instrumen pasar modal

13

Click here to load reader

Upload: marlina-deliana

Post on 23-Jun-2015

19.479 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Instrumen pasar modal

PASAR UANG DAN PASAR MODAL

INSTRUMEN-INSTRUMEN PASAR MODAL

DISUSUN

OLEH:

MARLINA DELIANA

090907083

ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

20111. Pengertian dan Jenis Instrumen Pasar Modal

Page 2: Instrumen pasar modal

Yang dimaksud dengan instrumen pasar modal adalah semua surat-surat yang

berharga yang diperdagangkan dibursa. Instrumen pasar modal ini umumnya

bersifat jangka panjang.

Dewasa ini instrumen yang sudah ada di pasar modal terdiri dari saham,

obligasi, dan sertifikat. Sekuritas yang diperdagangkan dibursa efek adalah saham

dan obligasi, sedangkan sertifikat diperdagangkan diluar bursa melalui bank

pemerintah.

Dari berbagai jenis saham yang dikenal di bursa, yang diperdagangkan yaitu

saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).

2. Saham

Saham biasa (common stock) merupakan salah satu jenis efek yang paling

banyak diperdagangkan di pasar modal. Bahkan saat ini dengan semakin

banyaknya emiten yang mencatatkan sahamnya dibursa efek perdagangan saham

semakin marak dan menarik para investor untuk terjun dalam jual beli saham.

Saham dapat didefinisikan sebagai surat berharga sebagai bukti penyertaan atau

pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan. Apabila seorang

investor membeli saham, maka ia akan menjadi pemilik dan disebut sebagai

pemegang saham perusahaan tersebut.

Ada dua jenis saham, yaitu:

Saham Biasa (Common Stock)

Pemegang saham jenis ini mewakili kepemilikan di perusahaan sebesar modal

yang ditanamkan.

Karakteristiknya adalah:

- claims on income

- claims on assets

- voting rights

- limited liability

- preemptive rights

Keuntungannya adalah:

Page 3: Instrumen pasar modal

· Dividen, yang berasal dari keuntungan perusahaan sebesar alokasi yang

ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sehingga besarnya

dividen tidak pasti karena tergantung oleh besarnya keuntungan perusahaan.

· Capital gain, yakni keuntungan dari selisih nilai beli dengan nilai jual saham

yang lebih besar dari nilai belinya.

Saham Preferen (Preferred Stock)

Saham jenis ini memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan obligasi.

Keuntungannya adalah:

· Dividen, secara teratur sebesar harga pari (nominal) saham dikalikan dengan

bunga setiap tahun.

· Jika saham preferen anda bersifat cumulative, maka jika anda belum menerima

pembayaran dividen tahun lalu akan diakumulasikan dengan dividen tahun

berjalan.

· Dapat ditukarkan (convertible) dengan saham biasa.

· Jika perusahaan dilikuidasi, pemilik saham ini akan menerima pembayaran

sebesar harga pari saham sebelum dividen atas pemegang saham biasa dibayarkan.

Sedangkan kedua saham tersebut memiliki beberapa resiko yang dihadapi oleh

para pemodal, yaitu:

· tidak mendapatkan dividen karena operasi perusahan tidak menghasilkan

keuntungan.

· Capital Loss yaitu ketika pemodal terpaksa menjual sahamnya dengan nilai jual

lebih rendah daripada nilai belinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi

kerugian yang makin besar seorong dengan terus menurunnya harga saham

tersebut.

· Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham akan memperoleh semua aset

perusahaan yang telah terjual setelah kreditur atau pemegang obligasi.

· Jika saham perusahaan dikeluarkan dari Pencatatan Bursa Efek (Dellist). Saham

ini tidak lagi diperdagangkan di Bursa, namun tetap dapat diperdagangkan di luar

bursa dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual

biasanya dengan harga yang jauh dari harga sebelumnya.

Page 4: Instrumen pasar modal

Saham biasa ada dua jenis, yaitu saham atas nama dan saham atau unjuk.

Untuk saham atas nama, nama pemilik saham tertera di atas saham tersebut,

sedangkan saham atas unjuk yaitu nama pemilik saham tidak tertera di atas saham,

tetapi pemilik saham adalah yang memegang saham tersebut. Berdasarkan

fungsinya, nilai suatu saham dibagi atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Par Value (nilai nominal)/ Stated Value / Face Value

Nilai yang tercantum pada saham untuk tujuan akuntansi.

Nilai nominal dicantumkan dalam mata uang RI.

Saham tanpa nilai nominal tidak dapat dikeluarkan.

Nilai nominal ini tidak digunakan untuk mengukur sesuatu. Jumlah saham

yang dikeluarkan perseroan dikali dengan nilai nominalnya merupakan modal

disetor penuh bagi suatu perseroan, dan dalam pencatatan akuntansi nilai nominal

dicatat sebagai modal ekuitas perseroan didalam neraca. Untuk satu jenis saham

yang sama harus mempunyai satu jenis nilai nominal.

b. Base Price (Harga Dasar)

Harga perdana ( untuk menentukan nilai dasar), dipergunakan dalam

penghitungan indeks harga saham. Harga dasar akan berubah sesuai dengan aksi

emiten. Untuk saham baru, harga dasar merupakan harga perdananya.

c. Market Price

Market price merupakan harga pada pasar riil, dan merupakan harga yang

paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar

yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah tutup, maka harga pasar adalah

harga penutupannya (closing price). Harga ini terjadi setlah saham tersebut

dicatatkan di bursa, baik bursa utama maupun OTC (Over Counter Market).

Transaksi di sini sudah tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin emisi. Harga

pasar ini merupakan harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain,

dan disebut sebagai harga di pasar sekunder. Harga pasar inilah yang menyatakan

naik-turunnya suatu saham dan setiap hari diumumkan di surat-surat kabar atau di

media-media lainnya.

Page 5: Instrumen pasar modal

3. Obligasi

Instrumen atau surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal umumnya

dibedakan menjadi dua, yaitu surat berharga yang berbentuk utang dan surat

berharga yang berbentuk kepemilikan. Obligasi merupakan bukti pengakuan

utang dari perusahaan. Instrumen ini sering disebut dengan bonds. Sebenarnya

efek ini sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi penerbitnya sebagian besar adalah

Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Karena terbatasnya emiten ini, maka

perdagangan obligasi belum begitu berkembang. Tetapi seiring dengan perubahan

kondisi dan situasi serta mulai berkembangnya perekonomian, emiten oblisai terus

bertumbuh, tidak hanya terbatas pada Badan Usaha Milik Negara , tetapi juga

perusahaan-perusahaan swasta mulai menggunakan obligasi sebagai alat untuk

mengimbau modal. Sejak itu pula perdagangan obligasi mulai amenunjukkan

peningkatkan.

Obligasi sendiri di dalamnya mengandung suatu perjanjian / kontrak yang

mengikat kedua belah pihak, antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman.

Penerbit obligasi menerima pinjaman dari pemegang obligasi dengan ketentuan-

ketentuan yang sudah diatur, baik mengenai waktu jatuh tempo pelunasan utang,

bunga yang dibayarkan, besarnya pelunasan, dan ketentuan-ketentuan tambahan

lain. Karena efek ini bersifat utang, maka pembayarannya merupakan kewajiban

yang harus didahulukan dibandingkan efek lainnya misalkan saham preferen.

Obligasi yang tercatat di bursa efek bisa diperdagangkan dengan cara yang

sama seperti transaksi saham. Harga obligasi ditentukan oleh kekuatan permintaan

dan penawaran di pasar. Dalam transaksi obligasi, investor harus membayar biaya

komisi (commision fee) kepada pialang, tetapi tidak dikenakan biaya transaksi

(transaction fee) oleh Bursa Efek Jakarta.

Dengan banyaknya obligasi yang tercatat di bursa efek, baik yang dikeluarkan

oleh perusahaan swasta maupun pemerintah, maka pilihan yang tersedia bagi

investor juga banyak. Untuk dapat membantu dalam pemilihan obligasiyang aman

dan mneguntungkan, pemodal bisa menggunakan jasa credit rating agency. Jasa

yang dilakukan lembaga ini adalah melakukan penilaian terhadap obligasi yang

beredar dan melakukan rating. Hasil rating yang ditunjukkan akan menunjukkan

Page 6: Instrumen pasar modal

seberapa aman obligasi tersebut bagi pemegang obligasi, khususnya mengenai

kemampuannya dalam membayar bunga dan pelunasan pokok.

Penerbit obligasi disebut dengan issuer, sedangkan untuk kontrak / perjanjian

serta syarat dan kondisi yang terdapat pada surat obligasi disebut dengan

indenture. Dalam hubungannya dengan obligasi, ada yang disebut dengan trustee

(wali amanat). Wali amanat merupakan lembaga yang bertugas mengurus segala

hal yang berhubungan dengan obligasi sesudah penawaran umum sampai masa

hidup pasar obligasi tesebut berakhir.

Pembayaran bunga dilakukan dengan menyertakan kupon pada sertifikat

obligasi. Setiap kupon melambangkan satu kali bunga yang dapat diambil. Suatu

obligasi diterbitkan dengan nilai nominal yang tertentu, yang akan digunakan

sebagai harga pada saat penawaran. Nilai nominal ini menunjukkan junlah utang

yang harus dibayar/dikembalikanoleh penerbitnya pada saat jatuh empo. Nilai

nominal sering disebut dengan niali pari (pari value), face value, stated value atau

nominal value.

Kupon merupakan bunga yang besarnya tetap dan dubayarkan oleh penerbit

obligasin kepada pemegang obligasi sesuai waktu yang telah ditetapkan. Namun

dalam perkembangannya, bunga obligasi ada yang dibayarkan tidak selalu tetap

jumlahnya, tetapi disesuaikan dengan perkembangan suku bunga secara umum.

Inilah yang disebut dengan bunga mengambang. Tetapi secara umum obligasi

dengan bunga tetap lebih menarik bagi investor.

4. Opsi

Opsi merupakan suatu produk efek turunan (derivatif) yang diturunkan dari

berbagai efek yang sebenarnya. Sebagai efek derivatif, opsi akan mempunyai nilai

selagi terhubung ke aset finansial yang bersangkutan. Aset finansial ini bisa

berupa saham biasa, obligasi, atau obligasi konversi. Nilai opsi tergantung dari

masa hidup pasarnya. Jika masa hidup pasarnya habis, maka efek derivatif

tersebut tidak ada nilainya.

Opsi banyak disukai karena fleksibilitasnya sangat tinggi. Jangkaunnya makin

hari makin luas dan dapat dikembangkan cakupannya. Secara prinsip, opsi adalah

merupakan suatu produk efek (sekuritas) yang akan memberikan hak kepada

Page 7: Instrumen pasar modal

pemegangnya (pembelinya) untuk membeli atau menjual sejumlah tertentu dari

aset finansial tertentu, pada harga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.

Banyak surat berharga atau barang berharga lain yang bisa menjadikan atau

melahirka opsi. Perdagangan Opsi bisa sangat menguntungkan, sehingga banyak

orang yang sudah mengenal seluk beluk dan karakteristiknya akan memilij opsi

ini untuk investasi dibandinhkan alat investasi lainnya.

Penerbit opsi disebut writer. Biasanya opsi diterbitkan oleh lembaga diluar

lingkungan perusahaan penerbit saham yang dijadikan jaminan.Saat ini penerapan

opsi yang paling umum adalah untuk menjual atau membeli berbagai aset

finansial yang berupa saham biasa.

5. Right

Right merupakan produk derivative (turunan) dari saham yang berupa surat

berharga yang memberikan hak bagi pemodal untuk membeli saham baru yang

dikeluarkan emiten pada harga tertentu dan pada waktu yang telah ditetapkan.

Right diberikan pada pemegang saham lama yang berhak untuk mendapatkan

tambahan saham baru yang dikeluarkan perusahaan pada second offering. Masa

perdagangan right berkisar antara 1-2 minggu saja.

Sertifikat bukti right dapat didefenisikan sebagai efek yang memberikan hak

kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan

oleh emiten pada proporsi dan harga tertentu.Hak dalam right sering disebut

dengan preemptive right, yaitu suatu hak untuk menjaga proporsi kepemilikan

saham bagi pemegang saham lama di suatu perusahaan sehubungan dengan

pengeluaran saham baru.

6. Warrant

Sama seperti Right, Warrant merupakan produk derivative dari saham yang

memberikan hak untuk memebeli sebuah saham pada harga yang telah ditetapkan

pada waktu yang telah ditetapkan pula. Namun, sifat dari Warrant melekat pada

obligasi.Masa hidup waran adalah enam bulan atau lebih. Masa hidup waran

dimulai dari tanggal waran tersebut dicatatkan di bursa efek, sampai dengan

tanggal terakhir pelaksanaan penebusan waran. Penerbitan waran dalam

Page 8: Instrumen pasar modal

penerbitan bukti right mapun penerbitan obligasi membuat proses right issue dan

stock split akan mengubah jumlah dan exercise price waran yang dimiliki. Tetapi

waran tidak memperoleh diveden , dan tidak mempunyai hak suara pada

perusahaan ppublik karena pemiliknya bukan pemegang saham perseroan.

7. Reksadana

Seringkali untuk memperkecil risiko, pemilik mmodal perlu melakukan

investasi yang menyebar pada berbagai alat investasi. Untuk investasi yang

berhubungan dengan kegiatan pasar modal, alat yang diperdagangkan bisa berupa

saham biasa, obligasi pemerintah, obligasi swasta, dan lain-lain. Tentu akan

sangat sulit jika harus memilih dan mnegurus sendiri alat-alat investasi mana yang

perlu diambil, oleh karena itu ada satu bentuk perusahaan investasi yang akan

membantu investor dalam melakukan penyebaran investasi tersebut. Perusahaan

investasi ini sering disebut dengan reksadana atau mutual fund.

Dengan adanya reksadana, investor cukup dengan memiliki surat berharga

yang diterbitkan oleh reksadana dan tidak perlu membeli banyak alat investasi.

Pihak reksadana akan melakukan investasi pada berbagai macam surat berharga

dengan melakukan pertimbangan-pertimbangan khusus, yang tentunya bertujuan

untuk memaksimalkan keuntungan.

Reksadana akan menerbitkan saham yang akan dijual kepada investor. Seelah

dana dari investor ini terkumpul, kemudian dana tersebut akan diinvestasikan

kesurat-surat berharga yang dianggap menguntungkan. Keuntungan yang nantinya

diperoleh akan dibagi kembali ke investor.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 dilihat dari sifatnya, ada

2 jenis reksadana, yaitu reksadana terbuka (open-ended mutual fund) dan

reksadana tertutup (close-ended mutual funds). Untuk reksadana terbuka, saham

yang sudah diterbitkan oleh reksadana bisa ditarik/dibeli kembali. Besarnya nilai

transaksi akan didasarkan pada net asset vakue (NAV) yang merupakan nilai pada

saat transaksi dilakukan (current value). Perhitungan NAV harus dilakukan setiap

hari, sehingga selalu berubah disesuaikan dengan harga saham yang menjadi

portofolio perusahaan reksadana.

Page 9: Instrumen pasar modal

Untuk rerksadana tertutup, jumlah surat berharga yang diterbitkan terbatas,

dan surat berharga ini tidak bisa ditarik kembali oleh perusahaan reksadana.

Bentuk transaksinya seperti saham biasa, jadi setelah transaksi di pasar primer ,

surat berharga ini akan diperdagangkan di pasar skunder. Harga saham selain

ditentukan oleh NAV juga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran

yang terjadi di pasar. Disini ada istilah premiun dan diskon. Premium terjadi jika

saham terjual di atas harga NAV, sedangkan untuk diskon sebaliknya, yaittu

saham terjual dengan harga dibawah NAV.