inisiatif kebijakan dan program menuju pembangunan...
TRANSCRIPT
14/03/2018
1
Oleh :
H. ABDULLAH TAIBE, A.Ks., M.Si.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantaeng
INISIATIF KEBIJAKAN DAN PROGRAM
MENUJU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
(GREEN GROWTH)
KAB. BANTAENG
Profile
Luas +395,83 Km2
0,87% DARI LUAS
WILAYAH
SULSEL
Jml Pdkk 192 ribu
Kepadatan
451 / Km2
8 KEC
46 DESA
21 KELURAHAN
14/03/2018
2
Kota Jasa
Kabupaten Benih Berbasis Teknologi
Pusat Pengembangan Industri di Bagian Selatan Sulawesi Selatan
14/03/2018
3
No Peraturan Nomor Tentang
1 PERDA 15 thn 2005 Pengelolaan Lingkungan Hidup
2 SK Bupati 04 Tahun 2011 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
3 SK Bupati 660/270/V/2012 Jenis Usaha dan / atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
4 SK Bupati 024/3/I/2017 Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor pada Kawasan Tertentu dalam Wilayah Kab. Bantaeng
5 SK Bupati 660/20/I/2011 Penunjukan Instansi dan Wilayah Tanggung Jawab Kerja Bakti dalam Rangka Jum'at Bersih – Sabtu Menanam Kab. Bantaeng
6 SK Bupati 660/21/I/2011 Pembentukan Tim Pemantau/Pengawas Lingkungan Hidup
7 PERBUB 42 Tahun 2016 Pengelolaan Kebersihan Lingkungan di Kabupaten Bantaeng
8 PERBUB 5 Tahun 2010 Pengelolaan Hutan Desa
9 Keputusan Menteri Kehutanan RI
SK. 55/Menhut-II/2010 Penetapan kawasan Hutan sebagai Areal Kerja Hutan Desa pada Hutan Lindung seluas Kurang lebih 23 Hektar terletak dalam Wilayah Administrasi Desa Campaga, Kecamatan Tompobulu Kabuaten Bantaeng
10 Keputusan Menteri Kehutanan RI
5 Tahun 2010 Pengelolaan Hutan Desa
11 Keputusan Gubernur Sul-Sel
3804/XI/TH 2010 Pemberian Hak Pengelolaan Desa di Kawasan Hutan Lindung seluas kurang lebih 339 Tiga Ratus Tiga Puluh Sembilan) Hektar kepada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sipakainga Desa Pattaneteang Kecamatan Tompobulu
12 Keputusan Gubernur Sul-Sel
3806/XI/TH 2010 Pemberian Hak Pengelolaan Desa di Kawasan Hutan Lindung seluas kurang lebih 23 Hektar kepada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Campaga Kelurahan Campaga KecamatanTompobulu Kabupaten Bantaeng
13 Kerputusan Bupati Bantaeng
630/364/VII/2010 Penunjukan Lokasi Hutan Kota Kabupaten Bantaeng
14 Peraturan Bupati Bantaeng
6 Tahun 2011 Pengelolaan Hutan Kota
No Peraturan Nomor Tentang
15 SK Bupati 660/519/IX/2011 Penunjukan Lokasi Taman Kota Kabupaten Bantaeng
16 Peraturan Bupati Bantaeng
5 Tahun 2013 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Ruang Terbuka Hijau Kotan Bantaeng Tahun 2012-2016
17 Keputusan Menteri Kehutanan RI
SK. 581/Menhut-II/2013 Penetapan Arel Kerja Hutan Desa Bonto Tangnga Blok I seluas +15 Hektar dan Blok II seluas + 100 hektar pada Kawasan Hutan Produksi di Kecamatan Uluere Kabuaten Bantaeng
18 Keputusan Menteri Kehutanan RI
SK. 580/Menhut-II/2013 Penetapan Arel Kerja Hutan Desa Bonto Lojong Blok I seluas kurang leih 120 Hektar dan Blok II seluas kurang lebih 1145 hektar pada Kawasan Hutan Produksi di Kecamatan Uluere Kabuaten Bantaeng
19 Keputusan Menteri Kehutanan RI
SK. 578/Menhut-II/2013 Penetapan Arel Kerja Hutan Desa Bonto Daeng seluas kurang leih 185 Hektar pada Kawasan Hutan Produksi di Kecamatan Uluere Kabuaten Bantaeng
20 Keputusan Menteri Kehutanan RI
SK. 577/Menhut-II/2013 Penetapan Arel Kerja Hutan Desa Bonto Marannu Blok I seluas kurang leih 30 Hektar dan Blok II seluas 10 Hektar pada Kawasan Hutan Produksi di Kecamatan Uluere Kabuaten Bantaeng
21 Peraturan Bupati Bantaeng
4 Tahun 2016 Ruang Terbuka Hijau Kabupaten Bantaeng
22 Surat Keputusan Bupati Bantaeng
660/368/X/2016 Penunjukan Lokasi Taman Keanekaragaman Hayati Kab. Bantaeng (Taman Kehati)
23 Surat Keputusan Bupati Bantaeng
430/293/VI/2016 Pembenturkan Tim Public Safety Cente (PSC) 119 Kabupaten Bantaeng
14/03/2018
4
REGULASI
PERDA No. 9 Tahun 2011
tentang Retribusi Jasa Umum
PERBUB No. 5 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kebersihan
No Uraian Tarif (Rp)/Bulan
1 Rumah Tinggal 3.000
2 Hotel 40.000
3 Restoran, Rumah Makan, Warung 30.000
4 Rumah Sakit/Puskesmas
a. Rumah Sakit 50.000
b. Puskesmas 40.000
5 Toko/Kios Obat 15.000
6 Kios Pupuk 15.000
7 Toko dengan klasifikasi
a. Supermarket 40.000
b. Toko berpetak 20.000
8 Gedung pertemuan/Resepsi 40.000
9 Industri 40.000
10 Kantor meliputi
a. Bangunan bertingkat 50.000
b. Bangunan permanen 1 lantai 40.000
11 Salon Kecantikan 10.000
12 Tukang Jahit 10.000
13 Bengkel Reparasi 10.000
14 Pesta perkawinan/hajatan 40.000
15 Pertunjukan pada lapangan terbuka 100.000
16 Sampah khusus 100.000
17 a. Domestik insidentil 50.000
b. Sisa bangunan 75.000
14/03/2018
9
NO KECAMATAN OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA
WISATA ALAM WISATA BUDAYA WISATA BUATAN
1
BISSAPPU
- AIR TERJUN BISSAPPU - BATU EJAYYA
- AIR TERJUN BANTIMURUNG - PANGANREANG TUDEA
- REST AREA TINO - MAKAM DATUK PAKKALIMBUNGAN
(Syekh H. Muhammad Amir )
- AREAL RUMPUT LAUT
2 ULUERE
- AGROWISATA ULUERE - MAKAM TUA LANGNYING - PEMANCAR TVRI
- KEBUN BUNGA - PUNCAK GUNUNG LOKA - LOKA CAMP
- PEMANDANGAN ALAM / VIEW - TO TANGNGA CAMP
- PARALAYANG / GANTOLE - PERMANDIAN BUATAN
TALLANG BONTO RANNU
- PERMANDIAN ZUL KAYULOE INDAH
- AIR TERJUN CINA MONTEA
- HUTAN WISATA LANGNYING /
EKOWISATA
3 SINOA
- VIEW BONTO MACCINI, SINOA - BORONG TOA SINOA
-
PERMANDIAN ALAM TARUNGAN
TANGKULU BONTO MACCINI
PARANGPANGI
- NISAN ARCA SINOA
- POHON TUNGGAL BATU LANGGAYYA /
BATU TIROANG
4 EREMERASA
- PERMANDIAN ALAM EREMERASA - LUMPANG BATU MAMAMPANG
- AIR TERJUN PA'BENTENGANG - PEPEKA RI ULUGALUNG
- RITUAL DI EREMERASA
NO KECAMATAN OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA
WISATA WISATA BUDAYA WISATA BUATAN
5 BANTAENG
- PERMANDIAN ALAM CALENDU
KAMP. BERU, ONTO - BALLA TUJUA ONTO - PUSAT KULINER
- PANTAI SELATAN / PANTAI SERUNI - PALLANGIRANG (LUMPANG & ALTAR BATU)
PALLANTIKANG
- PANTAI LAMALAKA - MAKAM TUA LATENRI RUWA
- AREAL RUMPUT LAUT - MESJID TUA TOMPONG
- BALLA LOMPOA/ BALLA TOAYYA/ BALLA
BASSIA
- BANGUNAN KOLONIAL BELANDA
- MAKAM SYEH NUR BAHARUDDIN
NAHSYABANDI
6 TOMPOBULU
-
AIR TERJUN BERSUSUN
KALIMBURU, LEMBANG
GANTARANGKEKE
- SITUS LEMBANG GANTARANGKEKE
- HUTAN LINDUNG/ HUTAN DESA
(CAMPAGA/LABBO) - BORONG KAPALA
- AIR TERJUN SUNGAI BIALO
BUNGENG - RUMAH ADAT BALLA LOMPOA LEMBANG
-
PERMANDIAN ALAM RIMBA RAYA
PARANGPANGI TOMPOBULUU,
CAMPAGA
- KEBUN BUAH-BUAHAN
7 PA'JUKUKANG -
PANTAI MARINA KORONG BATU
DESA BARUGA - MAKAM PA'JUKUKANG
8 GANTARANGKEK
E
- SUNGAI GANTARANGKEKE - SITUS GANTARANGKEKE
14/03/2018
10
Porda XV Bantaeng 2014
PENGEMBANGANKAWASAN WISATA
Pantai Marina sebagai obyek wisata terpadu
NILAI KONSERVASI
Pola wisata ramah lingkungan
NILAI EDUKASI DAN WISATA
Keajaiban alam dan keramahan budaya dan adat
setempat
NILAI EKONOMI
Membantu secara langsung perekonomian
masyarakat lokal
NILAI PARTISIPASI
MASYARAKAT DAN EKONOMI
Modal awal yang diperlukan untuk
infrastruktur tidak besar
14/03/2018
19
CEKDAM PENGENDALI BANJIR MENJADI SARANA OBYEK WISATA MANCING
37
Tahun 2010 Saat ini
38
Waduk Tunggu Untuk Pengendali Banjir dan Cadangan Air
14/03/2018
21
UU 41/1999 tentang
Kehutanan
PP 6 Tahun 2007
Jo PP 3 Tahun
2008 (pasal 100)
Pengembangan
Hutan Rakyat
Hutan Hak Hutan Negara
PP 6 Tahun 2007
Jo PP 3 Tahun
2008 (pasal 84)
Pemberdayaan
Masyarakat
Ta
nta
ng
an
HUTAN LESTARI
KESEJAHTERAANRAKYAT
MENINGKAT
MEMPERKUAT PEMERINTAHAN DAERAH
MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT
UU No 23
2014 tentang
Pemerintahan
Daerah
Perubahan Struktur
Kelembagaan KLH
Penunjukan KH Bantaeng: SK Mentan No. 760/Kpts/uu/10/82 tgl 12
Okt 1982 Tentang TGHK
= Luas Kawasan Hutan Bantaeng 8.963 Ha
Tata Batas Kawasan dilakukan Thn 1993 :
Panjang Batas 83,18 Km
SK Menhutbun No. 890/Kpts-II/1994 tgl 14
Okt 1994 Tentang Penunjukan kawasan
hutan di Wil. Sul-Sel
SK Menhut No. 169/Kpts.II/1996 tentang
penetapan Kawasan Hutan
Luas Kawasan Hutan Bantaeng 8.963 Ha
Paduserasi dengan RTRWP Tahun
1998/1999 (Peta RTRP) Luas Kawasan
Hutan Bantaeng 6.222 Ha
SK Menhut No. 434/Menhut-II/2009 tgl 23
Juli 2009 Tentang Penunjukan kawasan
hutan dan Konservasi perairan di Wil.
Sul-Sel
14/03/2018
22
Kawasan Hutan : 6.222 ha (15,72%) atau 0,2% dari LKH Sulsel
39.583 ha
US
UL
AN
HUTAN KEMASYARAKATAN
HUTAN DESA
364 ha
5.023 ha
5. 387 ha (86,58%)
US
UL
AN
HUTAN DESA
HUTAN KEMASYARAKATAN
PE
NE
TA
PA
N
2.954 ha
290 ha
PE
NE
TA
PA
N
3.244 ha
(52,14%)
DESA PENGUSUL
HUTAN DESA (4.319 Ha)
BT DAENG
Kec. Uluere
BT KARAENG
Kec Sinoa
BT MARANNU
Kec. Uluere
BT TANGNGA
Kec Uluere
HP ; 43 Ha HP ; 189 Ha HP ; 200 Ha HP ; 115 Ha
HPB; 1.034 ha
HPT ; 374
HL; 2.023 ha
HL; 1.959 Ha
HP ; 622 Ha
HPT; 660 Ha
HL; 64
HP ; 93 Ha
BT LOJONG
Kec. Uluere PABBUMBUNGAN
Kec. Uluere
HP ; 1262 Ha
14/03/2018
23
Penetapan HD 21 Januari 2010 : 704 Ha
Labbo : 342 Ha
Pattaneteang : 339 Ha
Campaga : 23 Ha
Penetapan HKM 29 Agustus 2013 : 290 Ha
Kayuloe : 195 ha
Onto : 95 ha
Penetapan HD 23 Agustus 2013 : 2.250 ha Bonto Tangnga : 115 ha Bonto Lojong : 1.275 ha Bonto Marannu : 40 ha Bonto Daeng : 185 ha Pabbumbungan : 445 ha Bonto Karaeng : 200 ha
HPHD 2012
HPHD
IUPHKM
??????
??
23 Agustus 2015 Berakhir Masa Pencadangan PAK HD dan HKm
Pemberian HPHD dan Pengesahan Rencana Kerja
- Tahun 2010 telah mendapatkan HPHD dari Gubernur Seluas
704 Ha yang terdiri dari 3 Lembaga Desa antara lain :
1. Bumdes Ganting : Desa Labbo Tompobulu
2. Bumdes Sipakainge: Desa Pattaneteang Tompobulu
3. Bummas Campaga : Kelurahan Campaga
- Tahun 2012 telah mendapatkan Pengesahan RKHD oleh Gubernur
- Tahun 2014 telah mendapatkan Pengesahan RTHD oleh Bupati
ACTION
HHBK
MADU KOPI ROTAN AIR ANGGREK
14/03/2018
24
Hasil yang telah di Capai :
BUMDES sebagai lembaga pengelola HD telah terbentuk dan telah melaksanakan pengelolaan HD.
Areal Kerja Hutan Desa telah ditetapkan dan RKHD dan RTHD telah disahkan.
Proses kebijakan lokal didesa telah di susun dan dilaksanakan oleh BUMDES seperti Perdes dan Peraturan Bumdes tentang Pengelolaan HD
Hutan Desa Bantaeng menjadi tempat pembelajaran berbagai pihak
Hutan Desa Bantaeng Menjadi Pilot di Indonesia dan Mendapat Penghargaan sebagai Hutan Desa Terbaik Tahun 2014
Bumdes sebagai Lembaga Pengelola Menjadi Narasumber di Berbagai Daerah
Tidak terjadi lagi konflik pemanfaatan lahan antara pemerintah dan masyarakat di areal kerja hutan desa.
Tidak terjadi lagi pengrusakan hutan (pencurian kayu, kebakaran dan perambahan)
Adanya partisipasi pendanaan dari berbagai pihak (Kemendagri) dalam bentuk BANSOS pemberdayaan Masyarakat di HD
Dampak Dari Adanya Hutan Desa :
14/03/2018
25
No. Tujuan Akhir Tujuan Antara Indikator
1. Hutan Lestari 1.1. Menjaga fungsi hutan
1.2. Sumber daya hutan
terpelihara
1.1.1. Konsep hutan desa diterima
1.1.2. Tanaman pokok hutan tumbuh
baik
1.2.1. Sumber daya hutan lainnya
terpelihara
1.2.2. Biodiversity (keanekaragaman
hayati) meningkat
1.2.3. Konservasi tanah dan air
terpelihara
2. Status lahan negara
tetap
2.1. Menciptakan sistem land tenure
alternatif yang akomodatif
terhadap kebutuhan rakyat
2.2. Menguasakan pengelolaan
lahan hutan negara kepada
petani
2.1.1. Petani menyampaikan alternatif tenurial
system
2.1.2. Dinas kehutanan mengeluarkan surat
penguasaan tanah kepada petani
2.1.3. Pemerintah merancang peraturan
(PP?PERDA) sebagai payung kebijakan
2.2.1. Anggota kelompok tani memiliki pikukuh
2.2.2. Petani mengelola andil masing-masing
3. Pengelolaan
kolaboratif
3.1. Membentuk lembaga/
organisasi/ tani mandiri
3.2. Partisipasi masyarakat
3.1.1. Lembaga/organisasi tani mandiri terbentuk
3.1.2. Mekanisme kelembagaan berjalan
3.2.1. Petani terlibat dalam proses perencanaan
3.2.2. Petani bertindak selaku implementor
3.2.3. Petani turut dalam monitoring
3.2.4. Petani ambil bagian dalam evaluasi
4. Peningkatan
pendapatan
masyarakat
4.1. Memanfaatkan tanah hutan
untuk menanam tanaman
produktif (cash-crops)
4.2. Menjamin cadangan pangan
masyarakat
4.3. Menghidupkan embrio
agroindustri hasil hutan
4.4. Pengadaan kredit
4.1.1. Tanaman-tanaman produktif terpilih
4.1.2. Tanaman-tanaman produktif terpelihara
4.1.3. Petani mampu mengolah hasil panen
4.1.4. Pendapatan keluarga petani meningkat
4.2.1. Petani mampu mengolah hasil panen
tanaman pangan
4.2.2. Petani memiliki cadangan pangan
4.3.1. Pola pengusahaan agroindustri hutan
terbentuk
4.3.2. Agroindustri hutan menambah pendapatan
4.4.1. Akses terhadap kredit tersedia
4.4.2. Skema kredit sesuai keinginan petani
4.4.3. Mekanisme kredit berjalan teratur
Tidak mengubah status dan fungsi kawasan hutan; Pemanfaatan hasil hutan kayu hanya dapat
dilakukan dari hasil kegiatan penanaman; Mempertimbangkan keanekaragaman hayati dan
keanekaragaman budaya; Menumbuhkembangkan keanekaragaman
komoditas dan jasa; Meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang
berkelanjutan; Memerankan masyarakat sebagai pelaku utama; Adanya kepastian hukum; Transparansi dan akuntabilitas publik; Partisipatif dalam pengambilan keputusan
PRINSIP-PRINSIP HUTAN DESA/HKm
14/03/2018
26
Argumen pengelolaan hutan harus berbasis pada permasalahan aktual di lapangan
Metode pengelolaan hutan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat
Didukung dengan sistem kelembagaan yang kuat
Melibatkan para pihak yang bekepentingan (bukan hanya pemerintah)
Tujuan pengelolaan mengoptimalkan manfaat sosial bersih
Pendekatan multisektor
Luas +15,45 Km2
3,9% DARI LUAS
WILAYAH KAB.
BANTAENG
Jml Pdkk 47.187
JIWA
Kepadatan
3054 / Km2 8 KELURAHAN
Terdiri dari 17 tenaga
penyapu Meliputi wilayah
Kelurahan Lembang - Letta
Terdiri dari
12 tenaga
Penyapu
Meliputi
wilayah
kelurahan
Letta –
Mallilingi -
Palantikang
Terdiri dari
19 tenaga
penyapu
Meliputi
wilayah
kelurahan
Palantikang -
Tappanjeng
Terdiri dari
16 tenaga
penyapu
Meliputi
wilayah
kelurahan
Bt. Sunggu –
Bt. Atu – Bt.
Rita