interview indonesia darah · mampu membantu membuatkan kain di garut. lalu kita mulai bekerja sama...

4
INDONESIA DAR AH 56 INTERVIEW GRID_INTERVIEW_10_2016-R3 -editTH FINAL.indd 56 9/20/2016 10:08:11 SELFI

Upload: truongdiep

Post on 17-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

IndonesIa dar ah

56

interview

GRID_INTERVIEW_10_2016-R3 -editTH FINAL.indd 56 9/20/2016 10:08:11 SELFI

dagIng K aryaKuTOTON JANUAR, SALAH SATU DESAINER INDONESIA YANG MENJADI BUAH BIBIR BERKAT RANCANGAN DAN PRESTASINYA.

agi itu jalanan Jakarta belum terlalu padat sehingga GRAZIA berhasil tiba di ARA Kemang tepat waktu, untuk berbincang dengan

Toton Januar, desainer mode yang nama-nya makin berkibar. Mengaku bukan morning person dan “terpaksa” menjadi manusia pagi dengan kesibukannya, Toton menyusul tiba 20 menit kemudian, dengan bungkusan sarapan dan segelas kopi yang tak pernah ketinggalan di pagi hari.

GRAZIA (G): Selamat atas kemenangan Anda di ajang kompetisi desain “Interna-tional Woolmark Prize” untuk regional Asia! Setelah kemenangan ini, apa proyek terbaru Anda?TOTON (T): Thank you. Saat ini menger-jakan, sebenarnya bukan project, hal-hal regular saja karena setiap tahun kami mengeluarkan koleksi dua kali, spring/summer dan fall/winter. Jadi benar-benar mengikuti kalendar internasional. Seka-rang saya sedang menyelesaikan koleksi spring/summer 2017 untuk dibawa ke Paris akhir September. Seperti yang sudah kami lakukan beberapa tahun terakhir, untuk showroom Paris Fashion Week. Sementara itu kita juga masih memroduksi koleksi fall/winter 2016 untuk dikirim ke toko dan butik yang menjual label Toton. Selain juga bersiap-siap untuk Global Final Woolmark Prize bulan Januari 2017.

G: Apa saja persiapannya?T: Saya juga baru dapat brief dari panitia.Pada dasarnya, kita ditantang untuk menghasilkan karya yang sesuai kriteria, jadi dari Woolmark sudah menyiapkan

hal-hal yang perlu kita kerjakan. Untuk sekarang saya sedang mengevaluasi serat benang dan bahan wol yang akan kita pakai karena mereka mau memastikan apakah benang dan kain wol yang kita produksi sesuai dengan standar Woolmark, karena kalau nanti, Insha Allah kita menang, koleksinya akan dibeli dan diproduksi oleh retail partner Woolmark. Itu akan membawa label The Woolmark Company, selain label Toton.

G: Proses pembuatan desain yang menang di regional Asia lalu bagaimana sih? T: Prosesnya tentu dari inspirasi dulu. Saya dapat inspirasi dari beberapa hal, salah satunya dari gua di Leang-leang, Sulawesi Selatan, dengan gambar-gambar prasejarah dan warnanya yang bagus banget! Sejarah dan warisan budaya Indonesia itu panjang sekali dan sangat menakjubkan. Dari zaman prasejarah ke era raja-raja zaman dulu dan pakaian mereka. Saya ingin mengimplementasikan itu semua untuk Woolmark. Akhirnya riset untuk berusaha menemukan bahan yang tepat, karena ternyata menemukan bahan yang tepat itu susah-susah gampang. Kain wol sebenarnya amat sangat mudah ‘diajak’ kerja sama, maksudnya fabric-nya gampang sekali diolah, tapi kalau penanganannya tidak tepat memang bisa sulit juga karena mungkin kita sebagai negara tropis tidak terbiasa dengan wol. Saya langsung berpikir, alangkah bagusnya kalau kita bisa mengimplementasikan traditional craftsmanship, traditional way of making fabric ke dalam serat benang dan kain wol. Setelah riset ke sana ke mari dan akhirnya ketemu dengan rekanan pemasok yang

PTeks Hari Oktarini Pengarah Gaya: Razan Izazi Foto: Grego Gery (Kontributor)

57

GRID_INTERVIEW_10_2016-R3 -editTH FINAL.indd 57 9/20/2016 10:08:15 SELFI

mampu membantu membuatkan kain di Garut. Lalu kita mulai bekerja sama untuk mengembangkan kainnya.

G: Siapakah muse khusus untuk rangkaian rancangan label Toton ?T: Muse-ku Ibu Pertiwi! Hahaha... Saya suka Indonesia banget sih, jadi any kind of Indonesian woman, kan banyak sekali dimensinya. Kita punya berapa banyak budaya? Jumlah provinsi saja nambah terus, hahaha. Tak ada habisnya untuk diolah. Unfortunately this is very big also not well archived. Jadi mau tak mau harus mengais-ngais dari kiri kanan akibat belum terorganisasi dan terdata dengan baik. Kita harus terus mencari. Tapi definitely Indonesia akan selalu menjadi darah dan dagingnya Toton.

G: Tadi sempat menyebut ada kolaborasi dengan pembuat kain dari Garut, Jawa Barat. Sebelumnya sudah bekerjasama dengan daerah lain? T: Saya pernah membuat koleksi keempat untuk fall/winter memakai kain dari sebuah daerah di Sulawesi Selatan. Saat itu sempat kalang kabut. Saya akhirnya terpaksa menolak sebuah order yang besar sekali karena tidak berani supply kain tenunnya dan itu amat disayangkan. Itu sebabnya tak jarang dengan amat berat hati kita mencoba untuk memodernisasikan apa yang kita punya, misalnya dengan teknik printing atau teknik lain. Bukan berarti kita tak mau melestarikan dan mencintai traditional craftsmanship, tapi ada kendala berat yang mungkin orang lain tak tahu.

G: Ada support dari Pemerintah? T: [tersenyum] Dari penga-laman, saya belum pernah bekerjasama dengan yang benar-benar government supported infrastructure untuk artisan. Jadi saya harus mencari sendiri.

G: Di Jakarta Fashion Week 2017 bulan Oktober ini Toton akan ikut berkontribusi?

<< jIKa tIdaK suKa melaKuKan sebuaH peKeRjaan, untuK apa dIlaKuKan? >>

58

interview

GRID_INTERVIEW_10_2016-R3 -editTH FINAL.indd 58 9/20/2016 10:08:18 SELFI

T: Insha Allah, alhamdulillah kita masih diajak karena masih dalam keluarga Indonesia Fashion Forward.

G: Dari 2012 sampai sekarang, bagaimana Anda memaknai perjalanan karir ini?T: It is a constant learning, constant trial and error, karena setiap season ada banyak pengalaman, yang kalau dilihat orang lain itu bisa merupakan cobaan banget atau anugerah banget. Tapi saya selalu menjadikannya sebuah proses pembelajaran dan saya yakin hal itu tak akan berhenti sampai di manapun kita berada. Tapi Alhamdulillah kalau kita bisa berhenti sejenak, sedikit instrospeksi, maka banyak juga hal yang patut disyukuri.

G: Trial and error paling mengesankan?T: Trial yang benar-benar kita coba sendiri dan membuat kita berpikir, “Oh, seharusnya tidak seperti itu.” Ada sih, tapi nggak sampai membuat kita menyesal. Mungkin saat itu saya salah mengambil keputusan, seperti saat menolak tawaran besar dari AS karena takut tidak mampu untuk produksi, ya itu penyesalan. Tapi kan kita tidak bisa terpaku dengan penye-salan. Segera harus berpikir, bagaimana kondisi seperti ini, pasar seperti ini, situasi kayak gini... Kita harus bisa langsung bereaksi.

G: Hal yang paling disyukuri?T: Punya partner Mas Haryo Balitar. Mungkin kalau tak ada partner, saya sudah tutup bisnis. Akhirnya this label is not only me, its both of us karena menjalankannya setiap hari pun berdua. Bersyukur bisa bertemu JFW, bisa membangun brand ini bersama, bisa dibawa ke Woolmark Prize. Dan bersyukur Indonesia masih aman.

G: So, how’s life now? T: Life is busy. Jujur, saya tidak bisa mem-bedakan kehidupan di luar pekerjaan, hahaha. It’s a passion. My work is my passion. Saya bukan bekerja untuk orang lain dan mengerjakan hal yang saya nggak suka. Saya bekerja setiap hari memperjuangkan ide dan yang saya mau, yang pada akhirnya integrated dengan kehidupan sehari-hari.

G: Di luar kerja, apa yang Anda lakukan saat weekend? T: Tidur! Hahaha. Or just having a slow day. Bangun dan bikin kopi pun nyantai. Tapi saya tetap sempatkan waktu untuk bertemu teman-teman, jadi ada ‘angin segar’ di luar lingkungan pekerjaan.

G: Anda puas dengan pencapaian saat ini? T: I have many things to be thankfull for. Do I wish that I do another things? Of course. Mustinya waktu itu begitu, seharusnya ketika itu begini... mungkin kalau jalannya tidak seperti ini, saya tidak akan sampai di sini, mungkin tidak akan sesenang sekarang. I wish I had known what I wanna do in my life sooner and go for it. Tapi kan pada kenyataannya tidak begitu, harus belok ke mana-mana dulu biar ajek. Akhirnya semua akan menjadi cerita hidup yang lucu untuk dikenang, hahaha.

G: Adakah pengalaman manis masa kecil? T: Masa-masa menyenangkan bersama almarhum kakek. Beliau bekerja di Angkatan Darat yang dipindahtugas ke Makasar. Di Makasar pula ibu saya berjumpa Bapak yang juga tentara yang bertugas di [saat itu] Timor Timur. Almarhum Mbah sangat artistik, tangannya tak bisa diam dan selalu ingin membuat sesuatu. Hanya tidur-tiduran di rumput saja saya sudah senang karena sambil dibacakan Kisah Ramayana dan Mahabarata oleh Mbah.

G: Dibesarkan oleh seorang ibu, apa arti perempuan tangguh buat Anda?T: Yang aku kagumi dari perempuan tangguh bukanlah sifatnya yang keras, atau keinginan untuk bisa setara dengan laki-laki. Semua perempuan punya hak untuk setara dengan laki-laki. Tapi ada satu hal yang tidak dimiliki kaum pria, yaitu endurance. Ketahanan. Perempuan bisa menerima terpaan apapun. Orang sakit ambeien saja sudah nggak tahan, tapi ini kaum wanita melahirkan bayi! Aku mengagumi kemampuan perempuan untuk melewati cobaan berat dengan keanggunan dan tetap tersenyum walau hatinya hancur. M

OD

EL:

AN

JELI

A &

JA

ZM

INE

(JA

KA

RTA

CR

EAT

IVE

MIN

D)

RIA

S W

AJA

H &

TAT

A R

AM

BU

T: A

TIK

A A

NG

GA

NI

LO

KA

SI:

AR

A J

AK

AR

TA

5959

GRID_INTERVIEW_10_2016-R3 -editTH FINAL.indd 59 9/20/2016 10:08:19 SELFI