isbd sitabazkjabkjz

4
2.4 Peran Pemerintah Pemerintah harus semakin giat mensosialisasikan undang– undang terkait pernikahan anak di bawah umur beserta sanksi – sanksi bila melakukan pelanggaran dan menjelaskan resiko – resiko terburuk yang bisa terjadi akibat pernikahan anak di bawah umur kepada masyarakat, diharapkan dengan upaya tersebut, masyarakat tahu dan sadar bahwa pernikahan anak di bawah umur adalah sesuatu yang salah dan harus dihindari. Selain itu, pemerintah harus berkomitmen serius dalam menegakkan hukum yang berlaku terkait pernikahan anak di bawah umur sehingga pihak–pihak yang ingin melakukan pernikahan dengan anak di bawah umur berpikir dua kali terlebih dahulu sebelum melakukannya. Upaya pencegahan pernikahan anak dibawah umur dirasa akan semakin maksimal bila anggota masyarakat turut serta berperan aktif dalam pencegahan pernikahan anak di bawah umur yang ada di sekitar mereka. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat merupakan jurus terampuh sementara ini untuk mencegah terjadinya pernikahan anak di bawah umur sehingga kedepannya di harapkan tidak akan ada lagi anak yang menjadi korban akibat pernikahan tersebut dan anak – anak Indonesia bisa lebih optimis dalam menatap masa depannya kelak. Selain itu peraturan perundang undangan yang berlaku di Indonesia dengan sangat jelas menentang keberadaan pernikahan anak di bawah umur. Berikut ini upaya-uapaya pemerintah : 1. Undang-undang perkawinan

Upload: rikayulianti14

Post on 11-Feb-2016

7 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

nkjbkj

TRANSCRIPT

Page 1: ISBD sitabazkjaBKJZ

2.4 Peran Pemerintah

Pemerintah harus semakin giat mensosialisasikan undang–undang terkait pernikahan

anak di bawah umur beserta sanksi – sanksi bila melakukan pelanggaran dan menjelaskan

resiko – resiko terburuk yang bisa terjadi akibat pernikahan anak di bawah umur kepada

masyarakat, diharapkan dengan upaya tersebut, masyarakat tahu dan sadar bahwa pernikahan

anak di bawah umur adalah sesuatu yang salah dan harus dihindari. Selain itu, pemerintah

harus berkomitmen serius dalam menegakkan hukum yang berlaku terkait pernikahan anak di

bawah umur sehingga pihak–pihak yang ingin melakukan pernikahan dengan anak di bawah

umur berpikir dua kali terlebih dahulu sebelum melakukannya.

Upaya pencegahan pernikahan anak dibawah umur dirasa akan semakin maksimal bila

anggota masyarakat turut serta berperan aktif dalam pencegahan pernikahan anak di bawah

umur yang ada di sekitar  mereka. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat merupakan jurus

terampuh sementara ini untuk mencegah terjadinya pernikahan anak di bawah umur sehingga

kedepannya di harapkan tidak akan ada lagi anak yang menjadi korban akibat pernikahan

tersebut dan anak – anak Indonesia bisa lebih optimis dalam menatap masa depannya kelak.

Selain itu peraturan perundang undangan yang berlaku di Indonesia dengan sangat jelas

menentang keberadaan pernikahan anak di bawah umur.

Berikut ini upaya-uapaya pemerintah :

1. Undang-undang perkawinan

a. Undang-undang negara kita telah mengatur batas usia perkawinan. Dalam Undang-

undang Perkawinan BAB II pasal 7 ayat 1 disebutkan bahwa  perkawinan hanya

diizinkan jika pihak pria mencapai umur 19 tahun dan pihak perempuan sudah mencapai

umur 16 tahun.

b. Kebijakan pemerintah dalam menetapkan batas minimal usia pernikahan ini tentunya

melalui proses dan berbagai pertimbangan. Hal ini dimaksudkan agar kedua pihak benar-

benar siap dan matang dari sisi fisik, psikis dan mental.

c. Dari sudut pandang kedokteran, pernikahan dini mempunyai dampak negatif baik bagi

ibu maupun anak yang dilahirkan. Pernikahan dini dapat  mengurangi harmonisasi

keluarga. Hal ini disebabkan oleh emosi yang masih labil, gejolak darah muda dan cara

pikir yang belum matang.

2. Bimbingan kepada remaja dan kejelasan tentang sex education

a. Pendidikan seks atau pendidikan mengenai kesehatan reproduksi (kespro) sudah

seharusnya diberikan kepada anak-anak yang sudah beranjak dewasa atau remaja.

Page 2: ISBD sitabazkjaBKJZ

Hal ini penting dilakukan untuk mencegah biasnya pendidikan seks maupun

pengetahuan tentang kesehatan reproduksi di kalangan remaja. Materi pendidikan

seks bagi para remaja ini terutama ditekankan tentang upaya untuk mengusahakan

dan merumuskan perawatan kesehatan seksual dan reproduksi. Akan tetapi

sebagian besar masyarakat masih memandang pendidikan seks seolah sebagai

suatu hal yang vulgar.

b. Berdasarkan sudut pandang psikologis, pendidikan seksual sangat diperlukan bagi

perkembangan remaja, dengan harapan agar remaja tidak memiliki kesalahan

persepsi terhadap seksualitas dan tidak terjebak pada perilaku-perilaku yang

kurang bertanggungjawab baik dari segi kesehatan maupun psikologis.

3. Memberikan penyuluhan kepada orang tua dan masyarakat.

Penyuluhan ini sangat penting agar para orang tua dan masyarakat mengetahui dampak

apa saja yang dapat ditimbulkan karena pernikahan dini. Memang sebagian besar masyarakat

atau orang tua segera menikahkan anaknya untuk melepas tanggung jawabnya untuk

menafkahi sehingga dirasa dapat meringankan beban keluarga. Namun tanpa disadari, setiap

satu remaja yang terjerumus dalam pernikahan dini faktanya menyumbangkan kemiskinan.

Karena dalam usia dini, apalagi di pedesaan para penduduknya tidak mempunyai perbekalan

pendidikan dan keahlian yang dapat menunjang masa depan. Kenyataannya menunjukkan

mereka pada akhirnya mengikuti orang tua dan akhirnya banyak pengangguran.

4. Bekerja sama dengan tokoh agama dan masyarakat

Kepercayaan atau pengetahuan baru yang datang pada masyarakat yang sudah

mempunyai kebudayaan yang kuat biasanya sangat sulit untuk diterima oleh masyarakat

tersebut. Dengan demikian kita dapat melakukan pendekatan dengan tokoh agama didaerah

tersebut. Setelah itu dapat melakukan kerja sama dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat

tersebut untuk menyuluhkan hal- hal yang sudah diketahuinya pada masyarakat. Tentu ini

mempunyai andil yang cukup besar dalam pengambilan keputusan.