia disebut “Trikotomi”. Ketiga potensi jiwa manusia itu masing-masingnya mempunyai tempat di dalam raga yakni kecerdasan di kepala, kemauan di dada, dan perasaan di hati. Menurut Plato, tiap-tiap potensi melahirkan kebajikan-kebajikan khas yakni kebajikan kecerdasan ialah budi, kebajikan kemauan ialah keberanian, dan kebajikan perasaan ialah kesederhanaan. Selanjutnya ketiga macam kebajikan itu dihubungi pula dengan kebajikan-kebajikan dari kelompok - kelompok manusia tertentu. Kebajikan budi dimiliki para filsuf, kebajikan keberanian dimiliki kaum militer, kebajikan, kesederhanaan dimiliki kaum tani dan pedagang kecil.

Jika Plato berpendapat hanya manusia yang mempunyai jiwa, maka Aristoteles mengatakan bahwa tiap-tiap makhluk hidup memiliki jiwa dan ada tiga macam jiwa yang tarafnya bertingkat-tingkat . Taraf paling rendah dimiliki oleh jiwa tumbuh-tumbuhan yang disebutnya jiwa vegetatif sesudah itu terdapat jiwa hewan atau jiwa sensitive dan akhirnya jiwa manusia atau jiwa intelektif yang mempunyai taraf kehidupan yang tertinggi. Dan pembagian taraf-taraf kehidupan tsb didasarkan atas taraf-taraf daya kemampuan masing-masing jiwa itu.

Jiwa Vegetatif yang terendah hanya berkemampuan untuk: 1.memperoleh dan mencernakan makanan 2. berkembang biak.

Jiwa yang Sensitif disamping daya kemampuan yang dimiliki jiwa vegetatif tadi dengan berkemampuan khusus berupa: 3. nafsu/perasaan 4.dapat bergerak dari tempatnya 5.dapat mengamat-amati.

Jiwa Intelektif selain dari lima kemampuan jiwa lainnya tadi juga mempunyai kemampuan yang khas yakni 6. kecerdasan dan 7. berkemauan.

Mempunyai ratio-ratio kecerdasan dan kemauan itulah menurut Aristoteles yang menjadi potensi-potensi khas dari jiwa manusia. Karenanya pendapat tsb dinamakan “dikhotomi” dari jiwa manusia

Menurut Descartes manusia terdiri dari dua macam zat ialah “jiwa manusia” atau “res cogitans” atau zat yang dapat berpikir, yang terdiri atas zat roh , zat yang bebas, tidak terikat pada social-hukum alam dan bersifat rohaniah dan zat yang kedua adalah “zat materi” atau “res extensa” yang tidak bebas, terikat dan dikuasai oleh hukum alam. Jiwa manusia terdiri atas zat roh dan badan terdiri atas zat materi. Jiwa manusia berpangkal pada kesadaran manusia atau pikirannya yang bebas, sedangkan raganya tunduk pada hukum alamiah. Kedua zat itu berbeda dan terpisah kehidupannya dan dihubungi yang satu dengan yang lain melalui sebuah kelenjar di dalam otak. Dengan pendapat Descartes ini lahirlah kemudian pengetahuan ilmu jiwa atau psychology ialah ilmu pengetahan mengenai gejala-gejala pemikiran atau gejala-gejala kesadaran manusia terlepas dari badannya.

Dualisme antara jiwa & raga manusia semacam ini sudah lama tidak berlaku bagi psikologi modern kini, karena psikologi itu memahami jiwa & raga manusia sebagai keseluruhan yang tidak dapat dipecah belah. Jiwa dan raga saling jalin menjalin fungsi-fungsinya, perkembangannya dan pernyataan-pernyataannya sehingga tidak dapat lagi dipelajari terpisah. Tiap-tiap kegiatan psikis disertai pula oleh kegiatan fisik atau fisiologis. Hubungan jiwa-raga demikian erat sehingga tekanan jiwa yang kuat dapat mempengaruhi kesehatan badan yang disebut penyakit psychosomatic

6

Page 7: ISBD

BAB IIINTERAKSI SOSIAL

Sebelum berlangsung interaksi manusia terlebih dahulu melakukan tindakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhannya, misalnya seorang mahasiswa menekuni mata kuliahnya untuk memperoleh nilai yang baik atau orang tua yang bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Biasanya setiap tindakan seseorang selalu memiliki kaitan dengan orang lain baik langsung maupun tidak langsung, nyata maupun tidak nyata. Dengan kata lain, tindakan manusia umumnya berpengaruh atau dipengaruhi oleh orang lain dan setiap tindakan yang berkaitan dengan orang lain tsb dilakukan melalui proses interaksi sosial. Karena itu kita akan membahas apa itu tindakan sosial dan apa interaksi sosial.

Tindakan ialah “perbuatan manusia yang dilakukan dengan maksud dan tujuan tertentu yang diperolehnya melalui proses belajar”. Misalnya kita belajar membaca, menulis,berkomunikasi Tindakan sosial ialah “suatu kegiatan manusia yang dilakukan dengan berorientasi atau dipengaruhi oleh orang lain”, misalnya Pak X ketika tiba di Jakarta merasa wajib lapor dan menyerahkan surat keterangan pindah sekaligus mendaftarkan diri kepada lurah melalui RT & RW. Ia mengikuti semua ketentuan yang berlaku seperti KTP yang baru bahkan mendaftarkan diri sebagai anggota kelompok sosial yang ada di lingkungan RT/RW setempat. Dengan tindakan tsb pak X telah menjadi anggota masyarakat dan dapat menjalin hubungan timbal balik dengan setiap warga di lingkungan tempat tinggalnya yang baru tsb. Suatu perbuatan tidak dapat disebut tindakan sosial jika tidak berorientasi atau tidak dipengaruhi oleh orang lain, misalnya nyanyi di kamar mandi. Lain halnya jika anda mengikuti KDI (kontes dangdut Indonesia) dihadapan orang banyak serta dewan juri pada saat lomba maka tindakan tsb dinamakan tindakan sosial. Singkatnya tindakan manusia dikatakan sebagai tindakan sosial bila “bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya, berupa luapan emosi yang bersifat positif atau negatif bagi dirinya atau orang lain, dan merupakan implementasi dari ciri kebudayaan yang dianutnya”

Interaksi terjadi apabila satu individu melakukan tindakan sehingga menimbulkan reaksi dari individu-individu yang lain. Karena itu, interaksi terjadi dalam suatu kehidupan sosial seperti situasi di pasar yang mencerminkan adanya interaksi sosial antarmanusia dengan aneka macam kepentingan.Interaksi sosial terjadi bila dua orang atau lebih saling bertemu, berbicara, bekerjasama dstnya untuk mencapai tujuan bersama. misalnya X dan Y tanpa sengaja bertemu, kemudian berjabat tangan, berbincang-bincang tentang beberapa hal dimana proses pertemuan X dan Y merupakan interaksi sosial karena ada hubungan timbal-balik dan punya tujuan tertentu. Interaksi tidak saja berupa tindakan kerjasama tapi dapat juga berupa persaingan, pertikaian, perkelahian, adu jotos, dan sejenisnya dapat juga disebut interaksi sosial. Misalnya X dan Y yang semula berbeda pendapat dalam perdebatan kemudian saling baku hantam. Interaksi sosial merupakan sarana dalam mencapa tujuani kehidupan sosial dengan maksud untuk meringankan suatu pekerjaan, berkomunikasi untuk memberi atau memperoleh informasi.

Interaksi sosial ialah “hubungan yang dinamis antara individu dengan individu, antara kelompok dengan kelompok, antara individu dan kelompok dalam bentuk kerjasama, persaingan atau pertikaian yang didasarkan pada nilai-nilai & norma yang berlaku dalam suatu masyarakat”Interaksi terjadi bila individu bertindak sedemikian rupa sehingga menimbulkan reaksi dari individu lainnya.Ciri-ciri interaksi sosial1. Ada pelaku yang lebih dari satu orang2. Adakomunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol-simbol3. Ada dimensi waktu (masa lampau, kini dan masa datang) yang menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung 4. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tsb dengan yang diperkirakan oleh pengamat.Perlu diketahui bahwa tidak semua tindakan termasuk interaksi sosial misalnya pertemuan dua orang yang tidak saling memahami bahasa yang digunakan, atau

7

Page 8: ISBD

tabrakan berantai di jalan tol karena kabut asap tebal. Interaksi baru terjadi bila tabrakan disengaja, lalu para pengemudi mulai berkelahi saling menuduh, saling menolong korban kecelakaan, maka tindakan tsb menjadi interaksi. Essensi atau hakekat interaksi terletak pada kesadaran mengarahkan tindakan pada orang lain, terjadi orientasi timbal-balik antara pihak-pihak ybs tanpa menghiraukan isi perbuatannya seperti cinta-benci, kesetiaan-pengkhianatan, maksud melukai atau menolong.

Tindakan sosial dan interaksi sosial memiliki hubungan yang erat karena tindakan sosial adalah perbuatan yang dipengaruhi oleh orang lain untuk mencapai maksud & tujuan tertentu, sedangkan interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi sebagai akibat tindakan individu-individu. Terjadinya hubungan timbal- balik ini disebabkan oleh adanya tindakan (aksi) dan tanggapan (reaksi) antar dua pihak. Tanpa tindakan tidak mungkin ada hubungan. Jadi, tindakan merupakan syarat mutlak terbentuknya hubungan timbal-balik atau interaksi sosial.Interaksi terjadi untuk pemenuhan kebutuhan seperti segi ekonomi (sandang,pangan, papan), segi politik ( kekuasaan dan wewenang ), segi hukum (undang-undang, peraturan dan norma). Segi-segi kehidupan tsb saling mempengaruhi, saling kait mengait satu sama lain. Pengaruh yang saling kait mengait antara berbagai segi kehidupan bersama disebut “proses sosial” dimana proses tsb terwujud melalui aktivitas manusia dalam pelbagai segi kehidupan

Jalinan interaksi atau hubungan dalam masyarakat dapat terjadi dalam dua bentuk ialah a.hubungan yang dangkal atau sesaat yang hanya berlangsung pada saat tertentu, tidak ber kesinambungan dan tidak menimbulkan jalinan keakraban, misal hubungan penjual dan pembeli dii pasar b. hubungan yang dalam atau intens menunjukkan bahwa masing-masing terlibat dalam interaksi yang saling mempengaruhi, punya tujuan tertentu dan berlangsung relative lama, misalnya hubungan antara guru –murid, orangtua –anak.Bentuk-bentuk interaksi sosial berupa: persaingan (kompetisi), penyesuaian diri (akomodasi), pertikaian (konflik) dan kerjasama (cooperation). Misalnya, kelompok baru transmigran dari Jawa datang menetap di suatu daerah yang telah punya penduduk asli misalnya di Jambi. Mula-mula akan terjadi persaingan antara kaum pendatang dan penduduk asli. Sebabnya ialah mengenai hak milik atas tanah dan anggapan bahwa pemerintah terlalu memanjakan para transmigran. Kompetisi tsb dapat memuncak menjadi konflik/pertikaian, lalu pemerintah berusaha mengatasi masalah tsb dan tercapailah akomodasi, dan akomodasi inilah yang menjadi dasar untuk kerjasama.

Suatu interaksi dapat terjadi bila memenuhi dua syarat yakni: Kontak social dan Komunikasi.1.Kontak sosial: ialah aksi individu atau kelompok dalam bentuk isyarat yang memiliki makna bagi si pelaku & si penerima membalas aksi itu dengan reaksi. Dalam ISBD kontak tidak selalu berarti sentuhan fisik, karena dalam hal tsb orang dapat mengadakan hubungan dengan pihak lain tanpa sentuhan fisik seperti mengirim SMS, telepon, surat dll.

Aneka Kontak adalah sbb:a.Kontak langsung adalah kontak yang terjadi secara fisik seperti berbicara, tersenyum, atau bahasa tubuh, sedangkan kontak tak langsung adalah kotak yang terjadi lewat media, seperti telepon, radiogram, HP, surat, telegram dll. b.Kontak antar individu, misalnya tindakan seorang siswa mempelajari kebiasaan sekolah, sedangkan kontak antar kelompok, misalnya invitasi volley antar siswa se-kota Ende, kontak antar individu dengan kelompok, misalnya tindakan seorang guru mengajar siswa agar memiliki persepsi yang sama tentang sesuatu hal.c.Kontak positif yang mengarah pada kerjasama semisal, pedagang melayani pelanggannya dengan baik sedangkan kontak social mengarah pada suatu konflik yang berakibat pemutusan interaksi seperti perang Irak-Kuwait tahun 1991.d.Kontak primer yang terjadi bla orang yang mengadakan hbungan langsung bertemu & bertatap muka seperti berjabat tangan, saling tersenyum dll. Sedangkan kontak sekunder adalah kontak yang memerlukan media baik orang maupun alat seperti hp, internet, facsimile, telegram dll.

Sistem informasi ialah suatu perangkat informasi yang berfungsi untuk memberikan data, keterangan, pemberitahuan, laporan yang jika dikomunikasikan dengan baik dapat mempengaruhi perkembangan masyarakat.

8

Page 9: ISBD

Sistem komunikasi adalah perangkat komunikasi yang terkait satu sama lain yang berfungsi memindahkan, memberikan atau membagi informasi kepada pihak-pihak yang saling berkaitan.Informasi dan komunikasi saling berkaitan dimana informasi dibaratkan sebagai suatu benda atau bahan, sedangkan sistem komunikasi diibaratkan sebagai sarana atau alat yang menghubungkan atau membawa informasi. Misalnya setiap hari kita membaca Koran, mendengar radio, menonton berita TV

Berita-berita yang disajikan dalam koran, TV, radio adalah informasi, sedangkan TV, radio, Koran, merupakan sarana yang menghubungkan pemberi informasi (sender) dengan penerima informasi (receiver). Lewat media tsb terjadi hubungan (komunikasi) antar pemberi informasi & penerima informasi.

Berlangsungnya suatu interaksi dapat didasarkan atas berbagai faktor, a.l. a.Imitasi ialah suatu proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain, misalnya meniru tingkah laku tertentu, cara menyatakan terimakasih, cara menyatakan kegirangan bila bertemu teman lama, cara-cara memberi isyarat tanpa bicara, meniru mode berpakaian atau busana. Namun ada imitasi negatif seperti mengikuti perilaku menyimpang setelah menonton acara-acara kriminal di TV seperti Buser di SCTV, Patroli di Indosiar, TKP di TV7, Sidik di TPI, Lamer di Lativi, Fakta di AnTV, Sergap di RCTI, video atau internet.b.Sugesti ialah suatu proses dimana seorang individu menerima suatu pandangan atau pengaruh atau pedoman tingkahlaku dari orang lain tanpa berpikir kritis. Sugesti mudah terjadi bila adanya, - “hambatan atau lelah berpikir” seperti di Jerman masa Nazi Hitler karena mengalami rangsangan emosional sehingga menimbulkan sugesti massa. – karena adanya disosiasi atau pikiran terpecah-belah, dimana orang ybs jadi bingung karena dihadapkan pada pelbagai kesulitan hidup yang terlalu kompleks. Bila orang dalam keadaan bingung ia mudah terkena sugesti dari orang lain yang tahu jalan keluar dari kesulitan –kesulitan yang ia hadapi, misalnya iklan atau reklame, permainan tukang sulap. – karena 0toritas atau prestise, misalnya dokter spesialis mata memiliki otoritas yang tinggi bila memberi saran tentang mata. – karena mayoritas, dimana orang banyak kerap kali cenderung menerima suatu pendapat, pandangan, opini atau ucapan apabila opini tsb didukung oleh mayoritas, oleh sebagian besar dari kelompok atau masyarakat.c.Identifikasi, ialah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak yang lain. Jadi seseorang “mengidentikan” dirinya dengan orang lain bahkan menerima keyakinan dan nilai yang dianut orang lain menjadi keyaknan & nilainya sendiri. Menurut Sigmund Freud, identifikasi berarti dorongan untuk menjadi identik dengan orang lain baik secara lahiriah maupun secara bathiniah yang pada awalnya berlangsung secara tidak sadar (secara “dengan sendirinya”) dan secara irrasional. Nyatalah bahwa dalam interaksi sosial yang berlangsung pada identifikasi ini lebih mendalam daripada hubungan yang berlangsung melalui proses sugesti atau imitasi.d.Simpati, ialah perasaan tertariknya seseorang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati timbul secara irrasional karena perasaan. 0rang tiba-tiba merasa dirinya tertarik pada orang lain dengan segala atau keseluruhan cara-cara bertingkah laku orang tsb. Dalam sosiologi, dibedakan simpati dan empati.Simpati artinya kepedulian pada kesulitan orang lain tanpa ikut merasakan, sedangkan empati artinya ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Misalnya seseorang merasa sedih melihat penderitaan orang lain.

Seperti sudah dikatakan bahwa interaksi merupakan salah satu wujud dari sifat manusia yang hidup bermasyarakat. Sebagai anggota masyarakat manusia tertata dalam “struktur sosial” atau jaringan unsur-unsur sosial yang ada dalam masyarakat. Unsur-unsur tsb adalah “kelompok sosial, lembaga sosial, pelapisan sosial, kebudayaan, kekuasaan & wewenang” dan semua aneka kehidupan tsb saling berkaitan satu dengan yang lain, misalnya segi ekonomi selalu berkaitan dengan aspek poitik, segi politik berkaitan dengan hukum dstnya.

Struktur sosial ialah jalinan unsur-unsur sosial yang paling mendasar, misalnya interaksi antara guru dan siswa di bidang pendidikan berlangsung menurut jadwal & kurikulum yang telah ditetapkan yang memperlihatkan suatu hierarki tertentu dalam relasi mereka. Dalam contoh tsb dapat di lihat bahwa struktur, berkaitan erat dengan kaidah, norma, aturan, makna serta simbol-simbol yang dimiliki oleh suatu masyarakat.

9

Page 10: ISBD

Setiap manusia memiliki status atau kedudukan dan peranan tertentu sesuai dengan struktur sosial dan pola-pola pergaulan hidup di masyarakat. Dalam setiap struktur itu, ia memiliki kedudukan dan menjalankan perannya sesuai dengan kedudukan tsb. Jadi, kedudukan menentukan peran, dan peran menentukan apa yang boleh dan tidak boleh diperbuat bagi masyarakat serta komitmen-komitmen apa yang diberikan masyarakat kepadanya. Semakin banyak kedudukan & peran seseorang, semakin beranekaragam pula interaksinya dengan orang lain yang didasarkan pada nilai-nilai & norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Nilai & norma terbentuk dari kebudayaan dan kebudayaan itu merupakan hasil proses belajar dimana semakin sering suatu tindakan dilakukan maka semakin besar pula kemungkinan tindakan itu menjadi custom (adat kebiasaan). Interaksi yang dilaksanakan tanpa didasarkan atas nilai & norma akan berakibat seperti halnya, murid disekolah yang tidak memakai pakaian seragam, atau keluar masuk ruangan kelas sesukanya, karyawan di kantor yang bolos kerja maka bagi pelanggar norma atau aturan tsb akan dikenai sanksi.

Karena itu untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang ada perlu dipersiapkan individu agar memiliki kepribadian yang baik dan matang.Kepribadian ialah Ciri-ciri & sifat-sifat khas yang mewakili tabiat seseoang yang mencakup pola-pola pemikiran & perasaan, konsep diri, perangai, mentalitas yang umumnya sejalan dengan kebiasaan umum. Menyesuaikan diri dengan mengubah diri sesuai dengan keadaan milieu dikenal dengan penyesuaian diri yang “autoplastis” ( auto=sendiri, plastis=dibentuk),misalnya seorang yang belajar ke Australia harus menyesuaikan diri dengan seluruh kondisi pada salah satu kota yang dihuninya. Sedangkan “mengubah lingkungan sesuai dengan keinginan atau keadaan diri disebut “Aloplastis” (alo=yang lain) , misalnya merobah kursi-meja, lemari, warna cat, letak tempat tidur di kamar, gambar di dinding bahkan semua perabot dalam rumah atau kamar dapat diganti sesuai selera dirinya sendiri.Kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh:

a. Teori Nature, teori yang beranggapan bahwa kepribadian manusia terbentuk dari bawaan waktu lahir atau warisan biologis.Teori ini lebih menekankan pada potensi yang dimiliki karena bakat. Pendukung aliran ini adalah aliran “Nativisme” oleh Schoppenhauer dan aliran “Naturalisme” oleh J.J.Rousseau.

b. Teori Nurture, teori yang menganggap bahwa kepribadian manusia terbentuk karena aspek yang datangnya dari luar lebih dominant dari faktor bawaan atau biologis. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kepribadian manusia terbentuk oleh seberapa jauh lingkungan membentuk kepribadian manusia tsb. Para tokoh aliran ini adalah aliran “Empirisme” oleh John Locke.

c. Teori Konvergensi, dengan tokohnya W.Stern yang kemukakan bahwa kepribadian manusia terbentuk sebagai hasil interaksi dari “nature & nurture. Jadi hasil interaksi dari potensi yang dimiliki oleh manusia dan seberapa besar milieu mempengaruhi perwujudan potensi yang dimiliki.

d. Warisan sosial , dimana selain alam mempengaruhi kebudayaan, sebaliknya kebudayaan juga mempengaruhi alam dimana manusia mengubah alam agar sesuai dengan kebudayaan. Misalnya membuat waduk untuk mengairi sawah, atau untuk keperluan PLTA, membuka hutan jadi perkebunan kelapa sawit dll.

e. Kelompok manusia,, dimana kehidupan manusia dipengaruhi oleh kelompoknya. Setiap anggota kelompok memiliki peran-peran yang diwariskan kepada anggota kelompoknya. Kelompok manusia yang pertama ialah keluarga, tetangga, teman sepermainan dan sekolah. Tiap kelompok dihadapkan pada nilai & norma, anggapan-anggapan, custom dll. Kelompok manusia sadar atau tidak mempengaruhi anggota-anggotanya dan para anggotanya beradaptasi terhadap kelompoknya. Setiap kelompok mewariskan pengalaman khas yang tidak diberikan oleh kelompok lain kepada anggotanya sehingga timbullah kepribadian khas dari anggota tsb.

Kepribadian berhubungan erat dengan peranan & kedudukan seseorang dalam berbagai kelompok dan hal ini mempengaruhi kesadaran dirinya. Kepribadian memberikan “identitas” kepada seseorang sebagai individu yang unik, misalnya antara adik-kakak & saudaramu yang lain, tidak ada yang perisis sama. Diantara saudara-saudaramu pasti ada perbedaan entah dalam hal fisik, pemikiran, perasaan, tingkah laku, minat, kebencian dsbnya. Ada yang pandai, ada yang bodoh, ada yang aktif dalam organisasi, ada yang suka belajar sendiri.Aspek kepribadian manusia yang unik ini meliputi:

10

Page 11: ISBD

1. Pengetahuan: manusia punya akal-budi untuk mengenal lingkungannya dimana unsur-unsur pengetahuan seseorang meliputi persepsi, pengamatan, konsep dan fantasi. Jadi, pengetahuan mengisi akal & pikiran manusia yang waras dan sadar.

2. Perasaan: suatu keadaan dimana manusia sadar karena pengaruh pengetahuannya.

3. Naluri (dorongan hati): naluri atau instink adalah kemauan yang merupakan kecenderungan pada setiap manusia untuk menanggapi suatu stimulus dengan pola yang teratur. Dorongan itu berupa dorongan untuk: “mempertahankan diri, mencari makan, bergaul, seks, imitasi, berbakti”

Sebenarnya interaksi sosial dapat dikembalikan pada dua macam proses sosial yakni proses Assosiatif dan proses Disosiatif atau 0posisi.1.Proses Assosiatif ialah proses interaksi yang cenderung untuk menjalin kesatuan dan meningkatkan solidaritas anggota-anggota kelompok .Proses assosiatif memiliki bentuk khusus yakni kerjasama, akomodasi, dan assimilasi.2.Proses Disosiatif ialah proses interaksi yang cenderung membawa kelompok ke arah perpecahan (konflik) dan merenggangkan solidaritas anggota kelompok. Ada dua macam proses disosiatif ialah kompetisi dan konflik.A.Kerjasama ialah usaha bersama antar individu atau antar kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Di negara kita dikenal dengan sebutan gotong royong. Bentuk-bentuk kerjasama ialah:a.Bargaining (tawar menawar),ialah proses tawar menawar mengenai sesuatu untuk dilakukan atau disikapi oleh kedua belah pihak.b.Kooptasi, ialah proses penerimaan unsur unsur baru oleh pemimpin suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam organisasi.c.Koalisi, ialah kombinasi dua organisasi atau lebih dengan tujuan yang sama, misalnya untuk mempertahankan diri.d.Jointventure (usaha patungan) ialah kerjasama dalam usaha proyek-proyek tertentu, misalnya pengeboran minyak, perfilman, perhotelan, tambang batubara atau gas alam dll.B.Akomodasi ialah suatu bentuk proses social dimana dua atau lebih individu atau kelompok berusaha untuk saling menyesuaikan diri, tidak saling mengganggu, atau menghentikan ketegangan yang sudah ada sehingga tercapai keseimbangan dalam masyarakat.Tujuan akomodasi ialah: a. mencegah atau mengurangi pertentangan antara dua kelompok b. memungkinkankan terjadinya kerjasama antar individu atau antar kelompok c. mengupayakan peleburan antar kelompok yang berbeda atau terpisah, misalnya lewat perkawinan.Bentuk-bentuk akomodasi ialah a.Koersif ialah bentuk akomodasi yang prosesnya dilakukan dengan paksaan dimana salah satu pihak berada pada posisi yang lemahb.Kompromi ialah bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian perselisihan yang ada, misalnya traktat antara Inggris-Belanda.c.Arbitrage ialah bentuk komrpomi yang menghadirkan pihak-pihak ketiga untuk mencapai suatu penyelesaian perselisihan.d.Mediasi, hamper menyerupai arbitrage hanya pada mediasi pihak ketiga yang netral diundang untuk mengusahakan penyelesaian secara damai.e.Konsiliasi ialah usaha untuk mempertemukan pihak-pihak yang bertikai demi tercapainya suatu persetujuan bersama. contoh lembaga tripartite yakni panitia tetap yang khusus bertugas menyelesaikan persoalan perburuhan, dimana duduk wakil perusahaan, wakil buruh, wakil depnaker.f.Toleransi ialah bentuk akomodasi tanpa persetujuan formal yang kadang-kadang timbul secara tidak sadar dan tanpa direncanakan.g.Staslemate ialah sejenis akomodasi dimana pihak-pihak yang bersengketa karena punya kekuatan yang seimbang, berhenti pada suatu titik tertentu dalam melakukan konflik, misalnya USA dan Uni Sovyet dahulu dalam persenjataan nuklir.h.Ajudikasi ialah penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan. i.Rasionalisasi ialah pemberian alasan atau keterangan yang kedengarannya rasional untuk membenarkan tindakan-tindakan yang sebenarnya akan menimbulkan konflik.

11

Page 12: ISBD

C.Assimilasi ialah usaha untuk mengurangi perbedaan yang terdapat di antara beberapa orang atau kelompok untuk mempertinggi kesamaan demi tujuan bersamaFaktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu assimilasi ialah:a.sikap menghargai orang lain dan kebudayaannya b. toleransi terhadap kelompok-kelompok manusia yang memiliki kebudayaan yang berbeda c. adanya kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi bagi aneka golongan dalam masyarakat dengan latar budaya yang berbeda d.sikap terbuka dari golongan yang berkuasa terhadap kaum minoritas seperti pendidikan, kesehatan, usaha produktif e. adanya perkawinan campuran f. adanya musuh bersama dari luar cenderung memperkuat kesatuan masyarakat.

Proses disosiatif sering disebut juga sebagai proses 0posisi yang terdiri atas tiga bentuk ialah:A.Kompetisi (persaingan): proses dimana individu atau kelompok mencari keuntungan melalui bidang bidang kehidupan yang pada suatu waktu tertentu menjadi pusat perhatian umum, tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan. Asimilasi menghasilkan beberapa bentuk persaingan ialah: “persaingan dibidang ekonomi, kebudayaan, kedudukan & peran, serta persaingan ras”.B.Kontravensi ialah proses sosial yang berada antara persaingan dan konflik. Jadi kontravensi terutama ditandai oleh gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang, perasaan tidak suka, kebencian atau keraguan yang disembunyikan.Ada tiga tipe kontravensi ialah: a. kontravensi generasi, karena perubahan-perubahan yang cepat,seperti pola hubungan antara anak dan orangtua b. kontravensi sexual dimana ada nya persamaan gender antara pria dan wanita c. kontravensi parlementer yakni kontravensi yang tertutup atau rahasia, seperti yang dialami ketika terjadinya perang dingin antara blok Barat dan blok Sovyet.C.Konflik (pertentangan) ialah proses dimana individu atau kelompok berusaha untuk mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan disertai ancaman atau kekerasan.Sebab-sebab terjadinya konflik ialah: a.perbedaan pendirian atau paham antar individu b. perbedaan kebudayaan yang menimbulkan perbedaan persepsi c.perbedaan kepentingn antar individu atau kelompok seperti majikan-buruh d. perubahan sosial yang berlangsung sangat cepat akan mengubah nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, misalnya di Eropah dahulu dari abad pertengahan yang memiliki semboyan “fides quaerens intellectum” (iman lebih utama daripada ratio), berganti pada masa Renaisance menjadi “intellectus quaerens fiden” ( ratio lebih utama daripada iman).

Nilai dan Norma Nilai dalam pengertian sehari-hari ialah: “harga (taksiram harga), ukuran

(perbandingan dua benda yang dipertukarkan), angka kepandaian, kadar, mutu atau bobot”.Dalam pergaulan hidup masyarakat, nilai adalah “sesuatu yang baik, sesuatu yang dicita-citakan, sesuatu yang diinginkan, sesuatu yang dianggap penting oleh warganya”.Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong, mengarahkan sikap & perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu wujud kebudayaan disamping sistem sosial dan karya.

Menurut Prof.Notonegoro nilai dibagi atas tiga macam ialah: 1. Nilai Material yakni segala sesuatu yang berguna bagi kebutuhan fisik manusia, seperti, makanan, pakaian, papan. 2. Nilai Vital yakni segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan, seperti buku & alat tulis, kalkulator, bagi pelajar dan mahasiswa 3. Nilai Kerohanian yakni segala sesuatu yang berguna bagi rohani atau bathin manusia.Nilai kerohanian dapat dibedakan menjadi empat macam yakni:a. nilai kebenaran & empiris, yakni nilai yang bersumber pada akal manusia dan sesuai dengan fakta-fakta yang terjadi.b.nilai keindahan nilai yang bersumber pada perasaan manusia (estetika )c.nilai moral/kebaikan yang bersumber pada kehendak atau kemauan manusia (karsa, etika).d.nilai religius nilai Ketuhanan yang bersumber pada keyakinan dan kepercayaan manusia.

12

Page 13: ISBD

Menurut Robert M.Z.Lawang, nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, yang berharga dan mempengaruhi perilaku 13ocial orang yang memiliki nilai itu.Ciri-ciri Nilai:a. dibentuk oleh masyarakat sebagai hasil interaksi antar warga & disebarkan di antara warga (bukan bawaan sejak lahir) b. terbentuk lewat sosialisasi c. bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial warga d. dapat mempengaruhi perkembangan diri seseorang e. bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain.Fungsi Nilai: “sebagai penunjuk arah & pemersatu, sebagai pelindung, sebagai pendorong”.Berdasarkan cirinya nilai dibagi menjadi dua yakni: a.Internalized value yakni nilai yang telah menjadi gaya hidup & kebiasaan dimana seseorang tidak perlu lagi berpikir untuk melaksanakannya. Contoh; orangtua yang berjuang serius agar anaknya dapat mengikuti kuliah Akper. b.Nilai Dominan yakni nilai yang dianggap lebih penting dari nilai-nilai yang lain, karena sangat menentukan. Yang menjadi ukuran dominan atau tidaknya suatu nilai ialah:-banyaknya orang yang menganut nilai tsb, -sudah dihayati dalam jangka waktu yang lama, -usaha untuk memberlakukan dan mempertahankan nilai itu tinggi, - orang-orang merasa bangga menerapkan nilai tsb dalam masyarakat.Berdasarkan tinggi-rendahnya, nilai dikelompokkan sbb:

b. nilai Religius (nilai kesucian ) b. nilai Pribadi (kesusilaan & kebaikan), c. nilai Estetis (keindahan atau kecantikan),d.nilai Biologis (nilai kemuliaan) e.Utilitaris(nilai kegunaan ) f.Hedonis (kenikmatan)

. Nilai & norma ibarat sekeping mata uang yang mempunyai dua sisi, yang saling melengkapi dimana bila dianalogikan dengan “minum kopi” maka “kenikmatan kopi” adalah nilainya sedangkan tindakan “mencampurkan kopi dengan gula” adalah normanya, sehingga “nilai” merupakan sumber “norma” yang mengatur kehidupan masyarakat secara bersama-sama dalam pelbagai aspeknya.

Suatu masyarakat atau setiap kita menjalankan suatu norma demi mewujudkan nilai yang dicita-citakannya. Dalam prosesnya pelanggaran terhadap norma mendatangkan sanksi tertentu dan untuk mencegah terjadinya pelanggaran norma setiap masyarat memiliki mekanisme kontrolnya sendiri yang disebut “Kontrol sosial” dan agen-agen kontrol sosial tsb seperti polisi, satpol PP, lembaga peradilan, lembaga agama, lembaga adat dll. Nilai merupakan produk sebuah kebudayaan dari masyarakat dan dipegang erat-erat oleh orang-orang yang jadi penganut kebudayaan itu yakni apa yang mereka inginkan dalam hidup. Nilai menjadi patokan,standard yang menentukan baik-buruk, benar-salah, adil-lalim. Jadi nilai mendasari pilihan-pilihan kita dan menunjukkan apa yang kita anggap berharga dalam hidup.

Norma ialah petunjuk hidup yang mengatur perilaku manusia yang berisi perintah-perintah dan larangan.Berdasarkan sumber atau asal-usulnya, norma dibagi atas:a. norma Agama yakni petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan yang terdapat dalam kitab suci, seperti terdapat dalam Injil, Q’uran, Weda, Pittaka dll. Sanksinya berupa pahala atau dosa dan tidak langsung.b. norma Kesusilaan yang bersumber dari hati nurani tentang baik-buruknya suatu perbuatan seperti jujur,adil, menghargai orang lain,yang melanggar akan merasa malu, menyesal, atau rasa bersalah.c. norma Kesopanan, peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai tuntunan pergaulan sehari-hari, seperti tidak berkata kasar, menghormati orangtua, menerima dengan tangan kanan, jangan kencing di sembarang tempat.d. norma Hukum yakni pedoman hidup yang dibuat dan dipaksakan oleh 13ocial.Tugasnya untuk menertibkan dan menstabilkan kehidupan masyarakat. Tujuannya menindak tegas setiap pelanggaran terhadap nilai & norma yang berlaku dalam masyarakat. Karena itu socia dikatakan sebagai “perwujudan atau konkretisasi dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Berdasarkan daya mengikatnya, norma dibagi atas;

13

Page 14: ISBD

a.Usage (tata cara) ialah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan antar individu.Bagi yang mel langgar tata cara tsb mendapat cemoohan atau ejekan. Misalnya, bersendawa selesai makan.b.Folksways (kebiasaan), bentuk perbuatan yang sama, dilakukan secara sadar & berulang-ulang. Misalnya, jika masuk ke rumah orang harus permisi dengan mengetuk pintu, gunakan tangan kanan ketika harus memberi, memakai pakaian yang pantas ke gereja atau pesta.c.Mores (pola perilaku), sekumpulan perbuatan dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar untuk melakukan pengawasan pada para anggotanya.Tujuannya memaksakan suatu kebajikan dan me larang perbuatan tertentu, seperti tidak boleh berpakaian minim, incest, memperkosa, menganiaya, memeras orang lain.d. Custom (adat-istiadat), perilaku manusia yang dilakukan secara tetap & berulang-ulang dalam hal yang sama dan jika tindakan seseorang dianggap berlawanan dengan kebiasaan dirasakan sebagai pelanggaran .misalnya, pelaku incest akan dikucilkan.

BAB IIIKELOMPOK SOSIAL

Kelompok social ialah suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang intens & teratur sehingga di antara individu sudah terdapat pembagian tugas, struktur & norma-norma tertentu yang khas bagi kesatuan sosial tsb misalnya suami-isteri, kelompok guru pada suatu sekolah bahkan sampai suatu bangsa.Ada perbedaan dengan “keadaan kebersamaan” karena dalam kebersamaan sejumlah orang tersebut belum mempunyai ikatan interaksi yang khas karena hanya berlangsung secara kebetulan saja. Contoh; orang yang berbelanja di supermarket atau di pasar, bukan merupakan kelompok sosial yang khas, karena orang-orang yang terlibat di dalamnya setiap jam berubah-ubah dan bukan merupakan anggota di dalam suatu kesatuan sosial yang berstruktur. Kelompok ini dapat disebut “massa” yakni sejumlah kerumunan orang banyak ratusan bahkan lebih yang berkumpul untuk sementara karena kepentingan sementara.

Namun kelompok sosial itu dapat mirip dengan situasi massa bila suatu perkumpulan yang berstruktur telah mempunyai anggota serba namyak seperti halnya 0rmas-ormas yang anggotanya satu persatu jarang sekali mengadakan interaksi serba intensif, yang jarang berkumpul dalam jumlah lengkap, sehingga interaksi antara anggotanyapun serba terbatas. Kelompok sosial dapat digolong-golongkan dalam beraneka jenis yakni primary group dan secondary group.a.Kelompok Primer ialah kelompok yang interaksinya lebih intens & erat antar anggota-anggotanya. Kelompok primer ini disebut juga “vis a vis” yakni kelompok sosial yang anggota-anggotanya sering berhadapan muka,sering bertemu satu dengan yang lain dan saling mengenal dari dekat, dan karena itu punya hubungan yang erat. Peran kelompok primer dalam kehidupan individu besar sekali karena di dalam kelompok tsb manusia pertama-tama berkembang dan dididik sebagai makhluk social. Di sini si individu tsb memperoleh paradigma atau kerangka atau gugus pemikiran yang memungkinkannya untuk mengembangkan sifat-sifat sosialnya, seperti mematuhi nilai-nilai-norma-norma, melepaskan kepentingan dirinya demi kepentingan kelompok sosialnya, belajar bekerjasama dengan individu lainnya serta mengembangkan kecakapannya guna kepentingan kelompok. Interaksi yang baik dalam kelompok primer itu menjamin perkembangan yang wajar dari individu sebagai makhluk 14ocial seperti dalam keluarga, RT, peer group, kelompok belaja, kelompok agama (remaja mesjid, Sekami dll). Sifat interaksi dalam kelompok-kelompok primer itu lebih bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan empati.b.Kelompok Sekunder; dalam group ini interaksi terjadi secara tidak langsung, berjauhan & formal, kurang bersifat kekeluargaan, obyektif, zakelijk & berdasarkan untung-rugi.Peran atau fungsi kelompok tsb dalam kehidupan manusia ialah “untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam masyarakat, dilakukan secara obyektif, bersama & rasional”. F.Tonnies menyatakan kelompok primer sebagai Gemeinschaft yang bersifat kekeluargaan, 14ocia-membantu, berdasarkan empati dan kelompok sekunder sebagai Gesellschft ialah kelompk yang interaksinya berdasarkan perhitungan yang rasional,

14

Page 15: ISBD

obyektivitas, zakellijkheid, berdasarkan pertimbangan untung rugi, seperti halnya parpol, serikat sekerja.

Pembagian lainnya ialah Formal group dan Informal group. Inti perbeaan ke-dua group tsb ialah:a.informal group itu tidak berstatus resmi, tidak didukung oleh aturan AD/ART .b.informal group tidak merumuskannya secara tegas dan tertulis dalam soal pembagian tugas, peran-peran atau hierarki tertentu, norma pedoman tingkah laku anggota serta konvensi-konvensinya.c.Informal group lebih mirip pada ciri-ciri interaksi primary group yang bersifat kekeluargaan & empati.Formal group lebih mirip kepada ciri-ciri interaksi secondary group dengan pertimbangan rasional-obyektif, karena memiliki AD/ART.

Ada empat aspek utama yang memegang peranan dalam interaksi social group ialah:a. Memiliki motif yang sama antara individu dalam kelompok yang menyebabkan terjadinya interaksi di antaranya kea rah tujuan yang sama.b. Adanya akibat-akibat interaksi yang berlainan pada persons yang satu dari yang lain berdasarkan reaksi-reaksi & kecakapan-kecakapan yang berbeda antara individu yang berperan di dalamnya. 0lehnya lambat laun terbentuk diferensiasi atau pembagian tugas dan struktur tugas-tugas tertentu dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan yang sama. Dalam pada itu mulai terbentuk norma yang khas dalam interaksi kelompok kea rah tujuannya sehingga mulai terbentuk social group dengan ciri-ciri yang khas dengan semangat kerjasama.c. Pembentukan & penegasan struktur atau organisasi kelompok yang jelas yang terdiri atas peran-peran dan kedudukan hierarkis yang lambat laun berkembang dengan sendirinya di dalam usaha pencapaian tujuannya. Terjadinya pembatasan yang jelas antara usaha-usaha & orang yang termasuk ingroup serta yang outgroup. Usaha yang berkembang kemudian, misalnya mulai mengadakan dies natalis, pawai-pawai, membuat seragam-seragam untuk menyatakan diri sebagai kelompok tertentu.d.Terjadinya penegasan & peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasi tujuan kelompok. Norma-norma & pedoman tingkah laku ini, seperti juga struktur pembagian tugas anggotanya merupakan norma & struktur yang khas bagi kelompoknya yang menimbulkan sense of belongingness. Dengan adanya sense of belongingness akan melahirkan solidaritas diantara anggota kelompok

Bersamaan dengan pembentukan struktur kelompok, timbul pula sikap perasaan antar anggotanya yang disebut sikap perasaan in-group ialah sikap perasaan terhadap “orang dalam kelompok” sedangkan out group ialah sikap perasaan terhadap “orang luar kelompok”. Sikap perasaan in group itu seakan-akan hanyalah mengizinkan teman-teman anggota in group itu saja untuk turut serta dengan kegiatan yang mereka lakukan, out group tidak diperkenankan turut serta. Seakan-akan orang luaran harus membuktikan terlebih dahulu bahwa mereka mau solider, mau berkorban bersama, mau memikul pahit getir bersama dengan sekawanan in group demi kemajuan bersama barulah mereka boleh ikut serta dengan kegiatan in group itu.

Dalam masa kini kelompok sosial lebih dikenal dengan sebutan pranata atau insitusi ialah sistem norma atau aturan khusus yang ada, sedangkan Institut atau lembaga ialah “badan atau asosiasi atau perkumpulan yang merupakan wujud nyata dari pranata”. Ada beberapa tipe pranata ialah:

A.Berdasarkan Sistem nilai yang diterima masyarakat: 1.Basic institutions ialah pranata social yang sangat penting untuk memelihara & mempertahankan tata tertib masyarakat, misalnya, keluarga, sekolah, dan negara. 2. Subsidiary institutions pranata yang memiliki fungsi pelengkap/tambahan seperti kegiatan piknik.

B. Berdasarkan Perkembangannya: 1.Crescive institutions pranata yang tidak disengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat sehingga disebut pranata yang paling primer seperti pranata hak milik, perkawinan atau agama.2.Enacted institutons, pranata sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, seperti pranata pendidikan, pranata utang-piutang.

C.Berdasarkan Sudut Penerimaan Masyarakat.

15

Page 16: ISBD

1.Approved institutions, pranata yang diterima oleh semua anggota masyarakat, seperti sekolah, perdagangan.2.Unsanctioned institutions, pranata yang ditolak oleh masyarakat, namun masyarakat sulit memberantasnya. misalnya, preman, pemerasan, pencolengan, pelacuran.

D.Berdasarkan Penyebarannya;1.General institutions pranata yang dikenal oleh sebagian masyarakat dunia, seperti pranata agama.2.Restricted institutions , pranata yang hanya dikenal oleh sebagian masyarakat tertentu, seperti pranata agama Islam-MUI, Katolik- KWI, Protestan-PGI dll.

E. Berdasarkan Fungsinya.1.Cooperative institutions, pranata yang berfungsi menghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya pranata industri.2.Regulative institutions, pranata yang berfungsi mengawasi adat istiadat atau tata kelakukan, pola perilaku yang ada dalam masyarakat, seperti polisi, jaksa, intel, pengadilan.

Fungsi Pranata ialah:1. Menjaga keutuhan masyarakat2. Memberikan pedoman bagi perilaku3. Pedoman bagi kontrol sosial

Ada lima pranata atau kelompok sosial yang terkenal ialah:1.Keluarga disini maksudnya nuclear family atau keluarga batih yang terdiri atas bapak,ibu,dan anak. Setiap keluarga mempunyai sekumpulan norma, aturan atau pedoman dalam bertingkah laku. Ada enam fungsi pranata keluarga yakni:a. Pengaturan hubungan biologis, hanya dapat terjadi pada dua orang yang berlainan jenis kelamin tsb telah resmi menjadi suami isteri. Masyarakat menganggap free sex sebagai perilaku menyimpang.b. Reproduksi: salah satu tujuan sepasang-isteri untuk membangun sebuah keluarga ialah untuk memperoleh keturunan guna melanjutkan generasinya. Anak merupakan buah cinta kasih dari suami-isteri. Dari keluargalah, asal muasal keturunan guna kelangsungan alih generasi.c.Sosialisasi, yakni proses dimana seorang anak belajar untuk mengenal & menghayati nilai & norma sebagai produk kebudayaan masyarakat. Pola asuh yang pertama dan utama ialah keluarga sedangkan sekolah adalah perpanjangan tangan dari pendidikan keluarga. Dari keluargalah anak belajar untuk berdoa, bersopan santun, memiliki kebajikan, belajar hak dan kewajiban guna dapat berinteraksi dengan orang lain. Interaksi dalam keluarga memungkinkan seorang anak untuk belajar status & peran masing-masing anggota seperti peran ayah, ibu yang berbeda.d.Afeksi, manusia butuh rasa kasih sayang, mengasihi dan dikasihi. Dalam keluarga seorang anak untuk pertama kali mendapatkan rasa dicintai. Memberi kasih sayang, mempengaruhi sikap seorang anak untuk menerima, menuruti, mentaati kehendak keluarga, dan memiliki kedekatan dengan setiap anggota keluarga.e.Penentu status atau kedudukan: di dalam masyarakat setiap orang memiliki status atau kedudukannya sendiri.Ada yang diperoleh karena keturunan (ascribed status) dan ada karena kemampuan & prestasi pribadi (achieved status), yang kini paling banyak kita lihat dalam kehidupan masyarakat demokratis seperti notaris, perawat, bidan, advokat dll. f.Perlindungan: keluarga memberi perlindungan fisik & psikis, jadi tidak sekedar memberi perlindungan dari panas dan hujan tetapi memberi sfeer atau suasana yang menenteramkan (at home). Fungsi perlindungan keluarga ada, hanya bila masing-masing anggota merasakan hal yang sama di dalam rumah, seperti rasa tenteram, damai dan aman.g.Fungsi Ekonomi, dimana keluarga merupakan pranata yang bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup keluarga. Kebutuhan materil (sandang, pangan, papan) dapat dipenuhi oleh ayah & ibu yang bekerja. Dengan penghasilan yang baik, anak menikmati pendidikan yang lebih lama dalam pendidikan formal di sekolah.Catatan.

Konflik suami –isteri dalam keluarga dibagi atas dua kelompok ialah 1. Konflik konstruktif artinya melalui konflik yang dilakukan dengan cara “baik” akan membuka peluang bagi kemungkinan suami-isteri lebih “memahami” satu sama lain

16

Page 17: ISBD

dalam hal “keinginan, harapan & kebiasaan”. Konflik jenis ini membuat pasangan bersedia mengubah cara bersikap & cara berkomunikasi satu sama lain.2. Konflik destruktif artinya konflik yang terjadi sedemikian rupa sehingga terbagi dalam dua bentuk yakni konflik terbuka dalam bentuk baku hantam secara fisik, verbal (saling memaki) atau konflik terselubung yang tidak ada komunikasi sama sekali baik verbal maupun non verbal tetapi tetap tinggal satu rumah.Konflik terselubung yang destruktif ditandai oleh lima strategi komunikasi ialah: a.Stategi menghindar, seperti; “engaak apa-apa, saya tidak marah, sudahlah-saya baik-baik saja, tenang saja-saya tidak tersinggung oleh ulahmu” tetapi disertai mimik muka yang kontradiktif dengan ungkapannya.b.Strategi diskwalifikasi, “saya tuh enggak akan sedemikian marahnya kalau anak kita tidak sakit seperti ini” (arti terselubung: kamu itu ibu yang tolol, tidak bisa merawat anak dengan baik).c.Strategi displacement, misalnya isteri yang tidak berani mengekspresikan kekesalan hatinya secara langsung terhadap suaminya,tapi menjadikan anak sebagai kambing hitam tempat melampiaskan kejengkelan terhadap suami.d.Strategi Disengagement, karena antara suami isteri sudah tidak mungkin lagi terjalin relasi yang hangat maka kedua belah pihak mengatur diri untuk tidak saling bertemu satu sama lain dengan mengatur jadwal pulang ke rumah.Suami pulang larut malam setelah isteri dan anak-anak tidur, isteri berangkat ke kantor, anak-anak berangkat ke sekolah, suami masih tidur dstnya. Cara ini disepakati kedua belah pihak sampai waktu tertentu, misalnya sampai anak lulus SMTA dengan harapan ketidakharmonisan mereka tidak mengganggu perasaan anak sebelum anak menjelang dewasa.e.Strategi Pseudomutualitas, artinya berpura-pura serasi, artinya relasi dijaga seolah-olah mesrah dan bahagia terutama bila didepan kerabat dan mertua, hingga akirnya salah satunya yang secara fisik kurang kuat mulai menderita gangguan psikofisiologis, seperti sakit maag, asma, bronchitis, sesak napas tanpa gangguan organ fisik yang relevan(psycosomatik)Dalam hal ini, relasi yang terjalin penuh kepura-puraan karena di lubuk hati yang paling dalam pasangan atau salah satu pasangan sebenranya menyertakan kemarahan yang serius.

2. Pranata Pendidikan.Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar & proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual keagamaan, pengendalian diri, kperibadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat luas.Menurut Ki Hajar Dewantoro, dalam pendidikan tercakup tiga bagian yakni “keluarga, sekolah & masyarakat”. Oleh karena itu fungsi pokok pranata pendidikan secara umum adalah sbb:a. Bertindak sebagai perantara pemindahan warisan kebudayaan. Melalui proses pendidikan seseorang memiliki sikap, pengetahuan & keterampilan yang diperoleh lewat lingkungan sosialnya seperti, keluarga, sekolah dan masyarakatnya. Dengan demikian pengetahuan sebagai wujud abstrak dari kebudayaan diwariskan kepada generasi yang berikutnya melalui pendidikan, misalnya, guru mewariskan pengetahuan keperawatannya kepada para muridnya, orangtua mewariskan norma kesopanan kepada anaknya.b. Mempersiapkan peran sosial yang dikehendaki oleh individuPeran yang dikehendaki oleh keluarga, kerabat atau masyarakat ialah peran yang didasarkan pada nilai & norma maupun harapan tertentu. Agar seseorang dapat berperan seperti yang dikehendaki ia harus mengalami proses pendidikan, misalnya kebajikan, sopan santun, kasih sayang, kejujuran, persahabatan, saling menghargai, tolong menolong. c.Memberikan persiapan bagi peran-peran pekerjaan.Setiap manusia punya peran tertentu dalam masyarakat yang harus dijalankannya sebagai anggota masyarakat. Peran seseorang akan jadi bagian dari tingkah lakunya sesudah ia tahu, kenal, hayati peranan yang akan dijalankannya. d.Memberi landasan penilaian & pemahaman tentang status relatif.

17

Page 18: ISBD

Untuk melakukan interaksi sosial setiap orang harus dapat menempatkan diri diantara status-status dari tiap-tiap anggota masyarakat lain. Dengan lain kata bahwa seorang individu harus memahami tentang “konsep diri” yakni “cara seseorang memandang diri dengan melihat siapa saya, dalam posisi mana saya berada dan apa yang boleh serta tidak boleh dilakukan”. Karena itu dalam pergaulan agar setiap orang dapat menempati posisinya maka ia harus memiliki landasan penilaian & pemahaman tentang status atau kedudukan anggota masyarakat yang ada. Misalnya seorang dokter akan punya posisi & peran berbeda saat ia berperan sebagai dosen, menghadapi pasien, sebagai seorang ayah atau ketika memberi penyuluhan.e.Memperkuat penyesuaian diri dan mengembangkan hubungan sosial.Proses pendidikan dapat memperkuat penyesuaian diri seseorang dengan lingkungan sosialnya,arinya ia akan mudah memahami situasi lingkungan dan menyesuaikan diri dengan sikon tsb. Seorang yang berpendidikan tinggi kelak akan memiliki wawasan yang luas dan menyadari bahwa setiap kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi melalui hubungan sosial dan adaptasi diri terhadap lingkungannya. Misalnya seorang sarjana berkwalitas akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam lingkungan kerjanya daripada yang tidak.f.Meningkatkan kemajuan melalui peran serta dalam riset ilmiah.Riset ilmiah sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia sekaligus merupakan upaya pencarian iptek dan merangsang perkembangan. Suatu masyarakat akan maju, modern, & berkembang jika terus menerus melakukan riset ilmiah dan untuk metode riset ilmiah tsb diajarkan dan dikembangkan dalam dunia pendidikan. Karena itulah sekolah disebut “scientific institutions”.

Pendidikan yang berkwalitas akan mengurangi prasangka sosial dalam diri seseorang. rasangka sosal ialah sikap atau perasaan negatip orang-orang terhadap kelompok,ras, kebudayaan tertentu yang berlainan dengan kelompok orang yang berprasangka itu. Prasangka tsb pada mulanya hanya merupakan perasaan sikap negatif lama-lama menjelma dalam tindakan diskriminatif tanpa alasan-alasan yang obyektif. indakan diskriminatif diartikan sebagai tindakan yang bercorak menghambat, merugikan perkembangan usaha, bahkan lebih celaka yakni mengancam kehidupan pribadi orang-orang karena mereka dicurigai. Misalnya gerakan anti Semitisme di Eropah, khususnya di Jerman dahulu, juga prasangka sosialterhadap orang Negro di USA bagian selatan. Di Indonesia pernah terjadi tindakan diskriminatif pada tgl.10 Mei 1959 di Bandung, di Ende, pada hari Minggu, tgl. 8 Februari 1998 yang dikenal dengan nama “Minggu Kelabu”..

18

Page 19: ISBD

19