ir.aaid.co.idir.aaid.co.id/newsroom/715611-annualreportptairaasiaindonesiatbktahun2018.pdf ·...

MENUJU ERA DIGITAL

EMBARKING ON A DIGITAL JOURNEY

2018 LaPoran taHunan ANNUAL REPORT

Theme Continuitykeberlanjutan TEmA

2017We Are Transforming

LAPoRAN TAhuNAN 2018ANNUAL REPORT 2018

eMBARkING oN A dIGITAL JouRNeY PT AIRASIA INdoNeSIA TBk

P.

1

Era digital di tahun 2018 merupakan fase baru perjalanan bisnis AirAsia Indonesia setelah bertransformasi menjadi

perusahaan publik yang sukses dilaksanakan di dua tahun yang lalu. Transformasi ini telah berdampak pada peningkatan implementasi tata kelola perusahaan yang

baik, restrukturisasi usaha yang terarah dan kualitas layanan yang terus ditingkatkan.

2018 digital era was the new phase in AirAsia Indonesia business journey after successfully going public two years ago. The transformation of the Company’s status renders positive impacts to various aspects of the business - improved

good corporate governance, a more focused business restructuration, and continued enhancement of service quality.

MENUJU ERA DIGITAL

EMBARKING ON A DIGITAL JOURNEY

Menjawab tantangan era digitalisasi, AirAsia Indonesia berupaya mencapai tujuannya untuk menjadi maskapai digital terbaik di segmen low cost carrier (LCC) melalui inisiatif Data, Sentralisasi, dan Digitalisasi. Inisiatif ini selain dapat menghasilkan biaya yang lebih efisien juga memberikan layanan khusus dan sangat efektif bagi para penumpang dengan kebutuhan yang kian berkembang - otomasi dilakukan pada beberapa aspek operasional dan pengintegrasian data operasional.

AirAsia Indonesia sebagai afiliasi dari Grup AirAsia juga terus berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman yang menyenangkan dan pelayanan terbaik bagi semua pelanggan. Untuk itu, AirAsia Indonesia telah menambah armada pesawat dan memperkaya fitur di situs airasia.com serta saluran baru e-Commerce Market Place, Merchandise & Duty Free.

Sejalan dengan pengembangan digital, pada tahun 2018 AirAsia Indonesia telah meraih sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA) yang merupakan acuan standar keselamatan operasional di industri penerbangan global.

By adressing the challenges in this era, Air Asia Indonesia seeks to achieve its vision of being the best digital airline in the low cost carrier (LCC) segment through data initiatives, centralization and digitalization. In addition to enabling better cost efficiency, these initiatives to a great extent also allow us to provide special and effective services to passengers with growing needs, with automation applied to some aspects in the business operations and integration of operational data.

As an affiliation to AirAsia group, we are committed to making sure all passengers enjoy great experience and services. To that end, we have added a fleet of airplanes and more features on airasia.com site as well as presented a new category of e-Commerce Market Place, Merchandise & Duty Free.

Other than digital modernization, AirAsia Indonesia has also obtained IATA Operational Safety Audit certification, the benchmark for operational safety standards in the global aviation industry.



P.

1


PT AIRASIA INdoNeSIA TBk MeNuJu eRA dIGITAL

P.

2

DaFtar ISITable of Contents

IkH

tIS

ar

kIn

er

ja u

taM

a

Per

form

ance

Hig

hlig

hts

01 keberlAnjuTAn TemAThEME CONTINUITY

01 SekAPur SIrIHFOREwORD

02 DAFTAr ISITABLE OF CONTENTS

06 ringkasan kinerja 2018 2018 Performance highlights

08 Ikhtisar keuanganFinancial highlights

10 Ikhtisar SahamShares highlights

10 Aksi korporasiCorporate Actions

11 Penghentian Sementara Perdagangan Saham / Penghapusan Pencatatan SahamSuspension/Delisting

12 Peristiwa PentingEvent highlights

16 laporan Dewan komisarisBoard of Commissioners’ Report

23 laporan DireksiBoard of Directors’ Report

34 Pernyataan Tanggung jawab laporan Tahunan 2018 oleh Dewan komisaris dan DireksiStatements of Accountability of 2018 Annual Report by the Board of Commissioners and Board of Directors.

pr

oFI

l p

er

uS

aH

aa

nla

po

ra

n M

an

aje

Me

nm

anag

emen

t Rep

orts

Com

pany

Pro

file

an

alI

SIS

Da

n p

eM

ba

Ha

Sa

n M

an

aje

Me

nm

anag

emen

t Dis

cuss

ion

and

Ana

lysi

s

38 Identitas PerusahaanCorporate Identity

40 riwayat Singkat AAID AAID in Brief

41 bidang usahaCore Business

42 Visi dan misi & budaya PerusahaanVision and Mission & Corporate Culture

44 jejak langkahMilestones

46 Wilayah OperasionalOperational Map

48 Struktur OrganisasiOrganization Structure

49 entitas AnakSubsidiary

50 Profil Dewan komisarisBoard of Commissioners’ Profile

53 Profil DireksiBoard of Directors’ Profile

55 Demografi karyawanEmployees Demography

74 ulASAn mAkrO ekOnOmI Macro economic Review

89 kInerjA PT InDOneSIA AIrASIA (IAA) PT INDONESIA AIRASIA (IAA) PERFORMANCE

90 urAIAn kInerjA keuAngAnFINANCIAL PERFORMANCE REVIEw

91 laporan laba rugi dan Penghasilan komprehensif lain konsolidasianConsolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

93 AsetAssets

93 Aset lancarCurrent Assets

94 Aset Tidak lancarNon-Current Assets

95 liabilitasLiabilities

95 liabilitas jangka PendekCurrent Liabilities

97 ekuitasEquity

97 laporan Arus kasStatements of Cash Flows

98 kemampuan membayar utang Solvency

99 Struktur modal Capital Structure

99 Ikatan material untuk Investasi barang modal Material Commitments for Investment of Capital Goods

99 realisasi Investasi/belanja barang modal Investment/Capital Expenditures Realization

99 Investasi, Divestasi, dan ekspansi Investment, Divestment, and Expansion

100 Informasi dan Fakta material Setelah Tanggal laporan Subsequent Events

58 komposisi Pemegang SahamShareholders Composition

59 Daftar entitas Anak dan/atau entitas AsosiasiSubsidiaries and/or Associates

60 Profil PT Indonesia Airasia PT Indonesia AirAsia Profile

62 Profil manajemen PT Indonesia AirAsiaManagement Profile of PT Indonesia AirAsia

68 kronologi Pencatatan SahamShares Listing Chronology

68 nama dan Alamat lembaga & Profesi Penunjang Name and Address of Supporting Institution & Profession

69 Penghargaan & Sertifikasi Awards & Certifications

70 Alamat kantor dan/atau kantor Cabang atau kantor Perwakilan Office Address and/or Branch Office or Representative Office

71 Informasi pada Website PerusahaanCorporate website Information

.01

.05

.15

.37

.73



P.

2



P.

3

TABLE OF CONTENTSDAFTAR ISI

tata

ke

lola

pe

ru

Sa

Ha

an

tan

gg

un

g j

aw

ab

So

SIa

l p

er

uS

aH

aa

nla

po

ra

n k

eu

an

ga

n 2

018

Cor

pora

te G

over

nanc

e

Cor

pora

te S

ocia

l Res

pons

ibili

ty20

18 F

inan

cial

Sta

tem

ents

123 Dasar Penerapan gCg GCG Implementation Legal References

124 Prinsip gCg GCG Principles

124 roadmap gCg GCG Roadmap

127 Struktur Tata kelola GCG Structure

128 rapat umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders

135 Dewan komisaris Board of Commissioners

142 komisaris Independen Independent Commissioner

143 DireksiBoard of Directors

151 Penilaian Penerapan gCg 2018 Terhadap Dewan komisaris dan Direksi 2018 GCG Assessment for the Board of Commissioners and Board of Directors

152 Informasi mengenai Pemegang Saham utama & Pengendali Information on Ultimate Shareholders & Controling Shareholders

153 Hubungan Afiliasi Antara Anggota Direksi, Dewan komisaris, dan Pemegang Saham utama dan/atau PengendaliAffiliations Between Members of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and the Principal and/or Controling Shareholders

154 komite AuditAudit Commitee

160 komite nominasi dan remunerasi Nomination and Remuneration Committee

166 Divisi Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary Division

174 Divisi Audit InternalInternal Audit Division

177 Sistem Pengendalian Internal Internal Control System

178 Akuntan Publik Public Accountant

179 manajemen risiko Risk Management

183 Perkara Penting Litigation

183 Sanksi Administratif Administrative Sanctions

183 Akses Informasi dan Data Perusahaan Information Access and Company Data

184 kode etik Code of Conduct

185 Sistem Pelaporan Pelanggaranwhistleblowing System

186 Penerapan Pedoman gCg Di Perseroan GCG Guideline Implementation in the Company

193 Tanggung jawab bidang lingkungan HidupResponsibility Towards The Environment

195 Tanggung jawab bidang ketenagakejaan, kesehatan & keselamatan kerja (k3) Responsibility Towards Employment, Occupational health & Safety (OhS)

196 Tanggung jawab Pengembangan Sosial & kemasyarakatan Responsibility Towards The Social & Communities Development

199 Tanggung jawab bidang konsumen Responsibility Towards Consumers

202 laporan keuangan konsolidasian 2018 2018 Consolidated Financial Statements

.121

.191

.201

100 Prospek usaha Business Prospect

101 Aspek Pemasaran Marketing Aspect

101 AirAsia - a Digital Company AirAsia - a Digital Company

102 Target dan Pencapaian 2018 Serta Proyeksi 2019Target and Achievement in 2018 And 2019’S Projection

103 Penggunaan Dana Hasil Penawaran umumUse Of Public Offering Proceeds

103 Program kepemilikan Saham oleh manajemen/karyawanStocks Ownership Program for Employees and/or Management

103 Transaksi material yang mengandung benturan kepentinganMaterial Transaction Contain Conflict of Interest

104 Transaksi dengan Pihak berelasi Transactions with Related Parties

105 Perubahan Peraturan Perundang-undanganRegulatory Changes

105 Penerapan Perubahan kebijakan Akuntansi Application Of Changes In Accounting Policies

106 PengelOlAAn Sumber DAYA mAnuSIA hUMAN RESOURCES MANAGEMENT

115 TeknOlOgI InFOrmASI INFORMATION TEChNOLOGY



P.

3

IkHtISar kInerja utaMa

PERFORmANCE HIGHLIGHTS



P.

6

Ikhtisar KinerjaPerformance Overview

Laporan ManajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis



P.

6


Laporan Manajemenmanagement Reports


analisis & Pembahasan Manajemenmanagement Discussion & Analysis

Armada pesawat Perseroan pada 2018 terdiri dari 24 pesawat, dan menghasilkan kenaikan total kapasitas sebesar 16%.The Company’s fleet in 2018 comprise of 24 aircraft. The increase in fleet size drove the total capacity by 16%.

24

Rp987,05miliar/billion.

Rugi Usaha sebesar Rp987,05 miliar di tahun 2018, dibanding laba usaha sebesar Rp378,50 miliar di tahun 2017.Operating Loss was Rp987.05 billion in 2018, compared to Rp378.50 billion of profit in 2017.

R I N G K A S A N2018 Performance HigHligHts

Passengers24 aircraftJumlah penumpang yang terbang bersama AirAsia meningkat hingga 5.2 juta atau naik 13% dari tahun sebelumnyaTotal Passengers who flew with AirAsia grew to 5.2 miliion, up by 13% year-on-year

PenumpangARMADA pesawat5,2 juta/million.

Revenues Operations segment

Operating Loss

Revenues from Ancillary

Pendapatan Segmen Operasi

Rugi Usaha

Pendataan Segmen Ancillary

Pendapatan Segmen Operasi Penerbangan meningkat 11.16%Revenues from Flight Operations segment up by 11.16%

miliar/billion.Rp3.314,86

Pendataan Segmen Ancillary dan lain-lain meningkat 9.83%Revenues from Ancillary and Others segment is up by 9.83%

miliar/billion.Rp917,91



P.

7





Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Laporan Keuangan 20182018 Financial Statements

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance



P.

7

tanggung Jawab sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility


tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Jumlah Penumpang(000)2018

Tingkat Keterisian(%)2018

Biaya Per ASK 2018 (Rp)

030

7910

4080

2050

8182

83

030

060

010

040

070

020

050

080

090

010

00

Q1 Q1 Q1Q2 Q2 Q2Q3 Q3 Q3Q4 Q4 Q4

060

0.00

01.

.200

.000

200.

000

800.

000

1.40

0.00

040

0.00

01.

000.

000

1.60

0.00

01.

800.

000

2.00

0.00

0

Pax Carried (000)2018

Load Factors (%)2018

CASK 2018 (IDR)

CASKCASK Fuel



P.

8





I K H T I S A Rfinancial HigHligHts

*dalam jutaan Rupiah | in millions of RupiahURAIAN 2018 2017 2016 DESCRIPTION

LAPORAN LABA RUGI KOMPREhENSIF STATEMENTS OF COMPREhENSIVE INCOMEPendapatan Usaha 4.232.768 3.817.861 3.888.968 Operating RevenuesBeban Usaha Neto 5.219.821 3.439.358 3.703.640 Operating Expenses Net Laba (Rugi) Usaha (987.053) 378.503 185.328 Operating Income (Loss)Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan (1.067.069) 300.295 92.498 Profit (Loss) Before Income TaxLaba (Rugi) tahun berjalan (907.025) (512.961) (21.027) Profit (Loss) for the yearLaba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada:

Profit (Loss) attributable to:

Pemilik entitas induk (907.291) (512.643) (20.994 ) Owners of the parentKepentingan non pengendali 266 (318) (33) Non controlling interests Total pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada :

Total comprehensive income attributable to:

Pemilik entitas induk (849.693) (433.422) 16.642 Owners of the parentKepentingan non pengendali 284 (304) (33) Non controlling interests POSISI KEUANGAN (NERACA) FINANCIAL POSITION (BALANCE ShEETS)Total Aset 2.845.045 3.091.134 3.504.894 Total AssetsTotal Aset Lancar 459.842 567.327 500.499 Total Current AssetsAset Tetap - Bersih 1.426.357 2.068.830 1.954.006 Fixed Assets - NetTotal Liabilitas 3.647.221 3.054.059 3.088.048 Total LiabilitiesTotas Liabilitas Jangka Pendek 2.806.388 2.174.246 1.694.686 Total Current LiabilitiesTotas Liabilitas Jangka Panjang 840.833 879.813 1.393.362 Total Non-current LiabilitiesModal Kerja Bersih (2.346.546) (1.606.919) (1.194.187) Net working CapitalTotal Ekuitas (802.176) 37.075 416.846 Total EquityEkuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

(807.072) 32.462 411.929 Equity attributable to owners of the parent

ANALISA RASIO RATIO ANALYSISLaba bersih terhadap Aset -31,9% -16,6% -0,6% Return on Assets Laba bersih terhadap Ekuitas 113,1% -1.383,6% -5,0% Return on EquityRasio Lancar 0,2 0,3 0,3 Current RatioRasio Total Liabilitas terhadap Total Aset 1,3 2,4 1,4 Total Liabilites to Total Assets RatioRasio Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas -4,5 82,4 7,4 Total Liabilities to Total Equity RatioMarjin Laba Usaha -23,3% 9,9% 4,8% Operating Profit MarginMarjin Laba Bersih -21,4% -13,4% -0,5% Net Profit Margin



P.

9











PenDAPATAn bebAn uSAHARevenue Operating Expenses

01.

500

3.00

050

02.

000

3.50

01.

000

2.50

04.

000

4.50

05.

000

2016 2017 2018

01.

500

3.00

050

02.

000

3.50

01.

000

2.50

04.

000

4.50

05.

000

2016 2017 2018

3.88

8.96

8

3.70

3.64

0

3.81

7.86

1

3.43

9.35

8

4.23

2.76

8

5.21

9.82

1

lAbA (rugI) Sebelum PAjAk PenHASIlAnProfit (Loss) Before Income Tax

01.

500

3.00

050

02.

000

3.50

01.

000

2.50

04.

000

4.50

05.

000

2016 2017 2018

92.4

98

300.

296

(1.0

67.0

69)

lAbA (rugI) uSAHAOperating Income (Loss)

01.

500

3.00

050

02.

000

3.50

01.

000

2.50

04.

000

4.50

05.

000

2016 2017 2018

185.

328

378.

503

(987

.053

)



P.

9

K E U A N G A N*dalam jutaan Rupiah | in millions of Rupiah



P.

10





PERKEMBANGAN hARGA SAhAM TAhUN 2018 & 2017Share Price Performance 2018 & 2017

PerIOD HArgA SAHAmShares Price

jumlah Saham Yang Diperdagangkan

Total Shares in Trading2018 Tertinggi | highest (Rp) Terendah | Lowest (Rp) dalam lot | in lots

Triwulan I | 1st Quarter 750 240 2.358.874

Triwulan II | 2nd Quarter 398 210 496.831

Triwulan III | 3rd Quarter 324 238 147.114

Triwulan IV | 4th Quarter 266 184 71.164

PERKEMBANGAN hARGA SAhAM TAhUN 2018 & 2017Share Price Performance 2018 & 2017

PerIOD HArgA SAHAmShares Price

jumlah Saham Yang Diperdagangkan

Total Shares in Trading2017 Tertinggi | highest (Rp) Terendah | Lowest (Rp) dalam lot | in lots

Triwulan I | 1st Quarter 120 90 14.685

Triwulan II | 2nd Quarter 171 96 26.132

Triwulan III | 3rd Quarter 1.420 106 133.143

Triwulan IV | 4th Quarter 1.260 240 777.712

Per 9 Oktober 2018 PT Rimau Multi Investama (RMI) telah secara penuh mengalihkan kepemilkan sahamnya atas PT AirAsia Indonesia Tbk (IDX: CMPP) kepada AirAsia Investment Limited (AAIL). hal ini telah dinyatakan di dalam prospektus yang disediakan bersamaan dengan Penawaran Umum Terbatas pada 29 Desember 2017. Seiring dengan selesainya pengalihan saham, komposisi kepemilikan saham CMPP terdiri dari AAIL dengan kepemilikan saham 49,25%, PT Fersindo Nusaperkasa (FNP) dengan kepemilikan saham 49,66%, dan sisa saham 1,09% dimiliki oleh publik.

As of 9 October 2018, PT Rimau Multi Investama (RMI) has fully transferred all of their shares in PT Indonesia AirAsia Indonesia Tbk (IDX: CMPP) to AirAsia Investment Limited (AAIL) as previously stated in the prospectus during the Rights Issue done on 29 December 2017. Upon the completion of this, AAIL holds 49.25% of CMPP, PT Fersindo Nusaperkasa (FNP) holds 49.66% of CMPP while the Public shareholding amounts to 1.09%.

IKHTISAR SAHAM

AKSI KORPORASI

SHARES HIgHLIgHTS

CORPORATE ACTIOnS



P.

11








Sepanjang tahun 2018, tidak terdapat penghentian perdagangan sementara (suspensi) saham PT AirAsia Indonesia Tbk.

Throughout 2018, there was no temporary suspension of PT AirAsia Indonesia Tbk shares.

PEngHEnTIAn SEMEnTARA PERDAgAngAn SAHAMSuSPEnSIOn/DELISTIng



P.

12





|



P.

12





9 Februari | February 2018

AirAsia Indonesia Rayakan Penerbangan Perdana Tiga Rute Penerbangan Langsung Terbaru.

AirAsia Indonesia Celebrates Initial Flights of the Latest Three Routes Direct Flights

24 mei | may 2018

AirAsia Indonesia menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk Tahun Buku 2017.

AirAsia Indonesia convened the Annual General Meeting of Shareholders for Fiscal Year 2017.

lokasi | locationIDX

15 Agustus | August 2018

AirAsia Indonesia tuntaskan audit keselamatan operasional IATA (IOSA).

AirAsia Indonesia finalized the IATA operations safety audit (IOSA).

24 Agustus | August 2018

Ajak Masyarakat Berburu Tiket Liburan, AirAsia Bazaar Digelar Serentak di Empat Kota.

Invites the Public to Buy holiday Tickets, AirAsia Bazaar was Simultaneously held in Four Cities.

17 juli | july 2018

SKYTRAX 10th Event.

lokasi | locationLondon

13 Februari | February 2018

AirAsia Online Travel BazaarAirAsia Online Travel Bazaar

24 juli | july 2018

AirAsia Indonesia menyelenggarakan Coffee Morning dan Breakfast Meeting dengan DGCA dan pemangku kepentingan di Redhouse.

AirAsia Indonesia held a Coffee Morning & Breakfast Meeting with DGCA and stakeholders at Redhouse.

lokasi | locationAirAsia Redhouse, Tangerang

P E R I S T I W Aevent HigHligHts



P.

13








|






P.

13

3 September | September 2018

AirAsia Indonesia dan Malaysia healthcare Travel Council Tanda Tangani MoU untuk Kembangkan Sektor Pariwisata Medis.

AirAsia Indonesia and Malaysia healthcare Travel Council Signed the MoU for the Development of Medical Tourism Sector.

20 Desember | December 2018

AirAsia Indonesia menyelenggarakan Public Expose.

AirAsia Indonesia held a Public Expose.

lokasi | locationAirAsia Redhouse, Tangerang.

4-5 Oktober | October 2018

AirAsia Peduli Lombok.

lokasi | locationLombok, NTB

12 Oktober | October 2018

CSR Palu #To Indonesia with Love.

lokasi | locationIndonesia

16 Oktober | October 2018

AirAsia Terpilih sebagai LCC Terbaik Pada Travel weekly Asia Readers

lokasi | locationSepang

laporan ManajeMen

mANAGEmENT REPORTS



P.

16





lAPoRAN dEWAN KomISARISBoarD of commissioners’ rePort

KaMarudIn BIn MeranunKoMIsarIs utaMaPresident Commissioner

Pendapatan Segmen Operasi PenerbanganRevenues from Flight Operations Segment

Rp3.314,86miliar/billion.

Mengalami tahun yang menantang, kami mengapresiasi Direksi yang tetap konsisten menjalankan langkah-langkah strategis usaha. Kami yakin bahwa posisi kuat Perseroan di industri penerbangan akan menghasilkan kinerja lebih baik dan Perseroan akan terus terbang bersama Indonesia.

Despite a challenging year, we appreciate that the Board of Directors remained cosistent in implementing the strategic measures. We believe that the strong position that the Company has in the aviation industry will lead to a better performance and that we will continue to fly with Indonesia.



P.

17








PemegAng SAHAm YAng kAmI HOrmATI,

Pertama-tama, kami sampaikan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas perlindungan dan bimbingan yang diberikan kepada Perseroan selama tahun 2018 yang menantang. Tahun lalu, semua pemain industri secara keseluruhan mengalami tantangan, namun Perseroan berhasil mempertahankan posisinya sebagai maskapai berbiaya hemat terdepan.

Apresiasi kami sampaikan kepada Direksi yang telah bekerja keras mengatasi kesulitan-kesulitan selama tahun tersebut dan dedikasi mereka pada pelaksanan langkah strategis Perseroan dan program digitalisasi. Kami yakin, strategi yang dilaksanakan pada tahun 2018 akan memberikan landasan baik bagi keberhasilan Perseroan di masa mendatang. Dewan Komisaris sendiri, dalam lingkup mandatnya, telah memberikan arahan dan dukungan kepada Perseroan. Bersama Direksi, kami bekerja memastikan Perseroan tetap berada dalam jalur pertumbuhan.

Dalam hal kepemilikan usaha, pada 9 Oktober 2018 seluruh saham PT Rimau Multi Investama (RMI) pada PT AirAsia Indonesia Tbk (IDX: CMPP) telah selesai dialihkan kepada AirAsia Investment Limited (AAIL). Dengan berakhirnya proses ini, pemegang saham Perseroan kini terdiri dari AAIL dengan kepemilkan 49,25%, PT Fersindo Nusaperkasa (FNP) dengan kepemilikan 49,66%, dan publik dengan kepemilikan 1,09%. Langkah korporasi yang telah dijalankan adalah bagian dari visi One AirAsia yang diharapkan mampu menguatkan posisi Perseroan dalam melayani segmen penumpang komersial dan meningkatkan konektivitas di kawasan Asia.

SekIlAS PerekOnOmIAn 2018Secara global, perekonomian tahun 2018 menghadapi berbagai tantangan yang terutama disebabkan oleh situasi dan kebijakan di negara adidaya yang memiliki pengaruh signifikan terhadap negara-negara lain. Situasi ini antara lain adalah persaingan tarif impor barang antara Amerika Serikat dan Tiongkok serta pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa dan Jepang yang terkoreksi.

Sebagai salah satu pasar berkembang terbesar di Asia, Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan pada tahun 2018. Dengan PDB naik 5,17%, pertumbuhan Indonesia bahkan melampaui pertumbuhan di tingkat global sekitar

BOARD OF COmmISSIONERS’ REPORTLAPORAN DEwAN kOmISARIS

DeAr VAlueD SHAreHOlDerS,

First and foremost, we express our gratitude to God Almighty for his protection and guidance for the Company throughout a challenging 2018. It was not an easy year for any player in the aviation industry, but the Company successfully maintained its position as the leading low-cost carrier.

we appreciate the hard work of the Board of Directors in addressing the tough challenges and their dedication to the Company’s strategic measures and digitalization program. we believe their strategies in 2018 would pave the way for the Company’s successes in the future. within its scope of authorities, the Board of Commissioners provided guidance and support to the Company and worked alongside the Board of Directors to ensure that the Company stayed within its course of growth.

with respect to ownership, PT Rimau Multi Investama (RMI) has fully transferred all of their shares in PT AirAsia Indonesia Tbk (IDX: CMPP) to AirAsia Investment Limited (AAIL) as of 9 October 2018. with the conclusion of this process, the Company’s stock ownership now consists of AAIL with 49.25% ownership, PT Fersindo Nusaperkasa (FNP) with 49.66% ownership, and public ownership of 1.09%. This corporate action was part of the One AirAsia vision expected to solidify the Company’s position in serving the commercial passenger segment and enhancing the connectivity in the Asian region.

2018 eCOnOmY In brIeFThe global economy in 2018 in general experienced a variety of challenges driven mainly by the situation and policies in major economies that hold considerable influence over other economies. Among others, there was import tariff contestation between the United States and China as well as softened economic performance of Euro countries and Japan.

As one of the largest emerging markets in Asia, Indonesia experienced significant growth in 2018. At 5.17%, Indonesia’s growth was higher than the global growth level at around 3.3%. Domestic inflation rate, contained



P.

18





3,3%. Tingkat inflasi dalam negeri terjaga pada tingkat 3,13% dan sesuai dengan target pemerintah sebesar 3,5% ± 1%. Prioritas pemerintah pada infrastruktur dan penyederhanaan regulasi untuk meningkatkan daya saing Indonesia adalah contoh dari kunci keberhasilan pertumbuhan Indonesia.

Di sisi lain, Indonesia turut dipengaruhi oleh ketidakpastian perekonomian global. hal ini terlihat dari depresiasi mata uang sebesar 4,8% terhadap Dolar Amerika Serikat. Sebagaimana akan tampak dalam uraian berikutnya, depresiasi memiliki dampak signifikan terhadap industri penerbangan dan Perseroan secara khusus.

Menanggapi tantangan yang ada, pemerintah mengambil langkah kebijakan dengan cepat dan tegas untuk meningkatkan ketahanan perekonomian negara, namun begitu Indonesia mencatatkan tingkat ekspor dan penanaman modal asing yang moderat. hal ini menunjukkan dampak ekonomi global yang kemungkinan akan terus terasa. Pada saat bersamaan, koordinasi baik antar-kebijakan oleh pemerintah, fundamental yang lebih sehat, dan cadangan devisa yang layak membuat Indonesia tetap tangguh dengan risiko terkait krisis keuangan yang rendah.

AnAlISIS InDuSTrI DAn bISnISTransportasi udara di seluruh dunia tumbuh didorong oleh dunia yang semakin terglobalisasi dan hambatan perjalanan lintas negara yang semakin rendah. Bisnis multinasional dan destinasi wisata yang menarik turut meningkatkan frekuensi perjalanan ke berbagai tempat. hal ini pada gilirannya membuka lapangan pekerjaan, turut menyumbang pada pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan pengetahuan antar manusia dari latar belakang budaya yang berbeda.

International Air Transport Association (IATA) memperkirakan bahwa lalu lintas penumpang udara secara global akan naik pada laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 3,6% dalam 20 tahun ke depan. Kawasan Asia Pasifik adalah pasar yang penting bagi pertumbuhan ini, dengan CAGR regional sebesar 4,8% atau lebih tinggi dari CAGR global.

Di Asia Pasifik, Indonesia disorot sebagai pasar yang menonjol. hal ini terutama berlaku di kawasan Asia Tenggara. Dari total 625 juta jiwa yang menghuni kawasan ini, 40% populasi berada di Indonesia—fakta ini menjadikan


at a low 3.13%, was in line with the government’s target range of 3,5% ± 1%. This success was due to in part by the Indonesian government infrastructure priorities and the focus on streamlining regulations to boost the country’s competitiveness.

On the other hand, Indonesia was also affected by the global economic uncertainty. This was evident from the Indonesian Rupiah that was depreciated by 4.8% to the US Dollar. The depreciation, as we will see in the following discussions, had substantial impact on the aviation industry and the Company in particular.

There were decisive and swift government policy actions that significantly increased resilience to financial market volatility, but Indonesia’s moderately low levels of exports and foreign direct investment (FDI) suggested that pressures were likely to persist. Nevertheless, strong policy coordination by the government, improved fundamentals and sound foreign reserves meant that the risk associated with financial crisis remained low for Indonesia.

InDuSTrY AnD buSIneSS AnAlYSIS Air travel around the world grows on the back of an increasingly globalized era and the lower barriers to transnational mobility of people. Multinational businesses and exciting tourism destinations bring people to different parts of the world. In turn, jobs are created, the economy grows, and there is a better understanding among people of different cultural backgrounds.

According to the International Air Transport Association (IATA) estimate, the traffic of global air passenger will increase at a compound annual growth rate (CAGR) of around 3.5% over the next 20 years. The Asia-Pacific region is key to this growth, which estimated CAGR of 4.8% is even higher than the global estimate.

In the region, Indonesia is highlighted as a standout market, especially in the Southeast Asia. In ASEAN, 40% of the total 625 million ASEAN population reside in Indonesia, making the country’s aviation sector having huge investment



P.

19








sektor aviasi Indonesia sebagai sektor dengan potensi investasi luar basa. Menurut BPS, pada periode Januari hingga Desember 2018, jumlah penumpang udara untuk penerbangan domestik tumbuh 5,35% menjadi 94,1 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, penumpang internasional tumbuh 8,21% menjadi 18,0 juta orang dari periode yang sama pada tahun terdahulu.

Sebagai negara kepulauan, perjalanan udara secara alamiah memang menjadi kebutuhan di Indonesia agar arus barang dan jasa dapat berjalan lancar. Pada tahun 2017, pemerintah Indonesia menjadikan pariwisata sebagai salah satu dari lima sektor prioritas selain infrastruktur, maritim, energi, dan pangan. Pilihan memprioritaskan infrastruktur yang erat kaitannya dengan pariwisata diyakini dapat menumbuhkan industri penerbangan dalam tahun-tahun mendatang. Saat ini pun, bandar udara dan landasan pacu tengah dibangun dan/atau diperbaiki, dan prasarana pendukung terus dikembangkan.

Lepas dari potensinya, industri penerbangan juga menghadapi tantangan—antara lain dan yang terpenting adalah isu keselamatan penerbangan yang dapat secara serius menghambat perkembangan industri. Tahun lalu, tantangan operasional terdapat pada kenaikan harga avtur. Selain itu, mengingat biaya operasional seperti sewa dan pemeliharaan pesawat dicatat dalam Dolar Amerika Serikat, depresiasi rupiah menyebabkan kenaikan beban usaha. Bencana alam sepanjang tahun 2018 juga berdampak pada industri dan kinerja Perseroan.

PenIlAIAn TerHADAP kInerjA DIrekSI

Dewan Komisaris menyadari dan memahami tantangan berat yang harus dihadapi Perseroan pada tahun 2018. Kami memandang bahwa Direksi telah mengambil langkah strategis yang diperlukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Strategi yang dijalankan sangat berperan dalam mempertahankan posisi Perseroan sebagai LCC terdepan dengan tetap memprioritaskan keselamatan dan tingkat kenyamanan penumpang.

Pada tahun 2018, Perseroan fokus untuk meningkatkan pendapatan ancillary seperti pada biaya administrasi, biaya bagasi, menu makanan AirAsia ‘Santan’, pemilihan kursi,


opportunities. According to the Central Statistics Agency, from January to December 2018 the number of air passengers for domestic flights increased by 5.35% year-on-year to 94.1 million people. International flight passengers, in the meantime, grew 8.21% year-on-year to 18.0 million people.

As an archipelago, air travel is naturally needed in Indonesia to facilitate the movement of people and goods. The government of Indonesia in 2017 made tourism as one of the five priority sectors other than infrastructure, maritime, energy, and food. The choice to prioritize the inseparably linked infrastructure and tourism will certainly boost the aviation industry growth in the coming years, with airports and runways being built and/or renovated and supporting infrastructure developed.

Despite its potentials, the industry also encounters a number of challenges, most importantly safety as avation safety issues can seriously hamper the industry. Last year, average jet fuel price increased and as the majority of the aircraft leasing and maintenance costs are paid in US dollar, depreciation of Rupiah against the US dollar inevitably led to rising operational expenses. Natural disasters in 2018 also impacted the industry and, by extension, the Company’s performance.

bOArD OF DIreCTOrS’ PerFOrmAnCe ASSeSSmenT The Board of Commissioners is aware of and understands the tough challenges in 2018. The Board of Directors took the necessary strategic measures to overcome the obstacles. Their strategies were crucial in securing the Company’s as the leading LCC while maintaining its priority of the customers’ safety and comfort.

In 2018, the Company focused on increasing ancillary revenues through channels such as administrative fees, baggage fees, AirAsia’s ‘Santan’ (Inflight F&B), Seat



P.

20





RedCargo, Fly-Thru, dan travel insurance. Dalam rangka meningkatkan layanan, Perseroan juga berinvestasi pada data, sentralisasi, dan digitalisasi. Kami juga mengapresiasi keberhasilan AirAsia Indonesia meraih akreditasi kesalamatan operasional IATA (IOSA), sebuah akreditasi yang penting bagi kredibilitas Perseroan.

hasilnya, pendapatan ancillary tumbuh. Begitu pula dengan jumlah penumpang; Perseroan mengangkut total 5,2 juta orang sepanjang tahun 2018 atau naik 13% dari periode yang sama tahun lalu. Namun begitu, beban usaha yang tinggi akibat risiko mata uang dan kenaikan harga bahan bakar membuat Perseroan mencatatkan kerugian usaha senilai Rp987 miliar dan rugi bersih Rp907 miliar.

PAnDAngAn TerHADAP PrOSPek uSAHALepas dari tahun yang berat, kami sepakat dengan Direksi bahwa industri penerbangan Indonesia memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. hal ini didukung oleh bonus demografi Indonesia, kenaikan upah yang akan mendorong pertumbuhan kelas menengah, dan minat masyarakat Indonesia secara umum untuk mendapatkan pengalaman bepergian baik di dalam maupun di luar negeri.

Perseroan akan melanjutkan inisiatif digitalisasi dan inovasi TI baru, seperti deteksi wajah dan proses otomasi dengan teknologi robotik. Rute baru yang potensial juga akan diluncurkan, selain menambah frekuensi pada rute yang sudah ada. Dalam hal ekspansi pangsa pasar, Perseroan hendak menambah tiga pesawat A320 baru sehingga akan terdapat total 27 pesawat di armada Perseroan.

kOmITmen TerHADAP TATA kelOlA PeruSAHAAn Kami menyadari nilai penting penerapan prinsip tata kelola usaha yang baik, yang akan memberi nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan. Implementasi tata kelola pun dapat mendukung pertumbuhan berkelanjutan. Selain itu, sebagai perusahaan publik, Perseroan berkomitmen untuk terus menyempurnakan aspek transparansi dan akuntabilitas.

Dewan Komisaris memandang bahwa tata kelola perusahaan telah dilaksanakan dengan baik oleh Perseroan. Selain menaati prinsip tata kelola, Perseroan juga telah membentuk Roadmap GCG yang mencakup struktur tata kelola dan


Selections, RedCargo, Fly-Thru and travel insurance. To step up services, the Company invested in data, centralization, and digitalization initiatives. we also appreciate the success of AirAsia Indonesia to pass the IATA Operational Safety Audit (IOSA) in August 2018. This is an important accreditation that would enhance the credibility of the Company.

As the result of business strategies, ancillary revenue rose as well as the number of passengers carried by the Company, totaling to 5.2 million passengers or up 13% year-on-year. Nevertheless, high operating costs due to foreign currency risk and the increase in jet fuel forced the Company to record an operating loss of Rp987 billion and net loss of Rp907 billion.

VIeW On buSIneSS OuTlOOkIn spite of a tough year, we share the Board of Directors’ business outlook and the encouraging prospect of Indonesian aviation industry in the future on the back of Indonesia’s demographic dividend, improved wage level that will drive the increase in the middle class population, and the overall interests of the Indonesian people to gain domestic and abroad travel experience.

The Company will continue its digitalization initiatives with plans for new IT innovations such as facial recognition boarding system and robotic process automation. Potential new routes will be introduced as well as increasing the frequency on some of the existing routes. In terms of market share expansion, we also plan to add 3 additional aircrafts, which will increase our fleet to 27 A320s.

COmmITmenT TO gOOD COrPOrATe gOVernAnCewe recognize the importance of good corporate governance principles as providing added value for all stakeholders. GCG implementation can support sustainable growth and as a public company the Company is dedicated in improving transparency and accountability.

The Board of Commissioners views that the good corporate governance is being strongly implemented in the Company. Other than observing all GCG principles, the Company has also established GCG Roadmap that include the structure



P.

21








panduan penting untuk memandu pelaksanaan tata kelola, seperti Kode Etik, Panduan Implementasi Tata Kelola, dan Panduan Direksi dan Dewan Komisaris.

Secara keseluruhan, kami mengamati dan yakin bahwa Direksi Perseroan telah melaksanakan praktik tata kelola yang baik, yang akan terus ditingkatkan guna mencapai GCG excellent di masa mendatang.

PerubAHAn kOmPOSISI DeWAn kOmISArISBerdasarkan keputusan RUPS Tahunan yang diselenggarakan tanggal 24 Mei 2018, Rapat memutuskan perubahan komposisi Dewan Komisaris. Rapat menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris Perseroan yang sebelumnya Kamarudin Bin Meranun menjabat sebagai Komisaris menjadi Komisaris Utama, dan Pin harris yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama menjadi Komisaris

APreSIASISebagai penutup, kami hendak berterima kasih kepada semua pemegang saham dan pemangku kepentingan atas dukungan mereka yang terus ditunjukkan kepada Perseroan. Kami juga berterima kasih kepada Direksi, jajaran manajemen, dan karyawan atas dedikasi dan kolaborasi yang baik. Tak lupa kami ingin menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pelanggan setia AirAsia dan mitra usaha yang telah bersama-sama mengarungi tahun 2018. Kami percaya, Perseroan akan terus tumbuh dan terbang bersama Indonesia.


and important manuals to guide our GCG implementation, such as the Code of Conduct, GCG Implementation Manual, and Board Manuals for both the Board of Commissioners and Board of Directors.

Overall, based on our observation, we trust that the Board of Directors has implemented sound GCG practices that will continuously be enhanced to achieve GCG excellent in the future.

bOArD OF COmmISSIOnerS’ COmPOSITIOn CHAngeSPursuant to the resolution of the Annual GMS dated 24 May 2018, the Meeting stipulated the changes of the Board of Commissioners’ composition in 2018. The Meeting approved the changes of composition ie. Kamarudin Bin Meranun that previously served as Commissioner has been assigned as the President Commissioner. And further, Pin harris that previously served as President Commissioner has been assigned as the Commissioner.

APPreCIATIOnIn conclusion, we would like to express our appreciation to the shareholders and stakeholders for their continued support. we also thank the Board of Directors, the management, and all employees of the Company for their dedication and sound teamwork. Last but not least, we wish to convey our appreciation to our loyal customers and business partners for journeying with the Company throughout the year. we believe that the Company will continue to grow and fly with Indonesia.

Jakarta, 30 April 2019Atas Nama Dewan Komisaris

On Behalf of the Board of Commissioners

KaMarudIn BIn Meranun

KoMIsarIs utaMaPresident Commissioner



P.

22









Dewan KomisarisBoard of Commissioners

KaMarudIn BIn MeranunKoMIsarIs utaMaPresident Commissioner

.01

agus tonI sutIrtoKoMIsarIs IndePendenIndependent Commissioner

.03

PIn HarrIsKoMIsarIsCommissioner

.02



P.

22



P.

23








lAPoRAN dIREKSIBoarD of Directors’ rePort

Tahun 2018 merupakan tahun menantang bagi industri penerbangan

secara umum. Namun, melalui langkah-langkah strategis, Perseroan mampu mempertahankan posisinya sebagai

maskapai berbiaya rendah yang terdepan. Kami bangga menjadi maskapai pilihan

bagi 5,2 juta orang penumpang pada 2018 dan akan terus berinovasi untuk

meningkatkan kinerja.In general, 2018 was a challenging year for the

aviation industry. However, by taking strategic measures, the company have managed to maintain

its position as the leading low-cost carrier. We are proud to be the airline of choice for 5,2 million

passengers in 2018 and will continue creating new innovations to drive our performance.

dendy KurnIawandIreKtur utaMa

President Director

Pendapatan Segmen Ancillary dan lain-lain

Revenues from Ancillary and Other Segment

Rp917,91miliar/billion.



P.

24





PemegAng SAHAm YAng TerHOrmAT,

Sebagai maskapai penerbangan berbiaya rendah terdepan, kami senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang selama penerbangan. Tahun 2018 dapat dikatakan sebagai tahun yang menantang bagi industri penerbangan komersial secara umum. Kondisi keuangan global masih diwarnai ketidakpastian dan beberapa daerah di Indonesia terdampak kejadian bencana besar. Di samping itu, hal yang paling berdampak pada perusahaan maskapai adalah kenaikan harga avtur dan biaya operasional. Melalui langkah-langkah strategis, kami tetap mampu mencatatkan kinerja baik untuk sebagian indikator. Pendapatan dari layanan tambahan bertumbuh dan jumlah penumpang yang memilih terbang bersama AirAsia naik menjadi 5,2 juta orang.

SekIlAS kOnDISI PerekOnOmIAn 2018Sebagai salah satu pasar berkembang terbesar Asia, Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan pada tahun 2018. Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 5,2% didukung oleh belanja dalam negeri dan investasi yang kuat. Kedua hal ini amat dipengaruhi oleh pioritas dan keberpihakan pemerintah Indonesia pada pembangunan infrastruktur. Selain itu, pemerintah juga meneruskan langkah penyederhanaan dan perampingan regulasi untuk mendorong kompetisi dan daya saing, perbaikan kualitas pendidikan, dan penyesuaian peraturan yang berlaku atas pasar tenaga kerja untuk mendukung penyerapan pekerja.

Pada sisi perekonomian secara global, ketidakpastian justru meningkat akibat “perang dagang” yang terus berlanjut. Penerapan normalisasi moneter oleh Amerika Serikat turut membawa dampak berupa arus keluar investasi dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. hal ini berakibat pada tidak hanya defisit neraca berjalan, tetapi juga tekanan pada aset, obligasi, dan mata uang Indonesia. Pada kuartal kedua tahun 2018, mata uang Rupiah terdepresiasi sebesar 4,8%, kemudian 2,7% pada bulan Juli dan Agustus. Dalam upaya menjaga kestabilan ekonomi, Bank Indonesia menaikkan suku bunga 7-Days Reverse Repo Rate hingga 6 (enam) kali sejak Mei 2018.

Langkah kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia secara cepat dan tegas berhasil meningkatkan ketahanan Indonesia terhadap volatilitas pasar. Namun begitu, tingkat ekspor Indonesia yang relatif moderat dan level penanaman modal asing mengindikasikan bahwa arus keluar investasi berpotensi untuk terus berlanjut. hal ini tentu tidak

BOARD OF DIRECTOR’S REPORTLAPORAN DIREkSI

DeAr DISTInguISHeD SHAreHOlDerS,

Being the leading low-cost carrier, we have always been committed to deliver quality in our services to ensure safe and comfortable flights for our passengers. 2018 was particularly challenging for the commercial aviation industry in general. Other than the volatile global economy and major disasters in Indonesia, the carrier was most impacted by the increasing jet fuel price and operating costs. Backed by our strategic measures, we still managed to deliver good performance on some of the key performance indicators in 2018. Our ancillary revenue grew and we also recorded higher number of passengers. we are proud to have carried 5.2 million passengers.

2018 eCOnOmY In brIeFAs one of the largest emerging markets in Asia, Indonesia experienced significant growth in 2018, as shown by its gross domestic product (GDP) growth of 5.2% that was supported by strong domestic spending and investment. In retrospect, this was greatly influenced by the Indonesian government priorities to enhance infrastructure; streamline regulations to boost competition and competitive edge; improve education quality as well as alleviate labor market regulations to support employment.

On the other hand, intensified global uncertainty from “trade wars” amid the ongoing US monetary normalization that has led portfolio outflows from emerging economy countries including Indonesia. In addition to the current account deficit, foreign outflows have resulted in downward pressure on Indonesian assets, stocks as well as currency. In the 2nd quarter of 2018, the Rupiah depreciated 4.8% and additionally 2.7% in July and August. In an effort to defend the Rupiah, Bank Indonesia (BI) raised its 7-Day Reverse Repo Rate 6 (six) times since May 2018.

Although the decisive and swift policy actions have significantly increased resilience to financial market volatility, Indonesia’s moderately low levels of exports and foreign direct investment (FDI) suggested that pressures from



P.

25









menafikan kekuatan perekonomian Indonesia yang dicapai berkat koordinasi kebijakan yang baik oleh pemerintah, fundamental yang lebih kuat, dan posisi cadangan devisi yang sehat hasilnya, risiko yang dihadapi Indonesia terkait krisis keuangan dapat dikatakan rendah.

AnAlISIS InDuSTrI DAn bISnISSementara itu, pada tataran industri, sektor penerbangan komersial menghadapi sejumlah tantangan pada 2018 yang berdampak pada operasi dan profitabilitas pemain usaha secara umum. Bencana alam berupa erupsi vulkanik yang terjadi beberapa kali di Bali, gempa di Lombok, dan tsunami di Palu memberikan dampak negatif yang tidak dapat dielakkan bagi industri pariwisata dan aviasi. Namun begitu, kepemimpinan pemerintah Indonesia yang dengan cepat melaksanakan langkah-langkah pemulihan di wilayah-wilayah terdampak patut diapresiasi. Kecepatan bertindak, dan bantuan yang datang dari pihak asing, memainkan peran besar dalam proses penanggulangan bencana.

Di sisi biaya, pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS dan harga avtur yang naik signifikan pada 2018 memberikan tekanan besar tidak hanya pada AirAsia, tetapi juga seluruh operator maskapai di Indonesia. harga avtur secara rata-rata naik sekitar 32,8% dari sekitar US$64/barel pada tahun 2017 ke US$85/barel pada tahun 2018. Selain itu, mengingat sebagian besar transaksi biaya sewa dan pemeliharaan pesawat dilakukan dalam mata uang Dolar Amerika, depresiasi Rupiah pada akhirnya mengakibatkan peningkatan biaya operasional. Secara keseluruhan, menilik bahwa porsi bahan bakar dan sewa dan pemeliharaan pesawat terhadap struktur biaya operasional mencapai 70%, maka kenaikan pada aspek-aspek ini pun memengaruhi kondisi ongkos operasional yang harus ditanggung sektor penerbangan Indonesia pada 2018.

lAngkAH STrATegIS 2018Merespon segenap tantangan tersebut dan sejalan dengan nilai-nilai AirAsia, Perseroan melaksanakan langkah-langkah strategis yang sangat penting bagi upaya mempertahankan posisi Perseroan sebagai maskapai berbiaya terendah di dunia sekaligus memenuhi prioritas Perseroan terhadap keselamatan dan kenyamanan penumpang. Dengan dukungan low-cost carrier terbesar di Asia, Perseroan mendapat manfaat tak tertandingi dari potensi sinergi terbaik yang bisa didapatkan di kawasan ini. Model bisnis sebagai LCC telah menjadikan AirAsia sebagai pemain terdepan dunia di kelasnya dengan pertumbuhan pendapatan bersih yang kuat dan yang mampu memaksimalkan nilai untuk pemegang saham.

capital outflows were likely to persist. On a positive note, risk associated with financial crisis for Indonesia remains low due to strong policy coordination by the government, improved fundamentals and healthy foreign reserves.

InDuSTrY AnD buSIneSS AnAlYSIS Indonesia’s commercial aviation industry experienced challenges in 2018, which disrupted their operations and affected profitability. The multiple volcanic eruptions in Bali, earthquakes in Lombok and tsunami in Palu have imposed a negative impact on both tourism and the aviation industry. Nevertheless, the Indonesian government deserved to be appreciated for its leadership in swiftly carrying out recovery measures in the affected areas. The prompt reaction combined with foreign aid played a huge part in the disaster mitigation process.

On the costs side, the weakening of the Rupiah against the US Dollar as well as significantly higher jet fuel price during the year put a heavy pressure not only for AirAsia, but also for all airline operators in Indonesia. Average jet fuel price increased by around 32.8% from around US$64/barrel in 2017 to as US$85/barrel in 2018. Additionally, as the majority of the aircraft leasing and maintenance costs are paid in US dollar, depreciation of Rupiah against the US dollar inevitably led to rising operational expenses. Overall, considering that fuel, aircraft lease and maintenance costs account for about 70% of the airline’s cost structure, the increase in airline operating costs was unavoidable for Indonesian aviation sector in 2018.

STrATegIC meASureS In 2018In response to those challenges and observing the AirAsia Values, the Company has implemented a number of strategic measures that have been crucial in securing its position to be the world’s lowest cost airline while maintaining its priority of the customers’ safety and comfort. Backed by the largest LCC in Asia, the Company enjoys unparalleled synergy potential that the region can offer. Its Low Cost Carrier business model has made AirAsia the world’s leading lowest cost airline with resilient profit growth that has successfully maximized the shareholder’s value.



P.

26





Untuk memantapkan posisi Perseroan sebagai LCC terbaik Indonesia yang melayani rute internasional, Perseroan untuk bertekad menguatkan kehadirannya di pasar Asia dan ASEAN. hal ini dicapai melalui ekspansi jaringan dan frekuensi penerbangan untuk dapat lebih jauh mendominasi pasar dan hub yang ada.

Menjadi bagian dari AirAsia Group juga berarti Perseroan mendapat manfaat dalam hal proses pengadaan fasilitas dengan volume besar (bulk) untuk mendapatkan harga yang lebih kompetitif. Selain itu, sinergi dengan grup juga memudahkan implementasi berbagai inisiatif digital yang dikembangkan bersama-sama dalam rangka meningkatkan efisiensi usaha Perseroan serta memberikan pengalaman yang lebih baik kepada penumpang.

Pada aspek komersial, salah satu fokus Perseroan pada tahun 2018 adalah meningkatkan target pendapatan ancillary hingga 25% melalui sejumlah saluran pendapatan seperti biaya administrasi, biaya bagasi, AirAsia ‘Santan’ (hidangan yang bisa dipesan selama penerbangan), pemilihan bangku, RedCargo, FlyThru, asuransi AirAsia Insure, serta saluran baru eCommerce Market Place, Merchandise & Duty Free di ‘Our Shop’.

Perseroan juga berupaya untuk terus berkembang memenuhi tuntutan penumpang, yaitu dengan menjadi maskapai digital terbaik di segmen LCC melalui inisiatif Data, Sentralisasi, dan Digitalisasi. Inisiatif ini tidak hanya akan memberikan layanan khusus dan tanpa kendala untuk para penumpang dengan kebutuhan yang kian berkembang otomasi pada beberapa aspek operasional dan pengintegrasian data operasional juga diharapkan bisa menghasilkan biaya yang lebih efisien.

Dalam hal kepemilikan saham, per 9 Oktober 2018 PT Rimau Multi Investama (RMI) telah secara penuh mengalihkan kepemilkan sahamnya atas PT AirAsia Indonesia Tbk (IDX: CMPP) kepada AirAsia Investment Limited (AAIL). hal ini telah dinyatakan di dalam prospektus yang disediakan bersamaan dengan Penawaran Umum Terbatas pada 29 Desember 2017. Seiring dengan selesainya pengalihan saham, komposisi kepemilikan saham CMPP terdiri dari AAIL dengan kepemilikan saham 49,25%, PT Fersindo Nusaperkasa (FNP) dengan kepemilikan saham 49,66%, dan sisa saham 1,09% dimiliki oleh publik.


To further establish its position as the leading Indonesian LCC in International Route, the Company is determined in reinforcing its position in Asia and ASEAN market through network expansion and frequency additions to further dominate existing markets and hubs.

Being part of the AirAsia Group also means the Company gained great advantage in bulk-buying procurement process and in receiving a more competitive pricing. Additionally, its synergy with the Group has faciltiated the Company in implementing various digital initiatives, co-developed with AirAsia Group, to improve business efficiency and to enhance customer experience.

Commercially, in 2018 the Company was focused on increasing ancillary target to 25% through a number of channels that include administrative fees, baggage fees, AirAsia’s ‘Santan’ (Inflight F&B), Seat Selections, RedCargo, Fly Thru, AirAsia Insure, as well as the new eCommerce Market Place, Merchandise & Duty Free ‘OurShop’.

The Company also exerts itself to evolve with its customers’ needs by becoming the leading digital LCC airline through Data, Centralisation & Digitalisation that will not only provide personalized and seamless services for its increasingly discerning customers, but also help the Company reduce costs further by automating more operations and integrating all operational data.

In regards to of share ownership, as of 9 October 2018, PT Rimau Multi Investama (RMI) has fully transferred all of their shares in PT Indonesia AirAsia Indonesia Tbk (IDX: CMPP) to AirAsia Investment Limited (AAIL) as previously stated in the prospectus during the Rights Issue done on 29 December 2017. Upon the completion of this, AAIL holds 49.25% of CMPP, PT Fersindo Nusaperkasa (FNP) holds 49.66% of CMPP while the Public shareholding amounts to 1.09%.



P.

27








kInerjA bISnIS 2018Pada kuartal keempat, sebanyak delapan pesawat yang sebelumnya dioperasikan oleh Indonesia AirAsia Extra (“IAAX”) telah secara penuh diserahkan kembali kepada Indonesia AirAsia (“IAA”). Penyerahan pesawat ini turut menyumbang pada perbaikan kinerja Perseoan pada kuartal keempat 2018. Pada akhir 2018, selain delapan pesawat yang diserahkan IAAX tadi, terdapat 1 pesawat yang sudah diserahkan pada bulan Juli. Secara keseluruhan, armada pesawat Perseroan pada 2018 terdiri dari 24 pesawat, dan menghasilkan kenaikan total kapasitas sebesar 16% dibanding tahun 2017.

Di sepanjang 2018, dari segi jumlah penumpang Perseroan mengangkut total 5,2 juta orang atau naik 13% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya, sementara load turun sebesar 2% ke 82%.

Dari sisi pendapatan, Perseroan mengalami peningkatan sebesar 11% atau senilai Rp 4.2 Trillun dibantu dengan kenaikan jumlah penumpang, sementara pendapatan ancillary, ditunjang inisiatif penjualan yang berjalan baik dan peningkatan biaya bagasi, mencatat pertumbuhan. Namun, beban usaha naik 51%. hal ini disebabkan utamanya oleh kenaikan bahan bakar sebesar 53% dan pengeluaran dalam mata uang Dolar Amerika untuk, antara lain, sewa dan pemeliharaan pesawat. Secara keseluruhan, Perseroan mencatatkan kerugian usaha sebesar Rp987 miliar akibat penurunan pendapatan dan biaya yang lebih tinggi, sementara kerugian bersih tercatat sebesar Rp907 miliar.

TAnTAngAn YAng DIHADAPISebagai negara besar kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau dan terletak pada daerah gempa aktif di sepanjang Samudera Pasifik, Indonesia secara khusus rawan mengalami erupsi gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami. Tahun 2018 menjadi tahun yang mencatatkan sejumlah kejadian bencana yang berdampak tidak hanya pada Perseroan tetapi juga seluruh negeri. Di Bali, erupsi Gunung Agung terjadi pada bulan Januari, Juni, Juli, dan Desember 2018 dengan kekuatan berbeda-beda. Pada bulan Juni, bandar udara Ngurah Rai terpaksa dihentikan kegiatannya selama satu hari akibat kegiatan gunung berapi ini. Perjalanan ribuan wisatawan terkendali dan pariwisata Bali terdampak. Pada bulan Juli dan Agustus 2018, gempa bumi merusak sebagian besar bangunan di area destinasi wisata di Lombok. Peristiwa ini mengakibatkan lebih dari 400 ribu orang mengungsi. Bencana yang dapat dikatakan terparah terjadi di Palu, Sulawesi Tengah; gempa bumi berkekuatan 7,5 magnitudo


buSIneSS PerFOrmAnCe In 2018During the 4th quarter, the eight aircraft previously operated by Indonesia AirAsia Extra (“IAAX”) have been fully transferred back to Indonesia AirAsia (“IAA”), resulting in the Company’s higher than normal 4Q18 numbers. By the end of 2018, in addition to the eight aircrafts transferred back from IAAX, 1 additional aircraft was delivered in July making the total fleet size in 2018 to 24 aircrafts. This increase in aircrafts drove the total capacity by 16% as compared to 2017.

For the full year of 2018, the Company carried a total of 5.2 million passengers, up by 13% year-on-year while load was down by 2 percentage points to 82%.

The Company’s revenue increased by 11% to Rp 4.2 Trillion supported by increase in passengers while ancillary revenue is also up on the back of strong sales initiative and increase in baggage fees. On the other hand, total operating expense was up by 51%, largely driven by the 53% increase in fuel costs and USD denominated expenses such as aircraft lease and maintenance. In terms of operations, the Company made an operating loss of Rp987 billion, driven by higher expenses while net loss was recorded at Rp907 billion.

buSIneSS CHAllengeS As a vast archipelago of more than 17,000 islands that sits on an active seismic area on the margins of the Pacific Ocean, Indonesia is especially vulnerable to volcanic eruptions, earthquakes and tsunamis. 2018 was a particularly tumultuous year not only for the Company, but also for the whole nation. The Mount Agung in Bali erupted occurred multiple times in January, June, July and December 2018 in varying strengths, forcing the Ngurah Rai Airport to shut down for a day in June, effectively stranding thousands of visitors and caused a significant decline in Bali’s tourism. In July and August 2018, strong quakes damaged most of the structures in the tourist area of Lombok and displaced more than 400 thousand people, but the worst of the catastrophes was the magnitude 7.5 quake and tsunami that killed more than 2,000 people in Palu, Central Sulawesi. These devastating earthquakes not only resulted in lives lost, but also affected the inbound tourists’ numbers to Indonesia and



P.

28





dan tsunami mengakibatkan korban jiwa lebih dari 2.000 orang. Tak hanya menimbulkan korban jiwa, bencana juga memengaruhi jumlah wisatawan asing ke Indonesia, kerugian ekonomi, dan industri penerbangan.

PAnDAngAn ke DePAnMeskipun tahun 2018 adalah tahun yang amat menantang bagi industri penerbangan di Indonesia, namun prospek baik industri maupun pariwisata pada tahun mendatang masih sangat cerah. Presiden Joko widodo menggarisbawahi dan menyertakan pariwisata sebagai salah satu sektor prioritas mengingat dampak positif yang substansial dari sektor ini terhadap perekonomian Indonesia. Dampak dimaksud, antara lain, adalah kenaikan kontribusnya terhadap PDB, lapangan kerja, dan penurunan defisit neraca berjalan serta stabilisasi nilai mata uang.

Untuk itu, salah satu poin dalam rencana strategis pemerintah adalah mengembangkan “10 Bali Baru” di seluruh Indonesia. hal ini akan dicapai melalui pembangunan 10 bandar udara baru untuk mendukung ketersediaan infrastruktur daerah. Pemerintah juga melaksanakan kebijakan untuk menarik penanaman modal asing dan menambah jumlah negara bebas visa Indonesia untuk mendorong inisiatif ini.

Lepas dari bencana alam yang sempat menghambat sektor pariwisata, jumlah wisatawan mancanegara masih menunjukkan pertumbuhan sebesar 15% menjadi 16 juta pengunjung pada 2018. Kenaikan ini didukung oleh pertumbuhan industri penerbangan dan populasi kelas menengan Indonesia, yang antara lain terlihat dari penambahan armada pesawat dan frekuensi penerbangan. wilayah geografis Indonesia yang unik juga menambah daya saing maskapai sebagai sarana transportasi pilihan.

Selain itu, pemilihan umum legislatif dan presiden tahun 2019 juga diperkirakan akan meningkatkan jumlah penumpang transportasi udara. Secara umum, keberhasilan pelaksanaan kebijakan perekonomian pemerintah akan terus memberdayakan sektor pariwisata dan memberi efek positif pada sektor aviasi. Kami optimis dapat menghasilkan kegiatan usaha yang memberi kinerja keuntungan lebih baik pada 2019, didorong oleh tren penurunan harga bahan bakar dan Rupiah yang menguat dua faktor utama yang berperan menjaga tingkat beban usaha operator pesawat.

Untuk meningkatkan pengalaman penumpang, inisiatif digitalisasi akan dilanjutkan pada tahun 2019. Terdapat rencana inovasi TI, seperti pengenalan wajah untuk boarding


economic losses for Indonesian tourism and consequently to the aviation industry.

buSIneSS PrOSPeCTS Although 2018 has proven to be a very challenging year for the aviation industry in Indonesia, the future of both aviation and tourism remains bright for the coming year. President Joko widodo has underlined and included tourism as one of the priority sectors to focus on due to its substantial benefits for Indonesia’s economic growth, including increase in GDP contribution, additional employment opportunities as well as reducing current account deficit and currency stabilization.

To that end, one of the government’s key strategic plans is to develop “10 New Balis” throughout Indonesia along with 10 new airports in to support the destinations. The government also introduced policies to ease of foreign direct investments (FDI) and increase visa free countries traveling to Indonesia to drive this initiative.

Despite the natural disasters, which disrupted Indonesian tourism sector, foreign tourist arrivals grew by around 15% to 16 million in 2018. This increase were supported by the robust growth of the aviation industry, highlighted by expanding fleets and increased flights, and the growing number of Indonesia’s middle-class population. Indonesia’s unique archipelagic geography also gives the aviation sector a competitive edge as the country’s most convenient means of transportation.

Moreover, the coming regional, legislative and presidential elections in 2019 will also bring an increase in air passengers. Overall, successful implementation of government economic policies will boost tourism and positively affect the aviation sector. we are optimistic that we will have profitable operations in 2019 driven by recent downtrend in fuel price as well as strengthening of Rupiah against USD, which are 2 key factors in maintaining the costs of operations for aircraft operators.

To further enhance customer experience, our digitalization initiatives will also continue in 2019 with plans for new IT innovations such as facial recognition boarding system



P.

29








dan otomasi proses menggunakan teknologi robotik. Untuk menopang penjualan, kami akan meluncurkan rute-rute baru, termasuk rute KL-Belitung, Denpasar-Labuan Bajo dan Lombok-Perth. Kami juga berencana menambah frekuensi penerbangan untuk beberapa rute yang sudah ada. Dalam hal ekspansi pangsa pasar, kami akan menambah lima pesawat, sehingga armada tipe A320 kami diharapkan mencapai 29 unit pesawat.

kOmITmen TATA kelOlA PeruSAHAAn YAng bAIkSebagaimana diuraikan di atas, semua perusahaan dan industri penerbangan secara khusus menghadapai berbagai tantangan dan risiko bisnis. Untuk dapat mengatasinya, tata kelola perusahaan yang baik (GCG), konsisten, dan berkelanjuan amat penting untuk meningkatkan akuntabilitas Perseroan dan mencegah terjadi kesalahan-kesalahan besar, sekaligus mengendalikan risiko dan memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Pelaksanaan GCG tahun 2018 juga telah selaras dengan Roadmap GCG yang telah kami susun melalui kegiatan Perumusan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi, yang dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan tercapainya tujuan akhir Roadmap GCG yang diharapkan, yaitu GCG Excellent. Kualitas pelaksanaan tata kelola juga akan terus ditingkatkan melalui self-assessment GCG yang akan mulai dilakukan pada tahun 2019. Evaluasi praktik GCG di keseluruhan kegiatan operasional dan nonoperasional Perseroan akan menjadi dasar bagi penyempurnaan praktik GCG secara berkesinambungan

Kami yakin bahwa praktik tata kelola akan menghasilkan kinerja dan pelayanan yang lebih baik, sehingga menguatkan posisi Perseroan sebagai perusahaan terbuka dan pemimpin di segmen maskapai berbiaya rendah.

PerubAHAn kOmPOSISI DIrekSI

Sepanjng tahun 2018, tidak terjadi perubahan pada komposisi Direksi Perseroan.

PengembAngAn Sumber DAYA mAnuSIAKami menyadari peran vital pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia yang bisa beradaptasi dengan kebutuhan Perseroan dan tantangan usaha yang terus berubah. Berangkat dari kesadaran ini, kegiatan sumber daya manusia pada tahun 2018 difokuskan pada inisiatif


and robotic process automation. To boost sales, we plan to introduce potential new routes, which include KL to Belitung, Denpasar to Labuan Bajo and Lombok-Perth as well as increasing frequency on some of our existing routes. In terms of market share expansion, we also plan to add 5 additional aircrafts in 2019, which will increase our fleet to 29 A320s.

COmmITmenT TO gOOD COrPOrATe gOVernAnCeAs laid out in the previous discussion, all companies and especially the aviation industry is exposed to a very broad spectrum of business challenges and risks. For this reason, consistent and sustainable good corporate governance (GCG) is crucial to increase the accountability of our company and to avoid massive disasters before they occur while also controlling risk and assuring compliance to the applied rules and regulations.

GCG implementation in 2018 has also adhered to the GCG Roadmap that we have developed through Formulation, Implementation, Monitoring and Evaluation. This is done sustainably to ensure the achievement of GCG Roadmap expected goals, namely GCG Excellent. The Company will also further its governance implementation through a GCG self-assessment that it will start to carry out in 2019. The evaluation of GCG practices in the overall operational and non-operational activities of the Company will inform the Ccompany’s continuous GCG refinement.

we truly believe that GCG practices will result in higher performance and better services, thus strengthening our position as a publicly listed enterprise and a leading low- cost carrier company.

bOArD OF DIreCTOrS’ COmPOSITIOn CHAngeSThere was no change in the Board of Directors’ composition during 2018.

HumAn CAPITAl DeVelOPmenTwe fully realize the pivotal role of human resources development and management that can adapt to the Company’s ever-changing needs and business challenges. For this reason, our human resources operational development in 2018 was a digitization initiative called ‘Go Digital’



P.

30





digitalisasi bernama ‘Go Digital’, yang mendigitalisasi proses-proses kerja terkait sumber daya manusia agar berjalan lebih cepat dan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Inisiatif ini dilaksanakan dalam dua fase: platform SDM digital diluncurkan terlebih dahulu pada 28 Juni 2018, yang mencakup manajemen SDM dan sistem absensi serta fungsi rekrutmen digital; diikuti fase kedua, yaitu peluncuran manajemen data karyawan pada November 2018.

Dalam hal pengembangan keterampilan sumber daya manusia, Perseroan melaksanakan 21 pelatihan internal termasuk pelatihan bahasa asing Inggris dan Jepang. Pelatihan-pelatihan diselenggarakan rutin dan sesuai dengan peraturan setiap departemen. Secara total, Perseroan mengeluarkan investasi sebesar Rp614,75 juta untuk pengembangan keterampilan lunak di tahun 2018. Selan itu, kami juga pastikan semua karyawan punya peluang untuk mengembangan kariernya melalui program suksesi dan promosi.

PengembAngAn TeknOlOgI InFOrmASI

Departemen Information, Commercial, and Technology (ICT) memainkan peran penting dalam pemanfaatan teknologi Perseroan. Memahami fungsinya, departemen ini melaksanakan langkah-langkah penting pengembangan inovasi teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan Perseroan meningkatkan efisiensi biaya, melakukan kegiatan pemasaran dan promosi, dan perbaikan proses bisnis melalui otomasi tanpa kendala. Setiap kegiatan ini senantiasa mengacu pada kebijakan pengembagan ICT.

AirAsia Indonesia adalah maskapai pertama yang menerapkan sejumlah terobosan TI, seperti tiket elektronik, aplikasi seluler untuk pemesanan tiket, pembayaran elektronik, check-in elektronik, dan kios check-in mandiri. Pada tahun 2018, kami kembali dengan dua inovasi penting yang akan memperkuat posisi Perseroan sebagai yang terdepan dalam hal teknologi di antara maskapai LCC lain di kawasan Asia. Inovasi ini mencakup: E-POS, sistem point of sales dan FACES, teknologi pengenal wajah. E-POS adalah sistem berbasis Android yang akan diluncurkan ke seluruh awak kabin IAA untuk membantu mereka menangani transaksi ancillary di atas pesawat. Sistem ini akan menggantikan point of sales manual yang digunakan pada saat ini. Dengan E-POS, transaksi menjadi lebih cepat dan ketersediaan produk lebih mudah dipantau. Data transaksi pun akan dengan mudah diunggah ke server begitu pesawat mendarat.


that digitalizes our human resources process to be able to expedite business process and the management’s decision making.

The initiative was implemented in two phases: the digital hR platform was launched first on 28 June 2018, covering human resources management and attendance as well as digital recruitment functions, followed by the launch of data talent management in November 2018.

In terms of human resources development, 21 trainings were conducted within the Company, including English and Japanese language proficiency training that were regularly carried out and conforming to each department’s internal arrangements. In total, the Company spent Rp614.75 million for soft skill trainings in 2018. Moreover, we also made sure that all of our employees had the opportunities to grow their careers through the succession and promotion program.

InFOrmATIOn TeCHnOlOgY DeVelOPmenTThe Information, Commercial and Technology (ICT) department has central role in the Company’s utilization of technology. For this reason, the department takes great measures in implementing technological innovations that best suits the Company’s needs to improve cost efficiency, marketing and promotional activities, as well as business operations through efficient automations, with full consideration of the ICT development policies.

AirAsia Indonesia is the first carrier to implement a number of IT breakthroughs including electronic ticketing, mobile application for booking, payment, and check-in, self-check-in kiosk, among others. In 2018, we again developed two major innovations that will further secure the Company’s position as the early adopter among other LCC airline in the region: E-POS point of sales system and the FACES facial recognition technology. The E-POS is an Android-based system that will be deployed to all IAA cabin crews to assist them in selling IAA ancillary products on board. This system will replace the currently implemented manual point of sale system. with E-POS, not only that the transactions will be quicker, but product availability will be easier to monitor and all transaction records will be seamlessly uploaded to the data server as soon as the airplane lands.



P.

31








Di bandar udara, sistem pengenal wajah FACES diharapkan mempercepat proses check-in di konter hingga penumpang memasuki area tunggu keberangkatan. Teknologi ini mengandalkan kamera di tiga titik: konter check-in dan Kiosk, gerbang imigrasi, dan gerbang keberangkatan, sistem akan diintegrasikan dengan manifes penumpang untuk memastikan kelancaran kerja sistem dan pengelolaan data.

Pada tahun 2018, Perseroan melalui IAA telah mengintegrasikan sistemnya dengan pemangku kepentingan seperti Angkasa Pura, Angkasa Pura Solusi, Angkasa Pura Support, MCO, SITA, dan ARINC. Saat ini hanya IAA yang telah memiliki kontrak kerjasama khusus dengan APS baik di Angkasa Pura 1 (AP1) dan Angkasa Pura 2 (AP2) untuk melakukan pengelolaan layanan ruangan di seluruh ruangan yang digunakan oleh IAA. Dengan adanya pengelolaan layanan terpadu oleh Angkasa Pura, diharapkan layanan IAA kepada seluruh pelanggannya menjadi lebih baik. Sistem baru kami telah diuji pada 2018 dan diharapkan bisa beroperasi penuh pada tahun 2019.

kOmITmen TAnggung jAWAb SOSIAl PeruSAHAAnSelain performa bisnis, Perseroan juga berkomitmen pada pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang mengacu pada empat pilar yang dibutuhkan bagi pertumbuhan berkelanjutan dan hubungan baik dengan pemangku kepentingan: tanggung jawab lingkungan, ketenagakerjaan, kemasyarakatan, dan konsumen.

Pada tahun 2018, kegiatan di bidang lingkungan mencakup kegiatan Go Green, program sterilisasi hewan liar, hammock Amock Project, dan pembersihan pantai di Bali. Sementara itu, dalam menerapkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja terbaik, kami memastikan semua karyawan terdaftar dalam program jaminan sosial dan kesehatan.

Sementara itu, sebagai bagian dari komitmennya pada masyarakat AirAsia segera merespon bencana alam yang terjadi pada tahun 2018 dengan program seperti ‘AirAsia Peduli Lombok’ dan #IndonesiawithLove—inisiatif penggalangan dana di atas udara yang dilaksanakan oleh awak kabin ini mendorong solidaritas penumpang kepada korban gempa dan tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala. Selain itu, Perseroan juga menjaga hubungan baik dengan konsumen melalui penyediaan mekanisme perlindungan konsumen dan penanganan keluhan.


On the ground, the FACES facial recognition system will expedite the passengers’ airport experience from check-in at the counter to all the way at the gate. The technology relies on three camera points: one in the check-in counter & KIOSK, one in immigration gate, and one at the boarding gate, and all will be integrated with the passengers’ manifest to ensure efficient data management.

In 2018, The Company through IAA has integrated its system with the related stakeholders such as Angkasa Pura, Angkasa Pura Solusi, Angkasa Pura Support, MCO, SITA, and ARINC. Currently, IAA is the only entity to have entered into special agreements with APS, both Angkasa Pura 1 (AP1) and Angkasa Pura 2 (AP2), for the delivery of service management in all areas utilized by IAA. By having the support of the integrated services from Angkasa Pura, the Company expects to also realize better services to all IAA’s customers. The new system has been tested in 2018 and will be fully implemented in 2019.

COrPOrATe SOCIAl reSPOnSIbIlITY COmmITmenTIn addition to business excellence, the Company is also committed to the pursuit of Corporate Social Responsibility which adheres to the four pillars necessary for sustainable growth and stakeholders relations: environmental responsibility, occupational, social, and consumer-related CSR activities.

In 2018, CSR in the environment sector includes Go Green activities, stray animal spay & neuter program, hammock Amok Project, and the Bali beach cleaning. while to implement the best industrial and Occupational health and Safety measures, we made sure that all employees get their social and health benefits fulfilled.

As part of its commitment to the community, AirAsia promptly responded to the 2018 natural disasters with ‘Air Asia Peduli Lombok’ and #IndonesiawithLove, an on-board fund-raising initiative conducted by the cabin crews to encourage passengers in helping the victims of Palu, Sigi, and Donggala victims. Last but not least, the Company also maintained consumer relations through a well-executed consumer protection and complaint handling mechanism.



P.

32





APreSIASIMewakili Direksi, saya sampaikan apresiasi kepada semua pelanggan, mitra usaha, dan pemerintah serta semua pemangku kepentingan atas kesetiaan dan dukungan mereka. Dukungan semua pihak tak bisa dipisahkan dari pencapaian Perseroan selama ini.

Apresiasi tertinggi juga disampaikan kepada jajaran manajemen dan karyawan. Kerja sama dan dedikasi merekalah yang memungkinkan Perseroan terus tumbuh dan memberikan layanan terbaik pada konsumen. Segala bentuk dukungan mereka sangat bernilai bagi perjalanan Perseroan untuk menjadi perusahaan yang lebih besar dan berhasil di masa mendatang.

Terakhir, saya berterima kasih kepada pemegang saham dan Dewan Komisaris atas kepercayaan dan arahannya kepada Perseroan dalam mengatasi tantangan di 2018, dan atas kepiawaiannya menjaga ketajaman bisnis Perseroan serta kepatuhan pada prinsip-prinsip hukum.

Diiringi dukungan dari semua pemangku kepentingan, saya yakin kami mampu memberikan kinerja yang lebih baik lagi dan berkontribusi melayani masyarakat Indonesia.


Jakarta, 30 April 2019Atas Nama Direksi

On Behalf of the Board of Directors

dendy KurnIawan

dIreKtur utaMaPresident Director

APPreCIATIOnThe Board of Directors and I would like to wish our appreciation to all customers, business partners, the government, and all of our stakeholders for their loyalty and support, without which we cannot render our achievements over the years.

To the management and all employees, we extend our highest appreciation for the cooperation and dedication that has enabled the Company to grow and deliver the best of services to the customers. All support has been invaluable as we continue to evolve to bigger and better accomplishment in the future.

Last but not least, I would like to express our gratitude to all of our shareholders and to the Board of Commissioners for their continued trust and guidance in overcoming challenges in 2018 and prudently keeping the Company’s business acumen and principles in check.

with the consistent support from all the stakeholders, I believe in our ability to achieve stronger performance as well as contribute to and serve the Indonesian people.



P.

33













P.

33

DireksiBoard of Directors

dendy KurnIawandIreKtur utaMaPresident Director

.01

dInesH KuMardIreKtur IndePenden Independent Director

.02



P.

34





|



P.

34





pernyataan tanggung jawab laporan taHunan 2018 oleH Dewan koMISarIS Dan DIrekSIStatements of Accountability of 2018 Annual Report by the Board of Commissioners and Board of Directors

DeWAn kOmISArISBoard of Commissioners

KaMarudIn BIn MeranunKoMIsarIs utaMa

President Commissioner

PIn HarrIsKoMIsarIs

Commissioner

agus tonI sutIrtoKoMIsarIs IndePendenIndependent Commissioner



P.

35








|



P.

35

we, the signatories, hereby stated that all information contained in the 2018 Annual Report of PT AirAsia Indonesia Tbk has been comprehensively presented and that we are fully accountable for the accuracy of the contents of PT AirAsia Indonesia Tbk Annual Report.

This statement is made truthfully,

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT AirAsia Indonesia Tbk tahun 2018 telah dimuat secara lengkap dan kami bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan PT AirAsia Indonesia Tbk.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya,

Jakarta, April 2019

DIrekSIBoard of Directors

dendy KurnIawandIreKtur utaMa

President Director

dInesH KuMardIreKtur IndePenden

Independent Director




proFIl peruSaHaan

COmPANy PROFILE



P.

38









COMPAny’S nAME

LEgAL BASIS Of ESTABLISHMEnT

SHARE LISTIng

yEAR Of ESTABLISHMEnT

InITIAL PuBLIC OffERIng

STOCK SyMBOL

LInE Of BuSInESS

nAmA PeruSAHAAn

DASAr Hukum PenDIrIAn

PenCATATAn SAHAm

TAHun PenDIrIAn

PenAWArAn umum PerDAnA

kODe SAHAm

bIDAng uSAHA

PT AirAsia Indonesia Tbk (AAID)

Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 81 tanggal 29 Desember 2017 dibuat oleh Notaris Liestiani wang S.h.,M.Kn., yang kemudian disahkan dalam Surat Keputusan (SK) Menteri hukum dan hAM Republik Indonesia No. AhU-0027936.Ah.01.02 Tahun 2017 tanggal 29 Desember 2017.

Jasa Konsultasi bisnis dan Manajemen dan Perdagangan Umum .

Deed of Establishment of Limited Liability Company No. 81 dated 29 December 2017 made by Notary Liestiani wang S.h.,M.Kn., which was further ratified in the Decree of Minister of Law and human Rights of the Republic of Indonesia No. AhU-0027936.Ah.01.02 Year 2017 dated 29 December 2017.

Business Consultation Service And Management, And General Trading.

1989

29

03

CMPP

2017

PT Centris Multi Persada Pratama Tbk

Desember/December 2017

Januari/January 2018

PT AirAsia Indonesia Tbk

corPorate iDentity

IdENTITAS PERUSAHAAN



P.

38



P.

39











AuTSHORIzED CAPITAL HEAD OffICE ADDRESS

ISSuED AnD fuLLy PAID

mODAl DASAr AlAmAT kAnTOr PuSAT

mODAl DITemPATkAn DAn DISeTOr PenuH

Jl. Marsekal Suryadharma No. 1 Selapajang Jaya, Neglasari, TangerangBanten kode Pos : 15127Telepon/Telephone : 021 29850888Faksimili/Facsimile : 021 29850889Situs Website : www.ir.aaid.co.id

Rp10.000.000.000 terbagi atas 40.000.000.000 saham, dengan nilai nominal Rp250,00.

Rp2.671.281.110.250 terbagi atas 10.685.124.441 saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp250,00.

Rp10,000,000,000 divided by 40,000,000,000 shares, with nominal value of Rp250.00.

Rp2,671,281,110,250 divided by 10,685,124,441 shares, each with nominal value of Rp250.00.

Miliar/Billion

Triliun/Trillion

Rp10

Rp2.6



P.

39



P.

40





PT AirAsia Indonesia Tbk (AAID) secara resmi menjadi perusahaan induk dari PT Indonesia AirAsia (IAA) pada 29 Desember 2017. PT AirAsia Indonesia Tbk yang sebelumnya dikenal dengan nama PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk (RMPP) adalah perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perubahan nama dari RMPP menjadi AAID telah disetujui oleh Kementerian hukum dan hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

PT AirAsia Indonesia Tbk melalui entitas anak PT Indonesia AirAsia (IAA) merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang usaha penerbangan komersial berjadwal. Sebagai perusahaan jasa penerbangan, Perseroan memiliki 1 (satu) kantor pusat dan mengoperasikan 17 kantor pelayanan dan penjualan yang tersebar di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Perseroan senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan memuaskan kepada seluruh pelanggan dan para mitranya.

PT AirAsia Indonesia Tbk (AAID) is officially a parent company of PT Indonesia AirAsia (IAA) starting 29 December 2017. PT AirAsia Indonesia Tbk, previously PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk (RMPP) is a publicly listed company in the Indonesia Stock Exchange (IDX). Change of company name from RMPP to AAID has been approved by the Ministry of Law and human Rights of the Republic of Indonesia.

PT AirAsia Indonesia Tbk, through subsidiary PT Indonesia AirAsia (IAA) engages in scheduled commercial air transport industry. An aviation enterprise, the Company has 1 (one) head office and operates 17 service and sales offices located throughout Indonesia’s main cities. The Company is steadfastly committed to delivering satisfying services to all customers and business counterparts.

1 (satu) kantor pusat,

17 kantor pelayanan &

penjualan1 (satu) kantor

pusat, 17 kantor pelayanan &

penjualan

Perseroan memiliki 1 (satu) kantor pusat dan mengoperasikan 17 kantor pelayanan dan penjualan yang tersebar di seluruh kota-kota besar di Indonesia.the Company has 1 (one) head office and operates 17 service and sales offices located throughout Indonesia’s main cities.

Riwayat Singkat AAIDAAID in Brief



P.

41








Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan dalam Akta No. 81/2017 maksud dan tujuan dari Perseroan adalah berusaha dalam bidang jasa konsultasi bisnis dan manajemen, dan perdagangan umum.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

A. Kegiatan Usaha Utama:i. Konsultasi bidang bisnis, manajemen dan

administrasi, konsultasi bidang pengelolaan manajemen perusahaan, usaha pemberian konsultasi, saran dan bantuan operasional, perencanaan, pengawasan, evaluasi dan strategi pengembangan bisnis dan investasi, analisa dan studi kelayakan jasa usaha lain serta kegiatan usaha terkait dan konsultasi terkait dengan angkutan udara dan jasa kebandarudaraan;

ii. Segala macam jenis kegiatan di bidang jasa kecuali jasa usaha yang berkaitan dengan hukum dan pajak;

iii. Pengembangan bisnis; iv. Menjalankan usaha perdagangan umum, termasuk

antara lain impor dan ekspor; v. Bertindak sebagai grosser, distributor, perwakilan

atau peragenan dari perusahaan-perusahaan dan/atau badan hukum lain; dan

vi. Untuk melaksanakan kegiatan usaha utama, Perseroan dapat melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan lain baik di dalam negeri maupun luar negeri, dengan memperhatikan peraturan perundang undangan yang berlaku;

B. Kegiatan Usaha Penunjang Perseroan adalah untuk melakukan kegiatan usaha yang menunjang jasa konsultasi bisnis dan manajemen, serta perdagangan umum sepanjang diperbolehkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

As stated in Article 3 of Company Articles of Association on Deed No. 81/2017, the purpose and objective of the Company is to do business in the business consultation service and management, and general trading.

To attain the purpose and objective above, the Company may carry out activities as follows:

A. Main Business Activities:i. Business, management and administration

Consultation, corporate management consultation, providing consultation, recommendation and operational assistance, planning, supervision, evaluation and business development strategy and investment, analysis and feasibility study for other businesses, as well as related business activity and consultation in relation with aviation and airport services;

ii. Every types of activities in services except business services related to legal and taxes;

iii. Business development;iv. Performing general trading business, including

import and export;v. Acting as grosser, distributor, representatives or

agents from companies and/or other legal entities; and

vi. Performing main business activities, the Company can exercise investment on other companies both domestic and overseas, by taking into account the prevailing laws and regulations;

B. The Company’s Supporting Business Activity include performing business activity that supports the business and management consultation services, as well as general trading as long as it is allowed by the prevailing laws and regulations.

Riwayat Singkat AAID BIdANG Business activity



P.

42





MENGEMBANGKAN PT INDONESIA AIRASIA AGAR MENJADI MASKAPAI BERBIAYA hEMAT TERBESAR DI INDONESIA DAN MEMBERIKAN LAYANAN YANG TERBAIK KEPADA MASYARAKAT INDONESIA DENGAN MENYEDIAKAN KONEKTIVITAS DENGAN BIAYA YANG TERJANGKAU.

1. menjADI lAPAngAn PekerjAAn TerbAIkBEST EMPLOYERKami bertekad untuk menjadi perusahaan terbaik yang memperlakukan karyawan sebagai bagian dari keluargaDedicated to be the employer of choice where employees are recognized as family.

2. menjADI brAnD ASeAn YAng DIAkuI SeCArA glObAlGLOBALLY RECOGNIzED ASEAN BRANDSebagai bagian dari Grup AirAsia, kami memiliki visi untuk berperan serta dalam menjadikan AirAsia sebagai perusahaan yang diakui secara global.As part of AirAsia Group, we contribute to poise AirAsia as a globally renowned company.

3. kOnSISTen DAlAm memberIkAn HArgA TerjAngkAuCONSISTENTLY AFFORDABLEKami berkomitmen untuk memberikan layanan penerbangan dengan harga yang terjangkau sehingga semua orang bisa terbang dengan AirAsia.we are comitted to consistently offer affordable fares to make everyone fly with AirAsia.

4. memASTIkAn kuAlITAS lAYAnAn DAn PrODuk SERVICE AND PRODUCT QUALITY GUARANTEED Kami memastikan bahwa seluruh produk yang ditawarkan memiliki kualitas tertinggi dan kami akan terus berinovasi untuk meningkatkan efisiensi dan di saat yang sama terus meningkatkan kualitas layanan.we ensure that we provide only the best quality products and we will tirelessly innovate and strive for better efficiency, better services.

To grow PT Indonesia AirAsia as Indonesia’ largest low-cost carrier and to provide the best service possible to Indonesian consumers by enabling cost-efficient connectivity.

VISIVISIOn

MISIMISSIOn







P.

42



P.

43








BuDAyA PERuSAHAnCORPORATE CuLTuRE

At the heart of our brand is a set of values. Those values represent us, they describe who we are, what we do and how we do it. And they also outline what our guests’ experience should be. Those values are: (1) People First. (2) Dare to Dream, (3) Make It happen, (4)Safety Always, (5) ONE AirAsia, (6) Be Guest Obsessed.

OuR CuLTuREiS OUR BRAnD



P.

44









2017Perseroan memiliki kantor penjualan tersebar di 17 kota di seluruh Indonesia yaitu Bali, Banda Aceh, Bandung, Jakarta, Lombok, Makassar, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang, Solo, Surabaya, and Yogyakarta.

The Company has 17 sales offices across Indonesia, which is in Bali, Banda Aceh, Bandung, Jakarta, Lombok, Makassar, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang, Solo, Surabaya, dan Yogyakarta.

201817 juli | julyAirAsia Juara Dunia untuk kesepuluh kalinya di Skytrax.AirAsia The world Champion for the tenth time in Skytrax.

15 Agustus | AugustAirAsia Indonesia tuntaskan audit keselamatan operasional IATA (IOSA).AirAsia Indonesia completed the IATA operations safety audit (IOSA).

Agustus | AugustKedatangan pesawat ke-24 pada bulan Agustus 2018.Arrival of the 24th aircraft, August 2018.

Oktober | October Transfer 8 pesawat A320 dari IAAX ke IAA pada bulan Oktober 2018.Transferred of 8 aircrafts A320 from IAAX to IAA, October 2018.

lANGKAHmilestones



P.

44

.08

.03

.02

.01



P.

45











mILESTONESjEjAk LANGkAHlANGKAH



P.

45

.07

.06

.05

.04

PT Indonesia AirAsia Officially Established as the Subsidiary of PT AirAsia Indonesia Tbk.

PT Indonesia AirAsia Resmi Menjadi Entitas Anak PT AirAsia Indonesia Tbk.

AirAsia Indonesia welcomes the 23rd Airbus A320 aircraft.

AirAsia Indonesia Launches wifi Services in the First Affordable Flights in Indonesia.Strengthening

Connectivity from Sumatra, AirAsia Indonesia Launches Three New Routes.

AirAsia is the world Champion for the Ninth Times in Skytrax.

AirAsia Indonesia Appointed Rifai Taberi as Commercial Director in “IAA”.

AirAsia Indonesia menyambut Pesawat Airbus A320 yang ke-23.

AirAsia Indonesia Luncurkan Layanan wifi dalam Penerbangan Berbiaya hemat Pertama di Indonesia.Perkuat Konektivitas

dari Sumatera, AirAsia Indonesia Luncurkan Tiga Rute Baru.

AirAsia Juara Dunia untuk kesembilan kalinya di Skytrax.AirAsia Indonesia

Resmikan Rifai Taberi as Commercial Director in IAA.



P.

46





oPERASIoNAloPerational maP





bAnDA ACeH

meDAn

PekAnbAru

jAkArTA

bAnDung

YOgYAkArTA

SemArAngSurAbAYA

mAlAng

DenPASArlAmOngAn

PADAng



P.

46



P.

47








Perseroan memiliki kantor penjualan tersebar di 12 kota di seluruh

Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Lamongan,

Medan, Padang, Banda Aceh, Malang, Bandung, Denpasar, dan Pekanbaru.

The Company has 12 sales offices across Indonesia, which is in Jakarta,

Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Lamongan, Medan, Padang, Banda Aceh, Malang, Bandung, Denpasar,

and Pekanbaru.




OPERATIONAL mAPwILAyAH OPERASIONAL



P.

47



P.

48





PreSIDenT COmmISSIOner

Kamarudin Bin Meranun

PreSIDenT DIreCTOr

Dendy Kurniawan

InDePenDenTDIreCTOr

Dinesh Kumar

kOmITe AuDIT- Agus Toni Sutirto (Ketua)- Avian widyasmono

(Anggota)- (Vacant - in selection)

kOmITe nOmInASI & remunerASI- Agus Toni Sutirto (Ketua)- Kamarudin Bin Meranun

(Anggota)- Pin harris (Anggota)- Nur Septiana (Anggota/Plt)

COmmISSIOnerPin harris

InDePenDenT COmmISSIner

Agus Toni Sutirto

PT AIrASIA InDOneSIA Tbk (AAID)Organization Structure

HeAD OF COrPOrATe SeCreTArY

Indah P. Saugi

HeAD OF AuDIT InTernAl

Bastianus hasiholan

HeAD OF PeOPle & CulTure

Nur Septiana





STRuKTuR ORgAnISASIORgAnIzATIOn STRuCTuRE



P.

48



P.

49








PreSIDenT COmmISSIOner

Pin harris

PreSIDenT DIreCTOr

Dendy Kurniawan

DIreCTOr OF FlIgHT OPerATIOn

wuri Septiawan

HeAD, PeOPle & CulTure

Plt. Nur Septiana

HeAD grOuP OPerATIOnSPatria Bayuaji

HeAD OF COmmunICATIOnBaskoro Adiwiyono

HeAD OF legAl

Dinesh Kumar

HeAD generAl AFFAIrS

Penta Priyono

HeAD OF gOVernmenT

relATIOnEddy K. Soemawilaga

DIreCTOr OF mAInTenAnCe &

engInerrIngheru Susilo

DIreCTOr OF COmmerCIAl

Rifai Taberi

DIreCTOr OF FInAnCe

Mikiko Steven

DIreCTOr OF COrPOrATe SAFeTY

& QuAlITYRd. Achmad Sadikin

COmmISSIOnerM. Kerry Andrianto Riza

COmmISSIOnerKamarudin Bin Meranun

PT InDOneSIA AIrASIA (IAA)Organization Structure




EnTITAS AnAKSuBSIDIARy



P.

49



P.

50









proFIl Dewan koMISarISBoard of Commissioners’ Profile

kAmAruDIn bIn merAnun PIn HArrIS AguS TOnI SuTIrTOkomisaris utama President Commissioner

komisaris Commissioner

komisaris Independen Independent Commissioner

.01 .02 .03



P.

50



P.

51











warga Negara Malaysia, 57 tahun. Meraih Diploma Ilmu Aktuaria dari Universitas Teknologi MARA (UiTM) dan mendapat gelar “Mahasiswa Aktuaria Terbaik” oleh Lembaga Asuransi Jiwa Malaysia pada tahun 1983. Beliau meraih gelar BSc dengan Distinction (Magna Cum Laude) jurusan Keuangan pada tahun 1986 dan MBA pada tahun 1987 dari Central Michigan University.

Kamarudin bin Meranun menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 24 Mei 2018.

Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Non-Eksekutif Non-Independen di AirAsia Berhad (6 Juni 2006). Ketua Dewan Direksi (3 Februari 2010 - 3 Maret 2011), dan Direktur Eksekutif Non-Independen dan Group Chief Executive Officer (GCEO) pada 30 Januari 2015. Sebelum bergabung dengan AirAsia Berhad, beliau bekerja di Arab-Malaysian Merchant Bank sebagai Portofolio Manajer (1988 – 1993), pada tahun 1994, Direktur Eksekutif dari Innosabah Capital Management Sdn Bhd, anak perusahaan Innosabah Sekuritas Sdn Bhd.

warga Negara Indonesia, 49 tahun. Meraih Gelar Sarjana dalam Manajemen Keuangan, dari Universitas Surabaya (UBAYA), Surabaya, Indonesia.

Pin harris menjabat sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 24 Mei 2018.

Saat ini beliau juga menjabat sebagai Chief Executive Officer di PT Matra Unikatama (2003 – sekarang), Presiden Komisaris di PT Indonesia AirAsia (2004 – sekarang), Komisaris di PT Indonesia AirAsia Extra (2013 – sekarang), dan Direktur di PT Unichem Candi Indonesia (2017 – sekarang).

Sebelumnya beliau menjabat sebagai Marketing Assistant PT Unichem Candi Indonesia (1997 – 1999), VP Finance PT Unichem Candi Indonesia (1999 – 2003), Komisaris PT AwAir International (2000 – 2004), dan VP Marketing PT Unichem Candi Indonesia (2003 – 2014).

Malaysian, 57 years old. Obtained a Diploma in Actuarial Science from University Technology MARA (UiTM) and was named the “Best Actuarial Student” by the Life Insurance Institute of Malaysia in 1983. he received a BSc with Distinction (Magna Cum Laude) majoring in Finance in 1986 and an MBA in 1987 from Central Michigan University

Kamarudin bin Meranun serves as President Commissioner of the Company pursuant to the Annual GMS resolution on 24 May 2018.

he previously served as Non-Independent Non-Executive Director of AirAsia Berhad (6 June 2006). Chairman of the Board (3 February 2010 - 3 March 2011), and Non-Independent Executive Director and Group Chief Executive Officer (GCEO) on 30 January 2015. Prior to joining AirAsia Berhad, he worked at Arab-Malaysian Merchant Bank as a Portfolio Manager (1988 – 1993), in 1994, Executive Director of Innosabah Capital Management Sdn Bhd, a subsidiary of Innosabah Securities Sdn Bhd.

Indonesian citizen, 49 years old. Obtained a Bachelor Degree, majoring in Finance Management from University of Surabaya (UBAYA), Surabaya, Indonesia.

Pin harris serves as Commissioner of the Company pursuant to the Annual GMS resolution on 24 May 2018.

he concurrently serves as Chief Executive Officer of PT Matra Unikatama (2003 – present), President Commissioner of Indonesia AirAsia (2004 – present), Commissioner of PT Indonesia AirAsia Extra (2013 – present), and Director of PT Unichem Candi Indonesia (2017 – present).

he previously served as Marketing Assistant at PT Unichem Candi Indonesia (1997 – 1999), VP Finance at PT Unichem Candi Indonesia (1999 – 2003), Commissioner at PT AwAir International (2000 – 2004), and VP Marketing at PT Unichem Candi Indonesia (2003 – 2014).

kAmAruDIn bIn merAnun PIn HArrISkomisaris utamaPresident Commissioner

komisarisCommisioner

.01 .02

BOARD OF COmmISSIONERS’ PROFILEPROFIL DEwAN kOmISARIS



P.

51



P.

52





warga Negara Indonesia, 61 tahun. Meraih gelar Sarjana Pertanian Agribisnis, Fakultas Pertanian dari Institut Pertanian Bogor, 1981.

Agus Toni Sutirto menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 21 Desember 2017.

Saat ini beliau juga menjabat sebagai Chief Executive Officer di PT Torres Global Konsultan (Desember 2017 – sekarang).

Sebelumnya beliau menjabat sebagai Commercial Director di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (April 2016 - April 2017), Consumer Business Director di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Mei 2006 - Maret 2016), Commercial Director di PT Bank Bukopin Tbk (Oktober 2002 - March 2006), and Risk Management Compliance & Director di PT Bank Bukopin Tbk (Juli 1999 - Agustus 2002).

Indonesian citizen, 61 years. Obtained Bachelor degree in Agribusiness Agriculture, Faculty of Agricultur, from Bogor Agricultural Institute, 1981.

Agus Toni Soetirto serves as Independent Commissioner of the Company pursuant to the Extraordinary GMS resolution on 21 December 2017.

he concurrently serves as Chief Executive Officer of PT Torres Global Konsultan (December 2017 – present).

he previously served as Commercial Director at PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (April 2016 - April 2017); Consumer Business Director at PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (May 2006 - March 2016), Commercial Director at PT Bank Bukopin Tbk (October 2002 - March 2006), and Risk Management Compliance & Director at PT Bank Bukopin Tbk (July 1999 - August 2002).

AguS TOnI SuTIrTOkomisaris IndependenIndependent Commissioner

.03

BOARD OF COmmISSIONERS’ PROFILEPROFIL DEwAN kOmISARIS







P.

52



P.

53











proFIl DIrekSIBoard of Directors’ Profile

DenDY kurnIAWAn DIneSH kumArDirektur utama President Director

Direktur Independen Independent Director

.01 .02



P.

53



P.

54









BOARD OF DIRECTORS’ PROFILEPROFIL DIREkSI

warga Negara Indonesia. 45 tahun. Meraih Master of Arts (M.A.) in International & Development Economics, Yale University – May 2000; dan Sarjana Teknik (S.T.) in Industrial Engineering, Bandung Institute of Technology (ITB) – April 1996

Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 21 Desember 2017.

Saat ini beliau juga menjabat sebagai Chief Executive Officer PT AirAsia Indonesia Tbk (Desember 2017 – sekarang); Commissioner PT Indonesia AirAsia Extra (Juli 2017 – sekarang); dan AirAsia Group CEO for Indonesia dan Chief Executive Officer PT Indonesia AirAsia (September 2016 – sekarang).

Sebelumnya pernah menjabat sebagai Chief Executive Officer PT Indonesia AirAsia Extra (Desember 2014 - Agustus 2016), Chief Financial Officer, PT Indonesia AirAsia Extra (Mei 2014 - Desember 2014), Finance Director, PT Geo Dipa Energi (Persero) (Agustus 2009 - Mei 2014), dan Chairman, Quant Capital Management (April 2008 - Juli 2009).

Indonesian citizen. 45 years old. Obtained Master of Arts (M.A.) in International & Development Economics, Yale University – May 2000; and Bachelor of Engineering in Industrial Engineering, Bandung Institute of Technology (ITB) – April 1996.

Serves as President Director of the Company pursuant to the Extraordinary GMS resolution on 21 December 2017.

he concurrently serves as Chief Executive Officer PT AirAsia Indonesia Tbk (December 2017 – present); Commissioner PT Indonesia AirAsia Extra (July 2017 – present); and AirAsia Group CEO for Indonesia and Chief Executive Officer PT Indonesia AirAsia (September 2016 – present).

he previously served as Chief Executive Officer PT Indonesia AirAsia Extra (December 2014 – August 2016), Chief Financial Officer PT Indonesia AirAsia Extra (May 2014 – December 2014), Finance Director, PT Geo Dipa Energi (Persero) (August 2009 – May 2014), and Chairman Quant Capital Management (April 2008 - July 2009).

warga Negara Indonesia. 44 tahun. Lulusan Fakultas hukum Universitas Padjajaran. Meraih gelar Master of Law (LLM), Oil & Gas Law, University of Aberdeen, United Kingdom; Master of Law (LLM), International Business Law, University of Liverpool, United Kingdom; Law Faculty, Padjadjaran University, Bandung, Indonesia.

Menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 21 Desember 2017.

Sebelumnya beliau menjabat sebagai Senior Counsel PT Chevron Pacific Indonesia (Maret 2013 – Januari 2017). General Manager/Head of Legal di PT Erajaya Swasembada Tbk (Juli 2011 – Maret 2013). Sebagai Vice President Legal & General Counsel Earthstone Group (Mei 2009 - Juli 2011), Senior Legal Manager PT Carrefour Indonesia/ PT Alfa Retailindo Tbk (Oktober 2008 - Mei 2009), Legal Counsel di Premiair, sebuah perusahaan penerbangan charter (Januari 2007 - Oktober 2008), Legal Counsel/ Lawyer di salah satu firma hukum di Jakarta (Oktober 2004 - Desember 2006)

Indonesian Citizen. 44 years old. Graduated from law faculty University Of Padjajaran. Obtained Master of Law (LLM), Oil & Gas Law, University of Aberdeen, United Kingdom; Master of Law (LLM), International Business Law, University of Liverpool, United Kingdom; Law Faculty, Padjadjaran University, Bandung, Indonesia.

Serves as Independent Director of the Company pursuant to the Extraordinary GMS resolution on 21 December 2017.

he previously served as Senior Counsel for PT Chevron Pacific Indonesia (March 2013 – January 2017). General Manager/head of Legal at PT Erajaya Swasembada Tbk (July 2011 – March 2013). Vice President Legal & General Counsel Earthstone Group (May 2009 – July 2011), Senior Legal Manager at PT Carrefour Indonesia/ PT Alfa Retailindo Tbk (October 2008 – May 2009), Legal Counsel at Premiair, a charter aviation company (January 2007 – October 2008) and Legal Counsel/ Lawyer at one of law firm in Jakarta (October 2004 - December 2006).

DenDY kurnIAWAn DIneSH kumArDirektur utamaPresident Director

Direktur IndependenIndependent Director

.01 .02



P.

54



P.

55








Per 31 Desember 2018, Perseroan memiliki 1.721 karyawan, menurun 3,15% dari sebanyak 1.526 karyawan di tahun 2017. Berikut demografi karyawan Perseroan pada tahun 2018:As of 31 December 2018, the Company has a total of 1,721 employees, a decrease of 3.15% from 1,777 employees in 2017. The following are the Company’s employees’ demographics in 2018:

Demografi karyawan Perseroan

The Company’s Employees’

Demographics

3.15%karyawan/employees.

KARYAwAN BERDASARKAN LEVEL PENDIDIKANEmployee Data by Education Level

urAIAnDescription 2017 2018

S2 | Master Degree 6 6S1 | Bachelor Degree 367 418Diploma (D1-D3) 498 561SLTA | Senior Secondary 655 736Jumlah | Total 1.526 1.721

kArYAWAn berDASArkAn leVel PenDIDIkAn

Employee Data by Education Level(dalam Persetase/In Persentage)

0.34% 0.34%

24.28% 24.04%

32.59% 32.63%

42.76% 42.92%

S2 | Master DegreeS1 | Bachelor Degree

Diploma (D1-D3)SLTA | Senior Secondary

DEMOgRAfI KARyAWAnEMPLOyEES DEMOgRAPHy

2018 2017






P.

55



P.

56





EmPLOyEES DEmOGRAPHyDEmOGRAFI kARyAwAN

KARYAwAN BERDASARKAN STATUS KEPEGAwAIANEmployee by Employment Status


Tetap | Permanent 1.374 1.645Tidak tetap | Non Permanent 152 76Jumlah | Total 1.526 1.721

KARYAwAN BERDASARKAN JENJANG USIAEmployee by Age level


> 60 11 10– 41-60 378 380– 26-40 958 958– ≤ 25 179 267 Jumlah | Total 1.526 1.721

kArYAWAn berDASArkAn STATuS kePegAWAIAn

kArYAWAn berDASArkAn jenjAng uSIA

Employee by Employment Status

Employee by Age level

(dalam Persetase/In Persentage)

(dalam Persetase/In Persentage)

9.96%4.41%

0.72% 0.58%11.73% 15.51%

90.03%95.58%

24.77% 22.08%

62.77% 55.66%

Tetap | PermanentTidak tetap | Non Permanent

> 60– 41-60– 26-40

– ≤ 25

2018

2018

2017

2017







P.

56



P.

57








EmPLOyEES DEmOGRAPHyDEmOGRAFI kARyAwAN

PROGRAM PELATIhAN DAN KEPESERTAANTraining program and participation

Mandatory & Non Mandatory Training

No. PelATIHAnTraining

jADuAlSchedule

PeSerTAParticipants

1 Finance for Non Finance 22 - 23 March, 2018 152 Sales for Non Sales 02 - 03 April, 2018 123 Situational Leadership 05 - 06 April, 2018 144 Excellent Project Execution 12 - 13 April, 2018 125 hR for Non hR 19 - 20 April, 2018 146 MS Excel 26 - 27 April, 2018 157 Business Presentation 08 - 09 May, 2018 168 Team work Training 05 - 06 July, 2018 159 Time Management 27 July, 2018 22

10 Conflict / Changes Management 02 - 03 August, 2018 1011 Coaching & Counseling 09 - 10 August, 2018 1712 Ms. Powerpoint 31 August, 2018 1613 Leadership for Executive 20 - 21 Sept, 2018 1514 The win win Interaction 06 - 07 Sept, 2018 14

English Course Class15 Elementary Level (Batch 1) 14 March - 20 July, 2018 1016 Pre Intermediate Level (Batch 2) 12 March - 25 July, 2018 1017 Pre Intermediate Level (Batch 3) 16 August - 25 October, 2018 9

Japan Course Class18 Elementary Level 03 July - 08 October, 2018 9

OMNI LEARNING 201819 Critical Thinking 16 July, 2018 1320 Digital Fundamental 25 October, 2018 1421 Project Management 07 December, 2018 On Going

bIAYA PengembAngAn kOmPeTenSI SDmPerseroan telah mengalokasikan biaya pengembangan kompetensi SDM pada tahun 2018 sejumlah Rp614,75 juta.

Hr COmPeTenCY DeVelOPmenT COSTThe Company has allocataed a total of Rp614,75 billion for hR competencies development during 2018.

Mengalokasikan biaya pengembangan kompetensi SDMAllocataed hR Competencies Development

juta/billion.

Rp614,75






P.

57



P.

58





PEMEGANG SAhAM DAN PERSENTASE KEPEMILIKANShareholders and Shares Ownership

Per 31 December 2018 | As of 31 December 2018

No PemegAng SAHAmShareholders

jumlAH SAHAmTotal Shares

PerSenTASe kePemIlI-kAn SeCArA lAngSung

Direct Ownership Per-centage

Pemegang Saham yang memiliki 5% atau lebih sahamShareholders with ownership above 5% or Over

1 PT Fersindo Nusaperkasa (FNL) 5.306.040.000 49,66%

2 AirAsia Investment Ltd (AAIL) 5.262.638.300 49,25%

Kelompok Pemegang Saham Masyarakat yang Memiliki Kurang Dari 5% SahamLess than 5% Shares Ownership by Public

Masyarakat (dibawah 5%)Public (under 5%)

51.321.700 1,09%

Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Yang Memiliki SahamShares Ownership by Members of the Board of Directors and Board of Commissioners

1 Kamarudin Bin Meranun - -

2 Pin harris - -

3 Agus Toni Sutirto - -

4 Dendy Kurniawan - -

5 Dinesh Kumar - -

Total 10.620.000.000 100.00%

Saham dalam Portepel | Shares 29.380.000.000 -

PEMEGANG SAhAM BERDASARKAN KLASIFIKASIShareholders Based on Classification

PemegAng SAHAm jumlAH InVeSTOrTotal Investors

jumlAH SAHAmTotal Shares

% kePemIlIkAn SAHAm% Shares Ownership SHAreHOlDerS

Pemodal Nasional National Investors

Perorangan 1.688 106.213.541 0,99 Companies

Perseroan Terbatas 17 5.312.294.400 49,72 Limited Liability Compa-nies

Pemodal Asing Foreign Investors

Badan usaha asing 8 5.266.044.500 49,28 Foreign Entities

Perorangan asing 3 612.000 0,01 Foreign Individual

Jumlah 1.716 10.685.124.441 100 Total

KOMPOSISI PEMEgAng SAHAMSHAREHOLDERS COMPOSITIOn



P.

59








enTITAS AnAkSubsidiaries

DOmISIlIDomicile

TAHun berOPerASI SeCArA kOmerSIAlStart of Commercial

Operations

jenIS uSAHANature of Business

PerSenTASe kePemI-lIkAn eFekTIF

Effective Percentage of Ownership

TOTAl ASeT Sebelum elImInASI

(dalam jutaan Rupiah)Total Assets Before

Elimination(in million of Rupiah)

2018 2017 2018 2017Pemilikan langsung | Direct ownershipPT Indonesia AirAsia Jakarta 2004 Angkutan udara niaga/

Commercial air transport service

57,25% 57,25% 2.830.350 3.059.937

Pemilikan tidak langsung | Indirect ownershipPT Garda Tawang Reksa Indonesia

Jakarta 2016 Aktivitas Ke-bandarudaraan/ Airport Activities

38,36% 38,36% 43.511 15.530

DAfTAR EnTITAS AnAK DAn/ATAu EnTITAS ASOSIASISuBSIDIARIES AnD/OR ASSOCIATES



P.

60









PRoFIl

Pt inDonesia airasia Profile

PT Indonesia AirAsia merupakan afiliasi dari Grup AirAsia, yang dinobatkan

sebagai maskapai berbiaya rendah terbaik dunia versi Skytrax selama sepuluh tahun

berturut -turut sejak tahun 2009.

PT Indonesia AirAsia is an affiliate airline of AirAsia Group, the world’s best low-

cost carrier by Skytrax for ten consecutive years since 2009.



P.

60



P.

61











SekIlAS TenTAng PT InDOneSIA AIrASIA

PT Indonesia AirAsia (IAA) didirikan dengan nama PT Awair Internasional berdasarkan Akta Pendirian No. 15 tanggal 28 September 1999, yang dibuat di hadapan Budiono, S.h., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham (dahulu Menteri Kehakiman Republik Indonesia) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. C-1.964.4-hT.01.01.Th.99 pada tanggal 6 Desember 1999 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada tanggal 2 Juni 2000 dengan nomor 090316329927, dan diumumkan dalam BNRI No. 66 tanggal 18 Agustus 2000 dan TBNRI 4571.

Anggaran Dasar IAA terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Sirkular Pemegang Saham Sebagai Pengganti Dari Rapat Umum Pemegang Saham No. 01 tanggal 9 Oktober 2018 dibuat dihadapan Rizki Meuthia, Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah mandapatkan penerimaan pemberitahuan dari Menkumham melalui Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AhU-Ah.01.03-0251865.

PT Indonesia AirAsia merupakan afiliasi dari Grup AirAsia, yang dinobatkan sebagai maskapai berbiaya rendah terbaik dunia versi Skytrax selama sepuluh tahun berturut -turut sejak tahun 2009 . PT Indonesia Airasia berdiri pada tanggal 8 Desember 2004 dari penggabungan 2 perusahaan, yaitu AirAsia International Ltd. dan PT. Awair International, sebuah maskapai lokal yang telah beroperasi sejak tahun 2000. Saat ini PT Indonesia Airasia melayani penerbangan domestik dan internasional melalui 4 hub yang berlokasi di Jakarta, Bali, Surabaya, dan Medan. Dalam kurun waktu 14 tahun, PT Indonesia Airasia telah menerbangkan lebih dari 50 juta penumpang, dan bersama maskapai afiliasi lainnya dalam Grup AirAsia telah menjadi grup maskapai yang paling banyak membawa wisatawan asing ke Indonesia.

PT InDOneSIA AIrASIAIn brIeF

PT Indonesia AirAsia (IAA) was established with the name of PT Awair Internasional based on the Establishment Deed No. 15 dated September 28, 1999, made before Budiono S.h., Notary in Jakarta. The deed has been ratified by the Minister of Justice and human Rights (formerly Justice Minister of Republic of Indonesia) based on the Decree of Justice Minister No. C-1.964.4-hT.01.01.Th.99 dated December 6, 1999 and has been registered in the Company Registry dated June 2, 2000 number 090316329927, and announced in the RI State Gazette No. 66 dated August 18, 2000 and TBNRI 4571.

IAA’s Articles of Association was last amended with the Deed of Shareholders Resolution Circular As Replacement of General Meeting of Shareholders No. 01 dated October 9, 2018 made before Rizki Meuthia, Notary in Tangerang Regency, which has been received notification from the Minister of Justrice and human Rights through the Letter of Receipt of Notification for the Company Data Amendments No. AhU-Ah.01.03-0251865.

PT Indonesia AirAsia is an affiliate airline of AirAsia Group, the world’s best low-cost carrier by Skytrax for ten consecutive years since 2009. PT Indonesia Airasia was established on 8 December 2004 through a joint venture between AirAsia International Ltd and PT Awair International, a privately owned airline in Indonesia that had operated since 2000. PT Indonesia Airasia serves both domestic and international flights with 4 operational hubs located in Jakarta, Bali, Surabaya and Medan. In the past 14 years, PT Indonesia Airasia had carried more than 50 millions of passengers. In 2018, together with the other affiliate airlines, AirAsia is recognized as the airline group that carried the most number of international tourists into Indonesia.

PT INDONESIA AIRASIA PROFILEPROFIL PT INDONESIA AIRASIA



P.

61



P.

62





proFIl ManajeMen pt InDoneSIa aIraSIamanagement Profile of PT Indonesia AirAsia

DenDY kurnIAWAnDirektur utamaPresident Director

.01

Heru SuSIlODirektur Teknik Director of Maintenance & Engineering

.02

WurI SePTIAWAnDirektur OperasiDirector of Flight Operations

.03







P.

62



P.

63








rIFAI TAberI mIkIkO STeVen rD. ACHmAD SADIkInDirektur niagaDirector of Commercial

Direktur keuanganDirector of Finance

Direktur keselamatanDirector of Safety

.05 .04 .06

mANAGEmENT PROFILE OF PT INDONESIA AIRASIAPROFIL mANAjEmEN PT INDONESIA AIRASIA



P.

63






P.

64






DenDY kurnIAWAnDirektur utamaPresident Director

.01

warga Negara Indonesia. 46 tahun. Menyelesaikan Pendidikan Mechanical Engineering dari Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya – Indonesia (1999); dan Mechanical Engineering dari Universitas Polytechnic Diponegoro, Semarang – Indonesia (1994).

Menjabat sebagai Direktur Maintenance & Engineering PT Indonesia AirAsia sejak 25 Juli 2016.

Sebelumnya beliau menjabat sebagai Director of Maintenance & Engineering PT Indonesia AirAsia Extra (April 2014 – Juli 2016); Quality Assurance Manager PT Indonesia AirAsia (April 2008 – April 2014) dan Quality Assurance Standard & Inspector (April 2008 – Desember 2009); Quality Assurance Manager PT Lion Air (Juli 2007 – Maret 2008); Coordinator of Aircraft Readiness PT Lion Air (November 2006 – Juni 2007); Indonesia Chief of Technical Support PT Air Paradise International (Desember 2004 – Oktober 2006); Indonesia Engineering Support PT Air Paradise International (Juni 2003 – Desember 2004).

Indonesian Citizen. 46 years old. Graduated Mechanical Engineering from 17 Agustus 1945 University, Surabaya – Indonesia (1999); and Mechanical Engineering from Polytechnic Diponegoro University, Semarang – Indonesia (1994).

Serves as Director of Maintenance & Engineering of PT Indonesia AirAsia since 25 July 2016.

he previously served as Director of Maintenance & Engineering PT Indonesia AirAsia Extra (April 2014 – July 2016); Quality Assurance Manager PT Indonesia AirAsia (April 2008 – April 2014) dan Quality Assurance Standard & Inspector (April 2008 – December 2009); Quality Assurance Manager PT Lion Air (July 2007 – March 2008); Coordinator of Aircraft Readiness PT Lion Air (November 2006 – June 2007); Indonesia Chief of Technical Support PT Air Paradise International (December 2004 – October 2006); Indonesia Engineering Support PT Air Paradise International (June 2003 – December 2004).

Heru SuSIlODirektur Teknik Director of Maintenance & Engineering

.02







P.

64

warga Negara Indonesia. 45 tahun. Meraih Master of Arts (M.A.) in International & Development Economics, Yale University – May 2000; dan Sarjana Teknik (S.T.) in Industrial Engineering, Bandung Institute of Technology (ITB) – April 1996

Menjabat sebagai Direktur Utama PT Indonesia AirAsia (September 2016 – sekarang)

Saat ini beliau juga menjabat sebagai Chief Executive Officer PT AirAsia Indonesia Tbk (Desember 2017 – sekarang); Commissioner PT Indonesia AirAsia Extra (Juli 2017 – sekarang); dan AirAsia Group CEO for Indonesia dan Chief Executive Officer pada Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 21 Desember 2017.

Sebelumnya pernah menjabat sebagai Chief Executive Officer PT Indonesia AirAsia Extra (Desember 2014 - Agustus 2016), Chief Financial Officer, PT Indonesia AirAsia Extra (Mei 2014 - Desember 2014), Finance Director, PT Geo Dipa Energi (Persero) (Agustus 2009 - Mei 2014), dan Chairman, Quant Capital Management (April 2008 - Juli 2009).

Indonesian citizen. 45 years old. Obtained Master of Arts (M.A.) in International & Development Economics, Yale University – May 2000; and Bachelor of Engineering in Industrial Engineering, Bandung Institute of Technology (ITB) – April 1996.

Serves as President Director of PT Indonesia AirAsia (September 2016 – present).

he concurrently serves as Chief Executive Officer PT AirAsia Indonesia Tbk (December 2017 – present); Commissioner PT Indonesia AirAsia Extra (July 2017 – present); and AirAsia Group CEO for Indonesia and Chief Executive Officer of the Company pursuant to the Extraordinary GMS resolution on 21 December 2017.

he previously served as Chief Executive Officer PT Indonesia AirAsia Extra (December 2014 – August 2016), Chief Financial Officer PT Indonesia AirAsia Extra (May 2014 – December 2014), Finance Director, PT Geo Dipa Energi (Persero) (August 2009 – May 2014), and Chairman Quant Capital Management (April 2008 - July 2009).



P.

65














P.

65

warga Negara Indonesia. 50 tahun. Menyelesaikan Pendidikan dari Civil Aviation Training Center, Course 47, Curug, Tangerang, Indonesia (1989 – 1992).

Menjabat sebagai Chief Pilot Technical & Development PT Indonesia AirAsia sejak Juni 2015.

Beliau memiliki license Indonesia ICAO ATPL No. 3780. Dengan Total Flight hours 10,120; Pilot In Command 6,943; dan Second In Command 3,177.

Pengalaman sebagai Instructor menjabat sebagai Company Check Pilot Dash-8 Q300 (Agustus 2013 - Maret 2014); Flight Instructor Dash-8 Q300 (Oktober 2012 - Maret 2014); Simulator Instructor Dash-8 Q300 (Oktober 2012 - Maret 2014); Route Instructor Dash-8 Q300 (Juli 2011 - Maret 2014); Company Check Pilot CASA 212 (September 2000 - Oktober 2001); Flight Instructor CASA 212 (November 2000 – Oktober 2001).

Sebelumnya beliau menjalankan karir managerial antara lain menjabat sebagai head of Flight Standard Travira Air (Agustus 2008 - Maret 2014); Chief Pilot Fixed wing Travira Air (Mei 2006 – Agustus 2008); Lead Pilot for Air Ambulance Singapore Contract (Februari 2004 - Mei 2006); Chief Line Operation CASA-212 Merpati Nusantara Airlines (September 2000 - January 2002).

Indonesian Citizen. 50 years old. Graduated from Civil Aviation Training Center, Course 47, Curug, Tangerang, Indonesia (1989 – 1992).

Serves as Chief Pilot Technical & Development PT Indonesia AirAsia since June 2015.

he holds a license of Indonesia ICAO ATPL No. 3780. with Total Flight hours of 10,120; Pilot In Command of 6,943; and Second In Command at 3,177.

he worked as Instructor with several positions as Company Check Pilot Dash-8 Q300 (August 2013 - March 2014); Flight Instructor Dash-8 Q300 (October 2012 - March 2014); Simulator Instructor Dash-8 Q300 (October 2012 - March 2014); Route Instructor Dash-8 Q300 (July 2011 - March 2014); Company Check Pilot CASA 212 (September 2000 – October 2001); Flight Instructor CASA 212 (November 2000 – October 2001).

he previously worked in managerial fields among others served as head of Flight Standard Travira Air (August 2008 - March 2014); Chief Pilot Fixed wing Travira Air (May 2006 – August 2008); Lead Pilot for Air Ambulance Singapore Contract (February 2004 - May 2006); Chief Line Operation CASA-212 Merpati Nusantara Airlines (September 2000 - January 2002).

WurI SePTIAWAnDirektur OperasiDirector of Flight Operations

.03



P.

66












P.

66

mIkIkO STeVenDirektur keuanganDirector of Finance

.04

warga Negara Indonesia. 41 tahun. Menyelesaikan Pendidikan dari Universitas Kristen Indonesia, majoring in Control Engineering (2000).

Menjabat sebagai Direktur Commercial PT Indonesia AirAsia sejak Februari 2017.

Beliau bergabung dengan AirAsia Indonesia pada bulan Januari 2013 sebagai head of Ancillary Income. Sebelumnya beliau menjalankan karir dalam bidang product marketing dan product management pada beberapa perusahaan besar di Indonesia, seperti Bakrie Telecom (Esia), Smart Telecom, hutchison (“3” Three), dan Nokia.

Indonesian Citizen. 41 years old. Graduated from Christian University of Indonesia, majoring in Control Engineering (2000).

Serves as Director of Maintenance & Engineering of PT Indonesia AirAsia since February 2017.

he joined AirAsia Indonesia in January 2013 as the head of Ancillary Income. he previously worked in product marketing and product management fields for major corporations based in Indonesia, such as Bakrie Telecom (Esia), Smart Telecom, hutchison (“3” Three), and Nokia.

rIFAI TAberIDirektur niagaDirector of Commercial

.05

warga Negara Indonesia. 33 tahun. Memperoleh Gelar Sarjana Commerce, jurusan Akuntansi dan Keuangan dari Monash University, Melbourne, Australia (2007). Memperoleh Certified Practicing Accountant dari Monash University, Melbourne, Australia (2012). Menyelesaikan semua 6 mata pelajaran dan program Professional Experience Recognition (PER) untuk mendapatkan akreditasi BPA penuh.

Menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Indonesia AirAsia sejak 4 Agustus 2016.

Sebelumnya beliau menjabat sebagai SEA Financial Planning and Analysis Manager PT Quiksilver Indonesia (Jul 2013-Nov 2013), Financial Accountant Specsavers Australia PTY LTD (Jun 2011-Jul 2013), dan Project Workstream Coordinator Specsavers Australia (SPTY) PTY LTD (Jul 2011 - Okt 2011).

Indonesian Citizen. 33 years old. Obtained Bachelor of Commerce with double major in Accounting and Finance from Monash University, Melbourne, Australia (2007). Obtained Certified Practicing Accountant from Monash University, Melbourne, Australia (2012). Completed all 6 subjects and Professional Experience Recognition (PER) program to attain full CPA accreditation.

Serves as Director of Finance PT Indonesia AirAsia since August 4, 2016.

he previously served as SEA Financial Planning and Analysis Manager PT Quiksilver Indonesia (Jul 2013-Nov 2013), Financial Accountant of Specsavers Australia PTY LTD (Jun 2011-Jul 2013), and Project workstream Coordinator of Specsavers Australia (SPTY) PTY LTD (Jul 2011 - Oct 2011).



P.

67









warga Negara Indonesia. 49 tahun. Menyelesaikan Pendidikan dari IATA Auditor Course, Kuala Lumpur 2014; Airbus Bloodborne Pathogenes Training, Bangkok 2016; Integrated Safety Management System course, Singapore 2012; human Factors and Investigation Course, Kuala Lumpur 2010; CASO – Company Aviation Safety Officer Training by DGCA, Jakarta 2009; Airbus A32-200 Type Qualification, Kuala Lumpur 2009; Boeing 737-200 Type Qualification, Kuala Lumpur 2007; Airbus A310-300/A300-600 Type Qualification, Singapore 2004; Fokker 27 Type Qualification, Surabaya 1999; ATPL – Airline Transport Pilot License Training by DGCA, Jakarta 1996; Fokker 100 Type Qualification, Amsterdam 1996; and Fokker 28 Type Qualification, Jakarta 1992.

Menjabat sebagai Director of Corporate Safety PT Indonesia AirAsia sejak Juni 2016; sebagai Airbus A320-200 Captain sejak 2009; serta sebagai FMT (Flight Data Analysis Monitoring Team) Supervisor sejak 2008.

Beliau memiliki license ICAO ATPL number 3893. DGCA CASO, Jakarta 2009; dan Sertifikasi Company’s Flight Crew Instructor number 3893/2011/CFS-CFT/FC/015. Dengan Total Flight hours 14,000; Pilot In Command 9,300; and First Officer 4,700.

Pengalaman dalam Flying Career sebelumnya sebagai Boeing 737-300 Captain PT Indonesia AirAsia (2007-2009); Airbus A310-300 First Officer Airbus & A300-600 First Officer PT Air Paradise International, Denpasar, Indonesia (2004-2005); Fokker 27 Captain (2000-2004), Fokker 100 First Officer (1996-2000), & Fokker 28 First Officer (1992-1996) PT Merpati Nusantara Airlines, Jakarta, Indonesia; dan Beechcraft-76, TB-20, CAP-10, TB-10 Cadet Pilot Australian Aviation College, Parafield, South Australia (1991-1992).

Sebelumnya beliau menjalankan karir managerial antara lain menjabat sebagai Director of Safety & Security (2013-2016) dan Chief Flight Safety (2010-2013) PT Indonesia AirAsia; serta Assistant Manager of Flight Crew Admin (2002-2003) dan Secretary General of Pilots Association (1997-2003) PT Merpati Nusantara Airlines, Jakarta, Indonesia.

Indonesian Citizen. 49 years old. Graduated from IATA Auditor Course, Kuala Lumpur 2014; Airbus Bloodborne Pathogenes Training, Bangkok 2016; Integrated Safety Management System course, Singapore 2012; human Factors and Investigation Course, Kuala Lumpur 2010; CASO – Company Aviation Safety Officer Training by DGCA, Jakarta 2009; Airbus A32-200 Type Qualification, Kuala Lumpur 2009; Boeing 737-200 Type Qualification, Kuala Lumpur 2007; Airbus A310-300/A300-600 Type Qualification, Singapore 2004; Fokker 27 Type Qualification, Surabaya 1999; ATPL – Airline Transport Pilot License Training by DGCA, Jakarta 1996; Fokker 100 Type Qualification, Amsterdam 1996; and Fokker 28 Type Qualification, Jakarta 1992.

Serves as Director of Corporate Safety PT Indonesia AirAsia since June 2016; as Airbus A320-200 Captain since 2009; and as FMT (Flight Data Analysis Monitoring Team) Supervisor since 2008.

he holds a license of ICAO ATPL number 3893. DGCA CASO, Jakarta 2009; and Certification of Company’s Flight Crew Instructor number 3893/2011/CFS-CFT/FC/015. with Total Flight hours of 14,000; Pilot In Command of 9,300; and First Officer at 4,700.

he previously has Flying Career experience as Boeing 737-300 Captain PT Indonesia AirAsia (2007-2009); Airbus A310-300 First Officer Airbus & A300-600 First Officer PT Air Paradise International, Denpasar, Indonesia (2004-2005); Fokker 27 Captain (2000-2004), Fokker 100 First Officer (1996-2000), & Fokker 28 First Officer (1992-1996) PT Merpati Nusantara Airlines, Jakarta, Indonesia; and Beechcraft-76, TB-20, CAP-10, TB-10 Cadet Pilot Australian Aviation College, Parafield, South Australia (1991-1992).

he previously worked in managerial fields among others served as Director of Safety & Security (2013-2016) and Chief Flight Safety (2010-2013) PT Indonesia AirAsia; as well as Assistant Manager of Flight Crew Admin (2002-2003) and Secretary General of Pilots Association (1997-2003) PT Merpati Nusantara Airlines, Jakarta, Indonesia.

rD. ACHmAD SADIkInDirektur keselamatanDirector of Safety

.07






P.

67



P.

68





jenIS PenCATATAnListings

SAHAmShares

TAnggAl PenCATATAnListing Date

Saham Perdana @ Rp2.450Initial Share @ Rp2.450

20.000.000 8 Desember | December 1994

Pencatatan Saham Pendiri Company Listing

34.000.000 8 Desember | December 1994

Pemecahan SahamStock Split

162.000.000 3 September | September 2014

Penawaran Umum Terbatas I/PUT IDengan rasio pembagian hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (hMETD)Rights Issue/with Pre-emptive Rights ratio

10.469.124.441 28 Desember | December 2017

Akuntan PublikIndependent Auditor

Purwantono, Sungkoro & SurjaIndonesia Stock Exchange Building, Tower2, 7th Floor,Jl. Jenderal Sudirman, Kav 52-53Jakarta, 12190, IndonesiaTelepon : 021-5289 5000Faksimili : 021 – 5289 4100

biro Administrasi efekShare Registrar

PT Bima RegistraSatrio Tower 9th floor, zone AAJakarta Selatan Blok C4, 12950Telepon : 021-25984818Faksimili : 021-25984819

notarisNotary

Jose Dima Satria S.h., M.KnJalan Madrasah, Komplek Taman Gandaria Kav. 11ACilandak Jakarta SelatanTelepon : 021-29125500Faksimili : 021-29125600

lembaga PenilaiAppraisal Firm

KJPP Yanuar Bey & RekanThe Manhattan Square - Mid Tower Lt. 15 Unit,Jl. TB. Simatupang Kav. 1S, Cilandak Timur, Pasar Minggu,RT.3/Rw.3, Cilandak Timur., Jakarta Selatan, 12560Telepon : (021) 21 57952359Faximili : (021) 21 57952359

KROnOLOgI PEnCATATAn SAHAM

nAMA DAn ALAMAT LEMBAgA DAn PROfESI PEnunjAng

SHARES LISTIng CHROnOLOgy

nAME AnD ADDRESS Of SuPPORTIng InSTITuTIOnS AnD PROfESSIOnS



P.

69








15 Agustus 2018 - AirAsia Indonesia, afiliasi dari Grup AirAsia, telah diakui secara resmi sebagai operator yang telah menyelesaikan audit keselamatan operasional yang dilakukan oleh International Air Transport Association (IATA), atau yang dikenal dengan IATA Operational Safety Audit (IOSA). IOSA adalah sistem evaluasi yang diakui dan diterima secara internasional yang dirancang untuk menilai manajemen operasional maskapai penerbangan serta sistem kontrolnya, dan dianggap oleh industri sebagai patokan global untuk manajemen keselamatan.

15 August 2018 - AirAsia Indonesia, an affiliate of AirAsia group, has been officially recognised as an International Air Transport Association (IATA) Operational Safety Audit (IOSA) registered operator, following the completion of the IOSA audit.

IOSA is an internationally recognised and accepted evaluation system designed to assess an airline’s operational management and control systems and is regarded by the industry as the global benchmark for safety management.

Dalam rangka merayakan terpilihnya AirAsia sebagai maskapai berbiaya hemat terbaik dunia pada ajang Skytrax World Airline Award untuk 10 tahun berturut-turut.

To celebrate our 10th consecutive Skytrax World’s Best Low-Cost Airline win.




PENGHARGAAN & SERTIFIKASIawarDs & certifications



P.

69

AIrASIA InDOneSIA TunTASkAn AuDIT keSelAmATAn OPerASIOnAl IATA (IOSA)

SkYTrAx 10THlOnDOn, 17 julI 2018

AIRASIA InDOnESIA COMPLETES IATA OPERATIOnAL SAfETy AuDIT (IOSA)



P.

70





JARINGAN KANTOR PUSAT DAN KANTOR REGIONALhead Office and Regional Office

No. lOkASILocation

AlAmATAddress

TelePOnTelephone

WAkTu kerjAOperational hour

1 Jakarta Jl. Marsekal Suryadharma (M1) No.1 Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Tanggerang - Banten

Telp. 021 2985 088fax. 0821 2985 0889

08:00 AM- 05:00 PM Mon-Fri

2 Surabaya LG FLOOR A6-01 / A6-50Pakuwon Trade Centre Supermall

08:00 AM- 08:00 PM Mon-Fri08:00 AM- 04:00 PM Sat-Sun

3 Lamongan Jl.Raya Golokan No.123, Sidayu - Gresik

24 h Daily

4 Medan Jl. Bakaran Batu No. 189 BLubuk Pakam - Medan

+62 617326 111+62 61 7952 288

08:00 AM- 06:00 PM Mon-Fri08:00 Am - 03:0 PM Sat-Sun

Jl. Asia No. 548 P 08:00 AM- 08:00 PM Mon-Fri08:00 Am - 05:0 PM Sat-Sun

5 Padang Jl. Kampung Nias V No. 5 RT03 Rw02Belakang Pondok, Padang Selatan - PADANG - SUMATERA BARAT 25211

08:00 AM- 08:00 PM Mon-Fri08:00 Am - 04:0 PM Sat-Sun

6 Banda Aceh Jl. Teuku M. Daud Syah No.130, GP. Peunayong, Kec. Kuta AlamKuta Alam, Kota Banda Aceh 23122

+62 651 7315 088 08:30 AM -07:30 PM Mon-Fri08:30 AM- 05:00 PM Sat-Sun

7 Malang Ruko Istana Dinoyo Kav D-16Jl. M.T. haryono 1A, Malang - East Java

08:00AM - 04:00 PM Mon-Sun

8 Bandung Grand Serela hotel, BandungJl. L.L.R.E. Martadinata (RIAU) No. 56

+62 855 7660 350 08:00 AM- 06:00 PM Mon-SatPh Closed

9 Denpasar Sun Boutique hotel, JL. Sunset Road No. 23, Kuta Badung - Bali

08:00 AM- 08:00 PM Mon-Sun

10 Pekanbaru JL. Arifin Ahmad No. 75 D, Pekan Baru - Riau 28289

+62 761 6700 440 08:30 AM - 05:00 PM

KANTOR PENJUALANSales Office

No. lOkASILocation

AlAmAT lengkAPFull Address PHOne WAkTu kerjA

Operational hour1 Jakarta Sarinah

Jk02Sarinah Plaza, Jl. M.h Thamrin No. 11 Darmawangsa

(021) 390 2045Fax (021) 390 2046

09:00 AM - 08:00 PM Mon - SunPh Closed

2 Jakarta DarmawangsaJk03

komplek Rukan Darmawangsa Jl. Darmawangsa VI No.43, Jakarta Selatan

(021) 2927 0999


3 Medan Garuda Plaza hotel Lobby Level, JL. Sisingamanga Raja No. 18 Medan

(061) 733 1988 08:00 AM - 08:00 PM Mon - SunPh Closed

4 Surabaya Grand Circle Tunjungan Plaza 1, Jl. Basuki Rahmat 08-12, Surabaya

(031) 531 1246Fax (031) 531 1247


5 Yogyakarta Adisutjipto Int.Airport. Jl Raya Solo Km 9, Yogyakarta 55282

6 Semarang Komplek Pertokoan Simpang Lima Blok C No.1 Semarang

ALAMAT KAnTOR DAn/ATAu KAnTOR CABAng ATAu KAnTOR PERWAKILAnOffICE ADDRESS AnD/OR BRAnCH OffICE OR REPRESEnTATIVE OffICE



P.

71








Perseroan dalam upaya kepatuhan terhadap peraturan OJK No. 8/POJK.04/2015 mengenai website emiten atau perusahaan publik, telah melengkapi website perusahaan yang beralamat www.ir.aaid.co.id dengan beberapa informasi penting sebagai berikut:

- Informasi umum mengenai Perseroan memuat:1. Nama, alamat, kantor pusat dan kontak Perseroan2. Riwayat singkat Perseroan3. Struktur organisasi Perseroan4. Struktur kepemilikan Perseroan5. Struktur Grup Perseroan6. Profil Direksi dan Dewan Komisaris7. Nama dan Alamat (Akuntan Publik, Biro

Administrasi Efek)8. Anggaran Dasar.

- Informasi bagi pemodal atau investor yang memuat:1. Prospektus 2. Laporan Tahunan3. Informasi Keuangan berupa Laporan Keuangan

tahunan4. Informasi RUPS 5. Informasi Saham6. Informasi mengenai aksi korporasi yang

dilaksanakan oleh Perseroan

- Informasi tata kelola Perseroan memuat :1. Pedoman Kerja Direksi dan Dewan Komisaris2. Pengangkatan Sekretaris Perusahaan3. Piagam Unit Audit Internal4. Kode Etik5. Pedoman kerja komite6. Pengangkatan Komite7. Kebijakan manajemen risiko

- Informasi tanggung jawab sosial perusahaan terkait aspek:1. Lingkungan hidup2. Praktik ketenagakerjaan, kesehatan dan

keselamatan kerja3. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan4. Tanggung jawab produk dan/atau layanan.

Pursuant to OJK Regulation No. 8/POJK.04/2015 on the website of issuers or public companies, the Company in its compliance with this regulatory has completed its corporate website of www.ir.aaid.co.id with several key information as follows:

- Company general information:1. Name, address, head office and contact 2. Brief history3. Organization structure4. Shareholding structure5. Group structure6. Board of Directors and Board of Commissioners

Profile7. Name and Address (Public Accountant, Share

Registrar)8. Articles of Association.

- Information for financiers or investors:

1. Prospectus 2. Annual Reports3. Financial Information such as the annual Financial

Statements4. GMS Information5. Shares Information6. Information on the Company’s corporate actions

- Information on corporate governance:1. Board of Directors and Board of Commissioners

Charters2. Appointment of Corporate Secretary3. Internal Audit Charter4. Code of Conduct5. Committees Charters6. Committees Appointment7. Risk management policy

- Information on corporate social responsibility aspects:1. Environment2. Employment, Occupational health and Safety

Practices3. Social and community development4. Responsibility on products and/or services.

InfORMASI PADA WEBSITE PERuSAHAAnCORPORATE WEBSITE InfORMATIOn

analISIS & peMbaHaSan ManajeMen

mANAGEmENT DISCUSSION & ANALySIS



P.

74





Diluncurkan tahun 2004 sebagai ventura bersama kedua AirAsia Berhad di Asia Tenggara, AirAsia Indonesia saat ini mengoperasikan 4 hub di Indonesia dan melayani 34 rute dalam jaringan AirAsia. Total, AirAsia Indonesia mengangkut 5,2 juta penumpang pada tahun 2018. Melalui proses transformasi digital yang tengah berjalan, Perseroan yakin dapat semakin membuka akses konektivitas kepada masyarakat Indonesia.

Launched in 2004 as AirAsia Berhad’s second joint venture in Southeast Asia, AirAsia Indonesia currently operates 4 hubs in Indonesia and serves 34 routes within the AirAsia network. A total of 5,2 million people flew with AirAsia Indonesia last year. with the ongoing digital transformation process the Company is looking forward to bring greater connectivity to the Indonesian people.

5,2 jutajuta/million.

Penumpang pada tahun 2018

Passenger in 2018

analISa & peMbaHaSan ManajeMenmanagement Discussion & Analysis



P.

75








mANAGEmENT DISCUSSION & ANALySISANALISA & PEmBAHASAN mANAjEmEN

ulASAn mAkrO ekOnOmISetelah sempat membaik, pada tahun 2018, kembali dunia dihadapkan pada pertumbuhan yang tidak merata. Perdagangan internasional pun mengalami banyak kejutan, terutama bagi negara-negara mitra dagang utama Amerika Serikat. Selain menerapkan aturan-aturan tegas terhadap mitra dagangnya melalui pengenaan tarif impor yang tinggi, AS juga tengah melakukan normalisasi moneter dengan meningkatkan suku bunga acuan. Secara keseluruhan, pertumbuhan dunia mencapai sekitar 3% pada tahun 2018.

Di kalangan perekonomian berkembang, didorong oleh investor yang secara umum cenderung menjauh dari aset-aset berisiko tinggi, terjadi arus keluar investasi khususnya pada kuartal ketiga 2018. Akibatnya, mata uang Rupiah mengalami depresiasi sebesar 4,8% terhadap Dolar Amerika.

Meskipun depresiasi juga dialami mata uang lain dari negara berkembang, namun kinerja Rupiah relatif lebih kuat. Dalam upaya menjaga kestabilan ekonomi, Bank Indonesia menaikkan suku bunga 7-Days Reverse Repo Rate hingga 6 (enam) kali sejak Mei 2018.

Dalam hal neraca perdagangan, total nilai ekspor Indonesia pada periode Januari-November 2018 mencapai US$165,81 miliar, sementara impor tercatat pada tingkat US$173,32 miliar. Dengan demikian, terjadi defisit sebesar US$7,52 miliar yang utamanya berasal dari defisit minyak dan gas senilai US$12,15 miliar. Total, Indonesia tumbuh pada tingkat 5,17% sepanjang tahun 2018.

Di tengah ketidakpastian global yang semakin meningkat, Indonesia tetap memiliki prospek perekonomian yang positif. Pertumbuhan permintaan domestik yang lebih kuat, konsumsi pemerintah, investasi yang giat berjalan, inflasi stabil, dan pasar tenaga kerja yang terus berkembang berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian negara. Kenaikan PDB Indonesia diperkirakan dapat terus direalisasikan hingga ke tingkat 5,3% pada tahun 2020. Namun, patut disebutkan bahwa Bank Dunia memperingatkan mengenai kerentanan Indonesia akibat kebijakan moneter Amerika Serikat dan volatilitas di pasar berkembang. Namun begitu, langkah kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia secara cepat dan tegas berhasil meningkatkan ketahanan Indonesia terhadap volatilitas pasar sehingga risiko yang dihadapi Indonesia terkait krisis keuangan dapat dikatakan rendah.

mACrO eCOnOmIC reVIeWAfter a brief pickup, in 2018 the world once again faced uneven growth. International trade also experienced a number of events, especially for key trade partners of the United States. Other than exercising strict treatment to its trade partners by imposing high import tariffs, the US was also normalizing its monetary condition by raising its benchmark interest rate. Overall, global growth reached around 3% in 2018.

In the emerging economies, with investors generally lowering exposure to riskier assets, capital outflows occurred in the third quarter of 2018. Consequently, Rupiah experienced 4.8% depreciation against the U.S. dollar.

while broadly in line with other emerging market currencies, the Rupiah depreciated less in nominal terms than other emerging market currencies. In an effort to safeguard the Rupiah, Bank Indonesia (BI) raised its 7-Day Reverse Repo Rate 6 (six) times since May 2018.

In terms of balance trade, Indonesia’s total export in the period of January-November 2018 reached US$165.81 billion while import was recorded at US$173.32 billion, resulting a deficit of US$7.52 billon mainly triggered by oil and gas deficit amounting to US$12.15 billion. During the year, Indonesia achieved growth of 5,17% throughout 2018.

Despite heightened global uncertainty, Indonesia’s economic outlook continues to stay positive. Stronger domestic demand, government consumption, robust investment, stable inflation, and a strong job market has successfully leveraged the GDP growth that is expected to stay on point until it gradually increases to 5.3% in 2020. however, it is important to mention that the world Bank has warned that this number is vulnerable to the ongoing U.S. monetary policy and volatility associated with other emerging markets. however, prompt actions have significantly increased Indonesia’s resilience to financial market volatility and the risk associated with financial crisis for Indonesia remain small due to strong policy coordination by the government, improved fundamentals and sound foreign reserves.



P.

76





Untuk perekonomian global, IMF memprakirakan PDB dunia tumbuh 3,5% pada tahun 2019 dan 3,6% pada 2020. Proyeksi ini telah diturunkan antara lain karena efek negatif ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, yang masing-masing menaikkan tarif impornya pada awal tahun 2018. Sementara, itu pasar dan perekonomian berkembang diperkirakan mengalami koreksi ke 4,5% pada 2019 dari 4,6% pada 2018, sebelum naik kembali ke 4,9% pada tahun 2020.

ulASAn InDuSTrIDi seluruh dunia, perjalanan udara tumbuh didorong oleh konektivitas yang semakin tinggi dan hambatan perjalanan lintas negara yang semakin rendah. Asosiasi Angkutan Udara Internasional, IATA, memperkirakan bahwa lau lintas penumpang udara secara global akan naik pada tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 3,5% dalam 20 tahun ke depan. Kawasan Asia Pasifik adalah pasar yang penting bagi pertumbuhan ini, dengan CAGR regional sebesar 4,8%.

Di Asia Pasifik, Indonesia disorot sebagai pasar yang menonjol. Indonesia adalah pasar terbesar Asia Tenggara dengan 40% populasi dari total 625 juta jiwa yang menghuni kawasan ini berada di Indonesia. Dengan kapasitas yang besar ini, Indonesia disebut sebagai negara dengan pertumbuhan tercepat kedua setelah Tiongkok dalam hal pemesanan pesawat, dan saat ini merupakan negara dengan pasar domestik kelima terbesar dunia setelah Amerika Serikat, Tiongkok, India, dan Jepang.

Pada tahun 2017, pemerintah Indonesia menjadikan pariwisata sebagai salah satu dari lima sektor prioritas selain infrastruktur, maritim, energi, dan pangan. Kementerian Perhubungan akan memprioritaskan program pengembangan infrastruktur transportasi, terutama yang mendukung aksesibilitas di sektor pariwisata termasuk pembangunan bandar udara yang akan menghubungkan lebih banyak pengunjung ke destinasi wisata andalan. Selain itu, melalui Kementerian Pariwsiata, pemerintah Indonesia meluncurkan proyek “10 Bali Baru” di seluruh Indonesia, beserta 10 bandar udara sebagai prasarana pendukung. Data penumpang penerbangan memang mendukung potensi wisata ini; menurut BPS, pada periode Januari hingga Oktober 2018, jumlah penumpang udara untuk penerbangan domestik tumbuh 6,98% menjadi 78,63 juta

Globally, in its most recent economic outlook, IMF projected a global growth of 3.5% for 2019. The projection has been cut down partly because of the negative effects of rising trade tensions such as the tariff increases enacted in the United States and China earlier this year. while for the emerging market and developing economy group, growth is expected to slump down to 4.5% in 2019 from 4.6% in 2018, before improving to 4.9% in 2020.

InDuSTrY reVIeWGlobally, air travel grows on the back of increased connectivity and the lower barriers to transnational mobility of people. The International Air Transport Association (IATA) estimates that the traffic of global air passenger will increase at a compound annual growth rate (CAGR) of around 3.5% over the next 20 years. The Asia-Pacific region is key to this growth, with an estimated CAGR of 4.8%.

In the region, Indonesia is highlighted as a standout market. Indonesia is the largest market in South East Asia with a population that makes up 40% of the 625 million of combined ASEAN countries. with that capacity, Indonesia has been ranked as having the second-fastest growing aviation industry in the world after China in terms of aircraft orders, and is currently has the world’s fifth largest domestic market after the US, China, India and Japan.

In 2017, the Indonesian government identified 5 priority sectors: Infrastructure, Tourism, Maritime, Energy and Food sectors. The Ministry of Transportation will prioritize infrastructure development programs, especially accessibility that supports the tourism sector, including developing airports close to the leading tourist destinations. Consecutively, through the Ministry of Tourism the government has launched the “10 New Bali” project throughout Indonesia along with 10 new airports to support the destinations. Passenger data supports this potential; according to the Central Statistics Agency, from January to October 2018 the number of air passengers for domestic




P.

77








orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, penumpang internasional tumbuh 7,8% menjadi 14,9 juta orang dari periode yang sama pada tahun terdahulu.

Industri penerbangan Indonesia sempat mengalami guncangan signifikan pada tahun 2018 dan hal ini berdampak signifikan pada operasional dan profitabilitas Perseroan. Serangkaian bencana alam menimpa Indonesia sepanjang tahun itu, mulai dari erupsi Gunung Agung di Bali yang berdampak pada pariwisata Bali, gempa bumi di Lombok, hingga gempa bumi berkekuatan 7,5 magnitudo di Palu, Sulawesi Tengah yang mengakibatkan korban jiwa lebih dari 2.000 orang. Total, setidaknya 4.231 orang dinyatakan meninggal atau hilang; angka ini menjadikan tahun 2018 sebagai tahun yang paling memukul Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir dari segi kebencanaan. Namun begitu, langkah penanggulangan bencana diambil dengan cepat di wilayah-wilayah terdampak, dan bantuan dari pemerintah Indonesia maupun asing memainkan peran penting dalam proses ini.

Dari sisi biaya sektor yang dialami sektor aviasi Indonesia, porsi bahan bakar dan sewa serta pemeliharaan pesawat terhadap struktur biaya operasional mencapai 70%. Depresiasi Rupiah terhadap Dolar Amerika pun mengakibatkan kenaikan ongkos operasional pada 2018. Namun, IATA memprakirakan bahwa harga avtur akan berada pada tingkat rata-rata $81,3 per barel pada 2019, turun dari $87,6 per barel pada tahun 2018 didorong oleh kenaikan output minyak AS dan persediaan minyak secara global.

PrOSPek uSAHAMeskipun terdapat risiko perlambatan perekonomian global dan ketidakpastian akibat konflik dagang, pertumbuhan jumlah penumpang dan permintaan terhadap layanan penerbagan tetap tinggi. hal ini diperkirakan terus bertahan hingga setidaknya satu tahun ke depan. Pertumbuhan industri penerbangan pun secara rata-rata berjalan 2,5 kali lebih cepat ketimbang PDB. Dengan begitu, jika diasumsikan perekonomian Indonesia stabil dan bertumbuh tetap pada minimal 5,2% pada 2019, maka industri aviasi berpotensi tumbuh hingga 13%.

flights increased by 6.98% year-on-year to 78.63 million people. International flight passengers, in the meantime, grew 7.8% year-on-year to 14.9 million people.

Nonetheless, the Indonesian aviation industry took a massive hit in 2018, which consequently disrupted the Company’s operations and profitability. A string of disasters hit Indonesia throughout the year; from the multiple eruption of Mount Agung in Bali which has caused a significant decline in Bali’s tourism, the strong quakes of Lombok in July and August, to the magnitude 7.5 quake and tsunami that killed more than 2,000 people in Palu, Central Sulawesi. In total, at least 4,231 people died or were declared missing making it the country’s deadliest year in a little over a decade. On a positive note, recovery measures were implemented promptly on the affected areas with the government and foreign aid playing a huge part.

From the cost side of the Indonesian aviation sector, as 70% of the aircraft leasing and maintenance costs are paid in US dollar, depreciation of Rupiah against the US dollar inevitably lead to rising operational expense in 2018. however, IATA has projected that jet fuel prices are expected to average $81.3 per barrel in 2019, down from $87.6 per barrel in 2018 due to increased US oil output and rising oil inventories.

buSIneSS PrOSPeCTDespite risks of slowing global economic growth and concerns over a possible trade war, passenger and demand growth has been strong and is expected to remain so in the year ahead. As aviation industry typically grows 2.5 times faster than GDP growth, that means if Indonesia’s economic growth is expected to stay at 5.2% in 2019, then the aviation industry would grow by 13%.




P.

78





Selain itu, meski sektor pariwisata sempat terkendala bencana alam, namun dampaknya terhadap angka kedatangan turis mancanegara tidak signifikan. Pada 2018, jumlah turis wisman masih tumbuh 15% ke 16 juta pada 2018. Kenaikan ini ditopang oleh pertumbuhan kuat industri penerbangan sebagaimana ditunjukkan oleh penambahan armada dan frekuensi penerbangan, serta pertumbuhan kelas menengah Indonesia. Tak hanya itu, sebagai negara kepulauan dengan 17.000 pulau, perjalanan udara tetap menjadi cara bepergian pilihan bagi penduduk Indonesia dan cara pengiriman utama bagi arus barang.

Sektor penerbangan juga akan diuntungkan oleh rencana pemerintah memacu pertumbuhan sektor pariwisata. Terlebih, pemilihan legislatif dan presiden pada tahun 2018 akan signifikan meningkatkan permintaan terhadap perjalanan udara. Secara umum, keberhasilan implementasi kebijakan pemerintah akan mendorong turisme dan membawa dampak positif pada sektor penerbangan. hal ini, ditambah dengan penguatan Rupiah terhadap USD diharapkan dapat meringankan biaya operasional dan meningkatkan profitabilitas pada tahun mendatang.

AirAsia Indonesia adalah maskapai pertama yang menerapkan sejumlah terobosan TI, seperti tiket elektronik, aplikasi seluler untuk pemesanan tiket, pembayaran elektronik, check-in elektronik, dan kios check-in mandiri. Dalam beberapa tahun terakhir, Perseroan terus menggiatkan layanan digital yang kelak meliputi sistem boarding dengan deteksi wajah dan proses check-in dengan otomasi robotik.

Dalam hal rute, Perseroan berencana membuka rute baru termasuk rute KL-Belitung, Denpasar-Labuan Bajo, dan Lombok - Perth. Kami juga berencana menambah frekuensi penerbangan untuk beberapa rute yang sudah ada. Dalam hal ekspansi pangsa pasar, kami akan menambah lima pesawat tipe A320 pada 2019.

ASPek PemASArAnUntuk memastikan layanannya tersedia untuk semua pelanggan, Perseroan mengandalkan beberapa saluran penjualan dan distribusi. Saluran-saluran ini unggul dalam hal efisiensi dan kepraktisan serta didukung oleh teknologi, yakni situs perusahaan, aplikasi seluler, dan titik penjualan langsung konvensional.


The natural disasters which disrupted Indonesian tourism sector only slightly curbed foreign tourist arrivals as the number still grew by around 15% to 16 million in 2018. This increase were supported by the robust growth of the aviation industry, highlighted by expanding fleets and increased flights, and the growing number of Indonesia’s middle-class population. Not to mention as an archipelago of more than 17,000 islands, air travel is still the transportation of choice for Indonesian people and their goods.

Backed by Indonesian government plan to accelerate growth in Tourism sector, the aviation sector will be one of the main beneficiaries. Moreover, the coming regional, legislative and presidential elections in 2019 will significantly increase air travel demand. Overall, successful implementation of government economic policies will boost tourism and positively affect the aviation sector. Paired with the strengthening of Rupiah against USD which will ease the costs of operations will promise a profitable year to come.

AirAsia Indonesia is the first carrier to implement a number of IT breakthroughs including electronic ticketing, mobile application for booking, payment and check-in, and self-check-in kiosk. For the last few years, the Company has not slowed down in its digitization services that will include facial recognition boarding system and robotic process automation during check in.

In terms of routes, the Company also plans to introduce some new potential routes including KL to Belitung, Denpasar to Labuan Bajo and Lombok - Perth, as well as increase frequency on the existing routes. whereas to expand market share, five A320s will also be added to the fleet in 2019.

mArkeTIng ASPeCTSTo ensure its services conveniently available to its customers, the Company relies on different sales and distribution channels. These channels are notable for their efficiency and practicality. The channels are technology-backed company website and mobile application, and the conventional direct sales points.



P.

79








Untuk pelanggan setia, AirAsia memiliki program AirAsia BIG Loyalty yang pada 2018 meraih penghargaan sebagai Bisnis e-commerce Terbaik kategori Perjalanan/Perhotelan, sebuah pengakuan bagi perusahaan di industri perjalanan dan perhotelan dengan etalase online terbaik dan yang telah berhasil membangun platform e-commerce atau menghadirkan platform e-commerce dengan pihak ketiga. AirAsia BIG Loyalty menjadi yang terbaik atas Program Freedom Flyer-nya, yaitu program frequent flyer pertama yang memberikan penghargaan kepada anggota berdasarkan seberapa sering mereka terbang, bukan seberapa jauh atau seberapa banyak mereka membayar. Dengan program ini pelanggan setia AirAsia dapat lebih mudah dan lebih cepat untuk mendapatkan BIG Point dan bergabung dengan komunitas BIG.

Berupaya senantiasa memberikan layanan terbaik, AirAsia akan terus meningkatkan mutu kegiatan pemasarannya antara lain melalui kerja sama dengan Google Cloud. Kerja sama ini diyakini akan membawa dampak besar pada AirAsia secara grup maupun Perseroan karena akan menjadi sarana membangun sistem prediksi permintaan yang lebih baik dan pemasaran yang lebih tepat sasaran dan meningkatkan pengalaman dan loyalitas pelanggan dengan menyediakan layanan yang lebih personal.

AirAsia juga bekerja sama dengan Palantir Technologies yang berfokus pada analisis big data. Kami telah menandatangani kemitraan lima tahun dengan Palantir untuk mengembangkan model-model berorientasi pelanggan dan meningkatkan efisiensi di semua segi operasi. Perjalanan digitalisasi ini pada akhirnya akan membantu Perseroan mengendalikan biaya melalui proses kerja yang lebih efisien sekaligus mendorong raihan pendapatan melalui new verticals dan melalui pemasaran dengan sasaran kegiatan lebih akurat berdasarkan data yang dihimpun dari data pilihan-pilihan transaksi konsumen.

STrATegI uSAHA 2018Fokus utama Perseroan adalah tetap menjaga beban biaya agar selalu tetap rendah, untuk memastikan layanan yang kompetitif. Terus memanfaatkan jaringan luas AirAsia Group yang memberikan beragam pilihan destinasi, Perseroan juga percaya pada kekuatan brand. Perseroan juga meningkatkan kapasitas dan membuka rute baru.


For loyal customers, the Company continuously promotes AirAsia BIG Loyalty program that in 2018 attained an award as Best eCommerce Business in Travel/hotel category, a recognition for companies in the travel and hotel industry with the best online presence that has successfully built its e-commerce platform or managed an e-ecommerce platform with a third party. AirAsia BIG Loyalty was acknowledged thank to its Freedom Flyer program and the first frequent flyer program that rewards its members based on their flight frequency instead of miles or ticket value. The program enables AirAsia loyal customers to conveniently and quickly receive BIG points and join the BIG community.

Committed to providing the best services, AirAsia will continue to improve its marketing activities among others by partnering with Google Cloud. AirAsia believes the partnership will generate significant impacts to AirAsia group-wide and to the Company, as it will allow AirAsia to develops a more accurate demand prediction system and marketing programs, and to enhance customer experience and loyalty by delivering a more personalized service.

AirAsia has also engaged Palantir Technologies, which specializes in big data analysis. A five-year partnership has been signed under which Palantir wil collaborate with AirAsia to build guest-oriented data-backed models and improve efficiency across our operations. Ultimately, the digitalization journey will help us drive down costs through process efficiency while increasing revenues through new verticals as well as more targeted, personalized marketing based on data collected from guests’ previous purchase.

buSIneSS STrATegIeS 2018The Company focused on keeping its costs low to ensure competitive services. It remained optimistic on its brand strength as it continues to leverage the AirAsia group network to provide the customers with a wide network of destinations. The Company also increased its capacities and added more routes.



P.

80





Perusahaan bangga dapat selalu mempertahankan posisinya sebagai salah satu maskapai dengan beban biaya paling rendah di industri, dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan dan kenyamanan penumpang. Untuk memantapkan posisi Perseroan sebagai LCC terbaik di Indonesia yang melayani rute internasional, Perseroan untuk itu bertekad menguatkan kehadirannya di pasar Asia, ASEAN dan Australia. hal ini dicapai melalui ekspansi jaringan dan frekuensi penerbangan untuk dapat lebih jauh mendominasi pasar dan hub yang ada.

Pada aspek komersial, salah satu fokus Perseroan pada tahun 2018 adalah meningkatkan target pendapatan ancillary hingga 25% melalui sejumlah saluran pendapatan seperti biaya administrasi, biaya bagasi, AirAsia ‘Santan’ (hidangan yang bisa dipesan selama penerbangan), pemilihan bangku, RedCargo, FlyThru, asuransi AirAsia Insure, serta saluran baru e-commerce Market Place, Merchandise & Duty Free di ‘Ourshop’.

Perseroan juga berupaya untuk terus berkembang memenuhi tuntutan penumpang, yaitu dengan menjadi maskapai digital terbaik di segmen LCC melalui inisiatif Data, Sentralisasi, dan Digitalisasi Inisiatif ini tidak hanya akan memberikan layanan khusus dan tanpa kendala untuk para penumpang dengan kebutuhan yang kian berkembang—otomasi pada beberapa aspek operasional dan pengintegrasian data operasional juga diharapkan bisa menghasilkan biaya yang lebih efisien. Digitalisasi menjadi bagian besar dalam strategi Perseroan tahun 2018 sejalan dengan aspirasi menghadirkan ekosistem perjalanan yang bebas hambatan. Inisiatif TI tahun lalu meliputi, antara lain, pengembangan BIGPAY – aplikasi transaksi yang akan bertindak sebagai saluran pembayaran tersentralisasi untuk meningkatkan pengalaman pelangan; proses robotik/otomasi, dan pengembangan EKO, platform produktivitas sosial untuk penggunaan internal yang bertujuan mengangkat sinergi dan koordinasi di dalam tubuh Perseroan.

kInerjA bISnIS DAn OPerASIOnAl

Diluncurkan tahun 2004 sebagai ventura bersama kedua AirAsia Berhad (“AAB”) di Asia Tenggara, PT AirAsia Indonesia Tbk (AAID) sudah resmi menjadi perusahaan induk PT Indonesia AirAsia (IAA) per 29 Desember 2017. Selanjutnya, per 9 Oktober 2018, PT Rimau Multi Investama (RMI) telah


The Company prides itself in maintaining costs to be one of the lowest in the industry without neglecting the safety and comfort of the passengers. To further establish its position as the leading Indonesian LCC in International Route, the Company is determined in reinforcing its position in Asia, ASEAN and Australian market through network expansion and frequency additions to further dominate existing markets and hubs.

Commercially, in 2018 the Company was focused on increasing ancillary target to 25% through a number of channels that include administrative fees, baggage fees, Air Asia’s ‘Santan’ (Inflight F&B), Seat Selections, RedCargo, Fly Thru, AirAsia Insure, as well as the new eCommerce Market Place, Merchandise & Duty Free ‘Ourshop’.

The Company also exerts itself to evolve with its customers’ needs by becoming the leading digital LCC airline through Data, Centralisation & Digitalisation that will not only provide personalized and seamless services for its increasingly discerning customers, but also help the Company to further reduce costs by automating more operations and integrating all operational data. Digitalisation was a major part of the Company’s strategies in 2018 where we eventually aim for a frictionless travel ecosystem. Our IT initiatives covered, among others, the development of BIGPAY – a money app that will act as a centralized payment channel to enhance the customers’ experience; robotic process/automation; and the development of EKO, an internal social productivity platform to boost internal synergy and coordination.

buSIneSS AnD OPerATIOnAl PerFOrmAnCe Launched in 2004 as AirAsia Berhad’s (“AAB”) second joint venture in Southeast Asia, PT AirAsia Indonesia Tbk (AAID) is officially a parent company of PT Indonesia AirAsia (IAA) starting 29 December 2017 and as of 9 October 2018, PT Rimau Multi Investama (RMI) has fully transferred all of their



P.

81








secara penuh mengalihkan kepemilkan sahamnya atas PT AirAsia Indonesia Tbk (IDX: CMPP) kepada AirAsia Investment Limited (AAIL). hal ini telah dinyatakan di dalam prospektus yang disediakan bersamaan dengan Penawaran Umum Terbatas pada 29 Desember 2017. Seiring dengan selesainya pengalihan saham, komposisi kepemilikan saham CMPP terdiri dari AAIL dengan kepemilikan saham 49,25%, PT Fersindo Nusaperkasa (FNP) dengan kepemilikan saham 49,66%, dan sisa saham 1,09% dimiliki oleh publik. AirAsia Indonesia saat ini mengoperasikan 4 hub di Indonesia: Jakarta, Medan, Surabaya, dan Bali serta melayani 34 rute termasuk 10 rute domestik dan 24 rute internasional dalam jaringan AirAsia.

Kemitraan strategis yang solid antara Perseroan dengan grup AirAsia di ASEAN, Tiongkok, dan India menghadirkan konektivitas dan posisi tawar yang tinggi, peluang cross-selling, dan ekuitas brand di seluruh kawasan. Dengan keunggulan dan dilandasi nilai-nilai AirAsia, Perseroan mampu menguatkan posisi sebagai maskapai berbiaya terhemat di dunia.

Pada kuartal keempat, sebanyak delapan pesawat yang sebelumnya dioperasikan oleh Indonesia AirAsia Extra (“IAAX”) telah secara penuh diserahkan kembali kepada Indonesia AirAsia (“IAA”). Pada akhir 2018, selain delapan pesawat yang diserahkan IAAX tadi, terdapat 1 pesawat yang sudah ditambahkan ke dalam armada pada bulan Juli. Secara keseluruhan, armada pesawat Perseroan pada 2018 terdiri dari 24 pesawat, dan menghasilkan kenaikan total kapasitas sebesar 4%.

Di sepanjang 2018, dari segi jumlah penumpang Perseroan mengangkut total 5,2 juta orang atau naik 13% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya, sementara tingkat load turun 2 poin ke 82% sementara kapasitas bertambah 16%. Penurunan ini juga disebabkan oleh periode operasional yang stagnan setelah terjadi serangkaian bencana alam.

Pendapatan operasional Perseroan mengalami sedikit penurunan, sementara pendapatan ancillary, ditunjang inisiatif penjualan yang berjalan baik dan peningkatan biaya bagasi, mencatat pertumbuhan. Namun, beban usaha naik 51,77%. hal ini penyebab utamanya oleh adanya kenaikan bahan bakar sebesar 35% dan pengeluaran dalam mata uang Dolar Amerika untuk, antara lain, sewa dan pemeliharaan pesawat.


shares in PT Indonesia AirAsia Indonesia Tbk (IDX: CMPP) to AirAsia Investment Limited (AAIL) as previously stated in the prospectus during Rights Issue on 29 December 2017. Upon the completion of this, AAIL holds 49.25% of CMPP, PT Fersindo Nusaperkasa (FNP) holds 49.66% of CMPP while the Public shareholding amounts to 1.09%. AirAsia Indonesia currently operates 4 hubs in Indonesia: Jakarta, Medan, Surabaya, and Bali, serving 34 routes that include 10 domestic and 24 international within the AirAsia network.

The Company’s strong strategic partnership with AirAsia Group wide Asean, China and India’s connectivity means strong bargaining power, cross-selling opportunities, and brand equity across the region. with this advantages and adhering to its AirAsia Values, the Company has managed to secure its position to be the world’s lowest cost airline.

During the 4th Quarter, the eight aircraft previously operated by Indonesia AirAsia Extra (“IAAX”) have been fully transferred back to Indonesia AirAsia (“IAA”) and by the end of 2018, 1 additional aircraft was delivered in July making the total fleet size in 2018 to 24 aircrafts, increasing the airline’s total capacity by 4%.

Throughout 2018, The Company carried a total of 5.2 million passengers, up by 13% year-on-year while load was down by 2 ppts to 82% on the back of 16% added capacity, as well as a lethargic operating environment as a whole due to the chain of natural disasters happening in the country.

The company’s operating revenue experienced a slightdecrease while ancillary revenue is up through a number of channels. On the other hand, operating expense was up by 51.77%, largely driven by the 35% increase in fuel price and USD denominated expenses such as aircraft lease and maintenance.



P.

82





kInerjA keuAngAnFinancial Performance 2017 2018

Revenue 3,817,860 4,2,232,768Expenses (3,439,357) 5,219,821EBITDAR (2,689,734) (4,311,982)EBITDA (3,270,092) (5,053,685)EBIT 378,503 (987,052)Profit Before Tax 300,295 (1,067,069)

STATISTIk OPerASIOnAlOperating Statistics 2017 2018

Fleet Size 15 24Passenger Carried (‘000) 4,634 5,238Capacity (‘000) 5,547 6,412Load Factor (%) 84% 82%Revenue per ASK (IDR) 474 478Cost per ASK (IDR) 427 589

ruTe PenerbAngAnSepanjang tahun 2018, Perseroan mengoperasikan total 34 rute penerbangan yang terdiri dari 9 rute domestik dan 21 rute internasional. Terdapat 4 hub yang menjadi titik pengoperasian rute yaitu Jakarta, Denpasar, Medan, dan Surabaya. Secara terperinci, 34 rute yang dioperasikan adalah sebagai berikut.

No. ruTeRute

keberAngkATAnDeparture

keDATAngAnArrival

TIPe PeSAWATAirplane Type

kAPASITAS PenumPAng

Passenger Capacity1. JOGSIN Yogyakarta Singapura A320 180

2 BDOSIN Bandung Singapura A320 180

3 SRGSIN Semarang Singapura A320 180

4 SUBJhB Surabaya Johor Baru A320 180

5 BDOKUL Bandung Kuala Lumpur A320 180

6 DPSJOG Denpasar Yogyakarta A320 180

7 DPSSIN Denpasar Singapura A320 180

8 DPSDMK Denpasar Don Mueang (Bangkok) A320 180

9 KNOKUL Medan Kuala Lumpur A320 18010 DPSSUB Denpasar Surabaya A320 18011 CGKJOG Jakarta Yogyakarta A320 18012 CGKPEN Jakarta Penang A320 18013 CGKDPS Jakarta Denpasar A320 18014 DPSDRw Denpasar Darwin A320 18015 CCUKUL Kolkatta Kuala Lumpur A320 18016 KNODMK Medan Don Mueang (Bangkok) A320 180


SerVICeD rOuTeSIn 2018, the Company operated a total of 34 routes consisting of 9 domestic and 21 internatioal routes. The Company utilizes four operational hubs in Jakarta, Denpasar, Medan, and Surabaya. The following table presents the 34 routes in detail.



P.

83









No. ruTeRute

keberAngkATAnDeparture

keDATAngAnArrival

TIPe PeSAWATAirplane Type

kAPASITAS PenumPAng

Passenger Capacity17 BDODPS Bandung Denpasar A320 18018 CGKDMK Jakarta Don Mueang (Bangkok) A320 18019 SUBKUL Surabaya Kuala Lumpur A320 18020 SUBPEN Surabaya Penang A320 18021 CGKSUB Jakarta Surabaya A320 18022 CGKSIN Jakarta Singapura A320 18023 DPSSOC Denpasar Solo A320 18024 DPSPER Denpasar Perth A320 18025 JOGKNO Yogyakarta Medan A320 18026 JOGKUL Yogyakarta Kuala Lumpur A320 18027 KNOPEN Medan Penang A320 18028 KNOPLM Medan Palembang A320 18029 DPSKUL Denpasar Kuala Lumpur A320 18030 CGKKUL Jakarta Kuala Lumpur A320 18031 CGKKNO Jakarta Medan A320 18032 CGKMFM Jakarta Macau A320 18033 KNOSIN Medan Singapura A320 18034 PDGSIN Padang Singapura A320 180



P.

84





keSelAmATAn PenerbAngAnKeselamatan penerbangan senantiasa menjadi perhatian utama bagi semua pemain industri transportasi udara termasuk Perseroan. Standar keselamatan dan keamanan penerbangan pada lingkup nasional dan internasional selalu diacu dan dipatuhi demi memberikan pelayanan terbaik untuk penumpang.

Di Indonesia, peraturan penerbangan tertinggi yang berlaku adalah Undang-Undang No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan. Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) bertugas memastikan pelaksanaan semua peraturan terkait baik UU maupun peraturan pelaksana, peraturan menteri, dan peraturan serta standar lain yang berlaku. DJPU sendiri membawahi Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) yang menjadi otoritas keselamatan operasional penerbangan. Dengan kewenangan yang dimilikinya, DKPPU dapat menerbitkan ketentuan terkait pengoperasian dan keselamatan penerbangan, mewajibkan pelaporan catatan keselamatan penerbangan dan pelaporan insiden penerbangan, dan memberlakukan sanksi baik ringan maupun berat sesuai pelanggaran termasuk pembatalan izin beroperasi.

Semua instrumen hukum di atas diterjemahkan Perseroan menjadi standar dan peraturan yang berlaku secara internal. Perseroan memiliki komite keselamatan dan memastikan semua peraturannya dimutakhirkan secara berkala dan dipahami dengan baik oleh setiap karyawan dan pihak ketiga yang mendukung kegiatan operasional Perseroan. Tidak hanya memastikan tercapai keselamatan dari sisi teknis pengoperasian pesawat, Perseroan juga memiliki peraturan berkaitan dengan perilaku karyawan dan kontraktor. Melalui Safety Management System Manual, Perseroan melarang perilaku yang bisa menimbulkan risiko keselamatan dan mendorong pelaporan insiden keselamatan.

Di lingkup internasional, terdapat International Civil Aviation Organization (ICAO), salah satu lembaga PBB yang mengatur penerbangan sipil dan menerbitkan, antara lain, Global Aviation Safety Plan. Keberadaan ICAO membantu menyelaraskan standar keselamatan penerbangan secara internasional. Penyamaan standar adalah hal penting mengingat frekuensi penerbangan yang kian tinggi dan perlintasan udara melalui batas-batas ruang udara negara lain terjadi setiap saat.


AVIATIOn SAFeTYAviation safety is always of utmost importance for all players in the air transport industry, including the Company. To deliver the best services to all passengers, the Company always refers to and complies with national and international aviation safety and security standards.

In indonesia, the highest applicable aviation law is Law No. 1 of 2009 on Aviation. The Ministry of Transport through the Directorate General of Air Transport (DGAT) is responsible to oversee the enforcement of all laws and regulations Act, implementing regulations, ministerial regulations, as well as other standards. Under DJPU, the Directorate of Airworthiness and Airplane Operations (DKPUU) acs as the aviation safety authority. It has the power to issue stipulations on aviation operations and safety, requires safety and safety incident reporting, and imposes minor and heavy sanctions against the violation of standards including and up to termination of Air Certificate.

The Company has translated all of the legal instruments above into its internal standards and rules. The Company has established a safety committee and ensures that all rules are updated regularly and are understood by all employees as well as the third parties who support its operations. Aside from assuring safety from technical perspective, the Company has also developed rules of conduct that apply to employees and contractors. Through the Safety Management System Manual, the Company prohibits certain behaviors that could lead to safety risks and encourage employees to report any safety incident.

Internationally, the Company observes among others the Global Safety Plan issued by the International Civil Aviation Organization (ICAO), one of the organizations under the UN that oversees civil aviation. ICAO helps align aviation safety standards at the international level. Standard alignment is important considering the increasingly high frequency of air travel and the constant international airspace crossing.



P.

85









Tidak hanya mengacu pada standar ICAO, Perseroan juga tunduk pada peraturan penerbangan sipil yang berlaku di negara tujuan dan mengikuti standar yang diterbitkan International Air Transport Association (IATA). IATA memberikan sertifikasi keselamatan operasional penerbangan bernama IOSA yang harus diperbarui setiap dua tahun melalui audit oleh badan audit bersertifikasi IATA. Mengikuti prosedur ini, Perseroan memegang sertifikasi terbaru yang berlaku hingga 3 november 2019.

PerAWATAn PeSAWAT, meSIn DAn Suku CADAngKegiatan perawatan erat berkaitan dengan kenyamanan dan keselamatan penumpang. Untuk itu, Perseroan mematuhi peraturan perawatan DJPU dan mengikuti standar yang diberikan setiap produsen pesawat dan suku cadang. Perseroan memiliki Continuous Airworthiness Maintenance Program (CAMP) yang dievaluasi dan disetujui DKPPU.

Kerja sama dalam hal perawatan juga dilakukan IAA bersama pihak berlisensi dan pemasok yang telah menjadi bagian jaringan internasional, seperti GMF Aero Asia, Sepang Aircraft Engineering, dan ST Aero Engineering untuk perawatan pesawat; GE Engine Service Malaysia untuk perawatan mesin; dan Rockwell Collins Southeast Asia Pte Ltd. untuk perawatan suku cadang. Kerja sama ini dijalin agar kegiatan perawatan dapat berjalan seefisien mungkin dari sisi biaya namun tetap memenuhi standar kualitas terbaik.

Selain itu, kegiatan pemeriksaan rutin yang dijalankan Perseroan secara terperinci adalah sebagai berikut.

kegIATAnActivity

PerIODePeriod

Pemeriksaan harianDaily Maintenance

Setiap hariDaily basis

Pemeriksaan mingguanweekly Maintenance

Setiap pekanweekly basis

400 Fh Check Setiap tercapai 400 jam terbangEvery 400 flying hours

A-Check Setiap tercapai 750 jam terbang atau 4 bulananEvery 750 flying hours or 4 months

C-Check Setiap tercapai 7.500 jam terbang atau 24 bulananEvery 7,500 flying hours or 24 months

6-Years Check Setiap 6 tahunEvery 6 years

12-Years Check Setiap 12 tahunEvery 12 years

Out of Phase Penjadwalan terpisah untuk perawatan tertentuSeparate schedule for certain maintenance

In addition to ICAO, the Company is also subject to the civil aviation regulations in the destination countries and adheres to the standards issued by the International Air Transport Association (IATA). IATA is also an issue of aviation operational safety, IOSA, that must be renewed every two years following an audit process by an IATA-certified auditor. with respect to this procedure, the Company holds the latest certification that is valid until november 3, 2019.

AIrCrAFT, engIne, AnD SPAre PArT mAInTenAnCeAircraft maintenance is one of the keys to passegers’ comfort and safety. To that end, the Company always complies with DJPU’s regulations on aircraft maintenance and follows the standards given by aircarft and spare part manufacturers. The Company’s Continuous Airworthiness Maintenance Program (CAMP) are evaluated and and approved by DGCA.

IAA also engages in partnership for aircraft maintenance with licensed parties and suppliers that are part of international network, such as GMF Aero Asia, Sepang Aircraft Engineering, and ST Aero Engineering for aircraft maintenance; GE Engine Service Malaysia for engine maintenance; and with Rockwell Collins Southeast Asia Pte Ltd. for spare parts maintenance. Through the partnerships, the Company seeks cost-efficient maintenance whilst keeping the best quality standard.

The Company conducts the following routine maintenance activities:



P.

86





kuAlITASPerseroan menyadari nilai penting mutu produk dan layanan yang disediakannya terhadap keberhasilan Perseroan menjadi maskapai pilihan konsumen. Untuk itu, Perseroan memberlakukan sistem pengelolaan mutu yang menyentuh semua aspek bisnis tanpa terkecuali dan memberikan pelatihan mengenai pemastian mutu kepada semua personel terkait.

Komitmen terhadap mutu senantiasa didengungkan di dalam tubuh perusahaan dan, bersama dengan aspek keselamatan, menjadi prinsip mendasar di AirAsia. hal ini berangkat dari kesadaran terhadap bidang usaha AirAsia yang berhubungan dengan keselamatan jiwa sehingga mutu, integritas, dan rasa tanggung jawab tinggi terhadap pekerjaan menjadi hal-hal yang harus selalu dikedepankan.

Pemastian standar mutu Perseroan merujuk pada dokumen Operational Quality Assurance Manual (OQAM) yang mengacu pada peraturan resmi nasional dan internasional. OQAM memberikan Standar Prosedur Operasional yang berlaku atas seluruh area operasional Perseroan, yakni Operational Control and Flight Dispatch, Aircraft Engineering and Maintenance, Cabin Operations, Ground Handling Operations, Cargo Operations, dan Security Management. Kegiatan audit, evaluasi, pelaporan, dan analisis dilaksanakan untuk menilai kesesuaian operasional di lapangan dengan standar. Terdapat pula sistem manajemen mutu seperti Quality Chain Management System (QCMS) diberlakukan untuk berbagai layanan AirAsia termasuk layanan dalam pesawat seperti makanan.

Pemenuhan mutu diwujudkan melalui penyediaan peralatan berkualitas terbaik, pemilihan rekan usaha yang sesuai dengan nilai-nilai AirAsia, komitmen perbaikan diri terus menerus, dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan. AirAsia juga menjunjung prinsip transparansi dan tunduk pada pengawasan oleh regulator dan badan-badan pengendali mutu lain. Upaya kami berkontribusi pada pencapaian AirAsia secara grup meraih Asean Business Awards untuk sektor aviasi dan penghargaan LCC Terbaik Dunia dalam ajang bergengsi world Travel Awards 2018.

Di samping itu, Perseroan juga tengah melakukan proses digitalisasi untuk mendukung peningkatan kualitas. Digitalisasi AirAsia tidak hanya bertujuan mengefisiensikan


QuAlITYThe Company is aware that product and service quality is crucial to the Company’s success in becoming the customers’ preferred airline. To that end, the Company applies a quality management system that addresses thoroughly all business aspects and provides quality assurance training to all relevant personnel.

The commitment to quality is continuously promoted throughout the Company and, together with safety, constitute Air Asia’s foundational principle. The Company fully realizes that it needs to always consider the safety of life in the business it engages in. Quality, integrity, and responsibility to the job are therefore important to always be upheld.

The Company fulfills quality assurance by referring to its Operational Quality Assurance Manual (OQAM). The document reflects official national and international regulations. OQAM provides a Standard Operating Procedure that applies to all of the Company’s operational areas, namely Operational Control and Flight Dispatch, Aircraft Engineering and Maintenance, Cabin Operations, Ground handling Operations, Cargo Operations, and Security Management. Audit, evaluation, reporting, and analysis activities are carried out to assess how actual operations correspond to the established standards. he Company also has Quality Chain Management System (QCMS) that is applicable for all of AirAsia’s services, including in-flight service such as meal.

Quality is fulfilled by providing the best equipment, selecting vendors and business partners whose values aligned with the Company’s, always be committed to continuous improvements, and be committed to environmental sustainability. The Company also prioritizes transparency and follows oversight measures by regulators and other quality control agencies. Our efforts contribute to AirAsia’s success as a group, obtaining the Asean Business Awards for the aviation sector and the award as world’s Best LCC in the prestigious world Travel Awards 2018.

Additionally, the Company is undergoing a digitalization journey to support quality improvement. Digitalization at AirAsia aims to not only reducing costs and increasing



P.

87








biaya dan meningkatkan pendapatan, tetapi yang terpenting adalah memberikan pengalaman lebih baik kepada konsumen. Perjalanan digitalisasi terdiri dari dua tahap; tahap pertama berfokus pada operasional maskapai dari mulai sistem hingga interaksi kami dengan pelanggan dan pemangku kepentingan. AirAsia adalah maskapai pertama yang menawarkan pemesanan tiket secara daring di Asean dan salah satu yang pertama di kawasan yang berinteraksi dengan konsumen di media sosial. Sementara, dalam tahap kedua AirAsia mengembangkan new digital verticals menggunakan basis data yang kami miliki.

PrOSeS PengADAAnProses pengadaan pesawat dan suku cadang mengikuti prosedur pengadaan yang telah ditetapkan oleh Perseroan. Perseroan memiliki Standar Prosedur Operasional untuk Pengadaan Pesawat dan Perlengkapan yang disusun dengan tujuan menghadirkan proses pengadaan yang konsisten, efektif, dan efisien. Standar yang telah ditetapkan ini pun mencakup tidak hanya pembelian pertama tetapi juga perbaikan, pemesanan layanan, dan registrasi pemasok ke dalam daftar pemasok yang disetujui.

Dalam rangka mengendalikan kualitas, kondisi setiap barang yang dipasok diperiksa terlebih dahulu, antara lain untuk memastikan tidak ada cacat pada barang, kesesuaian jumlah, dan legalitas dokumen barang. Perseroan juga menerapkan pemantauan kinerja pemasok berdasarkan beberapa parameter, yaitu parameter teknis, keandalan suplai, dan frekuensi barang ditolak.

OrgAnISASI DAn FungSI bAgIAn engIneerIngDepartemen Engineering memiliki berbagai fungsi yang saling menunjang sebagai berikut.

FungSIFunction

AreA TAnggung jAWAbArea of Responsibility

Maintenance Manager Memastikan kegiatan perawatan pesawat dan suku cadang pesawat berjalan sesuai ketentuan, koordinasi Maintenance Operation Manager dan Maintenance Production Manager

Ensures that aircraft and spare part maintenance activities comply with the existing rules and procedures; coordinate Maintenance Operation Manager and Maintenance Production Manager

Maintenance Operation Manager Memastikan kelaikan operasional pesawat, menganalisis risiko kerusakanEnsures aircraft operational worthiness; analyzes damage risks

revenues, but more importantly enhancing the guest experience. There are two aspects of our digitalization journey. First is end-to-end digitalization of our online operations from our system and processes to the way we interact with our guests and stakeholders. we were the first airline to offer internet bookings in Asean and one of the first in the region to engage our consumers on social media. The second part is building new digital verticals using the incredibly rich data base the Company has accumulated.

PrOCuremenT PrOCeSSAircraft and spare part procurement process follows the procurement procedures that the Company has established. The Company has in place Aircraft Procurement Standard Operational Procedure (SOP) that is designed to create a consistent, effective, and efficient procurement process. The SOP covers not only first purchase, but also repair, service order, and vendor registration to the Approved Vendor List (AVL).

To exercise quality control, the Company always assess the condition of the supplied items to, among others, ensure zero defect, quantity suitability, and the valdity of items’ documents. The Company also monitors vendors’ performance based on several parameters, namely Engineering, supply reliability, and history of supplied item rejection.

engIneerIng DePArTmenT OrgAnIzATIOn AnD FunCTIOnSThe Engineering Department has the following functions that complement one another:



P.

88





FungSIFunction

AreA TAnggung jAWAbArea of Responsibility

Maintenance Production Manager Memastikan perawatan pesawat dilaksanakan sesuai standar, memastikan kecukupan sumber daya perawatan

Ensures aircraft maintenance is carried out according to the applicable standards; ensures the adequacy of maintenance resources

Material Support Manager Memastikan suku cadang selalu tersedia dalam jumlah cukup

Ensures the adequate availability of spare parts at all timesTechnical Service Manager Memastikan keandalan dan mengevaluasi kelaikan pesawat secara teknis

Ensures technical reliability and carries out technical worthiness evaluationPlanning and Record Manager Membuat rencana dan mendokumentasikan pelaksanaan perawatan

Plans and documents maintenance activitiesQuality Assurance Manager Memastikan sistem kualitas berjalan sesuai ketentuan internal, nasional, dan

internasional

Ensures that quality system runs according to the internal, national, and international stipulations

ASurAnSIMemiliki asuransi penting untuk melindungi aset perusahaan. Perseroan telah terdaftar sebagai pemegang polis asuransi pada PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, dan JILT Specialty Limited dengan pertanggungan untuk semua pesawat yang dioperasikan Perseroan. Semua perlindungan asuransi yang dimiliki Perseroan adalah sesuai dengan praktik industri di Indonesia.

InSurAnCeInsurance is important for the protection of the Company’s assets. The Company is currently registered a holder of insurance policies with PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, and JILT Specialty Limited. All of the aircrafts operated by the Company are insured. The Company’s insurance also adheres to Indonesia’s insurance practices.



P.

89








kInerja pt InDoneSIa aIraSIa (Iaa) PT Indonesia Airasia (IAA) Performance

PenjuAlAn & DISTrIbuSI Untuk menjangkau pelanggan dan memberikan akses tiket seluas mungkin, Perseroan melalui IAA telah mengembangkan jejaring penjualan dan distribusi di seluruh Indonesia. Secara garis besar, metode penjualan dan distribusi terbagi menjadi saluran yang dikelola sendiri oleh Perseroan baik secara daring maupun nondaring dan saluran melalui agen-agen perjalanan.

Secara nondaring, Perseroan memberikan pelayanan pemesanan dan pembelian tiket melalui kantor IAA dan call center. Keduanya terhubung setiap saat ke sistem pemesanan tiket agar dapat memberikan informasi aktual kepada calon penumpang mengenai ketersediaan tiket sesuai rute yang diinginkan. Selain itu, Perseroan juga memberikan pelayanan korporasi dan berkontrak dengan beberapa perusahaan sebagai penyedia jasa perjalanan dinas melalui udara. Perseroan juga tak henti mempromosikan diri melalui berbagai kegiatan pameran perjalanan.

Secara daring, Perseroan memiliki situs resmi AirAsia.com dan aplikasi ponsel AirAsia yang memberikan calon penumpang kemudahan melakukan reservasi kapan saja dan dari mana saja. Sistem elektronik pun mencakup tidak hanya tahap pemesanan tetapi juga pembayaran melalui kartu kredit, transfer bank, dan perbankan bersistem internet hingga tahap penerbitan tiket elektronik yang dikirimkan melalui surel penumpang dan proses check-in. Sistem daring juga kini semakin diandalkan sebagai saluran promosi; Perseroan giat memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, dan LinkedIn untuk menyampaikan program-program pemasarannya.

Sementara itu, dengan agen, Perseroan bekerja sama dengan ribuan agen perjalanan dan agen tiket daring. hingga saat ini, agen perjalanan menyumbang sekitar 40% penjualan tiket rute domestik IAA.

SAleS & DISTrIbuTIOnTo reach customers and provides the most extensive access to ticket sales, the Company through IAA has developed a sales and distribution network that covers the entire archipelago. Broadly, the sales and distribution methods can be grouped into online and offline sales channels managed internally by the Company and sales channels through partnerships with travel agents.

Offline, the Company provides ticket reservation and purchase services through IAA representative offices and the call center – both are connected at all times to ticket reservation system, allowing ticket officers to provide real-time information on ticket availability on the routes a passenger requires. The Company also provides corporate services and is in contract with several companies to accommodate business travels via air transport. Additionally, the Company consistently carries out promotional activities in various travel fair events.

In terms of online channel, the Company maintains an official website AirAsia.com and AirAsia mobile application that allows passengers the convenience of ticket booking anytime, anywhere. The electronic system acommodates not only ticket reservation but also payment using credit card, bank transfer, or internet banking to electronic ticket issuance sent to a passenger’s email address and check-in process. Today, the Company has increasingly relied on online channels to deliver its promotional materials and is an active user of Facebook, Twitter, YouTube, and LinkedIn to communicate its marketing programs.

At the same time, the Company works with thousands of travel agents and online ticket agents. Currently, travel agents contribute around 40% of the ticket sales for the domestic routes served by IAA.



P.

90





uraIan kInerja keuangan Financial Performance Review

Sepanjang 2018, Perseroan mencatatkan pertumbuhan jumlah penumpang sebesar 13% dari 4,63 juta penumpang pada 2017 menjadi 5,24 juta penumpang pada 2018. Kenaikan jumlah penumpang telah mendorong pendapatan usaha yang diperoleh Perseroan yang pada 2018 mengalami peningkatan sebesar 11% menjadi Rp4,23 triliun.

Throughout 2018, the Company recorded a 13% growth of total passenger from 4.63 million passengers in 2017 to 5.24 million passengers in 2018. The increase of passengers has boosted the Company revenues which in 2018 increased by 11% to Rp4.23 trillion.



P.

91








FINANCIAL PERFORmANCE REvIEwURAIAN kINERjA kEUANGAN

Analisis dan Pembahasan Manajemen mengenai kinerja keuangan disusun berdasarkan data keuangan dan operasional serta Laporan Keuangan konsolidasian terlampir dalam Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan konsolidasian PT AirAsia Indonesia Tbk dan anak perusahaan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan 2017, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkono & Surja (anggota jaringan Ernst & Young). Menurut opini akuntan publik Perseroan, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT AirAsia Indonesia Tbk dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2018, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

lAPOrAn lAbA rugI DAn PengHASIlAn kOmPreHenSIF lAIn kOnSOlIDASIAn

(dalam Rp juta | in Rp million)

keTerAngAn 2017 2018 PerTumbuHAn Growth (%) DeSCrIPTIOn

Pendapatan Usaha 3.817.861 4.232.768 10,87 Operating Revenues

Beban Usaha, Neto 3.439.358 5.219.821 51,77 Operating Expenses Net

Laba Usaha (Rugi) Usaha 378.503 (987.053) (360,78) Operating Income (Loss)

Penghasilan Keuangan 6.153 3.695 (39,95) Finance Income

Pajak Final atas Pendapatan Keuangan (1.231) (739) (39,97) Final Tax on Finance Income

Beban Keuangan (83.130) (82.972) (0,19) Finance Costs

Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan 300.295 (1.067.069) (455,34) Profit (Loss) Before Income Tax

Manfaat (Beban) Pajak penghasilan (813.257) 160.045 (119,68) Income Tax Benefit (Expense)

Laba (Rugi) Tahun Berjalan (512.961) (907.025) 76,82 Profit (Loss) for the Year

Total Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan ( 433.727) (849.409) 95,84 Total Comprehensive Income (Loss) for

the Year

Laba (Rugi) Per Saham Dasar (49,27) (85,85) 74,24 Basic Income (Loss) per Share

PenDAPATAn uSAHAPerseroan membukukan Pendapatan usaha sebesar Rp4,23 triliun pada 2018 atau tumbuh sebesar 10,87% dibandingkan dengan 2017. Peningkatan pendapatan ditopang oleh pertumbuhan jumlah penumpang sebesar 13% menjadi 5,2 juta penumpang di tahun 2018 dan menghasilkan kenaikan penjualan ticket sebesar 11,16%

The management’s analysis and discussion of financial performance is developed based on the financial and operational data and the consolidated financial statements attached to this Annual Report. The consolidated financial statements of PT AirAsia Indonesia Tbk and its subsidiaries for the years ended December 31, 2018 and 2017, have been audited by the Public Accounting Firm Purwantono, Sungkono & Surja (members of the Ernst & Young network). In the opinion of the Company’s public accountant, the accompanying consolidated financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT AirAsia Indonesia Tbk and its subsidiaries as dated December 31, 2018, and their consolidated financial performance and cash flows for the year ended, in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia.

COnSOlIDATeD STATemenTS OF PrOFIT Or lOSS AnD OTHer COmPreHenSIVe InCOme

OPerATIng reVenueSThe Company posted operating revenues of Rp4.23 trillion in 2018 or grew by 10.87% compared to 2017. The increase in revenue was derived by the growth in passenger numbers at 13% to 5.2 million passengers in 2018 and resulted in an increase in ticket sales by 11.16% to Rp3.31 trillion. The



P.

92





menjadi Rp3,31 triliun. Pendapatan ancillary juga mengalami peningkatan sebesar 9,83% ditunjang oleh pertumbuhan pendapatan dari bagasi dan pelayanan penerbangan.

bebAn uSAHA neTOJumlah Beban usaha mengalami kenaikan yang signifikan yakni sebesar 51,77% dari Rp3,44 triliun pada 2017 menjadi Rp5,22 triliun pada 2018. Kenaikan Beban usaha merupakan imbas dari kenaikan harga avtur rata-rata yang meningkat sebesar 32% dan pelemahan Rupiah lawan Dolar Amerika sepanjang 2018. Seperti diketahui, Beban usaha untuk Biaya sewa dan Biaya pemeliharaan pesawat adalah dalam mata uang dolar dan porsinya mencapai hingga 70% dari total biaya operasional Perseroan.

Biaya bahan bakar tercatat mengalami kenaikan sebesar 53,17% atau mencapai Rp1,87 triliun, sewa pesawat naik 27,80% menjadi Rp741,70 miliar, dan biaya perbaikan dan perawatan meningkat 30,27% menjadi Rp731,24 miliar.

rugI uSAHAMeningkatnya Beban usaha yang dipicu oleh kenaikan biaya bahan bakar dan pelemahan rupiah berimbas pada perolehan laba. Pada 2018, Perseroan mencatatkan kerugian sebesar Rp987,05 miliar. Di sisi lain, bisnis Perseroan juga terdampak oleh berbagai bencana yang melanda Bali, Lombok dan Palu yang merupakan destinasi wisata yang cukup ramai menarik wisatawan.

rugI Sebelum PAjAk PengHASIlAnPerseroan mencatatkan rugi sebelum pajak sebesar Rp1,07 triliun pada 2018 dari 2017 yang mencatatkan laba sebesar Rp300,29 miliar. Selain dipengaruhi oleh menurunnya Laba usaha, kerugian juuga dipengaruhi oleh menurunnya Penghasilan keuangan yang diperoleh Perseroan dengan penurunan sebesar 39,95% dari Rp6,15 miliar pada 2017 menjadi Rp3,69 miliar pada 2018.

rugI TAHun berjAlAnRugi Tahun berjalan yang dibukukan Perseroan pada 2018 mencapai Rp907,02 miliar, bertambah besar dibandingkan 2017 yang mencapai Rp512,96 miliar. Pada periode ini, manfaat pajak penghasilan mencapai Rp160,04 miliar.


ancillary income also increased by 9.83%, supported by growth in baggage and airline-related revenues.

OPerATIng exPenSeS, neTTotal operating expenses increased significantly by 51.77% from Rp3.44 trillion in 2017 to Rp5.22 trillion in 2018. The increase in operating expenses was due to the average increase in jet fuel prices which increased by 32% and the weakening of the Rupiah against the Dollar America throughout 2018. As informed, the operating expenses for lease expense and maintenance reserve are denominated in dollars and the portion reaches up to 70% of the Company’s total operating expenses.

Fuel expense recorded an increase of 53.17% or reaching Rp1.87 trillion, aircraft lease rose by 27.80% to Rp741.70 billion, and repairs and maintenance expense increased by 30.27% to Rp731.24 billion.

lOSS FrOm OPerATIOnSIncreased in operating expenses was derived by the increase in fuel expense and weakening of the rupiah impacted on profitability. In 2018, the Company recorded a loss of Rp987.05 billion. On the other hand, the Company’s business was also affected by various disasters that hit Bali, Lombok and Palu, as the tourism destinations that are attracting visitors.

lOSS beFOre InCOme TAxThe Company recorded loss before income tax of Rp1.07 trillion in 2018 from Rp300.29 billion in 2017. In addition to being affected by declining profit from operations, losses were also affected by a decrease the Company’s finance by 39.95% from Rp6.15 billion in 2017 to Rp3.69 billion in 2018.

lOSS FOr THe YeArLoss for the year recorded by the Company in 2018 reached Rp907.02 billion, an increase compared to 2017 which reached Rp512.96 billion. During this period, the income tax benefits reached Rp160.04 billion.



P.

93








lAPOrAn POSISI keuAngAn kOnSOlIDASIAn

ASeT(dalam Rp juta | in Rp million)


Aset Lancar 567.327 459.842 (18,95) Current assets

Aset Tidak Lancar 2.523.807 2.385.203 (5,49) Non-current assets

Total Aset 3.091.134 2.845.045 (7,96) Total assets

Total Aset Perseroan pada 2018 mencapai Rp2,85 triliun, menurun 7,96% dibandingkan dengan 2017 yang mencapai Rp3,09 triliun. Total Aset Perseroan didominasi oleh Aset tidak lancar dengan pangsa mencapai 83,84%, sedangkan sisanya merupakan Aset lancar. Pada periode tersebut, Aset lancar dan Aset tidak lancar sama-sama mengalami penurunan masing-masing sebesar 18,95% dan 5,49%.

ASeT lAnCArAset lancar yang dibukukan Perseroan mengalami penurunan sebesar 18,95% dari Rp567,33 miliar pada 2017 menjadi Rp459,84 miliar pada 2018. Penurunan dipicu oleh Piutang lain-lain yang menurun sebesar 32,13% menjadi Rp131,57 miliar pada 2018 dari Rp193,87 miliar. Pada periode ini, pangsa Aset lancar mencapai 16,16% dari total aset.

PIuTAng uSAHAPiutang usaha Perseroan merupakan Piutang usaha pihak ketiga. Pada 2018, jumlahnya mencapai Rp62,76 miliar, atau tumbuh 173,06% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp22,99 miliar. Komposisi terbesar Piutang usaha pihak ketiga merupakan piutang Kartu Kredit dengan pangsa mencapai 94,02%, disusul piutang Perantara pembayaran, Agen kargo dan lainnya.

PIuTAng lAIn-lAInJumlah Piutang lain-lain Perseroan yang terdiri dari piutang Pihak berelasi dan Pihak ketiga mencapai Rp131,57 miliar, atau menurun 32,13% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp193,87 miliar. Termasuk dalam piutang lain-lain Pihak ketiga adalah piutang atas penjualan anak perusahaan tertentu.


COnSOlIDATeD STATemenTS OF FInAnCIAl POSITIOn

ASSeTS

The Company’s total assets in 2018 reached Rp2.85 trillion, decreased by 7.96% compared to 2017 which reached Rp3.09 trillion. The Company’s total assets are dominated by non-current assets with a share of 83.84%, while the remainder is current assets. During this period, current assets and non-current assets decreased by 18.95% and 5.49% respectively.

CurrenT ASSeTSCurrent assets recorded by the Company decreased by 18.95% from Rp567.33 billion in 2017 to Rp459.84 billion in 2018. The decrease was derived by the decrease of other receivables at 32.13% to Rp131.57 billion in 2018 from Rp193.87 billion. In this period, the share of current assets reached 16.16% of total assets.

TrADe reCeIVAbleSThe Company’s trade receivables represent third parties trade receivables which reached Rp62.76 billion in 2018, or grew 173.06% compared to the previous year of Rp22.99 billion. The largest composition of third parties trade receivables is credit card receivables with a share reaching 94.02%, followed by payment channel, cargo agents and others.

OTHer reCeIVAbleSThe Company’s other receivables consist of receivables from related parties and third parties reached Rp131.57 billion, a decrease of 32.13% compared to the previous year of Rp193.87 billion. Included in other receivables third parties are receivables from the sale of certain subsidiaries.



P.

94





PerSeDIAAnTotal Persediaan pada akhir 2018 mencapai Rp65,57 miliar, meningkat 60,97% dibandingkan 2017. Persediaan terdiri dari suku cadang sebesar Rp59,63 miliar dan barang dagangan sebesar Rp5,94 miliar. Persediaan juga melakukan penyisihan atas kerugian penurunan nilai persediaan yang cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang mingkin timbul dari persediaan usang.

uAng mukA DAn bIAYA DIbAYAr DI mukAPembayaran Uang muka dan Biaya dibayar di muka Perseroan meliputi bahan bakar, sewa, karyawan, dan asuransi. Komposisi terbesar merupakan pembayaran uang muka bahan bakar yang mencapai 58,95%. Sepanjang 2018, uang muka dan biaya dibayar di muka yang dibayarkan Perseroan mencapai Rp59,53 miliar, menurun 2,91% dibandingkan 2017 yang mencapai Rp61,32 miliar.

ASeT TIDAk lAnCArAset Tidak Lancar Perseroan pada 2018 tercatat mencapai Rp2,39 triliun, menurun 5,49% dibandingkan dengan 2017 yang sebesar Rp2,52 triliun. Penurunan diantaranya dipengaruhi oleh adanya penurunan pada Dana pemeliharaan pesawat dan Aset tetap masing-masing sebesar 54,09% dan 31,05%. Aset tidak lancar meliputi Uang muka pembelian aset tetap, Dana pemeliharaan pesawat, Aset pajak tangguhan, Aset tetap, Uang jaminan, dan Estimasi tagihan pajak. Komposisi terbesar dari Aset tidak lancar merupakan Aset tetap dengan pangsa mencapai 59,80% dari total Aset tidak lancar.

DAnA PemelIHArAAn PeSAWATJumlah dana yang dialokasikan untuk pemeliharaan pesawat pada 2018 mencapai Rp68,71 miliar, menurun 54,09% dibandingkan dengan 2017 yang sebesar Rp149,66 miliar. Dana pemeliharaan pesawat yang juga meliputi biaya perbaikan pesawat ini dibayarkan oleh Perseroan kepada lessor selama periode sewa. Sedangkan dana pemeliharaan pesawat yang terkait dengan biaya perbaikan besar dicatat sebagai bagian dari aset tetap. ASeT TeTAPPerolehan nilai Aset tetap Perseroan pada 2018 mencapai Rp1,43 triliun. Nilainya mengalami penurunan sebesar 31,05% dibandingkan dengan 2017 yang mencapai Rp2,07 triliun. Aset tetap pemilikan langsung terdiri dari mesin pesawat dan peralatan penerbangan, rotable assets dan


InVenTOrIeSTotal inventories at the end of 2018 reached Rp65.57 billion, an increase of 60.97% compared to 2017. Inventories consisted of spare parts amounting to Rp59.63 billion and merchandise amounting to Rp5.94 billion. Inventories also provide allowance impairment for losses on inventories that are adequate to cover possible losses that may arise from non-recoverability of obsolete inventories.

ADVAnCeS AnD PrePAID exPenSeSAdvances and prepaid expenses for the Company include fuel, rental, employees and insurance. The biggest composition is the down payment of fuel which reached 58.95%. Throughout 2018, the advances and prepaid expenses paid by the Company reached Rp59.53 billion, decreased by 2.91% compared to 2017 which reached Rp61.32 billion.

nOn-CurrenT ASSeTSThe Company’s Non-Current Assets in 2018 was recorded at Rp2.39 trillion, a decrease of 5.49% compared to 2017 which amounted to Rp2.52 trillion. The decrease was influenced by a decrease in maintenance reserve funds and fixed assets of 54.09% and 31.05% respectively. Non-current assets include advances for fixed assets acquisition, maintenance reserve funds, deferred tax assets, fixed assets, security deposits, and estimated claims for tax refund. The largest composition of non-current assets is fixed assets with a share reaching 59.80% of total non-current assets.

mAInTenAnCe reSerVe FunDSTotal maintenance reserve funds in 2018 reached Rp68.71 billion, decreased by 54.09% compared to 2017 which amounted to Rp149.66 billion. The maintenance reserve funds which also covers the overhaul costs is paid by the Company to the lessor during the lease terms. whereas maintenance reserve funds related to overhaul costs was recorded as part of fixed assets.

FIxeD ASSeTSThe Company’s fixed assets in 2018 reached Rp1.43 trillion, decreased by 31.05% compared to 2017 which reached Rp2.07 trillion. Direct ownership of fixed assets include aircraft engines and inflight equipments, rotable assets and engineering tools, ground support equipment, vehicles, office



P.

95








alat tehnik, alat bantu darat, kendaraan, peralatan kantor, renovasi dan aset dalam penyelesaian. Selain itu adalah aset sewa pembiayaan yaitu pesawat, dan kendaraan. Aset tetap Perseroan juga termasuk dengan penambahan mesin pesawat dan peralatan penerbangan yang dicatat sebagai perbaikan besar untuk pesawat tertentu.

uAng jAmInAnUang jaminan merupakan uang jaminan pihak ketiga yang terdiri dari uang jaminan sewa pesawat, dan uang jaminan terminal bandara. Jumlah uang jaminan sampai dengan akhir 2018 mencapai Rp139,11 miliar, atau naik sebesar 1,93% dibandingkan dengan 2017.

lIAbIlITAS



Liabilitas Jangka Pendek 2.174.246 2.806.388 29,07 Current Liabilties

Liabilitas Jangka Panjang 879.813 840.833 (4,43) Non-Current Liabilities

Total Liabilitas 3.054.059 3.647.221 19,42 Total Liabilities

Ekuitas 37.075 (802.175) (2.263,66) Equity

Total Liabilitas Dan Ekuitas 3.091.134 2.845.045 (7,96) Total Liabilities and Equity

Total Liabilitas Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 19,42% (yoy). Jumlahnya meningkat dari Rp3,05 triliun pada 2017 menjadi Rp3,65 triliun pada 2018. Kenaikan didorong oleh meningkatnya Liabilitas jangka pendek sebesar 29,07%. Sementara Liabilitas jangka panjang mengalami penurunan sebesar 4,43% menjadi Rp840,83 miliar.

lIAbIlITAS jAngkA PenDekLiabilitas jangka pendek Perseroan tumbuh sebesar 29,07% dari Rp2,17 triliun pada 2017 menjadi Rp2,81 triliun pada 2018. Kenaikan didorong oleh meningkatnya pendapatan diterima di muka dan utang Perseroan, baik utang usaha maupun utang lain-lain. Pendapatan diterima di muka yang mencapai 25,82% dari total liabilitas jangka pendek tumbuh 46,05%. Utang usaha tumbuh 112,18% dan utang lain-lain tumbuh 29,33%.


equipment, renovations and work in progress. In addition, assets under finance lease, namely aircraft and vehicles. The Company’s fixed assets also included the addition of aircraft engines and inflight equipments which was recorded as major overhaul to certain aircrafts.

SeCurITY DePOSITS Security deposits represents security deposits - third parties consist of lease of aircraft, and airport terminal. Total security deposits until the end of 2018 reached Rp139.11 billion, up by 1.93% compared to 2017.

lIAbIlITIeS

The Company’s total liabilities experienced a growth of 19.42% (yoy). The amount increased from Rp3.05 trillion in 2017 to Rp3.65 trillion in 2018. The increase was driven by an increase in current liabilities of 29.07%. while non-current liabilities decreased by 4.43% to Rp840.83 billion.

CurrenT lIAbIlITIeSThe Company’s current liabilities grew by 29.07% from Rp2.17 trillion in 2017 to Rp2.81 trillion in 2018. The increase was driven by increased unearned revenues and the Company’s debt, both trade payables and other payables. Unearned revenues which reached 25.82% of total current liabilities grew 46.05%. Trade payables grew by 112.18% and other payables grew by 29.33%.



P.

96





uTAng uSAHAUtang usaha Perseroan merupakan utang usaha pihak berelasi. Pada 2018 utang usaha Perseroan mengalami kenaikan sebesar 112,18% menjadi Rp528,14 miliar dari Rp248,92 miliar pada 2017. Utang usaha Perseroan didominasi oleh utang usaha jasa bandara dan utang perawatan pesawat, diikuti periklanan, sewa, dan jasa boga.

PenDAPATAn DITerImA DI mukAPendapatan diterima di muka sebagian besar berasal dari pembelian tiket penerbangan oleh penumpang dengan jadwal penerbangan setelah tanggal 31 Desember 2018. Jumlah Pendapatan diterima di muka pada 2018 mencapai Rp724,49 miliar, atau mengalami kenaikan sebesar 46,05% dari Rp496,04 miliar pada 2017.

bIAYA YAng mASIH HAruS DIbAYArBiaya yang masih harus dibayar sepanjang 2018 tercatat mencapai Rp268,81 miliar, naik 19,10% dibandingkan 2017 sebesar Rp225,70 miliar. Kenaikan dipicu oleh meningkatnya biaya penerbangan dan biaya penyisihan atas perbaikan besar pesawat. Komponen biaya masih harus dibayar lainnya meliputi biaya penyisihan atas dana pemeliharaan pesawat, bonus, biaya penyisihan atas tagihan pajak, dan biaya bunga atas kewajiban sewa pembiayaan.

lIAbIlITAS jAngkA PAnjAngJumlah Liabilitas jangka panjang Perseroan pada 2018 mencapai Rp840,83 miliar, atau menurun sebesar 4,43% dibandingkan dengan 2017 yang sebesar Rp879,81 triliun. Penurunan dipengaruhi oleh menurunnya kewajiban sewa pembiayaan dan menurunnya liabilitas imbalan kerja karyawan. Pada tahun 2018, Perseroan mencatatkan adanya pinjaman bank sebesar Rp273,26 miliar.

PInjAmAn bAnkPada 2018, Perseroan mencatatkan adanya pinjaman bank baru sebesar Rp273,26 miliar. Pinjaman tersebut digunakan untuk pembiayaan atau pembiayaan kembali atas pembelian tanah dan bangunan. Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang untuk menunjang operasional. Pinjaman jangka pendek diperoleh dengan suku bunga tahunan berkisar antara 9,25% sampai dengan 9,50%. Untuk pinjaman jangka panjang dalam mata uang dolar AS, suku bunganya mencapai 5%, dan pinjaman dalam mata uang rupiah suku bunganya berkisar antara 9,75% sampai dengan 10%.


TrADe PAYAbleSThe Company’s trade payables represent related parties trade payables. In 2018 the Company’s trade payables increased by 112.18% to Rp528.14 billion from Rp248.92 billion in 2017. The Company’s trade payables is dominated by airport services and aircraft maintenance, followed by advertising, rental and catering.

uneArneD reVenueSUnearned revenues mostly represent cash received from purchases of flight tickets by passengers which flights were scheduled after December 31, 2018. Total unearned revenues in 2018 reached Rp724.49 billion, or increased by 46.05% from Rp496.04 billion in 2017 .

ACCrueD exPenSeS Accrued expenses throughout 2018 was recorded at Rp268.81 billion, up by 19.10% compared to 2017 at Rp225.70 billion. The increase was derived by increased flight operation costs and provision for aircrafts overhaul. Other components of accrued costs include provision for maintenance reserve funds, bonus, provision for tax underpayment, and interest from obligations under finance lease.

nOn-CurrenT lIAbIlITIeSThe Company’s total non-current liabilities in 2018 reached Rp840.83 billion, or decreased by 4.43% compared to 2017 which amounted to Rp879.81 trillion. The decrease was affected by the decrease of obligations under finance lease and decrease of employee benefits liability. In 2018, the Company recorded bank loan of Rp273.26 billion.

bAnk lOAnIn 2018, the Company recorded new bank loan amounting to Rp273.26 billion. The loan is used to finance or refinance the purchase of land and buildings. The Company obtained short and long-term bank loans to support the operations. Short-term loan was obtained with annual interest rates ranging from 9.25% to 9.50%. Long-term loan is denominated in US dollars with interest rate of 5%, and loan in rupiah is in the range of 9.75% to 10%.



P.

97








keWAjIbAn SeWA PembIAYAAnPerseroan memiliki perjanjian sewa pembiayaan 3(tiga) unit pesawat tipe Airbus A320-200 dengan masa sewa yang berakhir paling lambat pada 2020. Selain itu Perseroan juga memiliki perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan masa sewa 5 (lima) tahun yang berakhir pada 2019. Jumlah kewajiban sewa pembiayaan sampai dengan akhir 2018 mencapai Rp348,76 miliar. Perjanjian sewa pembiayaan tersebut dikenakan suku bunga efektif yang berkisar antara 6,16% sampai dengan 9,75% per tahun.

lIAbIlITAS ImbAlAn kerjA kArYAWAnJumlah Liabilitas imbalan kerja karyawan mengalami penurunan sebesar 4,83% dari Rp191,13 miliar pada 2017 menjadi Rp181,90 miliar pada 2018. Penghitungan Liabilitas imbalan kerja menggunakan perhitungan asumsi ekonomi dengan tingkat diskonto 8,60% per tahun dan tingkat kenaikan gaji 7% per tahun dengan durasi rata-rata kewajiban imbalan kerja 20,63 tahun. Perseroan meyakini bahwa penyisihan imbalan kerja karyawan cukup untuk memenuhi ketentuan dalam Undang-undang dan standar akuntansi.

ekuITASEkuitas Perseroan (defisiensi modal) pada 2018 tercatat minus Rp802,18 miliar. hal ini dikarenakan Perseroan membukukan kenaikan akumulasi rugi menjadi sebesar Rp6,25 triliun, dari posisi 2017 yang mencapai Rp5,38 triliun. Pada komponen ekuitas, Perseroan mencatatkan adanya kenaikan pada penghasilan komprehensif lainnya sebesar 34,72% menjadi Rp105,24 miliar.

lAPOrAn AruS kAS



Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 402.680 (125.181) (131,09) Cash Flows From Operating Activities

Arus Kas Dari Aktifitas Investasi (151.574 171.704 (213,28) Cash Flows From Investing ActivitiesArus Kas Dari Aktifitas Pendanaan (241.130) (154.537) (35,91) Cash Flows From Financing ActivitiesKenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara kas 9.975 (108.014) (1.182,80) Increase (Decrease) In Net Cash and Cash

Equivalents

Saldo Kas dan Bank pada Awal tahun 238.448 248.423 4,18 Cash Balance and Bank in the Beginning of the Year

Saldo Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 248.423 140.409 (43,48) Cash Balance and Bank in the End of the Year


OblIgATIOnS unDer FInAnCe leASe The Company has lease agreements for 3 (three) units of aircraft type Airbus A320-200 that will end at the latest in 2020. In addition, the Company also has a vehicles finance lease agreement with lease terms of 5 (five) years that will end in 2019. Total obligations under finance lease up to the end of 2018 reached Rp348.76 billion. The lease agreements bears interest rates at 6.16% to 9.75% per year.

emPlOYee beneFITS lIAbIlITIeS Total employee benefits liabilities decreased by 4.83% from Rp191.13 billion in 2017 to Rp181.90 billion in 2018. Calculation of Employee Benefits Liabilities uses the calculation of economic assumptions with a discount rate of 8.60% per year and a salary increase rate of 7% per year with an average duration of 20.63 years employee benefit obligation. The Company confident that the provision for employee employee benefits is sufficient to meet the stipulations in the Laws and accounting standards.

eQuITYThe Company’s equity (capital deficiency) in 2018 was recorded at minus Rp802.18 billion. This was due to the Company posted an increase in accumulated losses amounted to Rp6.25 trillion, from the 2017 position of Rp5.38 trillion. In the equity component, the Company recorded an increase in other comprehensive income of 34.72% to Rp105.24 billion.

STATemenTS OF CASH FlOWS



P.

98





AruS kAS DArI AkTIFITAS OPerASISaldo pada Arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi tercatat negatif dikarenakan pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan penerimaan. Saldonya tercatat minus Rp125,18 miliar. Pengeluaran terbesar bersumber dari pengeluaran kas kepada pemasok, karyawan, dan untuk beban usaha yang mencapai Rp4,53 triliun, atau naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp3,17 triliun. Pengeluaran lainnya adalah untuk pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp8,93 miliar, dan pembayaran bunga dan beban keuangan sebesar Rp80,02 miliar.

AruS kAS DArI AkTIFITAS InVeSTASIJumlah kas neto yang diperoleh dari aktifitas investasi tercatat sebesar Rp171,70 miliar. Arus kas masuk berasal dari hasil penjualan aset tetap sebesar Rp735,85 miliar. Sisanya digunakan untuk pengeluaran yang meliputi pembayaran dana pemeliharaan pesawat yang mencapai Rp114,91 miliar, dan pembayaran pembelian gedung sebesar Rp390,00 miliar.

AruS kAS DArI AkTIFITAS PenDAnAAnPerseroan memperoleh pinjaman yang mencapai Rp373,60 miliar yang dicatat pada penerimaan dalam arus kas dari aktivitas pendanaan. Dari sisi pengeluaran terdapat pembayaran kewajiban sewa pembiayaan sebesar Rp528,13 miliar. Sehingga, saldo arusa kas dari aktivitas pendanaan tercatat minus Rp154,54 miliar.

kenAIkAn (PenurunAn) neTO kAS DAn SeTArA kASPerseroan mencatatkan adanya penurunan neto kas dan bank sebesar Rp108,01 miliar miliar. Saldo negatif dari arus kas yang digunakan pada aktivitas operasi dan pendanaan memicu penurunan kas dan bank pada 2018. Sehingga saldo kas dan bank pada akhir tahun menjadi sebesar Rp140,41 miliar atau menurun dari saldo kas dan bank pada awal tahun sebesar Rp248,42 miliar.

kemAmPuAn membAYAr uTAng Kemampuan membayar utang Perseroan dapat diukur dari kemampuan mengelola risiko likuiditas yakni risiko dimana Perseroan tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Perseroan senantiasa mengelola profil likuiditasnya agar dapat mengelola utang jatuh tempo dengan mengatur kecukupan kas, dan pendanaan yang cukup melalui fasilitas kredit yang telah tersedia. Secara umum, kebutuhan dana


CASH FlOWS FrOm OPerATIng ACTIVITIeSBalance on cash flows used for operating activities is negative due to expenditures greater than receipts. The balance was minus Rp125.18 billion. The biggest expenditure derives from cash payments to vendors, employees, and for operating expenses which reached Rp4.53 trillion, up from Rp3.17 trillion in the previous year. Other expenses include payments of corporate income tax at Rp.8.93 billion, and payments of interest and finance charges at Rp80.02 billion.

CASH FlOWS FrOm InVeSTIng ACTIVITIeSTotal net cash provided by investing activities was recorded at Rp171.70 billion. The cash flows derived from proceeds from sale of fixed assets at Rp735.85 billion. The balance is used for expenditure which includes payments for maintenance reserve funds which reached Rp114.91 billion, and payments for building acquisition of Rp390.00 billion.

CASH FlOWS FrOm FInAnCIng ACTIVITIeSThe Company received loan amounted to Rp373.60 billion, which was recorded as revenue from cash flows from financing activities. In terms of expenditure, payments of obligations under finance lease amounted to Rp528.13 billion. Thereby, the balance cash flows from financing activities was recorded at minus Rp154.54 billion.

InCreASe (DeCreASe) In neT CASH AnD CASH eQuIVAlenTSThe Company recorded a decrease of net cash on hand and in banks at Rp108.01 billion. The negative balance of cash flows used in operating activities and funds derived a decrease in cash on hand and in banks in 2018. Thereby the balance cash on hand and in banks at the end of the year was Rp140.41 billion or decreased from the balance at the beginning of the year at Rp248.42 billion.

SOlVenCYThe Company’s solvency can be measured by the ability to manage liquidity risk, namely the risk that the Company cannot fulfill its liabilities at maturity. The Company always manages its liquidity profile in order to be able to manage maturing payable by managing cash adequacy, and sufficient funding through available credit facilities. In general, the funding requirements for repayment of short-term and



P.

99








untuk pelunasan Liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.

Kemampuan Perseroan dalam membayar utang juga dapat dilihat melalui rasio lancar, sementara kemampuan membayar utang jangka panjng dapat juga dilihat antara lain melalui rasio EBITDA terhadap beban bunga. Dari angka yang ada menunjukkan bahwa Perseroan memiliki kemampuan dalam membayar utang baik jangka pendek maupun jangka panjang.

STrukTur mODAlPengelolaan modal oleh Perseroan ditujukan untuk memastikan pendanaan operasi Perseroan daam rangka memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Kebijakannnya adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. Pengelolaan struktur permodalan dilakukan dengan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman.

IkATAn mATerIAl unTuk InVeSTASI bArAng mODAlPada 2018, Perseroan dan Entitas Anak tidak memiliki ikatan yang material untuk investasi barang modal.

reAlISASI InVeSTASI/belAnjA bArAng mODAl Sepanjang 2018, Perseroan tidak melakukan penambahan investasi atau belanja barang modal.

InVeSTASI, DIVeSTASI, DAn ekSPAnSI

Dalam hal kepemilikan usaha, pada 9 Oktober 2018 seluruh saham PT Rimau Multi Investama (RMI) pada PT Indonesia AirAsia Tbk (IDX: CMPP) telah selesai dialihkan kepada AirAsia Investment Limited (AAIL). Dengan berakhirnya proses ini, pemegang saham Perseroan kini terdiri dari AAIL dengan kepemilkan 49,25%, PT Fersindo Nusaperkasa (FNP) dengan kepemilikan 49,66%, dan publik dengan kepemilikan 1,09%. Langkah korporasi yang telah dijalankan adalah bagian dari visi One AirAsia yang diharapkan mampu menguatkan posisi


long-term liabilities that are due are obtained from sales to customers.

The Company’s ability to pay payable can also be seen through the current ratio, while the ability to pay long-term debt can also be seen, among others, through the ratio of EBITDA to interest expense. From the figures, it shows that the Company has the ability to repay payable both short and long term.

CAPITAl STruCTureThe capital management by the Company is intended to ensure funding for the Company’s operations in order to maximize returns for shareholders. The policy is to maintain a sound capital structure to secure access to funding at a reasonable cost. The management of capital structure is carried out by making adjustments based on changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Company can issue new shares or seek funding through loans.

mATerIAl COmmITmenTS FOr InVeSTmenT OF CAPITAl gOODSIn 2018, the Company and Subsidiaries do not have material commitments to capital goods investment.

InVeSTmenT/CAPITAl exPenDITureS reAlIzATIOnThroughout 2018, the Company did not exercise additional investments or expenditures on capital goods.

InVeSTmenT, DIVeSTmenT, AnD exPAnSIOnIn terms of business ownership, on 9 October 2018 all shares of PT Rimau Multi Investama (RMI) at PT Indonesia AirAsia Tbk (IDX: CMPP) have been transferred to AirAsia Investment Limited (AAIL). with the completion of this process, the Company’s shareholders now comprise AAIL with 49.25% ownership, PT Fersindo Nusaperkasa (FNP) with 49.66% ownership, and public with ownership of 1.09%. The corporate measures that have been implemented are part of One AirAsia’s vision, which is expected to strengthen the



P.

100





Perseroan dalam melayani segmen penumpang komersial dan meningkatkan konektivitas di kawasan Asia.

InFOrmASI DAn FAkTA mATerIAl SeTelAH TAnggAl lAPOrAnBerdasarkan perjanjian sekuritas perpetual tertanggal 31 Desember 2018 antara Perseroan, entitas anak, dengan AirAsia Berhad, entitas induk, Perseroan akan menerbitkan sekuritas perpetual kepada AirAsia Berhad sebesar Rp1,172 triliun. Penerbitan ini akan diselesaikan melalui setoran kas dengan jumlah yang sama, yang akan digunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, Perseroan telah menerima seluruh setoran kas tersebut.

PrOSPek uSAHABisnis transportasi udara diperkirakan akan meningkat sejalan dengan semakin menglobalnya hubungan bisnis antar negara. Menurut data BPS, pada periode Januari hingga Oktober 2018, jumlah penumpang udara untuk penerbangan domestik tumbuh 6,98% menjadi 78,63 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, penumpang internasional tumbuh 7,8% menjadi 14,9 juta orang dari periode yang sama pada tahun terdahulu.

Di satu sisi, Indonesia tengah giat-giatnya mempromosikan berbagai destinasi pariwisata yang mampu menarik minta wisatawan, baik domestik maupun asing. hal itu didukung pula oleh perbaikan infrastruktur dengan membangun dan memperbaiki beberapa bandar udara dan landasan yang diyakini akan memacu pertumbuhan industri penerbangan.

Saat ini, pertumbuhan industri penerbangan secara rata-rata berjalan 2,5 kali lebih cepat ketimbang PDB. Dengan begitu, jika diasumsikan perekonomian Indonesia stabil dan bertumbuh tetap pada minimal 5,2% pada 2019, maka industri aviasi berpotensi tumbuh hingga 13%. Asumsi ini turut didukung oleh bonus demografi Indonesia, kenaikan upah yang akan mendorong pertumbuhan kelas menengah, dan minat masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pengalaman berpergian baik di dalam maupun di luar negeri.

Atas dasar itupula, Perseroan meyakini keberlangsungan usaha yang dijalankan Perseroan. Untuk itu, Perseroan dengan cepat terus menyesuaikan diri dan meningkatkan


Company’s position in serving the commercial passenger segment and increasing connectivity in the Asian region.

SubSeQuenT eVenTS

Based on the perpetual securities agreement dated 31 December 2018 between the Company, subsidiaries, and AirAsia Berhad, the parent entity, the Company will issue perpetual securities to AirAsia Berhad amounted to Rp1,172 trillion. This issuance will be settled through cash deposits of the same amount, which will be used by the Company as working capital. Until the date of completion of these financial statements, the Company has received all of the cash deposits.

buSIneSS PrOSPeCTThe air transportation business is expected to improve in line with the increasingly globalized business relations between countries. According to BPS data, in the period of January to October 2018, the number of air passengers for domestic flights grew 6.98% to 78.63 million people compared to the same period the previous year. Meanwhile, international passengers grew 7.8% to 14.9 million people from the same period in the previous year.

On the one hand, Indonesia is actively promoting various tourism destinations that are able to attract tourists, both domestic and foreign. This is also supported by infrastructure improvements by building and repairing several airports and bases that are believed to spur the growth of the aviation industry.

At present, the growth of the aviation industry performs on average 2.5 times faster than GDP. As such, if it is assumed that the Indonesian economy is stable and growing at a minimum of 5.2% in 2019, the aviation industry has the potential to grow by 13%. This assumption is also supported by Indonesia’s demographic bonus, rising wages that will encourage the growth of the middle class, and the interest of the Indonesian people to gain travel experience both at home and abroad.

Based on the example, the Company believes in the sustainability of the business carried out by the Company. For this reason, the Company is rapidly adjusting and increasing



P.

101








kapasitas dan pelayanan sehingga dapat terus mendorong kinerja dan tumbuh lebih baik kedepan.

ASPek PemASArAnIndonesia merupakan pasar yang potensial untuk bisnis transportasi udara yang tercermin dari tingkat pertumbuhan penumpang setiap tahunnya. Bonus demografi dan pengembangan sejumlah destinasi wisata menjadikan bisnis ini semakin prospektif kedepannya. Untuk itu, Perseroan sudah memiliki sejumlah rencana dalam menopang penjualan. Rencana tersebut diantaranya adalah meluncurkan rute-rute baru, termasuk rute KL-Belitung dan Denpasar-Labuan Bajo. Tidak hanya itu, Perseroan juga akan menambah frekuensi penerbangan untuk beberapa rute yang sudah ada.Terkait langkah ekspansi, Perseroan menargetkan untuk menambah lagi 3 (tiga) pesawat sehingga armada tipe A320 diharapkan akan bertambah menjadi 27 unit pesawat.

Tahun ini, Perseroan masih akan mengandalkan beberapa saluran penjualan dan distribusi yang telah dimiliki. Saluran-saluran tersebut terbukti unggul dalam hal efisiensi dan kepraktisan serta didukung teknologi, yakni situs perusahaan, aplikasi seluler, dan titik penjualan langsung konvensional. Dan untuk pelanggan setia, Perseroan memiliki program loyalty yang diberi nama Big Loyalty yang menawarkan keuntungan yang istimewa dan menarik.

AIrASIA - A DIgITAl COmPAnYDigitalisasi di AirAsia didorong oleh dua pertimbangan utama: mengurangi biaya dan meningkatkan pendapatan. Pada saat yang sama, itu meningkatkan pengalaman pelanggan.

Ada dua aspek dari perjalanan digitalisasi. Pertama adalah digitalisasi ujung ke ujung dari operasi maskapai, dari sistem dan proses hingga cara berinteraksi dengan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya. Grup AirAsia adalah maskapai pertama yang menawarkan pemesanan internet di Asean dan salah satu yang pertama di kawasan ini yang melibatkan para pelanggan di media sosial.

Cara kedua dalam digitalisasi adalah membangun vertikal digital baru menggunakan basis data yang sangat kaya yang telah dikumpulkan. Tidak seperti tech unicorn yang


its capacity and services hence it can continue to drive performance and improve future growth.

mArkeTIng ASPeCTIndonesia is a potential market for the air transportation business which is reflected in the annual passenger growth rate. Demographic bonuses and the development of a number of tourist destinations make this business more prospective going forward. To that end, the Company already has a number of plans to support sales. The plan includes launching new routes, including the KL-Belitung and Denpasar-Labuan Bajo routes. Not only that, the Company will also increase flight frequency for several existing routes. Related to the expansion step, the Company targets to add 3 (three) aircraft so that the A320 type fleet is expected to increase to 27 aircraft.

This year, the Company will still rely on several sales and distribution channels that it already has. These channels proved to be superior in terms of efficiency and practicality and supported by technology, namely corporate sites, cellular applications, and conventional direct selling points. And for loyal customers, the Company has a loyalty program called Big Loyalty that offers special and attractive benefits.

AIrASIA - A DIgITAl COmPAnYDigitalization at AirAsia is driven by two key considerations: reduce costs and increase revenue. At the same time, it enhances the guest experience.

There are two aspects of our digitalisation journey. First is end-to-end digitalisation of our airline operations, from our systems and processes to the way we interact with our guests and other stakeholders. we were the first airline to offer internet bookings in Asean and one of the first in the region to engage our guests on social media.

The second way in which we are digitalising involves building new digital verticals using the incredibly rich data base we have accumulated. Unlike tech unicorns that have to spend



P.

102





harus menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan pelanggan, Grup dapat menyalurkan lebih dari setengah miliar pelanggan yang telah terbang bersama Grup melalui bisnis digital.

Grup telah mengadakan berbagai kemitraan untuk membantu mentransformasikannya menjadi maskapai digital yang sesungguhnya. Untuk merevolusi cara bekerja, Grup berkolaborasi dengan Google Cloud untuk mengintegrasikan pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan (ML/AI) ke dalam setiap aspek bisnis dan budaya perusahaan. Tim Digital dan Data bekerja dengan para insinyur Google Cloud untuk skenario bisnis tertentu guna mendapatkan dasar yang kuat dalam meningkatkan kemampuan prediktif dalam penjualan dan pemasaran, serta manajemen aset.

Grup juga telah melibatkan Palantir Technologies yang berbasis di California, yang berspesialisasi dalam analisis data besar, sebagai mitra ilmu data. Pada tanggal 9 Agustus 2018, Grup menandatangani kemitraan lima tahun di mana Palantir akan berkolaborasi dengan Grup untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, penjualan tambahan dan dalam penerbangan, pendapatan rute, manajemen pengadaan dan inventaris, manajemen keuangan serta operasi penerbangan dan kargo. Kemitraan ini akan membantu kami membangun model yang didukung data ‘obsesi tamu’, memberikan visibilitas dan meningkatkan efisiensi di seluruh operasi kami.

Pada akhirnya, perjalanan digitalisasi akan membantu Grup menurunkan biaya melalui efisiensi proses sambil meningkatkan pendapatan melalui vertikal baru dan juga pemasaran yang lebih tertarget dan dipersonalisasi berdasarkan data yang dikumpulkan dari pembelian para pelanggan sebelumnya.

TArgeT DAn PenCAPAIAn 2018 SerTA PrOYekSI 2019Berikut perbandingan antara target dan pencapaian tahun 2018 serta proyeksi 2019


huge sums of money to gain customers, we are able to funnel the more than half a billion guests who have flown with us into our digital businesses.

we have entered into various partnerships to help transform into a truly digital airline. To revolutionise the way we work, we are collaborating with Google Cloud to integrate machine learning and artificial intelligence (ML/AI) into every aspect of our business and culture. Our Digital and Data team will work with Google Cloud engineers on specific business scenarios to gain a solid foundation in enhancing our predictive ability in sales and marketing, as well as asset management.

we have also engaged California-based Palantir Technologies, which specialises in big data analysis, as our data science partner. On 9 August 2018, we signed a five-year partnership under which Palantir will collaborate with us to enhance our guest experience, ancillary and in-flight sales, route revenue, procurement and inventory management, finance management as well as flight and cargo operations. This partnership will help us build ‘guest obsessed’ data-backed models, provide visibility and improve efficiency across our operations.

Ultimately, our digitalisation journey will help us drive down costs through process efficiencies while increasing revenue through new verticals as well as more targeted, personalised marketing based on data collected from guests’ previous purchases.

TArgeT AnD ACHIeVemenT In 2018 AnD 2019’S PrOjeCTIOnThe following is a comparison between the target and achievement of 2018 and the 2019 projection.



P.

103








urAIAnDescription

TArgeTTarget

reAlISASIRealization

PrOYekSIProjection

Pendapatan BersihNet Revenue

Minimum sama dengan pertumbuhan ekonomiMinimum equals to economic growth

Rp4,23 triliun Minimum sama dengan pertumbuhan ekonomiMinimum equals to economic growth

Laba (rugi) Tahun BerjalanProfit (Loss) of The Year

Minimum sama dengan pertumbuhan ekonomiMinimum equals to economic growth

(Rp907,02) miliar Minimum sama dengan pertumbuhan ekonomiMinimum equals to economic growth

PenggunAAn DAnA HASIl PenAWArAn umumBerdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang tanggal 29 Desember 2017 yang telah didokumentasikan dalam Akta No. 86 oleh Notaris Liestiani wang, S.h., M. Kn., notaris di Jakarta, diputuskan hal-hal berikut:

1. Menyetujui rencana Perusahaan melakukan penerbitan hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“hMETD”) dengan penawaran umum terbatas dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 13.646.387.267 saham baru dengan nilai nominal Rp250.

2. Menyetujui setoran modal yang akan dilakukan oleh PT Fersindo Nusaperkasa dan AirAsia Investment Ltd. selaku pembeli siaga dalam penawaran umum terbatas masing masing sebanyak 5.306.040.000 saham dan 5.097.960.000 saham dalam bentuk selain uang (inbreng) berupa sekuritas perpetual yang kemudian dikonversi penuh menjadi saham PT Indonesia AirAsia dengan nilai total sebesar Rp2.601.000.000.000.

Pada 31 Desember 2018 dan 2017, seluruh saham Perusahaan sebanyak 10.685.124.441 saham sudah tercatatkan di Bursa Efek Indonesia.

PrOgrAm kePemIlIkAn SAHAm OleH mAnAjemen/kArYAWAnPada 2018 Perseroan tidak memiliki program kepemilikan saham oleh manajemen/karyawan.

TrAnSAkSI mATerIAl YAng mengAnDung benTurAn kePenTIngAnPerseroan mengartikan transaksi material yang mengandung benturan kepentingan sebagai suatu transaksi yang mengandung perbedaan kepentingan ekonomis Perseroan dengan kepentingan ekonomis pribadi Direksi, Dewan


uSe OF PublIC OFFerIng PrOCeeDS

Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated December 29, 2017 which has been documented in Deed No. 86 by Notary Liestiani wang, S.h., M. Kn., Notary in Jakarta, the following matters were decided:

1. Approved the Company’s plan to issue the Pre-emptive Rights (hMETD) through Limited Public Offering by issuing a total of 13,646,387,267 new shares with a nominal value of Rp250.

2. Approved the capital injection to be made by PT Fersindo Nusaperkasa and AirAsia Investment Ltd. as the standby buyer in a limited public offering of 5,306,040,000 shares and 5,097,960,000 shares, respectively, through non-cash payment in the form of perpetual securities which have been converted into shares of PT Indonesia AirAsia with total amount of Rp2,601,000,000,000.

As of December 31, 2018 and 2017, all of the Company’s shares totaling 10,685,124,441 shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange.

STOCkS OWnerSHIP PrOgrAm FOr emPlOYeeS AnD/Or mAnAgemenT In 2018 the Company did not exercise Stocks Ownership Program for Employees and or Management.

mATerIAl TrAnSACTIOn COnTAIn COnFlICT OF InTereST The Company defines material transaction with conflict of interest as a transaction containing differences of economic interest of the Company with the personal economic interests of the Board of Directors, Board of Commissioners,



P.

104





Komisaris, dan/atau pemegang saham utama, termasuk transaksi yang dapat merugikan Perseroan karena adanya penetapan harga yang tidak wajar. Perseroan tidak memiliki transaksi material yang mengandung benturan kepentingan yang terjadi sepanjang 2018.

TrAnSAkSI DengAn PIHAk berelASIPerseroan memiliki transaksi dengan pihak berelasi yang dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak yang tidak berelasi.

Utang lain-lain kepada AirAsia Berhad merupakan utang atas transaksi yang berkaitan dengan pembayaran kewajiban sewa pembiayaan, sewa operasi, perawatan pesawat serta kegiatan operasional Perseroan lainnya.

Utang lain-lain kepada PT Indonesia AirAsia Extra merupakan utang atas transaksi wet lease dan penerimaan kas atas nama PT Indonesia AirAsia Extra atas pembelian tiket penerbangan oleh penumpang.

Pada 2018, uang muka pembelian asset tetap sebesar Rp527,25 miliar atau setara dengan US$32,32 juta merupakan uang muka yang dibayarkan kepada PT AirAsia Mitra Investama atas pembelian tanah dan bangunan. harga pembelian aset adalah sebesar US$34 juta, dan pada 2018 Perseroan, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman bank untuk melunasi pembelian tersebut.

Pada 2018 terdapat pengembalian dana pemeliharaan pesawat tertentu oleh AirAsia Berhad sebesar Rp47,12 miliar yang dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan Operasi Lain” dalam laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif lain konsolidasian.

Pada 2018, Perseroan membayarkan kompensasi imbalan kerja jangka pendek kepada personil manajemen kunci yang terdiri dari Dewan Komisaruis dan Direksi Perseroan masing-masing sebesar Rp6,01 miliar dan Rp24,40 miliar.


and/or ultimate shareholders, including transactions that may be detrimental to the Company due to the determination of unfairly prices. The Company does not have material transactions containing conflict of interest that occurred throughout 2018.

TrAnSACTIOnS WITH relATeD PArTIeSThe Company has transactions with related parties that are conducted based on terms agreed by both parties, which may not be the same as other transactions conducted with unrelated parties.

Other payables to AirAsia Berhad represent payables for transactions relating to the payment of obligations for finance leases, operating leases, aircraft maintenance and other operational activities of the Company.

Other payables to PT Indonesia AirAsia Extra represent payable for wet lease transactions and cash receipts on behalf of PT Indonesia AirAsia Extra for the purchase of flight tickets by passengers.

In 2018, advances for the purchase of fixed assets of Rp527.25 billion, equivalent to US $ 32.32 million, were advances paid to PT AirAsia Mitra Investama for the purchase of land and buildings. The purchase price of assets is US $ 34 million, and in 2018 the Company, a subsidiary, obtained a bank loan facility to repay the purchase.

In 2018 there was a refund of certain aircraft maintenance by AirAsia Berhad amounting to Rp47.12 billion which was recorded as part of the “Other Operating Income” account in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

In 2018, the Company paid compensation for short-term employee benefits to key management personnel consisting of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors of the Company amounting to Rp6.01 billion and Rp24.40 billion, respectively.



P.

105








Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi :

PIHAk berelASIRelated Parties

SIFAT HubungAnNature of Relationships

AirAsia Berhad Entitas Induk | Entitas IndukPT Indonesia AIrAsia Extra Pihak Berelasi Lainnya | Other Related PartiesAirAsia India Pihak Berelasi Lainnya | Other Related PartiesAIrAsia X Berhad Pihak Berelasi Lainnya | Other Related PartiesAIrAsia Inc Pihak Berelasi Lainnya | Other Related PartiesPT hutama Bhakti Investindo Pihak Berelasi Lainnya | Other Related PartiesThau AIrAsia Cp. Ltd. Pihak Berelasi Lainnya | Other Related PartiesAAE Travel Pte Ltd Pihak Berelasi Lainnya | Other Related PartiesAIrAsia Go holiday Sdn. Bhd. Pihak Berelasi Lainnya | Other Related PartiesAIrAsia Japan Pihak Berelasi Lainnya | Other Related PartiesPhilipines AIrAsia Inc Pihak Berelasi Lainnya | Other Related PartiesThai AirAsia C Cp. Ltd. Pihak Berelasi Lainnya | Other Related PartiesAIrAsia Pte Ltd Pihak Berelasi Lainnya | Other Related PartiesAAX Services Pty Ltd Pihak Berelasi Lainnya | Other Related PartiesAirAsia Global Shared Services Sdn Bhd Pihak Berelasi Lainnya | Other Related PartiesPT AirAsia Mitra Investama Pihak Berelasi Lainnya | Other Related PartiesRokki Sdn. Bhd. Pihak Berelasi Lainnya | Other Related PartiesAsia Aviation Capital Pihak Berelasi Lainnya | Other Related PartiesGround Team Red Sdn Bhd Pihak Berelasi Lainnya | Other Related Parties

PerubAHAn PerATurAn PerunDAng-unDAngAnPerseroan menilai tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan Perseroan pada tahun buku 2018.

PenerAPAn PerubAHAn kebIjAkAn AkunTAnSIPeristiwa setelah akhir periode yang memberikan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Perseroan pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah akhir periode yang bukan peristiwa penyesuai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika material.


regulATOrY CHAngeS

The Company considers that there have been no changes in laws and regulations that have a significant effect on the Company’s financial statements for fiscal year 2018.

APPlICATIOn OF CHAngeS In ACCOunTIng POlICIeSEvents after the end of the period that provide additional information regarding the Company’s financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Events after the end of the period that are not adjusting events are disclosed in the notes to the consolidated financial statements if material.

The nature of relations with related parties:



P.

106





pengelolaan SuMber Daya ManuSIaHuman Resources management

Perseroan berkomitmen menjalankan prinsip pengelolaan SDM terbaik yang diselaraskan dengan perkembangan industri serta kebutuhan dan tantangan yang terus berubah. Di sepanjang tahun 2018, Perseroan memfokuskan pada pengembangan keterampilan non-teknis dan digitalisasi proses pengelolaan SDM.

The Company is committed to exercising the best hR management practices that is consistently in line with industry development and the Company’s evolving needs and challenges. The soft-skills development and digitalization of hR management process becameThe Company’s main focus in 2018.



P.

107








HUmAN RESOURCES mANAGEmENTPENGELOLAAN SUmBER DAyA mANUSIA

Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan salah satu penentu reputasi Perseroan sebagai yang terdepan dalam bidang usahanya. Oleh karenanya, Perseroan berkomitmen menerapkan prinsip pengelolaan SDM terbaik yang senantiasa diselaraskan dengan perkembangan industri.

PengelOlAAn SDm 2018 Pengembangan dan pengelolaan SDM Perseroan senantiasa diselaraskan dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi Perseroan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2018, Perseroan terus mendorong karyawan untuk berpartisipasi dalam program-program SDM agar semua karyawan memiliki pemahaman yang sama mengenai latar belakang, tujuan, dan implementasi program. Perseroan juga terus mempererat komunikasi dengan karyawan dan memastikan setiap keputusan yang diambil sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan, peraturan perseroan, dan nilai-nilai AirAsia.

Fokus pengembangan operasional bidang SDM pada tahun 2018 adalah Go Digital—prakarsa digitalisasi proses dan data SDM yang bertujuan untuk mempercepat proses bisnis dan mendukung pengambilan keputusan oleh manajemen yang diimplementasikan secara bertahap dalam dua fase. Fase pertama dilaksanakan pada 28 Juni 2018 dan ditandai dengan peluncuran platform SDM digital untuk fungsi manajemen SDM dan sistem absensi karyawan, termasuk digitalisasi rekrutmen. Fase kedua diluncurkan pada bulan November 2018, yaitu platform digital untuk data talent management. Dalam hal pengembangan kompetensi SDM, pada tahun 2018 Perseroan difokuskan pada pengembangan keterampilan non-teknis (soft-skills) dan keterampilan teknis untuk mendukung pekerjaan. Pelatihan dijadwalkan dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan internal masing-masing departemen. Total, terdapat 21 pelatihan, termasuk pelatihan penguasaan bahasa Inggris dan Jepang.

rekruTmenUntuk memenuhi kebutuhan karyawan, Perseroan melaksanakan kegiatan rekrutmen yang mengacu pada strategi dan kebijakan rekrutmen serta standar prosedur rekrutmen Perseroan. Secara garis besar, strategi rekrutmen Perseroan terbagi dua jalur, yaitu internal dan eksternal. Untuk jalur rekrutmen eksternal, Perseroan menggunakan situs karir AirAsia, Jobstreet, LinkedIn, dan khusus untuk posisi manajer ke atas menggunakan jasa headhunter.

high quality human resources is one of the elements that determine The Company’s reputation as a leading player of its segment in the business. The Company is therefore committed to exercising the best hR management practices that is consistently in line with industry development.

Hr mAnAgemenT In 2018hR development and management at The Company are aligned with the Company’s evolving needs and challenges. In 2018, the Company continued to encourage employees’ participation in hR programs to ensure the employees consistent understanding of the programs’ background, objectives, and implementation activities. The Company has also been improving its employee engagement and made sure that all hR-related decisions were taken in conformity with labor laws and regulations, the Company’s internal workforce rules, and AirAsia values.

In 2018, the Company’s hR development focus is emphasized on Go Digital initiative that put in place the digitalization over hR operations and data management to accelerate business process and support better management decision-making. Consisted of two implementation phases in 2018, the first phase occurred on 28 June 2018 – marked by the launch of digital hR platform for hR management and employee attendance system as well as digitalized recruitment system. The second phase took place in November 2018, where the Company launched the digitized talent management system. On the employee development, in 2018 The Company focused on soft-skill capacity building and technical skills that support work performance. The training programs were scheduled and carried out according to the internal rules that applies in each department. There were a total of 21 training programs including two programs on foreign language acquisition of English and Japanese.

reCruITmenTTo meet its manpower needs, The Company carries out the recruitment process based on the recruitment strategy and policies as well as the Company’s standard operating procedures on recruitment. Broadly, the Company’s recruitment strategies consisted of two channels: internal and external recruitment. For the latter, the Company uses AirAsia Careersite, Jobstreet, LinkedIn, and renders the head hunting services for the managerial positions and above.



P.

108





Human Resources managementPENGELOLAAN SUmBER DAyA mANUSIA

Perekrutan terbagi menjadi dua opsi, yaitu permanen dan kontrak. Untuk perekrutan permanen, karyawan baru harus menjalani masa percobaan selama tiga bulan. Kinerja karyawan dipantau dan dilaporkan oleh manajer setiap bulan. Di akhir masa tiga bulan, penilaian ini digunakan sebagai dasar untuk memutuskan pengangkatan karyawan sebagai pegawai tetap. Pemantauan kinerja juga dilakukan terhadap karyawan kontrak. hasil pemantauan menentukan kelanjutan kontrak karyawan dengan perusahaan yaitu: kontrak dihentikan, kontrak diperpanjang, atau pengangkatan karyawan sebagai pegawai tetap. Masa kontrak maksimal adalah dua tahun dengan perpanjangan satu kali selama satu tahun.

Secara umum, proses rekrutmen diselenggarakan dalam beberapa tahapan sebagai berikut :

PengAjuAn PermInTAAn kArYAWAn OleH mAnAjerJob requisition submission by hiring manager

.01PHASe Tahap

PenYArIngAn kAnDIDAT TAHAP AWAl berDASArkAn rInCIAn PekerjAAncandidate initial screening based on job description

.05PHASe Tahap

PenenTuAn remunerASIremuneration negotiation and agreement

.09PHASe Tahap

VerIFIkASI OleH AHlIverification by People Expertise

.02PHASe Tahap

PenYArIngAn kAnDIDAT TAHAP keDuA melAluI WAWAnCArAsecond candidate screening through interviews

.06PHASe Tahap

PenAnDATAngAnAn PerjAnjIAn kerjAsigning of work agreement

.10PHASe Tahap

PerSeTujuAn PermInTAAn kArYAWAnjob requisition approval

.03PHASe Tahap

PelAkSAnAAn PSIkOTeSbackground check for the candidates who pass the second screening

.07PHASe Tahap

mulAI bekerjAbeginning of employment

.11PHASe Tahap

PenCArIAn kAnDIDATcandidate search

.04PHASe Tahap

PemerIkSAAn keSeHATAnmedical check-up

.08PHASe Tahap

START

finiSh

Untuk memastikan Perseroan mendapatkan kandidat terbaik, pencarian kandidat dilakukan melalui berbagai cara, di antaranya melalui basis data CV, portal rekrutmen online, dan iklan lowongan pekerjaan di media massa.

There are two options of recruitment, namely permanent and contract-based. Under the permanent recruitment, a new employee will be undergoing a three-month probation period where the performance is monitored and evaluated on a monthly basis by the manager. At the end of the period, the evaluation is used as the reference for the employee appointment as a permanent staff member. The performance monitoring is also applied to contract employees, with three possible outcomes at the end of contract period: contract termination, extension, or appointment as permanent employee. Each contract is valid for maximum for two years with one time extension for one year.

In general, a wh process comprises the following stages:

To ensure the recruitment of the best candidates, the Company conducts the search through several channels, e.g. CV database, e-recruitment portal, and vacancy announcement in mass media.



P.

109









TIngkAT jAbATAnPosition in recruitment

WAWAnCArA PerTAmAFirst Interview

WAWAnCArA keDuASecond interview (if required)

Management Head of People, Director President DirectorManager PBP Manager, relevant HOD, and Head of

PeoplePBP Manager, relevant HOD, and Director

Executive TA Executive, Hiring Manager, and an Executive from a relevant department (if needed)

PBP Manager and relevant HOD

Non-Executive TA Executive, Hiring Manager, and an Executive from a relevant department (if needed)

TA Executive and HOD relevant/ Hiring Manager

Karyawan yang diterima akan menjalani program inisiasi yang diselenggarakan oleh atasan langsung sesuai dengan Program Orientasi Perusahaan. Program ini diadakan minimal sebulan sekali, tergantung pada jumlah karyawan yang direkrut. Melalui progam ini, karyawan diajak mengenal latar belakang dan sejarah AirAsia, budaya dan produk perusahaan, nilai-nilai Allstars, keselamatan penerbangan, dan pengetahuan penting lainnya.

PengembAngAn kOmPeTenSIProgram pengembangan kompetensi SDM terdiri dari program wajib dan tidak wajib yang diselenggarakan secara berkesinambungan. Program wajib umumnya adalah pelatihan keterampilan teknis yang disesuikan dengan posisi karyawan, sementara program tidak wajib utamanya adalah untuk melatih keterampilan non-teknis karyawan.

Pengikutsertaan karyawan dalam program pengembangan kompetensi ditentukan oleh adanya kesenjangan tingkat keterampilan yang dimiliki karyawan saat ini dengan tingkat keterampilan yang diharapkan terhadap posisi dan tingkat jabatannya. Pada tahun 2018 Perseroan menghabiskan anggaran sejumlah Rp614,75 juta untuk penyelenggaraan program pengembangan keterampilan non-teknis.

SukSeSI DAn PrOmOSIAirAsia memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk dapat mengembangkan karirnya melalui program suksesi dan promosi. Untuk tingkat manajerial secara khusus, setiap posisi diharuskan memiliki kandidat penerus (suksesor) untuk mempercepat proses pemenuhan posisi sekaligus mencegah hambatan kegiatan operasional akibat kekosongan posisi. Suksesi dapat terjadi mengikuti rencana tenaga kerja atau jika terjadi perpindahan tenaga kerja.

Once hired, new employees will join an on-boarding program carried out by their direct superiors and follow the Company’s Orientation Program. This program is conducted at least once a month, depending on the number of employees recruited. In this program, new employees learn about AirAsia’s background and history, culture and products, Allstars values, aviation safety standards, and other important knowledge.

COmPeTenCY DeVelOPmenTCarried out continuously from year to year, the employee competency development program consists of mandatory and non-mandatory programs. Mandatory programs are primarily made up of technical training programs relevant to employees’ positions while non-mandatory programs mainly target employees’ soft skills.

The employees’ participation in a competency development program is based on the competency gap, i.e. the gap between an employee’s current skills with the level of skills expected of the employee at his/her position and grade. In 2018, the Company expended a total of Rp614.75 million for soft skills development programs.

SuCCeSSIOn AnD PrOmOTIOnAirAsia provides all employees the opportunity to develop their career through the Company’s succession and promotion program. For managerial positions in particular, each position must have successor candidates to accelerate position fulfillment process and at the same time prevent operational delay due to vacant titles. Succession may occur following an agreed upon manpower planning or when employees are being moved to other positions.



P.

110





Secara garis besar, tahapan suksesi dimulai dari pengajuan promosi jabatan oleh atasan langsung dan harus disetujui oleh kepala divisi sumber daya manusia (People’s Department) dan direktur terkait. Tahap selanjutnya adalah seleksi dilanjutkan dengan tes psikologi, wawancara dan presentasi panel untuk menilai kompetensi teknis dan kepemimpinan kandidat, lalu diakhiri dengan finalisasi kandidat.

Untuk menjaga komitmen terhadap kesehatan lingkungan kerja yang mengutamakan keselamatan semua pihak, proses promosi karyawan juga meliputi tes narkoba; dimana karyawan yang terbukti melakukan penyalahgunaan narkoba dinyatakan gugur.

jenIS PrOmOSIType of Promotion

PerIODe PengAjuAnPromotion Proposal

Non-Executive ke ExecutiveNon-Executive to Executive

1 (satu) bulan sebelum tanggal efektif promosi jabatan1 (one) month prior to the effective date of promotion

Executive ke ManagerExecutive to Manager

2 (dua) bulan sebelum tanggal efektif promosi jabatan2 (two) months prior to the effective date of promotion

Manager ke ManagementManager to Management

2 (dua) bulan sebelum tanggal efektif promosi jabatan2 (two) months prior to the effective date of promotion

Karyawan yang promosinya disetujui akan menjalani masa percobaan selama tiga bulan untuk kenaikan jabatan dari Non-Executive ke Executive dan enam bulan untuk jabatan Executive ke Manager, dan Manager ke Management. Kinerja karyawan dievaluasi secara berkala dan karyawan akan mendapatkan pelatihan pengembangan kompetensi yang dibutuhkannya.

Sepanjang tahun 2018, secara total terdapat delapan karyawan yang menerima promosi.

jenIS PrOmOSIType of promotion

jumlAH mAnPOWerNumber of manpower

Non executive ke ExecutiveNon executive to Executive

4

Executive ke ManagerExecutive to Manager

2

Manager ke ManagementManager to Management

2

Human Resources managementPENGELOLAAN SUmBER DAyA mANUSIA

Broadly, a succession process starts with job promotion proposal by an employee’s direct superior, in which the head of hR (People’s Department) and the relevant director shall approve the proposal. The next stages consist of psychological test followed with interview and panel presentation to assess a candidate’s technical and leadership qualities, and is concluded with the candidates’ finalization.

Committed to creating a healthy work environment where safety of all parties involved is strongly upheld, this process also involves a drug test; candidates who are tested positive of drug abuse are disqualified from the process.

The employees whose promotions are approved, will undergo a three-month probation process for Non-Executive to Executive promotion and six-month probation for Executive to Manager and Manager to Management promotion where employees’ performance are evaluated from time to time and the employees will be receiving the skills development programs as required.

In 2018, a total of eight employees received the promotions.



P.

111








PengelOlAAn kInerjAUntuk menumbuhkan motivasi dan membentuk organisasi berkinerja tinggi, Perseroan menerapkan sistem penilaian kinerja karyawan berdasarkan target atau Key Performance Indicator (KPI). Sistem ini memungkinkan Perseroan melihat kontribusi karyawan terhadap kinerja Perseroan, mengidentifikasi karyawan yang berpotensi, dan untuk menyusun program pengembangan bagi karyawan.

Siklus penilaian kinerja terdiri atas penetapan target tahunan atau Expectation Goal Measurement (EGM) yang terdiri dari target korporat serta turunannya berupa target fungsional departemen dan target individual, pemantauan pencapaian target pada tengah tahun, dan penilaian kinerja tahunan.

COrPOrATe gOAlS

.01PHASe Tahap

FunCTIOnAl gOAlS

.02PHASe Tahap

InDIVIDuAl gOAlS

.03PHASe Tahap

keSejAHTerAAn kArYAWAnPerseroan berupaya memberikan tingkat kesejahteraan yang layak kepada semua karyawan. Untuk kandidat karyawan baru, tawaran remunerasi diberikan berdasarkan riwayat gaji kandidat, pemeringkatan jabatan, dan kompetensi kandidat dibandingkan kualifikasi pekerjaan.

Secara terperinci, Perseroan dan IAA menerapkan kebijakan penetapan remunerasi sebagai berikut:


PerFOrmAnCe mAnAgemenTTo motivate and develop a high performing organization, The Company applies target-driven performance evaluation system or Key Performance Indicators (KPIs). This system allows the Company to assess the employees’ contribution to the Company’s performance, to identify potential employees, and to develop a competency development plan for the employee.

The performance evaluation cycle consists of the identification of annual target or Expectation Goal Measurement (EGM) that articulates corporate-level targets and its translation of functional and individual targets, mid-year review to monitor target attainment progress, and end-of-year review.

emPlOYee WelFAreThe Company aims to provide proper welfare for all employees. For new employee candidates, the remuneration is offered based on the candidates’ salaries history, job grading, and the candidates’ competencies vis-à-vis the qualification that a position requires.

In details, The Company and IAA have in place the following remuneration policies:



P.

112





DASAr PeneTAPAn uPAHBasis of pay

AAID - Penetapan upah dengan rentang nilai minimal, med, dan maksimal berdasarkan grading karyawan - Penetapan tunjangan tetap berdasarkan dengan posisi karyawan

- Salary determination based job grade, on a range of minimum, middle and maximum amount of salary

- Designation allowance determined based on the employee’s positionIAA Engineering, ditetapkan berdasarkan:

- Pembayaran upah per bulan berdasarkan posisi - Pembayaran tunjangan tetap per bulan berdasarkan posisi - Tunjangan license berdasarkan license yang dimiliki karyawan - Kenaikan gaji berkala berdasarkan skema gaji untuk Departemen Engineering

Engineering is determined based on: - Monthly salary based on position - Fixed monthly allowance based on position - License allowance based on the employee’s type of license - Monthly salary increase is determined based on the salary scheme applicable to the Engineering

DepartmentUpah Cabin Crew: - CC Trainee - Upah CC setelah lulus masa pelatihan - Pembayaran tunjangan tetap dan tidak tetap

Cabin Crew Salary: - CC Trainee - CC Salary after training - Fixed and non-fixed allowance

Upah Pilot: - Upah sebagai First Officer - Upah sebagai pilot berdasarkan tahun menjabat sebagai Captain - Tunjangan tetap dan tidak tetap

Pilot Salary: - Salary as First Officer - Salary as pilot based on years in service as Captain - Fixed and non-fixed allowance

renCAnA PengelOlAAn SDm TAHun 2019Perseroan telah menetapkan beberapa fokus kegiatan pada tahun 2019 mendatang, yakni pengimplementasian hR Go Digital untuk sistem pengelolaan kinerja, pencapaian target keandalan basis data sebesar 95%, dan merealisasikan kebijakan “One AirAsia”. Langkah-langkah ini diyakini akan terus memperkuat pengelolaan SDM Perseroan untuk menghasilkan karyawan yang terampil dan profesional di setiap lini kegiatan usaha.


Hr mAnAgemenT PlAn FOr 2019

The Company has identified several focuses for 2019, namely the implementation of hR Go Digital for the performance management system, targeting database reliability at 95%, and realizing “One Air Asia” policy. The Company believes these measures will strengthen the Company’s hR management and produce skilled and professional employees in any lines of business.



P.

113








PROFIL KARYAwAN DAN PELATIhANEmployee and Training Profile

IAA TAHun | YeAr AAID2017 2018 2018

FungSI kerjA / FunCTIOn FungSI kerjAFLOPS 684 974 0CEO'S OFFICE 275 114 6ENGINEERING 320 358 0COMMERCIAL 192 222 0FINANCE 24 17 0SAFETY 31 36 0

1526 1721 7TIngkAT jAbATAn | jOb leVel Management 24 24 3Manager 39 50 2Executive 94 177 1Non Executive 489 452 1Captain 109 137 0First Officer 119 156 0Senior Cabin Crew 124 133 0Cabin Crew 355 417 0Engineering 173 175 0

1526 1721 7kelOmPOk uSIA | Age grOuP≤ 25 179 267 126-40 958 1064 341-60 378 380 3>60 11 10 0

1526 1721 7mASA kerjA | Tenure< 3 Tahun/years 239 387 43 - 5 Tahun/years 300 448 35 - 8 Tahun/years 446 389 0>8 Tahun/years 541 497 0

1526 1721 7jenjAng PenDIDIkAn | eDuCATIOn leVelSD/Primary school 0SMP/Junior secondary 0SMA/Senior secondary 655 736 0D1,D2,D3 (DIPLOMA) 498 561 0S1 (BAChELOR) 367 418 4S2 (POST GRADUATE) 6 6 3

1526 1721 7STATuS kePegAWAIAn | emPlOYmenT STATuSTetap/Permanent 1374 1645 7Kontrak/Contract 152 76 0

1526 1721 7




P.

114





PROGRAM PELATIhAN DAN KEPESERTAANTraining program and participation

PelATIHAn WAjIb DAn TIDAk WAjIb | mAnDATOrY & nOn mAnDATOrY TrAInIng

no. PelATIHAnTraining

jADWAlSchedule

PeSerTAParticipants

1 Finance for Non Finance 22 - 23 March, 2018 152 Sales for Non Sales 02 - 03 April, 2018 123 Situational Leadership 05 - 06 April, 2018 144 Excellent Project Execution 12 - 13 April, 2018 125 HR for Non HR 19 - 20 April, 2018 146 MS Excel 26 - 27 April, 2018 157 Business Presentation 08 - 09 May, 2018 168 Team Work Training 05 - 06 July, 2018 159 Time Management 27 July, 2018 22

10 Conflict / Changes Management 02 - 03 August, 2018 1011 Coaching & Counseling 09 - 10 August, 2018 1712 Ms. Powerpoint 31 August, 2018 1613 Leadership for Executive 20 - 21 Sept, 2018 1514 The Win Win Interaction 06 - 07 Sept, 2018 14

PelATIHAn bAHASA InggrIS | englISH COurSe ClASS15 Elementary Level (Batch 1) 14 March - 20 July, 2018 1016 Pre Intermediate Level (Batch 2) 12 March - 25 July, 2018 1017 Pre Intermediate Level (Batch 3) 16 August - 25 October, 2018 9

PelATIHAn bAHASA jePAng | jAPAneSe COurSe ClASS18 Elementary Level 03 July - 08 October, 2018 9

OmnI leArnIng 201819 Critical Thinking 16 July, 2018 1320 Digital Fundamental 25 October, 2018 1421 Project Management 07 December, 2018 On Going




P.

115








Melalui berbagai inovasi, departemen ICT terus memberikan dukungan operasional yang solid bagi kemajuan usaha Perseroan. Pengembangan seperti e-POS dan FACES akan memastikan Perseroan dapat menyediakan layanan yang terbaik kepada semua penumpang.

Through various innovations, the ICT department continues to render solid operational support for the Company’s growth. New developments such as e-POS and FACES will ensure The Company’s ability in delivering the best services to all passengers.

teknologI InForMaSIInformation Technology



P.

116





INFORmATION TECHNOLOGyTEkNOLOGI INFORmASI

Sebagai elemen terpenting yang menyokong pemanfaatan teknologi Perseroan, departemen Information, Commercial, dan Technology (ICT) selalu mengupayakan inovasi terbaru untuk meningkatkan efisiensi biaya, efektivitas kegiatan pemasaran dan promosi, dan kelancaran proses kerja melalui otomasi dengan mengacu pada kebijakan pengembangan ICT.

Dalam menyusun kebijakan tersebut, Perseroan melalui IAA senantiasa memperhatikan tujuan-tujuan operasional berikut: - Meminimalkan risiko kegagalan implementasi proyek-

proyek ICT di IAA; - Memberikan kendali untuk memaksimalkan

kesinambungan program-program pengembangan ICT dengan pihak-pihak terkait;

- Menghindari investasi pengembangan solusi berbasis IT yang bersifat lokal dan hanya memberikan manfaat lokal. Semua investasi pengembangan solusi harus sesuai dengan peta jalan yang telah disepakati dengan kantor pusat AirAsia dan peraturan yang berlaku;

- Mendorong terciptanya solusi-solusi yang lebih terpadu dan berkesinambungan antara IAA dengan pihak berwenang di area bandara dan sekitarnya;

- Meningkatkan kualitas layanan ICT di semua lokasi IAA; - Memberikan panduan bagi penentuan prioritas

pengembangan ICT di IAA, terutama pada aspek penahapan realisasinya;

- Menjamin keberlanjutan pengembangan ICT melalui perencanaan kegiatan yang lebih terarah dan berkelanjutan.

PengembAngAn ICT DI 2018Sejalan dengan komitmen departemen ICT memberikan dukungan terbaik bagi kegiatan usaha Perseoan, berbagai pengembangan di bidang ini pun terus dilakukan. Sepanjang tahun 2018, Perseroan melalui IAA mengembangkan penggabungan sistem dengan pihak terkait seperti Angkasa Pura, Angkasa Pura Solusi, Angkasa Pura Support, MCO, SITA, dan ARINC.

Perseroan juga berinvestasi pada manage service ruangan dan seluruh jaringan di dalamnya, sistem bersama seperti KIOS dan Automatic Baggage Drop, dan IP Phone System di seluruh area bandara di Indonesia. Langkah ini memungkinkan IAA mengoptimalkan semua layanan yang

As the most important element in the Company’s use of technology, the Information, Commercial, and Technology (ICT) department is always seeking for new innovations to improve cost efficiency, the effectiveness of marketing and promotional activities, and seamless business process through automation, which are in line with ICT development policies.

The following operational objectives convey the policies formulated by The Company through IAA:

- To minimize risks of ICT project implementation failure in IAA;

- To provide greater control and optimize the continuity of ICT development program with relevant parties;

- To avoid investment in localized IT solutions with localized impacts. All IT developments must adhere with the IT roadmap agreed upon with AirAsia’s headquarter and applicable regulations;

- To encourage integrated solutions that are aligned between IAA and authorities at airports and the surrounding areas;

- To improve the quality of ICT services available at all IAA locations;

- To provide guidelines for ICT development priority in IAA especially in implementation staging;

- To ensure continuous ICT development through well-planned and sustainable activities.

ICT DeVelOPmenT In 2018In line with the commitment to providing the best support for the Company’s business activities, ICT department carried out various development projects. In 2018, The Company through IAA carried out system integration with multiple relevant parties, such as Angkasa Pura, Angkasa Pura Solusi, Angkasa Pura Support, MCO, SITA, and ARINC.

The Company also invested in manages services of rooms and the entire networks therein, shared systems such as KIOS and Automatic Baggage Drop, and IP Phone System throughout all the airport areas in Indonesia. This initiative enabled IAA to optimize all services provided by airport



P.

117









disediakan pengelola bandara. Melalui manage service, semua pengeluaran dan arus kas menjadi lebih terukur dan akuntabel.

Selain itu, Perseroan pada tahun 2018 menguji coba sistem baru yang direncanakan diimplementasikan secara penuh pada tahun berikutnya. Sistem baru itu adalah:

- E-POS – sistem berbasis Android untuk digunakan semua awak kabin IAA yang membantu penjualan produk IAA pada saat penerbangan. Sistem ini akan menggantikan tata cara penjualan manual yang sebelumnya diterapkan. Dengan E-POS, proses transaksi dapat berjalan lebih ringkas, ketersediaan produk dapat dipantau dengan lebih mudah, dan data transaksi yang tercatat secara digital pun dapat diteruskan seketika ke pusat data setelah pesawat mendarat.

- FACES – sistem pengenal wajah (face recognition) untuk memudahkan proses check-in hingga penumpang masuk ke dalam gate. Terdapat tiga kamera di konter check-in & KIOS, konter imigrasi, dan gerbang boarding. Sistem ini akan diintegrasikan dengan manifes penumpang untuk memastikan pendataan penumpang secara terpadu.

oPerational maPbAnDA ACeH

meDAn

PekAnbAru

PAlembAng

jAkArTA

bAnDungSemArAng

SurAbAYAbAlI

lOmbOk

mAkASAr

SOlO

YOgYAkArTA

POnTIAnAk

PADAng

manage Services for IAA ICT networkIndonesia Airasia-ICT Network & Security

managers. Through manage service, expenditures and cash flows became more measurable and accountable.

Furthermore, in 2018, the Company tested new systems that are slated for full implementation in the subsequent year. The systems are:

- e-POS – Android-based system to be used by IAA cabin crew members and to help the in-flight sales of IAA products. This system is replacing the manual transaction mechanisms that are previously in place. E-POS streamlines transaction processes, allows easy inventory monitoring, and enables digital transaction recording that can be immediately sent to head office’s servers after landing.

- FACES – this face recognition system is expected to create a smooth and practical check-in process for passengers at airports up until boarding gates. The plan is to install the system’s cameras at three locations: check-in counter & KIOS, immigration check, and boarding gate. It will also be linked with passenger manifest to ensure integrated passenger data recording.



P.

118





SDm ICTTidak hanya pengembangan sistem, pengembangan sumber daya manusia tak kalah penting bagi departemen ICT terutama menimbang perkembangan teknologi yang kian pesat dan tuntutan pelanggan terhadap layanan yang lebih cepat, maju, dan praktis. Untuk memenuhi kebutuhan ini, kemampuan tiap tim ICT selalu ditingkatkan melalui pelatihan yang direncanakan dengan baik dan dengan penganggaran yang jelas setiap tahun.

Selain pelatihan untuk karyawan, ICT di IAA juga bekerja sama dengan beberapa pihak konsultan atau tenaga ahli. Salah satu mitra ahli ini, misalnya, memiliki 201 titik layanan di 173 kota dan 34 provinsi di seluruh Indonesia dan tenaga ahli bersertifikasi. Melalui kerja sama dengan mitra pilihan seperti ini, ICT IAA mendapatkan juga dukungan tenaga ahli dalam jumlah cukup besar.

renCAnA DI TAHun 2019Menatap ke depan, Perseroan melalui IAA telah menetapkan pengembangan ICT pada tahun 2019 yang meliputi aspek infrastruktur, sistem informasi, aplikasi dan layanan elektronik; dan SDM.

Dalam hal infrastruktur, departemen ICT membagi program pengembangannya ke dalam dua kategori yaitu infrastruktur kantor dan operasional. Untuk infrastruktur kantor, ICT terus mendorong penggunaan produk seperti G-Suite, G-Drive, dan Chrome Book; penggunaan produk-produk Google secara merata akan memudahkan semua karyawan mengakses surel, dokumen, dan aplikasi bersama lain di mana saja, kapan saja. Untuk infrastruktur operasional, departemen ICT akan mengimplementasikan e-POS dan FACES; tahap pertama implemenasi direncakana berlangsung di bandar udara Surabaya dan Kuala Namu.

Dalam hal sistem informasi, aplikasi, dan layanan elektronik, ICT selalu mengupayakan pengembangan yang terintegrasi baik secara horizontal yaitu antarsistem untuk bidang berbeda maupun vertikal, yaitu yang mengikuti hierarki struktural. Untuk bidang ini, IAA telah memiliki kerja sama khusus dengan Angkasa Pura 1 dan Angkasa Pura 2 di bandar udara internasional Soekarno hatta dan Semarang. Kerja sama akan terus diperluas hingga mencakup semua bandar udara di seluruh Indonesia.


ICT HumAn CAPITAlAside from system development, human development is equally important for the ICT department, especially considering rapid technology growth and consumers’ demand for faster, more advanced, and practical services. To address these needs, the ICT team always enhances the capability of its people through planned training programs supported by annual dedicated training budget.

Other than organizing employee training, IAA’s ICT also partners with several consultants or experts. One of them, for instance, operates 201 service points in 173 cities across 34 provinces, supported by certified specialists. By working together with reputable partners, IAA’s ICT receive substantial support of expertise.

PlAnS In 2019Going forward, The Company through IAA has identified ICT development plan for 2019, which will encompass infrastructure, information system, application, and electronic services; and human capital aspects.

In terms of infrastructure, the ICT department divides its projects into two categories, namely office and operational infrastructure. For office infrastructure, ICT will continue to encourage the adoption of G-Suite, G-Drive, and Chrome Book products; the wide adoption of Google products will allow employees to easily access their emails, documents, and other shared apps anywhere, anytime. For operational infrastructure, the ICT department will implement e-POS and FACES; the first phase is targeted to take place in Surabaya and Kuala Namu airports.

On information system, application, and electronic services, the ICT department always seeks an integrated development both horizontally, or between systems, and vertical development, or following the structural hierarchy. In this area, IAA has entered into a special cooperation agreement with Angkasa Pura 1 and Angkasa Pura 2 at Soekarno hatta and Semarang international airports. The plan is envisioned to continue and to be expanded in order to cover all airports in Indonesia.



P.

119








Untuk SDM, ICT akan terus menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi sesuai kebutuhan. Pada tahun mendatang, ICT IAA berencana mengambil sertifikasi profesional MCSA, CCNA, dan PMP untuk meningkatkan layanan ICT. ICT juga telah menerapkan ITIL Framework dan bekerja sama dengan tenaga-tenaga ahil berpengalaman yang dapat memberikan mentoring dan konsultasi.

Melalui semua upaya di atas, ICT yakin akan dapat terus memberikan dukungan operasional yang solid bagi kemajuan usaha Perseroan.


For human capital, ICT will continue organizing training and certification programs as needed. In 2019, IAA’s ICT plans to take professional certification of MCSA, CCNA, and PMP to improve its services. ICT has also applied ITIL Framework and partners with experienced experts who are capable of providing mentoring and consultancy.

Through all of these efforts, ICT believes it will continue to render solid operational support for the Company’s growth.

tata kelola peruSaHaan

CORPORATE GOvERNANCE



P.

122





tata kelola peruSaHaanCorporate Governance

Perseroan melaksanakan sosialisasi penerapan GCG dalam rangka mendapatkan GCG awareness di seluruh lapisan organisasi serta memberikan pemahaman mendalam mengenai aturan dan tujuan penerapan GCG bagi Perseroan sejalan dengan visi jangka panjang tata kelola Perseroan.

The Company has carried out a GCG socialization in order to obtain GCG awareness at all levels of the organization and provide an in-depth understanding of the rules and objectives of GCG implementation in line with the Company’s long-term governance vision.



P.

123








Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (“GCG”) memegang peranan penting dalam pencapaian positif kinerja Perseroan di tahun 2018. Komitmen atas penerapan GCG tidak hanya dilaksanakan dari sisi infrastuktur organisasi Perseroan sesuai dengan peraturan yang berlaku, melainkan juga dari sisi proses operasional guna memastikan terciptanya customer experience berdasarkan praktik terbaik Grup Air Asia termasuk memastikan keselamatan para pengguna maskapai Perseroan. hal ini dibuktikan dengan diselesaikannya audit keselamatan operasional yang dilakukan oleh International Air Transport Association (IATA), atau yang dikenal dengan IATA Operational Safety Audit (IOSA) yang mencakup bidang operasional dan fungsional maskapai termasuk namun tidak terbatas pada organisasi dan sistem manajemen, operasional penerbangan, pengendalian operasional dan flight dispatch, teknis dan perawatan pesawat, operasional kabin, operasional ground handling, operasional kargo serta manajemen keamanan.

Dalam rangka memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan, Perseroan berkomitmen untuk menjaga disiplin atas penerapan GCG terbaik dan selalu terbuka untuk ruang perbaikan atas penerapan GCG sesuai dengan praktik terbaik secara nasional, antar Grup dan Asia.

DASAr PenerAPAn gCg Perseroan didirikan berdasarkan dan telah sesuai dengan Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas. Dalam kapasitasnya sebagai perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Desember 2017 Perseroan tunduk kepada Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan serta serangkaian peraturan yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia. Secara khusus penerapan GCG Perseroan telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 21/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEOJK.04/2015 tangal 17 November 2015 tentang Tata Kelola Perusahaan Terbuka.

CORPORATE GOvERNANCETATA kELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate Governance (“GCG”) holds an important role in the positive achievement of the Company’s performance in 2018. Commitment to the implementation of GCG is not only implemented in terms of the Company’s organizational infrastructure in accordance with prevailing regulations, but also from the operational process to ensure customer experience based on the best practice of Air Asia Group including ensuring the safety of the Company’s airline users. This is proven by the completion of the operational safety audit as carried out by the International Air Transport Association (IATA), also known as the IATA Operational Safety Audit (IOSA) covering the operational and functional areas of the airline including but not limited to organization and management system, flight operation, operational control and flight dispatch, technical and aircraft maintenance, cabin operations, ground handling operations, cargo operations and security management.

In order to provide additional value to shareholders and stakeholders, the Company is committed to maintain the discipline of the best GCG implementation and always open for improvement in GCG implementation in accordance with best practices in national, between Groups as well as Asia.

gCg ImPlemenTATIOn legAl reFerenCeS The Company was established and in accordance with Law No. 40 of 2007 regarding the Limited Liability Company. In its capacity as a public company listed in the Indonesia Stock Exchange on December 27, 2017 the Company complies with the Law of the Republic of Indonesia No.8 of 1995 on the Capital Market and its implementing regulations by the Financial Services Authority and a series of regulations issued by the Indonesia Stock Exchange.

In particular, the implementation of the Company’s GCG is in accordance with the Financial Services Authority Regulation No. 21/POJK.04/2015 dated December 16, 2015 on the Application of Governance Guideline for Public Companies’ and Circular Letter of the Financial Services Authority No. 32/SEOJK.04/2015 dated November 17, 2015 on the Corporate Governance of Public Companies.



P.

124





Secara internal, pelaksanaan GCG berdasarkan kepada Anggaran Dasar Perseroan dan kebijakan kebijakan internal termasuk didalamnya kebijakan operasional, kode etik dan sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system). PrInSIP gCg Perseroan mengadopsi prinsip dasar GCG sesuai dengan Pedoman Umum GCG Indonesia oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) sebagai berikut:

1. TrAnSPArAnSI Merupakan keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan, serta dalam mengemukakan informasi materil dan relevan mengenai Perseroan melalui Laporan Keuangan serta pengumuman kepada Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan melalui situs Bursa Efek Indonesia dan situs web resmi Perseroan.

2. AkunTAbIlITASMerupakan kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan Perseroan terlaksana secara efektif.

3. TAnggung jAWAb Merupakan kesesuaian dalam pengelolaan Perseroan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku.

4. InDePenDenSIIndependensi merupakan suatu kondisi dimana Perseroan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

5. keWAjArAn DAn keSeTArAAn Fairness adalah keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

rOADmAP gCg Sesuai dengan Roadmap GCG, strategi dan fokus GCG Perseroan pada tahun 2018 berfokus pada pemenuhan atas kebijakan-kebijakan mengenai pedoman tata kelola perusahaan sebagaimana diatur dalam SEOJK 32/SEOJK.04/2015.


Internally, the implementation of GCG is based on the Company’s Articles of Association and internal policy policies including operational policies, codes of ethics and whistleblowing system.

gCg PrInCIPleS The Company adopts fundamental principles of GCG based on Guidelines on Indonesia’s Good Corporate Governance issued by the National Committee on Governance (KNKG) as follows:

1. TrAnSPArenCY Shall means the transparency in decision-making process, as well as disclosure on information, which is material and relevant with the Company through Financial Reports as well as announcements to Shareholders and Stakeholders through the Indonesia Stock Exchange website and the Company’s official website.

2. ACCOunTAbIlITYIt is the clarity of functions, implementation and accountability of organs so that the management of the Company is carried out effectively.

3. reSPOnSIbIlITYShall means alignment between the Company’s management with prevailing laws and regulations.

4. InDePenDenCYIndependence is a condition where the Company is managed professionally without conflict of interest and the influence of pressure from any party that is not in accordance with applicable legislation and sound corporate principles.

5. FAIrneSS AnD eQuAlITY Fairness and equality in fulfilling the rights of stakeholders that arise based on agreements and applicable laws and regulations.

gCg rOADmAP In accordance with the GCG Roadmap, the Company’s GCG strategy and focus in 2018 focuses in fulfilling the policy on corporate governance guideline as stipulated in SEOJK 32/SEOJK.04/2015.



P.

125








Roadmap GCG merupakan strategi GCG jangka panjang yang dimiliki oleh Perseroan sebagai acuan dalam menentukan strategi usaha di masa mendatang. Perseroan meyakini bahwa keselarasan antara strategi usaha dan strategi tata kelola dapat membantu pencapaian keberhasilan kinerja perusahaan serta memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam bentuk kepercayaan dari pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Dalam mencapai penerapan GCG yang efektif kepada seluruh pemangku kepentingan, Perseroan telah menerapkan prinsip-prinsip GCG. Implementasi atas prinsip-prinsip GCG terus berkembang sampai saat ini dengan berpedoman pada prinsip tata kelola standar tingkat Nasional dan Internasional.

Fokus Roadmap Perseroan untuk 5 (lima) tahun kedepan adalah meningkatkan kualitas GCG yang dibagi dalam tahapan antara lain:1. Memperkuat kualitas GCG.2. Sosialisasi/awareness dan tinjauan atas GCG3. Memperkuat tata kelola terintegrasi dan optimalisasi

GCG.

PelAkSAnAAn gCg TAHun 2018a. Sosialisasi dan Internalisasi GCG

Efektivitas penerapan GCG harus didukung oleh seluruh pihak terkait, baik di internal maupun eksternal Perseroan. Dengan demikian pada Perseroan melaksanakan sosialisasi penerapan GCG dalam rangka mendapatkan GCG awareness di seluruh lapisan organisasi serta memberikan pemahaman mendalam mengenai aturan dan tujuan penerapan GCG bagi Perseroan sejalan dengan visi jangka panjang tata kelola Perseroan. Sosialisasi penerapan GCG dilaksanakan dengan berfokus pada subjek-subjek pelaksananya, khususnya dalam lingkup internal Perseroan. hal tersebut disebabkan penerapan GCG banyak menitikberatkan pada kegiatan operasional Perseroan yang banyak melibatkan pihak-pihak terkait di dalamnya.


The GCG Roadmap is a long-term GCG strategy of the Company as a reference in determining future business strategy. The Company believes that the alignment between business and governance strategy is able to achieve the success of the company’s performance and provide added value to the company in the form of trust from shareholders and stakeholders.

In achieving effective GCG implementation for all stakeholders, the Company has implemented GCG principles. Implementation of GCG principles continues to develop by referring to the principles of governance standard at the National as well as International level.

The focus of the Company’s Roadmap for the next 5 (five) years is to improve the quality of GCG which is divided into stages including:1. Strengthening the quality of GCG.2. Socialization/ awareness and GCG review.3. Strengthening integrated governance and optimizing

GCG.

2018 gCg ImPlemenTATIOn a. GCG Socialization and Internalization

The effectiveness of GCG implementation must be supported by all relevant parties from both internal and external. hence, the Company has carried out a GCG socialization in order to obtain GCG awareness at all levels of the organization and provide an in-depth understanding of the rules and objectives of GCG implementation in line with the Company’s long-term governance vision. The socialization of GCG implementation is carried out by focusing about the implementation, especially within the Company’s internal scope. This is due to the application of GCG which focuses on the operational activities of the Company which involve many related parties in it.



P.

126





b. Penyesuaian dan Pemenuhan GCG Perseroan terhadap Peraturan yang BerlakuPada tahun 2018 Perseroan telah menyesuaikan pelaksanaan GCG sesuai dengan peraturan yang berlaku, antara lain melalui: - Pembentukan Pedoman dan Piagam terkait

Pedoman Kode Etik, Pedoman Direksi, Pedoman Dewan Komisaris, Pedoman Komite Audit, Pedoman Internal Audit, dan Pedoman Sekretaris Perusahaan;

- Pembuatan website Investor Relationship Perseroan dan rencana Perseroan untuk meningkatkan public float perusahaan di pasar modal.

- Pembentukan komite yang dipersyaratkan oleh peraturan.

- Realisasi prinsip-prinsip GCG yang lain antara lain pelaksanaan Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan juga Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris, serta Rapat Komite yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Peraturan Pasar Modal.

c. Evaluasi Penerapan GCG Evaluasi atas penerapan GCG diselenggarakan oleh Perseroan guna mengetahui dan mengukur kesesuaian antara praktik tata kelola perusahaan yang baik di Perseroan dengan prinsip-prinsip GCG untuk melihat efektivitas dari program implementasi yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, pengembangan terhadap GCG dan perbaikan dari program implementasinya akan dilakukan secara berkesinambungan.

Pelaksanaan GCG tahun 2018 telah selaras dengan Roadmap GCG yang disusun oleh Perseroan melalui kegiatan Perumusan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi, yang dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan tercapainya tujuan akhir Roadmap GCG yang diharapkan, yaitu GCG Excellent.

renCAnA gCg unTuk TAHun 2019Penerapan tata kelola yang berkelanjutan membutuhkan perencanaan jangka panjang dalam Roadmap GCG serta strategi pelaksanaan di setiap tahun buku berjalan.

b. Adjustment and Compliance of the Company’s GCG with Prevailing RegulationsIn 2018 the Company has adjusted the implementation of its GCG in accordance with prevailing regulations, through: - Establishment of Guidelines and Charter with

regards to the Code of Ethics Guidelines, Board of Directors Guideline, Board of Commissioners Guideline, Audit Committee Guidelines, Internal Audit Guidelines, and Corporate Secretary Guidelines;

- Establish the Investor Relationship website and the Company’s plan to increase public float companies in the capital market.

- Establishment of committees as required by regulations.

- Realization of other GCG principles including the implementation of Board of Directors Meeting, Board of Commissioners Meetings and the Board Joint Meetings, as well as Committee Meetings as carried out in accordance with the provisions of the Articles of Association and Capital Market Regulations.

c. Evaluation of GCG ImplementationThe evaluation of GCG implementation was conducted by the Company to acknowledge and measure the suitability of good corporate governance practices in the Company with GCG principles in order to view the effectiveness of the programs implementation. Based on the evaluations results, the GCG development and improvement of its implementation program will be carried out on an ongoing basis.

The implementation of GCG in 2018 has been aligned with the GCG Roadmap prepared by the Company through the activities of Formulation, Implementation, Monitoring and Evaluation, which are continuously carried out to ensure the achievement of Excellent GCG as the expected final goal of the GCG Roadmap.

gCg PlAn FOr 2019The implementation of sustainable governance requires long-term planning in the GCG Roadmap and implementation strategies in each of the current financial year.




P.

127








Untuk tahun 2019, rencana peningkatan kualitas GCG Perseroan adalah sebagai berikut:a. Penyempurnaan dan pengkinian kebijakan GCG

Perseroan.b. Menyebarluaskan perangkat kebijakan GCG yang

diantaranya mencakup Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris Piagam Komite Audit, Piagam Komite Nominasi & Remunerasi, Piagam Good Corporate Governance, dan Piagam Sekretaris Perusahaan kepada seluruh karyawan.

c. Sosialisasi mengenai Board Manual kepada Dewan Komisaris dan Direksi.

d. Mengkomunikasikan kembali Pedoman Kode Etik dan Air Asia Corporate Culture baik kepada karyawan baru maupun karyawan lama.

e. Program pelatihan komprehensif terkait best practices GCG bagi manajemen dan karyawan Perseroan.

Kedepannya, Perseroan akan terus mengidentifikasi area GCG yang perlu dikembangkan berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku dan kegiatan usaha dengan memperhatikan Anggaran Dasar yang dimiliki Perseroan.

STrukTur TATA kelOlA Struktur tata kelola GCG Perseroan telah sesuai dengan dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan terkait yaitu:

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang merupakan organ tertinggi Perseroan dengan kewenangan yang tidak dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direksi.

2. Dewan Komisaris yang secara tanggung renteng bertanggungjawab untuk menjalankan fungsi pengawasan pengelolaan Perseroan.

3. Direksi yang secara kolektif bertanggungjawab terhadap pengelolaan Perseroan termasuk mewakili Perseroan dalam urusan di dalam maupun di luar pengadilan.

Selain itu guna mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, Perseroan juga membentuk Komite dan Fungsi di bawah masing-masing Dewan Komisaris sebagaimana di persyaratkan oleh Peraturan yang berlaku maupun atas keputusan Dewan Komisaris maupun Direksi.

For 2019, the plans to improve the Company’s GCG quality are as follows:a. Improvement and updating of the Company’s GCG

policies.b. Disseminate the GCG policy tool which includes the

Guidelines for Directors and Board of Commissioners Audit Committee Charter, Nomination & Remuneration Committee Charter, Good Corporate Governance Charter, and Corporate Secretary Charter to all employees.

c. Dissemination of the Board Manual to the Board of Commissioners and Directors.

d. Re-communicating the Code of Ethics and Air Asia Corporate Culture both for new employees and old employees.

e. Comprehensive training program related to GCG best practices for management and employees of the Company.

Going forward, the Company will continue to identify the GCG areas that need to be developed based on applicable regulatory provisions and business activities by taking into account on the Company’s Articles of Association.

gCg STruCTureS The Company’s GCG structure is in accordance with Law No. 40/2007 and related Financial Services Authority regulations as follows:

1. General Meeting of Shareholders (GMS), as the highest Company’s organ with authorities which are not delegated to the Board of Commissioners and the Board of Directors.

2. Board of Commissioners, an organ that collectively responsible for the supervisory functions on the management of the Company.

3. Board of Directors, an organ that collectively responsible for managing the Company, including to represent the Company within and outside the court.

In addition to support the implementation of duties of the Board of Commissioners, the Company also established Committees and Functions under the Board of Commissioners as required by the applicable Regulation as well as by the decree of the Board of Commissioners and Board of Directors.




P.

128





rapat uMuM peMegang SaHaMGeneral meeting of Shareholders

Rapat umum Pemegang saham (RUPS) merupakan salah satu organ utama yang memiliki kewenangan yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Melalui RUPS, para pemegang saham dapat menggunakan haknya untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan strategis perusahaan dengan mengacu pada batasan kewenangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan.

lAnDASAn Hukum ruPSPelaksanaan RUPS secara umum mengacu pada ketentuan dalam:1. Anggaran Dasar Perseroan.2. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas.3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/ POJK.04/2014

Tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka (“POJK 32/POJK.04/2014”).

4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 10/ POJK.04/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka (“POJK 10/POJK.04/2017”).

5. Peraturan Bursa efek Indonesia No. I-E tentang kewajiban Penyampaian Informasi.

HAk PemegAng SAHAm Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Pemegang Saham memiliki hak untuk memperoleh Informasi material terkait Perseroan, penyelengaraan RUPS dan menghadiri RUPS baik sendiri maupun diwakilkan.

TATA CArA PenYelenggArAAn ruPSRUPS dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 serta Anggaran Dasar Perseroan sebagai berikut:

PemberITAHuAn ruPS kePADA OjkNotice of GMS to OJK

.01PHASe Tahap

Menyampaikan pemberitahuan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selambat-lambatnya 5 (lima) hari sebelum pengumuman RUPS.

Notice of GMS through closed letter to Financial Services Authority at latest five (5) days prior to GMS Announcement without calculating the Announcement date.

The General Meeting of Shareholders (GMS) is one of the main organs with authority not delegated to the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company. Through the GMS, the shareholders may exercise their rights to be involved in the company’s strategic decision-making process by referring to the authority limits in accordance with the laws and regulations and the Articles of Association of the Company.

gmS legAl reFerenCeThe GMS implementation refers to the provisions in:

1. Articles of Association of the Company.2. Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company.3. Financial Services Authority Regulation No. 32/

POJK.04/2014 on the Plan and Implementation of the Public Company GMS (“POJK 32 / POJK.04 / 2014”).

4. Financial Services Authority Regulation No. 10/POJK.04/2017 concerning Amendments to the Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 on the Plan and Implementation of GMS of Public Company (“POJK 10 / POJK.04 / 2017”).

5. Indonesia Stock Exchange Regulation No. I-E about the obligation to submit information.

SHAreHOlDerS rIgHTSIn accordance with the Articles of Association and the Financial Services Authority Regulation, the Shareholders have the right to obtain material information relating to the Company, the implementation of the GMS and attending the GMS either by himself or under a proxy.

gmS PrOCeDureSThe GMS is conducted by referring to the Law of Limited Liability Company, Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 and the Articles of Association of the Company as follows:



P.

129








GENERAL mEETING OF SHAREHOLDERSRAPAT UmUm PEmEGANG SAHAm

PengumumAn ruPSGMS Announcement

.02PHASe Tahap

Pengumuman RUPS dilaksanakan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum pemanggilan RUPS melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia berperedaran nasional, situs resmi Bursa Efek Indonesia dan situs resmi Perseroan.

GMS Announcement to Shareholders at latest 14 days prior to GMS Invitation without calculating the GMS Announcement date and Invitation date through one (1) Indonesian Newspaper with national coverage, Indonesian Stock Exchange website and Company’s website.

PemAnggIlAn ruPSGMS Invitation

.03PHASe Tahap

Pemanggilan RUPS dilaksanakan selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari sebelum RUPS melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia berperedaran nasional, situs resmi Bursa Efek Indonesia dan situs resmi Perseroan.

GMS Invitation to Shareholders at latest 21 days prior to GMS without calculating the date of Invitation and GMS. The GMS Invitation through one (1) Indonesian Newspaper with national coverage, Indonesian Stock Exchange website and Company’s website.

PengumumAn rIngkASAn rISAlAH ruPSAnnouncement of GMS Minutes Summary

.04PHASe Tahap

Pengumuman ringkasan risalah RUPS disampaikan kepada OJK selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah RUPS, dipublikasikan melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia berperedaran nasional, situs resmi Bursa Efek Indonesia dan situs resmi Perseroan.

Announcement on GMS meeting summary to Shareholders at latest two (2) days after GMS through one (1) Indonesian Newspaper with national coverage, Indonesian Stock Exchange website and Company’s website.

PenYAmPAIAn rISAlAH ruPSSubmission of GMS Minutes of Meeting

.05PHASe Tahap

Risalah RUPS disampaikan kepada OJK selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja setelah RUPS.

Submission of Minutes of GMS meeting to Financial Services Authority at latest 30 days after GMS.

KETENTUAN KUORUM RUPSGMS Quorum

no. mATA ACArAAgenda

kuOrum keHADIrAnAttendance Quorum

kuOrum kePuTuSAnDecision Quorum

1 Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan 2017 termasuk pengesahan Laporan Keuangan 2017 untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 serta Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan serta pemberian pembebasan sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris atas Pengurusan dan Pengawasan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

Approval of the 2017 Annual Report including ratification of the 2017 Financial Statement for the financial year ended 31 December 2017 and the Supervisory Report of the Board of Commissioners of the Company and full release (volledig acquit et de charge) to members of the Board of Directors and Board of Commissioners for Management and Supervision Company for the financial year ending on 31 December 2017.

Dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 1/2 bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.

Attended by Shareholders representing at least 1/2 of the total all shares with valid voting rights.

Disetujui oleh Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 1/2 bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.

Approved by Shareholders which represent at least 1/2 of the total shares with voting rights present at the GMS.



P.

130





KETENTUAN KUORUM RUPSGMS Quorum

no. mATA ACArAAgenda

kuOrum keHADIrAnAttendance Quorum

kuOrum kePuTuSAnDecision Quorum

2 Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

Ratification of the Company's Consolidated Financial Statements for the financial year ending on 31 December 2017.


Attended by Shareholders representing at least 1/2 of the total shares with valid voting rights.


Approved by Shareholderswhich represent at least 1/2 of the total shares with voting rights present at the GMS.

3 Persetujuan penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

Approval of the appointment of the Public Accountant Office to audit the Company's Financial Statements for the financial year ending 31 December 2018.


Attended by Shareholders representing at least 1/2 of the total shares with valid voting rights.


Approved by Shareholderswhich represent at least 1/2 of the total shares with voting rights present at the GMS.

4 Persetujuan untuk perubahan Anggaran Dasar, yaitu:a. Perubahan tempat kedudukan Perseroan

dalam Pasal 1 ayat (1);b. Perubahan kewenangan Direksi dalam

mewakili Perseroan dalam Pasal 27 ayat (10).

Approval for amendmend to the Articles of Association, namely:a) Changes in the position of the Company in

Article 1 paragraph (1);b) Changes in the authority of the Directors

in representing the Company in Article 27 paragraph (10).

Dihadiri oleh Pemegang Saham/ kuasanya yang mewakili lebih dari 2/3 bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.

Attended by Shareholders/ proxies representing more than 2/3 of the total shares with valid voting rights.

Disetujui oleh Pemegang Saham/ kuasanya yang mewakili lebih dari 2/3 bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.

Approved by Shareholders/ proxies representing more than 2/3 of the total shares with voting rights present at the GMS.

5 Persetujuan untuk perubahan susunan Dewan Komisaris.

Approval for changes in the composition of the Board of Commissioners.

Dihadiri oleh Pemegang Saham/ kuasanya yang mewakili lebih dari 2/3 bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.

Attended by Shareholders/ proxies representing more than 2/3 of the total shares with valid voting rights.

Disetujui oleh Pemegang Saham/ kuasanya yang mewakili lebih dari 2/3 bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.

Approved by Shareholders/ proxies representing more than 2/3 of the total shares with voting rights present at the GMS.

PenYelenggArAAn rAPAT umum PemegAng SAHAm 2018 Pada tahun 2018, Perseroan mengadakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2017 yang diselenggarakan pada tanggal 24 Mei 2018 Pukul 14.00 wIB di IDX Main Hall lantai 1, Gedung Bursa Efek Indonesia, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan dengan memenuhi kewajiban Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 beserta perubahannya, sebagai berikut:


2018 generAl meeTIng OF SHAreHOlDerS In 2018, the Company convened 1 (one) Annual GMS (AGMS) for the 2017 financial year which was held on May 24, 2018 at 14.00 west Indonesia Time on the 1st floor IDX Main hall, Indonesia Stock Exchange Building, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, South Jakarta in compliance with OJK Regulation No. 32/POJK.04/2014 with the changes, as follows:



P.

131








TAnggAlDate

AkTIVITASActivity

keTerAngAnRemark STATuS

10.04.2018 Pemberitahuan RUPST kepada OJKNotice of AGMS to OJK

Pemberitahuan RUPST kepada OJK kurang dari 5 (lima) hari kerja sebelum pengumuman RUPS.Announcement of AGMS to OJK in less than 5 (five) working days prior to the announcement of the GMS.

MemenuhiComply

17.04.2018 Pengumuman RUPSTAGMS Announcement

14 hari sebelum pemanggilan RUPST dan telah dimuat melalui media cetak harian Terbit, www.idx.co.id dan www.ir.aaid.co.id14 days prior the invitation to the AGMS and has been published through harian Terbit, www.idx.co.id and www.ir.aaid.co.id

MemenuhiComply

02.05.2018 Pemanggilan RUPSTAGMS Invitation

Pemanggilan RUPST 21 hari sebelum RUPST dan telah dimuat melalui media cetak harian Terbit, www.idx.co.id dan www.ir.aaid.co.idInvitation of AGMS 21 days prior to the AGM and published in the harian Terbit, www.idx.co.id and www.ir.aaid.co.id

MemenuhiComply

24.05.2018 RUPSTAGMS

IDX Main hall, Gedung Bursa Efek Indonesia, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta

MemenuhiComply

28.05.2018 Pengumuman Ringkasan Risalah hasil RUPSTAnnouncement of AGMS Summary of Minutes

Pengumuman ringkasan risalah RUPS disampaikan kepada OJK 2 (dua) hari setelah RUPST dan telah dimuat melalui media cetak harian Terbit, www.idx.co.id dan www.ir.aaid.co.idThe announcement of the summary of the minutes of the GMS is submitted to OJK 2 (two) days after the AGM and has been published through harian Terbit, www.idx.co.id and www.ir.aaid.co.id

MemenuhiComply

22.06.2018 Penyampaiaan Risalah hasil RUPST ke OJKSubmission of AGMS Minutes of Meeting to OJK

Risalah RUPS disampaikan kepada OJK kurang 30 hari kerja setelah RUPST.Minutes of the GMS is submitted to the OJK for less than 30 working days after the AGM.

MemenuhiComply

keHADIrAn PemegAng SAHAm DeWAn kOmISArIS DAn DIrekSIRUPST dihadiri oleh Pemegang Saham yang telah memenuhi persyaratan kuorum serta seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut:

PemegAng SAHAmShareholders



Rapat dihadiri oleh pemegang saham dan/atau kuasanya yang mewakili sejumlah 10.406.123.360 saham yang memiliki hak suara yang sah atau 97,39% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.

The meeting was attended by shareholders and/ or their proxies representing a total of 10,406,123,360 shares that had valid voting rights or 97.39% of all shares with valid voting rights issued by the Company.

Dihadiri oleh seluruh Dewan Komisaris :1. Komisaris Utama: Pin harris2. Komisaris: Kamarudin Bin Meranun3. Komisaris Independen: Agus Toni Sutirto

Attended by all Board of Commissioners:1. President Commissioner: harris Pin2. Commissioner: Kamarudin Bin Meranun3. Independent Commissioner: Agus Toni

Sutirto

Dihadiri oleh seluruh Direksi :1. Direktur Utama: Dendy Kurniawan2. Direktur Independen: Dinesh Kumar

Attended by all Directors:1. President Director: Dendy Kurniawan2. Independent Director: Dinesh Kumar


ATTenDAnCe OF SHAreHOlDerS OF THe bOArD OF COmmISSIOnerS AnD bOArD OF DIreCTOrSThe AGMS is attended by Shareholders who have met the quorum requirements and all members of the Board of Commissioners and Board of Directors as follows:



P.

132





KEPUTUSAN RUPSTAGMS Decision

mATA ACArA PerTAmA | FIrST AgenDAKeputusan Decision

1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan 2017 termasuk pengesahan Laporan Keuangan 2017 untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 serta Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

2. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2017, sepanjang tindakan tersebut tercatat pada Laporan Keuangan Perseroan dan tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundangan.

1. Approved and accepted the 2017 Annual Report including the ratification of the Company's Annual Financial Statement for the Financial Year ended on 31 December 2017 as well as the Supervisory Report of the Board of Commissioners for the Financial Year ended on 31 December 2017.

2. Granted the full release and discharge (acquit et de charge) to the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company for the management and supervision actions carried out during Financial Year ended on 31 December 2017, as long as such actions are recorded in the Company's Financial Reports and not conflict with the rules and regulations.

hasil Pemungutan SuaraVoting Result

Setuju/Approve: 10.406.123.360 saham/shares (100 %)Tidak Setuju/Againts: 0Abstain: 0

Realisasi /Tindak Lanjut Realization/Follow Up

Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) serta dipublikasikan pada situs web Perseroan dan BEI masing-masing pada tanggal 03 April 2018 dan 30 April 2018.

The Financial Statement and Annual Report have been submitted to the Financial Services Authority (OJK) and the Indonesia Stock Exchange (IDX) and published on the Company's website and IDX on April 3, 2018 and April 30, 2018, respectively.

Status Telah selesai dilaksanakan/has been completed

mATA ACArA keDuA | SeCOnD AgenDAKeputusan Decision

Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

Ratification of Financial Statement of the Company for year ended on 31 December 2017.hasil Pemungutan SuaraVoting Result

Setuju/Approve: 10.406.123.360 saham/shares (100%)Tidak Setuju/Againts: 0Abstain : 0

Realisasi/Tindak Lanjut Realization/Follow Up

Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) serta dipublikasikan pada situs web Perseroan dan BEI masing-masing pada tanggal 03 April 2018.

The Company's Consolidated Financial Statement have been submitted to the Financial Services Authority (OJK) and the Indonesia Stock Exchange (BEI) and published on the Company's website and IDX on April 3, 2018.





P.

133








mATA ACArA keTIgA/ THIrD AgenDAKeputusan Decision

1. Menyetujui mendelegasikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2018, serta untuk menunjuk Akuntan Publik Pengganti apabila Akuntan Publik yang telah ditunjuk karena alasan apapun tidak dapat melakukan tugasnya.

2. Memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besarnya honorarium dan persyaratan lainnya, sehubungan dengan penunjukan Kantor Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik Pengganti tersebut.

1. Approved the authority to the Board of Commissioners to appoint a Public Accountant Office that will conduct an audit of the Company's Financial Report for financial year 2018, as well as to appoint a Alternate Public Accountant if the first appointed Public Accountant, for any reason is not able perform his duties.

2. Granted the power and authority to the Board of Commissioners to determine the amount of honorarium and other requirements, in connection with the appointment of the Public Accountant Office and/or the Substitute Public Accountant Office.


Setuju/Approve: 10.406.123.360 saham/shares (100 %)Tidak Setuju/Againts: 0Abstain: 0


Surat Perintah Kerja kepada KAP Purwantono, Sungkoro & Surja No. 0203/PSS/12/2018Tanggal 31 Desember 2018work Order for KAP Purwantono, Sungkoro & Surja No. 0203/PSS/12/2018date Desember 31th 2018


mATA ACArA keemPAT | FOurTH AgenDAKeputusan Decision

1. Menyetujui Perubahan Pasal 1 ayat 1 mengenai tempat kedudukan Perseroan menjadi di Kota Tangerang.

2. Menyetujui Perubahan Pasal 27 ayat 10 anggaran dasar Perseroan.3. Menyetujui memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi

untuk mengurus sampai dengan diperolehnya persetujuan dan/atau diterimanya pemberitahuan oleh Menteri hukum dan hak Asasi Manusia Republik Indonesia terkait perubahan anggaran dasar Perseroan sebagaimana dimaksud sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan melakukan semua tindakan yang diperlukan sehubungan dengan kuasa tersebut diatas, tanpa pengecualian.

1. Approved the Amendment to Article 1 paragraph 1 on the place of domicile of the Company to be in the City of Tangerang.

2. Approved the Amendment to Article 27 paragraph 10 of the Company's Articles of Association.3. Granted the power and authority to the Board of Directors of the Company with substitution rights

to arrange for the approval and/or receipt of notification by the Minister of Law and human Rights of the Republic of Indonesia regarding changes to the Company's Articles of Association as stated in the applicable laws and regulations all actions required in connection with the above-mentioned power, without exception.


Setuju/Approve: 10.406.123.360 saham/shares (100 %)Tidak Setuju/Against: 0Abstain: 0


Perubahan Anggaran Dasar telah memperoleh persetujuan Menteri hukum dan hak Asasi Manusia No.AhU-0012707.Ah.01.02. tanggal 08 Juni 2018.

Amendment to the Articles of Association have obtained the approval of the Minister of Law and human Rights No.AhU-0012707.Ah.01.02. dated June 8, 2018.

Status Telah selesai dilaksanakan/ has been completed




P.

134





mATA ACArA kelImA | FIFTH AgenDAKeputusan Decision

1. a. Menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris Perseroan yang sebelumnya Kamarudin Bin Meranun menjabat sebagai Komisaris menjadi Komisaris Utama, dan Pin harris yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama menjadi Komisaris.

b. Menyetujui memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan gaji, honararium dan tunjangan lainnya untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2018.Dengan demikian susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:Komisaris Utama : Kamarudin Bin MeranunKomisaris : Pin harrisKomisaris Independen : Agus Toni Sutirto

1. a. Approved changes to the composition of the Board of Commissioners of the Company from previously Kamarudin Bin Meranun served as Commissioner to become President Commissioner, and Pin harris who previously served as President Commissioner to become Commissioner.

b. Approved the authorization of the Board of Commissioners of the Company to determine salaries, honorarium and other benefits for members of the Board of Directors and Board of Commissioners for the 2018 financial year.Therefore, the composition of the Company's Board of Commissioners is as follows:President Commissioner: Kamarudin Bin MeranunCommissioner: Pin harrisIndependent Commissioner: Agus Toni Sutirto

2. Menyetujui memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk mengurus sampai dengan diperolehnya persetujuan dan/atau diterimanya pemberitahuan oleh Menteri hukum dan hak Asasi Manusia Republik Indonesia terkait pengangkatan kembali anggota Dewan Komisaris Perseroan sebagaimana dimaksud dan mendaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan melakukan semua tindakan yang diperlukan sehubungan dengan kuasa tersebut diatas, tanpa pengecualian.

Granted the power and authority to the the Board of Directors of the Company with substitution right to arrange for the approval and/or receipt of notification by the Minister of Law and human Rights of the Republic of Indonesia regarding the reappointment of members of the Company's Board of Commissioners and register in the Company's Register in accordance with statutory regulations applicable legislation, and carry out all actions required in connection with the above mentioned power of attorney, without exception.


Setuju/Approve : 10.406.123.360 saham/shares (100 %)Tidak Setuju/Againts: 0Abstain : 0


Dewan Komisaris/The Board of Commissioners:Komisaris Utama/President Commissioner: Tuan KAMARUDIN BIN MERANUNKomisaris/Commissioner: Tuan PIN hARRISKomisaris Independen/Independent Commissioner: Tuan AGUS TONI SUTIRTO.





P.

135








Dewan koMISarISBoard of Commissioners

TugAS DAn TAnggung jAWAb Dewan Komisaris bertugas melaksanakan pengawasan atas pengelolaan Perseroan oleh Direksi serta memberikan nasihat dan rekomendasi kepada Direksi terkait pengelolaan perusahaan termasuk pengelolaan GCG di dalam Perseroan.

PeDOmAn DeWAn kOmISArISPerseroan telah memiliki Pedoman Dewan Komisaris (Board of Commissioners Charter) yang disahkan pada tanggal 1 Oktober 2018 sebagai panduan Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan terhadap Perseroan. Pedoman Dewan Komisaris mengatur hal-hal sebagai berikut:

1. Dewan Komisaris berwenang memberhentikan sementara anggota Direksi dengan menyebutkan alasannya.

2. Dalam hal terdapat anggota Direksi yang diberhentikan untuk sementara sebagaimana dimaksud, Dewan Komisaris harus menyelenggarakan RUPS untuk mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara tersebut.

3. Dewan Komisaris dapat melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu yang berdasarkan Anggaran Dasar atau keputusan RUPS.

4. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

5. Dewan Komisaris memiliki kewenangan untuk memberikan pertanyaan kepada Direksi mengenai jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi.

6. Memberikan persetujuan atas rencana kerja yang memuat anggaran tahunan Perseroan yang dibuat dan disampaikan oleh Direksi.

7. Dewan Komisaris berwenang memberikan usulan terhadap penunjukan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik yang akan memberikan jasa audit atas laporan keuangan Perseroan dengan tetap memperhatikan rekomendasi Komite Audit.

DuTIeS AnD reSPOnSIbIlITIeS The Board of Commissioners is responsible to supervise the overall management of the Company by the Board of Directors as well as provide advisory and recommendations to the Board of Directors in regard to the Company’s management, including GCG implementation within the Company.

bOArD OF COmmISSIOnerS CHArTerThe Company has in place the BOC Charter which was ratified on October 1, 2018 as a guideline for the Board of Commissioners in carrying out supervisory duties for the Company. The BOC Charter govern the following:

1. The Board of Commissioners has the authority to suspend members of the Board of Directors by stating the reasons.

2. In the event of suspension for members of the Board of Directors as stated above, the Board of Commissioners shall convene the GMS to diminish or reinforce such suspension.

3. The Board of Commissioners may conduct the management of the Company in certain situation for certain period based on the Articles of Association or the GMS decisions.

4. The Board of Commissioners has the rights to enter the Company’s office and areas or other places that are used or owned by the Company at anytime during office hours; and has the rights to verify all books, correspondences and other evidences, verify and attest the cash flows conditions and others as well as has the rights to be informed on all actions implemented by the Board of Directors.

5. The Board of Commissioners has the authority to ask questions to the Board of Directors on the management progress of the Company by the Board of Directors.

6. Provide approval on work plans including annual budget of the Company that prepared and submitted by the Board of Directors.

7. The Board of Commissioners has the authority to provide recommendations on the appointment proposal of Public Accountant and/or Public Accounting Firm that will render audit services on the Company’s financial statemens by taking into account the recommendation of the Audit Committee.



P.

136





8. Memberikan persetujuan tertulis kepada Direksi untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Melepaskan dan mengagunkan barang tidak bergerak, termasuk hak atas tanah atau perusahaan-perusahaan Perseroan;

b. Mendapatkan barang tidak bergerak, termasuk hak atas tanah atau perusahaan-perusahaan;

c. Menerima pinjaman uang dari siapapun, apabila jumlah pinjaman tersebut melebihi jumlah dan jangka waktu yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris;

d. Memberi pinjaman uang kepada siapapun, apabila jumlah pinjaman tersebut melebihi jumlah dan jangka waktu yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris. harus dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris dan/atau dokumen yang memuat transaksi yang bersangkutan turut ditandatangani Dewan Komisaris.

kebIjAkAn DAn krITerIA PengAngkATAn Anggota Dewan Komisaris Perseroan diangkat oleh RUPS dengan tata cara pengangkatan yang diatur dalam dengan Anggaran Dasar dan perundangan yang berlaku.

Kriteria pengangkatan Dewan Komisaris adalah yang sebagaimana ditetapkan oleh POJK 33/2014 yaitu sebagai berikut:

1. Memiliki akhlak, moral yang baik dan integritas yang baik serta cakap melakukan perbuatan hukum;

2. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat: a. tidak pernah dinyatakan pailit;b. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/

atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit;

c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan

d. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:

BOARD OF COmmISSIONERSDEwAN kOmISARIS

8. Provide written approval to the Board of Directors to conduct the following matters:

a. Release and make guarantee on intangible assets, including the land rights or the Company’s entities;

b. Obtain intangible assets, including the land rights or the entities’ rights;

c. Receive loan from any party, if the total loans exceeding the sum and period as set out by the Board of Commissioners’ Meeting.

d. Provide loan to any party, if the total loans exceeding the sum and period as set out by the Board of Commissioners’ Meeting. Shall attain written approval from the Board of Commissioners and/or document containing such transaction has been signed by the Board of Commissioners.

APPOInTmenT CrITerIA AnD POlICY Members of the Company’s Board of Commissioners are appointed by the GMS with appointment procedures as regulated in the Articles of Association and prevailing regulations.

The criteria for the Board of Commissioners appointment is as set forth under POJK 33/2014 as follows:

1. having good moral and integrity as well as legal capacity to take any legal action;

2. within the past five (5) years prior to appointment and during the course of directorship:a. has never been declared bankrupt;b. has never been performed as former member of

the Board of Commissioners or Board of Directors which was declared guilty causing a bankruptcy of a company;

c. has never been sentenced for a crime causing financial loss to the country and/or financial sector; and

d. has never been performed as former member of Board of Commissioners or Board of Directors whereby during each directorship



P.

137








1) pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan;

2) pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan

3) pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan Laporan Tahunan dan/atau Laporan Keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

3. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan

4. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan.

kOmPOSISI DeWAn kOmISArISKomposisi Dewan Komisaris Perseroan per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

nAmAName

jAbATAnPosition

DASAr PengAngkATAnAppointment Basis

mASA jAbATAnTerms of Office

Kamarudin bin Meranun Komisaris UtamaPresident Commissioner

RUPST 24 Mei 2018AGMS dated May 24, 2018

5 Tahun/Years

Pin harris KomisarisCommissioner

RUPST 24 Mei 2018AGMS dated May 24, 2018

5 Tahun/Years

Agus Toni Sutirto Komisaris IndependenIndependent Commissioner

RUPSLB 21 Desember 2017EGMS dated December 21, 2017

5 Tahun/Years

PrOSeDur PeneTAPAn remunerASI DeWAn kOmISArIS Berdasarkan Undang-undang Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 gaji, honorarium, atau tunjangan yang diberikan kepada Anggota Dewan Komisaris harus ditetapkan dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Keputusan yang dibuat oleh RUPS adalah berdasarkan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi yang disampaikan kepada RUPS melalui Dewan Komisaris.

Dengan demikian RUPST tanggal 24 Mei 2018 memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan gaji, honorarium dan tunjangan yang diterima oleh Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2018.


1) has never been convened an Annual General Meeting of Shareholders,

2) his/her accountability, management and supervisory report rejected by the General Meeting of Shareholders or failed to submit his accountability report as a member of the Board of Directors and/or Board of Commissioners to the General Meeting of Shareholders, and;

3) caused a company that had already obtained licenses, approvals or registered with the Financial Service Authority to not fulfill its obligations to submit annual reports and/or financial reports to the Financial Service Authority;

4. has a strong commitment to obey and comply with the prevailing regulations;

5. has a good knowledge and/or competence required by the issuer or public company.

COmPOSITIOn OF THe bOArD OF COmmISSIOnerSThe Company’s Board of Commissioners composition as of December 31, 2018 is as follows:

remunerATIOn PrOCeDure FOr THe bOArD OF COmmISSIOnerS Based on Law No. 40 of 2007, the salary, honorarium, or allowance given to members of the Board of Commissioners must be stipulated in the decision of the General Meeting of Shareholders based on recommendation from the Nomination and Remuneration Committee being submitted to the GMS through Company’s Board of Commissioners.

As such, the AGMS dated May 24, 2018 authorized the Board of Commissioners to determine the salary, honorarium and benefit received by the Company’s Board of Commissioners for the 2018 financial year.



P.

138





kOmITe nOmInASI DAn remunerASINomination and Remuneration Committee

Komite nominasi dan Remunerasi mengevaluasi kebijakan remunerasi Perseroan untuk menyiapkan proposal jumlah remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi.

The nomination and Remuneration Committee evaluates the Company’s remuneration policy for the preparation of remuneration amount proposal for the Board of Commissioners and Board of Directors.

.01PHASe Tahap


Dewan Komisaris mengevaluasi proposal remunerasi yang disiapkan oleh Komite nominasi dan Remunerasi untuk selanjutnya disampaikan pada Rapat umum Pemegang Saham.

The Board of Commissioners evaluates the remuneration proposal prepared by the nomination and Remuneration Committee for further submission to the general Meeting of Shareholders.

.02PHASe Tahap

rAPAT umum PemegAng SAHAmGeneral Meeting of Shareholders

Rapat umum Pemegang Saham melakukan evaluasi untuk memberi persetujuan atas proposal remunerasi yang disampaikan.

The general Meeting of Shareholders conduct the evaluation for the approval on the submitted remuneration proposal.

.03PHASe Tahap

STrukTur remunerASI DeWAn kOmISArIS

Dalam penyusunan struktur, kebijakan dan besaran Remunerasi, hNominasi dan Remunerasi wajib memperhatikan Remunerasi yang berlaku sesuai kegiatan usaha Perseroan, tugas serta tanggung jawab masing-masing anggota Dewan Komisaris yang dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan target kinerja Perseroan, dengan mempertimbangkan keseimbangan tunjangan yang bersifat tetap dan variable. Struktur remunerasi untuk Dewan Komisaris Perseroan terdiri atas gaji pokok dan tunjangan.

rAPAT DeWAn kOmISArISKebijaksanaan atas pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris terdapat pada Pedoman Dewan Komisaris sejalan dengan ketentuan POJK No. 33/2014. Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan paling tidak 1 (satu) kali dalam setiap 2


bOArD OF COmmISSIOnerS remunerATIOn STruCTureIn preparing the Remuneration’s structure, policy and amount, the Nomination and Remuneration Committee takes into account on the applicable Remuneration in accordance with the Company’s business activities, the duties and responsibilities of each member of the Board of Commissioners related to the achievement of the Company’s objectives and target performance, in view of the balance of fixed benefits and variable. The remuneration structure for the Company’s Board of Commissioners consists of basic salary and benefits.

bOArD OF COmmISSIOnerS meeTIngSThe policy for the convention of the Board of Commissioners Meeting is stipulated in the Board Of Commissioner Guideline in line with the provisions of POJK No. 33/2014. The Board of Commissioners Meeting is held at least once



P.

139








(dua) bulan dengan agenda rapat rutin disusun di setiap awal tahun melalui Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris.

FrekuenSI DAn keHADIrAn rAPAT Sepanjang tahun 2018 Dewan Komisaris Perseroan telah mengadakan rapat Dewan Komisaris sebanyak 4 (empat) kali dengan penjelasan sebagai berikut:

AGENDA RAPATMeeting Agenda

No. TAnggAlDate

mATA ACArAAgenda

1. 03.05.2018 1. Audited Financial.2. Update on the Current Organizational Structure.3. Update on Public Float Requirement.4. Other updates.

2. 09.07. 2018 1. Update First Quarter 2018 Finance Performance;2. Forecast of First half 2018 Finance Performance;3. Forecast of Fiscal Year 2018 Finance Performance; 4. Commercial Performance Update;5. Update of Re-Organizational Structure.

3. 24.10.2018 1. Financial Updates;2. Charter & Guideline of the Company;3. website Launch;4. Public Float Requirement.

4. 07.12.2018 1. Public Float Extension;2. Capital Corporate Action;3. 2018 Annual Report.

FREKUENSI DAN TINGKAT KEhADIRAN RAPATMeeting Frequency and Attendance

No. nAmA jAbATAnTitle

jumlAH rAPATTotal Meeting

keHADIrAnAttendance %

1. Kamarudin Bin Meranun Komisaris UtamaPresident Commissioner

4 4 100

2. Pin harris KomisarisCommissioner

4 3 75

3. Agus Toni Sutirto Komisaris IndependenIndependent Commissioner

4 4 100

kebIjAkAn rAPAT berSAmA DeWAn kOmISArIS DAn DIrekSIKebijakan Rapat Bersama Dewan Komisaris dan Direksi diatur dalam Anggaran Dasar dengan mengacu kepada POJK 33/ POJK.04/2014 sebagai berikut:

1. Rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi wajib diadakan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan;


every 2 (two) months with agenda as prepared at the beginning of each year through the Board of Commissioners’ work Plan and Budget.

FreQuenCY AnD ATTenDAnCe OF meeTIngThroughout 2018 the Company’s Board of Commissioners has convened 4 (four) times meetings as per following details:

bOArD OF COmmISSIOnerS AnD bOArD OF DIreCTOrS jOInT meeTIng POlICYThe Board of Commissioners and Board of Directors Joint Meeting Policy is stipulated in the Articles of Association by reffering to POJK 33/POJK.04/2014 as follows:

1. Joint meeting Board Of Commissioner and Board of Directors shall be held periodically at least 1 (one) time in 2 (two) months;



P.

140





2. Rapat dapat diadakan sewaktu-waktu atas permintaan 1 (satu) atau beberapa Anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan Direksi, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan;

3. Persiapan rapat dilakukan oleh sekretaris Dewan Komisaris berkoordinasi dengan Divisi Sekretaris Perusahaan;

4. hasil Rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi wajib dituangkan dalam Risalah Rapat yang harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam rapat yang ditunjuk oleh Ketua Rapat serta kemudian ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang hadir dan disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi.

FrekuenSI TIngkAT keHADIrAn rAPAT gAbungAnFrekuensi Rapat dan tingkat kehadiran rapat gabungan Dewan Komisaris bersama Direksi adalah sebagai berikut:

No. nAmAName

jAbATAnTitle



1. Kamarudin Bin Meranun Komisaris UtamaPresident Commissioner

4 4 100

2. Pin harris Komisaris Commissioner

4 3 75

3. Agus Toni Sutirto Komisaris IndependenIndependent Commissioner

4 4 100

4. Dendy Kurniawan Direktur UtamaPresident Director

4 4 100

5. Dinesh Kumar Direktur IndependenIndependent Director

4 4 100

PenIlAIAn ATAS kInerjA kOmITe DeWAn kOmISArIS Sebagaimana diwajibkan oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.04/2015 serta No.34/POJK.04/2014, Dewan Komisaris membentuk Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Sepanjang tahun 2018, berdasarkan laporan kerja dan rekomendasi independen yang disampaikan oleh Komite, maka Dewan Komisaris memandang bahwa kedua komite telah menjalankan tugasnya dengan efektif dan efisien.


2. The Meeting may be held at any time at the request of 1 (one) or several Members of the Board of Commissioners or at the request of the Board of Directors, by mentioning matters to be discussed;

3. Meeting preparation is carried out by the secretary of the Board of Commissioners in coordination with the Corporate Secretary Division;

4. Results of Joint Meeting Board Of Commissioners with the Board of Directors must be stated in Minutes of Meetings that must be made by a person present at the meeting appointed by the Chairman of the Meeting and signed by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors present and delivered to all members of the Board of Commissioners and members of the Board of Directors.

FreQuenCY OF ATTenDAnCe OF jOInT meeTIng The frequency of meeting and the attendance of the Board of Commissioners meeting with the Board of Directors are as follows:

bOArD OF COmmISSIOnerS’ COmmITTeeS PerFOrmAnCe ASSeSSmenTAs required by Financial Services Authority Regulation No. 55/POJK.04/2015 and No. 34/POJK.04/2014, the Board of Commissioners established the Audit Committee and the Nomination and Remuneration Committee. During 2018, based on report as well as independent recommendation submitted by the Committees, the Board of Commissioners considers that both Commitees have performed its duties effectively and efficiently.



P.

141








keberAgAmAn kOmPOSISI AnggOTA DeWAn kOmISArISBerdasarkan kebijakan Pemegang Saham, penetapan komposisi Dewan Komisaris telah dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan dan kompleksitas usaha Perseroan yaitu dengan memperhatikan unsur keberagaman keahlian, latar belakang pendidikan, dan pengalaman serta tidak membedakan gender. hal ini diperlukan untuk efektivitas tugas pengawasan Dewan Komisaris, untuk itu Perseroan terus menjaga bauran keahlian dan pengalaman anggota Dewan Komisaris.

No. unSur/keberAgAmAnElement/ Diversity

keTerAngAnRemarks

1 Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Dari 3 (tiga) anggota Komisaris, Perseroan memiliki 1 (satu) orang Komisaris Independen.

Of the 3 (three) Commissioners, the Company has 1 (one) Independent Commissioner.2 Keahlian/Pendidikan

Skill/EducationPara anggota Dewan Komisaris beragam, mulai dari Sarjana, Magister, dan Doktoral dengan kompetensi bidang antara lain meliputi Ekonomi, Penerbangan, Keuangan.

The members of the Board of Commissioners are diverse, ranging from Bachelor, Masters, and Doctoral with field competencies including Economics, Aviation, Finance.

3 Pengalaman KerjaProfessional Experience

Keberagaman pengalaman kerja anggota Dewan Komisaris antara lain yaitu berasal dari profesional pada perbankan maupun perusahaan penerbangan dan konsultan.

The diversity of work experience of members of the Board of Commissioners, among others, comes from professionals in banking and airlines and consultants.

4 UsiaAge

Usia anggota Dewan Komisaris beragam pada kisaran usia 49 tahun sampai dengan 60 tahun.

The age of members of the Board of Commissioners avre aries in the range of 49 years to 60 years.

lAPOrAn rIngkAS PelAkSAnAAn TugAS DeWAn kOmISArIS 2018Sepanjang 2018, Dewan Komisaris telah melaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali rapat Dewan Komisaris, untuk memastikan evaluasi menyeluruh atas kinerja Perseroan dan kinerja jajaran manajemen.

Dewan Komisaris juga telah membentuk dua Komite untuk membantu menjalankan peran pengawasannya, yaitu Komite Nominasi dan Renumerasi serta Komite Audit. Komite di bawah Dewan Komisaris telah melaksanakan tugasnya dan memberikan rekomendasi yang baik kepada Dewan Komisaris dengan mengadakan pertemuan dengan Depertmen Keuangan, Departemen Operasional Pesawat, Departemen Komersial, Departemen Maintenance dan Engineering, Departemen Safety, dan Departemen Aviation Security.


DIVerSITY OF THe bOArD OF COmmISSIOnerS memberS COmPOSITIOnBased on the Shareholders policy, the determination of the Board of Commissioners composition has been carried out by considering the needs and complexity of the Company’s business, namely by taking into account the diversity of expertise, educational background and experience and not differentiating gender. This is needed for the effectiveness of the Board of Commissioners’ supervisory duties, for which the Company continues to maintain the expertise and experience of the Board of Commissioners members.

brIeF rePOrT On THe bOArD OF COmmISSIOnerS DuTIeS ImPlemenTATIOn In 2018 Throughout 2018, the Board of Commissioners has convened 3 (three) meetings of the Board of Commissioners, to ensure comprehensive evaluation on the Company’s performance and management performance.

To assist its supervisory duties, the Board of Commissioners has established two Committees namely the Nomination and Remuneration Committee and Audit Committee. These Committees have implemented their duties and have provided proper recommendations to the Board of Commissioners. These are done through meetings with the Finance Department, Aviation Operations Department, Commercial Department, Maintenance and Engineering Department, Safety Department, and Aviation Security Department.



P.

142





Pertemuan rutin dengan Auditor Internal juga dilakukan untuk memastikan pengendalian internal berjalan dengan baik dan tidak ada kelemahan yang signifikan dalam sistem pengendalian yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan dan operasional Perseroan. Komite Audit juga bertemu dengan Auditor Eksternal untuk membahas laporan yang diaudit sebelum laporan tersebut diselesaikan.

kOmISArIS InDePenDenSesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Peraturan Bursa Efek Indonesia No I-A, Perseroan telah memiliki Komisaris Independen dengan komposisi sebanyak satu orang dari total tiga anggota Dewan Komisaris.

Komisaris Independen Perseroan telah memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Perseroan pada periode berikutnya;

2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan;

3. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham utama Perseroan; dan

4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.

PernYATAAn TenTAng InDePenDenSI kOmISArIS InDePenDenKomisaris Independen Perseroan telah menandatangani Surat Pernyataan yang menyatakan pemenuhan seluruh kriteria dan independensi jabatannya sesuai kriteria yang disyaratkan oleh Peraturan perundang-undang yang berlaku.

Komisaris Independen Perseroan tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Perseroan yang dapat memengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Regular meetings with the Internal Auditor have also been done to ensure appropriate internal control and there are no significant weaknesses in the control system that may influence the Company’s financial performance and operations. The Audit Committee has also discussed with the External Auditors on the audited report prior to its completion.

InDePenDenT COmmISSIOner In accordance with the Financial Services Authority Regulation and the Indonesia Stock Exchange Regulation No I-A, The Company already has an Independent Commissioner with the composition of one person out of total three members of the Board of Commissioners.

The Independent Commissioner has fulfilled the following criteria:

1. Not a person that is employed or has the authority and responsibility to plan, direct, control or supervise the activities of the Company within the last 6 (six) months, except for re-appointment as Independent Commissioner of the Company in the next period;

2. has no any share directly or indirectly in the Company;3. has no affiliation relationship with the Company,

members of the Board of Commissioners, members of Board of Directors, or major shareholder of the Company; and

4. has no direct or indirect business relationship related to the Company’s business activities.

InDePenDenCY STATemenTS OF InDePenDenT COmmISSIOnerThe Company’s Independent Commissioner has signed the Statement certifying the fulfillment of criteria as well as his/her independency of position in accordance with the criteria as set under the prevailing regulations.

The Company’s Independent Commissioner does not have financial relations, management relations, share ownership relationships and/or family relations up to the second degree with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and/or Controlling Shareholders or relationships with the Company that can affect their ability to act independently.




P.

143









Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab menjalankan tugas pengelolaan Perseroan termasuk mewakili Perseroan di dalam maupun diluar pengadilan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

PengAngkATAn DAn PerSYArATAn keAnggOTAAn Anggota Direksi Perseroan diangkat oleh RUPS dengan tata cara pengangkatan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan perundangan yang berlaku.

Direksi Perseroan telah memenuhi kriteria yang sebagaimana ditetapkan oleh POJK 33/2014 yaitu sebagai berikut:

1. Memiliki akhlak, moral yang baik dan integritas yang baik serta cakap melakukan perbuatan hukum;

2. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat: a. tidak pernah dinyatakan pailit;b. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/

atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit;

c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan

d. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:

1) pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan;

2) pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan

3) pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan Laporan Tahunan dan/atau Laporan Keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

3. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan

The Board of Directors is collectively responsible to perform the Company’s management duties including to represent the Company within and outside the court based on the Company’s Articles of Association.

APPOInTmenT AnD memberSHIP reQuIremenTThe Board of Directors members are appointed by the GMS with appointment procedures as regulated in the Articles of Association and applicable laws.

The Company’s Board of Directors has fulfilled the following criteria as stipulated by POJK 33/2014:

1. have good morals and integrity as well as capable of doing legal action;

2. within 5 (five) years before appointment and during the term of office:a. has never been declared bankrupt;b. has never been a member of the Board of Directors

and/or a member of the Board of Commissioners that is found guilty of causing a company to be declared bankrupt;

c. has never been punished for committing criminal acts that are detrimental to state finances and/or relating to the financial sector; and

d. has never been a member of the Board of Directors and/or any member of the Board of Commissioners during his tenure:1) has never convened an annual GMS;

2) his/her accountability as a member of the Board of Directors and/or a member of the Board of Commissioners has not been accepted by the GMS or has not granted responsibility as a member of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners to the General Meeting of Shareholders; and

3) has never caused a company obtaining permit, approval or registration from the Financial Services Authority fails to fulfill the obligation to submit the Annual Report and / or Financial Statement to the Financial Services Authority.

3. have a commitment to comply with laws and regulations; and



P.

144





4. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan.

DIrekTur InDePenDenPerseroan telah memiliki Direktur Independen sebagaimana di wajibkan oleh Peraturan Bursa Efek Indonesia No.I-A yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

- Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pengendali Perseroan paling kurang selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukkan sebagai Direktur Independen;

- Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi lainnya;

- Tidak bekerja rangkap sebagai Direksi pada perusahaan lain;

- Tidak menjadi orang dalam pada lembaga atau profesi penunjang pasar modal yang jasanya digunakan oleh Perseroan selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukkan.

mASA jAbATAnAnggota Direksi diangkat oleh RUPS berdasarkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan untuk masa jabatan 5 (lima) Tahun.

PemberHenTIAn Anggota Direksi diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS jika memenuhi kondisi berikut: - Mengundurkan diri; - Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-

undangan yang berlaku; - Meninggal dunia; dan/atau; - Diberhentikan oleh RUPS.

Anggota Direksi dapat diberhentikan sementara melalui pemberitahuan resmi tertulis dari Dewan Komisaris dengan menyebutkan alasan pemberhentian sementara. Selanjutnya RUPS harus diselenggarakan untuk mencabut atau mengkonfirmasi pemberhentian sementara, dalam waktu sembilan puluh hari setelah tanggal pemberhentian sementara.

mASA jAbATAn DAn kOmPOSISI DIrekSIKomposisi Direksi per 31 Desember 2018 sebagai berikut:

BOARD OF DIRECTORSDIREkSI

4. have knowledge and / or expertise in the field.5.

InDePenDenT DIreCTOrThe Company has the Independent Director as required by Indonesia Stock Exchange Regulation No. I-A which meet the following criteria:

- has no affiliation with the Company’s controllers for at least 6 (six) months prior to appointment as Independent Director;

- has no affiliation relationship with members of the Board of Commissioners or other members of the Board of Directors;

- Not working as the Board of Directors in another company;

- Not become an insider on capital market supporting institutions or professions whose services are used by the Company for 6 (six) months prior to appointment.

TermS OF OFFICeMembers of the Board of Directors are appointed by the GMS based on the recommendation of the Company’s Nomination and Remuneration Committee for the term of 5 (five) Year.

DISmISSAl The terms of office of the Board of Directors member is terminated, if: - Resign; - No longer meet the requirements of applicable laws

and regulations; - Passed away; and/or - Dismissed based on the GMS decision

Members of the Board of Directors may be temporarily dismissed by written notification from the Board of Commissioners stating the reasons for the suspension. The GMS shall be convened to revoke or confirm the temporary dismissal, within ninety days after the date of the suspension.

bOArD OF DIreCTOrS COmPOSTIOn The Board of Directors composition as of December 31, 2018 is as follows:



P.

145








nAmAName

jAbATAnPosition

DASAr PengAngkATAnAppointment Basis

mASA jAbATAnTerms of Office

Dendy Kurniawan Direktur UtamaPresident Director

RUPSLB 21 Desember 2017EGMS dated 21 December 2017

5 Tahun | Years

Dinesh Kumar Direktur IndependenIndependent Director

RUPSLB 21 Desember 2017EGMS dated 21 December 2017

5 Tahun | Years

TugAS DAn TAnggung jAWAb Direksi bertanggung jawab atas pengelolaan operasional sehari-hari untuk kepentingan.

ruAng lIngkuP TugAS DIrekSI Ruang lingkup tugas masing-masing anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS. Apabila hal ini tidak dinyatakan oleh RUPS maka Direksi dapat memutuskan dalam keputusan Direksi mengenai delegasi wewenang dan tugas anggota Direksi.

Berikut penjabaran ruang lingkup dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi:

nAmA DAn jAbATAnName and Position

lIngkuP TugAS DAn TAnggung jAWAbScope of Duties and Responsibilities

Dendy kurniawanDirektur UtamaPresident Director

Tugas dan Tanggung jawab DireksiDireksi bertanggung jawab memimpin dan mengurus untuk kepentingan Perseroan. Direksi wajib melaksanakan tugas pokoknya dengan itikad baik, prinsip kehati-hatian dan penuh tanggung jawab sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan Prinsip-prinsip GCG.

Duties and responsibilities of the board of DirectorsThe Board of Directors is responsible for leading and managing for the benefit of the Company. The Board of Directors shall perform its main duties in good faith, prudent and responsible principles in accordance with the Company's Articles of Association, prevailing laws and regulations and GCG principles.

Tugas Direksi secara kolektif antara lain:1. Menyusun visi, misi dan nilai-nilai Perseroan serta rencana strategis Perseroan dalam bentuk rencana

korporasi (corporate plan) dan rencana bisnis (business plan);2. Menetapkan struktur organisasi Perseroan lengkap dengan rincian tugas setiap divisi dan unit usaha ;3. Mengelola sumber daya yang dimiliki Perseroan secara efektif dan efisien;4. Membentuk sistem pengendalian internal dan management risiko Perseroan.

The Directors' duties collectively include:1. Develop the Company's vision, mission and values as well as the Company's strategic plans in the form of

corporate plans and business plans;2. Establish a complete organizational structure of the Company with details of the tasks of each division and

business unit;3. Managing resources owned by the Company effectively and efficiently;4. Establish internal control system and risk management of the Company.

Dinesh kumarDirektur IndependenIndependent Director

PeDOmAn DIrekSI Perseroan telah memiliki Pedoman Direksi yang disahkan pada tanggal 29 Agustus 2018 dan mengatur hal-hal sebagai berikut:


DuTIeS AnD reSPOnSIbIlITIeS The Board of Directors is responsible for the management of daily operations for the Company’s best interest.

SCOPe OF DuTIeS OF THe bOArD OF DIreCTOrSThe scope of duties of each member of the Board of Directors shall be determined by the GMS. If this is not stated by the GMS, the Board of Directors may decide in the Board of Directors decree regarding the delegation of authority and duties of its members.

The following describes the scope and responsibilities of each member of the Board of Directors:

bOArD OF DIreCTOrS CHArTer The Company has in place the Board of Directors Charter which is enacted on August 29, 2018 and stipulates the following matters:



P.

146





1. Direksi berwenang untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala kejadian, antara Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik mengenai keputusan maupun kepemilikan.

2. Direktur Utama berhak dan berwenang untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

3. Dalam hal Direktur Utama berhalangan atau tidak hadir karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan dengan pihak ketiga, maka Direksi lainnya berhak mewakili Perseroan setelah mendapatkan surat kuasa dari Direktur Utama.

4. Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila :

a. Terdapat perkara di pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang bersangkutan; dan

b. Anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang berbenturan dengan kepentingan Perseroan.

5. Dalam hal dimana terdapat keadaan sebagaimana dimaksud pada angka 4 huruf (b) diatas, yang berhak mewakili Perseroan adalah :a. Anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai

benturan kepentingan dengan Perseroan;b. Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota

Direksi mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan atau; Pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS dalam hal seluruh anggota Direksi atau Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan.

PrOSeDur PeneTAPAn remunerASI DIrekSI

Berdasarkan Undang-undang Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 gaji, honorarium, atau tunjangan yang diberikan kepada Anggota Direksi harus ditetapkan dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Keputusan yang dibuat oleh RUPS adalah berdasarkan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi yang disampaikan kepada RUPS melalui Dewan Komisaris.


1. The Board of Directors has the authority to represent the Company in and out of Court on every situation, between the Company with other parties and other parties with the Company, as well as implements all actions, on both the decisions and or ownerships.

2. The President Director has the rights and authority to and on behalf of the Board of Directors as well as represents the Company.

3. In the event of the President Director’s absence or unavailable due to any reasons that shall not be proven to the third parties, then the other Board or Directors has the rights to represent the Company following the proxy from the President Director.

4. Members of the Board of Directors shall not have any authority to represent the Company in the event of:a. Court cases between the Company and concerned

members of the Board of Directors; and

b. Conflict of interests by the concerned members of the Board of Directors with the Company’s interests.

5. In the event of such situation as stated on point (b) above, the rights to represent the Company shall be by:

a. Other members of the Board of Directors that has not any conflict of interest with the Company;

b. The Board of Commissioners in the event that all members of the Board of Directors have conflict of interests with the Company or; other Parties appointed by the GMS in the event that all members of the Board of Directors or Board of Commissioners have conflict of interests with the Company.

bOArD OF DIreCTOrS remunerATIOn PrOCeDureSBased on Law No. 40 of 2007, the salary, honorarium, or allowance given to members of the Board of Directors must be stipulated in the decision of the General Meeting of Shareholders based on recommendation from the Nomination and Remuneration Committee that submitted to the GMS through Company’s BOC.



P.

147








Dengan demikian RUPST tanggal 24 Mei 2018 memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan gaji, honorarium dan tunjangan yang diterima oleh Direksi Perseroan untuk tahun buku 2018.

kOmITe nOmInASI DAn remunerASINomination and Remuneration Committee

Komite nominasi dan Remunerasi mengevaluasi kebijakan remunerasi Perseroan untuk menyiapkan proposal jumlah remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi.

The nomination and Remuneration Committee evaluates the Company’s remuneration policy for the preparation of remuneration amount proposal for the Board of Commissioners and Board of Directors.

.01PHASe Tahap


Dewan Komisaris mengevaluasi proposal remunerasi yang disiapkan oleh Komite nominasi dan Remunerasi untuk selanjutnya disampaikan pada Rapat umum Pemegang Saham.

The Board of Commissioners evaluates the remuneration proposal prepared by the nomination and Remuneration Committee for further submission to the general Meeting of Shareholders.

.02PHASe Tahap

rAPAT umum PemegAng SAHAmGeneral Meeting of Shareholders

Rapat umum Pemegang Saham melakukan evaluasi untuk memberi persetujuan atas proposal remunerasi yang disampaikan.

The general Meeting of Shareholders conduct the evaluation for the approval on the submitted remuneration proposal.

.03PHASe Tahap

STrukTur remunerASI DIrekSIDalam penyusunan struktur, kebijakan dan besaran Remunerasi, Komite Nominasi dan Remunerasi wajib memperhatikan Remunerasi yang berlaku sesuai kegiatan usaha Perseroan, tugas serta tanggung jawab masing-masing anggota Direksi yang dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan target kinerja Perseroan, dengan mempertimbangkan keseimbangan tunjangan yang bersifat tetap dan variable. Struktur remunerasi untuk Direksi Perseroan terdiri atas gaji pokok dan tunjangan.


As such, the AGMS dated May 24, 2018 authorized the Board of Commissioners to determine the salary, honorarium and benefit received by the Company’s Board of Directors for the 2018 financial year.

bOArD OF DIreCTOrS remunerATIOn STruCTureIn preparing the structure, policy and amount of Remuneration, the Nomination and Remuneration Committee takes into account on the applicable Remuneration in accordance with the Company’s business activities, the duties and responsibilities of each member of the Board of Directors related to the achievement of the Company’s performance goal and target, in view of the balance of fixed benefits and variable. The remuneration structure for the Company’s Board of Directors consists of basic salary and benefits.



P.

148





rAPAT DIrekSI Kebijakan Rapat Direksi mengacu Pedoman Kerja Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar dan POJK 33/2014 dimana Rapat Direksi wajib dilakukan secara berkala sedikitnya 1 (satu) kali dalam sebulan.

FrekuenSI DAn keHADIrAn rAPAT Sepanjang tahun 2018 Direksi melaksanakan 11 kali Rapat dengan penjelasan sebagai berikut:

AGENDA RAPATMeeting Agenda

No. TAnggAlDate

mATA ACArAAgenda

1 02.03.2018 1. The Company’s Corporate Governance and Company’s Entity (IAA)2. President Director Directions Related the Company Policy.

2 16.04.2018 1. President Director Directions Related the Company Policy.2. Preparation the Company AGMS.

3 03.05.2018

1. Audited Financial.2. Update on the Current Organizational Structure3. Update on Public Float Requirement.4. Other updates.

4 05.06.20181. President Director Directions Related to the Company Policy.2. Preparation of Analyst Meeting.3. Re-organization Structure and Displacement Non Mandatory Division from IAA to the Company.

5 09.07.2018

1. Update First Quarter 2018 Finance Performance;2. Forecast of First half 2018 Finance Performance;3. Forecast of Fiscal Year 2018 Finance Performance; 4. Commercial Performance Update;5. Update of Re-Organizational Structure.

6 29 .08.2018

1. Update Guideline & Charter of GCG;2. AAID website development progress;3. AAID update structures;4. Update the company building sales;5. Letter of Explanation of IAA Directors Regarding withdrawal of 8 Plane to AAID.

7 26 .09.2018

1. AAID Action on the Transfer of Aircraft From IAAX to IAA;2. Financial Update;3. Investor Relation Update;4. CSR Lombok.

8 24.10.20181. Financial Updates;2. Charter & Guideline of the Company;3. website Launch;4. Public Float Requirement.

9 30.10.2018 1. Public Floating Requirement;2. Re-Organizational Structure.

10 27.11.2018

1. Update Penyusunan Laporan Tahunan;2. Update Board Papper Sale & Leaseback;3. Update Board Papper RedCargo;4. Dan lain-lain.

11 07.12.20181. Public Float Extension;2. Capital Corporate Action;3. 2018 Annual Report.

bOArD OF DIreCTOrS meeTIngS The Board of Directors Meeting refers to the BOD Charter in line with the Articles of Association and POJK 33/2014 whereby the Board of Directors Meeting shall be conducted periodically at least once a month.

FreQuenCY AnD ATTenDAnCe OF meeTIngIn 2018, the BOD has convened 11 meetings as per following details:




P.

149








FREKUENSI DAN TINGKAT KEhADIRAN RAPAT Meeting Frequency and Attendance

no nAmAName

jAbATAnTitle



1 Dendy Kurniawan Direktur UtamaPresident Director

11 11 100%

2 Dinesh Kumar Direktur IndependenIndependent Director

11 11 100%

PenIlAIAn ATAS kInerjA kOmITe DIbAWAH DIrekSI

Perseroan tidak memiliki Komite dibawah Direksi.

InDePenDenSI DIrekSI Dalam melaksanakan tugasnya terkait pengambilan keputusan, Direksi wajib bersifat independen dan mengutamakan kepentingan Perseroan. Keputusan yang diambil oleh Direksi wajib menghindari adanya benturan kepentingan dan bebas dari tekanan pihak manapun dari dalam Perseroan maupun dari pihak lain yang memiliki kepentingan bisnis dengan Perseroan.

keberAgAmAn DIrekSIKeberagaman komposisi Direksi diharapkan dapat memberikan alternatif penyelesaian terhadap suatu masalah yang semakin kompleks dihadapi Perseroan sehingga keputusan yang dihasilkan menjadi keputusan terbaik. Berdasarkan kebijakan Pemegang Saham, penetapan komposisi Direksi telah dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan dan kompleksitas usaha Perseroan.

No. unSur/keberAgAmAnElement/Diversity

keTerAngAnRemarks

1 Direktur IndependenIndependent Director

Dari 2 (dua) anggota Direksi, Perseroan memiliki 1 (satu) orang Direktur Independen.From 2 (two) members of the Board of Directors, the Company has 1 (one) Independent Director.

2 Keahlian/ PendidikanSkill/Education

Para anggota Direksi beragam, mulai dari Sarjana, Magister dengan kompetensi bidang antara lain Ekonomi & hukum.The members of the Board of Directors is vary, from Bachelor, Masters to field competencies including Economics & Law.

3 Pengalaman Kerjawork Experience

Keberagaman pengalaman kerja anggota Direksi antara lain yaitu berasal dari professional pada perusahaan nasional/multinasional dan konsultan.The diversity of work experience of members of the Board of Directors includes from professionals at national / multinational companies and consultants.

4 UsiaAge

Usia anggota Direksi beragam pada kisaran usia 44 tahun sampai dengan 45 tahun.The age of members of the Board of Directors varies between the ages of 44 years and 45 years.

5 Jenis KelaminGender

Perseroan memiliki 2 (dua) anggota Direksi pria.The Company has 2 (two) male Directors.


PerFOrmAnCe ASSeSSmenT On COmmITTeeS unDer THe bOArD OF bODThe Company does not have a Committee under the Board of Directors.

InDePenDenCY OF THe bOArD OF DIreCTOrSIn performing duties related to decision-making, the Board of Directors shall be independent and prioritize the interests of the Company. The decisions taken by the Board of Directors shall avoid any conflict of interest and be free from pressure from any party within the Company or from any other party who has business interests with the Company.

DIVerSITY OF THe bOArD OF DIreCTOrSThe diversity of the Board of Directors composition is expected to provide an alternative solution to an increasingly complex issues encountered the Company hence the decisions made shall be the best decisions. Based on the Shareholders policy, the Board of Directors composition has been determined by adjusting the needs and complexity of the Company’s business.



P.

150





PelATIHAn kOmPeTenSI DIrekSIDalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan wewenangnya, Direksi dapat mengikuti program pengembangan diri maupun pelatihan yang diselenggarakan secara internal maupun eksternal.

Program pengembangan diri maupun pelatihan yang diikuti Direksi pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:

nAmAName

jAbATAnPosition

nAmA PelATIHAnTraining

TAnggAlDate

TemPATPlace


Customer 360 workshop. 02 Okt 2018 Kuala Lumpur, Malaysia


Science Gallery International workshop for Senior Management.

06 Okt 2018 Kuala Lumpur, Malaysia


bOArD OF DIreCTOrS COmPeTenCY TrAInIng In supporting the implementation of all duties and authorities, the Board of Directors may participate the development program or workshops which were held either internal or through external.

The self-development program and training that the Directors participated in 2018 are as follows:



P.

151








penIlaIan penerapan gCg 2018 terHaDap Dewan koMISarIS & DIrekSI2018 GCG Assessment for the Board of Commissioners and Board of Directors

PenIlAIAn kInerjA DIrekSI DAn DeWAn kOmISArIS

Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dipaparkan dalam Laporan Tahunan yang disetujui oleh RUPS. Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dilaksanakan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi.

Kriteria penilaian kinterja Dewan Komisaris adalah dengan mengacu kepada pelaksanaan tugas pengawasan atas pengelolaan Perseroan, serta pemberian nasihat kepada Direksi.

Khusus untuk Direksi, terkait dengan fungsi pengeloaan Perseroan, kriteria penilaian kerja dilaksanakan dengan memperhatikan Key Performance Indikator (KPI) yang diatur dalam Kebijakan Performance Management System yang terdiri dari :1. Corporate Goals2. Functional Goals; dan 3. Individual Goals

PenIlAIAn PenerAPAn gCg 2018 TerHADAP DeWAn kOmISArIS DAn DIrekSI

Sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi pelaksanaan best practice GCG, Perseroan menyadari pentingnya fungsi Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Pada tahun 2018, sehubungan dengan pembentukan manajemen baru menyusul transformasi Perseroan menjadi perusahaan publik di tahun sebelumnya, serta penyusunan pedoman GCG yang masih dalam tahap pengembangan, maka Perseroan belum melaksanakan self-assessment GCG terhadap Dewan Komisaris dan Direksi. GCG self-assessment ini akan dilaksanakan pada tahun buku berikutnya.

bOArD OF DIreCTOrS AnD bOArD OF COmmISSIOnerS PerFOrmAnCe ASSeSSmenTThe performance of the Board of Commissioners and Board of Directors is presented in the Annual Report and approved by the GMS. Performance Assessment of the Board of Commissioners and Board of Directors is conducted by the Nomination and Remuneration Committee.

The criteria for performance assessment of the Board of Commissioners refers to the implementation of supervisory duties on the management of the Company, as well as to provide advice to the Board of Directors.

In particular to the Board of Directors, in relation to the Company’s management function, the performance assessment criteria is implemented by taking into account the Key Performance Indicators as set forth in the Performance Management System Policy consisting of:1. Corporate Goals2. Functional Goals; and3. Individual Goals.

ASSeSSmenT OF THe ImPlemenTATIOn OF 2018 gCg On THe bOArD OF COmmISSIOnerS AnD bOArD OF DIreCTOrSAs a company that upholds the implementation of GCG best practices, the Company realizes the importance of the function of the Board of Commissioners and Board of Directors in carrying out their duties and responsibilities.

In 2018, related to the establishment of new management following the transformation of the Company into public company in the previous year, as well as the formulation of GCG guidelines that is still under development, the Company therefore has not implemented GCG self assessment on the Board of Commissioners and Board of Directors. The GCG self-assessment will be implemented in the next fiscal year.



P.

152





InForMaSI MengenaI peMegang SaHaM utaMa Dan pengenDalIInformation on Ultimate Shareholders and Controling Shareholders

PT Fersindo Nusaperkasa (FNP) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 133 tertanggal 18 Februari 1992 yang dibuat dihadapan Notaris h. Saidus Sjahar S.h., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri hukum dan hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman Republik Indonesia) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. C2-2723.hT.01.01.Th.94 pada tanggal 18 Februari 1994. FNP memiliki 49,66% saham dari Perseroan. Kegiatan utama FNP adalah dalam bidang perdagangan, pengadaan barang, jasa, pembangunan, percetakan, industry, pertambangan, peternakan, perikanan, agrobisnis, perbengkelan dan angkutan.

PT Fersindo Nusaperkasa (FNP) was established based on the Notary Deed No. 133 dated February 18, 1992 made before the Notary h. Saidus Sjahar S.h., Notary in Jakarta that has been ratified by the Minister of Justice and human Rights of the Republic of Indonesia (formerly Minister of Justice of the Republic of Indonesia) based on the Minister of Justice Decree No. C2-2723.hT.01.01.Th.94 dated February 18, 1994. FNP owns 49.66% shares of the Company. The main activities of FNP are in the areas of trade, procurement of goods, services, development, printing, industry, mining, livestock, fisheries, agribusiness, service-garages and transportation.



P.

153








Hubungan aFIlIaSI antara anggota DIrekSI, Dewan koMISarIS, Dan peMegang SaHaM utaMa Dan/atau pengenDalIAffiliations Between members of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and the Principal and/or Controling Shareholders

hubungan Afiliasi mencakup hubungan keluarga maupun hubungan keuangan dengan sesama anggota Dewan Komisaris maupun Direksi Perseroan dan/atau Pemegang Saham Perseroan.

A. HubungAn keuAngAnTidak ada hubungan keuangan antara anggota Dewan Komisaris baik dengan sesama anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan anggota Direksi Perseroan namun terdapat hubungan Afiliasi antara Komisaris Utama dan Komisaris Perseroan dengan Pemegang saham Pengendali Perseroan.

b. HubungAn keluArgATidak ada hubungan keluarga antara anggota Dewan Komisaris baik dengan sesama anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan anggota Direksi Perseroan dan Pemegang saham Pengendali Perseroan.

Berikut adalah hubungan afiliasi yang dimiliki oleh Dewan Komisaris Perseroan per 31 Desember 2018:

nAmAName

HubungAn keuAngAn DengAnFinancial Relation with

HubungAn keluArgA DengAnFamily Relation with

BOC BOD

PemegAng SAHAm

PengenDAlIControlling Shareholder

BOC BOD

PemegAng SAHAm

PengenDAlI Controlling Shareholder

YAYes

TIDAkNo

YAYes

TIDAkNo

YAYes

TIDAkNo

YAYes

TIDAkNo

YAYes

TIDAkNo

YAYes

TIDAkNo

Dewan Komisaris | Board of CommissionersDatuk Kamarudin Bin Meranun √ √ √ √ √ √Pin harris √ √ √ √ √ √Agus Toni Sutirto √ √ √ √ √ √Direksi | Board of DirectorsDendy Kurniawan √ √ √ √ √ √Dinesh Kumar √ √ √ √ √ √

Affiliations covers the family relationship as well as financial relationship with fellow members of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company and/or Shareholders of the Company.

A. FInAnCIAl relATIOnSThere is no financial relationship between members of and other fellow members of the Board of Commissioners and members of the Board of Directors of the Company, however there is an affiliation between the President Commissioner and the Company’s Commissioner with the Company’s controlling shareholders.

b. FAmIlY relATIOnSThere is no family relationship between the members of the Board of Commissioners either with other members of the Board of Commissioners or with members of the Company’s Board of Directors and the Company’s controlling shareholders.

The following are the affiliations held by the Company’s Board of Commissioners as of December 31, 2018:



P.

154





koMIte auDItAudit Commitee

AguS TOnI SuTIrTO AVIAn WIDYASmOnOketua komite Audit/komisaris Independen Chairman of Audit Committee/ Independent Commissioner

Anggota komite Audit/Pihak Independen Member of Audit Committee/Independent Party

.01 .02







P.

154



P.

155








DASAr Hukum Komite Audit Perseroan dibentuk masing-masing melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No. AAID/SK-DK/4-2018/001 dan No. AAID/SK-DK/4-2018/002 tanggal 30 April 2018 dan telah sesuai dengan:1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.04/2015

tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (“POJK 55/2015”).

2. Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A3. Anggaran Dasar Perseroan

PIAgAm kOmITe AuDIT Komite Audit Perseroan memiliki Piagam Komite yang telah disahkan oleh Dewan Komisaris pada tanggal 1 Oktober 2018 yang berisi panduan kerja Komite Audit termasuk didalamnya tugas dan tanggung jawab serta pelaksanaan Rapat Komite.

PrOFIl kOmITe AuDIT Komite Audit terdiri dari satu orang Ketua dan satu orang Anggota. Untuk Anggota kedua, saat ini masih dalam proses. Berikut rincian profil Komite Audit:

.01Agus Toni Sutirto 60 Tahun/Yearswarga Negara Indonesia/Indonesian CitizenKetua Komite Audit/Komisaris Independen Chairman of Audit Committee/Independent Commissioner Masa Jabatan Terms of Office

5 (lima) tahun5 (five) years

Dasar PengangkatanAppointment Basis

Surat Keputusan Dewan Komisaris No. AAID/SK-DK/4-2018/001 tanggal 30 April 2018Board of Commissioners Decree No. AAID/SK-DK/4-2018/001 dated 30 April 2018

Riwayat PendidikanEducational Background

Sebagaimana dipaparkan dalam Profil Dewan Komisaris pada halaman 52 Laporan TahunanAs disclosed in Profile of the Board of Commissioners on page 52 of Annual Report

Pengalaman KerjaProfessional Experience


AUDIT COmmITEEkOmITE AUDIT

legAl bASISThe Audit Commitee of the Company is establised by the decree of the Board of Commissioners No. AAID/SK-DK/4-2018/001 dan No. AAID/SK-DK/4-2018/002 dated 30 April 2018 in accordance with :1. The Financial Services Authority (OJK) Regulation

No. 55/POJK.04/2015 dated 23 December 2015 on Establishment and Implementation Guidelines of Audit Committee (“POJK 55/2015”).

2. Indonesia Stock Exchange Regulation No.I-A.3. The Company’s Articles of Association.

AuDIT COmmITee CHArTer The Company has in place the Audit Committee Charter ratified by the Board of Commissioners on October 1, 2018, which contains the work guidance of the Audit Committee including the duties and responsibilities and the convention of the Committee Meetings.

AuDIT COmmITee PrOFIleThe Audit Committee consists of one Chairman and one Member. The second Member is currently under process. The following is the profile details of Audit Committee:



P.

156





.02Avian Widyasmono50 Tahun/Yearswarga Negara Indonesia/Indonesian CitizenAnggota Komite Audit/Pihak IndependenMember of Audit Committee/Independent Party Masa Jabatan Terms of Office

2 (dua) tahun2 (two) years


Surat Keputusan Dewan Komisaris No. AAID/SK-DK/4-2018/002 tanggal 30 April 2018Board of Commissioners Decree No. AAID/SK-DK/4-2018/001 dated 30 April 2018


Master of Management (M.M.) di bidang Strategic Management dari Prasetya Mulya Indonesia Jakarta 2004-2006 Sarjana Akuntansi (S.Ak.) di bidang Akuntansi dari STIE Perbanas – Jakarta 1987-1992

Master of Management (M.M.) in Strategic Management at Prasetya Mulya Indonesia Jakarta 2004-2006Bachelor’s Degree in accounting (S.Ak.) in Accounting at STIE Perbanas – Jakarta 1987-1992


September 2018 – Current: Chief of Financial Officer, PT. Garda Paksi Nusantara.December 2016 – February 2017: Chief of Financial Officer, PT. whitesky Aviation.November 2015 – October 2016: Commissioner, PT. Jabar Rekind Geothermal.December 2012 – October 2015, PT. wijaya Karya Jabar Power.May 2010 – October 2015: President Director, PT Jabar Rekind Geothermal.June 2011 – December 2012: Director, PT wijaya Karya Jabar Power.Aug 2009 – May 2010: Special Staff Finance Director, PT. Geo Dipa Energy.Feb 2008 – Aug 2009: Director, PT. Rinjani Maritim Transportasi.Jul 2006 – Mar 2008: Vice President Finance, Infinite Capital.May 1997 – Jun 2006: Bakrie Group Company.

InDePenDenSI kOmITe AuDITSesuai POJK 55/2015, anggota Komite Audit tidak boleh memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau pemegang saham utama Perseroan.

TugAS DAn TAnggung jAWAb - Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang

akan dikeluarkan Perseroan atau Perusahaan Publik kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan;

- Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;


InDePenDenCY OF AuDIT COmmITTeeIn compliance with POJK 55/2015, members of the Audit Committee shall not have any affiliation with members of the Company’s Board of Commissioners, members of the Company’s Board of directors, and the Company’s main shareholders.

DuTIeS AnD reSPOnSIbIlITIeS - Review the financial information to be issued to the

public and/or the authorities, including financial statements, projection, and other reports relating to financial information of the Company;

- Review the compliance with laws and regulations related to the activities of the Company;



P.

157








- Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya;

- Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan biaya;

- Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;

- Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan atau Perusahaan Publik tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris;

- Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;

- Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perseroan atau Perusahaan Publik; dan

- Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.

PelAkSAnAAn kegIATAn kOmITe AuDIT TAHun 2018Laporan Komite Audit tahun 2018 dibuat berdasarkan Pedoman Kerja Komite Audit dalam rangka memenuhi Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Realisasi pelaksanaan program kerja Komite Audit pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:

a. Komite Audit telah melakukan penelahaan laporan keuangan Perseroan tahun 2018 baik laporan triwulanan, maupun laporan tahunan. Komite Audit juga telah membahas beberapa permasalahan yang memerlukan perhatian dari Direksi dan manajemen dan sudah mengusulkan usulan-usulan untuk memperbaiki kinerja.

b. Komite Audit mencatat bahwa Perseroan telah melakukan kegiatannya sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.


- Provide an independent opinion on any dissenting opinions between the management and the Accountant for the provided services;

- Provide recommendations to the Board of Commissioners on the appointment of Accountant based on the independency, scope of assignment, and fees;

- Review the implementation of audit by internal auditor and oversee the implementation of follow-up actions by the Board of Directors on the findings of internal auditor;

- Review the risk management activities conducted by the Board of Directors, if the Company or Public Company does not have a risk monitoring function under the Board of Commissioners;

- Review complaints relating to accounting and financial reporting processes of the Company or Public Company;

- Review and advise the Board of Commissioners on potential conflict of interest of the Company;

- Maintain the confidentiality of documents, data and information of the Company.

ImPlemenTATIOn OF AuDIT COmmITTee ACTITIVIeS In 2018The Audit Committee Report for 2018 was made based on the Audit Committee Charter in compliance with OJK Regulation No. 55/POJK.04/2015 concerning the Establishment and work Guidelines of the Audit Committee.

The realization of the Audit Committee work program in 2018 is as follows:

a. The Audit Committee has reviewed the Company’s financial statements in 2018, both quarterly reports and annual report. The Audit Committee has also discussed several issues that require the attention of the Board of Directors and management as well as proposed the improvement performance.

b. The Audit Committee noted that the Company has carried out its activities in accordance with the prevailing laws and regulations.



P.

158





c. Memastikan Perseroan sebagai perusahaan publik dan terbuka, dalam melaksanakan kegiatannya tetap menjaga dan memelihara prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi dan profesionalisme sebagai unsur penting dalam praktek Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam bidang manajemen risiko.

d. Program kerja selama tahun 2018 meliputi memberikan Rekomendasi Komite Audit dalam penunjukan Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Purwantono, Sungkoro & Surja melalui surat tertanggal 7 Desember 2018 dan menelaah kesesuaian KAP dengan persyaratan pasal 28 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa KAP dalam kegiatan jasa keuangan (“Peraturan OJK”).

rAPAT kOmITe AuDIT Kebijakan Rapat Komite Audit adalah yang sebagaimana terdapat dalam Piagam Komite Audit Perseroan yaitu:

a. Komite Audit mengadakan rapat secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan;

b. Rapat Komite Audit hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih dari setengah (1/2) jumlah anggota;

c. Keputusan Rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

d. Setiap Rapat Komite Audit dituangkan dalam Risalah Rapat termasuk apabila terdapat perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir dan disampaikan kepada Dewan Komisaris.

Pada tahun 2018 Komite Audit Perseroan telah melaksanakan rapat sebanyak 8 (delapan) kali rapat dengan rincian sebagai berikut:

AGENDA RAPAT Meeting Agenda

No mATerI rAPATMeeting Material

TAnggAlDate

jumlAH AnggOTA YAng HADIrPresent Members

keTerAngAnRemarks

1 Pembahasan mengenai job description dari Audit Internal PerseroanDiscussion on job description from the Company’s Internal Audit

09.04.2018 2 Kuorum

2 Pembahasan mengenai frekuensi rapat Komite Audit & pembaruan dari SOP tiap DepartemenDiscussion on meeting frequency of Audit Committee & adjustment of SOP from each Department

23.04.2018 2 Kuorum


c. In performing the Company’s activities as a public company, the Audit Committee ensured that the Company maintain the accountability, transparency and professionalism as an important element in good corporate governance practices in risk management

d. The 2018 work program of Audit Committee included the approval on the Public Accounting Firm (“KAP”) Purwantono, Sungkoro & Surja and has reviewed the KAP’s conformity in accordance with the requirements of Article 28 of the Financial Services Authority Regulation number 13/POJK.03/2017 concerning the Use of KAP Services in activities financial services (“OJK Regulation”).

AuDIT COmmITTee meeTIngThe Audit Committee Meeting Policy is as regulated in the Audit Committee Charter of the Company, which are:

a. The Audit Committee convenes meeting at least 1 (one) time in 3 (three) months;

b. The Audit Committee meeting can only be held if more than half (1/2) of the members are attended;

c. The decisions of the Audit Committee Meeting is taken based on deliberation to reach consensus;

d. Every Audit Committee Meeting is stated in the Minutes of Meeting including if there are dissenting opinions signed by all members of the Audit Committee present and submitted to the Board of Commissioners.

In 2018 the Company’s Audit Committee held 8 (eight) meetings with details as follows:



P.

159









No mATerI rAPATMeeting Material

TAnggAlDate

jumlAH AnggOTA YAng HADIrPresent Members

keTerAngAnRemarks

3 Pembahasan mengenai profit margin dari beberapa rute unggulan PerseroanDiscussion on profit margin from the Company’s best route

23.04.2018 2 Kuorum

4 Pembahasan mengenai laporan Profit and Loss dari tiap rute PerseroanDiscussion on Profit and Loss Report from each Company’s route

07.06.2018 2 Kuorum

5 Pembahasan mengenai struktur organisasi PerseroanDiscussion on Company’s organization Structure

25.06.2018 2 Kuorum

6 Pembahasan mengenai performa Perseroan di Kuartal ke-2 2018 Discussion on the Company’s performance for Q2 2018

23.07.2018 2 Kuorum

7 Pembahasan mengenai Keselamatan PenerbanganDiscussion on Flight Safety

27.09.2018 2 Kuorum

8 Pembahasan mengenai keuangan dan komersial PerseroanDiscussion on financial and Company’s commercial

10.10. 2018 2 Kuorum

FREKUENSI DAN TINGKAT KEhADIRAN RAPAT Meeting Frequency and Attendance

No nAmAName

jAbATAnTitle


keHADIrAn rAPATTotal Attendance %

1 Agus Toni Sutirto KetuaChairman

8 8 100

2 Avian widyasmono AnggotaMember

8 8 100

TInDAk lAnjuT rAPATSeluruh hasil kegiatan pertemuan dan rapat yang dilaksanakan oleh Komite Audit didokumentasikan dalam risalah rapat dan ditindaklanjuti dengan berbagai surat ke Dewan Komisaris dan pihak terkait.

PelATIHAn/PenIngkATAn kOmPeTenSISejak pembentukan Komite Audit pada bulan Februari tahun 2018, Komite Audit masih berfokus kepada pembentukan tim dan pengenalan korporasi sehingga belum ada pelatihan/ workshop/ seminar yang diikuti oleh Komite Audit. Namun pada tahun 2019 Perseroan sudah menganggarkan dalam anggaran Departemen Audit Internal terkait pelatihan/ peningkatan kompetensi Komite Audit.

meeTIng FOllOW-uPAll meeting results and meetings conducted by the Audit Committee are documented in the minutes of meetings and followed up with various letters to the Board of Commissioners and related parties.

TrAInIng/COmPeTenCY DeVelOPmenTSince the establishment of the Audit Committee in February 2018, the Audit Committee is still focused on team building and the introduction of corporations so that there has been no training/ workshop/ seminar participated by the Audit Committee. however, in 2019 the Company has budgeted under the Internal Audit Department for competency development/ training for Audit Committee.



P.

160









koMIte noMInaSI Dan reMuneraSINomination and Remuneration Committee

AguS TOnI SuTIrTO kAmAruDIn bIn merAnun PIn HArrIS nur SePTIAnAKetua Komite Audit/Komisaris Independen Chairman of Audit Committee/Independent Commissioner

Anggota Komite Nominasi dan RemunerasiMember of Nomination and Remuneration Committee



.01 .02 .03 .04



P.

160



P.

161








Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dibentuk berdasarkan POJK 34/2014 Tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

PeDOmAn kOmITe nOmInASI DAn remunerASI

Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan telah memiliki Pedoman Komite yang telah disahkan oleh Dewan Komisaris pada 1 Oktober 2018. Pedoman Komite berisi panduan kerja Komite termasuk didalamnya tugas dan tanggung jawab Komite serta pelaksanaan Rapat Komite.

STrukTur DAn keAnggOTAAn Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan terdiri dari seorang Ketua Komite yang juga merupakan Komisaris Independen dan beranggotakan 2 (dua) orang yang merupakan anggota Dewan Komisaris, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota, yang merupakan Komisaris Independen Perseroan yang ditunjuk secara khusus oleh Dewan Komisaris.

b. Pihak yang diangkat sebagai anggota lainnya dari Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut : - anggota Dewan Komisaris Perseroan yang sedang

menjabat; dan/atau - pihak yang berasal dari luar Perseroan; dan/atau - pihak yang menduduki jabatan manajerial di

bawah Direksi yang membidangi sumber daya manusia, dengan ketentuan bahwa sebagian besar anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sebagaimana diatur dalam ketentuan ini tidak dapat berasal dari pihak dengan jabatan manajerial yang membidangi sumber daya manusia.

NOmINATION AND REmUNERATION COmmITTEEkOmITE NOmINASI DAN REmUNERASI

The establishment of the Company’s Nomination and Remuneration Committee refers to POJK 34/2014 on the Nomination and Remuneration Committee of Issuer or Public Company.

nOmInATIOn AnD remunerATIOn COmmITTee guIDelIneThe Company’s Nomination and Remuneration Committee has a Committee Charter as approved by the Board of Commissioners in October 1th 2018, which contains working guideline including the duties and responsibilities and the implementation of Committee Meeting.

STruCTure AnD memberSHIPThe Company’s Nomination and Remuneration Committee consists of a Chairman of the Committee who is also an Independent Commissioner and 2 (two) members that are members of the Board of Commissioners, with the following conditions:

a. 1 (one) chairman concurrently a member, who is an Independent Commissioner of the Company specifically appointed by the Board of Commissioners.

b. The party appointed as other member of the Nomination and Remuneration Committee as follows:

- currently serving member of the Board of Commissioners of the Company; and/or

- external party; and/or - party with managerial position under the Board of

Directors in charge of human resources, provided that most members of the Nomination and Remuneration Committee as stipulated in this provision cannot come from party with managerial position in charge of human resources.



P.

162





PROFIL ANGGOTA KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASINomination and Remuneration Committee Members Profile

.01Agus Toni Sutirto 60 Tahun/Yearswarga Negara Indonesia/Indonesian CitizenKetua Komite Nominasi dan Remunerasi/Komisaris Independen Chairman of Nomination and Remuneration Committee/Independent Commissioner Masa Jabatan Terms of Office



Surat Keputusan Dewan Komisaris No. AAID/SK-DK/10-2018/008 Board of Commissioners Decree No. AAID/SK-DK/10-2018/008





.02kamarudin bin meranun57 Tahun/Yearswarga Negara Malaysia/Malaysian CitizenAnggota Komite Nominasi dan RemunerasiMember of Nomination and Remuneration Committee Masa Jabatan Terms of Office



Surat Keputusan Dewan Komisaris No. AAID/SK-DK/10-2018/008Board of Commissioners Decree No. AAID/SK-DK/10-2018/008








P.

163








.03Pin Harris49 Tahun/Yearswarga Negara Indonesia/Indonesian CitizenAnggota Komite Nominasi dan RemunerasiMember of Nomination and Remuneration Committee Masa Jabatan Terms of Office








.04nur Septiana30 Tahun/Yearswarga Negara Indonesia/Indonesian CitizenAnggota Komite Nominasi dan RemunerasiMember of Nomination and Remuneration Committee Masa Jabatan Terms of Office





Sarjana Ilmu Manajemen – Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (Jogjakarta), 206-2010.


2016 – Current: People Expertise Manager, PT Indonesia AirAsia2015 – 2016: human Resources Business Partner for all division, PT Indonesia AirAsia Extra.2014-2015: human Resources Business partner for Non-Revenue Division, PT Sampoerna Financial Group.2010-2014: First Senior Manager in Operations Improvement, PT Bank Mandiri Tbk

TugAS DAn TAnggung jAWAb Komite Nominasi dan Remunerasi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Terkait dengan fungsi Nominasi:1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan

Komisaris mengenai:a. Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau

anggota Dewan Komisaris;


DuTIeS AnD reSPOnSIbIlITIeSThe Nomination and Remuneration Committee has the following duties and responsibilities:

a. Related to Nomination function:1. Provide recommendations to the Board of

Commissioners on:a. Composition of the position of members of

the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners;



P.

164





b. Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi; dan

c. Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

2. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi serta anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;

3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan

4. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

b. Terkait dengan fungsi Remunerasi:1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan

Komisaris mengenai:a. Struktur Remunerasi berupa gaji,

honorarium, insentif; dan/atau tunjangan yang bersifat tetap atau variable;

b. Kebijakan atas Remunerasi; danc. Besaran atas Remunerasi.

2. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

PelAkSAnAAn kegIATAn kOmITe nOmInASI DAn remunerASI TAHun 2018a. Mengidentifikasi dan mengusulkan calon yang

memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan RUPS.

b. Menelaah dan menentukan/mengusulkan struktur remunerasi bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

c. Meninjau kembali kebijakan nominasi dan remunerasi yang ada antara lain terkait dengan kebijakan penilaian kinerja, kebijakan pengunduran diri, program pengembangan dan rencana suksesi.


b. Policy and criteria as required in the Nomination process; and

c. Performance evaluation policy for members of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners;

2. Assisting the Board of Commissioners to evaluate the performance of members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners on benchmarks basis that have been prepared as an evaluation material;

3. Provide recommendations to the Board of Commissioners regarding the capacity building program for members of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners; and

4. Provide proposal of potential candidate as members of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners to the Board of Commissioners to be submitted to the GMS.

b. Related to Remuneration function:1. Provide recommendations to the Board of

Commissioners on:a. Remuneration structure in the form of

salary, honorarium, incentive; and/or fixed or variable benefits

b. Remuneration policy; andc. Amount of Remuneration.

2. Assisting the Board of Commissioners to conduct performance appraisals with the completion of remuneration received by each member of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners.

nOmInATIOn AnD remunerATIOn COmmITTee ACTITIVIeS In 2018a. Identify and propose candidate that fulfill the

requirements as member of the Board of Directors and member of the Board of Commissioners to obtain approval from the GMS.

b. Review and determine/ propose the remuneration structure for member of the Board of Directors and member of the Board of Commissioners.

c. Review existing nomination and remuneration policy, among others, related to performance appraisal policy, resignation policy, development program and succession plan.



P.

165








d. Melakukan penilaian kinerja para anggota Direksi dan Dewan Komisaris melalui proses dan kriteria penilaian yang telah ditetapkan.

rAPAT kOmITe nOmInASI DAn remunerASI

Kebijakan Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi diatur sebagai berikut:a. Komite Nominasi dan Remunerasi mengadakan rapat

secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan;

b. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih dari setengah (1/2) jumlah anggota;

c. Keputusan Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

d. Setiap Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi dituangkan dalam Risalah Rapat termasuk apabila terdapat perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Nominasi dan Remunerasi yang hadir dan disampaikan kepada Dewan Komisaris.

Sepanjang tahun 2018, Komite Nominasi dan Remunerasi telah mengadakan 2 (dua) kali Rapat dengan tingkat kehadiran 100% dari anggota Komite dengan rinician rapat sebagai berikut:

No TAnggAlDate

mATA ACArAAgenda

1 09.07.2018 1. Committee Organization & Reporting;2. Functions;3. 2018 Meeting Agenda;4. Signing Document: Pedoman Komite Nominasi & Remunerasi.

2 24.10.2018 1. Updated Organization Chart;2. Position Changes.


d. Conduct performance assessment of member of the Board of Directors and the Board of Commissioners through the established assessment process and criteria.

nOmInATIOn AnD remunerATIOn COmmITTee meeTIng The Nomination and Remuneration Committee Meeting Policy is regulated as follows:a. The Nomination and Remuneration Committee

convenes meeting at least 1 (one) time in 3 (three) months;

b. The Nomination and Remuneration Committee meeting can only be held if more than half (1/2) of the members are attended;

c. The decision of the Nomination and Remuneration Committee Committee Meeting is taken based on deliberation to reach consensus.

d. Every Nomination and Remuneration Committee Meeting is included in the Minutes of Meeting including if there is dissenting opinion signed by all present members of the Nomination and Remuneration Committee and submitted to the Board of Commissioners.

In 2018, the Nomination and Remuneration Committee held 2 (two) Meetings with 100% attendance from Committee members with meeting details as follows:



P.

166









agus tonI sutIrtoKoMIsarIs utaMaPresident Commissioner

.03

dIVISI SEKRETARIS PERUSAHAANcorPorate secretary Division

IndaH PerMatasarI saugI KePaLa seKretarIs PerusaHaanHead of Corporate Secretary

Kepala Sekretaris Perusahaan ditunjuk dan diangkat oleh Direksi, dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Saat ini, Kepala Sekretaris Perusahaan Perseroan dijabat oleh Indah Permatasari Saugi, yang telah menjabat sejak 23 Februari 2018 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. AAID/SK-DU/02-2018/001 tanggal 23 Februari 2018.

The Head of Corporate Secretary is appointed by the Board of Directors, and is responsible to the President Director. Currently the Head of Corporate Secretary of the Company is held by Indah Permatasari Saugi, who has served since february 23, 2018 based on Board of Directors Decree no. AAID/SK-Du/022018/001 dated 23 february 2018.



P.

167








PIAgAm SekreTArIS PeruSAHAAnSekretaris Perusahaan memiliki Piagam Sekretaris Perusahaan sebagai mandat untuk melaksanakan wewenang, tugas dan tanggung jawab dibidang Sekretaris Perusahaan sesuai dengan kompetensi dan sebagai penghubung antara Perseroan dengan pemangku kepentingan. Piagam Sekretaris Perusahaan telah disetujui oleh Direktur Utama, dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. AAID/CEO-CORSEC/8-2018/017 tanggal 29 Agustus 2018.

PROFIL SEKRETARIS PERUSAhAANCorporate Secretary Profile

lndah Permatasari Saugi warga Negara Indonesia | Indonesian CitizenDomisili | Domicile JakartaRiwayat PendidikanEducational Background

Sarjana hukum – Fakultas hukum (Business Law), Universitas Pelita harapan (Jakarta), 2001. Bachelor degree in Law - Faculty of Law (Business Law), University of Pelita harapan (Jakarta), 2001.

Dasar hukumLegal Reference

Keputusan Direksi Perseroan No. AAID/SK-DU/02-2018/001 tanggal 23 Februari 2018 Tentang Pengangkatan Sekretaris Perusahaan Decree of the Board of Directors of the Company No. AAID/SK-DU/02-2018/001, dated 23 February 2018 on the Appointment of Corporate Secretary

Pengalaman KerjaProfessional Background

Desember 2016 – Januari 2017 sebagai Sekretaris Perusahaan (Compliance GCG/Office of the Board) in PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (“PT SMI”). Sebelumnya menjabat sebagai Lawyer di Melli Darsa & Co (“MDC”) tahun 2006. December 2016 – January 2017 as Corporate Secretary (Compliance GCG/Office of the Board) in PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (“PT SMI”). She previously served as the Lawyer of Melli Darsa & Co (“MDC”) in 2006.

TugAS DAn TAnggung jAWAb Sekretaris Perusahaan, yang juga bertanggung jawab untuk memantau kepatuhan Perseroan terhadap peraturan dan regulasi, memastikan bahwa para pemegang saham, otoritas pasar modal, analis dan publik memperoleh seluruh informasi penting yang terkait dengan Perseroan secara tepat waktu, lengkap dan akurat; dan memastikan bahwa pengungkapan informasi serta komunikasi internal dan eksternal Perseroan dilakukan secara transparan.

Tanggung jawab Sekretaris Perusahaan meliputi:1. Memantau kepatuhan Perseroan terhadap Undang-

Undang Perseroan dan ketentuan perundang-undangan lainnya, Anggaran Dasar Perseroan, Otoritas Jasa Keuangan dan ketentuan persyaratan modal serta ketentuan regulasi lainnya;

COrPOrATe SeCreTArY CHArTerThe Corporate Secretary has in place the Corporate Secretary Charter as a mandate to undertake the authority, duties and responsibilities in the Corporate Secretary field in accordance with the competence and as the liaison between the Company and stakeholders. The Corporate Secretary Charter has been ratified by the President Director, and based on the Board of Directors’ Decree No. AAID/CEO-CORSEC/8-2018/017 dated August 29, 2018.

CORPORATE SECRETARySEkRETARIS PERUSAHAAN

DuTIeS AnD reSPOnSIbIlITIeSThe Corporate Secretary, who is also responsible for monitoring the Company’s compliance with regulations and regulations, ensuring that the shareholders, capital market authorities, analysts and the public obtain all important information related to the Company in a timely, complete and accurate manner; and ensuring that the disclosure of information and the Company’s internal and external communication is carried out transparently.

The responsibilities of the Corporate Secretary include:1. Monitor the Company’s compliance with the Company’s

Law and other statutory provisions, the Company’s Articles of Association, the Financial Services Authority and capital requirements and other regulatory provisions;



P.

168





2. Menjalin komunikasi secara teratur dengan badan pengawas pasar modal termasuk Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia, tentang segala hal yang berkaitan dengan tata kelola, aksi korporasi, dan transaksi penting;

3. Memastikan bahwa para pemegang saham, media, investor, analis, dan masyarakat pada umumnya senantiasa memperoleh informasi secara teratur mengenai aksi korporasi, posisi keuangan, dan masalah-masalah penting lainnya;

4. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Direksi dan Dewan Komisaris; berikut mendokumentasikan risalah rapat-rapat tersebut;

5. Memastikan Dewan Komisaris dan Direksi memperoleh informasi secara cepat tentang setiap perubahan peraturan yang relevan dan bahwa mereka memahami dampaknya;

6. Bertanggung jawab melaksanakan program orientasi terhadap Perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

Perseroan mematuhi ketentuan pengungkapan informasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan memberikan laporan berkala baik kepada OJK maupun Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengungkapan informasi kepada BEI dan OJK juga dilakukan melalui fasilitas e-reporting, IDXNet dan Sistem Pelaporan Elektronik (SPE) OJK. Mulai Kuartal ketiga tahun 2015, laporan keuangan perusahaan setiap triwulan dilaporkan melalui Sistem Exstensible Business Reporting Language (XBRL).

PelATIHAn SekreTArIS PeruSAHAAn TAHun 2018 Program pelatihan yang diikuti oleh Sekretaris Perusahaan antara lain adalah sebagai berikut:

No TemA SemInArworkshop

TAnggAl Date

lOkASIVenue

1. “Sustainability Reporting for Public Listed Companies" 17-07-2018 BEI2. “Konsekuensi Undang Undang Pasar Modal bagi Perusahaan Publik dan hal-hal

yang perlu diwaspadai oleh Corporate Secretary"“Consequence of Law on Capital Market for Public Company as well as Matters for Corporate Secretary Awarness”

23-07-2018BEI

3. “hal-hal yang perlu diwaspadai oleh Corporate Secretary dari Peraturan BAPEPAM IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama”“Matters for Corporate Secretary Awarness from BAPEPAM Regulation No.IX.E.2 on Material Transaction and Changes of Main Business Activity”

14-08-2018 BEI

2. Establish regular communication with the capital market supervisory bodies including the Financial Services Authority and the Indonesia Stock Exchange, regarding all matters relating to governance, corporate action, and important transactions;

3. Ensure that shareholders, media, investors, analysts, and the public in general always obtain information regularly about corporate actions, financial positions, and other important issues;

4. Organizing General Meeting of Shareholders, Meetings of the Board of Directors and Board of Commissioners including to keep documentation of minutes of the meetings;

5. Ensure that the Board of Commissioners and the Board of Directors obtain prompt information on any relevant changes to regulations and understand on the impact;

6. Responsible for implementing Company’s orientation program for the Board of Directors and/or the Board of Commissioners.

The Company complies with the provision of disclosure from the Financial Services Authority (OJK) by providing periodic reports to OJK and the Indonesia Stock Exchange (IDX). The disclosure to IDX and OJK is also carried out through e-reporting facilities, IDXNet and the OJK Electronic Reporting System (SPE). Starting in third quarter of 2015, the Company’s financial statements are reported quarterly through the Exstensible Business Reporting Language (XBRL) System.

COrPOrATe SeCreTArY TrAInIng In 2018 The trainings attended by the Corporate Secretary is as follows:




P.

169








No TemA SemInArworkshop

TAnggAl Date

lOkASIVenue

4. "Menuju Pasar Modal Modern di Era Ekonomi Digital"“ Road to Modern Capital Market in Economy Digital Era”

18-09-2018 BEI

5. "Dengar Pendapat Konsep Peraturan Bursa Nomor I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat"“hearing on Draft Stock Exchange Regulation No.I-A on Share and Bonds Listing on top of Shares Issued by Listed Company”

20-09-2018 BEI

6. "Sosialisasi POJK No. 9/POJK.04/2018 Tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka & POJK No. 11/POJK.04/2018 Tentang Penawaran Umum Efek Bersifat Utang Dan/Atau Sukuk Kepada Pemodal Profesional"“Socialization on OJK Regulation No. 9/POJK.04/2018 on Public Company Acquisition and OJK Regulation No. 11/POJK.04/2018 on Public Offering of Bonds/Sukuk to Professional Investor”

27-09-2018 BEI

7. "Peran Underwritter & wali Amanat Dalam Aksi Korporasi"“Role of Underwriter and Trustee in Corporate Action”

09-10-2018 BEI

8. "Accelerating Companies Performance Through IPO" 18-10-2018 BEI

kegIATAn SekreTArIS PeruSAHAAn TAHun 2018Selama tahun 2018 Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan antara lain sebagai berikut:

1. Memantau kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan Bursa Efek;

2. Menerapkan kebijakan Good Corporate Governance;3. Memonitor kegiatan kesekretariatan korporasi yang

terkait dengan Direksi dan Dewan Komisaris;4. Menjalin komunikasi dan hubungan kerja yang baik

dengan pihak internal, eksternal dan mitra kerja & melakukan penyampaian keterbukaan informasi kepada masyarakat serta pengelolaan situs web Perseroan.

5. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan OJK dan Bursa Efek dan publik;

6. Menyelenggarakan RUPS Tahunan 2018;7. Menyelenggarakan Public Expose Tahunan 2018;8. Melengkapi Pedoman dan Piagam;9. Mengembangkan dan mengimplementasikan program

kegiatan corporate social responsibility/tanggung jawab sosial Perseroan;

Mengembangkan dan mengimplementasikan kegiatan sponsorship Perseroan.


COrPOrATe SeCreTArY ACTIVITIeS In 2018In 2018 the Corporate Secretary has carried out the following activities:

1. Monitor the Company’s compliance with the provisions of laws and regulations applicable in the area of Capital Market and Stock Exchange;

2. Implementing Good Corporate Governance policies;3. Monitor corporate secretarial activities related to the

Board of Directors and Board of Commissioners;4. Establish good communication and working relationship

with internal, external and business partners & deliver information disclosure to the public and management of the Company’s website.

5. As a liaison between the Company and the OJK and the Stock Exchange and the public;

6. Organizing the 2018 Annual GMS;7. Organizing the Annual Public Expose 2018;8. Completing the Guidelines and Charter;9. Develop and implement a corporate social

responsibility/corporate social responsibility program;

Develop and implement the Company’s sponsorship activities.



P.

170





No. PelAPOrAnReporting

Tanggal Date

1 Keterbukaan Informasi terkait fakta material (Right Issue)Disclosure on Material Fact (Right Issue)

03.01.2018

2 Laporan Registrasi Pemegang Efek BulananReport on Monthly Share Register

09.01.2018

3 Laporan hutang Valas Report on Debt in Foreign Exchange

10.01.2018

4 Laporan Penggunaan Dana hasil Penawaran UmumReport on Use of Proceed of Public Offering

15.01.2018


10.02.2018


10.02.2018


12.02.2018

8 Laporan Perubahan Sekretaris PerusahaanReport on the Changes of Corporate Secretary

26.02.2018

9 Laporan Perubahan Internal AuditReport on Changes of Internal Audit

26.02.2018


08.03.2018


10.03.2018


14.02.2018

13 Keterbukaan Informasi mengenai Silangit dan Bayuwangi AirportDisclosure on Silangit and Banyuwangi Airport

21.03.2018

14 Laporan Keuangan Tahunan (Audit) 2017Annual 2017 Financial Statement (Audited)

03.04.2018

15 Bukti Iklan Laporan Keuangan Tahunan (Audit) 2017Evidence of Annual 2017 Financial Statement ( Audited)

05.04.2018


10.04.2018


10.04.2018

18 Pemberitahuan RUPS TahunanNotice of AGMS

10.04.2018


12.04.2018

20 Pengumuman RUPS TahunanAnnouncement of AGMS

17.04.2018

21 Bukti iklan koran pengumuman RUPS TahunanNewspaper evidence of AGMS Announcement

17.04.2018

22 Pemanggilan RUPS TahunanAGMS Invitation

02.05.2018

23 Bukti Iklan Koran Pemanggilan RUPS TahunanNewspaper Evidence of AGMS Invitation

04.05.2018


10.05.2018


10.05.2018




P.

171









Tanggal Date


15.05.2018

27 Pengumuman Ringkasan Risalah RUPS Tahunan di koranAnnouncement on AGMS Minutes Summary in Newspaper

28.04.2018

28 Bukti iklan Pengumuman Ringkasan Risalah RUPS Tahunan di koranEvidence of Announcement on AGMS in Newspaper

30.05.2018

29 Laporan Perubahan Domisili PerusahaanReport on Changes of Company’s Domicile

31.05.2018

30 Laporan Perubahan Komite AuditReport on Changes of Audit Committee

31.05.2018

31 Laporan Penunjukan Akuntan PublikReport on Appointment of Public Accountant

30.05.2018


10.06.2018


10.06.2018


10.06.2018

35 Final Risalah RUPS TahunanAGMS Minutes of Meeting

25.06.2018


10.07.2018


10.07.2018


10.07.2018

39 Pemberitahuan Mengenai Rencana Limited Review Laporan Keuangan Interim per 30 Juni 2018Notice on the plan for Limited Review for Interim Financial Statement as of 30 June 2018

24.07.2018


10.08.2018


10.08.2018


10.08.2018

43 Keterbukaan Informasi Publik Rencana Pembelian Tanah dan Bangunan Red houseDisclosure on the plan of Land and Red house Building Purchase

27.08.2018

44 Penyampaian Laporan Keuangan Interim per 30 Juni 2018Submission of Interim Financial Statement as per 30 June 2018

30.08.2018

45 Bukti Iklan Koran Laporan Keuangan Interim per 30 Juni 2018Evidence of Newspaper Announcement on Interim Financial Statement as pof 30 June 2018

31.08.2018


05.09.2018


10.09.2018


14.09.2018

49 Koreksi atas Laporan Tahunan 2017Revision of 2017 Annual Report

24.09.2018

50 Keterbukaan Informasi Publik mengenai rencana Perjanjian wet LeaseDisclosure of the plan of wet Lease Agreement

03.10.2018




P.

172






Tanggal Date

51 Keterbukaan Informasi Publik mengenai Pengakhiran Perjanjian wet LeaseDisclosure on Termination of wet Lease Agreement

03.10.2018


10.10.2018


10.10.2018


11.10.2018

55 Penyampaian Laporan Keuangan Interim per 30 Sept 2018Submission of Interim Financial Statement as per 30 Sept 2018

02.11.2018


05.11.2018


08.11.2018


08.11.2018

59 Keterbukaan Informasi mengenai Penjualan Kapasitas Kargo untuk PenerbanganganDisclosure on the Selling of Flight Cargo Capacity

28.11.2018


04.12.2018

61 Rencana Penyelenggaraan Public Expose TahunanPlan of Annual Public Expose

07.12.2018


10.12.2018

63 Koreksi-Rencana Penyelenggaraan Public Expose TahunanRevision on Plan of Annual Public Expose

12.12.2018


17.12.2018

65 Penyampaian Materi Public Expose TahunanSubmission of Annual Public Expose Material

17.12.2018

66 Laporan hasil Public Expose TahunanReport on Result of Annual Public Expose

27.12.2018

PenYelenggArAAn PublIC exPOSe TAHunAn PerSerOAnPada tahun 2018, Perseroan telah menyelenggarakan satu kali Pemaparan Publik Tahunan pada tanggal 20 Desember 2018 pukul 14.00 wIB, acara Pemaparan Publik Tahunan yang bertempat di Kantor Pusat Perseroan. Penyelenggaraan Pemaparan Publik tersebut telah dilaporkan kepada Bursa Efek Indonesia sesuai dengan Peraturan Bursa Efek No. I-E berikut:


ImPlemenTATIOn OF THe COmPAnY’S AnnuAl PublIC exPOSeIn 2018, the Company has convened an Annual Public Expose on December 20, 2018 at 14.00 wIB, held at the Company’s head Office. The Public Expose implementation has been reported to the Indonesia Stock Exchange in accordance with the Stock Exchange Regulation No. The following I-E:



P.

173








PerIHAlActivity

TAnggAlDate

InFOrmASI TerSeDIA DIInformation available at

Pemberitahuan Rencana Public Expose Notice of Public Expose Plan

07.12.2018 Situs web Bursa Efek Indonesia dan Situs web Perseroanwebsite of Indonesian Stock Exchange, and Company

Koreksi Pemberitahuan Rencana Public ExposeRevision on Notice of Public Expose Plan

12.12.2018

Penyampaian Materi Public ExposeSubmission of Public Expose Material

17.12.2018

Laporan Pelaksanaan Public ExposeReport on Public Expose Implementation

20.12.2018




P.

174





dIVISI AUdIT INTERNAlinternal auDit Division

BastIanus H. FreddyKePaLa audIt InternaLHead of Internal Audit

Perseroan telah membentuk Divisi Audit Internal yang merupakan wujud komitmen Perseroan dalam mematuhi Peraturan Otoritas Pasar Modal serta untuk meningkatkan nilai-nilai tata kelola internal yang kuat dan memperbaiki operasional Perseroan.

The Company has established the Internal Audit Division as the Company’s commitment to comply with the Capital Market Authority Regulation and to enhance the value of strong internal governance as well as improve the Company’s operations.



P.

175








bastianus H. Freddy Profil Kepala Audit InternalProfile of head of Internal Audit

warga Negara Indonesia diangkat sebagai Kepala Unit Audit Internal sejak tanggal 23 Februari 2018, dengan Surat Keputusan No: AAID/SK-DU/2-2018/002. Lulus dari Universitas Atmajaya pada tahun 2004. Beliau mengikuti berbagai pelatihan mengenai perbankan dan perpajakan. Memiliki pengalaman dalam bidang Audit lebih dari 14 tahun.

Indonesian Citizen, appointed as head of Internal Audit Unit since 23 February 2018, by the Decree of No. AAID/SK-DU/2-2018/002. Graduated from the University of Atmajaya in 2004. he has participated in various trainings on banking and taxes. has more than 14 years experience in Audit.

KEDUDUKAN DIVISI AUDIT INTERNAL DALAM PERUSAhAANStructure on Internal Audit Division within the Company


kOmITe AuDITAudit Committee

unIT AuDIT InTernAlInternal Audit Unit

DIrekTur uTAmAPresident Director

Sumber DAYA DAn kOmPeTenSI DIVISI AuDIT InTernAl Per 31 Desember 2018, Divisi Audit internal beranggotakan 4 orang, yaitu dipimpin oleh 1 Kepala Divisi Audit Internal yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan 3 Anggota Auditor.

PIAgAm AuDIT InTernAlDivisi Internal Audit memiliki Piagam Internal Audit sebagai mandat untuk melaksanakan wewenang, tugas dan tanggung jawab dibidang Audit Internal dengan kompetensi, independensi dan dapat diandalkan sehingga dapat diterima oleh seluruh pemangku kepentingan. Piagam Internal Audit telah disetujui oleh Direktur Utama, dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. AAID/CEO-CORSEC/8-2018/017 tanggal 29 Agustus 2018.

TugAS DAn TAnggung jAWAb - Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal

tahunan; - Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian

interen dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan;

INTERNAL AUDIT DIvISIONDIvISI AUDIT INTERNAL

reSOurCeS AnD COmPeTenCY OF InTernAl AuDIT DIVISIOn As of 31 December 2018, the Internal Audit Division comprises of 4 members, led by 1 head of Internal Audit Division being appointed and dismissed by the President Director with 3 member of Auditors.

InTernAl AuDIT CHArTerThe Internal Audit Division has an Internal Audit Charter as a mandate to implement the authority, duties and responsibilities of Internal Audit with competence, independency and reliability hence can be accepted by all stakeholders. The Internal Audit Charter has been approved by the President Director,and based on the Decree of the Board of Directors No. AAID/CEO-CORSEC/8-2018/017 tanggal 29 Agustus 2018.

DuTIeS AnD reSPOnSIbIlITIeS - Develop and implement the annual Internal Audit plan; - Analyze and evaluate the implementation of internal

control and risk management system in accordance with the company policy;



P.

176





- Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya;

- Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen;

- Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada direktur utama dan dewan komisaris;

- Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;

- Bekerja sama dengan Komite Audit; - Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan

audit internal yang dilakukannya; dan - Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

kegIATAn DIVISI AuDIT InTernAl TAHun 2018Sepanjang 2018, Divisi Audit Internal telah melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Fungsi Audit Internal adalah untuk meninjau kecukupan dan keefektifan sistem kontrol internal AirAsia, sehingga dapat memberikan kepastian yang masuk akal bahwa sistem terus beroperasi secara efisien dan efektif.

b. Area yang dapat diaudit dipilih dengan menilai paparan risiko dalam hal volume pengumpulan uang tunai di stasiun, kebocoran pendapatan dan frekuensi kunjungan audit.

c. Area yang dapat diaudit perusahaan dipilih dengan menilai tingkat eksposur risiko dalam profil keuangan, ketersediaan profil risiko, kegiatan kontrol dan deteksi yang ada; dan pemantauan bidang-bidang tersebut.

d. Teknologi Informasi area yang dapat diaudit dipilih dengan menilai paparan risiko pada strategis, integritas dan informasi, keuangan, keselamatan dan keamanan, operasi dan teknologi serta risiko eksternal.

PrOgrAm PelATIHAn AuDIT InTernAl 2018

PrOgrAm PelATIHAnTraining Program

TAnggAl DAn TemPATDate and Venue

PeSerTAParticipant

Coruson System training for Internal Audit Report in Red Q Kuala Lumpur, Malaysia Audit InternalGoogle Drive One Day Training in Red Q Kuala Lumpur, Malaysia Audit InternalPalantir System Training for Audit in Red Q, Kuala Lumpur, Malaysia Audit Internal

INTERNAL AUDIT DIvISIONDIvISI AUDIT INTERNAL

- Conduct audit and assessment of efficiency and effectiveness in finance, accounting, operation, human resources, marketing, information technology and other activities;

- Provide suggestion for improvements and objective information on the audited activities at all levels of management;

- Make a report of the audit result and submit the report to the President Director and the Board of Commissioners;

- Monitor, analyze and report the implementation of recommended improvements;

- Cooperate with the Audit Committee; - Develop a program to evaluate the quality of internal

audit activities; and - Conduct special audit if necessary.

2018 InTernAl AuDIT DIVISIOn ACTIVITIeSIn 2018, the Internal Audit Division has performed the related duties and responsibilities as follows:

a. Internal Audit function is to review the adequacy and effectiveness of AirAsia’s internal control system, so as to provide reasonable assurance that the systems continue to operate efficiently and effectively.

b. The auditable areas are selected by assessing the risk exposure in terms of the volume of cash collection at stations, revenue leakages and frequency of audit visits.

c. The auditable areas are selected by assessing the level of risk exposure in the financial profile, availability of risk profile, existing control and detection activities; and monitoring of such areas.

d. The Information Technology auditable areas are selected by assessing the risk exposure on the strategic, integrity and information, financial, safety and security, operation and technology as well as external risks.

2018 TrAInIng FOr InTernAl AuDIT



P.

177








SISteM pengenDalIan Internal Internal Control System

Sistem pengendalian bertujuan untuk mencapai keseimbangan yang optimal atas kualitas, delivery dan biaya. Keseimbangan ini merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kepuasan pengguna jasa intern meliputi aspek-aspek keuangan, non keuangan, kualitatif maupun kuantitatif dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam pelaksanaannya, fungsi pengendalian internal harus selalu memperhatikan kepentingan-kepentingan Perseroan, pemegang saham dan pemangku kepentingan terkait (pengguna jasa, pegawai, masyarakat, dan negara) sesuai dengan kerangka yang digariskan dalam visi, misi dan tujuan Perseroan.

Kegiatan pengawasan dan pengendalian internal pada tingkat Komisaris dibantu oleh Komite Audit. Fungsi pengawasan dan pengendalian juga mencakup fungsi pengawasan dan pengendalian yang melekat pada setiap unit bisnis termasuk unit-unit pendukung (embedded internal control), Audit Internal dan Quality Assurance. Pengendalian internal adalah suatu proses yang melibatkan seluruh personel yang ada dalam organisasi mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen, hingga karyawan tingkat bawah, yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance) dalam rangka mencapai tujuan organisasi, yaitu mencakup:

a. Efektivitas dan efisiensi operasi, b. Keandalan pelaporan keuangan, dan c. Kepatuhan terhadap hukum, peraturan perundangan

dan ketentuan yang berlaku.

Pengendalian bukanlah sesuatu yang ditambahkan dalam proses manajemen tersebut, akan tetapi merupakan bagian integral dalam proses tersebut. Terdapat 5 (lima) area berisiko yang ditangani oleh Audit Internal berdasarkan strategi audit internal, yaitu:

1. Management of Ground Operations2. Reservation System & Seat Booking3. Cash Management4. Missing Luggage Office (MLO)5. Management of Ground Handling Agent and Validation

of Control Self-Assesment (CSA)

The control system aims to achieve an optimal balance of quality, delivery and cost. This balance is one of the efforts to maintain and improve internal service user satisfaction including financial, non-financial, qualitative and quantitative aspects to achieve organizational goals. In its implementation, the internal control function must always pay attention to the interests of the Company, shareholders and relevant stakeholders (service users, employees, the public, and the state) in accordance with the framework outlined in the Company’s vision, mission and objectives.

Monitoring and internal control activities at the Commissioner level are assisted by the Audit Committee. The supervision and control function also include the supervision and control functions inherent in each business unit including supporting units (embedded internal control), Internal Audit and Quality Assurance. Internal control is a process that involves all personnel in the organization from the Board of Commissioners, Directors, Management, to lower level employees, who are designed to provide reasonable assurance in order to achieve organizational goals, which include:

a. Effectiveness and efficiency of operations,b. Reliability of financial reporting, andc. Compliance with laws, regulations and applicable

regulations.

Control is not something added to the management process but is an integral part of the process. There are 5 (five) risk areas that are handled by Internal Audit based on the internal audit strategy, namely:

1. Management of Ground Operations2. Reservation System & Seat Booking3. Cash Management4. Missing Luggage Office (MLO)5. Management of Ground handling Agents and Validation

of Control Self-Assessment (CSA)



P.

178





akuntan publIkPublic Accountant

Akuntan Publik merupakan pihak ketiga independen untuk memeriksa dan menilai kewajaran terkait laporan keuangan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi di Indonesia.

Prosedur penunjukkan Akuntan dan/atau Kantor Akuntan Publik dilaksanakan melalui RUPST tanggal 24 Mei 2018 yaitu Purwantono, Sungkoro & Surja (a member of Ernst & Young).

AkunTAn PublIk DAn kAnTOr AkunTAn PublIk YAng melAkukAn AuDIT lAPOrAn keuAngAn TAHunAn SelAmA 5 TAHun TerAkHIr

2018 2017 2016 2015nAmA AkunTAn PublIkPublic AccountantsKantor Akuntan Publik Public Accountant Firms

Purwantono, Sungkoro & Surja (a member of Ernst & Young)

Purwantono, Sungkoro & Surja (a member of Ernst & Young)Setelah Transformasi menjadi PT AirAsia Indonesia TbkPost Transformation as PT AirAsia Indonesia Tbk

Griselda, wisnu & ArumSebelum Transformasi menjadi PT AirAsia Indonesia TbkPrior to Transformation as PT AirAsia Indonesia Tbk

Achmad, Rasyid, hisbullah & JerrySebelum Transformasi menjadi PT AirAsia Indonesia TbkPrior to Transformation as PT AirAsia Indonesia Tbk

The Public Accountant is an independent third party to audit and assess the fairness of the Company’s financial statements in accordance with the principles and accounting standards in Indonesia.

The appointment procedure for Accountant and/or Public Accountant Firm has been conducted through AGMS dated May 24, 2018 namely Purwantono, Sungkoro & Surja (a member of Ernst & Young).

PublIC ACCOunTAnT AnD PublIC ACCOunTAnT FIrm PerFOrmeD THe AuDIT OF AnnuAl FInAnCIAl STATemenTS In THe lAST 5 YeArS



P.

179








ManajeMen rISIkoRisk management

Manajemen Risiko di dalam Perseroan berfungsi untuk menentukan risiko yang dapat diterima oleh Perseroan serta mitigasi atas risiko yang mungkin dan/atau telah terjadi. Manajemen Risiko Perseroan terdiri dari proses identifikasi (identification), pengukuran (measurement), pemantauan (monitoring), dan pengendalian (controlling) risiko terhadap seluruh jenis-jenis risiko yang dikelola oleh Perseroan pada aktivitas Perseroan.

PrOSeS mAnAjemen rISIkO PerSerOAn Setiap AOC harus memastikan bahwa tanggung jawab untuk manajemen risiko seperti yang dijelaskan dalam kebijakan Perseroan secara jelas ditugaskan kepada individu atau departemen dalam AOC yang memungkinkannya untuk:

a. Memastikan bahwa dikelola dan diawasi secara efektif, misalnya, memiliki jalur pelaporan yang jelas; dan

b. Memiliki proses untuk memberikan jaminan bahwa risiko sedang dikelola, mis., Kepala Eksekutif dan Dewan Direksi akan menerima laporan tepat waktu tentang risiko yang ada dan yang muncul, serta pada setiap masalah yang berkaitan dengan manajemen risiko.

c. Membangun budaya manajemen risiko yang kuat yang selaras dengan nilai-nilai AirAsia lainnya, mis. budaya berbudaya rendah dan budaya keselamatan.

Di tingkat regional, Departemen Risiko Grup memberi saran tentang strategi dan memfasilitasi upaya regional yang berkaitan dengan manajemen risiko.

AirAsia memiliki komite sendiri yang tanggung jawab terhadap manajemen risiko yang dilakukan oleh departemen berikut yang berkontribusi pada penilaian masalah risiko yang relevan dipantau dan ditinjau oleh Direktur Utama:

a. Engineering - manual keselamatan teknik, sistem manajemen keselamatan dan koordinasi oleh Komite Keselamatan Teknik.

b. Safety/ Flight Operations - pelaporan insiden, perencanaan tanggap darurat untuk respons tingkat pertama dalam keadaan darurat, sistem jaring pengaman untuk menangkap insiden keselamatan dan pengawasan oleh Dewan Peninjau Keselamatan.

c. Treasury - manajemen risiko keuangan di seluruh kelompok dan kebijakan pembelian bahan bakar, lindung nilai mata uang dan risiko pihak lawan, suku bunga yang ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko Keuangan.

Risk Management within the Company aims to determine the Company’s risk appetite as well as to mitigate the risks that may or has occured. The Company’s Risk Management is consisting of identification, measurement, monitoring and controlling of all risk types managed by the Company on the Company’s activities.

THe COmPAnY’S rISk mAnAgemenT PrOCeSSEach AOC must ensure that the responsibility for risk management as described in the Company policy is clearly assigned to the individual or department within the AOC that enables it to:

a. Ensure that effectively managed and supervised, for example, has a clear reporting path; and

b. having a process to provide assurance that the risks are being managed, eg, the Chief Executive and the Board of Directors will receive timely reports on the risks that exist and that arise, as well as on any issues related to risk management.

c. Building a strong risk management culture that is in line with other AirAsia values, eg low cultural culture and safety culture.

At the regional level, the Group Risk Department advises on strategies and facilitates regional efforts related to risk management.

AirAsia has a own committee with risk management responsibilities carried out by the following departments that contribute to the relevant risk problem assessment monitored and reviewed by the President Director:

a. engineering - technical safety manual, safety management system and coordination by the Technical Safety Committee.

b. Safety / Flight Operations - incident reporting, emergency response planning for first level response in an emergency, safety net system to capture incidents of safety and supervision by the Safety Review Board.

c. Treasury - financial risk management across groups and fuel purchase policies, currency hedges and counterparty risk, the interest rates set by the Financial Risk Management Committee.



P.

180





d. Information and Communication Technology (ICT) - Perencanaan Pemulihan Bencana TI untuk pemulihan aplikasi TIK jika prosedur pemulihan bisnis diaktifkan.

rISIkO YAng DIHADAPI PerSerOAn DAn mITIgASInYA

1. risiko harga bahan bakar pesawatPerseroan berpotensi terkena risiko harga bahan bakar pesawat yang timbul dari fluktuasi harga bahan bakar pesawat.

Perseroan telah berusaha untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dan menerapkan manajemen bahan bakar dalam rangka untuk mengatasi risiko kenaikan harga bahan bakar.

Sebagai bagian dari manajemen bahan bakar, Perseroan juga terus melakukan upaya pengelolaan pemakaian bahan bakar secara operasional yaitu penghematan biaya dengan penggunaan alternatif pesawat secara efektif dan efisien.

2. risiko mata uang asingRisiko mata uang asing adalah risiko atas perubahan nilai tukar dolar Rupiah sebagai mata uang pelaporan terhadap mata uang asing, khususnya Dolar Amerika Serikat (Dolar AS).

Perseroan menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena sewa guna usaha dan utang lain-lain dalam mata uang Dolar AS. Perseroan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko mata uang asing.

3. risiko likuiditasRisiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Perseroan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola utang yang jatuh tempo dengan mengatur kecukupan kas, dan pendanaan yang cukup melalui fasilitas kredit yang telah tersedia.

Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.

RISk mANAGEmENTmANAjEmEN RISIkO

d. Information and Communication Technology (ICT) - IT Disaster Recovery Planning for recovery of ICT applications if business recovery procedures are activated

rISkS enCOunTereD bY THe COmPAnY AnD ITS mITIgATIOn

1. Aircraft fuel price riskThe Company is potentially exposed to the risk of aircraft fuel prices arising from fluctuations in aircraft fuel prices.

The Company has sought to meet fuel requirements and implement fuel management in order to address the risks of fuel price increases.

As part of the fuel management, the Company also continues to make operational cost saving fuel management efforts by using alternative aircraft effectively and efficiently.

2. Foreign currency riskForeign currency risk is the risk of changes in the Rupiah exchange rate as the reporting currency against foreign currencies, in particular the US Dollar (US Dollar).

The Company encounters foreign exchange risk due to lease and other debts denominated in US Dollar. The Company does not have a formal hedging policy on foreign currency risk.

3. liquidity riskLiquidity risk is a risk where the Company cannot meet liabilities at maturity. The Company manages its liquidity profile to be able to fund its capital expenditures and manage its maturing debts by regulating cash adequacy, and adequate funding through available credit facilities.

In general, funding requirements for short-term and long-term liabilities are due from sales to customers.



P.

181








4. risiko kreditRisiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Aset keuangan Perseroan yang memiliki potensi konsentrasi risiko kredit secara signifikan terutama adalah kas di bank dan piutang.

Perseroan memiliki kebijakan untuk menempatkan kas kepada institusi keuangan yang terpercaya.

5. risiko atas timbulnya biaya yang disebabkan oleh kecelakaan pesawat yang menimbulkan korban jiwa dan mengakibatkan kerusakan pesawat.Sejak awal berdirinya, Perseroan telah mengasuransikan seluruh armada pesawat beserta mesin pesawat kepada perusahaan asuransi pihak ketiga. Perseroan juga ikut serta dalam program asuransi penumpang dalam hal terjadinya kecelakaan pesawat. Program asuransi penumpang ini wajib diikuti oleh seluruh penumpang penerbangan Perseroan.

6. risiko terhadap terjadinya keterlambatan penerbangan, kehilangan dan kerusakan bagasiMengacu pada Peraturan Menteri Nomor 89 Tahun 2015 tentang Penanganan Keterlambatan Penerbangan Pada Badan Usaha Angkatan Udara Niaga Berjadwal di Indonesia, seluruh penerbangan komersial berjadwal domestik diwajibkan untuk mengasuransikan biaya yang timbul atas keterlambatan penerbangan, kehilangan dan kerusakan bagasi.

7. risiko ketersediaan armada pesawatPerseroan melakukan sewa armada pesawat dengan pihak afiliasi yang merupakan bagian dari Grup AirAsia.

Penyewaan pesawat tersebut didasari oleh kontrak jangka panjang dengan syarat dan ketentuan yang dapat diperbaharui oleh kedua belah pihak. Keuntungan dari penyewaan pesawat dengan pihak afiliasi tersebut adalah tersedianya pesawat sesuai dengan jumlah dan spesifikasi yang dibutuhkan Perseroan.

8. risiko ketersediaan suku cadang dan tingginya biaya perawatan armada pesawatPerseroan dan Grup AirAsia hanya mengoperasikan pesawat tipe Airbus A320. Keuntungan dari hal tersebut adalah tersedianya suku cadang yang dibutuhkan dalam


4. Credit riskCredit risk is the risk that one of financial instrument fail to meet its liability and cause the other party to suffer a financial loss. The Company’s financial assets that have significant potential credit risk concentrations are mainly cash in banks and receivables.

The Company has a policy of adding cash to trusted financial institutions.

5. risk of costs caused by aircraft accidents resulting in loss of life and resulting damage to aircraft.

Since its establishment, the Company has insured all aircraft fleet and aircraft engines to third party insurance companies. The Company also participates in the passenger insurance program in the event of a plane crash. This passenger insurance program shall be followed by all of the Company’s flight passengers.

6. risk of aviation delays, baggage loss and damage

Referring to the Ministry Regulation No. 89 of 2015 on the handling of Flight Delay at the Scheduled Commercial Air Force Company in Indonesia, all domestic scheduled commercial flights are required to insure expenses arising from flight delays, baggage loss and damage.

7. risk of aircraft fleet availabilityThe Company undertakes to lease its fleet of aircraft from its affiliation that are part of the AirAsia Group.

The aircraft leasing is based on a long-term contract with terms and conditions that can be renewed by both parties. The advantage of leasing the aircraft with the affiliate is the availability of the aircraft in accordance with the number and specifications required by IAA.

8. risk of spare parts availability and high cost of fleet maintenanceThe Company and AirAsia Group only operate Airbus A320 type aircraft. The advantage of this is the availability of parts required in a relatively short time.



P.

182





waktu yang relatif singkat. hal ini akan menekan biaya operasional dan biaya yang mungkin timbul akibat tidak beroperasinya pesawat.

Perseroan melakukan perawatan armada pesawat kepada pihak ketiga. Proses penunjukan penyediaan jasa perawatan pesawat tersebut dilakukan secara terpusat oleh Grup AirAsia. Jasa perawatan armada pesawat tersebut didasari oleh kontrak jangka panjang dengan syarat dan ketentuan yang dapat diperbaharui oleh kedua belah pihak. Keuntungan dari pengadaan jasa perawatan armada pesawat secara terpusat adalah IAA akan mendapatkan harga yang lebih kompetitif dengan syarat dan ketentuan yang menarik.

9. risiko kenaikan biaya penggunaan fasilitas bandaraSehubungan dengan tingginya jumlah penerbangan Perseroan dan Grup AirAsia, maka Perseroan dan Grup AirAsia mendapatkan harga yang kompetitif serta syarat dan ketentuan yang menarik dari pengelola bandara yang merupakan destinasi penerbangan Grup AirAsia.

10. risiko kenaikan biaya dan ketersediaan jasa ground handling Saat ini Perseroan menggunakan jasa ground handling dari pihak ketiga. Namun Perseroan telah memiliki anak perusahaan yang secara khusus menangani jasa ground handling. Ke depannya Perseroan akan menggunakan jasa ground handling sepenuhnya dari anak perusahaan tersebut.

11. risiko regulasi pengaturan harga kursi dan layanan tambahan lainnyaRegulasi yang mengatur harga kursi dan layanan tambahan lainnya dapat berubah sewaktu-waktu, baik dalam bentuk batas bawah, batas atas, maupun batasan dalam jenis layanan tambahan yang dapat dijual. Perubahan regulasi ini dapat berdampak ke strategi promo maupun strategi layanan tambahan Perseroan. Untuk mengelola risiko ini, Perseroan terus membangun komunikasi dengan regulator dan asosiasi usaha penerbangan, sehingga dapat menyampaikan pertimbangan dan aspirasi kami untuk mencapai kebijakan yang lebih baik.


This will reduce operational costs and costs that may arise due to non-operation of the aircraft.

The Company carries out fleet maintenance to third parties. The process of appointing the provision of aircraft maintenance services is carried out centrally by the AirAsia Group. Aircraft fleet maintenance services are based on long-term contracts with terms and conditions that can be renewed by both parties. The advantage of centralized fleet maintenance services is that IAA will get a more competitive price with attractive terms and conditions.

9. risk of airport usage chargeDue to the high number of AirAsia and AirAsia flights, the Company and AirAsia Group are getting competitive prices and attractive terms and conditions from airport managers who are AirAsia Group flight destinations.

10. risk of cost increase and availability of ground handling services The Company currently using the ground handling services from third parties. however, the Company has a subsidiary that specifically handles ground handling services. In the future, the Company will use the full ground handling services of the subsidiaries.

11. risk regulation of seat price and other ancillary servicesRegulations governing the seat price and other ancillary services may be changed at any time, either in the form of a lower limit, upper limit, or limits in the type of additional services that may be sold. These regulatory changes may affect both the promo strategy and the Company’s ancillary strategy. To manage these risks, the Company continues to build communications with aviation regulators and associations, so as to convey our considerations and aspirations to achieve better policies.



P.

183








perkara pentIng

SankSI aDMInIStratIF

akSeS InForMaSI Dan Data perSeroan

Litigation

Administrative Sanction

Information Access and Corporate Data

Per 31 Desember 2018, Perseroan tidak memiliki kasus material yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional atau kondisi keuangan perseroan.

Per 31 Desember 2018, Perseroan tidak pernah mendapat sanksi administratif dari regulator.

Informasi terkait Perseroan dan data data terkait Perseroan dapat diakses melalui media sebagai berikut:

a. Situs web Perseroan (www.ir.aaid.co.id)Dokumen-dokumen tertulis diunggah melalui Laman Perseroan antara lain Anggaran Dasar, Laporan Tahunan, Laporan Keuangan dan Siaran Pers.

b. Pertemuan investor yang diadakan oleh hubungan Investor.

c. Informasi lebih lanjut berkenaan dengan Perseroan dapat diperoleh dengan menghubungi:PT AirAsia Indonesia TbkJl. Marsekal Suryadharma No. 1 Selapajang Jaya, Neglasari, Tangerang, Banten, 15127telp : 021 29850888fax : 021 29850889

As of December 31, 2018, the Company had no material legal cases that may impact its operational activities or financial condition.

As of December 31, 2018, the Company has not received any administrative sanction from regulators.

The Company’s related information and related corporate data can be accessed through the following media:

a. Company website (www.ir.aaid.co.id)Any written documents, which uploaded through the Company’s website, include Article Of Association, Annual Reports, Financial Statements and Press Release.

b. Investor meeting held by Investor Relations.

c. Further information on the Company may be obtained by contacting:PT AirAsia Indonesia TbkJl. Marsekal Suryadharma No. 1 Selapajang Jaya, Neglasari, Tangerang, Banten, 15127telp : 021 29850888fax : 021 29850889



P.

184





koDe etIkCode of Conduct

POkOk-POkOk kODe eTIk Sebagai komitmen atas integritas dan profesionalisme bekerja, Perseroan memiliki Kode Etik sebagai pedoman seluruh insan Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha yang sejalan dengan prinsip-prinsip GCG.

PeDOmAn kODe eTIkPerseroan memiliki Pedoman Kode Etik yang telah disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 7 Desember 2018. Pedoman ini berisi pedoman etik dan perilaku bagi seluruh pihak yang ada di Perseroan.

POkOk-POkOk kODe eTIkAspek-aspek yang diatur dalam pedoman Kode Etik Perseroan, termasuk:1. Etika Bisnis;2. Etika Kerja;3. Penerapan dan Penegakan Kode Etik.

PemberlAkuAn kODe eTIkKode Etik Perseroan berlaku untuk semua lapisan karyawan termasuk Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

SAnkSI ATAS PelAnggArAn kODe eTIkPelanggaran terhadap Kode Etik, akan dikenai tindakan pendisiplinan sesuai dengan peraturan Perseroan yang berlaku.

jumlAH PelAnggArAn kODe eTIk TAHun 2018 Tidak ada pelaporan terhadap pelanggaran Kode Etik selama tahun 2018.

CODe OF COnDuCT elemenTSAs a commitment to integrity and professionalism at work, the Company has a Code of Conduct, which serves as a guideline for all employees of the Company in carrying out business activities that are in line with the principles of GCG.

CODe OF COnDuCT guIDelIneSThe Company has a Code of Conduct Guidelines that has been approved by the Board of Commissioners and Directors of the Company on December 7, 2018. This guide contains ethical and behavioral guidelines for all parties in the Company.

PrInCIPleS OF THe CODe OF COnDuCTAspects regulated in the Company’s Code of Conduct guidelines, including:1. Business Ethics;2. work Ethics;3. Implementation and Enforcement of the Code of

Conduct.

CODe OF COnDuCT APPlICAbIlITYThe Company’s Code of Conduct applies to all levels of employees including the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company.

SAnCTIOnS FOr VIOlATIng THe CODe OF eTHICSViolations of the Code of Conduct will be subjected to disciplinary action in accordance with applicable Company regulations.

TOTAl VIOlATIOn OF CODe OF COnDuCT 2018 There were no reporting on violations of the Code of Conduct during 2018.



P.

185








SISteM pelaporan pelanggaranwhistleblowing System

Perseroan memiliki sistem pelaporan pelanggaran atau Whistleblowing System yang tergabung di dalam dokumen Kode Etik Air Asia.

PenYAmPAIAn lAPOrAn PelAnggArAn Insan Perseroan wajib melaporkan adanya pelanggaran atas Kode Etik melalui Internal Audit atau melalui Tim Regional Fraud and Investigation atau melalui surat elektronik [email protected]

PerlInDungAn bAgI WHISTleblOWer Perseroan menjamin kerahasiaan atas informasi pelanggaran termasuk perlindungan atas pelapor pelanggaran.

jumlAH PengADuAn DI TAHun 2018Tidak ada pelaporan selama tahun 2018.

The Company has in place the whistleblowing System as set forth in the Air Asia Code of Conduct.

SubmISSIOn OF A WHISTleblOWIng rePOrTThe Company’s personnel are required to report any violation of the Code through amongst others the Internal Audit or the Regional Fraud and Investigation Team or through [email protected]

PrOTeCTIOn FOr WHISTleblOWerThe Company guarantees confidentiality of infringement information including protection of infringement whistleblowers.

WHISTleblOWIng rePOrTNo report received during 2018.



P.

186





penerapan peDoMan gCg DI perSeroanGCG Guideline Implementation in the Company

A. Hubungan Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham dalam menjamin Hak-Hak Pemegang SahamRelationship between Public Company and Shareholders in Ensuring the Rights of Shareholders

Prinsip 1Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)Enhancing the Value of General Meeting of Shareholders (GMS)Pedoman Tata Kelola Perusahaan TerbukaGovernance Guideline for Public Company

Penerapan di PerseroanImplementation in the Company

1.1 Perusahaan terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi dan kepentingan pemegang saham.

The Public Company has a way or technical procedure for both open and closed voting that prioritize independency and interest of Shareholders

Perseroan telah memenuhi rekomendasi ini. Tata cara mengenai pengambilan suara baik secara terbuka maupun secara tertutup diatur di dalam Anggaran Dasar Perseroan. Dalam pelaksanaan setiap RUPS, mekanisme pengambilan suara merupakan bagian dari tata tertib rapat yang diinformasikan kepada para pemegang saham di awal rapat.

The Company has complied with this recommendation. The procedures for voting both openly and closed are regulated in the Articles of Association of the Company. In the implementation of each GMS, the voting mechanism is part of a meeting order that is informed to shareholders at the beginning of the meeting.

1.2 Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris perusahaan terbuka hadir dalam RUPS Tahunan

All members of the Board of Directors and the Board of Commissioners of Public Company attend the Annual GMS

Sehubungan dengan ketentuan peraturan OJK tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Terbuka, Perseroan senantiasa meningkatkan nilai penyelenggaraan RUPS Tahunan Perseroan antara lain dengan merekomendasikan seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk hadir dalam RUPS Tahunan.

Dalam penyelenggaraan RUPS Tahunan 2018, semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris telah hadir seluruhnya.

In connection with the provisions of the OJK regulation on the Implementation of Public Company Governance, the Company continues to increase the value of the Company's Annual GMS by among others by recommending all members of the Company's Board of Directors and Board of Commissioners to attend the Annual GMS.

In the implementation of the 2018 Annual GMS, all members of the Board of Directors and Board of Commissioners were all present.

1.3 Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam situs web perusahaan terbuka paling sedikit selama 1 (satu) tahunThe Summary of Minutes of GMS is available in the Public Company’s website at least for one (1) year.

Perseroan telah memenuhi rekomendasi iniThe Company has fulfilled this recommendation

Prinsip 2 Meningkatkan Kualitas Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau InvestorEnhancing the Quality of Communication between Public Company with Shareholder or Investor.2.1 Perusahaan terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi

dengan pemegang saham atau investorPublic Company has communication policy with the Shareholder and Investor.


2.2 Perusahaan terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi perusahaan terbuka dengan pemegang saham atau investor dalam situs webThe Public Company discloses the Communication Policy of Public Company with shareholders or investors in website




P.

187








b. Fungsi dan Peran Dewan komisarisFunction and Roles of the Board of Commissioners

Prinsip 3Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan KomisarisStrenghten the membership composition of the Board of Commissioners3.1 Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris

mempertimbangkan kondisi perusahaan terbuka

Determination of the total members of the Board of Commissioners took into account on the condition of the Public Company

Perseroan telah memenuhi rekomendasi ini dengan mengacu kepada peraturan terkait dan Anggaran Dasar Perseroan.

The Company has complied with this recommendation in accordance with prevailing regulation and Articles of Association.

3.2 Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan

Determination on the composition of members of the Board of Commissioners considered on diversity of expertise, knowledge and required experience.

Perseroan telah memenuhi rekomendasi ini dengan mengacu kepada peraturan yang terkait.

The Company has complied with this recommendation in accordance with prevailing regulation and Articles of Association

Prinsip 4Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab KomisarisEnhancing the Quality of Implementation on Duties and Responsibilities of The Board of Commissioner4.1 Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self

assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris

The Board of Commissioners has Self Assessment Policy to evaluate the performance of the Board of Commissioners


4.2 Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui laporan tahunan perusahaan terbuka

The Self Assessment Policy to evaluate the performance of the Board of Commissioners is disclosed in the Annual Report of Public Company


4.3 Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan

The Board of Commissioners has policy on resignation of member of the Board of Commissioner when involved in financial crime.


4.4 Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan fungsi nominasi dan remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses nominasi anggota Direksi

The Board of Commissioners or Committee that perform the Remuneration and Nomination function formulate the succession policy in the nomination process of member of the Board of Directors.


GCG GUIDELINE ImPLEmENTATION IN THE COmPANyPENERAPAN PEDOmAN GCG DI PERSEROAN



P.

188





C. Fungsi dan Peran DireksiFunction and Roles of the Board of DIrectors

Prinsip 5 Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi DireksiStrenghten the membership composition of the Board of Directors5.1 Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi

perusahaan terbuka serta efektivitas dalam pengambilan keputusan

Determination of total members of the Board of Directors took into account on the condition of the Public Company

Perseroan telah memenuhi rekomendasi dengan mengacu kepada peraturan terkait dan Anggaran Dasar Perseroan.

The Company has complied with this recommendation in accordance with prevailing regulation and Articles of Association.

5.2 Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan

Determination on the composition of members of the Board of Directors has considered on diversity of expertise, knowledge and required experience

Perseroan telah memenuhi rekomendasi ini dengan mengacu kepada peraturan terkait.

The Company has complied with this recommendation in accordance with prevailing regulation.

5.3 Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi

Member of the Board of Directors in charge of accounting or finance has expertise and/or knowledge in accounting field


Prinsip 6Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab DireksiEnhancing the Quality of Implementation on Duties and Responsibilities of The Board of Directors6.1 Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment)

untuk menilai kinerja Direksi

Enhancing the Quality of Implementation on Duties and Responsibilities of The Board of Directors


6.2 Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui laporan tahunan perusahaan terbuka

The Self Assessment Policy to evaluate the performance of the Board of Directors is disclosed in the Annual Report of Public Company


6.3 Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan

The Board of Directors has policy on resignation of member of the Board of Commissioner when involved in financial crime





P.

189








D. Partisipasi Pemangku kepentinganStakeholders Participation

Prinsip 7Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku KepentinganEnhancing Governance Aspect Through Stakeholders Participation7.1 Perusahaan terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah

terjadinya insider trading

The Public Company has Policy to prevent Insider Trading


7.2 Perusaahaan terbuka memiliki kebijakan anti-korupsi dan anti-fraud

Public Company has anti corruption and fraud policy


7.3 Perusahaan terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor

The Public Company has policy on vendor or supplier selection and capability improvement


7.4 Perusahaan terbuka memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak krediturThe Public Company has policy on fulfillment of creditor rights


7.5 Perusahaan terbuka memiliki kebijakan system whistleblowingThe Company has the whistleblowing System

Perseroan telah memiliki sistem whistleblowing sebagaimana telah diungkapkan di dalam laporan tahunan Perseroan.

The Company has a whistleblowing system as disclosed in the Company's annual report.

7.6 Perusahaan memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi

The Public Company has a long-term incentive policy for the Board of Directors and employees.

Struktur remunerasi Direksi yang berlaku saat ini dinilai telah mampu mendukung kinerja Direksi yang akan memberikan dampak jangka panjang bagi kinerja Perusahaan.

The current remuneration structure of the Board of Directors is considered to have been able to support the performance of the Board of Directors which will have a long-term impact on the Company’s performance.

e. keterbukaan Informasi Disclosure

Prinsip 8Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan InformasiEnhancing the Disclosure Implementation8.1 Perusahaan terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi

informasi secara lebih luas selain situs web sebagai media keterbukaan Informasi

The Public Company utilize technology information wider than the website as a media for information disclosure

Saat ini Perseroan merasa keterbukaan informasi melalui situs web Perseroan sudah mencukupi

At present the Company feels that information disclosure through the Company's website is sufficient

8.2 Laporan tahunan perusahaan terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham perusahaan terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham perusahaan terbuka melalui pemegang saham utama dan pengendali.

The Annual Report of Public Company disclose the ultimate benefit owner in Public Company share ownership at least 5% (five percent), other than final beneficial owner disclosures in ownership shares of the Public Company through main and controlling shareholder.

Perseroan telah memenuhi rekomendasi ini dengan mengungkapkan struktur pemegang saham utama dan pengendali di dalam laporan tahunan

The Company has complied with this recommendation by disclosing the structure of the main and controlling shareholders in the annual report


tanggung jawab SoSIal peruSaHaan

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITy



P.

192





tanggung jawab SoSIal peruSaHaanCorporate Social Responsibility

Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan terus berkembang dari tahun ke tahun. Melalui kebijakan yang sudah ditetapkan, program-program di bidang ini dirancang agar dapat menyentuh penerima program dengan efektif.

From year to year, the Company is continuously developing its corporate social responsibility activities. Through the set policies, the programs in this field are designed to effectively reach their intended beneficiaries.



P.

193








CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITyTANGGUNG jAwAB SOSIAL PERUSAHAAN

Berkomitmen melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan, sepanjang tahun 2018 Perseroan terlibat dalam berbagai kegiatan lingkungan, komunitas, ketenagakerjaan kesehatan dan keselamatan kerja, serta kegiatan menyangkut tanggung jawab Perseroan terhadap konsumen. hal-hal ini sejalan dengan empat pilar tanggung jawab sosial yang harus dipenuhi guna menjaga hubungan erat dengan semua pemangku kepentingan dan dengan demikian bertumbuh secara berkelanjutan.

TAnggung jAWAb bIDAng lIngkungAn HIDuPPermasalahan lingkungan adalah isu penting yang memiliki dampak nyata pada kehidupan manusia. Untuk itu, kepedulian terhadap kelestarian lingkungan harus disuarakan terus menerus oleh semua pihak termasuk pelaku usaha. Sebagai wujud partisipasinya, Perseroan pada tahun 2018 melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

Committed to implement the corporate social responsibility, throughout 2018 the Company was involved in a variety of activities related to the environment, communities, employment, occupational health and safety, as well as consumers. The activities were aligned with four social responsibility pillars that required in order to maintain the close partnership with all stakeholders, thereby sustaining their growth.

reSPOnSIbIlITY TOWArDS THe enVIrOnmenTThe environmental problems represent crucial issues with real impacts to human lives. It is therefore important for anyone, individuals and businesses alike, to continually promote and raise awareness on the environment. Realizing its participation, The Company in 2018 carried out the following:



P.

194





- Daur ulang – melalui kampanye Go Green, Perseroan mempromosikan program daur ulang kepada karyawannya. Selain mensosialisasikan konsep Reduce, Reuse, dan Recycle atau 3R, sarana penyimpanan barang daur ulang disediakan Perseroan di sekitar lingkungan kerja sejak Februari 2018. Karyawan diharapkan memisahkan barang daur ulang bersih berdasarkan bahan pembuatnya, seperti plastik, aluminium, dan kertas. Konsep 3R adalah konsep sederhana namun fundamental karena menyentuh keseharian manusia. Pelaksanaan konsisten konsep ini dapat menghasilkan sumbangsih besar untuk lingkungan hidup.

- Recycle program – through Go Green campaign, the Company promoted recycling to its employees. In addition to introducing the 3R concept of Reuse, Reduce, and Recycle, the Company from February 2018 started to provide bins to store potentially recycled items. The items should be clean and dry and sorted based on their materials, e.g. plastic, aluminum, and paper. while the concept itself is fairly straightforward, 3R is fundamental, as it directly affects our daily lives. A consistent application of this concept can result in substantial contribution for the environment.


- Sterilisasi hewan liar – diprakarsai oleh komunitas penyayang hewan di kalangan pegawai hub Denpasar, kegiatan ini dilangsungkan dengan bekerja sama dengan Bali Pet Crusaders. Anjing liar yang berada di sekitar Pantai Kedonganan, Kuta, dikumpulkan dan disterilisasi. Program ini bertujuan mengendalikan populasi anjing liar yang, jika bertambah tanpa terkendali, dapat menimbulkan risiko kesehatan terhadap manusia.

- hammock Amok Project – proyek kerja sama antara AirAsia Foundation dan APE Malaysia yang melibatkan pegawai dari berbagai AOC ini memproduksi berbagai sarana pengayaan untuk hewan menggunakan selang pemadam kebakaran yang sudah tidak dipakai. hammock Amok Project 2018 berlangsung antara lain di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta.

- Neutering wild animals – initiated by the animal lovers community among employees in Denpasar hub, this activity was carried out in cooperation with Bali Pet Crusaders. Together, they collected and neutered stray dogs around Kedonganan Beach in Kuta. This program aimed to control the population of stray dogs which, if grows uncontrollably, could cause health risks for human.

- hammock Amok Project – this project of AirAsia Foundation and APE Malaysia that involved employees from various AOCs produced animal enrichment tools from used fire hoses. hammock Amok Project 2018 was carried out among others at the Ragunan zoo, Jakarta.



P.

195









- Pembersihan pantai di Bali – karyawan Perseroan yang bergabung dalam komunitas pelaku olah raga lari berinisiatif membersihkan sampah plastik di Pantai Kuta pada 29 Juli 2018.

- Bali Beach Clean Up – the employees of the Company who are part of the running community took the initiative to clean Kuta beach from plastic wastes. The clean up took place on 29 July 2018.

TAnggung jAWAb bIDAng keTenAgAkejAAn, keSeHATAn & keSelAmATAn kerjA (k3)Perseroan berkomitmen memenuhi seluruh kewajibannya di bidang ketenagakerjaan dan K3 dengan menciptakan tempat kerja yang menjamin kesejahteraan pegawai. Untuk itu, Perseroan memastikan semua program jaminan kesehatan dan sosial tersedia untuk karyawannya, diantaranya BPJS

reSPOnSIbIlITY TOWArDS emPlOYmenT, OCCuPATIOnAl HeAlTH & SAFeTY (OHS)

The Company is committed to meet all of its obligations in areas related to employment and OhS. This is achieved by striving to create a work place that protects the employees’ wellbeing. To that end, the Company ensures that it provides health and social security programs for all employees,



P.

196





Ketenagakerjaan yang meliputi Jaminan hari Tua (JhT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Pensiun dibayarkan sesuai ketetapan kontribusi pihak pemberi kerja berdasarkan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku; semua karyawan didaftarkan pada BPJS Kesehatan sebagai peserta kelas I; dan Perseroan bekerja sama dengan asuransi kesehatan swasta dengan lingkup manfaat rawat jalan, rawat inap, rawat gigi, dan kacamata.

Dalam hal K3, Perseroan rutin mengadakan pelatihan pemadam kebakaran, simulasi evakuasi kondisi darurat yang mengacu pada prosedur standar operasional evakuasi, dan pelatihan K3. Pelatihan K3 secara komprehensif mencakup pengenalan lambang, dasar hukum, tujuan, definisi insiden, bahaya dan risiko K3, penilaian risiko, lambang dan tanda bahaya, dan alat pelindung diri. Pelatihan ini diharapkan dapat membangun perilaku sadar bahaya, sehingga semua karyawan senantiasa menjaga keselamatan diri, rekan, dan lingkungan kerja di mana pun ia berada. Semua pelatihan dan simulasi diadakan baik untuk karyawan tetap Perseroan maupun karyawan alih daya.

Perseroan melalui IAA juga mengacu pada Peraturan Perusahaan IAA yang berlaku untuk periode 2018-2020. Isi peraturan yang komprehensif mengatur hak dan kewajiban Perseroan dan pekerja menjadi pedoman Perseroan dalam mengelola hubungan industri.

Keberhasilan Perseroan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan menjaga hubungan baik dengan semua karyawan tercermin dari tingkat turnover IAA sebesar 1,68% per 30 September 2018. Selain itu, hingga 30 Oktober 2018, Perseroan mencatatkan nol kecelakaan kerja.

TAnggung jAWAb PengembAngAn SOSIAl & kemASYArAkATAnPelaksanaan tanggung jawab bidang sosial dan masyarakat adalah peluang bagi Perseroan mempererat hubungannya dengan pemangku kepentingan eksternal sesuai dengan kemampuan Perseroan. Perseroan memfokuskan kegiatannya di bidang ini pada beberapa tema seperti kesempatan belajar dan bekerja dan tanggap bencana.


among others the BPJS Employment, which covers the Retirement Insurance, work Accident Insurance, Death Insurance, and Pension Insurance, granted according to the employer’s contribution stipulation with due observance to the applicable manpower regulations; all employees are enrolled to health BPJS in class I; and the Company partners with a private insurance company to provide benefits that cover in-patient and outpatient care, dental care, and prescription glasses.

On OhS, the Company regularly organizes fire fighting training, emergency evacuation simulation that refers to evacuation SOP, and OhS training. The OhS training comprehensively covers the symbols introduction, legal basis, objectives, incident definitions, OhS hazards and risks, risk assessment, hazard symbols and signs, to personal protective equipment. This training is expected to raise hazard-awareness culture, thereby ensuring that all employees will always remain vigilant towards their own safety, their co-workers, and their work environment wherever they are. All training and simulation sessions are organized for both the Company’s permanent employees and outsourcing staff.

The Company through IAA also refers to IAA Company Regulation that is valid for 2018-2020. The regulation comprehensively governs the rights and obligations of the Company and the employees and guides the Company in managing industrial relations.

The Company’s success in creating a convenient work place and in nurturing close relationship with all employees is reflected from the 1.68% turnover rate at IAA per 30 September 2018. Additionally, the Company recorded zero accident until 30 October 2018.

reSPOnSIbIlITY TOWArDS THe SOCIAl & COmmunITIeS DeVelOPmenTThe implementation of social responsibility and community-related efforts is an opportunity for the Company to strengthen the relationship with its external stakeholders in ways that are in line with the Company’s capacity. The Company focuses its activities in this area on several themes, such as learning and work opportunity and disaster response.



P.

197








Untuk kesempatan belajar dan bekerja, Perseroan membuka diri sebagai tempat pelajar Indonesia mempraktikkan langsung ilmu yang mereka pelajari di sekolah dengan mengikuti program magang di Perseroan. Menerima sekitar 100 siswa pada tahun 2018, sebagian besar lamaran magang ditujukan untuk bidang-bidang teknis seperti ground operation dan engineering. Mayoritas siswa berasal dari sekolah-sekolah penerbangan, pariwisata, dan teknik mesin. Selain itu, Perseroan juga berbagi ilmu dengan menerima undangan memberikan ceramah pada mata kuliah tertentu.

Dalam hal tanggap bencana, komitmen Perseroan adalah untuk selalu hadir memberikan uluran tangan untuk mereka yang membutuhkan. Pada tahun 2018, dua bencana besar terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan Palu, Sulawesi Tengah serta wilayah sekitar di kedua tempat. Perseroan melakukan aksi tanggap bencana dengan perincian sebagai berikut:

- AIrASIA PeDulI lOmbOkBekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan maskapai lain, Perseroan hadir di tempat yang sulit terjangkau seperti Dusun Sugian, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur yang berjarak 105 km di timur Kota Mataram. Di sana, dan di desa-desa lain di wilayah timur, Perseroan menyerahkan bantuan air mineral, obat-obatan, makanan pokok, kebutuhan seperti baju, selimut, tikar, dan tenda.


For learning and work opportunities, the Company welcomes the Indonesian students that aim to practice their knowledge by attending the internship programs. Accepting around 100 interns in 2018, the majority of internship applications were looking to learn more about the technical areas of the business, such as ground operation and engineering. Most of the students came from the aviation schools, tourism schools, and mechanical engineering. The Company also shared its expertise by accepting invitation to give lectures on certain subjects in the universities.

In terms of disaster response, the Company’s commitment is to always be present and lend a hand to those in need. In 2018, there were two major disasters in Indonesia that affected Lombok in west Nusa Tenggara and Palu, Cetral Sulawesi, as well as their surrounding areas. The Company joined in relief efforts by carrying out the following:

- AIrASIA FOr lOmbOkIn collaboration with the Ministry of Transport and other airlines, the Company went to areas that were difficult to reach, such as Sugian Village in Sambellia Sub-District, East Lombok, located 105 km east from Mataram City. In this location and in other villages in the eastern area, the Company granted much needed items such as mineral water, medicines, foods, blankets, mats, and tents.



P.

198





- #InDOneSIAWITHlOVeDiselenggarakan sejak 12 Oktober hingga 31 Oktober 2018, kegiatan ini adalah kegiatan pengumpulan donasi pada saat penerbangan oleh awak kabin untuk membantu korban gempa bumi di Palu, Sigi, dan Donggala. Secara total, donasi yang terkumpul mencapai nilai Rp1.360.867.315. Bekerja sama dengan Yayasan Arkom Indonesia untuk pembangunan rumah bagi para korban.

Selain itu, Perseroan melakukan kegiatan sosial lain seperti donor darah yang dilaksanakan sebagai bagian dari peringatan hUT Republik Indonesia. Donor darah dilakukan serentak di empat lokasi hub (bandar udara Surabaya, Cengkareng, Denpasar, dan Kuala Namu) pada 21 Agustus 2018. Kegiatan sosial lain meliputi kunjungan ke panti asuhan dan kurban tahunan.

- #InDOneSIAWITHlOVeCarried out from 12 October to 31 October 2018, this was an in-flight donation campaign collected by the cabin crew. The donation was intended for the victims of the earthquake disaster in Palu, Sigi, and Donggala. This campaign successfully raised a total of Rp1,360,867,315. In cooperation with Arkom Indonesia Foundatin for the housing construction for the victims.

Moreover, the Company also carried out other social activities such as blood donation, held as part of the Independence Day commemoration. The blood donation was carried out simultaneously in four hubs (i.e. Surabaya, Cengkareng, Denpasar, and Kuala Namu airports) on 21 August 2018. Other social activities included visits to orphanages and participation in the annual Islamic sacrificial ritual.




P.

199








PenCAPAIAn TOTAl kAnTOng DArAHPenDAFTArAn VS berHASIl DOnOrLorem Ipsum

0

60

20

80

40

100

120

DPS rH knO jOg Sub

Pendaftaran 58 97 112 87 66

Berhasil donor 48 62 78 55 41

Achievement 83% 64% 70% 63% 62%

PenCAPAIAnTOTAl kAnTOng DArAHberHASIl DOnOr VS TArgeTLorem Ipsum

0

60

70

50

20

30

10

80

90

40

100

DPS rH knO jOg Sub

Pendaftaran 48 62 78 55 41

Berhasil donor 60 70 70 60 50

Achievement 80% 89% 111% 92% 82%

TAnggung jAWAb bIDAng kOnSumen Pelanggan adalah aspek terpenting bagi kelangsungan usaha Perseroan. Mengetahui hal ini, Perseroan bertekad memberikan pelayanan terbaik kepada semua pelanggan tanpa kecuali. Selain mematuhi kewajiban Perseroan sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No. 49 tahun 2012 mengenai Service Recovery dalam keadaan penerbangan tertunda atau dibatalkan, Perseroan juga melakukan hal-hal berikut:

- Membentuk mekanisme penanganan masukan pelanggan melalui email atau situs dan telepon masuk (call center)

- Proaktif mengomunikasikan perubahan jadwal penerbangan, jika ada, melalui panggilan keluar, SMS, dan surel kepada pelanggan

- Bekerjasama dengan departement terkait untuk mengurangi keluhan pelanggan.

Perseroan berkomitmen menangani setiap masukan, permintaan, dan keluhan dengan efisien dan profesional.

reSPOnSIbIlITY TOWArDS COnSumerSCustomers are the most important aspect for the Company’s business continuity. Acknowledging this value, the Company is determined to provide the best services to all consumers without exception. In addition to fulfilling its obligations as stipulated in the Transportation Minister Regulation No. 49 of 2012 regarding the Service Recovery in the event of delayed or canceled flights, the Company also carried out the following:

- Establish a mechanism to respond to customers’ feedback submitted via email, corporate website, and phone calls (call center)

- Proactively communicate schedule changes, if any, via phone calls, SMS, and email

- work with related departments to minimize the customer complaints

The Company is committed to efficiently and professionally manage every input, request, and complaint.


laporan keuangan konSolIDaSIan 2018

2018 CONSOLIDATED FINANCIAL STATEmENTS



P.

202







P.

203










P.

204







P.

205








The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT AIRASIA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT AIRASIA INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2018

AND FOR THE YEAR THEN ENDED

WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ........................ 1-2 ............. Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Consolidated Statement of Profit or Loss and Komprehensif Lain Konsolidasian ............................ 3-4 .............................. Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian .................... 5 ............ Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian .................................... 6 ....................... Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Notes to the Consolidated Financial Konsolidasian ........................................................... 7-92 ............................................................ Statements

***************************

208 - 209

210 - 211

212

213

214 - 299



P.

206







P.

207










P.

208






Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

taken as a whole.

1


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2018 (Expressed in Rupiah,

unless otherwise stated) 31 Desember 2018/ Catatan/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 Notes December 31, 2017

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan bank 140.409.140.360 2,5,31 248.423.113.666 Cash on hand and in banks Piutang usaha - pihak ketiga 62.763.959.834 2,6 22.985.357.253 Trade receivables - third parties Piutang lain-lain Other receivables Pihak berelasi 108.025.068.231 2,7,24,31 167.125.046.173 Related parties Pihak ketiga 23.545.751.941 1,2,7,31 26.742.967.804 Third parties Persediaan, neto 65.565.414.367 2,8,11 40.730.641.991 Inventories, net Uang muka dan biaya dibayar di muka 59.533.103.105 2,9 61.320.285.068 Advances and prepaid expenses

Total Aset Lancar 459.842.437.838 567.327.411.955 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Uang muka pembelian aset tetap 527.250.888.321 24 137.250.888.321 Advances for fixed asset acquisition 2,10 Dana pemeliharaan pesawat 68.714.759.408 11,15,33,37 149.664.324.874 Maintenance reserve funds Aset pajak tangguhan 158.940.284.783 2,3,25 7.924.329.822 Deferred tax assets Aset tetap, neto 1.426.357.150.398 2,3,10,11 2.068.830.054.818 Fixed assets, net Uang jaminan 139.109.992.414 2,12,31 136.476.307.090 Security deposits Estimasi tagihan pajak 29.561.161.775 25 189.917.653 Estimated claims for tax refund Aset tidak lancar lainnya 35.268.537.416 33 23.470.723.224 Other non-current assets

Total Aset Tidak Lancar 2.385.202.774.515 2.523.806.545.802 Total Non-Current Assets

TOTAL ASET 2.845.045.212.353 3.091.133.957.757 TOTAL ASSETS



P.

209










secara keseluruhan.


taken as a whole.

2


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)

As of December 31, 2018 (Expressed in Rupiah,

unless otherwise stated) 31 Desember 2018/ Catatan/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 Notes December 31, 2017

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha - pihak ketiga 528.141.321.221 2,13,30,31 248.917.186.605 Trade payables - third parties 2,14,24, Utang lain-lain - pihak berelasi 851.646.273.601 30,31,33 658.517.798.850 Other payables - related parties Utang pajak 46.104.669.924 2,3,25 50.250.989.779 Taxes payable Pendapatan diterima di muka 724.485.382.758 2,11,17 496.036.129.375 Unearned revenues Uang muka diterima 756.099.000 677.950.000 Advances received Kewajiban jangka panjang yang Current maturities of long-term jatuh tempo dalam satu tahun: obligations: Pinjaman bank 103.146.693.975 2,16,30,31 - Bank loan Kewajiban sewa pembiayaan 283.300.158.175 2,3,18,30,31 494.147.322.489 Obligations under finance lease

2,10 Biaya masih harus dibayar 268.807.105.994 15,25,30,31 225.699.008.595 Accrued expenses

Total Liabilitas Jangka Pendek 2.806.387.704.648 2.174.246.385.693 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Kewajiban jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang Long-term liabilities, jatuh tempo dalam satu tahun: net of current maturities: Pinjaman bank 273.262.395.178 2,16,30,31 - Bank loan Kewajiban sewa pembiayaan 348.761.562.581 2,3,18,30,31 591.348.704.145 Obligations under finance lease

2,10 Biaya masih harus dibayar 36.909.735.718 15,25,30,31 97.332.772.326 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja karyawan 181.899.173.582 2,3,19 191.131.232.913 Employee benefits liability

Total Liabilitas Jangka Panjang 840.832.867.059 879.812.709.384 Total Non-Current Liabilities

TOTAL LIABILITAS 3.647.220.571.707 3.054.059.095.077 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to the equity kepada pemilik entitas induk holders of the parent entity Modal saham - nilai nominal Share capital – par value Rp250 per saham of Rp250 per share Modal dasar - 40.000.000.000 Authorized - 40,000,000,000 saham shares Ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid - 10.685.124.441 saham 2.671.281.110.250 20 2.671.281.110.250 10,685,124,441 shares Tambahan modal disetor 163.673.995.500 21 163.673.995.500 Additional paid-in capital Akumulasi rugi (6.246.265.168.629) (5.379.608.226.162) Accumulated losses Sekuritas perpetual 2.499.000.000.000 23,24,37 2.499.000.000.000 Perpetual securities Penghasilan komprehensif lainnya 105.238.032.131 78.115.361.786 Other comprehensive income

Ekuitas (defisiensi modal) yang Equity (capital deficiency) dapat diatribusikan kepada attributable to the equity pemilik entitas induk (807.072.030.748) 32.462.241.374 holders of the parent entity Kepentingan non-pengendali 4.896.671.394 1c,2 4.612.621.306 Non-controlling interests

TOTAL EKUITAS (DEFISIENSI TOTAL EQUITY (CAPITAL MODAL), NETO (802.175.359.354) 37.074.862.680 DEFICIENCY), NET

TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 2.845.045.212.353 3.091.133.957.757 EQUITY



P.

210







secara keseluruhan.


taken as a whole.

3


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

For the Year Ended December 31, 2018

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2018 Notes 2017

PENDAPATAN USAHA 4.232.768.047.707 2,26,32 3.817.860.941.246 OPERATING REVENUES BEBAN (PENGHASILAN) USAHA OPERATING EXPENSES (INCOME) Bahan bakar 1.868.450.452.102 24,27,32 1.219.858.771.967 Fuel Sewa pesawat 741.702.710.831 2,24,33 580.358.048.965 Aircraft lease Perbaikan dan perawatan 731.235.727.226 2,33 561.328.811.021 Repairs and maintenance Gaji dan tunjangan 683.604.750.788 646.537.020.246 Salaries and allowances Pelayanan pesawat dan penerbangan 683.437.719.613 583.830.951.543 Aircraft and flight services Pemasaran 282.331.981.800 254.446.978.663 Marketing Penyusutan 178.058.505.245 3,11 169.265.389.295 Depreciation Asuransi 50.623.110.179 40.180.986.131 Insurance Beban operasi lain 514.663.707.073 2,4,28 297.082.799.310 Other operating expenses Pendapatan operasi lain (514.287.849.138) 2,24,28 (913.531.973.464) Other operating income

BEBAN USAHA, NETO 5.219.820.815.719 32 3.439.357.783.677 OPERATING EXPENSES, NET

PROFIT (LOSS) FROM LABA (RUGI) USAHA (987.052.768.012) 32 378.503.157.569 OPERATIONS

Penghasilan keuangan 3.694.831.129 2,32 6.152.523.114 Finance income Pajak final atas pendapatan keuangan (738.966.226) 32 (1.230.504.623) Final tax on finance income Beban keuangan (82.972.451.188) 2,29,32 (83.129.713.608) Finance costs

LABA (RUGI) SEBELUM PROFIT (LOSS) BEFORE PAJAK PENGHASILAN (1.067.069.354.297) 25,32 300.295.462.452 INCOME TAX

Manfaat (beban) pajak penghasilan 160.044.520.589 2,25,32 (813.256.742.835) Income tax benefit (expense)

RUGI TAHUN BERJALAN (907.024.833.708) 32 (512.961.280.383) LOSS FOR THE YEAR PENGHASILAN OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN INCOME Pos yang tidak akan direklasifikasi Item that will not be reclassified ke laba rugi to profit or loss Laba (rugi) pengukuran kembali atas Re-measurement profit (loss) of liabilitas imbalan kerja karyawan 32.771.515.860 19 (5.709.541.804) employee benefits liability Revaluation difference Selisih revaluasi aset tetap 44.031.661.442 11,37 111.355.800.978 of fixed assets Pengaruh pajak penghasilan (19.186.998.254) (26.411.564.794) Income tax effect

PENGHASILAN OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN TAHUN INCOME FOR BERJALAN, SETELAH PAJAK 57.616.179.048 32 79.234.694.380 THE YEAR, NET OF TAX

TOTAL RUGI KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN (849.408.654.660) 32 (433.726.586.003) LOSS FOR THE YEAR



P.

211










secara keseluruhan.


taken as a whole.

4


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

(lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal



CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

(continued) For the Year Ended December 31, 2018



Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Loss for the year attributable to: Pemilik entitas induk (907.290.672.982) (512.643.243.578) Equity holders of the parent entity Kepentingan non-pengendali 265.839.274 (318.036.805) Non-controlling interests

TOTAL (907.024.833.708) (512.961.280.383) TOTAL

Total rugi komprehensif tahun berjalan yang dapat Total comprehensive loss diatribusikan kepada: for the year attributable to: Pemilik entitas induk (849.692.704.748) (433.422.207.309) Equity holders of the parent entity Kepentingan non-pengendali 284.050.088 (304.378.694) Non-controlling interests

TOTAL (849.408.654.660) (433.726.586.003) TOTAL RUGI PER SAHAM DASAR YANG BASIC LOSS PER SHARE DAPAT DIATRIBUSIKAN ATTRIBUTABLE TO EQUITY KEPADA PEMILIK HOLDERS OF THE ENTITAS INDUK (84,91) 2,22 (49,27) PARENT ENTITY



P.

212





The

orig

inal

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

incl

uded

her

ein

are

in th

e In

done

sian

lang

uage

.

Cat

atan

ata

s la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

ian

terla

mpi

r mer

upak

an b

agia

n ya

ng ti

dak

terp

isah

kan

dari

lapo

ran

keua

ngan

kon

solid

asia

n se

cara

kes

elur

uhan

.

The

acco

mpa

nyin

g no

tes

to th

e co

nsol

idat

ed fi

nanc

ial s

tate

men

ts fo

rm a

n in

tegr

al p

art o

f the

se

cons

olid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

take

n as

a w

hole

.

5

PT A

IRAS

IA IN

DO

NES

IA T

BK

DA

N E

NTI

TAS

ANA

KN

YA

LAPO

RAN

PER

UB

AH

AN E

KU

ITAS

KO

NSO

LID

ASIA

N

Unt

uk T

ahun

yan

g B

erak

hir p

ada

Tang

gal 3

1 De

sem

ber 2

018

(D

isaj

ikan

dal

am R

upia

h, k

ecua

li di

nyat

akan

lain

)

PT

AIR

ASI

A IN

DO

NES

IA T

BK

A

ND

ITS

SUB

SID

IAR

IES

CO

NSO

LID

ATE

D S

TATE

MEN

T O

F C

HA

NG

ES IN

EQ

UIT

Y Fo

r the

Yea

r End

ed D

ecem

ber 3

1, 2

018

(E

xpre

ssed

in R

upia

h, u

nles

s ot

herw

ise

stat

ed)

Ek

uita

s ya

ng d

apat

dia

trib

usik

an k

epad

a pe

mili

k en

titas

indu

k/

Equi

ty a

ttrib

utab

le to

the

equi

ty h

olde

rs o

f the

par

ent e

ntity

Cat

atan

/ N

otes

Mod

al s

aham

di

tem

patk

an

dan

dise

tor

penu

h/

Issu

ed a

nd fu

lly

paid

sha

re

capi

tal

Tam

baha

n m

odal

dis

etor

/ A

dditi

onal

pa

id-in

cap

ital

Aku

mul

asi r

ugi/

Acc

umul

ated

lo

sses

Seku

ritas

pe

rpet

ual/

Perp

etua

l se

curit

ies

Peng

hasi

lan

kom

preh

ensi

f lai

nnya

/ O

ther

com

preh

ensi

ve in

com

e

Kep

entin

gan

non-

peng

enda

li/

Non

-con

trol

ling

inte

rest

s

Laba

(rug

i) pe

nguk

uran

ke

mba

li at

as

liabi

litas

ker

ja

kary

awan

/ R

e-m

easu

rem

ent

prof

it (lo

ss) o

f em

ploy

ee

bene

fits

liabi

lity

Selis

ih

reva

luas

i ase

t te

tap/

R

eval

uatio

n di

ffere

nce

of

fixed

ass

ets

Tota

l/ To

tal

Ek

uita

s (d

efis

iens

i mod

al)

yang

dap

at

diat

ribus

ikan

ke

pada

pem

ilik

entit

as in

duk/

Eq

uity

(cap

ital

defic

ienc

y)

attr

ibut

able

to

the

equi

ty

hold

ers

of th

e pa

rent

ent

ity

Tota

l eku

itas

(def

isie

nsi m

odal

), ne

to/

Tota

l equ

ity

(cap

ital

defic

ienc

y), n

et

Sald

o pe

r 1 J

anua

ri 20

17

54.0

00.0

00.0

00

12

6.00

0.00

0.00

0

(4.8

66.9

64.9

82.5

84)

5.

100.

000.

000.

000

(1

.105

.674

.484

)

-

(1.1

05.6

74.4

84)

411.

929.

342.

932

4.91

7.00

0.00

0

41

6.84

6.34

2.93

2 B

alan

ce a

t Jan

uary

1, 2

017

Rug

i tah

un b

erja

lan

-

-

(5

12.6

43.2

43.5

78)

-

-

-

-

(5

12.6

43.2

43.5

78)

(318

.036

.805

)

(512

.961

.280

.383

)

Lo

ss fo

r the

yea

r

Rug

i kom

preh

ensi

f lai

n ta

hun

berja

lan,

set

elah

paj

ak

-

-

-

-

(4.2

95.8

14.4

64)

-

(4

.295

.814

.464

)

(4

.295

.814

.464

) 13

.658

.111

(4

.282

.156

.353

) O

ther

com

preh

ensi

ve lo

ss

for t

he y

ear,

net o

f tax

Selis

ih re

valu

asi a

set t

etap

, set

elah

pa

jak

11

-

-

-

-

-

83

.516

.850

.734

83.5

16.8

50.7

34

83.5

16.8

50.7

34

-

83

.516

.850

.734

R

eval

uatio

n di

ffere

nce

of

fixed

ass

ets,

net

of t

ax

Imba

lan

yang

sec

ara

efek

tif d

ialih

kan

dala

m a

kuis

isi t

erba

lik

4

-

51.8

40.0

00.0

00

-

-

-

-

-

51.8

40.0

00.0

00

-

51

.840

.000

.000

C

onsi

dera

tion

effe

ctiv

ely

trans

ferr

ed in

reve

rse

acqu

isiti

on

Pene

rbita

n sa

ham

bar

u un

tuk

bagi

an

publ

ik

4

16.2

81.1

10.2

50

-

-

-

-

-

-

16.2

81.1

10.2

50

-

16

.281

.110

.250

Is

suan

ce o

f new

sha

res

as p

ublic

offe

ring

Konv

ersi

sek

urita

s pe

rpet

ual m

enja

di

saha

m

4

2.60

1.00

0.00

0.00

0

-

-

(2.6

01.0

00.0

00.0

00)

-

-

-

-

-

- C

onve

rsio

n pe

rpet

ual s

ecur

ities

into

sha

res

Biay

a em

isi s

aham

pen

awar

an u

mum

te

rbat

as

-

(14.

166.

004.

500)

-

-

-

-

-

(14.

166.

004.

500)

-

(1

4.16

6.00

4.50

0)

Issu

ance

cos

t of t

he li

mite

d

pub

lic o

fferin

g

Sald

o pe

r 31

Des

embe

r 201

7

2.

671.

281.

110.

250

16

3.67

3.99

5.50

0

(5.3

79.6

08.2

26.1

62)

2.

499.

000.

000.

000

(5

.401

.488

.948

)

83.5

16.8

50.7

34

78

.115

.361

.786

32.4

62.2

41.3

74

4.61

2.62

1.30

6

37.0

74.8

62.6

80

Bal

ance

at D

ecem

ber 3

1, 2

017

Rug

i tah

un b

erja

lan

-

-

(9

07.2

90.6

72.9

82)

-

-

-

-

(9

07.2

90.6

72.9

82)

265.

839.

274

(9

07.0

24.8

33.7

08)

Loss

for t

he y

ear

Peng

hasi

lan

kom

preh

ensi

f lai

n ta

hun

berja

lan,

set

elah

paj

ak

-

-

-

-

24.5

74.2

22.1

52

-

24

.574

.222

.152

24

.574

.222

.152

18

.210

.814

24

.592

.432

.966

O

ther

com

preh

ensi

ve in

com

e

fo

r the

yea

r, ne

t of t

ax

Selis

ih re

valu

asi a

set t

etap

, set

elah

pa

jak

11

-

-

-

-

-

33

.023

.746

.082

33.0

23.7

46.0

82

33.0

23.7

46.0

82

-

33

.023

.746

.082

R

eval

uatio

n di

ffere

nce

of

fixed

ass

ets,

net

of t

ax

Rek

lasi

fikas

i lan

gsun

g se

lisih

re

valu

asi a

kiba

t pen

jual

an a

set

teta

p 11

,25

-

-

40

.633

.730

.515

-

-

(30.

475.

297.

889)

(30.

475.

297.

889)

10

.158

.432

.626

-

10

.158

.432

.626

Dire

ct re

clas

s re

valu

atio

n di

ffere

nce

due

to s

ale

of fi

xed

asse

ts

Sald

o pe

r 31

Des

embe

r 201

8

2.

671.

281.

110.

250

16

3.67

3.99

5.50

0

(6.2

46.2

65.1

68.6

29)

2.

499.

000.

000.

000

19

.172

.733

.204

86.0

65.2

98.9

27

10

5.23

8.03

2.13

1

(807

.072

.030

.748

) 4.

896.

671.

394

(8

02.1

75.3

59.3

54)

Bal

ance

at D

ecem

ber 3

1, 2

018



P.

213










secara keseluruhan.


taken as a whole. 6


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal



CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2018



ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 4.497.969.564.436 3.755.000.948.321 Cash receipts from customers Cash payments to vendors, Pengeluaran kas kepada pemasok, employees and for operating karyawan dan untuk beban usaha (4.534.205.776.973) (3.167.585.694.286) expenses Pembayaran pajak penghasilan (8.928.032.457) (106.527.885.054) Payments of corporate income tax Pembayaran bunga dan beban Payments of interest and keuangan (80.016.586.285) (78.207.695.118) finance charges

Kas neto diperoleh dari (digunakan Net cash flows provided by untuk) aktivitas operasi (125.180.831.279) 402.679.673.863 (used in) operating activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Hasil penjualan aset tetap 735.850.428.947 11 1.061.026.453 Proceeds from sale of fixed assets Pembayaran dana pemeliharaan Payments for maintenance pesawat (114.912.136.371) 10 (87.962.225.979) reserve funds Pembayaran pembelian gedung (390.000.000.000) - Payments for building acquisition Perolehan aset tetap (59.234.272.304) 11 (64.673.185.007) Acquisitions of fixed assets

Kas neto diperoleh dari (digunakan Net cash flows provided by untuk) aktivitas investasi 171.704.020.272 (151.574.384.533) (used in) investing activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Perolehan (pembayaran) Addition (repayment) of pinjaman, neto 373.595.829.542 16,38 - bank loan, net Pembayaran kewajiban sewa Payments of obligations under pembiayaan (528.132.991.841) 38 (241.129.853.858) finance lease

Kas neto digunakan untuk Net cash flows used in aktivitas pendanaan (154.537.162.299) (241.129.853.858) financing activities

KENAIKAN (PENURURAN) NETO NET INCREASE (DECREASE) IN KAS DAN BANK (108.013.973.306) 9.975.435.472 CASH ON HAND AND IN BANKS KAS DAN BANK CASH ON HAND AND IN BANKS PADA AWAL TAHUN 248.423.113.666 238.447.678.194 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN BANK CASH ON HAND AND IN BANKS PADA AKHIR TAHUN 140.409.140.360 5 248.423.113.666 AT END OF YEAR



P.

214






PT AIRASIA INDONESIA TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2018 and for the Year Then Ended


7

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s establishment

PT AirAsia Indonesia Tbk ("Perusahaan") yang sebelumnya bernama PT Rimau Multi Putra Pratama, Tbk. didirikan berdasarkan Akta Notaris Muchlis Munir, SH., No. 61 tanggal 25 Juli 1989. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan surat keputusan No. C2-4016.HT.01.01.Th.91 tanggal 21 Agustus 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 44, Tambahan No. 2460/1992 tanggal 2 Juni 1992.

PT AirAsia Indonesia Tbk (the “Company”) was established under the name of PT Rimau Multi Putra Pratama, Tbk. based on the Notarial Deed No. 61 of Muchlis Munir, SH., dated July 25, 1989. The deed of the Company’s establishment was approved by the Ministry of Justice in Decision Letter No. C2-4016.HT.01.01.Th.91 dated August 21, 1991 and was published in the State Gazette No. 44, Supplement No. 2460/1992 dated June 2, 1992.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami

beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 138 pada tanggal 24 Mei 2018 dari Notaris Jose Dima Satria, S.H., M.Kn. yang menyetujui antara lain:

The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest amendment was under Notarial Deed No. 138 dated May 24, 2018 of Jose Dima Satria, S.H., M.Kn. which approves among others:

i) Perubahan tempat kedudukan

Perusahaan dari Jl. A.M. Sangaji No. 11 L-M, Gambir, Jakarta Pusat menjadi Red House AirAsia, Jl. Marsekal Suryadharma No. 1, Kota Tangerang, Banten;

ii) Perubahan kewenangan Direksi dalam mewakili Perusahaan;

iii) Perubahan susunan dewan komisaris dan direksi perusahaan.

i) Change of the Company’s domicile from Jl. A.M. Sangaji No. 11 L-M, Gambir, Jakarta Pusat to Red House AirAsia, Jl. Marsekal Suryadharma No. 1, Kota Tangerang, Banten;

ii) Changes of the directors’ authority in representing the Company;

iii) Changes in the composition of the Company’s board of commissioners and board of directors.

Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-0012707.AH.01.02 Tahun 2018 tanggal 8 Juni 2018.

The said amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-0012707.AH.01.02 dated June 8, 2018.

Perusahaan berdomisili dan beralamat di Jl.

Marsekal Suryadharma No. 1, Kota Tangerang, Banten. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 25 Juli 1989.

The Company is domiciled and has business address at Jl. Marsekal Suryadharma No.1, Kota Tangerang, Banten. The Company started commercial operations in July 25, 1989.

AirAsia Berhad, Malaysia, adalah entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan.

AirAsia Berhad, Malaysia, is the parent entity and the ultimate parent entity of the Company.



P.

215















As of December 31, 2018 and For the Year Then Ended


8

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran umum dan aksi korporasi yang mempengaruhi modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh

b. Public offering and corporate actions affecting issued and fully paid share capital

Pada tanggal 11 November 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”, sekarang merupakan bagian dari Otoritas Jasa Keuangan atau “OJK”) dalam surat No. S-1861/PM/1994, untuk melakukan penawaran umum perdana atas sahamnya (“IPO”) sebesar 20.000.000 saham dengan nilai nominal per saham Rp1.000, dengan harga penawaran sebesar Rp2.450 per saham dan pencatatan seluruh saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 8 Desember 1994, saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

On November 11, 1994, the Company received the effective statement from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”, currently part of Financial Services Authority or “Otoritas Jasa Keuangan”/“OJK”) in its letter No. S-1861/PM/1994, to execute Initial Public Offering (“IPO”) of 20,000,000 shares, par value Rp1,000 per share, at the offerring price of Rp2,450 and the registration of the Company’s all shares in the Indonesia Stock Exchange. On December 8, 1994, the Company’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.

Sesuai dengan surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-453/D.04/2017 tanggal 30 November 2017, Perusahaan menerbitkan Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I ("PMHMETD I").

Based on the effective statement from the Financial Services Authority (OJK) through letter No. S-453/D.04/2017 dated November 30, 2017, the Company issued an Additional Paid-in Capital by granting Pre-emptive Rights I ("PMHMETD I").

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham

Luar Biasa yang tanggal 29 Desember 2017 yang telah didokumentasikan dalam Akta No. 86 oleh Notaris Liestiani Wang, S.H., M. Kn., notaris di Jakarta, diputuskan hal-hal berikut:

Based on Extraordinary General Meeting of Shareholders held on December 29, 2017 as documented in Notarial Deed No. 86 of Liestiani Wang, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, the following issues were decided on:

1. Menyetujui rencana Perusahaan

melakukan penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ("HMETD") dengan penawaran umum terbatas dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 13.646.387.267 saham baru dengan nilai nominal Rp250.

2. Menyetujui setoran modal yang akan dilakukan oleh PT Fersindo Nusaperkasa dan AirAsia Investment Ltd. selaku pembeli siaga dalam penawaran umum terbatas masing masing sebanyak 5.306.040.000 saham dan 5.097.960.000 saham dalam bentuk selain uang (inbreng) berupa sekuritas perpetual yang kemudian dikonversi penuh menjadi saham PT Indonesia AirAsia dengan nilai total sebesar Rp2.601.000.000.000.

1. Approved the Company's plan to issue the Pre-emptive Rights ("HMETD") through Limited Public Offering by issuing a total of 13,646,387,267 new shares with a nominal value of Rp250.

2. Approved the capital injection to be made by PT Fersindo Nusaperkasa and AirAsia Investment Ltd. as the standby buyer in a limited public offering of 5,306,040,000 shares and 5,097,960,000 shares, respectively, through non-cash payment in the form of perpetual securities which have been converted into shares of PT Indonesia AirAsia with total amount of Rp2,601,000,000,000.



P.

216














9


b. Penawaran umum dan aksi korporasi yang mempengaruhi modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh (lanjutan)

b. Public offering and corporate actions affecting issued and fully paid share capital (continued)

Pada 31 Desember 2018 dan 2017, seluruh

saham Perusahaan sebanyak 10.685.124.441 saham sudah tercatatkan di Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2018 and 2017, all of the Company's shares of 10,685,124,441 shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange.

c. Struktur Entitas Anak c. Structure of Subsidiaries

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Perusahaan mempunyai pengendalian langsung dan tidak langsung atas entitas anak sebagai berikut:

As of December 31, 2018 and 2017, the Company has direct and indirect ownership over the following subsidiaries:

Tahun Beroperasi

Secara Komersial/

Start of Commercial Operations

Persentase Kepemilikan Efektif/ Effective Percentage of

Ownership

Total Aset Sebelum Eliminasi (dalam jutaan Rupiah)/

Total Assets Before Elimination

(in millions of Rupiah)

Entitas Anak/ Subsidiaries

Domisili/ Domicile

Jenis Usaha/ Nature of Business

31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

Pemilikan langsung/

Direct ownership:

PT Indonesia AirAsia (“IAA”)

Jakarta 2004 Angkutan udara niaga/Commercial air transport service

57,25% 57,25% 2.830.350 3.059.937

PT Vaya Interpersada (“VIP”)

Jakarta 1989 Angkutan Darat/Ground Transportation

- - - -

PT Multi Mekar Lestari (“MML”)

Jakarta 2012 Perdagangan/Trading - - - -

PT Rimau Shipping (“RS”)

Jakarta 2011 Angkutan Hasil/Shipping - - - -

Pemilikan tidak

langsung/ Indirect ownership:

PT Garda Tawang Reksa Indonesia (“GTRI”)

Jakarta 2016 Aktivitas Kebandarudaraan/Airport Activities

38,36% 38,36% 43.511 15.530

Pada tanggal 29 Desember 2017, Perusahaan menjual seluruh kepemilikan saham di PT Vaya Interpersada (VPI), PT Multi Mekar Lestari (MML), dan PT Rimau Shipping (RS), masing-masing kepada PT Catur Mandiri Sejati, PT Senamas Indonesia, dan PT Senamas Indo Mulia dan Tuan Kevin Yatmiko. Oleh karena itu, VPI, MML, dan RS tidak dikonsolidasi oleh Perusahaan sejak tanggal tersebut. Total harga penjualan sebesar Rp9.601.000.000 disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang lain - lain pihak ketiga” pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

On December 29, 2017, the Company sold all of its shares in PT Vaya Interpersada (VPI), PT Multi Mekar Lestari (MML), and PT Rimau Shipping (RS) to PT Catur Mandiri Sejati, PT Senamas Indonesia, and PT Senamas Indo Mulia and Mr. Kevin Yatmiko, respectively. As a result, VPI, MML, and RS was deconsolidated from the Company since that date. The sale price totaling Rp9,601,000,000 is presented as part of “Other receivables - third parties” in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2018 and 2017.



P.

217

















10


c. Struktur Entitas Anak (lanjutan) c. Structure of Subsidiaries (continued)

PT Indonesia AirAsia (“IAA”) PT Indonesia AirAsia (“IAA”)

IAA memiliki saham pada PT Garda Tawang Indonesia (“GTRI”) dengan presentase kepemilikan 67%. GTRI bergerak dalam bidang aktivitas kebandarudaraan dan memulai operasi komersialnya pada tahun 2016.

IAA owns shares of PT Garda Tawang Indonesia (“GTRI”) with the percentage of ownership of 67%. GTRI is engaged in the business of airport activities and commenced its commercial operations in 2016.

PT Garda Tawang Reksa Indonesia (“GTRI”) PT Garda Tawang Reksa Indonesia (“GTRI”)

Berdasarkan Akta Notaris No. 24 tanggal

24 Oktober 2016, dari Notaris Anne Djoenardi, S.H., MBA., PT Indonesia AirAsia (“IAA”) bersama dengan PT Hutama Bhakti Investindo sepakat untuk mendirikan anak perusahaan dengan nama PT Garda Tawang Reksa Indonesia (GTRI). Total kepemilikan saham IAA pada entitas anak tersebut adalah sebesar 67,00% setara dengan Rp10.050.000.000 dengan nilai nominal saham sebesar Rp1.000.000. Kepemilikan saham tersebut telah disetor penuh pada tanggal 5 Juli 2017 sebesar Rp5.123.374.000 dan sisanya sebesar Rp4.926.626.000 diselesaikan dengan menyerahkan aset tetap yang telah dinilai kembali oleh KJPP Aditya Iskandar dan Rekan.

Based on Notarial Deed No. 24, dated October 24, 2016 of Anne Djoenardi, S.H., MBA., PT Indonesia AirAsia together with PT Hutama Bhakti Investindo agreed to establish a subsidiary named PT Garda Tawang Reksa Indonesia (GTRI). The Company owns 67.00% of the outstanding shares of GTRI equivalent to Rp10,050,000,000 with par value of Rp1,000,000. The capital contribution was fully paid on July 5, 2017 by cash amounting to Rp5,123,374,000 and transfer of fixed assets valued at Rp4,926,626,000 based on appraisal report of Aditya Iskandar dan Rekan, Public Appraisal Services Office.

Berdasarkan Akta Notaris No. 03 tanggal

22 Juni 2017, dari Notaris Rizki Meuthia, S.H., M.Kn., GTRI telah meningkatkan modal dasar saham dari Rp15.000.000.000 menjadi sebesar Rp60.000.000.000. Perubahan ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-0014981.AH.01.02 tanggal 21 Juli 2017.

Based on Notarial Deed No. 03, dated June 22, 2017 of Rizki Meuthia, S.H., M.Kn., GTRI increased its authorized capital from Rp15,000,000,000 to Rp60,000,000,000. The amendments were acknowledged by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in Letter No. AHU-0014981.AH.01.02 dated July 21, 2017.

Perusahaan dan entitas anaknya untuk selanjutnya disebut menjadi “Kelompok Usaha”.

The Company and its subsidiaries are collectively referred herein as the “Group”.



P.

218














11


d. Dewan Komisaris dan Direksi dan karyawan d. Board of Commissioners and Board of Directors and employees

Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as well as Audit Committee of the Company as of December 31, 2018 are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Independen : Agus Toni Sutirto : Independent Commissioner Komisaris Utama : Kamarudin Bin Meranun : President Commissioner Komisaris : Pin Harris : Commissioner Direksi Board of Directors Direktur Independen : Dinesh Kumar : Independent Director Direktur Utama : Dendy Kurniawan : President Director

Komite Audit Audit Committee Ketua : Agus Toni Sutirto : Chairman Anggota : Avian Widyasmono : Member

Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as well as Audit Committee of the Company as of December 31, 2017 are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Independen : Agus Toni Sutirto : Independent Commissioner Komisaris Utama : Pin Harris : President Commissioner Komisaris : Kamarudin Bin Meranun : Commissioner Direksi Board of Directors Direktur Independen : Dinesh Kumar : Independent Director Direktur Utama : Dendy Kurniawan : President Director

Komite Audit Audit Committee Ketua : Dr. Ir. Ignatius Anung Setyadi, MM : Chairman Anggota : Roya Yusuf : Member Anggota : Perri Kristianto : Member

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Perusahaan memiliki karyawan tetap masing-masing sejumlah 1.872 dan 1.826 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2018 and 2017, the Company has a total of 1,872 and 1,826 permanent employees, respectively (unaudited).

e. Penyelesaian laporan keuangan

konsolidasian e. Completion of the consolidated financial

statements

Manajemen Perusahaan bertanggungjawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) Indonesia, yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 8 Maret 2019.

The Company’s management is responsible for the preparation of the consolidated financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which were completed and authorized for issuance on March 8, 2019.



P.

219

















12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar penyajian laporan keuangan

konsolidasian a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards (“DSAK”) of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations No. VIII.G.7 concerning the Financial Statement Presentation and Disclosures of listed entities, issued by Otoritas Jasa Keuangan.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.

The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis except for the statement of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the financial statements.

Laporan arus kas yang disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus penerimaan dan pembayaran dari kas dan bank dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows are prepared using the direct method, which classifies the receipts and payments of cash on hand and in banks into operating, investing and financing activities.

Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Setiap entitas di dalam Kelompok Usaha menetapkan mata uang fungsional sendiri dan transaksi-transaksi di dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut.

The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian rupiah, which is also the Company’s functional currency. Each entity in the Group determines its own functional currency and items included in the financial statements of each entity are measured using that functional currency.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017. Kendali diperoleh bila Kelompok Usaha terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Dengan demikian, investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki seluruh hal berikut ini:

The consolidated financial statements comprise the financial statements of the Company and its subsidiaries as at December 31, 2018 and 2017. Control is achieved when the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee. Thus, the Group controls an investee if and only if the Group has all of the following:

i) Kekuasaan atas investee, yaitu hak yang

ada saat ini yang memberi investor kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari investee,

ii) Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan

i) Power over the investee, that is existing rights that give the group current ability to direct the relevant activities of the investee,

ii) Exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee, and



P.

220














13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017. Kendali diperoleh bila Kelompok Usaha terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Dengan demikian, investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki seluruh hal berikut ini: (lanjutan)

The consolidated financial statements comprise the financial statements of the Company and its subsidiaries as at December 31, 2018 and 2017. Control is achieved when the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee. Thus, the Group controls an investee if and only if the Group has all of the following: (continued)

iii) Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil.

iii) The ability to use its power over the investee to affect its returns.

Bila Kelompok Usaha tidak memiliki hak suara atau hak serupa secara mayoritas atas suatu investee, Kelompok Usaha mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam mengevaluasi apakah mereka memiliki kekuasaan atas investee, termasuk:

When the Group has less than a majority of the voting or similar rights of an investee, the Group considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including:

i) Pengaturan kontraktual dengan pemilik

hak suara lainnya dari investee, ii) Hak yang timbul atas pengaturan

kontraktual lain, dan iii) Hak suara dan hak suara potensial yang

dimiliki Kelompok Usaha.

i) The contractual arrangement with the other vote holders of the investee,

ii) Rights arising from other contractual arrangements, and

iii) The Group's voting rights and potential voting rights.

Kelompok Usaha menilai kembali apakah mereka mengendalikan investee bila fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari ketiga elemen dari pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai sejak Kelompok Usaha memeroleh pengendalian atas entitas anak dan berhenti pada saat Kelompok Usaha kehilangan pengendalian atas entitas anak. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban dari entitas anak yang diakuisisi pada tahun tertentu disertakan dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal Kelompok Usaha memeroleh kendali sampai tanggal Kelompok usaha tidak lagi mengendalikan entitas anak tersebut.

The Group re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiaries and ceases when the Group loses control of the subsidiary. Assets, liabilities, income and expenses of a subsidiary acquired during the year are included in the consolidated financial statements from the date the Group gains control until the date the Group ceases to control the subsidiaries.



P.

221

















14



b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Seluruh laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan non-pengendali (“KNP”), walaupun hal ini akan menyebabkan saldo KNP yang defisit. Bila dipandang perlu, penyesuaian dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak untuk diselaraskan dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha.

Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the equity holders of the parent of the Group and to the non-controlling interests (“NCI”), even if this results in the NCI having a deficit balance. When necessary, adjustments are made to the financial statements of subsidiaries to bring their accounting policies into line with the Group’s accounting policies.

Kepentingan non-pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk.

Non-controlling interests represent the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to owners of the Parent Company.

Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan dan beban yang signifikan, serta laba atau rugi hasil transaksi dari intra kelompok usaha yang belum direalisasi dan dividen dieliminasi pada saat konsolidasi.

All significant balances, transactions, income and expenses, and unrealized profits and losses resulting from intra-group transactions and dividends are eliminated on consolidation.

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Bila kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha menghentikan pengakuan atas aset (termasuk goodwill), liabilitas, KNP dan komponen lain dari ekuitas terkait, sementara rugi atau laba yang dihasilkan diakui pada laba rugi. Bagian dari investasi yang tersisa diakui pada nilai wajar.

A change in the parent’s ownership interest in a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Group loses control over a subsidiary, it derecognizes the related assets (including goodwill), liabilities, NCI and other component of equity, while any resultant gain or loss is recognized in the profit or loss. Any investment retained is recognized at fair value.

Akuisisi terbalik Reverse acquisition

Akuisisi terbalik terjadi jika entitas yang menerbitkan efek (pihak pengakuisisi secara hukum) diidentifikasi sebagai pihak yang diakuisisi untuk tujuan akuntansi. Entitas yang kepentingan ekuitasnya diperoleh (pihak yang diakuisisi secara hukum) harus menjadi pihak pengakuisisi untuk tujuan akuntansi dalam transaksi yang merupakan akuisisi terbalik.

Reverse acquisitions occur when the entity that issues securities (the legal acquirer) is identify as the acquiree for accounting purpose. The entity whose equity interests are acquired (the legal acquiree) must be the acquirer for accounting purposes for the transaction to be considered a reverse acquisition.

Pihak pengakuisisi biasanya merupakan entitas yang bergabung yang ukuran relatifnya secara signifikan lebih besar dari ukuran entitas yang bergabung lainnya.

The acquirer is usually the combining entity which relatively have significant size from the other combined entity.



P.

222














15




Akuisisi terbalik (lanjutan) Reverse acquisition (continued)

Kondisi berikut dipertimbangkan dalam mengidentifikasi pihak pengakuisisi dalam kombinasi bisnis, termasuk:

The following circumstances were considered in identifying the acquirer in a business combination, including:

i) Bagian hak suara dalam entitas hasil

penggabungan setelah kombinasi bisnis; ii) Keberadaan kepentingan suara minoritas

yang besar dalam entitas hasil penggabungan jika tidak ada pemilik lain yang mempunyai kepentingan suara signifikan;

iii) Komposisi organ pengatur entitas hasil penggabungan;

iv) Komposisi manajemen senior entitas hasil penggabungan;

v) Ketentuan pertukaran kepentingan ekuitas.

i) The relative voting rights in the combined entity after the business combination;

ii) The existence of a large minority voting interest in the combined entity if no other owner has a significant voting interest;

iii) The composition of the governing body of the combined entity;

iv) The composition of the senior management of the combined entity;

v) The terms of the exchange of equity interests.

Goodwill diukur sebagai kelebihan nilai wajar imbalan yang secara efektif dialihkan oleh pihak pengakuisisi secara akuntansi atas nilai wajar neto aset dan liabilitas teridentifikasi pihak yang diakuisisi secara akuntansi yang diakui.

Goodwill is measured as the excess of the fair value of the consideration effectively transferred by the accounting acquirer over the net fair amount of the accounting acquiree's recognized identifiable assets and liabilities.

Laporan keuangan konsolidasian yang disusun mengikuti akuisisi terbalik disajikan dengan menggunakan nama entitas induk secara hukum, tetapi sebagai pemberlanjutan laporan keuangan entitas anak secara hukum, dengan satu penyesuaian untuk menyesuaikan secara retroaktif atas modal menurut hukum dari pihak pengakuisisi secara akuntansi untuk mencerminkan modal dari pihak yang diakuisisi secara akuntansi. Penyesuaian tersebut disyaratkan untuk mencerminkan modal dari entitas induk secara hukum. Informasi komparatif yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian tersebut juga disesuaikan secara retroaktif untuk mencerminkan modal menurut hukum dari entitas induk secara hukum.

Consolidated financial statements prepared following a reverse acquisition shall be issued under the name of the legal parent but as a continuation of the financial statements of the legal subsidiary, with one adjustment, which is to adjust retroactively the accounting acquirer's legal capital to reflect the legal capital of the accounting acquiree. That adjustment is required to reflect the capital of the legal parent. Comparative information presented in the consolidated financial statements is retroactively adjusted to reflect the legal capital of the legal parent.



P.

223

















16




Akuisisi terbalik (lanjutan) Reverse acquisition (continued)

Jumlah yang diakui sebagai kepentingan ekuitas yang diterbitkan dalam laporan keuangan konsolidasian ditentukan dengan menambahkan ekuitas yang diterbitkan oleh entitas anak secara hukum sesaat sebelum kombinasi bisnis dan nilai wajar dari imbalan yang secara efektif dialihkan. Struktur ekuitas yang muncul dalam laporan keuangan konsolidasian (jumlah dan jenis kepentingan ekuitas yang diterbitkan) menggambarkan struktur ekuitas dari entitas induk secara hukum, termasuk kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh entitas induk secara hukum dalam rangka kombinasi bisnis.

The amount recognized as issued equity interests in the consolidated financial statements is determined by adding the issued equity of the legal subsidiary immediately before the business combination and the fair value of the consideration effectively transferred. The equity structure appearing in the consolidated financial statements (the number and type of equity interests issued) must reflect the equity structure of the legal parent, including the equity interests issued by the legal parent to effect the combination.

Adopsi akuisisi terbalik ini memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan Perusahaan seperti dijelaskan di Catatan 4.

Adoption of the reverse acquisition has significant impact on the financial reporting and disclosures of the Company as disclosed in Note 4.

KNP merupakan reklasifikasi bagian KNP atas saldo laba pihak pengakuisisi secara akuntasi sesaat sebelum akuisisi dan atas ekuitas yang diterbitkan pihak pengakuisisi secara akuntasi.

The NCI is the reclassification of NCI share on retained earning of the accounting acquirer immediately before the acquisition and the accounting acquirer's issued equity.

c. Kas dan bank c. Cash on hand and in banks

Kas dan bank tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.

Cash on hand and in banks are not pledged as collateral or restricted for use.

d. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi d. Transactions with related parties

Perusahaan dan entitas anaknya mempunyai transaksi dengan pihak berelasi sesuai dengan definisi yang diuraikan pada PSAK 7.

The Company and its subsidiaries have transactions with related parties as defined in PSAK 7.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

Semua transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes herein.



P.

224














17



e. Persediaan e. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai

terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa setelah dikurangi estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted-average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated cost necessary to make the sale.

f. Biaya dibayar di muka f. Prepaid expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama

masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

g. Aset tetap g. Fixed assets

Aset tetap, kecuali pesawat, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perawatan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya.

Fixed assets, except aircraft, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as incurred.

Pesawat dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi yang merupakan nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang memadai untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan. Kenaikan yang berasal dari revaluasi pesawat diakui pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasian, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi.

Aircrafts are stated at their revalued amounts, being the fair value at the date of revaluation, less any subsequent accumulated depreciation and subsequent accumulated impairment losses. Revaluation is made with sufficient regularity to ensure that the carrying amount does not differ materially from that which would be determined using fair value at the reporting date. Any revaluation increase arising on the revaluation of such aircraft, land and buildings is recognized in other comprehensive income and accumulated in equity under the heading of revaluation surplus, except to the extent that it reverses a revaluation decrease, for the same asset which was previously recognized in profit or loss, in which case the increase is credited to profit and loss to the extent of the decrease previously charged.



P.

225

















18



g. Aset tetap (lanjutan) g. Fixed assets (continued)

Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi pesawat dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada.

A decrease in carrying amount arising on the revaluation of such aircraft, land and buildings is charged to profit or loss to the extent that it exceeds the balance, if any, held in the properties revaluation reserve relating to a previous revaluation of such aircraft, land and buildings.

Surplus revaluasi pesawat yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The revaluation surplus of aircrafts is directly transferred to retained earnings when the asset is derecognized.

Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation of an asset starts when it is available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Pesawat 20-22 Aircraft Mesin pesawat dan peralatan penerbangan 5-10 Aircraft engines and inflight equipments

Rotable assets dan alat tehnik 5-10 Rotable assets and engineering tools Alat bantu darat 5 Ground support equipment Kendaraan 5 Vehicles Peralatan kantor 5 Office equipment Renovasi 5 Renovation

PT Indonesia AirAsia, entitas anak, menyusutkan pesawat dengan estimasi nilai residu sebesar 10% dari nilai perolehannya.

PT Indonesia AirAsia, a subsidiary, depreciates its aircrafts with the estimated residual values of 10% of the costs.

Pesawat yang disewa dalam perjanjian sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset atau periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Entitas Anak akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

Aircraft held under finance lease is depreciated based on estimated useful life or over the lease period, whichever is shorter, if there is no reasonable certainty that the Subsidiary will obtain ownership by the end of the lease term.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan

pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui sebagai laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is recognized as profit or loss in the year the asset is derecognized.



P.

226














19



g. Aset tetap (lanjutan) g. Fixed assets (continued)

Nilai residu aset, umur manfaat dan metode penyusutan atau amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.

The asset residual values, useful lives and depreciation or amortization method are reviewed at each year end and adjusted prospectively, if necessary.

h. Penurunan nilai aset non-keuangan h. Impairment of non-financial assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian secara tahunan penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Company assesses at end of each reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui

sebagai laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya, kecuali jika aset tersebut dicatat sebesar nilai revaluasi, dimana kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.

Impairment losses, if any, are recognized as profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets, unless the relevant asset is carried at a revalued amount, in which case the impairment loss is treated as a revaluation decrease.

Penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal pelaporan untuk menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.

An assessment is made at each reporting date to assess whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the asset’s or Cash Generating Unit (“CGU”) recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized.

Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat yang telah ditentukan, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba atau rugi, kecuali jika aset tersebut dicatat pada nilai revaluasi, dalam hal tersebut pemulihan rugi penurunan nilai diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

In this case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss, unless the relevant asset is carried at a revalued amount, in which case the reversal of the impairment loss is treated as a revaluation increase. After such reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.



P.

227

















20



i. Provisi i. Provisions

Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal laporan

dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi tidak diakui.

Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

Bila beberapa atau keseluruhan dari manfaat

ekonomis mengharuskan penyelesaian provisi diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian tagihan dapat diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.

When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, the receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.

j. Sewa j. Leases

Kelompok Usaha mengklasifikasikan sewa pada tanggal pengakuan awal, berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.

The Group classifies leases at inception date, based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee and the substance of the transaction rather than the form of the contract.

Sewa pembiayaan - sebagai lessee Finance lease - as lessee

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dicatat dalam laba atau rugi.

A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance charges are reflected in profit or loss.



P.

228














21



j. Sewa (lanjutan) j. Leases (continued)

Sewa pembiayaan - sebagai lessee

(lanjutan) Finance lease - as lessee (continued)

Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa.

If there is reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, then the leased assets are depreciated over their useful lives. If not, then the capitalized lease assets are depreciated over the shorter of the useful life of the asset or the lease term. Gain or loss on a sale and finance leaseback transaction is deferred and amortized over the lease term.

Sewa operasi - sebagai lessee Operating lease - as lessee

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa pada tahun berjalan diakui sebagai beban pada operasi dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.

A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized as expense in the current year operations using the straight-line method over the lease term.

Sewa operasi - sebagai lessor Operating lease - as lessor

Sewa dimana Perusahaan tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

A lease where the Company does not transfer substantially all the risks and rewards of the ownership of the asset are classified as operating leases.

k. Jual dan sewa-balik k. Sale and leaseback

Aset yang dijual berdasarkan transaksi jual dan sewa-balik diperlakukan sebagai berikut:

Assets sold under a sale and leaseback transaction are accounted for as follows:

1. Jika suatu transaksi jual dan sewa-balik

merupakan sewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualan diatas nilai tercatat, tidak segera diakui sebagai pendapatan tetapi ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.

1. If the sale and leaseback transaction results in a finance lease, any excess of sales proceeds over the carrying amount of the asset is deferred and amortized over the lease term.



P.

229

















22



k. Jual dan sewa-balik (lanjutan) k. Sale and leaseback (continued)

Aset yang dijual berdasarkan transaksi jual dan sewa-balik diperlakukan sebagai berikut: (lanjutan)

Assets sold under a sale and leaseback transaction are accounted for as follows: (continued)

2. Jika transaksi jual dan sewa-balik

merupakan sewa operasi dan transaksi tersebut dilakukan pada nilai wajar, maka laba rugi diakui segera, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual diatas nilai wajar, selisih lebih diatas nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset.

2. If the sale and leaseback transaction results in an operating lease and the transaction is established at fair value, any profit or loss is recognized immediately except that, if the loss is compensated by future lease payments at below market price, it is deferred and amortized in proportion to the lease payments over the period for which the asset is expected to be used. If the sale price is above fair value, the excess over fair value is deferred and amortized over the period for which the asset is expected to be used.

Untuk sewa operasi, jika nilai wajar aset pada saat transaksi jual dan sewa-balik lebih rendah daripada nilai tercatatnya, maka rugi sebesar selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar diakui segera.

For operating leases, if the fair value at the time of a sale and leaseback transaction is less than the carrying amount of the asset, a loss equal to the amount of the difference between the carrying amount and fair value is recognized immediately.

Untuk sewa pembiayaan, tidak diperlukan penyesuaian kecuali jika telah terjadi penurunan nilai. Dalam hal ini, nilai tercatat diturunkan ke jumlah yang dapat dipulihkan.

For finance leases, no such adjustment is necessary unless there has been impairment in value. In which case the carrying amount is reduced to recoverable amount.

l. Dana pemeliharaan pesawat l. Maintenance reserve funds

Biaya inspeksi besar rangka pesawat dan perbaikan besar mesin pesawat atas sewa pembiayaan dikapitalisasi dan disusutkan selama periode sampai dengan inspeksi atau perbaikan besar berikutnya.

Major airframe inspection cost relating to heavy maintenance visit and engine overhauls for leased aircraft is capitalized and amortized over the period until the next expected major inspection or overhaul.

m. Pengakuan pendapatan dan beban m. Revenue and expense recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, dikurangi diskon dan rabat tetapi tidak termasuk pajak penjualan (“PPN”).

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, after discounts and rebates but excluding sales taxes (“VAT”).



P.

230














23



m. Pengakuan pendapatan dan beban

(lanjutan) m. Revenue and expense recognition

(continued)

Pendapatan dari penerbangan dan charter diakui pada saat penerbangan telah dilakukan. Pendapatan didalamnya termasuk bagasi, pelayanan penerbangan, kargo, jasa boga dan lain-lain, jika ada, dibebankan kepada penumpang.

Revenue from the flight and charter services is recognized upon the rendering of transportation services. Revenue includes baggage, airline-related, cargo, catering and any other fees charged to customers.

Pendapatan diterima di muka dari penumpang

untuk jasa yang belum diserahkan diakui pada saat pembayaran diterima dan disajikan sebagai “Pendapatan diterima di muka” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Unearned revenues from customers for services not yet rendered are recognized when related payment is received, and are presented as “Unearned revenues” in the consolidated statement of financial position.

Pendapatan jasa kargo dan pendapatan terkait

lainnya diakui pada saat jasa selesai diserahkan.

Cargo waybill revenue and other related revenue are recognized upon the completion of services rendered.

Beban diakui pada saat terjadinya (metode

akrual). Expense is recognized when incurred (accrual

basis).

n. Imbalan kerja n. Employee benefits

Kelompok Usaha diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam Undang-undang No. 13/2003, yang merupakan kewajiban imbalan pasti berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.

The Group is required to provide a minimum pension benefit as stipulated in Labor Law No. 13/2003, which represents an underlying defined benefit obligation based on PSAK 24 (2013 Revised), “Employee Benefits”.

Beban atas pemberian imbalan dalam program imbalan manfaat pasti ditentukan dengan metode “Projected Unit Credit”.

The cost of providing benefits under the defined benefits plan is determined using the “Projected Unit Credit” method.

Pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial, segera diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian dengan pengaruh langsung didebit atau dikreditkan kepada saldo laba melalui penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

Re-measurements, comprising of actuarial gains and losses, are recognized immediately in the consolidated statement of financial position with a corresponding debit or credit to retained earnings through other comprehensive income in the period in which they occur. Re-measurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.

Biaya jasa lalu diakui pada laba rugi pada tanggal yang lebih awal antara: i. Tanggal amandemen atau kurtailmen

program; dan ii. Tanggal pada saat Perusahaan mengakui

biaya restrukturisasi terkait.

Past service costs are recognised in profit or loss on the earlier of: i. The date of the plan amendment or

curtailment; and ii. The date that the Company recognizes

related restructuring costs.



P.

231

















24



n. Imbalan kerja (lanjutan) n. Employee benefits (continued)

Bunga neto ditentukan dengan mengalikan liabilitas (aset) imbalan pasti neto dengan tingkat diskonto. Perusahaan mengakui perubahan atas liabilitas imbalan pasti neto berikut pada akun “Imbalan kerja karyawan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian: i. Biaya jasa yang terdiri dari biaya jasa

kini, biaya jasa lalu dan keuntungan dan kerugian atas kurtailmen.

ii. Beban atau pendapatan bunga neto.

Net interest is calculated by applying discount rate to the net defined benefit liability or asset. The Company recognizes the following changes in the net defined benefit obligation under “Employee benefits expense“ account in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income: i. Service costs comprising current service

costs, past-service costs and gains and losses on curtailments.

ii. Net interest expense or income.

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut.

Short-term employee benefits are recognized when an employee has rendered service during accounting period, at the undiscounted amount of short-term employee benefits expected to be paid in exchange for that service.

Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif.

Short term employee benefits include such as wages, salaries, bonus and incentive.

Imbalan pascakerja Post-employment benefits

Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).

Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).

Kelompok Usaha mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut.

The Group recognizes the amount of the net defined benefit liability at the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets which calculated by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. Present value benefit obligation determine by discounting the benefit.

Kelompok Usaha mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktif informal entitas.

The Group account not only for its legal obligation under the formal terms of a defined benefit plan, but also for any constructive obligation that arises from the entity’s informal practices.

Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.

Current service cost, past service cost and gain or loss on settlement, and net interets on the net defined benefit liability (asset) are recognized in profit and loss.



P.

232














25



n. Imbalan kerja (lanjutan) n. Employee benefits (continued)

Imbalan pascakerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.

The remeasurement of the net defined benefit liability (assets) comprises actuarial gains and losses the return on plan assets, and any change in effect of the asset ceiling are recognized in other comprehensive income.

o. Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing o. Foreign currency transactions and

balances

Mata uang penyajian yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang juga merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha.

The presentation currency used in the consolidated financial statements is Rupiah, which is also the Group’s functional currency.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat

dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah sesuai dengan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi bank untuk tahun tersebut. Laba rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At end of reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah using the Bank Indonesia’s middle rates of exchange at the last banking transaction date of the year. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017,

nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut:

At December 31, 2018 and 2017, the rates of exchange used were:

2018 2017

1 Dolar AS (“US$”) 14.481 13.548 US Dollar (“US$”) 1 1 Dolar Australia (“AUD”) 10.211 10.557 Australian Dollar (“AUD”) 1 1 Dolar Singapura (“SIN$”) 10.603 10.134 Singaporean Dollar (“SIN$”) 1 1 Ringgit Malaysia (“MYR”) 3.493 3.335 Malaysian Ringgit (“MYR”) 1 1 Dong Vietnam (“VND”) 0,6250 0,5950 Vietnam Dong (“VND”) 1 1 Baht Thailand (“THB”) 445 414 Baht Thailad (“THB”) 1 1 Rupee India (“INR”) 207 212 India Rupee (“INR”) 1 1 Euro (“EUR”) 16.560 16.174 Euro (“EUR”) 1

Transaksi dalam mata uang asing lain dipertimbangkan tidak signifikan.

Transactions in other foreign currencies are considered not significant.



P.

233

















26



p. Perpajakan p. Taxation

Pajak kini Current tax

Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan di negara tempat Kelompok Usaha beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak.

Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as at the reporting dates in the countries where the Group operates and generates taxable income.

Bunga dan denda disajikan sebagai bagian dari penghasilan atau beban operasi lain karena tidak dianggap sebagai bagian dari beban pajak penghasilan.

Interests and penalties are presented as part of other operating income or expenses since they are not considered as part of the income tax expense.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau jika Kelompok Usaha mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Kekurangan dan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan, jika ada, dicatat sebagai bagian dari “Beban pajak kini” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Amendments to tax obligations are recorded when the Tax Assessment Letter (“SKP”) is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined. Underpayment and overpayment of corporate income tax, if any, is recorded as part of “Current tax expense” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Pajak tangguhan Deferred tax

Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.

Deferred tax is recognized using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali: i. Liabilitas pajak tangguhan yang terjadi

dari pengakuan awal goodwill atau dari aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis, dan pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak atau rugi pajak;

ii. Dari perbedaan temporer kena pajak atas investasi pada entitas anak, yang saat pembalikannya dapat dikendalikan dan besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat.

Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, except: i. Where the deferred tax liability arises

from the initial recognition of goodwill or of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss;

ii. In respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries, when the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future.



P.

234














27



p. Perpajakan (lanjutan) p. Taxation (continued)

Pajak tangguhan (lanjutan) Deferred tax (continued)

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali: iii. Liabilitas pajak tangguhan yang terjadi

dari pengakuan awal goodwill atau dari aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis, dan pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak atau rugi pajak;

iv. Dari perbedaan temporer kena pajak atas investasi pada entitas anak, yang saat pembalikannya dapat dikendalikan dan besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat.

Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, except: iii. Where the deferred tax liability arises

from the initial recognition of goodwill or of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss;

iv. In respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries, when the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut, dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali: i. Jika aset pajak tangguhan timbul dari

pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis dan tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak; atau

ii. Dari perbedaan temporer yang dapat

dikurangkan atas investasi pada entitas anak, aset pajak tangguhan hanya diakui bila besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat dan laba kena pajak dapat dikompensasi dengan beda temporer tersebut.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward of unused tax losses can be utilized, except: i. Where the deferred tax asset relating to

the deductible temporary difference arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss; or

ii. In respect of deductible temporary differences associated with investments in subsidiaries, deferred tax assets are recognized only to the extent that it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future and taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized.



P.

235

















28




Pajak tangguhan (lanjutan) Deferred tax (continued)

Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui dan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya.

The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed by the Group at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau Kelompok Usaha yang bermaksud untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Group intend to settle its current assets and liabilities on a net basis.

Pajak pertambahan nilai Value-added tax

Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah pajak pertambahan nilai (“PPN”) kecuali: a) PPN yang muncul dari pembelian aset atau

jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang diterapkan; dan

b) Piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN.

Revenues, expenses and assets are recognized net of the amount of value-added tax (“VAT”) except: a) Where the VAT incurred on a purchase of

assets or services is not recoverable from the taxation authority, in which case the VAT is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expense item as applicable; and

b) For receivables and payables that are stated with the amount of VAT included.



P.

236














29




Pajak pertambahan nilai (lanjutan) Value-added tax (continued)

Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau terutang kepada, kantor pajak termasuk sebagai bagian dari piutang atau utang pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The net amount of VAT recoverable from, or payable to, the taxation authority is included as part of receivables or payables in the consolidated statement of financial position.

Pajak final Final tax

Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, Pajak final dikenakan atas nilai bruto transaksi, dan tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian.

In accordance with the tax regulation in Indonesia, final tax is applied to the gross value of transactions, even when the parties carrying the transaction recognizing losses.

Pajak final tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK 46: Pajak Penghasilan. Oleh karena itu, Kelompok Usaha menyajikan pajak final terkait secara terpisah.

Final tax is scoped out from PSAK 46: Income Tax. Therefore, the Group presented such final tax separately.

Kelompok Usaha melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Kelompok Usaha: a. memiliki hak yang dapat dipaksakan

secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan

b. bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

The Group offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the Group:

a. has legally enforceable right to set off the

recognized amounts, and

b. intends either to settle on a net basis, or to realize the assets and settle liabilities simultaneously.

q. Pengukuran nilai wajar q. Fair value measurement

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima dari menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi: i) Di pasar utama untuk aset atau liabilitas

tersebut, atau ii) Jika tidak terdapat pasar utama, di pasar

yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either: i) In the principal market for the asset or

liability, or ii) In the absence of a principal market, in

the most advantageous market for the asset or liability.

Pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan tersebut harus dapat diakses oleh Kelompok Usaha.

The principal or the most advantageous market must be accessible to by the Group.



P.

237

















30



q. Pengukuran nilai wajar (lanjutan) q. Fair value measurement (continued)

Nilai wajar dari aset atau liabilitas diukur dengan menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.

The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.

Pengukuran nilai wajar dari suatu aset nonkeuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut pada penggunaan tertinggi dan terbaiknya.

A fair value measurement of a non-financial asset takes into account a market participant's ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use.

Kelompok Usaha menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaan dan data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, dengan memaksimalkan masukan (input) yang dapat diamati (observable) yang relevan dan meminimalkan masukan (input) yang tidak dapat diamati (unobservable).

The Group uses valuation techniques that are appropriate in the circumstances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximizing the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs.

Semua aset dan liabilitas yang nilai wajarnya diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian dikategorikan dalam hirarki nilai wajar berdasarkan level masukan (input) paling rendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan sebagai berikut:

All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the consolidated financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole:

i) Level 1 - Harga kuotasian (tanpa

penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran.

ii) Level 2 - Teknik penilaian yang menggunakan tingkat masukan (input) yang paling rendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar yang dapat diamati (observable) baik secara langsung atau tidak langsung.

iii) Level 3 - Teknik penilaian yang menggunakan tingkat masukan (input) yang paling rendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar yang tidak dapat diamati (unobservable) baik secara langsung atau tidak langsung.

i) Level 1 - Quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities.

ii) Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable.

iii) Level 3 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is unobservable.



P.

238














31



q. Pengukuran nilai wajar (lanjutan) q. Fair value measurement (continued)

Untuk aset dan liabilitas yang diakui pada laporan keuangan konsolidasian secara berulang, Kelompok Usaha menentukan apakah terdapat perpindahan antara level dalam hirarki dengan melakukan evaluasi ulang atas penetapan kategori (berdasarkan level masukan (input) paling rendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan) pada tiap akhir periode pelaporan.

For assets and liabilities that are recognized in the consolidated financial statements on a recurring basis, the Group determines whether transfers have occurred between levels in the hierarchy by re-assessing categorization (based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole) at the end of each reporting period.

r. Instrumen keuangan r. Financial instruments Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang memberikan aset keuangan bagi satu entitas dan liabilitas keuangan atau ekuitas bagi entitas lain.

A financial instrument is any contract that gives rise to a financial asset of one entity and a financial liability or equity instrument of another entity.

i. Aset keuangan i. Financial assets

Pengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai

aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets.

Aset keuangan pada awalnya diukur pada

nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at fair value. In the case of investments not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.

Kelompok Usaha menentukan klasifikasi

aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset keuangan setiap akhir tanggal pelaporan.

The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each reporting date.

Aset keuangan Kelompok Usaha

mencakup kas dan bank, piutang usaha dan lain-lain dan uang jaminan, yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Group’s financial assets include cash on hand and in banks, trade and other receivables and security deposits, which are all classified under loans and receivables.



P.

239

















32



r. Instrumen keuangan (lanjutan) r. Financial instruments (continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran aset keuangan setelah

pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. Pada tanggal pelaporan, seluruh aset keuangan Kelompok Usaha diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

The subsequent measurement of a financial asset depends on its classification. As of the reporting date, all the Group’s financial assets are classified as loans and receivables.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”). Keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laba rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, such assets are carried at amortized cost using the Effective Interest Rate (“EIR”) method. The related gains or losses are recognized in the profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

ii. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities

Pengakuan awal Initial recognition

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai.

Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized costs, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate.

Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Pada tanggal pelaporan, Kelompok Usaha

tidak memiliki liabilitas lain selain yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

As at the reporting date, the Group has no financial liabilities other than those classified as financial liabilities measured at amortized costs.



P.

240














33




ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) ii. Financial liabilities (continued)

Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued)

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial liabilities measured at amortized costs, inclusive of directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan Kelompok Usaha

mencakup utang usaha dan lain - lain, pinjaman bank, biaya masih harus dibayar dan kewajiban sewa pembiayaan.

The Group’s financial liabilities include trade and other payable, bank loan, accrued expenses and obligations under finance lease.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Setelah pengakuan awal, liabilitas

keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan tingkat bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat pinjaman dan utang dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.

Subsequent to initial recognition, financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income when the loans and borrowings are derecognized as well as through the amortization process.

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Classification as debt or equity

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha diklasifikasikan sesuai substansi perjanjian kontrak dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Suatu instrumen merupakan instrumen ekuitas jika, dan hanya jika, kedua kondisi berikut terpenuhi:

(a) Instrumen tersebut tidak memiliki

kewajiban kontraktual: (i) Untuk menyerahkan kas atau

aset keuangan lain kepada entitas lain; atau

(ii) Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan penerbit.

Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument. An instrument is an equity instrument if, and only if, both conditions below are met: (a) The instrument includes no contractual

obligation: (i) To deliver cash or another financial

asset to another entity; or (ii) To exchange financial assets or

financial liabilities with another entity under conditions that are potentially unfavourable to the issuer.



P.

241

















34




ii. Liabilitas keuangan (lanjutan)

ii. Financial liabilities (continued)

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas (lanjutan)

Classification as debt or equity (continued)

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha diklasifikasikan sesuai substansi perjanjian kontrak dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Suatu instrumen merupakan instrumen ekuitas jika, dan hanya jika, kedua kondisi berikut terpenuhi: (lanjutan)

Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument. An instrument is an equity instrument if, and only if, both conditions below are met: (continued)

(b) Jika instrumen tersebut akan atau

mungkin diselesaikan dengan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas, instrumen tersebut merupakan: (i) Nonderivatif yang tidak memiliki

kewajiban kontraktual bagi penerbitnya untuk menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas; atau

(ii) Derivatif yang akan diselesaikan hanya dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas.

(b) If the instrument will or may be settled in the issuer's own equity instruments, it is:

(i) A non-derivative that includes no contractual obligation for the issuer to deliver a variable number of its own equity instruments; or

(ii) A derivative that will be settled only

by the issuer exchanging a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of its own equity instruments.

iii. Saling hapus instrumen keuangan iii. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan di laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus jumlah yang telah diakui tersebut dan terdapat intensi untuk diselesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount are reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.



P.

242














35




iv. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan

iv. Amortized cost of financial instruments

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

v. Penurunan nilai aset keuangan v. Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Group assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.



P.

243

















36




v. Penurunan nilai aset keuangan

(lanjutan) v. Impairment of financial assets

(continued)

• Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi

• Financial assets carried at amortized cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha terlebih dahulu menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment.

Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit yang diharapkan di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung pada laba rugi. Penghasilan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat SBE awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan.

When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not been incurred). The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original EIR of the financial asset. Loans together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company.



P.

244














37




vi. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan

vi. Derecognition of financial assets and liabilities

Aset keuangan Financial assets

Aset keuangan (atau, mana yang berlaku

sebagai bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) dihentikan pengakuannya pada saat:

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:

(1) Hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Kelompok Usaha memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Kelompok Usaha secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Kelompok Usaha secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

(1) The rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or (2) The Group has transferred its rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) The Group has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) The Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the asset.

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan

pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Ketika liabilitas keuangan yang ada

digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba atau rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as an extinguishment of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.



P.

245

















38



s. Biaya emisi saham s. Issuance costs of share capital

Biaya yang terjadi sehubungan dengan

penerbitan modal saham Perusahaan kepada publik dikurangkan langsung dengan hasil emisi dan disajikan sebagai pengurang akun tambahan modal disetor dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Costs incurred in connection with the Company’s issuance of share capital to the public were offset directly with the proceeds and presented as deduction to additional paid-in capital account in the consolidated statement of financial position.

t. Laba per saham dasar t. Basic earnings per share

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar dan disetor penuh selama periode yang bersangkutan.

In accordance with PSAK No. 56, “Earnings per Share”, the basic earning per share attributable to the equity holder of the parent entity are computed by dividing income for the year attributable to the equity holders of the parent entity over the weighted average number of issued and fully paid shares during the period.

u. Informasi segmen u. Segment information

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Kelompok Usaha yang secara regular direviu oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.

Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

An operating segment is a component of an Entity:

a. that engages in business activities from which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);

b. whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and

c. for which discrete financial information is available.

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap segmen.

Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of their performance is more specifically focused on the category of each segment.



P.

246














39



v. Peristiwa setelah periode pelaporan v. Events after the reporting period

Peristiwa setelah akhir periode yang memberikan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Kelompok Usaha pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah akhir periode yang bukan peristiwa penyesuai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika material.

Post period events that provide additional information about the Group’s consolidated financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the financial statements. Post period events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.

w. Standar akuntansi yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif

w. Accounting standards that have been published but not yet effective

Berikut ini adalah beberapa perubahan dan penyesuaian standar akuntansi yang telah disahkan oleh DSAK yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2018:

The following are several issued amendments and improvements to accounting standards by DSAK that are considered relevant to the financial reporting of the Group but are not yet effective for the 2018 financial statements:

• PSAK no. 71: “Instrumen Keuangan”, berlaku

efektif 1 Januari 2020 dengan Penerapan dini diperkenankan.

Standar akuntansi ini diperkirakan akan mempengaruhi klasifikasi dan pengukuran aset dan liabilitas keuangan Kelompok Usaha. Oleh karena itu, memerlukan pertimbangan Kelompok Usaha, termasuk evaluasi dari model bisnis dan karakteristik arus kas kontraktual. Standar ini juga mensyaratkan pengukuran penurunan nilai berdasarkan model rugi kredit yang diharapkan dari sebelumnya model kerugian yang terjadi.

• PSAK no. 71, “Financial Instruments”, effective January 1, 2020 with earlier application is permitted.

This accounting standard is expected to have impact to the Group’s classification and measurement of financial assets and liabilities. Thus, it requires the Group’s exercise of judgment, including the assessment of business model and characteristic of contractual cash flows. The standard also requires impairment model under expected credit loss (“ECL”) model from the previous requirement under occurred loss model.

• PSAK No. 72: “Pendapatan dari kontrak

dengan Pelanggan”, berlaku efektif 1 Januari 2020 dan dapat diadopsi retrospektif penuh atau restropektif yang dimodifikasi.

Standar ini mengharuskan Kelompok Usaha menerapkan model 5-langkah dalam mengakui pendapatan. Kelompok Usaha harus mengidentifikasi pelaksanaan obligasi yang disyaratkan tiap kontrak dengan pelanggan, termasuk pertimbangan variabel, dan hanya mengakui pendapatan sesuai harga transaksi yang dialokasi/ditentukan pada saat pelaksanaan obligasi dipenuhi.

• PSAK No. 72: “Revenue from Contracts with Customers”, effective January 1, 2020 and can be applied using either full retrospective approach or modified retrospective approach.

This accounting standard requires the Group to apply 5-step model in recognizing revenue. The Group will be required to identify performance obligation promised in each contract with the customer, including any variable consideration, and only recognize revenue in accordance with the determined/allocated transactions price upon satisfaction of the performance obligation.



P.

247

















40



w. Standar akuntansi yang telah diterbitkan

namun belum berlaku efektif (lanjutan) w. Accounting standards that have been

published but not yet effective (continued)

Berikut ini adalah beberapa perubahan dan penyesuaian standar akuntansi yang telah disahkan oleh DSAK yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2018: (lanjutan)

The following are several issued amendments and improvements to accounting standards by DSAK that are considered relevant to the financial reporting of the Group but are not yet effective for the 2018 financial statements: (continued)

• PSAK No. 73: Sewa, yang diadopsi dari

IFRS No. 16, berlaku efektif 1 Januari 2020 dengan penerapan dini diperkenankan untuk entitas yang juga telah menerapkan PSAK No. 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan.

PSAK ini menetapkan prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan atas sewa dengan memperkenalkan model akuntansi tunggal dengan mensyaratkan untuk mengakui aset hak-guna (right-of-use assets) dan liabilitas sewa. Terdapat 2 pengecualian opsional dalam pengakuan aset dan liabilitas sewa, yakni untuk: (i) sewa jangka-pendek dan (ii) sewa yang aset pendasarnya (underlying assets) bernilai-rendah.

• PSAK No. 73: Leases, adopted from IFRS No. 16, effective January 1, 2020 with earlier application is permitted, but not before an entity applies PSAK No. 72: Revenue from Contracts with Customers.

This PSAK establishes the principles of recognition, measurement, presentation, and disclosure of the lease by introducing a single accounting model, with the requirement to recognize the right-of-use assets and liability of the lease; there are 2 optional exclusions in the recognition of the lease assets and liabilities: (i) short-term lease and (ii) lease with low-value underlying assets.

• PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Amandemen, Kurtailmen, atau Penyelesaian Program, berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2019. Penerapan dini diperkenankan.

Amandemen PSAK No. 24 memberikan panduan yang lebih jelas bagi entitas dalam mengakui biaya jasa lalu, keuntungan dan kerugian penyelesaian, biaya jasa kini dan bunga neto setelah adanya amandemen, kurtailmen, atau penyelesaian program karena menggunakan asumsi aktuarial terbaru (sebelumnya menggunakan asumsi aktuarial pada awal periode pelaporan tahunan). Selain itu, Amandemen PSAK No. 24 juga mengklarifikasi bagaimana persyaratan akuntansi untuk amandemen, kurtailmen, atau penyelesaian program dapat mempengaruhi persyaratan batas atas aset yang terlihat dari pengurangan surplus yang menyebabkan dampak batas aset berubah.

• PSAK No. 24: Employee Benefits regarding Amendments, Curtailments, or Program Settlement, effective January 1, 2019. Earlier application is permitted.

Amendments to PSAK No. 24 provide clearer guidance for entities in recognizing past service costs, settlement gains and losses, current service costs and net interest after amendments, curtailments, or completion of programs because they use the latest actuarial assumptions (previously using actuarial assumptions at the beginning of the reporting period annual). In addition, the Amendments to SFAS No. 24 also clarifies how the accounting requirements for amendments, curtailments, or program completion can affect the asset boundary requirement as seen from the reduction in surplus which causes then impact of the asset limit to change.



P.

248














41



w. Standar akuntansi yang telah diterbitkan

namun belum berlaku efektif (lanjutan) w. Accounting standards that have been

published but not yet effective (continued)

Berikut ini adalah beberapa perubahan dan penyesuaian standar akuntansi yang telah disahkan oleh DSAK yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2018: (lanjutan)

The following are several issued amendments and improvements to accounting standards by DSAK that are considered relevant to the financial reporting of the Group but are not yet effective for the 2018 financial statements: (continued)

• ISAK No. 33: “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”, berlaku efektif 1 Januari 2019 dengan penerapan dini diperkenankan.

Interpretasi ini mengklarifikasi penggunaan tanggal transaksi untuk menentukan kurs yang digunakan pada pengakuan awal aset, beban atau penghasilan terkait pada saat entitas telah menerima atau membayar imbalan di muka dalam valuta asing.

• ISAK No. 33: “Foreign Currency Transaction and Advance Consideration”, effective January 1, 2019 with earlier application is permitted.

This interpretation clarifies the use of the transaction date to determine the exchange rate used in the intial recognition of the related asset, expense or income at the time the entity has received or paid advance consideration in the foreign currency.

• Amandemen ISAK 34, “Ketidakpastian

dalam Perlakuan Pajak Penghasilan”, berlaku efektif 1 Januari 2019. Penerapan dini diperkenankan.

Amandemen ini mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan non-kas.

• Amendments to ISAK 34, “Uncertainty over Income Tax Treatment”, effective January, 1 2019. Earlier application is permitted.

The amendments require entities to provide disclosures that enable the financial statements users to evaluate the changes in liabilities arising from financing activities, including changes from cash flow and non-cash.

Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak dari amandemen dan penyesuaian tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.

The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these amendments and improvements to accounting standards on its consolidated financial statements.

3. ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI

SIGNIFIKAN 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND

ASSUMPTIONS Penyusunan laporan keuangan konsolidasian

Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimations and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.



P.

249

















42

3. ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

These judgments are made by the management in order to apply the Group’s accounting policies, which have the most significant influence on the amount recognized in the consolidated financial statements:

Penentuan mata uang fungsional Determination of functional currency Mata uang fungsional Kelompok Usaha adalah

mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban operasional. Berdasarkan substansi ekonomi dari kondisi mendasari yang relevan, mata uang fungsional dan penyajian Kelompok Usaha adalah Rupiah.

The Group’s functional currency is the currency that mainly influences the revenue and operational expenses. Based on the economic substance of relevant underlying circumstances, the functional and presentation currency of the Group is Rupiah.

Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and liabilities Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset

dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui dan diklasifikasikan sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2.

The Group specifies classification of certain assets and liabilities with consideration whether the definition specified by the PSAK No. 55 (Revised 2014) is fulfilled. The financial assets and liabilities have been recognized and classified in accordance with the Group’s accounting policies stated in Note 2.

Sewa

Leases

Kelompok Usaha, sebagai lessee, memiliki

berbagai perjanjian sewa sehubungan dengan pesawat tertentu. Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat risiko signifikan dan manfaat kepemilikan atas aset sewaan atau aset yang diperoleh melalui sewa telah ditransfer ke atau diperoleh oleh Kelompok Usaha. Kelompok Usaha membuat pertimbangan dari pengalihan risiko dan manfaat kepemilikan dari aset sewaan atau aset yang diperoleh melalui sewa.

The Group, as lessee, has various lease agreements in respect of certain aircrafts. The Group evaluates whether significant risks and rewards of ownership of the leased assets or assets acquired through lease are transferred to or acquired by the Group. The Group makes judgments of transfer of risks and rewards of ownership of leased assets or assets acquired through lease.

Pajak penghasilan Income tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam

menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Ketidakpastian yang ada sehubungan dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah serta waktu dari penghasilan kena pajak di masa mendatang. Perhitungan untuk penghasilan pajak badan di ungkapkan di Catatan 25.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. The computation of corporate income tax is disclosed in Note 25.



P.

250














43



Estimasi dan asumsi Estimations and assumptions Asumsi utama dan sumber utama ketidakpastian

estimasi lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam estimasi dan asumsi terkait pada saat terjadinya.

Main assumptions and main sources of other uncertainty estimation on the reporting date which might have significant risk of material adjustment to the recorded assets and liabilities for the coming period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimations on the provided parameter during the preparation of consolidated financial statements. The assumptions and situations regarding the future development may change due to change in the market or circumstances arising beyond the control of the Group. Those changes will be reflected in the estimations and assumptions when they occur.

Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan

menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 22 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over the estimated useful lives of the assets. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 5 to 22 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses.

Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan

teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 diungkapkan dalam Catatan 11.

Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying value of the Group’s fixed assets as of December 31, 2018 and 2017 is disclosed in Note 11.

Pensiun dan imbalan kerja Pension and employee benefits Pengukuran liabilitas imbalan kerja Kelompok

Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui secara langsung pada laporan posisi keuangan konsolidasian melalui penghasilan komprehensif lainnya dalam periode terjadinya.

The measurement of the Group’s employee benefits liability is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuary in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, disability rate, retirement age and mortality rate. Actuarial gain or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized immediately in the consolidated financial position through other comprehensive income the period in which they occur.



P.

251

















44



Estimasi dan asumsi (lanjutan)

Estimations and assumptions (continued)

Pensiun dan imbalan kerja (lanjutan) Pension and employee benefits (continued) Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa

asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.

While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.

Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 dijelaskan lebih rinci dalam Catatan 19.

The carrying amount of the Group’s estimated employee benefits liability as of December 31, 2018 and 2017 are discussed further in Note 19.

Realisasi dari aset pajak tangguhan Realizability of deferred tax assets Kelompok Usaha melakukan penelaahan atas nilai

tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Kelompok Usaha atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Kelompok Usaha di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Kelompok Usaha dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.

The Group reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods. This forecast is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.

Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets

Penurunan nilai terjadi pada saat nilai tercatat aset

melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

Impairment exists when the carrying value of an asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.



P.

252














45



Estimasi dan asumsi (lanjutan)

Estimations and assumptions (continued)

Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) Impairment of non-financial assets (continued) Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya

untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017,

Perusahaan mencatat penyisihan atas kerugian penurunan nilai aset tetap. Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, diungkapkan dalam Catatan 11.

As of December 31, 2018 and 2017, the Company recorded allowance for impairment losses of fixed assets. The net carrying value of the Company’s fixed assets as of December 31, 2018 and 2017 is disclosed in Note 11.

4. AKUISISI TERBALIK 4. REVERSE ACQUISITION Pada tanggal 15 Desember 2017, Perusahaan

melakukan Penawaran Umum Terbatas dimana PT Fersindo Nusaperkasa (“FN”) dan AirAsia Investment Ltd. (“AIL”), pemegang saham PT Indonesia AirAsia (“IAA”), selaku pembeli siaga, akan membeli masing-masing sebanyak 5.306.040.000 lembar saham (senilai Rp1.326.510.000.000) dan 5.097.960.000 lembar saham (senilai Rp1.274.490.000.000). Pada tanggal 29 Desember 2017 penyetoran atas saham dilakukan dalam bentuk selain kas, yaitu sekuritas perpetual. Pada tanggal 30 Agustus 2017, AirAsia Berhad, sebagai pemegang sekuritas perpetual, mengalihkan sebagian sekuritas perpetual kepada FN dan AIL dengan nilai total sebesar Rp2.601.000.000.000.

Efektif pada tanggal 29 Desember 2017, Perusahaan mengkonversi seluruh sekuritas perpetual di atas menjadi saham baru pada IAA sehingga Perusahaan mempunyai kepemilikan sebesar 57,25% dari total saham IAA.

On December 15, 2017, the Company conducted Limited Rights Issue whereby PT Fersindo Nusaperkasa (“FN”) and AirAsia Investment Ltd. (“AIL”), the shareholders of PT Indonesia AirAsia (“IAA”), as standby buyers, would subscribe to 5,306,040,000 shares (amounting to Rp1,326,510,000,000) and 5,097,960,000 shares (amounting to Rp1,274,490,000,000), respectively. On December 29, 2017, payment of the shares subscription was done in the form of perpetual securities. On August 30, 2017, AirAsia Berhad, as the IAA’s perpetual security holder, transferred a portion of the perpetual securities to FN and AIL in the amount totaling Rp2,601,000,000,000.

Effective December 29, 2017, the Company converted the above mentioned perpetual securities into new shares of IAA resulting in the Company owning 57.25% of the total shares of IAA.

Setelah Penawaran Umum Terbatas, FN dan AAIL,

sebagai pemegang saham IAA, secara bersama-sama menguasai 97,37% kepemilikan saham atas Perusahaan, sehingga IAA memperoleh pengendalian atas Perusahaan. Transaksi tersebut diperlakukan sebagai akuisisi terbalik dimana IAA diidentifikasi sebagai pengakuisisi untuk tujuan akuntansi dan Perusahaan diidentifikasi sebagai pihak yang diakuisisi untuk tujuan akuntansi.

After the Rights Issue, both FN and AIL, as the shareholders of IAA, owned 97.37% of the Company shares, accordingly IAA obtained a control over the Company. Such acquisition is accounted for as a reverse acquisition with IAA being identified as the acquirer for accounting purposes and the Company being identified as the acquiree for accounting purpose.



P.

253

















46

4. AKUISISI TERBALIK (lanjutan) 4. REVERSE ACQUISITION (continued) Mengingat bahwa Perusahaan dianggap sebagai

pihak yang diakuisisi untuk tujuan akuntansi, selisih antara nilai wajar aset neto Perusahaan dan nilai wajar imbalan yang secara efektif dialihkan untuk pertukaran atas pihak diakuisisi yang menggunakan dasar paling andal, sehubungan dengan akuisisi terbalik ini dihitung sebagai berikut:

Given that the Company is the deemed acquiree for accounting purpose, the difference between the fair value of the net assets of the Company and the fair value of consideration effectively transferred that represent the most reliable basis, arising from this reverse acquisition is computed as follows:

Imbalan yang secara efektif dialihkan 51.840.000.000 Consideration effectively transferred Nilai neto aset dan liabilitas teridentifikasi Net recognized value of the Company’s Perusahaan yang diakui (9.434.250.090) identifiable assets and liabilities

Kerugian 42.405.749.910 Loss

Kerugian yang timbul atas transaksi akuisisi terbalik

ini langsung dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun 2017. Tidak ada arus kas yang timbul sehubungan dengan akuisisi terbalik ini.

Loss resulted from this reverse acquisition is directly charged to the 2017 consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. No cashflows arising in relation to this reverse acquisition.

Laporan keuangan konsolidasian yang disusun

mengikuti akuisisi terbalik disajikan dengan menggunakan nama entitas induk secara hukum, yaitu Perusahaan, tetapi sebagai pemberlanjutan laporan keuangan entitas anak secara hukum. Dengan demikian, laporan keuangan konsolidasian untuk tujuan komparatif pada tanggal 31 Desember 2016 dan 1 Januari 2016/31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian ini adalah laporan keuangan konsolidasian historis IAA dan entitas anaknya.

Consolidated financial statements prepared following a reverse acquisition shall be issued under the name of the legal parent, being the Company, but as a continuation of the financial statements of the legal subsidiary. Accordingly, the consolidated financial statements for comparative purposes as of December 31, 2016 and January 1, 2016/December 31, 2015, and for the year ended December 31, 2016 which are presented in these consolidated financial statements are the historical consolidated financial statements of IAA and its subsidiaries.

Laporan posisi keuangan konsolidasian

Perusahaan dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2016 dan 1 Januari 2016/ 31 Desember 2015 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya tahun 2016 tetapi tidak disajikan sebagai informasi komparatif dalam laporan keuangan konsolidasian ini, adalah sebagai berikut:

The Company and its subsidiaries’ consolidated statements of financial position as of December 31, 2016 and January 1, 2016/December 31, 2015 and consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2016 which were presented in the 2016 consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries but were not presented for comparative purposes in these consolidated financial statements, are as follows:



P.

254














47

4. AKUISISI TERBALIK (lanjutan) 4. REVERSE ACQUISITION (continued)

1 Januari 2016/ 31 Desember 2015/ 31 Desember 2016/ January 1, 2016/ December 31, 2016 December 31, 2015

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 6.807.034.099 3.626.996.929 Cash and cash equivalents Piutang usaha Trade receivables Pihak berelasi 18.269.926.678 39.802.330.942 Related party Pihak ketiga 5.930.339.877 5.678.515.113 Third parties Piutang lain-lain Other receivable Pihak ketiga 1.783.584.273 185.587.115 Third parties Pihak berelasi 8.593.476.679 8.593.476.679 Related party Pajak dibayar dimuka 21.602.379 - Prepaid tax Beban dibayar dimuka 37.112.510.752 15.210.204.312 Prepaid expenses Uang muka pembelian 3.358.002.147 318.786.169 Advances

TOTAL ASET LANCAR 81.876.476.884 73.415.897.258 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET ASSETS ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi Fixed assets – net of accumulated sebesar Rp22.451.589.273 pada tahun depreciation of Rp22,451,589,273 in 2016 dan sebesar Rp15.509.212.755 2016 and Rp15,509,212,755 pada tahun 2015 88.366.208.956 95.308.585.474 in 2015 Goodwill - neto 6.350.000.000 6.350.000.000 Goodwill - net Aset pajak tangguhan 224.194.239 243.013.365 Deferred tax assets

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 94.940.403.195 101.901.598.839 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

TOTAL ASET 176.816.880.079 175.317.496.097 TOTAL ASSETS LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank 5.500.000.000 5.500.000.000 Bank loans Utang usaha Trade payable Pihak ketiga 1.379.717.298 2.770.992.320 Third parties Pihak berelasi 41.656.897.930 17.909.112.237 Related parties Utang pajak 1.504.985.565 3.335.750.813 Taxes payables Beban yang masih harus dibayar Accrued expenses Pihak ketiga 303.171.582 1.357.807.107 Third parties Pihak berelasi - 24.183.086.429 Related parties Uang muka penjualan 2.364.100.735 2.364.100.735 Advances Utang pembelian kapal 19.774.202.470 19.774.202.470 Debt from purchase of vessel Utang lain-lain - pihak berelasi 1.280.708.303 526.599.931 Other payables - related parties Utang bank jangka panjang yang jatuh Long term bank loans - tempo dalam waktu satu tahun 7.419.806.674 5.196.954.886 current maturities

TOTAL LIABILITAS TOTAL CURRENT JANGKA PENDEK 81.183.590.557 82.918.606.928 LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG LONG-TERM LIABILITIES Utang bank jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh Long-term bank loan – net of tempo dalam waktu satu tahun 61.203.960.649 62.871.676.445 current maturities Liabilitas imbalan kerja 1.239.149.645 754.089.515 Employee benefits liability

TOTAL LIABILITAS TOTAL NON-CURRENT JANGKA PANJANG 62.443.110.294 63.625.765.960 LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 143.626.700.850 146.544.372.888 TOTAL LIABILITIES



P.

255

















48

4. AKUISISI TERBALIK (lanjutan) 4. REVERSE ACQUISITION (continued)

1 Januari 2016/ 31 Desember 2015/ 31 Desember 2016/ January 1, 2016/ December 31, 2016 December 31, 2015

EKUITAS EQUITY Modal saham – nilai nominal Share capital – Rp250 Rp250 per saham par value per share modal dasar – 600.000.000 saham Authorized – 600,000,000 shares ditempatkan dan disetor Issued and fully paid penuh – 216.000.000 saham 54.000.000.000 54.000.000.000 – 216,000,000 shares Tambahan modal disetor 31.805.831.495 29.000.000.000 Additional paid-in capital Keuntungan pengukuran kembali Gain on revaluation of imbalan pasti 424.066.990 590.364.947 defined benefit plan Saldo rugi (61.752.498.540) (62.325.520.841) Deficit Kepentingan non-pengendali 8.712.779.284 7.508.279.103 Non-controlling interest

TOTAL EKUITAS 33.190.179.229 28.773.123.209 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 176.816.880.079 175.317.496.097 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016/ For the year ended December 31, 2016

PENDAPATAN 111.864.132.708 REVENUE

BEBAN LANGSUNG 99.475.209.082 DIRECT EXPENSES

LABA KOTOR 12.388.923.626 GROSS PROFIT Beban umum dan administrasi (4.599.726.442) General and administrative expenses

Beban keuangan (5.764.189.526) Finance expenses Pendapatan lain-lain 34.052.980 Other income

Beban lain-lain (151.294.391) Other expenses

LABA SEBELUM PROFIT BEFORE PAJAK PENGHASILAN 1.907.766.247 INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX EXPENSE Beban pajak penghasilan (1.096.422.830) Income tax expense

LABA BERSIH SETELAH PAJAK 811.343.417 NET INCOME AFTER TAX

PENGHASILAN (BEBAN) OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN INCOME (LOSS) Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja (141.372.080) Revaluation of retirement benefits

TOTAL LABA KOMPREHENSIF 669.971.337 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME



P.

256














49

4. AKUISISI TERBALIK (lanjutan) 4. REVERSE ACQUISITION (continued) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016/ Year ended December 31, 2016

Laba yang dapat diatribusikan kepada: Income attributable to: Pemilik entitas induk 573.022.301 Owners of the parent Kepentingan non-pengendali 304.461.397 Non-controlling interest

877.483.698

Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Comprehensive income attributable to: Pemilik entitas induk 406.724.344 Owners of the parent Kepentingan non-pengendali 329.387.273 Non-controlling Interest

736.111.617

TOTAL LABA KOMPREHENSIF 736.111.617 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

LABA PER SAHAM 4,06 BASIC EARNINGS PER SHARE

Jumlah saham setelah akusisi terbalik Amount of shares after reverse acquisition

31 Desember 2017/ 31 Desember 2016/ December 31, 2017 December 31, 2016 Modal saham IAA sesaat sebelum Existing share capital of IAA immediately akuisisi terbalik 180.000.000.000 180.000.000.000 prior to reverse acquisition Imbalan yang secara efektif dialihkan Consideration effectively transferred dalam akuisisi terbalik 51.840.000.000 - in reverse acquisition Penerbitan saham oleh Perusahaan: Shares issued by the Company: Penerbitan saham baru untuk Issuance of new shares as bagian publik 16.281.110.250 - public offering Konversi sekuritas perpetual Conversion perpetual securities menjadi saham 2.601.000.000.000 - into shares 2.849.121.110.250 180.000.000.000 Penyesuaian yang timbul dari akuisisi terbalik untuk mencerminkan modal Adjustment arising from menurut hukum dari reverse acquisition to reflect Perusahaan (177.840.000.000) (126.000.000.000) the Company’s legal capital Total 2.671.281.110.250 54.000.000.000 Total

Penyesuaian ke modal saham Perusahaan, yang

dicatat sebagai tambahan modal disetor pada laporan posisi keuangan konsolidasian, merupakan penyesuaian secara retroaktif atas modal menurut hukum pihak pengakuisisi secara akuntansi untuk mencerminkan modal menurut hukum dari pihak diakuisisi secara akuntansi, yaitu Perusahaan.

Adjustment to the Company’s share capital, which is recorded as additional paid-in capital in the consolidated statement of financial position, represent retroactive adjustment to the accounting acquirer’s legal capital to reflect the legal capital of the accounting acquiree, i.e. the Company.



P.

257

















50

4. AKUISISI TERBALIK (lanjutan) 4. REVERSE ACQUISITION (continued) Lembar saham Number of shares

31 Desember 2017/ 31 Desember 2016/ December 31, 2017 December 31, 2016 Modal dasar 40.000.000.000 600.000.000 Authorized share capital Modal ditempatkan dan Issued and fully paid disetor penuh 10.685.124.441 216.000.000 share capital

5. KAS DAN BANK 5. CASH ON HAND AND IN BANKS

Rincian kas dan bank adalah sebagai berikut: The details of cash on hand and in banks are as follows:

31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 Kas 504.160.095 161.981.209 Cash on hand Bank - pihak ketiga Cash in banks - third parties Rekening Rupiah Rupiah Accounts PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) 24.641.140.438 129.316.601.596 (Mandiri) PT Bank Maybank Indonesia PT Bank Maybank Indonesia Tbk Tbk (Maybank) 21.046.355.374 9.663.479.881 (Maybank) PT Bank Permata Tbk (Permata) 24.381.873.399 53.568.344.846 PT Bank Permata Tbk (Permata) PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) 1.989.692.539 5.867.978.245 (Persero) Tbk (BNI) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) 1.805.231.612 6.272.840.058 PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank DBS Indonesia (DBS) 644.349.019 5.197.925.452 PT Bank DBS Indonesia (DBS) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) 14.296.902.741 996.713.681 PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Citibank, N.A. (Citibank) 321.421.155 10.729.763.175 Citibank, N.A. (Citibank) PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) 973.068.807 289.734.089 (Persero) Tbk (BRI) Rekening Dolar AS US Dollar Accounts Citibank 92.330.425 1.695.838.656 Citibank Mandiri 90.298.335 10.097.695.073 Mandiri DBS 36.070.792 1.086.000.635 DBS CIMB 5.204.594.239 - CIMB Rekening Dolar Australia Australian Dollar Account Citibank 15.221.292.636 4.340.999.239 Citibank Rekening Dong Vietnam Vietnam Dong Account Citibank 1.802.085.550 1.680.940.489 Citibank Rekening Ringgit Malaysia Malaysian Ringgit Accounts Citibank 775.712.228 7.432.890.992 Citibank Maybank 461.794.798 - Maybank Rekening Dolar Singapura Singaporean Dollar Account Citibank 26.120.766.178 23.386.350 Citibank Total 140.409.140.360 248.423.113.666 Total

Rekening di bank memiliki tingkat bunga

mengambang sesuai dengan tingkat penawaran pada masing-masing bank.

Accounts in banks earn interest at floating rates based on the offered rates from each bank.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, tidak

terdapat kas dan bank yang digunakan sebagai jaminan atas utang atau pinjaman.

As of December 31, 2018 and 2017, there are no cash on hand and in banks pledged as collateral to payables or loans.



P.

258














51

6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA 6. TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES

Rincian piutang usaha - pihak ketiga adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables - third parties are as follows:

31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 Kartu kredit 59.013.307.113 14.694.720.158 Credit card Perantara pembayaran 2.512.498.035 1.127.297.152 Payment channel Agen kargo 298.481.833 4.823.748.130 Cargo agents Lain-lain 939.672.853 2.339.591.813 Others Total 62.763.959.834 22.985.357.253 Total

Rincian piutang usaha - pihak ketiga berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables - third parties based on the currency are as follows:

31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 Rupiah 62.763.959.834 21.963.542.029 Rupiah Dolar AS - 1.021.815.224 US Dollar Total 62.763.959.834 22.985.357.253 Total

Analisis umur piutang usaha - pihak ketiga adalah sebagai berikut:

The aging analysis of trade receivables - third parties are as follows:

31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 Lancar dan tidak mengalami penurunan nilai 58.372.648.984 17.397.174.372 Neither past due nor impaired

Telah jatuh tempo: Past due: 1-30 hari - 3.478.000.000 1-30 days 31-60 hari 3.254.920.396 1.997.144.889 31-60 days 61-90 hari 111.671.982 20.615.850 61-90 days Lebih dari 90 hari 1.024.718.472 92.422.142 More than 90 days Total 62.763.959.834 22.985.357.253 Total

Pada tanggal 31 Desember 2018, piutang usaha Kelompok Usaha digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari kreditur (Catatan 16).

As of December 31, 2018, Groups’s trade receivables are pledged as collateral to the loan facilities obtained from creditors (Note 16).



P.

259

















52

7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER RECEIVABLES

Rincian piutang lain-lain adalah sebagai berikut: The details of other receivables are as follows:

31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 Piutang lain-lain - pihak berelasi Other receivables - related parties AirAsia X Berhad 74.251.403.538 28.720.752.620 AirAsia X Berhad RedCargo Logistics Sdn Bhd 20.973.020.909 - RedCargo Logistics Sdn Bhd Think Big Sdn. Bhd. 5.094.206.642 - Think Big Sdn. Bhd. PT Hutama Bhakti Investindo 4.950.000.000 4.950.000.000 PT Hutama Bhakti Investindo SATS Ground Services Singapore Pte Ltd 1.269.453.170 - SATS Ground Services Singapore Pte Ltd AAE Travel Pte Ltd 1.226.568.787 3.534.189.823 AAE Travel Pte Ltd Rokki Sdn. Bhd. 140.709.738 23.927.100 Rokki Sdn. Bhd. AirAsia Go Holiday Sdn. Bhd. 113.688.424 107.264.791 AirAsia Go Holiday Sdn. Bhd. AirAsia Japan 6.017.023 - AirAsia Japan PT Indonesia AirAsia Extra - 115.837.579.259 PT Indonesia AirAsia Extra AirAsia India - 13.951.332.580 AirAsia India

Sub total 108.025.068.231 167.125.046.173 Sub total

Piutang lain-lain - pihak ketiga 23.545.751.941 26.742.967.804 Other receivables - third parties

Total 131.570.820.172 193.868.013.977 Total

Termasuk dalam piutang lain-lain - pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah piutang atas penjualan anak perusahaan tertentu (Catatan 1c).

Included in other receivables - third parties as of December 31, 2018 and 2017 were receivables of the sale of certain subsidiaries (Note 1c).

Rincian piutang lain-lain berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

The details of other receivables based on the currency are as follows:

31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 Rupiah 48.055.458.591 179.622.341.459 Rupiah Dolar AS 70.026.418.864 - US Dollar Dolar Australia 7.173.723.840 11.165.760.878 Australian Dollar Dolar Singapura 1.231.481.370 3.079.911.640 Singaporean Dollar Ringgit Malaysia 5.083.737.507 - Malaysian Ringgit Total 131.570.820.172 193.868.013.977 Total

Pada tanggal 31 Desember 2018, piutang lain-lain Kelompok Usaha digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari kreditur (Catatan 16).

As of December 31, 2018, the Group’s other receivables are pledged as collateral to the loan facilities obtained from creditors (Note 16).



P.

260














53

8. PERSEDIAAN, NETO 8. INVENTORIES, NET

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 Suku cadang 59.625.693.325 37.943.031.887 Spare parts Barang dagangan 5.939.721.042 2.816.293.936 Merchandise Total 65.565.414.367 40.759.325.823 Total Penyisihan atas kerugian penurunan Allowance for decline in nilai persediaan - (28.683.832) values of inventories Neto 65.565.414.367 40.730.641.991 Net

Analisis mutasi saldo penyisihan atas kerugian penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:

An analysis of the movements in the balance of allowance for decline in values of inventories is as follows:

31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 Saldo awal 28.683.832 4.951.450.612 Beginning balance Penyisihan selama tahun berjalan - Provisions during the year Pemulihan/penghapusan selama - Reversal and/or write-offs tahun berjalan (28.683.832) (4.922.766.780) during the year Neto - 28.683.832 Net

Berdasarkan hasil penelaahan kondisi persediaan,

manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas kerugian penurunan nilai persediaan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang mungkin timbul dari persediaan usang. Pemulihan nilai persediaan merupakan realisasi atas penjualan dan/atau pemakaian persediaan yang bersangkutan.

Based on the review of the condition of inventories, the management is of the opinion that the allowance for decline in values of inventories is adequate to cover any possible losses that may arise from non-recoverability of obsolete inventories. The recovery of the value of the inventories represents sale and/or usage of such inventories.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, persediaan tertentu diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya (Catatan 11). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan telah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2018 and 2017, certain inventories were insured against fire and other risks (Note 11). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from possible losses on the inventories insured.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, tidak terdapat persediaan yang dijaminkan.

As of December 31, 2018 and 2017, inventories are not pledged as collateral.



P.

261

















54

9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA 9. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES Akun ini terdiri dari uang muka dan pembayaran di

muka untuk: This account consists of advances for and

prepayments of:

31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 Bahan bakar 35.093.820.554 49.141.214.130 Fuel Sewa 17.742.294.751 626.786.763 Rental Karyawan 3.586.350.034 4.316.800.705 Employee Asuransi 114.537.750 2.207.169.555 Insurance Lain-lain 2.996.100.016 5.028.313.915 Others

Total 59.533.103.105 61.320.285.068 Total

Uang muka bahan bakar merupakan pembayaran kepada Petronas Dagangan Berhad, Shell Malaysia Trading Sdn. Bhd., Pertamina, Air BP Ltd, Chevron, Indian Oil, dan PTT Public Company Limited.

Advances for fuel represents payments to Petronas Dagangan Berhad, Shell Malaysia Trading Sdn. Bhd., Pertamina, Air BP Ltd., Chevron, Indian Oil, and PTT Public Company Limited.

Analisis mutasi saldo uang muka biaya bahan bakar adalah sebagai berikut:

An analysis of the movements in the balance of advances fuel expenses is as follows:

31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 Saldo awal 49.141.214.130 27.147.318.306 Beginning balance Penambahan 1.771.802.979.168 1.240.235.404.641 Additions Pengurangan (1.785.850.372.744) (1.218.241.508.817) Deductions Saldo akhir 35.093.820.554 49.141.214.130 Ending balance

10. DANA PEMELIHARAAN PESAWAT 10. MAINTENANCE RESERVE FUNDS

Akun ini merupakan dana pemeliharaan dan perbaikan pesawat yang dibayarkan kepada lessor selama periode sewa (Catatan 33). Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, saldo dana pemeliharaan pesawat masing-masing sebesar Rp68.714.759.408 dan Rp149.664.324.874.

This account represents the maintenance and repair reserve funds paid to the lessor during the lease term period (Note 33). As of December 31, 2018 and 2017, the balances of maintenance reserve funds amounted to Rp68,714,759,408 and Rp149,664,324,874, respectively.

Analisis mutasi saldo dana pemeliharaan pesawat adalah sebagai berikut:

An analysis of the movements in the balance of maintenance reserve funds is as follows:

31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 Saldo awal 149.664.324.874 169.786.303.267 Beginning balance Penambahan dana pemeliharaan Additional maintenance pesawat 26.951.556.893 87.962.225.979 reserve funds Reklasifikasi dana pemeliharaan pesawat Reclassification of maintenance reserve ke aset tetap (Catatan 11 dan 37) (58.945.150.366) (108.084.204.372) funds to fixed asset (Notes 11 and 37) Pengurangan sehubungan dengan penjualan pesawat (48.955.971.993) - Deduction due to sale of aircrafts Saldo akhir 68.714.759.408 149.664.324.874 Ending balance



P.

262














55

10. DANA PEMELIHARAAN PESAWAT (lanjutan) 10. MAINTENANCE RESERVE FUNDS (continued)

Dana pemeliharaan pesawat terkait biaya perbaikan besar untuk pesawat tertentu sebesar Rp58.945.150.366 yang terjadi selama tahun 2018 (2017: Rp108.084.204.372) dicatat sebagai bagian dari akun “Aset tetap” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11). Tambahan biaya yang belum dibayar atas perbaikan besar tersebut sebesar Rp21.709.576.314 akan diselesaikan melalui cicilan sampai dengan akhir masa sewa yang berakhir paling lama pada tahun 2020. Saldo tambahan biaya perbaikan besar yang belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp93.573.740.860 (2017: Rp209.591.034.622) dicatat sebagai penyisihan atas dana pemeliharaan pesawat pada akun "Biaya Masih Harus Dibayar" dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 15).

The maintenance reserve funds related to overhaul costs of certain aircrafts amounting to Rp58,945,150,366 which were incurred during 2018 (2017: Rp108,084,204,372) are presented as part of “Fixed assets” account in the consolidated statements of financial position (Note 11). The unpaid additional costs of such overhaul amounting to Rp21,709,576,314 will be settled through installments until the end of the lease terms at the latest in 2020. Balance of the additional overhaul costs still unpaid as of December 31, 2018 amounting to Rp93,573,740,860 (2017: Rp209,591,034,622) is recorded as provision for maintenance reserve funds in “Accrued Expenses” account in the consolidated statements of financial position (Note 15).

11. ASET TETAP, NETO 11. FIXED ASSETS, NET 31 Desember 2018/December 31, 2018

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Revaluasi/ Ending balance Additions Deductions Reclassification Revaluation balance

Nilai perolehan/Revaluasi Cost/Revaluation Pemilikan langsung Direct ownership Mesin pesawat dan peralatan Aircraft engines and inflight penerbangan 780.406.639.735 80.654.726.680 287.427.919.102 - - 573.633.447.313 equipments Rotable assets dan alat Rotable assets and tehnik 258.679.416.899 51.683.620.434 - - - 310.363.037.333 engineering tools Alat bantu darat 1.045.314.704 46.850.000 - - - 1.092.164.704 Ground support equipment Kendaraan 11.164.185.890 - 1.784.013.755 - - 9.380.172.135 Vehicles Peralatan kantor 60.170.120.134 7.624.632.494 856.175.058 1.308.637.245 - 68.247.214.815 Office equipment Renovasi 15.903.908.226 961.409.003 - 675.082.651 - 17.540.399.880 Renovation Aset dalam penyelesaian 56.437.966 3.677.231.727 - (1.983.719.896) - 1.749.949.797 Work in progress

Sub-total 1.127.426.023.554 144.648.470.338 290.068.107.915 - - 982.006.385.977 Sub-total

Aset sewa pembiayaan Assets under finance lease Pesawat 1.707.998.350.431 - 634.752.095.147 - 44.031.661.442 1.117.277.916.726 Aircraft Kendaraan 3.077.869.091 - - - - 3.077.869.091 Vehicles

Sub-total 1.711.076.219.522 - 634.752.095.147 - 44.031.661.442 1.120.355.785.817 Sub-total

Total nilai perolehan 2.838.502.243.076 144.648.470.338 924.820.203.062 - 44.031.661.442 2.102.362.171.794 Total cost



P.

263

















56

11. ASET TETAP, NETO (lanjutan) 11. FIXED ASSETS, NET (continued) 31 Desember 2018/December 31, 2018

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Revaluasi/ Ending balance Additions Deductions Reclassification Revaluation balance

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Pemilikan langsung Direct ownership Mesin pesawat dan peralatan Aircraft engines and inflight penerbangan 130.442.491.621 72.725.819.380 81.688.308.835 - - 121.480.002.166 equipments Rotable assets dan alat Rotable assets and tehnik 134.677.362.741 25.658.642.673 - - - 160.336.005.414 engineering tools Alat bantu darat 979.714.703 19.200.000 - - - 998.914.703 Ground support equipment Kendaraan 9.311.663.558 968.522.260 1.784.013.755 - - 8.496.172.063 Vehicles Peralatan kantor 49.392.132.938 5.422.924.953 413.812.152 - - 54.401.245.739 Office equipment Renovasi 10.207.222.979 1.839.646.918 - - - 12.046.869.897 Renovation

Sub-total 335.010.588.540 106.634.756.184 83.886.134.742 - - 357.759.209.982 Sub-total

Aset sewa pembiayaan Assets under finance lease Pesawat 419.780.488.688 70.808.175.243 187.839.537.365 - - 302.749.126.566 Aircraft Kendaraan 2.366.030.174 615.573.818 - - - 2.981.603.992 Vehicles

Sub-total 422.146.518.862 71.423.749.061 187.839.537.365 - - 305.730.730.558 Sub-total

Total akumulasi penyusutan 757.157.107.402 178.058.505.245 271.725.672.107 - - 663.489.940.540 Total accumulated depreciation

Penyisihan atas kerugian Allowance for impairment losses penurunan nilai aset tetap 12.515.080.856 - - - - 12.515.080.856 of fixed assets

Nilai tercatat neto 2.068.830.054.818 1.426.357.150.398 Net carrying value

31 Desember 2017/December 31, 2017 Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Revaluasi/ Ending Balance Additions Deductions Revaluation Balance

Nilai perolehan/Revaluasi Cost/Revaluation Pemilikan langsung Direct ownership Mesin pesawat dan peralatan penerbangan 663.069.499.522 117.337.140.213 - - 780.406.639.735 Aircraft engines and inflight equipments Rotable assets dan alat tehnik 214.945.862.654 48.020.639.302 4.287.085.057 - 258.679.416.899 Rotable assets and engineering tools Alat bantu darat 949.314.704 96.000.000 - - 1.045.314.704 Ground support equipment Kendaraan 11.164.185.890 - - - 11.164.185.890 Vehicles Peralatan kantor 57.133.604.180 3.036.515.954 - - 60.170.120.134 Office equipment Renovasi 11.693.502.316 4.210.405.910 - - 15.903.908.226 Renovation Aset dalam penyelesaian - 56.437.966 - - 56.437.966 Work in progress

Sub-total 958.955.969.266 172.757.139.345 4.287.085.057 - 1.127.426.023.554 Sub-total

Aset sewa pembiayaan Assets under finance lease Pesawat 1.596.642.549.453 - - 111.355.800.978 1.707.998.350.431 Aircraft Kendaraan 3.077.869.091 - - - 3.077.869.091 Vehicles

Sub-total 1.599.720.418.544 - - 111.355.800.978 1.711.076.219.522 Sub-total

Total nilai perolehan 2.558.676.387.810 172.757.139.345 4.287.085.057 111.355.800.978 2.838.502.243.076 Total cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Pemilikan langsung Direct ownership Mesin pesawat dan peralatan penerbangan 60.120.895.303 70.321.596.318 - - 130.442.491.621 Aircraft engines and inflight equipments Rotable assets dan alat tehnik 114.820.350.014 21.626.605.506 1.769.592.779 - 134.677.362.741 Rotable assets and engineering tools Alat bantu darat 947.898.374 31.816.329 - - 979.714.703 Ground support equipment Kendaraan 8.040.433.257 1.271.230.301 - - 9.311.663.558 Vehicles Peralatan kantor 43.558.022.745 5.834.110.193 - - 49.392.132.938 Office equipment Renovasi 8.775.175.431 1.432.047.548 - - 10.207.222.979 Renovation

Sub-total 236.262.775.124 100.517.406.195 1.769.592.779 - 335.010.588.540 Sub-total

Aset sewa pembiayaan Assets under finance lease Pesawat 351.648.079.406 68.132.409.282 - - 419.780.488.688 Aircraft Kendaraan 1.750.456.356 615.573.818 - - 2.366.030.174 Vehicles

Sub-total 353.398.535.762 68.747.983.100 - - 422.146.518.862 Sub-total

Total akumulasi penyusutan 589.661.310.886 169.265.389.295 1.769.592.779 - 757.157.107.402 Total accumulated depreciation

Penyisihan atas kerugian penurunan Allowance for impairment losses nilai aset tetap 15.009.203.164 - 2.494.122.308 - 12.515.080.856 of fixed assets

Nilai tercatat neto 1.954.005.873.760 2.068.830.054.818 Net carrying value



P.

264














57

11. ASET TETAP, NETO (lanjutan) 11. FIXED ASSETS, NET (continued)

Termasuk dalam penambahan mesin pesawat dan peralatan penerbangan sebesar Rp58.945.150.366 dan Rp108.084.204.372 masing-masing pada tahun 2018 dan 2017, merupakan perbaikan besar untuk pesawat tertentu yang diselesaikan dengan menggunakan dana pemeliharaan pesawat (Catatan 10). Termasuk dalam pengurangan, sebesar Rp26.469.047.675 merupakan penyesuaian atas kelebihan penyisihan dana pemeliharaan pesawat pada tanggal 31 Desember 2018.

Included in the additions of aircraft engines and inflight equipments amounting to Rp58,945,150,366 and Rp108,084,204,372 in 2018 and 2017, respectively, were overhaul for certain aircrafts which was settled by using aircraft maintenance funds (Note 10). Included in the deductions, amounting to Rp26,469,047,675 represents adjustment on over recording of the provision for maintenance reserve funds as of December 31, 2018.

Beban penyusutan yang dibebankan dalam beban usaha adalah sebesar Rp178.058.505.245 dan Rp169.265.389.295 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

Depreciation expense charged to operating expenses amounted to Rp178,058,505,245 and Rp169,265,389,295 for the years ended December 31, 2018 and 2017, respectively.

Analisis penjualan aset tetap selain mesin pesawat dan peralatan penerbangan serta pesawat adalah sebagai berikut:

The analysis of the sale of fixed assets other than aircraft engines and inflight equipments and aircraft is as follows:

2018 2017

Penerimaan dari penjualan 523.902.147 1.061.026.453 Proceeds from sale Nilai tercatat, setelah dikurangi dengan penyisihan atas Carrying value, net of kerugian penurunan nilai (442.362.906) (23.369.970) allowance for impairment losses

Laba - pendapatan operasi Gain - other operating lain (Catatan 28) 81.539.241 1.037.656.483 income (Note 28)

Pada tahun 2018, PT Indonesia AirAsia, entitas

anak, melakukan transaksi jual dan sewa-balik atas pesawatnya (aset sewa pembiayaan) dengan K2 Aircraft Finance Limited yang menghasilkan sewa operasi dengan perhitungan sebagai berikut:

In 2018, PT Indonesia AirAsia, a subsidiary, entered into sale-and-leaseback transactions of its aircrafts (assets under finance lease) with K2 Aircraft Finance Limited which resulted in operating lease with computation as follows:

2018

Penerimaan dari penjualan 735.326.526.800 Proceeds from sale Nilai tercatat (626.183.120.374 ) Carrying value

Total laba 109.143.406.426 Total gain Selisih lebih atas nilai wajar (25.720.321.602 ) Excess over fair value

Laba - pendapatan operasi lain (Catatan 28) 83.423.084.824 Gain - other operating income (Note 28)

Karena harga penjualan di atas nilai wajar aset

terkait, maka selisih lebih atas nilai wajar sebesar Rp25.720.321.602, yang dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan diterima di muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang masa sewa selama 72 bulan. Total amortisasi sepanjang tahun 2018 adalah sebesar Rp714.453.378.

Since the sale price was above fair value of the respective assets, the excess over fair value amounting to Rp25,720,321,602, which recorded as part of “Unearned revenues” account in the consolidated statements of financial position, shall be deferred and amortised over the lease period of 72 months. Total amortization during 2018 was amounting to Rp714,453,378.



P.

265

















58

11. ASET TETAP, NETO (lanjutan) 11. FIXED ASSETS, NET (continued)

Penilaian atas nilai wajar pesawat dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi di OJK, KJPP Sugianto, Prasodjo dan Rekan untuk tahun 2018 dalam laporannya tertanggal 6 Maret 2019. Penilaian tersebut menggunakan informasi keuangan per 31 Desember 2018 dan dilakukan sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang pedoman penilaian dan penyajian laporan penilaian aset di pasar modal. Metode penilaian yang digunakan adalah pendekatan data pasar.

The revaluation of aircrafts was performed by independent appraisers registered in OJK, KJPP Sugianto, Prasodjo dan Rekan for 2018 as stated in their report dated March 6, 2019. Such revaluation used the financial information as of December 31, 2018 and determined in accordance with the Indonesian Appraisal Standards (SPI), referring to recent arm’s length market transaction and Bapepam-LK’s rule No. VIII.C.4. regarding valuation and presentation of asset valuation report in capital market. Appraisal method used is the market data approach.

Pada tanggal 31 Desember 2018, hirarki nilai wajar pesawat berada pada tingkat 2.

As of December 31, 2018, fair value hierarchy of the aircrafts was on level 2.

Selisih nilai wajar pesawat dengan nilai tercatatnya dikurangi dengan penghasilan pajak tangguhan, dibukukan pada penghasilan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian “Selisih Revaluasi Aset Tetap”. Jika pesawat dicatat sebesar biaya perolehan, nilai tercatatnya adalah sebesar Rp770.497.128.718 pada tanggal 31 Desember 2018. Manajemen melakukan revaluasi tersebut hanya untuk tujuan akuntansi.

The difference between fair value of the aircrafts and its carrying value, net of deferred tax, is recorded in other comprehensive income and accumulated in equity as “Revaluation Difference of Fixed Assets”. If aircrafts were stated at cost, its carrying value would be Rp770,497,128,718 as of December 31, 2018. Management conducted such revaluation for accounting purpose only.

Manajemen berpendapat bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan antara nilai wajar dan nilai tercatat aset, jika aset lainnya (selain pesawat, mesin pesawat dan peralatan penerbangan) diukur menggunakan nilai wajar.

Management believes that there is no significant difference between the fair value and carrying value of the assets, if those assets (excluding aircraft, aircraft engines and inflight equipments) have been measured at fair value basis.

Pada tanggal 31 Desember 2018, nilai perolehan aset tetap Kelompok Usaha yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan adalah sebesar Rp103.582.491.767.

As of December 31, 2018, the acquisition costs of the Group’s fixed assets that have been fully depreciated but are still being utilized amounted to Rp103,582,491,767.

Pada tanggal 31 Desember 2018, aset tetap dan persediaan dilindungi dengan asuransi terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar Rp22.017.411.150 dan US$421.825.537 (2017: Rp13.820.000.000 dan US$421.130.898) oleh FPG Insurance dan PT Asuransi Astra Buana, yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2018, fixed assets and certain inventories are covered by insurance against losses from fire and other risks under a policy package with insurance coverage totaling Rp22,017,411,150 and US$421,825,537 (2017: Rp13,820,000,000 and US$421,130,898) by FPG Insurance and PT Asuransi Astra Buana, which in management’s opinion is adequate to cover possible losses that may arise from the said insured risks.

Berdasarkan hasil penelaahan kondisi aset tetap, manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas kerugian penurunan nilai aset tetap cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas penurunan nilai aset tetap.

Based on the review of the condition of fixed assets, the management is of the opinion that the allowance for impairment losses of fixed assets is adequate to cover any possible losses that may arise from the decrease in value of fixed assets.



P.

266














59

11. ASET TETAP, NETO (lanjutan) 11. FIXED ASSETS, NET (continued) Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak

terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan penyesuaian taksiran masa manfaat, nilai residu, dan metode penyusutan aset tetap pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

Based on management review, there were no events or changes in circumstances which indicate an adjustment for estimated useful life, residual values and depreciation method of the fixed assets as of December 31, 2018 and 2017.

Pada tanggal 31 Desember 2018, aset tertentu dijaminkan atas pinjaman bank dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 16).

As of December 31, 2018, certain assets were pledged as collateral to the bank loan obtained from PT Bank CIMB Niaga Tbk (Note 16).

12. UANG JAMINAN 12. SECURITY DEPOSITS Akun ini terdiri dari: This account consists of:

31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 Uang jaminan - pihak ketiga Security deposits - third parties Sewa pesawat (Catatan 33) 101.500.005.353 91.324.465.756 Lease of aircraft (Note 33) Terminal bandara 33.795.717.080 32.429.812.640 Airport terminal Lain-lain 3.814.269.981 12.722.028.694 Others Total 139.109.992.414 136.476.307.090 Total

13. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA 13. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES

Rincian utang usaha - pihak ketiga adalah sebagai berikut:

The details of trade payables - third parties are as follows:

31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 Jasa bandara 270.349.192.738 121.013.753.265 Airport services Perawatan pesawat 119.766.390.763 21.181.414.329 Aircraft maintenance Periklanan 25.366.530.753 36.546.563.100 Advertising Sewa 19.593.256.172 1.227.220.466 Rental Jasa boga 3.477.909.811 3.312.075.772 Catering Lain-lain 89.588.040.984 65.636.159.673 Others Total 528.141.321.221 248.917.186.605 Total

Rincian utang usaha - pihak ketiga berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade payables - third parties based on the currency are as follows:

31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 Rupiah 417.178.738.254 192.265.325.082 Rupiah Dolar AS 56.324.979.018 20.749.700.605 US Dollar Ringgit Malaysia 22.625.711.892 14.783.277.555 Malaysian Ringgit Dolar Singapura 21.010.843.608 19.518.323.156 Singaporean Dollar Dolar Australia 9.344.045.256 613.028.390 Australian Dollar Rupee India 1.182.654.998 18.663.010 India Rupee Baht Thailand 474.348.195 148.083.196 Thailand Baht Dolar Hongkong - 18.663.010 Hongkong Dollar Pataka Makau - 550.704.527 Macau Pataca Renminbi China - 270.081.084 Chinese Renminbi Total 528.141.321.221 248.917.186.605 Total



P.

267

















60

13. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan) 13. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES (continued)

Analisis umur utang usaha - pihak ketiga adalah sebagai berikut:

The aging analysis of trade payables - third parties is as follows:

31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017

Belum jatuh tempo 423.379.520.820 40.803.523.612 Not yet due Telah jatuh tempo: Overdue: 1-30 hari 99.233.952.328 201.247.251.150 1-30 days 31-60 hari 4.586.020.275 1.907.160.337 31-60 days 61-90 hari 941.827.798 261.127.266 61-90 days Lebih dari 90 hari - 4.698.124.240 More than 90 days

Total 528.141.321.221 248.917.186.605 Total

Utang usaha tidak dijamin, tidak dikenakan bunga,

dan umumnya mempunyai syarat pembayaran antara 30 hari sampai dengan 60 hari.

Trade payables are unsecured, non-interest bearing, and generally with terms of payment of 30 to 60 days.

14. UTANG LAIN-LAIN - PIHAK BERELASI 14. OTHER PAYABLES - RELATED PARTIES

Rincian utang lain-lain - pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The details of other payables - related parties are as follows:


AirAsia Berhad 539.196.824.316 456.336.641.035 AirAsia Berhad PT Indonesia AirAsia Extra 155.485.742.296 - PT Indonesia AirAsia Extra Asia Aviation Capital 35.950.000.000 - Asia Aviation Capital Thai AirAsia Co.Ltd. 26.772.091.610 53.633.337.600 Thai AirAsia Co.Ltd. Thai AirAsia X Co.Ltd. 24.492.095.953 7.819.770.134 Thai AirAsia X Co.Ltd. Philippines AirAsia Inc. 22.943.586.199 86.671.344.112 Philippines AirAsia Inc. AirAsia Mitra Investama 15.706.851.106 38.342.019.225 AirAsia Mitra Investama Ground Team Red Sdn Bhd 10.922.463.308 - Ground Team Red Sdn Bhd AAX Services Pty Ltd. 8.509.515.598 5.445.524.691 AAX Services Pty Ltd. AirAsia Global Shared Services AirAsia Global Shared Services Sdn. Bhd. 8.280.469.360 2.413.251.410 Sdn. Bhd. AirAsia Pte Ltd 2.035.454.903 7.833.324.012 AirAsia Pte Ltd. AirAsia India 1.351.178.952 - AirAsia India AirAsia Japan - 22.586.631 AirAsia Japan

Total 851.646.273.601 658.517.798.850 Total

Rincian utang lain-lain - pihak berelasi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

The details of other payables - related parties based on the currency are as follows:

31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 Dolar AS 828.959.096.043 643.857.168.716 US Dollar Ringgit Malaysia 10.643.806.726 - Malaysian Ringgit Dolar Australia 8.561.157.675 5.431.079.244 Australian Dollar Dolar Singapura 2.043.601.014 7.825.292.942 Singaporean Dollar Euro 1.438.612.143 1.404.257.948 Euro

Total 851.646.273.601 658.517.798.850 Total



P.

268














61

15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 15. ACCRUED EXPENSES Akun ini terdiri dari: This account consists of:

31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 Penyisihan atas dana pemeliharaan Provision for maintenance reserve pesawat (Catatan 10) 93.573.740.860 209.591.034.622 funds (Note 10) Biaya penerbangan 88.304.161.626 5.704.082.268 Flight operation costs Penyisihan atas perbaikan besar pesawat 53.396.587.755 - Provision for aircrafts overhaul Bonus 41.419.159.643 61.468.266.458 Bonus Penyisihan atas tagihan pajak Provision for tax underpayment (Catatan 25) 11.322.983.358 25.237.067.045 (Note 25) Bunga atas kewajiban Interest from obligations sewa pembiayaan 5.604.189.719 6.516.376.242 under finance lease Lain-lain 12.096.018.751 14.514.954.286 Others

Sub-total 305.716.841.712 323.031.780.921 Sub-total

Dikurangi bagian jangka pendek 268.807.105.994 225.699.008.595 Less short-term maturities

Bagian jangka panjang - Long-term maturities - penyisihan atas dana provision for maintenance pemeliharaan pesawat 36.909.735.718 97.332.772.326 reserve funds

16. PINJAMAN BANK 16. BANK LOAN

Pada tahun 2018, PT Indonesia AirAsia (“IAA”), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang sebagai berikut:

In 2018, PT Indonesia AirAsia (“IAA”), a subsidiary, obtained short-term and long-term bank loans as follow:

Pinjaman bank jangka pendek Short-term bank loan

Kreditor/ Creditors

Batas Pinjaman Maksimum/

Maximum Credit Limit

Jatuh Tempo/ Maturities

Jaminan/ Collateral

Saldo per 31 Desember/

Balance as of December 31, 2018 2017

Rupiah/Rupiah

PT Bank CIMB Niaga Tbk 75.000.000.000 Februari 2019/ February 2019

Tanah dan bangunan, dan

piutang/ Land and building,

and receivables

60.000.000.000 -

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 36 tanggal 22 Mei 2018, IAA memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari PT Bank CIMB Niaga Tbk senilai Rp75.000.000.000. Tujuan dari fasilitas tersebut adalah untuk modal kerja.

Based on Credit Agreement No. 36 dated May 22, 2018, IAA obtained a revolving loan facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk amounting to Rp75,000,000,000. The purpose of such facility was for working capital.

Pada tahun 2018, pinjaman bank jangka pendek dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara 9,25% sampai dengan 9,50%.

In 2018, short-term bank loan bear annual interest at rates ranging from 9.25% to 9.50%.



P.

269

















62

16. PINJAMAN BANK (lanjutan) 16. BANK LOAN (continued) Pinjaman bank jangka panjang Long-term bank loan Saldo per 31 Desember/ Batas Pinjaman Balance as of December 31, Maksimum/ Jatuh Tempo/

Kreditor/Creditors Maximum Credit Limit Maturities 2018 2017

Rupiah/Rupiah

PT Bank CIMB Niaga Tbk 200.000.000.000 April 2026/ 195.555.555.556 - April 2026

Dolar AS/US Dollar

PT Bank CIMB Niaga Tbk USD9.200.000 atau April 2026/ 120.853.533.597 - Dolar AS yang setara April 2026 dengan Rp125.000.000.000/ USD9,200,000 or US Dollar equivalent of Rp125,000,000,000

Total/Total 316.409.089.153 -

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun/Less current maturities 43.146.693.975 -

Bagian jangka panjang/Long-term portion 273.262.395.178 -

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 36 tanggal 22 Mei 2018, IAA memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari PT Bank CIMB Niaga Tbk senilai Rp200.000.000.000 dan USD9.200.000 atau maksimum setara dengan Rp125.000.000.000.

Based on Credit Agreement No. 36 dated May 22, 2018, IAA obtained an investment loan facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk amounting to Rp200,000,000,000 and USD9,200,000 or equivalent of Rp125,000,000,000 at maximum.

Tujuan dari fasilitas tersebut adalah untuk pembiayaan atau pembiayaan kembali atas pembelian tanah dan bangunan (Catatan 24).

The purpose of such facility was for financing or refinancing in relation to the acquisition of land and building (Note 24).

Pada tahun 2018, pinjaman bank jangka panjang dalam mata uang Dolar AS dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5%, dan untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara 9,75% sampai dengan 10%.

In 2018, long-term bank loan denominated in US Dollar bears annual interest rate of 5%, and loan denominated in Rupiah bears annual interest at rates ranging from 9.75% to 10%.

Pembatasan-pembatasan Covenants

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian pinjaman-pinjaman tersebut, IAA tidak diperkenankan untuk menjual dan/atau dengan cara lain mengalihkan hak milik atau menyewakan/menyerahkan pemakaian seluruh atau sebagian kekayaan baik berupa barang bergerak maupun tidak bergerak; mengagunkan kekayaan kepada pihak lain; mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban IAA membayar kepada pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka menjalankan usaha IAA sehari-hari yang tidak mempengaruhi kemampuan Kelompok Usaha untuk melaksanakan Perjanjian Kredit; mengadakan perubahan atas maksud, tujuan, dan kegiatan usaha IAA; melakukan perubahan terhadap struktur permodalan IAA antara lain penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan pemisahan.

Under the terms of the related loan agreements, IAA is not permitted to sell and/or in other ways transfer the rights or lease/surrender the use of all or part of the assets in the form of movable or immovable property; pledge assets to other parties; enter into an agreement that can give rise to the obligation of IAA to pay to another party; provide loans to other parties, except in the context of running a daily business that does not affect IAA's ability to implement the Credit Agreement; make changes to the purposes, objectives and business activities of IAA; change IAA's capital structure including through merger, consolidation, expropriation and separation.



P.

270














63

16. PINJAMAN BANK (lanjutan) 16. BANK LOAN (continued) Pembatasan-pembatasan (lanjutan) Covenants (continued)

Selain itu IAA diharuskan untuk menjaga ekuitas yang positif, dalam hal ini, ekuitas mencakup pinjaman subordinasi dari pemegang saham beserta afiliasinya, saldo laba dan modal saham yang disetor; menjaga nilai debt service reserve account (DSRA) minimum sebesar 1 bulan pembayaran hutang pokok dan bunga setiap saat; menjaga debt to equity ratio (DER), tidak termasuk pinjaman subordinasi dari afiliasi dan pemegang saham/total ekuitas, dimana jumlah ekuitas mencakup semua pinjaman dari pemegang saham beserta afiliasinya, saldo laba dan modal saham yang disetor, maksimum dua kali; menjaga debt service coverage ratio (DSCR), EBITDA untuk semua pembayaran hutang pokok, bunga dan biaya-biaya lain, tidak termasuk pinjaman dari afiliasi dan pemegang saham, minimal satu kali.

In addition, IAA is required to maintain positive equity, in this case, equity includes subordinated loans from shareholders and their affiliates, retained earnings and paid-up share capital; maintain the value of the debt service reserve account (DSRA) at a minimum of 1 month payment of principal and interest at any time; maintain a debt to equity ratio (DER), excluding subordinated loans from affiliates and shareholders/total equity, where the total equity includes all loans from shareholders and their affiliates, retained earnings and paid-up share capital, a maximum of twice; maintain a debt service coverage ratio (DSCR), EBITDA for all payments of principal, interest and other costs, excluding loans from affiliates and shareholders, at least once.

Pada tanggal 31 Desember 2018, IAA telah memperoleh surat pernyataan pelepasan tuntutan pelunasan (waiver) dari PT Bank CIMB Niaga Tbk berkaitan dengan pelanggaran atas persyaratan keuangan tertentu yaitu DER, DSCR, dan ekuitas yang positif.

As of December 31, 2018, IAA has obtained a waiver letter from PT Bank CIMB Niaga Tbk in regard to the breach of certain financial covenants i.e. DER, DSCR, and positive equity.

17. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA 17. UNEARNED REVENUES

Pendapatan diterima di muka sebagian besar merupakan kas yang diterima dari pembelian tiket penerbangan oleh penumpang dengan jadwal penerbangan setelah tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

Unearned revenues mostly represent cash received from purchases of flight tickets by passengers which flights were scheduled after December 31, 2018 and 2017.

18. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN 18. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASE

Pada tanggal 31 Desember 2018, PT Indonesia AirAsia (“IAA”), entitas anak, memiliki perjanjian sewa pembiayaan dengan Merah Putih 1 S.A.S yang meliputi 3 unit pesawat tipe Airbus A320-200 (31 Desember 2017: 5 unit) dengan masa sewa yang akan berakhir paling lambat pada tahun 2020. IAA juga memiliki perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Orix Indonesia Finance yang meliputi kendaraan dengan masa sewa 5 tahun yang akan berakhir pada tahun 2019.

As of December 31, 2018, PT Indonesia AirAsia (“IAA”), a subsidiary, has lease agreements with Merah Putih 1 S.A.S covering 3 units of aircraft type Airbus A320-200 (December 31, 2017: 5 units) that will end at the latest in 2020. IAA also has lease agreements with PT Orix Indonesia Finance covering vechicles with lease terms of 5 years that will end in 2019.

Perjanjian sewa pembiayaan di atas dikenakan suku bunga efektif yang berkisar antara 6,16% - 9,75% per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

The above mentioned finance lease arrangements bears interest at 6.16% - 9.75% per annum for the years ended December 31, 2018 and 2017.



P.

271

















64

18. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 18. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASE (continued)

Pembayaran minimum sewa berdasarkan perjanjian sewa adalah sebagai berikut:

The minimum lease payments based on the lease agreements are as follows:


Mata Uang Asing/ Setara dengan/ Mata Uang Asing/ Setara dengan/ Foreign Currency Equivalent to Foreign Currency Equivalent to

USD IDR USD IDR

Pesawat: Aircraft: Dalam satu tahun 21.920.639 317.432.777.156 40.806.325 552.844.084.617 Within one year Lebih dari satu tahun tapi One year but not longer tidak lebih dari tiga tahun 24.973.823 361.645.930.658 46.894.462 635.326.174.537 than three years Lebih dari tiga tahun - - - - Over three years Kendaraan: Vehicles: Dalam satu tahun - 163.585.000 - 730.416.000 Within one year Lebih dari satu tahun tapi One year but not longer tidak lebih dari tiga tahun - - - 163.585.000 than three years Lebih dari tiga tahun - - - - Over three years Total pembayaran sewa Total future minimum minimum masa depan 46.894.462 679.242.292.814 87.700.787 1.189.064.260.154 lease payments Dikurangi beban keuangan di masa depan (3.257.788) (47.180.572.058) (7.637.886) (103.568.233.520) Less future finance charges

Nilai kini pembayaran Present value of minimum minimum sewa 43.636.674 632.061.720.756 80.062.901 1.085.496.026.634 lease payments

Pada bulan November 2018, IAA melakukan transaksi jual dan sewa-balik atas 2 unit pesawatnya yang menghasilkan sewa operasi (Catatan 11).

In November 2018, IAA entered into sale-and-leaseback transactions on 2 units of its aircraft which resulted in operating lease (Note 11).

Penyajian kewajiban sewa pembiayaan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

The presentation of obligations under finance lease in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2018 and 2017 are as follows:


Mata Uang Asing/ Setara dengan/ Mata Uang Asing/ Setara dengan/ Foreign Currency Equivalent to Foreign Currency Equivalent to

USD IDR USD IDR

Disajikan di laporan posisi Presented in the consolidated statement keuangan konsolidasian sebagai: of financial position as: Jatuh tempo dalam satu tahun 19.552.594 283.300.158.175 36.426.227 494.147.322.489 Current maturities Jangka panjang 24.084.080 348.761.562.581 43.636.674 591.348.704.145 Long-term maturities Total 43.636.674 632.061.720.756 80.062.901 1.085.496.026.634 Total

Kewajiban sewa pembiayaan atas pesawat di atas dibayarkan kepada AirAsia Berhad (Catatan 24).

The above obligations under finance lease of the aircraft are paid to AirAsia Berhad (Note 24).

Perusahaan juga diharuskan untuk membayar dana pemeliharaan pesawat kepada lessor (Catatan 10 dan 33).

The Company is also required to pay maintenance reserve funds to the lessor (Notes 10 and 33).



P.

272














65

19. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 19. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY

Kelompok Usaha menyediakan imbalan kerja bagi para karyawan yang mencapai pensiun pada usia 55 tahun berdasarkan ketentuan Undang-undang Tenaga Kerja No.13/2003.

The Group provides employee benefits to employees who reach the mandatory retirement age of 55 years under the provisions of Labor Law No. 13/2003.

Liabilitas imbalan kerja ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris independen, PT Sakura Aktualita Indonesia dalam laporannya tanggal 14 Februari 2019 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 19 Februari 2018 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, yang menggunakan metode “Projected Unit Credit”.

The employee benefits liability was determined based on independent actuarial calculation performed by PT Sakura Aktualita Indonesia, as shown in the report dated February 14, 2019 for the year ended December 31, 2018, and February 19, 2018 for the year ended December 31, 2017, respectively, using the “Projected Unit Credit” method.

Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaria tersebut, antara lain, adalah sebagai berikut:

The key assumptions used for the said actuarial calculations, among others, are as follows:

Asumsi ekonomi: a. Tingkat diskonto: 8,60% per tahun

(2017: 8,30%). b. Tingkat kenaikan gaji: 7,00% per tahun

(2017: 8,00%).

Economic assumptions: a. Discount rate: 8.60% per annum

(2017: 8.30%). b. Salary growth rate: 7.00% per annum

(2017: 8.00%).

Asumsi lainnya: a. Usia pensiun normal: 55 tahun (2017: 55

tahun). b. Usia pensiun dipercepat: Tidak berlaku. c. Tingkat mortalita: TMI III (2017: TMI III) d. Tingkat cacat: 5% dari TMI III (2017: 5% dari

TMI III). e. Tingkat pengunduran diri karyawan tahunan:

5% untuk karyawan di bawah 45 tahun dan menurun secara linear sampai 0% pada umur 55 tahun.

Other assumptions: a. Normal retirement age: 55 years (2017: 55

years). b. Early retirement age: Not applicable. c. Mortality rate: TMI III (2017: TMI III). d. Disability rate: 5% of TMI III (2017: 5% of TMI

III). e. Annual employee resignation rate: 5% for

employees before the age of 45 and will linearly decrease until 0% at the age of 55.

Perubahan liabilitas imbalan kerja karyawan Changes in employee benefits liability

Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2018/ Year ended

December 31, 2018

Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2017/ Year ended

December 31, 2017

Nilai kini kewajiban imbalan kerja awal periode

191.131.232.913

160.589.864.572

Present value of future benefit obligations

at beginning of period

Perubahan yang dibebankan ke laba rugi:

Changes charged to profit or

loss: Beban jasa kini 22.125.194.968 23.653.204.858 Current service cost Beban bunga 12.998.339.040 11.646.882.011 Interest cost


(Laba)/rugi pengukuran kembali yang dibebankan ke penghasilan komprehensif lain

Re-measurement (gains)/losses

charged to other comprehensive income (Laba)/rugi aktuaria atas liabilitas imbalan kerja (32.771.515.860 ) 5.709.541.804 Actuarial (gains)/losses benefits liability

Imbalan yang dibayarkan (11.584.077.479 ) (10.468.260.332 ) Benefits paid

Saldo akhir 181.899.173.582 191.131.232.913 Ending balance



P.

273

















66

19. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

19. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

Durasi rata-rata dari kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing adalah 20,63 tahun dan 20,94 tahun.

The average duration of the benefit obligation at December 31, 2018 and 2017 were 20.63 years and 20.94 years, respectively.

Berdasarkan hasil penelaahan atas liabilitas

imbalan kerja karyawan, manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa penyisihan imbalan kerja karyawan adalah cukup untuk memenuhi ketentuan dalam Undang-undang dan standar akuntansi.

Based on the review of the employee benefits liability, the Group’s management believes that the provision for employee benefits is sufficient to meet the requirements of the above Law and accounting standards.

Analisa sensitivitas terhadap asumsi utama yang

digunakan dalam menentukan kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut:

Sensitivity analysis to the key assumptions used in determining employee benefits obligations are as follows:

Asumsi Utama

Kenaikan/

(Penurunan)/ Increase/(Decrease)

(Penurunan)/Kenaikan Liabilitas Imbalan Kerja Neto/

(Decrease)/Increase in the Net Employee Benefits Liability Key Assumptions

31 Desember 2018 December 31, 2018 Tingkat diskonto tahunan 1%/(1%) (9.972.402.596)/11.077.173.932 Annual discount rate Tingkat kenaikan gaji tahunan

1%/(1%) 10.237.547.716/(9.427.382.069)

Future annual salary increase rate

Pembayaran kontribusi yang diharapkan dari kewajiban imbalan kerja pada periode mendatang adalah sebagai berikut:

The following payments are expected contributions to the benefits obligation in future years:


Dalam 12 bulan mendatang 5.165.242.041 10.188.963.921 Within the next 12 months Antara 1 sampai 2 tahun 5.604.287.615 10.137.778.188 Between 1 and 2 years Antara 2 sampai 5 tahun 19.836.455.174 35.073.722.059 Between 2 and 5 years Diatas 5 tahun 392.351.328.952 369.694.185.074 Beyond 5 years

Total 422.957.313.782 425.094.649.242 Total

20. MODAL SAHAM 20. SHARE CAPITAL Susunan pemegang saham dan kepemilikan

sahamnya pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

The shareholders and their shareholding as of December 31, 2018 and 2017 are as follows:

31 Desember 2018/ December 31, 2018 Persentase Pemilikan/ Percentage Jumlah Saham/ of Jumlah/ Pemegang Saham Number of Shares Ownership Amount Shareholders

PT Fersindo Nusaperkasa 5.306.040.000 49,66% 1.326.510.000.000 PT Fersindo Nusaperkasa AirAsia Investment Ltd. 5.262.638.300 49,25% 1.315.659.575.000 AirAsia Investment Ltd. Lain-lain (dengan pemilikan Others (with ownership interest masing-masing dibawah below 5% each,

5%, termasuk masyarakat) 116.446.141 1,09% 29.111.535.250 including public)

Total 10.685.124.441 100% 2.671.281.110.250 Total



P.

274














67

20. MODAL SAHAM (lanjutan) 20. SHARE CAPITAL (continued) Susunan pemegang saham dan kepemilikan

sahamnya pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The shareholders and their shareholding as of December 31, 2018 and 2017 are as follows: (continued)

31 Desember 2017/ December 31, 2017 Persentase Pemilikan/ Percentage Jumlah Saham/ of Jumlah/ Pemegang Saham Number of Shares Ownership Amount Shareholders

PT Fersindo Nusaperkasa 5.306.040.000 49,66% 1.326.510.000.000 PT Fersindo Nusaperkasa AirAsia Investment Ltd. 5.097.960.000 47,71% 1.274.490.000.000 AirAsia Investment Ltd. Lain-lain (dengan pemilikan Others with ownership interest masing-masing dibawah below 5% each,

5%, termasuk masyarakat) 281.124.441 2,63% 70.281.110.250 including public)

Total 10.685.124.441 100% 2.671.281.110.250 Total

Berdasarkan Keputusan Direksi PT Bursa Efek

Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014, agar perusahaan tercatat dapat tetap tercatat di Bursa, mereka harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu termasuk ketentuan kepemilikan saham oleh pemegang saham bukan pengendali dan bukan pemegang saham utama paling kurang 7,5% dari jumlah saham dalam modal disetor.

Based on the Decision of the Board of Directors of PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014, for the listed companies to maintain its listing status at the Exchange, they need to fulfill certain requirements including the minimum shares ownership by the non-controlling shareholders at 7.5% of fully paid shares.

Pengelolaan modal Capital management

Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha

adalah untuk memastikan kemampuan pendanaan operasi Kelompok Usaha dalam rangka memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure its ability to finance its operation in order to maximize shareholder value.

Kelompok Usaha dipersyaratkan oleh Undang-

undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha ketika Kelompok Usaha melaporkan saldo laba.

The Group is also required by the Limited Liability Company Law No. 40, Year 2007 effective on August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches at least 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirement will be considered by the Group when it has reported retained earnings.

Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama tahun penyajian.

The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes during the years presented.

Kebijakan Kelompok Usaha adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.



P.

275

















68

20. MODAL SAHAM (lanjutan) 20. SHARE CAPITAL (continued)

Kepentingan non-pengendali Non-controlling interests Kepentingan non-pengendali pada tanggal

31 Desember 2018 sebesar Rp4.896.671.394 pada laporan posisi keuangan konsolidasian serta laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali sebesar Rp265.839.274 pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian mencerminkan kepemilikan sebesar 33% oleh PT Hutama Bhakti Investindo pada PT Garda Tawang Reksa Indonesia.

Non-controlling interests amounting to Rp4,896,671,394 as of December 31, 2018 in the consolidated statement of financial position and profit for the year attributable to non-controlling interests amounting to Rp265,839,274 in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income reflect the 33% ownership of PT Hutama Bhakti Investindo in PT Garda Tawang Reksa Indonesia.

21. TAMBAHAN MODAL DISETOR 21. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Akun ini merupakan biaya emisi saham

sehubungan dengan penawaran umum terbatas dan suatu penyesuaian ke modal saham menurut hukum dari entitas induk secara hukum, (Perusahaan) sebagai akibat dari akuisisi terbalik. Perincian akun ini adalah sebagai berikut:

This account represents issuance cost related to limited public offering and an adjustment to reflect the statutory share capital of the legal parent, (the Company) resulting from the reverse acquisition. The details of this account are as follows:


Saldo awal 163.673.995.500 - Beginning balance Biaya emisi saham Issuance cost of the penawaran umum terbatas - (14.166.004.500) limited public offering Penyesuaian ke modal saham Adjustment to the statutory share capital menurut hukum dari perusahaan of the company resulted from sebagai akibat dari akusisi terbalik - 177.840.000.000 the reverse acquisition

Saldo akhir 163.673.995.500 163.673.995.500 Ending balance

22. RUGI PER SAHAM DASAR 22. BASIC LOSS PER SHARE

Rincian perhitungan rugi per saham dasar adalah sebagai berikut:

The details of basic loss per share computation are as follows:


Rugi periode berjalan yang dapat Loss for the period attributable diatribusikan kepada pemilik to equity holders entitas induk (907.290.672.982) (512.643.243.578) of the parent entity

Jumlah rata-rata tertimbang Weighted average number saham (lembar saham) 10.685.124.441 10.404.000.000 of shares

Rugi per saham dasar Basic loss per share yang dapat diatribusikan kepada attributable to equity holders pemilik entitas induk (84,91) (49,27) of the parent entity

Kelompok Usaha tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal-tanggal pelaporan. Oleh karenanya, rugi per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

The Group has no outstanding potential dilutive ordinary shares at reporting dates. Accordingly, no diluted loss per share are calculated and presented in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.



P.

276














69

23. SEKURITAS PERPETUAL 23. PERPETUAL SECURITIES Berdasarkan Perjanjian Pembelian Sekuritas

Perpetual (“Perjanjian Perpetual”) tertanggal 29 September 2015 dan 16 Desember 2016, PT Indonesia AirAsia (“IAA”), entitas anak, menerbitkan sekuritas perpetual kepada AirAsia Berhad dengan jumlah total sebesar Rp5.100.000.000.000, yang diselesaikan melalui konversi utang lain-lain kepada AirAsia Berhad dengan jumlah yang sama (Catatan 24). Kondisi dan ketentuan yang berlaku atas sekuritas perpetual diatur dalam perjanjian tersebut.

Based on the Perpetual Capital Security Purchase Agreements (“PCS Agreement”) dated September 29, 2015 and December 16, 2016, PT Indonesia AirAsia (“IAA”), a subsidiary, issued perpetual securities to AirAsia Berhad totaling Rp5,100,000,000,000, which was settled through the conversion of other payables due to AirAsia Berhad at the same amount (Note 24). The terms and conditions of the perpetual securities are stipulated in such agreements.

Sekuritas perpetual memenuhi definisi sebagai

instrumen ekuitas dan disajikan sebagai sekuritas perpetual pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 2).

The perpetual securities meet the definition of equity instrument and is presented as perpetual securities in the equity section of the consolidated statement of financial position (Note 2).

Sekuritas perpetual dikenakan bunga (“Distribusi”)

atas saldo pokok dan IAA dapat membayar Distribusi tersebut setiap setengah tahun (“Tanggal Pembayaran Distribusi”) dengan tingkat bunga sebesar 2% per tahun selama 12 bulan efektif sejak Perjanjian ditandatangani, kemudian berkisar antara 8% - 12% per tahun setelahnya (“Tarif Distribusi”), sampai dengan tahun ketujuh sejak diterbitkannya sekuritas perpetual (“First Call Date”). Pada setiap periode setelah First Call Date, tingkat bunga yang berlaku adalah Tarif Distribusi ditambah dengan step-up margin sebesar 5%. IAA dapat, atas keputusannya sendiri sepenuhnya, memilih untuk menangguhkan, baik seluruh atau sebagian, pembayaran Distribusi, kecuali ketika terjadi suatu kejadian keharusan pembayaran distribusi. Namun, terjadinya kejadian keharusan pembayaran distribusi tersebut merupakan keputusan IAA sendiri sepenuhnya. Ketika penangguhan terjadi, tunggakan Distribusi diakumulasikan.

The perpetual securities bear interest (“Distribution”) on its outstanding principal amount and IAA may pay such Distribution semi-annually (“Distribution Payment Date”) at 2% per annum for the 12 months effective from the date of signing of the Agreement, and ranging between 8% - 12% per annum thereafter (“Distribution Rate”), until the seventh anniversary of the issuance of perpetual securities (“First Call Date”). At each subsequent period after the First Call Date, the prevailing interest rate is Distribution Rate plus step-up margin of 5%. IAA may, at its sole and absolute discretion, elect to defer, in whole or in part, payment of any Distribution, unless a compulsory distribution payment event has occurred. However, the occurence of such compulsory distribution payment event is at the sole discretion of IAA. Following a deferral, arrears of Distributions are cumulative.

Sekuritas perpetual tersebut tidak dijaminkan dan tidak memiliki tanggal penebusan, dengan demikian entitas anak tidak berkewajiban untuk melakukan penebusan saldo pokok namun memiliki hak untuk, atas keputusannya sendiri sepenuhnya, melakukan penebusan baik seluruh atau sebagian, pada First Call Date maupun pada Tanggal Pembayaran Distribusi selanjutnya.

The perpetual securities are unsecured and have no fixed redemption date, therefore the subsidiary is not obliged to redeem the principal amount but would have the right, at its own and sole discretion, to redeem in whole or in part, on the First Call Date or any following Distribution Payment Date.

Direksi berpendapat bahwa, IAA memiliki

kemampuan dalam menentukan pembayaran baik secara kas maupun aset keuangan lainnya kepada pemegang sekuritas diluar terjadinya likuidasi diluar kontrol IAA.

In the opinion of the Board of Directors, IAA is able to control the delivery of cash or other financial assets to the holders of perpetual securities other than an unforeseen liquidation of IAA.



P.

277

















70

24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

24. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dengan syarat dan ketentuan yang disepakati oleh kedua belah pihak.

The Group has engaged in transactions with related parties under terms and conditions as agreed within parties.

Ringkasan saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

The summary of significant balances with related parties as of December 31, 2018 and 2017 are as follows:

Persentase terhadap Total Aset/ Total Percentage to Total Assets 31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ 31 Desember 2018/ Desember 31, 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 December 31, 2018 December 31, 2017

Piutang lain-lain (Catatan 7): Other receivables (Note 7): Pihak Berelasi Lainnya Other Related Parties AirAsia X Berhad 74.251.403.538 28.720.752.620 2,61% 0,93% AirAsia X Berhad RedCargo Logistics Sdn Bhd 20.973.020.909 - 0,74% - RedCargo Logistics Sdn Bhd Think Big Sdn. Bhd. 5.094.206.642 - 0,18% - Think Big Sdn. Bhd. PT Hutama Bhakti Investindo 4.950.000.000 4.950.000.000 0,17% 0,16% PT Hutama Bhakti Investindo SATS Ground Services Singapore Pte Ltd 1.269.453.170 - 0,04% - SATS Ground Services Singapore Pte Ltd AAE Travel Pte Ltd 1.226.568.787 3.534.189.823 0,04% 0,11% AAE Travel Pte Ltd Rokki Sdn. Bhd. 140.709.738 23.927.100 0,00% 0,00% Rokki Sdn. Bhd. AirAsia Go Holiday Sdn. Bhd. 113.688.424 107.264.791 0,00% 0,00% AirAsia Go Holiday Sdn. Bhd. AirAsia Japan 6.017.023 - 0,00% - AirAsia Japan PT Indonesia AirAsia Extra - 115.837.579.259 - 3,75% PT Indonesia AirAsia Extra AirAsia India - 13.951.332.580 - 0,45% AirAsia India

Total 108.025.068.231 167.125.046.173 3,78% 5,40% Total

Persentase terhadap Total Liabilitas/ Total Percentage to Total Liabilities 31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ 31 Desember 2018/ Desember 31, 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 December 31, 2018 December 31, 2017

Utang lain-lain (Catatan 14): Other payables (Note 14): Entitas Induk Parent Entity AirAsia Berhad 539.196.824.316 456.336.641.035 14,78% 14,94% AirAsia Berhad Pihak Berelasi Lainnya Other Related Parties PT Indonesia AirAsia Extra 155.485.742.296 - 4,26% - PT Indonesia AirAsia Extra Asia Aviation Capital 35.950.000.000 - 0,99% - Asia Aviation Capital Thai AirAsia Co.Ltd. 26.772.091.610 53.633.337.600 0,73% 1,76% Thai AirAsia Co.Ltd. Thai AirAsia X Co.Ltd. 24.492.095.953 7.819.770.134 0,67% 0,26% Thai AirAsia X Co.Ltd. Philippines AirAsia Inc. 22.943.586.199 86.671.344.112 0,63% 2,84% Philippines AirAsia Inc. AirAsia Mitra Investama 15.706.851.106 38.342.019.225 0,43% 1,26% AirAsia Mitra Investama. Ground Team Red Sdn Bhd 10.922.463.308 - 0,30% - Ground Team Red Sdn Bhd AAX Services Pty Ltd 8.509.515.598 5.445.524.691 0,23% 0,18% AAX Services Pty Ltd AirAsia Global Shared Services AirAsia Global Shared Services Sdn Bhd 8.280.469.360 2.413.251.410 0,23% 0,08% Sdn Bhd AirAsia Pte Ltd 2.035.454.903 7.833.324.012 0,06% 0,26% AirAsia Pte Ltd AirAsia India 1.351.178.952 - - - AirAsia India AirAsia Japan - 22.586.631 - 0,00% AirAsia Japan

Total 851.646.273.601 658.517.798.850 23,35% 21,58% Total

Piutang lain-lain terutama merupakan penerimaan kas atas nama PT Indonesia AirAsia (“IAA”), entitas anak, atas pembelian tiket penerbangan oleh penumpang.

Other receivables mainly represents cash collections on behalf of PT Indonesia AirAsia (“IAA”), a subsidiary, in regards to the purchases of flight tickets by passengers.

Pada tahun 2016 dan 2015, utang lain-lain kepada AirAsia Berhad masing-masing sebesar Rp3.042.000.000.000 dan Rp2.058.000.000.000 dikonversikan menjadi sekuritas perpetual oleh IAA (Catatan 23).

In 2016 and 2015, other payables to AirAsia Berhad amounting to Rp3,042,000,000,000 and Rp2,058,000,000,000, respectively, were converted into perpetual securities by IAA (Note 23).



P.

278














71

24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

24. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Ringkasan saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The summary of significant balances with related parties as of December 31, 2018 and 2017 are as follows: (continued)

Utang lain-lain kepada AirAsia Berhad merupakan utang atas transaksi yang berkaitan dengan pembayaran kewajiban sewa pembiayaan (Catatan 18), sewa operasi (Catatan 33), perawatan pesawat serta kegiatan operasional Kelompok Usaha lainnya.

Other payables to AirAsia Berhad represent payables arising from transactions related to the payments of obligations under finance lease (Note 18), operating lease (Note 33), aircraft maintenance and the Group’s other operational activities.

Utang lain-lain kepada PT Indonesia AirAsia Extra terutama merupakan utang atas transaksi wet lease (Catatan 33) dan penerimaan kas atas nama PT Indonesia AirAsia Extra atas pembelian tiket penerbangan oleh penumpang.

Other payables to PT Indonesia AirAsia Extra mostly represents payables arising from wet lease transaction (Note 33) and cash collections on behalf of PT Indonesia AirAsia Extra in regards to the purchases of flight tickets by passengers.

Pada tanggal 31 Desember 2018, uang muka pembelian aset tetap sebesar Rp527.250.888.321 atau setara dengan US$32.321.066 (2017: Rp137.250.888.321 atau setara dengan US$10.000.000) merupakan uang muka yang dibayarkan kepada PT AirAsia Mitra Investama atas pembelian tanah dan bangunan dengan area masing-masing seluas 10.731 m2 dan 11.200 m2 yang berlokasi di Jl. Marsekal Suryadharma No. 1, Tangerang. Berdasarkan Perjanjian tertanggal 31 Maret 2017 yang telah di amandemen tanggal 1 September 2017, harga pembelian aset adalah sebesar US$34.000.000. Pada tahun 2018, PT Indonesia AirAsia, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman bank untuk melunasi pembelian tersebut (Catatan 16).

As of December 31, 2018, advances for fixed asset acquisition amounting Rp527,250,888,321 or equivalent to US$32,321,066 (2017: Rp137,250,888,321 or equivalent to US$10,000,000) represent advances paid to PT AirAsia Mitra Investama related to the purchase of land and building with areas of 10,731 m2 and 11,200 m2, respectively, located at Jl. Marsekal Suryadharma No. 1, Tangerang. Based on the Agreement dated March 31, 2017 which was amended on September 1, 2017, the asset acquisition cost is amounting to US$34,000,000. In 2018, PT Indonesia AirAsia, a Subsidiary, obtained bank loan facility to settle such purchase (Note 16).

Ringkasan transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

The summary of significant transactions with related parties for the years ended December 31, 2018 and 2017 are as follows:

Persentase terhadap Total Beban Usaha/ Total Percentage to Total Operating Expense 31 Desember 2018/ Desember 31, 2017/ 31 Desember 2018/ Desember 31, 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 December 31, 2018 December 31, 2017

Sewa pesawat (Catatan 33): Aircraft lease (Note 33): Entitas Induk Parent Entity AirAsia Berhad 741.702.710.831 580.358.048.965 14,21% 16,87% AirAsia Berhad

Transaksi swap bahan bakar Fuel swap transaction (Catatan 27): (Note 27): Entitas Induk Parent Entity AirAsia Berhad (47.275.424.498) (83.713.996.673) 0,91% 2,43% AirAsia Berhad



P.

279

















72

24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

24. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Ringkasan transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The summary of significant transactions with related parties for the years ended December 31, 2018 and 2017 are as follows: (continued)

Persentase terhadap Total Pendapatan Operasi Lain/ Total Percentage to Total Other Operating Income 31 Desember 2018/ Desember 31, 2017/ 31 Desember 2018/ Desember 31, 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 December 31, 2018 December 31, 2017

Transaksi wet lease: Wet lease transaction: (Catatan 28 dan 33) (Notes 28 and 33) Pihak Berelasi Lainnya Other Related Parties Indonesia AirAsia Extra 275.586.383.335 556.527.444.783 53,59% 60,92% Indonesia AirAsia Extra

Pada tahun 2018, terdapat pengembalian dana pemeliharaan pesawat atas pesawat tertentu oleh AirAsia Berhad sebesar Rp47.115.045.786, yang dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan operasi lain” dalam laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 28).

In 2018, there was refund of maintenance reserve funds for certain aircrafts amounting to Rp47,115,045,786 from AirAsia Berhad, which was recorded as part of “Other operating income” account in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 28).

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, Perusahaan membayarkan kompensasi imbalan kerja jangka pendek kepada personil manajemen kunci yang terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah masing-masing sebesar Rp6.014.846.661 dan Rp24.400.934.070 (tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017: Rp4.286.133.694 dan Rp20.611.087.403).

For the year ended December 31, 2018, the Company paid short-term compensation to key management personnel consisting of Commissioners and Directors of the Company, amounting to Rp6,014,846,661 and Rp24,400,934,070, respectively (year ended December 31, 2017: Rp4,286,133,694 and Rp20,611,087,403).

Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The nature of relationships with the related parties are as follows:

Pihak Berelasi/Related Parties Sifat Hubungan/Nature of Relationships

AirAsia Berhad Entitas induk/Parent entity PT Indonesia AirAsia Extra, AirAsia India, AirAsia X

Berhad, AirAsia Inc., PT Hutama Bhakti Investindo, Thai AirAsia Co. Ltd., AAE Travel Pte Ltd, AirAsia Go Holiday Sdn. Bhd., AirAsia Japan, Philippines AirAsia Inc., Thai AirAsia X Co. Ltd., AirAsia Pte Ltd, AAX Services Pty Ltd, AirAsia Global Shared Services Sdn Bhd, PT AirAsia Mitra Investama, Rokki Sdn. Bhd., Asia Aviation Capital, Ground Team Red Sdn Bhd.

Pihak berelasi lainnya/Other related parties



P.

280














73

25. PERPAJAKAN 25. TAXATION

a. Utang pajak a. Taxes payable


Perusahaan The Company Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21 136.158.516 20.467.614 Article 21 Pasal 23 - 30.738.938 Article 23 Pasal 25 - 12.076.541 Article 26

Sub-total 136.158.516 63.283.093 Sub-total

Entitas Anak Subsidiaries Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 4 (2) 135.833.675 - Article 4 (2) Pasal 21 6.395.207.100 6.031.575.000 Article 21 Pasal 23 655.009.639 691.671.401 Article 23 Pasal 25 21.180.375.268 28.167.016.623 Article 25 Pasal 26 - 316.764.327 Article 26 Pasal 29 14.433.433.290 14.980.679.335 Article 29 Pajak pertambahan nilai 3.168.652.436 - Value added tax


Total 46.104.669.924 50.250.989.779 Total

b. Manfaat (beban) pajak penghasilan b. Income tax benefit (expense)

2018 2017

Pajak kini Current tax Perusahaan - - The Company Entitas anak - (137.142.496.655) Subsidiaries Jumlah pajak kini - (137.142.496.655) Total current tax

Pajak tangguhan Deferred tax Perusahaan - - The Company Entitas anak 160.044.520.589 (676.114.246.180) Subsidiaries Jumlah pajak tangguhan 160.044.520.589 (676.114.246.180) Total deferred tax Total 160.044.520.589 (813.256.742.835) Total



P.

281

















74

25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)

b. Manfaat (beban) pajak penghasilan (lanjutan) b. Income tax benefit (expense) (continued)

Rincian pajak kini adalah sebagai berikut:

The details of current tax are as follows:

2018 2017

Entitas Anak : Subsidiaries: Beban pajak kini - (58.832.098.884) Current tax expense Adjustment in respect of Penyesuaian tahun lalu atas: previous years of income tax: Pajak penghasilan tahun 2016 - (73.844.629.263) 2016 current income tax Penghapusan estimasi tagihan pajak tahun 2015 Write-off of 2015 claim for (Catatan 25g) - (4.465.768.508) income tax refund (Note 25g) Total - (137.142.496.655) Total

c. Beban pajak kini c. Current tax expense

Perhitungan beban pajak kini pengakuisisi secara hukum (Perusahaan).

Computation of the current tax expense of legal acquirer (the Company).

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan, sesuai dengan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dan estimasi rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:

The reconciliation between profit (loss) before income tax, as shown in the consolidated statements of profit or loss, and other comprehensive income and estimated tax loss of the Company is as follows:

2018 2017

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Profit (loss) before income tax per menurut laporan laba rugi consolidated statements of penghasilan komprehensif lain profit or loss and other konsolidasian (1.067.069.354.297) 300.295.462.452 comprehensive income (Laba) rugi sebelum pajak penghasilan (Profit) loss before income tax of entitas anak 1.064.649.467.319 (342.701.212.362) the subsidiaries Eliminasi dan penyesuaian - 39.330.446.408 Eliminations and adjustments

Rugi sebelum pajak penghasilan Loss before income tax of Perusahaan (2.419.886.978) (3.075.303.502) the Company Beda temporer - (5.461.355.303) Temporary differences Beda tetap 176.697.446 (778.677.006) Permanent differences

Estimasi rugi fiskal Perusahaan (2.243.189.532) (9.315.335.811) Estimated tax loss of the Company

Beban pajak kini - - Current tax expense Pajak dibayar di muka: Prepaid taxes: Pasal 23 - 64.800.000 Article 23 Pasal 25 - 125.117.653 Article 25

Estimasi tagihan pajak Estimated claims for tax refund Perusahaan - 189.917.653 of the Company



P.

282














75


c. Beban pajak kini (lanjutan) c. Current tax expense (continued)

Perhitungan beban pajak kini pengakuisisi secara akuntansi (IAA, entitas anak)

Computation of the current tax expense of accounting acquirer (IAA, a subsidiary)

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan dan estimasi penghasilan kena pajak (rugi fiskal) IAA adalah sebagai berikut:

The reconciliation between profit (loss) before income tax and other comprehensive income and estimated tax loss of IAA is as follows:

2018 2017

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan (1.066.118.432.825) 348.050.015.782 Profit (loss) before income tax

Beda temporer 36.403.054.108 (117.363.473.558) Temporary differences Beda tetap 425.940.350.469 4.641.853.311 Permanent differences

Estimasi penghasilan kena pajak (rugi fiskal) (603.775.028.248) 235.328.395.535 Estimated taxable income (tax loss) Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya - (2.588.625.094.778) Accumulated tax losses prior years Penghapusan akumulasi rugi fiskal - 2.588.625.094.778 Write-off of tax loss

Penghasilan kena pajak (rugi fiskal) (603.775.028.248) 235.328.395.535 Taxable income (tax loss)

Beban pajak kini - 58.832.098.884 Current tax expense Pajak dibayar di muka Prepaid taxes Pasal 22 (8.197.308.541) (7.134.809.761) Article 22 Pasal 23 (183.477.966) (473.058.983) Article 23 Pasal 25 (21.180.375.268) (36.243.550.805) Article 25

Total pajak dibayar di muka (29.561.161.775) (43.851.419.549) Total prepaid taxes

Utang pajak penghasilan Income tax payable (Estimasi tagihan pajak) - IAA (29.561.161.775) 14.980.679.335 (Estimated claims for tax refund) - IAA

Jumlah rugi fiskal untuk tahun 2018 seperti yang disebutkan di atas akan dilaporkan oleh IAA dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) ke Kantor Pajak. Lebih lanjut, manajemen IAA berkomitmen untuk menyampaikan revisi SPT tahun 2017 kepada Kantor Pajak dengan segera, serta melakukan pembayaran atas utang pajak penghasilan terutang.

The above mentioned 2018 tax loss will be reported by IAA in its Annual Income Tax Return (“SPT”) to the Tax Office. Furthermore, the management of IAA is committed to submit the revised SPT for the year 2017 to the Tax Office immediately, and paid the income tax payable accordingly.

d. Estimasi tagihan pajak d. Estimated claims for tax refund

Rincian estimasi tagihan pajak sesuai dengan laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The details of estimated claims for tax refund as shown in the consolidated statements of financial position are as follow:

2018 2017

Perusahaan - 189.917.653 The Company Entitas anak 29.561.161.775 - Subsidiaries

Total 29.561.161.775 189.917.653 Total



P.

283

















76


e. Rincian aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

e. The details of deferred tax assets are as follows:

Dikreditkan Dicatat di (dibebankan) penghasilan Reklasifikasi ke laporan komprehensif langsung ke laba rugi/ lain/ saldo laba (*)/ Credited Recognized Direct (charged) to in other reclassification 1 Januari 2018/ profit or loss comprehensive to retained 31 Desember 2018/ January 1, 2018 for the year income earnings (*) December 31, 2018

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets

Entitas anak Subsidiaries Imbalan kerja 47.782.808.228 5.713.521.072 (8.179.082.893) - 45.317.246.407 Employee benefits Penyusutan aset tetap 10.788.387.258 (1.525.498.634) - - 9.262.888.624 Depreciation of fixed asset Akumulasi rugi fiskal 211.552.842 150.943.757.064 - - 151.155.309.906 Accumulated tax losses Revaluasi aset tetap (27.838.950.244) - (11.007.915.361) 10.158.432.626 (28.688.432.979) Revaluation of fixed assets Kewajiban sewa pembiayaan (23.019.468.262) 4.912.741.087 - - (18.106.727.175) Obligations under finance lease

Total 7.924.329.822 160.044.520.589 (19.186.998.254) 10.158.432.626 158.940.284.783 Total

(*) Reklasifikasi langsung ke saldo laba atas selisih revaluasi pesawat sehubungan dengan transaksi jual dan sewa-balik (Catatan 11)/ Direct reclassification to retained earnings on

revaluation difference of aircrafts in relation to the sale-and-leaseback transactions (Note 11)

Dikreditkan Dicatat di (dibebankan) penghasilan ke laporan komprehensif laba rugi/ lain/ Credited Recognized (charged) to in other 1 Januari 2017/ profit or loss comprehensive 31 Desember 2017/ January 1, 2017 for the year income December 31, 2017

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets

Entitas anak Subsidiaries

Imbalan kerja 40.147.466.143 6.207.956.634 1.427.385.451 47.782.808.228 Employee benefits Penyusutan aset tetap 4.929.998.100 5.858.389.158 - 10.788.387.258 Depreciation of fixed asset Akumulasi rugi fiskal 647.156.273.695 (646.944.720.853) - 211.552.842 Accumulated tax losses Penyisihan kerugian penurunan Allowance for impairment losses

nilai piutang 873.582.450 (873.582.450) - - of accounts receivable Revaluasi aset tetap - - (27.838.950.244) (27.838.950.244) Revaluation of fixed assets Kewajiban sewa pembiayaan 17.342.820.407 (40.362.288.669) - (23.019.468.262) Obligations under finance lease Total 710.450.140.795 (676.114.246.180) (26.411.564.793) 7.924.329.822 Total



P.

284














77


f. Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba (rugi) sebelum pajak penghasilan dengan jumlah manfaat (beban) pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

f. The reconciliation between tax benefit (expense) calculated by applying the applicable tax rate to the profit (loss) before income tax and income tax benefit (expense) as shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income is as follows:

2018 2017

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan Profit (loss) before income tax per consolidated penghasilan komprehensif lain statements of profit or loss and konsolidasian (1.067.069.354.297) 300.295.462.452 other comprehensive income

Manfaat (beban) pajak pada tarif Tax benefit (expense) at applicable pajak yang berlaku (25%) 266.767.338.574 (75.073.865.613) tax rate (25%) Pengaruh pajak atas beda tetap (106.162.020.602) (12.741.205.756) Tax effect on permanent differences Penyesuaian atas pajak Adjustment to corporate income tax penghasilan tahun lalu - (78.310.397.771) of previous years Penyesuaian atas akumulasi rugi fiskal - (647.131.273.695) Adjustment to accumulated tax losses Penyisihan atas aset pajak tangguhan (560.797.383) - Allowance for deferred tax assets

Manfaat (beban) pajak penghasilan 160.044.520.589 (813.256.742.835) Income tax benefit (expense)

g. Administrasi g. Administrative

Entitas Anak - IAA The Subsidiary - IAA

Pada tahun 2017, IAA memanfaatkan fasilitas pengampunan pajak berdasarkan Undang-undang Pengampunan Pajak Nomor 11 Tahun 2016 (“UU 11”) yang disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 31 Maret 2017. Sehubungan dengan hal ini, kelebihan pembayaran pajak penghasilan tahun 2015 sebesar Rp4.465.768.508 tidak dapat direstitusi dan rugi fiskal yang dapat dikompensasi dari tahun 2015 sebesar Rp2.588.625.094.778 tidak dapat dikompensasi terhadap laba fiskal pada masa yang akan datang. Dengan demikian, IAA menghapuskan tagihan pajak penghasilan tahun 2015 dan aset pajak tangguhan dari rugi fiskal yang dapat dikompensasi tahun 2015 masing-masing sebesar Rp4.465.768.508 dan Rp647.156.273.695 ke beban pajak penghasilan 2017 dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

In 2017, the IAA applied for tax amnesty based on the Tax Amnesty Law No. 11 Year 2016 (“UU 11”) which was approved by Minister of Finance of the Republic Indonesia on March 31, 2017. In connection with the amendment of such tax amnesty program, the 2015 income tax overpayment of Rp4,465,768,508 can no longer be claimed and 2015 tax loss carry forward amounting to Rp2,588,625,094,778 cannot be compensated against future taxable profit. Accordingly, IAA wrote-off the claim for 2015 income tax refund and deferred tax asset from 2015 tax loss carried forward amounting to Rp4,465,768,508 and Rp647,156,273,695, respectively, and charged to 2017 income tax expense in the statement of profit or loss and other comprehensive income.



P.

285

















78

26. PENDAPATAN USAHA 26. OPERATING REVENUES Rincian pendapatan usaha sebagai berikut: The details of operating revenues are as follows:

2018 2017

Penerbangan berjadwal Scheduled airline flights Penumpang 3.356.958.133.938 3.064.034.884.979 Passenger Bagasi 490.772.560.321 435.833.994.576 Baggage Kargo 61.276.558.072 60.518.599.893 Cargo Pelayanan penerbangan 156.885.935.215 130.886.784.281 Airline-related Ground handling 79.118.693.784 19.223.087.368 Ground handling Jasa boga 70.544.533.889 73.373.849.427 Catering Komisi kartu kredit - 17.108.739.425 Credit card commission Charter - 1.102.120.500 Charter Lain-lain 17.211.632.488 15.778.880.797 Others

Total 4.232.768.047.707 3.817.860.941.246 Total

Tidak terdapat pendapatan dari pelanggan individu

yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha. No revenue earned from individual customers

exceeded 10% of total operating revenues.

27. BAHAN BAKAR 27. FUEL Rincian bahan bakar sebagai berikut: The details of fuel are as follows:

2018 2017

Pertamina 778.897.506.653 507.991.060.786 Pertamina Petronas Dagangan Berhad 490.058.876.708 308.484.065.203 Petronas Dagangan Berhad Shell Malaysia Trading Sdn. Bhd. 375.166.959.296 260.692.163.234 Shell Malaysia Trading Sdn. Bhd. Chevron (Thailand) Ltd. 160.425.971.996 128.135.856.542 Chevron (Thailand) Ltd. Lain-lain 63.901.137.449 14.555.626.202 Others

Total 1.868.450.452.102 1.219.858.771.967 Total

28. BEBAN DAN PENDAPATAN OPERASI LAIN 28. OTHER OPERATING EXPENSES AND INCOME

Rincian beban operasi lain adalah sebagai berikut:

The details of other operating expenses are as follows:

2018 2017

Beban kantor 194.118.023.346 141.466.444.724 Office expenses Rugi selisih kurs, neto 163.868.814.786 - Loss on foreign exchange, net Jasa tenaga ahli 43.289.929.665 39.447.486.754 Professional fees Perjalanan dinas 38.994.303.969 24.674.098.663 Business travel Beban pelatihan karyawan 36.020.080.084 13.122.603.408 Employee training expenses Beban imbalan kerja karyawan 25.527.675.085 35.300.086.869 Employee benefit expenses Kerugian sebagai akibat dari Loss arising from reverse akuisisi terbalik (Catatan 4) - 42.405.749.910 acquisition (Note 4) Lain-lain 12.844.880.138 666.328.982 Others

Total 514.663.707.073 297.082.799.310 Total



P.

286














79

28. BEBAN DAN PENDAPATAN OPERASI LAIN (lanjutan)

28. OTHER OPERATING EXPENSES AND INCOME (continued)

Rincian pendapatan operasi lain adalah sebagai berikut:

The details of other operating income are as follows:

2018 2017

Pendapatan atas transaksi sewa pesawat Income from aircraft wet lease wet lease (Catatan 24 dan 33) 275.586.383.335 556.527.444.783 transactions (Notes 24 and 33) Keuntungan atas pelepasan aset tetap (Catatan 11) 83.504.624.065 1.037.656.483 Gain on disposal of fixed assets (Note 11) Laba selisih kurs, neto - 98.474.390.506 Gain on foreign exchange, net Pembalikan cadangan estimasi Reversal of provision for the tax tagihan pajak tahun fiskal underpayment for fiscal years 2013-2015 (Catatan 25g) - 87.378.361.343 2013-2015 (Note 25g) Pengembalian dana pemeliharaan Refund of maintenance reserve pesawat (Catatan 24) 47.115.045.786 - funds (Note 24) Lain-lain 108.081.795.952 170.114.120.349 Others

Total 514.287.849.138 913.531.973.464 Total

29. BEBAN KEUANGAN 29. FINANCE COSTS Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2018 2017

Bunga atas kewajiban sewa pembiayaan 61.410.145.712 77.837.533.135 Interest on obligations under finance lease Bunga atas pinjaman bank 11.203.595.791 - Interest on bank loan Lain-lain 10.358.709.685 5.292.180.473 Others

Total 82.972.451.188 83.129.713.608 Total

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Sebagai Kelompok Usaha yang bergerak di bidang

industri penerbangan domestik, internasional dan bidang lain yang terkait, Kelompok Usaha banyak dipengaruhi oleh risiko keuangan seperti risiko harga bahan bakar pesawat, risiko mata uang asing, risiko likuiditas, dan risiko kredit. Secara keseluruhan pendekatan manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan efek dari setiap risiko kinerja keuangan pada Kelompok Usaha.

As a Group that operates in the domestic and international aviation industry and other related areas, the Group is strongly affected by various financial risks, including aircraft fuel price risk, foreign currency risk, liquidity risk, and credit risk. The overall risk management approach is to minimize the effect of such risks on the Group’s financial performance.

Kebijakan manajemen risiko keuangan ditelaah secara berkala dan disetujui oleh Direksi Kelompok Usaha.

Financial risk management policies are periodically reviewed and approved by the Group’s Board of Directors.



P.

287

















80

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko harga bahan bakar pesawat Aircraft fuel price risk

Kelompok Usaha berpotensi terkena risiko harga bahan bakar pesawat yang timbul dari fluktuasi harga bahan bakar pesawat. Perusahaan telah berusaha untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dan menerapkan manajemen bahan bakar dalam rangka untuk mengatasi risiko kenaikan harga bahan bakar.

The Group is exposed to aircraft fuel price risk arising from the fluctuations in the prices of aircraft fuel. It seeks to hedge its fuel requirements and implements various fuel management strategy in order to address the risk of rising fuel prices.

Strategi meminimalisir risiko melalui aktivitas transaksi lindung nilai dilakukan oleh AirAsia Berhad bersama dengan grup perusahaan penerbangan dimana Kelompok Usaha merupakan bagian didalamnya. Berkaitan dengan hal tersebut, seperti disebutkan dalam Master Agreement tanggal 19 November 2004 antara AirAsia Berhad dan PT Indonesia AirAsia (“IAA”) (sebelumnya PT Awair Internasional), entitas anak, AirAsia Berhad akan masuk melakukan transaksi lindung nilai komoditas dengan pihak lain, untuk mendapatkan manfaat bagi AirAsia Berhad serta manfaat bagi perusahaan penerbangan dalam grup, termasuk Kelompok Usaha.

A strategy to minimize the risk through hedging transactions activity is conducted by AirAsia Berhad together with the group of airline companies of which the Group is a part in it. In relation to this, as stated in the Master Agreement dated November 19, 2004 between AirAsia Berhad and PT Indonesia AirAsia (“IAA”) (formerly PT Awair Internasional), a subsidiary, AirAsia Berhad will enter into commodity hedging transactions with the counterparties, for AirAsia Berhad’s benefit and for the benefit of airlines within the group, including the Group.

IAA dan AirAsia Berhad sepakat bahwa AirAsia Berhad harus mengidentifikasi transaksi-transaksi yang akan disepakati oleh AirAsia Berhad agar dapat memberikan manfaat kepada Kelompok Usaha, dan berkaitan dengan transaksi tersebut: (a) Jika AirAsia Berhad menerima pembayaran

dari transaksi-transaksi tersebut, AirAsia Berhad akan membayarkan kepada IAA dan,

(b) Jika AirAsia Berhad diharuskan untuk melakukan pembayaran dari transaksi-transaksi tersebut, IAA akan membayar kepada AirAsia Berhad.

IAA and AirAsia Berhad agreed that AirAsia Berhad shall identify transactions which AirAsia Berhad is entering into for the benefit of the Group, and in respect of such transaction: (a) If AirAsia Berhad receives a sum under these

transactions, AirAsia Berhad will pay such sum to IAA and,

(b) If AirAsia Berhad is required to pay a sum

under such transactions, IAA will pay to AirAsia Berhad.

Sebagai bagian dari manajemen bahan bakar, Kelompok Usaha juga terus melakukan upaya pengelolaan pemakaian bahan bakar secara operasional yaitu penghematan biaya dengan penggunaan alternatif pesawat secara efektif dan efisien, termasuk juga melakukan evaluasi untuk kontrak-kontrak berjalan, yang dituangkan dalam program-program kinerja Kelompok Usaha.

As part of the fuel management strategy, the Group also constantly strives to ensure that costs are controlled by using fuel efficiently in all flight operations through effective and efficient use of alternative aircrafts and evaluation of current contracts, which are set forth in the Group’s work programs.



P.

288














81



Risiko mata uang asing Foreign currency risk

Risiko mata uang asing adalah risiko atas perubahan nilai tukar dolar Rupiah sebagai mata uang pelaporan terhadap mata uang asing, khususnya Dolar Amerika Serikat (Dolar AS).

Foreign currency risk is the risk that arises from the changes of exchange rate of Rupiah as functional currency against foreign currencies, mainly US Dollar.

Kelompok Usaha menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena sewa guna usaha dan utang lain-lain dalam mata uang Dolar AS. Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko mata uang asing.

The Group faces foreign exchange risk as its leases and other payables are denominated in US Dollar. The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure.

Pada tanggal 31 Desember 2018, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah/menguat sebanyak 10% dengan semua variabel konstan, rugi sebelum pajak penghasilan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut akan lebih tinggi/rendah sebesar Rp167 milyar, terutama sebagai akibat kerugian/keuntungan translasi kewajiban sewa pembiayaan yang dikenakan dalam Dolar AS.

As of December 31, 2018, had the exchange rate of Rupiah against US Dollar depreciated/appreciated by 10% with all other variables held constant, loss before income tax for the six-month period then ended would have been Rp167 billion higher/lower, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of obligations under finance lease denominated in US Dollar.

Risiko likuiditas Liquidity risk

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Kelompok Usaha tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Kelompok Usaha mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola utang yang jatuh tempo dengan mengatur kecukupan kas, dan pendanaan yang cukup melalui fasilitas kredit yang telah tersedia.

Liquidity risk is the risk that the Group is unable to meet its obligations when they fall due. The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash, and the adequate funding through the available credit facilities.

Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.

In general, fund needed to settle the current and long-term liabilities is obtained from service activities to customers.



P.

289

















82



Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Tabel dibawah merupakan profil liabilitas keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:

The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities as at December 31, 2018 and 2017:

31 Desember 2018/December 31, 2018

Lebih dari 1 Tahun Sampai dengan 5 Tahun/ Lebih dari Dibawah 1 Tahun/ Over 1 Year 5 Tahun/ Total/ Below 1 Year Up to 5 Years Over 5 Years Total Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas jangka pendek Current liabilities Trade payables - third Utang usaha - pihak ketiga 528.141.321.221 - - 528.141.321.221 parties Other payables - related Utang lain-lain - pihak berelasi 851.646.273.601 - - 851.646.273.601 parties Kewajiban jangka panjang Current maturities yang jatuh tempo dalam of long-term satu tahun: obligations:

Pinjaman 103.146.693.975 - - 103.146.693.975 Loan Sewa pembiayaan 283.300.158.175 - - 283.300.158.175 Finance lease Biaya masih harus dibayar 268.807.105.994 - - 268.807.105.994 Accrued expenses

Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities Kewajiban jangka panjang, Long-term liabilities, setelah dikurangi bagian yang net of current jatuh tempo dalam satu tahun: maturities:

Pinjaman bank - 172.586.775.902 100.675.619.276 273.262.395.178 Loan Sewa pembiayaan - 348.761.562.581 - 348.761.562.581 Finance lease Biaya masih harus dibayar - 36.909.735.718 - 36.909.735.718 Accrued expenses

Total 2.035.041.552.966 558.258.074.201 100.675.619.276 2.693.975.246.443 Total

31 Desember 2017/December 31, 2017

Lebih dari 1 Tahun Sampai dengan 5 Tahun/ Lebih dari Dibawah 1 Tahun/ Over 1 Year 5 Tahun/ Total/ Below 1 Year Up to 5 Years Over 5 Years Total Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas jangka pendek Current liabilities Trade payables - third Utang usaha - pihak ketiga 248.917.186.605 - - 248.917.186.605 parties Other payables - related Utang lain-lain - pihak berelasi 658.517.798.850 - - 658.517.798.850 parties Kewajiban jangka panjang Current maturities yang jatuh tempo dalam of long-term satu tahun: obligations:

Sewa pembiayaan 494.147.322.489 - - 494.147.322.489 Finance lease Biaya masih harus dibayar 225.699.008.595 - - 225.699.008.595 Accrued expenses

Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities Kewajiban jangka panjang, Long-term liabilities, setelah dikurangi bagian yang net of current jatuh tempo dalam satu tahun: maturities:

Sewa pembiayaan - 591.348.704.145 - 591.348.704.145 Finance lease Biaya masih harus dibayar - 97.332.772.326 - 97.332.772.326 Accrued expenses

Total 1.627.281.316.539 688.681.476.471 - 2.315.962.793.010 Total



P.

290














83



Risiko kredit Credit risk

Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Aset keuangan Kelompok Usaha yang memiliki potensi konsentrasi risiko kredit secara signifikan terutama adalah kas di bank dan piutang usaha dan lain-lain.

Credit risk is the risk that one party of financial instruments will fail to discharge its obligation and will incur a financial loss to the other party. The Group’s financial assets that are potentially subject to significant concentrations of credit risk consist principally of cash in banks and trade and other receivables.

Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk menempatkan kas kepada institusi keuangan yang terpercaya.

The Group has a policy to place the cash into the creditworthy financial institutions.

Risiko kredit maksimum Kelompok Usaha untuk kas di bank, piutang usaha dan piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sama sebesar nilai tercatatnya seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

The Group’s maximum exposure to credit risk for cash in banks, trade receivables and other receivables as of December 31, 2018 and 2017 is equal to the carrying amounts of these financial assets as presented in the consolidated statements of financial position.

31. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG

ASING 31. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN

CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2018, Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing. Aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal tersebut disajikan dengan kurs yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2018, the Group has assets and liabilities denominated in foreign currencies. These foreign currencies-denominated assets and liabilities are presented using the exchange rates as of December 31, 2018 are as follows:

Mata Uang Asing (Angka Penuh)/

Foreign Currencies (Full Amounts)

31 Desember 2018 (Tanggal Pelaporan)/ December 31, 2018

(Reporting Date)

8 Maret 2019 (Tanggal

Penyelesaian Laporan Keuangan

Konsolidasian)/ March 8, 2019 (Consolidated

Financial Statements

Completion Date)

Aset Assets Kas dan bank Cash on hand and in banks

Dalam Dolar AS US$ 374.511 5.423.293.791 5.326.669.953 In US Dollar Dalam Ringgit Malaysia MYR 354.282 1.237.507.026 1.232.705.997 In Malaysian Ringgit Dalam Dolar Singapura SIN$ 2.463.526 26.120.766.178 25.764.821.068 In Singaporean Dollar Dalam Dolar Australia AUD 1.490.676 15.221.292.636 14.892.849.762 In Australian Dollar Dalam Dong Vietnam VND 2.883.336.880 1.802.085.550 1.773.252.181 In Vietnam Dong

Piutang lain-lain Other receivables Dalam Dolar AS US$ 4.835.744 70.026.408.864 68.778.786.912 In US Dollar Dalam Ringgit Malaysia MYR 1.455.326 5.083.737.507 5.064.017.839 In Malaysian Ringgit Dalam Dolar Singapura SIN$ 116.145 1.231.481.370 1.214.700.160 In Singaporean Dollar Dalam Dolar Australia AUD 702.529 7.173.723.840 7.018.932.113 In Australian Dollar

Aset tidak lancar lainnya Other non-current assets Dalam Dolar AS US$ 2.108.736 30.536.601.929 29.992.552.128 In US Dollar Dalam Dolar Singapura SIN$ 2.689.000 28.511.372.885 28.122.852.720 In Singaporean Dollar Dalam Dolar Australia AUD 3.342 34.126.114 33.389.755 In Australian Dollar Dalam Rupee India INR 11.700.000 2.423.011.500 2.423.011.500 In Indian Rupee

Total Aset dalam Mata Uang Asing 194.825.409.190 191.638.542.088 Total Assets in Foreign Currencies



P.

291

















84

31. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

31. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2018, Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing. Aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal tersebut disajikan dengan kurs yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut: (lanjutan)

As of December 31, 2018, the Group has assets and liabilities denominated in foreign currencies. These foreign currencies-denominated assets and liabilities are presented using the exchange rates as of December 31, 2018 are as follows: (continued)

Mata Uang Asing (Angka Penuh)/

Foreign Currencies (Full Amounts)

31 Desember 2018 (Tanggal Pelaporan)/ December 31, 2018

(Reporting Date)

8 Maret 2019 (Tanggal

Penyelesaian Laporan Keuangan

Konsolidasian)/ March 8, 2019 (Consolidated

Financial Statements

Completion Date)

Liabilitas Liabilities Utang usaha - pihak ketiga Trade payables - third parties

Dalam Dolar AS US$ 3.889.578 56.324.979.018 55.321.467.894 In US Dollar Dalam Baht Thailand THB 1.065.951 474.348.195 477.034.844 In Thailand Baht Dalam Ringgit Malaysia MYR 6.477.444 22.625.711.892 22.537.945.996 In Malaysian Ringgit Dalam Dolar Singapura SIN$ 1.981.594 21.010.843.608 20.724.534.426 In Singaporean Dollar Dalam Dolar Australia AUD 915.096 9.344.045.256 9.142.428.607 In Australian Dollar Dalam India Rupee INR 5.713.309 1.182.654.998 1.183.197.763 In India Rupee

Utang lain-lain - pihak berelasi Other payables - related parties Dalam Dolar AS US$ 57.244.603 828.959.096.043 790.087.507.770 In US Dollar Dalam Ringgit Malaysia MYR 3.047.182 10.643.806.726 11.839.805.281 In Malaysian Ringgit Dalam Dolar Singapura SIN$ 192.738 2.043.601.014 2.015.746.518 In Singaporean Dollar Dalam Dolar Australia AUD 838.425 8.561.157.675 8.376.662.254 In Australian Dollar Dalam Euro EUR 86.873 1.438.612.143 1.382.529.809 In Euro

Sewa pembiayaan Finance lease Dalam Dolar AS US$ 43.636.674 631.902.676.194 620.644.414.302 In US Dollar

Pinjaman bank Bank loan Dalam Dolar AS US$ 8.345.662 120.853.531.422 118.700.350.626 In US Dollar

Biaya masih harus dibayar Accrued expenses Dalam Dolar AS US$ 14.220.905 205.932.925.305 202.263.931.815 In US Dollar Dalam Baht Thailand THB 9.571.191 4.258.079.308 4.282.198.709 In Thailand Baht Dalam Ringgit Malaysia MYR 1.608.817 5.619.911.500 5.598.112.030 In Malaysian Ringgit Dalam Dolar Singapura SIN$ 1.553.138 16.467.867.854 16.243.462.710 In Singaporean Dollar Dalam Dolar Australia AUD 367.211 3.749.696.176 3.668.786.740 In Australian Dollar

Total Liabilitas dalam Mata Uang Asing

1.951.393.544.327

1.894.490.118.094

Total Liabilities in Foreign Currencies

Liabilitas Neto dalam Mata Uang Net Liabilities in Foreign Asing 1.756.568.135.137 1.702.851.576.006 Currencies



P.

292














85

32. INFORMASI SEGMEN 32. SEGMENT INFORMATION Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2018/ Year Ended December 31, 2018

Ancillary dan Operasi Lain-lain/ Penerbangan/ Ancillary and Total/ Flight Operations Others Total

PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUES Pendapatan segmen 3.314.858.876.628 917.909.171.079 4.232.768.047.707 Segment revenue Beban segmen (4.192.335.193.705) (1.027.485.622.014) (5.219.820.815.719) Segment expenses Segment loss from Rugi usaha segmen (877.476.317.077) (109.576.450.935) (987.052.768.012) operations Pendapatan keuangan 3.694.831.129 Finance income Pajak final atas Final tax on pendapatan keuangan (738.966.226) finance income Beban keuangan (82.972.451.188) Finance costs Rugi sebelum pajak penghasilan (1.067.069.354.297) Loss before income tax Manfaat pajak penghasilan 160.044.520.589 Income tax benefit RUGI TAHUN BERJALAN (907.024.833.708) LOSS FOR THE YEAR Penghasilan komprehensif lain tahun Other comprehensive income berjalan, setelah pajak 57.616.179.048 for the year, net of tax TOTAL RUGI KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN (849.408.654.660) LOSS FOR THE YEAR Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Position Aset segmen 2.845.045.212.353 Segment assets Liabilitas segmen 3.647.220.571.707 Segment liabilities

Other segment Informasi segmen lainnya information Pengeluaran modal dan uang Capital expenditure and muka untuk pembelian advance for purchases aset tetap 51.730.470.434 12.263.273.224 63.993.743.658 of fixed assets Penyusutan 169.827.411.114 8.231.094.131 178.058.505.245 Depreciation



P.

293

















86

32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 32. SEGMENT INFORMATION (continued) Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2017/ Year Ended December 31, 2017

Ancillary dan Operasi Lain-lain/ Penerbangan/ Ancillary and Total/ Flight Operations Others Total

PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUES Pendapatan segmen 2.982.098.624.937 835.762.316.309 3.817.860.941.246 Segment revenue Beban segmen (2.612.468.774.120) (826.889.009.557) (3.439.357.783.677) Segment expenses Segment profit from Laba usaha segmen 369.629.850.817 8.873.306.752 378.503.157.569 operations Pendapatan keuangan 6.152.523.114 Finance income Pajak final atas Final tax on pendapatan keuangan (1.230.504.623) finance income Beban keuangan (83.129.713.608) Finance costs Laba sebelum pajak penghasilan 300.295.462.452 Profit before income tax Beban pajak (813.256.742.835) Income tax expense RUGI TAHUN BERJALAN (512.961.280.383) LOSS FOR THE YEAR Penghasilan komprehensif lain tahun Other comprehensive income berjalan, setelah pajak 79.234.694.380 for the year, net of tax TOTAL RUGI KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN (433.726.586.003) LOSS FOR THE YEAR Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Position Aset segmen 3.091.133.957.757 Segment assets Liabilitas segmen 3.054.059.095.069 Segment liabilities

Other segment Informasi segmen lainnya information Pengeluaran modal dan uang Capital expenditure and muka untuk pembelian advance for purchases aset tetap 305.418.067.836 9.516.585.864 314.934.653.700 of fixed assets Penyusutan 159.975.529.532 9.289.859.763 169.265.389.295 Depreciation



P.

294














87

32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 32. SEGMENT INFORMATION (continued)

Seluruh aset produktif Kelompok Usaha berada di Indonesia. Berikut merupakan pendapatan segmen usaha tiap wilayah berdasarkan pusat operasi:

All of the Group’s productive assets are located in Indonesia. The following is the total operating revenue of each region based on its centre hub:

2018 2017

Jakarta 1.800.808.870.476 1.656.191.137.230 Jakarta Denpasar 1.302.427.323.029 1.219.678.427.816 Denpasar Surabaya 804.746.007.748 686.076.578.247 Surabaya Medan 324.785.846.454 255.914.797.953 Medan

Total 4.232.768.047.707 3.817.860.941.246 Total

33. PERJANJIAN SEWA 33. LEASE AGREEMENTS IAA sebagai lessor IAA as lessor Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, PT

Indonesia AirAsia (“IAA”), entitas anak, sebagai lessor, melakukan transaksi wet lease dengan PT Indonesia AirAsia Extra (“IAAX”) untuk 3 pesawat Airbus tipe A-320 dengan masa sewa 12 bulan yang dapat diperpanjang. Transaksi ini merupakan sewa operasi. Sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian, setiap bulannya IAA mengenakan PT IAAX beban sewa pesawat sebesar nilai tertentu per jam terbang, dimana nilai tersebut sudah termasuk beban sewa pesawat, kru pesawat, perawatan dan asuransi pesawat (Catatan 24). Perjanjian tersebut telah berakhir pada bulan September 2018.

As of December 31, 2018 and 2017, PT Indonesia AirAsia (“IAA”), a subsidiary, as a lessor, entered into wet lease transactions with PT Indonesia AirAsia Extra (“IAAX”) for 3 Airbus aircrafts type A-320 with lease term of 12 months and can be rolled over. This transaction represents operating lease. As stipulated in the agreements, IAA charges lease fee on a monthly basis to IAAX for a certain amount per flight hour, in which such amount includes aircraft lease, cabin crew, aircraft maintenance and insurance (Note 24). Such agreement was ended in September 2018.

IAA sebagai lessee IAA as lessee

Pesawat Aircraft Pada bulan September 2018, IAA melakukan

transaksi wet lease dengan IAAX untuk 5 pesawat Airbus tipe A-320 dengan masa sewa 12 bulan yang dapat diperpanjang. Transaksi ini merupakan sewa operasi. Sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian, setiap bulannya IAAX mengenakan IAA beban atas sewa pesawat, kru pesawat, perawatan pesawat dan asuransi pesawat yang disajikan sebagai bagian dari akun “Utang lain-lain - pihak berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 24).

In September 2018, IAA entered into wet lease transactions with IAAX for 5 Airbus aircrafts type A-320 with lease term of 12 months and can be rolled over. This transaction represents operating lease. As stipulated in the agreements, IAAX charges to IAA by monthly basis for aircraft lease, cabin crew, aircraft maintenance and insurance which were presented as part of the “Other payables - related parties” account in the consolidated statement of financial position (Note 24).

Pada tanggal 31 Desember 2018, IAA juga memiliki transaksi sewa operasi atas 16 pesawat Airbus tipe A-320, dengan masa sewa yang akan berakhir paling lama pada tahun 2028. Beban sewa pesawat dibayarkan kepada lessor dan AirAsia Berhad (Catatan 24), dan disajikan sebagai bagian dari akun “Sewa pesawat” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

As of December 31, 2018, IAA also has operating lease transactions of 16 Airbus aircrafts type A-320, with lease periods up to 2028 at the latest. The aircraft lease expenses were paid to the lessor and AirAsia Berhad (Note 24), and presented as part of the “Aircraft lease” account in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.



P.

295

















88

33. PERJANJIAN SEWA (lanjutan) 33. LEASE AGREEMENTS (continued) Perusahaan sebagai lessee (lanjutan) The Company as lessee (continued)

Pesawat (lanjutan) Aircraft (continued) Total komitmen sewa berdasarkan perjanjian

adalah sebagai berikut : Total rental commitments under the agreements

are as follows :

31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 December 31, 2017 Mata Uang Asing/ Setara dengan/ Mata Uang Asing/ Setara dengan/ Foreign Currency Equivalent to Foreign Currency Equivalent to

Dalam satu tahun US$ 45.600.000 660.333.600.000 US$ 44.350.000 600.853.800.000 Within one year Lebih dari satu tahun US$ 295.295.000 4.276.166.895.000 US$ 211.065.000 2.859.508.620.000 Over one year

Total US$ 340.895.000 4.936.500.495.000 US$ 255.415.000 3.460.362.420.000 Total

Uang Jaminan Security Deposits

IAA diharuskan membayar uang jaminan berkaitan dengan sewa operasi. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, uang jaminan yang telah dibayarkan adalah sebesar US$9.120.000 dan US$7.710.000 atau masing-masing setara dengan Rp132.066.720.000 dan Rp104.455.080.000. Nilai wajar uang jaminan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing adalah sebesar Rp101.500.005.353 dan Rp91.324.465.756 (Catatan 12). Selisih antara nilai uang jaminan yang telah dibayarkan dengan nilai wajarnya disajikan sebagai bagian dari akun “Aset tidak lancar lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

IAA is required to pay security deposits in relation to the operating leases. As of December 31, 2018 and 2017, the security deposits paid amounted to US$9,120,000 and US$7,710,000 or equivalent to Rp132.066.720.000 and Rp95,664,320,000, respectively. The fair value of security deposit as of December 31, 2018 and 2017 are Rp101,500,005,353 and Rp91,324,465,756, respectively (Note 12). The difference between the amount paid for security deposits and their fair value is presented as part of “Other non-current assets” in the consolidated statements of financial position.

Dana Pemeliharaan Pesawat Maintenance Reserve Funds

Sesuai dengan perjanjian sewa pembiayaan dan sewa operasi, IAA diharuskan untuk membayar dana pemeliharaan untuk pesawat yang disewa kepada lessor.

Based on finance lease and operating lease agreements, IAA is required to pay maintenance reserve funds for the leased aircrafts to the lessor.

Dana pemeliharaan pesawat didasarkan atas penggunaan pesawat selama periode sewa yang mencakup dana perbaikan untuk rangka pesawat, pengembalian kinerja mesin, dan suku cadang mesin, serta alat pendaratan dan Auxiliary Power Unit (APU). Sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian, IAA dapat mengajukan biaya penggantian kepada lessor atas biaya perawatan dan perbaikan pesawat tertentu. IAA berkewajiban untuk membayar dana pemeliharaan pesawat sampai dengan berakhirnya perjanjian.

Maintenance reserve funds are based on the use of the aircraft during the lease term consisting of reserves funds for airframe structure maintenance, engine performance restoration maintenance, engine life limited parts maintenance, landing gear maintenance and Auxiliary Power Unit (APU) maintenance. Following the conditions in the agreement, IAA is entitled to reimburse certain maintenance and repair costs to the lessor. IAA shall have the obligation to pay the maintenance reserve funds until the termination of the agreement.



P.

296














89

33. PERJANJIAN SEWA (lanjutan) 33. LEASE AGREEMENTS (continued) Perusahaan sebagai lessee (lanjutan) The Company as lessee (continued) Dana Pemeliharaan Pesawat (lanjutan) Maintenance Reserve Funds (continued) Dana pemeliharaan pesawat berkaitan dengan

sewa pembiayaan disajikan sebagai akun “Dana pemeliharaan pesawat” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Dana pemeliharaan pesawat berkaitan dengan sewa operasi disajikan sebagai bagian dari akun “Perbaikan dan perawatan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Maintenance reserve funds related to the finance lease is presented as “Maintenance reserve funds” account in the consolidated statements of financial position. Maintenance reserve funds related to the operating lease is presented as part of the “Repairs and maintenance” account in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.

34. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 34. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS Nilai tercatat aset keuangan yang disajikan di

dalam laporan posisi keuangan konsolidasian kurang lebih sebesar nilai wajarnya.

The carrying amounts of financial instruments presented in the consolidated statement of financial position approximate their fair values.

Pada tanggal 31 Desember 2018, hirarki nilai wajar kewajiban sewa pembiayaan dan uang jaminan berada pada tingkat 2.

As of December 31, 2018, fair value hierarchy of the obligations under finance lease and security deposits are on level 2.

Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan bank, piutang usaha dan lain-lain, utang usaha dan lain-lain dan biaya masih harus dibayar kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek.

Management has determined that the carrying amounts (based on notional amounts) of cash on hand and in banks, trade and other receivables, trade and other payables and accrued expenses reasonably approximate their fair values because they are short-term in nature.

Telah menjadi kebijakan Perusahaan bahwa tidak akan ada perdagangan dalam instrumen keuangan yang akan dilakukan.

It is and has been the Company policy that no trading in financial instruments shall be undertaken.

35. PERJANJIAN PENTING ATAU KOMITMEN 35. SIGNIFICANT AGREEMENTS OR

COMMITMENTS a. PT Indonesia AirAsia (“IAA”), entitas anak,

mengadakan beberapa perjanjian dengan berbagai pihak berkaitan dengan ground handling dalam bandara-bandara yang berada di wilayah Indonesia, Australia, Malaysia, Thailand dan Singapura.

a. PT Indonesia AirAsia (“IAA”), a subsidiary, entered into several agreements with various parties related to the ground handling in airports located within Indonesia, Australia, Malaysia, Thailand and Singapore.

b. IAA memiliki beberapa perjanjian atas pembelian avtur dengan berbagai pihak untuk pengisian bahan bakar pesawat dalam bandara-bandara yang berada di wilayah Indonesia, Australia, Malaysia, Thailand, dan Singapura.

b. IAA entered into jet fuel purchase agreements with various parties for aircraft fuel uplift in airports located within Indonesia, Australia, Malaysia, Thailand, and Singapore.



P.

297

















90

35. PERJANJIAN PENTING ATAU KOMITMEN (lanjutan)

35. SIGNIFICANT AGREEMENTS OR COMMITMENTS (continued)

c. IAA mengadakan perjanjian dengan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia untuk pekerjaan rutin dan non-rutin berkaitan dengan perawatan dan perbaikan pesawat. Amandemen terakhir dilakukan pada bulan Desember 2016 dan berlaku selama tiga tahun. Salah satu pihak dapat mengakhiri perjanjian dengan syarat memberikan pemberitahuan tertulis dua bulan sebelumnya kepada pihak lainnya.

c. IAA entered into an agreement with PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia for the routine and non-routine works related to the maintenance and repair of aircrafts. The latest amendment was entered in December 2016 and shall remain valid for three years. Either party may terminate the agreement by serving the other party two months prior written notice.

d. IAA mempunyai transaksi sewa operasi yang dibayarkan kepada AirAsia Berhad (Catatan 24).

e. IAA menandatangani Perjanjian Lisensi Merek

dengan AirAsia Berhad pada tanggal 1 Januari 2013, yang telah diamandemen pada tanggal 4 Januari 2017, yang berlaku untuk jangka waktu lima tahun. Berdasarkan perjanjian ini, IAA menggunakan merek AirAsia serta menerapkan dan mengimplementasikan pedoman branding dan persyaratan operasi AirAsia dalam beberapa area seperti ancillary, branding, katering dan pelayanan dalam penerbangan, teknik, operasi penerbangan, pemasaran, pengelolaan pendapatan, keselamatan serta penjualan dan distribusi. Tarif lisensi merek adalah sebesar 1,5% dari pendapatan konsolidasi auditan.

d. IAA has operating lease transactions that are paid to AirAsia Berhad (Note 24).

e. IAA entered into Brand License Agreement with AirAsia Berhad on January 1, 2013, which was amended on January 4, 2017, and will be remain in force for an initial term of five years. Under this agreement, IAA uses and applies AirAsia brand as well as adopts and implements the branding guidelines and operating requirements of AirAsia in areas such as ancillary, branding, catering and in-flight services, engineering, flight operations, marketing, revenue management, safety and sales and distribution. The brand license fees shall be charged at 1.5% of the audited consolidated revenue.

Untuk periode 1 Juli 2016 sampai dengan 31 Desember 2018, AirAsia Berhad memberikan penangguhan atas tarif lisensi merek tergantung pada kondisi-kondisi tertentu.

For the period from July 1, 2016 to December 31, 2018, AirAsia Berhad granted suspension of the brand license fee subject to certain conditions.



P.

298














91

36. KONDISI KELOMPOK USAHA 36. THE GROUP’S CONDITION Laporan keuangan terlampir telah disusun dengan

asumsi bahwa Kelompok Usaha akan melanjutkan kegiatan usahanya secara berkesinambungan. Kelompok Usaha mengalami rugi komprehensif konsolidasian sebesar Rp849 milyar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 serta melaporkan akumulasi rugi sebesar Rp6.246 milyar pada tanggal tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut, Kelompok Usaha melalui IAA, entitas anak, mengadakan perjanjian untuk menerbitkan sekuritas perpetual kepada AirAsia Berhad, entitas induk, yang akan diselesaikan melalui setoran kas kepada IAA sebesar Rp1.172.000.000.000 (Catatan 39).

The accompanying financial statements have been prepared assuming that the Group will continue to operate as a going concern. The Group suffered consolidated comprehensive loss of Rp849 billion for the year ended December 31, 2018 and reported consolidated accumulated losses amounting to Rp6,246 billion as at such date. In response to such matter, the Group through IAA, a subsidiary, entered into agreement on issuance of perpetual securities to AirAsia Berhad, parent entity, which will be settled by cash injection into IAA amounting to Rp1,172,000,000,000 (Note 39).

Lebih lanjut, rencana manajemen untuk memperbaiki kinerja Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:

Furthermore, the management plans to improve the Group’s performance are as follows:

a. Melakukan pengendalian biaya secara efektif

dan efisien untuk menciptakan keuntungan yang konsisten.

a. Controlling costs effectively and efficiently to create consistent profits.

b. Melakukan konsep pemasaran dengan membuka pasar baru dan menumbuhkan minat terbang untuk setiap orang serta membangun saluran distribusi pemasaran yang mudah diakses oleh pemakai jasa penerbangan.

b. Implementing marketing concept by opening new markets and fostering interest in flying for everyone and building a marketing distribution channels that are easily accessed by users of aviation services.

c. Membangun jaringan penerbangan internasional yang saling mengisi dengan grup AirAsia.

c. Developing a network of mutually beneficial international flight with AirAsia group.

d. Melakukan usaha-usaha meningkatkan citra perusahaan sebagai perusahaan penerbangan berbasis biaya rendah dengan kualitas layanan yang prima.

d. Making efforts to enhance corporate image as low cost based airline with excellent service quality.

e. Meningkatkan keselamatan serta keamanan penerbangan bagi penumpang.

e. Improving aviation safety and security for passengers.



P.

299

















92

37. TRANSAKSI NON KAS 37. NON CASH TRANSACTIONS Pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember

2018 dan 2017, Kelompok Usaha melakukan transaksi investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan bank dan tidak termasuk dalam laporan arus kas konsolidasian dengan rincian sebagai berikut:

For the years ended December 31, 2018 and 2017, the Group have investment and financing transactions that did not affect cash on hand and in banks and hence not included in the consolidated statements of cash flows with details as follows:

2018 2017

IDR IDR AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN YANG TIDAK NON CASH INVESTING AND MEMPENGARUHI ARUS KAS FINANCING ACTIVITIES Penambahan aset tetap dari Increase of fixed assets kapitalisasi dana pemeliharaan from capitalization of maintenance pesawat (Catatan 10) 58.945.150.366 108.084.204.372 reserve funds (Note 10) Penambahan aset tetap dari Increase of fixed assets kapitalisasi biaya masih harus from capitalization of dibayar (Catatan 10) 21.709.576.314 9.252.935.841 accrued expense (Note 11) Penambahan aset tetap dari Increase of fixed assets selisih revaluasi aset tetap from revaluation difference (Catatan 11) 44.031.661.442 111.355.800.978 of fixed assets (Note 11) Penambahan modal saham Increase of share capital through melalui sekuritas perpetual - 2.601.000.000.000 perpetual securities

38. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 38. SUPPLEMENTARY CASH FLOW INFORMATION Perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas

pendanaan pada laporan arus kas konsolidasian adalah sebagai berikut:

Changes in liabilities arising from financing activities in the consolidated cash flow statement are as follows:

Selisih kurs/ 1 Januari 2018/ Arus kas/ Foreign 31 Desember 2018/ January 1, 2018 Cash flow exchange December 31, 2018

Pinjaman bank - 373.595.829.542 2.813.259.611 376.409.089.153 Bank loan Kewajiban sewa pembiayaan 1.085.496.026.634 (528.132.991.841) 74.698.685.963 632.061.720.756 Obligations under finance lease Total 1.085.496.026.634 (154.537.162.299) 77.511.945.574 1.008.470.809.909 Total

39. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 39. EVENT AFTER REPORTING PERIOD Berdasarkan Perjanjian Sekuritas Perpetual

tertanggal 31 Desember 2018 antara PT Indonesia AirAsia (“IAA”), entitas anak, dengan AirAsia Berhad, entitas induk, IAA akan menerbitkan sekuritas perpetual kepada AirAsia Berhad sebesar Rp1.172.000.000.000. Penerbitan ini akan diselesaikan melalui setoran kas dengan jumlah yang sama, yang akan digunakan oleh IAA sebagai modal kerja. Sampai pada tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, IAA telah menerima seluruh setoran kas tersebut.

Based on the Perpetual Securities Agreement dated December 31, 2018 between PT Indonesia AirAsia (“IAA”), a subsidiary, and AirAsia Berhad, parent entity, IAA will issue perpetual securities to AirAsia Berhad amounting to Rp1,172,000,000,000. This issuance will be settled by cash injection in the same amount, which will be used by IAA for working capital. Up to the completion date of these financial statements, IAA has received such cash injection in full.

Kantor Pusat

PT AirAsia Indonesia Tbk

Jl. Marsekal Suryadharma No. 1 Selapajang Jaya, Neglasari, TangerangBanten telp : (021) 2985 0888 fax : (021) 2985 0889 www.ir.aaid.co.id

2018 LaPoran taHunan ANNUAL REPORT

2018

ir.aaid.co.idir.aaid.co.id/newsroom/715611-annualreportptairaasiaindonesiatbktahun2018.pdf ·...

Documents