inti sari

2
INTISARI Pabrik pembuatan tepung karaginan ini direncanakan memproduksi tepung karaginan tipe Iota dari bahan baku rumput laut jenis Eucheuma denticulatum dengan kapasitas produksi 700 ton/tahun. Karaginan merupakan getah rumput laut yang didapatkan dengan cara mengekstraksi rumput laut dengan air dan alkali sesuai dengan jenis rumput laut. Getah tersebut kemudian dikeringkan untuk menjadi tepung karaginan. Tepung karaginan sendiri umumnya digunakan pada industri pangan sebagai bahan pengental, pembuat gel, dan pengemulsi. Di Indonesia hanya ada dua pabrik yang memproduksi karaginan dengan tingkat kemurnian tinggi, sehingga Indonesia masih banyak mengimpor dari negara tetangga. Oleh karena itu, perancangan pabrik karaginan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan karaginan di dalam negeri dan mengurangi jumlah impor. Pabrik ini akan dibangun di Kawasan Industri Makassar, Sulawesi Selatan. Proses pembuatan tepung karaginan diawali dengan pencucian rumput laut. Rumput laut yang sudah bersih selanjutnya dikecilkan ukurannya dengan disintegrator. Setelah itu, maka rumput laut siap diekstrak dengan larutan alkali 7% w/w Ca(OH) 2 selama 2 jam. Hasil ekstraksi berbentuk padatan dan cairan dipisahkan dengan leaf filter press. Residu yang tertahan di filter akan kemudian dikeringkan, dikecilkan ukurannya menjadi tepung, dan dikemas menjadi produk samping semi-refined carrageenan. Filtrat hasil filtrasi kemudian dipekatkan konsentrasinya dengan menggunakan evaporator. Hasil pemekatan tersebut diendapkan dengan bantuan larutan isopropil alkohol 90% v/v selama 30 menit. Hasil pengendapan kemudian dipisahkan kembali menggunakan leaf filter press. Residu yang terbentuk dikeringkan, dikecilkan ukurannya menjadi tepung, dan dikemas menjadi produk refined carrageenan. Filtrat yang masih kaya akan isopropil alkohol di-recycle pada unit distilasi untuk digunakan kembali. Sistem utilitas dari pabrik ini terdiri dari unit penyediaan air, listrik steam, udara tekan, udara pengering, dan bahan bakar. Air yang digunakan diambil dari air sungai dan diproses menjadi air proses dan keperluan sanitasi. Steam yang digunakan dihasilkan menggunakan boiler. Listrik yang digunakan berasal dari PLN, sedangkan bahan bakar yang digunakan adalah IDO untuk boiler dan generator listrik. Udara tekan dihasilkan dari udara luar dengan bantuan kompresor. i

Upload: jordy-tjhin

Post on 15-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

intisari rancangan pabrik

TRANSCRIPT

Page 1: Inti Sari

INTISARI

Pabrik pembuatan tepung karaginan ini direncanakan memproduksi tepung karaginan tipe Iota dari bahan baku rumput laut jenis Eucheuma denticulatum dengan kapasitas produksi 700 ton/tahun. Karaginan merupakan getah rumput laut yang didapatkan dengan cara mengekstraksi rumput laut dengan air dan alkali sesuai dengan jenis rumput laut. Getah tersebut kemudian dikeringkan untuk menjadi tepung karaginan. Tepung karaginan sendiri umumnya digunakan pada industri pangan sebagai bahan pengental, pembuat gel, dan pengemulsi. Di Indonesia hanya ada dua pabrik yang memproduksi karaginan dengan tingkat kemurnian tinggi, sehingga Indonesia masih banyak mengimpor dari negara tetangga. Oleh karena itu, perancangan pabrik karaginan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan karaginan di dalam negeri dan mengurangi jumlah impor. Pabrik ini akan dibangun di Kawasan Industri Makassar, Sulawesi Selatan.

Proses pembuatan tepung karaginan diawali dengan pencucian rumput laut. Rumput laut yang sudah bersih selanjutnya dikecilkan ukurannya dengan disintegrator. Setelah itu, maka rumput laut siap diekstrak dengan larutan alkali 7% w/w Ca(OH)2 selama 2 jam. Hasil ekstraksi berbentuk padatan dan cairan dipisahkan dengan leaf filter press. Residu yang tertahan di filter akan kemudian dikeringkan, dikecilkan ukurannya menjadi tepung, dan dikemas menjadi produk samping semi-refined carrageenan. Filtrat hasil filtrasi kemudian dipekatkan konsentrasinya dengan menggunakan evaporator. Hasil pemekatan tersebut diendapkan dengan bantuan larutan isopropil alkohol 90% v/v selama 30 menit. Hasil pengendapan kemudian dipisahkan kembali menggunakan leaf filter press. Residu yang terbentuk dikeringkan, dikecilkan ukurannya menjadi tepung, dan dikemas menjadi produk refined carrageenan. Filtrat yang masih kaya akan isopropil alkohol di-recycle pada unit distilasi untuk digunakan kembali.

Sistem utilitas dari pabrik ini terdiri dari unit penyediaan air, listrik steam, udara tekan, udara pengering, dan bahan bakar. Air yang digunakan diambil dari air sungai dan diproses menjadi air proses dan keperluan sanitasi. Steam yang digunakan dihasilkan menggunakan boiler. Listrik yang digunakan berasal dari PLN, sedangkan bahan bakar yang digunakan adalah IDO untuk boiler dan generator listrik. Udara tekan dihasilkan dari udara luar dengan bantuan kompresor. Udara pengering untuk tunnel dryer dihasilkan melalui kompresi tannpa intercooling. Limbah yang terbentuk adalah limbah cair yang berupa air yang mengandung Ca(OH)2 dan isopropil alkohol. Limbah domestik berupa kertas, tissue, kardus, dan lain-lain yang berasal dari pemakaian sehari-hari perkantoran dan limbah gas yang terbentuk adalah gas hasil bakar pada boiler.

i