info perpustakaan - acch.kpk.go.id · memaparkan beberapa capaian seper di bidang demokrasi,...

3
Pengarang Call Number Kolasi : Denny Indrayana : KI IND i : ix, 253 hlm B uku ini hadir untuk menyalakan api opmisme, untuk terus semangat meskipun selalu ada godaan tsunami pesimisme. Memaparkan beberapa capaian seper di bidang demokrasi, pemerintahan dan ankorupsi. Menolak Pesimisme Tidak mungkin suatu bangsa berhasil jika modalnya adalah pesimisme. Pesimisme adalah jalan menuju keputusasaan, dan berujung dengan kegagalan. Sebaliknya, opmisme adalah jalan menuju keberhasilan. Opmis sekaligus realiss. Sadar akan tantangan, dan problem yang dak ringan untuk menyelesaikannya, sekaligus secara adil mengakui adanya capaian. Sebenarnya ada capaian dan keberhasilan yang kita peroleh namun capaian-capaian tersebut dak cukup muncul karena digulung oleh ombak tsunami pesimisme. Mengajak kembali ke era sebelum reformasi adalah kesalahan. Reformasi memang belum selesai. Tidak pernah ada proses perbaikan yang final. Seap perbaikan adalah proses tanpa akhir. Karena akan selalu ada kekurangan di tengah upaya perbaikan. Tetapi mengajak mundur kembali ke k start, atau bahkan mulai kembali jauh di belakang garis start, ke masa yang otoritarian, adalah ide yang keliru. Apalagi senyatanya, reformasi dak ma suri. Reformasi masih terus berjalan, terus hidup, dan harus terus dipacu maju ke depan, bukan mundur ke belakang. Demikian pula dengan efekvitas pemerintahan. Pemerintahan pasca reformasi tentu mempunyai tantangan sendiri dibandingkan pemerintahan sebelum reformasi. Menjadi dak adil mengatakan pemerintahan pasca reformasi dak efekf, karena faktanya daklah demikian. Dalam membandingkan keduanya harus melihat bagaimana infrastruktur dan suprastruktur polik yang berbeda di antara kedua masa tersebut. Pemerintahan sebelum reformasi difasilitasi dengan kewenangan konstusional yang sangat besar, dengan dukungan polik yang mayoritas mutlak, serta kontrol yang mendeka nihil. Di bidang korupsi, di tengah masih ngginya ngkat korupsi kita sebenarnya sedang berada pada era pemberantasan korupsi yang paling gencar dalam sejarah republik. Tidak pernah pemberantasan korupsi menjadi pemberitaan seap hari sebagaimana saat ini terjadi. Peran lembaga penegak hukum, utamanya KPK dan pengadilan pikor, kontrol lembaga swadaya masyarakat an korupsi, dan pemberitaan media massa, menyebabkan banyak kasus korupsi terungkap dan diproses. Seharusnya, kasus-kasus yang muncul itu dilihat sebagai mulai efekfnya upaya pemberantasan korupsi, dan bukan justru menghadirkan sinisme yang berujung pada pesimisme. INDONESIA OPTIMIS Katalog Perpustakaan Online bisa diakses melalui komputer anda, klik website http://perpustakaan:8080/kpk (Bersambung ke hlm 2) WEB PERPUSTAKAAN KPK Koleksi Korupsi Publikasi Lokal Universitas Info Perpustakaan Edisi 002/Februari 2015 | perpustakaan.kpk.go.id | perpustakaan:8080/kpk | ext. 8642 an-corrupon clearing house BUKU UTAMA

Upload: docong

Post on 05-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PengarangCall NumberKolasi

: Denny Indrayana: KI IND i: ix, 253 hlm

Buku ini hadir untuk menyalakan api op�misme, untuk terus semangat meskipun selalu ada godaan tsunami pesimisme.

Memaparkan beberapa capaian seper� di bidang demokrasi, pemerintahan dan an�korupsi.

Menolak Pesimisme Tidak mungkin suatu bangsa berhasil jika modalnya adalah pesimisme. Pesimisme adalah jalan menuju keputusasaan, dan

berujung dengan kegagalan. Sebaliknya, op�misme adalah jalan menuju keberhasilan. Op�mis sekaligus realis�s. Sadar akan tantangan,

dan problem yang �dak ringan untuk menyelesaikannya, sekaligus secara adil mengakui adanya capaian. Sebenarnya ada capaian dan keberhasilan

yang kita peroleh namun capaian-capaian tersebut �dak cukup muncul karena digulung oleh ombak tsunami pesimisme.

Mengajak kembali ke era sebelum reformasi adalah kesalahan. Reformasi memang belum selesai. Tidak pernah ada proses perbaikan yang final. Se�ap

perbaikan adalah proses tanpa akhir. Karena akan selalu ada kekurangan di tengah upaya perbaikan. Tetapi mengajak mundur kembali ke ��k start, atau

bahkan mulai kembali jauh di belakang garis start, ke masa yang otoritarian, adalah ide yang keliru. Apalagi senyatanya, reformasi �dak ma� suri. Reformasi

masih terus berjalan, terus hidup, dan harus terus dipacu maju ke depan, bukan mundur ke belakang.

Demikian pula dengan efek�vitas pemerintahan. Pemerintahan pasca reformasi tentu mempunyai tantangan sendiri dibandingkan pemerintahan sebelum reformasi.

Menjadi �dak adil mengatakan pemerintahan pasca reformasi �dak efek�f, karena faktanya �daklah demikian. Dalam membandingkan keduanya harus melihat bagaimana

infrastruktur dan suprastruktur poli�k yang berbeda di antara kedua masa tersebut. Pemerintahan sebelum reformasi difasilitasi dengan kewenangan kons�tusional yang sangat besar, dengan dukungan poli�k yang mayoritas mutlak, serta kontrol yang mendeka� nihil. Di bidang korupsi, di tengah masih �ngginya �ngkat korupsi kita sebenarnya sedang berada pada era pemberantasan korupsi yang paling gencar dalam sejarah republik. Tidak pernah pemberantasan korupsi menjadi pemberitaan se�ap hari sebagaimana saat ini terjadi. Peran lembaga penegak hukum, utamanya KPK dan pengadilan �pikor, kontrol lembaga swadaya masyarakat an� korupsi, dan pemberitaan media massa, menyebabkan banyak kasus korupsi terungkap dan diproses. Seharusnya, kasus-kasus

yang muncul itu dilihat sebagai mulai efek�fnya upaya pemberantasan korupsi, dan bukan justru menghadirkan sinisme yang berujung pada pesimisme.

INDONESIA OPTIMIS

Katalog Perpustakaan Online bisa diakses melalui komputer anda, klik website http://perpustakaan:8080/kpk

(Bersambung ke hlm 2)

WEB PERPUSTAKAAN KPK

Koleksi Korupsi

Publikasi Lokal Universitas

InfoPerpustakaan

Edisi 002/Februari 2015 | perpustakaan.kpk.go.id | perpustakaan:8080/kpk | ext. 8642

an�-corrup�on clearing house

BUKU UTAMA

Indonesia Bukan Surga Koruptor Indonesia pasca reformasi adalah Indonesia yang semakin keras dan semakin gigih bertarung melawan koruptor. Melihat kasus korupsi yang terus hadir silih bergan�, �dak harus selalu dilihat dari perspek�f nega�f. Aspek posi�f yang bisa dibaca berar� upaya pemberantasan korupsi telah berhasil mengungkap kasus-kasus yang sebelumnya berada di ruang gelap. Di era dahulu, bagi Nunun Nurbae�, �dak perlu menjadi buronan internasional dan lari keluar negeri. Muhammad Nazaruddin, yang sempat menduduki posisi strategis bendahara umum partai, lari keluar negeri �dak perlu hinggap di pikirannya. Tetapi sekarang, baik Nunun maupun Nazaruddin, dan beberapa orang terkait kasus korupsi lainnya, harus memilih lari bersembunyi di Singapura, ataupun di negara lain entah dimana. Bagi para terduga kasus korupsi itu, Singapura lebih merupakan surga tempat mereka bersembunyi, bukan lagi Indonesia. Mengapa demikian? Karena upaya pemberantasan korupsi kita �dak berjalan di tempat. Karen agenda pemberantasan korupsi kita membawa op�misme dan kabar baik. Indonesia Op�mis�s Indonesia pasca reformasi punya banyak tantangan, �dak terkecuali masalah korupsi. Tetapi Indonesia punya banyak alasan untuk op�mis. Tiga pertanyaan dasar semua dijawab dengan posi�f dan op�mis. Pertama, reformasi �daklah ma� suri. Kedua, bahwa tantangan presiden reformasi yang �dak ringan tetapi mempunyai capaian yang menunjukkan efek�vitas kerja yang �dak kecil. Ke�ga, pada bidang an�korupsi yang penuh dengan tantangan lebih berat, Indonesia telah pula menorehkan capaian. Paling jelas, indeks persepsi korupsi Indonesia telah meningkat meski hanya 0,8 poin pada rentang pemerintahan Presiden SBY. Dari 2,0 di tahun 2004 menjadi 2,8 di tahun 2010.

Teori Korupsi Pemberantasan Korupsi di

Indonesia Asset Recovery & MLA Korupsi Khusus Pemberantasan Korupsi di

Indonesia Artikel Korupsi Korupsi di Wilayah Lain Pendidikan Anti Korupsi Korupsi dan Agama

Fraud Money Laundering Peradilan Peraturan Korupsi Prosiding Korupsi Indeks Persepsi Korupsi Whistleblowing Kasus Korupsi Bribery Pendidikan Anti

Korupsi

TEMA BUKU KOLEKSI PERPUSTAKAAN KPK

Mengapa Membaca ? Proses membaca adalah usaha menyerap makna bacaan atas : pengetahuan seseorang yang telah tersimpan dalam ingatan jangka panjangnya informasi baru yang didapat dari bacaan. Contoh: seandainya seseorang membaca lebih banyak tentang vitamin c, maka pengetahuan baru itu akan tertanam secara bertautan dengan pengetahuan sebelumnya tentang vitamin c.

TIPS & LIBS

REVIEW

Simak diskusi buku dalam program Kanal Buku setiap Jum’at (Minggu I) pk.

16.00 wib di www.kpk.go.id/kanalkpk