irigasi

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hampir seluruh negara di dunia mengalami masalah banjir, tidak terkecuali di negara-negara yang telah maju sekalipun. Masalah tersebut mulai muncul sejak manusia bermukim dan melakukan berbagai kegiatan di kawasan yang berupa dataran banjir (flood plain) suatu sungai. Kondisi lahan di kawasan ini pada umumnya subur serta menyimpan berbagai potensi dan kemudahan sehingga mempunyai daya tarik yang tinggi untuk dibudidayakan. Oleh karena itu, kota-kota besar serta pusat-pusat perdagangan dan kegiatan-kegiatan penting lainnya seperti kawasan industri, pariwisata, prasarana perhubungan dan sebagainya sebagian besar tumbuh dan berkembang di kawasan ini. Sebagai contoh, di Jepang sebanyak 49% jumlah penduduk dan 75% properti terletak di dataran banjir yang luasnya 10% luas daratan; sedangkan sisanya 51% jumlah penduduk dan hanya 25% properti yang berada di luar dataran banjir yang luasnya 90% luas daratan. Hampir seluruh kota-kota besar di Indonesia juga berada di dataran banjir. Tanggul adalah suatu konstruksi yang dibuat untuk mencegah banjir di dataran yang dilindungi.Bagaimanapun, tanggul juga mengungkung aliran air sungai, menghasilkan aloran yang lebih dan muka air lebih tinggi.Tanggul juga dapat ditemukan di sepanjang pantai, dimana gumuk / gundukan pasir pantainya tidak cukup kuat,

Upload: muhammad-erfanie

Post on 20-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

rekayasa irigasi

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang MasalahHampir seluruh negara di dunia mengalami masalah banjir, tidak terkecuali di negara-negara yang telah maju sekalipun. Masalah tersebut mulai muncul sejak manusia bermukim dan melakukan berbagai kegiatan di kawasan yang berupa dataran banjir (flood plain) suatu sungai. Kondisi lahan di kawasan ini pada umumnya subur serta menyimpan berbagai potensi dan kemudahan sehingga mempunyai daya tarik yang tinggi untuk dibudidayakan. Oleh karena itu, kota-kota besar serta pusat-pusat perdagangan dan kegiatan-kegiatan penting lainnya seperti kawasan industri, pariwisata, prasarana perhubungan dan sebagainya sebagian besar tumbuh dan berkembang di kawasan ini. Sebagai contoh, di Jepang sebanyak 49% jumlah penduduk dan 75% properti terletak di dataran banjir yang luasnya 10% luas daratan; sedangkan sisanya 51% jumlah penduduk dan hanya 25% properti yang berada di luar dataran banjir yang luasnya 90% luas daratan. Hampir seluruh kota-kota besar di Indonesia juga berada di dataran banjir.Tanggul adalah suatu konstruksi yang dibuat untuk mencegah banjir di dataran yang dilindungi.Bagaimanapun, tanggul juga mengungkung aliran air sungai, menghasilkan aloran yang lebih dan muka air lebih tinggi.Tanggul juga dapat ditemukan di sepanjang pantai, dimana gumuk / gundukan pasir pantainya tidak cukup kuat, di sepanjang sungai untuk melindungi banjir, di sepanjang danau atau polder.Tanggul juga dibuat untuk tujuan empoldering / membentuk batasan perlindungan untuk suatu area yang tergenang serta suatu perlindungan militer.Tanggul bisa jadi pekerjaan tanah yang permanen atau hanya konstruksi darurat, biasanya terbuat dari kantong pasir sehingga secara cepat saat banjir.Banjir yang hampir setiap tahun terjadi akibat dari meluapnya Sungai Cikeas menyebabkan kerugian kepada penduduk yang tinggal di sekitar Sungai Cikeas. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya banjir, diantaranya adalah: lokasi daerah yang berada di dataran rendah dan hampir rata dengan elevasi permukaan air laut, lokasi daerah yang merupakan dataran banjir dari pertemuan beberapa sungai, pengaruh pasang air laut, terjadinya sedimentasi menyebabkan naiknya muka air sungai pada waktu banjir.Berkaitan dengan upaya untuk mengendalikan masalah banjir di Sungai Cikeas, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah usaha pembangunan Tanggul untuk menanggulangi luapan debit banjir dari Sungai Cikeas sehingga muka air sungai pada saat terjadi debit banjir tidak meluap dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat di sekitar sungai. Tujuan dari studi ini adalah untuk merencanakan Tanggul pada Sungai Cikeas dengan langkah awal melakukan analisis hidrologi, analisis morfologi dan aliran Sungai Cikeas kemudian melakukan perencanaan dimensi tanggul berdasarkan analisis sebelumnya.

1.2. Tujuan MakalahMakalah yang kami susun dengan judul Perencanaan Tanggul Banjir di Sungai Cikeas Kabupaten Bogor Jawa Barat bertujuan untuk mengetahui tentang :a. Menghitung data curah hujan menggunakan Metode Poligon Thiessen.b. Menguji Kesesuaian Distribusi Frekuensi.c. Distribusi Hujan dan Kurva IDF dengan Metode Mononobe.d. Perhitungan Debit Banjir Rancangan.e. Analisis Hidrolika menggunakan software HEC-RAS 4.1.0f. Hasil Running HEC-RASg. Perencanaan Tanggulh. Kondisi Sungai Setelah Direncanakan Tangguli. Stabilitas Tanggul

1.3. Perumusan MasalahBerdasarkan tujuan makalah diatas, maka masalah-masalah yang di bahas dapat di rumuskan sebagai berikut :a. Bagaimana Menghitung data curah hujan menggunakan Metode Poligon Thiessen ? b. Bagaimana Menguji Kesesuaian Distribusi Frekuensi ?c. Menghitung Distribusi Hujan dan Kurva IDF dengan Metode Mononobe ?d. Menghitung Debit Banjir Rancangan ?e. Menganalisis Hidrolika menggunakan software HEC-RAS 4.1.0 ?f. Hasil Analisa Running HEC-RAS ?j. Bagaimana hasil Perencanaan Tanggul ?k. Bagaimana Kondisi Sungai Setelah Direncanakan Tanggul ?l. Stabilitas Tanggul ?

BAB IIPEMBAHASAN

4.1.Curah HujanSetelah dilakukan pengujian serta penghitungan data curah hujan maka diperoleh menggunakan Metode Poligon Thiessen.adapun metode polygon thiessen ini menggunakan dua stasiun hujan yaitu stasiun hujan Cibinong dan Katulampa.Tabel 1. Rekapitulasi Curah Hujan RerataDaerah Harian Maksimum Tahunan.

Data hidrologi berupa data curah hujan daerah maksimum tahunan yang telah dihitung sebelumnya akan digunakan untuk memperkirakan berapa besarnya debit banjir rancangan Sungai Cikeas.

4.2.Uji Kesesuaian DistribusiFrekuensiPemeriksaan uji kesesuaian ini dimaksudkan untuk mengetahui suatu kebenaran hipotesa distribusi frekuensi. Dengan pemeriksaan uji ini akan diketahui :a. Kebenaran antara hasil pengamatan dengan model distribusi yang diharapkan atau diperoleh secara teoritis.b. Kebenaran hipotesa (diterima/ditolak).

a. Uji Smirnov KolmogorofDari perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai Pmax = 16,9 %. Untuk 5 % dan n = 10, pada tabel nilai kritis untuk uji Smirnov Kolmogorov diperoleh Pcr = 0,409 = 41%. Karena Pmax