instruksi presiden nomor 7 tahun 2015
TRANSCRIPT
INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 7 TAHUN 2015 AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2015
Jakarta, 27 Mei 2015
PENDAHULUAN
Perpres No. 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK) Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014 mengamanatkan Kementerian/lembaga dan Pemerintah daerah untuk menjabarkan dan melaksanakan Stranas PPK melalui aksi PPK setiap tahun
Inpres No. 7 Tahun 2015 merupakan kelanjutan dari pelaksanaan Stranas PPK, yang dimulai dengan Inpres No. 1 Tahun 2013, dan Inpres No. 2 Tahun 2014
Mekanisme Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Inpres No. 7 Tahun 2015, sama dengan Inpres No. 1 Tahun 2013, dan Inpres No. 2 Tahun 2014
Pengelolaan Sistem Monitoring (admin) difasilitasi oleh Kantor Staf Presiden dan masih menggunakan https://10.0.3.3/monitoring
IMPLEMENTASI STRANAS PPK
3
UNCAC
UU NO. 7 TAHUN 2006
PERPRES NO. 55 TAHUN 2012
PERMEN PPN NO. 1 TAHUN 2013
Inpres 1/2013 Aksi PPK 2013
Inpres 2/2014 Aksi PPK 2014
SE MENDAGRI – ARAHAN PENYUSUNAN AKSI PPK PEMDA
Inpres 7/2015 Aksi PPK 2015
TAHAPAN PENYUSUNAN AKSI PPK 2015
4
PENYUSUNAN DRAFT AWAL
USULAN AWAL DARI
K/L
SERIAL DISKUSI
KONFIRMASI K/L
PENYAMPAIAN DRAFT INPRES DAN AKSI PPK
(BAPPENAS KEPADA SETKAB)
DISKUSI PAKAR, KPK,
MASYARAKAT SIPIL
INPRES NO. 7 TAHUN 2015
• Identifikasi permasalahan korupsi dari berbagai sumber
• Penyusunan masukan masyarakat sipil
• Review Inpres 2/2014
• Penuangan aksi dalam F5K
SEPTEMBER 2014 – FEBRUARI 2015
• Bappenas mengirimkan surat kepada K/L untuk masukan awal
• 29 K/L menyampaikan usulan Aksi
• Penjaringan masukan K/L
• FGD isu prioritas (Pertanahan, Tata Ruang, Kehutanan, Pajak, Bea Cukai, Perijinan, Pelayanan Publik, penegakan hukum, pengadaan barang jasa, kemaritiman, pertanian
• Pertemuan melibatkan K/L terkait, CSO, Organisasi Profesi
6 MEI 2015
25 FEBRUARI 2015 MARET – APRIL 2015
SUMBER AKSI PPK TAHUN 2015
1. RPJMN 2015-2019;
2. Review pelaksanaan Aksi PPK Tahun sebelumnya (2013 - 2014);
3. Usulan Kementerian/Lembaga;
4. Usulan masyarakat sipil dan organisasi profesi;
5. Rekomendasi hasil review UNCAC;
6. Rekomendasi forum anti korupsi;
7. Buku putih KPK;
8. Masukan pakar dan pegiat anti korupsi
9. Masukan KPK
10. Masukan lainnya yang relevan dan signifikan, misalnya: masukan Ditsektor
Bappenas, Rekomendasi SPAK
5
TITIK BERAT AKSI PPK 2015
6
FOKUS PRIORITAS AKSI PPK TAHUN 2015 PENCEGAHAN: Reformasi layanan perizinan dan pelayanan publik, Reformasi Birokrasi, Percepatan Pelaksanaan UU Aparatur Sipil Negara, Penguatan Mekanisme Kelembagaan, E-Government dan Keterbukaan Informasi Publik, Transparansi Pengadaan Barang dan Jasa Publik, Reformasi Tata Kelola Pajak, Penyederhanaan Perizinan PENEGAKAN HUKUM: Pencegahan Praktek Kriminalisasi; Optimalisasi Penggunaan UU Pencucian Uang; Upaya Pembuktian Terbalik dan Penegakan Kode Etik Aparat Penegak Hukum; Evaluasi Kinerja Aparat Penegak Hukum; Memastikan dan menguatkan lembaga pelaksana Otoritas Pusat; Perbaikan Mekanisme MLA; (Asset Management Unit), Transparansi Pengelolaan Aset Terkait Lainnya Sebagai Bentuk Pemanfaatan Pengelolaan Aset Tipikor.
64 (67 %)
32 (33 %)
Total Aksi PPK Tahun 2015 = 96
Pencegahan
Penegakan Hukum
66 Aksi
POLRI
19 Aksi
Kejaksaan
18 Aksi
Kementerian Keuangan
8 Aksi
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN
9 Aksi
Kementerian
Hukum dan HAM
12 Aksi
PRIORITAS AKSI PPK 2015
STRUKTUR AKSI PPK TAHUN 2015
STRATEGI 2
24
96
FOKUS
AKSI
STRATEGI 2
24
91
FOKUS
AKSI
AKSI PPK K/L TAHUN 2015
DILAKSANAKAN OLEH 79 KEMENTERIAN/LEMBAGA
10
AKSI PPK PEMDA TAHUN 2015
PENCEGAHAN
PELAYANAN TERPADU SATU
PINTU (PTSP)
TRANSPARANSI PENGELOLAAN
ANGGARAN DAN DOKUMEN
PERENCANAAN
PENGADAAN BARANG/JASA
Pelimpahan SELURUH
kewenangan penerbitan
perizinan dan non perizinan
Penyederhanaan perizinan dari
sisi jumlah, persyaratan, waktu,
maupun prosedur perizinan di
daerah
Peningkatan
transparansi
pengelolaan
anggaran
daerah
(RPJPD,
RPJMD,
RKPD,
Renstra dan
Renja SKPD
Publikasi
dokumen
rencana
pembangunan
daerah dan
RKA SKPD
(RKA dan DPA
SPKD, RKA
dan DPA
PPKD, LRA,
LKPD
1. Unit Layanan Pengadaan (ULP)
2. Rencana Umum Pengadaan (RUP)
3. Sistem Pengadaan Secara Elektronik
4. Whistleblowing System
KETERBUKAAN
INFORMASI
Pembentukan dan
penguatan tusi ppid utama
dan Pembantu
DILAKSANAKAN OLEH 542 PEMERINTAH DAERAH (PROVINSI/KAB/KOTA)
AKSI GENERIK
Dalam aksi PPK Tahun 2015, terdapat beberapa aksi generik, antara lain:
1. Pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas dalam mekanisme pengadaan barang
dan jasa – dilaksanakan oleh seluruh K/L – instansi terkaitnya LKPP (LKPP akan
melakukan pendampingan)
2. Penyampaian data dan informasi perpajakan dari instansi pemerintah, lembaga,
asosiasi, dan pihak lain (ILAP) – dilaksanakan oleh 26K/L – instansi terkaitnya
adalah Kemenkeu (Kemenkeu akan melakukan pendampingan)
3. Konfirmasi Status Wajib Pajak – dilaksanakan oleh 5 K/L – instansi terkaitnya
adalah Kemenkeu (Kemenkeu akan melakukan pendampingan)
4. Pelaksanaan whistleblowing system dan penyelesaian penanganan pengaduan
masyarakat yang terintegrasi di Kementerian/Lembaga (K/L) – dilaksanakan oleh 17
K/L – instansi terkaitnya adalah LPSK, KPK, LKPP (LPSK akan melakukan
pendampingan)
ARAHAN BAPAK PRESIDEN RI (PELUNCURAN INPRES NO. 7 TAHUN 2015 – 26 MEI 2015)
• Saya ingin, aksi-aksi yang ada dalam Inpres dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, tidak hanya
formalitas. Reformasi pelayanan perizinan di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
menjadi salah satu fokus dalam Inpres ini. Saya tidak mau mendengar keluhan dari masyarakat
bahwa ijin yang seharusnya bisa dikerjakan sehari, dua hari, bisa sampai enam bulan, delapan
bulan. Ijin yang bisa diberikan satu bulan, diberikan ada yang sampai enam tahun, empat tahun
• Para aparat penegak hukum, saya minta untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi
• Membangun sistem yg baik, menbangun sistem yang efektif, akan banyak mengurangi korupsi.
sistem yang baik itu bisa berupa e-budgeting, e-government, e-purschasing, e catalogue, e-
audit, dan pajak.
• Pada tahun 2015 ini pengadaan barang dan jasa di pemerintah lewat APBN atau APBD ada kurang
lebih Rp 1.000 triliun, kemudian pengadaan barang dan jasa di BUMN 2015 kurang lebih Rp 1.560
triliun, sehingga totalnya Rp 2.560 triliun.
• Saya hanya membayangkan kalau sistem dari e-catalogue, e-purchasing itu dijalankan, saya
pernah melihat bisa efisien kurang lebih 10 persen, ini bukan uang yang sedikit. Kalau ditangani
secara profesional dengan sistem pengawasan yang baik, di LKPP akan terjadi efisiensi 20- 30
persen. Perkiraan saya bisa sampai 30%, kalau dihitung dari Rp 2.560 triliun, 30 persennya itu
bukan uang sedikit.
• Saya sering menyampaikan untuk membangun sistemnya karena itu akan jadi pagar yang besar,
tembok yang besar dalam pencegahan korupsi. Kalau masalah ada yang loncat pagar itu
penegakan hukum
CHECKPOINT PEMANTAUAN
13
B03 28 Mar – 5 Apr
B07 28 Juli – 5 Agust
B09 28 Sep – 5 Okt
B12 28 Des – 5 Jan
Jam 23:59 Jam 23:59 Jam 23:59 Jam 23:59
1. Pelaporan dilakukan melalui Web Sistem Monitoring. Tidak menerima laporan melalui surel (e-
mail) ataupun surat lainnya.
2. Periode pelaporan adalah mulai tanggal 28 pukul 00:00 WIB sampai dengan tanggal 5 pukul
23:59 WIB. Laporan di luar waktu yang disebutkan tidak dapat difasilitasi oleh sistem.
3. Sistem hanya dapat menerima laporan persentase capaian apabila disertai dengan data dukung
yang diunggah (upload) ke dalam sistem tersebut.
4. Setelah pelaporan berakhir, akan dilaksanakan verifikasi berdasarkan klaim capaian dan data
dukung yang dimasukkan ke dalam Web Sistem Monitoring untuk selanjutnya disampaikan
kepada Bapak Presiden dan Wakil Presiden.
diundur
KOORDINASI, PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
Diktum Kedua
Semua Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, wajib berkoordinasi
dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional
Diktum Keempat
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional:
1. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Aksi PPK
Kementerian/Lembaga secara berkala;
2. Melakukan analisis, koordinasi, dan fasilitasi untuk mengurai masalah dalam
pelaksanaan Aksi PPK, didukung oleh Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan;
3. Menyampaikan laporan pelaksanaan Aksi PPK secara berkala dan
mempublikasikannya kepada masyarakat.
Diktum Ketujuh
Semua Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah mempublikasikan laporan
capaian pelaksanaan Instruksi Presiden ini secara berkala pada setiap periode pelaporan
TINDAK LANJUT INPRES NO. 7 TAHUN 2015
Penetapan
(Inpres No. 7/2015)
Penajaman Target Triwulanan (B07, B09, B12)
Input ke dalam Sistem Monitoring
Pelaporan K/L dan Pemda
Verifikasi
6 Mei 2015
Minggu IV Mei – II Juni 2015
Minggu II Juni - I Juli 2015
28 Juli – 5 Agust 2015 (B07)
6 – 14 Agust 2015 (B07)
Bappenas
mengkoordinasikan
K/L
Kemendagri
mengkoordinasikan
Pemda (didukung
Bappenas)
Penuangan hasil
pembahasan ke
dalam dokumen
kesepakatan
Bappenas
menginput hasil
kesepakatan K/L
Kemendagri
memfasilitasi
Provinsi dan Kab/
Kota (didukung oleh
Bappenas)
PENAJAMAN TARGET TRIWULANAN (B07, B09, B12)
Penajaman dimaksudkan untuk menyepakati:
apakah ukuran keberhasilan yang dimasukan sesuai dengan kriteria Specific, Measurable,
Achievable Realistic, Timely/Time Bound (SMART) + mudah didefinisikan data dukungnya?
Bagaimana bisnis proses dari aksi tersebut dilaksanakan?
Apakah ukuran keberhasilan pertriwulan, menunjukkan proses untuk menuju target akhir (B12) ?
Pada saat penajaman, K/L diharapkan membawa:
Aksi yang menjadi tanggung jawab K/L yang telah diisi ukuran keberhasilan B07, B09, B12 serta
data dukungnya
Nama kontak person yang akan menjadi focal point
Peserta dalam pertemuan penajaman aksi PPK K/L
Bappenas
K/L penanggung jawab aksi (Setjen, Itjen, dan Unit kerja pelaksana aksi)
KPK
BPKP
Instansi terkait aksi generik
Penajaman akan dilakukan mulai tanggal 28 Mei sd 9 Juni 2015 di Bappenas (terlampir)
DOKUMEN KESEPAKATAN
Hasil penajaman akan dituangkan ke dalam Dokumen
Kesepakatan yang ditanda tangani Deputi Bidang
Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas
dengan Sekretaris Kementerian/Lembaga penanggung
jawab aksi.
Dokumen kesepakatan akan menjadi dasar untuk input
ke dalam sistem monitoring. Selain itu, dokumen
kesepakatan akan digunakan sebagai bahan untuk
mem-verifikasi laporan Kementerian/Lembaga setiap
triwulan (B07, B09, B12).
Dokumen kesepakatan berfungsi untuk menghindari
dispute pada saat verifikasi capaian triwulanan
CONTOH DOKUMEN KESEPAKATAN
CONTOH DATA DUKUNG
JENIS DATA PENDUKUNG YANG DAPAT DISAMPAIKAN UNTUK MENDUKUNG KLAIM CAPAIAN AKSI PPK PADA KEMENTERIAN/LEMBAGA/PEMDA
Dalam melakukan melaporkan capaian tiap kegiatan dalam suatu aksi, insitusi pelapor pada dasarnya harus menyertakan bukti pendukung yang dapat meyakinkan masyarakat luas (secara sederhana namun jelas) bahwa kegiatan yang dimaksud memang dilaksanakan sesuai klaim.
Beberapa Contoh Kegiatan dalam Aksi PPK Jenis Data Pendukung yang disampaikan
(di-upload) diantaranya dapat Berupa:
Rapat koordinasi, penyuluhan, sosialisasi, dsb.
Studi/kajian, pengumpulan data, verifikasi data, dsb.
Lelang, penunjukkan kontraktor, dsb.
Pekerjaan lapangan, konstruksi bangunan, dsb.
Penyerahan bantuan sosial, beasiswa, raskin, alat kesehatan, dsb.
Pembuatan draft peraturan, rencana induk, draft akademis, dsb.
Penerbitan izin, surat keputusan, peraturan, dsb.
Notulensi, daftar hadir, foto kegiatan yang dimaksud, materi yang disampaikan.
Copy/scan hasil studiatau kajian yang dimaksud, list data yang dikumpulkan, foto/dokumentasi kegiatan.
Copy/scan dari dokumen yang dimaksud.
Izin, keputusan, peraturan dimaksud yang sudah ditandatangani pejabat berwenang
Sampel bukti proses lelang, pengumuman pemenang lelang, bukti keputusan pengumuman.
Foto kegiatan dan koordinat bangunan, laporan perkembangan dari manajer proyek, dsb.
Daftar penerima bantuan dan alamat/koordinatnya, foto kegiatan, dsb.
TINDAK LANJUT
• Kementerian/Lembaga menyusun target
triwulanan (B07, B09, B12) dari masing-masing
aksi yang menjadi tanggung jawabnya (kecuali
aksi generik)
• Kementerian/Lembaga yang menjadi koordinator
aksi generik (Kemenkeu, LKPP dan LPSK)
menyiapkan target triwulanan (B07, B09, B12)
untuk dilakukan pembahasan dengan
Kementerian/Lembaga penanggung jawab
21
SEKRETARIAT STRANAS PPK KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BAPPENAS JL. TAMAN SUROPATI, NO. 2, JAKARTA 10310 TELP/FAX: 021-392 4446 EMAIL: [email protected] WEBSITE: www.stranasppk.bappenas.go.id
Stranas PPK 2012-2025
@cegahkorupsi