informasi 1

1
Informasi 1 Dokter Morgan adalah seorang lulusan dokter baru yang ditempatkan di sebuah Puskesmas terpencil di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Selama 2 bulan bertugas di Puskesmas, dr. Morgan mendapatimunculnya kejadian penyakit difteri pada 2 bulan terakhir. Angka kejadian penyakit difteri pada bulan November 2012 tercatat 10 kasus baru. Jumlah keseluruhan kasus Difteriperiode bulan Januari – Oktober 2012 tercatat hanya 10 kasus (rata-rata 1 kasus perbulan). Angka kejadian penyakit difteri kembali meningkat pada bulan Desember 2012 sehingga tercatat dalam periode bulan Januari – Desember 2012 total terdapat 40 kasus penyakit campak. Jumlah balita tercatat di wilayah kerja puskesmas adalah 1000 anak balita. Dokter Morgan melaporkan kejadian ini kepada dinas kesehatan kabupaten (DKK). DKK meminta kepada dr. Morgan untuk membuat laporan angka kejadian penyakit, dan status kejadian penyakit tersebut. Selain itu dr. Morgan diminta untuk menyelidiki kemungkinan penyebab peningkatan angka kejadian penyakit Difteritersebut. Dokter Morgan merasa bingung karena baru pertama kali harus melakukan tugas tersebut. Tujuan Pembelajaran Dari informasi diatas diharapkan mahasiswa mampu melakukan diskusi untuk: 1. Memahami dan mengaplikasikan konsep pengukuran kejadian penyakit (measuring disease frequency). 2. Memahami dan mengaplikasikan konsep pengukuran tingkat/status kejadian penyakit (level of disease occurrence). 3. Menganalisis dan mengaplikasikan konsep desain studi epidemiologi observasional.

Upload: dzicky-rifqi-fuady

Post on 08-Feb-2016

24 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Informasi 1 Pbl 1

TRANSCRIPT

Page 1: Informasi 1

Informasi 1

Dokter Morgan adalah seorang lulusan dokter baru yang ditempatkan di sebuah Puskesmas terpencil di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Selama 2 bulan bertugas di Puskesmas, dr. Morgan mendapatimunculnya kejadian penyakit difteri pada 2 bulan terakhir. Angka kejadian penyakit difteri pada bulan November 2012 tercatat 10 kasus baru. Jumlah keseluruhan kasus Difteriperiode bulan Januari – Oktober 2012 tercatat hanya 10 kasus (rata-rata 1 kasus perbulan). Angka kejadian penyakit difteri kembali meningkat pada bulan Desember 2012 sehingga tercatat dalam periode bulan Januari – Desember 2012 total terdapat 40 kasus penyakit campak. Jumlah balita tercatat di wilayah kerja puskesmas adalah 1000 anak balita. Dokter Morgan melaporkan kejadian ini kepada dinas kesehatan kabupaten (DKK). DKK meminta kepada dr. Morgan untuk membuat laporan angka kejadian penyakit, dan status kejadian penyakit tersebut. Selain itu dr. Morgan diminta untuk menyelidiki kemungkinan penyebab peningkatan angka kejadian penyakit Difteritersebut. Dokter Morgan merasa bingung karena baru pertama kali harus melakukan tugas tersebut.

Tujuan PembelajaranDari informasi diatas diharapkan mahasiswa mampu melakukan diskusi untuk:1. Memahami dan mengaplikasikan konsep pengukuran kejadian penyakit (measuring disease

frequency).2. Memahami dan mengaplikasikan konsep pengukuran tingkat/status kejadian penyakit (level of

disease occurrence).3. Menganalisis dan mengaplikasikan konsep desain studi epidemiologi observasional.