isbd

9

Click here to load reader

Upload: dyah-muawiyah

Post on 04-Aug-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISBD

Uji Kompetensi DasarIlmu Sosial dan Budaya Dasar

Disusun Oleh :

Dyah Muawiyah (K3312026)

Pendidikan KimiaFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas MaretSurakarta

2012

Page 2: ISBD

Uji Kompetensi Dasar 1Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

1. Jelaskan dengan membuat contoh tentang pengertian kebudayaan

sebagai nilai mantifact dalam masalah lingkungan hidup. Nilai apa yang

Anda ketahui tentang masalah lingkungan hidup?

Jawab :

Wujud kebudayaan sebagai mantifact adalah kebudayaan yang

berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,

peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba

atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terlatak dalam pikiran

masyarakat, kemudian menjadi sistem budaya yang menjadi adat

istiadat atau kebiasaan.

Contohnya, permasalahan masyarakat Indonesia adalah masyarakat

konsumtif, terutama dalam bidang teknologi. Semakin berkembangnya

teknologi, masyarakat mulai berpikir untuk berperan aktif dalam

penggunaan teknologi tersebut. Di dalam pikiran mereka, mereka harus

mengikuti perkembangan zaman dengan cara menggunakan teknologi-

teknologi tersebut. Kebanyakan teknologi yang digunakan masyarakat

adalah teknologi komunikasi, misalnya handphone, facebook, twitter,

dsb. Frekuensi penggunaan teknologi tersebut yang dilakukan secara

rutin, akan menciptakan sebuah kebiasaan baru bagi masyarakat untuk

berkomunikasi secara tidak langsung atau melalui dunia maya. Tentu

saja hal ini membawa dampak negatif. Kebiasaan menggunakan

teknologi dalam berkomunikasi dapat menurunkan interaksi individu

secara langsung. Hal ini akan cenderung membuat pola hidup

masyarakat menjadi individualistis.

Nilai adalah segala sesuatu yang baik dan positif. Begitupula dengan

nilai-nilai yang ada di lingkungan hidup, seperti nilai keindahan, nilai

kebersihan, nilai kesopanan, nilai kejujuran, nilai kasih saying, dsb.

Namun dewasa ini, banyak terjadi permasalahan di lingkungan hidup,

sehingga nilai-nilai tersebut dilanggar. Contohnya, banyak pelanggaran

Page 3: ISBD

nilai kejujuran karena masyarakat terbiasa untuk berpikir tidak baik,

mereka hanya berpikir untuk mendapatkan yang terbaik walaupun

dengan cara yang salah. Kebiasaan dalam berpikir negatif seperti ini

seperti sudah menjadi kebudayaan pada masyarakat zaman sekarang.

2. Kebudayaan mempunyai fungsi. Salah satu fungsi adalah sebagai wadah

untuk mewujudkan segenap perasaan. Jelaskan dengan contoh dari

sebuah asosiasi, perkumpulan, atau paguyuban yang Anda ketahui

kemudian uraikan apa fungsi dari asosiasi, perkumpulan, atau

paguyuban tersebut sehingga dapat menjadi fungsi wadah untuk

mewujudkan segenap perasaan.

Jawab :

Asosiasi adalah perkumpulan orang yang mempunyai kepentingan

bersama.

Contoh dari asosiasi adalah salah satu komunitas blogger bergengsi

yang bernama Kancut Keblenger. Komunitas ini dibuat khusus untuk

seluruh blogger se-Indonesia. Disini, kita bisa promosi postingan

terbaru/menarik, share something, diskusi, belajar ngeblog, dan yang

pasti menambah teman.

Asosiasi ini (Kancut Keblenger), dapat berfungsi sebagai wadah untuk

mewujudkan segenap perasaan. Contohnya, bagi blogger pemula, bisa

belajar ngeblog disini. Bagi yang suka fashion dan merupakan seorang

fashion blogger, dapat share link blog nya disini dan mungkin saja

akan banyak bertemu dengan fashion blogger lainnya dan berbagi tips-

tips serta info menarik. Bagi yang hobi menulis puisi, cerpen, atau

hanya sekedar curhatan di blog, kita juga dapat share link blog kita di

komunitas ini. Nantinya, anggota yang lain akan berkunjung ke blog

kita dan memberikan komentar tentang tulisan kita. Jadi, selain bisa

mengungkapkan/mewujudkan segenap perasaan lewat hobi kita, kita

juga mendapatkan masukan-masukan yang membangun dari teman-

teman di komunitas Kancut Keblenger ini.

3. Substansi utama dari kebudayaan adalah sistem pengetahuan. Jelaskan

salah satu sistem pengetahuan yang dimiliki oleh manusia sebagai

Page 4: ISBD

makhluk sosial (misalnya dalam soal sekitar alam sekitar, alam flora,

alam fauna, ruang dan waktu).

Jawab :

Manusia memiliki pengetahuan tentang alam sekitar, bagaimana cara

menggunakan dan mengolah alam, dsb. Sebagai makhluk sosial, yang

tidak dapat hidup tanpa orang lain, termasuk dengan alam, manusia

sudah seharusnya menggunakan alam sesuai dengan ilmu pengetahuan

yang ia miliki. Contohnya, manusia menginginkan sebatang pohon

untuk diambil kayunya. Sebelum menebang pohon tersebut, manusia

harus menanam pohon-pohon lain sebagai penggantinya. Selain itu,

manusia memilih pohon yang sudah tua karena kemampuan kerja

pohon yang tua pun sudah berkurang, sehingga tidak merusak

ekosistem.

Manusia membutuhkan hewan untuk dimakan. Hewan membutuhkan

manusia, dapat sebagai majikan, atau sebagainya. Hal ini membuktikan

manusia dan hewan merupakan makhluk sosial. Sebagai sesama

makhluk social, tidak boleh saling menyakiti. Namun kodratnya

sebagian hewan adalah untuk dimakan manusia. Oleh karena itulah,

manusia menggunakan system pengetahuannya untuk membunuh

hewan-hewan tersebut, namun dengan mengurangi sedikit penderitaan

yang dialami hewan tersebut. Contohnya, di dalam Islam dibahas

tentang tata cara menyembelih yang baik dan benar. Salah satu tujuan

atau fungsi menyembelih dengan cara yang telah ditentukan dalam

islam, adalah agar mengurangi rasa sakit yang dialami hewan ketika ia

disembelih.

4. Dalam masyarakat ada instans culture. Jelaskan dengan contoh

bagaimana kebudayaan instans tersebut terjadi dalam bidang bisnis

ritel?

Jawab :

Bisnis ritel sama dengan bisnis eceran, dan organisasi atau seseorang

yang menjalankan bisnis ini disebut juga sebagai pengecer.

Budaya instan merupakan sebuah budaya dimana orang-orang yang

hidup di dalamnya mengutamakan kecepatan, lebih suka melihat

Page 5: ISBD

hasilnya, dan cenderung kurang menghargai proses. Budaya instan

juga menganggap bahwa kebahagiaan, kekayaan, kesuksesan, dan

prestasi bisa diraih dengan cara yang mudah dan cepat , layaknya

membalikkan telapak tangan.

Kebudayaan instan merupakan budaya yang menyenangkan dan

banyak disukai orang, budaya yang berasal dari rakyat, dan diprosuksi

untuk dikonsumsi massa.

Di dalam dunia bisnis, si pedagang pasti menginginkan dagangannya

laris dan mendapatkan untung. Termasuk juga di dalamnya bisnis ritel

atau bisnis eceran. Untuk membuat barang dagangan kita habis,

pengecer harus tau apa yang diinginkan oleh masyarakat. Dengan

memenuhi kebutuhan atau keinginan masyarakat, para pengecer akan

berusaha memenuhi barang-barang tersebut agar dirinya mendapatkan

keuntungan yang sangat besar.

Contohnya, pedagang X adalah seorang pedagang eceran yang menjual

sembako. Pedagang X berjualan di sekitar kampus, yang notabene

banyak anak kosan dan banyak membutuhkan makanan-makanan jadi.

Hampir semua anak kosan memilih untuk membeli makanan siap jadi

daripada harus memasak atau membeli sembako. Makanan siap jadi

dengan porsi yang banyak dan harga terjangkau pun menjadi inceran

anak kosan. Setiap hari, seluruh warung makan selalu dipenuhi oleh

anak-anak kosan tersebut. Kemudian, pedagang X inipun berinisiatif

juga untuk membuka warung makan, dengan harapan warung miliknya

bisa ramai di kunjungi seperti rumah makan yang telah ada sejak

dahulu.

Page 6: ISBD

Daftar Pustaka

Admin. 2010. Manusia sebagai Makhluk Budaya.

http://www.gudangmateri.com/2010/10/materi-kuliah-dan-konsep-isbd.html .

(Diakses pada 6 November 2012)

Lioni, Irvina. 2011. Kancut Keblenger, Makhluk Opo Iki. http://kancut-

beringas.blogspot.com/2011/05/kancut-keblenger-makhluk-opo-iki.html. (Diakses

pada 6 November 2012)

Wahyuningsih, Eka. 2011. Budaya Instan.

http://echaduatama.blogspot.com/2011/04/budaya-instan.html. (Diakses pada 6

November 2012)

Wikipedia. 2012. Eceran. http://id.wikipedia.org/wiki/Eceran . (Diakses pada 6

November 2012)

Windy. 2011. 3 Wujud kebudayaan Menurut Dimensinya.

http://windyku.wordpress.com/2011/02/13/3-wujud-kebudayaan-menurut-

dimensinya/. (Diakses pada 6 November 2012)