ipa asra

6
Nama : Asra Maulidi Jurusan : PGMI Nim : 201223436 Unit : III 1. apakah hakikat pembelajaran IPA dan bagai manakah cara membelajar IPA agar sesuai dengan hakikat IPA…. Jawab : Hakikat IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsipsaja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”. Selain itu IPA juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Hal ini menunjukkan bahwa, hakikat IPA sebagai proses diperlukan untuk menciptakan pembelajaran IPA yang empirik dan faktual. Hakikat IPA sebagai proses diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih ketrampilan proses bagaimana cara produk sains ditemukan. Hakikat pembelajaran IPA Belajar mengajar IPA Model belajar yang cocok untuk anak Indonesia adalah belajar melalui pengalaman langsung ( learning by doing ). Model belajar ini memperkuat daya ingat ananak dan biayanyasangat murah sebab menggunakan alat-alat dan media belajar yang ada di lingkunan anak sendiri.

Upload: ardaniah-mufti-ii

Post on 20-Feb-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ipa

TRANSCRIPT

Page 1: ipa asra

Nama : Asra Maulidi

Jurusan : PGMI

Nim : 201223436

Unit : III

1. apakah hakikat pembelajaran IPA dan bagai manakah cara membelajar IPA agar sesuai dengan hakikat IPA….

Jawab :

Hakikat IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsipsaja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”. Selain itu IPA juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual.Hal ini menunjukkan bahwa, hakikat IPA sebagai proses diperlukan untuk menciptakan pembelajaran IPA yang empirik dan faktual. Hakikat IPA sebagai proses diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih ketrampilan proses bagaimana cara produk sains ditemukan.

Hakikat pembelajaran IPA

Belajar mengajar IPA

Model belajar yang cocok untuk anak Indonesia adalah belajar melalui pengalaman langsung ( learning by doing ). Model belajar ini memperkuat daya ingat ananak dan biayanyasangat murah sebab menggunakan alat-alat dan media belajar yang ada di lingkunan anak sendiri.

Pengalaman langsung memegang eperanan penting sebagai pendorong lajunya perkembangan kognitif anak. Pengalaman langsung anak yang terjadi secara spontan dari kecil sampai berumur 12 tahun.

Dikutip oleh tisno hadisubroto dalam bukunya pembelajaran IPA SD ( 1996:28 )

IPA untuk sekolah dasar

IPa sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting. Oleh karena itu struktur kognitif anak-anak tidak dapat dibandingkan dengan srtuktur kognitif ilmuan, padahal mereka perlu diberikan kesempatan untuk berlatih ketrampilan-ketrampilan proses IPA dan perlu dimodifikasikan sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya.

Page 2: ipa asra

Ketrampilan proses sains adalah :

Mengamati Mencoba memahami apa yang telah diamati Mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi Menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat

aapakah ramalan tersebut benar

Dalam IPA anak-anak dan kita harus tetap bersikap skeptis sehinga kita selalu siap memodifikasi model-modelyang kita punyai tentang alam ini sejalan dengan penumuan-penemuan baru yang kita dapatkan. Didefinisikan oleh paolo dan marten ( dalam carlin, 1993:5 ).

Setiap guru harus memahami akan alasan mngapa suatu pelajaran yang di ajarkan perlu diajarkan disekolahnya. Ia tahu benar kengunaan-kegunaan apa saja yang diperoleh dari pelajaran IPA.

Page 3: ipa asra

2. apakah sama mengajarkan siswa kelas 1, 2, 3 atau kelas bawah dengan siswa kelas 4, 5, 6 atau kelas tinggi. Berikan alasan anda sendiri….

Jawab :

Menurut saya itu tidak, karena Anak-anak di kelas 1, 2, 3 atau kelas bawah masih menampaki sifat masa dari taman kanak-kanak yang aktivitas belajarnya dilakukan sambil bermain di bawa ke jenjang sekolah dasar yang formal. Untuk itu, mereka dituntut untuk banyak berada dalam kelas dan duduk tenang memperhatikan penjelasan guru serta mengerjakan tugas-tugas.

Tuntutan tersebut tentu saja menyulitkan karena sebenarnya murid-murid kelas rendah masih dalam usia bermain. Anak kelas 1, 2, 3 belum bisa diharapkan duduk lama karena rentang perhatiannya maksimal sekitar 15 menit. Jadi mereka bukan nakal kalau enggak bisa diam di kelas. :)

Tetapi kalau Anak-anak SD 4-6 atau kelas atas sebenarnya sudah diharapkan memiliki kesadaran untuk belajar sendiri. Jika pada anak kelas 1-3 SD, orang tua masih sangat terlibat dalam proses belajar anak, maka pada anak kelas 4-6 SD orang tua hanya jadi pendamping saja. Mereka sudah harus tahu apa yang mesti dikerjakan.

Namun begitu, orang tua tetap perlu menumbuhkan motivasi belajarnya agar tak kendur. Caranya, ingatlah bahwa salah satu ciri anak usia ini adalah penggunaan logika yangsudah semakin mendalam. Orang tua perlu memberi alasan-alasan yang masuk akal tentang pentingnya belajar.

Page 4: ipa asra

3. pilihlah salah satu model atau pendekatan yang anda pahami kemudian buat lah langkah-langkah belajar dengan memiliki salah satu materi IPA di M-I

Jawab :

MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF

1. Pengertian

Model ini dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri ( faire & cosgrove dalam harlen, 1992 ).

Guru perlu mengambil langkah kusus untuk mengumpulkan, memilah dan mengubah pertanyaan-pertanyaan tersebut ke dalam kegiatan kusus. Pembelajran iteraktif merincikan langkah-langkah ini dan menampilkan suatu strukrur untuk pelajaran IPA yang melibatkan pengumpulan dan pertimbangan terhadap pertanyaan-pertanyaan siswa sebagai pusat (herlen, 1992:48-50 )

2. Lankah-langkah model pembelajaran interaktif

a. Persiapan : guru dan kelas memilih topic dan menentukan informasi yang melatarbelakinginya.

b. Kegiatan penjelajahan : lebih melibatkan siswa pada topik yang sedang dibahas.c. Pertanyaan anak : saat anak mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang

topik yang dibahas.d. Penyelidikan : guru dan siswa memilih pertanyaan untuk di ekplorasi, selama 1-3 hari,

dalam selang 3-4 harie. Refleksi : melakukan evaluasi untuk menetapkan hal-hal yang terbukti dan memisahkan

hal-hal yang masih diperbaiki.