instansi pemerintahan p o r - rokeu. · pdf fileanggaran sesuai standar akuntansi pemerintah...

41
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN 2 2 0 0 1 1 4 4 BIRO KEUANGAN DAN BMN BIRO KEUANGAN DAN BMN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENKES L A P O R A N

Upload: doanminh

Post on 06-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAHAN222000111444

BIRO KEUANGAN DAN BMN

BIRO KEUANGAN DAN BMNSEKRETARIAT JENDERAL

KEMENKES

LAPORAN

Page 2: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

i

KATA PENGANTAR

Biro Keuangan dan Barang Milik Negara merupakan Unit Organisasi

setingkat Eselon II yang berada di Lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian

Kesehatan, berkewajiban melaporkan pelaksanaan tugas dan fungsi kepada

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan.

Laporan tersebut dituangkan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro

Keuangan dan Barang Milik Negara sesuai yang diamanatkan oleh Peraturan

Menteri Kesehatan RI Nomor: 2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian

Kesehatan dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 1144/MENKES/PER/VIII/2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan dengan perubahan nama

baru Biro Keuangan dan Barang Milik Negara.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Tahun

2014 ini merupakan hasil kompilasi kinerja Bagian-Bagian di Lingkungan Biro

Keuangan dan Barang Milik Negara yang dilaksanakan sejak bulan Januari sampai

dengan Desember 2014 dengan menggunakan DIPA Biro Keuangan dan BMN

Nomor: SP DIPA-024.01.1.465921/2014 tanggal 5 Desember 2013.

Dalam laporan tersebut dimuat keberhasilan maupun kendala dalam

pencapaian sasaran sepanjang tahun 2014. Dengan memanfaatkan secara optimal

peluang dan sumber daya yang ada, memperhatikan hambatan/kendala yang

dihadapi, serta meningkatkan upaya perbaikan, diharapkan dalam tahun mendatang

pencapaian kinerja guna mendukung pelaksanaan program semakin optimal.

Jakarta, 31 Desember 2014

Kepala Biro Keuangan dan Barang Milik Negara

Wiwik Widarti, SKM, MM

NIP 195611281978042001

Page 3: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Keuangan

dan BMN Tahun 2014, merupakan sarana untuk menyampaikan

pertanggungjawaban kinerja Kepala Biro Keuangan dan BMN beserta jajarannya

kepada Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI, dan seluruh pemangku

kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung sekaligus

menyampaikan proses pencapaian hasil, permasalahan utama, upaya pemecahan

masalah dan strategi keberhasilanuntuk kurun waktu 2010 - 2014 yang dapat

dijadikan lesson learnt pada perencanaan strategis 5 tahun kedepan. Selain itu

LAKIP Biro Keuangan dan BMN merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas

kinerja pencapaian visi dan misi yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis.

Tujuan/sasaran strategis tersebut mengacu pada Rencana Startegis Kementerian

Kesehatan Tahun 2010 – 2014.

Visi Biro Keuangan dan BMN adalah Peningkatan Pengelolaan Administrasi

Keuangan dan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Kesehatan

mendukung terwujudnya Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan. Dalam

mencapai visi tersebut, Biro Keuangan dan BMN, Biro Keuangan dan BMN sebagai

lembaga/institusi yang mempunyai tugas meneyelenggarakan urusan di bidang

pengelolaan administrasi keuangan dan dan barang milik negara dalam

pemerintahan untuk membantu Menteri Kesehatan dalam menyelenggarakan

pemerintahan negara mempunyai empat misi yaitu (1) Meningkatkan kualitas

pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara Kementerian

Kesehatan; (2) Meningkatkan kualitas Layanan Pengadaan Secara Elektronik

(LPSE); (3) Meningkatkan koordinasi penyusunan laporan keuangan menuju

terwujudnya Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan dengan Opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP).

Dalam mencapai visi dan misi, Biro Keuangan dan BMN menetapkan sasaran

strategis yang akan dicapai dalam tahun 2010-2014, yaitu Meningkatnya kualitas

pengelolaan Anggaran dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Kesehatan

secara efektif, efisien dan dilaporkan sesuai ketentuan.

Guna mencapai sasaran strategis tersebut di atas, diperlukan dukungan

sasran program dan kegiatan sebagai berikut :

Page 4: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

iii

a). Peningkatan jumlah dan kualitas tenaga pengelola keuangan dan barang

milik negara satuan kerja dan Unit Akuntansi Kementerian Kesehatan

b). Peningkatan kualitas penerapan peraturan perundang-undangan

pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara oleh semua

satker dan Unit Akuntansi Kementerian Kesehatan

c). Peningkatan kualitas dan proporsi belanja pengadaan barang/jasa melalui

Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

d). Peningkatan koordinasi pelaksanaan tindak lanjut laporan hasil

pemeriksaan

e). Peningkatan pembimbingan, konsultasi, pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara

kepada seluruh satker dan Unit Akuntansi bekerja sama dengan Eselon I

dan Biro/Pusat Setjen

Untuk menilai pencapaian sasaran strategis, Biro Keuangan dan BMN telah

menetapkan IKU Biro Keuangan dan BMN tahun 2010 – 2014 melalui Keputusan

Menteri Kesehatan No. 021/MENKES/SK/1/2011 tentang Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014. Dengan keputusan tersebut, terdapat

dua indicator sebagai alat pengukuran kinerja, yaitu :

1. Tersusunnya laporan keuangan Kementerian Kesehatan setiap tahun

anggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

2. Presentase pengadaan menggunakan e-procurement

Capaian kinerja dari kedua indikator tersebut telah mencapai target bahkan

berhasil melebihi target dari yang telah ditetapkan, yaitu indikator Presentase

pengadaan menggunakan e-procurement. Dan untuk Indikator penyusunan laporan

keuangan Kemenkes sendiri untuk dua kali periode yaitu tahun 2012 dan 2013

mampu memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK.

Pada tahun 2014, pencapaian indikator kinerja “Tersusunnya laporan

keuangan Kementerian Kesehatan setiap tahun anggaran sesuai Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)” dapat terealisasi

dengan baik yaitu mencapai 100 % dari target yang ditetapkan sebanyak dua (2)

dokumen laporan keuangan yang disusun. Artinya bahwa penyusunan laporan

keuangan Semester I dan Tahunan yang sesuai standar akuntansi pemerintah dapat

disusun dan dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Adapun

Page 5: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

iv

pencapaian indikator “Presentase pengadaan menggunakan e-procurement” dapat

terealisasi dengan baik yaitu mencapai % dari target yang ditetapkan adalah 90%.

Artinya bahwa persentase pengadaan menggunakan e-procurement dapat tercapai

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pencapaian target tersebut

merupakan gambaran akhir dari suatu proses panjang untuk kurun waktu 5 tahun

Renstra terkait indikator tersebut. Target yang ditetapkan adalah target pertahun

sehingga jika di rata-rata setiap tahunnya dari kurun waktu 2010-2014 capaian

kinerja telah dapat melebihi target atau selalu diatas 100%. Hal ini menandakan kerja

keras seluruh komponen dan pendayagunaan sumber daya yang akurat. Ada hal

positif dari yang yang dapat dijadikan ‘best practices’ untuk perencanaan strategis

dan pelaksanaan kegiatan bagi indikator yakni persentase pengadaaan

menggunakan e-procurement, yaitu pengukuran untuk seluruh satker di pusat dan

daerah untuk Renstra berikutnya.

Beberapa upaya dan prestasi yang dapat dicapai Biro Keuangan dan BMN

selama kurun waktu 2010-2014, antara lain :

1. Opini dari BPK untuk laporan keuangan Kementerian Kesehatan periode

tahun anggaran 2012 dan tahun anggaran 2013

2. LPSE Kementerian Kesehatan mendapatkan award Citizen Engagement

dari LKPP untuk kategori LPSE dengan kunjungan web LPSE terbanyak

yang sudah menerapkan agregasi data penyedia

3. LPSE Kementerian Kesehatan mendapatkan anugerah cinta karya

bangsa kategori kementerian/lembaga yang telah mendorong

optimalisasi penggunaan produk dalam negeri dalam pengadaan

barang/jasa pemerintah dalam rangka menggerakkan pertumbuhan dan

memberdayakan industri nasional

4. Penghargaan atas prestasi kinerja pengelolaan keuangan pemerintah

pusat pada semester pertama TA 2014 dengan predikat Kinerja

Memuaskan I

5. National Procurement Award dengan kategori pemenuhan terhadap

standar LPSE Tahun 2014

Page 6: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………….. iRINGKASAN EKSEKUTIF .…………………………………………… iiDAFTAR ISI …………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….. 1A. LATAR BELAKANG .....………………………………… 1B. MAKSUD DAN TUJUAN .……………………………… 2C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI .……………………… 2D. SISTEMATIKA .…………………………………………. 5

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA................ 6A. VISI DAN MISI ……………..……………………….... 6B. TUJUAN DAN SASARAN ….. ………………………… 6C. KEBIJAKAN DAN PROGRAM …………………........ 8

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 2013 .......………………..… 13A. PENGUKURAN KINERJA .……………………...…… 13B. SUMBER DAYA ……………....................................... 15C. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA 2013 ……… 18

1. INDIKATOR PERTAMAKegiatan yang terkait langsung denganindikator pertama

2. INDIKATOR KEDUAKegiatan yang terkait langsung denganindikator kedua

D. INDIKATOR PENUNJANG …..…………………......... 25E. REALISASI ANGGARAN …………………................... 26F. PERBANDINGAN KINERJA ANTARA

TAHUN 2013 DENGAN TAHUN 2012........................ 27

BAB IV PENUTUP …………………………………………………… 29

LAMPIRAN:- PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA- FORM PENETAPAN KINERJA- FORM RKT (RENCANA KINERJA TAHUNAN)- FORM PENGUKURAN KINERJA

Page 7: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

1

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Keuangan dan Barang Milik

Negara (BMN) merupakan salah satu kewajiban dalam rangka tugas pokok dan

fungsi, sehingga harus dipertanggungjawabkan setiap akhir tahun anggaran.

Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah dibangun dan dikembangkan dalam rangka

perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta

pengelolaan sumber daya pelaksanaan kebijakan dan program/kegiatan yang

dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah, termasuk Kementerian

Kesehatan. Laporan ini merupakan implementasi kegiatan yang telah ditetapkan

sebelumnya sehingga memperlihatkan kinerja yang sudah dilaksanakan, dan

sekaligus untuk mendorong adanya upaya perbaikan dalam mencapai

peningkatan kinerja pada tahun yang akan datang.

Selain itu telah ditetapkan pula beberapa peraturan perundang-undangan

yang menjadi dasar dalam penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan

Akuntabilitas Kinerja (LAK), antara lain Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kesehatan, serta Permen-PAN dan Reformasi Birokrasi

Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Berdasarkan hal tersebut di atas Menteri Kesehatan telah menetapkan

Peraturan Menteri Kesehatan No. 2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Kementerian Kesehatan.

Pertanggungjawaban keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan program

dan kegiatan yang telah ditetapkan suatu unit organisasi diwujudkan dalam

Laporan Akuntabilitas Kinerja. Dengan adanya pertanggungjawaban

pelaksanaan program dan kegiatan yang menjadi kewenangan suatu unit

organisasi diharapkan transparansi dan akuntabilitas atau good governance

dapat dilaksanakan sesuai yang diharapkan.

Page 8: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

2

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja merupakan laporan evaluasi pelaksanaan

kegiatan yang telah tercantum dalam Penetapan Kinerja Biro Keuangan dan

BMN. Selain itu, juga memuat keberhasilan maupun kegagalan dalam

pencapaian kinerja selama Tahun Anggaran 2014.

Penyusunan LAKIP Biro Keuangan dan BMN bertujuan untuk:

1. Pertanggungjawaban kinerja satuan kerja Biro Keuangan dan BMN selama

satu tahun anggaran 2014;

2. Sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan dan pelaksanaan

perubahan-perubahan ke arah perbaikan, dalam mencapai penghematan,

efisiensi, dan efektifitas pelaksaaan tugas pokok dan fungsi, serta ketaatan

terhadap peraturan peperundang-undangan yang berlaku, dalam rangka

pelaksanaan misi Biro Keuangan dan BMN;

3. Perbaikan dalam perencanaan, khususnya perencanaan jangka menengah

dan jangka pendek.

4. Sebagai bahan Pemantauan dan pengendalian pencapaian kinerja

organisasi;

5. Sebagai bahan pelaporan capaian realisasi kinerja dalam Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Sebagai bahan penilaian keberhasilan organisasi.

C. TUGAS DAN FUNGSI

Biro Keuangan dan BMN berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan

dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan berdasarkan

perundang-undangan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas Biro Keuangan dan BMN

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Pelaksanaan tata laksana keuangan dan perbendaharaan;

2. Pelaksanaan penyusunan laporan keuangan;

3. Pelaksanaan urusan penatausahaan pengadaan dan penyimpanan;

4. Pelaksanaan pengelolaan barang milik negara.

Sedangkan Susunan Organisasi Biro Keuangan dan BMN terdiri dari :

Page 9: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

3

1. Bagian Tata Laksana Keuangan dan Perbendaharaan;

2. Bagian Penyusunan Laporan Keuangan;

3. Bagian Penatausahaan Pengadaan dan Penyimpanan;

4. Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara;

5. Kelompok Jabatan Fungsional.

Tugas dan fungsi masing-masing bagian dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Bagian Tata Laksana Keuangan dan Perbendaharaan

Bagian Tata Laksana Keuangan dan Perbendaharaan mempunyai tugas

melaksanakan penatausahaan penerimaan negara bukan pajak, urusan

perbendaharaan, dan tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi.

Dalam melaksanakan tugas Bagian Tata Laksana Keuangan dan

Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan penatausahaan penerimaan negara bukan pajak;

b. Pelaksanaan urusan perbendaharaan;

c. Pelaksanaan urusan tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi.

Bagian Tata Laksana Keuangan dan Perbendaharaan terdiri atas:

a. Subbagian Penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak

Mempunyai tugas melakukan penyiapan penatausahaan penerimaan

negara bukan pajak.

b. Subbagian Perbendaharaan

Mempunyai tugas melakukan urusan perbendaharaan.

c. Subbagian tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi

Mempunyai tugas melakukan penyiapan pelaksanaan tuntutan

perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi.

2. Bagian Penyusunan Laporan Keuangan

Bagian Penyusunan Laporan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan penyusunan laporan keuangan.

Dalam melaksanakan tugas Bagian Penyusunan Laporan Keuangan

menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan laporan realisasi anggaran;

b. Pelaksanaan penyusunan laporan kekayaan bersih dalam neraca;

c. Pelaksanaan penyusunan catatan atas laporan keuangan.

Bagian Penyusunan Laporan Keuangan terdiri atas:

a. Subbagian Penyusunan Laporan Keuangan I

Page 10: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

4

Mempunyai tugas melakukan penyusunan laporan realisasi anggaran dan

kekayaan bersih dalam neraca serta catatan atas laporan keuangan

Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina Gizi

dan Kesehatan Ibu dan Anak, dan Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan.

b. Subbagian Penyusunan Laporan Keuangan II

Mempunyai tugas melakukan penyusunan laporan realisasi anggaran dan

kekayaan bersih dalam neraca serta catatan atas laporan keuangan

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan,

Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Badan

Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan,

dan Inspektorat Jenderal.

c. Subbagian Penyusunan Laporan Keuangan III

Mempunyai tugas melakukan penyusunan laporan realisasi anggaran dan

kekayaan bersih dalam neraca serta catatan atas laporan keuangan

Sekretariat Jenderal dan Kementerian Kesehatan.

3. Bagian Penatausahaan, Pengadaan dan Penyimpanan

Bagian Penatausahaan, Pengadaan dan Penyimpanan mempunyai tugas

melaksanakan urusan penatausahaan pengadaan dan penyimpanan.

Dalam melaksanakan tugas Bagian Penatausahaan Pengadaan dan

Penyimpanan menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan urusan penatausahaan pengadaan;

b. Pelaksanaan urusan penatausahaan penyimpanan;

c. Pelaksanaan urusan rencana, monitoring, evaluasi dan laporan Biro; dan

d. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

Bagian Penatausahaan Pengadaan dan Penyimpanan terdiri atas :

a. Subbagian Pengadaan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan urusan penatausahaan

pengadaan

b. Subbagian Penyimpanan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan urusan penatausahaan

penyimpanan

c. Subbagian Tata Usaha Biro

Page 11: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

5

Mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan rencana, monitoring,

evaluasi dan laporan, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah

tangga Biro.

4. Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara

Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara mempunyai tugas melaksanakan

penatausahaan, pemanfaatan dan penghapusan barang milik negara.

Dalam melaksanakan tugas Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara

menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan Penatausahaan Barang Milik Negara;

b. Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara;

c. Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara;

Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara terdiri atas :

a. Subbagian Penatausahaan Barang Milik Negara

Mempunyai tugas melakukan penyiapan urusan penatausahaan BMN

b. Subbagian Pemanfaatan Barang Milik Negara

Mempunyai tugas melakukan penyiapan urusan pemanfaatan BMN

c. Subbagian Penghapusan Barang Milik Negara

Mempunyai tugas melakukan penyiapan urusan penghapusan BMN

D. SISTEMATIKA

BAB I

Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud

dan tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi Biro Keuangan dan BMN,

serta sistematika penulisan laporan.

BAB II

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan tentang visi dan misi, tujuan

dan sasaran kegiatan Biro Keuangan dan BMN serta cara mencapai tujuan.

BAB III

Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan tentang pengukuran kinerja, evaluasi

pencapaian kinerja, analisis akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan

serta sumberdaya manusia yang digunakan dalam pencapaian kinerja Biro

Keuangan dan BMN selama tahun 2014.

BAB IV

Penutup

Page 12: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

6

BAB IIPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. VISI DAN MISI1. Visi

Visi Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian

Kesehatan adalah Peningkatan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Barang

Milik Negara di Lingkungan Kementerian Kesehatan mendukung terwujudnya

Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan.

2. MisiMisi Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian

Kesehatan adalah :

a. Meningkatkan kualitas pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik

negara Kementerian Kesehatan

b. Meningkatkan kualitas Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

c. Meningkatkan koordinasi penyusunan laporan keuangan menuju terwujudnya

Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan dengan Opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP)

B. TUJUAN DAN SASARAN1. Tujuan

UmumTerselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan

berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya.

KhususTerselenggaranya peningkatan kualitas pengelolaan administrasi keuangan

dan barang milik negara Kementerian Kesehatan sesuai peraturan

perundangan dalam rangka mendukung manajemen dan pelaksanaan tugas-

tugas Kementerian Kesehatan mewujudkan Masyarakat Sehat yang Mandiri

dan Berkeadilan

Page 13: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

7

2. Sasaran2. 1. Uraian

Meningkatnya kualitas pengelolaan Anggaran dan Barang Milik Negara

(BMN) Kementerian Kesehatan secara efektif, efisien dan dilaporkan

sesuai ketentuan.

2. 2. Indikator2.2.1. Tersusunnya laporan keuangan Kementerian Kesehatan setiap

tahun anggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Jumlah Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan sebanyak 2

buah, yaitu :

a. Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2013

b. Laporan Keuangan Semester I Tahun Anggaran 2014

Definisi Operasional IKU adalah :

a. Laporan Keuangan Tahunan Kementerian Kesehatan

adalah Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan yang

menyajikan data hasil olah transaksi keuangan dan mutasi

barang milik negara periode 1 Januari sampai dengan 31

Desember tahun sebelumnya, termasuk data Laporan

Realisasi Anggaran dan Neraca tahun-tahun sebelumnya.

b. Laporan Keuangan Semester adalah Laporan Keuangan

Kementerian Kesehatan yang menyajikan data hasil olah

transaksi keuangan dan mutasi barang milik negara periode

1 Januari sampai dengan 30 Juni tahun berjalan, termasuk

data Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca tahun

sebelumnya.

2.2.2. Persentase pengadaan menggunakan e-procurement.

Pengadaan menggunakan LPSE sebesar 90%

Definisi Operasional IKU adalah :

Persentase pengadaan menggunakan e-procurement adalah

perbandingan jumlah satuan kerja Kantor Pusat dan satuan

kerja Kantor Daerah di Provinsi Jakarta yang seharusnya

menggunakan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

Page 14: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

8

dengan jumlah satuan kerja Kantor Pusat dan satuan kerja

Kantor Daerah di Provinsi Jakarta yang memiliki belanja

modal dan/atau belanja barang yang dilelang di atas 200 juta

di lingkungan Kementerian Kesehatan RI.

C. Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran1. Kebijakan

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, maka kebijakan umum

Biro Keuangan dan BMN adalah :

a). Peningkatan jumlah dan kualitas tenaga pengelola keuangan dan

barang milik negara satuan kerja dan Unit Akuntansi Kementerian

Kesehatan

b). Peningkatan kualitas penerapan peraturan perundang-undangan

pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara oleh

semua satker dan Unit Akuntansi Kementerian Kesehatan

c). Peningkatan kualitas dan proporsi belanja pengadaan barang/jasa

melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

d). Peningkatan koordinasi pelaksanaan tindak lanjut laporan hasil

pemeriksaaan

e). Peningkatan pembimbingan, konsultasi, pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik

negara kepada seluruh satker dan Unit Akuntansi bekerja sama

dengan Eselon I dan Biro/Pusat Setjen

2. StrategiSeperti halnya pada tahun 2012 dengan Road Map WTP 2012 nya.

Pada tahun 2014, strategi pelaksanaan kegiatan Biro Keuangan dan

BMN masih mengacu kepada 14 strategi tersebut. Inti dari strategi

tersebut adalah penguatan di berbagai bidang, yaitu: penguatan

komitmen, penguatan regulasi, penguatan sistem dan prosedur,

penguatan sumber daya manusia, penguatan monitoring dan evaluasi,

serta penguatan pengawasan dan pengendalian. Empat belas strategi

yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

Page 15: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

9

1) Membangun Komitmen dan Integritas Pimpinan, Para Pengelola

dan Para Pelaksana Kegiatan;

2) Penguatan Perencanaan dan Penganggaran;

3) Pembenahan Pengelolaan Kas / Sistem Pembukuan / Akuntansi;

4) Perbaikan Penatausahaan PNBP;

5) Perbaikan Pengelolaan Hibah Langsung;

6) Penataan Rekening;

7) Peningkatan Kualitas Proses Pengadaan Barang/Jasa;

8) Pembenahan Penatausahaan BMN;

9) Penguatan Kapasitas SDM;

10) Penguatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP);

11) Penguatan Monitoring dan Evaluasi;

12) Perbaikan Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan;

13) Peningkatan Kualitas Reviu dan Audit;

14) Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Laporan Hasil

Pemeriksaan (LHP).

Dari strategi tersebut di atas dapat diuraikan dalam kegiatan Biro

Keuangan dan BMN antara lain:

a. Melakukan koordinasi Penatausahaan Penerimaan Negara Bukan

Pajak (PPK-BLU dan Non PPK BLU);

b. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Perbendaharaan;

c. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan TP-TGR;

d. Melakukan penyiapan data awal bahan penyusunan Laporan

Keuangan Es-1 Setjen dan Kemenkes;

e. Melakukan rekonsiliasi Data LRA dan Neraca (BMN);

f. Melakukan pembinaan/pendampingan implementasi SAI Es-1

Setjen dan Kemenkes;

g. Melakukan pembimbingan penatausahaan pelaksanaan

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan;

h. Melakukan koordinasi penyusunan Laporan Keuangan Es-1

Setjen dan Kemenkes;

i. Melakukan feedback Laporan Keuangan Es-1 Setjen dan

Kemenkes;

j. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan hasil kegiatan;

Page 16: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

10

k. Melaksanakan peningkatan kemampuan petugas SAI (SAK)

Satker Setjen dan Kemenkes;

l. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Pengadaan Barang dan

Jasa;

m. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Penyimpanan BMN;

n. Melakukan Penatalaksanaan Ketatausahaan dan Rumah Tangga

Biro;

o. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Penatausahaan BMN;

p. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Pemanfaatan BMN;

q. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Penghapusan BMN.

Disamping itu Biro Keuangan dan BMN mencoba untuk melakukan

upaya perubahan Budaya (Budaya kerja Pasif ke Budaya Kerja Pro-

Aktif), Upaya perubahan yang dilaksanakan di lingkungan Biro

Keuangan adalah :

a. Internalisasi perubahan Biro Keuangan dan BMN

b. Meningkatkan pemanfaatan email group dalam sharing informasi

baik terkait perencanaan, proses pelaksanaan kegiatan maupun

output kegiatan

c. Meningkatkan monitoring yang tidak hanya terbatas pada

hasil/output tetapi termasuk progres pelaksanaan kegiatan

d. Melaksanakan bisnis proses secara konsekuen sesuai SOP yang

telah disusun

e. Mengembangkan dan mengaplikasikan software bantu dalam

rangka percepatan analisis data keuangan dan barang milik

negara dari software induk antara lain SAI (SAK dan SIMAK-

BMN), aplikasi persediaan, SPSE

f. Mengembangkan software baru bidang keuangan dan BMN

g. Meningkatkan intensitas dan kualitas umpan balik kepada pihak

terkait

h. Meningkatkan responsivitas (jemput bola) dalam segala hal terkait

penyelesaian pekerjaan

i. Analisa dan umpan balik data absensi sidik jari (finger print) untuk

meningkatkan disiplin pegawai

Page 17: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

11

j. Meningkatkan intensitas rapat koordinasi internal setiap jenjang

(Tingkat Biro, Bagian dan Sub Bagian)

k. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian setiap jenjang

l. Evaluasi dan umpan balik proses perubahan

Page 18: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

13

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkantingkat kinerja yang dicapai dengan rencana, atau target melalui indikatorkinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui

sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang dilakukan oleh Biro

Keuangan dan BMN dalam kurun waktu Januari – Desember 2014.

Tahun 2014 merupakan tahun keempat pelaksanaan dari Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan Tahun 2010–2014. Adapun pengukuran kinerja yang

dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana

tingkat capaian (target) pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran

tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan

pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing

indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan di

masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang direncanakan dapat

lebih berhasil guna dan berdaya guna.

Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator,

pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Biro Keuangan

dan BMN khususnya dibandingkan dengan tahun 2010-2013.

Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada

pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam

rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen

Renstra dan Penetapan Kinerja.

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Biro Keuangan

dan BMN dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 (satu)

tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator-indikator Biro

Keuangan dan BMN yang telah ditetapkan. Sasaran Biro Keuangan dan BMN

adalah:

Page 19: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

14

MENINGKATNYA KUALITAS PENGELOLAAN ANGGARAN DAN BARANGMILIK NEGARA (BMN) KEMENTERIAN KESEHATAN SECARA EFEKTIF,

EFISIEN DAN DILAPORKAN SESUAI KETENTUAN

Sesuai dengan Renstra Kementerian Kesehatan dan Penetapan Kinerja Biro

Keuangan dan BMN, terdapat 2 (dua) indikator kinerja output yaitu:

1. Tersusunnya laporan keuangan Kementerian Kesehatan setiap tahun

anggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)2. Presentase pengadaan menggunakan e-procurement

Berikut disampaikan pengukuran kinerja tahun 2014 berdasarkan Indikator

pencapaian sasaran Biro Keuangan dan BMN:

1. Jumlah Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan

a. Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2013

b. Laporan Keuangan Semester I Tahun Anggaran 2014

2. Persentase Pengadaan menggunakan LPSE

Definisi Operasional yang digunakan untuk menghitung realisasi IKU Biro

Keuangan dan BMN yang telah dicapai adalah sebagai berikut:

a. Laporan Keuangan Tahunan Kementerian Kesehatan menyajikan data hasil

olah transaksi keuangan dan mutasi barang milik negara periode 1 Januari

sampai dengan 31 Desember tahun sebelumnya, termasuk data Laporan

Realisasi Anggaran dan Neraca tahun-tahun sebelumnya

b. Laporan Keuangan Semester menyajikan data hasil olah transaksi keuangan

dan mutasi barang milik negara periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni

tahun berjalan, termasuk data Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca tahun

sebelumnya

c. Persentase pengadaan menggunakan e-procurement adalah perbandingan

jumlah satuan kerja Kantor Pusat dan satuan kerja Kantor Daerah di Provinsi

Jakarta yang seharusnya menggunakan Layanan Pengadaan Secara

Page 20: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

15

Elektronik (LPSE) dengan jumlah satuan kerja Kantor Pusat dan satuan kerja

Kantor Daerah di Provinsi Jakarta yang memiliki belanja modal dan/atau

belanja barang yang dilelang di atas 200 juta di lingkungan Kementerian

Kesehatan RI.

Target dan realisasi masing-masing indikator sebagaimana tertera pada tabel

berikut ini:

Tabel. Target dan Realisasi Biro Keuangan dan BMN

Sasaran Indikator Kinerja Target

2014

Realisasi

2014

Meningkatnya Kualitas

Pengelolaan Anggaran Dan

Barang Milik Negara (BMN)

Kementerian Kesehatan

Secara Efektif, Efisien Dan

Dilaporkan Sesuai

Ketentuan

a. Tersusunnya laporan keuangan

Kementerian Kesehatan setiap tahun

anggaran sesuai Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP) dengan opini

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

1. Laporan Keuangan Semester I 1 1

2. Laporan Keuangan Tahunan 1 1

b. Persentase Pengadaan Menggunakan

e-procurement

90 89

B. SUMBER DAYA

Dalam pencapaian kinerja Biro Keuangan dan BMN didukung oleh Sumber

Daya Manusia, Sumber Daya Anggaran, Sumber Daya Sarana dan Prasarana.

1. SUMBER DAYA MANUSIA

Jumlah Pegawai Biro Keuangan dan BMN Sekretariat Jenderal sampai dengan

Tanggal 31 Desember 2014 sebanyak 129 (seratus dua puluh sembilan) pegawai

dengan rincian sebagai berikut:

a. Menurut Jabatan :

Jabatan Struktural = 17 orang (12%)

Staf/Jabatan Fungsional

Non Angka Kredit = 112 orang (88%)

Page 21: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

16

b. Menurut Golongan:

Golongan II = 8 orang (10%)

Golongan III = 115 orang (86%)

Golongan IV = 6 orang (4%)

Sumber : Biro Kepegawaian

c. Menurut Pendidikan:

REKAPITULASI PEGAWAI NEGERI SIPILDI LINGKUNGAN BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA

BERDASARKAN PENDIDIKANTAHUN 2014

No Pendidikan Jumlah

1. Sekolah Dasar 1

2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 1

3. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 52

4. Diploma III 9

5. Sarjana (S.1) 55

6. Pasca Sarjana (S.2) 11

TOTAL 129

Sumber : Biro Kepegawaian

Page 22: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

17

DIAGRAM REKAPITULASI PEGAWAI NEGERI SIPILDI LINGKUNGAN BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA

BERDASARKAN PENDIDIKAN

2. SUMBER DAYA ANGGARAN

Seluruh Kegiatan Biro Keuangan dan BMN ini dibiayai dari DIPA Biro

Keuangan dan BMN Nomor: DIPA-024.01.1.465921/2013 tanggal 5 Desember

2013 sebesar Rp. 33.010.938.000,-, pada tanggal 23 Juli 2014 dilakukan Revisi

DIPA menjadi sebesar Rp. 28.011.190.000,- dan 12 Desember 2014 dilakukan

revisi ketiga namun anggaran tetap sebesar Rp. 28.011.190.000,-. Revisi tersebut

dilakukan karena adanya efisiensi anggaran dan revisi terkait mata anggaran.

Jenis dan tingkat pendidikan tersebut menunjukkan kekuatan SDM di Biro Keuangan dan BMN.Dari sisi jumlah SDM yang ada, dirasakan cukup. Namun demikian dari posisi pendidikan masihdi perlukan SDM dengan latar belakang bidang Ekonomi dan Akuntansi.

Upaya Sementara yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan,workshop, capacity building dan lain-lain.

Page 23: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

18

3. SUMBER DAYA SARANA DAN PRASARANA

Berdasarkan Neraca Barang Milik Negara (BMN) Tahun Anggaran 2014,

tampak bahwa sumber daya sarana dan prasarana di Biro Keuangan dan BMN

adalah sebagai berikut :

KODE AKUN NERACA SALDO PER31 DESEMBER 2014

115111 Barang Konsumsi -

131111 Tanah 3,022,056,000

131311 Peralatan dan Mesin 9,197,576,953

131511 Gedung dan Bangunan 3,205,638,777

131711 Jalan dan Jembatan 239,682,000

131712 Irigasi 1,874,381,838

131713 Jaringan -

131921 Aset Tetap Lainnya 213,525,000

132111 Konstruksi Dalam Pengerjaan -

153151 Software 3,648,032,405

153191 Aset Tak Berwujud Lainnya 135,905,000

154112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalamoperasi pemerintahan

2,190,000

137111 Akumulasi Penyusutan (7,269,655,243)

TOTAL 14,269,332,730

C. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014

Sasaran strategis merupakan arah yang harus dicapai melalui suatu strategi,

baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Biro Keuangan dan BMN

telah menetapkan sasaran strategis sebagai arah kebijakan pelaksanaan kegiatan.

Sasaran strategis tersebut memiliki indicator dengan target yang telah ditetapkan.

Pengukuran dalam rangka mengetahui pencapaian sasaran, dilakukan melalui

pengukuran indicator Biro Keuangan dan BMN yang telah ditetapkan. Sasaran

strategis Biro Keuangan dan BMN adalah “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan

Page 24: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

19

Anggaran Dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Kesehatan SecaraEfektif, Efisien Dan Dilaporkan Sesuai Ketentuan”

Untuk mencapai sasaran strategis tersebut, diperlukan dukungan sasaran kegiatan

antara lain :

a). Peningkatan jumlah dan kualitas tenaga pengelola keuangan dan barang milik

negara satuan kerja dan Unit Akuntansi Kementerian Kesehatan

b). Peningkatan kualitas penerapan peraturan perundang-undangan pengelolaan

administrasi keuangan dan barang milik negara oleh semua satker dan Unit

Akuntansi Kementerian Kesehatan

c). Peningkatan kualitas dan proporsi belanja pengadaan barang/jasa melalui

Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

d). Peningkatan koordinasi pelaksanaan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan

e). Peningkatan pembimbingan, konsultasi, pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara

kepada seluruh satker dan Unit Akuntansi bekerja sama dengan Eselon I dan

Biro/Pusat Setjen

Dalam pelaksanaan kegiatan dan kebijakan untuk mencapai sasaran strategis yang

ingin dicapai tersebut, terdapat 14 strategi pelaksanaan kegiatan yaitu :

1) Membangun Komitmen dan Integritas Pimpinan, Para Pengelola dan Para

Pelaksana Kegiatan;

2) Penguatan Perencanaan dan Penganggaran;

3) Pembenahan Pengelolaan Kas / Sistem Pembukuan / Akuntansi;

4) Perbaikan Penatausahaan PNBP;

5) Perbaikan Pengelolaan Hibah Langsung;

6) Penataan Rekening;

7) Peningkatan Kualitas Proses Pengadaan Barang/Jasa;

8) Pembenahan Penatausahaan BMN;

9) Penguatan Kapasitas SDM;

10) Penguatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP);

11) Penguatan Monitoring dan Evaluasi;

12) Perbaikan Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan;

13) Peningkatan Kualitas Reviu dan Audit;

14) Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).

Page 25: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

20

Tersusunnya laporan keuangan Kementerian Kesehatan setiap tahunanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini WajarTanpa Pengecualian (WTP)

Uraian kinerja dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut:

1. INDIKATOR PERTAMA

Untuk mencapai indikator pertama tersebut diperlukan kegiatan yang terkaitlangsung dengan indikator ini adalah sebagai berikut:

Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan

Sasaran Kegiatan:

Tersusunnya laporan keuangan Kementerian Kesehatan setiap

tahun anggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan

opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

Foto : Penghargaan Opini WTP dari BPK atas Laporan Keuangan KementerianKesehatan TA 2013

Kondisi yang dicapai:

Dalam penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan tahun

anggaran 2014 ditargetkan sebanyak 2 (dua) buah laporan, dengan realisasi

sebanyak 2 (dua) buah laporan sehingga target terpenuhi 100% yaitu:

1) Laporan Keuangan Tahunan 2013 (audited) telah selesai disusun

secara berjenjang menggunakan Aplikasi SAI dengan memperoleh opini

WTP dari BPK

2) Laporan Keuangan Semester 1 tahun 2014 telah selesai disusun yang

didalamnya memuat Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Catatan Atas

Laporan Keuangan.

Page 26: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

21

Dalam rangka pencapaian kinerja indikator ini telah dilakukan beberapa

upaya, antara lain:

a. Melakukan analisis dan umpan balik terhadap Laporan Keuangan

Satker dan Unit Utama untuk memperkecil gap antara perencanaan

penyerapan (disbursement plan) dengan realisasi penyerapan;

b. Membentuk dan optimalisasi peran Unit Akuntansi Pembantu Pengguna

Anggaran/Barang – Wilayah (UAPPA-W) dalam rangka mengumpulkan,

mengkompilasi, dan menyampaikan laporan keuangan (Kepmenkes No.

213/MENKES/SK/VII/2012 tanggal 3 Juli 2012 dan Kepmenkes No.

225/MENKES/SK/VI/2013 Tanggal 27 Juni 2013);

c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian

Kesehatan kepada Menteri Keuangan dan BPK (Semesteran dan

Tahunan) secara tepat waktu dan lengkap;

d. Melakukan pendampingan dalam penyusunan Laporan Keuangan bagi

Unit Utama, UPT, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;

e. Melaksanakan Tindak Lanjut/Perbaikan Kualitas Laporan Keuangan

sesuai dengan hasil reviu oleh Inspektorat Jenderal;

f. Penyusunan “Pedoman Akuntansi Penyusunan Laporan Keuangan

Kementerian Kesehatan Tahun 2013” (Kepmenkes No.

476/MENKES/SK/XII/2013);

g. Penyusunan “Petunjuk Teknis Penyusunan Catatan atas Laporan

Keuangan Tingkat Satker (BLU dan Non BLU) dan Tingkat Wilayah di

lingkungan Kementerian Kesehatan (Surat Edaran Menteri Kesehatan

No. HK 03.03/III/2385/2013);

h. Surat edaran nomor HK.03.03/III/033/2015 tentang Kebijakan Akuntansi

Penyusunan Laporan Keuangan Kemenkes 2014;

i. Beberapa hal yang sudah dilaksanakan dalam penerapan basis akrual

pada Kementerian Kesehatan, antara lain adalah :

1) Peningkatan Kompetensi SDM, melalui kegiatan :

a) Pertemuan Sosialisasi SAIBA tanggal 21 s.d. 24 Agustus

2014, bagi pelaksana SAI (SAK dan SIMAK-BMN) UAPPA/B-

E1 dan UAKPA/B Satker Kantor Pusat Setjen dan Satker

Vertikal yang berkinerja baik dalam penyusunan Laporan

Keuangan TA 2013.

Page 27: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

22

Hasilnya yaitu terpilihnya 10 orang peserta terbaik untuk

diundang kembali sebagai peserta Pelatihan TOT-SAIBA dan

Sosialisasi Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI).

b) Pelatihan TOT-SAIBA dan Sosialisasi Sistem Aplikasi

Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) pada tanggal 17 s.d. 20

September 2014, pesertanya :

- 10 orang peserta terbaik pada pertemuan Sosialisasi SAIBA.

- Seluruh petugas UAPPA – Eselon I

- UAKPA Satker Kantor Vertikal di Provinsi DKI Jakarta dan

Banten

- UAKPA Satker Kantor Pusat Unit Utama

Hasil dari pertemuan tersebut adalah :

- Dinyatakan lulus dengan mendapat sertifikat sebagai pelatih

dengan prestasi nilai di atas 9 sebanyak 10 orang

- Dinyatakan lulus mendapat sertifikat telah mengikuti

pelatihan TOT - SAIBA dan Sosialisasi SAKTI dengan nilai

antara 7 s.d. 8 sebanyak 29 orang.

Dari 10 orang lulus terbaik telah dipilih 3 orang untuk ditugasi

sebagai narasumber dan menyampaikan materi Jurnal danSimulasi Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual (Study

Kasus) sesuai lingkup tugas masing-masing Eselon I pada

Pelatihan SAIBA dan Sosialisasi SAKTI bagi petugas Unit

Akuntansi Wilayah (UAW) pada tanggal 2 s.d. 4 Oktober 2014

di Yogyakarta.

Adapun 3 orang yang dipilih dan telah diberi tugas, yaitu :

- Sdr. Bayu Ari Bowo, SE dari Sekretariat Badan Litbangkes

- Sdr. Muhamad Nur Ihwan, SE dari Rumah Sakit Fatmawati

- Sdr. Okta Wirahadi, SE dari Poltekkes Padang

Kami berharap agar masing-masing Eselon I dapat

memanfaatkan kader tersebut dengan baik.

c) Pelatihan SAIBA dan SAKTI bagi petugas UAPPA/B - Wilayah

Vertikal, di Yogyakarta dengan peserta sebanyak 180 orang

petugas Unit Akuntansi Wilayah.

Page 28: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

23

d) Mengikutsertakan 11 orang petugas SAI seluruh Eselon I untuk

mengikuti Training For Master Trainer yang diselenggarakan

oleh Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan Kementerian

Keuangan, semuanya dinyatakan lulus.

Kami juga berharap agar SDM tersebut dapat dimanfaatkan

dengan sebaik-baiknya oleh masing-masing Eselon I.

2) Uji coba penerapan penyusunan Laporan Keuangan berbasis

akrual pada seluruh Satker Kantor Pusat dan Kantor Vertikal di

Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat diikuti oleh 64 Satker.

Adapun hasil ujicoba sebanyak 32 Satker selesai tuntas,

sedangkan sisanya 32 Satker tidak tuntas karena terkendala tidak

lengkapnya bahan data/dokumen sumber yang dibawa oleh

peserta.

3) Diterbitkan regulasi penerapan basis akrual, yaitu :

a) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

489/Menkes/XII/2014 tanggal 16 Desember 2014 tentang

Penerapan Standar dan Sistem Akuntansi Pemerintahan

Berbasis Akrual pada Kementerian Kesehatan;

b) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

490/Menkes/XII/2014 tentang Pembentukan Satuan

Tugas Implementasi Akuntansi Pemerintahan Berbasis

Akrual pada Kementerian Kesehatan;

4) Penyiapan sarana dan prasarana yang diperlukan, telah

disampaikan kepada seluruh Unit Utama sesuai surat

Sekretaris Jenderal Nomor KU.01.02/III/2141/2014 tanggal 17

November 2014 hal Persiapan Implementasi Akuntansi

Berbasis Akrual di TA 2015.

Namun demikian masih ditemukan permsalahan-permasalahan

substansi dalam Penyusunan Laporan Keuangan.

Page 29: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

24

Permasalahan:Dalam proses penyusunan laporan keuangan, ditemui kendala sebagaiberikut :

1) Masih lemahnya monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran di

lingkungan Kementerian Kesehatan;

2) Pembinaan di bidang pengelolaan BLU masih belum optimal;

3) Penatausahaan BMN yang bermasalah belum terlaksana secara optimal;

4) Tata kelola hibah baik uang, barang, jasa atau surat berharga masih belum

optimal;

5) Belum semua BMN yang digunakan oleh satker Kantor Pusat (KP) dan

Kantor Daerah (KD) ditetapkan status penggunannya oleh pengguna barang

dan pengelola barang;

6) Terdapat hibah langsung dalam dan luar negeri yang belum mengikuti

mekanisme APBN;

7) Belum tercapainya pengelolaan BMN yang Tertib Adminstrasi, Tertib Fisik

dan Tertib Hukum (3T);

Usul Pemecahan masalah:Dalam proses penyusunan laporan keuangan, usul pemecahan masalahanyang dilakukan sebagai berikut :1) Penguatan monitoring dan evaluasi anggaran oleh tim konsultan monev;

2) Tim advokasi penyelesaian aset bermasalah;

3) Penatausahaan data dalam bentuk elektronik untuk mendukung e-audit;

4) Implementasi e-perjadin dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektifitas

perjalanan dinas;

5) Koordinasi lintas sektor dan program dalam pengelolaan hibah langsung

baik berupa barang, uang, jasa atau surat berharga;

6) Penguatan Sistem Pengendalian Internal

7) Peningkatan frekuensi monitoring dan pembinaan satker BLU

8) Melakukan pemetaan satker KP dan KD yang belum selesai proses

penetapan status penggunaan BMN

Page 30: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

25

Persentase Pengadaan Melalui e-procurement

Rencana Tindak Lanjut

Rencana tindak lanjut yang dilakukan terkait masalah yang terjadi adalahsebagai berikut :

1) Pembentukan Tim Monitoring Evaluasi Anggaran di lingkungan Kemenkes

2) Pembentukan Tim Advokasi Penatausahaan Aset Bermasalah

3) Melakukan koordinasi dan pertemuan dengan DJPU Kemenkeu terkait

dengan permasalahan penyusunan laporan keuangan

4) Meningkatkan koordinasi dengan unit terkait penerima hibah langsung

dalam dan luar negeri

5) Melakukan pendampingan satker untuk menyelesaikan proses penetapan

status BMN

6) Meningkatkan frekuensi pembinaan dan monitoring satker BLU dengan

sistem jemput bola

7) Penyusunan peraturan tentang e-perjadin

2. INDIKATOR KEDUA

Untuk mencapai indikator kedua tersebut diperlukan kegiatan-kegiatan,

antara lain :

Persentase Pengadaan Menggunakan e-procurementSasaran Kegiatan:

Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan pelaksanaan APBN yang

berkualitas, transparan dan akuntabel.

Kondisi yang dicapai:

Target dari kegiatan ini yang akan dicapai dalam pengadaan

barang/jasa Kementerian Kesehatan menggunakan e-procurement

untuk tahun 2014 sebesar 90% dan terealisasi sebesar 89%, dengan

demikian pencapaian kinerja tidak sesuai target karena ada 7 (tujuh)

satuan kerja kantor pusat dan kantor daerah yang ada di Provinsi DKI

Page 31: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

26

Jakarta tidak menggunakan LPSE Kementerian Kesehatan karena

tidak ada paket yang dilelangkan melalui LPSE Kementerian

Kesehatan.

Terobosan yang dilakukan oleh Biro Keuangan dan BMN :

1. Ditetapkannya Standard Operasional Prosedur (SOP) Unit

Layanan Pengadaan (ULP) Kementerian Kesehatan Nomor

KN.01.01/3/742/2014,KN.01.01/3/743/2014, KN.01.01/3/744/2014

tanggal 21 Maret 2014, Nomor KN.01.01/3/761/2014,

KN.01.01/3/762/2014 tanggal 24 Maret 2014;

2. Pembentukan Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional

Pengelola Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Kementerian

Kesehatan;

3. LPSE Kementerian Kesehatan melaksanakan pelatihan SPSE

bagi PPK, Pokja ULP dan Pejabat Pengadaan;

Selain itu Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah (LKPP) memberikan award 2014 kepada LPSE

Kementerian Kesehatan Kategori Pelaksanaan Standarisasi LPSE,

Kementerian Kesehatan berhasil memenuhi 17 standar, ke-17

Standard tersebut yakni : Standar Kebijakan Layanan, Standar

Pengorganisasian Layanan, Standar Pengelolaan Aset Layanan,

Standar Pengelolaan Resiko Layanan, Standar Pengelolaan Layanan

Helpdesk, Standar Pengelolaan Perubahan, Standar Pengelolaan

Kapasitas, Standar Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Standar

Pengelolaan Keamanan Perangkat, Standar Pengelolaan Keamanan

Operasional Layanan, Standar Pengelolaan Keamanan Server dan

Jaringan, Standar Pengelolaan Kelangsungan Layanan, Standar

Pengelolaan Anggaran Layanan, Standar Pengelolaan Pendukung

Layanan, Standar Pengelolaan Hubungan dengan Pengguna

Layanan, Standar Pengelolaan Kepatuhan serta Standar Penilaian

Internal.

Page 32: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

27

100% = 89%

Foto : Penghargaan National Procurement Award Kepada LPSE Kementerian Kesehatan RI Kategori

Pemenuhan Terhadap Standar LPSE tahun 2014

Melalui kegiatan pengadaan menggunakan LPSE Kementerian

Kesehatan telah diselesaikan 1.046 paket dengan pagu paket

sebesar Rp. 3.378.107.993.517,76 dengan HPS sebesar Rp.

2.744.572.140.620,32 dan mampu menghemat keuangan negara

sebesar Rp. 185.380.484.328,11 atau sebesar 6,57% dari nilai pagu

selesai yang dilelangkan di LPSE Kementerian Kesehatan.

Jadi penghitungan persentase penggunaan fasilitas LPSE sebagai

berikut:

59 satker di KP dan KD (melalui LPSE)

66 satker KP dan KD (Prov. Jakarta)

Persentase satker Kantor Pusat dan Kantor Daerah di Provinsi Jakarta

yang menggunakan fasilitas LPSE

Page 33: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

28

Permasalahan :

1) Belum optimalnya pengisian Sistem Rencana Umum Pengadaan

(SiRUP);

2) Belum Semua Satuan Kerja Kantor Daerah menggunakan LPSE

Kementerian Kesehatan;

3) Belum terbentuknya ULP Permanen;

4) Percepatan pelaksanaan pengadaan di awal tahun belum semua

terealisasi;

5) Ada temuan oleh APIP.

Usul Pemecahan masalah :

1) Meningkatkan koordinasi dan konsultasi yang berkelanjutan

dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

(LKPP);

2) Pembentukan ULP yang Permanen

3) Perlunya ada pembinaan dalam rangka mengurangi temuan-

temuan oleh APIP

Rencana Tindak Lanjut

1) Meningkatkan koordinasi dan konsultasi yang berkelanjutan

dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

(LKPP);

2) Mengusulkan ULP ke dalam SOTK Kementerian Kesehatan

3) Melaksanakan Pembinaan Teknis dan Konsolidasi Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah.

D. INDIKATOR PENUNJANG

Sebagaimana uraian di atas maka dalam pencapaian sasaran strategis yang

menjadi indikator penunjang dalam program kegiatan Pembinaan Pengelolaan

Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara adalah:

1. Laporan Administrasi dan Ketatausahaan Satuan Kerja dengan alokasi

dana sebesar Rp. 3.213.047.000,- penyerapan dana sebesar

Rp2.882.530.500,- atau 90,23%;

Page 34: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

29

2. Laporan Perencanaan dan Anggaran dengan alokasi dana sebesar

Rp456.915.000,- penyerapan dana sebesar Rp335.301.000,- atau 74,52%

3. Layanan Perkantoran

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin berupa penyelenggaraan

operasional dan pemeliharaan perkantoran dengan alokasi dana sebesar

Rp2.586.930.000,- penyerapan dana sebesar Rp2.174.977.063,- atau

84,08%;

4. Penyediaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

Kegiatan ini merupakan penyediaan peralatan dan fasilitas lainnya dalam

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan Biro Keuangan

dan BMN. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp 602.050.000,-

dengan realisasi sebesar Rp554.826.990,- atau sebesar 92,16%

Page 35: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

30

E. REALISASI ANGGARAN

Biro Keuangan dan BMN dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi

didukung oleh anggaran DIPA Biro Keuangan dan BMN Nomor: DIPA-

024.01.1.465921/2013 tanggal 5 Desember 2013 sebesar Rp. 33.010.938.000,-,

pada tanggal 23 Juli 2014 dilakukan Revisi DIPA menjadi sebesar Rp.

28.011.190.000,- dan 12 Desember 2014 dilakukan revisi ketiga namun anggaran

tetap sebesar Rp. 28.011.190.000,-. Realisasi keuangan pada tahun anggaran

2014 adalah sebesar Rp25.099.582.953- (89,61%). Realisasi pada tahun 2014 ini

mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013. Alokasi anggaran pada

tahun 2013 sebesar Rp31.400.444.000,- dengan realisasinya sebesar

Rp25.897.828.098.

Kenaikan tersebut disebabkan antara lain :

a. Kenaikan Belanja Barang berupa Belanja Perjalanan Dalam Negeri yaitu

sebesar Rp17.636.626.400,- atau 72,71% dari total Belanja Barang TA 2014

b. Kenaikan Belanja Modal berupa Belanja Modal Lainnya yaitu sebesar

Rp569.635.000,- atau 45,74% dari total Belanja Modal TA 2014.

Namun dari peningkatan realisasi anggaran tersebut, masih ditemukan kendala-

kendala yang menyebabkan realisasi tidak maksimal yaitu adanya revisi anggaran

yang menyebabkan terganggunya dan terhambatnya pelaksanaan kegiatan dan

terganggunya jadwal kegiatan yang sudah direncanakan.

Beberapa revisi yang terjadi pada tahun anggaran 2014 diantaranya adalah :

a) Adanya revisi efisiensi anggaran

b) Adanya revisi mak/akun pada RKA-KL

Page 36: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

31

F. PERBANDINGAN KINERJA ANTARA TAHUN 2014 DENGAN TAHUN 2013

Tabel : Perbandingan kinerja antara tahun 2014 dengan tahun 2013

No Indikator Kinerja 2014 2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 a. Jumlah Laporan Keuangan

Kementerian Kesehatan

1. Laporan Keuangan

Tahunan T.A. 20131 1 1 100%

2. Laporan Semester Tahun

20141 1 1 100%

b. Persentase Pengadaan

melalui e-procurement90% 89% 85% 94%

Perbandingan ”Jumlah Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan” (dalam

presentase) antara tahun 2014 dengan tahun 2013, adalah sebagaimana digambarkan

dalam Grafik

Page 37: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

32

Perbandingan ”Persentase Pengadaan melalui e-procurement” antara tahun

2014 dengan tahun 2013, adalah sebagaimana digambarkan dalam Grafik

Page 38: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

33

BAB IVPENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Keuangan dan BMN Tahun 2014

merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi,

kebijakan, program dan kegiatan Biro Keuangan dan BMN kepada pimpinan

(Sekretaris Jenderal) dan seluruh stakeholders yang terlibat baik langsung maupun

tidak langsung dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan khususnya di bidang

Keuangan dan BMN.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa bagian dan subbagian di Biro

Keuangan dan BMN telah dapat merealisasikan program dan kegiatan tahun 2014

untuk mencapai sasaran sebagaimana tercantum dalam Renstra Kementerian

Kesehatan 2010-2014 yang diatur dengan SK Menkes Nomor HK.03.01/160/I/2010.

Hal ini didukung dengan fakta bahwa kinerja Biro Keuangan dan BMN pada tahun

2014 telah berhasil merealisasikan kegiatan yang merupakan penjabaran dari

program dan sasaran Sekretariat Jenderal dalam rangka dukungan manajemen dan

pelaksanaan tugas teknis lainnya untuk Meningkatnya Kualitas Pengelolaan

Anggaran Dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Kesehatan Secara Efektif,

Efisien dan dilaporkan sesuai ketentuan. Sehubungan dengan sasaran tersebut di

atas, Biro Keuangan dan BMN menitikberatkan pada kualitas Laporan Keuangan

Kementerian Kesehatan yang diselesaikan dan peningkatan jumlah pengadaan

menggunakan LPSE.

Page 39: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

PENGUKURAN KINERJA

Unit Eselon II : Biro Keuangan dan BMNTahun : 2014

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian%

(1) (2) (3) (4) (5)Meningkatnya KualitasPengelolaanAnggaran Dan BarangMilik Negara (BMN)KementerianKesehatan SecaraEfektif, Efisien DanDilaporkan SesuaiKetentuan

A Tersusunnya laporan keuangan KementerianKesehatan setiap tahun anggaran sesuai StandarAkuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini WajarTanpa Pengecualian (WTP) :b. Laporan Keuangan Tahunan 2013 1 1 100%b. Laporan Keuangan Semester I 2014 1 1 100%

B Persentase Pengadaan melalui e-procurement 90% 89% 99%

Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2014 : Rp. 33.010.938.000,- (Sebelum Revisi)Rp. 28.011.190.000,- (Setelah Revisi)Rp. 28.011.190.000,- (Setelah Revisi)

Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2014 : Rp. 25.099.582.953,-

Page 40: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

PENETAPAN KINERJA

Unit Organisasi Eselon II : Biro Keuangan dan Barang Milik NegaraTahun Anggaran : 2014

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target(1) (2) (3) (4)

Meningkatnya kualitas

pengelolaan anggaran dan

Barang Milik Negara (BMN)

Kementerian Kesehatan

secara efektif, efisien dan

dilaporkan sesuai ketentuan.

1. Tersusunnya laporan keuangan Kementerian Kesehatan

setiap tahun anggaran sesuai Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP)

2

2. Presentase pengadaan menggunakan e-procurement 90 %

Jumlah AnggaranPembinaan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara : Rp. 33.010.938.000,-22.053.740.000,-

Jakarta, 2014

Pihak kedua, Pihak pertama,Sekretaris Jenderal Kepala Biro Keuangan dan BMN

dr. Supriyantoro, SP. P, MARS Wiwik Widarti, SKM, MMNIP. 195408112010061001 NIP. 195611281978042001

M

Page 41: INSTANSI PEMERINTAHAN P O R - rokeu. · PDF fileanggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar ... dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Unit Organisasi Eselon II : Biro Keuangan dan Barang Milik NegaraTahun Anggaran : 2014

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target(1) (2) (3) (4)

Meningkatnya kualitas

pengelolaan anggaran dan

Barang Milik Negara (BMN)

Kementerian Kesehatan

secara efektif, efisien dan

dilaporkan sesuai ketentuan.

1. Tersusunnya laporan keuangan Kementerian Kesehatan

setiap tahun anggaran sesuai Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP) dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP)

2

2. Presentase pengadaan menggunakan e-procurement 90 %

Jakarta, Maret 2014Kepala Biro Keuangan dan BMN,

Wiwik Widarti, SKM, MMNIP.195611281978042001