internet

18
Pengertian saponin Saponin antara lain terdapat pada tanaman yang termasuk familia Liliaceae, Amaryllidaceae, danDioscoreceae. Saponin dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu saponin triterpenoid dan saponnin steroid.Saponin steroid mempunyai aktivitas sebagai hormon. Saponin triterpenoid sering dimanfaatkan sebagai ekspektoran mengangkat lendir kotoran (obat batuk). Saponin untuk obat luar dapat bersifat membersihkan. Disamping itu tanaman yang mengadung saponin sering dimanfaatkan untuk meracuni ikan. Contoh tanaman yang mengandung saponin adalah daun mangkokan , nilam, jenu, gandung, dan bangkoang. Saponin merupakan senyawa glikosida triterpenoida ataupun glikosida steroida yang merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun serta dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya membentuk busa dan menghemolisa sel darah merah. Pola glikosida saponin kadang-kadang rumit, banyak saponin yang mempunyai satuan gula sampai lima dan komponen yang umum ialah asam glukuronat. Glikosida saponin adalah glikosida yang aglikonnya berupa sapogenin. Saponin tersebar luas di antara tanaman tinggi, keberadan saponin sangat mudah ditandai dengan pembentukan larutan koloidal dengan air yang apabila dikocok menimbulkan buih yang

Upload: isafajri

Post on 20-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

abcde

TRANSCRIPT

Page 1: internet

Pengertian saponin

Saponin antara lain terdapat pada tanaman yang termasuk familia Liliaceae,

Amaryllidaceae, danDioscoreceae. Saponin dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu

saponin triterpenoid dan saponnin steroid.Saponin steroid mempunyai aktivitas

sebagai hormon. Saponin triterpenoid sering dimanfaatkan sebagai ekspektoran

mengangkat lendir kotoran (obat batuk). Saponin untuk obat luar dapat bersifat

membersihkan. Disamping itu tanaman yang mengadung saponin sering

dimanfaatkan untuk meracuni ikan. Contoh tanaman yang mengandung saponin

adalah daun mangkokan , nilam, jenu, gandung, dan bangkoang.

Saponin merupakan senyawa glikosida triterpenoida ataupun glikosida steroida

yang merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun serta dapat

dideteksi berdasarkan kemampuannya membentuk busa dan menghemolisa sel

darah merah. Pola glikosida saponin kadang-kadang rumit, banyak saponin yang

mempunyai satuan gula sampai lima dan komponen yang umum ialah asam

glukuronat. Glikosida saponin adalah glikosida yang aglikonnya berupa

sapogenin. Saponin tersebar luas di antara tanaman tinggi, keberadan saponin

sangat mudah ditandai dengan pembentukan larutan koloidal dengan air yang

apabila dikocok menimbulkan buih yang stabil. Saponin merupakan senyawa

berasa pahit menusuk dan dapat menyebabkan bersin dan bersifat racun bagi

hewan berdarah dingin, banyak di antaranya digunakan sebagai racun ikan.

Senyawa saponin dapat pula diidentifikasi dari warna yang dihasilkannya dengan

pereaksi Liebermann-Burchard. Saponin adalah suatu glikosida yang mungkin ada

pada banyak macam tanaman. Saponin ada pada seluruh tanaman dengan

konsentrasi tinggi pada bagian-bagian tertentu, dan dipengaruhi oleh varietas

tanaman dan tahap pertumbuhan. Fungsi dalam tumbuh-tumbuhan tidak diketahui,

mungkin sebagai bentuk penyimpanan karbohidrat, atau merupakan waste product

dari metabolisme tumbuh-tumbuhan. Ke-mungkinan lain adalah sebagai

pelindung terhadap serangan serangga.

Jenis jenis Saponin

Page 2: internet

Warna biru-hijau menunjukkan saponin steroida, dan warna merah, merah muda,

atau ungu menunjukkan saponin triterpenoida (Farnsworth, 1966) Saponin

memiliki berat molekul tinggi, dan berdasarkan struktur aglikonnya, saponin

dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tipe steroida dan tipe triterpenoida.

Kedua senyawa ini memiliki hubungan glikosidik pada atom C- 3 dan memiliki

asal usul biogenetika yang sama lewat asam mevalonat dan satuan-satuan

isoprenoid (Gunawan dan Mulyani, 2004). . Macam-macam saponin berbeda

sekali komposisi kimiawi-nya, yaitu berbeda pada aglikon (sapogenin) dan juga

karbo-hidratnya, sehingga tumbuh-tumbuhan tertentu dapat mem-punyai macam-

macam saponin yang berlainan, seperti: · Quillage saponin : campuran dari 3 atau

4 saponin · Alfalfa saponin : campuran dari paling sedikit 5 saponin · Soy bean

saponin : terdiri dari 5 fraksi yang berbeda dalam sapogenin, atau karbohidratnya,

atau dalam kedua-duanya. Kematian pada ikan, mungkin disebabkan oleh

gangguan pernafasan. Ikan yang mati karena racun saponin, tidak toksik untuk

manusia bila dimakan. Tidak toksiknya untuk manusia dapat diketahui dari

minuman seperti bir yang busanya disebabkan oleh saponin. Contoh glikosida lain

adalah tioglikosida dan bensiltiogli-kosida. Bila dihidrolisa dengan enzim

menghasilkan tiosianat, isotiosianat dan bensilsianat yang merupakan racun dan

mempunyai sifat antitiroid. Zat-zat toksik tersebut ada pada Cermin Dunia

Kedokteran No.58 1989 26 bawang, selada air, kacang-kacangan seperti kacang

tanah, kacang kedele dan juga pada macammacam kol. 4. Saponin Sebagian besar

saponin ditemukan pada biji-bijian dan tanaman makanan ternak seperti alfalfa,

bunga matahari, kedelai, kacang tanah . Saponin umumnya mempunyai

karakteristik yaitu rasa pahit, sifat iritasi mucosal, sifat penyabunan, dan sifat

hemolitik dan sifat membentuk komplek dengan asam empedu dan kolesterol.

Saponin mempunyai efek menurunkan konsumsi ransum karena rasa pahit dan

terjadinya iritasi pada oral mucosa dan saluran pencernaan. Pada anak ayam yang

diberi 0,9 % triterpenoid saponin bisa menurunkan konsumsi ransum,

menurunkan pertambahan berat badan, menurunkan kecernaan lemak,

meningkatkan ekskresi cholesterol dan menurunkan absorpsi vitamin A dan D.

Saponin adalah jenis glikosida yang banyak ditemukan dalam tumbuhan. Saponin

Page 3: internet

memiliki karakteristik berupa buih. Sehingga ketika direaksikan dengan air dan

dikocok maka akan terbentuk buih yang dapat bertahan lama.Saponin mudah larut

dalam air dan tidak larut dalam eter. Saponin memiliki rasa pahit menusuk dan

menyebabkan bersin serta iritasi pada selaput lendir. Saponin merupakan racun

yang dapat menghancurkan butir darah atau hemolisis pada darah. Saponin

bersifat racun bagi hewan berdarah dingin dan banyak diantaranya digunakan

sebagai racun ikan. Saponin yang bersifat keras atau racun biasa disebut sebagai

Sapotoksin.

Tipe aglikon senyawa saponin dapat dilihat pada gambar dibawah ini

(Farnsworth, 1966): COOH

Saponin steroida

terdapat pada tumbuhan monokotil maupun dikotil, contohnya diosgenin yang

terdapat pada Dioscorea hispida, dan hecogenin yang terdapat pada Agave

americana (Gunawan dan Mulyani, 2004).

Saponin Triterpenoida

Saponin triterpenoida banyak terdapat pada tumbuhan dikotil seperti: gipsogenin

terdapat pada Gypsophylla sp., dan asam glisiretat terdapat pada Glycyrrhiza

glabra (Gunawan dan Mulyani, 2004).

Sifat-sifat Saponin adalah: 1) Mempunyai rasa pahit

2) Dalam larutan air membentuk busa yang stabil

3) Menghemolisa eritrosit

4) Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi

5) Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidrok-sisteroid lainnya

6) Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi

Page 4: internet

7) Berat molekul relatif tinggi, dan analisis hanya menghasil-kan formula empiris

yang mendekati. Toksisitasnya mungkin karena dapat merendahkan tegangan

permukaan (surface tension). Dengan hidrolisa lengkap akan dihasilkan sapogenin

(aglikon) dan karbohidrat (hexose, pentose dan saccharic acid). Berdasarkan atas

sifat kimiawinya, saponin dapat dibagi dalam dua kelompok: 1) Steroids dengan

27 C atom. 2) Triterpenoids, dengan 30 C atom. Saponin diklasifikasikan menjadi

2 yaitu : saponin steroid dan saponin triterpenoid. Saponin steroid tersusun atas

inti steroid (C 27) dengan molekul karbohidrat. Steroid saponin dihidrolisis

menghasilkan suatu aglikon yang dikenal sebagai saraponin. Tipe saponin ini

memiliki efek anti jamur. Pada binatang menunjukkan penghambatan aktifitas

otot polos. Saponin steroid diekskresikan setelah konjugasi dengan asam

glukoronida dan digunakan sebagai bahan baku pada proses biosintesis dari obat

kortikosteroid. Contoh senyawa saponin steroid diantaranya adalah :

Asparagosides (Asparagus officinalis), Avenocosides (Avena sativa), Disogenin

(Dioscorea floribunda dan Trigonella foenum graceum). Saponin triterpenoid

tersusun atas inti triterpenoid dengan molekul karbohidrat. Dihidrolisis

menghasilkan suatu aglikon yang disebut sapogenin. Ini merupakan suatu

senyawa yang mudah dikristalkan lewat asetilasi sehingga dapat dimurnikan.

Tipesaponin ini adalah turunan β-amyirine. Contoh senyawa triterpen steroid

adalah : Asiaticoside (Centella asiatica), Bacoside (Bacopa monneira), Cyclamin

(Cyclamen persicum).

Saponin merupakan senyawa dalam bentuk glikosida yang tersebar luas pada

tumbuhan tingkat tinggi. Saponin membentuk larutan koloidal dalam air dan

membentuk busa yang mantap jika dikocok dan tidak hilang dengan penambahan

asam (Harbrone,1996). Saponin merupakan golongan senyawa alam yang rumit,

yang mempunyai massa dan molekul besar, dengan kegunaan luas (Burger

et.al,1998) Saponin diberi nama demikian karena sifatnya menyerupai sabun

“Sapo” berarti sabun. Saponin adalah senyawa aktif permukaan yang kuat dan

menimbulkan busa bila dikocok dengan air. Beberapa saponin bekerja sebagai

antimikroba. Dikenal juga jenis saponin yaitu glikosida triterpenoid dan glikosida

Page 5: internet

struktur steroid tertentu yang mempunyai rantai spirotekal. Kedua saponin ini

larut dalam air dan etanol, tetapi tidak larut dalam eter. Aglikonya disebut

sapogenin, diperoleh dengan hidrolisis dalam suasana asam atau hidrolisis

memakai enzim (Robinson,1995).

Di kehidupan sehari-hari kita sering melihat peristiwa buih yang disebabkan

karena kita mengkocok suatu tanaman ke dalam air. Secara fisika buih ini timbul

karena adanyapenurunan tegangan permukaan pada cairan (air). Penurunan

tegangan permukaan disebabkan karena adanya senyawa sabun (bahasa latin =

sapo) yang dapat mengkacaukan iktan hidrogen pada air. Senyawa sabun ini

biasanya memiliki dua bagian yang tidak sama sifat kepolaranya. Dalam

tumbuhan tertentu mengandung senyawa sabun yang biasa disebut

saponin. Saponin berbeda struktur dengan senywa sabun yang ada. Saponin

merupakan jenis glikosida. Glikosida adalah senyawa yang terdiri daro glikon

(Glukosa, fruktosa,dll) dan aglikon (senyawa bahan aalam lainya).

Saponin  umumnya berasa pahit dan dapat membentuk buih saat dikocok dengan

air. Selain itu juga bersifat beracun untuk beberapa hewan berdarah dingin (Najib,

2009). Saponin merupakan glikosida yang memiliki aglikon berupa steroid dan

triterpen. Saponin steroid tersusun atas inti steroid (C 27) dengan molekul

karbohidrat. Steroid saponin dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang dikenal

sebagai saraponin.

Saponin triterpenoid tersusun atas inti triterpenoid dengan molekul karbohidrat.

Dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang disebut sapogenin. Masing-masing

senyawa ini banyak dihasilkan di dalam tumbuhan (Hartono, 2009). Tumbuhan

yang mengandung sponin ini biasanya memiliki Genus Saponaria dari Keluarga

Caryophyllaceae. Senywa saponin juga ditemui pada famili

sapindaceae, curcurbitaceae, dan araliaceae.

Page 6: internet

Saponin ada pada seluruh tanaman dengan konsentrasi tinggi pada bagian-bagian

tertentu, dan dipengaruhi oleh varietas tanaman dan tahap pertumbuhan. Fungsi

dalam tumbuh-tumbuhan tidak diketahui mungkin sebagai penyimpan karbohidrat

atau merupakan weste product dan metabolism tumbuh-tumbuhan kemungkinan

lain adalah sebagai pelindung terhadap serangan serangga.

Sifat-sifat Saponin :

a. Mempunyai rasa pahit

b. Dalam larutan air membentuk busa stabil

c. Menghemolisa eritrosit

d. Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi

e. Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidroksiteroid lainya

f. Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi

g. Berat molekul relative tinggi dan analisi hanya menghasilkan formula empiris

yang mendekati

Toksisitasnya mungkin karena dapat merendahkan tegangan permukaan (Surface

tenstn) dengan hidrolisis lengkap akan dihasilkan sapogenin (aglikon) dan

karbohidrat (heksosa, pentose, dan Saccharic acid) (Kim Nio,1989).

KLASIFIKASI

Saponin diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia menjadi dua yaitu saponin

steroid dan saponin triterpenoid.

Saponin steroid tersusun atas inti steroid (C27) dengan molekul karbohidrat.

Page 7: internet

Steroid saponin dihidrolisis menghasilkan satu aglikon yang dikenal sebagai

sapogenin. Tipe saponin ini memiliki efek antijamur. Pada binatang menunjukan

penghambatan aktifitas otot polos. Saponin steroid diekskresikan setelah

koagulasi dengan asam glukotonida dan digunakan sebagai bahan baku pada

proses biosintetis obat kortikosteroid. Saponin jenis ini memiliki aglikon berupa

steroid yang di peroleh dari metabolisme sekunder tumbuhan. Jembatan ini juga

sering disebut dengan glikosida jantung, hal ini disebabkan karena memiliki efek

kuat terhadap jantung.  

Salah satu contoh saponin jenis ini adalah Asparagosida (Asparagus sarmentosus),

Senyawa ini terkandung di dalam ttumbuhan Asparagus sarmentosus yang hidup

dikawasan hutan kering afrika. Tanaman ini juga biasa digunkan sebagai obat anti

nyeri dan rematik oleh orang afrika (Anonim, 2009).

Page 8: internet

Saponin tritetpenoid tersusun atas inti triterpenoid dengan molekul karbohidrat.

Dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang disebut sapogenin ini merupakan

suatu senyawa yang mudah dikristalkan lewat asetilasi sehingga dapat

dimurnikan. Tipe saponin ini adalah turunan -amyrine (Amirt Pal,2002). 

Salah satu jenis contoh saponin ini adalah asiatosida. Senyawa ini terdapat pada

tumbuhan Gatu kola yang tumbuh didaerah India. Senyawa ini dapat dipakai

sebagai antibiotik (Anonim, 2009).

Page 9: internet

BIOSINTESIS

Biosintesis pada kedua jenis senyawa ini hampir sama baik saponin denga steroid

maupun triterpen. Semua senyawa ini melalui jalur asam mevalonat yang

diperoleh dari asetil CoA . Sebelum membentuk steroid biosintesis ini membentuk

senyawa squalen yang merupakan jenis triterpen yang merupakan gabungan Dari

dua farnesil piroposfat. Setelah membentuk squalen, maka terjadi reaksi oksidasi

pada atom C nomor 3 sehingga  terbentuk OH, setelah itu terjadi pembentukan

epoksidasqualen. Senyawa ini akan terjadi siklisasai menjadi lanosterol yang

merupakan bentuk dasar dari senyawa steroid(Arifin, 1986). Sedangkan

perbedaannya dengan triterpen adalah pada jumlah cincin dan bnetuk cincin

keempat dan kelima, pada triterpen masing-masing cincin tersebut memiliki 5

atom karbon

Page 11: internet

Macam-macam saponin berbeda sekali komponen kimianya, yaitu berbeda pada

aglikon (sapogenin) dan juga karbohidratnya sehingga tumbuhan-tumbuhan

tertentu dapat mempunyai macam-macam saponin yang berlainan seperti :

a. Quilage saponin, Campuran dari 3 atau 4 saponin

b. Alfafa saponin, Campuran dari paling sedikit 5 saponin

c. Soy Bean saponin, terdiri dari 5 fraksi yang berbeda dengan sapogenin atau

karbohidratnya, atau dalam kedua-duanya.

Kematian pada ikan, mungkin disebabkan oleh gangguan pernapasan. Ikan yang

mati karena racun saponin , tidak toksik untuk manusia bila dimakan. Tidak

toksiknya untuk manusia dapat diketahui dari minuman seperti bir yang busanya

disebabkan oleh saponin. Contoh glikosida lain adalah tioglikosida dan

bessiltioglikosida. Bila dihidrolisis dengan enzim akan menghasilkan tiosianat,

isotiosianat dan bensitiosianat yang merupakan racun dan mempunyai sifat

antitiroid. Zat-zat toksik tersebut ada pada bawang, selada air, kacang-kacangan

(seperti : Kacang tanah,kacang kedelai), dan juga macam-macam kol (Kim

Nio,1989).

Saponin dalam bentuk gugus triterpenoid dan glikosida adalah steroid umum

dalam produk tumbuh-tumbuhan. Berupa efek biologi telah dianggap dari

saponin. Penelitian yang efektif telah dilakukan pada membrane permeable,

sebagai pertanahan tubuh (sistim imun), antikangker, sifat antikolesterol dari

saponin. Saponin juga telah terbukti secara signifikan mempengaruhi

pertumbuhan, konsumsi makanan dan reproduksi pada hewan percobaan.

Beragam senyawa struktur saponin juga telah diamati untuk membunuh protozoa,

moluska, antioksidan, merusak pencernaan protein dan penyerapan vitamin dan

mineral dalam usus. Menyebabkan hipoglikemia dan bertindak sebagai anti jamur

dan anti virus (Yoshiki et al,1998). Peran Fisiologi saponin pada tananman belum

Page 12: internet

sepenuhnya di pahami meskipun ada sejumlah publikasi menggambarkan

identifikasi saponin dan beberapa efek pada sel hewan, jamur dan bakteri. Hanya

sedikit yang diketahui fungsi saponin untuk tumbuhan itu sendiri. Banyak saponin

diketahui antimikroba untuk menghambat jamur dan untuk melindungi tanaman

dari serangga. Saponin dianggap sebagai dari sistim pertahanan tanaman dan

dengan demikiandimasukan dalam kelompok besar mol pelindung pada sel

tumbuhan (Morrisey & Osboun,1999). Cara identifikasi saponin, timbang 500 mg

serbuk simplisia masukan kedalam tabung reaksi, tambahkan 10 ml air panans,

dinginkan kemudian kocok kuat-kuat selama 10 detik terbentuk buih putih yang

stabil tidak kurang dari 10 menit sehingga 1-10 cm. Pada penambahan 1 tetes

asam klorida 2 N buih tidak hilang, menunjukan bahwa dalam simplisia tersebut

mengandung saponin.

PENUTUP

Suatu glikosida yang memiliki aglikon berupa sapogenin disebut saponin. Saponin

dapat menurunkan tegangan permukaan air, sehingga akan mengakibatkan

terbentuknya buih pada permukaan air setelah dikocok. Senyawa saponin dibagi

menjadi 2 berdasarkan jenis sapogenisnya yang menempel pada molekulnya yaitu

saponin steroid dan saponin triterpen. Saponin steroid biasanya bersifat netral, dan

disebut juga sebagai glikosida jantung kaerana mempengaruhi kerja otot jantung.

Yang kedua adalah saponin triterpen yang merupakan saponin yang mememiliki

sapogenis berupa triterpen.  Kedua jenis saponin diatas disintesis melalui jalur

asam mevalonat yang berasal dari asam asetat. Sebelum membentuk

sapogeninnya asam mevalonat akan membentuk rantai triterpen yang disebit

squalen. Squalen ini mengalami oksidasi menjadi epoksidasqualen setelah itu

terjadi siklisisasi dan dibagi menjadi dua jalur. Jalur pertama akan di

peroleh lanosterol dan jalur kedua akan membentuk triterpen dengan berbagai

bentuk.

Page 13: internet

Saponin adalah jenis glikosida yang banyak ditemukan dalam tumbuhan.

Saponin memiliki karakteristik berupa buih. Sehingga ketika direaksikan dengan air dan

dikocok maka akan terbentuk buih yang dapat bertahan lama. Saponin mudah larut

dalam air dan tidak larut dalam eter (Hartono, 2009).

Saponin memberikan rasa pahit pada bahan pangan nabati. Sumber utama

saponin adalah biji-bijian khususnya kedele. Saponin dapat menghambat pertumbuhan

kanker kolon dan membantu kadar kolesterol menjadi normal. Tergantung pada jenis

bahan makanan yang dikonsumsi, seharinya dapat mengkonsumsi saponin sebesar 10-

200 mg (Arnelia, 2011).