irigasi

3
1. Undang-undang dan peraturan yang mengatur tentang irigasi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi peraturan Menteri PU Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pengembangan dan Pengelolaan Partisipatif (PPSIP) Peraturan Menteri PU Nomor 31 Tahun 2007 tentang Komisi Irigasi (KOMIR) Peraturan Menteri PU Nomor 32 Tahun 2007 tentang OP Jaringan Irigasi Peraturan Menteri PU Nomor 33 Tahun 2007 tentang Pemberdayaan P3A UNDANG-UNDANG NO. 7 TAHUN 2004 tentang Sumber Daya Air UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL UNDANG-UNDANG NO. 7 TAHUN 2004 versi inggris tentang Sumber Daya Air UNDANG-UNDANG NO.17 TAHUN 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 UNDANG-UNDANG NO.23 TAHUN 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup UNDANG-UNDANG NO.26 TAHUN 2007 Tentang Penataan Ruang UNDANG-UNDANG NO.32 TAHUN 2004 Tentang Pemerintahan Daerah UNDANG-UNDANG NO.33 TAHUN 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah UNDANG-UNDANG NO.41 TAHUN 1999 Tentang Kehutanan UNDANG-UNDANG NO.41 TAHUN 1999 (PENJELASAN) Tentang Kehutanan 2. Pengertian dari istilah-istilah berikut: Perkolasi : proses mengalirnya air ke bawah secara gravitasi dari suatu lapisan tanah ke lapisan di bawahnya, sehingga mencapai permukaan air tanah pada lapisan jenuh air. Infiltrasi : proses meresapnya air atau proses meresapnya air dari permukaan tanah melalui pori-pori tanah. Transpirasi : peristiwa perubahan air menjadi uap air, yang naik ke udara melalui jaringan hidup tumbuh-tumbuhan Penguapan atau evaporasi : proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air)

Upload: ryan-henry

Post on 01-Jan-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

irigasi

TRANSCRIPT

Page 1: IRIGASI

1. Undang-undang dan peraturan yang mengatur tentang irigasi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi peraturan Menteri PU Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pengembangan dan

Pengelolaan Partisipatif (PPSIP) Peraturan Menteri PU Nomor 31 Tahun 2007 tentang Komisi Irigasi (KOMIR) Peraturan Menteri PU Nomor 32 Tahun 2007 tentang OP Jaringan Irigasi Peraturan Menteri PU Nomor 33 Tahun 2007 tentang Pemberdayaan P3A UNDANG-UNDANG NO. 7 TAHUN 2004 tentang Sumber Daya Air UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL UNDANG-UNDANG NO. 7 TAHUN 2004 versi inggris tentang Sumber Daya Air UNDANG-UNDANG NO.17 TAHUN 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025 UNDANG-UNDANG NO.23 TAHUN 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup UNDANG-UNDANG NO.26 TAHUN 2007 Tentang Penataan Ruang UNDANG-UNDANG NO.32 TAHUN 2004 Tentang Pemerintahan Daerah UNDANG-UNDANG NO.33 TAHUN 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah UNDANG-UNDANG NO.41 TAHUN 1999 Tentang Kehutanan UNDANG-UNDANG NO.41 TAHUN 1999 (PENJELASAN) Tentang Kehutanan

2. Pengertian dari istilah-istilah berikut:Perkolasi : proses mengalirnya air ke bawah secara gravitasi dari suatu lapisan tanah ke lapisan di bawahnya, sehingga mencapai permukaan air tanah pada lapisan jenuh air.

Infiltrasi : proses meresapnya air atau proses meresapnya air dari permukaan tanah melalui pori-pori tanah.

Transpirasi : peristiwa perubahan air menjadi uap air, yang naik ke udara melalui jaringan hidup tumbuh-tumbuhan

Penguapan atau evaporasi : proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air)

Presipitasi : merupakan peristiwa jatuhnya cairan (dapat berbentuk cair atau beku) dari atmosphere ke permukaan bumi.

3. Tanah, Jenis tanah, dan sifat-sifat tanah

Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari material induk yang telah mengalami proses lanjut, karena perubahan alami dibawah pengaruh air, udara, dan macam-macam organisme baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Tingkat perubahan terlihat pada komposisi, struktur dan warna hasil pelapukan.

Jenis- jenis tanah :

Page 2: IRIGASI

Tanah humusTanah Humus berada di lapisan atas, berwarna gelap, dan bersifat gembur.Tanah humus terbentuk dari pembusukan tumbuhan-tumbuhan. Tanah humus banyak ditemukan di hutan tropis termasuk di Indonesia.

Tanah kapurTanah kapur terbuat dari pelapukan batuan kapur. Tanah kapur sangat mudah dilalui air dan sedikit mengandung humus. Tanah jenis ini cocok untuk pertumbuhan jati.

Tanah vulkanikTanah Vulkanik banyak terdapat di lereng gunung berapi. Tanah ini terbentuk dari material abu yang tertinggal setelah terjadi letusan gunung berapi. Tanah ini bersifat sangat subur dan sangat cocok untuk bercocok tanam.

Tanah gambutTanah gambut terbentuk di daerah rawa. Tanah ini bersifat asam, berwarna gelap, dan bertekstur lunak dan basah. Tanah gambut kurang subur sehingga tak cocok untuk pertanian.

Tanah pasirTanah Pasir sangat mudah dilalui air atau bersifat porous. Tanah ini terbentuk dari pelapukan batuan. Tanah pasir kurang baik bagi pertanian, karena mengandung sedikit humus, tetapi cocok untuk bahan bangunan.

Tanah podzolikTanag Podzolik mudah ditemukan di pegunungan bercurah tinggi dan beriklim sedang.Tanah jenis ini terbetuk dari pelapukan batuan yang mengandung banyak kuarsa sehingga warna tanah ini kecoklatan. Tanah ini kurang sur karena mineral terbawa oleh air hujan.

Tanah aluvialTanah Aluvial disebut juga tanah endapan karena terbentukdari endapan lumpur yang terbawa air hujan ke dataran rendah. Tanah ini bersifat subur karena terbentuk dari kikisan tanah humus.

Tanah lateritTanah Laterit berada di lapisan bawah. Tanah ini berwarna kemera-merahan dan tidak subur.

Tanah liatTanah liat tau lempung terdiri atas butiran-butiran liat yang halus sehingga bersifat liat. Tanah ini sukar dilalui air, tetapi mudah dibentuk sehingga dimanfaatkan untuk membuat gerabah.

Sifat-sifat tanah:

Permeabilitas (Permeability)

Sifat ini untuk mengukur/menentukan kemampuan tanah di lewati air melalui pori-porinya. Sifat ini penting dalam bendung tanah urugan (earth dam) dan persoalan drainase.

Konsolidasi (Consolidation)

Pada konsolidasi dihitung dari perubahan isi pori tanah akibat beban. Sifat ini dipergunakan untuk menghitung penurunan (settlement) bangunan.

Tegangan Geser (Shear Strength)

Page 3: IRIGASI

Untuk menentukan kemampuan tanah menahan tekanan-tekanan tanpa mengalami keruntuhan. Sifat ini dibutuhkan dalam perhitungan stabilitas pondasi/dasar yang dibebani, stabilitas tanah isian/timbunan di belakang bangunan penahan tanah dan stabilitas timbunan tanah.

Sifat-sifat fisik lainnya adalah batas-batas Atterberg (Atterberg Limit), kadar air, kadar pori, kepadatan relatif, pembagian butir, kepekaan dan sebagainya.