isbd
DESCRIPTION
isbdTRANSCRIPT
POKOK BAHASAN 1
Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial
1. Manusia Sebagai Makhluk Individu
Individu berasal dari kata in dan devided. in salah satunya
mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi
individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan.
Bahasa latin individu berasal dari kata individium - tak terbagi, suatu
sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang
paling kecil dan tak terbatas.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan
rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang
dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut
menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi
maka seseorang tidak disebut sebagai individu.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak
ada manusia yang persis sama.
Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip.
Faktor genotip adalah:
faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor
keturunan, dibawa individu sejak lahir.
Faktor Fenotipe adalah:
faktor lingkungan. Faktor lingkungan ikut berperan dalam
pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. lingkungan
merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Lingkungan fisik seperti: kondisi alam sekitarnya.
Lingkungan sosial: merujuk pada lingkungan di mana seorang
individu melakukan interaksi sosial. Seperti kita melakukan interaksi
sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial
yang lebih besar.
Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan
kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda
yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)dan faktor lingkungan
(fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah
keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara
potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak
lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada
tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika
mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa
faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan
karakteristik yang khas dari seeorang.
2.Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk
bermasyarakat. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga
karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk
berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan
bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah
manusia.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk
sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah
manusia.
B. Interaksi Sosial dan Sosialisasi
1. Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial
adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu,
kelompok sosial, dan masyarakat.
Interaksi adalah proses di mana orang-orang berkomunikasi saling
pengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan.
Syarat adanya interaksi sosial adalah adanya:
1. kontak sosial
2. komunikasi.
Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu,
interaksi dimulai: pada saat itu mereka saling menegur, berjabat
tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-
aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial.
Faktor-faktor individu melakukan Interaksi sosial sebagai berikut:
a. Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.
b. Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang individu
menerima suatu cara penglihatan atau pedoman-pedoman
tingkah laku orang lain tanpa dikritik terlebih dahulu. Yang
dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik yang
datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain, yang pada
umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi
dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalah hampir
sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti
salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seseorang
memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima
oleh orang lain di luarnya.
c. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi
identik (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun
batiniah.
d. Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap
orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional,
melainkan berdasarkan penilain perasaan seperti juga pada
proses identifikasi.
. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama
(cooperation), persaingan (competition), dan pertentangan (conflict).
Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi
sosial, keempat pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu
merupakan kontinuitas dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan
adanya kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta
memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada
akomodasi.
Gilin and Gilin. Menurut mereka ada dua macam proses sosial
yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yaitu:
a. Proses Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu akomodasi,
asimilasi, dan akulturasi.
b. Proses Disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi “contravention”
dan pertentangan pertikaian.
Bentuk Interaksi Asosiatif
a. Kerja sama (cooperation)
Kerja sama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap
kelompoknya dan kelompok lainnya. Sehubungan dengan
pelaksanaan kerja sama ada tiga bentuk kerja sama, yaitu:
1. Bargainng, pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan
jasa antara dua organisasi atau lebih.
2.Cooperation, proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi,
sebagai salah satu carta untuk menghindari terjadinya kegoncangan
dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan
3. Coalition, kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang
mempunyai tujuan yang sama.
b. Akomodasi (accomodation)
bentuk-bentuk akomodasi, di antaranya:
- Coertion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan
karena adanya paksaan.
- Compromise, suatu bentuk akomodasi, di mana pihak yang terlibat
masing-masing mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu
penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
- Arbitration, suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak yang
berhadapan tidak sanggup untuk mencapainya sendiri
- Meditation, hampir menyerupai arbiration diundang pihak ke tiga yang
retial dalam persoalan yang ada.
- Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang
berselisih, bagi tercapainya suatu tujuan bersama.
- Stelemate, merupakan suatu akomodasi di mana pihak-pihak yang
berkepentingan mempunyai kedudukan yang seimbang, berhenti pada
titik tertentu dalam melakukan pertentangan.
- Adjudication¸ yaitu perselisihan atau perkara di pengadilan.
Bentuk Interaksi Disasosiatif
a. Persaingan (competition)
Persaingan adalah bentuk interaksi yang dilakukan oleh individu
atau kelompok yang bersaing untuk mendapatkan keuntungan tertentu
bagi dirinya dengan cara menarik perhatian atau mempertajam
prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan kekerasan.
b. Kontraversi (contaversion)
Kontraversi bentuk interaksi yang berbeda antara persaingan dan
pertentangan. Kontaversi ditandai oleh adanya ketidakpastian terhadap
diri seseorang, perasaan tidak suka yang disembunyikannya dan
kebencian terhadap kepribadian orang, akan tetapi gejala-gejala
tersebut tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian.
c. Pertentangan (conflict)
Pertentangan adalah suatu bentuk interaksi antar individu atau
kelompok sosial yang berusaha untuk mencapai tujuannya dengan
jalan menentang pihak lain disertai ancaman atau kekerasan.
Pertentangan memiliki bentuk khusus, antara lain: pertentangan
pribadi, pertentangan rasional, pertentangan kelas sosial, dan
pertentangan politik.
Sosialisasi
Peter Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu proses di
mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang
berpartisipasi dalam masyarakat (Berger, 1978:116).
Salah satu teori peranan dikaitkan sosialisasi ialah teori George
Herbert Mead. Dalkam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind,
Self, and Society (1972). Mead menguraikan tahap-tahap
pengembangan secara bertahap melalui interaksi dengan anggota
masyarakat lain, yaitu melalui beberapa tahap-tahap play stage, game
stage, dan tahap generalized other.
Menurut Mead pada tahap pertama, play stage, seorang anak kecil
mulai belajar mengambil peranan orang-orang yang berada di
sekitarnya.
Pada tahap game stage seorang anak tidak hanya telah mengetahui
peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui
peranan yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia
berinteraksi.
Pada tahap ketiga sosialisasi, seseorang dianggap telah mampu
mengambil peran-peran yang dijalankan orang lain dalam masyarakat
yaitu mampu mengambil peran generalized others. Ia telah mampu
berinteraksi denagn orang lain dalam masyarakat karena telah
memahami peranannya sendiri serta peranan orang-orang lain dengan
siapa ia berinteraksi.
Menurut Cooley konsep diri (self-concept) seseorang berkembang
melalalui interaksinya dengan orang lain. Diri yang berkembang
melalui interaksi dengan orang lain ini oleh Cooley diberi nama
looking-glass self.
Cooley berpendapat looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap.
Tahap pertama seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan
orang lain terhadapnya. Pada tahap berikut seseorang mempunyai
persepsi mengenai penilaian orang lain terhadap penampilannya. Pada
tahap ketiga seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang
dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu.
Pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi itu menurut Fuller and
Jacobs (1973:168-208) mengidentifikasikan agen sosialisasi utama:
keluarga, kelompok bermain, media massa, dan sistem pendidikan.
4. Bentuk dan Pola Sosialisasi
a. Bentuk-bentuk Sosialisasi
Sosialisasi merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang
hidup manusia. Dalam kaitan inilah para pakar berbicara mengenai
bentuk-bentuk proses sosialisasi seperti sosialisasi setelah masa
kanak-kanak, pendidikan sepanjang hidup, atau pendidikan
berkesinambungan.
b. Pola-pola Sosialisasi
Pada dasarrnya kita mengenal dua pola sosialisasi, yaitu pola
represi yang menekankan pada penggunaan hukuman terhadap
kesalahan. Dan pola partisipatori yang merupakan pola yang
didalamnya anak diberi imbalan manakala berperilaku baik dan anak
menjadi pusat sosialisasi.
C. Masyarakat dan Komunitas
Masyarakat itu merupakan kelompok atau kolektifitas manusia
yang melakuakn antar hubungan, sedikit banyak bersifat kekal,
berlandaskan perhatian dan tujuan bersama, serta telah melakukan
jalinan secara berkesinambungan dalam waktu yang relatif lama.
Unsur-unsur masyarakat yaitu: kumpulan orang, sudah terbentuk
dengan lama, sudah memiliki sistem dan struktur sosial tersendiri,
memiliki kepercayaan, sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama,
adanya kesinambungan dan pertahanan diri, dan memiliki
kebudayaan.
a. Masyarakat Setempat (community)
Masyarakat setempat menunjukan pada bagian masyarakat yang
bertempat tinggal disatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-
batas tertentu dimana faktor utama yang menjadi dasarnya adalah
interaksi yang lebih besar diantara anggota-anggotanya, dibandingkan
interaksi dengan penduduk diluar batas wilayahnya.
b. Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota
Menurut Soerjono Soekamto, masyarakat kota dan desa memiliki
perhatian yang berbeda, khususnya terhadap perhatian keperluan
hidup. Di desa, yang diutamakan adalah perhatian khusus terhadap
keperluan po\kok, fungsi-fungsi yang lain diabaikan. Lain dengan
pandangan orang kota, mereka melihat selain kebutuhan pokok,
mereka melihat selain kebutuhan pokok, pandangan sekitarnya sangat
mereka perhatikan.
c. Masyarakat Multikultural
Perlu diketahui, ada tiga istilah yang digunakan secara bergantian
untuk mengambarkan masyarakat yang terdiri atas agama, ras, bahasa
dan budaya yang berbeda, yaitu pluralitas, keragaman, dan
multikultural.
Konsep pluralitas menekankan pada adanya hal-hal yang lebih dari
satu (banyak). Keragaman menunjukan bahwa keberadaanya yang
lebih dari satu itu berbeda-beda, heterogen, dan bahkan tidak dapat
dipersamakan. Sementara itu, konsep multikultralisme sebenarnya
merupakan konsep yang relatif baru. Inti dari multikulturalisme adalah
kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan,
tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa
ataupun agama. Jadi, apabila pluralitas hanya menggambarkan
kemajemukan, multikulturalisme meberikan penegasan bahwa dengan
segala perbedaannya itu mereka adalah sama diruang publik.
d. Pengaruh Multikultural Terhadap Kehidupan Beragama,
Bermasyarakat, Bernegara dan Kehidupan Global
Problematika yang muncul dari keragaman yaitu munculnya
berbagai kasus disintegrasi bangsa dan bubarnya sebuah negara, dapat
disimpulkan adanya lima faktor utama yang secara gradual bisa
menjadi penyebab utama proses itu, yaitu: kegagalan kepemimpinan,
krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama, krisis politik, krisis
sosial, dan intervensi asing.
Realitas keragaman budaya bangsa ini tentu membawa konsekuens
munculnya persoalan gesekan antar budaya, yang mempengaruhi
dinamika kehidupan bangsa sebagai kelompok sosial, oleh sebab itu
kita harus bersikap terbuka melihat semua perbedaan dalam
keragaman yang ada, menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan, dan
menjadikan keragaman sebagai kekayaan bangsa, alat pengikta
persatuan seluruh masyarakat dalam kebudayaan yang beraneka
ragam.
KARAKTERISTIK MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial
itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang
berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan
biologis, yang terdiri dari:
1. Dorongan untuk makan
2. Dorongan untuk mempertahankan diri
3. Dorongan untuk melangsungkan jenis
Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu
dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana
antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan
dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan
oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai
kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan
melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :
1. penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia
menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar
sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.
2. penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan
meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari
manusia sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa
berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di
dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan
masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana
manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi
untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga
secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk
sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk
sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam
hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah
dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar
faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri
dari tiga hal yakni :
J Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana
manusia berinteraksi satu sama lain.
J Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada
dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan
memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan
orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang
direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau
dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
J Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan
interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar
terbentuk sebuah interaksi yang harmonis.
Pokok Bahasan 2
Manusia dan Kebudayaan
(Manusia adalah makhluk Berbudaya)
1.Definisi dan konsep kebudayaan
*Kebudayaan dari bahasa Sanskerta buddhayah
bentuk jamak dari buddhi artinya budi atau akal > hal-hal yang
bersangkutan dengan akal dan budi
Kebudayaan perkembangan majemuk dari budi-daya artinya daya dari
budi, kekuatan dari akal
Culture > Inggris dari bahasa latin colere artinya
mengolah/mengerjakan terutama mengolah tanah/bertani > segala
daya dan usaha manusia untuk mengubah alam
Manusia adalah makhluk berbudaya
Manusia adalah makhluk yang dikarunia akal budi yang menjadi
pembeda dengan makhluk lainnya dengan akal budi manusia dapat
melakukan segala sesuatu untuk kepentingan hidupnya.
Kepentingan hidup manusia adalah dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya. Menurut Maslow kebutuhan manusia dibagi
dalam lima tingkatan yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis
2. kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan
3. kebutuhan sosial
4. kebutuhan akan penghargaan
5. kebutuhan akan aktualisasi diri
Akal budi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup tetapi
juga untuk menjadikan manusia mampu mempertahankan serta
meningkatkan derajat sebagai makhluk tertinggi dibandingkan
makhluk lainnya. Dan manusia mampu mengembangkan sisi
kemanusiaannya, Dengan akal budi inilah manusia mampu
menciptakan kebudayaan sehingga manusia adalah makhluk
berbudaya.
Definisi kebudayaan menurut beberapa ahli
a. E.B Taylor
Kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks di dalamnya
mencakup ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral dan
hukum, adat istiadat, dan kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang
diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat
b. Koentjaraningrat
Keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara
belajar
c.Ki Hadjar Dewantara
Kebudayaan> buah budi manusia merupakan hasil perjuangan
manusia terhadap dua pengaruh kuat yakni alam dan zaman atau
kodrat dan masyarakat untuk mengatasi berbagai tantangan dalam
kehidupan, guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada
lahirnya bersifat tertib dan damai (kebudayaan buah budi manusia
dalam hidup bermasyarakat)
d. M.J. Herkovits
Kebudayaan sebagai suatu yang superorganic karena dapat
diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi dan tetap
hidup walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakatnya
senantiasa berganti (Cultural determinisme)
e. Selo Soemardjan dan Soemardi
Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
*Dari begitu banyak definisi tentang kebudayaan bisa dikatakan
bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan total dari apa yang pernah
dihasilkan oleh manusia sejak alam ini ada
2.Hubungan manusia/individu – masyarakat dan kebudayaan
Manusia sebagai makhluk individu selalu hidup dalam masyarakat
Hidup bermasyarakat perlu bagi manusia agar benar-benar dapat
mencapai taraf hidup kemanusiaan, dapat mengembangkan
kebudayaan dan mencapai kebudayaan, tanpa bermasyarakat manusia
tidak dapat menunjukan sifat-sifat kemanusiaannya, dengan kata lain
dimana orang hidup bermasyarakat, pasti akan timbul kebudayaan
Manusia adalah penghasil dan pengguna kebudayaan dan sebaliknya
tidak ada kebudayaan tanpa adanya manusia
Kebudayaan berguna bagi manusia untuk melindungi diri
terhadap alam, mengatur hubungan antar manusia dan sebagai
wadah dari segenap perasaan manusia
Hubungan antara individu dengan kebudayaan dijabarkan sebagai
berikut:
1. Individu bertindak sebagai penganut kebudayaan , sejak kecil
individu sudah dimotivasi untuk berkelakuan sebagaimana yang
dikehendaki oleh kebudayaannya di semua situasi
2. Individu bertindak sebagai pembawa kebudayaan yang
diwariskan dari generasi ke generasi
3. Individu juga bertindak sebagai manipulator kebudayaan
4. Individu bertindak sebagai pencipta kebudayaan, sebagai
pencipta kebudayaan individu maka individu merupakan motor
penggerak bagi perubahan kebudayaan
3.Unsur-unsur kebudayaan
Ada unsur kebudayaan yang pasti ditemukan di semua kebudayaan di
dunia baik masyarakat pedesaan sederhana dan terpencil atau
masyarakat perkotaan besar dan kompleks, disebut dengan
kebudayaan universal(Cultural Universal) unsur ini disebut juga isi
kebudayaan dunia yaitu: )menurut Kluckhon)
1. Sistem religi dan upacara keagamaan
2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3. Sistem ilmu pengetahuan
4. bahasa
5. kesenian
6. Sistem mata pencaharian hidup
7. Sistem teknologi dan peralatan
4. Wujud kebudayaan
Kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud yaitu:
1. wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide atau
gagasan, nilai-nilai, norma, peraturan, adat istiadat (sistem ideal)
2. wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan
berpola dari manusia dalam masyarakat (sistem sosial)
3. wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia
(sistem kebendaan)
5.Sifat, hakikat, dan karakteristik kebudayaan
a. sifat kebudayaan
1. kebudayaan bersifat universal, akan tetapi perwujudan
kebudayaan memiliki ciri-ciri khusus yang sesuai dengan lokasi
dan situasi masyarakat
2. Bersifat stabil dan dinamis, mengalami perubahan dan
perkembangan
3. cenderung mengisi dan menentukan jalannya kehidupan manusia
b. Hakikat Kebudayaan
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari prilaku manusia
2. Kebudayaan telah ada lebih dahulu mendahului lahirnya suatu
generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia
generasi yang bersangkutan
3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam
tingkah lakunya
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban,
tindakan tindakan yang diterima, ditolak, dilarang dan
diperbolehkan
c.. Karakteristik kebudayaan
1. Kebudayaan adalah milik bersama
2. Kebudayaan merupakan hasil belajar melalui proses sosialisasi
3. Kebudayaan didasarkan atas lambang/simbol
4. Kebudayaan terintegrasi terhubung satu dengan yang lainnya
5. kebudayaan adalah produk interaksi sosial, maksudnya melalui
interaksi ide tersalurkan, pola prilaku terbentuk dan benda benda
dibuat
6. Kebudayaan menyediakan kebutuhan emosional (tersalurkan
melalui kesenian dan rekreasi)dan biologis ( tersalurkan melalui
sistem perkawinan) dari masing2 anggota masyarakat.
7. Kebudayaan meliputi seluruh pengetahuan, ide, nilai, tujuan dan
objek material yang disebarkan oleh anggota masyarkat dan
yang telah dilalui dari generasi ke generasi
8. Masing masyarkat mengembangkan kebudayaan yang berbeda
dari kebudayaan lainnya. Salah satu sifat kebudayaan adalah
relativisme. Kebudayaan tidak bisa diperbandingkan untuk
melihat mana yang lebih baik, lebih tinggi, lebih luhur, lebih
superior daripada kebudayaan lainnya
6. Perkembangan dan perubahan kebudayaan
Dari waktu ke waktu kebudayaan selalu mengalami perubahan, karena
adanya pertemuan saling silang antara kebudayaan suatu masyarakat
dengan kebudayaan masyarakat lainnya
Perubahan kebudayaan berkaitan erat dengan reaksi individu terhadap
status quo dan dan keinginan untuk melakukan inovasi (penemuan
baru).
Faktor pendorong individu memulai dan mengembangkan penemuan
baru adalah:
1. kesadaran para individu akan kekurangan dalam kebudayaan
2. mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan
3. sistem perangsang bagi aktivitas mencipta dalam masyarakat
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan dan perkembangan
kebudayaan dapat disebabkan oleh:
- faktor dari dalam (internal) seperti discovery, invention dan inovasi
- faktor dari luar (eksternal) melalui difusi, akulturasi dan asimilasi
Difusi: transfer atau penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari
kelompok masyarkat yang satu ke kelompok masyarakat
yang lainnya
Akulturasi: Proses terjadinya fusi atau pencampuran unsur-unsur
kebudayaan yang saling bertemu, hasil dari percampuran
itu dapat berupa: kedua unsur kebudayaan tersebut masih
dapat dikenali atau salah satu unsur menjadi dominan
tanpa meghilangkan kepribadian dari kebudayaan yang
bercampur tersebut
Asimilasi: proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan
manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda
saling bergaul secara intensif untuk waktu yang lama
sehingga kebudayaan itu masing masing berubah
wujudnya menjadi unsur unsur kebudayaan campuran.
Proses asimilasi biasanya terjadi peleburan budaya antara
golongan minoritas dengan mayoritas dimana golongan
minoritas melebur sifat khas dari unsur unsur
kebudayaannya dan menyesuaikan dengan golongan
mayoritas, lambat laun minoritas kehilangan jati diri
kebudayaannya dan masuk kedalam kebudayaan mayoritas
seperti golongan negro di Amerika
7. Problematika kebudayaan
Perubahan dan perkembangan kebudayaan bisa saja
terhambat/terhalangi oleh berbagai faktor ini akan menjadi
problematika perkembangan kebudayaan,faktor-faktor itu antara lain:
1. kurangnya hubungan dengan masyarakat lain atau kehidupan
yang terasing
2. perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
3. sikap masyarakat yang sangat tradisionil
4. adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat atau
vested interest
5. rasa takut akan terjadi kegoyahan pada integrasi kebudayaan
6. prasangka terhadap hal-hal yang baru/asing
7. hambatan – hambatan yang bersifat ideologis
8. adat atau kebiasaan
9. nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak dapat
diperbaiki
Faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan kebudayaan
1. perubahan lingkungan alam
2. perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan kelompok
masyarakat lain
3. perubahan karena adanya penemuan-penemuan baru
4. perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat/bangsa
mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah
dikembangkan oleh bangsa lain
5. perubahan karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya
dengan mengadopsi pengetahuan atau kepercayaan baru atau
perubahan dalam pandangan
POKOK BAHASAN 3
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN
1.PENGERTIAN
Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat
perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang terutama suku bangsa, ras,
agama, ideologi, budaya. (masyarakat yang mejemuk)
Keragaman dalam masyarakat adalah sebuah keadaan yang
menunjukkan perbedaan yang cukup banyak macam atau jenisnya
dalam masyarakat
Ada tiga macam istilah yang digunakan untuk menggambarkan
masyarakat yang majemuk yang terdiri dari ras, agama, bahasa dan
budaya yang berbeda yaitu
a.pluralitas,
b.keragaman, dan
c. multikultural
Pluralitas; mengandaikan adanya hal-hal yang lebih dari satu (many)
Keragaman; menunjukan bahwa keberadaan yang lebih dari satu itu
berbeda-beda, heterogen dan bahkan tidak dapat disamakan
Multikultural; inti dari multikuturalisme adalah kesediaan menerima
kelompok lain secara sama sebagai kesatuan tanpa memperdulikan
perbedaan budaya, etnik, jender, bahasa ataupun agama.
Multikuturalisme memberikan penegasan bahwa dengan segala
perbedaanya itu mereka adalah sama di ruang publik, menekankan
pengakuan dan penghargaan pada perbedaan
Kesederajatan adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan
keragaman yang ada manusia tetap memiliki suatu kedudukan yang
sama dan satu tingkatan hierarki
Kesederajatan adalah persamaan harkat, nilai, harga, taraf yang
membedakan makluk yang satu dengan yang lainnya
Kesederajatan dalam masyarakat adalah suatu keadaan yang
menunjukan adanya pemeliharaan kerukunan dan kedamaian dan
saling menjaga harkat dan martabatnya sehingga semuanya memiliki
tanggung jawab yang sama dalam masyarakat
Persamaan, makna persamaan dalam konteks kehidupan manusia
dimaksudkan sebagai suatu keadaan yang sama antara individu yang
satu dengan individu lainnya, dalam konteks ini persamaan tidak bisa
terlepas dari konsekuensi logis yang menyertainya yaitu kebebasan.
Orang dikatakan memiliki persamaan apabila orang tersebut memiliki
kebebasan sama bila dibandingkan dengan yang lainnya.
2. Unsur Unsur Keragaman di Indonesia
Pada hakikatnya unsur keragaman dalam masyarakat itu ada 2 yaitu
a. keragaman yang bersifat vertikal (Stratifikasi Sosial)
keragaman yang mengacu kepada urutan hirarkis seperti tinggi
rendah. Perbedaan itu mencerminkan pola masyarakat yang
mengatur kedudukan dan peranan perilaku sosial. Keragaman ini
memunculkan pelapisan sosial/stratifikasi sosial dalam
masyarakat. Masyarakat dibagi atas masyarakat kelas atas
(Upper class), kelas menengah (middle class), kelas bawah
(lower class).
Stratifikasi dalam masyarakat ada yang bersifat:
1} terbuka: dimana setiap anggota masyarakat mempunyai
kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan
sendiri untuk naik lapisan, atau bagi mereka yang tidak
beruntung bisa jatuh dari lapisan atas ke bawah
2} tertutup: Sistem ini membatasi kemungkinan pindahnya
seseorang dari satu lapisan ke lapisan lainnya baik
gerak ke atas atau ke bawah. Dalam sistem ini satu
satunya jalan untuk menjadi anggota suatu lapisan
dalam masyarakat adalah dengan kelahiran, seperti:
sistem Kasta di agama Hindu India, sistem Aparteid
yang pernah berlaku di Afrika Selatan
Dasar pelapisan dalam masyarakat:
Ukuran atau kriteia yang biasanya dipakai untuk meggolong-
golongkan anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan adalah:
1} ukuran kekayaan
2} ukuran kekuasaan
3} ukuran kehormatan
4} ukuran ilmu pengetahuan
b. keragaman yang bersifat horizontal (diffrensiasi sosial)
perbedaan dari sesuatu yang berbentuk fisik seperti (ras, warna
kulit, bentuk muka. Warna rambut ) ataupun non fisik seperti
( suku, agama, budaya, sistem kekerabatan, cara berfikir dan
bersikap) yang terdapat dalam masyarakat
Latar belakang kemajemukan/keragaman di Indonesia disebabkan
oleh faktor historis terbentuknya negara Indonesia. Bahwa negara
Indonesia terbentuk karena latar belakang sejarah yang sama yaitu
sama-sama bangsa yang dijajah (Belanda dan Jepang)
sehingga terjalin keinginan yang kuat untuk bersatu menjadi sebuah
negara merdeka lepas dari penjajahan tanpa melihat latar belakang
mereka yang berbeda suku.budaya dan agama sehingga terbentuklah
negara dan bangsa Indonesia dengan struktur masyarakatnya yang
heterogen/majemuk.
Disatu sisi keragaman merupakan aset kekayaan budaya yang
membanggakan tetapi pada sisi lain mengandung potensi konflik.
Disnilah keragaman tersebut haruslah dapat dicari solusinya dengan
semangat multikulturalisme, keterbukaan dan mengembangkan
kesederajatan
Faktor lainnya yang menyebabkan adanya keragaman di Indonesia
a. Keadaan geografis Indonesia
Kedatangan nenek moyang masyarakat Indonesia menurut
sejarah dari Yunan wilayah Tiongkok Nagian Selatan yang
datang bergelombang menyebar dan mendiami sekitar 13.600
pulau. Keadan geografis yang terpisah-pisah mengakibatkan
mereka mengembangkan pola perilaku bahasa dan ikatan-ikatan
kebudayaan yang berbeda satu sama lainnya
b. Pengaruh kebudayaan asing
Masuknya kebudayaan Hindu dan Budha dari Cina dan India,
pengaruh Islam dari pedagang Gujarat dan Arab terjadi
pencampuran lewat perkawinan, asimilasi, akulturasi sehingga
membentuk ras, sub ras agama dan kepercayaan yang berbeda
c. Iklim yang berbeda
Iklim yang berbeda antara daerah satu dan dearah lainnya
membentuk pola-pola prilaku dan sistem mata pencarian yang
berbeda
d. Perbedaan latar belakang pendidikan
e. Adanya kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai
kemampuan untuk menciptakan kriteria-kriteria yang
mengakibatkan keragaman
3. Akibat dari Keragaman
Perbedaan menciptakan ketegangan hubungan antar anggota
masyarakat. Hal ini disebabkan oleh sifat dasar masyarakat yang
beragam menurut Van de Berghe :
a. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang
seringkali memiliki kebudayaan yang berbeda
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi kedalam lembaga-lembaga
yang bersifat non komplementer
c. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggota
masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar
d. Secara relatif seringkali terjadi konflik diantara kelompok satu
dengan yang lainnya
e. Secara relatif integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling
ketergantungan di bidang ekonomi
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap
kelompok lain
Realitas di atas harus diakui dengan sikap terbuka, logis dan dewasa.
Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar
kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan
persatuan dan kesatuan bangsa. seperti :
a. Disharmoni, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman
antara manusia dengan lingkungannya
b. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat
tertentu akan memunculkan kesenjangan dalam berbagai bidang
c. Eksklusive, rasialis, chauvinis bersumber dari superioritas diri
yang merasa suku/ras/kelompoknya lebih tinggi dari yang lain
Pengaruh keragaman terhadap kehidupan bermasyarakat
a. perpecahan persatuan dan kesatuan bangsa
b. mudahnya proses penghasutan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab
c. peniruan budaya oleh pihak asing
d. sulit menyamakan persepsi satu sama lainnya
e. adanya kesulitan untuk menyamakan kebutuhan pembangunan
dikarenakan keragaman yang ada maka kebutuhan pembangunan
juga berbeda
4. Upaya Meminimalisir Dampak Negatif Keragaman
Realitas keragaman budaya bangsa ini membawa konsekuensi
munculnya gesekan antarbudaya yang mempengaruhi dinamika
kehidupan masyarakat, oleh karena itu sebagai manusia yang beradab
harus bersifat terbuka dalam melihat semua perbedaan dalam
keragaman yang ada, menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan
tidak menjadikan keragaman sebagai suatu ancaman konflik, tetapi
menjadikan keragaman sebagai aset kekayaan bangsa dan alat
pengikat persatuan dan kesatuan bangsa
Kita tidak dapat mengingkari kemajemukan/keragaman bangsa
kita yang bisa saja mengancam persatuan dan kesatuan maka
diperlukan usaha-usaha untuk meminimalisir akibat dari keragaman
seperti menumbuhkan :
a. Semangat religius
b. Semangat nasionalisme
c. Semangat Multikuturalisme
d. Semangat humanisme
e. Dialog antar umat beragama
Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun
konfigurasi hubungan antar agama, media masa dan harmonisasi
dunia
Upaya yang paling penting adalah
mengembangkan/menumbuhkan kesederajatan dengan cara:
a. menanamkan jiwa anti diskriminasi dalam masyarakat
b. mengadakan program-program pendidikan yang mencakup
ideologi multikulturalisme dan demokrasi serta kebangsaan
c. menumbuhkan rasa cinta tanah air , toleransi dan solidaritas
antar sesama
d. tidak mengeksploitasi hal-hal yang dapat menimbulkan konflik
SARA
Semangat bersatu ditengah keragaman (unity in diversity),
Bhinneka Tunggal Ika, keanekaragaman dipandang sebagai
kekayaan/asset bangsa, sikap inilah yang perlu dikembangkan pada
masyarakat Indonesia
Disinilah perlu usaha menumbuhkan persamaan dan kesederajatan
dalam masyarakat tanpa ada perlakuan diskriminatif yaitu tindakan
yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok
orang berdasarkan ras, agama, suku/etnis, golongan, status, kelas
sosial ekonomi, jenis kelamin. Ideologi, politik dan kebangsaan
seseorang.
Tuntutan atas kesamaan hak hak bagi setiap manusia berdasarkan
pada prinsip-prinsip HAM yang bersifat universal tanpa pengecualian.
Jadi sikap etnosentrisme, rasisme, religius fanatisme dipandang
sebagai sikap yang menghambat pengembangan persamaan dan
kesederajatan, demokrasi dan penegakan hukum dalam rangka
pemenuhan HAM universal
Pada negara modern sekarang ini persamaan dan kederajatan
dilindungi dan dijamin oleh undang-undang yang berlaku sebagai
hukum positif
1. persamaan secara kodrati (manusia sama sama makhluk
ciptaan Tuhan)dan persamaan secara biologis (bentuk
fisik)
2. persamaan secara sosial ekonomi, setiap manusia berhak
untuk mendapatkan kedudukan sosial ekonomi yang sama
yang dijamin oleh negara
3. Persamaan secara hukum dan undang undang, persamaan
manusia didepan undang undang dari segi hak dan
kewajiban dan perlindungan hukum
Di Indonesia persaman dan kederajatan dijamin dalam UUD
1945,
Pasal 27 (1) ” setiap warga negara bersamaan kedudukan dalam
hukum dan pemerintahan”
(2) ” Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak”
Pasal 28 A-J mengatur secara rinci mengenai jaminan HAM yang
mengusung persamaan dan kesederajatan
Pasal 29 mengenai kebebasan beragama
Pasal 30 ikut serta dalam kegiatan pembelaan negara
Pasal 31 persamaan untuk mendapat pendidikan
Hak atas persamaan dan kesederajatan yang diatur dalam konstitusi/
UUD 1945 adalah hak konstitusional setiap warga negara yang harus
mendapat jaminan perlindungan oleh negara dan hukum, Dan
pengaturannya diatur lebih lanjut dan rinci oleh undang undang
POKOK BAHASAN 4
MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM
Masalah manusia nilai, moral dan hukum yang serius dihadapi
oleh bangsa Indonesia antara lain menyangkut persoalan kejujuran,
kebenaran, keadilan , penyelewengan, adu domba. Fitnah, menipu,
mengambil hak orang lain, menjilat dan perbuatan perbuatan maksiat
lainnya, Sehingga perlu kita mengkedepankan pendidikan moral,
karena dengan adanya panutan nilai, norma, moral dalam diri manusia
akan sangat menentukan totalitas diri individu atau jati diri
manusia,lingkungan sosial dan kehidupan individu. Oleh karena itu
pendidikan nilai yang mengarah pada pembentukan moral yang sesuai
dengan norma norma kebenaran menjadi suatu yang esensial bagi
pengembangan manusia yang utuh dalam konteks sosialnya
Sasaran pendidikan nilai pada umumnya dapat diarahkan untuk:
a. membina dan menanamkan nilai moral dan norma
b. meningkatkan dan memperluas tatanan nilai keyakinan seseorang
atau kelompok
c. meningkatn kualitas diri manusia, kelompok atau kehidupan
d. menangkal. Memperkecil dan meniadakan hal hal yang negatif
e. membina dan mengupayakan terlaksananya dunia yang diharapkan
( the expected world)
f. melakukan klarifikasi nilai instrinsik dari suatu nilai moral dan
norma dalam kehidupan secara umum.
Untuk mendapatkan pendidikan moral tidak hanya terbatas
pada lingkungan akademis saja, tetapi dapat dilakukan oleh siapa saja
dan dimana saja. Meskipun demikian memang secara umum ada 3
lingkungan yang amat kondusif untuk melaksanakan pendidikan
moral yakni lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan
lingkungan masyarakat.
Diantara ketiganya merujuk pada pendapat Dobbert dan Winkler
(1985) lingkungan keluarga merupakan faktor dominan yang efektif
dan terpenting. Peran keluarga dalam pendidikan nilai mendukung
terjadinya proses identifikasi, ineternalisasi, panutan dan reproduksi
langsung dari nilai-nilai moral yang hendak ditamankan sebagai pola
orientasi dari kehidupan keluarga. Dan yang perlu diperhatikan dalam
pendidikan moral di lingkungan keluarga adalah penanaman nilai
nilai-nilai kejujuran dalam segenap aspek
1. Manusia nilai, norma dan moral.
Nilai dapat diartikan sebagai sifat atau kualitas dari sesuatu yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia baik lahir maupun batin. Bagi
manuisa nilai dijadikan sebagai landasan, alasan atau motivasi dalam
bersikap dan bertingkah laku, baik disadari maupun tidak
Menilai berarti menimbang yakni sutu kegiatan manusia untuk
menghubungkan sesuatu dengan sesuatu lainnya yang kemudian
dilanjutkan derngan memberikan keputusan. Keputusan itu
menyatakan apakah sesuatu itu bernilai positif ( berguna, baik,indah )
atau sebaliknya bernilai negatif.. Hal ini dihubungkan dengan unsur
unsur yang ada pada manusia yaitu jasmani. cipta,rasa karsa dan
kepercayaan.
Nilai memiliki polaritas dan hirarki yaitu:
a. nilai menampilkan diri dalam aspek positif dan aspek negatif
yang sesuai polaritas seperti baik dan buruk keindahan dan
kejelekan
b. nilai tersusun secara hierarkis yaitu hierarki urutan pentingnya
Nilai (value) biasanya digunakan untuk menunjuk kata benda abstrak
yang dapat diatikan keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness)
Notonagoro membagi hierarki nilai pokok yaitu:
a. nilai material, sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia
b. nilai vital, segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk
dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas
c. nilai kerohanian, sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Nilai krohanian ada empat macam
1) nilai kebenaran yang bersumber pada unsur akal atau rasio
manusia
2) nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur
perasaan estetis manusia
3) nilai kebaikan moral yang bersumber pada kehendak atau karsa
manusia
4) nilai religius yang bersumber pada kepercayaan manusia dengan
disertai penghayatan melalui akal budi dan nuraninya
Jadi yang mepunyai nilai tidak hanya sesuatu yang berwujud (benda
material) saja, bahkan sesuatu yang yang immaterial seringkali
menjadi nilai yang sangat tinggi dan mutlak bagi manusia seperti nilai
religius
Nilai berkaitan dengan cita-cita, keinginan dan harapan, dan segala
sesuatu pertimbangan internal (batiniah) manusia. Nilai dengan
demikian tidak konkret dan pada dasarnya bersifat subyektif. Nilai
yang abstrak dan subyektif ini agar dapat lebih berguna dalam
menuntun sikap dan tingkah laku manusia perlu lebih dikongkretkan
serta dibentuk menjadi lebih objektif. Wujud yang lebih konkret dan
objektif dari nilai ini adalah norma/kaedah.
Ada bermacam norma/kaedah dalam masyarakat yaitu:
1) norma kepercayaan atau keagamaan
2) norma kesusilaan
3) norma sopan santun/adat
4) norma hukum
Dari norma norma yang ada norma hukum adalah norma yang paling
kuat karena dapat dipaksakan pelaksanaannya oleh kekuasaan
eksternal (penguasa).
Nilai dan norma selanjutnya berkaitan erat dengan moral.
Istilah moral mengandung integritas dan martabat pribadi manusia.
Derajat kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh moralitas yang
dimilikinya. Makna moral yang terkandung dalam kepribadian
seseorang itu tercermin dari sikap dan tingkah lakunya. Disini lalu kita
memasuki wilayah norma sebagai penuntun sikap dan tingkah laku
manusia. Jadi bisa kita katakan manusia yang bermoral adalah
manusia yang sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan nilai nilai dan
norma-norma yang berlaku dalam masyarakat
2. Manusia dan Hukum
Hukum adalah keseluruhan peraturan tentang tingkah laku yang
berlaku dalam suatu kehidupan bersama yang dapat dipaksakan
berlakunya dengan sanksi
Hukum merupakan bagian integral dari kehidupan bersama. Kalau
manusia hidup terisolir dari manusia lainnya maka tidak terjadi kontak
baik yang menyenangkan maupun yang perupakan konflik. Dalam
keadaan semacam ini hukum tidak diperlukan. Hukum mengatur dan
menguasai manusia dalam kehidupan bersama. Sebagai
konsekuensinya maka tata hukum bertitik tolak pada penghormatan
dan perlindungan manusia. dalam masyarakat
Hukum tidak terlepas dari kehidupan manusia. . Hukum terdapat
dalam masyarakat.Dalam setiap masyarakat selalu ada sistem hukum,
ada masyarakat ada hukum: ubi societas ibi ius Norma hukum
melindungi lebih lanjut kepentingan kepentingan manusia yang belum
terlindungi oleh norma agama, norma kesusilaan dan norma sopan
santun.
a. Tujuan Hukum
Hukum ditujukan untuk terciptanya ketertiban masyarakat
bukan untuk penyempurnaan manusia Tujuan pokok hukum adalah
menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, menciptakan ketertiban
dan keseimbangan. Hukum ditujukan kepada manusia sebagai
makhluk sosial. Hukum ditujukan kepada manusia yang hidup dalam
ikatan dengan masyarakat yang terpengaruh oleh ikatan ikatan sosial
Menurut teori etis hukum semata mata bertujuan untuk keadilan,
menurut teori lain dikatakan tujuan hukum ingin menjamin
kebahagian yang terbesar bagi manusia yang sebanyak banyaknya,
Roscoe Pound mengatakan hukum dapat berfunnsi sebagai alat
merekayasa masyarakat, (law a tool of social engineering)
Menurut Muchtar Kusumaatmadja tujuan pokok dan utama dari
hukum adalah ketertiban. Kebutuhan akan ketertiban ini syarat
poko )fundamental bagi adanya suatu masyarakat manusia yang
teratur. Di samping ketertiban tujuan lain dari hukum adalah
terrcapainya keadilan yang berbeda beda isi dan ukurannya menurut
masyarakat dan zamannya.
Tujuan hukum menurut hukum positif Indonesia termuat dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat”untuk membentuk suatu
pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejateraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksnakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
b. Penegakan hukum
Hukum berasal dari kekuasaan luar diri manusia. yang bersifat
memaksa. Hukum harus dilaksanakan dan ditegakkan apabila terjadi
pelanggaran hukum. Yang dapat memberikan sanksi terhadap
pelanggaran hukum adalah penguasa dalam hal ini diberikan
kewenangan kepada lembaga peradilan. Karena penegakan hukum
adalah monopoli pemegang kekuasaan, pada hakekatnya kekuasaan
adalah kemampuan seseorang untuk memaksakan kehendaknya pada
orang lain.
Dalam menegakkan hukum ada tiga unsur yang harus diperhatikan
yaitu kepastian hukum. kemanfaatan dan keadilan
Kepastian hukum merupakan perlindungan yustisiabel terhadap
tindakan sewenang wenang yang berarti bahwa seseorang akn dapat
memperoleh sesuatu yang diharapkan dalam keadaan tertentu..
Hukum bertugas menciptakan kepastian hukumdengan tujuan untuk
terciptanya ketertiban dalam masyarakat.
Pelaksanaan hukum atau penegakan hukum harus memberi manfaat
bagi masyarakat, jamgan sampai terjadi karena hukumnya ditegakkan
justru menimbulkan kereshan dalam masyarakat.
Dalam penegakan hukum haruslah adi,l dalam penegakan hukum
keadilan harus diperhatikan,. Setiap orang diperlakukan sama di depan
hukum, seperti setiap orang yang mencuri harus dihukum tanpa
membeda-bedakan siapa yang mencuri. Pejabat yang korupsi harus
dihukum karena korupsi sama dengan mencuri yaitu mencuri uang
milik negara
3. Hubungan Hukum dan Moral
Antara hukum dan moral ada hubungan yang erat sekali. Ada pepatah
Roma yang mengatakan ‘ quid leges sine moribus’ Apa artinya
sebuah undang undang kalau tidak disertai moralita. Dengan demikian
hukum tidak akan berarti tanpa jiwa moralitas, hukum akn kosong
tanpa moralitas. Oleh karena itu kualitas hukum harus diukur dengan
norma moral. Did sis lain moral juga membutuhkan hukum sebab
moral tanpa hukum hanya angan angan saja kalau tidak dilembagakan
dalam masyarakat
Hukum sebagai keseluruhan dapat dilihat sebagai penggabungan
moralitas/keadilan sosial, terhadap mana individu-individu,
kelompok-kelompok atau organisasi pemerintah harus senantiasa
mengorientasikan tingkah lakunya. Karena tuntuan masyarakat dapat
sangat berbeda dengan pembuat hukum, maka sebaiknya kita harus
menduga bahwa konsepsi-konsepsi mengenai kewajaran sosial,
politik, ekonomi, dan khususnya kewajaran hukum, seperti yang
tercantum dalam hukum harus merupakan perwujudan moralitas
sosial.
Hukum dan moral tetap berbeda meskipun memeliki hubungan yang
erat
Hukum bisa, atau, seringkali bertentangan dengan moralitas atau
keadilan sosial
Menurut K. Bertens ada perbedaan antara hukum dan moral:
1. Hukum lebih dikoodifikasi/dibukukan dari pada moralitas.
Oleh karena itu norma hukum lebih memiliki kepastian
dan objektif dibandingkan moral yang bersifat subjektif
dan akibatnya lebih banyak diganggu oleh diskusi yang
mencari kejelasan etis atau tidak etis
2. Hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja
sedangkan moral menyangkut pula sikap batin seseorang
3. Sanksi hukum untuk sebagian terbesar dapat dipaksakan, si
pelanggar akan terkena hukumannya, Tapai norma
etis/moral tidak bisa dipaksakan sebab paksaan hanya
menyentuh bagian luar, sedangkan perbuatan etis berasal
dari dalam diri manusia itu sendiri
4. Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat dan akhirnya
kehendak negara, meskipun hukum tidak langsung berasal
dari negara seperti hukum adat, namun hukum itu harus
diakui oleh negara supaya berlaku sebagai hukum.
Moralitas didasarkan pada norma norma moral yang
melebihi para individu dan masyarakat
Perbedaan hukum dan moral menurut Goenawan Setiardja:
1. dilihat dari dasarnya, hukum memiliki dasar yuridis, konsensus
dan hukum alam sedangkan moral berdasarkan hukum alam
2. dilihat dari otonominya, hukum bersifat heteronom yaitu datang
dari luar diri manusia, sedangkan moral bersifat otonom datang
dari diri sendiri
3. dilihat dari pelaksanaan, hukum secara lahiriah dapat dipaksakan
sedangkan moral secara secara lahiriah terutama batiniah tidak
dapat dipaksakan
4. dilihat dari sanksinya, sanksi hukum bersifat yuridis sanksi
lahiriah, sedangkan sanksi moral berbentuk sanksi kodrati,
batiniah, menyesal, malu terhadap diri sendiri
5. dilihat dari tujuannya, hukum mengatur kehidupan manusia
dalam kehidupan bernegara sedangkan moral mengatur
kehidupan manusia sebagai manusia.
6. dilihat dari waktu dan tempat hukum tergantung waktu dan
tempat sedangkan moral secara objekti tidak tergantung pada
waktu dan tempat
7.
POKOK BAHASAN 5
MANUSIA DAN IPTEKS
Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) adlah bagian di
unsur kebudayaan universal, Dengan demikian IPTEKS akan
dijumpai pada setiap kebudayaan masyarakat dari tingkatan
sederhana, primitive sampai ke masyarakat maju,
Fungsi utama Iptek adalah sarana bagi kehidupan manusia
untuk membantu manusia agar aktivitas kehidupannya menjadi
lebih mudah, lancar, efektif dan efisien, Iptek berkaitan dengan
usaha manusia untukmenciptakan taraf hidup yang lebih baik.
A. Pengertian
a.Pengetahuan (Knowledge) Merupakan pengalaman yang
bermakna dalam diri tiap orang yang tumbuh sejak dia
dilahirkan,
Pengetahuan dapat dikembangkan oleh manusia karena:
1.manusia mempunyai bahasa
2, manusia mempunyai kemampuan berfikir
Pengetahuan masih bersifat acak dan nilai fungsionalnya
belum maksimum sehingga derajatnya perlu ditingkatkan atau
bobot keilmiahannya.
Ilmu Pengetahuan- sains (Science) adalah IP yang dapat
diuji (hasil dari pengamatan sesungguhnya) kebenarannya dan
dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu
berdasarka kebenaran atau kenyataan semata sehingga
pengetahuan yang dipedomani tersebut dapat boleh dipercayai,
melalui eksperimen secara teori.
Menurut KBBI, sains adalah: “Ilmu yang teratur (sistemik) yang
dapat diuji atau dibuktikan kebenarannya, berdasarkan
kebenaran atau kenyataan semata.
teknologi adalah transformasi (perubahan bentuk) dari alam,
teknologi adalah realitas/kenyataan yang diperoleh dari dunia
ide, teknologi dalam makna subjektif adalah keselurahan
peralatan dan prosedur yang disempurnakan, sampai
pernyataan bahwa teknologi adalah segala hal dan segala hal
adalah teknologi.
teknologi berasal dari kata techne dan logia. Kata Yunani kuno
techne berate seni kerajianan. Dari kata techne kemudian
lahirlah perkataan technikos yang berarti seseorang yang
memiliki keterampilan tertentu.
Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan,.
Adapun 3 macam teknologi yang sering dikemukakan oleh
para ahli, yaitu:
1) Teknologi modern
Jenis teknologi modern ini mempunyai ciri-ciri:
Padat modal,
Mekanis elektris,
Menggunakan bahan impor,
Berdasarkan penelitian mutakhir.
2) Teknologi madya
Jenis teknologi madya ini mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
Padat karya,
Dapat dikerjakan oleh keterampilan sesaat.
Menggunakan alat setempat
Berdasarkan alat penelitian
3) Teknologi tradisional
Jenis teknologi tradisioanal ini mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
Bersifat padat karya
Mengguakan keterampilan setempat
Menggunakan alat dan bahan setempat
Berdasarkan kebiasaan dan pengamatan.
Seni
Janet Woll mengatakan bahwa seni adalah produk sosial.
Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, seni
adalah “keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi
kehalusannya keindahannya ).
Seni suatu proses kegiatan manusia dalam menciptakan
benda2 yg bernilai estetik, dg sentuhan seni teknologi
tidak hanya sebgai alat tetapi juga bernilai estetika
B. Makna IPTEK dan Hubungan antara Sains, Teknologi, dan
Seni serta Manfaat Bagi Manusia
1. Perkembangan IPTEK
Perkembangan ilmu dan teknologi dapat mendatangkan
kemakmuran materi. Adanya perkembangan IPTEK
menimbulkan cabang ilmu pengetahuan baru, dimulainya
suatu era sering kali ditandai dengan dimulainya pemakaian
suatu bahan baru dalam suatu peradaban. Di bawah ini ada
berbagai macam bidang utama teknologi, yaitu
Ilmu terapan kecerdasan buatan
Olahraga dan rekreasi
Informasi dan komunikasi
Industry konstruksi
Militer atau bom
Rumah tangga
Teknik kesehatan dan keselamatan
Transportasi angkasa luar
Dengan menggunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan
tersebut, maka dapat diperoleh hasil, misalnya
Penggunaan teknik nuklir, orang dapat membuat reaksi
nuklir yang dapat menghasilkan zat-zat radioaktif. Zat ini
dapat dimanfaatkan untuk maksud damai.
Penggunaan teknologi hutan.
Pengetahuan dan teknologi memungkinkan terjadinya
perkembangan keterampilan dan kecerdasan manusia. Hal
ini karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
memungkinkan :
Tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan
ilmiah
Meningkatkan kemakmuran materi dan kesehatan
masyarakat
2. IPTEK dan Ilmu
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bergerak
sangat cepat, sehingga perlu ditanggapi dan dipersiapkan
dalam menghadapinya sesuai dengan kebutuhan
pembangunan dalam menghadapi IPTEK masyarakat
Indonesia harus memiliki kemampuan beradaptasi dan
memanfaatkannya.
Dalam menghadapi era teknologi modern dan
industrialisasi maka dituntut adanya keahlian dengan
menggunakan, mengelola, dan senantiasa menyesuaikan
dengan teknologi-teknologi dan ilmi pengetahuan yang baru.
Selain itu, sikap mental dan nilai hidup yang harus mengarah
terhadap nilai tersebut.
3. Pelaksanaan dan pengembangan IPTEK di Indonesia
Peradaban bangsa dan masyarakat dunia di masa depan
sudah dipahami dan didasari akan berhadapan dengan
situasi serba kompleks dalam berbagai cabang ilmu
pengetahuan, antara lain
Cloning
Cosmology
Cyronics
Cyberneties
Exobiology
Genetic
Engineering
Nanotechnology
Pesatnya kemajuan IPTEK memerlukan penguasaan,
pemanfaatan, dan kemajuan IPTEK untuk memperkuat
posisi daya saing Indonesia dalam kehidupan global.
C. Manusia Sebagai Subjek dan Objek IPTEK
Berkat kemajuan ilmu dan teknologi manusia dapat
menciptakan alat-alat serta perlengkapan yang canggih untuk
berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan kehidupannya
tersedia berbagai kemudahan. Hal ini memungkinkan manusia
dapat melakukan kegiatan dengan lebih efisien dan efektif,
dengan ilmu teknologi munculah berbgai industry yang hasilnya
dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, antara lain :
1. Bidang pertanian, peternakan, dan perikanan
Mampu menciptakan alat pertanian yang maju seperti
traktor, alat pemotong, dan lain-lain
Produksi pupuk buatan yang dapat membantu
menyuburkan tanaman.
Teknik-teknik pemuliaan dapat meningkatkan
produksi pangan.
Teknik mutasi buatan dapat menghasilkan buah-
buahan yang besar serta tidak berbiji.
2. Bidang kedokteran dan kesehatan
Dengan hasil IPTEK manusia menciptakan alat-alat
operasi muktahir, bermacam-macam obat, penggunaan
benda radioaktif untuk pengobatan dan mendiagnosis
berbagai penyakit, dan menurunkan angka kematian dan
mortalitas.
3. Bidang telekomunikasi
Manusia telah membuat televise, radio, telepon yang
dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan cepat
dalam waktu yang singkat manusia dapat memperoleh
informasi dari daerah yang sangat jauh, sehingga
penggunaan waktu yang efisien.
D. Dampak Penyalahgunaan IPTEK
Teknologi diciptakan untuk membantu manusia
meringankan segala aktivitas kehidupannya demi
kesejahteraan manusia itu sendiri. Perkembangan dunia iptek
yang demikian pesatnya telah membawa manfaat yang luar
biasa bagi kemajuan peradaban manusia. Banyak sekali
pemanfaatan teknologi yang berguna bagi kehidupan manusia,
namun sebaliknya iptek juga akan berdampak buruk apabila
manusia justru menyalahgunakannya.
Permasalahan yang timbul akibat kemajuan teknologi
adalah dampak-dampak negatif yang disebabkan oleh
kemajuan teknologi tersebut. Dampak-dampak negatif dari
kemajuan teknologi antara lain:
Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris
Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang
terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak
tertentu untuk tujuan tertentu.
Kerahasiaan alat tes semakin terancam. Melalui internet
kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi,
dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi
secara langsung dari internet.
Kecemasan teknologi Selain itu ada kecemasan skala
kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer
karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting
dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi
karena teknologi.
Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak
mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang
dibutuhkan
Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada
era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara
moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan
memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.
Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat,
khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan
kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya
pemenuhan berbagai keinginan material, telah
menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya
dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja
semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan
tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong
royong dan tolong-menolong telah melemahkan
kekuatankekuatan sentripetal yang berperan penting
dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa
dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di
kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam
berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret,
pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
Pola interaksi antar manusia yang berubah. dan orang
asing kapan saja.
Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes
inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test
dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dari
permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan
mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi
harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui
internet tersebut.
Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu
untuk melakukan tindak kriminal.
Pencemaran air, tanah dan udara. Adanya polutan dapat
merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan
manusia. Onggokan sampah dan mampetnya selokan
serta permasalahan-permasalahan lingkungan lain dapat
menurunkan kualitas hidup manusia.
Pencemaran sosial dan budaya manusia. Perubahan gaya
hidup yang konsumtif dan perubahan kebudayaan yang
kurang baik terhadap muda-mudinya. Teknologi
disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab
sebagai sarana untuk melakukan kejahatan.
Perkembangan teknologi menggeser budaya ramah
tamah dan gotong royong menjadi budaya yang bersifat
individualisme. Sebelumnya manusia lebih bersifat privat
sekarang sebagian masyarakat menjadi tidak sungkan
mempublikasikan buku hariannya ke public.
Kloning.
Efek rumah kaca disebabkan oleh pencemaran udara
yang mengandung zat-zat yang dapat menimbulkan
lapisan di atmosfir yang membuat gas karbon dioksida
maupun karbon monoksida terperangkap di permukaan
bumi sehingga suhu bumi meningkat.
E. Problematika IPTEK di Indonesia
Di zaman globalisasi saat ini setiap bangsa dituntut untuk
dapat menguasai IPTEK sehingga mampu bersaing di pasar
internasional. Perkembangan IPTEK di Indonesia tidak lepas
dari berbagai masalah. Beberapa problematika perkembangan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi di Indonesia, yaitu
Perkembangan IPTEK tidak didukung oleh kualitas
sumber daya manusia di Indonesia. Sumber daya
manusia pun harus dapat memahami penggunaaan
IPTEK dengan baik sehingga dapat menerapkannya.
Beberapa kelompok atau individu masyarakat Indonesia
masih berpegang teguh pada kepercayaan nenek
moyang sehingga tidak terbuka terhadap perubahann
zaman serta perkembangan iptek.
Kurangnya perhatian pemerintah atas sektor pendidikan
termasuk sarana dan prasarana yang menunjang
kegiatan pendidikan yang kurang layak digunakan
sehingga peserta didik tidak memperoleh pendidikan
yang sama atau merata.
Terjadinya penurunan moral dan krisis iman karena
masuknya budaya barat yang menggeser kebudayaan
Indonesia sehingga menyebabkan perubahan social di
masyarakat.
Adanya kesenjangan sosial antara masyarakat atas dan
bawah.
Adanya sikap individual dan egois pada masyarakat
sehingga tidak ada lagi sikap saling tolong-menolong
dan saling menghargai.
Kurangnya perhatian pemerintah terhadap kegiatan
penelitian yang diharapkan akan mengahsila kan Ilmu
pengetahuan dan teknologi baru
Pokok bahasan 7
Manusia dan Peradaban
1. Defenisi dan konsep
Peradaban dari kata ”adab” artinya teratur, akhlak atau kesopanan
serta kehalusan budi pekerti berhubungan erat dengan konsep
nilai,moral, etika dan estetika yang ada dalam masyarakat
Peradaban > Inggris civilization
Istilah peradaban sering dipakai menunjukan pendapat dan penilaian
kita terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan
kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur kebudayaan
yang bersifat halus, indah tinggi sopan,luhur dsb, maka masyarakat
pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban
yang tinggi
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh
faktor kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan dan tingkat
pendidikan bangsa itu.
istilah peradaban biasanya dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-
unsur dari kebudayaan yang halus dan indah seperti kesenian, ilmu
pengetahuan, sopan santun, dan sistem pergaulan yang kompleks
Jadi hasil atau produk kebudayaaan akan menghasilkan peradaban
2. Perbedaan peradaban dengan kebudayaan
*Kebudayaan menceritakan tentang apa yang dilihat, didengar dan
dirasakan oleh panca indra
*Peradaban mengemukakan pendapat dan penilaian terhadap suatu
hasil kebudayaaan seperti halus, indah, sopan, luhur dsb, nilai nilai
peradaban mengandung nilai keluhuran budi
Menurut beberapa ahli:
a.Bierens De Hann
peradaban adalah keseluruhan kehidupan sosial politik, ekonomi,
dan teknik(bidang kehidupan untuk kegunaan yang praktis)
Kebudayaan adalah sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah
yang lebih murni dan yang berasal di atas tujuan yang praktis
hubungan kemasyarkatan
b.Oswald Spengl
kebudayaan adalah wujud dari seluruh kehidupan adat, industrial,
filsafat, dsb.
Peradaban adalah kebudayaan yang sudah tidak tumbuh lagi(sudah
mati)
c.Koentjaraningrat
Peradaban adalah bagian-bagian kebudayaan yang halus dan indah
seperti kesenian
Dari definisi diatas istilah peradaban sering dipakai untuk hasil
hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan dan
teknologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga
kepandaian menulis organisasi bernegara serta masyarakat kota
yang maju dan kompleks
Istilah peradaban sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah upaya
manusia untuk memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Maka
dalam sebuah peradaban pasti tidak terlepas dari tiga faktor yang
menjadi tonggak berdirinya sebuah peradaban yaitu sistem
pemerintahan, sistem ekonomi dan IPTEK dan Seni
3.Peradaban dan perubahan sosial
Suatu masyarakat yang telah mencapai tahapan peradaban tertentu
berarti telah mengalami evolusi kebudayaan yang lama dan bermakna
sampai pada tahap tertentu yang diakui tingkat ipteknya dan unsur
budaya lainnya artinya masyarakat itu telah mengalami proses
perubahan sosial , kehidupan semakin kompleks atau dengan kata lain
telah memasuki tingkatan peradaban tertentu
Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat pada masyarakat
*Menurut Wilbert moore;
perubahan sosial adalah perubahan struktur sosial, pola prilaku dan
interaksi sosial,
perubahan kebudayaan mengarah pada perubahan unsur-unsur
kebudayaan yang ada,
*Kingsly David
Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan,
perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian kebudayaan
Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai satu aspek
yang sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan
cara cara baru atau suatu perbaikan dalam masyarakat untuk
memenuhi kebutuhannya
Sifat perubahan:
1. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya, karena
setiap masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara
lambat atau secara cepat
2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu,
akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga-
lembaga sosial tadi sifatrnya interdependen, maka sulit sekali
untuk mengisolasi perubahan pada lembaga lembaga sosial
tertentu saja
3. perubahan perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan
disorganisasi yang bersifat sementara karena berada di dalam
suatu proses penyesuaian diri
4. perubahan perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang
kebendaan atau bidang spritual saja, karena kedua bidang
tersebut mempunyai kaitan timbal balik sangat kuat
4.. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Bentuk-bentuk perubahan sosial menurut Soerjono Soekanto :
1. Perubahan yang terjadi secara lambat (evolusi) dan perubahan yang terjadi secara cepat. (revolusi)
a. Perubahan secara lambat disebut evolusi, pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya, tanpa suatu rencana atau suatu kehendak tertentu. Perubahan terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuiakan diri dengan keperluan, keadaan dan kondisi-kondisi baru timbul dengan pertumbuhan masyarakat.
b. Perubahan secara cepat disebut revolusi. Dalam revolusi, perubahan perubahan yang terjadi direncanakan lebih dahulu maupun tanpa rencana.
2. Perubahan-perubahan yang pengaruhnya kecil, dan perubahan yang pengaruhnya besar.
a. Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah adalah perubahan pada unsur struktur social yang tidak bisa membawa pengaruh
langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat ex. perubahan mode pakaian
b. Perubahan yang pengaruhnya besar seperti proses industrialisasi pada masyarakat agraris.
3. Perubahan yang dikehendaki dari perubahan yang tidak diinginkan.
a. Perubahan yang dikehendaki adalah apabila seseorang mendapat kepercayaan saebagai pemimpin
b. Perubahan sosial yang tidak dikehendaki serta berlangsung dari jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat yang tidak diinginkan.
5.Penyebab Perubahan
Prof. Dr. Soerjono Soekanto menyebutkan adanya faktor intern dan ekstern yang menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat, yaitu:
a.Faktor Intern1.Bertambahnya dan berkurangnya pendudukBertambahnya dan berkurangnya penduduk yang sangat cepat di pulau Jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat. Berkurangnya penduduk mungkin dapat disebabkan karena perpindahan penduduk dari desa ke kota. Atau dari satu daerah ke daerah lain, misalnya transmigrasi.
2.Adanya penemuan-penemuan baru yang meliputi berbagai proses, seperti dibawah ini :
Discovery, penemuan unsur kebudayaan baru baik berupa alat atau berupa gagasanyang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan oleh para individu
Invention, pengembangan dari discovery , discovery baru menjadi invention kalau masyarakat sudah mengakui dan menerima serta menerapkan penemuan baru tersebut
3.Konflik dalam masyarakat
Konflik (pertentangan) yang dimaksud adalah konflik antar individu dalam masyarakat, antar kelompok dan lain-lain.Ex.Pemberontakan dalam tubuh masyarakat.Misalnya: Revolusi Indonesia 17 Agustus 1945 mengubah struktur pemerintahan kolonial menjadi pemerintahan nasional dan berbagai perubahan struktur yang mengikutinya.
b.Faktor Ektern
1).Faktor alam yang ada disekitar masyarakat yang berubah2.)Pengaruh kebudayaan lain dengan melalui adanya kontak
kebudayaan antara dua masyarakat atau lebih yang memiliki kebudayaan yang berbeda
3).Peperangan
6.Faktor-faktor yang mendorong jalannya proses perubahan 1. Kontak dengan kebudayaan lain2. Sistem pendidikan yang maju3. Sikap menghargai hasil karya orang lain dan keinginan
keinginan untuk maju4. Toleransi terhadap perbuatan yang
menyimpang(deviation)5. Sistem terbuka lapisan masyarakat6. penduduk yang heterogen7. ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang bidang
kehidupan tertentu8. orientasi kemasa depan9. nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk
memperbaiki hidup
7. Modernisasi
Modernisasi adalah: suatu bentuk perubahan sosial, yang biasanya merupakan perubahan sosial terarah yang didasarkan pada perencanaan. Modernisasi disebut juga pembaharuan dalam berbagai aspekModernisasi merupakan suatu persoalan yang harus dihadapi masyarakat yang bersangkutan, oleh karena prosesnya menyangkut proses disorganisasi (melemahnya nilai dan norma dalam masyarakat karena perubahan), problema sosial, konflik antar kelompok hambatan terhadap perubahan dsb.
Secara historis modernisasi merupakan suatu proses perubahan yang menuju pada tipe sistem sistem sosial, ekonomi dan politik yang bermula di Italia abad ke 15 dan berkembang di Eropa Barat serta Amerika Utara pada abad ke 17 sampai abad ke 19 dan menyebar ke negara Eropa lain dan Amerika Selatan serta ke Asia dan Afrika pada abad ke 20. Seperti contoh negara yang paling sukses dengan modernisasinya di Asia adalah Jepang
Pada dasarnya pengertian modernisasi mencakup suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra moderen ke arah pola pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri negara barat yang stabil (Widjojo Nitisastro).Peluang kearah pola pola baru melalui sosialisasi dan dan pola pola prilaku. Perwujudannya adalah aspek aspek kehidupan modern seperti misalnya mekanisasi, mass media yang teratur, urbanisasi peningkatan pendapatan perkapita dsb.Yang sangat berpengaruh pada penerimaan atau penolakan modernisasi adalah sikap dan nilai, kemampuan menunjukan manfaat unsur unsur baru serta kesepakatan dengan unsur unsur budaya yang ada. Ada kemungkinan modernisasi bertentangan dengan kebudayaan yang ada atau memerlukan pola pola baru yang belum ada, serta ada kemungkinan bahwa unsur unsur tertentu dari modernisasi menggantikan unsur unsur yang lama sehingga bukan tambahan
Modernisasi > modernIstilah Modern mencakup pengertian:a. modern berarti kemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya taraf kehidupan rakyat secara menyeluruh dan meratab. modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup masyarakat
8.Pengertian Modernisasi menurut beberapa ahli
a.Cyril Edwin Black Modernisasi adalah rangkaian perubahan cara hidup manusia yang
kompleks dan saling berhubungan
a. KoentjaraningratModernisasi merupakan penyesuain hidup dengan konstelasi dunia sekarang
c. Schorrl Modernisasi adalah proses penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam semua segi kehidupan manusia dengan tingkat yang berbeda tetapi tujuan utamanya untuk mencari taraf hidup yang lebih baik dan nyaman arti yang seluas luasnya sepanjang masih dapat diterima oleh masyarakat ybs
d. Smith
Modernisasi adalah proses yang dilandasi seperangkat rencana dan kebijaksanaan yang disadari untuk mengubah masyarakat kearah kehidupan masyarakat yang kontemporer yang menurut penilaian lebih maju dalam derajat kehormatan tertentu
9. Syarat syarat modernisasia. cara berpikir ilmiah yang institutionalized dalam kelas penguasa dan masyarakatb. sistem negara yang baik yang benar benar mewujudkan birokrasi
c. adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga tertentud. penciptaan iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat komunikasi masae.tingkat organisasi yang tinggif. sentralisasi wewenang
Peradaban dan globalisasi
Globalisasi kata global artinya universal atau mendunia
Suatu keadaan dimana seluruh bangsa dan negara semakin terikat satu
sama lain mewujudkan satu tatanan kehidupan baru dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomis dan sosial budaya
masyarakat.
Golabalisasi ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi, informasi
telekomunikasi dan transportasi.
Globalisasi dimunculkan oleh negara maju terutama dari negara Eropa
Barat dan Amerika Serikat
-Pengaruh ideologi di bidang ideologi dan politik
Semakin menguatnya ideologi liberalisme ditandai dengan
menguatnya ide kebebasan dan demokrasi
- Pengaruh globalisasi di bidang ekonomi
-
Ditandai dengan menguatnya kapitalisme dan pasar bebas
- Pengaruh globalisasi pada sosial budaya
Masuknya nilai-nilai peradaban lain yang bisa berdampak positif dan
negatif
Pengaruh globalisasi terhadap pertahanan dan keamanan negara
Menyebarnya perdagangan dan industri kemungkinan meningkatnya
konflik kepentingan yang mengganggu keamanan bangsa, sehingga
masing negara perlu menjalin kerjasama pertahananan dengan negara
lain
Globalisasi dapat dilihat dari dua sisi,
Sisi pertama golbalisasi dilihat sebagi ancaman, ini yang ditengarai
akan menimbulkan dampak negatif seperti merebaknya
konsumerisme, materialisme, individualisme, sekulerisme, hedonisme,
pergaulan bebas dll.
Sisi kedua globalisasi sebagai peluang ini akan berdampak positif,
dimana globalisasi membawa serta peradaban luar yang positif, seperti
budaya disiplin, kebersihan tanggungjawab, budaya kompetisi, kerja
keras, demokrasi, taat aturan dll dampak positif lainnya.
POKOK BAHASAN 7
Manusia Dan Lingkungan
Manusia adalah makhluk yang dikarunia Tuhan akal dan fikiran,
Dengan potensi akal yang dimilikinya manusia sanggup mengetahui,
memahami, mencermati dan menguasai alam.
Penguasaan terhadap alam merupakan implikasi dari kemampuan
manusia menggunakan akal sehat dalam berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya.
Lingkungan
adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal dan mencari
penghidupanya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang
terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang
menempatinya, terutama manusia yang memiliki peran lebih
kompleks
1. Lingkungan Hidup Manusia
Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang
ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki
daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Arti penting lingkungan bagi manusia adalah sbb;
1. lingkungan merupakan tempat hidup manusia
2. lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia
3. lingkungan memenpengaruhi sifat, karakter, dan prilaku
manusia yang mendiaminya
4. lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban
manusia
5. Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan
lingkungan untuk kebutuhan dan kebahagiaan hidupnya
Lingkungan hidup manusia disebut ekosistem yaitu suatu
unit atau satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem terdiri dari komponen abiotik dan
komponen biotik.
Komponen abiotik diantaranya:
a. Tanah
Sebagai tempat tumbuh bagi tumbuh-tumbuhan, dan
memperoleh bahan-bahan makanan (mineral-mineral)
untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya, serta sebagai
tempat tinggal manusia dan hewan-hewan.
b. Udara dan gas-gas yang membentuk atmosfer
Oksigen untuk bernapas, karbon dioksida untuk
fotosintesis.
c. Air
Sebagai tempat tinggal makhluk-makhluk hidup yang
tinggal di dalam air, dan untuk memenuhi kebutuhan
makhluk hidup.
d. Cahaya
Cahaya matahari sebagai sumber energi yang utama.
e. Suhu atau temperatur
Setiap makhluk hidup mempunyai batas-batas suhu yang
sesuai untuk kehidupannya.
Sedangkan komponen biotik diantaranya:
a. Produsen
Adalah makhluk hidup yang dapat menghasilkan
makanan dari zat-zat anorganik. Contohnya tumbuhan
berklorofil.
b. Konsumen
Adalah kelompok makhluk hidup yang menggunakan
atau makan zat-zat organik atau makanan yang dibuat
oleh produsen. Contohnya hewan dan manusia.
c. Pengurai
Adalah makhluk hidup atau organisme yang mengurai
sisa-sisa atau makhluk hidup yang sudah mati. Pengurai
menguraikan zat-zat organik yang terdapat dalam sisa-
sisa atau makhluk hidup yang sudah mati dan diuraikan
menjadi zat-zat anorganik. Contohnya bakteri dan jamur.
Selain komponen abiotik dan biotik di dalam lingkungan
juga terdapat faktor-faktor lainnya seperti:
a. Rantai makanan
Yaitu siklus makanan antara produsen, konsumen, dan
pengurai baik di darat, laut, maupun udara.
b. Habitat
Yaitu tempat hidup dan keadaan-keadaan tertentu untuk
makhluk hidup.
c. Populasi
Yaitu jumlah seluruh individu dari jenis spesies yang
sama pada suatu tempat atau daerah tertentu dalam suatu
waktu tertentu.
d. Komunitas
Yaitu semua populasi dari semua jenis makhluk hidup
yang saling berinteraksi disuatu daerah.
e. Biosfer
Yaitu seluruh ekosistem dipermukaan bumi
Lingkungan Manusia terdiri dari;
1. lingkungan alam terdiri dari unsur
-tanah, air, udara, cuaca, suhu, hewan dan tumbuhan
termasuk manusia
2. lingkungan sosial budaya terdiri dari unsur
- system nilai dan norma, struktur penduduk dan perilaku
sosial termasuk interaksi antar manusia
UU No 23 Tahun 1997 Tentang Pegelolaan Lingkungan Hidup,
sasaran pengelolaan lingkungan hidup adalah:
1. Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan
antara manusia dan lingkungan hidup
2. terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan
hidup yang memiliki sikap dan tindakan melindungi dan
membina lingkungan hidup
3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi
masa depan
4. tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup
5. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana
6. terlindungnya NKRI terhadap dampak usaha atau kegiatan
diluar wilayah negara
Manusia sebagai obyek dan subyek lingkungan.
1. Manusia sebagai obyek lingkungan artinya manusia dikendalikan
oleh lingkungan, manusia tunduk pada lingkungan.Segala sesuatu
yang terjadi pada lingkungan akan berdampak pada manusia
2. Manusia sebagai subyek lingkungan karena manusia memiliki
kemampuan untuk mengendalikan lingkungan, memanipulasi dan
mengeksploitasi lingkungan
Dengan peran sebagai subyek lingkungan manusia diharapkan mampu
melakukan pengelolaan lingkungan, terutama lingkungan alam.
Pengelolaan lingkungan dilakukan agar untuk menjaga agar perubahan
yang terjadi pada lingkungan akibat upaya pemanfaatan yang dilakukan
manusia terhadap lingkungan tidak akan mengganggu keseimbangan
lingkungan.
Penempatan hak atas lingkungan yang baik dan sehat mempunyai arti
penting dan hakiki sebagai hak warga negara dalam hal ini negara
sebagai penguasa harus menjamin dan melindungi hak warga negara atas
lingkungan. Dalam hal ini upaya yang dilakukan oleh negara adalah
dengan megeluarkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan upaya
menciptakan lingkungan yang baik dan sehat, dengan terbitnya UU
terbaru tentang lingkungan yaitu UU No 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH).
Di UUPPLH, makna atas jaminan lingkungan hidup yang baik dan sehat
bagi warga negara terlihat pada landasan filosofinya. Disebutkan bahwa
lingkungan yang baik adalah hak asasi setiap warga negara sebagaimana
yang diamanatkan dalam Pasal 28H UUD 1945. Upaya menuntut hak
perseorangan warga dalam hal ini adalah bentuk perlindungan paling
ekstantif. Karena UUPLH menyediakan landasan terhadap gugatan
hukum bagi individu untuk mewujudkan kepentingannya terhadap
lingkungan yang baik dan sehat dilaksanakan melalui prosedur peradilan
salah satunya melakukan upaya hukum ke pengadilan lewat class
action.Tetapi setiap hak yang dimiliki oleh warga negara tentu berkaitan
juga dengan kewajiban untuk melindungi lingkungan hidup sehingga
disinilah diperlukan peran serta masyarkat untuk ikut terlibat
menciptakan lingkungan yang baik dan sehat. Karena kualitas
lingkungan akan berpengaruh terhadap kualitas hdup manusia itu sendiri.
Dan juga yang harus kita camkan bahwa lingkungan hidup dengan segala
sumber dayanya adalah kekayaan bersama yang dapat digunakan setiap
orang, yang harus dijaga untuk kepentingan masyarakat dan untuk
generasi mendatang.
Kerusakan lingkungan hidup memberi efek yang besar bagi
kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Lingkungan sangat berkaitan
dengan masalah ketahanan hidup (survival) manusia. Ketahanan hidup
amat bergantung pada hubungan saling menopang dari lingkungan yang
terdiri atas berbagai sistem yang menunjang kehidupan itu aatau yang
saling menyaingi
Bagi manusia problema lingkungan pada dasarnya timbul kalau terjadi
ketidakseimbangan antarmanusia dengan sumber-sumber yang ada
dalam lingkungannya. Pemanfaatan yang berlebihan oleh manusia
menyebabkan daya dukung lingkungan berkurang sehingga
keseimbangan tidak terjadi lagi
Oleh karena itu pegelolaan lingkungan pada hakikatnya adalah
menciptakan keseimbangan hubungan antara manusia dengan
lingkungan itu sendiri
Ada 3 teori tentang etika lingkungan yang mempengaruhi cara/pola
prilaku manusia memandang dan mengelola lingkungan:
1. Teori Antroposentrisme
2. Teori biosentrisme
3. ekosentrisme
Beberapa masalah lingkungan yang muncul akibat interaksi manusia
dengan lingkungannya disebabkan oleh:
1. perkembangan ilmu pengetahuan harus diselesaikan dan
dikaji dengan ilmu juga
2. perkembangan teknologi
3. tindakan ekonomis manusia
4. cara pandang manusia terhadap lingkungan
5. perubahan sosial dan gejala sosial
Upaya apa yang bisa kita lakukan sebagai individu dalam berkontribusi
menjaga kualitas lingkungan kita sendiri... silahkan di renungkan dan
difikirkan kemudian dilaksanakan dilingkungan masing-masing
Beberapa problema lingkungan hidup yang dihadapi manusia akhir ini
adalah:
4. Pencemaran
5. Masalah kehutanan, penggundulan,pembalakan dan
kebakaran hutan
6. Erosi dan banjir
7. Tanah longsor, kekeringan dan abrasi pantai
8. Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca
9. Penyakit yang disebabkan lingkungan yang buruk
Beberapa masalah besar lingkungan yang terjadi Indonesia yang
harusnya menjadi perhatian semua pihak terlihat sbb:
1. Terus menurunnya kondisi hutan Indonesia
2. Kerusakan daerah aliran sungai
3. Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak
4. Citra pertambangan yang merusak lingkungan
5. Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati
6. Pencemaran air semakin meningkat
7. Kualitas udara semakin menurun khususnya dikota-
kota besar