inspeksi tangki reaktor kartini dengan metode ndt …

9
Prosiding Seminar ke-7 Teknologi don KeselamatanPLTN Serra Fasilitas Nuklir Bandung, 19 Februari 2002 ISSN: 0854 INSPEKSI TANGKI REAKTOR KARTINI DENGAN METODE NDT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESELAMATAN OPERASI Syarip danTegas Sutondo Puslitbang Teknologi Maju BATAN Yogyakarta Chaerul Saleh Puslitbang Teknik Nuklir BAT AN Bandung Nitiswati, Puradwi,Andryansah, dan MudihaIjo Pusbang Teknologi Keselamatan Nuklir BAT AN Serpong ABSTRAK INSPEKSI TANGKI REAKTOR KARTINI DENGAN METODE NDT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESELAMATAN OPERASI. Telah dilakukan inspeksi atau pengujian tangki reaktor Kartini (fRK) dengan metode tak merusak atau Non Destructive Testing (NDT) untuk meningkatkan dan menjamin keselamatan operasi reaktor. PengujianNDT tersebutterdiri dati : uji visual menggunakan kamera bawah air daD kaca pembesar, uji replikasi menggunakan pasta gigi, uji kekerasan menggunakan Equotip D indentor, uji ketebalan dengan metode ultrasonik, dan uji cacat dengan dye-penetrant. Hasil uji visual terhadap seluruh permukaanTRK menunjukkan bahwa secara umum TRK berada pada kondisi yang baik. Hasil uji kekerasan menunjukkan bahwa tingkat kekerasan TRK masih berada pada tingkat kekerasan pada kondisi awalnya, terjadi sedikit peningkatan kekerasan pada daerah sekitar teras reaktor daD hal ini konsistendengan tingkatfluence neutron -101 n/cm2yang dialami oleh bagian TRK tersebut. Hasil pengujian ketebalan dengan metode ultrasonik menunjukkan bahwa ketebalan TRK Terata berkisar antara 5,0 mm s.d. 6,5 mm, ditemukan suatu titik dengan ketebalanyang rendahyaitu 2, I mm pada daerah sabuk(terdiri daTi dua lapisan plat aluminium sehinggatidak mempengaruhi keselamatan). Uji replikasi dan uji cacat dengan dyepenetrant pada bagian dengan ketebalanrendah tersebut serta pada bagian-bagian lain yang dicurigai menunjukkan bahwa ada indikasi cacat yang kemungkinanbesar berasal dari cacat bawaan sewaktufabrikasi. Dengan demikiansecara umum dapat disimpulkanbahwa sistemTRK masih layak berfungsiuntuk mendukung kelanjutan operasi reaktor secara aman. ABSTRACT KARTINI REACTOR TANK INSPECTION USING NDT METHOD FOR SAFETY IMPROVEMENT OF THE REACTOR OPERATION. The inspection ofKartini reactor tank liner (TRK) by using Non DestructiveTesting (NDT) methods to improve the reactor operation safety, have been done. Thetype ofNDT used were: visual examination using an underwater camera and magnijier, replication survey using dentalputty, hardnesstest using an Equotip D indentor, thicknesstest using ultrasonic probe, and dyepenetrant test. The visual examination showed that the surface ofTRK was in good condition. Thehardness readings were considered to be consistent with the original condition of the tank and the slight hardnessincrease at the reactor core area consistent with the neutron fluence experienced -1014 n/cm2. Results of ultrasonic thickness surveyshowed that in averagethe TRKthicknessis between 5,0 mm -6,5 mm, a low 2,1 mm thickness exists at the top ofthe TRK in the belt area (double layer aluminum plat, therefore do not influencing the safety ). The replica and dye penetrant test at the low thicknessarea and several suspected areas showed that it could be some defect from original manufacture. Therefore, it can be concluded that the TRK is still feasible for continued operation safely.

Upload: others

Post on 17-Nov-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INSPEKSI TANGKI REAKTOR KARTINI DENGAN METODE NDT …

Prosiding Seminar ke-7 Teknologi don Keselamatan PLTN Serra Fasilitas NuklirBandung, 19 Februari 2002 ISSN: 0854

INSPEKSI TANGKI REAKTOR KARTINI DENGAN METODE NDT SEBAGAIUPAYA PENINGKATAN KESELAMATAN OPERASI

Syarip dan Tegas SutondoPuslitbang Teknologi Maju BATAN Yogyakarta

Chaerul SalehPuslitbang Teknik Nuklir BAT AN Bandung

Nitiswati, Puradwi, Andryansah, dan MudihaIjoPusbang Teknologi Keselamatan Nuklir BAT AN Serpong

ABSTRAKINSPEKSI TANGKI REAKTOR KARTINI DENGAN METODE NDT SEBAGAIUPAYA PENINGKATAN KESELAMATAN OPERASI. Telah dilakukan inspeksi ataupengujian tangki reaktor Kartini (fRK) dengan metode tak merusak atau Non DestructiveTesting (NDT) untuk meningkatkan dan menjamin keselamatan operasi reaktor. Pengujian NDTtersebut terdiri dati : uji visual menggunakan kamera bawah air daD kaca pembesar, uji replikasimenggunakan pasta gigi, uji kekerasan menggunakan Equotip D indentor, uji ketebalan denganmetode ultrasonik, dan uji cacat dengan dye-penetrant. Hasil uji visual terhadap seluruhpermukaan TRK menunjukkan bahwa secara umum TRK berada pada kondisi yang baik. Hasiluji kekerasan menunjukkan bahwa tingkat kekerasan TRK masih berada pada tingkat kekerasanpada kondisi awalnya, terjadi sedikit peningkatan kekerasan pada daerah sekitar teras reaktordaD hal ini konsisten dengan tingkat fluence neutron -101 n/cm2 yang dialami oleh bagianTRK tersebut. Hasil pengujian ketebalan dengan metode ultrasonik menunjukkan bahwaketebalan TRK Terata berkisar antara 5,0 mm s.d. 6,5 mm, ditemukan suatu titik denganketebalan yang rendah yaitu 2, I mm pada daerah sabuk (terdiri daTi dua lapisan plat aluminiumsehingga tidak mempengaruhi keselamatan). Uji replikasi dan uji cacat dengan dye penetrantpada bagian dengan ketebalan rendah tersebut serta pada bagian-bagian lain yang dicurigaimenunjukkan bahwa ada indikasi cacat yang kemungkinan besar berasal dari cacat bawaansewaktu fabrikasi. Dengan demikian secara umum dapat disimpulkan bahwa sistem TRK masihlayak berfungsi untuk mendukung kelanjutan operasi reaktor secara aman.

ABSTRACTKARTINI REACTOR TANK INSPECTION USING NDT METHOD FOR SAFETYIMPROVEMENT OF THE REACTOR OPERATION. The inspection ofKartini reactor tankliner (TRK) by using Non Destructive Testing (NDT) methods to improve the reactor operationsafety, have been done. The type ofNDT used were: visual examination using an underwatercamera and magnijier, replication survey using dental putty, hardness test using an Equotip Dindentor, thickness test using ultrasonic probe, and dye penetrant test. The visual examinationshowed that the surface ofTRK was in good condition. The hardness readings were consideredto be consistent with the original condition of the tank and the slight hardness increase at thereactor core area consistent with the neutron fluence experienced -1014 n/cm2. Results ofultrasonic thickness survey showed that in average the TRKthickness is between 5,0 mm -6,5mm, a low 2,1 mm thickness exists at the top of the TRK in the belt area (double layer aluminumplat, therefore do not influencing the safety ). The replica and dye penetrant test at the lowthickness area and several suspected areas showed that it could be some defect from originalmanufacture. Therefore, it can be concluded that the TRK is still feasible for continuedoperation safely.

Page 2: INSPEKSI TANGKI REAKTOR KARTINI DENGAN METODE NDT …

Prosiding Seminar ke-7 Tekn%gi don Kese/amatan PLTN Serlo Fasi/itas Nuk/irBandung, 19 Februari 2002 ISSN: 0854 -2910

PENDAHULUAN

Reaktor Kartini telah beroperasi selama 22 tahun sejak Maret 1979, periode

terakhir mendapatkan ijin operasi daTi Badan Pengawas Energi Nuklir sampai dengan

tahun 2005. Untuk menjamin keselarnatan penggunaan operasi reaktor, maka perlu

dilakukan pengujian untuk mengetahui kualitas daTi tangki aluminium reaktor Kartini

(TRK), yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai dasar menentukan kelayakan TRK

untuk pengoperasian reaktor lebih lanjut.

Kegiatan ini merupakan program inspeksi / pengujian komprehensifyang pertama

kali dilakukan secara menyeluruh terhadap bagian dinding tangki, dasar tangki, dan

beberapa komponen di dalam reaktor yang menyatu dengan TRK. Tujuan utamanya

adalah untuk mengetahui kemungkinan terjadinya proses korosi, akumulasi

depositlkerak pada permukaan TRK, adanya kerusakan mekanik, clan indikasi lainnya

yang akan berpengaruh pada keselamatan pengoperasian reaktor.

METODE

Metoda yang digunakan dalarn pengujian TRK ini adalal1 metode tak merusak

atau non destructive testing (NOT), yaitu terdiri daTi lima jenis pengujian NOT:

1. Pengarnatan visual

Pengamatan secara visual dilakukan dengan mala telanjang dan dengan bantuan lensa

pembesar (magnifier) serta peralatan video kamera bawah air, agar dapat

menjangkau bagian yang sulit diarnati dan berada jauh di bagian bawah TRK.

Pengamatan visual dimaksudkan untuk mengamati kemungkinan terjadinya cacat

atau kelainan pada bagian dinding TRK dan bagian penting lainnya yang menyatu

dengan TRK.

2. Pengamatan/uji replikasi

Pengamatan atau uji replikasi dimaksudkan untuk mengetahui detail bentuk cacat pada

permukaan yang sebelumnya telah diidentifikasi berdasarkan pengamatan visual.

Metode yang digunakan adalah membuat replika dengan menggunakan bahan pasta

khusus (dental putty) untuk membuat cetakan bentuk permukaan pada beberapa

lokasi TRK.

3 Uji kekerasan (hardness)

Pengujian kekerasan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kekerasan daTi TRK yang

dapat memberikan indikasi mengenai penurunan kualitas daTi TRK akibat paparan

radiasi yang telah diterima hingga saat ini.

226

Page 3: INSPEKSI TANGKI REAKTOR KARTINI DENGAN METODE NDT …

Prosiding Seminar ke-7 Tekn%gi don Kese/amatan PLTN Serra Fasi/itas Nuk/irBandung. 19 Febrnari 2002 ISSN: 0854 -2910

4. Uji Ketebalan menggunakan teknik Ultrasonik

Tujuan daTi pengujian ini adalah untuk mengetahui kondisi fisik daTi tangki reaktor

Kartini daTi segi ketebalannya. Hasil pengujian ini diharapkan dapat

menginformasikan kualitas daTi TRK dalam kaitannya dengan aspek keselamatan

terhadap pengoperasian reaktor Kartini lebih lanjut.

5. UjiDye-penetrant.

Uji dye penetrant dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya

keretakan pada dinding TRK. Uji ini dilakukan pada daerah yang dicurigai berdasar

basil-basil pengujian visual, replikasi, uji kekerasan dan ketebalan.

Prosedur pengujian atau inspeksi yang digunakan adalah prosedur yang dibuat

oleh suatu kelompok tim NOT TRK, yang disusun dengan merujuk antara lain pada

standard ASME / ASTM [1]. Bagian yang diinspeksi meliputi dinding bagian dalam

dan bagian dasar TRK, permukaan dari fasilitas irradiasi thermal column, thermalizing

column, beam tube serta reflektor reaktor. Inspeksi dilaksanakan oleh suatu tim yang

melibatkan personil antar Pusat-Pusat Penelitian di lingkungan BAT AN.

DESKRIPSI SISTEM TANGKI REAKTOR KARTINI

Tangki reaktor Kartini (TRK) terbuat dari aluminium ripe AA-I050 (99,5%

aluminium) yaitu jenis tangki real1or IRT -2000 buatan Rusia, tangki tersebut berfungsi

sebagai reactor tank liner yaitu sebagai pernisah antara air sebagai pendingin reaktor

dengan beton perisai radiasi. Pada tangki tersebut diletakkan teras reaktor beserta

perlengkapannya. Ukuran tangki reaktor adalah : tinggi 6250 mm, diameter 2000 mm,

clan tebal 6 mm.

TRK memiliki tiga bagian sambungan yang dilas sedemikian rupa (lihat Gambar

1) sambungan tersebut membentuk sabuk yang sekaligus berfungsi sebagai penguat.

227

Page 4: INSPEKSI TANGKI REAKTOR KARTINI DENGAN METODE NDT …

Prosiding Seminar ke-7 Teknologi dan Keselamalan PLTN Serlo Fasililas NuklirBandung, 19 Febroari 2002 ISSN: 0854 -2910

228

Page 5: INSPEKSI TANGKI REAKTOR KARTINI DENGAN METODE NDT …

Prosiding Seminar ke-7 Tekn%gi don Keselamalan PLTN Serlo Fasi/ilas NuklirBandung, 19 Februari 2002 ISSN: 0854 -2910

Pada bagian sisi dalam tangki selalu bersinggungan dengan air pendingin reaktor

dengan tingkat kemumian air yang dipertahankan yaitu pada kondisi pH antara 5,5 s.d.

6,5 dan konduktivitasnya sekitar 6 Mohrn/cm, serta impuritas (khususnya kandungan

unsur-unsur Na, Ca, Mg, dan Si) lebih kecil daTi 1 ppm Sedangkan pada bagian sisi

luamya bersinggungan dengan aspal sebagai sekat antara beton dengan dinding luar

TRK. [2]

BASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil pengujian selengkapnya telah didokumentasikan seperti dapat dilihat pada

daftar pustaka [3] s.d. [8]. Seorang pakar / expert lAEA daTi ANSTO Australia [9] telah

membantu dalam mengevaluasi dan menganalisis basil pengujian tersebut. Secara

umum basil dan evaluasi daTi pengujian yang telah dilakukan menggunakan metoda

seperti tersebut di atas adalah sbb.:

Pengalltatan Visual

Pengamatan dilakukan dengan mala telanjang dengan bantuan lensa pembesar

(magnifier) dan peralatan video kamera bawah air, agar dapat menjangkau bagian yang

sulit diamati dan berada jauh dibagian bawah TRK dengan tingkat paparan radiasi

tinggi. Data pengamatan menggunilkan kamera bawah air tersebut selanjutnya direkam

pada pita video untuk dokumentasi dan evaluasi. Dari basil pengamatan menunjukkan

bahwa kondisi permukaan tangki masih cukup baik dan daTi pengamatan dengan

kamera bawah air memberikan indikasi adanya 2 lokasi dengan luasan sempit yang

mengalarni sernacam penggembungan pada permukaan (dents) yang kemungkinan

berasal daTi proses fabrikasi atau adanya semacam tekananlbenturan pada bagian bawah

dasar tangki yang terjadi pada saat pemasangan TRK dengan beton yang

menyangganya. [3].

PengamatanlUji Replikasi

Pengujian ini telah dilakukan dengan menggunakan bahan pasta khusus (dental

putty) untuk membuat cetakan bentuk permukaan pacta beberapa lokasi TRK yang

dicurigai. Hasil replikasi tersebut menunjukkan adanya semacam cacat mekanik berupa

guratan ataupun sumuran kecil dengan kedalaman antara 0,05 hingga 0,165 mm yang

diyakini terjadi sejak saat proses fabrikasi dan tidak berpengaruh pacta keselamatan

operasi reaktor [4].

Page 6: INSPEKSI TANGKI REAKTOR KARTINI DENGAN METODE NDT …

Prosiding Seminar ke-7 Tekn%gi dan Kese/amatan PLTN Serta Fasi/itas Nuk/irBandung, 19 Februari 2002 ISSN: 0854 -2910

Uji Kekerasall.

Pengujian di1akukan menggunakan peralatan model Equotip D indentor untuk

sejumlah 67 titik/lokasi yang dianggap te1ah mewakili keadaan permukaan TRK Hasil

pengukuran menunjukkan bahwa TRK masih dalam kondisi baik. Tingkat kekerasan

TRK disekitar bagian tengah teras menunjukkan adanya sedikit peningkatan, sebagai

mana diperkirakan, dan masih dalam batas kewajaran, sesuai dengan tingkat fluence

sekitar 1014 n/cm2 [5],[10].

Uji Ketebalan

Pengujian ketebalan TRK menggunakan teknik ultrasonik telah dilakukan secara

menyeluruh, meliputi bagian dinding tangki, bagian sabuk, bagian dasar dan beberapa

komponen didalam reaktor yang menyatu dengan TRK. Pengukuran ketebalan

dilakukan dengan cara pemetaan (mapping) dengan jarak pengukuran untuk kondisi

kering 5 cm x 5 cm untuk bagian dinding dan 2.5 cm x 2.5 cm untuk bagian sabuk TRK.

Sedang untuk kondisi basalt, pengukuran dilakukan dengan jarak 10 cm x 10 cm.

Total data pengukuran cukup banyak, yang diasumsikan telah mewakili kondisi

seluruh permukaan TRK, dengan perincian sebagai berikut:

Untuk bagian dinding terdapat lebih daTi 1500 data, dan untuk bagian sabuk ada

lebih daTi 3000 data, serta lebih daTi 800 data untuk bagian dasar TRK Dari total data

yang dikumpulkan, sebagian besar data menunjukkan bahwa ketebalan TRK masih

dalam kondisi normal (antara 5.0 mm hingga 6.5 mm).

Dari seluruh data pengukuran tersebut, ditemukan beberapa titik yang

mempunyai ketebalan rendah (dibawah 4.5 mm) dan 2 diantaranya sekitar 2.0 mm, yang

terletak pada sabuk ke 1 (paling atas). Hasil scanning menunjukkan bahwa titik tersebut

berada pada kisaran yang relatif sempit (semacam spot). Mengingat pengujian seperti

ini barn dilakukan sekali ini, maka belum bisa ditentukan secara pasti mengenai

penyebabnya, yang dalam hal ini ada beberapa kemungkinan sebagai berikut:

Kemungkinan cacat mekanik pada bagian dalam pelat Aluminium! dinding TRK

yang terjadi sejak semula (bawaan)

Cacat mekanik yang terjadi pacta saat proses [abrikasi (rolling, dsb.) yang tidak

tercatat

Kemungkinan terjadinya proses korosi

230

Page 7: INSPEKSI TANGKI REAKTOR KARTINI DENGAN METODE NDT …

Prosiding Seminar ke-7 Teknologi don Keselamalan PLTN Serlo Fasililas Nuk/irBandung, 19 Februari 2002 ISSN: 0854 -2910

Dalam hal penyebabnya adalah 2 kemungkinan pertama, maka hal itu tidak akan

berpengaruh pada keselamatan pengoperasian reaktor, mengingat lokasi daTi titik yang

tip is tersebut terisolasi pada luasan yang sempit (berupa spot). Dalam hal penyebabnya

karena proses korosi, dengan asumsi bahwa tebal TRK semula 6.0 mm maka laju korosi

adalah 4 mm I 22 tahun, yang berarti untuk berkurang 2 mm masih dibutuhkan waktu

sekitar 10 taboo. Untuk itu perlu dilakukan inspeksi secara berkala (setiap 5 tahun)

untuk mengamati perkembangan ketebalan pada 2 lokasi dengan ketebalan 2.1 mm

tersebut, Detail basil pengujian didokumentasi pada pustaka [6]

Uji Dye-penetrant

Pengujian dilakukan pada beberapa bagian yang dicurigai, menggunakan 1 set (3

macam) bahan penguji dengan merek ARDROX dengan nomor seri 996, 901B daD

9PR50. Hasil pengujian menunjukkan adanya cacat /goresan pacta las-lasan (welds)

bagian atas dekat dengan perpotongan antara las-lasan vertikal dengan sabuk paling

atas, dengan panjang sekitar 10 mm Hasil pengamatan menggunakan lensa pembesar

(geological magnifier) menunjukkan bahwa goresan tersebut terbatas pada materiallas

bagian atas yang terjadi sejak proses pengelasan (hot tear). Berdasarkan basil evaluasi

cacat berupa goresan tersebut tidak akan berkembang dan dan menyebabkan kebocoran

:7].

PAP ARAN DAN DOSIS RADIASI

Sebelum dilaksanakan kegiatan inspeksi NOT tangki reaktor maka reaktor

Kartini di "shut-down" selama k.l. 2 bulan, dengan tujuan agar terjadi peluruhan

paparan radiasi khususnya yang berasal daTi teras reaktor. Untuk meminimisasi paparan

radiasi, pada beberapa bagian dipasang perisai radiasi berupa lembaran timbal. Paparan

radiasi selama pelaksanaan kegiatan inspeksi tangki reaktor Kartini, disajikan pada

Tabel

231

Page 8: INSPEKSI TANGKI REAKTOR KARTINI DENGAN METODE NDT …

Prosiding Seminar ke-7 Teknologi don Keselamalan PLTN Serlo Fasililas NuklirBandung. 19 Februari 2002 ISSN: 0854 -2910

Oengan tingkat paparan radiasi tersebut clan dengan membatasi lama waktu

kerja terhadap personil/petugas penguji, maka dosis radiasi yang diterima oleh

setiap petugas masih dalam batas aman. Sebanyak 12 personil menerima dosis

diatas 10m fad selama kegiatan NOT berlangsung [8].

KESIMPULAN

Berdasarkan basil evaluasi terhadap basil pengujian NDT seperti di uraikan

diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

.Dari basil inspeksi ketebalan dengan metoda ultrasonik menunjukkan bahwa

kemungkinan besar ketebalan dinding TRK masih seperti kondisi awalnya. Ada

beberapa titik dengan ketebalan yang rendah, kemungkinan berasal daTi cacat

bawaan yang terjadi pada saat fabrikasi.

Dalam hat penyebab menipisnya ketebalan terse but adalah karena proses korosi,

maka akan membutuhkan waktu sekitar 10 tahun agar Aluminium dengan

ketebalan 2.0 mm menjadi 0.0 mm (berdasarkan asumsi laju korosi 4 mm

selama 22 tahun). Untuk itu perlu dilakukan pengamatan secara berkala (setiap

5 tahun) untuk membuktikan adanya proses tersebut. Dan sekalipun kebocoran

melalui titik tersebut akhimya terjadi, itupun tidak akan menyebabkan

kehilangan air pendingin seketika, melainkan akan terjadi secara sangat lambat,

bahkan kemungkinan sangat sulit dimonitor karena laju kehilangan air tersebut

sangat kecil.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa pengujian NOT terhadap TRK telah

dilakukan secara menyeluruh, berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan, dan

adanya cacat yang ditemukan masih dalam batas kewajaran sehingga TRK

masih dapat difungsikan secara aman untuk mendukung pengoperasian reaktor

Kartini lebih lanjut.

232

Page 9: INSPEKSI TANGKI REAKTOR KARTINI DENGAN METODE NDT …

Prosiding Seminar ke- 7 Tekn%gi don Kese/amatan PLTN Serlo Fasi/itas Nuk/irBandung, 19 Februari 2002 ISSN: 0854 -2910

DAFTARPUSTAKA

1. AS ME, Visual Examination Standards, SD-2563 (Identical with ASTM Specification

D2563-70), 1977.

2. PPNY BAT AN Yogyakarta, Analisis Keselamatan Reaktor Kartini Revisi 3. Dok

No.: 08/BR-LAK/1996.

3. P3TM Batan Yogyakarta, Laporan Inspeksi Visual Reaktor Kartini, Dok. No. VJ/T-

DP/O5/01/BR/OI.

4. P3TM Batan Yogyakarta, Laporan Inspeksi Tangki Reaktor Survei Replika, Dok.

No. LSR/K/1/6/01.

5. P3TM Batan Yogyakarta, Laporan Inspeksi Tangki Reaktor Uji Kekerasan, Dok. No.

LPK/K/2/6/0 1

6. P3TM Batan Yogyakarta, Laporan Hasil Uji Ketebalan Tangki Reaktor Kartini

Dengan Ultrasonik, Dok. No. 14/BR-NDT/O6/2001.

7. Hasil Pengujian Kerusakan Menggunakan Dye-Penetrant, Dok. No. 15/BR/NDT-

TRNII/O 1

8. P3TM Batan Yogyakarta, Evaluasi Data Dosis Personil daD Paparan Radiasi Selarna

Pekerjaan NDT Tangki Reak1or Kartini, Dok. No. Ol/PRKK/RE/O7/01.

9. P3TM Batan Yogyakarta, Summary of Discussions Regarding the Inspection of

BAT AN Kartini Reaktor Aluminium Tank and Fitness for Continued Operation.

10. Syarip, Ageing investigation and upgrading of components/ systems of Kartini

research reactor, Proceedings of the Workshop on the Utilization of Research

Reactors, JAERI-Conf98-015.

233