intelijen dan terorisme

16
INTELIJEN INTELIJEN

Upload: ratmawan

Post on 13-Jun-2015

844 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Intelijen Dan Terorisme

INTELIJEN INTELIJEN

Page 2: Intelijen Dan Terorisme

DEFINISI INTELIJENDEFINISI INTELIJEN

DARI SEGI BAHASADARI SEGI BAHASA Intelijen (Bhs.Ind) Intelijen (Bhs.Ind) Intelligence (Bhs.Ing) :Kemampuan berpikir Intelligence (Bhs.Ing) :Kemampuan berpikir

atau analisa manusia.atau analisa manusia. Intelligence atau intelijen berarti juga seni mencari, mengumpulkan, dan Intelligence atau intelijen berarti juga seni mencari, mengumpulkan, dan

mengolah informasi strategis yang diperlukan sebuah negara tentang negara mengolah informasi strategis yang diperlukan sebuah negara tentang negara musuh.musuh.

Dalam arti sempit intelijen berasal dari kata intelejensia, intelektual, atau Dalam arti sempit intelijen berasal dari kata intelejensia, intelektual, atau daya nalar mans. dg intelejensia atau daya nalarnya berusaha agar dapat daya nalar mans. dg intelejensia atau daya nalarnya berusaha agar dapat hidup ditengah-tengah masy. yang semakin kompleks, mampu hidup ditengah-tengah masy. yang semakin kompleks, mampu memecahkan mslh yang dihadapi, melalui proses belajar dan mengajar, memecahkan mslh yang dihadapi, melalui proses belajar dan mengajar, serta ditempa oleh pengalaman mans. yang panjag kemudian intelejensia serta ditempa oleh pengalaman mans. yang panjag kemudian intelejensia atau daya nalar mans.tsb terus berkembang dan mans. berusaha agar atau daya nalar mans.tsb terus berkembang dan mans. berusaha agar kemampuan intelegensia atau daya nalar itu diilmu pengetahuan atau kemampuan intelegensia atau daya nalar itu diilmu pengetahuan atau diilmiahkan menjadi kemampuan intelijen akhirnya mans berhasil diilmiahkan menjadi kemampuan intelijen akhirnya mans berhasil mengembangkan intelejensia atau daya nalar tersebut menjadi ilmu mengembangkan intelejensia atau daya nalar tersebut menjadi ilmu pengetahuan intelijenpengetahuan intelijen

(Jaksa Agung Muda Intelijen, 2006 : 12)(Jaksa Agung Muda Intelijen, 2006 : 12)

Page 3: Intelijen Dan Terorisme

HAKIKAT INTELIJENHAKIKAT INTELIJEN

Pendayagunaan kecerdasan intelektual Pendayagunaan kecerdasan intelektual untuk mencermati (membaca) untuk mencermati (membaca) perkembangan dinamika kehidupan yang perkembangan dinamika kehidupan yang dihadapi oleh pengguna intelijen.dihadapi oleh pengguna intelijen.

LATAR BELAKANG PERKEMBANGAN ILMU LATAR BELAKANG PERKEMBANGAN ILMU INTELIJENINTELIJENDengan dukungan iptek canggih, serta ditunjang Dengan dukungan iptek canggih, serta ditunjang dengan dana yang memadahi dan dilaksanakan dengan dana yang memadahi dan dilaksanakan dengan management handal, ilmu intel akan terus dengan management handal, ilmu intel akan terus berkembang dan semakin mantap eksistensinya yang berkembang dan semakin mantap eksistensinya yang diperlukan mans.untuk memecahkan berbagai problem diperlukan mans.untuk memecahkan berbagai problem hidup mans., dimana dewasa ini hampir semua negara hidup mans., dimana dewasa ini hampir semua negara punya organisasi atau badan intel mandiri.punya organisasi atau badan intel mandiri.

Page 4: Intelijen Dan Terorisme

Intelijen dalam pengertian luas :Intelijen dalam pengertian luas :1. Intelijen sebagai organisasi1. Intelijen sebagai organisasi2. Intelijen sebagai kegiatan yang terjabar dalam 2. Intelijen sebagai kegiatan yang terjabar dalam fungsi penyelidikan, pengamanan dan fungsi penyelidikan, pengamanan dan penggalanganpenggalangan3. Intelijen sebagai produk3. Intelijen sebagai produk

1.1.INTELIJEN SEBAGAI ORGANISASIINTELIJEN SEBAGAI ORGANISASI

Badan Intel. sebagai organisasi yaitu dinas, badan, atau Badan Intel. sebagai organisasi yaitu dinas, badan, atau satuan kerja yang secara fungsional atas dasar keahlian satuan kerja yang secara fungsional atas dasar keahlian profesinya khusus menangani masalah-masalah yang profesinya khusus menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan intelijen, yang secara formal dilaksanakan berkaitan dengan intelijen, yang secara formal dilaksanakan oleh negara, pemerintah, aparat hankam, serta aparat oleh negara, pemerintah, aparat hankam, serta aparat penegak hukum dan dewasa ini keg.intel penyelidikan, penegak hukum dan dewasa ini keg.intel penyelidikan,

pengamanan, danpengamanan, dan penggalangan dapat dilakukan orang penggalangan dapat dilakukan orang perorangan, masy., korporasi, swasta, LSM, baik yang perorangan, masy., korporasi, swasta, LSM, baik yang terorganisir maupun yang tidak terorganisirterorganisir maupun yang tidak terorganisir

Page 5: Intelijen Dan Terorisme

Penggunaan intel. dlm organisasi ibarat menjadi Penggunaan intel. dlm organisasi ibarat menjadi mata dan telinga maksudnya adanya prinsip mata dan telinga maksudnya adanya prinsip “Intelligence is for the commander/leader” “Intelligence is for the commander/leader”

2. INTELIJEN SEBAGAI KEGIATAN2. INTELIJEN SEBAGAI KEGIATAN DOKTRIN INTELIJENDOKTRIN INTELIJEN TUPOKSI INTELIJENTUPOKSI INTELIJEN STRUKTUR ORGANISASI INTELIJENSTRUKTUR ORGANISASI INTELIJEN

Page 6: Intelijen Dan Terorisme

DOKTRIN INTELIJENDOKTRIN INTELIJEN

PENYELIDIKAN : Kuasai isi perut lawan PENYELIDIKAN : Kuasai isi perut lawan agar mampu mengendalikan agar mampu mengendalikan lawan,kita kuat karena lawan lemah, lawan,kita kuat karena lawan lemah, untuk itu lemahkan kekuatan lawanuntuk itu lemahkan kekuatan lawan

PENGAMANAN : Sedia payung PENGAMANAN : Sedia payung sebelum hujan, amankan dirimu sebelum hujan, amankan dirimu sebelum amankan orang lainsebelum amankan orang lain

PENGGALANGAN : Tebarkan jaring PENGGALANGAN : Tebarkan jaring seluas mungkin agar memperoleh seluas mungkin agar memperoleh banyak ikanbanyak ikan

Page 7: Intelijen Dan Terorisme

TUPOKSI INTELIJEN :TUPOKSI INTELIJEN :1. Pengumpulan dan Pengolahan Data menjadi informasi yang siap 1. Pengumpulan dan Pengolahan Data menjadi informasi yang siap pakai sebagai produk intelijenpakai sebagai produk intelijen2. Analisis dengan cara mengurai, memisah, dan membagi2. Analisis dengan cara mengurai, memisah, dan membagi3. Antisipasi kedepan dan identifikasi masalah yang dihadapi3. Antisipasi kedepan dan identifikasi masalah yang dihadapi4. Deteksi dini yaitu mencari dan menemukan mslh yang dihadapi 4. Deteksi dini yaitu mencari dan menemukan mslh yang dihadapi secara dinisecara dini5. Menjejak, melacak, menelusuri melalui keg. terbuka dan tertutup5. Menjejak, melacak, menelusuri melalui keg. terbuka dan tertutup6. Proteksi melalui keg.pengamanan atau sekuriti6. Proteksi melalui keg.pengamanan atau sekuriti7. Menebarkan jejaring atau menanam sel melalui 7. Menebarkan jejaring atau menanam sel melalui keg.penggalangan/prakondisikeg.penggalangan/prakondisi8. Membuat perkiraan, estimasi atau ramalan yang akan datang8. Membuat perkiraan, estimasi atau ramalan yang akan datang9. Kemampuan lain yang kembali pada kemampuan intel, kreasi dan 9. Kemampuan lain yang kembali pada kemampuan intel, kreasi dan inovasiinovasi

Dasar Pendekatan Intel Untuk Penyelidikan :Dasar Pendekatan Intel Untuk Penyelidikan :1.1. Analisis SasaranAnalisis Sasaran2.2. Analisis TugasAnalisis Tugas3.3. Target OperasiTarget Operasi

Page 8: Intelijen Dan Terorisme

Sejarah Organisasi Intelijen :Sejarah Organisasi Intelijen :1. Intelijen zaman dahulu1. Intelijen zaman dahulu2. Perkembangan intelijen dalam mencari 2. Perkembangan intelijen dalam mencari jati dirinyajati dirinya3. Organisasi intelijen dimasa mendatang3. Organisasi intelijen dimasa mendatang

Intel.Sebagai Kegiatan :Intel.Sebagai Kegiatan : Penyelidikan:upaya, langkah, dan tindakan untuk mencari, Penyelidikan:upaya, langkah, dan tindakan untuk mencari,

menggali, dan mengumpulkan data yang sebanyak dan selengkap menggali, dan mengumpulkan data yang sebanyak dan selengkap mungkin dari berbagai sumber, baik terbuka atau tertutup, kmdn mungkin dari berbagai sumber, baik terbuka atau tertutup, kmdn data diolah menjadi informasi siap pakai sbg produk intel.data diolah menjadi informasi siap pakai sbg produk intel.

Pengamanan:Upaya,langkah, tindakan untuk mengamankan lingk Pengamanan:Upaya,langkah, tindakan untuk mengamankan lingk dan segala isinya agar tercipta suasana aman dan tertib, serta dan segala isinya agar tercipta suasana aman dan tertib, serta mensterilkan segala bentuk AGHT, baik dari dalam maupun dari mensterilkan segala bentuk AGHT, baik dari dalam maupun dari luar.luar.

Penggalangan:Upaya,langkah,keg.untuk membina, mengarahkan, Penggalangan:Upaya,langkah,keg.untuk membina, mengarahkan, dan mengkondisikan suatu lingk.dan segala potensinya agar dan mengkondisikan suatu lingk.dan segala potensinya agar tercipta kondisi yang kondusif. tercipta kondisi yang kondusif.

Page 9: Intelijen Dan Terorisme

INTELIJEN SEBAGAI PRODUKINTELIJEN SEBAGAI PRODUK

Sebagai output dari hasil keg.penyelidikan, Sebagai output dari hasil keg.penyelidikan, pengamanan, penggalangan berupa karya tulis pengamanan, penggalangan berupa karya tulis bidang intel yang berisi gambaran hasil yang telah bidang intel yang berisi gambaran hasil yang telah dicapai dalam menjabarkan fungsi tsb, serta dlm dicapai dalam menjabarkan fungsi tsb, serta dlm operasi intel oleh organisasi, badan,dinas, atau operasi intel oleh organisasi, badan,dinas, atau satuan kerja intel.satuan kerja intel.

Produk Akhir/Output Intelijen :Produk Akhir/Output Intelijen :

1.1.Input dataInput data

2.2.Proses dataProses data

3.3.Output data berupa informasiOutput data berupa informasi

Page 10: Intelijen Dan Terorisme

TerorismeTerorisme

Page 11: Intelijen Dan Terorisme

SEJARAH TERORISMESEJARAH TERORISMEKata terorisme I digunakan pada tahun 1795 pada masa revolusi Kata terorisme I digunakan pada tahun 1795 pada masa revolusi prancis.Kata tersebut muncul sejalan pemerintahan teror pada saat prancis.Kata tersebut muncul sejalan pemerintahan teror pada saat digunakannya pisau guilotin oleh pemerintah revolusioner Prancis untuk digunakannya pisau guilotin oleh pemerintah revolusioner Prancis untuk mempertahankan kekuasaan dengan cara membantai musuh-musuhnya mempertahankan kekuasaan dengan cara membantai musuh-musuhnya dan mengancam para tokoh oposisi.dan mengancam para tokoh oposisi.

Sejarah terorisme modern, terorisme muncul pada akhir abad 19 dan Sejarah terorisme modern, terorisme muncul pada akhir abad 19 dan menjelang terjadinya PDI. Tahun 1890 aksi terorisme Armenia melawan menjelang terjadinya PDI. Tahun 1890 aksi terorisme Armenia melawan pemerintah Turki yang berakhir dengan bencana pembunuhan massal pemerintah Turki yang berakhir dengan bencana pembunuhan massal terhadap warga Armenia pada PDI. Pada dekade itulah aksi terorisme terhadap warga Armenia pada PDI. Pada dekade itulah aksi terorisme diidentikkan sebagai bagian dari gerakan sayap kiri yang berbasis ideologi.diidentikkan sebagai bagian dari gerakan sayap kiri yang berbasis ideologi.

Setelah PDII dunia tidak pernah mengenal kata damai.Perjuangan melawan Setelah PDII dunia tidak pernah mengenal kata damai.Perjuangan melawan penjajah, pergolakan rasial, konflik regional yang menarik campur tangan penjajah, pergolakan rasial, konflik regional yang menarik campur tangan pihak ketiga, pergolakn dalam negeri dunia krtiga, membuat dunia labil dan pihak ketiga, pergolakn dalam negeri dunia krtiga, membuat dunia labil dan bergejolak, hal inilah yang membuka peluang muncul dan meluasnya bergejolak, hal inilah yang membuka peluang muncul dan meluasnya terorisme.terorisme.

Terorisme dan teror telah berkembang dalam sengketa ideologi, fanatisme Terorisme dan teror telah berkembang dalam sengketa ideologi, fanatisme agama, perjuangan kemerdekaan, pemberontakan, gerilya, bahkan oleh agama, perjuangan kemerdekaan, pemberontakan, gerilya, bahkan oleh pemerintah sebagai cara dan sarana menegakkan kekuasaan.pemerintah sebagai cara dan sarana menegakkan kekuasaan.

Page 12: Intelijen Dan Terorisme

Pengertian TerorismePengertian Terorisme

Belum ada kesepakatan internasional definisi Belum ada kesepakatan internasional definisi yuridis tentang kata terorisme sebagaimana yuridis tentang kata terorisme sebagaimana ditegaskan PBB. Belum terdapat kesepakatan ditegaskan PBB. Belum terdapat kesepakatan apakah aksi terorisme hanya berlaku pada tindakan apakah aksi terorisme hanya berlaku pada tindakan yang dilakukan oleh kelompok non pemerintah atau yang dilakukan oleh kelompok non pemerintah atau juga oleh pemerintah.juga oleh pemerintah.

Terorisme dpt dipandang dari berbagai sudut ilmu Terorisme dpt dipandang dari berbagai sudut ilmu sosiologi, kriminologi, politik, psikiatri, hub.int. dan sosiologi, kriminologi, politik, psikiatri, hub.int. dan hukum oleh karena itu sulit merumuskan definisi hukum oleh karena itu sulit merumuskan definisi yang mampu mencakup seluruh aspek dan dimensi yang mampu mencakup seluruh aspek dan dimensi berbagai disiplin ilmu tersebut.berbagai disiplin ilmu tersebut.

Page 13: Intelijen Dan Terorisme

Menurut Marbun, Terorisme adalah Menurut Marbun, Terorisme adalah penggunaan kekerasan yang bertujuan penggunaan kekerasan yang bertujuan untuk menimbulkan ketakutan, dalam untuk menimbulkan ketakutan, dalam usaha mencapai satu tujuan (utamanya usaha mencapai satu tujuan (utamanya tujuan politik), praktek-praktek tindakan tujuan politik), praktek-praktek tindakan teror.teror.

Tujuan : Untuk mempromosikan Tujuan : Untuk mempromosikan kep.politik, sehingga dunia int. tahu apa kep.politik, sehingga dunia int. tahu apa yang mereka perjuangkan.yang mereka perjuangkan.

Page 14: Intelijen Dan Terorisme

Motif Terorisme:Motif Terorisme:

1.1. Membebaskan tanah airMembebaskan tanah air

2.2. Memisahkan diri dari pemerintahan Memisahkan diri dari pemerintahan yang sahyang sah

3.3. Sebagai protes sistem sosial yang Sebagai protes sistem sosial yang berlakuberlaku

4.4. Menyingkirkan musuh-musuh politikMenyingkirkan musuh-musuh politik

Page 15: Intelijen Dan Terorisme

TAKTIK TERORISTAKTIK TERORIS

1.1. BOMBOM2.2. PEMBAJAKANPEMBAJAKAN3.3. PEMBUNUHANPEMBUNUHAN4.4. PENGHADANGANPENGHADANGAN5.5. PENCULIKANPENCULIKAN6.6. PENYANDERAANPENYANDERAAN7.7. PERAMPOKANPERAMPOKAN8.8. ANCAMAN/INTIMIDASIANCAMAN/INTIMIDASI

Page 16: Intelijen Dan Terorisme

GUNUNG ES TERORGUNUNG ES TEROR

LAPANGAN KERJA INTELIJEN

TRENDTEROR

MENTALMODEL

SYSTEMIC ISSUES

SYSTEMIC STRUCTURE