international batik center pekalonganhanya terpaku pada media cetak seperti baliho, brosur, dan...

64
PERANCANGAN MEDIA PROMOSI INTERNATIONAL BATIK CENTER PEKALONGAN Proyek Studi Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata Satu (S1) Program Studi Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual oleh Thabbit Siddiq 2450408024 JURUSAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

Upload: others

Post on 09-Feb-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    PERANCANGAN MEDIA PROMOSI

    INTERNATIONAL BATIK CENTER PEKALONGAN

    Proyek Studi

    Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata Satu (S1) Program Studi

    Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual

    oleh

    Thabbit Siddiq

    2450408024

    JURUSAN SENI RUPA

    FAKULTAS BAHASA DAN SENI

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2014

  • ii

  • iii

  • iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    “karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

    QS Al Insyirah : 5

    “Berhatilah selembut kapas namun setajam mata pedang”

    Ali bin Abi Thalib.RA

    PERSEMBAHAN

    1. Laporan proyek studi ini saya

    persembahkan untuk kedua orang tuaku,

    Abi dan Umi tercinta yang selalu

    memberi semangat, nasehat dan doa serta

    kakak-kakak tersayang yg selalu

    memberi support dan motivasi.

    2. Sahabat dan teman-teman Seni Rupa

    Kons. DKV 2008

  • v

    PRAKATA

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat, karunia serta hidayahnya sehingga penulis dapat

    menyelesaikan proyek studi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    sarjana.

    Dalam usaha menyelesaikan proyek studi ini sudah banyak mendapatkan

    bantuan maupun dorongan dari para dosen serta pihak lain dan teman-teman

    seperjuangan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih

    yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:

    1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

    yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun dan

    menyelesaikan proyek studi.

    2. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

    Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada

    penulis untuk menyusun dan menyelesaikan proyek studi.

    3. Drs. Syafii, M. Pd., Ketua Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni

    Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan fasilitas administratif,

    motivasi, dan arahan dalam penyusunan proyek studi.

    4. Drs. Onang Murtiyoso, M.Sn., dosen wali prodi Seni Rupa Konsentrasi

    DKV angkatan 2008 atas perhatian dan kepeduliannya sehingga penulis

    dapat menyelesaikan semua mata kuliah dengan lancar.

  • vi

    5. Drs. Moh. Rondhi, M.A., selaku dosen pembimbing I yang telah banyak

    memberikan bimbingan dan masukan sehingga terwujud laporan ini.

    6. Rahina Nugrahani, S.Sn. M.Ds., selaku dosen pembimbing II yang telah

    banyak memberikan bimbingan dan kritikan dalam penyusunan laporan ini.

    7. Dosen Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

    Semarang yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan dan seni

    selama kuliah.

    8. Abi dan Umi yang selalu memberikan semangat, motivasi dan kasih sayang

    yang melimpah serta lantunan doa demi keberhasilan pendidikan penulis.

    9. Manajemen International Batik Center Pekalongan yang telah banyak

    membantu penulis dalam melakukan penelitian.

    10. Teman-teman di Jurusan Seni Rupa, khusus kepada teman-teman Program

    Studi Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual angkatan 2008,

    terimakasih atas kebersamaan dan bantuanya.

    Penulis berharap semoga karya Proyek Studi ini dapat bermanfaat

    bagi semua pihak yang membutuhkan.

    Semarang, Desember 2014

    Penulis

    Thabbit Siddiq

    SARI

  • vii

    Thabbit Siddiq. 2014. Perancangan Media Promosi International Batik Center

    Pekalongan. Proyek Studi. Jurusan Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi

    Visual. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I.

    Drs. Moch. Rondhi, M.A. Pembimbing II. Rahina Nugrahani, S.Sn., M.Ds.

    Kata Kunci : International Batik Center Pekalongan, perancangan, media

    promosi.

    International Batik Center atau yang biasa disebut “IBC” adalah sebuah

    wadah grosir batik, yang didirikan oleh beberapa pengusaha batik di Pekalongan

    dengan tujuan dapat menampung pengusaha batik kecil hingga besar di Pekalongan

    agar dapat bersatu dan bersaing secara sehat, serta dapat memajukan para

    pengusaha lokal. IBC tergolong masih baru dikota Pekalongan, oleh karena itu IBC

    tentunya memerlukan sebuah strategi promosi yang baik agar dikenal oleh

    masyarakat umum baik masyarakat kota Pekalongan maupun masyarakat Indonesia

    dan mancanegara. Media promosi sangatlah dibutuhkan oleh IBC melihat

    banyaknya persaingan usaha dalam bidang yang sama. Oleh karena itu media

    promosi yang tepat dan baik sangatlah membantu guna memperkenalkan IBC pada

    masyarakat luas, karena IBC merupakan sebuah potensi bagi pengusaha-pengusaha

    batik kota Pekalongan agar dapat memajukan usaha lebih berkembang lagi hingga

    bertaraf internasional. Adapun media promosi yang selama ini dibuat oleh IBC

    hanya terpaku pada media cetak seperti baliho, brosur, dan surat kabar. Namun hal

    itu kurang efektif dan efisien dikarenakan informasi mengenai gambaran IBC tidak

    secara menyeluruh. Dengan strategi promosi yang baik dan jitu diharapkan akan

    mempermudah dalam mengenalkan IBC kepada masyarakat.

    Secara garis besar proses pembuatan proyek studi ini melalui empat tahap.

    Tahap-tahap ini meliputi: (1) tahap persiapan (penelitian, penentuan khalayak

    sasaran); (2) pemotretan (menentukan dan memperhatikan obyek yang akan

    dipotret, persiapan, proses pemotretan); (3) perancangan tata letak/layout,

    konsultasi karya; (4) print out/pencetakan, penyajian karya.

    Dalam proyek studi ini dihasilkan 1 booklet, 10 poster, dan 1 CD interaktif.

    Setiap media promosi memiliki tata letak/layout yang berbeda, akan tetapi dalam

    satu kesatuan dan memiliki tujuan yang sama yaitu memperkenalkan IBC

    Pekalongan pada masyarakat luas.

    Melalui media promosi ini diharapkan informasi yang dikemas dapat

    tersampaikan kepada khalayak sasaran, sehingga dapat meningkatkan arus

    kunjungan secara signifikan.

    DAFTAR ISI

  • viii

    HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

    HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii

    SURAT PERNYATAAN ......................................................................... iii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv

    PRAKATA ................................................................................................. v

    SARI ........................................................................................................... vii

    DAFTAR ISI .............................................................................................. viii

    BAB 1 PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1

    1.1.1 Alasan Pemilihan Tema .............................................. 1

    1.1.2 Alasan Pemilihan Jenis Karya ..................................... 2

    1.1.3 Tujuan Pembuatan Karya ............................................. 3

    1.1.4 Manfaat Pembuatan Karya ........................................... 4

    BAB 2 LANDASAN KONSEPTUAL

    2.1. Lingkup Desain Komunikasi Visual ....................................... 5

    2.1.1. Pengertian Desain Komunikasi Visual ........................ 5

    2.1.2. Prinsip – prinsip Desain ............................................... 6

    2.2. Media Promosi ........................................................................ 9

    2.2.1 Definisi Media Promosi ................................................. 9

    2.2.2 Jenis Media Promosi ...................................................... 11

    2.3. Perbedaan Promosi dan Iklan................................................... 13

    2.4. Beberapa Jenis Media Komunikasi Visual ............................. 20

    2.4.1. Booklet ........................................................................ 20

    2.4.2. Poster ........................................................................... 21

    2.5. Layout....................................................................................... 21

    2.5.1. Pengertian Layout.......................................................... 21

    2.5.2. Elemen-elemen Layout ........................................................ 21

    2.5.3. Elemen Teks ………............................................................ 21

    2.5.4. Elemen Visual……………................................................... 26

  • ix

    2.4.2.1 Invisible element ……................................................ 28

    2.5.5. Prinsip Layout ……...............................................................

    28

    BAB 3 METODE BERKARYA

    3.1. Media Berkarya …………....................................................... 31

    3.1.1. Hardware ………………….......................................... 31

    3.1.2. Software …………………............................................ 31

    3.1.3. Pendukung lainnya …………………............................ 32

    3.1.4. Bahan …………………................................................ 32

    3.2. Teknik Berkarya ……………………….................................. 33

    3.2.1. Media Cetak ………………………............................. 33

    3.2.2. Media Elektronik ………………………...................... 33

    3.3. Proses Berkarya ………………………................................... 34

    3.3.1. Penetapan Tujuan ………….......................................... 34

    3.3.2. Studi Pustaka ………………………............................. 34

    3.3.3. Penentuan Khalayak Sasaran ……..………………….. 34

    3.3.4. Penetapan Klien……..……………………………….. ... 36

    3.3.5. Pengumpulan Data ……..…………..…………………... 36

    3.3.6. Penetapan Konsep Karya……..……………………….. 38

    3.3.7. Perancangan Tata Letak/Layout ……..……………….. 40

    3.3.8. Konsultasi Karya ……..………………......................... 40

    3.3.9. Print Out/Pencetakan ……..……………….................. 41

    3.3.10. Penyajian Karya ……..……………….......................... 41

    BAB 4 ANALISIS KARYA

    4.1. Analisis Karya Poster ……….................................................. 42

    4.1.1. Poster dengan layout potrait …………….................... 42

    4.1.1.1. Spesifikasi Karya…....................................... 44

    4.1.1.2. Deskripsi Karya…......................................... 44

    4.1.1.3. Analisis Karya…............................................ 45

  • x

    4.1.2. Poster dengan layout landscape …………….............. 49

    4.1.2.1. Spesifikasi Karya…....................................... 49

    4.1.2.2. Deskripsi Karya…......................................... 50

    4.1.2.3. Analisis Karya…............................................ 50

    4.2. Analisis Karya Booklet ........................................................... 55

    4.2.1. Cover Depan dan Belakang …………….................... 55

    4.2.1.1. Keterangan …................................................ 55

    4.2.1.2. Deskripsi Karya…......................................... 55

    4.2.1.3. Analisis Karya…............................................ 55

    4.2.2. Halaman IBC Word ……………................................ 56

    4.2.2.1. Keterangan …................................................ 58

    4.2.2.2. Deskripsi Karya…......................................... 59

    4.2.2.3. Analisis Karya…............................................ 59

    4.2.3. Halaman kilas Batik Pekalongan …………….............. 61

    4.2.3.1. Keterangan …................................................ 61

    4.2.3.2. Deskripsi Karya…......................................... 61

    4.2.3.3. Analisis Karya…............................................ 62

    4.2.4. Halaman Figure ……………...................................... 64

    4.2.4.1. Keterangan …................................................ 65

    4.2.4.2. Deskripsi Karya…......................................... 65

    4.2.4.3. Analisis Karya…............................................ 65

    4.2.5. Halaman Gerbang Utama IBC ……………................. 67

    4.2.5.1. Keterangan …................................................ 69

    4.2.5.2. Deskripsi Karya…......................................... 68

    4.2.5.3. Analisis Karya…............................................ 68

    4.2.6. Halaman International Batik center Pekalongan …… 69

    4.2.6.1. Keterangan …................................................ 70

    4.2.6.2. Deskripsi Karya…......................................... 71

    4.2.6.3. Analisis Karya…............................................ 73

    4.2.7. Halaman Otlet ……………......................................... 73

    4.2.7.1. Keterangan …................................................ 73

  • xi

    4.2.7.2. Deskripsi Karya…......................................... 74

    4.2.7.3. Analisis Karya…............................................ 74

    4.2.8. Halaman Event ……………........................................ 76

    4.2.8.1. Keterangan …................................................ 77

    4.2.8.2. Deskripsi Karya…......................................... 77

    4.2.8.3. Analisis Karya…............................................ 77

    4.2.9. Halaman Penghargaan ……………............................ 80

    4.2.9.1. Keterangan …................................................ 80

    4.2.9.2. Deskripsi Karya…......................................... 80

    4.2.9.3. Analisis Karya…............................................ 81

    4.2.10. Halaman Biodata Desainer ……………....................... 83

    4.2.10.1. Keterangan …................................................ 83

    4.2.10.2. Deskripsi Karya…......................................... 83

    4.2.10.3. Analisis Karya…............................................ 84

    4.3. Analisis Karya CD Interaktif ………....................................... 87

    4.3.1. Bagan alur CD interaktif …………................................ 87

    4.3.2. Menu Home …….......................................................... 87

    4.3.2.1. Keterangan …................................................ 87

    4.3.2.2. Deskripsi Karya…......................................... 88

    4.3.2.3. Analisis Karya…............................................ 88

    4.3.3. Menu Profile …….......................................................... 89

    4.3.3.1. Keterangan …................................................ 89

    4.3.3.2. Deskripsi Karya…......................................... 90

    4.3.3.3. Analisis Karya…............................................ 90

    4.3.4. Menu Gallery …….......................................................... 91

    4.3.4.1. Keterangan …................................................ 92

    4.3.4.2. Deskripsi Karya…......................................... 92

    4.3.4.3. Analisis Karya…............................................ 92

    4.3.5. Menu Fasilitas …….......................................................... 93

    4.3.5.1. Keterangan …................................................ 93

    4.3.5.2. Deskripsi Karya…......................................... 94

  • xii

    4.3.5.3. Analisis Karya…............................................ 94

    4.3.6. Menu Contact us ……................................................... 95

    4.3.6.1. Keterangan …................................................ 95

    4.3.6.2. Deskripsi Karya…......................................... 96

    4.3.6.3. Analisis Karya…............................................ 96

    4.4. Distribusi.................................................................................. 97

    4.5. Placement................................................................................. 98

    4.6. Budgeting................................................................................. 99

    BAB 5 PENUTUP

    5.1. Simpulan ................................................................................. 100

    5.2. Saran ....................................................................................... 101

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 103

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 BIODATA PENULIS………………………………………… 105

    Lampiran 2 DOKUMENTASI PAMERAN………………………………. 106

    Lampiran 3 PERLENGKAPAN PAMERAN……………………………. 109

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    1.1.1 Alasan Pemilihan Tema

    Batik Pekalongan merupakan salah satu batik yang dikenal hingga kancah

    internasional. Hal ini disebabkan karena motifnya yang khas. Oleh karena itu, batik

    menjadi salah satu mata pencaharian utama di Pekalongan. Baik pengusaha besar,

    maupun kecil tersebar hampir di seluruh kota Pekalongan, yang menjadikan batik

    sebagai komoditas utama bagi setiap warganya.

    Melihat peluang yang besar dari sektor batik tersebut, para pengusaha besar

    di Pekalongan meningkatkan daya saing mereka, sehingga pengusaha-pengusaha

    kecil semakin tergeser keberadaannya karena pasar lebih dikuasai oleh para

    pengusaha besar. Demi mengatasi hal tersebut, beberapa pengusaha di kota

    Pekalongan berinisiatif untuk membuat sebuah wadah yang berupa grosir batik,

    yang bertujuan dapat menampung pengusaha batik kecil di Pekalongan agar dapat

    bersatu dan bersaing secara sehat, serta dapat memajukan para pengusaha lokal.

    Pusat grosir tersebut adalah International Batik Center Pekalongan.

    International Batik Center atau yang biasa disebut “IBC” ini tergolong

    masih baru di kota Pekalongan, oleh karena itu IBC tentunya memerlukan sebuah

    strategi promosi yang baik agar mudah dan cepat dikenal oleh masyarakat umum

    khususnya masyarakat kota Pekalongan itu sendiri bahkan masyarakat Indonesia

    serta mancanegara pada umumnya. Oleh karena itu media promosi yang tepat dan

    baik sangatlah membantu eksistensi IBC pada masyarakat luas, karena IBC

  • 2

    merupakan sebuah potensi bagi pengusaha-pengusaha batik kota Pekalongan agar

    dapat memajukan usaha lebih berkembang lagi hingga bertaraf internasional.

    Adapun promosi yang selama ini dibuat oleh IBC hanya terpaku pada media cetak

    seperti baliho, brosur, dan surat kabar saja, namun hal itu kurang efektif dan efisien

    dikarenakan isinya kurang mengena dan menginformasikan mengenai gambaran

    IBC secara menyeluruh kepada khalayak luas. Dengan strategi promosi yang baik

    dan jitu diharapkan akan mempermudah dalam mengenalkan IBC kepada

    masyarakat.

    1.1.2 Alasan Pemilihan Jenis Karya

    Media promosi adalah suatu ruang atau wadah dengan segala bentuk

    komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk, dan

    mengingatkan. Tujuan promosi adalah memperkenalkan suatu merek, jasa, produk,

    agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Untuk mempromosikan IBC Pekalongan

    ini dibutuhkan sebuah media komunikasi visual dalam bentuk media cetak maupun

    elektronik. Jenis-jenis media promosi baik cetak maupun elektronik sangatlah

    beragam. Pada perancangan ini penulis hanya membatasi pada beberapa jenis

    media promosi saja yang paling baik dan dibutuhkan guna mempromosikan IBC

    Pekalongan.

    Media yang dipilih meliputi media cetak dan media elektronik, yaitu poster

    dan booklet sebagai media cetak dan multimedia interaktif ( CD intreaktif ) sebagai

    media elektronik. melalui penggunaan beberapa media tersebut diharapkan dapat

    mempermudah dalam mempromosikan IBC Pekalongan dikalangan masyarakat.

  • 3

    Pemilihan media poster dan booklet dipilih atas pertimbangan bahwa

    mayoritas pengunjung terdiri dari kaum terpelajar dari berbagai usia yang mudah

    tertarik dengan iklan pada media cetak seperti poster dan booklet. Sedangkan

    multimedia interaktif dipilih karena kemajuan teknologi di era globalisasi ini

    menuntut manusia untuk bergerak lebih cepat, karena setiap saat segala macam

    informasi mengalami pembaharuan. Kebutuhan akan efesiensi waktu dalam

    menerima informasi menjadi alasan penulis membuat sebuah karya multimedia.

    Dengan menggunakan multimedia, proses penyampaian informasi lebih efektif dan

    efisien karena informasi lebih mudah diterima, dengan mudahnya menerima

    informasi yang dibutuhkan, maka waktu yang dibutuhkan pun juga lebih singkat.

    Dari segi konsumen pemilihan multimedia sebagai media promosi yang tepat

    didasari dengan pertimbangan bahwa konsumen atau pengunjung IBC mayoritas

    adalah para pengguna teknologi atau gadget. Dengan adanya promosi

    menggunakan jenis multimedia akan mempermudah konsumen serta infestor dalam

    mengakses atau mendapatkan informasi mengenai IBC secara menyeluruh dan

    mudah.

    1.1.3 Tujuan Pembuatan Karya

    Dalam pembuatan Tugas Akhir berupa karya media promosi ini bertujuan

    untuk:

    1.1.3.1. Menerapkan ide-ide, gagasan dan kemampuan yang sudah didapatkan

    selama mengikuti perkuliahan di jurusan Seni Rupa Kons. Desain

    Komunikasi Visual.

  • 4

    1.1.3.2. Menghasilkan rancangan alternatif media promosi International Batik

    Center (IBC) Pekalongan yang terfokus dan tepat sasaran.

    1.1.4 Manfaat Pembuatan Karya

    Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam membuat media promosi

    International Batik Center (IBC) Pekalongan antara lain:

    1. Bagi institusi Jurusan Seni Rupa FBS UNNES, diharapkan laporan proyek

    studi ini dapat menjadi arsip (dokumen) yang dapat dijadikan referensi dan

    dapat bermanfaat bagi pengembangan akademik.

    2. Bagi International Batik Center (IBC) Pekalongan, karya ini dapat

    dijadikan sebagai media promosi pelengkap selain media promosi yag

    sudah ada guna mempromosikan lebih luas lagi pada masyarakat luas serta

    dapat menjaring infestor lebih luas lagi.

    3. Bagi konsumen atau pengunjung IBC, karya ini dapat memberikan

    informasi dan pengetahuan tentang International Batik Center (IBC)

    Pekalongan.

  • 5

    BAB 2

    LANDASAN KONSEPTUAL

    2.1 Lingkup Desain Komunikasi Visual

    2.1.1 Pengertian Desain Komunikasi Visual

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000: 257) “desain atau disain

    berarti: 1) kerangka; 2) rancangan. Menurut Archer, desain adalah bidang

    keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman manusia yang mencerminkan

    keterikatannya dengan apresiasi dan adaptasi lingkungannya ditinjau dari

    kebutuhan-kebutuhan kerohanian dan kebendaannya (Sachari, 1986: 23). Desain

    adalah proses; cara; perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak

    atau merancang. Grafis adalah goresan yang berupa titik atau garis yang

    berhubungan dengan cetak mencetak. Desain Grafis adalah kombinasi kompleks

    antara kata-kata, gambar, foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus

    seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga mereka

    dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau

    subversif atau sesuatu yang mudah diingat (Helfand, 2008. Graphic of Design).

    Desain Komunikasi Visual adalah bidang yang mempelajari konsep

    komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan

    dan gagasan secara visual, dengan mengolah elemen desain grafis berupa gambar,

    huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima

    oleh sasarannya. Dari uraian tentang desain komunikasi visual tersebut maka dapat

    dipahami bahwa Desain Komunikasi Visual (DKV) adalah bidang ilmu yang

    mempelajari konsepsi komunikasi khususnya meramu pesan-pesan kreatif untuk

  • 6

    tujuan sosial atau komersial. Pada dasarnya Desain Komunikasi Visual (DKV)

    adalah strategi perancangan untuk menyampaikan pola pikir dari penyampaian

    pesan kepada penerima pesan, berupa bentuk visual seperti ilustrasi, huruf, warna,

    garis yang komunikatif, efektif, efisien dan tepat, serta selalu berpijak pada nilai-

    nilai estetis, melalui media tertentu sehingga dapat mengubah sikap positip sasaran.

    2.1.2 Prinsip – prinsip Desain

    Ada tujuh prinsip desain yang perlu diperhatikan oleh para desainer dalam

    mendesain sesuatu yaitu keseimbangan, dominasi, proporsi, irama, keserasian,

    kesatuan dan hiraki visual.

    a. Keseimbangan

    Keseimbangan merupakan prinsip desain yang berkaitan

    dengan pengaturan ”bobot” akibat ”gaya berat” dan letak kedudukan

    bagian-bagian, sehingga susunan dalam keadaan seimbang (Sunaryo,

    2001:39). Tidak adanya keseimbangan dalam suatu komposisi, akan

    membuat perasaan tak tenang dan keseutuhan komposisi akan

    terganggu, sebaliknya, keseimbangan yang baik memberikan perasaan

    tenang dan menarik, serta menjaga keutuhan komposisi

    b. Dominasi

    Menurut Sunaryo (2002:36), dominasi adalah pengaturan peran

    atau penonjolan bagian atas bagian lainnya dalam suatu keseluruhan.

    Dengan peran yang menonjol pada bagian itu maka menjadi pusat

    perhatian (center of interest) dan merupakan tekanan (emphasis),

    karena itu menjadi bagian yang penting dan yang diutamakan.

  • 7

    c. Proporsi

    Proporsi adalah perbandingan antara ukuran atau bagian dengan

    bagian dan antara bagian dengan keseluruhan. Prinsip komposisi

    tersebut menekankan pada ukuran dari suatu unsur yang akan disusun

    dan sejauh mana ukuran itu menunjang keharmonisan tampilan suatu

    desain (Kusrianto, 2006 : 43).

    d. Irama

    Irama atau ritme adalah penyusunan unsur-unsur dengan

    mengikuti suatu poola penataan tertentu secara teratur agar didapatkan

    kesan yang menarik. Penataanya dapat dilaksanakan dengan

    mengadakan pengulangan maupun pergantian secara teratur

    (Kusrianto, 2006 : 41).

    e. Keserasian

    Keserasiaan merupakan bentuk kesesuaian antara bagian yang

    satu dengan yang lain yang dipadukan (Sunaryo, 2001:32). Ada 2 jenis

    keserasian yaitu keserasian bentuk dan fungsi. Keserasian fungsi

    meliputi penyesuaian antara obyek-obyek yang berbeda, karena adanya

    hubungan fungsi. Sedang keserasian bentuk meliputi penyesuaian raut,

    ukuran, warna, dan aspek lainnya. Keserasiaan merupakan prinsip

    desain yang mempertimbangkan keselarasan dan keserasian antar

    bagian dalam suatu keseluruhan sehingga cocok satu dengan yang lain,

    serta terdapat keterpaduan yang saling bertentangan.

    f. Kesatuan

  • 8

    Kesatuan (unity) merupakan prinsip pengorganisasian unsur

    rupa yang paling mendasar. Tujuan akhir dari penerapan prinsip-prinsip

    desain yang lain seperti keseimbangan, kesebandingan, irama, dan

    lainnya adalah untuk mewujudkan kesatuan yang padu atau keseutuhan.

    Nilai kesatuan dalam suatu bentuk bukan ditentukan oleh

    jumlah bagian-bagiannya. Kesatuan bukan sekadar kualitas bagian

    melainkan lebih menunjuk pada kualitas hubungan bagian-bagian.

    Dengan kata lain, dalam kesatuan terdapat pertalian yang erat antara

    unsur-unsurnya sehingga tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain,

    serta tidak perlu ada penambahan lagi maupun yang dapat dikurangkan

    daripadanya. Kehadiran suatu bagian ditentukan oleh bagian lain,

    bagian-bagiannya saling mendukung, membentuk suatu kebulatan utuh

    (totalitas) dalam mencapai tujuan atau makna tertentu. Kesatuan

    merupakan keterpaduan unsur-unsur untuk menyelaraskan bagian

    keseluruhan. Kesatuan dapat diperoleh melalui keserasian antara bagian

    serta antara bagian dengan keseluruhan. Bentuk suatu benda akan

    tampak sempurna jika bagian yang satu dapat menunjang bagian yang

    lain yang selaras. Kesatuan bukan sekadar kuantitas bagian, melainkan

    lebih menunjuk pada kuantitas hubungan bagian-bagian (Sunaryo,

    2002:31).

    g. Hirarki Visual

    Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audience harus

    terfokuskan/diarahkan pada satu titik. Ada beberapa tahap fokus, mulai

  • 9

    dari yang terpenting (dominan), pendukung (sub-dominan) dan

    pelengkap (sub-ordinan) (Hendratman, 2008: 35).

    2.2 Media Promosi

    2.2.1 Definisi Media Promosi

    Secara sederhana, media adalah sarana untuk menyampaikan pesan kepada

    masyarakat luas. Media berfungsi sebagai alat bantu penyampai pesan. Setiap

    komunikasi memiliki tujuan-tujuan khusus yang dapat dicapai oleh beberapa

    media. Titik tolak untuk setiap perencanaan media adalah menganalisis berbagai

    kekuatan dan kelemahan media serta bagaimana karakteristik tertentu cocok untuk

    strategi promosi tertentu. Sedangkan promosi adalah salah satu unsur dalam bauran

    pemasaran yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan

    mengingatkan tentang produk perusahaan (Saladin dalam Rangkuti, 2009: 49).

    Dapat ditarik kesimpulan bahwa media promosi adalah sarana untuk

    menyampaikan pesan yang berisi pemberitahuan, membujuk, dan mengingatkan

    tentang suatu produk.

    2.2.2 Definisi Promosi Penjualan

    Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam

    memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu

    produk agar mendorong konsumen unluk membeli produk yang dipromosikan

    tersebut. Untuk mengadakan promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan

    dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai

    keberhasilan dalam penjualan.

  • 10

    Menurut Basu Swastha DM dan Irawan dalam Angipora (1999), promosi

    merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari

    suatu prodak atau jasa. Menurut Stanson dalam Angipora (1999), promosi adalah

    kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan

    personal dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai

    tujuan program penjualan.

    Menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001), promosi adalah komunikasi dari

    para penjual yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon

    pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau

    memperoleh suatu respon. Menurut Fandy Tjiptono (2004), bauran promosi

    tradisional meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa

    kepada potensial dan aktual.

    Menurut Saladin (2002:123), “Promosi adalah suatu komunikasi informasi

    penjual dan pembeli yang bertujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku

    pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi

    pembeli dan mengingat produk tersebut”.

    Sedangkan pengertian promosi menurut Alma (2006 : 179), “Promosi

    adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon

    konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian,

    mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen”.

    Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa, promosi adalah tindakan

    yang dilakukan oleh perusahaan dengan jalan mempengaruhi konsumen secara

    langsung ataupun tidak langsung untuk menciptaan pertukaran dalam pemasaran.

  • 11

    2.2.3 Jenis media promosi

    Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis media promosi :

    a. Above The Line (Media Lini Atas), Above the line merupakan media

    promosi yang proses distribusinya biasanya menggunakan jasa biro

    periklanan sehingga perusahaan perlu menyiapkan budgeting/anggaran

    khusus.

    b. Below The Line (Media Lini Bawah), Below the line adalah media

    periklanan yang distribusinya dilakukan tanpa menggunakan jasa

    periklanan. Sehingga perusahaan tidak memerlukan budgeting khusus.

    Kalau dilihat goal atau targeting dari promosi itu secara singkat bisa

    dikelompokan menjadi :

    a. Product awareness (Kesadaran)

    Disini promosi yg dibuat hanya sebatas membuka otak kognitif kita

    akan ada suatu produk baru. Sehingga otak kita dirangsang utk menerka-

    nerka produk apa sekiranya yang akan keluar. Biasanya produk ini hanya

    berupa "At a Glance" atau sekilas pandang dan tidak ada nama produk tapi

    hanya coorporate brand name (seperti BMW, Sampoerna, Nokia, Honda

    dsb), tidak ada deskripsi tentang produk tadi, dan hanya sebuah informasi

    tampilan saja, seperti "Nantikan tanggal ...., atau ada apa di hari..., dsb"

    Karena itu intensitasnya pun hanya sesaat dan tidak mengambil slot panjang

    dalam tayangan iklan tv. Iklan seperti di atas ini sering juga disebut

    “Teaser”.

    b. Product promotion (promosi)

  • 12

    Pada keadaan ini produk promosi berbentuk mempromosikan jenis

    produk baru yang ditawarkan ke konsumen. Contohnya adalah iklan-iklan

    pada Koran, radio atau TV yang menyebutkan langsung jenis atau nama

    produk yang dijual, mereknya dan kelebihannya. Iklan ini merupakan iklan

    umum yang paling sering dilihat sehari-hari oleh konsumen.

    c. Recall/Reminding (Pengingat)

    Promosi disini di targetkan terhadap produk yang sudah keluar di

    pasaran dalam kurun beberapa waktu yang lalu. Jadi awareness konsumen

    disadarkan kembali (diingatkan kembali) terhadap produk yang dijual

    waktu dulu. Jenis ini bisa menggunakan pola media yang sudah kita pakai

    pada promosi biasa. Jadi penekanannya hanya mengingatkan atas produk di

    pasaran. Iklan jenis ini banyak digunakan oleh merek yang sudah besar

    seperti Coca-cola, Mc. Donald, Sprite, Djarum dan sebagainya.

    d. Penetrate (memperdalam)

    Promosi ini yang biasanya digunakan para produsen untuk merubah

    pola konsumsi konsumennya. Maksudnya pada iklan pasta gigi. Merek apa

    saja, tapi Pepsodent menunjukan contoh lain dalam pemakaian pasta gigi.

    Menurut dokter gigi penggunaan pasta gigi itu sebenarnya cukup hanya

    seujung sikat gigi-nya saja (sekitar 1 Cm). Namun pesan yg diberikan oleh

    Pepsodent adalah memberikan contoh dengan mengoleskan pasta giginya

    sepenuh sikat giginya.

    Secara tidak langsung otak kognitif kita disadarkan bahwa setiap

    membersihkan gigi berarti harus menggunakan pasta giginya sepenuh sikat

  • 13

    giginya, artinya produsen merangsang konsumen untuk menggunakan

    sebanyak-banyaknya. Walaupun dari manfaat yang dilihat tidak ada

    bedanya pakai sedikit atau banyak. Hal seperti ini juga dipakai oleh

    produsen bedak, Pelembab serta parfum yang menganjurkan pemakaian

    setiap hari. Pesan yang Mereka pakai adalah “Aman digunakan setiap

    hari….”. Jadi fungsinya adalah agar konsumen lebih banyak dan sering

    menggunakan produk tersebut.

    2.3 Perbedaan Promosi dan Iklan

    Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran yang

    didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang

    produk perusahaan (Saladin dalam Rangkuti, 2009: 49). Sedangkan Iklan adalah

    segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh

    sponsor tertentu yang harus dibayar (Kotler & Keller, 2006: 244).

    Sebagian orang masih sering menyamakan pengertian iklan dengan promosi

    meskipun beberapa buku menyebut promosi penjualan sebagai promosi berbeda

    dengan iklan. Menyamakan kedua hal tersebut justru akan menimbulkan kerancuan

    berpikir. Iklan merupakan bagian dari promosi. Di samping iklan, masih terdapat

    banyak bentuk promosi lainnya yang memiliki peranan yang sama pentingnya

    dengan promosi dalam strategi pemasaran (Kasali, 1992: 10). Adapun perbedaan

    pengertian promosi dan iklan antara lain terlihat dari asal kata kedua istilah tersebut.

    Jika diterjemahkan secara fungsional sasaran iklan adalah jalan pikiran konsumen

    untuk membeli. Sedangkan sasaran promosi adalah merangsang pembelian secara

    langsung (immediateli stimulating purchase) oleh Kasali (1992: 10).

  • 14

    Sama halnya dengan Kasali, menurut Daniel Starch sebagaimana dikutip

    oleh Bedjo Riyanto (2001) dalam Widyatama (2007: 30), hal yang membedakan

    kegiatan periklanan dengan promosi adalah bentuk sasaran yang ingin ditimbulkan.

    Bila dalam periklanan, sasarannya adalah “ mengubah jalan pikiran” (state of mind)

    calon konsumen untuk membeli. Sedangkan dalam kegiatan promosi, yang menjadi

    sasaran adalah “merangsang kegiatan pembelian secara langsung” (immediately

    stimulating purchase).

    Dengan dapat diketahui bahwa perbedaan antara promosi dan iklan terletak

    pada penyampaian dan sasaran yang dituju. Jika promosi dapat dilakukan sendiri

    atau perorangan, maka iklan tidak demikian. Iklan memerlukan bantuan dari biro

    iklan atau sponsor dalam penyampainnya. Selain itu juga dalam kegiatan promosi

    yang menjadi sasaran adalah “merangsang kegiatan pembelian di tempat”

    (immediately stimulating purchase). Sedangkan dalam kegiatan periklanan

    sasarannya yaitu mengubah jalan pikiran” (state of mind) calon konsumen untuk

    membeli (Sulistiyawan, 2014 : 22).

    Secara ringkas perbedaan antara promosi dan iklan dapat dilihat pada tabel

    berikut ini :

    Tabel Perbedaan Promosi dan Iklan

    Subjek Promosi Iklan

    Asal kata Promovere (Promotion)

    To move forward or advance

    Advertere (Advertising)

    To run toward

    Pengertian Bentuk kegiatan komunikasi

    pemasaran yang berusaha

    Bentuk penyajian non personal

    dan iklan yang dilakukan oleh

  • 15

    untuk menyebarkan

    informasi, mempengaruhi,

    serta mengingatkan target

    market agar bersedia

    menerima, membeli, dan

    loyal terhadap produk yang

    ditawarkan oleh perusahaan

    yang bersangkutan.

    sponsor melalui media yang

    dibayar guna menyampaikan

    pesan tentang produk atau jasa

    tertentu untuk menarik

    perhatian, mempengaruhi

    perasaan, pikiran, dan perilaku

    seseorang untuk menciptakan

    penjualan.

    Penyampaian Dapat dilakukan sendiri atau

    perorangan.

    Dilakukan oleh pengiklan atau

    agensi periklanan.

    Sifat Personal. Massa atau nonpersonal.

    Bentuk

    Komunikasi

    Dua arah. Satu arah.

    Sasaran merangsang pembelian secara

    langsung (immediately

    stimulating purchase).

    mengubah jalan pikiran

    konsumen untuk membeli.

    Tabel 2.2 Perbedaan Promosi dan Iklan

  • 16

    Bagan 2.2 Pembagian Jenis Iklan

    Berdasarkan bagan pembagian jenis iklan, iklan dapat dikategorikan

    menjadi tiga bagian, yakni berdasarkan media, tujuan, dan wujudnya. Media iklan

    dibedakan menjadi tiga jenis yaitu media tercetak meliputi leaflet, spanduk, poster,

    flyers, stiker dll. Media cetak yang meliputi majalah, tabloid, koran dan elektronik

    meliputi radio, televisi, dan internet.

    Iklan

    Media

    Iklan TercetakLeaflet, Spanduk,

    Poster, Flyers, Stiker, dll.

    Iklan CetakMajalah, Tabloid,

    Koran.

    Iklan ElektronikRadio, Televisi,

    Internet

    Tujuan

    - Pioneering/Perintisan

    - Competitive/Persaingan

    - Reminder/Pengingat

    Iklan

    - untuk konsumen,

    - untuk bisnis,

    - untuk profesional.

    IklanIklan Layanan Masyarakat

    Wujud

    Iklan Barang

    Iklan Jasa

    Iklan Barang-Jasa

  • 17

    Dalam hal tujuan ada dua pendapat, pertama pendapat Suhandang (2010:

    45) ia membedakan tujuan iklan menjadi tiga bentuk, yaitu berbentuk pioneering

    biasanya digunakan untuk menginformasikan produk baru, berbentuk competitive

    untuk mengajak atau membujuk konsumen yang biasanya bersifat komparatif, dan

    terakhir berbentuk reminder untuk memperkuat pengetahuan sebelumnya tentang

    suatu produk.

    Pendapat kedua adalah tujuan iklan menurut Widyatama (2007: 102)

    menurutnya secara umum tujuan iklan dibedakan menjadi dua, yaitu iklan

    komersial dan iklan non komersial. Iklan komersial dibuat untuk memperoleh

    keuntungan ekonomi. Sedangkan iklan non komersial atau dikenal dengan iklan

    layanan masyarakat bertujuan memperoleh keuntungan sosial misalnya seperti

    menambah pengetahuan atau merubah perilaku masyarakat terhadap masalah yang

    diiklankan serta untuk memperoleh citra baik di mata masyarakat.

    Dari segi wujudnya, iklan dibedakan menjadi iklan barang, iklan jasa, dan

    gabungan antara iklan barang dan jasa. Iklan barang biasanya berupa iklan

    komersial misalnya iklan produk handphone dan sejenisnya. Sedangkan iklan jasa

    bisa termasuk iklan komersial (asuransi) bisa juga termasuk non komersial

    (posyandu dan pelayanan kesehatan lainnya). Baik iklan komersial dan non

    komersial maupun iklan barang dan atau jasa semuanya dapat dieksekusi dalam

    bentuk media cetak ataupun media elektronik.

    Jika bagan 1 dan bagan 2 digabung maka akan dihasilkan simpulan bagan 3

    yaitu hubungan antara kegiatan promosi dan jenis iklan sebagai berikut ini:

  • 18

    Bagan 2.3 Hubungan antara Promosi dan Iklan

    Pendapat Kusrianto mengenai bentuk media promosi bisa ditafsirkan lain.

    Merujuk pendapat Widyatama tentang periklanan, maka bentuk media promosi

    yang dimaksud oleh Kusrianto dapat dikategorikan promosi dalam ruang lingkup

    iklan. Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa karya media

    promosi yang penulis buat pesan-pesannya melingkupi pesan-pesan dalam iklan

    non komersial. Karena periklanan termasuk salah satu elemen promosi, sehingga

    apa yang ada dalam teori periklanan baik gaya pesan, daya tarik, maupun

    pendekatan pesan yang digunakan dapat diterapkan pada media promosi.

    Pendekatan pesan harus mempertimbangkan jenis pesan iklan. Jenis pesan iklan

    menurut Suryantoro (2005:92-106) terdiri dari daya tarik selebriti, humor, musik

    emotional, rasional, komparatif, rasa takut, dan kombinasi.

  • 19

    2.4 Beberapa Jenis Media Komunikasi Visual

    Beberapa jenis media komunikasi visual yang dipilih untuk

    mempromosikan International Batik Center (IBC) Pekalongan dan dapat dijangkau

    oleh seluruh target audience, diantaranya:

    2.4.1 Booklet

    Booklet dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000:537) berarti

    buku kecil, karena dalam booklet terdiri pembahasan suatu objek. Booklet

    juga merupakan suatu media untuk mempromosikan suatu produk atau

    tempat. Desain booklet yang baik mendorong konsumen untuk tertarik oleh

    apa yang dipromosikan dalam booklet tersebut.

    Sedangkan jika ditinjau dari penyebarluasannya, booklet

    mempunyai pengertian sebuah media komunikasi massa yang tidak hanya

    menyiarkan, memberitahukan, dan memasarkan namun booklet juga bisa

    berupa sebuah perwujudan dari sebuah informasi. Struktur isinya seperti

    buku (ada pendahuluan, isi, penutup).

    Fungsi booklet untuk menyediakan referensi (bahan bacaan) bagi

    kelompok masyarakat yang aksesnya terhadap buku sumber terbatas karena

    keterbatasan mereka (patani, nelayan, ibu-ibu di pedesaan, dan sebagainya)

    dan memberikan informasi tentang suatu produk atau jasa dengan berikut

    rincian kegunaan serta manfaat dari produk maupun jasa yang ditawarkan

    (http://alamboak.com/2012/11/pembuatanposterleaflet

    danbooklet_3662.html).

    http://alamboak.com/2012/11/pembuatanposterleaflet%20danbooklet_3662.htmlhttp://alamboak.com/2012/11/pembuatanposterleaflet%20danbooklet_3662.html

  • 20

    2.4.2 Poster

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000:1832), poster adalah

    plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan).

    Sedangkan menurut Pujirianto (2005:16), poster merupakan media grafis

    yang memuat unsur teks dan gambar atau ilustrasi yang dipasang atau

    ditempel pada dinding.

    Umumnya poster terdiri dari teks dan elemen visual, selain itu ada

    juga poster yang berisi seluruhnya teks atau seluruhnya visual. Poster

    dirancang untuk menarik perhatian sekaligus menyampaikan informasi.

    Tujuan poster adalah mendorong adanya tanggapan (respon) dari

    khalayak dan akan lebih baik apabila kemudian digunakan sebagai media

    diskusi. Kelebihan poster adalah desainernya dapat mengembangkan

    dramatisasi gambar yang bersebrangan, berbeda, dan menimbulkan konflik

    dengan pandangan khalayak. Meskipun foto dan gambar dapat juga

    digunakan dengan cara yang sama, tetapi poster lebih bisa kaya dengan

    kreasi.

    2.5 Layout

    2.4.1 Pengertian Layout

    Menurut Surianto Rustan, layout merupakan tata letak elemen-elemen

    desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep

    ataupun pesan yang dibawanya. Sedangkan me- layout adalah salah satu proses atau

    tahapan kerja dalam desain. Dapat dikatakan desain merupakan arsiteknya dan

    layout sendiri adalah pekerjaannya.

  • 21

    Definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur

    dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan bahwa me-

    layout itu sama dengan mendesain. Desain dan layout yang kita lihat di masa kini

    sebenarnya adalah hasil perjalanan dari proses eksplorasi kreatif manusia yang tiada

    henti di masa lalu. Menyelami proses itu akan memperkarya wawasan seseorang

    desainer sekaligus membuatnya lebih bijaksana dalam berkarya.

    2.4.2 Elemen-Elemen Layout

    Menurut Surianto Rustan, layout memiliki banyak sekali elemen yang

    mempunyai peran yang berbeda-beda dalam membangun keseluruhan layout.

    Tujuan adanya elemen dalam suatu layout yaitu pertama menyampaikan informasi

    dengan lengkap dan tepat, kedua kenyamanan dalam membaca termasuk di

    dalamnya memudahkan mencari informasi yng dibutuhkan, navigasi dan estetika.

    Untuk membuat layout yang optimal, desainer perlu mengetahui peran masing-

    masing elemen tersebut yang terbagi menjadi tiga, antara lain:

    2.4.2.1 Elemen Teks

    1. Judul

    Suatu artikel biasanya diawali oleh sebuah atau beberapa kata

    singkat yang disebut judul. Judul menggunakan ukuran besar untuk

    menarik perhatian pembaca dan membedakannya dari elemen layout yang

    lainnya. Selain dari ukuran, pemilihan sifat yang tercermin dari jenis huruf

    tersebut juga harus menarik perhatian, karena untuk judul segi etetis lebih

    diprioritaskan.

  • 22

    2. Deck

    Deck adalah gambaran singkat tentang topik yang dibicarakan di

    bodytext. Letaknya bervariasi tetapi biasanya antara judul dan bodytext.

    Fungsi deck yaitu sebagai pengantar sebelum orang membaca bodytext.

    3. Byline

    Berisi nama penulis, kadang disertai dengan jabatan atau

    keterangan singkat lainnya. Byline letaknya sebelum bodytext atau dapat

    diletakkan di akhir naskah.

    4. Bodytext

    Isi/ naskah/ artikel merupakan elemen layout yang paling banyak

    memberikan informasi terhadap topik bacaan tersebut. Keberhasilan suatu

    bodytext ditentukan oleh: dukungan judul dan deck yang menarik

    sehingga memancing pembaca untuk meneruskan keingintahuannya akan

    informasi yang lengkap dan gaya penulisan yang menarik dari naskah itu

    sendiri.

    5. Subjudul

    Subjudul berfungsi sebagai judul segmen-segmen tertentu.

    6. Pull quotes

    Pada awalnya adalah cuplikan perkataan atau tulisan seseorang,

    namun kini sudah mengalami perluasan arti. Pada karya publikasi dapat

    berarti suatu atau lebih kalimat singkat yang mengandung informasi

    penting yang ingin ditekankan. pull quotes sering kali dibuka dan ditutup

  • 23

    dengan tanda peti (“), ada yang diberi box agar dapat dibedakan

    keberadaannya dengan elemen layout lainnya.

    7. Caption

    Caption biasanya dicetak dengan ukuran yang kecil dan dibedakan

    gaya atau jenis hurufnya dengan bodytext dan elemen teks lainnya.

    Apabila hanya terdapat satu elemen visual yang harus diterangkan, kita

    hanya memerlukan satu caption sederhana. Namun bila lebih dari satu

    dapat didesain dengan cara: pertama, caption yang saling terpisah letaknya

    dan masing-masing berada didekat elemen visualnya. Ada yang disertai

    dengan tanda panah mengarah pada elemen visualnya. Kedua, caption

    yang dijadikan satu dan merujuk kepada elemen visualnya masing-masing

    dengan cara menggunakan petunjuk arah (kiri, kanan, atas, bawah),

    dengan tanda panah, atau angka.

    8. Callouts

    Pada dasarnya sama seperti caption, kebanyakan callouts

    menyertai elemen visual yang memiliki lebih dari satu keterangan,

    misalnya pada diagram. Callouts biasanya memiliki garis-garis yang

    menghubungkannya dengan bagian-bagian dari elemen visualnya. Balloon

    adalah salah satu bentuk callouts.

    9. Kickers

    Kickers adalah suatu atau beberapa kata pendek yang terletak di

    atas judul, fungsinya untuk memudahkan pembaca menemukan topik yang

    diinginkan dan mengingatkan lokasinya saat membaca artikel tersebut.

  • 24

    10. Initial Caps

    Huruf awal yang berukuran besar dari kata pertama pada paragraf.

    Karena lebih bersifat estetis, tidak jarang hanya terdapat satu inital caps di

    dalam suatu naskah. Initial caps juga berfungsi sebagai peyeimbang

    komposisi suatu layout.

    11. Indent

    Baris pertama paragraf menjorok masuk ke dalam. Sedangkan

    hanging indent adalah kebalikannya: baris pertama tetap pada posisi,

    sedangkan baris-baris di bawahnya menjorok masuk ke dalam.

    12. Lead line

    Beberapa kata pertama atau seluruh kata di baris paling awal pada

    tiap paragraf, yang dibedakan atribut hurufnya. Atribut yang dibedakan itu

    bisa berupa jenis huruf/ style/ ukuran/ letter spacing/ leadingnya.

    Fungsinya sama dengan penanda antar paragraf lainnya: agar mudah

    menangkap paragraf berikutnya.

    13. Spasi

    Untuk membedakan paragraf yang satu dengan lainnya, antar

    paragraf diberi spasi.

    14. Running head

    Judul buku, bab/ topik yang sedang dibaca, nama pengarang dan

    informasi lainnya yang berulang-ulang ada pada tiap halaman dan

    posisinya tidak berubah. Yang letaknya di footer sering kali tetap disebut

    dengan running head, bukan running feet.

  • 25

    15. Catatan kaki

    Catatan kaki berisi detail informasi dari sebagian tulisan tertentu di

    dalam naskah. Informasi tersebut bisa berupa: referensi atau bahan acuan

    tulisan tersebut, rekomendasi bacaan lanjutan. Sesuai dengan namanya,

    catatan kaki letaknya di footer.

    16. Nomor halaman

    Berfungsi untuk memudahkan pembaca mengingat lokasi artikel.

    Lebih baik lagi disertai dengan daftar isi atau index di halaman depan.

    17. Jumps

    Untuk artikel panjang atu halaman yang terbatas, terpaksa perlu

    membuat sambungan di halaman lain. Untuk itu diperlukan teks singkat

    untuk menginformasikannya kepada pembaca. Jumps biasanya berbunyi:

    “sambungan dari halaman 1”. Sambungan ini disebut dengan Continuation

    Lines.

    18. Signature

    Umum dijumpai di flier, brosur, poster, dan lain-lain. Berisi

    alamat, nomor telepon atau orang yang bisa dihubungi atau informasi

    tambahan lainnya. Bila menyangkut sebuah acara, biasanya disertai logo

    penyelenggara, partner dan sponsor.

    19. Nameplate

  • 26

    Nama surat kabar, majalah, tabloid. Bisa dibuat dalam ukuran

    besar diletakkan pada bagian atas halaman depan pada surat kabar,

    newsletter, tabloid atau di cover depan majalah.

    20. Masthead

    Area dalam majalah surat kabar atau majalah yang berisi informasi

    tentang penerbitannya: nama-nama staf, kontributor, cara berlangganan,

    alamat dan logo penerbit. Kebanyakan masthead ditempatkan pada

    halaman kedua, ketiga atau lebih dan letaknya berdekatan dengan kata

    pengantar dari redaksi. Gaya dan susunan masthead tergantung dari

    karakter yang dibawa oleh majalah atu surat kabar tersebut. Masthead

    mengalami perluasan arti, orang menyamakan dengan sebutan nameplate.

    2.4.2.2 Elemen Visual

    Yang termasuk dalam kelompok elemen visual adalah semua

    elemen bukan teks yang kelihatan dalam suatu layout. Bisa saja dalam

    suatu layout hanya terdapat elemen teks dan tidak ada elemen visualnya.

    Elemen visual terdiri dari:

    1. Foto

    Kemampuan untuk memberi kesan dapat dipercaya merupakan

    kekuatan terbesar dalam fotografi pada media periklanan.

    2. Artworks

  • 27

    Menyajikan informasi yang lebih akurat dan juga bisa mengandung

    pesan yang sangat dalam. Artwork adalah semua jenis karya seni bukan

    fotografi yang dibuat secara manual maupun dengan komputer.

    3. Infographics

    Fakta-fakta dan data statitika hasil dari survey dan penelitian yang

    disajikan dalam bentuk grafik, tabel, diagram, bagan, peta.

    4. Garis

    Garis merupakan elemen desain yang dapat menciptakan kesan

    estetis pada karya desain. Pada layout, garis memiliki sifat fungsional yang

    dapat membagi area, penyeimbang berat dan elemen pengikat sistem

    desain agar terjaga kesatuannya.

    5. Kotak

    Berisi artikel yang bersifat tambahan dari artikel utama. Bila

    letakknya dipinggir halaman disebut sidebar. Aagr terlihat rapi, elemen

    visual juga dapat diberi kotak. Dengan adanya kotak, informasi tambahan

    baik teks maupun visual dapat dibedakan dengan jelas oleh pembaca.

    6. Inzet

    Elemen visual yang kecil dapat ditempatkan di dalam elemen

    visual yang besar. Fungsinya memberi informasi pendukung.

    7. Poin

  • 28

    Suatu daftar yang mempunyai baris berurutan ke bawah, biasanya

    di depan tiap barisnya diberi penanda angka atau poin.

    2.4.2.3 Invisible element

    Elemen yang tergolong sebagai invisible elements ini merupakan

    kerangka yang berfungsi sebagai acuan penempatan semua elemen layout

    lainnya. Invisible element dibagi terdiri dari antara lain:

    1. Margin

    Margin digunakan sebagai penentu jarak antara pinggir kertas

    dengan ruang yang akan ditempati oleh elemen-elemen layout. Margin

    mencegah agar elemen-elemen layout tidak terlalu jauh ke pinggir

    halaman.

    2. Grid

    Grid adalah alat bantu yang sangat bermanfaat dalam me-layout.

    Grid mempermudah menentukan di mana harus meletakkan elemen layout

    dan mempertahankan konsistensi dan kesatuan layout terlebih untuk karya

    desain yang mempunyai beberapa halaman.

    2.4.3 Prinsip Layout

    Menurut Surianto Rustan, prinsip-prinsip layout dapat dianalogikan sebagai

    suatu formula untuk membuat suatu layout yang baik. Formula ini akan bekerja dan

    memberikan hasil yang maksimal bila diterapkan dengan seksama ditambah dengan

    latihan dan eksplorasi terus menerus. Prinsip dasar layout juga merupakan prinsip

    dasar desain grafis. Berikut merupakan prinsip-prinsip layout, antara lain:

    1. Sequence

  • 29

    Sequence yang berarti urutan perhatian, atau banyak yang menyebut

    dengan istilah hierarki/ flow/ aliran. Ini mempermudah seseorang dapat

    mengurutkan dari yang harus dibaca pertama hingga yang dibaca

    belakangan. Apabila semua informasi ditampilkan sama kuat, pembaca

    akan kesulitan untuk menangkap pesannya. Fungsi sequence disini

    membuat pembaca secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai

    keinginannya.

    2. Emphasis

    Emphasis memberikan penekanan tertentu. Emphasis dapat

    diciptakan dengan berbagai cara yaitu:

    a. Memberi ukuran yang lebih besar dibandingkan elemen layout

    lainnya pada halaman tersebut.

    b. Warna yang kontras sehingga terlihat berbeda dengan latar belakang

    dan elemen lainnya.

    c. Di letakkan pada posisi strategis yang menarik perhatian.

    d. Menggunakan bentuk atau style yang berbeda.

    3. Balance atau keseimbangan

    Digunakan sebagai pengatur kesimbangan sehingga tercipta

    pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout. Bukan berarti

    seluruh bidang layout harus dipenuhi dengan elemen, tetapi lebih berkesan

    seimbang dengan menggunakan elemen dan peletakkan yang tepat. Ada dua

    macam keseimbangan suatu layout, pertama keseimbangan simetris yang

    memberi kesan formal cocok untuk desain yang membawa pesan

  • 30

    konvensional, berpengalaman, terpercaya, kokoh. Kedua asimetris yang

    memberi kesan adanya gerakan sehingga terlihat lebih dinamis dan tidak

    statis atau kaku, cocok untuk desain modern, hi-tech, bersahabat dan muda.

    Jan Tschichold, seorang typographer, desainer, guru dan penulis, pernah

    mengatakan layout asimetris memiliki kelebihan, Secara optis keseluruhan

    penampilannya jauh lebih efektif daripada layout simetris.

    4. Unity

    Menciptakan kesatuan secara keseluruhan. Semua elemen harus

    saling berkaitan dan disusun secara tepat yang mencangkup selarasnya

    elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan pesan yang ingin disampaikan

    dalam konsepnya.

    BAB 3

    METODE BERKARYA

    3.1. Media Berkarya

  • 31

    Dalam pembuatan media promosi, media berkarya yang digunakan meliputi

    beberapa media. Media utama dalam pembuatan media promosi ini adalah dengan

    menggunakan media komputer dan ada beberapa media lainya. Untuk spesifikasi

    media yang digunakan penyusun untuk membuat media promosi ini adalah sebagai

    berikut :

    3.1.1. Hardware (Perangkat Keras) yang digunakan antara lain :

    a. CPU computer

    - Processor AMD Phenom(tm) II X2 3.20 GHz

    - Memory 8.00GB

    - VGA Card HIS HD6790 IceQ 1GB DDR5

    -DVD RW

    b. monitor Philips 19”

    c. Mouse Optical werlles

    d. Modem huawie

    3.1.2. Software (perangkat lunak) yang digunakan antara lain:

    a. Operating Sistem Windows 7 ( 64 bit )

    b. Adobe Photoshop CS6

    c. Adobe Flash CS6

    d. adobe indesign CS6

    3.1.3. Pendukung lainya antara lain :

    a. Kamera Digital SLR Canon Eos 600D

    b. Lensa kit canon 18-55mm

  • 32

    c. Lensa fix canon 50mm

    d. Lensa super wide 10-22mm

    e. Speadlight Youngnuo 560

    f. Speadlight Youngnuo 460

    g. Tronic jumbo 2 buah

    h. Tronic TR 250 1buah

    i. Tripod

    3.1.4. Bahan

    Dalam pembuatan media promosi ini menggunaka berbagai macam

    bahan yang disesuaikan dengan masing-masing jenis karyanya. Adapun

    bahn yang digunakan antara lain sebagai berikut:

    - Kertas foto ukuran 16R

    Digunakan sebagai bahan print-out karya poster

    - Kertas ivory ukuran A3

    Digunakan sebagai bahan print-out karya katalog

    - CD

    Digunakan sebagai hasil akhir dari karya multimedia interaktif yang

    nantinya akan di burning pada keping CD

    3.2. Teknik Berkarya

    Dalam karya tugas akhir ini penulis menggunakan dua media promosi yaitu

    media cetak dan media elektronik. Kedua media tersebut memiliki teknik berkarya

  • 33

    yang berbeda. Adapun teknik berkarya pada kedua media tersebut adalah sebagai

    berikut :

    3.2.1. Media Tercetak

    Dalam media cetak, penulis menggunakan teknik cetak print-out

    Sebelum di print-out, dilakukan pembuatan desain. Pembuatan desain dapat

    dilakukan dengan teknik manual/ sket yang kemudian discan ataupun

    memotret obyek sendiri yang tentunya diolah kembli menggunakan

    komputer. Proses penyimpanan file dengan format JPEG. Dan foto tersebut

    diolah menggunakan program Adobe Photoshop CS6 dengan tujuan

    memberikan efek-efek foto yang diinginkan. Sedangkan Adobe indesign

    CS6 digunakan untuk menambahkan teks dan menata layout. Dengan

    menggunakan software tersebut, dapat mencapai hasil yang diinginkan

    dalam pembuatan karya desain.

    3.2.2. Media Elaktronik

    Dalam media elektronik ini penulis menggunakan software Adobe

    flash CS6 sebagai media pembuatan multimedia interkatif. Adapun teknik

    pembuatannya dilakukan dengan cara pembuatan background atau latar

    dengan menggunakan software Adobe Photoshop CS6 serta pengambilan

    gambar atau pemotretan tempat dan model sebagai isi dari multimedia

    interkatif tersebut, kemudian keseluruhan bahan tersebut diolah

    menggunakan Adobe flash CS6 hingga menjadi sebuah media promosi

    berbentu CD interaktif.

    3.3. Proses Berkarya

  • 34

    Menuangkan ide dan kreativitas menjadi sebuah karya yang bernilai

    membutuhkan proses yang panjang, hal ini dimaksudkan agar mengurangi resiko

    dan tingkat kesalahan saat pengolahan gambar atau desain. Dalam pembuatan karya

    ini, penulis melakukan beberapa tahapan kerja yang meliputi:

    3.3.1. Penetapan Tujuan Karya

    Karya yang dihasilkan bertujuan untuk mengangkat tema yang

    diusung oleh penulis yaitu sebagai alternatif media promosi sehingga dapat

    menginformasikan International Batik Center (IBC) Pekalongan secara

    luas.

    3.3.2. Studi Pustaka

    Studi pustaka adalah metode pengumpulan data untuk menambah

    refrensi bagi penulis dalam membuat karya dengan cara mencari informasi

    melalui buku-buku desain grafis, majalah, website, dan pemotretan objek

    serta artikel-artikel yang berkaitan dengan media promosi dan International

    Batik Center (IBC) Pekalongan.

    3.3.3. Penentuan Khalayak Sasaran

    Khalayak sasaran didefinisikan sebagai sasaran yang ingin dicapai

    atau ditujukan, dalam hal ini adalah promosi International Batik Center

    (IBC) Pekalongan. Sasaran ini dapat dilihat dari berbagai sisi, di antaranya:

    1. Demografi

    Demografi adalah pasar dikelompokkan berdasarkan

    variabel-variabel pendapatan, jenis kelamin, pendidikan, jumlah

  • 35

    penduduk, usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pekerjaan,

    agama, ras, generasi, kewarganegaraan dan kelas sosial (Suyanto,

    2004:3).

    Secara demografi khalayak sasaran dari media promosi

    International Batik Center (IBC) Pekalongan adalah semua golongan dan

    lapisan masyarakat baik laki-laki maupun perempuan.

    2. Geografi

    Segmentasi Geografi merupakan pembagian pasar menjadi

    unit-unit geografi yang berbeda, misalnya wilayah, negara bagian,

    provinsi kota, dan kepulauan (Suyanto, 2004:2).

    Secara geografi target audience dari media promosi ini adalah

    semua orang dengan batasan yang telah dijelaskan pada sisi demografi di

    atas yaitu masyarakat yang bertempat tinggal di kota Pekalongan dan

    sekitarnya bahkan seluruh indonesia.

    3. Psikografi

    Segmentasi psikografi adalah segmentasi yang

    mengelompokan pasar dalam variabel gaya hidup, nilai dan

    kepribadian. Secara psikografi khalayak sasaran dari media promosi

    International Batik Center (IBC) Pekalongan adalah masyarakat

    luas yang pada umumnya menyukai rekreasi, bekunjung dan

    berbelanja serta para penggemar dan pecinta Batik.

    Dari uraian tentang penentuan khalayak sasaran/terget

    audience di atas, dapat disimpulkan bahwa target audience dari

  • 36

    media promosi International Batik Center (IBC) Pekalongan adalah

    semua golongan dari lapisan masyarakat yang bertempat tinggal di

    kota Pekalongan bahkan seluruh indonesia yang pada umumnya

    menyukai rekreasi,berkunjung dan berbelanja serta para penggemar

    dan pecinta batik.

    3.3.4. Penetapan Klien

    Klien dalam proyek studi ini adalah International Batik Center

    (IBC) Pekalongan yang merupakan sebuah wahana rekreasi, berkunjung

    serta berbelanja para penggemar dan pecinta batik.

    3.3.5. Pengumpulan Data

    Dalam hal ini penulis menggunakan tiga cara untuk mengumpulkan

    data, antara lain:

    1. Wawancara. Dilakukan untuk memperoleh data dan informasi tentang

    International Batik Center (IBC) Pekalongan melalui pertanyaan-

    pertanyan sederhana kepada pihak manajemen International Batik

    Center (IBC) Pekalongan.

    Tanggal Narasumber Materi

    06-03-2014

    Bapak Markus

    Gultom (Head

    Marcom)

    Profil IBC, Media promosi

    IBC yang sudah ada, Media

    promosi yang dibutuhkan

    10-09-2014

    Bapak Markus

    Gultom (Head

    Marcom)

    Profil IBC, pengumpulan

    bahan untuk materi karya

    (terutama tagline poster).

    Tabel 3.1. Wawancara

  • 37

    2. Observasi. Dilakukan penulis pada 14 November 2013, 6 Maret 2014 dan

    10 September 2014 dalam rangka mengetahui minat dan ketertarikan

    masyarakat sekitar serta melihat langsung secara keseluruhan

    International Batik Center (IBC) Pekalongan. Upaya yang dilakukan

    adalah melakukan observasi melalui studi pustaka dengan mencari

    artikel mengenai International Batik Center (IBC) Pekalongan dan studi

    lapangan secara langsung dengan mengabadikannya dalam bentuk foto.

    3. Dokumentasi. Dilakukan penulis dengan mengumpulkan media promosi

    yang sebelumnya telah ada dan dokumentasi kegiatan yang diadakan

    IBC. Kegiatan tersebut juga dilakukan dengan proses pemotretan pada

    tanggal 20 Maret 2014 dan 31 Agustus 2014. Sebelum melakukan

    pemotretan, penulis melakukan beberapa persiapan dengan tujuan agar

    dalam proses pemotretan nantinya tidak menemui kesulitan dan masalah

    serta foto yang dihasilkan dapat digunakan untuk merancang beberapa

    desain media komunikasi visual. Langkah-langkah yang dipersiapkan

    adalah:

    1) Menentukan tema, objek, serta lokasi untuk pemotretan (untuk

    bahan poster ).

    2) Menentukan obyek yang akan di foto ( untuk katalog dan CD

    interaktif ).

    3) Memperhatikan obyek yang akan difoto dengan pertimbangan waktu

    dan cuaca.

  • 38

    4) Proses pemotretan, dalam pemotretan ini hasil yang diperoleh

    merupakan hasil awal yang selanjutnya akan diproses untuk

    mendapatkan gambar yang sesuai dengan desain yang akan

    disajikan.

    5) Reduksi data, merupakan tahapan pemilihan bahan foto terbaik dari

    data foto yang telah diperoleh.

    3.3.6. Penetapan Konsep Karya

    Setelah memahami tujuan, studi pustaka dan menganalisis khalayak

    sasaran dan klien maka tahap selanjutnya adalah penetapan konsep.

    a. Klien : International Batik Center (IBC) Pekalongan.

    Alasan : Diperlukan media promosi yang mampu mengenalkan IBC kepada

    lebih banyak lagi masyarakat sekaligus sebagai pengingat tentang eksistensi

    dan keberadaan IBC.

    b. Target audience adalah masyarakat umum dari berbagai kalangan.

    Alasan : IBC merupakan sarana untuk menyatukan para pengrajin dan

    pengusaha batik dengan masyarakat umum pecinta dan pengguna batik.

    c. Media promosi yang dirancang berupa iklan tercetak dan elektronik.

    Alasan : iklan sebagai bagian dari promosi, sehingga dalam promosi ini memilih

    media yang ada dalam periklanan, yaitu tercetak dan elektronik. Iklan

    tercetak mampu mempersuasi serta menjelaskan dengan lebih detail dan

    langsung tentang IBC kepada target sasaran. Dalam promosi ini iklan

    eletronik berupa CD interaktif berfungsi sebagai pelengkap yang

    mendukung keberadaan iklan tercetak.

  • 39

    d. Media yang dipilih adalah Poster, Booklet dan CD interaktif.

    e. Teknik pendekatan iklan adalah Emotional appeal.

    Alasan : Emotional appeal merupakan teknik penyampaian pesan dengan

    melibatkan ranah emosi sehingga diharapkan khalayak sasaran dapat

    menerima kesan IBC yang mewah, elegan, dan bernilai tinggi sebagai

    pelestari warisan budaya Indonesia.

    f. Daya tarik iklan menggunakan suasana/ citra dan selebritis.

    Alasan : Dengan suasana dan citra yang elegan diharapkan banyak masyarakat

    yang tertarik untuk mengenakan batik. Daya tarik iklan juga menggunakan

    selebritis atau model cantik untuk meningkatkan citra IBC.

    g. Kecenderungan warna pada media promosi ini adalah hitam.

    Alasan : Hitam sering digunakan untuk melambangkan kesan kuat, formal,

    elegan dan mewah. Selain itu latar belakang warna hitam dapat

    menampilkan perspektif dan kedalaman. Sangat baik untuk menampilkan

    karya seni atau fotografi karena membantu penekanan pada warna-warna

    dan objek lain.

    h. Menggunakan jenis iklan informatif, persuasif dan pengingat.

    Alasan : Media promosi dimaksudkan untuk mengenalkan dan menjelaskan

    mengenai IBC sekaligus mempersuasi masyarakat untuk mengunjungi dan

    membeli batik di IBC. Bagi masyarakat yang sudah familiar tentang

    keberadaan IBC, media ini diharapkan mampu menjadi pengingat eksistensi

    IBC.

  • 40

    i. Media lini atas yaitu CD Interaktif. Sedangkan media lini bawah yaitu

    Poster dan Booklet.

    j. Media iklan primer terdiri dari Poster dan Booklet. Sementara media iklan

    sekunder adalah CD Interaktif.

    3.3.7. Perancangan Tata Letak/Layout

    Proses layout merupakan proses perancangan atau penyusunan

    desain. Sebelum melakukan penataan pada desain untuk media promosi

    International Batik Center (IBC), dilakukan seleksi terhadap foto yang

    diperoleh pada proses sebelumnya.

    Subyek utama dari desain yang dirancang adalah hal-hal yang

    berhubungan dengan International Batik Center (IBC) yang melingkupi

    lokasi, fasilitas yang disediakan, dan beberapa penjelasan mengenai

    International Batik Center (IBC).

    3.3.8. Konsultasi Karya

    Proses ini merupakan proses konsultasi karya kepada dosen

    pembimbing dan klien terkait. Konsultasi karya dengan dosen pembimbing

    dilakukan dengan pengajuan rancangan dan penambahan unsur teks

    meliputi tagline dan alamat IBC. Konsultasi dengan klien dalam hal ini

    adalah Head Marcom International Batik Center (IBC) Pekalongan, Bapak

    Markus Gultom, dilakukan untuk menyempurnakan hasil rancangan karya

    desain yang lebih baik hingga final project Poster, Booklet dan CD

    Interaktif sesuai keinginan klien.

    3.3.9. Print Out/Pencetakan

  • 41

    Tahapan selanjutnya adalah pencetakan. Dalam tahapan ini

    dilakukan setelah karya telah disetujui oleh dosen pembimbing dan klien

    baik konsep maupun visualisasinya. Pencetakan atau print out di sini

    dilakukan dengan menggunakan bahan kertas yang sesuai dengan desain

    menggunakan tinta warna dan proses ini diserahkan ke jasa pencetakan.

    3.3.10. Penyajian Karya

    Dalam proses penyajian, yang dilakukan adalah mempublikasikan

    karya dengan menyelenggarakan pameran. Melalui pameran, karya

    disebarluaskan pada khalayak umum untuk pertama kalinya. Pameran

    dimaksudkan agar karya dapat dinikmati dan diapresiasi oleh khalayak

    umum. Dalam tahap ini penulis melakukan pengemasan karya pada poster

    yang telah dicetak dengan bingkai yang sesuai. Untuk media katalog

    diletakan di atas meja/pedistal. Sedangkan untuk media interaktif dalam hal

    ini berupa CD interaktif ditampilkan dengan proyektor yang dapat di

    oprasikan secara langsung oleh pengunjung.

  • 99

    BAB 5

    PENUTUP

    5.1 Simpulan

    Kegiatan proyek studi merupakan penerapan ide-ide, gagasan dan

    kemampuan yang sudah didapatkan selama mengikuti perkuliahan di jurusan Seni

    Rupa Kons. Desain Komunikasi Visual. Dengan judul “Perancangan Media

    Promosi International Batik Center Pekalongan. Proyek Studi” hasil yang dicapai

    adalah rancangan alternatif media promosi International Batik Center (IBC)

    Pekalongan, yang terdiri dari Poster, booklet, dan CD Interaktif. Untuk

    menghasilkan berbagai karya Desain Komunikasi Visual dalam bentuk media

    promosi yang estetis dan komunikatif, perlu adanya penerapan disiplin ilmu, ide,

    dan konsep desain dalam berproses yang dituntut secara kreatif. Sebagai contoh

    pada mata kuliah DKV 5 yang menggangkat materi perkuliahan tentang

    perancangan media promosi yang menjadi topik atau tema proyek studi ini. Serta

    mata kuliah Komputer grafis 5 yang dapat diterapkan pada pembuatan karya CD

    interaktif.

    Perancangan media promosi ini menghasilkan berbagai alternatif media

    promosi, antara lain: 10 Poster, 1 booklet, dan 1 CD Interaktif. Setiap media

    promosi memiliki tata letak/layout yang berbeda, namun masih dalam satu

    kesatuan. Masing-masing media promosi tersebut mengandung informasi

    mengenai International Batik Center (IBC) Pekalongan yang dikemas melalui

    gambar/foto asli untuk memperkenalkan/menginformasikan International Batik

    Center (IBC) Pekalongan pada sasaran dalam hal ini masyarakat kota Pekalongan

  • 100

    maupun masyarakat sekitar. Media promosi yang telah dibuat tidak hanya

    difungsikan sebagai media untuk menjaring masyarakat untuk berkunjung, namun

    juga dapat difungsikan sebagai penambah nilai estetis dari interior International

    Batik Center (IBC) Pekalongan itu sendiri. Diharapkan nantinya penyebaran media

    promosi ini akan semakin luas sehingga penyampaian tentang International Batik

    Center (IBC) Pekalongan bisa menjangkau khalayak sasaran yang lebih luas dan

    dapat meningkatkan arus kunjungan wisatawan dan investor secara signifikan.

    Secara keseluruhan media promosi International Batik Center (IBC)

    Pekalongan ini diharapkan menjadi media yang terfokus dan tepat sasaran. Media

    poster fokus hanya ditempatkan di ruang IBC sehingga media ditujukan kepada

    masyarakat pengunjung IBC. Media booklet khusus diberikan kepada masyarakat

    yang mengunjungi IBC, event-event yang diikuti maupun diadakan sendiri oleh

    IBC dan dinas pariwisata setempat. Sedangkan karya CD Interaktif khusus

    ditujukan kepada para pengrajin atau pengusaha batik yang berada di kota

    Pekalongan, antara lain Pekajangan dengan 50 buah CD Interaktif, Buaran 50 buah,

    Pesindon 30 buah, Wiradesa 30 dan lain-lain sejumlah 90 buah. Maka dari distribusi

    media yang terfokus tersebut media poster, booklet dan CD interaktif dapat

    langsung mengenai masyarakat sasaran.

    5.2 Saran

    Berdasarkan simpulan di atas, berikut saran-saran yang ditujukan untuk

    beberapa pihak terkait dengan perancangan media promosi International Batik

    Center (IBC) Pekalongan:

  • 101

    5.1.1 Bagi Institusi Jurusan Seni Rupa FBS UNNES, laporan ini dapat menjadi

    arsip (dokumen) yang dapat dijadikan referensi dan dapat bermanfaan bagi

    pengembangan akademik. Secara teoritis dalam pembuatan Proyek studi ini

    banyak hal yang terjadi diluar rancangan atau jauh dari teori yang selama

    ini telah dipelajari. Sebagai contoh adanya konflik interen pada pihak klien

    yang secara tidak langsung menuntut sorang desainer untuk dapat

    mengatasinya. Serta perlunya pembatasan narasumber dari pihak klien agar

    bahan serta hasil akhir karya terfokus pada permintaan salah satu pihak

    klien. Dalam hal karya pemilihan media karya diluar koridor yang sudah

    ada sangatlah baik guna mengasah kriativitas seorang desainer. Sebagai

    contoh dalam proyek studi ini penulis menggunakan unsur fotografi secara

    dominan pada karya poster.

    5.1.2 Bagi IBC Pekalongan dapat menjadikan karya komunikasi visual sebagai

    media pelengkap untuk mempromosikan International Batik Center (IBC)

    Pekalongan selain media promosi yang sudah ada. Berdasarkan perhitungan

    budgeting pihak IBC hendaknya mempersiapkan dana sebesar Rp.

    38.225.000,- untuk promosi dalam kurun waktu satu tahun.

    5.1.3 Bagi Konsumen atau Pengunjung IBC , diharapkan karya Proyek Studi ini

    dapat membantu dalam memperolehkan informasi mengenai International

    Batik Center (IBC) Pekalongan secara lebih detail dan diharapkan turut

    berperan aktif dalam mempromosikan International Batik Center (IBC)

    Pekalongan ke ranah yang lebih luas lagi, karena secara tidak langsung IBC

    dapat menjadi pintu gerbang kebudayaan lokal kota Pekalongan.

  • 102

    DAFTAR PUSTAKA

    Helfand.2008.Graphic of Design (dalam http://aiga.com)

    Hendratman, Hendi, ST. 2010. Tips n Trix Computer Graphics Design.

    Bandung: Informatika Bandung

    Kasali, Rhenald. 1992. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di

    Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

    Kotler dan Armstrong, (terjemahan Alexander Sindoro). 2000. Dasar-dasar

    Pemasaran. Prenhallindo : Jakarta.

    Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2006. Marketing Management (12nd

    Ed). Diterjemahkan oleh: Benyamin Molan. 2007. Jakarta: PT.

    Indeks.

    Kusrianto, Adi. 2006. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta :

    Andi

    Pujriyanto. 2005 Desain Grafis Komputer ( Teori Grafis Komputer )

    Yogyakarta

    Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus

    Integrated Marketing Communication. Jakarta: Gramedia Pustaka

    Utama.

    Sachari, Agus.1986. Paradigma Desain Indonesia.Jakarta: CV Rajawali.

    Sulistiyawan, Eko. 2014. “VCD Promosi Pesona Obyek Wisata Kabupaten

    Pati”. Skripsi Universitas Negeri Semarang.

    http://aiga.com/

  • 103

    Sunaryo, Aryo. 2002. Nirmana, Buku paparan perkuliahan mahasiswa.

    Semarang: UNNES

    Widyatama, Rendra. 2007. Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka

    Book Publiser.

    http://abraham4544.wordpress.com/history/sejarah-batik-pekalongan/

    diakses pada 05-05-2013

    http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.referensi

    pengetahuan/pengertian-iklan.html.download 05/04/2012 diakses

    pada 05-05-2013

    http://www.graparie.co.cc/2012/04/pengertian-desain-grafis.html diakses

    pada 20-05-2013

    http://purwanto89.blogspot.sg/2008/10/booklet.html diakses pada 20-05-

    2013

    http://www.musliadipnl.wordpress.com/2012/04/25/pengertian-promosi

    diakses pada 21-05-2013

    http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=11397 diakses pada

    21-05-2013

    http://alamboak.com/2012/11/pembuatanposterleaflet

    danbooklet_3662.html. diakses pada 10-09-2013

    http://abraham4544.wordpress.com/history/sejarah-batik-pekalongan/http://www.graparie.co.cc/2012/04/pengertian-desain-grafis.htmlhttp://purwanto89.blogspot.sg/2008/10/booklet.htmlhttp://www.musliadipnl.wordpress.com/2012/04/25/pengertian-promosihttp://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=11397http://alamboak.com/2012/11/pembuatanposte

  • 104

    BIODATA PENULIS

    Nama : Thabbit Siddiq

    NIM : 2450408024

    Jurusan/Prodi : Seni Rupa/Seni Rupa, Konsentrasi DKV S1

    TTL : Pekalongan, 19 Maret 1989

    Alamat : Jl. Jenggala Raya no 167 Pekalongan

    Pendidikan : SD Muhamadiyah Krg.Anyar, lulus 2001

    SMP Ma’had Islam Pekalongan, lulus 2004

    SMA N 3 Pekalongan, lulus 2007

    Nama Orang Tua

    Bapak : Abdul Aziz Basalamah

    Ibu : Chodijah Abas

    HP. : +6285742241938

    Email : [email protected]

  • 105

    Dokumentasi Kegiatan Pameran

    Foto 1. Suasana pembukaan pameran

    Foto 2. Sambutan ketua pameran

    Foto 3. Sambutan perwakilan dosen pembimbing

  • 106

    Foto 4. Sambutan perwakilan ketua jurusan

    Foto 5. Penyerahan tumpeng

    Foto 6. Suasana pengisian daftar hadir

  • 107

    Foto 7. Suasana apresiasi pengunjung terhadap karya

    Foto 8. Suasana display pameran

  • 108

    Perlengkapan Pameran

    Gambar 1. Poster pameran

    Gambar 2. Katalog pameran

  • 109

    Gambar 3. X-banner pameran

    Gambar 4. Baliho pameran