interaksi sosial muslim dengan non-muslim perspektif hadisdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/bab...

44
INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADIS Oleh: Haidi Hajar Widagdo, S.Th.I NIM : 09.213.633 T E S I S Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister Studi Islam YOGYAKARTA 2011

Upload: nguyendien

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

INTERAKSI SOSIAL

MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM

PERSPEKTIF HADIS

Oleh:

Haidi Hajar Widagdo, S.Th.I

NIM : 09.213.633

T E S I S

Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh

Gelar Magister Studi Islam

YOGYAKARTA

2011

Page 2: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Haidi Hajar Widagdo, S.Th.I

NIM : 09213633

Jenjang : Magister

Program Studi : Agama dan Filsafat

Konsentrasi : Studi Quran Hadis

Menyatakan bahwa naskah tesis ini secara keseluruhan adalah hasil

penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya

Yogyakarta, 26 Juli 2011

Page 3: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

iii

PENGESAHAN

Tesis berjudul : INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON MUSLIM

PERSPEKTIF HADIS

Nama : Haidi Hajar Widagdo, S. Th. I.

NIM : 09.213.633

Program Studi : Agama dan Filsafat

Konsentrasi : Studi Al-Qur’an dan Hadis

Tanggal Ujian : 08 Agustus 2011

Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Humaniora*

*Sesuai Program Studi

Page 4: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

iv

PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS

Tesis berjudul : INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON MUSLIM

PERSPEKTIF HADIS

Nama : Haidi Hajar Widagdo, S. Th. I.

NIM : 09.213.633

Program Studi : Agama dan Filsafat

Konsentrasi : Studi Al-Qur’an dan Hadis

telah disetujui tim penguji ujian munaqosah

Ketua : Dr. Alim Roswantoro, M.Ag .

Sekretaris : Dr. H. Abdul Mustaqim, M.Ag.

Pembimbing/Penguji : Dr. H. Agung Danarto, M.Ag.

Penguji : Dr. M. Alfatih Suryadilaga, M.Ag.

diuji di Yogyakarta pada tanggal 08 Agustus 2011

Waktu : 10.00-11.00

Hasil/Nilai : 85 / A - / 3,50

Predikat Kelulusan : Memuaskan / Sangat Memuaskan / Cumlaude*

*Coret yang tidak perlu

Page 5: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

v

Nota Dinas Pembimbing

Kepada Yth.

Direktur Program Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Assalamu’alaikum wr.wb

Setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi terhadap penulisan

tesis yang berjudul:

yang ditulis oleh

Nama : Haidi Hajar Widagdo, S.Th.I.

NIM : 09.213.633

Program : Magister (S2)

Program Studi : Agama dan Filsafat

Konsentrasi : Studi Quran Hadis

Saya berpendapat bahwa tesis tersebut sudah dapat diajukan kepada program

Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk diujikan dalam rangka memperoleh gelar

Magister Studi Islam

Dengan ini kami harapkan agar tesis Saudara tersebut di atas agar segera

dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Page 6: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

vi

Abstrak

Dalam bahasan agama, khususnya, Islam, pergaulan atau interaksi sosial

pun termasuk sebuah permasalahan yang urgent karena, sebuah interaksi sosial

yang baik akan membawa kepada hasil yang baik, dan hal ini pun berlaku

sebaliknya. Banyak diantara umat Islam, yang ketika bersinggungan dengan

interaksi sosial di masyarakat hanya memandang bahwa sebuah interaksi sosial

yang baik hanyalah dibangun untuk sesama umat Islam saja, sedangkan mereka

yang berada di luar koridor Islam, dipandang sebagai sesuatu yang tidak begitu

penting untuk dipergauli dengan sikap yang baik dan santun.

Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan hadis-hadis yang relevan

dengan permasalahan interaksi sosial, seperti hadis tentang pengucapan salam dan

sikap kepada wisatawan. Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat

keshahihan dan penjelasan akan hadis tersebut. Setelah itu, maka didapatkan

bahwa hadis-hadis yang berkaitan dengan interaksi sosial tersebut dapat

dipertanggung jawabkan secara sanad dan matan, serta diketahui bahwa tidak ada

anjuran untuk bertindak kasar kepada pihak non-muslim apabila mereka tidak

menyakiti dan membahayakan pihak muslim secara terang-terangan. Kemudian

untuk lebih menguatkan hasil penelitian, penulis menambahkan beberapa fakta

sejarah yang tidak terkutip sebagai hadis yakni dalam sirah nabawiyah, selain itu

dicantumkan pula adanya perjanjian jaminan damai yang telah disepakati antara

Nabi Muhammad SAW dengan petinggi gereja st. catherine.

Dengan demikian, Islam yang dibawa dan disampaikan oleh Muhammad

berkesesuaian dengan arti Islam itu sendiri yakni menyelematkan. selain itu, pada

hakikatnya Islam memang dibawa bukan untuk menjadi device yang menghukumi

semua manusia yang tidak beriman kepadanya, melainkan sebagai ajaran yang

membawa kasih sayang bagi seluruh makhluk yang hidup di dunia tanpa

terkecuali.

Keywords : Interaksi Sosial, Muslim, Non-Muslim, Hadis.

Page 7: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

vii

Motto

“Berhentilah menuntut agar dicintai, tetapi mulailah untuk mencintai ;

Karena cinta hanya dapat diperoleh dengan memberikan cinta terlebih dahulu”

(Dale Carnegie)

Page 8: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

viii

Kata Persembahan

Teruntuk ibu, ayah, dan kakak

Serta segenap pihak yang mencintai Islam dan perdamaian

Page 9: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan Skripsi ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan

0543b/U/1987.

A. Konsonan Tunggal

Huruf

Arab

Nama Huruf Latin Nama

ا

ة

ت

ث

ج

ح

خ

د

ذ

ز

ش

س

ش

ص

ض

ط

ظ

ع

غ

ف

ق

ك

ل

و

Alif

ba’

ta’

sa’

jim

ha’

kha

dal

żal

ra’

zai

sin

syin

s{a>d

d{ad{

t{a

z{a

‘ain

gain

fa

qaf

kaf

lam

mim

nun

Tidak dilambangkan

b

t

s\

j

h{

kh

d

z\

r

z

s

sy

s{

d{

t {

z{

g

f

q

k

l

m

n

Tidak dilambangkan

be

te

es (dengan titik di atas)

je

ha (dengan titik di bawah)

ka dan ha

de

zet (dengan titik di atas)

er

zet

es

es dan ye

es (dengan titik di bawah)

de (dengan titik di bawah)

te (dengan titik di bawah)

zet (dengan titik di bawah)

koma terbalik

ge

ef

qi

ka

‘el

‘em

‘en

Page 10: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

x

و

ء

ي

waw

ha’

hamzah

ya

w

h

'

Y

w

ha

apostrof

ye

B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah ditulis Rangkap

يتعددة

عدة

ditulis

ditulis

Muta'addidah

‘iddah

C. Ta’ marbutah di Akhir Kata ditulis h

حكة

عهة

كساية األونيبء

شكبة انفطس

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

H{ikmah

'illah

Karāmah al-auliyā'

Zakāh al-fit{ri

D. Vokal Pendek

__ ___

فعم

_____

ذكس

_____

يرهت

fathah

kasrah

dammah

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

A

fa'ala

i

żukira

u

yażhabu

E. Vokal Panjang

Fathah + alif

جاهلية

Fathah + ya’ mati

تنسى

Kasrah + ya’ mati

كريم

Ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

A

jāhiliyyah

ā

tansā

i

karim

Page 11: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

xi

Dammah + wawu mati

فروض

ditulis

ditulis

ū

furūd

F. Vokal Rangkap

Fathah + ya’ mati

بينكم

Fathah + wawu mati

قول

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ai

bainakum

au

qaul

G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan

Apostrof

ااتى

اعدت

شكستى نئ

ditulis

ditulis

ditulis

a’antum

u’iddat

la’in syakartum

H. Kata Sandang Alif + Lam

Diikuti huruf Qamariyyah maupun Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan

huruf "al".

انقسا

انقيبس

انسبء

انشس

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

al-Qur’ān

al-Qiyās

al-Samā’

al-Syam

I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis menurut penulisannya.

ذوى انفسوض

اهم انسة

ditulis

ditulis

żawi al-furūd

ahl al-sunnah

Page 12: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

xii

Kata Pengantar

احلد هلل انذي أرسم رسىنه نيبني يا زل انيه وانصالة وانسالو عهى خري األاو سيدا حمد إىل يىو انقيايت صهى اهلل عهيه وسهى و عهى آنه وصحبه انكزاو وي تبعهى بإحسا

Segala puji dan syukur terucap kepada Allah swt yang telah memberikan

pertolongan dan sedikit ilmu-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir akademik ini, dengan judul "Interaksi Sosial Muslim

dengan Non-Muslim Perspektif Hadis". Shalawat dan salam pun semoga selalu

tercurah kepada Nabi Muhammad saw keluarga, sahabat, serta orang yang

mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Penulis sadar bahwa dalam pengerjaan dan penyelesaian tugas akhir

akademik ini, tentunya tidak terlepas dari adanya dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak. Maka, melalui bagian dari karya ini penulis, dengan segala

kerendahan hati, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Musa Asy'arie, selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta;

2. Bapak Prof. Dr. H. Khairuddin Nasution, MA, selaku Direktur Program

Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta;

3. Bapak Dr. Alim Roswantoro, M.Ag. selaku Ketua Program Studi Agama

dan Filsafat;

4. Bapak Dr. H. Abdul Mustaqim, M.Ag. selaku Wakil Ketua Program Studi

Agama dan Filsafat;

5. Bapak Dr. H. Agung Danarto, M.Ag, selaku pembimbing yang

memberikan arahan dan masukan, berupa kritik dan saran kepada penulis

dalam penyusunan dan penyelesaian tesis ini;

6. Seluruh dosen beserta staf karyawan-karyawati Program Pascasarjana pada

khususnya dan seluruh karyawan-karyawati di UIN Sunan Kalijaga pada

Page 13: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

xiii

umumnya yang telah memberikan ilmu pengetahuan, pelajaran dan

pelayanan yang baik selama penulis studi di universitas ini;

7. Kedua orang tua penulis, Hj. Chaerani Kusumandari, dan H. Agus Subroto

serta kakak penulis, Enriko Tedja Sukmana, yang selalu memberikan

bimbingan, motivasi, pengorbanan, kasih sayang, serta dukungan materiil

maupun spirituil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

studinya di program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga ini;

8. Seluruh saudara dan keluarga penulis, baik yang berdomisili di pulau

Jawa, ataupun tidak, yang telah ikut berpartisipasi memberikan dorongan

motivasi, inspirasi dan doa kepada penulis dalam penulisan tugas akhir

akademik ini;

9. Seluruh teman-teman atau lebih tepatnya penulis katakan sebagai sahabat

penulis dari kelas SQH angkatan ’09, Lien, Ari, Robithoh, Fitri, Arif,

Mustafa, Nurdin, Surahmat, Yusron, Shofi, Hasan, dan semuanya yang

mohon maaf tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu. Terima

kasih karena telah banyak memberikan inspirasi dan perubahan positif

kepada penulis, lewat candaan dan perbincangan sederhana;

10. Seluruh sahabat-sahabat penulis baik yang berdomisili di Jawa, khususnya

Yogyakarta ataupun yang tidak, yang telah banyak memberikan bantuan

dan masukan berharga kepada penulis selama pengerjaan dan penyusunan

tesis ini;

11. Serta seluruh pihak yang secara sengaja atau tidak, yang telah memberikan

pembelajaran-pembelajaran dalam bentuk apapun kepada penulis. Penulis

memohon maaf apabila namanya tidak dapat penulis cantumkan.

Atas segala bantuannya penulis sekali lagi mengucapkan banyak terima

kasih, dan selanjutnya penulis hanya dapat berdoa kepada semua pihak yang turut

berpartisipasi, mendukung serta membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini,

baik yang disebutkan atau tidak disebutkan di sini, semoga mereka diberikan oleh

Allah swt. ganjaran pahala yang berlipat ganda baik di kehidupan dunia, maupun

di kehidupan akhirat kelak.

Page 14: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

xiv

Penulis menyadari bahwasanya tesis yang penulis hasilkan ini masih jauh

dari sempurna, namun penulis berharap semoga apa yang telah tertuang pada

karya tulis ini dapat berguna bagi siapa saja yang memerlukannya di dalam

menambah wawasan ilmu pengetahuan terutama pengetahuan di bidang kajian ke-

islaman. Ami>n Ya Rabb al-’Alami>n

Yogyakarta, 26 Juli 2011

Haidi Hajar Widagdo

Page 15: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ ii

PENGESAHAN DIREKTUR ....................................................................... iii

PERSETUJUAN TIM PENGUJI ................................................................. iv

NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

KATA PERSEMBAHAN ............................................................................. viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... xii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 9

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................... 9

D. Kajian Pustaka ...................................................................... 10

E. Kerangka Teoritik ................................................................. 12

F. Metode Penelitian ................................................................. 16

G. Sistematika Penulisan ........................................................... 18

BAB II : SEPUTAR INTERAKSI SOSIAL DAN KATEGORISASI NON-

MUSLIM

A. Interaksi Sosial Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya

1. Interaksi Sosial ................................................................ 21

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial...... 27

Page 16: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

xvi

a) Faktor Pertukaran ..................................................... 27

b) Faktor Kerjasama ..................................................... 27

c) Faktor Kompetisi ..................................................... 28

d) Faktor Konflik .......................................................... 28

e) Faktor Paksaan ......................................................... 28

3. Interaksi Sosial Dalam Islam .......................................... 29

4. Persaudaraan Sosial......................................................... 31

a) Ta’aruf ...................................................................... 33

b) Ta’aluf ...................................................................... 34

c) Tafahum ................................................................... 34

d) Ri’a>yah dan Tafaqud ................................................ 35

e) Ta’awun ................................................................... 36

f) Tanas{ur ..................................................................... 37

B. Kategorisasi Non-Muslim Dan Konteksnya Pada Masa Sekarang

1. Definisi Non-Muslim ...................................................... 42

2. Klasifikasi Non-Muslim .................................................. 42

3. Ahl Harb dan Ahl ’Ahd pada Masa Kini ........................ 46

a) Ahl Harb Masa Kini ................................................. 47

b) Ahl ’Ahd Masa Kini................................................. 49

Page 17: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

xvii

BAB III : HADIS-HADIS BERKAITAN DENGAN INTERAKSI SOSIAL

A. Interaksi Sosial Dalam Hadis ................................................ 54

1. Hadis Perbuatan Baik ...................................................... 54

2. Hadis Pemberian Maaf .................................................... 58

B. Beberapa Hadis Berkenaan Interaksi Sosial Muslim dengan Non-

Muslim ................................................................................. 61

1. Hadis Mendoakan Non-Muslim ..................................... 61

2. Hadis Jaminan untuk Duta Negara ................................. 63

3. Hadis Larangan Membunuh Non-Muslim yang Ingin

Berdamai ........................................................................ 66

4. Hadis Mengucap Salam kepada Non-Muslim ............... 68

BAB IV : ISLAM DAN MASYARAKAT DUNIA

A. Kehidupan Sosial dalam Islam ............................................ 73

B. Hubungan Sosial Nabi dengan Non-Muslim ....................... 76

1. Hubungan Nabi dengan Yahudi ....................................... 78

2. Hubungan Nabi dengan Nasrani ...................................... 86

3. Hubungan Nabi dengan Pemuka Negara ......................... 94

C. Nilai Esensi Keislaman ........................................................ 96

1. Keadilan Sosial ............................................................... 96

2. Solidaritas........................................................................ 101

3. Anti Radikalisme............................................................. 104

D. Hak Asasi dalam Islam ........................................................ 110

E. Pola Interaksi Sosial Muslim ............................................... 116

Page 18: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

xviii

1. Sebagai Mayoritas.......................................................... 116

2. Sebagai Minoritas .......................................................... 119

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 121

B. Kritik dan Saran ................................................................... 123

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 19: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan agama yang ajarannya bernilai universal, dan menga-

jarkan kedamaian kepada siapapun, tidak hanya kedamaian terhadap umat muslim

itu sendiri, melainkan juga terhadap orang-orang non-muslim. Sifat dari ajaran

Islam telah di manifestasikan oleh Muhammad selaku utusan Allah, dimana ketika

Islam itu mulai dibawa dan disampaikan pertama kali ke khalayak umum. Pada

awalnya ajaran yang beliau bawa ditolak dengan keras oleh penduduk di masa itu,

Muhammad dan pengikutnya pun sempat dianiaya secara luar biasa dan bahkan

pernah mendapat ancaman pembunuhan. Perlakuan-perlakuan kasar tersebut

tentulah sangat menyakitkan hati siapapun juga yang mengalaminya. Akan tetapi,

Muhammad tidak serta merta memerintahkan para pengikutnya untuk melakukan

pembalasan disaat kekuatan kaum muslimin sudah terkumpul, dan kebaikan dan

sikap Muhammad inilah yang menjadikan Islam menjadi sebuah ajaran yang

akhirnya dapat diterima oleh penduduk arab pada masa itu.

Namun, seiring perkembangan zaman, Islam yang dulu sudah berhasil

menjadi agama kedamaian berangsur-angsur berubah. Umat Islam yang

dahulunya terkenal dengan sikap santun dan ramahnya dengan semua pihak, tidak

terkecuali dengan mereka yang non-muslim, secara perlahan mengalami

perubahan. Oknum-oknum yang mengatasnamakan Islam menjadikan perbedaan

agama dan keyakinan sebagai alat picu untuk menghalalkan perpecahan,

Page 20: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

2

permusuhan, dan pertumpahan diantara masyarakat. Perubahan nilai-nilai ke-

Islaman ini yang pada mulanya menawarkan kedamaian dan keamanan untuk

sesama manusia, beralih menjadi ajaran yang menawarkan permusuhan bagi

mereka yang tidak berkeyakinan (Islam) dengan benar. Provokasi-provokasi

disebarkan oleh oknum-oknum tersebut kepada umat Islam agar tidak

mempergauli (berinteraksi sosial) dengan umat non-muslim, seperti dari pihak

Kristen dan Yahudi.

Tentu masih segar dalam pikiran sebagian orang, bagaimana Islam

menyerang dan meluluhlantahkan gedung WTC (World Trade Center), yang ada

di negara adidaya, Amerika Serikat, pada tanggal 11 September 2001. Peristiwa

ini seakan menjadi sebuah titik balik yang sangat berpengaruh terhadap nilai-nilai

ke-Islaman, dinilai dari perspektif muslim maupun non-muslim. Segelintir umat

Islam menganggap bahwa penyerangan ini wajar dan bahkan dapat dikatakan

sebagai kewajiban, yakni tidak perlu berlaku ramah dan santun dengan pihak non-

muslim, tanpa terkecuali, dan pasca peristiwa WTC banyak umat Islam yang

terprovokasi dengan “kewajiban” ini. Sedangkan, dari pihak non-muslim,

peristiwa ini dapat dijadikan sebagai bumerang untuk umat Islam, sehingga dapat

dikatakan bahwa Islam sebenarnya adalah sebuah agama yang ajarannya tidak

membawa perdamaian dan keamanan, serta melarang pengikutnya untuk berlaku

baik ketika bersentuhan dengan non-muslim atau dengan kata lain Islam adalah

agama teror karena telah banyak berperan melahirkan teroris-teroris di dunia.1

1 Klaim-klaim tersebut sering ditemukan dalam sejumlah forum terbuka yang ada di

dalam dunia maya, salah satu forum yang cukup terkenal dengan provokasi-provokasi kebencian

Islam adalah site www.faithfreedom.org, situs ini bahkan sudah membuka perwakilannya di

Indonesia, yakni www.indonesia.faithfreedom.org.

Page 21: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

3

Kasus semacam ini jelaslah sangat merugikan Islam, karena nilai-nilai

Islam “dipaksa” untuk beralih fungsi, dari yang awalnya mengajarkan kebaikan

kepada seluruh manusia serta menghargai perbedaan yang terjadi diantara mereka,

menjadi mengajarkan permusuhan dan tidak ada toleransi bagi mereka yang

berbeda dengan Islam. Hal semacam ini pun tidak berkesesuaian dengan contoh-

contoh yang telah dipraktekkan Muhammad saw selaku delegasi Allah.

Muhammad saw, tidak pernah mencontohkan bahwa dalam bergaul dan

berinteraksi dengan mereka yang berbeda keyakinan, yaitu dengan cara kekerasan

apalagi sampai mengarah kepada peperangan. Muhammad saw pun tidak pernah

melupakan hak-hak kemanusiaan yang dimiliki setiap orang. Di mana mereka

sebagai non-muslim adalah juga manusia ciptaan Tuhan yang memiliki hak-hak

yang sama dengan manusia lainnya (muslim), seperti hak untuk hidup, hak untuk

mendapatkan keamanan, dan hak untuk menikmati hidup.

Rasulullah saw pun pernah menyatakan bahwa dalam sabdanya bahwa

mereka (umat Islam) yang membunuh orang non-muslim yang berniat hidup

damai dengan umat muslim tidak akan mendapatkan syurga di akhirat kelak.2

ذا عب قزو ب سريح أسثعني عب سحيهب ىىجذ شح سائحخ اىجخ وإ سوا ﴿ى ﴾خببسي

2 Abu Abdullah Muhammad bin Ismāīl bin Ibrāhīm bin al-Mughīrah al-Bukhāri, Shahih

Bukhāri, Kitab Abwāb al-jizyah, Bab Itsm Man Qatala Mu’āhadan Bi Ghair Jizm, Nomor hadis.

2995, dalam Mausū’ah Al-Hadīts An-Nabawī Asy-Syarīf: Ash-Shuhāh, wa sunan, wa masānīd

(Maktabah Syamilah)

Page 22: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

4

“Barangsiapa yang membunuh seorang mu’âhad, maka ia tidak akan mencium bau surga dan sesungguhnya baunya dapat tercium dari jarak

perjalanan empat puluh tahun”

Pada kesempatan lain, rasulullah saw pun menyatakan bahwa di antara

tugas kerasulannya adalah ditujukan untuk membina umat manusia agar memiliki

adab dan akhlak yang bagus,3 ini pun sesuai dengan salah satu pokok ajaran Islam

yang universal yakni mempersamakan derajat manusia dihadapan manusia yang

lainnya.4 Perkataan rasulullah yang bertujuan untuk membina dan

menyempurnakan sifat dan perilaku manusia itupun dibuktikan oleh beliau

melalui perbuatan dalam kesehariannya, beliau tidak hanya menyeru akan

perbuatan baik, melainkan ikut pula terlibat langsung dalam perbuatan baik

tersebut dengan maksud menjadi contoh nyata di kehidupan bermasyarakat.

Interaksi positif Muhammad saw dalam kehidupan sosial tidak hanya ketika

beliau bersatu dan berbaur dengan mereka yang menyenangi dan menerima ajaran

beliau, namun mereka yang tidak menyenangi, membenci dan menolak ajaran

beliau pun, tetap mendapat perlakuan yang positif pula dari beliau. Usaha

Muhammad untuk menyebarkan Islam dengan cara berinteraksi dengan positif –

seperti tidak cepat mengumbar kebencian, balas dendam, dan amarah – tersebut

3 Hadis ini berbunyi ثعثذ ألمت نبس األخالقإمنب dikeluarkan oleh Abu bakar Ahmad bin Husain

bin Alī bin Abdullah al-Baihaqī, dalam kitab asy-Syāhādāt, Bab Makārim al-Akhlāk, Nomor Hadis

20571, dalam Mausū’ah Al-Hadīts An-Nabawī Asy-Syarīf: Ash-Shihāh, wa sunan, wa masānīd

(Maktabah Syamilah).

4 Pada awal sebelum kedatangan Islam, negeri Arab sangat kental dengan nuansa

kesukuan, sehingga peperangan sering kali terjadi karena mempertahankan kehormatan suku, dan

nilai kemanusiaan seperti nyawa dan kehormatan manusia –khususnya anak-anak dan perempuan-

tidak begitu dipertimbangkan sehingga bernilai sangat rendah, bahkan pengakuan terhadap

keturunan yang bergenre perempuan cenderung disembunyikan. Setelah kedatangan Islam, maka

hal tersebut menjadi berubah. Lihat: Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah I

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 11-14.

Page 23: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

5

pada akhirnya memperoleh respon yang positif tidak hanya dari para pengikutnya

tetapi juga dari para lawannya. Nilai Islam sebagai ajaran yang bersifat universal

dan mengayomi seluruh manusia pun berhasil diwujudkan, setidaknya dalam

wilayah Mekkah dan Madinah.

Meskipun pada akhirnya, pluralisme keberagamaan yang bersifat positif

pada masa Nabi berhasil diwujudkan, tetapi sebelum terjadinya hal tersebut

beragam pertikaian hingga menjurus kepada peperangan seringkali mewarnai

usaha nabi saw dan pengikutnya. Akan tetapi, pertikaian dan peperangan tersebut

hanyalah menjadi satu-satunya solusi yang ada dan yang terakhir sebagai upaya

perlindungan diri. Memang nabi saw pun pernah menyerukan perintah untuk

memerangi mereka yang berbeda keimanan dan keyakinan (non-muslim) sampai

mereka beriman dan berkeyakinan sama dengan umat Islam. Seperti yang

tercantum dalam hadis:5

اغزوا وال رغيىا وال رغذسوا وىب مفش ثبىي قبريىا ف سجو اىي اىي اغزوا ثبس اى ثيىا وال رقزيىا وىذا وإرا ىقذ عذوك إى ثالس خصبه أو ر ششمني فبدعه

أجبثىك فئ إى اىئسيب ادعه ث ومف عه ه ب أجبثىك فبقجو خيبه فأزه د إى اىزحىه ادعه ث ومف عه ه فبقجو هبجش إى داس اى اس

أث فئ هبجش ب عي اى وعيه هبجش ب ىي فعيىا رىل فيه إ أه ىا وأخجشني سي مأعشاة اى نىى أه هب فأخجش زحىىىا أ اىي حن جش عيه

ع ذوا جب ء إال أ ء ش خ واىف ف اىغ ىه ني وىب نى ؤ اىز جش عي اى ه أجبثىك فبقجو اىجزخ فئ أثىا فسيه ني فئ سي اى فئ ومف عه

5 Abu Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al Qusyairī an Naisāburī,

S{ahi<h Muslim vol. IX, Bab Ta’mi>r al-Imam al-‘Amr, no. hadis 3261, (Software Maktabah

Syamilah)

Page 24: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

6

خ اىي ر رجعو ىه فأسادوك أ و حص وإرا حبصشد أ وقبريه ثبىي أثىا فبسزع اجعو ى وىن خ ج وىب ر خ اىي ر فيب رجعو ىه خ ج خ أصحبثل ور زل ور ر ه

خ سسىى ور خ اىي رخفشوا ر أ ى أ أصحبثن ور ن رخفشوا ر أ فئن فيب اىي عي حن رزىه فأسادوك أ و حص وإرا حبصشد أ عي حن رزىه

ال أ فه اىي ل فئل ال رذس أرصت حن عي حن أزىه وىن سوا ﴿اىي ﴾سي

“Seranglah mereka dengan “Asma’ Allah, demi di jalan Allah, perangilah

orang-orang yang kafir kepada Allah, seranglah dan janganlah kamu

menggelapkan harta rampasan perang, jangan menghianati perjanjian, jangan

mencincang korban yang terbunuh, dan jangan membunuh anak-anak. Apabila

kamu menjumpai musuh-musuhmu dari kalangan orang-orang musyrik, maka

ajaklah mereka kepada tiga hal : mana saja yang mereka setujui, maka terimalah

dan hentikanlah penyerangan terhadap mereka. Ajaklah mereka kepada agama

islam, jika mereka menerima maka terimalah mereka, kemudian ajaklah mereka

berhijrah dari daerah mereka ke daerah orang-orang muhajirin, dan beritahu

mereka jika mereka mau melakukannya maka bagi mereka hak dan kewajiban

sama seperti hak dan kewajiban orang-orang muhajirin. Tetapi, jika mereka

menolak untuk berhijrah dari daerah mereka, maka beritahu mereka, bahwa

mereka akan mendapat perlakuan seperti orang-orang badui dari kalangan

Islam, berlaku bagi mereka hukum Allah, tetapi mereka tidak mendapatkan

bagian dari hasil rampasan perang dan fai, kecuali jika mereka mau bergabung

untuk berjihad dijalan Allah bersama orang-orang Islam. Dan jika mereka

menolak hal tersebut, maka mintalah dari mereka jizyah6, kalau mereka

menerima maka terimalah dan hentikan penyerangan terhadap mereka. Tetapi

jika semua itu ditolak maka mohonlah pertolongan kepada Allah dan perangilah

mereka Dan jika kamu telah mengepung kubu pertahanan mereka, kemudian

mereka menghendaki darimu agar kamu membuat untuk mereka perjanjian Allah

dan RasulNya, maka janganlah kamu buatkan untuk mereka perjanjian Allah dan

RasulNya, akan tetapi buatlah untuk mereka perjanjian dirimu sendiri dan

perjanjian sahabat-sahabatmu, karena sesungguhnya melanggar perjanjianmu

sendiri dan sahabat- sahabatmu itu lebih ringan resikonya dari pada melanggar

perjanjian Allah dan RasulNya. Dan jika kamu telah mengepung kubu pertahanan

musuhmu, kemudian mereka menghendaki agar kamu mengeluarkan mereka atas

dasar hukum Allah, maka janganlah kamu mengeluarkan mereka atas dasar

hukum Allah, tetapi keluarkanlah mereka atas dasar hukum yang kamu

6 Jizyah adalah uang yang diambil dari orang-orang kafir sebagai tanda ketundukan

mereka kepada negara Islam dan sebagai ganti perlindungan Negara Islam atas jiwa dan harta

mereka

Page 25: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

7

ijtihadkan, karena sesungguhnya kamu tidak mengetahui apakah tindakanmu

sesuai dengan hukum Allah atau tidak”

Hadis ini memang menyerukan perintah agar memerangi mereka yang

berbeda keyakinan (non-muslim) dengan umat Islam hingga mereka berkeyakinan

dan beriman seperti umat Islam. Namun, yang dimaksud dengan non-muslim di

sini bukanlah berarti bahwa semua non-muslim adalah sama, sehingga wajib

diperangi. Non-muslim dalam hadis itu adalah mereka yang menyerang dan

memberikan rasa tidak nyaman kepada setiap umat Islam, sehingga atas dasar

itulah mereka dapat diperangi.

Nabi saw, dalam hadis lain pun pernah mengatakan bahwa mereka (non-

muslim) yang bermaksud untuk mengadakan interaksi sosial secara positif dan

tidak ada gejala-gejala yang menunjukkan mereka akan memerangi Islam secara

nyata, adalah wajib untuk dilindungi dan dibela, dan nabi menjadikan dirinya

sendiri sebagai pembela dari non-muslim tersebut apabila diganggu dan dizalimi.7

شئب ثغش طت ، أو أخز فىق طبقز ، أو ميف ذا، أو ازقص عب ظي أال خ اىقب ى ﴾سوا أثى داود﴿فس، فأب حجج

“Ketahuilah barangsiapa yang menzhalimi orang yang mendapat suaka atau

menghinanya atau memberi beban di atas kemampuannya atau mengambil

sesuatu darinya tanpa kerelaannya, maka saya adalah penuntutnya di hari

kiamat”

Pernyataan inilah yang pada akhirnya menghasilkan happy ending bagi

perjalanan Islam, di mana mereka diakui, diterima dan diyakini bahwa ajarannya

7 Sulaiman ibn Asy’as\ ibn Syada>d ibn ‘Amr as-Sajasta>ni>, sunan Abu> Da>ud, vol. VIII, bab

fi> tu’asyi>r ahl z{immah iz \a> ikhtila>fu> bi at-tija>ra>t, no. hadis 2654 (Software Maktabah Syamilah)

Page 26: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

8

adalah universal dan bersifat selamanya. Sayangnya diperjalanannya, konsep

hubungan baik antara Islam dengan non-Islam sudah mulai memudar, dan pada

akhirnya interaksi sosial yang dihasilkan antara muslim dengan non-muslim

cenderung bersifat destruktif. Sebagian umat muslim pada zaman sekarang ini

mengeneralisir kategori non-muslim dengan mengatakan non-muslim itu wajib

diperangi hingga mereka taat kepada Allah, terlepas dari mereka telah melakukan

hal-hal yang bersifat merugikan untuk umat muslim secara terang-terangan atau

tidak. Perlakuan dan sikap yang ditunjukkan oleh oknum-oknum inilah yang

menjadikan Islam secara tidak langsung menjadi sebuah agama yang

menyebarkan teror dan ancaman bagi mereka yang tidak berada dalam

jangkauannya (non-muslim).

Permasalahan seperti ini apabila tidak disikapi lebih lanjut akan

berdampak kepada sebuah permasalahan dunia, karena dalam kenyataannya

sekarang Islam adalah salah satu ajaran atau agama dengan jumlah pemeluk

terbanyak yang ada di dunia.

Setidaknya, untuk membantu dan memberikan kontribusi akan pentingnya

sebuah interaksi sosial dalam keberagamaan, maka penulis berupaya untuk

melakukan penelitian dengan tema “interaksi sosial muslim dengan non-muslim

perspektif hadis”. Mengapa hadis, dikarenakan hadis adalah bentuk maya dari

keberadaan nabi, dan hadis juga merupakan sumber kedua umat muslim diseluruh

dunia ketika berurusan dengan permasalahan kehidupan, baik tentang agama,

pekerjaan, dan bahkan kehidupan sosial.

Page 27: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

9

B. Rumusan Masalah

Agar sekiranya peneletian ini menjadi lebih terarah dan jelas, maka penulis

merumuskan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini, dengan rumusan

sebagai berikut:

1. Bagaimana menjalin sebuah interaksi antara muslim dengan non-

muslim dalam sudut pandang hadis ?

2. Sikap apa yang sebaiknya diambil oleh setiap muslim ketika

membangun hubungan sosial dengan non-muslim ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar

1. Mengetahui hadis-hadis yang berkenaan dengan permasalahan

interaksi yang terjadi antara muslim dengan non-muslim ?

2. Seorang muslim dapat mengambil sikap terbaiknya ketika sedang

berinteraksi sosial dengan pihak non-muslim ?

Sedangkan kegunaan penelitian ini dilakukan adalah untuk:

1. Mengembalikan image Islam sebagai agama yang membawa

kedamaian bagi seluruh alam,

2. Menjadi salah satu sumbangan pemikiran dalam usaha untuk

memperkaya khazanah keilmuan keislaman pada umumnya, dan

khususnya dalam permasalahan berinteraksi sosial dengan pihak non-

muslim.

Page 28: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

10

D. Kajian Pustaka

Ketika penulis melakukan penelusuran untuk mencari tahu apakah

penelitian yang akan penulis lakukan ini sudah pernah dilakukan atau belum,

maka penulis mendapatkan beberapa karya yang hampir berkenaan dengan apa

yang ingin penulis teliti, yakni

Pertama, buku yang berjudul manhaj hubungan sosial muslim non-

muslim,8 karangan Sayyid Qutb yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia

oleh Abu Fahmi, pada buku ini dijelaskan tentang bagaimana Islam menjalin

hubungan sosial antara seorang muslim dengan non--muslim, disini Sayyid Qutb

lebih menekankan perhatiannya dalam menjelaskan hubungan sosial ini dengan

menggunakan dalil-dalil Alquran, dan ini jelas berbeda dengan penelitian yang

ingin penulis lakukan yakni kebalikan dari apa yang disampaikan oleh Sayyid

Qutb yang mendasarkan penjelasan hubungan sosial itu berdasar kepada Alquran,

disini penulis lebih menekankan kepada bagaimana hadis itu berbicara tentang

hubungan sosial tersebut.

Kedua, karya ilmiah yang berupa skripsi, dengan judul hubungan sosial

muslim terhadap non-muslim, yang ditulis Muhammad Bayu, pada tahun 1997

kemudian Hadis-Hadis salam yang berkaitan dengan non-muslim,9 yang ditulis

Uyun Subari pada tahun 2001.10

Ketika penulis menelusuri guna mencari kedua

8 Sayyid Qutb, Manhaj Hubungan Sosial Muslim Non-Muslim, terj. Abu Fahmi (Jakarta :

Gema Insani Press, 1993)

9 Muhammad Bayu, Hubungan Sosial Muslim Terhadap Non-Muslim (Skripsi: UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1997)

10

Uyun Subari, Hadis-Hadis Salam Yang Berkaitan Dengan Non-Muslim (Skripsi: UIN

Sunan Kalijaga, 2001)

Page 29: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

11

karya ilmiah tersebut penulis tidak mendapatkan kedua karya ilmiah tersebut, jadi

penulis tidak mengetahui isi dari kedua karya ilmiah itu. Namun, penulis tetap

optimis apa yang ingin penulis jadikan objek penelitian ini berbeda dengan apa-

apa yang telah disampaikan oleh Muhammad Bayu dan Uyun Subari tersebut,

karena disini yang penulis menekankan kedalam pembahasan hadisnya.

Ketiga, buku karya imam besar masjid istiqlal, Jakarta, Prof. Ali Mustafa

Yaqub, MA, yang berjudul Kerukunan Umat dalam Perspektif Alquran dan

Hadis. Buku ini menjelaskan tentang permasalahan tentang bagaimana dahulu

umat Islam telah hidup rukun dan damai dengan umat dari agama lain – seperti

Yahudi, Nasrani dan suku asli Arab – dengan mengemukakan beberapa sumber

dari Alquran dan hadis. Namun, buku ini tidak begitu menjelaskan secara

gamblang dan fokus bagaimana seharusnya menjalin sebuah interaksi yang positif

antara muslim dengan non-muslim, serta tidak begitu sempurna menerangkan

tentang pengklasifikasian non-muslim. Hal ini wajar mengingat dalam kata

pengantar buku ini yang ditulis langsung oleh Ali Mustafa Yaqub, dinyatakan

bahwa pada awalnya buku ini hanyalah sebuah makalah yang diseminarkan pada

acara Nuzul Alquran di masjid Istiqlal, pada tanggal 24 Desember 1999, yang

kemudian atas masukan dari berbagai pihak makalah tersebut diolah menjadi

sebuah buku.11

11

Ali Mustafa Yaqub, Kerukunan Umat dalam Perspektif Alquran dan Hadis (Jakarta:

Pustaka Firdaus, 2000), hlm 9-20

Page 30: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

12

E. Kerangka Teoritik

Sebelum memasuki penelitian yang lebih jauh, penulis mencoba

mendeskripsikan terlebih dahulu secara sederhana tentang dua hal pokok dalam

yang menjadi bahasan dalam penelitian ini, yakni, hadis dan interaksi sosial.

Pokok pertama, Para muhadisi\n klasik berpendapat bahwa hadis adalah sesuatu

yang berkisar pada perbuatan, ucapan, taqrir, dan sifat-sifat dari Nabi saw,

definisi ini berbeda dengan definisi hadis yang ditetapkan oleh para fuqaha, yang

mendefinisikan hadis sebagai segala perkataan, perbuatan, dan taqrir Nabi saw.

yang berkaitan dengan hukum. Sehingga tidak masuk dalam kategori hadis

apabila sesuatu tersebut tidak bersangkut paut dengan hukum seperti urusan

pakaian.12

Sayangnya, pendefinisian ini sering dilebihkan dalam penerapannya di

dunia nyata, dimana hadis tidak lagi semata yang berasal dari Nabi saw.

melainkan melebar kepada sesuatu yang berkenaan dengan sahabat-sahabat Nabi,

bahkan ada beberapa riwayat yang berkenaan dengan tabi’in, selain itu juga sering

terjadi adanya upaya menyamakan antara hadis dengan sunnah. Dalam

permasalahan istilah ini, Azami memilah antara hadis dengan sunnah, dimana

Hadis lebih dia tekankan kepada bentuk verbal dari kehidupan Nabi saw, sahabat

dan bahkan tabi’in. sedangkan istilah sunnah lebih sebagai model kehidupan yang

bukan hanya dari Nabi saw, tetapi juga berasal dari sahabat atau tabi’in.13

12

Muhammad Mustafa al-Azami, Studies In Hadith Methodology and Literature

(Indiana-polis; American Trust Publications, 1977), hlm. 4

13

Muhammad Mustafa al-Azami, Studies In Hadith…, h. 7-8, dan lihat M. M. Azami, On

Schacht’s Origins of Muhammadan Jurisprudence (Oxford Centre for Islamic Studies), h. 36

Page 31: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

13

Hadis yang beredar di kalangan umat Islam sekarang ini, adalah hadis

dalam bentuk teks. Sebagai sebuah teks, tentulah hadis juga memperoleh

problematika yang sama dengan teks-teks pada umumnya, yakni problem dimana

suatu teks tidak dapat merepresentasikan keseluruhan gagasan dan setting

situasional dari si penyampai teks. Hal seperti ini juga dialami oleh hadis Nabi

yang mendapatkan penyempitan dan pengeringan nuansa karena bertindak sebagai

sebuah wacana yang dinamis dan kompleks yang dibukukan.14

Dalam melakukan pemahaman terhadap hadis, Fazlur Rahman

mengemukakan beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan, yakni pertama,

memahami makna teks hadis kemudian memahami latar belakang situasionalnya,

dan kedua memahami kandungan hadis dengan relevansinya terhadap petunjuk-

petunjuk dari Alquran. Kemudian, ini akan membawa atas pemahaman dan

perbedaan nilai-nilai nyata dari ketetapan legal spesifiknya, dan pada akhirnya

dapat dirumuskan suatu prinsip ideal moral dari hadis tersebut.15

Pokok kedua, interaksi sosial, agar sekiranya objek penelitian ini menjadi

jelas. Maka akan dijelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan interaksi

sosial. Secara bahasa, kata interaksi berarti melakukan aksi timbal balik,16

sedangkan kata sosial berarti, segala yang berkenaan dengan masyarakat.17

Jadi,

dengan kata lain pengertian interaksi sosial dari segi bahasa adalah melakukan

14

Musahadi HAM, Evolusi Konsep Sunnah: Implementasinya Pada Perkembangan

Hukum Islam (Semarang: Aneka Ilmu, 2000), hlm. 139

15

Musahadi HAM, Evolusi Konsep Sunnah.., hlm 150

16

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen

Pendidikan Nasional, 2008), hlm. 594

17

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia.., hlm. 1496

Page 32: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

14

suatu aksi timbal balik dengan masyarakat. Namun, jika dilihat dari segi

istilahnya, interaksi sosial mempunyai beberapa pengertian. Salah satunya,

seperti yang diungkapkan oleh Koentjaraningrat, yakni sesuatu tindakan dapat

dikategorikan sebagai interaksi sosial apabila satu orang berlaku sedemikian rupa

sehingga menyebabkan adanya reaksi dari orang-orang disekitarnya.18

Dengan kata lain, interaksi sosial adalah hubungan-hubungan yang terjadi

dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-

kelompok manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok. Apabila dua

orang atau lebih saling bertemu, maka interaksi sosial sudah dimulai sejak saat

itu.

Menurut Gillin, seperti yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sebuah

interaksi sosial tidak akan terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yakni;19

1. Adanya sosial contact,

2. Adanya komunikasi

Dari kedua syarat tersebut, secara tidak langsung akan menghasilkan

bentuk-bentuk pokok dari interaksi sosial itu sendiri, seperti

1. Bentuk Kerjasama

Kerja sama adalah bentuk pokok dari sebuah interaksi sosial. Dan pola-

pola kerja sama sudah dapat dijumpai pada setiap kelompok manusia. Maksud

kerjasama disini adalah suatu tindakan yang dilakukan secara bersama-sama

18

Kontjaraningrat, Pengantar Antropologi ( Jakarta: Universitas Press, 1996), hlm. 101

19

John Lewis Gillin, Cultural Sociology, a Revision of an Introduction to Sociology,

dalam Soerjono Soekanto, Sosiologi: Suatu Pengantar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990),

hlm. 71

Page 33: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

15

antara orang-perorang atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa

tujuan bersama. Bentuk kerjasama ini tidak selalu menghasilkan sesuatu yang

bernilai positif namun dapat pula menghasilkan sesuatu yang bernilai negatif.

Seperti contohnya apabila ada dua orang berkelahi, maka untuk menjadikan suatu

tindakan itu dinamakan dengan berkelahi, kedua orang tersebut harus bekerja

sama untuk saling melemparkan pukulan ke arah lawannya masing-masing.20

2. Bentuk Akomodasi

Maksud akomodasi disini adalah hal yang menunjuk kepada suatu

keadaan dan juga dipergunakan untuk menunjuk pada suatu proses. Akomodasi

yang menunjuk kepada suatu keadaan, berarti adanya suatu keseimbangan dalam

interaksi antara orang-perorang atau antar kelompok manusia berkenaan dengan

norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Dan

pada prosesnya, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk

meredakan suatu pertentangan demi usaha mencapai suatu kestabilan sosial.21

Dan interaksi sosial dengan segala bentuk-bentuknya seperti yang

diungkap di atas ternyata dilakukan juga oleh Nabi saw kepada mereka yang

berbeda keyakinan dengan beliau. Usaha-usaha pembentukan suatu nilai interaksi

sosial yang dicontohkan oleh Nabi saw tersebut, dicatat dan diabadikan dalam

hadis atau sunnah. Ketika penulis berupaya mengungkap maksud dari hadis-hadis

yang berkenaan dengan masalah interaksi sosial, pendekatan yang penulis

20

Soerjono Soekanto, Sosiologi: Suatu Pengantar (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1990), hlm. 79-80

21

Soerjono Soekanto, Sosiologi…, hlm. 82

Page 34: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

16

pergunakan adalah dengan beberapa pendekatan-pendekatan seperti pendekatan

psikologi dan sosiologi. Adakalanya Nabi menyabdakan sesuatu itu berdasarkan

konteks psikologi seseorang, dan faktor psikologi tidak dapat dipisahkan dari

Hadis atau sunnah itu sendiri.

Sudah barang tentu, Nabi tidak hanya sekedar ‚menceploskan‛ sesuatu

dari dirinya tanpa melihat keadaan psikologi dari lawan pembicaranya – yang

dalam hal ini adalah para sahabatnya – dan apa yang keluar dari beliau tentu juga

ada dipengaruhi oleh faktor psikologi diri beliau sendiri. Selain itu, kemunculan

hadis atau sunnah juga tidak lepas dari pengaruh faktor keadaan dan situasi

kondisi masyarakat pada masanya.

Karena itulah, dalam upaya menemukan kandungan makna hadis yang berkenaan

dengan interaksi sosial ini, pendekatan-pendekatan semacam ini perlu

dilakukan.22

F. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa metode, yakni

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian ini adalah berupa penelitian kepustakaan (Library Research),

dan bersifat deskriptif-analisis dimana pada tahap pertama penulis akan berupaya

mengungkapkan secara deskriptif terlebih dahulu tentang definisi interaksi sosial

dan hal apa saja yang dapat dinyatakan sebagai sebuah interaksi dalam kehidupan

bermasyarakat. Kemudian penulis, berupaya untuk mengungkap secara deskriptif

22

Nizar Ali, Memahami Hadis Nabi: Metode dan Pendekatan (Yogyakarta: Al-Fath

Offset, 2001), hlm. 56

Page 35: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

17

tentang siapa saja yang disebut dengan non-muslim serta melakukan klasifikasi

atas definisi tersebut, kemudian dilanjutkan dengan mengungkap hadis-hadis yang

berkenaan dengan bermu’amalah dengan mereka.

2. Sumber Penelitian

Dikarenakan penelitian ini berjenis penelitian kepustakaan (Library

Research), maka upaya penulis untuk memecahkan permasalahan yang ada adalah

dengan penulis melakukan pembacaan terhadap hal-hal yang berkenaan dengan

fokus permasalahan yang ada. Adapun yang menjadi sumber primer disini adalah

kitab-kitab hadis seperti kitab hadis shahih Bukhari, shahih muslim dan

sebagainya, termasuk pula software-software yang mendukung penelitian seperti

maktabah syamilah dan mausu’ah hadis Syarif kutub at-tis’ah. Selain itu, buku-

buku yang membahas etika berinteraksi sosial, sedangkan yang menjadi sumber

sekunder dalam penelitian ini adalah segala literatur ataupun hal-hal yang terkait

dengan bahasan penelitian, seperti artikel, jurnal, sirah nabawiyah maupun

informasi-informasi yang didapatkan dari dunia maya.

3. Pengolahan Data

Tahapan pertama sebelum melakukan pengolahan data adalah dengan

menginventarisasi data-data yang berkenaan dengan interaksi sosial. Adapun hal-

hal yang berkenaan dengan interaksi sosial banyak macamnya seperti contohnya

pengucapan salam kepada sesama manusia, penjamuan tamu, serta bergaul dengan

tetangga. Kemudian setelah penginventarisasi data berdasar sumber primer dan

sekunder selesai dan data telah terkumpul, maka tahapan penelitian berlanjut

Page 36: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

18

kepada tahap pengklasifikasian data, ini berguna untuk memilah-milah data yang

berkenaan dengan tema yang dibahas, namun pengklasifikasian ini tidaklah

mereduksi data-data tersebut secara penuh. Setelah tahap pengklasifikasian data

dilakukan, maka tahapan selanjutnya adalah tahap display data. Data tersebut akan

ditampilkan sesuai dengan klasifikasinya dan tentunya hal itu berkenaan dengan

tema penelitian.

4. Analisis Data

Tahap terakhir adalah tahap analisis data dimana setelah data terkumpul

seluruhnya, kemudian barulah dilakukan penganalisaan terhadap data-data

tersebut sehingga nantinya akan didapatkan sebuah hasil penelitian yang

sistematis, rasional serta terarah. Sedangkan untuk metode yang digunakan adalah

metode tematik, yang maksudnya adalah mengumpulkan semua bahan yang

relevan dengan tema.

G. Sistematika Penulisan

Agar sekiranya sebuah penelitian menjadi lebih terarah dan mudah

dipahami, maka diperlukan sistematika penulisan yang jelas, dan adapun

sistematika penulisan dari penelitian ini adalah Agar sekiranya sebuah penelitian

menjadi lebih terarah dan mudah dipahami, maka diperlukan sistematika

penulisan yang jelas, dan adapun sistematika penulisan dari penelitian ini adalah

Bab pertama, berisikan pendahuluan, dimana bab ini merupakan pijakan

awal dari penelitian ini, berisikan hal yang melatarbelakangi munculnya sebuah

Page 37: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

19

gagasan untuk melakukan penelitian ini, kemudian permasalahan tersebut penulis

fokuskan dalam rumusan masalah. Bab ini juga berisikan tujuan dan kegunaan

penelitian, telaah kepustakaan, dan kerangka teoritik, yang memuat teori, yang

pada bab-bab selanjutnya akan menjadi alat analisis penulis dalam melakukan

penelitian ini. Kemudian metode penelitian, dimana bagian ini menerangkan

metode-metode, langkah-langkah penelitian, tekhnik yang penulis gunakan dalam

penelitian ini, dan sub-bab terakhir yang terdapat dalam bab pertama ini adalah

sistematika penulisan, yang menjelaskan tentang alur penulisan yang akan penulis

gunakan dalam penelitian ini.

Bab selanjutnya adalah bab kedua, dalam bab ini, penulis membagi

permasalahan menjadi dua hal yakni yang pertama tentang penjelasan akan hal-

hal yang berkenaan dengan definisi, macam-macam, dan syarat-syarat terjadi

sebuah interaksi sosial. Disertai dengan bahasan tentang permasalah ukhuwah

islamiyah yang termasuk salah satu dari bentuk interaksi di kehidupan sosial, yang

sekiranya akan membantu pemahaman penulis di bab selanjutnya. Kemudian

permasalahan kedua, penulis berusaha mendefinisikan hal-hal yang berkenaan

dengan non-muslim. Baik itu dari definisi, ataupun pengklasifikasian dari non-

muslim. Selain itu, pengklasifikasian tersebut akan penulis tarik ke dalam kondisi

saat ini, demi melihat apakah klasifikasi non-muslim tersebut masih relevan

dengan masa sekarang atau tidak.

Bab ketiga, bab ini merupakan kelanjutan bab sebelumnya dan pada bab

ini penulis akan memberikan contoh hadis yang berkenaan dengan bentuk

interaksi sosial, kemudian setelah hadis-hadis tersebut terkumpul, tahapan

Page 38: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

20

selanjutnya penulis akan mencoba melacak kualitas sanad dan matannya. Dan ini

dilakukan demi mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik. Setelah pelacakan

akan kualitas sanad dan matan hadis tersebut sudah dilakukan maka tahapan

selanjutnya adalah memberi penjelasan akan hadis-hadis tersebut.

Bab keempat, dalam bab ini penulis akan berusaha menganalisis hal-hal

yang berkenaan dengan Islam dan interaksinya dengan agama lain. Selain itu,

penulis mencoba membagi hal-hal yang berkenaan dengan permasalahan Islam

dan hubungannya dengan kehidupan sosial, kemudian Islam dan permasalahan

Hak Asasi Manusia. Disamping itu penulis akan memaparkan segi pergaulan nabi

yang pada dasarnya adalah figur ideal dari seorang muslim dengan non-muslim,

seperti Yahudi, Nasrani, dan pemuka agama lainnya.

Bab kelima, ini merupakan bab terakhir yang berisikan hasil dari

penelitian yang penulis lakukan dengan menguraikannya kedalam bentuk

kesimpulan, kemudian penulis akan mencoba memberikan kritik dan saran atas

penelitian yang telah penulis lakukan.

Page 39: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

129

Shihab, M. Quraish, Tafsir al-Mishbah; pesan, kesan, dan keserasian Alquran,

Jakarta: Lentera Hati, 2002

_______________, Membumikan Alquran, Jakarta: Mizan, 2009

Soekanto, Soerjono, Sosiologi: Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1990

Subari, Uyun, Hadis-Hadis Salam Yang Berkaitan Dengan Non-Muslim Skripsi:

UIN Sunan Kalijaga, 2001

Suharto, Ugi, Keuangan Publik Islam: Reinterpretasi Zakat & Pajak, Yogyakarta:

Pusat Studi Zakat, 2004

Sunarto, Karmanto, Pengantar Sosiologi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 2004

T{abari, Muhammad ibn Jari>r ibn Yazi>d ibn Kas\i>r ibn Gha>lib Abu> Ja’far <, Ja>mi’ al-

Baya>n fi> ta’wi<l Alquran, Maktabah Syamilah, 2000

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa

Departemen Pendidikan Nasional, 2008

Watt, W. Montgomery, Muhammad at Medina, LondonOxford Clarendon Press,

1956

William, James, Human Rights and Social Work towards rights based practice,

CambridgeCambridge University Press, 2001

Page 40: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

130

White, Leslie, The Symbol: The Origin and Basis of Human Behavior, dalam

jurnal Philosophy of Science, vol. VII, no. 4 Oktober 1940

Ya’qub, Ali Mustafa, Kerukunan Umat Dalam Perspektif Alquran dan Hadis,

Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000

Page 41: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

Lampiran

Gambar 1. Biara St. Catherine di Bukit Sinai

Page 42: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

Gambar 2. Salinan surat Perjanjian Damai Nabi dengan pihak Nasrani

(Salinan Manuskrip yang terdapat di biara St. Catherine)

Page 43: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

Curicculum Vitae

A. Data Pribadi

Nama Lengkap : Haidi Hajar Widagdo

Tempat/tanggal/lahir : Palangkaraya, 01 November 1987

Alamat Rumah : Jl. Cut Nyak Din No. 22, RT 03/RW VI, Kelurahan

Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Palangkaraya,

Kalimantan Tengah, 73111

Alamat di Yogyakarta : Jl. Solo, Gg. Permadi GK I/103 B, Demangan

Kidul, Yogyakarta

Status Perkawinan : Belum Menikah

Alamat Email : [email protected]

B. Data Orang Tua dan Saudara

1. Nama Ayah

Nama Lengkap : Drs. H. Agus Subroto, SH

Pekerjaan : Pensiunan PNS

Alamat : Jl. Cut Nyak Din No. 22, RT 03/RW VI, Kelurahan

Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Palangkaraya,

Kalimantan Tengah, 73111

2. Nama Ibu

Nama Lengkap : Hj. Chaerani Kusumandari, B.Sc

Pekerjaan : PNS

Alamat : Jl. Cut Nyak Din No. 22, RT 03/RW VI, Kelurahan

Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Palangkaraya,

Kalimantan Tengah, 73111

3. Nama Saudara

Nama Lengkap : Enriko Tedja Sukmana, S.Th.I M.S.I

Pekerjaan : Dosen

Page 44: INTERAKSI SOSIAL MUSLIM DENGAN NON-MUSLIM PERSPEKTIF HADISdigilib.uin-suka.ac.id/6885/1/BAB I,V.pdf · Hadis-hadis tersebut kemudian penulis teliti tingkat keshahihan dan penjelasan

Alamat : Jl. Cut Nyak Din No. 22, RT 03/RW VI, Kelurahan

Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Palangkaraya,

Kalimantan Tengah, 73111

C. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. TK Perwanida I, Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Lulus tahun

1992/1993)

b. SDN Langkai 12, Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Lulus tahun

1998/1999)

c. MTsN 1 Model Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Lulus tahun

2001/2002)

d. MAN 1 Model Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Lulus tahun

2004/2005)

e. S-1 IAIN Antasari, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Lulus tahun

2008/2009)

2. Pendidikan Non-Formal

a. Lembaga Bahasa dan Pendidikan Profesional – LIA Program

Bahasa Inggris (tahun 2006/2007 – 2008/2009)

b. Short Arabic Course - Mediu University (tahun 2010/2011)