intervensi gangguan citra tubuh

13
Pohon masalah Perubahan ukuran Perubahan bentuk Perubahan struktur Perubahan fungsi keterbatas an Perubahan gambaran diri Gangguan Citra tubuh Respons penyesuaian Respons mal adaptif menunjukkan rasa sedih dan duka cita (sedih, menangis, merasa bersalah, banyak Perilaku yang bersifat merusak, berbicara tentang perasaan tidak berharga atau perubahan kemampuan dalam menyesuaikan Menolak melihat, menyentuh tubuh yang berubah, mengungkapkan Menarik diri dari Sindrom Pasca Trauma

Upload: farium

Post on 14-Aug-2015

980 views

Category:

Documents


32 download

TRANSCRIPT

Page 1: Intervensi Gangguan Citra Tubuh

Pohon masalah

Analisa data

Perubahan ukuran tubuh

Perubahan bentuk tubuh

Perubahan struktur tubuh

Perubahan fungsi

keterbatasan

Perubahan gambaran diri

Gangguan Citra tubuh

Respons penyesuaian Respons mal adaptif

menunjukkan rasa sedih dan duka cita (sedih, menangis, merasa bersalah,

banyak melamun, diam

Perilaku yang bersifat merusak, berbicara tentang perasaan tidak

berharga atau perubahan kemampuan dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Menolak melihat, menyentuh tubuh yang berubah, mengungkapkan keputusasaan

Menarik diri dari lingkungan

Isolasi sosial

Sindrom Pasca Trauma

Page 2: Intervensi Gangguan Citra Tubuh

Data Etiologi Masalah

DS : klien merasa malu

dengan kondisi wajahnya dan

takut dibicarakan orang

DO : mengalami cacat wajah

karena disiram air panas oleh

majikannya, tidak mau keluar

kamar dan berhubungan

dengan orang lain, banyak

melamun, diam dan tidak

mau melihat wajahnya di

cermin

Perubahan bentuk tubuh(cacat wajah)

Gangguan Citra tubuh

Respons adaptif respons mal adaptif

Diam, melamun tidak mau melihat

dan merasa bersalah wajahnya di cermin

Gangguan

Citra tubuh

intervensi

1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan trauma dan injuri

Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 7x24 jam, klien mampu melakukan

adaptasi terhadap perubahan citra tubuh yang dialami klien

Kriteria hasil : klien mampu menerima keadaannya, klien mulai menunjukkan interaksi

dengan orang lain, klien mampu meningkatkan kepercayaan dirinya secara bertahap, dan

klien mulai membuat rencana nyata untuk adaptasi peran baru/perubahan peran

Intervensi Rasional

Diskusikan arti kehilangan/perubahan pada

klien

Beberapa pasien memandang situasi sebagai tantangan,

beberapa orang lainnya sulit menerima perubahan

hidup/penampilan peran atau kehilangan kemampuan

kontrol diri sendiri

Berikan stimulasi positif mengenai penerimaan

klien terhadap dirinya

Dukungan yang besar kepada klien dapat membantu

klien perlahan-lahan menerima keadaannya

Berikan Link/penghubung kepada pasien yang

memiliki kasus yang mirip/serupa dengan klien

terutama pada klien yang telah berhasil dalam

rehabilitasi

Membantu klien untuk saling berbagi perasaan yang

sama dan membantu meningkatkan interaksi klien

dengan orang lain

Dorong klien untuk merawat diri dan berperan

serta dalam asuhan klien secara bertahap

Menyertakan klien dalam memberikan perawatan diri

dapat meningkatkan kemandirian dan penerimaan klien

Page 3: Intervensi Gangguan Citra Tubuh

Berikan pujian kepada klien mengenai tingkat

kemajuan positif yang dialami klien

Kemajuan yang dialami klien merupakan satu tindakan

positif klien dalam penerimaan klien terhadap dirinya

dan dalam meningkatkan kepercayaan diri klien

Ajak keluarga dalam berpartisipasi memberikan

dukungan kepada klien

Dukungan yang cukup dari orang terdekat dan teman

dapat membantu proses rehabilitasi yang bertahap

pada klien

Bantu klien menentukan tindakan positif yang

tetap harus dilakukan klien dalam kehidupan

sehari-hari

Tidak menarik diri dari lingkungan, bersikap terbuka dan

saling memberikan motivasi kepada satu sama lain

merupakan tindakan positif dalam kehidupan

bermasyarakat dan membantu klien beradaptasi

dengan perubahan peran yang terjadi

Intervensi menurut NIC dan NOC untuk diagnosa gangguan Citra tubuh

NOC :

Gambaran diri meningkat

Seimbang/ kongruen antara bentuk tubuh, harapan dan penampilan

Gambaran diri sesuai

Bersedia menyentuh bagian tubuhnya

Puas dengan penampilan tubuh

Puas dengan fungsi tubuh

Bisa menyesuaikan diri dengan bentuk tubuhnya

Bisa menyesuaikan diri dengan status kesehatannya

NIC :

Kaji penerimaan pasien akan tubuhnya

Identifikasi strategi koping pasien

Bimbing pasien untuk mencari penyebab perubahan tubuh

Bantu pasien untuk menerima kenyataan

Dampingi pasien dengan memberikan dukungan psikologis secara pribadi

Page 4: Intervensi Gangguan Citra Tubuh

Dampingi pasien dengan melibatkan kelompok/ group

Fasilitasi kontak dengan orang lain yang memiliki kasus serupa

Jelaskan pada pasien tentang pentingnya gambaran diri yang baik

Kolaborasi dengan tim medis lain ( misal: fisioterapis) untuk memaksimalkan fungsi

tubuhnya.

Implementasi

Intervensi implementasi

klien mampu

menerima

keadaannya

Fase orientasi :

“selamat pagi bu, bagaimana kabar ibu hari ini?”

“perkenalkan saya perawat A dan rekan saya perawat B, kita

perawat yang bertugas hari ini, “

“dengan ibu X ya? Ibu lebih senang dipanggil dengan panggilan

apa?”

“bagaimana kalau kita mengobrol sebentar untuk berbagi cerita

dengan ibu? Ibu ingin mengobrol di mana? Bagaimana dengan

waktunya? Bagaimana jika sekitar 20 menit saja, dari jam 09.00-

09.20?”

“tujuannya agar ibu bisa berbagi cerita dan perasaan ibu dengan

kita, kita bertugas secara keseluruhan bu, bukan hanya merawat

bagian yang sakit saja, namun kami juga akan mendengarkan

semua perasaan ibu, dan kami akan menjaga kerahasiaan semua

cerita ibu, bagaimana? Kita rileks saja ya bu”

Fase kerja :

“apa yang ibu rasakan selama ini semenjak operasi bu?”

“o begitu, kami paham bu dengan apa yang ibu rasakan, jadi

sebenarnya hal itu memang wajar terjadi, karena terjadi

perubahan dalam hidup ibu, kemudian sejauh ini apa yang ibu

lakukan untuk menenangkan hati ibu?”

“jadi dengan menangis ya bu, baiklah, jika beberapa waktu hal itu

bisa menenangkan ibu tidak apa-apa dilakukan, namun jangan

terlalu berlarut larut”

Page 5: Intervensi Gangguan Citra Tubuh

“o bagus itu bu, jadi memang ibu hanya menangis sebentar-

sebentar saja, itu memang benar bu, tidak boleh berlarut-larut,

bagaimana jika ibu ikut terlibat dalam perawatan diri ibu, hal ini

bertujuan agar ibu bisa lebih mengerti bagaimana caranya

merawat diri ibu setelah ini, namun kami sebagai perawat selalu

menyertai dan memberikan perawatan kepada ibu, bagaimana

bu?”

“kemudian kami juga memiliki hubungan dengan seseorang yang

pernah mengalami hal yang sama dengan ibu, dengan itu kami

harapkan ibu bisa berbagi cerita dengan beliau juga agar lebih

terbuka karena merasakan hal yang sama, bagaimana bu? Apakah

ibu bersedia?

Fase terminasi :

a. Evaluasi respons klien

“bagaimana bu? Bagaimana perasaan ibu setelah kita

mengobrol tadi”

b. Kontrak yang akan datang

“baguslah kalau begitu, besok kami akan mendatangkan

pasien yang saya ceritakan tadi dan juga besok kita sudah

mendengar terlebih dahulu dengan pasien tersebut dalam

memberikan perawatan diri kepada diri sendiri. Kami akan

selalu mendampingi ibu, jadi jangan sungkan-sungkan jika

membutuhkan kami, hubungi saja kami. Besok kita mulai

jam 9 lagi ya bu”

klien mulai

menunjukkan

interaksi dengan

orang lain

Fase orientasi :

“selamat pagi bu, bagaimana perasaan ibu hari ini, wah,

nampaknya sudah lebih baik”

“jadi hari ini saya mau menepati janji saya yang kemarin untuk

belajar melakukan perawatan diri dan bertemu dengan pasien

yang memiliki kasus yang sama dengan ibu, bagaimana bu sudah

siap? Kita mulai sekarang ya?

“Kita mulai dengan mengobrol dengan pasien ini ya bu,

perkenalkan, nama beliau ibu Y, beliau seorang ibu rumah tangga,

Page 6: Intervensi Gangguan Citra Tubuh

untuk lebih jelasnya mari kita bersama mengobrol dengan ibu Y”

Fase kerja :

“silahkan ibu X bercerita kembali kepada kami (perawat dan ibu Y)

mengenai apa yang ibu rasakan selama ini”

“baiklah, silahkan ibu Y jika mau berpendapat terhadap ibu X”

“kemudian bagaimana ibu Y bisa beradaptasi dengan keadaan ibu

Y yang sekarang? Silahkan berbagi pengalamannya dengan kami”

“jadi dengan tetap menjaga kepercayaan diri ya bu, jadi apapun

yang terjadi sesungguhnya selalu ada dampak negatifnya, hanya

bagaimana kita menyikapinya dengan hal yang positif, begitu ya

ibu Y? Mungkin ibu Y bisa menceritakan kepada kami bagaimana

merawat diri selama setelah operasi hingga sekarang”

“wah, begitu ya, bagus sekali cara adaptasi dari ibu Y, mungkin saja

hal ini dapat menginspirasi ibu X untuk lebih kuat dan bersabar

lagi”

Fase terminasi :

“bagaimana perasaan ibu X setelah banyak mengobrol dengan ibu

Y tadi? Bagaimana pula dengan cara-cara perawatan diri yang

dilakukan ibu Y, apakah dapat menginspirasi?

“wah, bagus kalau begitu, baiklah, kita akhiri pertemuan hari ini,

besok saya akan membantu ibu untuk belajar merawat diri ibu

sendiri, namun saya akan tetap mendampingi ibu, besok kita mulai

jam 9 lagi ya bu? Bagaimana jika kita masukkan ke jadwal

perawatan diri mulai dari besok bu, bagaimana?”

“baiklah kalau begitu, terima kasih banyak atas waktunya, selamat

beristirahat kembali”

klien mampu

meningkatkan

kepercayaan dirinya

secara bertahap

Fase orientasi :

“selamat pagi ibu X, bagaimana kabarnya hari ini? Semakin baik

ya?”

“baiklah, seperti janji saya kemarin, mulai saat ini kita belajar untuk

merawat diri ibu X sendiri. Bagaimana jika kita mulai saja, ibu

sudah siap? Kita belajar selama kurang lebih 20 menit ya bu”

Fase kerja :

“jadi selama perawatan diri yang utama adalah kemauan dari

Page 7: Intervensi Gangguan Citra Tubuh

dalam diri ibu sendiri, jadi bisakah ibu sedikit mengulangi

perawatan diri yang dilakukan ibu Y kemarin?”

“wah, bagus bu, ibu sudah banyak belajar, jadi saya hanya

menambahi sedikit saja yang kurang”

Fase terminasi :

“bagaimana perasaannya ibu X setelah kita belajar banyak tadi?

apakah ada yang ingin ditanyakan?”

“ada beberapa perawatan diri yang akan kita pelajari besok,

seperti biasa, kita mulai jam 9 lagi ya bu”

“terima kasih banyak atas partisipasinya, banyak sekali kemajuan

yang terjadi pada diri ibu, saya turut senang “

selamat beristirahat kembali bu, selamat pagi”

klien mulai

membuat rencana

nyata untuk

adaptasi peran

baru/perubahan

peran

Fase orientasi :

“selamat pagi ibu, bagaimana perasaan ibu pagi ini, semakin lama

semakin baik bukan bu?”

“baiklah, saya dapat kabar dari dokter bahwa dalam 2 hari ke

depan ibu sudah diperbolehkan pulang kerumah, bagaimana

perasaan ibu akan bisa berkumpul dengan keluarga ibu kembali?”

“baguslah kalau begitu, karena dalam perawatan diri ibu sudah

baik, saya hanya ingin mengobrol saja dengan ibu, seperti biasa,

untuk waktunya saya butuh 20 menit bisa bu?”

Fase kerja :

“jadi apa yang ibu dapat selama ibu dirawat di sini? Apakah

kepercayaan diri ibu sudah kembali?”

“baguslah kalau begitu, meskipun tidak sepenuhnya kembali,

namun saya melihat banyak sekali kemajuan dalam diri ibu di sini,

ibu dapat belajar banyak beberapa hal dengan cepat dan itu

merupakan suatu poin positif tersendiri bagi ibu, jadi ketika ibu

kembali kerumah nanti apa yang bisa ibu lakukan untuk tetap bisa

menjalankan aktivitas seperti biasanya bu?”

“bagus sekali, ibu benar-benar sudah menunjukkan kemajuan yang

benar-benar signifikan, jadi tidak perlu tidak menarik diri dari

lingkungan, kemudian bersikap terbuka dan saling memberikan

motivasi kepada satu sama lain itu merupakan hal positif yang akan

Page 8: Intervensi Gangguan Citra Tubuh

banyak diterima orang-orang disekitar ibu nanti, orang di sekitar

ibu lambat laun akan menerima kehadiran ibu kembali, bukan

sebagai orang lain, namun sebagai seseorang yang memiliki

semangat baru.”

Fase terminasi :

“terima kasih banyak ibu atas waktunya, bagaimana perasaan ibu

setelah kita mengobrol banyak tadi?”

“selamat ya ibu atas kemajuan-kemajuan positif yang muncul dari

dalam diri ibu, saya turut berbahagia”

“selamat pagi ibu, selamat beristirahat kembali”

Ajak keluarga dalam

berpartisipasi

memberikan

dukungan kepada

klien

fase orientasi :

“selamat pagi ibu Z, bagaimana kabar ibu hari ini? perkenalkan

nama saya perawat A, saya perawat yang bertugas merawat ibu X,

dengan ibu siapa ya?hubungan darah dengan ibu X sebagai?”

“baiklah ibu Z, saya ingin mengobrol banyak dengan ibu Z selaku

keluarga dari ibu X untuk membantu perawatan ibu X dirumah,

bagaimana jika kita mengobrol selama 20 menit bu, baik, mari

duduk di ruang wawancara, rileks saja ya bu”

fase rehabilitasi :

“jadi begini ibu, dalam 2 hari ke depan ibu X sudah diperbolehkan

pulang, jadi ibu X perlu dampingan keluarga dalam merawat ibu X

dirumah, meskipun sebelumnya ibu X sudah pernah belajar

melakukan perawatan diri sendiri, namun ibu X tetap perlu

pendamping yang selalu mendampinginya. Bagaimana, apakah ibu

mampu mendampingi klien selama dirumah?”

“hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku

yang ditampilkan oleh ibu X selama dirumah. Misalnya jika ibu X

terus menerus menyalahkan diri sendiri dan selalu berfikiran

negatif terhadap dirinya sendiri, menolak minum obatnya atau

memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini

terjadi segera hubungi perawat klien di rumah sakit terdekat dari

rumah ibu ,ini nomor telepon rumah sakit ini 021-8682xxx”

“selanjutnya perawat tersebut akan memantau perkembangan ibu

X selama dirumah”

Page 9: Intervensi Gangguan Citra Tubuh

fase terminal :

“bagaimana bu, apakah ada yang ingin ditanyakan? Jangan lupa

untuk kontrol kerumah sakit kembali sebelum obatnya habis atau

terdapat gejala negatif yang nampak. Terima kasih banyak ibu atas

kerjasamanya, selamat pagi “

Evaluasi

1. Gangguan Citra tubuh

Kriteria hasil Evaluasi

klien mampu menerima keadaannya S : klien menyatakan paham dengan kondisinya

O : klien tampak mampu berperan dalam

perawatan dirinya

A : penerimaan klien akan dirinya mulai

membaik

P : pertahankan kondisi

klien mulai menunjukkan interaksi

dengan orang lain

S : klien menyatakan senang bisa bercerita

pengalaman terhadap orang lain

O : klien nampak menunjukkan interaksi yang

baik terhadap keluarga dan tamu yang

mengunjungi klien

A : interaksi terhadap orang lain baik

P : pertahankan keadaan klien

klien mampu meningkatkan

kepercayaan dirinya secara

bertahap

S : klien mengatakan agak sedikit malu apabila

melihat wajahnya di kaca

O : klien tampak belum terbiasa apabila

bertemu orang lain di luar kamar perawatan

A : kepercayaan diri klien belum maksimal

P : lanjutkan intervensi

klien mulai membuat rencana nyata

untuk adaptasi peran

baru/perubahan peran

S : klien menyatakan akan berusaha bersikap

sewajarnya di depan umum

O : klien mulai berusaha beraktivitas

sewajarnya dalam kehidupan sehari-hari

A : adaptasi klien terhadap perubahan peran

Page 10: Intervensi Gangguan Citra Tubuh

mulai membaik

P : pertahankan kondisi